Pariwara Vol 007 Tahun 2018biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 007...Seleksi...

Preview:

Citation preview

Media Komunikasi InternalInstitut Pertanian Bogor

Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani

Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A

Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion,

Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: humas@apps.ipb.ac.id

Volume 007/ Tahun 2018

PARIWARA IPB

Terbit Harian

IPB Gelar Sosialisasi Jalur SNMPTN dan SBMPTN 2018

Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan sosialisasi

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018

di Graha Widya Wisuda (GWW) Kampus IPB Dramaga, Bogor

(31/1). Sedikitnya 1.400 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)

dan sederajat dan beserta sekira 800 guru pendamping datang

pada acara ini. Mereka berasal dari sekolah se-Jabodetabek,

Sukabumi, Cianjur, Banten, Karawang, Serang, Bandung, Ciamis,

Cirebon, Cianjur, Indramayu, Kuningan, Majalengka,

Purwakarta, Purbalingga, Ciamis, Garut, Pandeglang, dan

Banjarnegara.“Kami ucapkan selamat datang di kampus pertanian yang

termasuk 100 terbaik di dunia. Selamat datang di kampus yang

akan menyatukan semua siswa menjadi tulang punggung

kemajuan bangsa Indonesia,” seru Rektor IPB, Dr. Arif Satria.

Rektor mengatakan pendidikan tinggi merupakan garis depan

pembangunan suatu bangsa, sehingga perkembangannya

harus disesuaikan dengan trend global. IPB harus dapat terus

membangun sinergitas serta kolaborasi penelitian yang mampu

menghasilkan inovasi yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.

Sesuai dengan Rencana Jangka Panjang IPB (RJP-IPB) 2019-

2045, IPB akan menjadi Techno-Socio-Entrepreneurial

University. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof. Dr.

Yonny Koesmaryono pada kesempatan ini memaparkan

berbagai ketentuan SNMPTN dan SBMPTN 2018 diantaranya

mengenai landasan konseptual dan landasan hukum, deskripsi

pola penerimaan mahasiswa baru program sarjana pada

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) 2018, seleksi dan alokasi daya

tampung 2018, ketentuan dan persyaratan SNMPTN dan

SBMPTN 2018, serta Jadwal kegiatan SNMPTN dan SBMPTN

2018.Ragam pertanyaan disampaikan oleh siswa maupun guru

diantaranya: gagal finalisasi saat mengisi Pangkalan Data

Sekolah dan Siswa (PDSS), sistem panitia dalam merangking

siswa sehingga terambil sesuai kuota berdasar akreditasi

sekolah, fenomena blacklist terhadap sekolah, dan ragam

pertanyaan lainnya.Acara juga disemarakkan paparan para dekan di lingkungan IPB

mengenai keunggulan masing-masing fakultas, IPB Expo, dan

campus tour. (Awl)

2

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Arif Satria menyatakan bahwa IPB memiliki komitmen besar dalam mencetak pemimpin-pemimpin bangsa. “Komitmen ini akan IPB wujudkan melalui sejumlah langkah dan proses yang sistematis. Salah satu hal baru yang akan IPB lakukan pada tahun 2018 ini adalah membuka jalur baru seleksi masuk IPB yaitu jalur Ketua OSIS atau jalur talenta kepemimpinan,” ujar rektor di acara Sosialisasi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Graha Widya Wisuda (GWW) Kampus IPB Dramaga, Bogor (31/1).

Rektor mengatakan, ketika minat calon mahasiswa untuk belajar dalam bidang pertanian di berbagai perguruan tinggi semakin menurun, IPB kemudian membuka seleksi untuk mencari calon mahasiswa yang memiliki kecintaan pada bidang pertanian sekaligus memiliki bakat (talenta) kepemimpinan dan kewirausahaan melalui seleksi mandiri yang diberi nama Ujian Talenta Masuk IPB (UTMI), menerapkan seleksi melalui mekanisme talent mapping dan test potensi akademik.

Rektor menambahkan, kini di era demokrasi dan desentralisasi, ketika kualitas kepemimpinan di pusat dan daerah menjadi salah satu kebutuhan yang sangat mendesak, IPB mengembangkan salah satu skema seleksi calon mahasiswa baru jalur khusus bagi Ketua OSIS yang memenuhi syarat akademik sebagai mahasiswa IPB. Skema ini adalah salah satu seleksi mandiri untuk mencari calon mahasiswa yang telah terbukti memiliki jiwa kepemimpinan sebagai Ketua OSIS selama di SMA, sekaligus memiliki kemampuan akademik yang memadai untuk dididik di IPB menjadi calon pemimpin yang memiliki intelektualitas tinggi, dengan kata lain

intelektual yang memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.

