30
PENDAHULUAN Regresi yang kurang sempurna pada duktus omfalomesenterikus (duktus vitelinus) dapat meninggalkan bermacam-macam kelainan, antara lain divertikulum Meckel. Divertikulum Meckel merupakan divertikulum yang sering ditemukan di usus halus dan berasal dari bagian intraabdomen duktus vitellinus. 1 Divertikulum Meckel adalah suatu kelainan bawaan, yang merupakan suatu kantung (divertikula) yang menjulur/menonjol dari dinding usus halus; divertikula bisa mengandung jaringan lambung maupun jaringanpankreas. 2 Pertama kali dideskripsikan oleh Fabricius Hildanus pada abad ke 16 dan belakangan di beri nama olehJohann Friedrich Meckel, yang telah memberikan gambaran tentang asal embriologi divertikulum pada tahun 1809. 3 EMBRIOLOGI Dalam permulaan perkembangannya, saluran cerna hanya berupa suatu tabung sederhana dengan beberapa benjolan. Bakal lambung, pada saat ini, berupa suatu pelebaran berbentuk kerucut, sedangkan bakal sekum ditandai oleh 1

Paper

Embed Size (px)

DESCRIPTION

-

Citation preview

Page 1: Paper

PENDAHULUAN

Regresi yang kurang sempurna pada duktus omfalomesenterikus (duktus

vitelinus) dapat meninggalkan bermacam-macam kelainan, antara lain

divertikulum Meckel. Divertikulum Meckel merupakan divertikulum yang sering

ditemukan di usus halus dan berasal dari bagian intraabdomen duktus vitellinus.1

Divertikulum Meckel adalah suatu kelainan bawaan, yang merupakan

suatu kantung (divertikula) yang menjulur/menonjol dari dinding usus halus;

divertikula bisa mengandung jaringan lambung maupun jaringanpankreas.2

Pertama kali dideskripsikan oleh Fabricius Hildanus pada abad ke 16 dan

belakangan di beri nama olehJohann Friedrich Meckel, yang telah memberikan

gambaran tentang asal embriologi divertikulum pada tahun 1809.3

EMBRIOLOGI

Dalam permulaan perkembangannya, saluran cerna hanya berupa suatu tabung

sederhana dengan beberapa benjolan. Bakal lambung, pada saat ini, berupa suatu

pelebaran berbentuk kerucut, sedangkan bakal sekum ditandai oleh suatu

pelebaran yang asimetris. Duktus vitellinus masih berhubungan dengan saluran

kolon usus ini.1

Usus menjadi matang relatif awal pada masa kehidupan janin. Pada embrio 3 mm

yaitu di minggu keempat, usus depan primitif dan usus belakang hanya berbentuk

seperti pipa ketika lambung dan sekum menjadi jelas terpisah. Pipa ini kemudian

memanjang dengan cepat, menonjol ke tali pusat dan memutar berlawanan jarum

jam mengelilingi arteri mesenterika superior. Pada minggu kedelapan, ujung

kaudal bersambung dengan rectum yang berkembang dari kloaka. Pada minggu

kesepuluh, usus cepat masuk kembali ke dalam perut, kemudian kolon mencapai

bentuk yang sempurna. Kebanyakan anomali struktur lambung dan usus adalah

akibat keterlambatan atau penyimpangan pada rangkaian yang kompleks ini.

1

Page 2: Paper

Pembentukan otot pylorus lambung terlihat pada umur kehamilan 3 bulan dan sel

parietal serta sel utama muncul pada 14 minggu. Sel-sel tipe intestinal yang

ditemukan pada mukosa lambung berangsur-angsur menghilang selama masa

kehidupan janin. Villi yang relatif matang terlihat di sepanjang usus pada umur 12

minggu. Pada umur 20 minggu, kriptenya sudah dalam dan sel-sel usus berbentuk

kolumner dengan beberapa mikrovili. Pembuluh darah yang memasok usus

berkembang sempurna pada umur 12 – 13 minggu. Peristaltik telah dapat dikenali

pada awal minggu kedelapan, tapi biasanya gerakannya belum terkoordinasi

sempurna sampai mendekati lahir. Jaringan limfoid telah berkembang pada umur

20 minggu.4

Gangguan perkembangan selama minggu kesepuluh atau kesebelas akan

mengakibatkan kelainan yang ditandai dengan misalnya, tidak terbentangnya

mesenterium pada dinding belakang atau sekum tidak berada di kanan bawah

perut melainkan lebih jauh ke kranial atau sekum ada di tempat yang normal tetapi

