PEMBAHASAN SOAL MATA SEPTEMBER 2017

Preview:

Citation preview

PEMBAHASAN SOAL MATA

Tulang-tulang penyusun orbita

Batas Orbital

• Margin orbital membentuk spiral quadrilateral

– Batas superiornya tulang frontal

– Batas mdialnya tulang frontal dan posterior lacrimal crest

– Batas inferiornya adalah tulang zygoma dan maksila

– Batas lateralnya adalah tulang zyoma dan frontal yang kemudian melengkapi seluruh orbita

Orbital roof

• Orbital roof dibentuk dari kedua orbital plate dari tulang frontal dan ala minor dari tulang sphenoid

• Fossa kelenjar lakrimal terletak anterior di belakang prosesus zygomaticus dari tulang frontal, terletak di orbital roff

• Di medial fosa troklear terletak di tulang frontal, 4 mm dari batas orbital

Dinding medial orbital

• Dinding medial orbital terbentuk dari : prosesus frontal tulang maksila, tulang lakrimal, plat orbita dari tulang etmoid, ala minor dari tulang sphenoid

• Ethmoid adalah bagian terbesar dari dinding lateral

• Fosa lakirmal terbentuk dari prosesus maksila dan tulang lakirmal

• Di bawah, fosa lakirmal berlanjut menjadi kanalis nasolacrimal ynag kemudian masuk ke meatus inferior dari hidung

Lantai orbita

• Lantai orbita terbentuk dari tulang maksila, tulang palatina, dan plat orbita dari tulang zygoma

• Infraorbital groove memanjang dan kemudian menurun menjadi kanal, keluar sebagai foramen infraorbital

• Di dekat kanal nasokalrimal, muncul muskulus inferior oblique, satu-satunya muskulus yang tidak muncul dari apeks orbita

Dinding orbital lateral

• Paling tebal dan kuat dari dinding orbita. Dibentuk dari dua tulang yaitu os zygoma dan ala mayor dari os sphenoid

• Terdapat elevasi sedikit dari margin orbital os zygoma, 11 mm dari suture frontozygomatika ynag disebut sebagai tuberkulus orbital lateral

Dinding lateral orbital

• Pada dinding lateral orbital merupakan landmark penting untuk perlekatan struktur berikut ini :

– Ligamen dari muskuls rektus lateral

– Ligamen suspensori dari buola mata (Lockwood ligament)

– Ligament palpebral lateral

– Apeoneurosis dari muskulus levator palpebra superor

– Ligament whitnall

Fisura

• Fissura superior orbital dilewati struktur berikut – Nervus lakrimal cabang N V1 – Nervus frontal cabang N V1 – Nervus troklear – Vein ophthalmic superior

• Antara 2 kaput muskulus rektus dilewati struktur – Bagian inferior dan superior dari N III – Cabang nasosiliser N V1 – Akar simpatetik ganglion silier – N VI

Distrubusi nervus yang memasuki kanalis optikus dan fisura orbital

superior

Superior view dari apeks orbital kanan

Otot Ekstraokuler

Muskulus ekstraokular

• Rektus medial

• Rektus lateral

• Rektus superior

• Rektus inferior

• Oblique superior

• Oblique inferior

• Superioris levator palpebrae

Otot ekstraokular dilihat dari lateral kiri

Otot ekstraokular, dilihat dari frontal

Muskulus ekstraokular, mata kiri, dilihat dari frontal dengan bola mata

yang dilepas

Muskulus ekstraokular dilihat dari superior

Muskulus ekstraokular dan hubunganyyan dengan bola mata

Insersio muskulus ekstraokular

• Empat muskulus rektus masuk secara anterior ke bola mata

• Dimulai dari m. rektus medialis, m. rektus inferior, m. rektus lateral, m. rektus superior berinseriso menjauhi limbus

