View
4
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
-
Citation preview
PENDAHULUAN
Regresi yang kurang sempurna pada duktus omfalomesenterikus (duktus
vitelinus) dapat meninggalkan bermacam-macam kelainan, antara lain
divertikulum Meckel. Divertikulum Meckel merupakan divertikulum yang sering
ditemukan di usus halus dan berasal dari bagian intraabdomen duktus vitellinus.1
Divertikulum Meckel adalah suatu kelainan bawaan, yang merupakan
suatu kantung (divertikula) yang menjulur/menonjol dari dinding usus halus;
divertikula bisa mengandung jaringan lambung maupun jaringanpankreas.2
Pertama kali dideskripsikan oleh Fabricius Hildanus pada abad ke 16 dan
belakangan di beri nama olehJohann Friedrich Meckel, yang telah memberikan
gambaran tentang asal embriologi divertikulum pada tahun 1809.3
EMBRIOLOGI
Dalam permulaan perkembangannya, saluran cerna hanya berupa suatu tabung
sederhana dengan beberapa benjolan. Bakal lambung, pada saat ini, berupa suatu
pelebaran berbentuk kerucut, sedangkan bakal sekum ditandai oleh suatu
pelebaran yang asimetris. Duktus vitellinus masih berhubungan dengan saluran
kolon usus ini.1
Usus menjadi matang relatif awal pada masa kehidupan janin. Pada embrio 3 mm
yaitu di minggu keempat, usus depan primitif dan usus belakang hanya berbentuk
seperti pipa ketika lambung dan sekum menjadi jelas terpisah. Pipa ini kemudian
memanjang dengan cepat, menonjol ke tali pusat dan memutar berlawanan jarum
jam mengelilingi arteri mesenterika superior. Pada minggu kedelapan, ujung
kaudal bersambung dengan rectum yang berkembang dari kloaka. Pada minggu
kesepuluh, usus cepat masuk kembali ke dalam perut, kemudian kolon mencapai
bentuk yang sempurna. Kebanyakan anomali struktur lambung dan usus adalah
akibat keterlambatan atau penyimpangan pada rangkaian yang kompleks ini.
1
Pembentukan otot pylorus lambung terlihat pada umur kehamilan 3 bulan dan sel
parietal serta sel utama muncul pada 14 minggu. Sel-sel tipe intestinal yang
ditemukan pada mukosa lambung berangsur-angsur menghilang selama masa
kehidupan janin. Villi yang relatif matang terlihat di sepanjang usus pada umur 12
minggu. Pada umur 20 minggu, kriptenya sudah dalam dan sel-sel usus berbentuk
kolumner dengan beberapa mikrovili. Pembuluh darah yang memasok usus
berkembang sempurna pada umur 12 – 13 minggu. Peristaltik telah dapat dikenali
pada awal minggu kedelapan, tapi biasanya gerakannya belum terkoordinasi
sempurna sampai mendekati lahir. Jaringan limfoid telah berkembang pada umur
20 minggu.4
Gangguan perkembangan selama minggu kesepuluh atau kesebelas akan
mengakibatkan kelainan yang ditandai dengan misalnya, tidak terbentangnya
mesenterium pada dinding belakang atau sekum tidak berada di kanan bawah
perut melainkan lebih jauh ke kranial atau sekum ada di tempat yang normal tetapi
tidak stabil dan terpancang. Sisa duktus omfalomesentrikus dapat merupakan
divertikulum Meckel.1
Fungsi usus halus sudah matang pada masa prenatal dan pascalahir. Pengangkutan
glukosa di epitel dapat dideteksi pada jejunum embrio manusia sebelum umur 20
minggu. Penyerapan lemak kurang efisien pada bayi cukup bulan dibanding pada
anak yang lebih tua, bahkan lebih tidak efisien lagi pada bayi prematur daripada
bayi cukup bulan. Penentu penting untuk perbedaan-perbedaan yang terkait umur
ini adalah kecepatan sintesis dan pengangkutan garam empedu yang relatif lambat
pada awal kehidupan dan berkurangnya sekresi kelenjar pankreas. Usus manusia
mampu menyerap protein utuh yang secara antigenik cukup berarti terutama
selama minggu-minggu awal kehidupan.4
Pada tahap awal kehidupan janin, duktus vitellinus berhubungan dengan kantung
telur dan midgut. Midgut merupakan asal dari sebagian besar duodenum, usus
2
halus, sekum, appendiks veriformis, colon ascendes, 2/3 colon transversum
dextra. Kemudian pada umur 3 minggu, kantung telur membentuk bagian ventral
dari usus dan melebar, duktus vitellinus memendek kemudian berangsur-angsur
memanjang dan menyempit. Sejak umur 5 minggu, midgut normalnya menutup
sempurna oleh karena atrofi duktus vitellinus membentuk tali fibrosa yang
kemudian diabsorpsi. Suplai darah bagi duktus vitellinus diperoleh dari sebagian
cabang ventral aorta abdominal, arteri vitellinus. Normalnya, arteri sinistra
mengalami involusi ketika arteri dextra membentuk arteri mesenterika superior.