tidak stabil dan terpancang. Sisa duktus omfalomesentrikus dapat merupakan

divertikulum Meckel.1

Fungsi usus halus sudah matang pada masa prenatal dan pascalahir. Pengangkutan

glukosa di epitel dapat dideteksi pada jejunum embrio manusia sebelum umur 20

minggu. Penyerapan lemak kurang efisien pada bayi cukup bulan dibanding pada

anak yang lebih tua, bahkan lebih tidak efisien lagi pada bayi prematur daripada

bayi cukup bulan. Penentu penting untuk perbedaan-perbedaan yang terkait umur

ini adalah kecepatan sintesis dan pengangkutan garam empedu yang relatif lambat

pada awal kehidupan dan berkurangnya sekresi kelenjar pankreas. Usus manusia

mampu menyerap protein utuh yang secara antigenik cukup berarti terutama

selama minggu-minggu awal kehidupan.4

Pada tahap awal kehidupan janin, duktus vitellinus berhubungan dengan kantung

telur dan midgut. Midgut merupakan asal dari sebagian besar duodenum, usus

2

Page 3: Paper

halus, sekum, appendiks veriformis, colon ascendes, 2/3 colon transversum

dextra. Kemudian pada umur 3 minggu, kantung telur membentuk bagian ventral

dari usus dan melebar, duktus vitellinus memendek kemudian berangsur-angsur

memanjang dan menyempit. Sejak umur 5 minggu, midgut normalnya menutup

sempurna oleh karena atrofi duktus vitellinus membentuk tali fibrosa yang

kemudian diabsorpsi. Suplai darah bagi duktus vitellinus diperoleh dari sebagian

cabang ventral aorta abdominal, arteri vitellinus. Normalnya, arteri sinistra

mengalami involusi ketika arteri dextra membentuk arteri mesenterika superior.

Divertikulum Meckel mendapat suplai darah dari sisa arteri vitellinus dextra,

biasanya cabang akhir mesenterika superior.5

3

Page 4: Paper

ANATOMI

Traktus gastrointestinal mencakup perjalanan dan absorpsi makanan dan cairan.

Sistem ini mempunyai daerah-daerah khusus yang berbeda dengan fungsinya

masing-masing. Makanan melewati saluran ini oleh karena gaya gravitasi dan

peristaltik.

1. Usus Halus

Usus mempunyai struktur dasar yang sama dengan traktus

gastrointestinal : mukosa, submukosa, muskularis eksterna, pleksus nervus dan

serosa. Absorpsi terjadi di usus.8

Usus halus merupakan tabung kompleks, berlipat-lipat yang membentang

dari pilorus sampai katup ileosekal. Pada orang hidup, panjang usus halus

sekitar 12 kaki (22 kaki pada kadafer akibat relaksasi). Usus ini mengisi bagian

tengah dan bawah rongga abdomen. Ujung proksimalnya bergaris tengah

sekitar 3,8 cm tetapi semakin ke bawah lambat laun garis tengahnya

berkurangnya sampai menjadi sekitar 2,5 cm.

Usus halus dibagi menjadi duodenum, jejunum dan ileum. Pembagian ini

agak tidak tepat dan didasarkan pada sedikit perubahan struktur dan yang

4

Page 5: Paper

relatif lebih penting berdasarkan perbedaan fungsi. Duodenum panjangnya

sekitar 25 cm, mulai dari pilorus sampai jejunum. Pemisahan duodenum dan

jejunum ditandai oleh ligamentum Treitz, suatu pita muskulofibrosa yang

berorigo pada krus dextra diafragma dekat hiatus esophagus dan berinsersio

pada perbatasan duodenum dan jejunum. Ligamentum ini berperan sebagi

ligamentum suspensorium (penggantung). Kira-kira 2/5 dari sisa usus halus

adalah jejunum dan 3/5 bagian terminalnya adalah ileum. Jejunum terletak di

regio abdominalis media sebelah kiri, sedangkan ileum cenderung terletak di

abdominalis bawah kanan.9

Dinding usus halus terdiri atas 4 lapisan dasar. Yang paling luar atau

lapisan serosa dibentuk oleh peritoneum. Peritoneum mempunyai lapisan

viseral dan parietal, dan ruang di antara lapisan-lapisan ini dinamakan rongga

peritoneum. Peritoneum melipat dan meliputi visera abdomen dengan hampir

sempurna.

Mesenterium merupakan lipatan peritoneum yang lebar, menyerupai kipas

yang menggantung jejunum dan ileum dari dinding posterior abdomen.

Mesenterium menyokong pembuluh darah dan limfe yang mensuplai usus.

