View
3
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
11
BAB 1
PENDAHULUAN
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) disusun setiap akhir tahun sebagai
bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran yang dikelola sepanjang tahun
anggaran. Pemerintah Daerah merupakan entitas yang menghimpun dan mengelola dana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sehingga memiliki kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan setiap aspek transaksi ekonomi yang telah terealisasi.
Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali senantiasa berupaya menyajikan informasi
keuangan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat
keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik. Sebagai bentuk komitmen di
bidang pengelolaan keuangan, Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali telah
menyelenggarakan sistem akuntansi yang memadai guna menghasilkan LKPD Tahun
Anggaran 2019 yang transparan dan akuntabel.
Pelaporan keuangan dibuat dengan tujuan tertentu yaitu sebagai media pemberi informasi
yang diharapkan memiliki manfaat terhadap para pembuat keputusan, membantu
menentukan jumlah, waktu, hingga memperkirakan aliran kas yang mungkin terjadi serta
menyediakan informasi yang memuat sumber-sumber ekonomi. Laporan keuangan
menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan pemerintah daerah. Meski tidak menyediakan semua informasi yang
dibutuhkan para pemangku kebijakan, laporan keuangan pemerintah daerah disusun
untuk dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan informasi bagi para pengguna laporan
keuangan. Hal ini dikarenakan laporan keuangan terbatas pada penyajian imformasi
keuangan dan tidak diwajibkan menyajikan informasi non keuangan.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah disusun untuk menyediakan informasi relevan
mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi Pemerintah Daerah selama satu periode
pelaporan. LKPD terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan dan
belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai
efektivitas dan efisiensi, dan membantu menentukan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan. Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban untuk melaporkan
upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan
secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan
pertanggungjawaban, evaluasi, dan transparansi. Hal ini bertujuan agar para pengguna
laporan keuangan pemerintah daerah dapat menilai pencapaian fiskal pemerintah daerah
selama tahun anggaran dan tanggung jawab atas pengelolaan sumber daya yang telah
dipercayakan kepada pemerintah daerah.
Penyusunan LKPD merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pemerintah daerah
atas pengelolaan keuangan terkait penggunaan dana APBD. Informasi dalam LKPD harus
dapat dipahami dan bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan, oleh karena itu
LKPD harus disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang diatur
dalam Peraturan Pemerintah tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Pemerintah Daerah
Kabupaten Boyolali telah berupaya menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
12
Pemerintah Daerah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan
penerapan SAP Berbasis Akrual yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 64 Tahun 2013.
Tahun Anggaran 2019 merupakan pelaksanaan APBD tahun keempat dari rangkaian
tahapan pembangunan jangka menengah Kabupaten Boyolali dengan tema
“Pengembangan daya saing daerah berwawasan Kabupaten Hijau dan Kabupaten Cerdas
(Smart City)”. Pemerintah Kabupaten Boyolali berkomitmen mengembangkan daya saing
wilayah dengan melanjutkan peningkatan investasi di daerah. Penyelenggaraan
pembangunan dan pemerintahan diarahkan untuk membangun iklim yang kondusif bagi
pertambahan dan perluasan investasi. Komitmen Pemerintah Kabupaten Boyolali juga
diarahkan menuju pengembangan insfrastruktur yang berwawasan hijau dan mewujudkan
Kabupaten Cerdas (smart city). Komitmen tersebut perlu didukung dengan mewujudkan
pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel demi menjaga kepercayaan
masyarakat dan para pemangku kebijakan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali.
Selama periode pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun
Anggaran 2019, Pemerintah Kabupaten Boyolali berusaha mewujudkan tata kelola
keuangan yang bersih, transparan, dan akuntabel. Hal ini penting untuk senantiasa
dipertahankan demi menjaga kepercayaan publik dan melanjutkan prestasi kinerja
keuangan yang selama ini tercermin dengan raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP) delapan kali berturut-turut sejak tahun 2011 dari Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) Republik Indonesia.
Laporan Keuangan Kabupaten Boyolali dipertanggungjawabkan pada setiap akhir tahun
anggaran dan menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus
kas, dan kinerja keuangan suatu entitas sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat keputusan atau mengevaluasi
kinerja pemanfaatan sumber daya entitas. Laporan keuangan tersebut terdiri atas:
a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA);
b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan SAL);
c. Neraca;
d. Laporan Operasional (LO);
e. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE);
f. Laporan Arus Kas (LAK);
g. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan SKPD di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019 bertujuan untuk:
a. Menyediakan informasi mengenai posisi dan perubahan sumber daya ekonomi dan
kewajiban entitas pemerintah daerah;
b. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk
membiayai seluruh pengeluaran;
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
13
c. Menyediakan informasi mengenai bagaimana cara memperoleh sumber daya
ekonomi dan alokasi penggunaan sumber daya ekonomi telah sesuai dengan
anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan;
d. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggaran;
e. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitas dan
memenuhi kebutuhan kas;
f. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan,
apakah mengalami kenaikan atau penurunan sebagai akibat kegiatan yang
dilakukan selama periode pelaporan;
g. Menyediakan informasi untuk bahan evaluasi kinerja Pemerintah Daerah dalam hal
efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya;
2. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan SKPD ini diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang mengatur keuangan daerah antara lain:
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonsia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
d. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
e. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
f. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);
g. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
h. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
i. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
14
j. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);
k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013
tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada Pemerintah
Daerah;
m. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 04 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Boyolali Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Boyolali Nomor 176);
n. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 8 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi
Pemerintah Kabupaten Boyolali sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Bupati Boyolali Nomor 37 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah
Kabupaten Boyolali;
o. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 77 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan
Bupati Boyolali Nomor 48 Tahun 2016 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah
Kabupaten Boyolali.
3. SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran
2019 disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan;
2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan;
3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan.
BAB 2 EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN
PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD
1. Ekonomi Makro;
2. Kebijakan Keuangan Pemerintah Daerah;
3. Pencapaian Target Kinerja APBD.
BAB 3 IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan;
2. Hambatan dan Kendala Pencapaian Target.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
15
BAB 4 KEBIJAKAN AKUNTANSI
1. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah;
2. Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan;
3. Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan;
4. Penerapan Kebijakan Akuntansi yang berkaitan dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan.
BAB 5 PENJELASAN AKUN-AKUN LAPORAN KEUANGAN
1. Laporan Realisasi Anggaran;
2. Neraca;
3. Laporan Operasional;
4. Laporan Perubahan Ekuitas.
BAB 6 PENJELASAN ATAS INFORMASI PENTING LAINNYA
Memuat informasi tentang hal – hal yang belum diinformasikan dan
dijelaskan dalam laporan keuangan.
BAB 7 PENUTUP
Memuat uraian penutup yang dapat berupa kesimpulan-kesimpulan penting
tentang penjelasan dan rincian laporan keuangan.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
16
BAB 2
Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja APBD
1. EKONOMI MAKRO
Tinjauan ekonomi Kabupaten Boyolali berdasarkan data dari Badan Pusat
Statistik (BPS) menunjukkan bahwa nilai PDRB Boyolali atas dasar harga berlaku
pada tahun 2018 mencapai 30,22 triliun rupiah. Secara nominal nilai PDRB ini
mengalami kenaikan sebesar 1,77 triliun rupiah dibandingkan dengan tahun 2017
yang mencapai 28,50 triliun rupiah. Naiknya PDRB ini dipengaruhi oleh
meningkatnya produksi seluruh lapangan usaha dan adanya inflasi.
Berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB juga mengalami kenaikan dari 20,25
triliun rupiah pada tahun 2017 menjadi 21,41 triliun rupiah pada tahun 2018. Hal ini
menunjukkan selama tahun 2018 Boyolali mengalami pertumbuhan ekonomi sekitar
5,72 persen, sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan PDRB ini
disebabkan oleh meningkatnya produksi di seluruh lapangan usaha.
Selama lima tahun terakhir (2014-2018) struktur perekonomian Boyolali didominasi
oleh 5 (lima) kategori lapangan usaha, yaitu: industri pengolahan; pertanian,
kehutanan, dan perikanan; perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil, dan sepeda
motor; konstruksi, dan jasa pendidikan.
Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB Boyolali tahun 2018 dihasilkan oleh
lapangan usaha industri pengolahan mencapai 28,07 persen. Selanjutnya lapangan
usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 22,29 persen, disusul oleh
lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor
sebesar 12,84 persen. Berikutnya lapangan usaha konstruksi sebesar 6,72 persen dan
lapangan usaha jasa pendidikan sebesar 6,07 persen.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Boyolali berdasar Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Tahun 2018 mencapai 30,22
triliun rupiah, sedangkan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) mencapai 21.41 triliun
rupiah. Dibandingkan tahun 2017 dimana pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Boyolali berdasar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga
Berlaku (ADHB) mencapai 28.50 triliun rupiah, sedangkan Atas Dasar Harga
Konstan (ADHK) mencapai 20.25 triliun rupiah. Adapun Laju inflasi di Kabupaten
Boyolali pada tahun 2018 adalah 2,20%.
PDRB atas harga berlaku dan atas harga konstan selama lima tahun terakhir
mengalami peningkatan sebagaimana disajikan pada tabel dan diagram berikut:
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
17
-
10,000.00
20,000.00
30,000.00
40,000.00
2014 2015 2016 2017 2018
PDRB ATAS HARGA BERLAKU (JUTA RUPIAH)
-
5,000.00
10,000.00
15,000.00
20,000.00
25,000.00
2014 2015 2016 2017 2018
PDRB ATAS HARGA KONSTAN (JUTA RUPIAH)
Tabel 2.1.1 PDRB atas harga berlaku dan atas harga konstan Tahun 2014-2018
No. Tahun PDRB Atas Harga Berlaku
(miliar rupiah)
PDRB Atas Harga Konstan
(miliar rupiah)
1. 2014 21,117.42 17,148.35
2. 2015 23,563.82 18,170.38
3. 2016 25,926.84 19,139.36
4. 2017 28,495.05 20,249.40
5. 2018 30,221.80 21,407.48
Diagram 2.1.1: PDRB atas dasar harga berlaku Tahun 2014-2018 (juta rupiah)
Diagram 2.1.2: PDRB atas dasar harga konstan Tahun 2014-2018 (juta rupiah)
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
18
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Boyolali mengalami fluktuasi selama lima tahun
terakhir sebagaimana disajikan pada tabel dan diagram berikut ini:
Tabel 2.1.2 Pertumbuhan Ekonomi Atas Harga Berlaku dan Atas Harga Konstan Tahun 2014-2018
No. Tahun Pertumbuhan Ekonomi
Atas Harga Berlaku
Pertumbuhan Ekonomi
Atas Harga Konstan
1. 2014 12.29 5.42
2. 2015 11.58 5.96
3. 2016 10.03 5.33
4. 2017 9.91 5.80
5. 2018 6.06 5.27
Diagram 2.1.3: Pertumbuhan Ekonomi atas dasar harga berlaku Tahun 2014-2018
Diagram 2.1.4: Pertumbuhan Ekonomi atas dasar harga konstan Tahun 2014-2018
-
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
2014 2015 2016 2017 2018
PERTUMBUHAN EKONOMI ATAS HARGA BERLAKU
-
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
2014 2015 2016 2017 2018
PERTUMBUHAN EKONOMI ATAS HARGA KONSTAN
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
19
Tabel 2.1.3 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Harga Berlaku Tahun 2015-2018
Lapangan Usaha 2015 2016 2017 2018
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5.581,25 6.052,56 6.391,13 6 735,11
B. Pertambangan dan Penggalian 1.060,63 1.092,20 1.135,93 1 252,29
C. Industri Pengolahan 6.621,20 7.417,67 8 413,56 8 482,16
D. Pengadaan Listrik dan Gas 4,51 5,02 5,60 6,12
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang 12,47 13,07 13,99 14,74
F. Konstruksi 1.500,30 1.668,82 1.828,56 2 030,69
G. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparas Mobil dan Sepeda Motor 3.050,29 3.292,90 3.596,87 3 878,98
H.Transportasi dan Pergudangan 1.200,60 1.330,63 1.487,36 1 646,40
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 615,65 688,98 751,37 796,47
J. Informasi dan Komunikasi 525,37 576,99 666,83 786,17
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 529,74 598,69 658,62 700,07
L. Real Estate 251.304,37 279,03 307,20 332,96
M, N. Jasa Perusahaan 78.773,44 89,87 102,87 116,56
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 639.551,14 697,70 751,11 777,35
P. Jasa Pendidikan 1.292,43 1.456,09 1.641,56 1 834,26
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 217.702,18 245,25 273,32 303,13
R, S, T, U. Jasa Lainnya 381.874,73 422,19 468,95 528,34
Produk Domestik Regional Bruto Gross Regional Domestic Bruto
23 563,82 25.926,84 28.495,05 30 221,80
Tabel 2.1.4 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Harga KonstanTahun 2015-2018
Lapangan Usaha 2015 2016 2017 2018
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4 053,72 4 224,69 4 340,55 4 504,43
B. Pertambangan dan Penggalian 710,93 707,30 714,75 741,81
C. Industri Pengolahan 5 190,08 5 453,56 5 831,13 6 140,16
D. Pengadaan Listrik dan Gas 4,29 4,55 4,77 5,01
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang 11,34 11,54 12,08 12,78
F. Konstruksi 1 167,37 1 254,48 1 343,96 1 423,32
G. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparas Mobil dan Sepeda Motor 2 567,85 2 680,24 2 817,66 2 970,47
H. Transportasi dan Pergudangan 838,21 895,33 966,12 1 042,87
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 513,04 546,49 582,33 635,65
J. Informasi dan Komunikasi 564,54 618,58 707,35 807,39
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 398,16 431,63 458,73 468,37
L. Real Estate 228,43 248,17 265,69 280,68
M, N. Jasa Perusahaan 62,62 68,14 74,59 82,03
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 482,68 493,78 504,61 525,18
P. Jasa Pendidikan 895,95 982,10 1 061,65 1 146,83
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 161,30 177,67 194,17 213,39
R, S, T, U. Jasa Lainnya 319,87 341,10 369,24 407,12
Produk Domestik Regional Bruto Gross Regional Domestic Bruto
18 170,38 19 139,36 20 249,40 21 407,48
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
20
2. KEBIJAKAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH.
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Boyolali Tahun 2016-2021, beberapa faktor yang
mempengaruhi pengelolaan pendapatan daerah disamping kemampuan aparat dalam
mengelola pendapatan daerah adalah masih rendahnya pertumbuhan ekonomi dan
daya beli masyarakat serta belum bergairahnya kegiatan dunia usaha, laju
pertumbuhan penduduk, dan laju inflasi.
Beberapa arah yang akan dilakukan dalam mengoptimalkan Pendapatan Daerah,
yaitu:
a. Meningkatkan pendapatan daerah melalui usaha intensifikasi dan ekstensifikasi
pemungutan pajak dan retribusi daerah juga mengembangkan kerjasama
operasi/investasi pihak ketiga dengan memanfaatkan aset Kabupaten Boyolali
yang dapat dikaryakan, agar seluruh potensi pendapatan yang ada dapat masuk
ke Kas Daerah dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pemungutan pendapatan daerah melalui perbaikan
sistem dan prosedur, misal penagihan dipermudah dengan cara jemput bola
selain itu perlu dikembangkan sistem pembayaran pajak secara on-line dan
ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan;
b. Meningkatkan kinerja pendapatan daerah melalui penyempurnaan sistem
administrasi dan efisiensi penggunaan anggaran daerah;
c. Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat sebagai upaya meningkatkan
kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah;
d. Meningkatkan peran dan fungsi Lembaga Teknis dalam peningkatan pelayanan
dan pendapatan;
e. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan dan aset daerah;
f. Melakukan evaluasi terhadap kecukupan dan kelayakan produk hukum yang ada
serta mengusulkan revisi atau usulan baru tentang produk hukum yang berkaitan
dengan tarif yang sesuai kebutuhan serta yang mengatur tambahan penyertaan
modal BUMD;
g. Meningkatkan keterlibatan pihak terkait dalam melaksanakan peraturan
perundangan pajak dan retribusi daerah;
h. Meninjau kembali peraturan perundangan yang berlaku berkaitan dengan sanksi
bagi wajib pajak dan atau retribusi yang melanggar ketentuan; dan
i. Menggali obyek pajak dan retribusi baru yang potensial.
Asumsi-asumsi terkait perkiraan pendapatan daerah Tahun 2016-2021 adalah
sebagai berikut:
a. Pendapatan Asli Daerah setiap tahun akan mengalami kenaikan sehubungan
dengan dibangunnya sarana prasarana pelayanan masyarakat yang dapat
dijadikan obyek PAD dan pengenaan pajak sesuai tarif yang semestinya bukan
berdasarkan kesanggupan wajib pajak.
b. Retribusi daerah akan diharapkan mengalami kenaikan dengan adanya rencana
penyesuaian tarif baru untuk retribusi daerah yang sudah tidak sesuai kondisi
sekarang.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
21
c. Semakin meningkatnya pendapatan Lain-lain PAD yang sah dengan dibentuknya
BLUD RSUD Banyudono, RSUD Simo dan BLUD Puskesmas.
d. Semakin meningkatnya dana perimbangan.
Sedangkan kebijakan pengelolaan belanja daerah akan diarahkan pada:
a. Membiayai program dan kegiatan yang menjadi prioritas Kabupaten Boyolali,
selama 5 (lima) tahun ke depan, dengan skala prioritas pada Program Kegiatan
yang langsung menyentuh kepentingan dan kebutuhan masyarakat;
b. Pemenuhan kebutuhan pelaksanaan program prioritas daerah sesuai dengan
urusan pemerintahan yang harus dilaksanakan;
c. Meningkatkan proporsi Belanja Modal yang dapat memberi dampak besar dalam
peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan rakyat;
d. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas belanja daerah melalui penyusunan
standar harga serta intensifikasi pengawasan baik oleh aparatur pengawas
fungsional maupun masyarakat; dan
e. Meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan dan barang daerah
sesuai Standar Akuntansi Pemerintah antara lain melalui peningkatan tertib
adiministrasi dan tertib pelaporan mulai dari tahap perencanaan, penatausahaan,
pelaksanaan atau implementasi, pertanggungjawaban atas pelaksanaan dan
evaluasi kinerja, dengan didukung sumber daya aparatur yang semakin bersih
dan profesional.
Asumsi yang dijadikan dasar dalam penyusunan prakiraan belanja Tahun 2016-2021
meliputi:
a. Belanja tidak langsung utamanya belanja pegawai meningkat dari tahun ke tahun
karena adanya dampak dari kebijakan pemerintah pusat untuk menaikkan gaji
pegawai serta adanya gaji ke-13, bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa;
b. Belanja langsung utamanya belanja modal meningkat dari tahun ke tahun
terutama hal penyediaan sarana prasarana umum guna mendukung visi misi; dan
c. Untuk efisiensi belanja tidak langsung, maka belanja yang tidak wajib dan
belanja bantuan sosial dibatasi.
Adapun kebijakan pembiayaan daerah akan diarahkan pada:
a. Pemanfaatan SiLPA sesuai dengan peruntukkannya dan prioritas belanja lainnya;
dan
b. Meningkatkan optimalisasi penyertaan modal ke BUMD.
Asumsi yang dijadikan dasar dalam penyusunan perkiraan pembiayaan adalah
sebagai berikut:
a. Penerimaan pembiayaan terutama SiLPA akan bersaldo positif yang memberikan
indikasi adanya kesehatan fiskal dan kesinambungan fiskal daerah yang baik;
b. Pengeluaran pembiayaan utamanya penyertaan modal memberikan manfaat
ekonomi, sosial dan politik dari investasi atau penyertaan modal yang diperoleh;
dan
c. Meningkatkan penyertaan modal bagi Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) dan
Koperasi.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
22
3. PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD
Rekapitulasi Realisasi Anggaran Belanja Daerah untuk Keselarasan Dan
Keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi dalam Kerangka Pengelolaan
Keuangan Negara Tahun Anggaran 2019 pada Pemerintah Kabupaten Boyolali
tercermin dalam data capaian keuangan berikut ini:
Tabel 2.3.1 Rekapitulasi Realisasi Anggaran Belanja Daerah
No Uraian
Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1. 1 Pelayanan Umum 706.521.205.200,00 684.312.192.915,00 96,86
Pangan 4.944.921.000,00 4.805.532.094,00 97,18
Komunikasi dan Informatika 18.208.988.500,00 16.905.297.158,00 92,84
Statistik 223.840.000,00 188.605.008,00 84,26
Kearsipan 3.891.792.500,00 3.834.153.248,00 98,52
Administrasi Pemerintahan 145.377.413.700,00 140.420.289.388,00 96,59
Pengawasan 7.934.966.000,00 7.387.797.011,00 93,10
Perencanaan 8.889.322.500,00 8.517.272.633,00 95,81
Keuangan 500.943.374.000,00 489.246.967.063,00 97,67
Kepegawaian 15.068.053.000,00 11.993.658.412,00 79,60
Pendidikan dan Pelatihan 547.502.000,00 529.007.500,00 96,62
Penelitian dan Pengembangan 491.032.000,00 483.613.400,00 98,49
2. 2 Ketertiban Dan Keamanan 24.915.352.000,00 19.723.593.050,00 79,16
Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat
24.915.352.000,00 19.723.593.050,00 79,16
3. 3 Ekonomi 34.000.000,00 28.142.500,00 97,91
Tenaga Kerja 2.432.836.000,00 2.407.292.509,00 98,95
Pemberdayaan Masyarakat Desa 30.714.790.300,00 29.698.020.486,00 96,69
Perhubungan 29.883.543.000,00 29.412.648.394,00 98,42
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 8.161.141.000,00 8.048.286.098,00 98,62
Penanaman Modal 5.523.794.000,00 5.391.651.401,00 97,61
Kelautan dan Perikanan 1.725.430.000,00 1.708.946.142,00 99,04
Pertanian 37.572.588.000,00 36.939.733.979,00 98,32
Energi dan Sumberdaya Mineral 4.775.000,00 3.288.000,00 68,86
Perdagangan 72.668.074.000,00 71.201.429.716,00 97,98
Perindustrian 2.445.880.000,00 2.319.685.223,00 94,84
Transmigrasi 122.800.000,00 122.279.620,00 99,58
4. 4 Lingkungan Hidup 52.010.495.000,00 47.419.332.583,00 91,17
Pertanahan 401.820.000,00 292.687.491,00 72,84
Lingkungan Hidup 51.608.675.000,00 47.126.645.092,00 91,32
5. 5 Perumahan Dan Fasilitas Umum 276.264.510.000,00 270.304.496.033,00 97,84
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 268.452.082.000,00 262.700.420.236,00 97,86
Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman 7.812.428.000,00 7.604.075.797,00 97,33
6. 7 Kesehatan 400.088.828.000,00 374.415.499.575,00 93,58
Kesehatan 388.885.550.000,00 364.182.828.201,00 93,65
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 11.203.278.000,00 10.232.671.374,00 91,34
7. 8 Pariwisata Dan Budaya 12.198.663.700,00 11.973.972.827,00 98,16
Kebudayaan 5.356.604.700,00 5.156.772.077,00 96,27
Pariwisata 6.842.059.000,00 6.817.200.750,00 99,64
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
23
No Uraian
Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
8. 9 Pendidikan 784.709.090.800,00 766.558.059.153,00 97,69
Pendidikan 751.281.561.800,00 733.419.872.940,00 97,62
Kepemudaan dan Olah Raga 33.427.529.000,00 33.138.186.213,00 99,13
9. Perlindungan Sosial 20.457.765.000,00 19.641.457.035,00 96,01
Sosial 7.430.901.000,00 7.060.708.581,00 95,02
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 166.525.000,00 163.004.000,00 97,89
Administrasi Kependudukan dan Capil 12.860.339.000,00 12.417.744.454,00 96,56
JUMLAH
2.468.421.561.000,00 2.381.601.864.739,00 96,31
Selain rekapitulasi realisasi anggaran belanja daerah yang digunakan untuk
keselarasan dan keterpaduan urusan pemerintahan daerah dan fungsinya, dapat
disajikan pula data realisasi anggaran belanja daerah menurut urusan pemerintahan
daerah, organisasi, program dan kegiatan. Pemerintah Kabupaten Boyolali memiliki
5 (lima) Program Sinkronisasi Prioritas Nasional dengan Rencana Kerja
Pembangunan Daerah pada Tahun Anggaran 2019 antara lain:
a. Pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan
pelayanan dasar;
b. Pengurangan kesenjangan antar wilayah melalui penguatan konektivitas dan
kemaritiman;
c. Peningkatan nilai tambah ekonomi melalui pertanian, industri, dan jasa produktif;
d. Pemantapan ketahanan energi, pangan, dan sumber daya air melalui pelestarian
lingkungan;
e. Stabilitas keamanan nasional dan kesuksesan pemilu.
Lima program sinkronisasi prioritas nasional tersebut didukung bidang-bidang
sebagai berikut:
2.3.1 Bidang Pendidikan
Bidang Pendidikan didukung dengan sembilan program utama yang terinci
sebagai berikut:
Tabel 2.3.2 Program Utama Bidang Pendidikan
No Program
Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1. 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 13.294.842.300,00 13.046.921.007,00 98,14
2. 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
454.000.000,00 441.176.000,00 97,18
3. 3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
34.000.000,00 28.142.500,00 82,77
4. 4 Program Pendidikan Anak Usia Dini 1.250.900.000,00 1.154.855.690,00 92,32
5. 5 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
136.525.618.000,00 131.614.284.291,00 96,40
6. 7 Program Pendidikan Non Formal 1.070.307.000,00 744.060.524,00 69,52
7. 8 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
2.890.000.000,00 2.844.038.150,00 98,41
8. 9 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
3.073.080.500,00 3.030.612.293,00 98,62
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
24
No Program
Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
9. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 3.901.716.000,00 3.594.217.286,00 92,12
JUMLAH 162.494.463.800,00 156.498.307.741,00 96,31
Capaian realisasi terendah di Bidang Pendidikan adalah Program Pendidikan Non
Formal sebesar 69,52%, sementara untuk capaian tertinggi adalah Program
Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan sebesar 98,62%.
2) Bidang Kesehatan
Bidang Kesehatan didukung dengan 18 program utama yang terinci sebagai
berikut:
Tabel 2.3.3 Program Utama Bidang Kesehatan
No Program Anggaran
2019
Rp
Realisasi
2019
Rp
%
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.611.476.000,00 1.587.559.434,00 98,52
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.230.742.000,00 2.214.067.000,00 99,25
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
179.651.000,00 174.377.000,00 97,06
4 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
102.000.000,00 85.976.600,00 84,29
5 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 7.754.168.000,00 7.618.181.160,00 98,25
6 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 20.768.750.000,00 15.872.805.172,00 76,43
7 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
331.000.000,00 329.083.565,00 99,42
8 Program Pengembangan Lingkungan Sehat 335.000.000,00 334.419.034,00 99,83
9 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
470.000.000,00 450.646.098,00 95,88
10 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya
4.751.408.000,00 4.486.126.000,00 94,42
11 Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
8.891.000,00 8.851.100,00 99,55
12 Program Peningkatan pelayanan kesehatan keluarga
2.936.000.000,00 2.226.563.660,00 75,84
13 Program Pembiayaan kesehatan masyarakat 14.666.629.000,00 14.640.806.709,00 99,82
14 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan 7.544.145.000,00 6.841.257.168,00 90,68
15 Program Pengembangan sumber daya kesehatan
167.086.000,00 161.633.995,00 96,74
16 Program Manajemen informasi dan regulasi kesehatan
134.000.000,00 118.477.350,00 88,42
17 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Pada BLUD
185.456.905.000,00 168.931.671.866,00 91,09
18 Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata
40.172.606.000,00 39.191.883.259,00 97,56
Jumlah 289.620.457.000,00 265.274.386.170,00 91,59
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
25
Capaian realisasi terendah di Bidang Kesehatan adalah Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan Keluarga sebesar 75,84%, sementara untuk capaian
tertinggi Program Pengembangan Lingkungan Sehat sebesar 99,83%.
3) Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Bidang Pekerjaan Umum didukung dengan 16 program utama sebagai berikut:
Tabel 2.3.4 Program Utama Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
No Program Anggaran
2019
Rp
Realisasi
2019
Rp
%
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3.199.591.500,00 2.688.906.377,00 84,04
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
25.077.300.000,00 24.236.307.100,00 96,65
3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
35.000.000,00 30.000.000,00 85,71
4 Program pembangunan jalan dan jembatan 144.240.583.000,00 142.795.289.078,00 99,00
5 Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
3.325.000.000,00 3.307.417.000,00 99,47
6 Program pembangunan turap/talud/bronjong 2.845.000.000,00 2.714.254.000,00 95,40
7 Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
19.407.821.000,00 19.077.858.250,00 98,30
8 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya
13.556.847.000,00 13.406.984.600,00 98,89
9 Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku 6.085.135.000,00 5.952.721.000,00 97,82
10 Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
26.833.000.000,00 24.974.772.000,00 93,07
11 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
1.300.000.000,00 1.254.811.000,00 96,52
12 Program pengawasan jasa konstruksi 106.411.000,00 84.217.290,00 79,14
13 Program pengembangan pengelolaan penerangan jalan umum
5.964.321.000,00 5.886.192.340,00 98,69
14 Program Perencanaan Tata Ruang 733.503.500,00 700.488.300,00 95,50
15 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 26.940.000,00 26.096.825,00 96,87
16 Program Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur Kecamatan
2.300.000.000,00 2.275.118.000,00 98,92
JUMLAH 255.036.453.000,00 249.411.433.160,00 97,79
Capaian realisasi terendah di Bidang Pekerjaan Umum adalah Program
Pengawasan Jasa Konstruksi sebesar 79,14%, sementara untuk capaian tertinggi
Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong sebesar 99,47%.
4) Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
Bidang Perumahan didukung dengan tujuh program utama yang terinci sebagai
berikut:
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
26
Tabel 2.3.5 Program Utama Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
No Program Anggaran
2019
Rp
Realisasi
2019
Rp
%
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 592.711.000,00 554.278.739,00 93,52
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1.098.969.500,00 1.092.973.850,00 99,45
3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
8.000.000,00 7.989.925,00 99,87
4 Program Pengembangan Perumahan 2.354.153.500,00 2.335.280.258,00 99,20
5 Program Lingkungan Sehat Perumahan 25.000.000,00 23.793.525,00 95,17
6 Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan 57.930.000,00 52.208.500,00 90,12
7 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
1.411.750.000,00 1.282.318.372,00 90,83
JUMLAH 5.548.514.000,00 5.348.843.169,00 96,40
Capaian realisasi terendah di Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan
Pemukiman adalah Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan sebesar
90,12% sementara untuk capaian tertinggi Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan sebesar 99,87%.
5) Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan
Masyarakat
Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat
didukung dengan delapan program utama yang terinci sebagai berikut:
Tabel 2.3.6 Program Utama Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat
No Program Anggaran
2019
Rp
Realisasi
2019
Rp
%
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.715.483.680,00 2.568.324.120,00 94,58
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1.785.300.000,00 1.749.224.543,00 97,98
3 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
2.462.085.500,00 2.397.368.515,00 97,37
4 Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
158.760.000,00 130.597.500,00 82,26
5 Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
197.140.000,00 185.830.250,00 94,26
6 Program pengembangan wawasan kebangsaan 2.288.696.500,00 2.145.453.701,00 93,74
7 Program pendidikan politik masyarakat 286.791.000,00 240.854.900,00 83,98
8 Program Peningkatan Kapasitas Penanggulangan Bencana
6.036.760.320,00 1.391.260.200,00 23,05
JUMLAH 15.931.017.000,00 10.808.913.729,00 67,85
Capaian realisasi terendah di Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta
Perlindungan Masyarakat adalah Program Peningkatan Kapasitas
Penanggulangan Bencana sebesar 23,05% sementara untuk capaian tertinggi
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar 97,98%.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
27
6) Bidang Sosial
Bidang Sosial didukung dengan sembilan program utama yang terinci sebagai
berikut:
Tabel 2.3.7 Program Utama Bidang Sosial
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 502.157.600,00 472.292.735,00 94,05
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 257.000.000,00 243.674.598,00 94,82
3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
2.800.000,00 2.799.900,00 100
4 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
515.547.500,00 490.970.962,00 95,23
5 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 1.368.892.900,00 1.153.820.386,00 84,29
6 Program pembinaan anak terlantar 970.000.000,00 962.895.000,00 99,27
7 Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma 115.200.000,00 113.775.250,00 98,76
8 Program pembinaan panti asuhan /panti jompo 95.000.000,00 91.525.000,00 96,34
9 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
552.025.000,00 528.294.050,00 95,70
JUMLAH 4.378.623.000,00 4.060.047.881,00 92,72
Capaian realisasi terendah di Bidang Sosial adalah Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial sebesar 84,29%, sementara untuk capaian
tertinggi Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan sebesar 100%.
7) Bidang Tenaga Kerja
Bidang Tenaga Kerja didukung dengan tiga program utama yang terinci sebagai
berikut: Tabel 2.3.8 Program Utama Bidang Tenaga Kerja
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
1.789.932.000,00 1.772.592.909,00 99,03
2 Program Peningkatan Kesempatan Kerja 351.240.000,00 348.762.050,00 99,29
3 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
291.664.000,00 285.937.550,00 98,04
JUMLAH 2.432.836.000,00 2.407.292.509,00 98,95
Capaian realisasi terendah di Bidang Tenaga Kerja adalah Program Perlindungan
dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan sebesar 98,04%, sementara untuk
capaian tertinggi Program Peningkatan Kesempatan Kerja sebesar 99,29%.
8) Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak didukung dengan
empat program utama yang terinci sebagai berikut:
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
28
Tabel 2.3.9 Program Utama Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
5.000.000,00 5.000.000,00 100
2 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
50.000.000,00 46.505.000,00 93,01
3 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
17.000.000,00 17.000.000,00 100
4 Program peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan
94.525.000,00 94.499.000,00 99,97
JUMLAH 166.525.000,00 163.004.000,00 97,89
Capaian realisasi terendah di Bidang Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak adalah Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan
Gender dan Anak sebesar 93,01%, sementara untuk capaian tertinggi Program
keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan dan Program
Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan sebesar 100%.
9) Bidang Pangan
Bidang Pangan didukung dengan empat program utama yang terinci sebagai
berikut: Tabel 2.3.10 Program Utama Bidang Pangan
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 462.586.000,00 415.629.966,00 89,85
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 120.000.000,00 117.096.725,00 97,58
3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
5.000.000,00 3.128.000,00 62,56
4 Program Peningkatan Ketahan Pangan (pertanian/perkebunan)
1.720.500.000,00 1.695.724.740,00 98,56
JUMLAH 2.308.086.000,00 2.231.579.431,00 96,69
Capaian realisasi terendah di Bidang Pangan adalah Program peningkatan
pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan sebesar 62,56%,
sementara untuk capaian tertinggi program peningkatan ketahan pangan
(pertanian/perkebunan) sebesar 98,56%.
10) Bidang Pertanahan
Bidang Pertanahan didukung dengan tiga program utama yang terinci sebagai
berikut: Tabel 2.3.11 Program Utama Bidang Pertanahan
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
115.000.000,00 101.399.744,00 88,17
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
29
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
2 Program pengembangan sistem informasi pertanahan 136.820.000,00 133.200.375,00 97,35
3 Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan 150.000.000,00 58.087.372,00 38,72
JUMLAH 401.820.000,00 292.687.491,00 72,84
Capaian realisasi terendah di Bidang Pertanahan adalah Program penyelesaian
konflik-konflik pertanahan sebesar 38,84%, sementara untuk capaian tertinggi
Program pengembangan sistem informasi pertanahan sebesar 97,35%.
11) Bidang Lingkungan Hidup
Bidang Lingkungan Hidup didukung dengan 10 program utama yang terinci
sebagai berikut: Tabel 2.3.12 Program Utama Bidang Lingkungan Hidup
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3.366.817.000,00 3.045.223.679,00 90,45
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 320.000.000,00 237.832.125,00 74,32
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
15.000.000,00 0,00 0,00
4 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
6.000.000,00 4.906.040,00 81,77
5 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
6.797.121.000,00 6.033.793.694,00 88,77
6 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
2.976.000.000,00 2.663.286.230,00 89,49
7 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
428.500.000,00 417.363.292,00 97,40
8 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
250.000.000,00 236.499.024,00 94,60
9 Program peningkatan pengendalian polusi 615.000.000,00 566.643.836,00 92,14
10 Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
27.999.404.000,00 25.222.007.084,00 90,08
JUMLAH 42.773.842.000,00 38.427.555.004,00 89,84
Capaian realisasi terendah di Bidang Lingkungan Hidup adalah Program
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur sebesar 0%, sementara untuk
capaian tertinggi Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
sebesar 97,40%.
12) Bidang Kependudukan dan Capil
Bidang Kependudukan dan Capil didukung dengan empat program utama yang
terinci sebagai berikut:
Tabel 2.3.13 Program Utama Bidang Kependudukan dan Capil
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 589.908.000,00 491.495.085,00 83,32
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
30
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 135.688.000,00 129.800.341,00 95,66
3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
1.870.000,00 1.855.976,00 99,25
4 Program Penataan Administrasi Kependudukan 6.099.709.000,00 5.762.841.143,00 94,48
JUMLAH 6.827.175.000,00 6.385.992.545,00 93,54
Capaian realisasi terendah di Bidang Keluarga Kependudukan dan Capil adalah
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran sebesar 83,32%, sedangkan
capaian tertinggi adalah Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan sebesar 99,25%.
13) Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa didukung dengan sembilan program
utama yang terinci sebagai berikut:
Tabel 2.3.14 Program Utama Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 746.572.146,00 695.659.608,00 93,18
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
480.239.000,00 478.834.000,00 99,71
3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
10.000.000,00 7.950.000,00 79,50
4 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan/Kelurahan
8.801.620.450,00 8.463.031.719,00 96,15
5 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
103.130.000,00 96.254.290,00 93,33
6 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
7.698.433.500,00 7.579.460.969,00 98,45
7 Program peningkatan peran perempuan di perdesaan/kelurahan
760.913.204,00 735.213.488,00 96,62
8 Program Pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan
6.780.388.500,00 6.375.327.600,00 94,03
9 Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
207.229.500,00 191.031.331,00 92,18
JUMLAH 25.588.526.300,00 24.622.763.005,00 96,23
Capaian realisasi terendah di Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan sebesar 79,50%, sementara untuk capaian tertinggi Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar 99,71%.
14) Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana didukung dengan 11
program utama yang terinci sebagai berikut:
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
31
Tabel 2.3.15 Program Utama Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 508.392.000,00 468.872.929,00 92,23
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
217.230.000,00 212.728.200,00 97,93
3 Program Keluarga Berencana 6.027.148.000,00 5.260.288.929,00 87,28
4 Program Kesehatan Reproduksi Remaja 110.865.000,00 110.454.000,00 99,63
5 Program pelayanan kontrasepsi 57.000.000,00 57.000.000,00 100,00
6 Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri
110.000.000,00 99.100.000,00 90,09
7 Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
35.265.000,00 35.054.000,00 99,40
8 Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS
17.000.000,00 17.000.000,00 100,00
9 Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak
5.000.000,00 4.500.000,00 90,00
10 Program penyiapan tenaga pedamping kelompok bina keluarga
620.720.000,00 537.348.000,00 86,57
11 Peningkatan Informasi Kependudukan dan KB 67.000.000,00 62.930.000,00 93,93
JUMLAH 7.775.620.000,00 6.865.276.058,00 88,29
Capaian realisasi terendah di Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana adalah Program penyiapan tenaga pedamping kelompok bina keluarga
sebesar 86,57%, sementara untuk capaian tertinggi Program peningkatan
penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS sebesar 100%.
15) Bidang Perhubungan
Bidang Perhubungan didukung dengan delapan program utama yang terinci
sebagai berikut: Tabel 2.3.16 Program Utama Bidang Perhubungan
No Program Anggaran Realisasi
2019` 2019 %
Rp Rp
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 23.331.530.000,00 22.964.058.633,00 98,43
2 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
1.000.000,00 890.000,00 89,00
3 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
165.000.000,00 163.241.100,00 98,93
4 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
185.000.000,00 173.170.000,00 93,61
5 Pogram peningkatan pelayanan angkutan 107.580.000,00 95.308.200,00 88,59
6 Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan
300.000.000,00 296.949.400,00 98,98
7 Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas
1.374.365.000,00 1.351.486.084,00 98,34
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
32
No Program Anggaran Realisasi
2019` 2019 %
Rp Rp
8 Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
320.000.000,00 313.973.180,00 98,12
JUMLAH 25.784.475.000,00 25.359.076.597,00 98,35
Capaian realisasi terendah di Bidang Perhubungan adalah Pogram peningkatan
pelayanan angkutan sebesar 88,59%, sementara untuk capaian tertinggi Program
pembangunan sarana dan prasarana perhubungan sebesar 98,98%.
16) Bidang Komunikasi dan Informatika
Bidang Komunikasi dan Informatika didukung dengan lima program utama yang
terinci sebagai berikut:
Tabel 2.3.17 Program Utama Bidang Komunikasi dan Informatika
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019
Rp Rp %
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.760.960.000,00 1.689.797.896,00 95,96
2 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
500.000,00 499.800,00 99,96
3 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
10.337.900.000,00 9.199.491.363,00 88,99
4 Program pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi
345.750.000,00 345.562.275,00 99,95
5 Program kerjasama informasi dengan mas media 2.863.192.500,00 2.821.369.130,00 98,54
JUMLAH 15.308.302.500,00 14.056.720.464,00 91,82
Capaian realisasi terendah di Bidang Komunikasi dan Informatika adalah
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa sebesar
88,99%, sementara untuk capaian tertinggi Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan sebesar 99,96%.
17) Bidang Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah
Bidang Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah didukung dengan tujuh program
utama yang terinci sebagai berikut:
Tabel 2.3.18 Program Utama Bidang Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 760.195.000,00 737.379.932,00 97,00
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
57.000.000,00 57.000.000,00 100,00
3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
48.708.000,00 48.374.460,00 99,32
4 Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah yang konduksif
75.300.000,00 73.796.662,00 98,00
5 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
127.500.000,00 126.134.257,00 98,93
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
33
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
6 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
151.200.000,00 142.034.327,00 93,94
7 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
352.383.000,00 338.614.585,00 96,09
JUMLAH 1.572.286.000,00 1.523.334.223,00 96,89
Capaian realisasi terendah di Bidang Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah
adalah Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro
Kecil Menengah sebesar 93,94%, sementara untuk capaian tertinggi Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar 100,00%.
18) Bidang Penanaman Modal
Bidang Penanaman Modal didukung dengan tujuh program utama yang terinci
sebagai berikut:
Tabel 2.3.19 Program Utama Bidang Penanaman Modal
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 755.316.250,00 717.981.719,00 95,06
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
200.753.900,00 197.629.741,00 98,44
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
23.250.000,00 20.350.000,00 87,53
4 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
83.229.100,00 83.207.356,00 99,97
5 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
250.096.250,00 193.501.465,00 77,37
6 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
708.387.250,00 676.227.942,00 95,46
7 Program penyiapan potensi sumberdaya, sarana, dan prasarana daerah
88.223.250,00 79.303.046,00 89,89
JUMLAH 2.109.256.000,00 1.968.201.269,00 93,31
Capaian realisasi terendah di Bidang Penanaman Modal adalah Program
penyiapan potensi sumberdaya, sarana, dan prasarana daerah sebesar 77,37%,
sementara untuk capaian tertinggi Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur sebesar 99,97%.
19) Bidang Kepemudaan dan Olahraga
Bidang Kepemudaan dan Olahraga didukung dengan tujuh program utama yang
terinci sebagai berikut:
Tabel 2.3.20 Program Utama Bidang Kepemudaan dan Olahraga
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.118.283.970,00 1.045.225.988,00 93,47
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
34
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
9.603.612.030,00 9.603.232.300,00 100
3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
8.928.000,00 8.895.800,00 99,64
4 Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
292.750.000,00 292.134.000,00 99,79
5 Program peningkatan peran serta kepemudaan 292.125.000,00 276.805.000,00 94,76
6 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga
790.000.000,00 788.360.000,00 99,79
7 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga
16.183.500.000,00 16.070.701.000,00 99,30
JUMLAH 28.289.199.000,00 28.085.354.088,00 99,28
Capaian realisasi terendah di Bidang Kepemudaan dan Olahraga adalah Program
Pelayanan Administrasi Perkantoran sebesar 93,47%, sementara untuk capaian
tertinggi Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 100%.
20) Bidang Statistik
Bidang Statistik didukung dengan satu program sebagai berikut:
Tabel 2.3.21 Program Utama Bidang Statistik
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program pengembangan data/informasi/statistik daerah 223.840.000,00 188.605.008,00 84,26
JUMLAH 223.840.000,00 188.605.008,00 84,26
21) Bidang Kebudayaan
Bidang Kebudayaan didukung dengan tiga program utama yang terinci sebagai
berikut: Tabel 2.3.22 Program Utama Bidang Kebudayaan
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program Pengembangan Nilai Budaya 2.398.000.000,00 2.280.830.000,00 95,11
2 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 719.435.000,00 660.865.850,00 91,86
3 Program Pengelolaan Keragaman Budaya 2.239.169.700,00 2.215.076.227,00 98,92
JUMLAH 5.356.604.700,00 5.156.772.077,00 96,27
Capaian realisasi terendah di Bidang Kebudayaan adalah Program Pengelolaan
Kekayaan Budaya sebesar 91,86%, sementara untuk capaian tertinggi Program
Pengelolaan Keragaman Budaya sebesar 98,92%.
22) Bidang Kearsipan
Bidang Kearsipan didukung dengan tujuh program utama yang terinci sebagai
berikut:
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
35
Tabel 2.3.23 Program Utama Bidang Kearsipan
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 932.543.500,00 907.826.577,00 97,35
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 22.120.000,00 21.937.700,00 99,18
3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
17.560.000,00 17.392.400,00 99,05
4 Program perbaikan sistem administrasi kearsipan 205.750.000,00 192.799.555,00 93,71
5 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
128.281.000,00 123.345.050,00 96,15
6 Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan
27.000.000,00 25.597.080,00 94,80
7 Program peningkatan kualitas pelayanan informasi 36.250.000,00 34.504.750,00 95,19
JUMLAH 1.369.504.500,00 1.323.403.112,00 96,63
Capaian realisasi terendah di Bidang Kearsipan adalah Program perbaikan sistem
administrasi kearsipan sebesar 93,71%, sementara untuk capaian tertinggi
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar 99,18%.
23) Bidang Kelautan dan Perikanan
Bidang Kelautan dan Perikanan didukung dengan dua program utama yang
terinci sebagai berikut:
Tabel 2.3.24 Program Utama Bidang Kelautan dan Perikanan
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program pengembangan budidaya perikanan 1.664.873.000,00 1.649.273.142,00 99,06
2 Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
60.557.000,00 59.673.000,00 98,54
JUMLAH 1.725.430.000,00 1.708.946.142,00 99,04
Capaian realisasi terendah di Bidang Kelautan dan Perikanan adalah Program
Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan sebesar 98,54%,
sementara untuk capaian tertinggi Program pengembangan budidaya perikanan
sebesar 99,06%.
24) Bidang Pariwisata
Bidang Pariwisata didukung dengan tiga program utama yang terinci sebagai
berikut: Tabel 2.3.25 Program Utama Bidang Pariwisata
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program pengembangan pemasaran pariwisata 1.063.000.000,00 1.061.228.000,00 99,83
2 Program pengembangan destinasi pariwisata 5.022.021.000,00 5.001.526.750,00 99,59
3 Program pengembangan Kemitraan 757.038.000,00 754.446.000,00 99,66
JUMLAH 6.842.059.000,00 6.817.200.750,00 99,64
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
36
Capaian realisasi terendah di Bidang Pariwisata adalah Program pengembangan
destinasi pariwisata sebesar 99,59%, sementara untuk capaian tertinggi Program
pengembangan pemasaran pariwisata sebesar 99,83%.
25) Bidang Pertanian
Bidang Pertanian didukung dengan 12 program utama yang terinci sebagai
berikut:
Tabel 2.3.26 Program Utama Bidang Pertanian
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.525.571.000,00 2.395.318.270,00 94,84
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
193.118.000,00 192.259.500,00 99,56
3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
3.750.000,00 3.750.000,00 100,00
4 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
1.064.376.000,00 1.045.071.852,00 98,19
5 Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
256.075.000,00 252.238.634,00 98,50
6 Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
259.000.000,00 250.357.709,00 96,66
7 Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
8.386.200.000,00 8.289.379.418,00 98,85
8 Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
123.150.000,00 113.754.316,00 92,37
9 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan
1.815.363.000,00 1.747.384.513,00 96,26
10 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
462.055.000,00 459.053.566,00 99,35
11 Program peningkatan produksi hasil peternakan 1.037.247.000,00 1.011.880.139,00 97,55
12 Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
959.639.000,00 911.167.783,00 94,95
JUMLAH 17.085.544.000,00 16.671.615.700,00 97,58
Capaian realisasi terendah di Bidang Pertanian adalah Program pemberdayaan
penyuluh pertanian/perkebunan lapangan sebesar 92,37%, sementara untuk
capaian tertinggi Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan sebesar 100%.
26) Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral
Bidang Perdagangan didukung dengan satu program utama yang terinci sebagai
berikut:
Tabel 2.3.27 Program Utama Energi dan Sumberdaya Mineral
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
4.775.000,00 3.288.000,00 68,86
JUMLAH 4.775.000,00 3.288.000,00 68,86
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
37
27) Bidang Perdagangan
Bidang Perdagangan didukung dengan tujuh program utama yang terinci sebagai
berikut: Tabel 2.3.28 Program Utama Bidang Perdagangan
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.817.222.000,00 2.464.995.876,00 87,50
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 915.870.000,00 834.314.979,00 91,10
3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
13.500.000,00 12.989.500,00 96,22
4 Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
2.030.480.000,00 1.640.986.913,00 80,82
5 Program peningkatan dan pengembangan ekspor 263.000.000,00 221.825.266,00 84,34
6 Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri 55.128.076.000,00 54.709.348.872,00 99,24
7 Program pembinaan pedagang kakilima dan asongan 104.105.000,00 81.994.636,00 78,76
JUMLAH 61.272.253.000,00 59.966.456.042,00 97,87
Capaian realisasi terendah di Bidang Perdagangan adalah Program pembinaan
pedagang kakilima dan asongan sebesar 78,76%, sementara untuk capaian
tertinggi Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri 99,24%.
28) Bidang Perindustrian
Bidang Perindustrian didukung dengan tiga program utama yang terinci sebagai
berikut: Tabel 2.3.29 Program Utama Bidang Perindustrian
No Program Anggaran
2019
Realisasi
2019
Rp Rp %
1 Program peningkatan kapasitas IPTEK sistem produksi
61.500.000,00 55.222.411,00 89,79
2 Program pengembangan industri kecil dan menengah 2.274.180.000,00 2.166.918.136,00 95,28
3 Program peningkatan kemampuan teknologi industri 110.200.000,00 97.544.676,00 88,52
JUMLAH 2.445.880.000,00 2.319.685.223,00 94,84
Capaian realisasi terendah di Bidang Perindustrian adalah Program peningkatan
kemampuan teknologi industri sebesar 88,52%, sementara untuk capaian tertinggi
Program pengembangan industri kecil dan menengah sebesar 95,28%.
29) Bidang Transmigrasi
Bidang Transmigrasi didukung dengan satu program utama sebagai berikut:
Tabel 2.3.30 Program Utama Bidang Transmigrasi
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program pengembangan wilayah transmigrasi 122.800.000,00 122.279.620,00 99,58
JUMLAH 122.800.000,00 122.279.620,00 99,58
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
38
30) Bidang Administrasi Pemerintahan
Bidang Administrasi Pemerintahan didukung dengan 12 program utama yang
terinci sebagai berikut:
Tabel 2.3.31 Program Utama Bidang Administrasi Pemerintahan
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 15.091.773.347,00 13.332.945.221,00 88,35
2 Program Pelayanan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa 646.489.600,00 598.466.490,00 92,57
3 Program Penataan Daerah Otonomi Baru 34.540.000,00 25.725.647,00 74,48
4 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan 565.010.200,00 491.894.901,00 87,06
5 Program peningkatan disiplin aparatur 50.000.000,00 49.000.000,00 98,00
6 Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
24.887.593.653,00 24.678.240.182,00 99,16
7 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 274.687.000,00 271.562.910,00 98,86
8 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah
2.359.065.000,00 2.017.572.585,00 85,52
9 Program Peningkatan Pelayanan Publik 220.030.000,00 93.751.917,00 42,61
10 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
186.576.700,00 158.368.720,00 84,88
11 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 12.757.558.200,00 12.282.194.227,00 96,27
12 Program Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi dan Publik Kecamatan
229.921.000,00 221.710.250,00 96,43
JUMLAH 57.303.244.700,00 54.221.433.050,00 94,62
Capaian realisasi terendah di Bidang Administrasi Pemerintahan adalah Program
Peningkatan Pelayanan Publik sebesar 42,61%, sementara untuk capaian tertinggi
Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah sebesar
99,16%.
31) Bidang Pengawasan
Bidang Pengawasan didukung dengan enam program utama yang terinci sebagai
berikut:
Tabel 2.3.32 Program Utama Bidang Pengawasan
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 549.008.000,00 484.787.531,00 88,30
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 591.000.000,00 572.678.525,00 96,90
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 174.050.000,00 99.902.000,00 57,40
4 Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
997.754.000,00 657.384.527,00 65,89
5 Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
30.250.000,00 26.588.530,00 87,90
6 Program Pengendalian Kerugian Daerah 21.350.000,00 12.979.300,00 60,79
JUMLAH 2.363.412.000,00 1.854.320.413,00 78,46
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
39
Capaian realisasi terendah di Bidang Pengawasan adalah Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Aparatur sebesar 57,40%, sementara untuk capaian
tertinggi Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar 96,90%.
32) Bidang Perencanaan
Bidang Perencanaan didukung dengan 14 program utama yang terinci sebagai
berikut: Tabel 2.3.33 Program Utama Bidang Perencanaan
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.380.125.000,00 1.336.009.694,00 96,80
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 50.000.000,00 49.962.000,00 99,92
3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
6.500.000,00 6.500.000,00 100,00
4 Program pengembangan data/informasi 420.700.000,00 356.668.838,00 84,78
5 Program Kerjasama Pembangunan 437.926.250,00 377.612.880,00 86,23
6 Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
90.000.000,00 89.825.986,00 99,81
7 Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar
175.000.000,00 167.498.555,00 95,71
8 Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
15.000.000,00 14.927.599,00 99,52
9 Program perencanaan pembangunan ekonomi 293.433.000,00 283.930.720,00 96,76
10 Program perencanaan sosial dan budaya 350.959.000,00 340.341.450,00 96,97
11 Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana
50.625.000,00 49.902.000,00 98,57
12 Program Perencanaan Pembangunan bidang pemerintahan
45.000.000,00 34.564.768,00 76,81
13 Program perencanaan pembangunan daerah 1.559.444.250,00 1.439.984.626,00 92,34
14 Program Pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan
20.170.000,00 11.446.200,00 56,75
JUMLAH 4.894.882.500,00 4.559.175.316,00 93,14
Capaian realisasi terendah di Bidang Perencanaan adalah Program Pembinaan
dan fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan sebesar 56,75%,
sementara untuk capaian tertinggi Program peningkatan pengembangan sistem
pelaporan capaian kinerja dan keuangan sebesar 100%.
33) Bidang Keuangan
Bidang Keuangan didukung dengan enam program utama yang terinci sebagai
berikut: Tabel 2.3.34 Program Utama Bidang Keuangan
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.322.685.300,00 1.967.771.882,00 84,72
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
40
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
33.859.103.000,00 29.896.402.141,00 88,30
3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
92.865.000,00 67.067.824,00 72,22
4 Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
6.321.408.700,00 5.650.149.898,00 89,38
5 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/kota
13.141.000,00 11.037.600,00 83,99
6 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
9.230.000,00 7.138.000,00 77,33
JUMLAH 42.618.433.000,00 37.599.567.345,00 88,22
Capaian realisasi terendah di Bidang Keuangan adalah Program peningkatan
pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan sebesar 72,22%,
sementara untuk capaian tertinggi Program peningkatan dan pengembangan
pengelolaan keuangan daerah sebesar 89,38%.
34) Bidang Kepegawaian
Bidang Kepegawaian didukung dengan tujuh program utama yang terinci sebagai
berikut: Tabel 2.3.35 Program Utama Bidang Kepegawaian
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.775.245.550,00 1.200.450.666,00 67,62
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 169.600.000,00 124.369.545,00 73,33
3 Program peningkatan disiplin aparatur 1.530.000.000,00 1.414.490.000,00 92,45
4 Program fasilitasi pindah/purna tugas PNS 234.046.250,00 228.169.500,00 97,49
5 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 4.706.713.000,00 3.645.462.200,00 77,45
6 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
45.000.000,00 35.908.500,00 79,80
7 Program pembinaan dan pengembangan aparatur 2.442.129.200,00 1.198.110.567,00 49,06
JUMLAH 10.902.734.000,00 7.846.960.978,00 71,97
Capaian realisasi terendah di Bidang Kepegawaian adalah Program pembinaan
dan pengembangan aparatur sebesar 49,06%, sementara untuk capaian tertinggi
adalah Program fasilitasi pindah/purna tugas PNS sebesar 97,49%.
35) Bidang Pendidikan dan Pelatihan
Bidang Pendidikan dan Pelatihan didukung dengan satu program utama sebagai
berikut: Tabel 2.3.36 Program Utama Bidang Pendidikan dan Pelatihan
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program Pendidikan Kedinasan 547.502.000,00 529.007.500,00 96,62
JUMLAH 547.502.000,00 529.007.500,00 96,62
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
41
36) Bidang Penelitian dan Pengembangan
Bidang Penelitian dan Pengembangan didukung dengan satu program utama
sebagai berikut:
Tabel 2.3.37 Program Utama Bidang Penelitian dan Pengembangan
No Program Anggaran Realisasi
2019 2019 %
Rp Rp
1 Program Penelitian dan pengembangan inovasi daerah 491.032.000,00 483.613.400,00 98,49
JUMLAH 491.032.000,00 483.613.400,00 98,49
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
42
BAB 3
Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan
Pendapatan-LRA yang diperoleh selama Tahun Anggaran 2019 sejak 1
Januari sampai 31 Desember 2019 untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan
dan pelaksanaan pembangunan sebesar Rp2.357.487.210.573,00 atau 101,16% dari
anggaran sebesar Rp2.330.495.203.000,00. Bila dibandingkan dengan realisasi
Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp2.227.780.710.062,00 mengalami peningkatan
sebesar Rp129.706.500.511,00 atau 5,82%. Perbandingan anggaran dan realisasi
pendapatan Tahun Anggaran 2019 dan realisasi Tahun Anggaran 2018 sebagai
berikut:
Tabel 3.1.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan TA 2019 dan TA 2018
No. Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) Lebih/(Kurang) Rp Realisasi 2018 (Rp)
1 Pendapatan Asli
Daerah
364.528.449.000,00 395.431.863.402,00 30.903.414.402,00 342.957.213.726,00
2 Pendapatan
Transfer
1.880.918.382.000,00 1.872.257.957.642,00 (8.660.424.358,00) 1.803.665.066.405,00
3
Lain-lain
Pendapatan
Daerah Yang Sah
85.048.372.000,00 89.797.389.529,00 4.749.017.529,00 81.158.429.931,00
Jumlah 2.330.495.203.000,00 2.357.487.210.573,00 26.992.007.573,00 2.227.780.710.062,00
SKPD yang mengelola pendapatan pada Tahun Anggaran 2019 sebanyak 14 (lima
belas) SKPD operatif dari 160 (seratus enam puluh) SKPD yang ada di Kabupaten
Boyolali, antara lain:
a. Dinas Kesehatan
b. Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang
c. Rumah Sakit Umum Daerah Waras Wiris
d. Rumah Sakit Umum Daerah Simo
e. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
f. Dinas Lingkungan Hidup
g. Dinas Perhubungan
h. Dinas Komunikasi dan Informatika
i. Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja
j. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
k. Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata
l. Dinas Peternakan dan Perikanan
m. Dinas Perdagangan dan Perindustrian
n. Badan Keuangan Daerah
Nilai anggaran dan realisasi pendapatan masing-masing SKPD sebagaimana tersaji
pada tabel berikut:
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
43
Tabel 3.1.2 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Masing-Masing SKPD
No. SKPD Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) Lebih/(Kurang) Rp Realisasi 2018 (Rp)
1 Dinas Kesehatan 43.250.000.000,00 46.145.097.003,00 2.895.097.003,00 40.206.760.867,00
2 RSUD Pandan Arang 110.000.000.000,00 119.255.436.114,00 9.255.436.114,00 90.896.225.270,00
3 RSUD Waras Wiris 11.000.000.000,00 11.284.867.772,00 284.867.772,00 7.280.829.565,00
4 RSUD Simo 15.375.353.000,00 12.817.526.820,00 (2.557.826.180,00) 12.111.842.723,00
5 DPUPR 1.002.835.000,00 908.210.000,00 (94.625.000,00) 349.831.400,00
6 Dinas Sosial - - - 20.310.000,00
7 DLH 200.000.000,00 338.760.000,00 138.760.000,00 246.878.890,00
8 Dishub 2.161.253.000,00 2.271.013.300,00 109.760.300,00 2.152.034.500,00
9 Diskominfo 617.600.000,00 997.314.909,00 379.714.909,00 81.220.818,00
10 Dinkopnaker 262.000.000,00 554.640.900,00 292.640.900,00 415.033.848,00
11 DPMPTSP 3.290.000.000,00 3.826.393.986,00 536.393.986,00 3.248.398.142,00
12 Disporapar 2.106.464.000,00 1.618.297.680,00 (488.166.320,00) 1.884.309.750,00
13 Disnakan 522.297.000,00 498.247.000,00 (24.050.000,00) 427.225.000,00
14 Disdagperin 6.800.000.000,00 9.405.173.011,00 2.605.173.011,00 7.106.851.672,00
15 BKD 2.133.907.401.000,00 2.147.566.232.078,00 13.658.831.078,00 2.061.352.957.617,00
Jumlah 2.330.495.203.000,00 2.357.487.210.573,00 26.992.007.573,00 2.227.780.710.062,00
Jumlah keseluruhan anggaran belanja Pemerintah Kabupaten Boyolali pada tahun
2019 sebesar Rp2.468.421.561.000,00 dan terealisasi sebesar
Rp2.381.601.864.739,00 atau 96,48%. Realisasi belanja terdiri dari belanja
operasional sebesar Rp1.466.732.795.862,00 atau 96,29%, belanja modal sebesar
Rp530.593.843.520,00 atau 95,60%, belanja tak terduga Rp665.277.140,00 atau
33,26% dan belanja transfer sebesar Rp383.609.948.217,00 atau 98,82%.
Dibandingkan Tahun Anggaran 2018 mengalami peningkatan belanja sebesar
Rp178.489.102.487,00 atau 8,10%. Rincian belanja sebagaimana tersaji pada tabel
berikut:
Tabel 3.1.3 Rincian Belanja
No. Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) Lebih/(Kurang) Rp Realisasi 2018 (Rp)
1 Belanja Operasional 1.523.194.262.000,00 1.466.732.795.862,00 (56.461.466.138,00) 1.360.520.316.489,00
2 Belanja Modal 555.017.953.000,00 530.593.843.520,00 (24.424.109.480,00) 498.972.083.904,00
3 Belanja Tak Terduga 2.000.000.000,00 665.277.140,00 (1.334.722.860,00) 912.524,00
4 Transfer 388.209.346.000,00 383.609.948.217,00 (4.599.397.783,00) 343.619.449.335,00
Jumlah 2.468.421.561.000,00 2.381.601.864.739,00 (86.819.696.261,00) 2.203.112.762.252,00
Dengan demikian Tahun Anggaran 2019 terjadi defisit sebesar Rp24.114.654.166,00
dengan pendapatan sebesar Rp2.357.487.210.573,00 dan belanja sebesar
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
44
Rp2.381.601.864.739,00. Sedangkan di Tahun Anggaran 2018 terjadi surplus
sebesar Rp24.667.947.810,00.
Urusan pemerintahan dan organisasi pada Pemerintah Kabupaten Boyolali
dilaksanakan oleh 160 (seratus enam puluh) Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD). SKPD Badan Keuangan Daereah (BKD) selain sebagai SKPD juga sebagai
Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) yang harus menyusun Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Boyolali. Rincian realisasi belanja
per SKPD dapat dilihat pada lampiran 3.1.
2. Hambatan dan Kendala Pencapaian Target
a. Hambatan dan kendala yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Boyolali dalam
pencapaian target pendapatan terletak pada sistem pengelolaan pendapatan yang
digunakan yaitu Sistem Informasi Pendapatan Asli Daerah (SIPAD) sering
mengalami kendala teknis dan menghambat proses pengelolaan hasil pajak
daerah sehingga hasil perolehan pendapatan daerah tidak dapat tercapai secara
optimal dari potensi yang ada.
Kendala dan hambatan tersebut pada praktiknya dapat diminimalisir sehingga
pencapaian target pendapatan pajak daerah Kabupaten Boyolali pada tahun 2019
tercapai sebesar 112,70% dari target yang ditetapkan. Berikut merupakan upaya-
upaya yang dilakukan dalam pencapaian target pendapatan, antara lain:
1) Wajib pajak telah memiliki kesadaran dalam membayar pajak;
2) Senantiasa dilakukan pemeliharaan dan peningkatan sistem pengelolaan
pendapatan secara berkala dan berkesinambungan baik secara kualitatif
maupun kuantitatif;
3) Menyusun roadmap pengelolaan teknologi informasi pajak daerah dan
melakukan evaluasi terhadap kelemahan Sistem Informasi Pendapatan Asli
Daerah (SIPAD);
4) Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan khususnya pada customer
service pajak daerah dan menambah/memperluas tempat-tempat pembayaran
pajak daerah;
5) Mengoptimalkan peran tim intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan asli
daerah;
6) Memberikan pemahaman terhadap wajib pajak melalui sosialisasi secara
intensif untuk menumbuhkan masyarakat taat pajak baik secara langsung
maupun melalui berbagai media, baik kepada masyarakat wajib pajak maupun
petugas pemungut pajak di tingkat kecamatan dan desa;
7) Memberikan stimulus berupa diskon dan hadiah kepada wajib pajak serta
bentuk insentif kepada petugas pungut pajak PBB-P2 di tingkat kecamatan
dan desa;
8) Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam pemungutan pajak;
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
45
Pencapaian target pendapatan Pemerintah Kabupaten Boyolali perlu
dipertahankan bahkan ditingkatkan agar pada periode mendatang pencapaian
target pendapatan terus meningkat.
b. Kendala yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Boyolali dalam pencapaian target
belanja antara lain:
1) Saat pelaksanaan kegiatan program anggaran sedang berjalan terdapat
perubahan rekening anggaran baik nomenklatur maupun nominal sehingga
menghambat penyerapan belanja;
2) Terdapat salah satu obyek belanja daerah belum masuk dalam daftar rekening
anggaran belanja;
3) Pelaksanaan program kegiatan tidak sesuai dengan rencana anggaran kas
yang telah direncanakan, baik masih tahap persiapan pelaksanaan, proses
pelaksanaan, maupun menjelang penyelesaian kegiatan;
4) Pengajuan Ganti Uang (GU) minimal 50% dari Uang Persediaan (UP) namun
lebih sering pengajuan lewat LS.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
46
BAB 4
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi,
aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang ditetapkan dalam peraturan Kepala
Daerah. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah berisi unsur-unsur pokok dari Standar
Akuntansi Pemerintahan yang dijabarkan dalam pemilihan suatu metode akuntansi, baik
dalam pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi
merupakan pedoman operasional akuntansi bagi fungsi-fungsi akuntansi baik di SKPKD
maupun di SKPD.