Divertikulum Meckel mendapat suplai darah dari sisa arteri vitellinus dextra,
biasanya cabang akhir mesenterika superior.5
3
ANATOMI
Traktus gastrointestinal mencakup perjalanan dan absorpsi makanan dan cairan.
Sistem ini mempunyai daerah-daerah khusus yang berbeda dengan fungsinya
masing-masing. Makanan melewati saluran ini oleh karena gaya gravitasi dan
peristaltik.
1. Usus Halus
Usus mempunyai struktur dasar yang sama dengan traktus
gastrointestinal : mukosa, submukosa, muskularis eksterna, pleksus nervus dan
serosa. Absorpsi terjadi di usus.8
Usus halus merupakan tabung kompleks, berlipat-lipat yang membentang
dari pilorus sampai katup ileosekal. Pada orang hidup, panjang usus halus
sekitar 12 kaki (22 kaki pada kadafer akibat relaksasi). Usus ini mengisi bagian
tengah dan bawah rongga abdomen. Ujung proksimalnya bergaris tengah
sekitar 3,8 cm tetapi semakin ke bawah lambat laun garis tengahnya
berkurangnya sampai menjadi sekitar 2,5 cm.
Usus halus dibagi menjadi duodenum, jejunum dan ileum. Pembagian ini
agak tidak tepat dan didasarkan pada sedikit perubahan struktur dan yang
4
relatif lebih penting berdasarkan perbedaan fungsi. Duodenum panjangnya
sekitar 25 cm, mulai dari pilorus sampai jejunum. Pemisahan duodenum dan
jejunum ditandai oleh ligamentum Treitz, suatu pita muskulofibrosa yang
berorigo pada krus dextra diafragma dekat hiatus esophagus dan berinsersio
pada perbatasan duodenum dan jejunum. Ligamentum ini berperan sebagi
ligamentum suspensorium (penggantung). Kira-kira 2/5 dari sisa usus halus
adalah jejunum dan 3/5 bagian terminalnya adalah ileum. Jejunum terletak di
regio abdominalis media sebelah kiri, sedangkan ileum cenderung terletak di
abdominalis bawah kanan.9
Dinding usus halus terdiri atas 4 lapisan dasar. Yang paling luar atau
lapisan serosa dibentuk oleh peritoneum. Peritoneum mempunyai lapisan
viseral dan parietal, dan ruang di antara lapisan-lapisan ini dinamakan rongga
peritoneum. Peritoneum melipat dan meliputi visera abdomen dengan hampir
sempurna.
Mesenterium merupakan lipatan peritoneum yang lebar, menyerupai kipas
yang menggantung jejunum dan ileum dari dinding posterior abdomen.
Mesenterium menyokong pembuluh darah dan limfe yang mensuplai usus.
Omentum mayus merupakan lapisan ganda peritoneum yang menggantung dari
kurvatura mayor lambung dan berjalan turun di depan visera abdomen seperti
celemek. Omentum biasanya mengandung banyak lemak dan kelenjar limfe
yang membantu melindungi rongga peritoneum terhadap infeksi. Omentum
minus merupakan lipatan peritoneum yang terbentang dari kurvatura minor
lambung dan bagian atas duodenum, menuju ke hati membentuk ligamentum
hipogastrikum dan ligamentum hepatoduodenale. Salah satu fungsi penting
peritoneum adalah mencegah pergesekan antara organ-organ yang berdekatan
dengan mensekresi cairan serosa yang berperan sebagai pelumas.