Omentum mayus merupakan lapisan ganda peritoneum yang menggantung dari

kurvatura mayor lambung dan berjalan turun di depan visera abdomen seperti

celemek. Omentum biasanya mengandung banyak lemak dan kelenjar limfe

yang membantu melindungi rongga peritoneum terhadap infeksi. Omentum

minus merupakan lipatan peritoneum yang terbentang dari kurvatura minor

lambung dan bagian atas duodenum, menuju ke hati membentuk ligamentum

hipogastrikum dan ligamentum hepatoduodenale. Salah satu fungsi penting

peritoneum adalah mencegah pergesekan antara organ-organ yang berdekatan

dengan mensekresi cairan serosa yang berperan sebagai pelumas.

Otot yang meliputi usus halus mempunyai dua lapisan; lapisan luar terdiri

atas serabut-serabut longitudinal yang lebih tipis dan lapisan dalam berupa

5

Page 6: Paper

serabut-serabut sirkular. Penataan demikian membantu gerakan peristaltik usus

halus. Lapisan submukosa terdiri atas jaringan penyambung, sedangkan lapisan

mukosa bagian dalam tebal, banyak mengandung pembuluh darah dan

kelenjar.9

Usus halus ditandai oleh adanya 3 struktur yang sangat menambah luas

permukaan dan membantu fungsi absorpsi yang merupakan fungsi utamanya.

Lapisan mukosa dan submukosa membentuk lipatan-lipatan sirkular yang

dinamakan valvula koniventes (lipatan kerckringi) yang menonjol ke dalam

lumen sekitar 3 – 10 mm. lipatan-lipatan ini nyata pada duodenum dan jejunum

dan menghilang dekat pertengahan ileum. Adanya lipatan-lipatan ini

menyebabkan gambaran usus halus yang menyerupai bulu pada radiogram. Vili

merupakan tonjolan-tonjolan seperti jari-jari dari mukosa yang jumlahnya

sekitar 4 atau 5 juta dan terdapat di sepanjang usus halus. Vili panjangnya 0,5 –

1,5 mm (dapat dilihat dengan mata telanjang) dan menyebabkan gambaran

mukosa menyerupai beludru. Mikrovili merupakan tonjolan menyerupai jari-

jari dengan panjang sekitar 1µ pada permukaan luar setiap vilus. Mikrovili

terlihat dengan mikroskop electron dan tampak sebagai brush border pada

mikroskop cahaya. Bila permukaan usus halus ini rata, maka luas

permukaannya hanyalah sekitar 2000 cm2. Valvula koniventes, vili dan

mikrovili bersama-sama menambah luas permukaan absorpsi sampai 2 juta

cm2, yaitu meningkat 1000 kali lipat.

Arteri mesenterika superior dicabangkan dari aorta tepat di bawah arteri

seliaka. Arteri ini memperdarahi seluruh usus halus kecuali duodenum yang

diperdarahi oleh arteri gastroduodenalis dan cabangnya arteri

pankreatikoduodenalis superior. Darah dikembalikan lewat vena mesenterika

superior yang menyatu dengan vena lienalis membentuk vena porta.9,10

Usus halus dipersarafi cabang-cabang kedua system saraf otonom. Rangsangan

parasimpatis merangsang aktivitas sekresi dan pergerakan, sedangkan rangsangan

6

Page 7: Paper

simpatis menghambat pergerakan usus. Serabut-serabut sensorik sistem simpatis

menghantarkan nyeri, sedangkan serabut-serabut parasimpatis mengatur reflex

usus. Suplai saraf intriksi, yang menimbulkan fungsi motorik, berjalan melalui

pleksus Auerbach yang terletak dalam lapisan muskularis dan pleksus Meissner di

lapisan submukosa.9

1. Divertikulum Meckel

Divertikulum meckel adalah salah satu kelainan bawaan yang paling umum. Hal

ini terjadi ketika hubungan antara usus dan tali pusar tidak sepenuhnya menutup

selama perkembangan janin. Hal ini menghasilkan kantong kecil dari usus halus,

yang dikenal sebagai divertikulum Meckel. Dalam kebanyakan kasus,

divertikulum Meckel tidak menyebabkan masalah. Namun, pada sebagian kecil

pasien, divertikulum ini dapat mengalami infeksi (divertikulitis) yang

menyebabkan obstruksi atau perdarahan pada usus halus.12

Ukuran dan bentuk divertikulum sangat bervariasi, antara 1 – 26 cm

panjangnya, meskipun biasanya antara 3 – 5 cm. Soderlund menemukan bahwa

7

Page 8: Paper

divertikulum terletak pada 10 – 150 cm dari valvula ileosekal. Pada anak-anak

biasanya ± 40 cm dari valvula dan pada orang dewasa ± 50 cm dari valvula.

