View
248
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017
MTR-147
PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DALAM
PEMBUATAN BATAKO
Reni Oktaviani Tarru1, Bastian Artanto
2, Cecilia Sargian3 dan Yusri Limbongallo
4
1Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Indonesia Toraja, Jl. Nusantara No. 12 Makale 91811, Tana Toraja
Email: renarta_trj@yahoo.com 2Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Indonesia Toraja, Jl. Nusantara No. 12 Makale 91811, Tana Toraja
Email: bastianartanto@ymail.com 3Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Indonesia Toraja, Jl. Nusantara No. 12 Makale 91811, Tana Toraja
Email: cecil@gmail.com 4Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Indonesia Toraja, Jl. Nusantara No. 12 Makale 91811, Tana Toraja
Email: yusrilimbongallo@gmail.com
ABSTRAK
Meningkatnya kebutuhan akan semen maka harga semen pun akan semakin tinggi. Ini tentu menjadi
satu masalah terutama di daerah- daerah yang tidak terdapat sumber bahan baku semen. Sehingga
tidak heran harga semen di daerah tersebut sangat mahal. Salah satu bahan alternatif yang dapat
digunakan untuk mengganti sebagian semen adalah serbuk kaca sebagai bahan tambah pada batako.
Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan sampel batako yang dibuat dalam kondisi normal
dengan sampel batako yang menggunakan serbuk kaca sebesar 5%, 10%, 15% dan 20%. Hasil
penelitian di Laboratorium kuat tekan batako normal pada uur 28 hari yaitu 4,29 Mpa untuk
penambahan 5% serbuk kaca f’c = 4,11 Mpa, dan untuk penambahan 10% serbuk kaca f’c= 4,48
Mpa. Kemudian untuk penambahan 20% serbuk kaca f’c=3,77 Mpa. Bahwa pemanfaatan serbuk
kaca sebagai pengganti sebagian semen dapat digunakan sebanyak 15% untuk campuran batako.
Kata kunci: Kuat Tekan, Batako, Serbuk kaca
1. PENDAHULUAN
Latar belakang
Batako merupakan salah satu alternative bahan dinding yang murah dan relative murah dan kuat. Batako terbuat dari
campuran pasir, semen dan air yang dipress dengan ukuran standar. Sejalan dengan pesatnya pembangunan
perumahan, maka sangat jelas kebutuhan untuk bahan bangunan semakin meningkat.
Gagasan awal berpedoman pada pemikiran bahwa unsur- unsur kimia yang ada pada kaca sebagian diantaranya
sama dengan yang ada pada semen, sehingga apabila kaca dihancurkan menjadi serbuk, berkemungkinan berfungsi
sebagai filler karena persentase kandungan silika (SiO2), Na2O dan CaO pada kaca yang cukup besar yaitu lebih dari
70% (Karwur, dkk, 2013).
Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Berapa besar kuat tekan batako dengan menggunakan serbuk kaca sebagai bahan pengganti semen?
2) Berapa besar pengaruh penggunaan serbuk kaca sebagai pengganti sebagian semen terhadap kekuatan batako
normal?
Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1) Mengetahui kuat tekan batako dengan menggunakan serbuk kaca
2) Mengetahui pengaruh serbuk kaca terhadap kekuatan batako normal
Manfaat penulisan
Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah:
MTR-148
1) Sebagai salah satu sumbangan dalam pengembangan ilmu pengetahuan juga bagi peneliti, sehingga menambah
wawasan khususnya bahan batako.
2) Sebagai bahan masukan kepada masyarakat sekitar, bahwa kaca yang telah pecah atau rusak dapat
dimanfaatkan kembali sebagai bahan tambah batako.
Batasan masalah
1) Serbuk kaca yang digunakan adalah kaca yang telah pecah/ rusak
2) Ukuran serbuk kaca yaitu lolos saringan no. 200
3) Tidak memeriksa reaksi kimia antara material yang dipaai dalam penelitian
4) Komposisi campuran bahan terdiri dari semen, serbuk kaca, pasir, dan air
5) Pengujian kuat tekan menggunakan benda uji kubus dengan ukuran 5x5x5 cm
6) Variasi penambahan serbuk kaca dengan mengurangi jumlah semen mulai dari 5%, 10%, 15% dan 20% dari
berat semen dengan benda uji masing- masing 3 buah untuk setiap komposisi benda uji dan menggunakan
metode trial and error.