Otot yang meliputi usus halus mempunyai dua lapisan; lapisan luar terdiri
atas serabut-serabut longitudinal yang lebih tipis dan lapisan dalam berupa
5
serabut-serabut sirkular. Penataan demikian membantu gerakan peristaltik usus
halus. Lapisan submukosa terdiri atas jaringan penyambung, sedangkan lapisan
mukosa bagian dalam tebal, banyak mengandung pembuluh darah dan
kelenjar.9
Usus halus ditandai oleh adanya 3 struktur yang sangat menambah luas
permukaan dan membantu fungsi absorpsi yang merupakan fungsi utamanya.
Lapisan mukosa dan submukosa membentuk lipatan-lipatan sirkular yang
dinamakan valvula koniventes (lipatan kerckringi) yang menonjol ke dalam
lumen sekitar 3 – 10 mm. lipatan-lipatan ini nyata pada duodenum dan jejunum
dan menghilang dekat pertengahan ileum. Adanya lipatan-lipatan ini
menyebabkan gambaran usus halus yang menyerupai bulu pada radiogram. Vili
merupakan tonjolan-tonjolan seperti jari-jari dari mukosa yang jumlahnya
sekitar 4 atau 5 juta dan terdapat di sepanjang usus halus. Vili panjangnya 0,5 –
1,5 mm (dapat dilihat dengan mata telanjang) dan menyebabkan gambaran
mukosa menyerupai beludru. Mikrovili merupakan tonjolan menyerupai jari-
jari dengan panjang sekitar 1µ pada permukaan luar setiap vilus. Mikrovili
terlihat dengan mikroskop electron dan tampak sebagai brush border pada
mikroskop cahaya. Bila permukaan usus halus ini rata, maka luas
permukaannya hanyalah sekitar 2000 cm2. Valvula koniventes, vili dan
mikrovili bersama-sama menambah luas permukaan absorpsi sampai 2 juta
cm2, yaitu meningkat 1000 kali lipat.
Arteri mesenterika superior dicabangkan dari aorta tepat di bawah arteri
seliaka. Arteri ini memperdarahi seluruh usus halus kecuali duodenum yang
diperdarahi oleh arteri gastroduodenalis dan cabangnya arteri
pankreatikoduodenalis superior. Darah dikembalikan lewat vena mesenterika
superior yang menyatu dengan vena lienalis membentuk vena porta.9,10
Usus halus dipersarafi cabang-cabang kedua system saraf otonom. Rangsangan
parasimpatis merangsang aktivitas sekresi dan pergerakan, sedangkan rangsangan
6
simpatis menghambat pergerakan usus. Serabut-serabut sensorik sistem simpatis
menghantarkan nyeri, sedangkan serabut-serabut parasimpatis mengatur reflex
usus. Suplai saraf intriksi, yang menimbulkan fungsi motorik, berjalan melalui
pleksus Auerbach yang terletak dalam lapisan muskularis dan pleksus Meissner di
lapisan submukosa.9
1. Divertikulum Meckel
Divertikulum meckel adalah salah satu kelainan bawaan yang paling umum. Hal
ini terjadi ketika hubungan antara usus dan tali pusar tidak sepenuhnya menutup
selama perkembangan janin. Hal ini menghasilkan kantong kecil dari usus halus,
yang dikenal sebagai divertikulum Meckel. Dalam kebanyakan kasus,
divertikulum Meckel tidak menyebabkan masalah. Namun, pada sebagian kecil
pasien, divertikulum ini dapat mengalami infeksi (divertikulitis) yang
menyebabkan obstruksi atau perdarahan pada usus halus.12
Ukuran dan bentuk divertikulum sangat bervariasi, antara 1 – 26 cm
panjangnya, meskipun biasanya antara 3 – 5 cm. Soderlund menemukan bahwa
7
divertikulum terletak pada 10 – 150 cm dari valvula ileosekal. Pada anak-anak
biasanya ± 40 cm dari valvula dan pada orang dewasa ± 50 cm dari valvula.
Diameter divertikulum agak kecil dari ileum, tetapi adakalanya sesempit
potrusi appendiks.
Divertikulum mempunyai mesenterium dan mempunyai suplai arteri
independen dari lengkung pembuluh darah ileal, kecuali pada kasus-kasus
divertikulum yang tidak biasa kecil. Divertikulum dapat melipat dan terbentang
di sisi usus dan dibungkus oleh selaput membran tipis ketika membentang flat
di atas mesenterium intestine.5
FISIOLOGI
Usus halus mempunyai 2 fungsi utama: pencernaan dan absorpsi bahan-bahan
nutrisi dan air. Semua aktivitas lainnya mengatur dan mempermudah proses ini.