Diameter divertikulum agak kecil dari ileum, tetapi adakalanya sesempit

potrusi appendiks.

Divertikulum mempunyai mesenterium dan mempunyai suplai arteri

independen dari lengkung pembuluh darah ileal, kecuali pada kasus-kasus

divertikulum yang tidak biasa kecil. Divertikulum dapat melipat dan terbentang

di sisi usus dan dibungkus oleh selaput membran tipis ketika membentang flat

di atas mesenterium intestine.5

FISIOLOGI

Usus halus mempunyai 2 fungsi utama: pencernaan dan absorpsi bahan-bahan

nutrisi dan air. Semua aktivitas lainnya mengatur dan mempermudah proses ini.

Proses pencernaan dimulai dalam mulut dan lambung oleh kelenjar ptialin, asam

klorida dan pepsin terhadap makanan yang masuk. Proses dilanjutkan di dalam

duodenum terutama oleh kerja enzim-enzim pankreas yang menghidrolisis

karbohidrat, lemak dan protein menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Adanya

bikarbonat dalam sekret pankreas membantu menetralkan asam dan memberikan

pH optimal untuk kerja enzim-enzim. Sekresi empedu dari hati membantu proses

8

Page 9: Paper

pencernaan dengan mengemulsikan lemak sehingga memberikan permukaan yang

lebih luas bagi kerja lipase pankreas.

Kerja empedu terjadi sebagai akibat dari sifat deterjen asam-asam empedu yang

dapat melarutkan zat-zat lemak dengan membentuk misel. Misel merupakan

agregat asam-asam empedu dan molekul-molekul lemak. Lemak membentuk inti

hidrofobik, sedangkan asam empedu karena merupakan molekul polar,

membentuk permukaan misel dengan ujung hidrofobik mengarah ke dalam dan

ujung hidrofilik mengarah ke luar menuju medium cair. Bagian sentral misel juga

melarutkan vitamin-vitamin larut lemak dan kolesterol. Jadi, asam-asam lemak

bebas, gliserida dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak dipertahankan dalam

larutan sampai mereka dapat di absorpsi oleh permukaan sel epitel.

Proses pencernaan disempurnakan oleh sejumlah enzim dalam getah usus (sukus

enterikus). Banyak di antara enzim-enzim ini terdapat pada brush border vili dan

mencernakan zat-zat makanan sambil diabsorpsi.

Dua hormon penting dalam pengaturan pencernaan usus. Lemak, yang

bersentuhan dengan mukosa duodenum menyebabkan kontraksi kandung empedu

yang diperantarai oleh kerja kolesistokinin. Hasil-hasil pencernaan protein tak

lengkap yang bersentuhan dengan mukosa duodenum, merangsang sekresi getah

pankreas yang kaya akan enzim; hal ini diperantarai oleh kerja pankreozimin.

Pankreozimin dan kolesistokininsekarang diduga merupakan satu hormon yang

sama, yang mempunyai efek berbeda; hormon ini dinamakan CCK. Hormon ini

dihasilkan oleh mukosa duodenum.

Asam yang bersentuhan dengan mukosa usus menyebabkan dikeluarkannya

hormon lain, sekretin dan jumlah yang dikeluarkan sebanding dengan jumlah

asam yang mengalir melalui duodenum. Sekretin merangsang sekresi getah yang

mengandung bikarbonat dari pankreas dan empedu dari hati. Sekretin

memperbesar kerja CCK.

9

Page 10: Paper

Pergerakan segmental usus halus mencampur zat-zat yang dimakan dengan sekret

pankreas, hepatobiliar dan sekresi usus serta pergerakan peristaltik mendorong isi

dari salah satu ujung ke ujung lain dengan kecepatan yang sesuai untuk absorpsi

optimal dan suplai kontinu isi lambung.

Absorpsi adalah pemindahan hasil-hasil akhir pencernaan karbohidrat, lemak dan

protein (gula sederhana, asam-asam lemak dan asam-asam amino) melalui dinding

usus ke sirkulasi darah dan limfe untuk digunakan oleh sel-sel tubuh. Selain itu

air, elektrolit dan vitamin juga diabsorpsi. Absorpsi berbagai zat berlangsung

dengan mekanisme transport aktif dan pasif yang sebagian besar kurang

dimengerti.

Walaupun banyak zat diabsorpsi di sepanjang usus halus, tetapi terdapat tempat-

tempat absorpsi utama bagi zat-zat gizi tertentu. Tempat-tempat absorpsi ini

penting untuk diketahui guna memahami proses terjadinya defisiensi nutrisi

tertentu akibat penyakit pada usus halus.