Memperhatikan sifatnya yang strategis, penyusunan kebijakan akuntansi harus
mendapatkan perhatian yang khusus. Dalam pembahasannya, perlu dijelaskan setiap
dampak dari metode yang dipilih, baik pada proses penganggaran, penatausahaan maupun
pelaporan. Dengan demikian, kebijakan akuntansi yang dihasilkan menjadi operasional
serta dapat diimplementasikan.
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Boyolali disusun berdasarkan pada
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah.
Kebijakan akuntansi tersebut telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati Boyolali Nomor
77 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 48 Tahun 2016 Tentang
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Boyolali.
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah terdiri dari:
1. Sistem Akuntansi SKPD;
2. Sistem Akuntansi SKPKD; dan
3. Bagan Akun Standar.
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual terdiri dari:
1. Kebijakan Akuntansi Pelaporan Keuangan;
2. Kebijakan Akuntansi Akun.
Tujuan Kerangka Konseptual Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Boyolali
adalah sebagai acuan bagi:
1. Penyusun Laporan Keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum
diatur dalam Kebijakan Akuntansi;
2. Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah Laporan Keuangan
disusun sesuai dengan Kebijakan Akuntansi; dan
3. Para pengguna Laporan Keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan pada
Laporan Keuangan yang disusun sesuai Kebijakan Akuntansi.
Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2019 ini merupakan laporan yang mencakup
seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Boyolali. Laporan
Keuangan ini dihasilkan melalui Sitem Informasi Manajemen Keuangan Daerah
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
47
(SIMDA) yang dikembangkan oleh BPKP yaitu serangkaian prosedur manual maupun
yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran
sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada pemerintah daerah.
SIMDA yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Boyolali terdiri dari SIMDA-
Keuangan, SIMDA Barang Milik Daerah (SIMDA-BMD) dan SIMDA Pendapatan.
SIMDA dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang
terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
(Laporan Perubahan SAL), Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas
dan Laporan Arus Kas. Disamping itu SIMDA juga dirancang untuk menghasilkan
Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terdiri dari Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas. SIMDA-BMD
adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan dan aset lainnya untuk
penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Sedangkan SIMDA Pendapatan adalah sistem yang menghasilkan informasi pendapatan
daerah secara akrual.
4.1. Entitas Akuntansi Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
Entitas Akuntansi adalah satuan kerja perangkat daerah pada pemerintahan daerah
selaku pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib
menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan
pada entitas pelaporan.
Entitas pelaporan adalah entitas pada Pemerintah Kabupaten Boyolali yang terdiri dari
satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan wajib menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban berupa Laporan
Keuangan Pemerintah Kabupaten Boyolali.
Laporan Keuangan terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan SAL,
Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan
Catatan atas Laporan Keuangan. Entitas pelaporan yang dimaksud adalah Pemerintah
Kabupaten Boyolali.
4.2. Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan, basis akuntansi yang di digunakan dalam penyusunan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2019 adalah basis akrual, dimana
pengakuan pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial
berbasis akrual, serta pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam
pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBD.
Basis akrual untuk Laporan Operasional berarti bahwa pendapatan diakui pada saat
hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di
Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan dan beban diakui pada saat
kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi
walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah atau entitas
pelaporan. Pendapatan seperti bantuan pihak luar/asing dalam bentuk jasa disajikan
pula pada Laporan Operasional.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
48
Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan
dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan
berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar.
4.3. Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan
setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Pemerintah
Kabupaten Boyolali dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah
dengan menggunakan nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai
wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat
sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk
memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi
yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam
mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih
dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi Standar Akuntansi Pemerintahan
Pemerintah Kabupaten Boyolali telah menetapkan peraturan yang mengatur tentang
Kebijakan Akuntansi yaitu Peraturan Bupati Boyolali Nomor 77 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 48 Tahun 2016 Tentang Kebijakan
Akuntansi Pemerintah Kabupaten Boyolali. Kebijakan akuntansi tersebut telah
mengacu kepada Standar Akuntansi Pemerintahan.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Boyolali adalah:
a. Aset
1) Definisi
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi/sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah
maupun oleh masyarakat serta dapat diukur dalam satuan uang termasuk sumber
daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat
umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan
budaya.
Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan,
kekayaan di dasar laut dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat
diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
49
a) Aset Lancar
Aset diklasifikasikan ke dalam aset lancar jika diharapkan segera untuk
dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12
(dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan, aset lancar meliputi:
1) Kas dan Setara Kas
Kas dan Setara Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang
setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan Pemerintah
Kabupaten Boyolali atau investasi jangka pendek yang sangat likuid yang
siap dicairkan menjadi kas serta bebas dari risiko perubahan nilai yang
signifikan.
2) Investasi Jangka Pendek
Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat
ekonomi seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga
dapat meningkatkan kemampuan Pemerintah Kabupaten Boyolali dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat.
Investasi Jangka Pendek adalah adalah investasi yang dapat segera
diperjualbelikan/dicairkan, ditujukan dalam rangka manajemen kas yang
artinya pemerintah dapat menjual investasi tersebut apabila timbul
kebutuhan kas dan beresiko rendah, serta dimiliki selama kurang dari 12
(dua belas) bulan.
3) Piutang
Piutang merupakan jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah
Kabupaten Boyolali dan/atau hak Pemerintah Kabupaten Boyolali yang
dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian/atau akibat lainnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan atau akibat lainnya yang sah.
Penyisihan Piutang adalah estimasi yang dilakukan untuk piutang tidak
tertagih pada akhir setiap periode yang dibentuk sebesar persentase
tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang.
Penilaian kualitas piutang untuk penyisihan piutang tak tertagih dihitung
berdasarkan kualitas umur piutang, jenis/karakteristik piutang, dan
diterapkan dengan melakukan modifikasi tertentu tergantung kondisi dari
debiturnya.
4) Beban Dibayar Dimuka
Beban dibayar dimuka adalah suatu transaksi pengeluaran kas untuk
membayar suatu beban yang belum menjadi kewajiban sehingga
menimbulkan hak tagih bagi Pemerintah Kabupaten Boyolali.
5) Persediaan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan
yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
50
Kabupaten Boyolali, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual
dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
b) Investasi Jangka Panjang
Investasi Jangka Panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki
lebih dari 12 (dua belas) bulan. Investasi Jangka Panjang terdiri atas:
a) Investasi Permanen yaitu investasi jangka panjang yang dimaksudkan
untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi permanen jangka panjang
dimaksudkan untuk dimiliki secara terus menerus tanpa ada niat untuk
diperjualbelikan atau menarik kembali tetapi untuk mendapatkan dividen
dan/atau pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang dan/atau
menjaga hubungan kelembagaan. Investasi permanen dapat berupa:
- Penyertaan Modal pada perusahaan Negara/daerah dan badan usaha
lainnya yang bukan milik Negara dapat berupa surat berharga (saham)
dan non saham.
- Investasi permanen lainnya uang dimiliki oleh Pemda untuk
menghasilkan pendapatan atau meningkatkan pelayanan masyarakat.
b) Investasi Non Permanen yaitu investasi jangka panjang yang tidak
termasuk dalam investasi permanen, dimaksudkan untuk dimiliki secara
tidak berkelanjutan.
Dana bergulir kelola sendiri/langsung adalah mekanisme penyaluran
dana bergulir yang dikelola sendiri oleh Pemerintah Daerah mulai dari
proses menyeleksi, menetapkan penerima dana bergulir, menyalurkan
dan menagih kembali dana bergulir serta menanggung risiko
ketidaktertagihan dana bergulir.
Dana bergulir dengan executing agency adalah mekanisme penyaluran
dana bergulir melalui entitas (lembaga keuangan bank/LKB, lembaga
keuangan bukan bank/LKBB, koperasi, modal ventura dan lembaga
keuangan lainnya), yang ditunjuk dan bertanggungjawab untuk
menyeleksi, menetapkan penerima dana bergulir, menyalurkan dan
menagih kembali dana bergulir serta menanggung resiko
ketidaktertagihan dana bergulir sesuai perjanjian.
Dana bergulir dengan channeling agency adalah mekanisme penyaluran
dana bergulir melalui entitas (lembaga keuangan bank/LKB, lembaga
keuangan bukan bank/LKBB, koperasi, modal ventura dan lembaga
keuangan lainnya), yang ditunjuk dan bertanggungjawab hanya untuk
menyalurkan dana bergulir.
Pencatatan penyisihan dana bergulir tidak tertagih dilakukan berdasarkan
dokumen bukti memorial penyisihan dana bergulir. Pencatatan
penyisihan dana bergulir dilakukan pada akhir periode pelaporan
keuangan.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
51
c) Aset Tetap
Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari
12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang
dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang
bersangkutan.
Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang
nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam Laporan
Operasional.
Akumulasi Penyusutan adalah bagian dari biaya perolehan aktiva tetap yang
dialokasikan ke penyusutan sejak aktiva tersebut diperoleh Akumulasi
Penyusutan aktiva tetap merupakan akun kontra aktiva tetap yang
berhubungan.
d) Dana Cadangan
Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan
yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu
tahun anggaran.
e) Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah merupakan aset Pemerintah Kabupaten Boyolali yang
tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang,
aset tetap dan dana cadangan.
Aset tidak berwujud adalah aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi dan
tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam
menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya
termasuk hak atas kekayaan intelektual.
Amortisasi adalah pengurangan nilai aset lainnya secara bertahap dalam
jangka waktu tertentu pada setiap periode akuntansi. Aset Tidak Berwujud
dilakukan amortisasi, kecuali atas Aset Tidak Berwujud yang memiliki masa
manfaat tak terbatas.
2) Pengakuan
a) Aset Lancar
1) Pengakuan Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas diakui pada saat:
a) Memenuhi definisi kas dan/atau setara kas; dan
b) Penguasaan dan/atau kepemilikan telah beralih kepada pemerintah
daerah.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
52
2) Pengakuan Investasi Jangka Pendek
Pengeluaran kas dan/atau aset, penerimaan hibah dalam bentuk investasi
dan perubahan piutang menjadi investasi dapat diakui sebagai investasi
jangka pendek apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial
di masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh
pemerintah dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan atau kurang;
dan
b) Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai
(reliable).
3) Pengakuan Piutang
(a) Piutang pendapatan yang berasal dari peraturan perundang undangan
diakui pada saat penyusunan laporan keuangan ketika timbul klaim/hak
untuk menagih uang atau manfaat ekonomi lainnya kepada entitas,
yaitu pada saat:
1) Terdapat surat ketetapan/dokumen yang sah yang belum dilunasi;
2) Terdapat surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan serta
belum dilunasi.
Piutang dari pungutan pendapatan daerah antara lain:
a) Piutang Pajak Daerah
No. Uraian Pengakuan Piutang
1. Pajak Hotel Terbitnya Surat Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
2. Pajak Restoran Terbitnya Surat Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
3. Pajak Hiburan Terbitnya Surat Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
4. Pajak Reklame Terbitnya Surat Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
5. Pajak Penerangan
Jalan
Terbitnya Surat Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
6. Pajak Parkir Terbitnya Surat Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
7. Pajak Air Tanah Terbitnya Surat Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
8. Pajak Minerba Terbitnya Surat Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
9. Pajak PBB Terbitnya Surat Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
10. Pajak BPHTB Terbitnya Surat Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD)
b) Piutang Retribusi
No. Uraian Pengakuan Piutang
1. IMB Terbitnya Surat Ketetapan Retribusi Daerah
(SKRD)
2. HO Terbitnya Surat Ketetapan Retribusi Daerah
(SKRD)
3. Retribusi Pasar Terbitnya Surat Ketetapan Retribusi Daerah
(SKRD)
c) Piutang Lain-lain PAD yang sah
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
53
No. Uraian Pengakuan Piutang
1. Piutang Bunga
Deposito
Terbitnya Surat Penempatan Deposito
2. BLUD
Puskesmas
- Terbitnya Kwitansi Tagihan Pembayaran
- Klaim BPJS/Lembaga Asuransi Lainnya
- MoU Pembayaran Dana Kapitasi BPJS
3. BLUD Rumah
Sakit
- Terbitnya Kwitansi Tagihan Pembayaran
- Klaim BPJS/Lembaga Asuransi Lainnya
(b) Peristiwa-peristiwa yang menimbulkan hak tagih, yaitu peristiwa yang
timbul dari pemberian pinjaman, penjualan, kemitraan, dan pemberian
fasilitas/jasa yang diakui sebagai piutang dan dicatat sebagai aset di
neraca, apabila memenuhi kriteria:
a. harus didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan
kewajiban secara jelas; dan
b. jumlah piutang dapat diukur;
(c) Piutang Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak dan Sumber Daya Alam diakui
berdasarkan alokasi definitif yang telah ditetapkan sesuai dengan
dokumen penetapan yang sah menurut ketentuan yang berlaku sebesar
hak daerah yang belum dibayarkan.
(d) Piutang Dana Alokasi Umum (DAU) diakui berdasarkan jumlah yang
ditetapkan sesuai dengan dokumen penetapan yang sah menurut
ketentuan yang berlaku yang belum ditransfer dan merupakan hak
daerah.
(e) Piutang Dana Alokasi Khusus (DAK) diakui berdasarkan klaim
pembayaran yang telah diverifikasi oleh Pemerintah Pusat dan telah
ditetapkan jumlah definitifnya sebesar jumlah yang belum ditransfer.
(f) Piutang transfer lainnya diakui apabila:
1) dalam hal penyaluran tidak memerlukan persyaratan, apabila
sampai dengan akhir tahun Pemerintah Pusat belum menyalurkan
seluruh pembayarannya, sisa yang belum ditransfer akan menjadi
hak tagih atau piutang bagi daerah penerima;
2) dalam hal pencairan dana diperlukan persyaratan, misalnya tingkat
penyelesaian pekerjaan tertentu, maka timbulnya hak tagih pada
saat persyaratan sudah dipenuhi, tetapi belum dilaksanakan
pembayarannya oleh Pemerintah Pusat.
(g) Piutang Bagi Hasil dari provinsi dihitung berdasarkan hasil realisasi
pajak yang menjadi bagian daerah yang belum dibayar.
(h) Piutang transfer antar daerah dihitung berdasarkan hasil realisasi
pendapatan yang bersangkutan yang menjadi hak/bagian daerah
penerima yang belum dibayar.
(i) Piutang kelebihan transfer terjadi apabila dalam suatu tahun anggaran
ada kelebihan transfer. Jika kelebihan transfer belum dikembalikan
maka kelebihan dimaksud dapat dikompensasikan dengan hak transfer
periode berikutnya.
(j) Peristiwa yang menimbulkan hak tagih berkaitan dengan TP/TGR,
harus didukung dengan bukti SK Pembebanan /SKP2K/ SKTJM/
Dokumen yang dipersamakan, yang menunjukkan bahwa penyelesaian
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
54
atas TP/TGR dilakukan dengan cara damai (di luar pengadilan). SK
Pembebanan/SKP2K/SKTJM/Dokumen yang dipersamakan
merupakan surat keterangan tentang pengakuan bahwa kerugian
tersebut menjadi tanggung jawab seseorang dan bersedia mengganti
kerugian tersebut. Apabila penyelesaian TP/TGR tersebut dilaksanakan
melalui jalur pengadilan, pengakuan piutang baru dilakukan setelah
terdapat surat ketetapan dan telah diterbitkan surat penagihan.
4) Pengakuan Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar dimuka diakui pada akhir periode pelaporan berdasarkan
hasil identifikasi yaitu ketika terdapat pembayaran atas uang muka yang
belum habis terkonsumsi pada periode pelaporan.
5) Pengakuan Persediaan
Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan
diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur dengan andal dan pada saat diterima atau hak kepemilikannya
dan/atau kepenguasaannya berpindah. Persediaan disajikan pada akhir
periode akuntansi yang dihitung berdasarkan hasil inventarisasi fisik
persediaan.
b) Pengakuan Investasi Jangka Panjang
Investasi dapat diakui apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
(a) Kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di
masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh
Pemerintah Kabupaten Boyolali;
(b) Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai
(reliable).
Pengeluaran kas dalam rangka perolehan investasi jangka panjang diakui
sebagai pengeluaran pembiayaan. Sedangkan penerimaan kas atas
pelepasan/penjualan investasi jangka panjang diakui sebagai penerimaan
pembiayaan. Pada saat pelepasan/penjualan investasi, apabila terjadi
perbedaan antara hasil pelepasan investasi dengan nilai tercatatnya
harus dibebankan atau dikreditkan kepada surplus/defisit pelepasan
investasi.
(c) Pengakuan hasil investasi bagian laba berupa deviden tunai yang
pencatatannya menggunakan metode ekuitas mengurangi nilai investasi
pemerintah,
(d) Pengakuan hasil investasi untuk deviden dalam bentuk saham yang
diterima baik dengan metode biaya maupun ekuitas akan menambah nilai
investasi pemerintah.
(e) Pengakuan hasil investasi untuk Bagian Laba dapat dilakukan dengan
menggunakan metode ekuitas. Bagian laba tersebut dicatat sebagai
penambahan investasi dan pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan investasi.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
55
c) Pengakuan Aset tetap
Pada umumnya aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan
dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal.Pengakuan aset
tetap yang berasal dari pengadaan barang dan jasa dan perolehan lainnya
yang sah, diakui pada saat barang diterima sesuai Berita Acara Serah Terima
(BAST) atau dokumen lainnya yang dipersamakan.Untuk dapat diakui
sebagai aset tetap harus dipenuhi kriteria sebagai berikut:
(a) Berwujud;
(b) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
(c) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
(d) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan
(e) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
(f) Nilai Rupiah pembelian barang material atau pengeluaran untuk
pembelian barang tersebut memenuhi batasan minimal kapitalisasi aset
tetap yang telah ditetapkan
d) Pengakuan Dana Cadangan
Dana Cadangan diakui pada saat terjadi pemindahan klasifikasi dari kas ke
dana cadangan
e) Pengakuan Aset Lainnya
Aset lainnya diakui pada saat diterima atau kepemilikannya dan/atau
kepenguasaannya berpindah.
Aset Tidak Berwujud diakui pada saat manfaat ekonomi di masa datang
yang diharapkan atau jasa potensial yang diakibatkan dari Aset Tidak
Berwujud tersebut akan mengalir kepeda/dinikmati oleh entitas.
Pengakuan amortisasi aset tidak berwujud dilakukan pada saat akhir tahun
saat akan dilakukan penyusunan laporan keuangan atau pada saat aset
tersebut akan dipindah tangankan kepemilikannya.
3) Pengukuran
a) Aset Lancar
1) Pengukuran Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas diukur dan dicatat sebesar nilai nominal. Nilai
nominal artinya disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas
dalam bentuk valuta asing, dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs
tengah bank sentral pada tanggal neraca.
2) Pengukuran Investasi Jangka Pendek
(a) Secara umum investasi yang memiliki pasar aktif yang dapat
membentuk nilai pasarnya, maka nilai pasar dapat dipergunakan
sebagai dasar penerapan nilai wajar. Dan untuk investasi yang tidak
memiliki pasar aktif, maka dapat dipergunakan nilai nominal, nilai
tercatat atau nilai wajar lainnya.
(b) Pengukuran investasi jangka pendek dapat diuraikan sebagai berikut:
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
56
1. Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga,
misalnya saham dan obligasi jangka pendek(efek),dicatat sebesar
biaya perolehan. Biaya perolehan investasi meliputi harga
transaksi investasi itu sendiri ditambah komisi perantara jual
beli,jasa bank, dan biaya lainnya yang timbuldalam rangka
perolehan tersebut.
2. Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa
biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar
investasi pada tanggal perolehannya yaitu sebesar harga pasar.
3. Apabila tidak ada nilai wajar, maka investasi dinilai berdasarkan
nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk memperoleh investasi
tersebut. Di samping itu, apabila surat berharga yang diperoleh
dari hibah yang tidak memiliki nilai pasar maka dinilai
berdasarkan hasil penilaian sesuai ketentuan:
a. Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham, misalnya
dalam bentuk deposito jangka pendek dicatat sebesar nilai
nominal deposito tersebut.
b. Investasi jangka pendek dalam mata uang asing disajikan pada
neraca dalam mata uang Rupiah sebesar kurs tengah Bank
Sentral pada tanggal pelaporan.
3) Pengukuran Piutang
Piutang disajikan berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net
realizable value), yaitu selisih antara nilai nominal piutang dengan
penyisihan piutang.
Pengukuran piutang pendapatan yang berasal dari Peraturan Perundang
undangan, adalah sebagai berikut:
a) disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal
pelaporan dari setiap tagihan yang ditetapkan berdasarkan surat
ketetapan kurang bayar yang diterbitkan;
b) disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal
pelaporan dari setiap tagihan yang telah ditetapkan terutang oleh
Pengadilan Pajak untuk Wajib Pajak (WP) yang mengajukan banding;
atau
c) disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal
pelaporan dari setiap tagihan yang masih proses banding atas
keberatan dan belum ditetapkan oleh majelis tuntutan ganti rugi.
Pengukuran piutang yang berasal dari perikatan, adalah sebagai berikut:
a) Pemberian pinjaman
Piutang pemberian pinjaman dinilai dengan jumlah yang dikeluarkan
dari kas daerah dan/atau apabila berupa barang /jasa harus dinilai
dengan nilai wajar pada tanggal pelaporan atas barang/jasa tersebut.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
57
Apabila dalam naskah perjanjian pinjaman diatur mengenai kewajiban
bunga, denda, commitment fee dan atau biaya-biaya pinjaman lainnya,
maka pada akhir periode pelaporan harus diakui adanya bunga, denda,
commitment fee dan/atau biaya lainnya pada periode berjalan yang
terutang (belum dibayar) pada akhir periode pelaporan.
b) Penjualan
Piutang dari penjualan diakui sebesar nilai sesuai naskah perjanjian
penjualan yang terutang (belum dibayar) pada akhir periode pelaporan.
Apabila dalam perjanjian dipersyaratkan adanya potongan
pembayaran, maka nilai piutang harus dicatat sebesar nilai bersihnya.
c) Kemitraan
Piutang yang timbul diakui berdasarkan ketentuan - ketentuan yang
dipersyaratkan dalam naskah perjanjian kemitraan.
d) Pemberian fasilitas/jasa
Piutang yang timbul diakui berdasarkan fasilitas atau jasa yang telah
diberikan oleh pemerintah pada akhir periode pelaporan, dikurangi
dengan pembayaran atau uang muka yang telah diterima.
Pengukuran piutang transfer adalah sebagai berikut:
a) Dana Bagi Hasil disajikan sebesar nilai yang belum diterima sampai
dengan tanggal pelaporan dari setiap tagihan yang ditetapkan
berdasarkan ketentuan transfer yang berlaku;
b) Dana Alokasi Umum sebesar jumlah yang belum diterima, dalam hal
terdapat kekurangan transfer DAU dari Pemerintah Pusat ke
Kabupaten; dan
c) Dana Alokasi Khusus, disajikan sebesar klaim yang telah diverifikasi
dan disetujui oleh Pemerintah Pusat.
Pengukuran piutang ganti rugi berdasarkan pengakuan yang dikemukakan
di atas, dilakukan sebagai berikut:
a) Disajikan sebagai aset lancar sebesar nilai yang jatuh tempo dalam
tahun berjalan dan yang akan ditagih dalam 12 (dua belas) bulan ke
depan berdasarkan surat ketentuan penyelesaian yang telah ditetapkan;
b) Disajikan sebagai aset lainnya terhadap nilai yang akan dilunasi di atas
12 (dua belas) bulan berikutnya.
Pengukuran berikutnya (subsequent measurement) terhadap pengakuan
awal piutang disajikan berdasarkan nilai nominal tagihan yang belum
dilunasi tersebut dikurangi penyisihan kerugian piutang tidak tertagih.
Apabila terjadi kondisi yang memungkinkan penghapusan piutang
maka masing-masing jenis piutang disajikan setelah dikurangi piutang
yang dihapuskan.
4) Pengukuran Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar dimuka dicatat sebesar nilai nominal yang dibayarkan
kepada pihak ketiga atas beban yang dibayar dimuka sesuai dengan nilai
yang tertera dalam pengesahan SPJ atau SP2D-LS.
5) Pengukuran Persediaan
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
58
1. Metode pencatatan persediaan dilakukan secara periodik (periodic
methode), maka pengukuran persediaan pada saat periode penyusunan
laporan keuangan dilakukan berdasarkan hasil inventarisasi (stock
opname) dengan menggunakan harga perolehan terakhir/harga pokok
produksi terakhir/nilai wajar, khususnya rumah sakit dan puskesmas
untuk obat kadaluwarsa pencatatannya memakai metode perpetual
untuk keseluruhan obat di Instansi Farmasi/Ubit Farmasi termasuk di
Gudang/Satelit/Depo/sebutan lain yang dipergunakan oleh Instansi
Farmasi/Unit Farmasi untuk menyimpan obat.kecuali obat yang segera
kadaluwarsa didahulukan.
2. Persediaan disajikan sebesar:
(a) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya
perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya
pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara
langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan
harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan.
(b) Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi
sendiri. Harga pokok produksi persediaan meliputi biaya langsung.
(c) Nilai wajar pada saat perolehan apabila persediaan diperoleh dari
sumbangan (donasi). Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai
tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar pihak yang
memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar (arm
length transaction).
(d) Harga sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Bupati untuk
persediaan bahan/bibit tanaman dan persediaan bibit ternak.
b) Pengukuran Investasi Jangka Panjang
Pengukuran Investasi jangka panjang dapat dibedakan sesuai sifat
penanamannya adalah:
a. Investasi permanen misalnya penyertaan modal pemerintah
daerah, dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga
transaksi investasi itu sendiri ditambah biaya lain yang timbul
dalam rangka perolehan investasi tersebut.
b. Investasi nonpermanen:
i. Dalam bentuk pembelian obligasi jangka panjang dan investasi
yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan, dinilai
sebesar nilai perolehannya.
ii. Yang dimaksudkan untuk penyehatan/penyelamatan perekonomian,
dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan. Untuk
penyehatan/penyelamatan perekonomian misalnya dana talangan
dalam rangka penyehatan perbankan.
iii. Dalam bentuk penanaman modal di proyek-proyek pembangunan
pemerintah Kabupaten Boyolali dinilai sebesar biaya pembangunan
termasuk biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya lain
yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian proyek sampai proyek
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
59
tersebut diserahkan ke pihak ketiga.
iv. Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset
Pemerintah Kabupaten Boyolali, maka nilai investasi yang diperoleh
Pemerintah Kabupaten Boyolali adalah sebesar biaya perolehan, atau
nilai wajar investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada.
v. Harga perolehan investasi dalam valuta asing yang dibayar dengan
mata uang asing yang sama harus dinyatakan dalam rupiah dengan
menggunakan nilai tukar (kurs tengah bank sentral) yang berlaku
pada tanggal transaksi.
vi. Investasi non permanen lainnya dalam bentuk dana bergulir
merupakan dana yang dipinjamkan untuk dikelola dan digulirkan
kepada masyarakat oleh Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna
Anggaran yang bertujuan meningkatkan ekonomi rakyat dan tujuan
lainnya. Investasi non permanen dalam bentuk dana bergulir dinilai
sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (Net Realizable Value).
Diskonto atau premi pada pembelian investasi diamortisasi selama periode
dari pembelian sampai saat jatuh tempo sehingga hasil yang konstan
diperoleh dari investasi tersebut. Diskonto atau premi yang diamortisasi
tersebut dikreditkan atau didebetkan pada pendapatan bunga, sehingga
merupakan. Penambahan atau pengurangan dari nilai tercatat investasi
(carrying value) tersebut.
Metode yang digunakan untuk menilai investasi pemerintah adalah:
1) Metode Biaya
Metode biaya yaitu investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Penghasilan
atas investasi tersebut diakui sebesar bagianhasil yang diterima dan tidak
mempengaruhi besarnya investasi pada badan usaha/badan hukum yang
terkait.
Metode biaya diterapkan untuk:
a) Investasi permanen dengan kepemilikan kurang dari20% dan tidak
memiliki pengaruh yang signifikan; dan
b) Investasi nonpermanen dalam bentuk obligasi atau surat utang jangka
panjang dan investasi yang tidak dimaksudkan untuk dimiliki
berkelanjutan.
2) Metode Ekuitas
Metode ekuitas yaitu pemerintah mencatat investasi awal sebesar biaya
perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi
pemerintah setelah tanggal perolehan. Bagian laba kecuali dividen dalam
bentuk saham yang diterima pemerintah akan mengurangi nilai investasi
pemerintah. Penyesuaian terhadap nilai investasi juga diperlukan untuk
mengubah porsi kepemilikan investasi pemerintah, misalnya adanya
perubahan yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset
tetap.
Metode ekuitas diterapkan untuk :
a) kepemilikan sampai 50%, dan memiliki pengaruh yang signifikan;
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
60
b) kepemilikan lebih dari 50%.Pengertian signifikan yaitu memiliki
saham dengan komposisi terbesar dibanding pemegang saham lainnya.
3) Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value);
Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk
kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.
Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan diterapkan untuk investasi
non permanen berbentuk dana bergulir.
Secara periodik, harus dilakukan penyesuaian terhadap investasi non
permanen sehingga nilai investasi yang tercatat di neraca
menggambarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable
value). Nilai yang dapat direalisasikan ini dapat diperoleh dengan
melakukan penatausahaan investasi sesuai dengan jatuh temponya (aging
schedule). Berdasarkan penatausahaan tersebut, akan diketahui jumlah
investasi yang tidak dapat tertagih/terealisasi, investasi yang diragukan
dapat tertagih/terealisasi, dan investasi yang dapat tertagih/terealisasi.
Penyisihan dana bergulir bertujuan untuk menyajikan nilai bersih dana
bergulir yang dapat direalisasikan (net realizable value). Untuk
mendapatkan nilai bersih dana bergulir tersebut pertama kali dilakukan
perhitungan nilai penyisihan dana bergulir. Nilai dana bergulir yang dapat
direalisasikan diperoleh dari dana bergulir dikurangi dengan penyisihan
dana bergulir. Penyisihan dana bergulir bukan merupakan penghapusan
dana bergulir.
c) Pengukuran Aset tetap
Untuk keperluan penyusunan neraca awal suatu entitas, biaya perolehan aset
tetap yang digunakan adalah nilai wajar pada saat neraca awal tersebut
disusun. Untuk periode selanjutnya setelah tanggal neraca awal, atas
perolehan aset tetap baru, suatu entitas menggunakan biaya perolehan atau
harga wajar bila biaya perolehan tidak ada.
Untuk tujuan pernyataan ini, penggunaan nilai wajar pada saat perolehan
untuk kondisi pada paragraf diatas bukan merupakan suatu proses penilaian
kembali (revaluasi) dan tetap konsisten dengan biaya perolehan. Penilaian
kembali yang dimaksud hanya diterapkan pada penilaian untuk periode
pelaporan selanjutnya, bukan pada saat perolehan awal.
Pengukuran dapat dipertimbangkan andal bila terdapat transaksi pertukaran
dengan bukti pembelian aset tetap yang mengidentifikasikan biayanya.
Dalam keadaan suatu aset yang dikonstruksi/dibangun sendiri, suatu
pengukuran yang dapat diandalkan atas biaya dapat diperoleh dari transaksi
pihak eksternal dengan entitas tersebut untuk perolehan bahan baku, tenaga
kerja dan biaya lain yang digunakan dalam proses konstruksi.
Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau
konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan
secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
61
aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.
Komponen Biaya Perolehan dapat diuraikan sebagai berikut:
Jenis Aset Tetap Komponen Biaya Perolehan
Tanah Harga Pembelian, biaya pembebasan tanah, biaya yang
dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak, biaya
pematangan, pengukuran, penimbunan, dan biaya
lainnya yang dikeluarkan sampai tanah tersebut siap
pakai.Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan yang
terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika bangunan
tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan.
Peralatan dan Mesin Harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi,
serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan
mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut
siap digunakan.
