View
72
Download
3
Category
Preview:
DESCRIPTION
Tanpa Keterangan
Citation preview
PAPARAN
USULAN PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN
FUNGSI KAWASAN HUTAN DALAM RANGKA
REVISI RENCANA TATA RUANG
Pada acara
WILAYAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Jakarta, 12 Nopember 2013
GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR
WILAYAH PROVINSI NTT
Sumber : Statistik Provinsi NTT tahun 2013
LUAS WILAYAH
Daratan 47.349,90 Km2
Perairan 200.000 Km2
Jumlah Pulau 1.192 Bh
Berpenghuni 44 pulau
dan 1.148 pulau belum
dihuni
JUMLAH PENDUDUK
4.899.260 Jiwa
Kepadatan Penduduk=
103 jiwa/Km2
Pertumbuhan
Penduduk= 2,57%/Thn
WILAYAH ADMINISTRASI
1 Kota, 21 Kabupaten
306 Kecamatan
317 Kelurahan
2.929 Desa
Mata Pencarian Penduduk Sekitar 61,61 % pada bidang Pertanian, Kehutanan, Perkebunan , Perikanan
Total : 4.734.990 Ha
Lahan Sawah : 187.579 Ha (3,96%)
Kawasan Hutan:
1.808.990 Ha (38,20%)
Lain-Lain: 1.487.467 Ha (31,41%)
Lahan Pertanian : 1.250.954 Ha (26,42%)
GAMBARAN UMUM KAWASAN HUTAN
1. Berdasarkan SK Menhut No. 423/KPTS/Menhut-II/1999, luas
kawasan hutan Provinsi Nusa Tenggara Timur 1.808.990 Ha.(sebesar 38,20% dari luas wilayah daratan Provinsi NTT (4.734.990 Ha).
2. Klasifikasi kawasan hutan menurut fungsi pokok
sebagaimana dalam UU No. 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan,adalah sbb :
350.330 Ha (19,37 %)Konservasi
Lindung
Hutan Produksi (HP) : 428.360 haHutan Produksi Terbatas (HPT) : 197.250 haHutan Produksi Konversi (HPK) : 101.830 ha
731.220 Ha (40,42 %)
Produksi 727.440 Ha (40,21 %)
Hutan Lindung
Hutan Suaka Alam
Hutan Produksi Terbatas
Hutan Produksi Tetap
Hutan Produksi Konversi
PALEMBANG
Indralaya
Kayu Agung
Pkl. BalaiSekayu
Muara BelitiLubuklinggau
Tebingtinggi
Lahat
Pagar Alam
Muara Enim
Prabumulih
Baturaja
Martapura
Muara Dua
KAWASAN HUTAN PROV. NUSA TENGGARA TIMUR
Luas 1.808.990 Ha berdasarkan SK. Menhut No. 423/KPTS/Menhut-II/1999
Prov. Jambi
Prov. Bengkulu
Prov. Lampung
RTRW Provinsi NTT telah
ditetapkan dengan
PERDA Provinsi NTT
No. 1 Tahun 2011
“Tidak ada Perubahan
Kawasan Hutan”
Terdapat banyak permasalahan Kawasan Hutan sesuai
peta penunjukan Kawasan Hutan Prov. NTT
(SK Menhut No. SK.423/Kpts-II/1999 )EKSISTING
1. Perubahan Kawasan Hutan butuh
pengkajian mendalam dan waktu
yang relatif lama.
2. RTRWP sebagai Dokumen
Perencanaan Daerah harus
segera ditetapkan sesuai UU no.
26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang.
alasan
1. Adanya perbedaan posisi, bentuk dan luas kawasan hutan antara kondisi
riil di lapangan dengan yang ada pada peta penunjukan kawasan hutan.
Kondisi ini menimbulkan sikap dilematis pada tingkat lapangan dalam
mengelola kawasan hutan;
Ada kawasan hutan yang riil ada di lapangan dan dikelola oleh
Pemerintah daerah namun tidak terdapat dalam peta penunjukan
kawasan hutan;
Kawasan hutan ada dalam peta penunjukan tetapi tidak dapat
dipertahankan di lapangan karena secara riil bukan kawasan hutan.