Besi dan kalsium sebagian besar diabsorpsi dalam duodenum dan absorpsi

kalsium memerlukan vitamin D. Vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E dan K)

diabsorpsi dalam duodenum dan memerlukan garam-garam empedu. Asam folat

dan vitamin-vitamin yang larut dalam air juag diabsorpsi di duodenum. Absorpsi

gula, asam-asam amino dan lemak sebagian besar diselesaikan menjelang kimus

mencapai jejunum. Absorpsi vitamin B12berlangsung pada ileum terminal

melalui mekanisme transport khusus yang memerlukan faktor intriksi lambung.

Sebagian besar asam-asam empedu yang dikeluarkan oleh kandung empedu ke

dalam duodenum untuk membentuk pencernaan lemak, akan direabsorpsi pada

ileum terminal dan masuk kembali ke hati. Siklus ini dinamakan sirkulasi

enterohepatik garam-garam empedu dan sangat penting dalam mempertahankan

cadangan empedu. Dengan demikian asam-asam atau garam-garam empedu

mampu bekerja mencernakan lemak berkali-kali sebelum dikeluarkan dalam feses.

Penyakit atau sekresi ileum terminal dapat menyebabkan defisiensi garam-garam

10

Page 11: Paper

empedu dan mengganggu pencernaan lemak. Masuknya garam-garam empedu

dalam jumlah besar ke kolon menyebabkan iritasi kolon dan diare.9,14

EPIDEMIOLOGI

Divertikulum Meckel adalah kelainan bawaan yang mengikuti “rule of two”

(kelainan bawaan serba dua), yaitu :

a. Kelainan kongenital yang paling sering terjadi dengan prevalensi

2% populasi

b. Perbandingan kejadian antara laki-laki dan perempuan adalah 2 : 1

c. Ditemukan 2 kaki (sekitar 60 cm) dari valvula ileosekal (valvula

Bauhini)

d. Di dalamnya mungkin terdapat dua jenis jaringan heteropik, yaitu

mukosa lambung dan jaringan pankreas

e. Dua penyakit dapat timbul di dalamnya,yaitu divertikulitis dan

tukak peptik

f. Dua penyulit yang dapat terjadi, yaitu perforasi pada divertikulitis

akut atau tukak peptik dan perdarahan tukak peptik

g. Sebagian besar pasien menunjukkan gejala-gejala divertikulum

Meckel pada usia di bawah 2 tahun.1,15,16

ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

Divertikulum Meckel adalah sisa dari kantung telur embrional, yang juga disebut

sebagai duktus omfalomesenterikus atau duktus vitellinus. duktus

omfalomesenterikus menghubungkan kantung telur dengan usus saat

perkembangan embrio dan memberikan nutrisi sampai plasenta dibentuk. Antara

minggu ke-5 sampai ke-7 kehamilan, duktus ini menipis dan memisahkan diri dari

intestinum. Tepat sebelum involusi ini, epitel kantung telur ini mengembangkan

suatu lapisan yang sama dengan lapisan lambung. Kegagalan parsial atau komplit

involusi duktus omfalomesenterikus meninggalkan berbagai struktur sisa.

11

Page 12: Paper

Divertikulum Meckel merupakan struktur sisa yang paling lazim dan merupakan

anomali saluran cerna kongenital yang paling sering, ditemukan pada 2%

populasi.4

Divertikulum Meckel juga dapat bermanifestasi sebagai hernia indirek, terutama

pada sisi sebelah kanan, dimana dikenal dengan sebutan ‘Hernia Littre’.

Selanjutnya, divertikulum Meckel ini dapat mengikat bagian umbilikus melalui

ligamen vitellinus, kemungkinan menyebabkan kista vitelinus, atau terbentuk

kanal paten yang menjadi fistel jika tali pusat dipotong.3

Gambar : Variasi anomali duktus vitellinus. Sinus duktus vitellinus (A) bagian

dari duktus vitellinus yang berdempetan dengan intestin terpisah. Bagaimanapun,

suatu saluran sinus terbuka pada umbilikus. Divertikulum Meckel (B) bagian

umbilical dari duktus vitellinus primitive terpisah, meninggalkan divertikulum

atau kantong yang berhubungan dengan usus halus normal. Divertikulum dapat

berdarah, infeksi, ruptur dan dapat menyebabkan intususepsi. Tali Fibrosa (C)

duktus vitellinus dapat digantikan secara sempurna oleh jaringan parut, simpul

yang melingkari pita ini akan menyebabkan sumbatan intestin. Kista Duktus

Vitellinus (D) berisi cairan, struktur kista terjadi ketika akhir umbilikal dan

intestin dari duktus terpisah, tetapi bagian sentral masih terbuka. Duktus

Vitellinus yang Paten (E) terbuka dari umbilikal sampai intestin yang ditandai

12

Page 13: Paper

dengan pengeluaran udara atau drainase dari umbilikus. Prolaps (F) adakalanya

kantung dari intestin keluar dari sebuah duktus vitellinus.