Proses pencernaan dimulai dalam mulut dan lambung oleh kelenjar ptialin, asam
klorida dan pepsin terhadap makanan yang masuk. Proses dilanjutkan di dalam
duodenum terutama oleh kerja enzim-enzim pankreas yang menghidrolisis
karbohidrat, lemak dan protein menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Adanya
bikarbonat dalam sekret pankreas membantu menetralkan asam dan memberikan
pH optimal untuk kerja enzim-enzim. Sekresi empedu dari hati membantu proses
8
pencernaan dengan mengemulsikan lemak sehingga memberikan permukaan yang
lebih luas bagi kerja lipase pankreas.
Kerja empedu terjadi sebagai akibat dari sifat deterjen asam-asam empedu yang
dapat melarutkan zat-zat lemak dengan membentuk misel. Misel merupakan
agregat asam-asam empedu dan molekul-molekul lemak. Lemak membentuk inti
hidrofobik, sedangkan asam empedu karena merupakan molekul polar,
membentuk permukaan misel dengan ujung hidrofobik mengarah ke dalam dan
ujung hidrofilik mengarah ke luar menuju medium cair. Bagian sentral misel juga
melarutkan vitamin-vitamin larut lemak dan kolesterol. Jadi, asam-asam lemak
bebas, gliserida dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak dipertahankan dalam
larutan sampai mereka dapat di absorpsi oleh permukaan sel epitel.
Proses pencernaan disempurnakan oleh sejumlah enzim dalam getah usus (sukus
enterikus). Banyak di antara enzim-enzim ini terdapat pada brush border vili dan
mencernakan zat-zat makanan sambil diabsorpsi.
Dua hormon penting dalam pengaturan pencernaan usus. Lemak, yang
bersentuhan dengan mukosa duodenum menyebabkan kontraksi kandung empedu
yang diperantarai oleh kerja kolesistokinin. Hasil-hasil pencernaan protein tak
lengkap yang bersentuhan dengan mukosa duodenum, merangsang sekresi getah
pankreas yang kaya akan enzim; hal ini diperantarai oleh kerja pankreozimin.
Pankreozimin dan kolesistokininsekarang diduga merupakan satu hormon yang
sama, yang mempunyai efek berbeda; hormon ini dinamakan CCK. Hormon ini
dihasilkan oleh mukosa duodenum.
Asam yang bersentuhan dengan mukosa usus menyebabkan dikeluarkannya
hormon lain, sekretin dan jumlah yang dikeluarkan sebanding dengan jumlah
asam yang mengalir melalui duodenum. Sekretin merangsang sekresi getah yang
mengandung bikarbonat dari pankreas dan empedu dari hati. Sekretin
memperbesar kerja CCK.
9
Pergerakan segmental usus halus mencampur zat-zat yang dimakan dengan sekret
pankreas, hepatobiliar dan sekresi usus serta pergerakan peristaltik mendorong isi
dari salah satu ujung ke ujung lain dengan kecepatan yang sesuai untuk absorpsi
optimal dan suplai kontinu isi lambung.
Absorpsi adalah pemindahan hasil-hasil akhir pencernaan karbohidrat, lemak dan
protein (gula sederhana, asam-asam lemak dan asam-asam amino) melalui dinding
usus ke sirkulasi darah dan limfe untuk digunakan oleh sel-sel tubuh. Selain itu
air, elektrolit dan vitamin juga diabsorpsi. Absorpsi berbagai zat berlangsung
dengan mekanisme transport aktif dan pasif yang sebagian besar kurang
dimengerti.
Walaupun banyak zat diabsorpsi di sepanjang usus halus, tetapi terdapat tempat-
tempat absorpsi utama bagi zat-zat gizi tertentu. Tempat-tempat absorpsi ini
penting untuk diketahui guna memahami proses terjadinya defisiensi nutrisi
tertentu akibat penyakit pada usus halus.
Besi dan kalsium sebagian besar diabsorpsi dalam duodenum dan absorpsi
kalsium memerlukan vitamin D. Vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E dan K)
diabsorpsi dalam duodenum dan memerlukan garam-garam empedu. Asam folat
dan vitamin-vitamin yang larut dalam air juag diabsorpsi di duodenum. Absorpsi
gula, asam-asam amino dan lemak sebagian besar diselesaikan menjelang kimus
mencapai jejunum. Absorpsi vitamin B12berlangsung pada ileum terminal
melalui mekanisme transport khusus yang memerlukan faktor intriksi lambung.