• Terdapat garis imaginer dari insersio ini disebut sebagai spiral tillaux

Perbandingan antara otot ekstraokular

Otot Asal Insersio Vaskularisasi

Rektus medial Annulus Zinn Medial, horizonal meridian, 5,5 mm dari limbus

Cabang muscular inferior dari arteri ophtalmika

Rektus inferior Anuuluz Zinn di apeks orbital

Inferior, vertical meridian, 6,5 mm dari limbus

Cabang muscular inferior dari arteri opthalmika dan arteri infraorbital

Rektus lateral Annulus Zinn, sepanjang fisura orbital superior

Lateral, horizontal meridian, 6,9 mm dari limbus

Arteri lakrimal

Perbandingan antara otot ekstraokular

Otot Asal Insersio Vaskularisasi

Rektus superior Annulus Zinn, pada apeks orbita

Superior, meridian verikal 2,7 mm dari limbus

Cabang muscular superioer dari arteri opthalmika

Obliq superior Medial dari foramen optikus antara anulus Xiinn dan periorbita

Menujuk trokela, menempel pada belakang dari rektus superior

Cabang muscular superior dari arteri ophtalmika

Obliq inferior Depresi dari dinding orbita dekat orbital rim

Kuadran posteriorinferior temporal selevel macular

Cabang inferior dari arteri ophtalmika dan arteri infraorbital

Belahan koronal dari otot eksraokular

1. Berikut ini merupakan tulang yang membentuk orbital roof

a. Frontal

b. Maksila

c. Mandibula

d. Ethmoid

e. Sphenoid

Ans : frontal (AAO 2 hal 5)

• Orbital roof dibentuk oleh lesser wing of the sphenoid bone dan tulang frontal.

• Turvey TA, Golden BA. Orbital anatomy for the surgeon. Oral Maxillofac Surg Clin North Am. 2012 Nov;24(4):525-36. doi:

10.1016/j.coms.2012.08.003. PMID: 23107426; PMCID: PMC3566239.

2. Berikut ini tulang yang termasuk dalam orbital floor

a. Frontal

b. Maksila, palatina,zygomatika

b. Maksila, mandibula, palatina

d. Sphenoid, maksila

e. Ethmooid, maksila

Ans : os maxillaris, os palatina, os zygomatica (AAO 2 hal 6)

• Orbital floor terdiri dari tulang maxila, palatina, dan zygomatik.

• Luibil N, Lopez MJ, Patel BC. Anatomy, Head and Neck, Orbit. [Updated 2020 Jul 31]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL):

StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539843/

3. Tulang paling besar yang menyusun dinding medial orbita adalah

a. zygoma

b. maxila

c. ethmoid

d. sphenoid

e. Frontal

Dinding orbital medial terdiri dari empat tulang

-prosesus frontalis dari tulang maxila

-tulang lakrimal

-lesser wing dari tulang sphenoid

-dan lempeng orbital dari tulang ethmoid, yang merupakan bagian terbesar

• Shumway CL, Motlagh M, Wade M. Anatomy, Head and Neck, Orbit Bones. [Updated 2020 Aug 23]. In: StatPearls [Internet]. Treasure

Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531490/

4. Dinding orbita yang paling kuat adalah pada sisi

A. Medial

B. Lateral

C. Floor

D. Roof

E. Oblique

• Dinding lateral orbital adalah yang terkuat di antara dinding orbital lainnya. Bagian ini sering mengalami fraktur trauma wajah yang parah.

• Alsuhaibani AH. Orbital Fracture: Significance of lateral wall. Saudi J Ophthalmol. 2010 Apr;24(2):49-55. doi:

10.1016/j.sjopt.2009.12.003. Epub 2010 Apr 1. PMID: 23960875; PMCID: PMC3729708.

5. Akson dari nervus optikus berasal dari

a. Cerebelum

b. Diencephalon

c. N. III

d. Ganglion cell layer

e. Cerebello pontine angle

Ans: ganglion cell layer (AAO 2 hal 83)

• Akson dari retinal ganglion cells berkumpul di optic disc untuk membentuk saraf optik.