Dikutip dari kepustakaan 17

DIAGNOSIS

Anamnesis dan Gejala Klinis

Kebanyakan pasien dengan divertikulum Meckel tidak menunjukkan

gejala yang khas. Gejala biasanya muncul pada umur dua tahun pertama. Baru

bila ada divertikulitis timbul, keluhan dan tanda yang mirip sekali dengan

appendisitis akut walaupun letak nyeri dapat berbeda.1,3

1. Perdarahan

Melena atau tinja khas tampak berwarna merah jernih disebut

“current jelly” atau “brick red appearance”. Perdarahan dapat

menyebabkan anemia yang berat, tetapi biasanya berhenti sendiri

karena kontraksi pembuluh darah splanikus ketika penderita sudah

menjadi hipovolemik. Kadang-kadang perdarahan dari divertikulum

Meckel dapat menjadi begitu dramatis, dengan tinja berwarna

kehitaman disebut “tarry stools”. Gejala ini yang paling sering muncul

yaitu sekitar 30 – 50% . kebanyakan divertikulum Meckel dilapisi

oleh mukosa ektopik, termasuk mukosa pensekresi asam yang

menyebabkan perdarahan intermitten tanpa nyeri karena ulserasi

mukosa ileum normal yang ada di dekatnya. Tidak seperti mukosa

duodenum bagian atas, asam tersebut tidak dinetralisir oleh bikarbonat

pankreas. Jadi, jika seorang bayi/anak datang dengan perdarahan

rectum tanpa nyeri berat, adanya divertikulum Meckel harus dicurigai.

2. Obstruksi usus

Divertikulum Meckel sering disertai obstruksi sebagian atau

komplit. Mekanisme obstruksi yang paling sering adalah kalau

divertikulum berperan sebagai titik awal suatu invaginasi. Kejadian ini

13

Page 14: Paper

lebih sering terjadi pada anak laki-laki yang lebih tua. Penyebab lain

obstruksi adalah pita-pita intraperitoneum yang menghubugkan

potongan-potongan sisa duktus omfalomesenterikus dengan ileum dan

umbilicus. Pita-pita ini menyebabkan obstruksi karena menyebabkan

herniasi interna atau volvulus usus halus di sekeliling pita tersebut.

Merupakan gejala kedua yang sering muncul yaitu sekitar 30 – 35%.

3. Divertikulitis Meckel akut

Terjadi pada 20% pasien yang bergejala dan sering salah diagnosis

dengan appendiks akut. Hal ini terjadi karena adanya obstruksi

intraluminal oleh divertikulum, yang menyebabkan terjadi inflamasi,

edema, iskemia, nekrosis dan perforasi.4,15

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis preopeatif divertikulum Meckel adalah sangat sulit. Sehingga

dibutuhkan kecurigaan serta tanda dan gejala klinis yang cukup tinggi untuk

membantu memfokuskan evaluasi radiologi.15

1. Foto Polos Abdomen

Foto polos dapat menunjukkan gambaran ileus obstruktif. Jika

divertikulum distensi, terlihat adanya udara di fossa ilaka kanan atau di

tengah abdomen dapat menjadi kunci diagnosis. Jika perforasi terjadi,

maka foto polos abdomen dapat menunjukkan adanya pneumoperitoneum.

Meskipun barium meal biasanya tidak terlalu membantu dalam

menggambarkan divertikulum Meckel pada beberapa pasien, tetapi

anomali ini dapat dideteksi jika teknik ini dilakukan dengan hati-hati.

Barium enema dapat menunjukkan divertikula Meckel jika refluks yang

cukup mencapai ileum terminal.