7) Perancangan campuran bahan penyusun batako dengan perbandingan 1:7 semen dan pasir
8) Serbuk kaca tidak menyerap air (zero water absorption), maka dari itu ditambahkan kalsium silikat (3CaO.
SiO2) sebesar 5%.
9) Pengujian kuat tekan dilakukan umur 3, 7, 14, 21 dan 28 hari untk semua benda uji.
10) Penelitian menggunakan ASTM C-33-97 tahun 1997sebagai standar dalam pemeriksaan karakteristik agregat.
Tabel 1.1Penentuan Benda UjiuntukPenelitian
Umur Benda Uji
Total Normal SK 5% SK 10% SK 15% SK 20%
3 hari 3 3 3 3 3 15
7 hari 3 3 3 3 3 15
14 hari 3 3 3 3 3 15
21 hari 3 3 3 3 3 15
28 hari 3 3 3 3 3 15
Jumlah benda uji kuat tekan 75
Metode penulisan
Studi eksperimental merupakan serangkaian pengujian di laboratorium yang dilaksanakan pada Laboratorium Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Tana Toraja, sehingga didapatkan sifat- sifat fisik atau karakteristik dari material yang
akan dipakai dalam campuran batako. Pembuatan dan pengujian batako bertujuan untuk mendapatkan perbedaan
kuat tekan berdasarkan ASTM C-33-97 tahun 1997.
2. PENDAHULUAN
Pengertian batako
Batako merupakan bahan bangunan yang berupabata cetak alternative pengganti batu bata yang tersusun dari
komposisi antara pasir, semen Portland dan air dengan perbandingan 1 semen: 7 pasir. Batako yang baik adalah
yang masing- masing permukaannya rata dan saling tegak lurus serta mempunyai kuat tekan yang tinggi.
Serbuk kaca
Ada beberapa kandungan kaca berdasarkan jenis-jenis kaca, yaitu: clear glass, amber glass, green glass, pyrex glass,
dan fused silica. Kandungandidalam jenis-jenis kaca tersebut akan dijelaskan pada Tabel 2.2 sepertiberikut ini.
Tabel 2.1 Kandungan Kaca dalam Persen
Jenis Kaca Clear Glass Amber Glass Green Glass Pyrex Glass Fused Silica
SiO2 73,2 – 73,5 71,0 – 72,4 71,27 81 99,87
Al2O3 1,7 – 1,9 1,7 – 1,8 2,22 2 -
Na2O+K2O 13,6 – 14,1 13,8 – 14,4 13,06 4 -
MTR-149
CaO+MgO 10,7 – 10,8 11,6 12,17 - -
SO3 0,2 – 0,24 0,12 – 0,14 0,052 - -
Fe2O3
0,04 – 0,05 0,3 0,599 3,72 -
Cr2O3 - 0,01 0,43 12,0 – 13,0 -
(Sumber : Setiawan, 2006)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Agregat halus
Sebagai dasar pembahasan dilakukan pengujian karakteristik agregat halus pasir sungai Maulu. Hasil pengujian
memenuhi spesifikasi bahan beton menurut standard ASTM.