“Diharapkan skema ini akan menghasilkan calon-calon pemimpin, baik pemimpin nasional, daerah, perusahaan maupun penggerak masyarakat yang memimpin dengan pendekatan scientific, yaitu menerapkan scientific based leadership,” terang rektor.

Rektor menjelaskan, pada tahun 2018 ini IPB mengalokasikan 130-160 tempat dari kuota total 4 ribu mahasiswa untuk jalur khusus Ketua OSIS. Selain pernah menjadi Ketua OSIS (diperkuat dengan surat keterangan Kepala Sekolah), persyaratan lainnya adalah : (1) lulusan jurusan IPA, (2) Rataan nilai Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi sekurangnya 80, (3) mengajukan lamaran kepada Rektor IPB dengan menyertakan biodata dan kegiatan selama menjadi Ketua OSIS yang disetujui/diketahui oleh Kepala Sekolah, (4) membuat Sinopsis Kontribusi untuk Pembangunan Indonesia di masa mendatang, (5) bersedia mendapatkan pelatihan kepemimpinan, kewirausahaan dan pelatihan lainnya.

Lamaran dapat dikirimkan kepada Rektor IPB mulai 1 April-1 Juni 2018. Pengumuman hasil seleksi direncanakan 9 Juli 2018. Keterangan lengkap mengenai penerimaan mahasiswa baru IPB di berbagai jalur mandiri termasuk jalur khusus Ketua OSIS akan diunggah di website Admisi IPB (admisi.ipb.ac.id) pada bulan Februari 2018.

“IPB akan mengasah potensi mereka untuk kita jadikan calon-calon pemimpin bangsa, baik di bidang technopreneur, teknokrat, sociopreneur, maupun di bidang lainnya. Para Ketua OSIS telah memiliki gen leadership yang bagus dan teruji, sehingga akan menjadi bibit-bibit unggul pemimpin bangsa yang kelak dengan sentuhan IPB Insya Allah akan mampu menjadi trend setter perubahan bangsa ini menjadi bangsa Indonesia yang tangguh, berdaulat, dan mandiri,” papar rektor.

Selain jalur baru tersebut, IPB akan menerima calon mahasiswa dari jalur lainnya. Secara umum seleksi masuk IPB terdiri atas tiga jalur utama, yaitu Jalur SNMPTN, Jalur SBMPTN, dan Jalur Mandiri, dengan kuota masing-masing sekira 50, 30 dan 20 persen.(Awl)

Rektor IPB Ajak Ketua OSIS Kuliah di IPB

3

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) telah memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sertifikat Lisensi tersebut dikeluarkan BNSP pada Nopember 2017 lalu.

Dengan demikian, LSP Vokasi IPB memiliki wewenang untuk melaksanakan uji kompetensi/profesi, menerbitkan sertifikat kompetensi sesuai dengan pedoman BNSP, mencabut atau membatalkan sertifikat kompetensi, serta memberikan sanksi kepada Asesor dan menetapkan serta mengugurkan Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang melanggar aturan.

Wakil Direktur Program Diploma IPB bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan, Dr. Iwan Riswandi yang juga sebagai Ketua LSP Vokasi IPB, menyampaikan latar belakang didirikannya LSP Vokasi IPB. Ia mengatakan didasarkan pada Undang-undang (UU) No. 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi Pasal 44 : (1) Sertifikat kompetensi merupakan pengakuan kompetensi atas prestasi lulusan yang sesuai dengan keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki prestasi di luar program studinya. (2) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diterbitkan oleh Perguruan Tinggi bekerja sama dengan organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi kepada lulusan yang lulus uji kompetensi. (3) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat digunakan sebagai syarat untuk memperoleh pekerjaan tertentu.

Program Diploma IPB selaku program pendidikan vokasi yang berorientasi menghasilkan lulusan yang ahli dan terampil dalam bidangnya (termasuk kewirausahaan), selain menganugerahkan ijazah kelulusan pada program studi dan jenjang pendidikan tertentu, sertifikat kompetensi BNSP yang diterbitkan oleh LSP Vokasi IPB sebagai dokumen pendukung dan pengakuan atas kompetensi di bidangnya pada level Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) tertentu dari calon lulusan.

Dalam mendapatkan lisensi LSP Vokasi IPB tentu tidak mudah. Sebelumnya tim dari Vokasi IPB harus menyiapkan dokumen sedikitnya ada 29 dokumen yang diuji dan dinilai oleh Asesor Kepala dari BNSP dan prosesnya membutuhkan waktu enam bulan. Menurut Ketua BNSP, pemberian Lisensi kepada LSP Vokasi IPB ini merupakan yang tercepat, karena rata-rata LSP mendapatkan lisensi umumnya membutuhkan waktu 1.5 – 2 tahun.