Penemuan dengan foto polos tidak spesifik. Evaluasi dengan barium meal

konvensional kurang spesifik karena divertikula mengisi dan mengelilingi usus

14

Page 15: Paper

halus sehingga tumpang tindih dan menyebabkan divertikula tidak jelas. Barium

enema dapat membantu mendeteksi divertikula Meckel karena terletak di distal.18

1. Scan Tektenium-99m perteknetat (99mTc)

Merupakan pemeriksaan yang dipilih untuk mendiagnosis suatu divertikula

Meckel. Dilakukan dengan cara memberikan infus intravena teknetium-99m

perteknetat yang akan terdeteksi melalui kamera. Sel-sel pensekresi mukus dari

mukosa lambung ektopik akan mengambil perteknetat sehingga memungkinkan

visualisasi divertikulum Meckel. Sensitivitas scan akan lebih meninggi dengan

pemberian H2-reseptor antagonis, seperti cimetidin, glukagon dan gastrin.

Sensitivitas scan yang diperbesar ini adalah sekitar 85% dengan spesivisitas

sekitar 95%.3,4,13

2. Angiografi

Cara deteksi lain adalah angiografi mesenterika. Dapat membantu mendeteksi

bagian yang mengalami perdarahan selama perdarahan aktif berlangsung.

Pengenalan terhadap vaskularisasi embrionik divertikulum Meckel dapat

membantu mengidentifikasi selama proses angiografi berlangsung.4,15

3. CT-Scan

CT mungkin bukan modalitas utama diagnosis divertikulum Meckel yang baik.

Divertikulum Meckel yang inflamasi tampak sebagai lesi kantung pemisah, berisi

udara, cairan atau kontras oral dan berhubungan dengan bagian distal usus halus.

Inflitrasi lemak mengelilingi lesi. Diagnosis divertikulum Meckel dapat dicurigai

bila gambaran ini terlihat. Klasifikasi enterolith dan fibrosia sisa duktus vitellinus

(pita jaringan lunak) dapat terlihat. Gambaran divertikulum Meckel yang

inflamasi pada CT dilaporkan pada sedikit kasus pada orang dewasa. CT juga

dapat mengidentifikasi komplikasi lain seperti intususepsi, Littre’s hernia dan

tumor dan dapat memperlihatkan beberapa kondisi yang hampir sama seperti

appendiksitis, divertikulitis usus besar dan penyakit Crohn.21

15

Page 16: Paper

PENATALAKSANAAN

Farmakoterapi tidak berperan penting dalam penatalaksanaan divertikulum

Meckel, tergantung pada gejala klinik.

Karena kebanyakan pasien simptomatik adalah kasus-kasus akut, maka yang

segera dilakukan adalah memberikan cairan intravena, dimulai dengan cairan

kristaloid, pasien dirawat dalam status NPO = nothing by mouth. Jika terjadi

perdarahan yang signifikan, bias ditransfusi PRC (packet red cells). Pasien dengan

ileus obstruktif biasanya membutuhkan dekompresi dengan nasogastrik; juga

dapat dilakukan pemeriksaan foto polos abdomen. Jika seorang anak datang

dengan perdarahan, khususnya tarry stool, dilakukan bilas lambung untuk

mengeluarkan perdarahan dari traktus gastrointestinal bagian atas. Jika bilas

lambung tidak berhasil dapat dilakukan endoskopi atau sigmoideskopi. Jika

diperoleh hasil negatif dari scan Meckel tetapi ada kecurigaan yang tinggi

terhadap divertikulum Meckel, maka dapat dikonsultasikan pada ahli bedah dan

laparoskopi dan atau laparotomi dapat dipertimbangkan.23

Reseksi divertikulum Meckel harus dilakukan bila terjadi berbagai komplikasi.

Banyak ahli bedah menyarankan pengangkatan kantong yang asimptomatik ketika

ditenukan secara tidak sengaja saat laparotomi, baik pada bayi, anak-anak atau

dewasa muda, jika terdapat hubungan baik oleh pita dengan umbilicus atau oleh

suatu serat vaskular mesodivertikulum atau jika terdapat massa yang teraba jelas

atau perlengketan jaringan ektopik. Setelah dieksplorasi pada fossa iliaka dextra

ketika dicurigai appendiksitis akut, diperoleh appendiks normal, maka dapat

diteruskan untuk mencari apakah ada inflamasi divertikulum Meckel.

Ada 2 teknik yang dapat digunakan untuk eksisi divertikulum

Meckel/divertikulektomi Meckel, yaitu simple eksisi dan reseksi dengan segmen

ileum yang mengandung divertikulum.5

Divertikulektomi Meckel merupakan prosedur operasi dengan membuang

divertikulum (divertikulum Meckel) atau kantung yang memiliki jaringan,

16

Page 17: Paper

sepanjang usus halus. Hal ini ditujukan untuk melepaskan suatu obstruksi,

perlekatan, infeksi atau inflamasi. Operasi dilakukan di bawah anestesi umum.24

Simple eksisi memuaskan pada kebanyakan kasus. Divertikulum dijepit pada

aksis transversal ileum supaya menghindari penyempitan lumen ketika defek

tersebut ditutup dengan cara kedua lapisan disambungkan dengan catgut 2/0.