Gedung dan
Bangunan
harga pembelian atau biaya konstruksi, termasuk biaya
pengurusan IMB, notaris, dan pajak, serta biaya
langsung lainnya yang dikeluarkan sampai Gedung dan
Bangunan tersebut siap digunakan.
Jalan, Irigasi, Jaringan
dan Instalasi
harga pembelian atau biaya konstruksi dan biaya
langsung lainnya yang dikeluarkan sampai Jalan, Irigasi,
Jaringan dan Instalasi tersebut siap digunakan.
Aset Tetap Lainnya harga pembelian dan biaya langsung lainnya yang
dikeluarkan sampai Aset Tetap Lainnya tersebut siap
digunakan.
Biaya perolehan Aset Tetap Lainnya yang diperoleh
melalui kontrak meliputi pengeluaran nilai kontrak,
biaya perencanaan dan pengawasan, pajak, serta biaya
perizinan.
Biaya perolehan Aset Tetap Lainnya yang diadakan
melalui swakelola, misalnya untuk Aset Tetap Renovasi,
meliputi biaya langsung dan tidak langsung, yang terdiri
dari biaya bahan baku, tenaga kerja, sewa peralatan,
biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan,
pajak, dan jasa konsultan.
Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap meliputi:
1) Pengeluaran untuk persatuan peralatan dan mesin yang sama dengan atau
lebih dari Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dengan catatan belanja
modal yang jumlahnya dibawah Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) tetap
dicatat dalam daftar/buku inventarisasi secara terpisah;
2) Pengukuran nilai satuan minimum pengeluaran perolehan yang dapat
dikapitalisasi untuk gedung dan bangunan, adalah yang sama dengan atau
lebih dari Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah);
3) Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap dikecualikan terhadap
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya
berupa buku dan perpustakaan; barang bercorak kesenian/kebudayaan;
dan hewan/ternak dan tanaman, dan konstruksi dalam pengerjaan.
Biaya administrasi dan biaya umum lainnya bukan merupakan suatu
komponen biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut tidak dapat
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
62
diatribusikan secara langsung pada biaya perolehan aset atau membawa
aset ke kondisi kerjanya. Setiap potongan dagang dan rabat dikurangkan
dari harga pembelian.
Penyusutan Aset Tetap
a) Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus (straight
line method) pendekatan bulanan dengan rumusan:
Penyusutan per periode = Nilai Perolehan
Masa Manfaat
b) Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai beban
penyusutan dan dicatat pada Akumulasi Penyusutan Aset Tetap sebagai
pengurang nilai aset tetap.
d) Pengukuran Dana Cadangan
1) Dana cadangan diukur sesuai dengan nilai nominal dari kas yang
diklasifikasikan ke dana cadangan;
2) Pencairan dana cadangan mengurangi dana cadangan yang bersangkutan;
3) Pembentukan dana cadangan menambah dana cadangan yang
bersangkutan; dan
4) Hasil-hasil yang diperoleh dari pengelolaan dana cadangan di pemerintah
daerah merupakan penambah dana cadangan.
e) Pengukuran Aset Lainnya
1) Aset lainnya diukur sesuai dengan biaya perolehan atau sebesar nilai
wajar pada saat perolehan.
2) Pengukuran Tagihan Penjualan Angsuran dilakukan berdasarkan nilai
nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan.
3) Pengukuran Tuntutan Ganti Rugi dilakukan berdasarkan nilai nominal
dari Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) atau Surat
Keputusan Pembebanan Penggantian Kerugian Sementara (SKP2K).
4) Pengukuran aset berdasarkan Kemitraan dengan Pihak Ketiga dinilai
berdasarkan:
a) Aset yang diserahkan oleh Pemerintah untuk diusahakan dalam
perjanjian kerjasama/kemitraan harus dicatat sebagai aset
kerjasama/kemitraan sebesar nilai bersih yang tercatat pada saat
perjanjian atau nilai wajar pada saat perjanjian, dipilih yang paling
objektif atau paling berdaya uji.
b) Dana yang ditanamkan Pemerintah dalam Kerjasama/Kemitraan
dicatat sebagai penyertaan Kerjasama/Kemitraan. Di sisi lain, investor
mencatat dana yang diterima ini sebagai kewajiban.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
63
c) Aset hasil kerjasama yang telah diserahkan kepada pemerintah setelah
berakhirnya perjanjian dan telah ditetapkan status penggunaannya,
dicatat sebesar nilai bersih yang tercatat atau sebesar nilai wajar pada
saat aset tersebut diserahkan, dipilih yang paling objektif atau paling
berdaya uji.
5) Aset Tidak Berwujud diukur dengan harga perolehan, yaitu harga yang
harus dibayar entitas untuk memperoleh suatu Aset Tidak Berwujud
hingga siap untuk digunakan dan Aset Tidak Berwujud tersebut
mempunyai manfaat ekonomi yang diharapkan dimasa datang atau jasa
potensial yang melekat pada aset tersebut akan mengalir masuk kedalam
entitas tersebut.
b. Kewajiban
1) Definisi
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi Pemerintah
Kabupaten Boyolali dimasa yang akan datang. Kewajiban diklasifikasikan:
a) Kewajiban jangka pendek yaitu kewajiban yang diharapkan dibayar dalam
waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
b) Kewajiban jangka panjang yaitu kewajiban yang diharapkan akan dibayar
kembali atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan
setelah tanggal pelaporan.
2) Pengakuan
Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) diakui pada saat dilakukan pemotongan
oleh Bendahara Umum Daerah (BUD) atas pengeluaran dari kas daerah untuk
pembayaran tertentu seperti gaji dan tunjangan pegawai serta pengadaan barang
dan jasa termasuk barang modal atau pada saat terbitnya SP2D (Surat Perintah
Pencairan Dana).
Utang bunga sebagai bagian dari kewajiban atas pokok utang berupa kewajiban
bunga atau commitment fee yang telah terjadi dan belum dibayar, pada dasarnya
berakumulasi seiring dengan berjalannya waktu, tetapi demi kepraktisan diakui
pada setiap akhir periode pelaporan.
Pengakuan utang jangka pendek lainnya pada saat terdapat penerimaan kas
namun sampai dengan tanggal pelaporan belum dapat diakui sebagai
pendapatan.Pengakuan kewajiban untuk dikonsolidasikan pada saat terjadi
transaksi yang melibatkan transaksi SKPD.
Pengakuan bagian lancar utang jangka panjang diakui pada saat melakukan
reklasifikasi pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu 12
(dua belas) bulan setelah tanggal neraca pada setiap akhir periode akuntansi,
kecuali bagian lancar utang jangka panjang yang akan didanai kembali.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
64
Pendapatan Diterima Dimuka diakui pada saat terdapat/timbul klaim pihak
ketiga kepada Pemerintah Kabupaten Boyolali terkait kas yang telah diterima
dari pihak ketiga tetapi belum ada penyerahan barang/jasa dari Pemerintah
Daerah.
Utang beban diakui pada saat terdapat beban sesuai ketentuan Peraturan
Perundang-undangan sudah terjadi tetapi sampai dengan tanggal pelaporan
belum dibayar, terdapat klaim pihak ketiga, biasanya dinyatakan dalam bentuk
surat penagihan atau invoice, kepada pemerintah daerah terkait penerimaan
barang/jasa yang belum diselesaikan pembayarannya oleh Pemerintah
Daerah.Barang yang dibeli sudah diterima tetapi belum dibayar atau pada saat
barang sudah diserahkan kepada perusahaan jasa pengangkutan (dalam
perjalanan) tetapi sampai dengan tanggal pelaporan belum dibayar.
Utang jangka pendek lainnya diakui pada saat terdapat/timbul klaim kepada
pemerintah daerah terkait kas yang telah diterima belum dapat diakui sebagai
pendapatan sampai dengan tanggal pelaporan. Sehubungan dengan transaksi
penjualan utang obligasi, bunga atas utang obligasi diakui sejak saat penerbitan
utang obligasi tersebut, atau sejak tanggal pembayaran bunga terakhir, sampai
saat terjadinya transaksi.
Utang dalam negeridiakui sepanjang tidak diatur secara khusus dalam
perjanjian pinjaman, utang dalam negeri diakui pada saat dana diterima di kas
daerah/saat terjadi transaksi penjualan obligasi.
Utang luar negeri diakui sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan (PSAP) 9 paragraf 21 disebutkan bahwa kewajiban diakui pada
saat dana pinjaman diterima dan/atau pada saat kewajiban timbul.
Utang jangka panjang lainnyapada jenisutang kemitraan diakui pada saat aset
diserahkan oleh pihak ketiga kepada pemerintah yang untuk selanjutnya akan
dibayar sesuai perjanjian, misalnya secara angsuran.Pengakuan mengenai utang
kemitraan dapat dilihat pada kebijakan aset lainnya-kemitraan dengan pihak
ketiga.
Penghapusan utang adalah pembatalan secara sukarela tagihan oleh kreditur
kepada debitur, baik sebagian maupun seluruhnya, jumlah utang debitur dalam
bentuk perjanjian formal diantara keduanya.
3) Pengukuran
Pengukuran kewajiban dicatat sebesar nominal.Kewajiban dalam mata uang
asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.Penjabaran mata uang
asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.Utang bunga
atas utang pemerintah harus dicatat sebesar biaya bunga yang telah terjadi dan
belum dibayar.Utang bunga atas utang pemerintah yang belum dibayar harus
diakui pada setiap akhir periode pelaporan sebagai bagian dari kewajiban yang
berkaitan.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
65
c. Ekuitas Dana
1) Definisi
a) Ekuitas adalah kekayaan bersih Pemerintah Kabupaten Boyolali yang
merupakan selisih antara aset dan kewajiban Pemerintah Kabupaten
Boyolalipada tanggal laporan.
b) Saldo ekuitas di neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan
Perubahan Ekuitas (LPE).
c) Saldo ekuitas berasal dari ekuitas awal ditambah (dikurang) oleh
surplus/defisit LO dan perubahan lainnya seperti koreksi nilai persediaan,
selisih evaluasi aset tetap, dan lain-lain yang tersaji dalam Laporan
Perubahan Ekuitas (LPE).
2) Pengakuan
Pengakuan ekuitas berdasarkan saat pengakuan aset dankewajiban.
3) Pengukuran
Pengukuran atas ekuitas berdasarkan pengukuran atas aset dan kewajiban
d. Pendapatan LRA
1) Definisi
Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang
menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak Pemerintah Kabupaten Boyolali, dan tidak
perlu dibayar kembali oleh Pemerintah Daerah.
2) Pengakuan
Pendapatan LRA diakui menjadi pendapatan daerah pada saat:
a) Kas atas pendapatan tersebut telah diterima pada RKUD.
b) Kas atas pendapatan tersebut telah diterima oleh Bendahara Penerimaan
SKPD/Bendahara Penerimaan Pembantu SKPD dan hingga tanggal
pelaporan belum disetorkan ke RKUD.
c) Kas atas pendapatan tersebut telah diterima Bendahara Penerimaan
SKPD/Bendahara Penerimaan Pembantu SKPD dan digunakan langsung
menurut ketentuan yang berlaku tanpa disetor ke RKUD, dengan syarat
penerima wajib melaporkannya kepada BUD.
d) Kas atas pendapatan yang berasal dari hibah langsung dalam / luar negeri
yang digunakan untuk mendanai pengeluaran SKPD telah diterima, dengan
syarat SKPD penerima wajib melaporkannya kepada BUD.
e) Kas atas pendapatan yang diterima entitas lain di luar entitas Pemerintah
Daerah berdasarkan otoritas yang diberikan oleh BUD, dan BUD
mengakuinya sebagai pendapatan.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
66
3) Pengukuran
Pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya, tanpa
dikurangkan dari belanja yang dikompensasikan dengan belanja yang
dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.Dalam hal besaran
pengurang terhadap pendapatan-LRA bruto (biaya) bersifat variabel terhadap
pendapatan dimaksud dan tidak dapat dianggarkan terlebih dahulu, maka asas
bruto dapat dikecualikan.
e. Belanja
1) Definisi
a) Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah dan
Bendahara Pengeluaranyang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam
periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
b) Belanja merupakan unsur/komponen penyusunan Laporan Realisasi
Anggaran (LRA).
c) Belanja terdiri dari belanja operasi, belanja modal, dan belanja tak terduga,
serta belanja transfer.
2) Pengakuan
Belanja diakui pada saat:
a) Terjadinya pengeluaran dari RKUD.
b) Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi
pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit
yang mempunyai fungsi perbendaharaan dengan terbitnya SP2D GU atau
SP2D Nihil.
c) Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada
peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.
3) Pengukuran
Pengukuran belanja berdasarkan realisasi klasifikasi yang ditetapkan dalam
dokumen anggaran.Pengukuran belanja dilaksanakan berdasarkan azas bruto
dan diukur berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam
dokumen pengeluaran yang sah.
f. Transfer
1) Definisi
Transfer adalah penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu entitas pelaporan
dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi
hasil.
2) Pengakuan
Transfer Masuk dan Pendapatan Transfer.
a) Untuk kepentingan penyajian transfer masuk pada Laporan Realisasi
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
67
Anggaran, pengakuan atas transfer masuk dilakukan pada saat transfer
masuk ke Rekening Kas Umum Daerah.
b) Untuk kepentingan penyajian pendapatan transfer dalam Laporan
Operasional, pengakuan masing-masing jenis pendapatan transfer dilakukan
pada saat:
1) Timbulnya hak atas pendapatan (earned); atau
2) Pendapatan direalisasi yaitu aliran masuk sumber daya ekonomi
(realized).
Pengakuan pendapatan transfer dilakukan bersamaan dengan penerimaan kas
selama periode berjalan. Sedangkan pada saat penyusunan laporan keuangan,
pendapatan transfer dapat diakui sebelum penerimaan kas apabila terdapat
penetapanhak pendapatandaerah berdasarkan dokumen yang sah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Transfer Keluar dan Beban Transfer
a) Untuk kepentingan penyajian transfer keluar pada Laporan Realisasi
Anggaran, pengakuan atas transfer keluar dilakukan pada saat terbitnya
SP2D atas beban anggaran transfer keluar.
b) Untuk kepentingan penyajian beban transfer pada penyusunan Laporan
Operasional, pengakuan beban transfer pada periode berjalan dilakukan
bersamaan dengan pengeluaran kas yaitu pada saat diterbitkannya SP2D.
Sedangkan pengakuan beban transfer pada saat penyusunan laporan keuangan
dilakukan penyesuaian berdasarkan dokumen yang menyatakan kewajiban
transfer pemerintah kabupaten boyolali yang bersangkutan kepada
pemerintah daerah lainnya / desa
3) Pengukuran
Transfer Masuk dan Pendapatan Transfer
a) Untuk kepentingan penyajian transfer masuk pada Laporan Realisasi
Anggaran, transfer masuk diukur dan dicatat berdasarkan jumlah transfer
yang masuk ke Rekening Kas Umum Daerah.
b) Untuk kepentingan penyusunan penyajian pendapatan transfer pada Laporan
Operasional, pendapatan transfer diukur dan dicatat berdasarkan hak atas
pendapatan transfer bagi Pemerintah Daerah.
Transfer Keluar dan Beban Transfer.
a) Untuk kepentingan penyusunan Laporan Realisasi Anggaran, transfer keluar
diukur dan dicatat sebesar nilai SP2D yang diterbitkan atas beban anggaran
transfer keluar.
b) Untuk kepentingan penyusunan Laporan Operasional, beban transfer diukur
dan dicatat sebesar kewajiban transfer Pemerintah Kabupaten Boyolali yang
bersangkutan kepada Pemerintah Daerah lainnya/desa berdasarkan dokumen
yang sah sesuai ketentuan yang berlaku.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
68
g. Pembiayaan
1) Definisi
Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan
maupun pengeluaran yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang
dalam penganggaran pemerintah baik pada tahun yang bersangkutan maupun
tahun anggaran berikutnya, terutama dimaksudkan untuk menutup defisit
dan/atau untuk memanfaatkan surplus anggaran.
Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan rekening kas daerah yang
antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi pemerintah,
hasil privatisasi perusahaan daerah/negara, penerimaan kembali pinjaman
yang diberikan kepada pihak ketiga, penjualan investasi permanen lainnya,
dan pencairan dana cadangan. Penerimaan pembiayaan dilaksanakan
berdasarkan azas bruto, yaitu membukukan penerimaan bruto dan tidak
mencatat jumlah netonya.
Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran rekening umum kas
daerah antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga, penyertaan modal
pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun
anggaran tertentu, dan pembentukan dana cadangan.
2) Pengakuan
Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada kas daerah. Akuntansi
penerimaan pembiayaan dilaksanakan dengan asas bruto yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran). Pengeluaran pembiayaan diakui pada
saat dikeluarkan dari rekening kas daerah, antara lain pemberian pinjaman
kepada pihak ketiga, penyertaan modal pemerintah, pembayaran kembali pokok
pinjam dalam periode tahun anggaran tertentu. Pengeluaran pembiayaan diakui
pada saat terjadinya pengeluaran kas dari Rekening Kas Umum Daerah
(RKUD).
3) Pengukuran
Pengukuran pembiayaan menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai
sekarang kas yang diterima dan atau akan dikeluarkan. Pembiayaan yang diukur
dengan mata uang asing dikonversi ke mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar
(kurs tengah Bank Indonesia) pada saat pengakuan pembiayaan. Penerimaan
Pembiayaan diukur berdasarkan nilai nominal dari transaksi. Pengeluaran
pembiayaan diukur berdasarkan nilai nominal transaksi. Pengeluaran
pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
69
h. Saldo Anggaran Lebih
1) Definisi
Saldo Anggaran Lebih (SAL) adalah gunggungan saldo yang berasal dari
akumulasi SiLPA/SiKPA tahun-tahun anggaran sebelumnya dan tahun berjalan
serta penyesuaian lain yang diperkenankan.
2) Pengakuan
a) Akun Saldo Anggaran lebih diakui pada saat terjadi transaksi penyusunan
laporan keuangan.
b) Akun iniakan menutup akun Pendapatan-LO dan Beban serta menutup akun
SiLPA/SiKPA.
i. Pendapatan LO
1) Definisi
a) Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan
tidak perlu dibayar kembali (PSAP 12 paragraf 8).
b) Pendapatan-LO diklasifikasikan menurut sumber pendapatan. Klasifikasi
menurut sumber pendapatan untuk pemerintah daerah dikelompokkan
menurut asal dan jenis pendapatan, yaitu Pendapatan Asli Daerah,
pendapatan transfer, lain-lain pendapatan yang sah, pendapatan non
operasional dan pos luar biasa. Masing-masing pendapatan tersebut
diklasifikasikan jenis pendapatan.
2) Pengakuan
1) Pendapatan-LO diakui pada saat:
1) Timbulnya hak atas pendapatan (earned); dan/atau
2) Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi
(realized).
2) Pada saat timbulnya hak atas pendapatan diartikan bahwa:
1) Pendapatan-LO yang diperoleh berdasarkan peraturan perundang-
undangan dan sebagai imbalan atas suatu pelayanan yang telah selesai
diberikan diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih
pendapatan/imbalan;
2) Dalam hal badan layanan umum, pendapatan diakui dengan mengacu
pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan
umum.
3) Pendapatan-LO yang diakui pada saat direalisasikan diartikan bahwa hak
yang telah diterima oleh pemerintah daerah tanpa terlebih dahulu adanya
penagihan.
4) Bila dikaitkan dengan penerimaan kas (basis kas) maka pengakuan
pendapatan-LO dapat dilakukan dengan 3 (tiga) kondisi yaitu:
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
70
1) Pendapatan-LO diakui sebelum penerimaan kas;
2) Pendapatan-LO diakui bersamaan dengan penerimaan kas;dan
3) Pendapatan-LO diakui setelah penerimaan kas.
3) Pengukuran
a) Pendapatan-LO dinilai berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan
pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan beban).
b) Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LO bruto (biaya bersifat
variabel) terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat di estimasi terlebih
dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat
dikecualikan.
j. Beban
1) Definisi
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau
konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Beban terdiri dari beban operasi,
beban transfer, beban non operasional, dan beban luar biasa.
2) Pengakuan
Beban diakui pada saat:
a) Saat timbulnya kewajiban;
b) Saat terjadinya konsumsi aset; dan
c) Saat terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
3) Pengukuran
Beban diukur sesuai dengan:
a) Harga perolehan atas barang/jasa atau nominal atas kewajiban beban yang
timbul, konsumsi aset, dan penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban diukur dengan menggunakan mata uang rupiah.
b) Menaksir nilai wajar barang/jasa tersebut pada tanggal transaksi jika
barang/jasa tersebut tidak diperoleh harga perolehannya.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
71
BAB 5
Penjelasan Akun-Akun Laporan Keuangan
1. Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan yang menyajikan informasi realisasi
pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan yang diperbandingkan
dengan anggaran untuk periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2019.
Laporan Realisasi Anggaran menggunakan anggaran dan realisasi Perbup Perubahan
Penjabaran APBD karena pada Tahun Anggaran 2019 terdapat perubahan rincian
pendapatan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi, setelah adanya perubahan APBD
maka disusunlah Perbup Penjabaran Perubahan APBD. Perubahan Penjabaran I
setelah perubahan APBD antara lain:
1. Tambahan Bankeu dari Provinsi Rp8.950.000.000,00
2. Tambahan BOS Afirmasi Rp3.996.000.000,00
3. Tambahan BOS Kinerja Rp2.274.000.000,00
Sedangkan perubahan penjabaran II setelah perubahan APBD mengenai Peraturan
BNPB No 3 Tahun 2019 Tambahan BPBD sebesar Rp4.537.584.000,00.
Penjelasan atas pos-pos dalam Laporan Realisasi Anggaran adalah sebagai berikut:
a. Pendapatan - LRA
Jumlah anggaran pendapatan Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019 sebesar
Rp2.330.495.203.000,00 sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Boyolali Nomor 16 Tahun 2019 tanggal 13 Agustus 2019 tentang Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran
2019. Realisasi Pendapatan-LRA Pemerintah Kabupaten Boyolali sampai tanggal
31 Desember 2019 sebesar Rp2.357.487.210.573,00 atau 101,16% dari anggaran
yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan Tahun Anggaran
2018 sebesar Rp2.227.780.710.062,00 mengalami kenaikan sebesar
Rp129.706.500.511,00 atau 5,82%. Rincian pendapatan sebagaimana tersaji pada
tabel berikut:
Tabel 5.1.1 Realisasi Pendapatan-LRA TA 2019 dan 2018
No. Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018 (Rp)
1 Pendapatan Asli Daerah 364.528.449.000,00 395.431.863.402,00 108,48 342.957.213.726,00
2 Pendapatan Transfer 1.880.918.382.000,00 1.872.257.957.642,00 99,54 1.803.665.066.405,00
3 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
85.048.372.000,00 89.797.389.529,00 105,58 81.158.429.931,00
Jumlah 2.330.495.203.000,00 2.357.487.210.573,00 101,16 2.227.780.710.062,00
A. Pendapatan Asli Daerah – LRA
Realisasi Pendapatan Asli Daerah - LRA Pemerintah Kabupaten Boyolali
sampai dengan 31 Desember 2019 sebesar Rp395.431.863.402,00 atau 108,48%
dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp364.528.449.000,00. Bila
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
72
dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp342.957.213.726,00 mengalami kenaikan sebesar Rp52.474.649.676,00 atau
15,30%. Rincian Pendapatan Asli Daerah - LRA sebagaimana tersaji pada tabel
berikut:
Tabel 5.1.2 Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2019 dan 2018
No. Uraian Anggaran 2019
(Rp) Realisasi 2019
(Rp) %
Realisasi 2018 (Rp)
1 Pendapatan Pajak Daerah 132.800.000.000,00 149.666.539.729,00 112,70 134.430.549.029,00
2 Pendapatan Retribusi Daerah 17.714.669.000,00 21.088.974.161,00 119,05 16.089.868.680,00
3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
13.950.961.000,00 13.970.406.527,00 100,14 18.987.096.778,00
4 Lain-lain PAD Yang Sah 200.062.819.000,00 210.705.942.985,00 105,32 173.449.699.239,00
Jumlah 364.528.449.000,00 395.431.863.402,00 108,48 342.957.213.726,00
a) Pendapatan Pajak Daerah-LRA Tahun Anggaran 2019 sebesar
Rp149.666.539.729,00 atau 112,70% dari anggaran yang ditetapkan. Bila
dibandingkan realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp134.430.549.029,00
mengalami kenaikan 11,33% atau sebesar Rp15.235.990.700,00. Rincian
Pendapatan Pajak Daerah-LRA sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
Tabel 5.1.3 Realisasi Pajak Daerah Tahun 2019 dan 2018
No. Uraian Anggaran 2019
(Rp) Realisasi 2019
(Rp) %
Realisasi 2018 (Rp)
1 Pajak Hotel – LRA 300.000.000,00 446.098.202,00 148,70
305.275.977,00
2 Pajak Restoran – LRA 4.400.000.000,00 4.704.194.154,00 106,91
4.899.553.409,00
3 Pajak Hiburan – LRA 200.000.000,00 215.893.966,00 107,95
198.602.369,00
4 Pajak Reklame – LRA 3.200.000.000,00 3.562.099.330,00 111,32
3.319.300.414,00
5 Pajak Penerangan Jalan - LRA
45.500.000.000,00 46.366.445.288,00 101,90
43.156.842.774,00
6 Pajak Parkir – LRA 2.000.000.000,00 1.912.579.662,00 95,63
2.092.347.830,00
7 Pajak Air Bawah Tanah – LRA
2.000.000.000,00 2.396.655.936,00 119,83
1.457.388.283,00
8 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan - LRA
3.500.000.000,00 3.831.582.416,00 109,47
2.240.287.732,00
9 Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan
31.700.000.000,00 33.827.411.018,00 106,71
40.294.974.253,00
10 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) - LRA
40.000.000.000,00 52.403.579.757,00 131,01 36.465.975.988,00
JUMLAH 132.800.000.000,00 149.666.539.729,00 112,70 134.430.549.029,00
Rincian per masing-masing jenis pendapatan pajak daerah dapat dilihat pada
lampiran 5.1.
b) Pendapatan Retribusi Daerah – LRA Tahun Anggaran 2019 sebesar
Rp21.088.974.161,00 atau 119,05% dari anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp17.714.669.000,00. Bila dibandingkan realisasi Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp16.089.868.680,00 mengalami kenaikan sebesar
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
73
Rp4.999.105.481,00 atau 31,07%. Rincian Pendapatan Retribusi Daerah –
LRA Tahun Anggaran 2019 sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
Tabel 5.1.4 Realisasi Retribusi Daerah-LRA Tahun 2019 dan 2018
No. Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018
(Rp)
1 Retribusi Jasa Umum 9.262.122.000,00 12.327.591.886,00 133,10 8.655.222.822,00
2 Retribusi Jasa Usaha 4.901.339.000,00 4.385.582.389,00 89,48 3.775.008.868,00
3 Retribusi Perizinan Tertentu
3.551.208.000,00 4.375.799.886,00 123,22 3.659.636.990,00
Jumlah 17.714.669.000,00 21.088.974.161,00 119,05 16.089.868.680,00
Rincian Pendapatan Retribusi Daerah disajikan pada lampiran 5.2.
Pendapatan retribusi pemberian izin trayek kepada badan merupakan
retribusi yang pencapaian targetnya paling rendah dikarenakan izin trayek
diberikan hanya kepada perusahaan angkutan umum yang berbadan hukum
sedangkan banyak perusahaan angkutan yang tidak berbadan hukum.
Retribusi terminal - Kendaraan Penumpang dan Bis Umum tidak mencapai
target secara optimal disebabkan karena berkurangnya kendaraan umum dan
tidak ada pembaruan armada dan semakin banyak jumlah kendaraan pribadi
baik roda dua maupun roda empat sehingga mempengaruhi antusias
masyarakat dalam menggunakan transportasi umum dan lebih memilih
menggunakan kendaraan pribadi.
Pendapatan retribusi tempat pariwisata pada Dinas Pemuda, Olahraga dan
Pariwisata tidak mencapai target yang ditetapkan disebabkan karena
pengelolaan retribusi pariwisata dikerjasamakan dengan pihak lain sehingga
memerlukan penyesuaian manajemen dan berpengaruh pada kinerja
pengelolaan sumber retribusi pariwisata. Hal tersebut menyebabkan target
pendapatan retribusi tidak tercapai.
c) Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan - LRA
Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp13.970.406.527,00 atau 100,14% dari
anggaran yang ditetapkan sebesar Rp13.950.961.000,00. Bila dibandingkan
realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp18.987.096.778,00 mengalami
penurunan sebesar Rp5.016.690.251,00 atau 26,42%. Penurunan ini terjadi
seiring dengan penurunan nilai bagian laba atas penyertaan modal pada Bank
Jateng karena jika dibandingkan tahun lalu terdapat tambahan bagian laba
dari AMU Bank Jateng serta cadangan umum dan sisa laba tahun
sebelumnya. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
merupakan Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik
Daerah / BUMD – LRA terinci sebagaimana terdapat pada Lampiran 5.3.
d) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah-LRA Tahun Anggaran 2019
sebesar Rp210.705.942.985,00 atau 105,32% dari anggaran yang ditetapkan
sebesar Rp200.062.819.000,00 Bila dibandingkan realisasi Tahun Anggaran
2018 sebesar Rp173.449.699.239,00 mengalami kenaikan sebesar
Rp37.256.243.746,00 atau 21,48%. Rincian Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah-LRA disajikan pada tabel berikut:
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
74
Tabel 5.1.5 Realisasi Lain-lain PAD Yang Sah Tahun 2019 dan 2018
No. Uraian Anggaran 2019
(Rp) Realisasi 2019
(Rp) %
Realisasi 2018 (Rp)
1 Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan
80.108.000,00
207.248.803,00
258,71
789.111.032,00
2 Hasil Penjualan Aset Lainnya - LRA
-
1.755.986.499,00 - -
3 Penerimaan Jasa Giro 4.388.260.000,00
3.396.666.232,00
77,40
3.385.962.599,00
4 Penerimaan Bunga Deposito
13.858.802.000,00
13.746.299.760,00
99,19
15.085.443.318,00
5 Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGR)
20.000.000,00
5.000.000,00
25,00
20.500.000,00
6 Pendapatan Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
-
867.999.096,00
-
509.118.907,00
7 Pendapatan Denda Pajak
1.000.000.000,00
711.921.352,00
71,19
514.838.693,00
8 Pendapatan Denda Retribusi
-
86.828.075,00
-
11.132.300,00
9 Pendapatan Denda Atas Pelanggaran Perda - LRA
-
63.750.000,00 - -
10 Pendapatan Dari Pengembalian
-
118.079.330,00
-
66.291.813,00
11 Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah
10.000.000,00
577.732.772,00
5.777,33
852.144.750,00
12 Pendapatan BLUD 178.821.025.000,00 188.669.856.259,00 105,51
150.023.196.175,00
13 Hasil dari pengelolaan dana bergulir
12.000.000,00 8.400.000,00 70,00
36.235.000,00
14 Lain-lain PAD yang Sah Lainnya
1.872.624.000,00 490.174.807,00 26,18 2.155.724.652,00
Jumlah 200.062.819.000,00 210.705.942.985,00 105,32 173.449.699.239,00
Rincian per masing-masing jenis Lain-lain PAD yang sah dapat dilihat
dalam lampiran 5.4.
Dari masing-masing komponen PAD Tahun Anggaran 2019, kontribusi
terbesar berasal dari pendapatan lain-lain PAD yang sah sebesar
Rp210.705.942.985,00 dan memberikan konstribusi sebesar 53,29% dari
total penerimaan PAD. Komponen PAD yang tingkat capaiannya paling
rendah adalah Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan sebesar Rp13.970.406.527,00 atau 3,53% dari total penerimaan
PAD.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan PAD merupakan kontribusi
dari besarnya peningkatan hasil dari optimalisasi perolehan pajak daerah
serta peningkatan signifikan dari pendapatan retribusi daerah dan hasil
perolehan dari lain-lain PAD yang sah.
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah-LRA sebesar Rp5.000.000,00 merupakan
pengembalian kasus kerugian daerah yang sudah ditetapkan pembebanannya
oleh Majelis TP-TGR Kabupaten Boyolali kepada:
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
75
- Sdr. Tri Heni Purwani, Pranata Laboratorium Kesehatan pada Puskesmas
Klego II, bertanggungjawab terhadap kerugian daerah sebesar
Rp3.500.000,00 yang terjadi pada bulan Mei 2019 atas hilangnya satu
unit laptop merk asus core i5 tahun perolehan 2015;
- Sunyoto, Jabatan Fungsional Umum (penjaga makam Syekh Maulana
Magribi), bertanggunjawab terhadap kerugian daerah sebesar
Rp1.500.000,00 atas hilangnya satu unit sepeda motor dinas merk Honda
Supra Fit Nopol AD9926AD tahun perolehan 2004 dilunasi pada bulan
Mei 2019.
Pendapatan dari Pengembalian terdiri merupakan Pengembalian atas
pembayaran gaji dan tunjangan tahun-tahun sebelum Tahun Anggaran 2019
yang dikembalikan ke kas daerah sebesar Rp118.079.330,00 terdiri dari
pengembalian oleh bendahara SKPD maupun dari PT.Taspen.
Pendapatan BLUD sebesar Rp188.669.856.259,00 merupakan pendapatan
jasa layanan umum, hasil kerjasama dan pendapatan lain – lain atas RSUD
Pandan Arang, RSUD Waras Wiris, RSUD Simo dan 26 Puskesmas di
wilayah Kabupaten Boyolali. Rincian Pendapatan BLUD-LRA dapat dilihat
pada lampiran 5.5.
