View
288
Download
12
Category
Preview:
DESCRIPTION
TUGAS 2
Citation preview
TUGAS INDIVIDU
NAMA : ANNISA FITRI RAHMAN
NIM : 1215041015
PRODI : PENDIDIKAN GEOGRAFI
MATA KULIAH : GEOGRAFI TANAH
PELAPUKAN DAN FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK TANAH
1. PELAPUKAN Pelapukan adalah hancurnya batuan yang berasal dari gumpalan atau
ukuran besar menjadi butiran yang kecil, sampai menjadi butiran yang sangat halus seperti tanah.
Pelapukan dapat terjadi dengan tuga cara yaitu
1.Pelapukan Fisik/Mekanik
.
Pelapukan fisika atau disebut pula desintegrasi adalah proses penghancuran batuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil tanpa mengubah komposisi atau susunan kimiawianya. Proses ini bisa terjadi karena penyinaran matahari, perubahan suhu, dan pembekuan air pada celah-celah batuan.
a). Penyinaran matahari
Penyinaran matahari yang terjadi secara terus menerus mengakibatkan batuan menjadi panas. Jika batuan yang panas tersebut terkena air hujan secara tiba-tiba, batuan tersebut akan pecah-pecah
b). Perubahan suhu
Penyinaran matahari juga akan meningkatkan suhupada siang hari sehingga batuan mengalami pemuaian.Sebaliknya, pada malam hari tidak ada penyinaranmatahari sehingga batuan mengkerut. Proses memuaidan mengerut tersebut ternyata kekuatan dankecepatannya berbeda antara mineral yang satu denganlainnya dalam batuan sehingga batuan menjadi rapuhdan mudah hancur.
c). Pembekuan air pada celah-celah batuan
Di daerah dingin, air yang masuk pada celah-celahbatuan akan membeku atau menjadi es pada saat suhuudara menurun. Karena volume es lebih besardibanding volume air yang masuk pada celah-celahbatuan tadi maka es akan menekan celah batuantersebut dengan sangat kuat, sehingga batuan terpecah-pecah.
Pelapukan kimia atau disebut pula dekomposisi adalahproses penghancuran batuan dengan menghasilkanperubahan zat dan mineral, seperti perkaratan danpembusukan daun. Berlangsungnya proses tersebutmemerlukan air sehingga di daerah yang curah hujannyatinggi dan banyak ditumbuhi vegetasi seperti di Indonesia,proses pelapukan kimia lebih berpengaruh dibandingpelapukan fisika. Proses pelapukan kimia di antaranya:
a. proses oksidasi, jika zat pelapuknya adalah oksigen (O2).Contohnya jika besi yang bereaksi dengan oksigen akanterbentuk karat pada besi.b. proses hidrolisa, jika zat pelapuknya adalah air. Contohyang sederhana adalah pada peristiwa pelapukan di daerahkapur. Batu kapur (gamping) yang bereaksi dengan air akanmembentuk endapan kalsium bikarbonat berupa stalaktitdan stalagmit.
3. Pelapukan Biologi
Pelapukan biologik-mekanik atau organik adalah pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup, baik tumbuhan maupun binatang. Akar-akar yang masuk ke dalam tanah memiliki kekuatan yang sangat tinggi, sehingga dapat menghancurkan batuan.
2. FAKTOR PEMBENTUKKAN TANAHSyarat terbentuknya tanah(1) tersedianya bahan asal atau bahan induk(2) adanya faktor yang mempengaruhi bahan asal
atau bahan induk tanah hingga menjadi tanah.Adapun faktor pembentuknya adalah :a. Iklim
Unsur-unsur iklim yang memengaruhi proses pembentukan tanah terutama unsur suhu dan curah hujan.1) Suhu/Temperatur
Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila fluktuasi suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah juga cepat.
2) Curah HujanCurah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan
erosi dan pencucian tanah, sedangkan pencucian tanahyang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanahmenjadi rendah).
b. Organisme (Vegetasi, Jasad Renik/Mikroorganisme)Organisme sangat berpengaruh terhadap proses
pembentukan tanah dalam hal:1) Membantu proses pelapukan baik pelapukan organikmaupun pelapukan kimiawi. Pelapukan organik adalahpelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup (hewan dantumbuhan), sedangkan pelapukan kimiawi terjadi olehproses kimia seperti batu kapur yang larut oleh air.2) Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhanakan menghasilkan dan menyisakan daun-daunan danranting-ranting yang menumpuk di permukaan tanah. Daundan ranting itu akan membusuk dengan bantuan jasadrenik/mikroorganisme yang ada di dalam tanah.
3) Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifattanah sangat nyata terjadi di daerah beriklimsedang seperti di Eropa dan Amerika. Vegetasihutan dapat membentuk tanah hutan denganwarna merah, sedangkan vegetasi rumputmembentuk tanah berwarna hitam karenabanyak kandungan bahan organik yang berasaldari akar-akar dan sisa-sisa rumput.4) Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapatpada tanaman berpengaruh terhadap sifat-sifattanah. Contoh, jenis tanaman cemara akanmemberi unsur-unsur kimia seperti Ca, Mg, dan Kyang relatif rendah, akibatnya tanah di bawahpohon cemara, derajat keasamannya lebih tinggidaripada tanah di bawah pohon jati.
c. Bahan IndukBahan induk terdiri atas batuan vulkanik, batuan beku,
batuan sedimen (endapan), dan batuan metamorf. Batuaninduk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akanmengalami pelapukan dan menjadi tanah.
Tanah yang terdapat di permukaan Bumi sebagianmemperlihatkan sifat (terutama sifat kimia) yang samadengan bahan induknya. Bahan induk terkadang masihterlihat pada tanah baru, misalnya tanah bertekstur pasirberasal dari bahan induk yang kandungan pasirnya tinggi.Susunan kimia dan mineral bahan induk akan memengaruhiintensitas tingkat pelapukan dan vegetasi di atasnya. Bahaninduk yang banyak mengandung unsur Ca akan membentuktanah dengan kadar ion Ca yang banyak pula, akibatnyapencucian asam silikat dapat dihindari dan sebagian lagidapat membentuk tanah yang berwarna kelabu. Sebaliknyabahan induk yang kurang kandungan kapurnya membentuktanah yang warnanya lebih merah.
d. Topografi/ReliefKeadaan relief suatu daerah akan memengaruhi:1) Tebal atau Tipisnya Lapisan Tanah2) Sistem Drainase/PengaliranDaerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenangmenyebabkan tanahnya menjadi asam.
e. WaktuTanah merupakan benda alam yang terus-menerus
berubah, akibat pelapukan dan pencucian yang terus-menerus. Oleh karena itu, tanah akan menjadi semakin tua.Mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habismengalami pelapukan, sehingga tinggal mineral yang sukarlapuk seperti kuarsa. Karena proses pembentukan tanahyang terus berjalan, maka induk tanah berubah berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua.
Tanah muda ditandai oleh masih tampaknyapencampuran antara bahan organik dan bahanmineral atau masih tampaknya struktur bahaninduknya. Contoh tanah muda adalah tanahaluvial, regosol, dan litosol. Tanah dewasaditandai oleh proses yang lebih lanjut sehinggatanah muda dapat berubah menjadi tanahdewasa, yaitu dengan proses pembentukanhorizon B. Contoh tanah dewasa adalah andosol,latosol, dan grumusol. Tanah tua prosespembentukan tanah berlangsung lebih lanjutsehingga terjadi proses perubahan-perubahanyang nyata pada perlapisan tanah. Contoh tanahpada tingkat tua adalah jenis tanah podsolik danlatosol tua (laterit).
Lamanya waktu yang diperlukan untuk pembentukantanah berbeda-beda. Bahan induk vulkanik yang lepas-lepas seperti abu vulkanik memerlukan waktu 100tahun untuk membentuk tanah muda dan 1.000–10.000 tahun untuk membentuk tanah dewasa.Dengan melihat perbedaan sifat faktor-faktorpembentuk tanah tersebut, pada suatu tempattentunya akan menghasilkan ciri dan jenis tanah yangberbeda-beda pula. Sifat dan jenis tanah sangattergantung pada sifat-sifat faktor pembentukan tanah.Kepulauan Indonesia mempunyai berbagai tipe kondisialam yang menyebabkan adanya perbedaan sifat danjenis tanah di berbagai wilayah, akibatnya tingkatkesuburan tanah di Indonesia juga berbeda-beda.
SUMBER MATERI
Anonim. 2013.
http://pinterdw.blogspot.com/2013/09/pengertian-
faktorpembentuktanah.html. Diakses pada tanggal 29
September 2013
Anonim. 2013. http://mohamad-
ilmu.blogspot.com/2013/09/pelapukan.html. Diakses pada
tanggal 29 September 2013
Anonim. 2013. http://budisma.web.id/proses-pembentukan-
tanah.html. Diakses pada tanggal 29 September 2013
Anonim. 2013. “Faktor-Faktor Pembentuk Tanah”, (Online),
Diakses pada 2 Oktober 2013 dalam http://www.ips.web.id/.
Sumber: www.geocities.ip Gambar 6.79 Tanah di
pegunungan vulkan.
Recommended