Sebagian besar asam-asam empedu yang dikeluarkan oleh kandung empedu ke
dalam duodenum untuk membentuk pencernaan lemak, akan direabsorpsi pada
ileum terminal dan masuk kembali ke hati. Siklus ini dinamakan sirkulasi
enterohepatik garam-garam empedu dan sangat penting dalam mempertahankan
cadangan empedu. Dengan demikian asam-asam atau garam-garam empedu
mampu bekerja mencernakan lemak berkali-kali sebelum dikeluarkan dalam feses.
Penyakit atau sekresi ileum terminal dapat menyebabkan defisiensi garam-garam
10
empedu dan mengganggu pencernaan lemak. Masuknya garam-garam empedu
dalam jumlah besar ke kolon menyebabkan iritasi kolon dan diare.9,14
EPIDEMIOLOGI
Divertikulum Meckel adalah kelainan bawaan yang mengikuti “rule of two”
(kelainan bawaan serba dua), yaitu :
a. Kelainan kongenital yang paling sering terjadi dengan prevalensi
2% populasi
b. Perbandingan kejadian antara laki-laki dan perempuan adalah 2 : 1
c. Ditemukan 2 kaki (sekitar 60 cm) dari valvula ileosekal (valvula
Bauhini)
d. Di dalamnya mungkin terdapat dua jenis jaringan heteropik, yaitu
mukosa lambung dan jaringan pankreas
e. Dua penyakit dapat timbul di dalamnya,yaitu divertikulitis dan
tukak peptik
f. Dua penyulit yang dapat terjadi, yaitu perforasi pada divertikulitis
akut atau tukak peptik dan perdarahan tukak peptik
g. Sebagian besar pasien menunjukkan gejala-gejala divertikulum
Meckel pada usia di bawah 2 tahun.1,15,16
ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
Divertikulum Meckel adalah sisa dari kantung telur embrional, yang juga disebut
sebagai duktus omfalomesenterikus atau duktus vitellinus. duktus
omfalomesenterikus menghubungkan kantung telur dengan usus saat
perkembangan embrio dan memberikan nutrisi sampai plasenta dibentuk. Antara
minggu ke-5 sampai ke-7 kehamilan, duktus ini menipis dan memisahkan diri dari
intestinum. Tepat sebelum involusi ini, epitel kantung telur ini mengembangkan
suatu lapisan yang sama dengan lapisan lambung. Kegagalan parsial atau komplit
involusi duktus omfalomesenterikus meninggalkan berbagai struktur sisa.
11
Divertikulum Meckel merupakan struktur sisa yang paling lazim dan merupakan
anomali saluran cerna kongenital yang paling sering, ditemukan pada 2%
populasi.4
Divertikulum Meckel juga dapat bermanifestasi sebagai hernia indirek, terutama
pada sisi sebelah kanan, dimana dikenal dengan sebutan ‘Hernia Littre’.
Selanjutnya, divertikulum Meckel ini dapat mengikat bagian umbilikus melalui
ligamen vitellinus, kemungkinan menyebabkan kista vitelinus, atau terbentuk
kanal paten yang menjadi fistel jika tali pusat dipotong.3
Gambar : Variasi anomali duktus vitellinus. Sinus duktus vitellinus (A) bagian
dari duktus vitellinus yang berdempetan dengan intestin terpisah. Bagaimanapun,
suatu saluran sinus terbuka pada umbilikus. Divertikulum Meckel (B) bagian
umbilical dari duktus vitellinus primitive terpisah, meninggalkan divertikulum
atau kantong yang berhubungan dengan usus halus normal. Divertikulum dapat
berdarah, infeksi, ruptur dan dapat menyebabkan intususepsi. Tali Fibrosa (C)
duktus vitellinus dapat digantikan secara sempurna oleh jaringan parut, simpul
yang melingkari pita ini akan menyebabkan sumbatan intestin. Kista Duktus
Vitellinus (D) berisi cairan, struktur kista terjadi ketika akhir umbilikal dan
intestin dari duktus terpisah, tetapi bagian sentral masih terbuka. Duktus
Vitellinus yang Paten (E) terbuka dari umbilikal sampai intestin yang ditandai
12
dengan pengeluaran udara atau drainase dari umbilikus. Prolaps (F) adakalanya
kantung dari intestin keluar dari sebuah duktus vitellinus.