Hasil dari pengelolaan dana bergulir dari kelompok masyarakat sebesar
Rp8.400.000,00 merupakan penerimaan atas hasil dari Setoran Jasa Bunga
Dana Bergulir maupun Penerimaan Angsuran Pokok Dana Bergulir dari
koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Wira Usaha Baru sebesar (WUB),
dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (PER).
B. Pendapatan Transfer – LRA
Realisasi Pendapatan Transfer – LRA Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun
Anggaran 2019 sebesar Rp1.872.257.957.642,00 atau 99,54% dari anggaran
yang ditetapkan sebesar Rp1.880.918.382.000,00. Bila dibandingkan dengan
Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp1.803.665.066.405,00 mengalami kenaikan
Rp68.592.891.237,00 atau 3,80%. Rincian pendapatan transfer sebagaimana
tersaji pada tabel berikut:
Tabel 5.1.6 Realisasi Pendapatan Transfer Tahun 2019 dan 2018
No. Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018 (Rp)
1 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - LRA
1.451.998.543.000,00
1.436.635.314.225,00
98,94 1.438.528.619.300,00
Bagi Hasil Pajak - LRA 43.166.440.000,00 36.177.413.491,00 83,81 41.487.198.561,00
Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam
2.377.276.000,00 1.414.243.229,00 59,49 1.413.096.043,00
Dana Alokasi Umum (DAU) 1.045.669.922.000,00 1.045.669.922.000,00 100,00 1.014.602.019.000,00
Dana Alokasi Khusus (DAK) - LRA
360.784.905.000,00 353.373.735.505,00 97,95 381.026.305.696,00
2
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya
266.142.285.000,00 266.142.285.000,00 100,00 216.498.474.000,00
3
Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Lainnya
127.322.554.000,00
134.175.358.417,00
105,38 127.480.524.105,00
4 Bantuan Keuangan 35.455.000.000,00 35.305.000.000,00 99,58 21.157.449.000,00
Jumlah 1.880.918.382.000,00 1.872.257.957.642,00 99,54 1.803.665.066.405,00
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
76
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat mengalami penurunan sebesar
Rp1.893.305.075,00 atau 0,13% dibanding tahun sebelumnya. Penurunan ini
dikarenakan berkurangnya transfer dana bagi hasil pajak dan Dana Alokasi
Khusus (DAK). Berkurangnya pendapatan transfer dana bagi hasil pajak berasal
dari Pajak Bumi dan Bangunan sektor Pertambangan serta PPh Pasal 25 dan
Pasal 29 WP Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21.Sedangkan
berkurangnya transfer Dana Alokasi Khusus (DAK) diantaranya dari DAK
Bidang Kesehatan dan KB, DAK Bidang Kelautan dan Perikanan, DAK Non
Fisik Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD,, DAK Non Fisik
Tunjangan Profesi Guru dan DAK Non Fisik Bantuan Operasional KB.
Rincian masing-masing pendapatan transfer terdapat pada lampiran 5.6.
C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah – LRA Pemerintah Kabupaten
Boyolali Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp89.797.389.529,00 atau 105,58%
dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp85.048.372.000,00. Bila dibandingkan
dengan Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp81.158.429.931,00 realisasinya
mengalami peningkatan sebesar Rp8.638.959.598,00 atau 10,64%.
Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp89.797.389.529,00
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.1.7 Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah – LRA Tahun 2019 dan 2018
No Uraian Anggaran Realisasi Realisasi
2019 2019 % 2018
Rp Rp Rp
1 Pendapatan Hibah dari Pemerintah
4.537.584.000,00 9.573.584.000,00 210,98 4.925.000.000,00
2 Pendapatan Hibah Dana BOS 80.510.788.000,00 80.223.805.529,00 99,64 76.233.429.931,00
JUMLAH 85.048.372.000,00 89.797.389.529,00 105,58 81.158.429.931,00
Realisasi pendapatan hibah dari pemerintah tahun 2019 sebesar
Rp9.573.584.000,00 terdiri dari:
- Hibah PDAM sebesar Rp2.706.000.000,00
- Penerimaan Hibah Sanitas (DPUPR) sebesar Rp330.000.000,00
- Penerimaan Hibah Air Minum sebesar Rp2.000.000.000,00
- Penerimaan Dana Rehab Rekon (BPBD) sebesar Rp4.537.584.000,00
b. Belanja
Realisasi Belanja Pemerintah Kabupaten Boyolali pada Tahun Anggaran 2019
untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan
serta pelayanan masyarakat mencapai Rp2.381.601.864.739,00 atau 96,48% dari
anggaran yang ditetapkan sebesar Rp2.468.421.561.000,00 sehingga terdapat sisa
anggaran sebesar Rp86.819.696.261,00 atau 3,52%. Bila dibandingkan dengan
realisasi Belanja Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp2.203.112.762.252,00
mengalami kenaikan sebesar Rp178.489.102.487,00 atau 8,10%. Rincian realisasi
belanja sebagaimana terdapat pada tabel dibawah ini:
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
77
Tabel 5.1.8 Realisasi Belanja Tahun 2019 dan 2018
No. Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018 (Rp)
1 Belanja Operasi 1.523.194.262.000,00 1.466.732.795.862,00 96,29 1.360.520.316.489,00
2 Belanja Modal 555.017.953.000,00 530.593.843.520,00 95,60 498.972.083.904,00
3 Belanja Tak Terduga 2.000.000.000,00 665.277.140,00 33,26 912.524,00
4 Transfer 388.209.346.000,00 383.609.948.217,00 98,82 343.619.449.335,00
Jumlah 2.468.421.561.000,00 2.381.601.864.739,00 96,48 2.203.112.762.252,00
A. Belanja Operasi Rp1.466.732.795.862,00
Realisasi Belanja Operasi Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran
2019 sebesar Rp1.466.732.795.862,00 atau 96,29% dari anggaran yang
ditetapkan sebesar Rp1.523.194.262.000,00. Bila dibandingkan realisasi Tahun
Anggaran 2018 sebesar Rp1.360.520.316.489,00 mengalami kenaikan sebesar
Rp106.212.479.373,00 atau 7,81%. Rincian belanja operasional dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.1.9 Realisasi Belanja Operasional Tahun 2019 dan 2018
No. Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018 (Rp)
1 Belanja Pegawai 913.647.765.000,00 898.026.621.720,00 98,29 876.508.444.540,00
2 Belanja Barang dan Jasa 555.152.262.000,00 514.875.231.142,00 92,74 433.961.804.449,00
3 Belanja Hibah 39.865.235.000,00 39.492.443.000,00 99,06 34.486.830.000,00
4 Belanja Bantuan Sosial 14.529.000.000,00 14.338.500.000,00 98,69 15.563.237.500,00
Jumlah 1.523.194.262.000,00 1.466.732.795.862,00 96,29 1.360.520.316.489,00
Rincian realisasi Belanja Operasional diuraikan sebagai berikut:
a) Belanja Pegawai Rp898.026.621.720,00
Realisasi Belanja Pegawai Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran
2019 sebesar Rp898.026.621.720,00 atau 98,29% dari anggaran sebesar
Rp913.647.765.000,00. Bila dibandingkan realisasi belanja pegawai Tahun
Anggaran 2018 sebesar Rp876.508.444.540,00 mengalami kenaikan sebesar
Rp21.518.177.180,00 atau 2,45%.
Jumlah tersebut merupakan pengeluaran Pemerintah Kabupaten Boyolali
untuk imbalan atas hasil kerja yang dilakukan pegawai kepada pemerintah
daerah Tahun Anggaran 2019 baik kompensasi dalam bentuk gaji,
tunjangan, tambahan penghasilan, penerimaan lainnya pimpinan dan anggota
DPRD serta KDH/WKDH.
Realisasi belanja pegawai tahun 2019 pada rincian Belanja Tambahan
Penghasilan PNS (TPP) mengalami kenaikan sebesar 22,25% dibanding
tahun 2018. Pada tahun 2018 terealisasi sebesar Rp64.650.719.797,00
sedangkan tahun 2019 terealisasi sebesar Rp79.038.571.495,00. Kenaikan
tersebut merupakan pengaruh dari implementasi Peraturan Bupati Boyolali
Nomor 37 Tahun 2019 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan kepada
Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kabupaten Boyolali.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
78
Realisasi belanja pegawai tahun 2019 dan 2018 dapat dilihat pada tabel
berikut
Tabel 5.1.10 Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2019 dan 2018
No. Uraian Anggaran 2019 (Rp)
Realisasi 2019 (Rp)
% Realisasi 2018 (Rp)
1 Belanja Gaji dan Tunjangan 606.816.911.000,00 601.643.224.918,00 99,15 595.534.245.542,00
2 Belanja Tambahan Penghasilan PNS
292.742.217.000,00 282.685.594.325,00 96,56 269.081.153.597,00
3 Belanja Penerimaan lainnya Pimpinan dan Anggota DPRD serta KDH/WKDH
8.538.000.000,00 8.435.100.000,00 98,79 6.163.200.000,00
4 Belanja Insentif Pemungutan Pajak Daerah
4.560.910.000,00 4.471.762.500,00 98,05 5.163.500.000,00
5 Belanja Insentif Pemungutan Retribusi Daerah
841.403.000,00 695.610.307,00 82,67 479.173.901,00
6 Belanja Uang Lembur 148.324.000,00 95.329.670,00 64,27 87.171.500,00
Jumlah 913.647.765.000,00 898.026.621.720,00 98,29 876.508.444.540,00
Rincian Belanja Pegawai dapat dilihat sebagaimana tercantum dalam
lampiran 5.7, sedangkan Realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2019
dan 2018 per SKPD terinci pada lampiran 5.8.
b) Belanja Barang dan Jasa Rp514.875.231.142,00
Realisasi Belanja Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun
Anggaran 2019 sebesar Rp514.875.231.142,00 atau 92,74% dari
anggarannya sebesar Rp555.152.262.000,00.
Bila dibandingkan dengan realisasi belanja barang dan jasa Tahun Anggaran
2018 sebesar Rp433.961.804.449,00 mengalami kenaikan sebesar
Rp80.913.426.693,00 atau 18,65%. Jumlah tersebut merupakan pengeluaran
Pemerintah Kabupaten Boyolali untuk barang-barang habis pakai dan
menurut kriteria yang ditetapkan tidak dapat digolongkan sebagai aktiva
tetap Tahun Anggaran 2019.
Belanja Barang dan Jasa mencakup bahan habis pakai, bahan/material, jasa
kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan bermotor, cetak dan
penggandaan, sewa rumah/gedung/gudang /parkir, sewa sarana mobilitas,
belanja sewa alat berat, sewa perlengkapan dan peralatan kantor, makanan
dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus
dan hari – hari tertentu, perjalanan dinas, pemeliharaan, jasa konsultansi,
Belanja Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pihak Ketiga, Belanja
Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS, Belanja
Honorarium PNS, Belanja Honorarium Non PNS, Belanja Uang/Barang
untuk Diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat, Belanja Honorarium
Pengelola Dana BOS, Belanja Barang Dana BOS, Belanja Honorarium
Pengelola Dana BLUD, Belanja Barang dan Jasa Dana BLUD, Belanja
Beasiswa Pendidikan Dasar dan Menengah, Belanja Bantuan Sosial Barang.
Realisasi belanja barang dan jasa tahun 2019 dan 2018 dapat dilihat pada
tabel berikut:
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
79
Tabel 5.1.11 Realisasi Belanja Barang dan Jasa Tahun 2019 dan 2018
No. Uraian Anggaran 2019 (Rp)
Realisasi 2019 (Rp)
% Realisasi 2018 (Rp)
1 Belanja Bahan Pakai Habis 21.359.045.913,00 19.669.280.030,00 92,09 14.858.578.955,00
2 Belanja Bahan/Material 8.994.605.700,00 8.776.728.949,00 97,58 8.405.958.697,00
3 Belanja Jasa Kantor 112.683.710.080,00 105.066.603.573,00 93,24 94.389.198.668,00
4 Belanja Premi Asuransi 13.909.140.976,00 13.561.967.228,00 97,50 4.903.239.379,00
5 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor
4.534.530.117,00 3.990.658.436,00 88,01 3.759.272.332,00
6 Belanja Cetak dan Penggandaan
8.343.705.995,00 7.442.882.142,00 89,20 7.119.466.355,00
7 Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
1.815.115.000,00 1.578.768.430,00 86,98 1.198.264.650,00
8 Belanja Sewa Sarana Mobilitas 254.690.000,00 185.005.000,00 72,64 372.565.000,00
9 Belanja Sewa Alat Berat 5.000.000,00 5.000.000,00 100,00
-
10 Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor
840.633.500,00 718.601.000,00 85,48 374.247.250,00
11 Belanja Makanan dan Minuman 19.797.919.350,00 16.964.285.909,00 85,69 13.357.565.504,00
12 Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya
687.530.000,00 679.585.600,00 98,84 660.234.100,00
13 Belanja Pakaian Kerja 254.235.000,00 246.223.800,00 96,85 204.565.800,00
14 Belanja Pakaian Khusus dan Hari-hari Tertentu
238.419.000,00 219.964.000,00 92,26 437.785.200,00
15 Belanja Perjalanan Dinas 36.168.634.109,00 31.978.534.318,00 88,42 32.837.942.015,00
16 Belanja Pemeliharaan 30.645.304.000,00 30.023.881.129,00 97,97 5.233.601.409,00
17 Belanja Jasa Konsultansi 1.657.234.000,00 1.596.668.680,00 96,35 1.165.681.200,00
18 Belanja Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pihak Ketiga
44.072.390.000,00 38.956.473.185,00 88,39 24.068.054.567,00
19 Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS
5.298.794.200,00 5.209.645.050,00 98,32 4.458.251.170,00
20 Belanja Honorarium PNS 328.050.000,00 206.323.528,00 62,89 851.100.000,00
21 Belanja Honorarium Non PNS 10.936.473.000,00 9.238.298.268,00 84,47 4.254.073.550,00
22 Belanja Uang/Barang untuk Diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat
2.638.678.060,00 2.405.859.590,00 91,18 1.818.004.714,00
23 Belanja Honorarium Pengelola Dana BOS
10.392.212.000,00 10.021.947.743,00 96,44 11.464.807.222,00
24 Belanja Barang Dana BOS 48.489.741.000,00 47.227.813.322,00 97,40 52.558.331.376,00
25 Belanja Honorarium Pengelola Dana BLUD
44.691.693.000,00 43.493.533.084,00 97,32 49.755.940.886,00
26 Belanja Barang dan Jasa Dana BLUD
124.901.313.000,00 114.381.333.465,00 91,58 94.756.349.670,00
27 Belanja Beasiswa Pendidikan Dasar dan Menengah
179.500.000,00 179.500.000,00 100,00 175.000.000,00
28 Belanja Bantuan Sosial Barang 1.033.965.000,00 849.865.683,00 82,19 523.724.780,00
Jumlah 555.152.262.000,00 514.875.231.142,00 92,74 433.961.804.449,00
Realisasi Belanja Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun
Anggaran 2019 dapat dilihat pada lampiran 5.9, sedangkan Realisasi
Belanja Barang dan Jasa Tahun Anggaran 2019 dan 2018 per SKPD dapat
dilihat pada lampiran 5.10.
c) Belanja Hibah Rp39.492.443.000,00
Realisasi Belanja Hibah Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran
2019 sebesar Rp39.492.443.000,00 atau 99,06% dari anggaran sebesar
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
80
Rp39.865.235.000,00. Bila dibandingkan realisasi belanja hibah Tahun
Anggaran 2018 sebesar Rp34.486.830.000,00 mengalami peningkatan
sebesar Rp5.005.613.000,00 atau 14,51%.
Jumlah tersebut dipergunakan untuk pemberian hibah dalam bentuk uang,
barang dan/atau jasa kepada masyarakat/anggota masyarakat yang secara
spesifik telah ditetapkan peruntukannya antara lain bantuan KBBT Polres,
Hibah kepada KPU persiapan Pilkada, fasilitasi kantor Kesbangpol,
Disporapar, Dikbud, fasilitasi kesra, fasilitasi dinkes, fasilitasi Dinas
Ketahanan Pangan, fasilitasi Dispermasdes, fasilitasi DPUPR untuk sharing
APBD program Pamsimas, sanitasi, dan untuk hibah air minum pedesaan
serta dana BOS untuk satuan pendidikan dasar dan menengah serta belanja
hibah kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) atas fasilitasi
Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata. Rincian hibah sebagaimana tersaji
pada tabel berikut:
Tabel 5.1.12a Belanja Hibah
No. Uraian Anggaran 2019
(Rp) Realisasi 2019
(Rp) %
Realisasi 2018 (Rp)
1 Belanja Hibah kepada Pemerintah 340.000.000,00 340.000.000,00 100,00 90.000.000,00
2 Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi
39.129.155.000,00 38.756.363.000,00 99,05 34.000.750.000,00
3 Belanja Hibah Dana BOS 396.080.000,00 396.080.000,00 100,00 396.080.000,00
Jumlah 39.865.235.000,00 39.492.443.000,00 99,06 34.486.830.000,00
Rincian belanja hibah sebagaimana terdapat pada lampiran 5.11.
d) Belanja Bantuan Sosial Rp14.338.500.000,00
Realisasi Belanja Bantuan Sosial Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun
Anggaran 2019 sebesar Rp14.338.500.000,00 atau 98,69% dari anggaran
sebesar Rp14.529.000.000,00 bila dibandingkan realisasi belanja bantuan
sosial Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp15.563.237.500,00 mengalami
penurunan sebesar Rp1.224.737.500,00 atau 7,87%.
Realisasi Bantuan Sosial digunakan untuk pemberian bantuan dalam bentuk
uang dan/atau barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Rincian realisasi belanja bantuan sosial terdapat
pada lampiran 5.12. Realisasi belanja bantuan sosial tahun 2019 dan 2018
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.1.12b Belanja Bantuan Sosial
No. Uraian Anggaran 2019
(Rp) Realisasi 2019
(Rp) %
Realisasi 2018 (Rp)
1 Belanja Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial Kemasyarakatan
1.154.000.000,00 1.137.500.000,00 98,57 1.141.000.000,00
a. Dinsos (Belanja Bantuan Sosial Bidang Penyandang Masalah Sosial)
29.000.000,00 12.500.000,00 43,10 16.000.000,00
b. Dikbud (Bantuan Sosial Bidang Kependidikan)
1.125.000.000,00 1.125.000.000,00
100,00 1.125.000.000,00
2 Belanja Bantuan Sosial Kepada Anggota Masyarakat
13.375.000.000,00 13.201.000.000,00 98,70 14.422.237.500,00
a. Dinsos (Belanja Bantuan Sosial Anggota Masyarakat)
13.375.000.000,00 13.201.000.000,00 98,70 14.422.237.500,00
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
81
No. Uraian Anggaran 2019
(Rp) Realisasi 2019
(Rp) %
Realisasi 2018 (Rp)
Jumlah 14.529.000.000,00 14.338.500.000,00 98,69 15.563.237.500,00
B. Belanja Modal Rp530.593.843.520,00
Realisasi Belanja Modal Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019
sebesar Rp530.593.843.520,00 atau 95,60% dari anggaran yang ditetapkan
sebesar Rp555.017.953.000,00. Bila dibandingkan dengan realisasi Tahun
Anggaran 2018 sebesar Rp498.972.083.904,00 mengalami kenaikan sebesar
Rp31.621.759.616,00 atau 6,34%.
Belanja Modal adalah pengeluaran yang digunakan untuk perolehan aset tetap
dan/atau aset lainnya untuk keperluan kegiatan penyelenggaraan pemerintah
daerah atau untuk dimanfaatkan oleh masyarakat umum dengan rincian
sebagaimana terdapat pada tabel berikut:
Tabel 5.1.13 Realisasi Belanja Modal Tahun 2019 dan 2018
No. Uraian Anggaran 2019
(Rp) Realisasi 2019
(Rp) % Realisasi 2018 (Rp)
1 Belanja Modal Tanah 35.392.102.000,00 31.599.383.176,00 89,28 61.433.893.000,00
2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
98.973.303.400,00 88.591.280.272,00 89,51 88.365.912.185,00
3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
189.791.686.000,00 184.815.082.330,00 97,38 178.440.132.849,00
4 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
210.764.596.000,00 206.739.374.708,00 98,09 146.198.275.346,00
5 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya
17.779.265.100,00 16.653.057.734,00 93,67 23.508.175.024,00
6 Belanja Modal-Pengadaan Aset Tak Berwujud
2.317.000.500,00 2.195.665.300,00 94,76 1.025.695.500,00
Jumlah 555.017.953.000,00 530.593.843.520,00 95,60 498.972.083.904,00
Uraian berikut merupakan Rincian realisasi Belanja Modal TA. 2019:
a) Belanja Modal Tanah Rp31.599.383.176,0
Realisasi Belanja Modal Tanah Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun
Anggaran 2019 sebesar Rp31.599.383.176,0 atau 89,28% dari anggaran
yang ditetapkan sebesar Rp35.392.102.000,00. Bila dibandingkan dengan
realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp61.433.893.000,00 mengalami
penurunan sebesar Rp29.834.509.824,00 atau 48,56%.
Jumlah tersebut merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan Tahun Anggaran
2019 untuk memperoleh tanah yang meliputi antara lain harga pembelian,
biaya pembebasan tanah, biaya dalam rangka memperoleh hak, biaya
pematangan, pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan
sampai tanah tersebut siap pakai. Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan
yang terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika bangunan tersebut
dimaksudkan untuk dimusnahkan.
Realisasi Belanja Modal Tanah masing-masing SKPD dapat dilihat di
lampiran 5.13. Berikut tabel realisasi belanja modal tanah tahun 2019:
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
82
Tabel 5.1.14 Realisasi Belanja Modal Tanah TA. 2019
No. URAIAN JUMLAH
1 Belanja Modal Tanah - Pengadaan Kebun Campuran 9.546.450.000,00
2 Belanja Modal Tanah - Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Gedung
21.770.550.176,00
3 Belanja Modal Tanah - Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Bukan Gedung
282.383.000,00
JUMLAH 31.599.383.176,00
b) Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp88.591.280.272,00
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Pemerintah Kabupaten
Boyolali Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp88.591.280.272,00 atau 89,51%
dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp98.973.303.400,00. Bila
dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp88.365.912.185,00 mengalami kenaikan sebesar Rp225.368.087,00 atau
0,26%.
Jumlah tersebut merupakan biaya yang dikeluarkan Tahun Anggaran 2019
untuk memperoleh peralatan dan mesin sampai siap pakai, antara lain
meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, dan biaya instalasi serta
biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan peralatan dan
mesin sehingga dapat digunakan.
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per SKPD dapat dilihat pada
lampiran 5.14. Berikut tabel realisasi belanja modal peralatan dan mesin
tahun 2019:
Tabel 5.1.15 Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA. 2019
NO. URAIAN Jumlah
1 Pengadaan Alat-Alat Besar Darat 1.782.000.000,00
2 Pengadaan Alat-alat Bantu 95.900.000,00
3 Pengadaan Alat Angkutan Darat Bermotor 9.956.767.653,00
4 Pengadaan Alat Angkutan Darat Tak Bermotor 231.308.000,00
5 Pengadaan Alat Angkut Apung Tak Bermotor 34.870.000,00
6 Pengadaan Alat Bengkel Bermesin 99.500.000,00
7 Pengadaan Alat Bengkel Tak Bermesin 252.139.000,00
8 Pengadaan Alat Ukur 713.758.250,00
9 Pengadaan Alat Pengolahan 2.019.410.000,00
10 Pengadaan Alat Pemeliharaan Tanaman/Alat Penyimpan 60.045.500,00
11 Pengadaan Alat Kantor 4.113.853.031,00
12 Pengadaan Alat Rumah Tangga 2.805.726.764,00
13 Pengadaan Komputer 12.476.359.853,00
14 Pengadaan Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat 622.970.935,00
15 Pengadaan Alat Studio 2.392.353.000,00
16 Pengadaan Alat Komunikasi 55.709.700,00
17 Pengadaan Peralatan Pemancar 49.465.000,00
18 Pengadaan Alat Kedokteran 13.343.129.784,00
19 Pengadaan Alat Kesehatan 1.248.478.600,00
20 Pengadaan Unit-Unit Laboratorium 798.690.275,00
21 Pengadaan Alat Peraga/Praktek Sekolah 12.911.484.890,00
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
83
NO. URAIAN Jumlah
22 Pengadaan Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 7.470.500,00
23 Pengadaan Persenjataan Non Senjata Api 199.840.000,00
24 Pengadaan Alat Keamanan dan Perlindungan 512.286.150,00
25 Belanja Modal Pengadaan Peralatan dan Mesin BLUD 11.038.605.317,00
26 Belanja Modal Pengadaan Peralatan dan Mesin BOS 10.769.158.070,00
JUMLAH 88.591.280.272,00
c) Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp184.815.082.330,00
Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan Pemerintah Kabupaten
Boyolali Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp184.815.082.330,00 atau 97,38%
dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp189.791.686.000,00. Bila
dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp178.440.132.849,00 mengalami kenaikan sebesar Rp6.374.949.481,00
atau 3,57%.
Jumlah tersebut merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh gedung dan bangunan yang meliputi harga pembelian atau biaya
konstruksi, termasuk biaya pengurusan IMB, notaris, dan pajak, serta biaya
langsung lainnya yang dikeluarkan sampai gedung dan bangunan tersebut
siap pakai.
Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan per SKPD dapat dilihat pada
lampiran 5.15. Berikut tabel realisasi belanja modal gedung dan bangunan
tahun 2019:
Tabel 5.1.16 Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2019
NO. URAIAN Jumlah
1 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Kerja
166.938.852.806,00
2 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Tinggal
16.484.414.000,00
3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Tugu Peringatan
79.707.000,00
4 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Monumen/Bangunan Bersejarah lainnya
678.856.200,00
5 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Rambu-Rambu
616.052.324,00
6 Belanja Modal-Pengadaan Gedung dan Bangunan BOS 17.200.000,00
JUMLAH 184.815.082.330,00
d) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp206.739.374.708,00
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Pemerintah Kabupaten
Boyolali Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp206.739.374.708,00 atau 98,09%
dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp210.764.596.000,00. Bila
dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp146.198.275.346,00 mengalami kenaikan sebesar Rp60.541.099.362,00
atau 41,41%.
Jumlah tersebut merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh jalan, irigasi dan jaringan yang meliputi harga pembelian atau
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
84
biaya konstruksi dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi,
jaringan, dan instalasi tersebut siap digunakan.
Realisasi belanja jalan, irigasi dan jaringan per SKPD dapat dilihat pada
lampiran 5.16. Berikut tabel realisasi belanja modal jalan, irigasi dan
jaringan tahun 2019:
Tabel 5.1.17 Realisasi Belanja Modal Jalan Irigasi dan Jaringan TA 2019
NO. URAIAN JUMLAH
1 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jalan 145.177.370.678,00
2 Belanja Modal JIJ - Pengadaan Jembatan 13.627.230.300,00
3 Belanja Modal JIJ - Pengadaan Bangunan Air Irigasi 398.113.000,00
4 Belanja Modal JIJ - Pengadaan Bangunan Air Kotor 648.000.000,00
5 Belanja Modal JIJ - Pengadaan Bangunan Air 41.170.621.550,00
6 Belanja Modal JIJ - Pengadaan Instalasi Air Minum/Air Bersih 314.112.000,00
7 Belanja Modal JIJ - Pengadaan Instalasi Pengolahan Sampah 803.121.000,00
8 Belanja Modal JIJ - Pengadaan Instalasi Gas 198.726.000,00
9 Belanja Modal JIJ - Pengadaan Jaringan Air Minum 209.263.000,00
10 Belanja Modal JIJ - Pengadaan Jaringan Listrik 4.192.817.180,00
JUMLAH 206.739.374.708,00
e) Belanja Modal Aset Tetap Lainnya Rp16.653.057.734,00
Realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya Pemerintah Kabupaten
Boyolali Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp16.653.057.734,00 atau 93,67%
dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp17.779.265.100,00. Bila
dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp23.508.175.024,00 mengalami penurunan sebesar Rp6.855.117.290,00
atau 29,16%.
Jumlah tersebut merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan sampai dengan
31 Desember 2019 untuk memperoleh aset tetap lainnya, meliputi harga
pembelian dan biaya langsung lainnya sampai Aset Tetap Lainnya tersebut
siap digunakan.
Realisasi belanja aset tetap lainnya per SKPD dapat dilihat pada lampiran
5.17. Berikut tabel realisasi belanja modal aset tetap lainnya tahun 2019:
Tabel 5.1.18 Realisasi Belanja Modal Aset tetap Lainnya TA 2019
NO. URAIAN JUMLAH
1 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Buku 5.412.941.420,00
2 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Terbitan 183.866.100,00
3 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Barang-Barang Perpustakaan
7.385.000,00
4 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Barang Bercorak Kebudayaan
206.000.000,00
5 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Hewan 97.000.000,00
6 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Tanaman 205.295.000,00
7 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Aset Tetap Renovasi
41.594.000,00
8 Belanja Modal-Pengadaan Aset Tetap Lainnya 10.498.976.214,00
JUMLAH 16.653.057.734,00
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
85
f) Belanja Modal Pengadaan Aset Tak Berwujud Rp2.195.665.300,00
Realisasi Belanja Modal Pengadaan Aset Tak Berwujud Pemerintah
Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp2.195.665.300,00 atau
94,76% dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp2.317.000.500,00. Bila
dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp1.025.695.500,00 mengalami kenaikan sebesar Rp1.169.969.800,00 atau
114,07%.
Jumlah tersebut merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan sampai dengan
31 Desember 2019 untuk memperoleh aset tak berwujud, meliputi harga
pembelian dan biaya langsung lainnya sampai aset tak berwujud tersebut siap
digunakan.
Realisasi belanja aset tak berwujud per SKPD terdapat pada lampiran 5.18.
C. Belanja Tak Terduga
Tahun Anggaran 2019 dianggarkan Belanja Tak Terduga sebesar
Rp2.000.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp665.277.140,00 atau 33,26%,
Nilai tersebut merupakan Belanja Tak Terduga untuk keperluan penggantian
pipa air bersih dan assesorisnya karena bencana kebakaran gunung merbabu
Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019. Pada Tahun Anggaran 2018
terealisasi sebesar Rp912.524,00, mengalami kenaikan sebesar
Rp664.364.616,00.
Belanja tak terduga merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa
atau yang diharapkan tidak terulang seperti:
a) bencana alam;
b) bencana sosial;
c) kegiatan tanggap darurat dalam rangka pencegahan gangguan terhadap
stabilitas penyelenggaraan pemerintahan demi keamanan, ketentraman, dan
ketertiban masyarakat;
d) pelaksanaan kegiatan yang dananya berasal dari pemerintah yang lebih
tinggi, termasuk dana pendampingan yang jadwalnya tidak bisa ditunda dan
belum dianggarkan dalam DPA-SKPD; dan
e) pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya
dengan didukung bukti-bukti yang sah.
c. Belanja Transfer
Realisasi Belanja Transfer Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019
sebesar Rp383.609.948.217,00 atau 98,82% dari anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp388.209.346.000,00. Bila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp343.619.449.335,00, mengalami kenaikan sebesar Rp39.990.498.882,00
atau 11,64%. Rincian realisasi belanja transfer sebagaimana terdapat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 5.1.19 Realisasi Belanja Transfer Tahun 2019 dan 2018
No. Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018
(Rp)
1 TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN
15.051.567.000,00 11.021.120.500,00 73,22 14.953.727.000,00
Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah Kepada
13.345.394.000,00 9.468.866.000,00 70,95 12.894.520.000,00
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
86
No. Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018
(Rp)
Pemerintahan Kabupaten/Kota
Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya Kepada Pemerintahan Kabupaten/Kota/Desa
1.706.173.000,00 1.552.254.500,00 90,98 2.059.207.000,00
2 TRANSFER BANTUAN KEUANGAN
373.157.779.000,00 372.588.827.717,00 99,85 328.665.722.335,00
Transfer Bantuan Keuangan ke Desa
372.046.910.000,00 371.609.249.000,00 99,88 327.704.854.000,00
Transfer Bantuan Keuangan kepada Partai politik
1.110.869.000,00 979.578.717,00 88,18 960.868.335,00
Jumlah 388.209.346.000,00 383.609.948.217,00 98,82 343.619.449.335,00
d. Surplus/Defisit
Surplus/defisit merupakan selisih antara realisasi total pendapatan dengan total
belanja dan transfer selama Tahun Anggaran 2019. Jumlah realisasi Pendapatan
sampai 31 Desember 2019 sebesar Rp2.357.487.210.573,00 sedangkan realisasi
Belanja sebesar Rp1.997.991.916.522,00 dan Transfer Rp383.609.948.217,00.