Tabel 3.1 Pemeriksaan Karakteristik Agregat Halus Asal Sungai Maulu
No. Jenis Pengujian Hasil
Pengujian Spesifikasi Keterangan
1 Kadar air 2,902 2%-6% Memenuhi
2 Berat volume
a. Kondisi lepas 1,232 1,2 - 1,9 Memenuhi
b. Kondisi padat 1,409 1,2 - 1,9 Memenuhi
3 Kadar lumpur 2,32 0,2% - 6% Memenuhi
4 Berat jenis (bulk) 2,312 1,6 - 3,1 Memenuhi
5 Bj. Jenuh kering permukaan (SDD) 2,426 1,6 - 3,2 Memenuhi
6 Bj. Semu 2,61 1,6 - 3,3 Memenuhi
7 Penyerapan (absorption) 4,91 0,2% - 5% Memenuhi
Rancangan campuran batako dengan perbandingan 1:7
Perhitungan kebutuhan bahan:
a. Berat isi semen : 1,250 gr/cm3
b. Berat isi pasir : 1,232 gr/cm3
c. Berat jenis serbuk kaca : 2,515 gr/ml
Kebutuhan bahan 1 (satu) buah benda uji diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:
1. Kubus
Volume kubus : 555 = 125 cm3
Volume semen: 1258
1 = 15,625 cm3
Volume pasir : 1258
7 = 109,375 cm3
Volume air (f’c = 0,5) : 50% dari berat semen
Berat = volume x berat isi
Berat semen = 15,625 x 1,250 = 19,53 gr
Berat pasir = 109,375 x 1,232 = 134, 75 gr
Berat air = 53,19100
50 = 9,76 ml
Persentase serbuk kaca 5% = 53,19100
5 = 0,97 gr
MTR-150
10% = 53,19100
10 = 1,95 gr
15% = 53,19100
15 = 2,92 gr
20% = 53,19100
20 = 3,90 gr
Persentase Trikalsium Siikat dari berat serbuk kaca sebesar 5% sebagai berikut:
Serbukkaca 5% : x 0,97 = 0,05 ml
Serbukkaca 10% : x 1,95 = 0,1 ml
Serbukkaca 15% : x 2,92 = 0,14 ml
Serbukkaca 20% : x 3,90 = 0,2 ml
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Kuat Tekan 3 Hari
Mix Test (Hari) (gr) ( mm2 ) (KN) (N) (Mpa) (kg) (Mpa) (kg)
1 3 N3.1 255.4 2500 4.5 4500 1.8 21.69
2 3 N3.2 244.6 2500 4.2 4200 1.68 20.24
3 3 N7.3 256.7 2500 4.7 4700 1.88 22.65
4 3 SK5.1 246.2 2500 4.2 4200 1.68 20.24
5 3 SK5.2 256.5 2500 4.8 4800 1.92 23.13
6 3 SK5.3 255.3 2500 4.6 4600 1.84 22.17
7 3 SK10.1 252.5 2500 4.8 4800 1.92 23.13
8 3 SK10.2 256.2 2500 4.9 4900 1.96 23.61
9 3 SK10.3 250.6 2500 4.6 4600 1.84 22.17
10 3 SK15.1 255.3 2500 5.0 5000 2 24.10
11 3 SK15.2 257.4 2500 5.2 5200 2.08 25.06
12 3 SK15.3 248.7 2500 4.9 4900 1.96 23.61
13 3 SK20.1 256.4 2500 4.4 4400 1.76 21.20
14 3 SK20.2 248.3 2500 4.3 4300 1.72 20.72
15 3 SK20.3 246.5 2500 4.2 4200 1.68 20.24
1.91
2.01
Kuat
Tekan
Rata-
rataBeban (P)
Kuat
Tekan
1.79
1.8129/7/16
29/7/16
29/7/16
29/7/16
26/7/16
26/7/16
26/7/16
Luas Pembacaan
Jarum
26/7/16
No.
Benda
Uji
Tanggal UmurKode
Berat
29/7/16
Rata-
rata
21.53
21.85
22.97
24.26
20.7226/7/16 1.72
Tabel 3.2 menunjukkan bahwa hasil uji kuat tekan pada umur 3 hari mengalami peningkatan kecuali serbuk kaca
dengan persentase 20% yang mengalami penurunan.
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Kuat Tekan 7 Hari
Mix Test (Hari) (gr) ( mm2 ) (KN) (N) (Mpa) (kg) (Mpa) (kg)
1 7 N7.1 245.5 2500 5.5 5500 2.20 26.51
2 7 N7.2 254.9 2500 5.8 5800 2.32 27.95
3 7 N7.3 256.2 2500 6 6000 2.40 28.92
4 7 SK5.1 256.3 2500 6.0 6000 2.40 28.92
5 7 SK5.2 252.2 2500 5.8 5800 2.32 27.95
6 7 SK5.3 255.9 2500 6.0 6000 2.40 28.92
7 7 SK10.1 246.9 2500 6.0 6000 2.40 28.92
8 7 SK10.2 252.4 2500 6.3 6300 2.52 30.36
9 7 SK10.3 254.7 2500 6.5 6500 2.60 31.33
10 7 SK15.1 258.5 2500 6.8 6800 2.72 32.77
11 7 SK15.2 257.2 2500 6.5 6500 2.60 31.33
12 7 SK15.3 257.7 2500 6.6 6600 2.64 31.81
13 7 SK20.1 248.2 2500 5.3 5300 2.12 25.54
14 7 SK20.2 253.3 2500 5.5 5500 2.20 26.51
15 7 SK20.3 256.3 2500 5.6 5600 2.24 26.99
Beban (P)Kuat Tekan
Rata-
rata
2.31
2.37
No.