Dikutip dari kepustakaan 17
DIAGNOSIS
Anamnesis dan Gejala Klinis
Kebanyakan pasien dengan divertikulum Meckel tidak menunjukkan
gejala yang khas. Gejala biasanya muncul pada umur dua tahun pertama. Baru
bila ada divertikulitis timbul, keluhan dan tanda yang mirip sekali dengan
appendisitis akut walaupun letak nyeri dapat berbeda.1,3
1. Perdarahan
Melena atau tinja khas tampak berwarna merah jernih disebut
“current jelly” atau “brick red appearance”. Perdarahan dapat
menyebabkan anemia yang berat, tetapi biasanya berhenti sendiri
karena kontraksi pembuluh darah splanikus ketika penderita sudah
menjadi hipovolemik. Kadang-kadang perdarahan dari divertikulum
Meckel dapat menjadi begitu dramatis, dengan tinja berwarna
kehitaman disebut “tarry stools”. Gejala ini yang paling sering muncul
yaitu sekitar 30 – 50% . kebanyakan divertikulum Meckel dilapisi
oleh mukosa ektopik, termasuk mukosa pensekresi asam yang
menyebabkan perdarahan intermitten tanpa nyeri karena ulserasi
mukosa ileum normal yang ada di dekatnya. Tidak seperti mukosa
duodenum bagian atas, asam tersebut tidak dinetralisir oleh bikarbonat
pankreas. Jadi, jika seorang bayi/anak datang dengan perdarahan
rectum tanpa nyeri berat, adanya divertikulum Meckel harus dicurigai.
2. Obstruksi usus
Divertikulum Meckel sering disertai obstruksi sebagian atau
komplit. Mekanisme obstruksi yang paling sering adalah kalau
divertikulum berperan sebagai titik awal suatu invaginasi. Kejadian ini
13
lebih sering terjadi pada anak laki-laki yang lebih tua. Penyebab lain
obstruksi adalah pita-pita intraperitoneum yang menghubugkan
potongan-potongan sisa duktus omfalomesenterikus dengan ileum dan
umbilicus. Pita-pita ini menyebabkan obstruksi karena menyebabkan
herniasi interna atau volvulus usus halus di sekeliling pita tersebut.
Merupakan gejala kedua yang sering muncul yaitu sekitar 30 – 35%.
3. Divertikulitis Meckel akut
Terjadi pada 20% pasien yang bergejala dan sering salah diagnosis
dengan appendiks akut. Hal ini terjadi karena adanya obstruksi
intraluminal oleh divertikulum, yang menyebabkan terjadi inflamasi,
edema, iskemia, nekrosis dan perforasi.4,15
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis preopeatif divertikulum Meckel adalah sangat sulit. Sehingga
dibutuhkan kecurigaan serta tanda dan gejala klinis yang cukup tinggi untuk
membantu memfokuskan evaluasi radiologi.15
1. Foto Polos Abdomen
Foto polos dapat menunjukkan gambaran ileus obstruktif. Jika
divertikulum distensi, terlihat adanya udara di fossa ilaka kanan atau di
tengah abdomen dapat menjadi kunci diagnosis. Jika perforasi terjadi,
maka foto polos abdomen dapat menunjukkan adanya pneumoperitoneum.
Meskipun barium meal biasanya tidak terlalu membantu dalam
menggambarkan divertikulum Meckel pada beberapa pasien, tetapi
anomali ini dapat dideteksi jika teknik ini dilakukan dengan hati-hati.
Barium enema dapat menunjukkan divertikula Meckel jika refluks yang
cukup mencapai ileum terminal.
Penemuan dengan foto polos tidak spesifik. Evaluasi dengan barium meal
konvensional kurang spesifik karena divertikula mengisi dan mengelilingi usus
14
halus sehingga tumpang tindih dan menyebabkan divertikula tidak jelas. Barium
enema dapat membantu mendeteksi divertikula Meckel karena terletak di distal.18
1. Scan Tektenium-99m perteknetat (99mTc)
Merupakan pemeriksaan yang dipilih untuk mendiagnosis suatu divertikula
Meckel. Dilakukan dengan cara memberikan infus intravena teknetium-99m
perteknetat yang akan terdeteksi melalui kamera. Sel-sel pensekresi mukus dari
mukosa lambung ektopik akan mengambil perteknetat sehingga memungkinkan
visualisasi divertikulum Meckel. Sensitivitas scan akan lebih meninggi dengan
pemberian H2-reseptor antagonis, seperti cimetidin, glukagon dan gastrin.