Dengan demikian mengalami defisit sebesar Rp24.114.654.166,00 atau belanja
lebih besar daripada pendapatan.
e. Pembiayaan
Pembiayaan merupakan selisih antara realisasi total penerimaan pembiayaan
dengan total pengeluaran pembiayaan selama Tahun Anggaran 2019. Jumlah
realisasi Pembiayaan Netto sampai dengan 31 Desember 2019 sebesar
Rp128.058.100.105,00 atau 92,85% dari anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp137.926.358.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
No Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018 (Rp)
1 Penerimaan Pembiayaan
159.262.358.000,00 156.494.100.105,00 98,26 164.314.295.216,50
2 Pengeluaran Pembiayaan
21.336.000.000,00 28.436.000.000,00 133,28 42.551.000.000,00
Pembiayaan Netto
137.926.358.000,00 128.058.100.105,00 92,85 121.763.295.216,50
Penggunaan SilPA tahun sebelumnya sebesar Rp146.262.985.662,00. Pinjaman
dalam negeri dari bank sebesar Rp7.900.000.000,00 merupakan pengajuan
pinjaman untuk mencukupi kebutuhan operasional oleh RSUD Pandan Arang
sebesar Rp5.000.000.000,00 dan RSUD Simo sebesar Rp2.900.000.000,00.
Pinjaman RSUD Pandan Arang sebesar Rp5.000.000.000,00 berdasarkan surat
pengajuan fasilitas pembiayaan kredit BLUD nomor : 900/2920/32/2018 tanggal
13 November 2018 kepada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah atas ijin
dan persetujuan dari Bupati Boyolali, Dewan Pengawas BLUD RSUD Pandan
Arang, dan hasil konsultasi dengan BPKP Perwakilan Jawa Tengah serta dengan
berpegang pada Peraturan Bupati Boyolali Nomor 40 Tahun 2017 tanggal 30
Oktober 2017 tentang pinjaman Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit
Umum Daerah Pandan Arang Kabupaten Boyolali. Pinjaman RSUD Pandan Arang
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
87
tersebut cair pada tanggal 2 Agustus 2019 dan telah dilunasi pada tanggal 9
Desember 2019.
Sedangkan pinjaman RSUD Simo sebesar Rp2.900.000.000,00 atas ijin dan
persetujuan pengajuan fasilitas pembiayaan kredit BLUD dari Bupati
Boyolali,Nomor 900/2389/34/2019 dan berdasarkan surat pemberitahuan
persetujuan kredit (SP2K) dari PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
nomor 544/PMS.02/082/2019 tanggal 24 Oktober 2019. Pinjaman tersebut
diberikan melalui dua tahap pencairan, pencairan Tahap I sebesar
Rp1.400.000.000,00 pada tanggal 24 Oktober 2019 sesuai dengan surat
permohonan pencairan kredit nomor 900/1590/34/2019 tanggal 24 Oktober 2019.
Pencairan Tahap II sebesar Rp1.500.000.000,00 pada tanggal 18 November 2019
sesuai dengan surat permohonan pencairan kredit nomor 900/1752/34/2019 tanggal
18 November 2019. Atas Piutang JKN tersebut, RSUD Simo memberikan kuasa
kepada Bank Jateng untuk mendebet rekening atas nama BLUD RSUD Simo
nomor rekening 1082-00139-1 sebanyak tiga kali transaksi pembayaran angsuran
kredit pinjaman yaitu Rp800.000.000,00 pada tanggal 19 November 2019,
Rp600.000.000,00 pada tanggal 26 November 2019, dan Rp. 700.000.000,00 pada
tanggal 4 Desember 2019. Sisa pinjaman Rp800.000.000,00 harus sudah dilunasi
sampai dengan akhir tahun 2020.
Penerimaan kembali piutang sebesar Rp2.331.114.443,00 terdiri atas Penerimaan
Kembali Piutang kepada Perusahaan Daerah sebesar Rp261.114.443,00 dan
Penerimaan Kembali Piutang Lainnya sebesar Rp2.070.000.000,00. Penerimaan
Kembali Piutang kepada Perusahaan Daerah sebesar Rp261.114.443,00 merupakan
pembayaran angsuran pinjaman PDAM Kabupaten Boyolali berdasarkan
Addendum Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Boyolali dengan
PDAM Kabupaten Boyolali Nomor: 539/02438/06/04 – Nomor:
077/189.B/VI/2004 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Boyolali
kepada PDAM Kabupaten Boyolali yang jatuh tempo tahun 2017 sebesar
Rp261.114.433,00. Sedangkan Penerimaan Kembali Piutang Lainnya sebesar
Rp2.070.000.000,00 merupakan Pembayaran Pengembalian Penyertaan Modal PD
BPR BKK Boyolali.
Pengeluaran pembiayaan sebesar Rp28.436.000.000,00 terdiri atas penyertaan
modal atau investasi Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali pada Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) sebesar Rp10.836.000.000,00 masing-masing investasi
pada Bank Jateng sebesar Rp5.836.000.000,00 dan investasi pada PDAM sebesar
Rp5.000.000.000,00. Penyertaan modal tersebut sebagaimana diatur dalam:
1) Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 13 Tahun 2017 tanggal 20
Desember 2017 perubahan atas Perda nomor 1 Tahun 2013 tentang Penyertaan
Modal Pemerintah Kabupaten Boyolali pada Perseroan Terbatas Bank
Pembangunan Daerah Jawa Tengah serta Peraturan Bupati Boyolali Nomor 900
/ 498 Tahun 2019 tanggal 08 Juli 2019 yang didalamnya memuat penyertaan
modal sebesar Rp5.836.000.000,00;
2) Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 2 Tahun 2016 tanggal 18 Januari
2016 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Boyolali pada
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
88
Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Ampera Kabupaten Boyolali serta
Peraturan Bupati Boyolali Nomor 900 / 497 Tahun 2019 tanggal 08 Juli 2019
yang di dalamnya memuat penyertaan modal sebesar Rp5.000.000.000,00;
Pembayaran pokok pinjaman kepada bank sebesar Rp17.600.000.000,00
merupakan pengembalian pinjaman oleh RSUD Pandan Arang sebesar
Rp15.500.000.000,00 dan pengembalian pinjaman oleh RSUD Simo sebesar
Rp2.100.000.000,00.
Rincian realisasi pembiayaan disajikan pada lampiran 5.19.
f. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran 2019 sebesar
Rp103.943.445.939,00. Jumlah tersebut merupakan selisih realisasi pendapatan
dengan pengeluaran belanja selama satu tahun anggaran dengan rincian sebagai
berikut:
- Pendapatan Rp2.357.487.210.573,00
- Belanja Rp1.997.991.916.522,00
- Transfer Rp 383.609.948.217,00
- Defisit Rp (24.114.654.166,00)
- Pembiayaan Netto Rp 128.058.100.105,00
- SiLPA Tahun Anggaran 2019 Rp 103.943.445.939,00
SiLPA sebesar Rp103.943.445.939,00 antara lain terdiri dari:
- Kas di Kas Daerah Rp 84.134.109.943,00
- Pendapatan yang belum disetor Rp 111.500,00
- Kas di BLUD Rp 16.554.716.407,00
- Kas BOS 2019 Rp 3.254.508.089,00
SiLPA sebesar Rp103.943.445.939,00 diantaranya SiLPA terikat sebesar
Rp43.329.396.201,00 dan SiLPA bebas sebesar Rp60.614.049.738,00.
Kas di Kas Daerah sebesar Rp84.134.109.943,00 diantaranya terdiri atas :
- DAK Reguler Fisik Bidang Perumahan dan Pemukiman sebesar
Rp1.200.000,00
- DAK Reguler Fisik Bidang Pertanian sebesar Rp4.590.625,00
- DAK Penugasan Bidang Kesehatan sebesar Rp282.331.264,00
- DAK Penugasan Bidang Irigasi sebesar Rp650,00
- DAK Non Fisik Operasional PAUD sebesar Rp248.400.000,00
- Dana Sertifikasi sebesar Rp1.741.694.570,00
- Dana Non Sertifikasi sebesar Rp2.384.752.500,00
- DAK Non Fisik Operasional Kesehatan sebesar Rp6.218.281.600,00
- DAK Non Fisik Operasional KB sebesar Rp708.958.191,00
- DAK Non Fisik Pelayanan Administrasi Kependudukan sebesar
Rp88.333.130,00
- BOP Pendidikan Kesetaraan sebesar Rp13.500.000,00
- BOP Penyelenggaraan Museum dan Taman Budaya sebesar Rp56.158.900,00
- Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi dan UKM sebesar Rp4.764.961,00
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
89
- Dana Pelayanan Kepariwisataan sebesar Rp2.337.000,00
- DBHCHT sebesar Rp253.905.030,00
- Kelebihan target pendapatan dan penghematan belanja sebesar
Rp60.614.049.738,00.
Rincian kas di kasda sebagaimana terdapat pada lampiran 5.20.
Pendapatan yang belum disetor sebesar Rp111.500,00 terdiri dari:
- RSUD Waras Wiris Rp45.500,00
- RSUD Simo Rp66.000,00
Kas di BLUD sebesar Rp16.554.716.407,00 merupakan saldo kas yang terdapat di
masing-masing rekening bank pada 29 BLUD sebagaimana terdapat pada
lampiran 5.21.
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LP-SAL)
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LP-SAL) adalah laporan yang menyajikan
informasi kenaikan dan penurunan Saldo Anggaran Lebih (SAL) pada tahun
pelaporan. Laporan Perubahan SAL Tahun Anggaran 2019 dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Saldo Anggaran Lebih Awal
Saldo Anggaran Lebih Awal merupakan akumulasi SiLPA tahun-tahun anggaran
sebelumnya sebesar Rp146.431.243.026,50.
b. Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan
Penggunaan SAL merupakan SiLPA Tahun Anggaran 2018 yang telah digunakan
sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Anggaran 2019 sebesar
Rp146.262.985.662,00.
Koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya sebesar Rp(168.257.364,50).
c. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA)
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran sebesar Rp103.943.445.939,00 dengan
uraian sebagai berikut:
- Surplus/Defisit Anggaran Rp (24.114.654.166,00)
- Pembiayaan Netto Rp128.058.100.105,00
SiLPA/SiKPA Tahun Berjalan Rp103.943.445.939,00
3. Neraca
Neraca Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019 menggambarkan posisi
keuangan yang meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas per 31 Desember 2019.
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2019 dan 2018 sebagaimana terdapat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 5.3.1 Rincian Neraca
No. Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)
Aset
1 Aset Lancar 205.257.241.509,20 265.998.698.751,48
2 Investasi Jangka Panjang 294.461.173.150,12 350.670.212.556,53
3 Aset Tetap 3.201.965.383.675,12 2.405.043.321.671,25
4 Dana Cadangan 0,00 0.00
5 Aset Lainnya 68.460.278.867,99 94.378.730.865,65
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
90
Jumlah Aset 3.770.144.077.202,44 3.116.090.963.844,90
Kewajiban dan Ekuitas
1 Kewajiban 25.922.007.639,76 31.740.066.977,28
2 Ekuitas 3.744.222.069.562,68 3.084.350.896.867,62
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 3.770.144.077.202,44 3.116.090.963.844,90
a. Aset Lancar
Aset lancar terdiri dari kas dan setara kas, dan aset selain kas yang diharapkan
segera dapat direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual kembali dalam
waktu 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Saldo Aset Lancar per tanggal 31
Desember 2019 sebesar Rp200.573.588.360,20 sebagaimana disajikan pada tabel
dibawah ini:
Tabel 5.3.2 Rincian Aset Lancar
No. Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)
1 Kas di Kas Daerah 84.134.109.943,00 138.185.924.238,00
2 Kas di Bendahara Penerimaan 111.500,00 121.500,00
3 Kas di Bendahara Pengeluaran 0,00 121.672,00
4 Kas di BLUD 16.554.716.407,00 6.635.881.300,50
5 Kas di Bendahara BOS 3.254.508.089,00 1.609.194.316,00
6 Piutang Pendapatan 92.298.173.918,60 117.710.976.188,29
7 Piutang Lainnya 1.929.548.631,64 3.175.784.159,23
8 Penyisihan Piutang (25.153.234.876,82) (27.359.053.295,67)
9 Beban Dibayar Dimuka 101.665.229,59 131.483.248,17
10 Persediaan 32.137.642.667,18 25.908.265.424,95
Jumlah 205.257.241.509,20 265.998.698.751,48
Rincian Aset Lancar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kas Rp103.943.445.939,00
Saldo kas merupakan kas yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Boyolali per
31 Desember 2019 yang terdiri dari:
a) Kas di Kas Daerah Rp 84.134.109.943,00
b) Kas di Bendahara Penerimaan Rp 111.500,00
c) Kas di Bendahara BLUD Rp 16.554.716.407,00
d) Kas di Bendahara BOS Rp 3.254.508.089,00
Jumlah Rp103.943.445.939,00
Saldo kas di Kas Daerah sebesar Rp103.943.445.939,00 terdiri dari saldo giro di
bank sebesar Rp49.134.109.943,00 dan penempatan deposito di beberapa bank
seperti Bank Jateng dan Bank BNI.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
91
Penempatan deposito Pemerintah Kabupaten Boyolali pada bank-bank tersebut
diimplementasikan dengan system Automatic Roll Over (ARO) sehingga
nominal deposito bisa diperpanjang secara otomatis pada saat jatuh tempo
sesuai jangka waktu yang ditentukan saat pembentukan deposito termasuk
memilih opsi apakah bunga deposito langsung diperhitungkan dalam pokok
pada saat perpanjangan atau bunga tersebut ditransfer rutin ke rekening lain.
Rincian Deposito per 31 Desember 2019 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.3.3 Rincian Penempatan Deposito
No. Deposan Atas
Nama Bank
Penempatan Nomor Bilyet
Tanggal Penempatan
Nominal (Rp) Ket.
1 Pemkab Boyolali Bank Jateng A 282018 8 Juli 2019 20.000.000.000 (ARO)
2 Pemerintah Kabupaten Boyolali
Bank BNI PAB 0789326 1 Agustus 2019 5.000.000.000 (ARO)
3 Pemerintah Kabupaten Boyolali
Bank BNI PAB 0789329 1 Agustus 2019 5.000.000.000 (ARO)
4 Pemerintah Kabupaten Boyolali
Bank BNI PAB 0789338 10 September 2019 5.000.000.000 (ARO)
Jumlah Penempatan 35.000.000.000
Saldo Kas di bendahara BOS sebesar Rp3.254.508.089,00. Rincian saldo kas
dana BOS Pusat Tahun 2019 di sekolah negeri termasuk daftar sekolah
penerima dana BOS Afirmasi/Kinerja terdapat pada lampiran 5.22.
b. Piutang Pendapatan Rp89.028.926.666,60
Jumlah tersebut merupakan saldo piutang Pemerintah Kabupaten Boyolali per
31 Desember 2019 sebagaimana terdapat pada lampiran 5.23 dan 5.24.
Tabel 5.3.4 Rincian Piutang Pendapatan
No Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)
1 Piutang Pajak Daerah 38.807.013.099,87 39.191.911.121,87
2 Piutang Retribusi 3.633.610.945,48 3.464.390.331,38
3 Piutang Lain-lain PAD yang Sah 49.857.549.873,25 75.054.674.735,04
Jumlah 92.298.173.918,60 117.710.976.188,29
Piutang pajak daerah terdiri dari piutang pajak hotel, restoran, hiburan, reklame,
parkir, pajak air tanah, pajak mineral bukan logam dan batuan, Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan Pajak Bumi dan Bangunan
Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2).
a) Penambahan piutang pajak daerah PBB-P2 selama tahun 2019 sebesar
Rp9.484.594.382,00. Saldo piutang PBB-P2 per 31 Desember 2019 menjadi
sebesar Rp37.722.416.574,00 dan telah disisihkan sebesar
Rp10.522.848.254,71 sehingga piutang bersih menjadi sebesar
Rp27.199.568.319,29.
Penghapusan piutang pajak di tahun 2019 berdasarkan SK No. 900/864
Tahun 2019 Tanggal 3 Desember 2019 tentang Penghapusan Piutang Pajak
Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang sudah kadaluarsa
sebesar Rp3.261.069.931,00 dan SK No.900/863 Tahun 2019 Tanggal 26
Desember 2019 tentang Penghapusan Piutang Bea Perolehan Hak Atas
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
92
Tanah dan bangunan Kab. Boyolali yang sudah kadaluarsa sebesar
Rp208.920.980,00.
b) Piutang retribusi terdiri dari piutang retribusi pelayanan sampah/kebersihan,
Piutang Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum pelayanan pasar,
pemakaian kekayaan daerah, retribusi, retribusi tempat rekreasi dan olah
raga, Ijin Gangguan (HO), Ijin Tempat Usaha (ITU), Ijin Mendirikan
Bangunan (IMB).
c) Piutang Lain-lain PAD yang sah terdiri dari piutang bunga deposito, piutang
hasil dari pemanfaatan kekayaan daerah, piutang BLUD, piutang denda
pajak, piutang transfer bagi hasil pajak daerah, serta piutang lain-lain PAD
yang sah lainnya.
d) Piutang Dana Bagi Hasil sebesar Rp10.673.452.306,00 timbul dari adanya
hak Pemerintah Daerah atas kurang salur Dana Bagi Hasil dari Pemerintah
Pusat dan Provinsi Jawa Tengah yang sampai dengan tanggal neraca belum
dibayar oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi pada Badan
Keuangan Daerah. Saldo Piutang Dana Bagi Hasil per 31 Desember 2019
dan per 31 Desember 2018 masing-masing dapat dirinci adalah sebagai
berikut:
(1) Piutang Dana Bagi Hasil Pusat
a. Koreksi Piutang Transfer Pusat atas DBH Pajak dan SDA
berdasarkan PMK Nomor 20/PMK.07/2020 tentang Penyaluran
Kurang Salur DBH pada Tahun 2020 sebesar Rp2.790.015.437,00
adalah sebagai berikut:
No Jenis DBH Alokasi di PMK
(Rp)
1 PPh Pasal 25/29 30.225.536,00
2 PBB
a. Bagi Rata 585.974.334,00
b. Bagian daerah
- Sektor Kehutanan 1.175.403.264,00
- Sektor Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi 8.001.473,00
- Sektor lainnya 37.346.498,00
c. Biaya Pemungutan
- Sektor Kehutanan 45.710.127,00
- Sektor Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi 266.716,00
- Sektor lainnya 1.244.884,00
3 CHT 557.723.234,00
4 Sumber Daya Alam Mineral dan Batubara 3,00
5 Sumber Daya Alam Minyak Bumi dan Gas Bumi
a. Minyak Bumi 0,00
- 15% 30.315.903,00
- 0,50% 1.010.582,00
b. Gas Bumi 0,00
- 30% 236.402.091,00
- 0,50% 3.940.149,00
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
93
6 Sumber Daya Alam Kehutanan 72.773.354,00
7 Sumber Daya Alam Perikanan 3.677.289,00
Jumlah 2.790.015.437,00
b. Piutang Transfer Pusat atas DBH Pajak sebesar Rp4.683.653.149,00.
Piutang Transfer Pusat atas DBH Pajak dicatat sebesar Alokasi yang
tercantum dalam PMK Nomor 36/PMK.07/2020 tentang Penetapan
Alokasi Sementara Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Tahun Anggaran
2019 Dalam Rangka Penanganan Pandemi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19). Rincian Alokasi Sebagai berikut:
No Jenis DBH Alokasi di PMK
1 PPh Pasal 21 2.750.990.331,00
2 PPh Pasal 25/29 567.372.371,00
3 PBB 1.071.940.263,00
4 SDA-Kehutanan 81.208.114,00
5 SDA-Mineral dan Batubara 448.095,00
Minyak Bumi 15% 21.151.607,00
Minyak Bumi 0,5% 705.066,00
Gas Bumi 30% 14.773.734,00
Gas Bumi 0,5% 246.235,00
6 SDA-Panas Bumi - Tetap 4.189.430,00
7 SDA-Perikanan 170.627.903
Jumlah 4.683.653.149,00
Dari Alokasi sebesar Rp4.683.653.149,00 dan mennjadi Piutang
Transfer Pusat atas DBH terdapat Alokasi yang sudah diterima
sebelum tanggal laporan (tanggal 4 Mei 2020) sebesar
Rp1.414.405.897,00 yang terdiri dari PPh Pasal 21 sebesar
Rp1.172.571.324,00 dan PPh Pasal 25/29 sebesar
Rp241.834.573,00.
(2) Piutang Dana Bagi Hasil dari Provinsi Jawa Tengah
Piutang Dana Bagi Hasil dari Pajak Provinsi Jawa Tengah
merupakan bagian Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun 2019
yaitu:
Dana Bagi Hasil Pajak Provinsi
Piutang 31 Desember 2018
Penambahan Pengurangan Piutang per 31 Desember 2019
(Rp) (Rp)
PKB 2.271.040.333,00 1.915.606.000,00 2.271.040.000,00 1.915.606.333,00
BBNKB 1.986.987.557,00 1.273.574.000,00 1.986.987.557,00 1.273.574.000,00
PBBKB 2.611.412.387,00 3.784.000,00 2.611.412.000,00 3.784.387,00
PAP 8.499.827,00 6.819.000,00 8.499.827,00 6.819.000,00
PAJAK ROKOK 9.053.812.467,00 0 9.053.812.467,00 0,00
Jumlah 15.931.752.571,00 3.199.783.000,00 15.931.751.851,00 3.199.783.720,00
Berdasarkan Buletin Teknis Nomor 21 SAP, Piutang Dana Bagi
Hasil/Piutang Transfer tidak dilakukan penyisihan piutang tak
tertagih.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
94
c. Piutang lainnya Rp1.929.548.631,64
Piutang lainnya sebesar Rp1.929.548.631,64 terdiri atas:
a) Kekurangan bagian lancar tagihan angsuran PDAM sebesar
Rp261.114.450,64 merupakan reklasifikasi dari Penyertaan Modal
Pemerintah Kabupaten Boyolali di PDAM Kabupaten Boyolali per 31
Desember 2006 selama 15 tahun sebesar Rp3.916.716.636,18, sesuai dengan
Addendum Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Boyolali
dengan PDAM Kabupaten Boyolali dari Nomor: 539/02438/06/04 – Nomor:
077/189.B/VI/2004 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten
Boyolali kepada PDAM Kabupaten Boyolali menjadi Nomor:
539/05698/06/06 – Nomor: 230a/PDAM.Bi/VII/2006;
b) Piutang Ganti Rugi Kekayaan Daerah sebesar Rp1.342.162.529,00
merupakan Bagian lancar Tuntutan Ganti Kerugian Daerah sebesar
Rp175.870.529,00 sebagai saldo awal di tahun 2018 serta Penambahan Ganti
Rugi Atas Kekayaan Daerah Tahun 2019 dari Dana purna Bhakti bagi
Anggota DPRD (1999-2004) sebesar Rp1.166.292.000,00.
c) Piutang Kelompok Pedagang Selo sebesar Rp15.300.000,00 merupakan
piutang atas kekurangan pengembalian pinjaman modal usaha para pedagang
di Kecamatan Selo;
d) Piutang Kelompok Tani (Ternak) sebesar Rp15.677.500,00 merupakan
piutang atas penyaluran pinjaman untuk ternak itik kepada kelompok tani
ternak di 13 kecamatan.
e) Piutang Dana Revolving Tenaga Kerja Indonesia sebesar Rp295.294.152,00
merupakan reklasifikasi dari investasi non permanen dana bergulir karena
tidak terdapat penerimaaan atas dana tersebut sejak tahun 2012 dan dana
tersebut tidak lagi digulirkan.
d. Penyisihan Piutang Rp25.153.234.876,82
Penyisihan piutang sebesar Rp25.153.234.876,82 terdiri dari:
a) Penyisihan piutang pajak Rp 10.747.858.666,05
b) Penyisihan piutang retribusi Rp 3.381.068.782,67
c) Penyisihan piutang PAD lainnya Rp 10.492.922.342,04
d) Penyisihan piutang lainnya Rp 531.385.086,06
Jumlah Rp25.153.234.876,82
e. Beban Dibayar di Muka Rp101.665.229,59
Saldo Beban Dibayar di Muka per 31 Desember 2019 sebesar
Rp101.665.229,59 merupakan pengeluaran biaya Tahun Anggaran 2019 atau
sebelumnya yang belum menjadi beban pada periode Tahun Anggaran 2019 dan
masih memiliki manfaat bagi Pemerintah Kabupaten Boyolali. Rincian lebih
lanjut dapat dilihat pada lampiran 5.25.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
95
f. Persediaan Rp32.137.642.667,18
Saldo persediaan per 31 Desember 2019 sebesar Rp32.137.642.667,18
merupakan persediaan barang atau perlengkapan yang dimaksud untuk
mendukung kegiatan operasional dan barang yang dimaksud untuk dijual dan
atau diserahkan kepada pihak ketiga yang belum digunakan atau
dijual/diserahkan per tanggal 31 Desember 2019.
Beberapa jenis persediaan meliputi persediaan bahan pakai habis, persediaan
bahan/material, dan persediaan barang lainnya. Persediaan bahan pakai habis
antara lain seperti persediaan alat tulis kantor (ATK), alat listrik dan elektronik,
perangko, materai, dan benda pos lainnya, peralatan kebersihan dan bahan
pembersih, bahan bakar minyak dan gas, isi tabung gas, dan persediaan bahan
habis pakai lainnya.
Persediaan bahan/ material meliputi persediaan bahan baku bangunan,
bahan/bibit tanaman, bahan obat-obatan, bahan kimia, bahan makanan pokok,
bahan/peralatan laboratorium, bahan/peralatan rumah tangga, peralatan
olahraga, dan bahan/material lainnya. Sedangkan persediaan barang lainnya
mencakup persediaan barang yang akan diberikan kepada pihak ketiga.
Jumlah saldo persediaan sesuai dengan stok opname dengan rincian
sebagaimana terdapat pada lampiran 5.26.
Tabel 5.3.5 Persediaan
No Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)
A. Persediaan Bahan Pakai Habis 4.252.993.745,00 6.543.578.236,93
1 Persediaan ATK 1.030.086.577,00 768.986.651,00
2 Persediaan Dokumen/Administrasi Tender 12.528.250,00 -
3 Persediaan Alat Listrik dan elektronik 1.182.967.093,00 1.221.678.663,00
4 Persediaan Perangko, materai dan benda pos lainnya 30.545.500,00 12.138.500,00
5 Persediaan Peralatan kebersihan dan bahan pembersih 194.875.357,00 101.898.867,00
6 Persediaan Bahan Bakar Minyak/Gas 3.756.250,00 1.055.000,00
7 Persediaan Isi tabung pemadam kebakaran 91.587.750,00 -
9 Persediaan Isi tabung gas 19.301.252,00 126.000,00
10 Bahan Habis Pakai Lainnya 1.687.345.716,00 4.437.694.555,93
B. Persediaan Bahan/Material 18.370.837.822,18 18.249.396.688,02
10 Persediaan Bahan baku bangunan 194.474.143,00 320.000,00
11 Persediaan Bahan/bibit tanaman 1.139.000,00 -
12 Persediaan Bibit ternak 4.615.000,00 -
13 Persediaan Bahan obat-obatan 15.277.010.715,68 15.453.255.142,02
14 Persediaan Bahan kimia 932.760.673,00 4.971.872,00
15 Persediaan Bahan Makanan Pokok 97.065.513,00 59.063.794,00
16 Persediaan Bahan/Peralatan Laboratorium 997.300.706,50 353.567.102,00
17 Persediaan Bahan / Peralatan Rumah Tangga 18.626.250,00 116.717.745,00
18 Persediaan Peralatan Olah Raga 28.773.550,00 6.378.000,00
19 Persediaan Bahan / Material Lainnya 819.072.271,00 2.255.123.033,00
C. Persediaan Barang Lainnya 9.513.811.100,00 1.115.290.500,00
20 Persediaan Barang Yang Akan Diberikan Kepada Pihak Ketiga
9.513.811.100,00 1.115.290.500,00
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
96
No Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)
A. Persediaan Bahan Pakai Habis 4.252.993.745,00 6.543.578.236,93
Jumlah 32.137.642.667,18 25.908.265.424,95
Nilai persediaan sebesar Rp32.137.642.667,18 masing - masing SKPD dapat
dilihat pada lampiran 5.27.
Rincian nilai persediaan barang yang akan diberikan kepada pihak ketiga
sebesar Rp9.513.811.100,00 merupakan persediaan pada Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang sebesar Rp9.414.766.000,00 berupa jaringan air
minum dan gedung serbaguna, persediaan pada Dinas Lingkungan Hidup
sebesar Rp1.805.100,00 berupa bahan pengolah limbah (composer), dan
persediaan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebesar
Rp97.240.000,00 berupa smart card.
Selain jumlah persediaan diatas, terdapat persediaan kadaluarsa yang belum
dimusnahkan sebesar Rp809.725.448,39. Untuk rincian persediaan kadaluarsa
pada masing-masing SKPD dapat dilihat pada Lampiran 5.27a.
No SKPD Jumlah Obat Kadaluarsa
1 Dinas Kesehatan 737.635.376,00
2 RSUD Pandan Arang 4.765.729,39
3 RSUD Waras Wiris 26.018.679,00
4 RSUD Simo 41.305.664,00
Jumlah 809.725.448,39
b. Investasi Jangka Panjang
Investasi Jangka Panjang terdiri atas:
a. Investasi Jangka Panjang Non Permanen Rp7.000.000.000,00
Jumlah tersebut merupakan saldo dana bergulir per 31 Desember 2019 dengan
sumber dana APBD yang telah dikurangi dengan penyisihan. Terinci dapat
dilihat pada lampiran 5.28.