Benda
Uji
Tanggal UmurKode
Berat LuasPembacaan
Jarum
1/7/2016
7/7/2016
7/7/2016
7/7/2016
7/7/2016
7/7/2016
1/7/2016
1/7/2016
1/7/2016
1/7/2016
26.35
Kuat
Tekan
Rata-
rata
27.79
28.59
30.20
31.97
2.51
2.65
2.19
MTR-151
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa hasil uji kuat lentur pada umur 7 hari terus mengalami peningkatan kecuali serbuk
kaca dengan persentase 20% yang mengalami penurunan.
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Kuat Tekan 14 Hari
Mix Test (Hari) (gr) ( mm2 ) (KN) (N) (Mpa) (kg) (Mpa) (kg)
1 14 N14.1 255.3 2500 7.3 7300 2.92 35.181
2 14 N14.2 254.9 2500 7.2 7200 2.88 34.699
3 14 N14.3 256.3 2500 7.5 7500 3 36.145
4 14 SK5.1 256.2 2500 7.8 7800 3.12 37.59
5 14 SK5.2 248.9 2500 7.5 7500 3 36.145
6 14 SK5.3 255.9 2500 7.7 7700 3.08 37.108
7 14 SK10.1 256.7 2500 8.4 8400 3.36 40.482
8 14 SK10.2 256.4 2500 8.3 8300 3.32 40
9 14 SK10.3 248.7 2500 8.0 8000 3.2 38.554
10 14 SK15.1 255.5 2500 8.7 8700 3.48 41.928
11 14 SK15.2 257.2 2500 8.8 8800 3.52 42.41
12 14 SK15.3 257.7 2500 9.0 9000 3.6 43.373
13 14 SK20.1 256.3 2500 7.0 7000 2.8 33.735
14 14 SK20.2 253.1 2500 6.8 6800 2.72 32.771
15 14 SK20.3 249.8 2500 6.6 6600 2.64 31.807
2.93
3.07
3.29
3.53
2.72
No.
Benda
Uji
Tanggal UmurKode
Berat LuasPembacaan
Jarum
Beban(P
)
Kuat
Tekan
Rata-
rata
Kuat
Tekan
14/7/2016
14/7/2016
14/7/2016
14/7/2016
14/7/2016
1/7/2016
1/7/2016
1/7/2016
1/7/2016
1/7/2016 32.77
Rata-
rata
35.34
36.95
39.68
42.57
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa hasil uji kuat tekan pada umur 14 hari terus meningkat kecuali serbuk kaca dengan
persentase 20% yang semakin mengalami penurunan.
Tabel 3.5 Hasil perhitungan kuat tekan 21 hari
Mix Test (Hari) (gr) ( mm2 ) (Kn) (N) ( Mpa) (kg) (Mpa) (kg)
1 21 N21.1 254.3 2500 9.0 9000 3.60 43.37
2 21 N21.2 255.9 2500 9.0 9000 3.60 43.37
3 21 N21.3 252.3 2500 8.8 8800 3.52 42.41
4 21 SK5.1 251.2 2500 8.8 8800 3.52 42.41
5 21 SK5.2 256.7 2500 9.4 9400 3.76 45.30
6 21 SK5.3 255.1 2500 9.2 9200 3.68 44.34
7 21 SK10.1 256.2 2500 9.8 9800 3.92 47.23
8 21 SK10.2 253.4 2500 9.6 9600 3.84 46.27
9 21 SK10.3 258.1 2500 9.8 9800 3.92 47.23
10 21 SK15.1 255.4 2500 10.8 10800 4.32 52.05
11 21 SK15.2 252.9 2500 10.6 10600 4.24 51.08
12 21 SK15.3 254.3 2500 10.6 10600 4.24 51.08
13 21 SK20.1 251.4 2500 7.9 7900 3.16 38.07
14 21 SK20.2 257.8 2500 8.3 8300 3.32 40.00
15 21 SK20.3 255.9 2500 8.0 8000 3.20 38.55
1/7/2016 21/7/2016 3.57
No.