Sensitivitas scan yang diperbesar ini adalah sekitar 85% dengan spesivisitas
sekitar 95%.3,4,13
2. Angiografi
Cara deteksi lain adalah angiografi mesenterika. Dapat membantu mendeteksi
bagian yang mengalami perdarahan selama perdarahan aktif berlangsung.
Pengenalan terhadap vaskularisasi embrionik divertikulum Meckel dapat
membantu mengidentifikasi selama proses angiografi berlangsung.4,15
3. CT-Scan
CT mungkin bukan modalitas utama diagnosis divertikulum Meckel yang baik.
Divertikulum Meckel yang inflamasi tampak sebagai lesi kantung pemisah, berisi
udara, cairan atau kontras oral dan berhubungan dengan bagian distal usus halus.
Inflitrasi lemak mengelilingi lesi. Diagnosis divertikulum Meckel dapat dicurigai
bila gambaran ini terlihat. Klasifikasi enterolith dan fibrosia sisa duktus vitellinus
(pita jaringan lunak) dapat terlihat. Gambaran divertikulum Meckel yang
inflamasi pada CT dilaporkan pada sedikit kasus pada orang dewasa. CT juga
dapat mengidentifikasi komplikasi lain seperti intususepsi, Littre’s hernia dan
tumor dan dapat memperlihatkan beberapa kondisi yang hampir sama seperti
appendiksitis, divertikulitis usus besar dan penyakit Crohn.21
15
PENATALAKSANAAN
Farmakoterapi tidak berperan penting dalam penatalaksanaan divertikulum
Meckel, tergantung pada gejala klinik.
Karena kebanyakan pasien simptomatik adalah kasus-kasus akut, maka yang
segera dilakukan adalah memberikan cairan intravena, dimulai dengan cairan
kristaloid, pasien dirawat dalam status NPO = nothing by mouth. Jika terjadi
perdarahan yang signifikan, bias ditransfusi PRC (packet red cells). Pasien dengan
ileus obstruktif biasanya membutuhkan dekompresi dengan nasogastrik; juga
dapat dilakukan pemeriksaan foto polos abdomen. Jika seorang anak datang
dengan perdarahan, khususnya tarry stool, dilakukan bilas lambung untuk
mengeluarkan perdarahan dari traktus gastrointestinal bagian atas. Jika bilas
lambung tidak berhasil dapat dilakukan endoskopi atau sigmoideskopi. Jika
diperoleh hasil negatif dari scan Meckel tetapi ada kecurigaan yang tinggi
terhadap divertikulum Meckel, maka dapat dikonsultasikan pada ahli bedah dan
laparoskopi dan atau laparotomi dapat dipertimbangkan.23
Reseksi divertikulum Meckel harus dilakukan bila terjadi berbagai komplikasi.
Banyak ahli bedah menyarankan pengangkatan kantong yang asimptomatik ketika
ditenukan secara tidak sengaja saat laparotomi, baik pada bayi, anak-anak atau
dewasa muda, jika terdapat hubungan baik oleh pita dengan umbilicus atau oleh
suatu serat vaskular mesodivertikulum atau jika terdapat massa yang teraba jelas
atau perlengketan jaringan ektopik. Setelah dieksplorasi pada fossa iliaka dextra
ketika dicurigai appendiksitis akut, diperoleh appendiks normal, maka dapat
diteruskan untuk mencari apakah ada inflamasi divertikulum Meckel.
Ada 2 teknik yang dapat digunakan untuk eksisi divertikulum
Meckel/divertikulektomi Meckel, yaitu simple eksisi dan reseksi dengan segmen
ileum yang mengandung divertikulum.5
Divertikulektomi Meckel merupakan prosedur operasi dengan membuang
divertikulum (divertikulum Meckel) atau kantung yang memiliki jaringan,
16
sepanjang usus halus. Hal ini ditujukan untuk melepaskan suatu obstruksi,
perlekatan, infeksi atau inflamasi. Operasi dilakukan di bawah anestesi umum.24
Simple eksisi memuaskan pada kebanyakan kasus. Divertikulum dijepit pada
aksis transversal ileum supaya menghindari penyempitan lumen ketika defek
tersebut ditutup dengan cara kedua lapisan disambungkan dengan catgut 2/0.