Contoh Kasus :
Pada tahun 2009 -2010 kabupaten Ngada mengusulkan Pinjam Pakai
Kawasan Hutan sebanyak 12 ruas jalan yang berada dalam kawasan
hutan, tetapi setelah berproses hanya 7 ruas jalan yang secara prinsip
disetujui dan selebihnya 5 ruas jalan yang dinyatakan berada diluar
kawasan hutan berdasarkan peta penunjukan kawasan hutan.
2. Adanya Desa /pemukiman permanen, bangunanmilik Pemerintah dan fasilitas umum dalamkawasan hutan ;
- Perlu adanya kepastian status hukum atas keberadaan Desa/pemukiman/bangunan milikPemerintah/fasilitas umum dimaksud, agar tidak menimbulkan kesan ketidak-tegasan Pemerintahdalam menegakan peraturan terkait dengan kawasan hutan.
- Perlu mengakomodir perluasan pemukiman akibat pertambahan penduduk dan pemekaram wilayah, sehingga tidak menjadikan perluasanpemukiman/pemekaran wilayah kedepan sebagai perambahan kawasan hutan.
Dasar Hukum
1.UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
2.UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
3.PP No. 10 Tahun 2010 tentang tata cara perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan
4.Permenhut No. P.36/Menhut-II Tahun 2010 tentang Tim Terpadu dalam rangka penelitian perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan
A. Usulan Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan
Fungsi Luas (Ha) %
Kawasan Hutan 1.808.990,00 38,20
APL 2.926.000,00 61,80
Total 4.734.990,00 100.00
KH
38,20%
APL
61,8%
KH
33,40%
APL
66,60%
Usulan Perubahan
Sebelum Perubahan
Kawasan Hutan 1.581.539,47
33,40
APL 3.153.450,53
66,60
Total 4.734.990,00 100.00
Ada pengurangangan luas kawasan hutan
sebesar 227.450,53 Ha untuk menjadi APL
Data Usulan Perubahan Kawasan Hutan Kabupaten/Kota
No Kabupaten/Kota
Luas Wilayah
Administrasi
(ha)
Sebelum Perubahan Usulan
Perubahan
KH-APL
(ha)
Sesudah Perubahan
Luas
Kawasan
Hutan (Ha)
Persen KH
(%)
Luas
Kawasan
Hutan (Ha)
Persen KH
(%)
1 Kota Kupang 16.034,00 4.906,00 30,60 1.800,00 3.106,00 19,37
2 Kupang 543.772,00 268.326,00 49,35 59.140,55 209.185,45 38,47
3 TTS 394.700,00 160.934,00 40,77 13.449,26 147.484,74 37,60
4 TTU 266.966,00 123.536,00 46,27 2.342,78 121.193,22 45,40
5 Belu 244.557,00 58.156,00 23,78 4.503,73 53.652,27 21,94
6 Alor 286.460,00 103.821,00 36,24 2.895,77 100.925,23 35,23
7 Lembata 126.638,00 48.627,00 38,40 3.628,70 44.998,30 35,53
8 Flores Timur 181.285,00 60.808,00 33,54 17.489,87 43.318,13 23,89
9 Ende 204.662,00 76.010,00 37,14 4.320,00 71.690,00 35,03
10 Ngada 162.092,00 91.715,00 56,58 25.801,48 65.913,52 40,66
11 Nagekeo 141.696,00 40.105,00 28,30 9.699,00 30.406,00 21,46
12 Manggarai 168.666,00 30.207,00 17,91 770,00 29.437,00 17,45
13 Manggarai Barat 294.750,00 74.850,00 25,39 2.782,34 72.067,66 24,45
14 Manggarai Timur 250.224,00 90.021,00 35,98 6.751,00 83.270,00 33,28
15 Sumba Timur 700.050,00 253.105,00 36,16 14.215,80 238.889,20 34,12
16 Sumba Tengah 186.918,00 121.551,00 65,03 57.860,25 63.690,75 34,07
17 Sumba Barat 73.742,00 27.138,00 36,80 - 27.138,00 36,80
18 Sumba Barat Daya 144.532,00 26.872,00 18,59 - 26.872,00 18,59
19 Sikka 173.192,00 100.563,00 58,06 - 100.563,00 58,06
20 Rote Ndao 128.000,00 39.781,00 31,08 - 39.781,00 31,08
21 Sabu Raijua 46.054,00 7.958,00 17,28 - 7.958,00 17,28