Benda
Uji
Tanggal UmurKode
Berat LuasPembacaan
Jarum
Beban
(P)
Kuat
Tekan
Rata-
rata
Kuat
Tekan
1/7/2016 21/7/2016 3.65
1/7/2016 21/7/2016 3.89
1/7/2016 21/7/2016 4.27
1/7/2016 21/7/2016 3.23 38.88
Rata-
rata
43.05
44.02
46.91
51.41
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa hasil uji kuat tekan pada umur 21 hari terus mengalami peningkatan kecuali serbuk
kaca dengan persentase 20% yang semakin mengalami penurunan.
Tabel 3.6 Hasil perhitungan kuat tekan 28 hari
Mix Test (Hari) (gr) ( mm2 ) (Kn) (Mpa) (Mpa) (kg) (Mpa) (kg)
1 28 N28.1 252.2 2500 10.8 10800 4.32 52.05
2 28 N28.2 248.9 2500 10.5 10500 4.20 50.60
3 28 N28.3 255.5 2500 10.9 10900 4.36 52.53
4 28 SK5.1 249.6 2500 10.5 10500 4.20 50.60
5 28 SK5.2 257.1 2500 10.3 10300 4.12 49.64
6 28 SK5.3 247.5 2500 10.0 10000 4.00 48.19
7 28 SK10.1 252.1 2500 11.3 11300 4.52 54.46
8 28 SK10.2 248.8 2500 11.0 11000 4.40 53.01
9 28 SK10.3 250.7 2500 11.3 11300 4.52 54.46
10 28 SK15.1 255.6 2500 12.5 12500 5.00 60.24
11 28 SK15.2 254.2 2500 12.3 12300 4.92 59.28
12 28 SK15.3 251.5 2500 12.0 12000 4.80 57.83
13 28 SK20.1 249.5 2500 9.2 9200 3.68 44.34
14 28 SK20.2 255.7 2500 9.6 9600 3.84 46.27
15 28 SK20.3 253.1 2500 9.5 9500 3.80 45.78
1/7/2016 28/7/2016
4.29
4.11
4.48
4.91
3.77
1/7/2016
1/7/2016
28/7/2016
28/7/2016
1/7/2016 28/7/2016
1/7/2016 28/7/2016
KodeBerat
Rata-
rata
No.
Benda
Uji
Tanggal Umur LuasPembacaan
Jarum
Beban
(P)
Kuat
Tekan
45.46
Kuat
Tekan
Rata-
rata
51.73
49.48
53.98
59.12
MTR-152
Tabel 3.6 menunjukkan bahwa hasil uji kuat tekan pada umur 28 hari terus mengalami peningkatan kecuali serbuk
kaca dengan persentase 20% yang mengalami penurunan.
Tabel 3.7 Persentase Tingkat kenaikan serbuk kaca dari batako Normal
Umur Persentase Tingkat KenaikanSerbukKaca
SK 5% SK 10% SK 15% SK 20%
3 hari 0,5% 3,2% 5,7% 1,9%
7 hari 1,2% 4,1% 6,8% 2,6%
14 hari 2,3% 5,7% 8,1% -3,7%
21 hari 1,3% 4,2% 8,9% -5%
28 hari -2,1% 2,1% 6,7% -6,4%
Grafik 4.1 Hasil perbandingan Kuat Tekan Batako Normal dengan Batako Sernuk Kaca
Tabel 3.8 HasilKuatTekanBatakoSerbukKaca
Umur HasilKuatTekanBatakoSerbukKaca
Normal SK 5% SK 10% SK 15% SK 20%
3 hari 1,79 Mpa 1,81 Mpa 1,91 Mpa 2,01 Mpa 1,72 Mpa
7 hari 2,31 Mpa 2,37 Mpa 2,51 Mpa 2,65 Mpa 2,19 Mpa
14 hari 2,93 Mpa 3,07 Mpa 3,29 Mpa 3,45 Mpa 2,72 Mpa
21 hari 3,57 Mpa 3,65 Mpa 3,89 Mpa 4,27 Mpa 3,23 Mpa
28 hari 4,29 Mpa 4,11 Mpa 4,48 Mpa 4,91 Mpa 3,77 Mpa
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang diperoleh, telah disimpulkan hal- hal sebagai berikut:
1. Hasil pengujian kuat tekan batako yang menggunakan serbuk kaca dengan persentase 15% merupakan kuat
tekan maksimal dengan peningkatan kuat tekan sebesar 4,91 Mpa.