Dengan cara yang sama, divertikulum tersebut dapat diangkat dengan stapling
device.
Reseksi segmen ileum yang mengadung divertikulum, yang diikuti dengan
‘anastomose end to end’, dianjurkan pada pasien dengan ulserasi peptic (yang
berdekatan dengan ileum), divertikulitis gangrenosa yang mempengaruhi dasar
divertikulum atau pada kasus malignansi. Bila divertikulum melibatkan
mesenterium, harus diisolasi, dijepit, dipisahkan dan diligasi terlebih dahulu.
Berikutnya diikuti dengan reseksi usus yang mengandung divertikulum, kemudian
hubungan dipelihara dengan anastomosis dua lapisan.5
Operasi intestinal merupakan suatu prosedur yang serius dan untuk pemulihan
dibutuhkan waktu 2 minggu. Seberapa lama pasien dirawat di rumah sakit setelah
operasi tergantung pada tingkat operasi dan komplikasi sebelum operasi. Segera
setelah operasi, pasien diobservasi dengan teliti, dan diberikan cairan intravena
dan antibiotic. Kateter atau sten, dapat dilepas setelah 2 hari kemudian. Pasien
dapat makan setelah bising usus terdengar.
Operasi usus mempunyai komplikasi yang sama dengan operasi lainnya. Hal ini
meliputi komplikasi pada paru-paru dan jantung, sama dengan reaksi terhadap
pengobatan, perdarahan dan infeksi.
Hasil operasi ditandai dengan berakhirnya obstruksi, nyeri dan infeksi. Hasil yang
sukses meliputi kembalinya fungsi usus sehari-hari.
Pasien dengan komplikasi divertikulum Meckel mempunyai 10 – 12% komplikasi
awal postoperasi seperti kebocoran usus, garis jahitan bocor atau abses
17
intraabdominal. Komplikasi lanjut terjadi pada 7% pasien, yang meliputi obstruksi
usus dan perlengketan.24
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding tergantung pada komplikasi divertikulum Meckel yang terjadi.
Karena, lokasi ileum yang berubah-ubah menyebabkan kita harus
mempertimbangkan semua kejadian patologis intraabdomen jika pasien datang
dengan proses inflamasi atau obstruksi.
1. Appendiksitis akut, tanda dan gejalanya sulit dibedakan dengan
divertikulitis Meckel akut dan dapat dibedakan saat operasi.
2. Divertikulitis. Divertikulitis sigmoid atau kolon bagian kanan
memberikan gejala yang sama dengan appendiksitis akut atau
divertikulitis Meckel.
3. Penyakit Crohn. Perdarahan rectal dapat terjadi, terutama pada
pasien dengan keterlibatan kolon, tetapi tidak menunjukkan gejala
yang khas, dapat dibedakan dari divertikulum Meckel.15
KOMPLIKASI
Secara garis besar, komplikasi divertikulum Meckel dapat diklasifikasikan sebagai
:
1. The Peptic group, yang mana heterotropik mukosa gaster
menyebabkan perkembangan ulser peptik yang kronik pada
divertikulum itu sendiri atau sekitarnya ke stoma. Hal ini muncul
dengan perdarahan, perforasi akut.
2. The Inflammatory group, yang mana inflamasi akut mengubah
tempat dan menghasilkan gangren serta perforasi. Perforasi juga
dapat disebabkan oleh penetrasi benda asing. Pada kelompok ini,
tanda dan gejala mirip dengan appendiksitis akut.
18
3. The Obstructive group, yang mana obstruktif intestinal merupakan
hasil dari intususepsi, volvulus, perlengketan, pita, tali fibrosa,
benda asing atau ‘concretion’.
4. The Umbilical group, yang meliputi fistula, kista dan granuloma.
5. The Tumor group, yang meliputi baik benigna (mioma, lipoma,
neuroma dan adenoma) dan maligna (adenocarcinoma,
leiomyosarcoma dan tumor carcinoid) dan kista.5
PROGNOSIS
Prognosis divertikulum Meckel baik. Angka kematian setelah operasi pada pasien
divertikulum yang simptomatik dilaporkan mencapai 2 – 5%. Pada pasien
asimptomatik yang dilakukan divertikulektomi insidental, mempunyai komplikasi
awal dan lanjut sekitar 2% kasus dengan angka kematian mencapai 1%.25,26
19
Recommended