Total 4.734.990,00 1.808.990 38,20 227.450,53 1.581.539,47 33,40Nomor urut 17 s/d 21 tidak ada usulan perubahan peruntukan kawasan hutan
No PulauLuas Pulau
(Ha)
Kawasan Hutan
Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan
Ha % Ha %
1 Timor 1.466.029 615.858,00 42,01 534.621,68 36,47
2 Sumba 1.105.242 428.666,00 38,78356.589,95
32,26
3 Flores 1.576.567 564.279,00 35,79 496.665,31 31,50
4 Lembata 126.638 48.627,00 38,4044.998,30
35,53
5 Alor 286.460 103.821,00 36,24100.925,23
35,23
6 Rote Ndao 128.000 39.781,00 31,0839.781,00
31,08
7 Sabu Raijua 46.054 7.958,00 17,28 7.958,00 17,28
Total 4.734.990 1.808.990 38,20 1.581.539,47 33,40
Luas Kawasan Hutan Per Pulau di Provinsi NTT
(sebelum dan sesudah perubahan)
Rincian Usulan Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan (Menjadi APL)
Per Fungsi Kawasan Hutan
Fungsi Hutan Luas Saat ini (Ha)Perubahan
Bertambah/berkurang Luas (Ha)
Hutan Lindung 731.220,00 -77.564,00 653.656,00
Hutan Produsi 428.360,00 -48.055,95 380.304,05
Hutan Produsi
Terbatas 197.250,00 -33.561,48 163.688,52
Hutan Produsi
Konversi 101.830,00 -16.300,00 85.530,00
Konservasi 350.330,00 -51.969,10 298.360,90
Total 1.808.990 -227.450,53 1.581.539,47
B. Usulan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan
FUNGSI HUTAN
LUAS (Ha)
PERUBAHAN FUNGSI
LUAS SETELAH
LUAS SAAT INI LUAS SETELAHPERUBAHAN
FUNGSI
PERUBAHAN
PERTUNTUKAN+ -
Hutan Lindung 731.220,00 653.656,00
- 2.452,83 651.203,17
Hutan Produksi 428.360,00 380.304,05
8.500,00 388.804,05
Hutan Produksi Terbatas 197.250,00 163.688,52
- 163.688,52
Hutan Produksi Konversi 101.830,00 85.530,00
- 1.200,00 84.330,00
Hutan Konservasi 350.330,00 298.360,90
- 4.847,17 293.513,73
Total 1.808.990,00 1.581.539,47
8.500,00 8.500,00 1.581.539,47
1. Kawasan hutan di Provinsi NTT berdasarkan SK MenteriKehutanan nomor 423 Tahun 1999, pada saat sekarangsudah tidak sesuai dengan kondisi riil lapangan sehinggaperlu ditinjau kembali dan ditempuh melalui mekanismeusulan perubahan secara wilayah Provinsi.
2. Kawasan hutan yang diusulkan untuk berubahpertuntukannya menjadi APL (Areal Penggunaan Lain) adalah seluas 227.450,53 Ha. Dengan perubahan ini, luaskawasan hutan di NTT menjadi 1.581.539,47 Ha atau33,40 % dari luas wilayah NTT.
3. Secara umum, usulan perubahan ini meliputi ; Perubahan peruntukan kawasan hutan menjadi APL
(Area Penggunaan Lain) Perubahan fungsi kawasan hutan Memposisikan kembali letak kawasan hutan dalam peta
penunjukan sesuai fakta lapangan4. Areal kawasan hutan yang diusulkan perubah
peruntukannya menjadi APL adalah areal-areal yang telahada pemukiman permanen/desa dalam kawasan hutan, pengembangan pemukiman dan perkantoran Pemerintahserta fasilitas umum.
HARAPAN
1. Mohon dukungan bapakMenteri Kehutanan agar proses pengkajian/penelitian sudah dapat dimulaipada akhir tahun 2013 ini mengingat beberapakabupaten telah mengalokasikan anggaran APBD Kabupaten/kota dalam rangka pelaksanaan pengkajian ini.
2. Kiranya persetujuan atas usulan perubahan kawasanhutan telah dapat ditetapkan pada tahun 2014 sehingga dapat mengeliminir akumulasipermasalahan kawasan hutan pada tingkat lapangandan pemantapan tata ruang daerah baik Provinsimaupun Kabupaten.
Recommended