Dengan cara yang sama, divertikulum tersebut dapat diangkat dengan stapling

device.

Reseksi segmen ileum yang mengadung divertikulum, yang diikuti dengan

‘anastomose end to end’, dianjurkan pada pasien dengan ulserasi peptic (yang

berdekatan dengan ileum), divertikulitis gangrenosa yang mempengaruhi dasar

divertikulum atau pada kasus malignansi. Bila divertikulum melibatkan

mesenterium, harus diisolasi, dijepit, dipisahkan dan diligasi terlebih dahulu.

Berikutnya diikuti dengan reseksi usus yang mengandung divertikulum, kemudian

hubungan dipelihara dengan anastomosis dua lapisan.5

Operasi intestinal merupakan suatu prosedur yang serius dan untuk pemulihan

dibutuhkan waktu 2 minggu. Seberapa lama pasien dirawat di rumah sakit setelah

operasi tergantung pada tingkat operasi dan komplikasi sebelum operasi. Segera

setelah operasi, pasien diobservasi dengan teliti, dan diberikan cairan intravena

dan antibiotic. Kateter atau sten, dapat dilepas setelah 2 hari kemudian. Pasien

dapat makan setelah bising usus terdengar.

Operasi usus mempunyai komplikasi yang sama dengan operasi lainnya. Hal ini

meliputi komplikasi pada paru-paru dan jantung, sama dengan reaksi terhadap

pengobatan, perdarahan dan infeksi.

Hasil operasi ditandai dengan berakhirnya obstruksi, nyeri dan infeksi. Hasil yang

sukses meliputi kembalinya fungsi usus sehari-hari.

Pasien dengan komplikasi divertikulum Meckel mempunyai 10 – 12% komplikasi

awal postoperasi seperti kebocoran usus, garis jahitan bocor atau abses

17

Page 18: Paper

intraabdominal. Komplikasi lanjut terjadi pada 7% pasien, yang meliputi obstruksi

usus dan perlengketan.24

DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis banding tergantung pada komplikasi divertikulum Meckel yang terjadi.

Karena, lokasi ileum yang berubah-ubah menyebabkan kita harus

mempertimbangkan semua kejadian patologis intraabdomen jika pasien datang

dengan proses inflamasi atau obstruksi.

1. Appendiksitis akut, tanda dan gejalanya sulit dibedakan dengan

divertikulitis Meckel akut dan dapat dibedakan saat operasi.

2. Divertikulitis. Divertikulitis sigmoid atau kolon bagian kanan

memberikan gejala yang sama dengan appendiksitis akut atau

divertikulitis Meckel.

3. Penyakit Crohn. Perdarahan rectal dapat terjadi, terutama pada

pasien dengan keterlibatan kolon, tetapi tidak menunjukkan gejala

yang khas, dapat dibedakan dari divertikulum Meckel.15

KOMPLIKASI

Secara garis besar, komplikasi divertikulum Meckel dapat diklasifikasikan sebagai

:

1. The Peptic group, yang mana heterotropik mukosa gaster

menyebabkan perkembangan ulser peptik yang kronik pada

divertikulum itu sendiri atau sekitarnya ke stoma. Hal ini muncul

dengan perdarahan, perforasi akut.

2. The Inflammatory group, yang mana inflamasi akut mengubah

tempat dan menghasilkan gangren serta perforasi. Perforasi juga

dapat disebabkan oleh penetrasi benda asing. Pada kelompok ini,

tanda dan gejala mirip dengan appendiksitis akut.

18

Page 19: Paper

3. The Obstructive group, yang mana obstruktif intestinal merupakan

hasil dari intususepsi, volvulus, perlengketan, pita, tali fibrosa,

benda asing atau ‘concretion’.

4. The Umbilical group, yang meliputi fistula, kista dan granuloma.

5. The Tumor group, yang meliputi baik benigna (mioma, lipoma,

neuroma dan adenoma) dan maligna (adenocarcinoma,

leiomyosarcoma dan tumor carcinoid) dan kista.5

PROGNOSIS

Prognosis divertikulum Meckel baik. Angka kematian setelah operasi pada pasien

divertikulum yang simptomatik dilaporkan mencapai 2 – 5%. Pada pasien

asimptomatik yang dilakukan divertikulektomi insidental, mempunyai komplikasi

awal dan lanjut sekitar 2% kasus dengan angka kematian mencapai 1%.25,26

19