• Smith AM, Czyz CN. Neuroanatomy, Cranial Nerve 2 (Optic) [Updated 2020 Nov 19]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507907/

6. Arteri yang mensuplai optic nerve head artery adalah

a. A. ciliaris posterior

b. A. ciliaris media

c. A. ciliaris posterior

d. A. ethmoidalis

d. A. nasalis

Ans: cabang a. Ciliaris posterior (AAO 2 hal 85)

• Vaskularisasi dari optic nerve head (ONH) diberikan oleh a. siliaris posterior kecuali untuk lapisan serat saraf permukaan yang disuplai oleh sirkulasi retinal.

• Hayreh SS. Blood supply of the optic nerve head. Ophthalmologica.

1996;210(5):285-95. doi: 10.1159/000310727. PMID: 8878212.

7. Musculus yg di inervasi oleh nervus troklearis adalah

a.M. Obliquus superior

b. M. Obliquus inferior

c. M. ciliaris

d. M. Rectus lateralis

e. M. rektus medialis

Ans: m. Obliquus superior (AAO 2 hal 17)

• N. trochlear (IV) keluar dari permukaan dorsal batang otak dan melintasi garis tengah untuk menginervasi otot oblik superior di sisi kontralateral.

• Purves D, Augustine GJ, Fitzpatrick D, et al., editors. Neuroscience. 2nd edition. Sunderland (MA): Sinauer Associates; 2001. The Actions

and Innervation of Extraocular Muscles. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK10793/

8. Otot yang TIDAK berorigo di apeks orbita adalah

A. Medial rectus

B. Inferior rectus

C. Inferior oblique

D. Superior oblique

e. Inferior rektus

• M. oblik inferior adalah yang terpendek dari semua otot extraoculi, berukuran sekitar 37 mm. [2] Tidak seperti semua otot ekstraokuler lainnya, m. oblik inferior tidak berorigo di anulus Zinn atau common tendinous ring. M. oblik inferior berasal dari dasar orbital tepat di samping alur nasolakrimal.

• Gupta N, Patel BC. Anatomy, Head and Neck, Eye Inferior Oblique Muscles. [Updated 2020 Jul 31]. In: StatPearls [Internet]. Treasure

Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545253/

9. Struktur yg terletak tepat di belakang orbital septum adalah

a. Orbital fat

b. Retina

c. Sel konus

d. Nervus optikus

e. Vitreous humor

• orbital septum (palpebral fascia) adalah selaput membran yang bertindak sebagai batas anterior (frontal) orbit. Membentang dari tepi orbital ke kelopak mata dan membentuk bagian fibrosa dari kelopak mata. Dibelakang orbital septum terdapat orbital fat.

(vaughan hal 17)

10. Bagian dari konjungtiva yang tidak memiliki sel goblet adalah?

a. Limbus

b. Bulbar

c. Forniks

d. Sklera

e. Kornea

Ans : limbal (AAO 2 hal 31)

• Konjungtiva mata terdiri dari lapisan epitel yang terdiri dari epitel skuamosa berlapis dan kolumnar berlapis, tidak berkeratin dan mengandung goblet cells.

• Shumway CL, Motlagh M, Wade M. Anatomy, Head and Neck, Eye Conjunctiva. [Updated 2020 Aug 23]. In: StatPearls [Internet].

Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519502/

11. Berikut ini yang bukan lapisan dari kornea

a. Epitel

b. Bowman

c. Stroma

d. Forniks

e. Endotel

Lapisan kornea terdiri dari

• Epitel

• Lapisan Bowman

• Stroma

• membran Descemet

• Endotelium.

Sridhar MS. Anatomy of cornea and ocular surface. Indian J Ophthalmol. 2018 Feb;66(2):190-194. doi: 10.4103/ijo.IJO_646_17. PMID: 29380756; PMCID: PMC5819093.

12. yang melembabkan lensa setelah terjadi regresi hyauluroid pada sistem vascular adalah?

a. aquos dan vitreus humor

b. artery ciliar anterior

c. koroidal vessel

d. tear film

e. Kelenjar meibom

(Ans aquous+vitreus, AAO 2, hal 63)

Setelah terjadi regresi hyauluroid pada sistem vascular, aquos dan vitreus humor bertugas untuk melembabkan lensa.

