parotitis epidemika

Preview:

DESCRIPTION

laporan kasus parotitis epidemika

Citation preview

Laporan kasusparotitis epidemika

OLEH: Ilmi nur hidayati

PEMBIMBINGLetkol CKM dr. Roedi Djatmiko Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAKRST DR. SOEDJONO

MAGELANG 2014

IDENTITAS PASIEN

• Nama : An. Aida • Jenis kelamin : Perempuan • Agama : Islam• Usia : 6.5 tahun• Alamat : Panca Arga I, Magelang• Tanggal masuk RS : 8 Maret 2014 pukul

20.00

ANAMNESA

Keluhan utama

Bengkak pada leher sisi kiri

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien datang dengan keluhan bengkak pada leher sisi kiri sejak 1 hari SMRS, bengkak juga disertai nyeri terutama jika mengunyah dan makan pedas nyeri juga dirasakan pada telinga kiri

•demam disertai dengan menggigil, demam terus – terusan dan tidak membaik walau sudah diberi obat penurun panas•Nafsu makan menurun•Mual dan muntah •Persendian terasa ngilu dan sakit•Pusing dan lemas•Bab dan bak lancar

•Pasien menyangkal adanya batuk maupun pilek, mimisan ,ruam pada kulit Kejang , penurunan pendengaran dan nyeri telan.

RPD • Riwayat Asma (-), Riwayat Alergi

(-), Riwayat Opname sebelumnya (-), Riwayat Operasi Sebelumnya (-), Riwayat Kejang (-)

RPO • Sudah diberikan paracetamol tapi keluhan tidak membaik

RPK • Asma (-), Alergi (-), kejang (-), keluhan serupa saat ini (-)

R. Imunisasi dan tumbuh kembang

•Imunisasi dasar lengkap•Pasien mampu merangkak pd usia 9 bulan

R. Persalinan dan ASI •Lahir spontan, aterm, 3100 gram•ASI sampai usia 4 bulan

R. Sosial dan ekonomi •Tetangga pasien ada yang mengalami keluhan serupa•Pasien merupaka pasien dinas dengan status ekonomi cukup

PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan Umum : Sakit Sedang, tampak lemas

• Kesadaran/GCS : Compos Mentis / GCS 15• Berat Badan : 22 kg• Tanda Vital Tekanan Darah : 100/60 mmHgNadi : 104x/menitSuhu : 39,10CRespirasi : 28x/menit

KEPALA DAN LEHER

• Kepala : normocephal• Wajah : Sianosis (-)• Mata : Konjungtiva anemis

(-/-), konjungtiva tidak tampak hiperemis, sklera ikterik (-/-), mata cekung (-)

• Hidung : Nafas cuping hidung (-), discharge (-), epistaksis (-)

• Mulut : Mukosa bibir kering, sianosis (-), faring hiperemis (-), lidah kotor (-) , tonsil T1-T1 tidak hiperemis.

• tampak edema pada regio colli sinistra, disertai eritema, edem tidak meluas sampai belakang leher. Pada palpasi terdapat nyeri tekan dan pada perabaan teraba hangat. Terdapat pembesaran KGB post aurikula sinistra dan mandibula sinistra.

THORAK

COR • Ictus cordis tidak tampak• Ictus cordis teraba tidak

kuat angkat• S1>S2, reguler, murmur (-),

gallop (-)

PULMO• Simetris, tidak terdapat

retraksi• Vocal fremitus ka=ki• Perkusi sonor pada

seluruh lapang paru• Sdv +/+, tidak terdapat

suara nafas tambahan

Abdomen dan ekstremitas

Abdomen • Inspeksi : Datar • Auskultasi : BU (+),

8x/menit• Palpasi : Supel, nyeri

tekan (-). Hepar & Lien tidak teraba, turgor kembali cepat

• Perkusi : Timpani

Ekstremitas • Edema -• Akral Hangat• Capillary refill < 2 detik• Rumple Leed (-)

DAFTAR MASALAH

SUBYEKTIF • Pembengkakan leher sebelah kiri• Nyeri tekan dan spontan• Demam• Mual • Muntah• Pusing • Lemas • Badan terasa ngilu (+)• Nafsu makan menurun• Tetangga pasien mengalami

keluhan serupa

OBYEKTIF • Suhu 39.1 C• Hiperventilasi• Edema pada regio colli

sinistra• Eritema dan nyeri tekan

pada tempat yang edem• Teraba hangat • Pembesaran KGB post

aurikula dan mandibula

ASSESMENT

• Parotitis epidemika regio colli sinistra• Obs. Febris hari ke 2 dd: viral infection,

typhoid, DF

•Parotitis epidemika regio colli sinistra•Obs. Febris hari ke 2 dd: viral infection, typhoid, DF