Penyajian Investasi non permanen sebesar Nilai Bersih yang Dapat
Direalisasikan. secara rinci dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 5.3.6 Rincian Net Realizable Value (NRV) atas Investasi Non Permanen
No. Uraian/Thn. Pengakuan Saldo Awal 2018 Pengurangan Saldo Akhir 2019 Total Penyisihan NRV
1 BKD -
A - Pinjaman Kepada PD BPR Bank Boyolali 2015
2.000.000.000,00
- 2.000.000.000,00
1.000.000.000,00
1.000.000.000,00
- Pinjaman Kepada PD BPR Bank Boyolali 2018
2.000.000.000,00
- 2.000.000.000,00
200.000.000,00
1.800.000.000,00
B - Pinjaman Kepada PD.BPR BKK Boyolali 2017
3.000.000.000,00
- 3.000.000.000,00
1.500.000.000,00
1.500.000.000,00
- Pinjaman Kepada PD.BPR BKK Boyolali 2018
3.000.000.000,00
- 3.000.000.000,00
300.000.000,00
2.700.000.000,00
SUB JUMLAH 10.000.000.000,00
- 10.000.000.000,00
3.000.000.000,00
7.000.000.000,00
2 Dinkop UMKM
- Dana Bergulir kepada koperasi 2001
3.555.751,00
- 3.555.751,00
3.555.751,00 -
- Modal kerja bergulir kepada koperasi 2001
24.800.000,00
- 24.800.000,00
24.800.000,00
-
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
97
No. Uraian/Thn. Pengakuan Saldo Awal 2018 Pengurangan Saldo Akhir 2019 Total Penyisihan NRV
- Kredit bergulir kepada KSP/UPS 2001
3.500.000,00
- 3.500.000,00
3.500.000,00 -
- Kredit lunak kepada koperasi 2001
377.606.546,00
3.600.000,00
374.006.546,00
374.006.546,00
-
- Kredir lunak kepada UKM 2003
104.899.000,00
2.000.000,00
102.899.000,00
102.899.000,00
-
- Pinjaman Lunak kepada Wira Usaha Baru 2003
76.935.196,00
600.000,00
76.335.196,00
76.335.196,00
-
- Kredit Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Boyolali 2007
249.477.801,00
38.300.000,00
211.177.801,00
211.177.801,00
-
SUB JUMLAH 840.774.294,00
44.500.000,00
796.274.294,00
796.274.294,00
-
Jumlah
10.840.774.294,00
44.500.000,00
10.796.274.294,00
7.000.000.000,00
b. Investasi Jangka Panjang Permanen Rp287.461.173.150,12
Saldo Investasi jangka panjang permanen sebesar Rp287.461.173.150,12
kepada 7 (tujuh) Badan Usaha per 31 Desember 2019 terdiri dari:
Tabel 5.3.7 Investasi Jangka Panjang Tahun 2018 dan 2017
No Nama BUMD Saldo Akhir 2018
Penyertaan Modal
Deviden
Diterima di TA
2019
Penyertaan 2019 Saldo per 31
Desember 2019
Penyertaan Modal
Mutasi
Penambahan
Mutasi
Pengungurangan
1 PT. BPD Jateng 41.551.000.000,00 6.411.989.185,00 5.836.000.000,00 47.387.000.000,00
2 PUDAM TIRTA AMPERA 113.626.585.976,65 2.310.062.234,00 5.000.000.000,00 119.507.515.020,02
3 PT. Aneka Karya 136.454.863.574,58 777.815.312,00 72.142.945.000,00 64.683.359.692,63
4 PT. BPR BKK Boyolali 9.800.000.000,00 1.223.044.227,00 9.800.000.000,00
5 PT. BKK JATENG 2.940.000.000,00 12.083.156,00 2.940.000.000,00
6 PT. BPR Bank Boyolali 41.400.898.005,30 3.235.412.413,00 43.003.298.437,48
7 PT. PRPP Jateng 140.000.000,00 140.000.000,00
Jumlah 345.913.347.556,53 13.970.406.527,00 10.836.000.000,00 72.142.945.000,00 287.461.173.150,12
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah sebesar Rp287.461.173.150,12
diserahkan kepada 7 (tujuh) Badan Usaha. Berdasarkan kepemilikan modal
Pemerintah Kabupaten Boyolali terhadap investasi permanen pada 4 (empat)
perusahaan daerah yaitu PUDAM Kabupaten Boyolali kepemilikan sebesar
100% (bersumber dari APBD 66,26%, dari Pemerintah Pusat yang belum
ditetapkan statusnya sebesar 25,60%, hibah 8,15%), PT Aneka Karya
sebesar 99,94%, dan PD BPR Bank Boyolali sebesar 100% maka disajikan
dengan menggunakan metode ekuitas. Penyertaan modal pada PD BPR BKK
Boyolali sebesar 49% dan PD BPR BKK Mojosongo sebesar 49%
perhitungannya dengan metode biaya. Rincian penyertaan modal dapat dilihat
pada lampiran 5.29.
c. Aset Tetap
Aset tetap milik Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31 Desember 2019 sebesar
Rp3.201.723.179.675,12 dan per 31 Desember 2018 sebesar
Rp2,405,043,321,671.25 dapat dirinci sebagai berikut:
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
98
Tabel 5.3.c.1 Aset Tetap Tahun 2019 dan 2018
URAIAN TA 2019 TA 2018
(Rp) (Rp)
Tanah 920.783.194.839,09 577,164,347,509.70
Peralatan dan Mesin 574.238.704.388,86 485,558,023,098.06
Gedung dan Bangunan 1.216.710.933.054,79 1,099,573,651,418.79
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 1.729.808.691.293,75 1,459,802,794,770.96
Aset Tetap Lainnya 105.139.485.182,47 89,231,193,322.64
Konstruksi dalam Pengerjaan 17.043.525.785,00 19,035,601,123.00
Akumulasi Penyusutan (1.361.759.150.868,84) (1,325,322,289,571.89)
Jumlah 3.201.965.383.675,12 2,405,043,321,671.25
Tabel 5.3.c.2 Mutasi Aset Tetap Tahun 2019
URAIAN
Saldo Neraca per
31 Desember 2018
Jumlah
Penambahan
Jumlah
Pengurangan
Saldo Neraca per
31 Desember 2019
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Tanah 577,164,347,509.70
412.159.417.439,47
68.540.570.110,08
920.783.194.839,09
Peralatan dan Mesin 485,558,023,098.06
135.410.048.239,95
46.729.366.949,15
574.238.704.388,86
Gedung dan
Bangunan
1,099,573,651,418.79
280.775.419.038,00
163.638.137.402,00 1.216.710.933.054,79
Jalan, Irigasi, dan
Jaringan
1,459,802,794,770.96
285.813.347.950,80
15.807.451.428,00
1.729.808.691.293,75
Aset Tetap Lainnya 89,231,193,322.64
22.279.228.270,00
6.370.936.410,17 105.139.485.182,47
Konstruksi dalam
Pengerjaan
19,035,601,123.00
9.796.996.160,00
11.789.071.498,00
17.043.525.785,00
Akumulasi
Penyusutan
(1,325,322,289,571.89) (117.482.259.522,95) (81.045.398.226,00) (1.361.759.150.868,84)
Jumlah 2,405,043,321,671.25 1.028.752.197.575,27 231.830.135.571,40 3.201.965.383.675,12
1) Tanah
Aset tetap Tanah milik Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31 Desember 2018
sebesar Rp577,164,347,509.70 dan mengalami perubahan sebesar
Rp343.618.847.329,39 sehingga nilai aset tetap tanah per 31 Desember 2019
sebesar Rp920.783.194.839,09. Perubahan nilai aset tetap tanah dipengaruhi
oleh penambahan dan pengurangan dengan penjelasan sebagai berikut:
Penambahan Aset Tetap Tanah:
Belanja Modal 2019 31.599.383.176,00
Reklas Antar KIB Belanja Modal (+) 29.938.087.778,00
Mutasi Belanja Modal Antar SKPD (+) 49.060.000,00
Reklas Belanja Barang Jasa Ke Belanja Modal (+) 279.462.942.485,48
Mutasi Penambahan 2019 70.867.739.999,99
Koreksi BPK (+) 242.204.000
Jumlah Penambahan 412.159.417.439,47
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
99
Pengurangan
Reklas Antar Kib Belanja Modal (-) 199.716.000,00
Mutasi Belanja Modal Antar SKPD (-) 49.060.000,00
Reklas Modal Ke Barang Jasa / BHP (-) 429.315.000,00
Penghapusan 2019 4.325.912.000,00
Mutasi Pengurangan 2019 2.642.929.999,99
Koreksi BPK (-) 60.893.637.110,09
Jumlah Pengurangan 68.540.570.110,08
Rincian penambahan dan pengurangan masing-masing SKPD/UPT dapat dilihat
pada lampiran 5.30.
Aset tetap Tanah milik Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31 Desember 2019
sebesar Rp920.783.194.839,09 tidak termasuk aset tetap tanah dibawah 260
Daerah Irigasi karena aset berupa tanah jaringan irigasi pada seluruh daerah
irigasi tersebut masih tercatat dalam SIMAK BMD Kementrian Pekerjaan
Umum dan Perumahan.
2) Peralatan dan Mesin
Aset tetap peralatan dan mesin Kabupaten Boyolali Tahun 2018 sebesar
Rp485,558,023,098.06 mengalami perubahan sebesar Rp88.680.681.290,80
sehingga nilai aset tetap peralatan dan mesin per 31 Desember 2019 sebesar
Rp574.238.704.388,86. Perubahan nilai aset tetap peralatan dan mesin
dipengaruhi oleh penambahan dan pengurangan dengan penjelasan sebagai
berikut:
Penambahan Aset Tetap Peralatan dan Mesin:
Belanja Modal 2019 66.745.443.885,00
Reklas Antar KIB Belanja Modal (+) 795.048.237,00
Mutasi Belanja Modal Antar SKPD (+) 14.018.650.190,00
Reklas Belanja Barang Jasa Ke Belanja Modal (+) 29.186.721,00
Belanja Modal BOS 10.807.231.070,00
Reklas Antar KIB Belanja Modal BOS (+) 96.550.292,00
Reklas Barang Jasa Ke Belanja Modal BOS (+) 20.300.000,00
Belanja Modal BLUD 11.038.605.317,00
Reklas Barang Jasa Ke Belanja Modal BLUD (+) 24.550.000,00
Hibah 4.112.533.784,00
LHP / Review Inspektorat (+) 32.920.000,00
Mutasi Penambahan 2019 17.424.335.481,65
Reklas antar KIB Perubahan Permendagri No 17 2007 menjadi
Permendagri No 108 tahun 2016 (+) 10.246.359.929,00
Koreksi BPK (+) 18.333.333,30
Jumlah Penambahan 135.410.048.239,95
Pengurangan
Reklas Antar Kib Belanja Modal (-) 3.055.943.675,00
Mutasi Belanja Modal Antar SKPD (-) 14.018.650.190,00
Reklas Modal Ke Barang Jasa / BHP (-) 1.228.748.288,00
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
100
Reklas Antar KIB Belanja Modal BOS (-) 121.931.200,00
Reklas Blanja Modal Ke Barang Jasa /BHP BOS (-) 30.420.549,00
Reklas Antar Kib Belanja Modal BLUD (-) 3.293.040.803,00
Reklas Belanja Modal Ke Barang Jasa / BHP BLUD (-) 378.206.400,00
LHP / Review Inspektorat (-) 594.000,00
Pengurangan Dari Belanja Modal 2019 (Eksrakompatable) 3.883.915.274,00
Penghapusan 2019 3.038.701.138,50
Mutasi Pengurangan 2019 17.386.789.431,65
Koreksi BPK (-) 292.426.000,00
Jumlah Pengurangan 46.729.366.949,15
Penambahan Aset Tetap Peralatan dan Mesin sebesar Rp88.680.681.290,80
didalamnya berasal dari 45 (empat puluh lima) aset peralatan dan mesin yang
sebelumnya bernilai Rp1,00 dan dilakukan Validasi oleh Inspektorat Kabupaten
Boyolali.
Berdasarkan Laporan Hasil Validasi Harga Perolehan untuk 45 Peralatan dan
Mesin dengan nilai perolehan Rp1,00 Nomor 700/244/3/2020 tanggal 27 April
2020 diperoleh Harga Perolehan setelah validasi sebesar Rp20.419.895,24.
Berdasarkan Kebijakan Akuntansi Peralatan dan Mesin, terdapat 10 Peralatan
dan Mesin yang diakui sebagai aset tetap peralatan dan mesin sebasar
Rp18.333.333,30.
Rincian penambahan dan pengurangan masing-masing SKPD/ UPT dapat
dilihat pada lampiran 5.31.
3) Gedung dan Bangunan
Aset tetap gedung dan bangunan milik Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31
Desember 2018 sebesar Rp1,099,573,651,418.79 dan mengalami perubahan
sebesar Rp117.137.281.636,00 sehingga nilai aset tetap gedung dan bangunan
per 31 Desember 2019 sebesar Rp1.216.710.933.054,79. Perubahan nilai aset
tetap Gedung dan Bangunan dipengaruhi oleh penambahan dan pengurangan
dengan penjelasan sebagai berikut:
Penambahan Aset Tetap Gedung dan Bangunan:
Belanja Modal 2019 184.797.882.330,00
Reklas Antar KIB Belanja Modal (+) 1.904.953.066,00
Mutasi Belanja Modal Antar SKPD (+) 38.837.796.000,00
Reklas Belanja Barang Jasa Ke Belanja Modal (+) 2.086.937.258,00
Belanja Modal BOS 17.200.000,00
Reklas Antar Kib Belanja Modal BLUD (+) 3.122.874.553,00
Reklas Barang Jasa Ke Belanja Modal BLUD (+) 125.000.000,00
Hibah 2.265.058.946,00
LHP / Review Inspektorat (+) 229.573.998,00
Posting DED Pada Simda Bmd 2019 2.585.765.798,00
Mutasi Penambahan 2019 44.802.377.089,00
Jumlah Penambahan 280.775.419.038,00
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
101
Pengurangan
Reklas Antar Kib Belanja Modal (-) 38.564.574.515,00
Mutasi Belanja Modal Antar SKPD (-) 38.837.796.000,00
Reklas Modal Ke Barang Jasa / BHP (-) 704.006.105,00
Reklas Belanja Modal Ke Barang Jasa / BHP BLUD (-) 667.643.300,00
LHP / Review Inspektorat (-) 46.650.000,00
Pengurangan Dari Belanja Modal 2019 (Eksrakompatable) 523.382.509,00
Penghapusan Posting DED 136.168.278,00
Penghapusan 2019 21.728.447.867,00
Mutasi Pengurangan 2019 44.666.208.811,00
Reklas antar KIB Perubahan Permendagri No 17 2007 menjadi
Permendagri No 108 tahun 2016 (-) 17.763.260.017,00
Jumlah Pengurangan 163.638.137.402,00
Rincian penambahan dan pengurangan masing-masing SKPD/ UPT dapat
dilihat pada lampiran 5.32.
4) Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan milik Pemerintah Kabupaten Boyolali per
31 Desember 2018 sebesar Rp1,459,802,794,770.96 dan mengalami perubahan
sebesar Rp270.005.896.522,79 sehingga nilai aset tetap Jalan, Irigasi dan
Jaringan per 31 Desember 2019 sebesar Rp1.729.808.691.293,75.
Perubahan nilai aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan dipengaruhi oleh
penambahan dan pengurangan dengan penjelasan sebagai berikut:
Penambahan Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan:
Belanja Modal 2019 206.739.374.708,00
Reklas Antar KIB Belanja Modal (+) 11.069.733.829,00
Reklas Belanja Barang Jasa Ke Belanja Modal (+) 48.069.731.561,80
Posting DED Pada Simda Bmd 2019 9.264.415.700,00
Mutasi Penambahan 2019
181.000,00
Reklas antar KIB Perubahan Permendagri No 17 2007
menjadi Permendagri No 108 tahun 2016 (+) 10.669.911.152,00
Jumlah Penambahan 285.813.347.950,80
Pengurangan
Reklas Antar Kib Belanja Modal (-) 11.971.421.378,00
Reklas Modal Ke Barang Jasa / BHP (-) 3.835.849.050,00
Mutasi Pengurangan 2019
181.000,00
Jumlah Pengurangan 15.807.451.428,00
Rincian penambahan dan pengurangan masing-masing SKPD/ UPT dapat
dilihat pada lampiran 5.33.
Aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan milik Pemerintah Kabupaten Boyolali per
31 Desember 2019 sebesar Rp1.729.808.691.293,75 tidak termasuk 25 Daerah
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
102
Irigasi yang masih tercatat dalam SIMAK BMD Kementrian Pekerjaan Umum
dan Perumahan dengan penjelasan sebagai berikut: a) Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi
ditetapkan bahwa Daerah Irigasi yang menjadi kewenangan Pemerintah
Kabupaten Boyolali adalah 260 Daerah Irigasi;
b) Aset berupa bangunan irigasi yang tercatat dalam KIB DPUPR Kabupaten
Boyolali adalah sebanyak 235 Daerah Irigasi, sedangkan 25 Daerah Irigasi
masih tercatat dalam SIMAK BMD Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan, saat ini sedang dalam proses permohonan hibah dari Bupati
Boyolali kepada Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Rincian 25 Daerah Irigasi masih tercatat dalam SIMAK BMD Kementrian
Pekerjaan Umum sebagai berikut: No
Urut
No Urut DI didalam Permen
PUPR 14/2015 Nama DI
Luas Areal
(Ha)
1 164 D.I. Bajing 5
2 168 D.I. Bertumpuk 11
3 170 D.I. Cebong 8
4 174 D.I. Gatak 14
5 177 D.I. Geneng Timah 7
6 180 D.I. Gunung Maling 41
7 181 D.I. Gunung Sari 15
8 186 D.I. Jelek 10
9 187 D.I. Jipangan 6
10 188 D.I. Jumbleng 5
11 204 D.I. Kongseng Madoh 10
12 213 D.I. Pakelan 3
13 219 D.I. Rejoso III 12
14 220 D.I. Rejoso IV 158
15 221 D.I. Selogan 20
16 223 D.I. Si Elo 5
17 224 D.I. Siaji 20
18 225 D.I. Siasem 14
19 226 D.I. Sibajing 10
20 228 D.I. Siklakah 15
21 229 D.I. Sinongko 6
22 230 D.I. Sisabuk 18
23 238 D.I. Sumber Ledok III 15
24 249 D.I. Sumur Plengeh 10
25 259 D.I. Wesi 8
5) Aset Tetap Lainnya
Aset tetap lainnya milik Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31 Desember 2018
sebesar Rp89,231,193,322.64 dan mengalami perubahan sebesar
Rp15.908.291.859,83 sehingga nilai Aset tetap lainnya per 31 Desember 2019
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
103
sebesar Rp105.139.485.182,47. Perubahan nilai aset tetap lainnya dipengaruhi
oleh penambahan dan pengurangan dengan penjelasan sebagai berikut:
Penambahan Aset Tetap Lainnya:
Belanja Modal 2019 6.154.081.520,00
Reklas Antar KIB Belanja Modal (+) 103.734.500,00
Mutasi Belanja Modal Antar SKPD (+) 5.289.736.420,00
Belanja Modal BOS 10.498.976.214,00
Reklas Antar KIB Belanja Modal BOS (+) 135.175.300,00
Hibah 38.784.000,00
Mutasi Penambahan 2019
700.000,00
Koreksi BPK (+) 58.040.316,00
Jumlah Penambahan 22.279.228.270,00
Pengurangan
Reklas Antar Kib Belanja Modal (-) 327.264.000,00
Mutasi Belanja Modal Antar SKPD (-) 5.289.736.420,00
Reklas Modal Ke Barang Jasa / BHP (-) 12.710.900,00
Reklas Antar KIB Belanja Modal BOS (-) 83.550.292,00
Reklas Blanja Modal Ke Barang Jasa /BHP BOS (-) 16.985.950,00
Penghapusan 2019 9.097.718,00
Mutasi Pengurangan 2019
700.000,00
Reklas antar KIB Perubahan Permendagri No 17 2007
menjadi Permendagri No 108 tahun 2016 (-) 630.891.130,17
Jumlah Pengurangan 6.370.936.410,17
Rincian penambahan dan pengurangan masing-masing SKPD/ UPT dapat
dilihat pada lampiran 5.34.
6) Konstruksi Dalam Pengerjaan
Konstruksi Dalam Pengerjaan milik Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31
Desember 2018 sebesar Rp19,035,601,123.00 dan mengalami perubahan
sebesar Rp1.992.075.338,00 sehingga nilai Aset tetap Kontruksi dalam
Pengerjaan per 31 Desember 2019 sebesar Rp17.043.525.785,00. Perubahan
nilai Konstruksi dalam Pengerjaan dipengaruhi oleh penambahan dan
pengurangan dengan penjelasan sebagai berikut:
Penambahan Aset Tetap Konstruksi dalam Pengerjaan:
Reklas Antar KIB Belanja Modal (+) 9.364.946.160,00
Reklas Belanja Barang Jasa Ke Belanja Modal (+) 432.050.000,00
Jumlah Penambahan 9.796.996.160,00
Pengurangan
LHP / Review Inspektorat (-) 49.715.998,00
Penghapusan Posting DED 11.739.355.500,00
Jumlah Pengurangan 11.789.071.498,00
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
104
Rincian penambahan dan pengurangan masing-masing SKPD/ UPT dapat
dilihat pada lampiran 5.35.
7) Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Akumulasi Penyusutan milik Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31 Desember
2018 sebesar Rp1.325.322.289.571,89 dan mengalami perubahan sebesar
Rp36.436.861.296,95 sehingga nilai Akumulasi Penyusutan per 31 Desember
2019 sebesar Rp1.361.759.150.868,84. Perubahan nilai Akumulasi Penyusutan
dipengaruhi oleh penambahan dan pengurangan, dapat dilihat pada lampiran
5.39.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap milik Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31
Desember 2019 sebesar Rp1.361.759.150.868,84 terdiri dari Akumulasi
Penyusutan Peralatan dan Mesin sebesar Rp354.319.999.226,87, Akumulasi
Penyusutan Gedung dan Bangunan sebesar Rp194.899.600.790,00, dan
Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi, dan jaringan sebesar
Rp812.539.550.851,97
Rincian Penambahan dan Pengurangan Aset Lain-Lain dapat dilihat pada
lampiran 5.39.a
Terdapat Perubahan Peraturan yang dipergunakan untuk Penyusunan Laporan
Keuangan Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31 Desember 2019 dari
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 menjadi Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 108 Tahun 2016 yang mengakibatkan perubahan
Klasifikasikan Aset Tetap (klasifikasi Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan
Bangunan, Jalan, Irigasi dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, dan Kontruksi
Dalam Pengerjaan).
Perubahan Klasifikasi Aset Tetap dirinci sebagai berikut:
Uraian Saldo Per 31
Desember 2018 (audeted)
Penambahan Pengurangan
Saldo Per 1 Januari 2019 sesuai
Permendagri 108 Tahun 2018
Keterangan
Tanah 577.164.347.509,70 - - 577.164.347.509,70 Tidak Berubah
Peralatan dan Mesin
485.558.023.098,06 10.246.359.929,00 - 495.804.383.027,06 Bertambah dari Aset Tetap Lainnya dan Gedung dan Bangunan
Gedung dan Bangunan Gedung
1.099.573.651.418,79 - 17.763.260.017,00 1.081.810.391.401,79 Berkurang ke Jalan, Irigasi dan Jaringan dan Peralatan dan Mesin
Jalan, Irigasi dan Jaringan
1.459.802.794.770,96 10.669.911.152,00 - 1.470.472.705.922,96 Bertambah dari Gedung dan Bangunan
Aset Tetap Lainnya 89.231.193.322,64 - 630.891.130,17 88.600.302.192,47 Berkurang ke Peralatan dan Mesin
Konstruksi Dalam Pengerjaan
19.035.601.123,00 - - 19.035.601.123,00 Tidak Berubah
Jumlah 3.730.365.611.243,15 20.916.271.081,00 18.394.151.147,17 3.732.887.731.176,98
Rincian Penambahan dan Pengurangan masing-masing SKPD/ UPT dapat
dilihat pada lampiran 5.40a - lampiran 5.40d.
d. Aset Lainnya
Aset Lainnya per 31 Desember 2019 sebesar Rp65.632.272.543,68 dan per 31
Desember 2018 sebesar Rp94.378.730.865,65 terinci atas:
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
105
Tabel 5.3.d.1 Aset Lainnya per Tahun 2019 dan 2018
No Uraian 2019 2018
Rp Rp
1 Tagihan Jangka Panjang 261.114.423,26 522.228.865,67
2 Aset Tidak Berwujud 19.360.671.471,00 15.711.519.421,00
Amortisasi Aset Tak Berwujud (12.722.293.784,00) (9.227.635.408,40)
Aset Tak Berwujud Netto 6.638.377.687,00 6.483.884.012,60
3 Aset Lain-lain 107.673.514.607,90 144.893.563.471,14
Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lainnya (46.112.727.850,17) (57.520.945.483,76)
Aset Lain-lain Netto 61.560.786.757,73 87.372.617.987,38
JUMLAH 68.460.278.867,99 94.378.730.865,65
Saldo Aset Lainnya per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
a. Tagihan Jangka Panjang Rp261.114.423,26
Tagihan jangka panjang sebesar Rp261.114.423,26 merupakan bagian dari
perhitungan angsuran piutang atas reklasifikasi Penyertaan Modal Pemerintah
Kabupaten Boyolali di PUDAM Kabupaten Boyolali sebesar Rp261.114.442,41
berdasarkan Addendum Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten
Boyolali dengan PDAM Kabupaten Boyolali Nomor : 539/02438/06/04 –
Nomor : 077/189.B/VI/2004 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten
Boyolali kepada PDAM Kabupaten Boyolali sehingga nilai tagihan angsuran per
31 Desember 2019 sebesar Rp261.114.423,26.
b. Aset Tidak Berwujud Rp19.360.671.471,00
Aset Tak berwujud milik Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31 Desember
2018 sebesar Rp15,711,519,421.00 dengan penambahan Belanja Modal
Rp3.649.152.050,00 dan penambahan amortisasi sebesar Rp3.494.658.375,60.
Rincian Penambahan dan Pengurangan Aset Tidak Berwujud dan Penambahan
Amortisasi masing-masing SKPD/ UPT dapat dilihat pada Lampiran 5.37 dan
5.38.
c. Aset Lain – lain Rp107.673.514.607,90
Aset Lain-lain per 31 Desember 2018 sebesar Rp144.893.563.471,14 dan Aset
Lain-lain per 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp107.673.514.607,90
mengalami perubahan sebesar Rp37.220.048.863,24.
Perubahan nilai Aset Lain-lain dipengaruhi oleh penambahan dan pengurangan
dengan penjelasan sebagai berikut:
Penambahan Aset Lain – lain
Mutasi Penambahan 2019 3.719.115.271,00
Reklas antar KIB Perubahan Permendagri No 17 2007
menjadi Permendagri No 108 tahun 2016 (+) 547.245.259,00
Koreksi BPK (+) 2.828.006.324,31
Jumlah Penambahan 7.094.366.854,31
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
106
Pengurangan
Penghapusan 2019 40.508.618.596,55
Mutasi Pengurangan 2019 3.756.661.321,00
Reklas antar KIB Perubahan Permendagri No 17 2007
menjadi Permendagri No 108 tahun 2016 (-) 14.135.800,00
Koreksi BPK (-) 35.000.000,00
Jumlah Pengurangan 44.314.415.717,55
Rincian Penambahan dan Pengurangan masing-masing SKPD/UPT dapat
dilihat pada lampiran 5.36.
Aset Lain-lain per 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp107.673.514.607,91
terdiri dari Aset Lain-lain Rusak Berat sebesar Rp98.546.383.894,12 dan Aset
Lain-lain tidak diketahui keberadaannya sebesar Rp9.127.130.713,79.
Aset lain-lain adalah Aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari
penggunaan aktif pemerintah direklasifikasi ke dalam Aset lain-lain. Hal ini
dapat disebabkan karena rusak berat, usang, dan/atau aset tetap yang tidak
digunakan karena sedang menunggu proses pemindahtanganan (Proses
penjualan, Sewa beli, Penghibahan, Penyertaan modal).
Aset Lain-lain Netto per 31 Desember 2019 adalah sebesar
Rp107.673.514.607,91 merupakan reklasifikasi aset tetap ke Aset Lain-lain
dengan rincian Reklas dari Tanah (Pemanfaatan Sewa Aset Tetap Tanah oleh
Pemerintah Kabupaten Boyolali) sebesar Rp2.828.006.324,31,00, Reklas dari
Peralatan dan Mesin sebesar Rp25.566.078.225,43, Reklas dari Gedung dan
Bangunan sebesar Rp38.414.490.797,53, Reklas Dari Jalan Irigasi dan Jaringan
sebesar Rp38.871.850.540,00, dan Reklas dari Aset Tetap Lainnya sebesar
Rp1.993.088.720,64.
Rincian Penambahan dan Pengurangan Aset Lain-Lain dapat dilihat pada
lampiran 5.36.a
d. Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain Rp46.112.727.850,17
Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31
Desember 2018 sebesar Rp57.520.945.483,76 dan mengalami perubahan
sebesar Rp11.408.217.633,59 sehingga nilai Akumulasi Penyusutan Aset Lain-
lain per 31 Desember 2019 sebesar Rp46.112.727.850,17.
Rincian Penambahan dan Pengurangan masing-masing SKPD/ UPT dapat
dilihat pada lampiran 5.40.
Terdapat Perubahan Peraturan yang dipergunakan untuk Penyusunan Laporan
Keuangan Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31 Desember 2019 dari
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 menjadi Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 108 Tahun 2016 yang mengakibatkan perubahan
Klasifikasikan Aset Tetap (klasifikasi Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan
Bangunan, Jalan, Irigasi dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, dan Kontruksi
Dalam Pengerjaan).
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
107
Uraian Saldo Per 31 Desember 2018
(audeted)
Penambahan Pengurangan Saldo Per 1 Januari 2019
Permendagri 108
Keterangan
Aset Lain-lain 144.893.563.471,14 547.245.259,00 14.135.800,00 145.426.672.930,14 Berubah antar klasifikasi di dalam Aset lain-lain
Jumlah 144.893.563.471,14 547.245.259,00 14.135.800,00 145.426.672.930,14
Rincian Penambahan dan Pengurangan masing-masing SKPD/ UPT dapat
dilihat pada lampiran 5.40e
Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain milik Pemerintah Kabupaten Boyolali
per 31 Desember 2019 sebesar Rp46.112.727.850,17 terdiri dari Akumulasi
Penyusutan Aset Lainnya Peralatan dan Mesin sebesar Rp33.106.879.255,17,
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya Gedung dan Bangunan sebesar
Rp8.697.332.555,00, dan Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya Jalan, Irigasi,
dan jaringan sebesar Rp4.308.516.040,00
Rincian Penambahan dan Pengurangan Aset Lain-lain dapat dilihat pada
lampiran 5.40f .
e. Kewajiban
Akun kewajiban per 31 Desember 2019 sebesar Rp 25.922.007.639,76 terinci atas:
Tabel 5.3.e.1 Kewajiban Tahun 2019 dan 2018
No Uraian 2019 2018
Rp Rp
1 Pendapatan Diterima di Muka 5.995.809.761,86 6.406.469.215,28
2 Utang Beban 19.126.197.877,90 14.787.729.962,00
3 Utang Jangka Pendek Lainnya 800.000.000,00 10.545.867.800,00
JUMLAH 25.922.007.639,76 31.740.066.977,28
a. Pendapatan Diterima di Muka Rp5.995.809.761,86
Saldo pendapatan diterima dimuka Rp5.995.809.761,86 beberapa diantaranya
sebagai berikut:
a) Pendapatan Dinas Perhubungan sebesar Rp805.223,61 merupakan
penerimaan sewa kios terminal selama jangka waktu 5 (lima) tahun;
b) Pendapatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP ) di tahun 2019 sebesar Rp24.835.377,61;
c) Pendapatan diterima dimuka pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian
sebesar Rp4.122.955.275,68 atas retribusi kios pelayanan pasar; dan
d) Pendapatan BKD sebesar Rp 1.847.213.884,96 terdiri dari pendapatan
sewa tanah dan gedung sebesar Rp295.887.565,62, pajak reklame
Rp1.203.216.108,34 serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar
Rp348.110.211,00.
Rincian pendapatan diterima dimuka sebagaimana disajikan pada lampiran
5.41, 5.42 dan 5.43.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
108
b. Utang Beban Rp19.126.197.877,90
Merupakan utang Pemerintah Kabupaten Boyolali yang pembayarannya akan
dilakukan di kemudian hari atau sampai tanggal pelaporan belum dilakukan
pembayaran, seperti kekurangan rapelan gaji, kekurangan tambahan
penghasilan, rapelan gaji PTT, beban listrik, telepon, air, dan koran bulan
Desember 2019, jasa pelayanan, insentif pemungutan retribusi pajak daerah dan
BPHTB, pemeliharaan limbah, dengan rincian sebagaimana terdapat pada
lampiran 5.44 dan 5.45.
Tabel 5.3.e.2 Utang Beban Tahun 2019 dan 2018
No Uraian 2019 2018
Rp Rp
1 Utang Beban Pegawai 8.922.985.186,90 6.453.433.437,00
2 Utang Beban Barang dan Jasa 10.203.212.691,00 8.334.296.525,00
JUMLAH 19.126.197.877,90 14.787.729.962,00
c. Utang Jangka Pendek Lainnya Rp800.000.000,00
Utang jangka pendek lainnya merupakan sisa pinjaman yang belum dilunasi
oleh RSUD Simo atas pinjaman yang diajukan kepada BPD Bank Jateng
sebesar Rp2.900.000.000,00 dan baru dapat dilunasi sebesar
Rp2.100.000.000,00 melalui mekanisme debet rekening BLUD RSUD Simo
nomor rekening 1082-00139-1 sebanyak tiga kali transaksi pembayaran
angsuran kredit pinjaman yakni Rp800.000.000,00 pada tanggal 19 November
2019, Rp600.000.000,00 pada tanggal 26 November 2019, dan
Rp700.000.000,00 pada tanggal 4 Desember 2019.
f. Ekuitas
Ekuitas Kabupaten Boyolali Tahun 2019 sebesar Rp3.744.222.069.562,68
mengalami perubahan sebesar Rp659.871.172.695,06 jika dibandingkan nilai
ekuitas tahun 2018 sebesar Rp3.084.350.896.867,62. Perubahan nilai ekuitas
tersebut dipengaruhi oleh:
Surplus Tahun Berjalan-LO 288.297.768.072,40
Dampak Kumulatif Perubahan
Kebijakan/Kesalahan Mendasar:
1) Koreksi Piutang (15.931.751.851,00)
2) Koreksi Penyisihan Piutang 3.217.500,00
3) Koreksi Aset Tetap 309.368.042.863,83
4) Koreksi Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 132.779.641.024,50
5) Koreksi Investasi Jangka Panjang (67.853.368.881,95)
6) Koreksi Aset Lainnya 4.742.056.483,31
7) Koreksi Amortisasi Aset Lainnya (2.820.470.965,60)
8) Koreksi Ekuitas Lainnya 11.286.038.449,57
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
109
4. Laporan Operasional
Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah
ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan. Unsur yang
dicakup secara langsung dalam Laporan Operasional terdiri dari Pendapatan-LO,
Beban dan Surplus/Defisit Operasional. Ringkasan Laporan Operasional Pemerintah
Kabupaten Boyolali untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2019
sebagai berikut:
Tabel 5.4.1 Laporan Operasional
No Uraian Saldo Saldo
2019 2018
Rp Rp
1. Pendapatan - LO 2.355.186.599.261,79 2.286.247.345.639,60
2. Beban 2.037.415.328.122,25 1.869.906.158.094,71
Penjelasan rinci Laporan Operasional Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali untuk
Tahun Anggaran 2019 sebagai berikut:
a. Pendapatan – LO
Pendapatan – LO adalah hak Pemerintah Kabupaten Boyolali yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih, yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah
(PAD), Pendapatan Transfer dan Lain – lain Pendapatan yang Sah. Realisasi
Pendapatan – LO Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali untuk Tahun Anggaran
2019 sebesar Rp2.355.186.599.261,79 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.4.a.1 Realisasi Pendapatan – LO
No Uraian
Saldo 2019 Rp
Saldo 2018 Rp
1 Pendapatan Asli Daerah – LO 382.457.800.504,48 385.492.096.732,60
2 Pendapatan Transfer– LO 1.882.931.409.228,00 1.819.596.818.976,00
3 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 89.797.389.529,00 81.158.429.931,00
JUMLAH 2.355.186.599.261,79 2.286.247.345.639,60
1) Pendapatan Asli Daerah – LO Rp382.457.800.504,48
Pendapatan Asli Daerah – LO Pemerintah Kabupaten Boyolali adalah
Pendapatan untuk Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp382.457.800.504,48 dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 5.4.a.2 Realisasi Pendapatan Asli Daerah - LO
No Uraian
Saldo 2019 Rp
Saldo 2018 Rp
1 Pendapatan Pajak Daerah – LO 155.405.331.295,49 143.510.171.275,38
2 Pendapatan Retribusi Daerah – LO 19.056.858.027,61 15.091.191.117,85
3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan – LO
2.483.329.475,54 32.294.874.691,04
4 Lain-lain PAD Yang Sah–LO 205.512.281.705,83 194.595.859.648,33
JUMLAH 382.457.800.504,48 385.492.096.732,60
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
110
Pendapatan Pajak Daerah – LO sebesar Rp155.405.331.295,49 merupakan PAD
yang tarifnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Boyolali.