AAO 2, hal 63

13. Axon pada nerve fibre layer berasal dr sel?

a. Sel bipolar

b. Sel amacrin

c. Sel ganglion

d. Sel horizontal

e. Sel konus

• Nerve fiber layer terdiri dari akson neuron ganglion dari permukaan vitreal retina ke optic disc. Akson ini tidak bermielin sampai menembus sklera di optic disc. Ketika keluar sklera, mielinisasi dilakukan oleh oligodendrosit

• Smith AM, Czyz CN. Neuroanatomy, Cranial Nerve 2 (Optic) [Updated 2020 Nov 19]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507907/

14. Pigmen yang berada di makula lutea disebut?

A. Retinal dan lutein

B. Zeaxanthin dan lutein

C. Melanin dan zeaxanthin

D. Melanin

E. Melanin dan lutein

(Ans zeaxanthin dan llutein AAO 2 hal 77)

• Warna kuning pada makula lutea disebabkan oleh adanya pigmen karotenoid lutein dan zeaxanthin.

• Stahl W. Macular carotenoids: lutein and zeaxanthin. Dev Ophthalmol. 2005;38:70-88. doi: 10.1159/000082768. PMID: 15604618.

15. Lapisan posterior bola mata (dari luar ke dalam) adalah berikut ini

a. sklera-choroid-retina

b. retina-choroid

c. retina – choroid-sklera

d. sklera-retina-choroid

e. choroid-retina-sklera

• Kiel JW. The Ocular Circulation. San Rafael (CA): Morgan & Claypool Life Sciences; 2010. Chapter 2, Anatomy. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK53329/

16. Lacrimal gland menghasilkan cairan untuk tear film, yaitu...

A. Mucin

B. Lipid

C. Aquaeous

D. Vitrues

E. Kelenjar mebom

Ans: aqueous (AAO 2 hal 216)

• Kelenjar lakrimal mensekresi aqueous portion dari tear film, yang berfungsi untuk mempertahankan permukaan mata. Lacrimal gland terutama terletak di orbit superotemporal anterior di dalam fossa lakrimal dari tulang frontal.

Machiele R, Lopez MJ, Czyz CN. Anatomy, Head and Neck, Eye Lacrimal Gland. [Updated 2020 Jul 27]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532914/

17. 90% lapisan kornea dbentuk oleh

a. Stroma

b. Forniks

c. Konjungtiva

d. Sklera

e. Fovea

• Stroma adalah lapisan kornea yang paling tebal. Stroma terutama terdiri dari air dan kolagen dan berperan untuk menjaga bentuk bola kornea, yang sangat penting untuk pembiasan cahaya ke dalam mata.

Ludwig PE, Lopez MJ, Sevensma KE. Anatomy, Head and Neck, Eye Cornea. [Updated 2020 Aug 10]. In:

StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470340/

18. Berikut ini tatalaksana untuk ulkus kornea adalah

a. Sikloplegik

b. Steroid

c. Antibiotik

d. Air mata buatan

e. Antihistamin

(Ans: kayanya antibiotik vaughan 129-130)

• Pengobatan ulkus kornea terdiri dari antibiotik topikal, paling sering dengan fluoroquinolones seperti ciprofloxacin atau ofloxacin.

• Byrd LB, Martin N. Corneal Ulcer. [Updated 2020 Aug 10]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL):

StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539689/

19.M. Sphingter pupil memiliki inervasi parasimpatis dari nervus kranialis

a. I

b. III

c. IV

d. VI

e. VIII

• M. Sphingter pupil menerima persarafan parasimpatis melalui n. siliaris pendek yang menyebabkan penyempitan pupil (miosis) dan akomodasi. Serabut parasimpatis yang melayani otot sfingter berasal dari nukleus Edinger-Westphal saraf kranial III.

Bloom J, Motlagh M, Czyz CN. Anatomy, Head and Neck, Eye Iris Sphincter Muscle. [Updated 2020 Aug 23]. In: StatPearls [Internet].

Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK52252/

20. Menurut WHO, kebutaan adalah jika seseorang memiliki visus

a. 3/60

b. 6/60

c. 9/60

d. 16/60

e. 1/600

• 'Kebutaan' didefinisikan sebagai ketajaman visus kurang dari 3/60, atau kehilangan bidang visual yang sesuai hingga kurang dari 10 ° pada mata yang lebih baik dengan koreksi terbaik.

https://www.who.int/blindness/Vision2020_report.pdf

21. Apakah fungsi aquaeous layer pada tear film

a. Menurunkan evaporasi

b. Mempercepat evaporasi

c. Mengandung sel imun

d. Regulasi saraf

e. Mengandung kelenjar musin

• Tear Film adalah lapisan cairan tipis unik dengan ketebalan sekitar 3μm dan volume 3μl yang menutupi permukaan mukosa luar mata. Tear film bersifat transparan dan memiliki beberapa layer, salah satunya adalah aquaeous layer yang berfungsi untuk membersihkan bahan asing yang masuk ke konjungtiva atau kornea dan mengandung faktor antibakteri termasuk imunoglobulin.

• Davidson HJ, Kuonen VJ. The tear film and ocular mucins. Vet Ophthalmol. 2004 Mar-Apr;7(2):71-7. doi: 10.1111/j.1463-5224.2004.00325.x. PMID: 14982585; PMCID: PMC7169288.

22. Tear film break up time adalah pemeriksaan untuk menilai

a. Distribusi vaskular

b. Fungsi aqueous humor

c. Fungsi vireous humor

d. Stabilitas air mata

e. Stabilitas film air mata

Distribusi air mata (AAO 7 HAL 257)

Vaughan hal 94 --> stabilitas film air mata

• Tear film break up time (TBUT) adalah metode untuk menentukan stabilitas tear film. Pemeriksaan ini digunakan untuk diagnosis klinis dari mata kering.

• Dibajnia P, Mohammadinia M, Moghadasin M, Amiri MA. Tear Film Break-up Time

in Bipolar Disorder. Iran J Psychiatry. 2012 Fall;7(4):191-3. PMID: 23408791; PMCID: PMC3570579.

23. Yg bukan pemeriksaan untuk mata kering adalah

A. Schirmer

B. Fluorescein break up time

C. Rose bengal

D. Methylen blue

E. Epithelial stain

Pemeriksaan untuk mendiagnosis penyakit mata kering :

- Tes chirmer

- TBUT

- Pewarnaan Epitel penggunaan pewarna khusus cepat sementara untuk memeriksa kondisi permukaan mata. Pewarna yang paling umum adalah Rose bengal, lissamine green dan fluorescein.

24. Alat untuk melakukan reverse image adalah

a. Opthalmoskop direk

b. Ophtalmoskom indirek

c. Inverted microscope

d. Snellen chart

e. Kartu ishihara

Ans: indirect opthalmoscope (vaughan hal 42)

Ophtalmoskop indirek merupakan alat untuk melakukan reverse image. Alat ini dikenakan di kepala pemeriksa, dan kadang dipasang pada kaca mata dan digunakan untuk memeriksa fundus atau bagian belakang mata ( dengan kondisi Pupil harus dilatasi sepenuhnya)

(vaughan hal 42)

25 Seorang wanita datang dengan keluhan mata kabur sejak 2 bulan lalu, semakin memberat. Wanita ini berusia 60 tahun. Pada pemeriksaan visus ditemukan OD 3/60, OS 6/60. Ditemukan tekanan bola mata pasien lebih tinggi daripada pemeriksa. Diagnosis untuk pasien ini adalah

a. Glaukoma sudut terbuka primer

b. Glaukoma sudut tertutup akut

c. Diabetic retinopathy

d. Presbiopi

e. Oklusi arteri ophtalmika

• Primary open angle glaucoma (POAG) adalah glaukoma dengan sudut bilik anterior yang tampak terbuka dan normal serta peningkatan tekanan intraokular (TIO), tanpa penyakit lain yang mendasari. Prevalensi POAG meningkat seiring bertambahnya usia

• https://eyewiki.aao.org/Primary_Open-Angle_Glaucoma

Recommended