PLANNING

DIAGNOSTIK – Darah lengkap – Diff count– Urin Lengkap

TERAPI • Infus D5 ½ NS

1500ml/24jam• Simtomatik

• Inj Norages 3x250mg• Inj. Cefotaksim 3x300• Acyclovir tab 3x300

mg• Imboost syrup 3x1

cth

PLANNING

MONITORING • Keadaan umum, vital sign,

Efek samping obat, infus, komplikasi penyakit

EDUKASI • Istirahat Cukup• Asupan Cairan

ditingkatkan• Diet TKTP• Hindari konsumsi

makanan yang asam ataupun pedas

• Kompres

FOLLOW UP

HARI - 1

HARI KE - 2

HARI KE 3

PEMBAHASAN

DEFINISI

• Parotitis epidemika adalah penyakit virus akut yang biasanya menyerang kelenjar ludah terutama kelenjar parotis (sekitar 60% kasus).

• Terutama menyerang anak dibawah usia 15 tahun

Etiologi

• Agen penyebab parotitis epidemika adalah anggota dari group paramyxovirus, yang juga termasuk didalamnya virus parainfluenza, measles, dan virus newcastle disease 2.

• Virus ini aktif dalam lingkungan yang kering tapi virus ini hanya dapat bertahan selama 4 hari pada suhu ruanagan. Paramyxovirus dapat hancur pada suhu < 4 oC oleh formalin, eter serta pemaparan cahaya ultraviolet selama 30 detik.

EPIDEMIOLOGI

Parotitis merupakan penyakit endemik pada

populasi penduduk urban. Virus menyebar melalui

kontak langsung, air ludah, muntah yang bercampur dengan saliva dan urin.

Golongan umur yang terkena 5 – 15 tahun. Juga

ditemukan pada usia dibawah 30 tahun. Parotits

kadang juga terjadi pada usia dibawah 4 tahun dan

Diatas 40 tahun

Laki laki > perempuan

PATOGENESIS

• Masa inkubasi 15 – 21 hari kemudian virus bereplikasi di dalam traktus respiratorius atas dan nodus limfatikus servikalis.

• . Virus kemudian menuju ke banyak jaringan serta menuju ke kelenjar ludah dan parotis

• virus menyebar melalui aliran darah ke organ-organ lain, termasuk selaput otak, gonad, pankreas, payudara, thyroidea, jantung, hati, ginjal dan saraf otak

MANIFESTASI KLINIK

• Gejala prodormal : demam, nyeri otot (terutama pada leher), nyeri kepala, anorexia dan malaise

• Pembengkakan kelenjar parotis unilateral sampai bilateral bisa sampai ke belakang (puncak nya 1 – 3 hari )

• Nyeri tekan maupun spontan, dan bertambah jika makan makanan asam

DIAGNOSIS

1. ANAMNESIS didapatkan keluhan yaitu demam, nafsu makanmenurun, sakit kepala, muntah, sakit waktumenelan dan nyeri otot. Kadang dengan keluhanpembengkana pada bagian pipi yang terasa nyeri baik spontan maupun dengan perabaan,terlebih bila penderita makan atau minumsesuatu yang asam

DIAGNOSIS 2. MANIFESTASI KLINIS• Panas ringan sampai tinggi (38.5 – 39.5 C)• Keluhan nyeri dan pembesaran di daerah parotis • Keluhan nyeri otot terutama leher, sakit kepala,

muntah, anoreksia dan rasa malas.• Kontak dengan penderita kurang lebih 2 – 3 minggu

sebelumnya (masa inkubasi 14 – 24 hari)• Pada pemeriksaan fisik keadaan umum anak bervariasi

dari tampak aktif sampai sakit berat• Pembengkakan parotis (daerah zygoma; belakang

mandibula di depan mastoid)

DIAGNOSIS 3. PEMERIKSAAN LABORATORIUM• Darah rutin • amillse serum• Serologis ( HI test, NT test, CF test)• Pemeriksaan viirologi

Komplikasi • Meningonsefalitis• Ketulian• Orkitis • Oofaritis• Pankreatitis• Nefritis• Tiroiditis• Miokarditis • Kelainan pada mata• Embriopati parotitis• Artritis

ORCHITIS

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan suportif dan simptomatik• Istirahat yang cukup• Pemberian diet lunak dan cairan yang cukup

(TKTP) • MedikamentosaAnalgetik-antipiretik bila perlu• Parasetamol: 10-15 mg/kgBB/hari dibagi

dalam 3 dosis

PENCEGAHAN

• Imunisasi pasif immunoglobulin • Imunisasi aktif dengan menggunakan virus

parotitis epidemika hidup, tersedia dalam bentuk vaksin monovalen atau kombinasi dengan vaksin campak dan rubella (MMR)

PROGNOSIS

• Parotitis merupakan penyakit self-limited. Prognosis parotitis adalah baik, dapat sembuh spontan dan jarang berlanjut menjadi kronis. sterilitas karena orkitis jarang terjadi.

TERIMAKASIH