2. Pengaruh penggunaan serbuk akca sebesar 15% terhadap kekuatan batako normal pada umur 28 hari sebesar
6,7%.
3. Penggunaan bahan kimia trikalsium silikat dalam penelitian ini ternyata belum sebanding dengan penggunaaan
serbuk kaca, sehingga hasil yang diperoleh tidak begitu maksimal.
MTR-153
Saran
1. untuk mendapatkan kuat tekan batako yang maksimal disarankan penggunaan serbuk kaca sebesar 15%.
2. perlu diperhitungkan dengan teliti mulai dari proses perancangan batako, proses persiapan bahan dan alat,
proses pengerjaan batako sampai proses perawatan batako, sehingga didapat batako dengan kualitas yang
diinginkan.
3. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan serbuk kaca dengan persentase 25% dan seterusnya.
4. Penelitian selanjutnya juga dapat menggunakan serbuk kaca sebagai pengganti agregat halus.
5. Untuk penggunaan bahan kimia trikalsium silikat dapat digantikan dengan putih telur.
DAFTAR PUSTAKA
American Society for Testing and Material (ASTM), C-33-97 Section 4 Contruction Volume 04.02, “concrete and
aggregates”, 1997
Antoni, Nugraha Paul,.2007. Teknologi Beton, Dari Material, Pembuatan ke Beton Kinerja Tinggi. Yogyakarta :
Penerbit Andi.
Damaris, Ricky Afi, 2011. Optimasi Kuat Tekan dan Daya Serap Air dari Batako yang Menggunakan Bottom Ash
dengan Pendekatan Respon Serentak, Tesis Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang Keahlian
Manajemen Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya: ITS
Departemen Pekerjaan Umum, 1982. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Permukiman, Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.
Departemen P.U., 1989, SNI 03-0349-1989 Bata Beton untuk Pasangan Dinding, Balitbang, Jakarta.
Kardiyono Tjokrodimuljo, 1992. Teknologi Beton. Yogyakarta: Gramedia
Kardiyono Tjokrodimulyo, 2007. Teknologi Beton. Teknik Sipil Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Karwur, Handy Yohanes.,Dkk. 2013. Kuat Tekan Beton Dengan Bahan Tambah Serbuk Kaca Sebagai Substitusi
Parsial Semen. Jurnal Sipil Statik Vol. 1, 276-281.
Kasiati, Endang. 2011. Pembuatan Paving Blok dengan Menggunakan Semen Portland dan Semen Pozzolan dengan
Bahan Tambahan Serbuk Kaca dan Abu Batu. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana.
Mulyono, Tri. 2004. Teknologi Beton. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Setiawan, Budi. 2006. Pengaruh Penggunaan Agregat Kaca pada Beton Ditinjau dari Segi Kekuatan dan Shrinkage,
Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Petra. Surabaya.
Utomo, Hendratmo Muji. 2010. Analisis Kuat Tekan Batako dengan Limbah Karbit Sebagai Bahan Tambah, Tugas
Akhir Program Studi Teknik Sipil Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta: UNY.
Wibowo, Levin. 2013. Pengaruh Penambahan Serbuk Kaca dan Water Reducing High Range Admixtures terhadap
Kuat Desak dan Modulus Elastisitas pada Beton, Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil Universitas Atma
Jaya Yogyakarta. Yogyakarta: UAJY.
Recommended