LSP Vokasi IPB saat ini memiliki hak legal untuk melaksanakan Uji Kompetensi bagi mahasiswa sebelum mereka diwisuda. Selain di saat proses pendirian LSP Vokasi IPB, Program Diploma bekerja sama dengan 6 LSP sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) dan hingga saat ini telah menyelengarakan uji sertifikasi kompetensi sebanyak tiga angkatan untuk berbagai skema. Adapun Uji Kompetensi yang dilaksanakan oleh LSP Vokasi IPB baru satu angkatan.

Lebih lanjut Dr Iwan menyampaikan bahwa pengakuan atas sertifikasi

kompetensi ini sudah lama dilakukan oleh berbagai negara maju bahkan sertifikat kompetensi ini menjadi referensi utama dalam rekruitmen tenaga kerja di berbagai perusahaan. Selain itu, sertifikasi kompetensi ini juga dipertimbangkan untuk kesetaraan terhadap besaran gaji, penugasan dalam pekerjaan, dan kesamaan perlakuan dari manajemen terhadap tenaga kerja asing atau domestik. Perusahaan atau industri dalam menentukan besaran gaji lebih pada pengakuan sertifikat kompetensinya dan tenaga kerja bertanggung jawab atas kontribusi pada perusahaan sesuai dengan keahlian/kompetensi.

Seorang lulusan Perguruan Tinggi akan memiliki keunggulan di saat berkompetisi di pasar tenaga kerja. Beberapa perusahaan besar saat ini mulai mengalami pergeseran pandangan, bahwa ijazah bukan menjadi ukuran bisa bekerja. Menurut mereka ukuran calon tenaga kerja bisa bekerja adalah sertifikat kompetensi yang menunjukkan kompetensi terukur.

Dr. Iwan menambahkan sertifikasi kompetensi dapat mempermudah proses rekruitmen bagi industri. Selain itu adanya pengakuan di dalam pemberian reward. Dulu orang dari luar negeri dianggap lebih baik, tapi sekarang tidak lagi. Calon tenaga kerja yang bersertifikat bisa bekerja dimana pun. Sertifikat BNSP ini sudah bisa diterima di seluruh negara ASEAN, dan juga sebaliknya. “Seperti sertifikat dari Thailand pun bisa diterima di sini. Hal ini salah salah satu kesepakatan MEA,” ujarnya.

Saat ini LSP Vokasi IPB telah memiliki 35 asesor dan telah bekerja sama dengan lembaga-lembaga sertifikasi profesi untuk membuka TUK bersama. LSP yang telah bekerja sama dengan LSP Vokasi IPB adalah LSP Manajemen Agribisnis (AMBISSI), LSP Perkebunan Hortikultura Indonesia (PHI), LS Perpajakan, LSP Public Relation Indonesia (PRI), LSP Bidang Lingkungan Hidup, dan LSP Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan (UMKP).

Tahun ini Dr.Iwan menargetkan LSP Vokasi IPB bersama dengan BNSP untuk dapat menetapkan 14 skema sertifikasi kompetensi baru (3 skema sudah tersedia) yang sesuai dengan Program Keahlian yang dimiliki Program Diploma IPB. Rencananya skema tersebut akan dapat diujikan pada bulan Juli 2018 untuk para calon lulusan yang akan diwisuda bulan Agustus 2018. Untuk pembiayan uji kompetensi periode tahun 2018 untuk seluruh calon lulusan sedang diusulkan untuk mendapatkan pembiayaan dari BNSP.

Untuk uji kompetensi bulan Oktober dan Nopember 2017, tanggal 29 Januari 2018 telah diserahkan sebanyak 220 mahasiswa Penerima Sertifikat Kompetensi yang mendapat sertifikasi profesi dari BNSP bersamaan dengan acara pelepasan Praktik Kerja Lapangan mahasiswa Program Diploma IPB. Sertifikat kompetensi tersebut diantaranya profesi sebagai Operator Alat dan Mesin Pertanian Pra Panen dengan jumlah penerima 23 orang; Manajemen Agribisnis Jenjang 5 sebanyak 3 orang; Kepala Kerja Lapangan Budidaya Kelapa Sawit sebanyak 35 orang; pelaksana pengawas keamanan pangan segar asal tumbuhan di peredaran sebanyak 67 orang; mandor kebun kelapa sawit sebanyak 2 orang; Asisten kebun kelapa sawit 2 orang; dan pajak penghasilan badan jenjang 5 sebanyak 88 orang.(dh)

Lembaga Sertifikasi Profesi Vokasi IPB Berlisensi BNSP

Akses berita dan foto IPB terkini pada laman:

www.ipb.ac.id, www.humas.ipb.ac.id, www.ipbmag.ipb.ac.id www.media.ipb.ac.id

Recommended