Pemungutan penerimaan dan pengelolaan pendapatan pajak daerah
dilaksanakan oleh Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Boyolali.
Rincian untuk realisasi Pendapatan Pajak Daerah – LO adalah sebagaimana
terdapat pada lampiran 5.46.
Pendapatan Retribusi Daerah – LO sebesar Rp19.056.858.027,61 merupakan
PAD yang tarifnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah (Perda) dan terkait
langsung dengan pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten
Boyolali. Pemungutan dan pengelolaan pendapatan retribusi daerah dilakukan
oleh masing-masing SKPD sebagai unit pendapatan. Rincian realisasi
Pendapatan Retribusi Daerah – LO adalah sebagaimana terdapat pada lampiran
5.47.
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan – LO sebesar
Rp2.483.329.475,54 merupakan PAD dalam bentuk pendapatan deviden dan
hasil investasi atas penyertaan pada kepemilikan saham Badan Usaha Milik
Daerah. Pendapatan deviden diperoleh dari penyertaan modal minoritas yang
dicatat berdasarkan metode biaya, pendapatan investasi diperoleh atas
penyertaan modal dengan kepemilikan signifikan yang dicatat berdasarkan
metode ekuitas.
Lain – lain PAD yang Sah – LO sebesar Rp205.512.281.705,83 merupakan
PAD selain pajak daerah, retribusi daerah dan hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan yang realisasinya untuk Tahun Anggaran 2019 adalah
sebagaimana terdapat pada lampiran 5.48.
2) Pendapatan Transfer – LO Rp1.882.931.409.228,00
Pendapatan Transfer – LO Pemerintah Kabupaten Boyolali adalah Pendapatan
untuk Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp1.882.931.409.228,00 dengan rincian
sebagaimana terdapat pada lampiran 5.49.
Realisasi Transfer Pemerintah Daerah Lainnya – LO Pemerintah Kabupaten
Boyolali sebesar Rp137.375.141.417,00 merupakan penerimaan Bagi Hasil
Pajak Daerah Provinsi Jawa Tengah kepada Kabupaten/Kota sebesar
Rp110.565.896.937,00 dan Bagi Hasil Pajak Rokok Tahun 2019 sebesar
Rp26.809.244.480,00. Realisasi Bantuan Keuangan – LO Pemerintah
Kabupaten Boyolali sebesar Rp35.305.000.000,00 merupakan bantuan
keuangan dari Pemerintah Provinsi Jateng untuk Bantuan Keuangan Provinsi
Kegiatan TMMD sebesar Rp915.000.000,00, bantuan keuangan bidang
pendidikan sebesar Rp7.890.000.000,00, dan Bantuan Gubernur Bidang Sarana
Prasarana Jalan sebesar Rp26.500.000.000,00.
3) Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah – LO Rp89.797.389.529,00
Lain Lain Pendapatan yang Sah – LO Pemerintah Kabupaten Boyolali adalah
Pendapatan untuk Tahun Anggaran 2019 dengan rincian sebagai berikut:
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
111
Tabel 5.4.a.3 Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah – LO
No Uraian Saldo Saldo
2019 2018
Rp Rp
1 Hibah PDAM 2.706.000.000,00 3.885.000.000,00
2 Penerimaan Hibah Sanitas (DPUPR) 330.000.000,00
3 Program Hibah Air Minum 2.000.000.000,00 1.040.000.000,00
4 Penerimaan Dana Rehab Rekon (BPBD) 4.537.584.000,00
5 Pendapatan Hibah Dana BOS 80.223.805.529,00 76.233.429.931,00
JUMLAH 89.797.389.529,00 81.158.429.931,00
b. Beban Daerah
Beban adalah kewajiban Pemerintah Kabupaten Boyolali yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan bersih. Realisasi beban Pemerintah Kabupaten Boyolali
untuk Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp2.037.415.328.122,25 dengan rincian
sebagai berikut:
Tabel 5.4.b.1 Realisasi Beban – LO
No Uraian Saldo Saldo
2019 2018
Rp Rp
1 Beban Operasi 1.653.805.379.905,25 1.526.286.708.759,71
2 Beban Transfer 383.609.948.217,00 343.619.449.335,00
JUMLAH 2.037.415.328.122,25 1.869.906.158.094,71
Rincian beban operasi – LO sebesar Rp1.653.805.379.905,25 adalah sebagai
berikut:
Tabel 5.4.b.2 Realisasi Beban Operasi – LO
No Uraian
Saldo Saldo
2019 2018
Rp Rp
1 Beban Pegawai - LO 900.496.173.469,90 877.318.490.534,00
2 Beban Persediaan 86.690.975.275,77 75.520.441.655,36
3 Beban Jasa 362.253.163.010,58 326.045.107.419,65
4 Beban Pemeliharaan 34.022.118.438,00 8.991.200.741,00
5 Beban Perjalanan Dinas 31.978.534.318,00 32.837.942.015,00
6 Beban Hibah 39.492.443.000,00 34.486.830.000,00
7 Beban Bantuan Sosial 14.338.500.000,00 15.563.237.500,00
8 Beban Penyusutan dan Amortisasi 169.890.689.731,45 138.113.721.755,17
9 Beban Penyisihan Piutang 12.967.782.661,55 16.299.737.139,53
10 Beban Lain-lain 1.675.000.000,00 1.110.000.000,00
JUMLAH 1.653.805.379.905,25 1.526.286.708.759,71
A. Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai Pemerintah Kabupaten Boyolali untuk Tahun Anggaran
2019 sebesar Rp900.496.173.469,90 dengan rincian sebagai berikut:
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
112
Tabel 5.4.b.3 Realisasi Beban Pegawai – LO
No Uraian Saldo Saldo
2019 2018
Rp Rp
1 Beban Gaji dan Tunjangan - LO 602.338.896.328,90 595.349.745.406,00
2 Beban Tambahan Penghasilan PNS 284.477.993.814,00 270.042.763.909,00
3 Beban Penerimaan Lainnya Pimpinan & Anggota DPRD serta KDH/WKDH - LO
8.435.100.000,00 6.163.200.000,00
4 Beban Insentif Pemungutan Pajak Daerah 4.477.512.500,00 5.139.500.000,00
5 Beban Insentif Pemungutan Retribusi Daerah
671.341.157,00 536.109.719,00
6 Beban Uang Lembur 95.329.670,00 87.171.500,00
JUMLAH 900.496.173.469,90 877.318.490.534,00
Realisasi Beban Pegawai – LO per SKPD terinci pada lampiran 5.50.
B. Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan Pemerintah Kabupaten Boyolali untuk Tahun
Anggaran 2019 sebesar Rp86.690.975.275,77, mengalami kenaikan sebesar
Rp11.170.533.620,41 atau 14,79% dibanding tahun 2018 sebesar
Rp75.520.441.655,36.
Beban persediaan sebesar Rp86.690.975.275,77 terdiri dari:
- Beban Bahan Pakai Habis Rp 21.954.330.350,93
- Beban Persediaan Bahan/ Material Rp 8.655.287.814,84
- Beban Cetak dan Penggandaan Rp 7.413.345.216,00
- Beban Makanan dan Minuman Rp 16.964.285.909,00
- Beban Pakaian Dinas dan Atributnya Rp 679.585.600,00
- Beban Pakaian Kerja Rp 246.223.800,00
- Beban Pakaian khusus dan hari-hari tertentu Rp 219.964.000,00
- Beban Barang Untuk Diserahkan kepada
Masyarakat/Pihak Ketiga
Rp 30.557.952.585,00
C. Beban Jasa
Jumlah Beban Jasa Pemerintah Kabupaten Boyolali untuk Tahun Anggaran
2019 sebesar Rp362.253.163.010,58, mengalami kenaikan sebesar
Rp36.208.055.590,93 atau 11,11% dibanding tahun 2018 sebesar
Rp326.045.107.419,65.
Beban jasa sebesar Rp362.253.163.010,58 terdiri dari:
- Beban Jasa Kantor Rp 105.628.535.663,00
- Beban Premi Asuransi Rp 13.588.294.835,92
- Beban Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir Rp 1.582.258.840,66
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
113
- Beban Sewa Sarana Mobilitas Rp 185.005.000,00
- Beban Sewa Alat Berat Rp 5.000.000,00
- Beban Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor Rp 718.601.000,00
- Beban Jasa Konsultasi Rp 1.596.668.680,00
- Beban Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan
Teknis PNS
Rp 5.209.645.050,00
- Beban Honorarium PNS - LO Rp 206.323.528,00
- Beban Honorarium Non PNS - LO Rp 9.470.039.776,00
- Beban Honorarium Pengelola Dana BOS Rp 10.021.947.743,00
- Beban Barang Dana BOS Rp 47.313.455.115,00
- Beban Honorarium Pengelola Dana BLUD Rp 46.905.564.913,00
- Beban Barang dan Jasa Dana BLUD Rp 111.979.299.810,00
- Beban Beasiswa Pendidikan Dasar dan Menengah Rp 179.500.000,00
- Beban Uang/Barang untuk diberikan kepada Pihak
Ketiga/Masyarakat
Rp 2.405.859.590,00
- Beban Bantuan Sosial Barang Rp 849.865.683,00
- Beban Barang EktraKomptable Rp 4.407.297.783,00
D. Beban Pemeliharaan
Jumlah Pemeliharaan Pemerintah Kabupaten Boyolali untuk Tahun Anggaran
2019 sebesar Rp34.022.118.438,00, mengalami kenaikan sebesar
Rp25.030.917.697,00 atau 278,39% dibanding tahun 2018 sebesar
Rp8.991.200.741,00.
Beban pemeliharaan sebesar Rp34.022.118.438,00 terdiri dari:
- Beban Pemeliharan Peralatan dan Mesin Rp 1.670.443.698,00
- Beban Pemeliharan Gedung dan Bangunan Rp 6.470.935.660,00
- Beban Pemeliharan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Rp 20.310.752.250,00
- Beban Pemeliharan Aset Tetap Lainnya Rp 1.571.749.521,00
- Beban Jasa Service Rp 1.114.918.504,00
- Beban Penggantian Suku Cadang Rp 2.082.927.604,00
- Beban Bahan Bakar Minyak/Gas dan pelumas Rp 390.472.237,00
- Beban Jasa KIR Rp 3.751.000,00
- Beban Pajak Kendaraan Bermotor Rp 307.887.963,00
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
114
- Beban Surat Tanda Nomor Kendaraan Rp 98.280.001,00
E. Beban Perjalanan Dinas
Jumlah Beban Perjalanan Dinas Pemerintah Kabupaten Boyolali untuk Tahun
Anggaran 2019 sebesar Rp31.978.534.318,00, mengalami penurunan sebesar
Rp859.407.697,00 atau 2,62% dibanding tahun 2018 sebesar
Rp32.837.942.015,00. Beban perjalanan dinas sebesar Rp31.978.534.318,00
terdiri dari Beban Perjalanan Dinas Dalam Daerah sebesar Rp5.619.175.257,00
dan Beban Perjalanan Dinas Luar Daerah sebesar Rp26.359.359.061,00.
Rincian beban barang dan jasa dapat dilihat pada Lampiran 5.51.
F. Beban Hibah
Beban hibah merupakan kewajiban Pemerintah Kabupaten Boyolali atas
pemberian hibah. Jumlah Beban Hibah Tahun Anggaran 2019 sebesar
Rp39.492.443.000,00 sebagaimana yang disajikan dalam lampiran 5.54.
Tabel 5.4.b.4 Realisasi Beban Hibah – LO
No Uraian Realisasi Realisasi
2019 2018
Rp Rp
1 Belanja Hibah kepada Pemerintah 340.000.000,00 90.000.000,00
2 Belanja Hibah kepada Kelompok Masyarakat
- -
3 Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi
38.756.363.000,00 34.000.750.000,00
4 Belanja Hibah Dana BOS untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
396.080.000,00 396.080.000,00
a. Belanja Hibah Dana BOS ke SD Swasta
dan MI 153.180.000,00 153.180.000,00
b. Belanja Hibah Dana BOS ke SMP Swasta
dan MTs 242.900.000,00 242.900.000,00
c. Belanja Hibah Dana BOS ke SMA/SMK
Swasta - -
JUMLAH 39.492.443.000,00 34.486.830.000,00
G. Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Sosial terdiri atas bantuan sosial kepada masyarakat dan
kelompok masyarakat. Bantuan Sosial merupakan pemberian bantuan berupa
uang/barang dari pemerintah daerah kepada individu, keluarga, kelompok
dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang
bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial.
Jumlah Beban Bantuan Sosial Tahun 2019 sebesar Rp14.338.500.000,00
terdapat di Badan Keuangan Daerah sebagaimana terdapat pada lampiran 5.53.
Sesuai dengan bidangnya bantuan sosial diberikan untuk:
a. Bantuan sosial bidang penyandang masalah sosial sebesar Rp12.500.000,00
b. Bantuan sosial bidang kependidikan sebesar Rp1.125.000.000,00
c. Bantuan sosial kepada anggota masyarakat sebesar Rp13.201.000.000,00
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
115
H. Beban Penyusutan dan Amortisasi
Tabel 5.4.b.5 Realisasi Beban Penyusutan dan Amortisasi – LO
No Uraian
Saldo Saldo
2019 2018
Rp Rp
1 Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin
65.517.999.591,45 137.503.822.198,17
2 Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan
23.601.889.819,00 -
3 Beban Penyusutan Jalan, Irigasi, dan jaringan
80.096.612.911,00 -
4 Beban Penyusutan Aset Tetap Lainnya - 1.632.437,00
5 Beban Amortisasi Aset Tidak Berwujud 674.187.410,00 608.267.120,00
JUMLAH 169.890.689.731,45 138.113.721.755,17
I. Beban Penyisihan Piutang
Beban Penyisihan Piutang sebesar Rp12.967.782.661,55 terdiri dari beban
penyisihan piutang pendapatan sebesar Rp12.935.554.757,31 dan beban
penyisihan piutang lainnya sebesar Rp32.227.904,24. Rincian perhitungan
beban penyisihan piutang terdapat pada lampiran 5.24.
J. Beban Lain-lain
Beban lain-lain sebesar Rp1.675.000.000,00 merupakan Beban Penyisihan
Dana Bergulir / pinjaman kepada PD.BPR BKK Boyolali sebesar
Rp1.485.000.000,00 dan pada PT.BPR Bank Boyolali sebesar
Rp190.000.000,00.
K. Beban Transfer
Beban Transfer Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali untuk Tahun Anggaran
2019 sebesar Rp383.609.948.217,00 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.4.b.6 Realisasi Beban Transfer – LO
No Uraian
Saldo Saldo
2019 2018
Rp Rp
Transfer Bagi Hasil Pendapatan
1 Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah
Kepada Pemerintahan Kabupaten/Kota 9.468.866.000,00 12.894.520.000,00
2
Transfer Bagi Hasil Pendapatan
Lainnya Kepada Pemerintahan
Kabupaten/Kota/Desa
1.552.254.500,00 2.059.207.000,00
Transfer Bantuan Keuangan
1 Transfer Bantuan Keuangan ke Desa 371.609.249.000,00 327.704.854.000,00
2 Transfer Bantuan kepada Partai politik 979.578.717,00 960.868.335,00
JUMLAH 383.609.948.217,00 343.619.449.335,00
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
116
c. Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO
2019 (Rp) 2018 (Rp)
Defisit dari Kegiatan Non Operasional
Lainnya
40.508.618.596,55 0.00
Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar Rp40.508.618.596,55
merupakan pengurangan aset lainnya karena penghapusan tahun 2019 sebesar
Rp40.508.618.596,55.
d. Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya – LO
2019 (Rp) 2018 (Rp)
Surplus dari Kegiatan Non Operasional
Lainnya – LO
11.700.392.669,40 1,355,424,206.71
Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya-LO sebesar Rp11.700.392.669,40
terdiri dari:
1 Penyesuaian Penyisihan piutang Investasi permanen lainnya
dan bunga atas investasi
11.752.637,64
2 Penyesuaian Penyisihan Piutang Retribusi Pasar dan Surplus
Defisit Non Operasional LO
132.051.995,19
3 Penyesuaian Pengurangan Penyisihan Piutang Bagian Tagihan
Angsuran PUDAM Tahun 2019 dan Surplus Defisit Non
Kegiatan Operasional
26.111.445,12
4 Surplus defisit (0,82)
5 Penyesuaian Penyisihan Piutang Sewa Gedung, Beban
Penyisihan Piutang, dan Surplus Defisit Kegiatan Non
Operasional LO
52.074,79
6 penyisihan piutang pajak daerah dan surplus defisit LO 749.773.756,63
7 Penyesuaian Penyisihan Piutang Denda Pajak, Beban
Penyisihan Piutang Lain-lain PAD yang Sah, Surplus
Kegiatan Non Operasional
1.924.393,77
8 Penyesuaian Penyisihan Piutang Bunga Deposito, Beban
Penyisihan Piutang, dan Surplus Defisit Kegiatan Non
Operasional LO
918.124,14
9 Penyesuaian Penyisihan Piutang bagian laba atas penyertaan
Modal dan Surplus Defisit Kegiatan Non Operasional LO
69.852.032,63
10 Penyesuaian Penyisihan Piutang denda pajak BPHTB atas
keterlambatan dan Surplus Defisit Kegiatan Non Operasional
LO
310.000,00
11 penyesuaian atas akumulasi peyisihan piutang yang telah
dilunasi
90.728.000,00
12 Penyisihan Piutang BLUD TA 2018 376.588.656,00
13 Surplus atas Penyisihan Piutang Tahun 2019 10.240.329.554,33
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
117
e. Beban Luar Biasa
2019 (Rp) 2018 (Rp)
Beban Luar Biasa 665.277.140,00 912.524,00
Beban Luar Biasa pada Tahun Anggaran 2019 merupakan Belanja Tak Terduga
untuk Keperluan Penggantian Pipa Air Bersih dan Assesorisnya karena Bencana
Kebakaran Gunung Merbabu Kabupaten Boyolali TA. 2019 sebesar
Rp665.277.140,00.
5. Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas adalah laporan yang memberikan informasi arus masuk dan keluar
kas dan setara kas pemerintah selama satu periode akuntansi serta saldo kas per
tanggal laporan.
Laporan Arus Kas yang disajikan dalam Laporan keuangan ini menggambarkan aliran
kas dari Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi, Aktivitas Pembiayaan dan Aktivitas
Non Anggaran yang terjadi yang dikelola oleh Badan Keuangan Daerah (BKD) selaku
pengelola keuangan daerah.
a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp504.515.954.052,00 merupakan
indikator yang menunjukkan kemampuan Pemerintah Kabupaten Boyolali dalam
menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasi di masa yang
akan datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Arus kas bersih dari
aktivitas operasi merupakan selisih arus kas masuk dengan arus kas keluar dengan
rincian sebagaimana terdapat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.5.a.1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi
No. Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)
A Arus Masuk Kas
1 Pendapatan Pajak Daerah - LRA 149.666.539.729,00 134.430.549.029,00
2 Pendapatan Retribusi Daerah - LRA 21.088.974.161,00 16.089.868.680,00
3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - LRA
13.970.406.527,00 18.987.096.778,00
4 Lain-lain PAD Yang Sah - LRA 208.742.707.683,00 172.660.588.207,00
5 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - LRA
1.436.635.314.225,00 1.438.528.619.300,00
6 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - LRA
266.142.285.000,00 216.498.474.000,00
7 Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Lainnya - LRA
134.175.358.417,00 127.480.524.105,00
8 Bantuan Keuangan - LRA 35.305.000.000,00 21.157.449.000,00
9 Pendapatan Hibah - LRA 89.797.389.529,00 81.158.429.931,00
Jumlah Arus Masuk Kas 2.355.523.975.271,00 2.226.991.599.030,00
B Arus Keluar Kas
1 Belanja Pegawai 898.026.621.720,00 876.508.444.540,00
2 Belanja Barang dan Jasa 514.875.231.142,00 433.961.804.449,00
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
118
No. Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)
3 Belanja Hibah 39.492.443.000,00 34.486.830.000,00
4 Belanja Bantuan Sosial 14.338.500.000,00 15.563.237.500,00
5 Belanja Tak Terduga 665.277.140,00 912.524,00
6 Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 9.468.866.000,00 12.894.520.000,00
7 Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 1.552.254.500,00 2.059.207.000,00
8 Transfer Bantuan Keuangan ke Desa 371.609.249.000,00 327.704.854.000,00
9 Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 979.578.717,00 960.868.335,00
Jumlah Arus Keluar Kas 1.851.008.021.219,00 1.704.140.678.348,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 504.515.954.052,00 522.850.920.682,00
b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas dari aktivitas investasi sebesar Rp(539.466.608.218,00) mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan
sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung
pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa yang akan datang. Arus kas dari
aktivitas investasi terdiri dari arus kas masuk dan arus kas keluar dengan rincian
sebagaimana terdapat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.5.a.2 Arus Kas Aktivitas Investasi
No. Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)
A Arus Masuk Kas
1 Hasil Penjualan Peralatan/Mesin - LRA 71.478.803,00 249.519.742,00
2 Hasil Penjualan Gedung dan Bangunan - LRA 132.970.000,00 514.401.400,00
3 Hasil Penjualan Aset Tetap Lainnya - LRA 2.800.000,00 25.189.890,00
4 Hasil Penjualan Aset Lainnya - LRA 1.755.986.499,00 -
Jumlah Arus Masuk Kas 1.963.235.302,00 789.111.032,00
B Arus Keluar Kas
1 Belanja Modal Tanah 31.599.383.176,00 61.433.893.000,00
2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 88.591.280.272,00 88.365.912.185,00
3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 184.815.082.330,00 178.440.132.849,00
4 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 206.739.374.708,00 146.198.275.346,00
5 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 16.653.057.734,00 23.508.175.024,00
6 Belanja Modal-Pengadaan Aset Tak Berwujud 2.195.665.300,00 1.025.695.500,00
7 Penyertaan Modal/Investasi Pemerintah Daerah 10.836.000.000,00 -
Jumlah Arus Keluar Kas 541.429.843.520,00 498.972.083.904,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (539.466.608.218,00) (498.182.972.872,00)
c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Saldo Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan/Pembiayaan per 31 Desember
2019 defisit sebesar Rp7.368.885.557,00, mencerminkan penerimaan pembiayaan
lebih kecil dibandingkan dengan pengeluaran pembiayaan dihitung berdasarkan
arus kas bruto sehubungan dengan defisit pembiayaan atau penggunaan surplus
anggaran, yang bertujuan untuk memprediksi klaim pihak lain terhadap arus kas
pemerintah dan klaim pemerintah terhadap pihak lain di masa yang akan datang.
Arus kas dari aktivitas pembiayaan dapat dilihat sebagaimana terdapat pada tabel
dibawah ini:
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
119
Tabel 5.5.a.3 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan
No. Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)
A Arus Masuk Kas
1 Pinjaman Dalam Negeri dari Bank 7.900.000.000,00 10.500.000.000,00
2 Penerimaan Kembali Piutang kepada Perusahaan Daerah 2.331.114.443,00 261.114.443,00
Jumlah Arus Masuk Kas 10.231.114.443,00 10.761.114.443,00
B Arus Keluar Kas
1 Penyertaan Modal/Investasi Pemerintah Daerah - 28.051.000.000,00
2 Pembayaran Pokok Pinjaman kepada Bank 17.600.000.000,00 9.500.000.000,00
3 Pemberian Pinjaman Daerah Kepada BUMD - 5.000.000.000,00
Jumlah Arus Keluar Kas 17.600.000.000,00 42.551.000.000,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan/Pembiayaan (7.368.885.557,00) (31.789.885.557,00)
d. Arus Kas dari Aktivitas Transitoris
Arus kas bersih dari aktivitas transistoris sebesar Rp(168.125.692,50) merupakan
saldo penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi anggaran.
Arus kas ini meliputi Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) yang berasal dari jumlah
dana yang dipotong dari Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) untuk pihak ketiga
seperti pajak-pajak negara, potongan tabungan uang muka perumahan PNS dan
iuran wajib PNS (Taspen dan Askes), penerimaan sisa UP dari Bendahara
Pengeluaran tahun lalu, dan Sisa UP yang ada pada Bendahara Pengeluaran tahun
berjalan. Rincian arus kas dari aktivitas transitoris/non anggaran sebagaimana
terdapat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.5.a.4 Arus Kas dari Aktivitas Transitoris
No. Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)
A Arus Masuk Kas
1 Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 156.839.986.866,00 151.977.666.541,00
2 Saldo Kas di Bendahara Penerimaan Tahun Lalu 121.500,00 5.081.000,00
3 Saldo Sisa UP Tahun Lalu 121.672,00 40.549.215,00
Jumlah Arus Masuk Kas 156.840.230.038,00 152.023.296.756,00
B Arus Keluar Kas
1 Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 156.839.986.866,00 151.977.666.541,00
2 Saldo Kas di Bendahara Penerimaan Tahun Berkenaan
111.500,00 121.500,00
3 Saldo Sisa UP Tahun Berkenaan - 121.672,00
4 Koreksi SiLPA 168.257.364,50 165.850.146,00
Jumlah Arus Keluar Kas 157.008.355.730,50 152.143.759.859,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas transitoris (168.125.692,50) (120.463.103,00)
e. Kenaikan/(Penurunan) Bersih Kas
Penurunan Bersih Kas selama periode tahun 2019 sebesar Rp42.487.665.415,50
berasal dari:
1) Arus kas bersih aktivitas operasi Rp504.515.954.052,00
2) Arus kas bersih investasi Rp(539.466.608.218,00)
3) Arus kas bersih aktivitas pendanaan Rp (7.368.885.557,00)
4) Arus kas bersih aktivitas transitoris Rp (168.125.692,50)
Penurunan Bersih Kas Rp (42.487.665.415,50)
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
120
Rincian Kenaikan / Penurunan Bersih Kas selama Periode 2019 dan 2018
sebagaimana terdapat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.5.a.5 Kenaikan Bersih Kas
No. Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)
1 Kenaikan / (Penurunan) Kas (42.487.665.415,50) (7.242.400.850,00)
2 Saldo Awal Kas 146.430.999.854,50 153.673.400.704,50
3 Saldo Akhir Kas 103.943.334.439,00 146.430.999.854,50
4 Kas di Bendahara Penerimaan 111.500,00 121.500,00
5 Kas di Bendahara Pengeluaran 0,00 121.672,00
6 Saldo Akhir Kas 103.943.445.939,00 146.431.243.026,50
6. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan penghubung antara Laporan
Operasional dengan Neraca tentang kenaikan atau penurunan ekuitas atas aktivitas
operasional pada tahun pelaporan. Laporan Ekuitas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Ekuitas Awal
Jumlah ekuitas awal sebesar Rp3.084.350.896.867,62 merupakan reklasifikasi dari
ekuitas dana Tahun 2018 sebagai berikut:
1. Ekuitas Awal (2018) Rp 2.587.784.610.807,72
2. Surplus/Defisit-LO Rp 515.192.741.227,59
3. Dampak Kumulatif Perubahan
Kebijakan/Kesalahan Mendasar
Rp
(18.626.455.167,69)
Jumlah Rp 3.084.350.896.867,62
b. Surplus/Defisit – LO
Penambahan ekuitas bersumber dari saldo Surplus/Defisit – LO pada akhir periode
pelaporan sebesar Rp288.297.768.072,40.
c. Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar
Dampak kumulatif perubahan kebijakan/kesalahan mendasar sebesar
Rp371.573.404.622,66 terdiri dari:
1) Koreksi Piutang (15.931.751.851,00)
Koreksi Piutang sebesar Rp(15.931.751.851,00) disebabkan terdapat
Pengurangan Piutang Bagi Hasil Pajak Daerah di Badan Keuangan Daerah
Tahun 2018 sebesar Rp15.931.751.851,00.
2) Koreksi Penyisihan Piutang 3.217.500,00
Koreksi Penyisihan Piutang di Badan Keuangan Daerah sebesar
Rp3.217.500,00 disebabkan terdapat Koreksi Penyisiha Piutang atas Reviu
Inspektorat pada Tahun 2018 sebesar Rp3.217.500,00.
3) Koreksi Aset Tetap 309.368.042.863,83
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
121
Koreksi Aset Tetap sebesar Rp309.368.042.863,83 disebabkan:
Penambahan Aset Tetap:
Reklas Antar KIB Belanja Modal (+) 56.531.103.715,00
Mutasi Belanja Modal Antar SKPD (+) 58.195.242.610,00
Reklas Belanja Barang Jasa Ke Belanja Modal (+) 330.250.698.026,28
Hibah 6.416.376.730,00
LHP / Review Inspektorat (+) 262.493.998,00
Posting DED pada SIMDA BMD 2019 11.850.181.498,00
Mutasi Penambahan 2019 133.095.333.570,64
Reklas antar KIB Perubahan Permendagri No 17 2007 menjadi
Permendagri No 108 tahun 2016 (+) 20.916.271.081,00
Koreksi BPK (+) 318.577.649,30
Jumlah Penambahan 617.836.278.878,22
Pengurangan Aset Tetap Reklas Antar Kib Belanja Modal (-) 57.617.441.863,00
Mutasi Belanja Modal Antar SKPD (-) 58.195.242.610,00
Reklas Modal Ke Barang Jasa / BHP (-) 7.303.885.542,00
LHP / Review Inspektorat (-) 96.959.998,00
Penghapusan posting DED pada SIMDA BMD 2019
(Intrakomptabel) 11.875.523.778,00
Penghapusan 2019 29.102.158.723,50
Mutasi Pengurangan 2019 64.696.809.242,64
Reklas antar KIB Perubahan Permendagri No 17 2007 menjadi
Permendagri No 108 tahun 2016 (-) 18.394.151.147,17
Koreksi BPK (-) 61.186.063.110,09
Jumlah Pengurangan 308.468.236.014,40
4) Koreksi Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 132.779.641.024,50
Koreksi Akumulasi Penyusutan Aset Tetap sebesar Rp132.779.641.024,50
disebabkan terdapat jurnal penyesuaian Koreksi Penyusutan Aset Tetap
Rp132.779.641.024,50
5) Koreksi Investasi Jangka Panjang (67.853.368.881,95)
Koreksi Investasi Jangka Panjang sebesar Rp(67.853.368.881,95) disebabkan:
a. Pengurangan Perhitungan Ekuitas Tahun 2018 pada PT Aneka Karya
sebesar Rp71.771.503.881,95
b. Penambahan pada Pengakuan Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang dipisahkan (reviu inspektorat) Tahun 2018 sebesar
Rp3.918.135.000,00
6) Koreksi Aset Lainnya 4.742.056.483,31
Koreksi Aset Lainnya sebesar Rp4.742.056.483,31 disebabkan:
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
122
Penambahan Aset Tetap:
Reklas Antar Kib Belanja Modal (+) 1.136.717.250,00
Reklas Belanja Barang Jasa Ke Belanja Modal (+) 55.954.500,00
Mutasi Penambahan 2019 3.719.115.271,00
Reklas antar KIB Perubahan Permendagri No 17 2007 menjadi
Permendagri No 108 tahun 2016 (+) 547.245.259,00
Koreksi BPK (+) 3.106.221.324,31
Jumlah Penambahan 8.565.253.604,31
Pengurangan Aset Lainnya
LHP / Review Inspektorat (-) 17.400.000,00
Mutasi Pengurangan 2019 3.756.661.321,00
Reklas antar KIB Perubahan Permendagri No 17 2007 menjadi
Permendagri No 108 tahun 2016 (-) 14.135.800,00
Koreksi BPK (-) 35.000.000,00
Jumlah Pengurangan 3.823.197.121,00
7) Koreksi Amortisasi Aset Lainnya (2.820.470.965,60)
Koreksi Amortisasi Aset Lainnya sebesar Rp(2.820.470.965,60) disebabkan
terdapat koreksi amortisasi aset tidak berwujud sebesar Rp2.820.470.965,60.
8) Koreksi Ekuitas Lainnya 11.286.038.449,57
a. Jurnal Koreksi Saldo BOS TA 2018 sebesar Rp10.135.103,00;
b. Jurnal Koreksi Saldo BLUD TA 2018 sebesar Rp119.349.286,50;
c. Jurnal Koreksi Pendapatan Diterima Dimuka TA 2018 sebesar Rp7.305.205,48;
d. Jurnal Penyesuaian Penyusutan Aset Rusak Berat Tahun 2018 sebesar
Rp11.149.248.854,59.
d. Ekuitas Akhir
Jumlah ekuitas akhir sebesar Rp3.744.222.069.562,68 terinci sebagai berikut:
1) Ekuitas Awal Rp3.084.350.896.867,62
2) Surplus/Defisit – LO Rp 288.297.768.072,40
3) Dampak Kumulatif Perubahan
Kebijakan/ Kesalahan Mendasar Rp 371.573.404.622,66
Jumlah Rp3.744.222.069.562,68
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
123
BAB 6
Penjelasan Atas Informasi Penting Lainnya
1. Informasi Umum Kabupaten Boyolali
Kabupaten Boyolali adalah kabupaten yang terbentuk berdasarkan UU
Nomor 13 Tahun 1950, merupakan salah satu dari 35 (tiga puluh lima) Kabupaten/
Kota di Provinsi Jawa Tengah, terletak antara 1100 22' - 1100 50' Bujur Timur dan 70
7 - 70 36' Lintang Selatan, dengan ketinggian antara 75-1500 meter di atas permukaan
laut.
Kondisi demografi Kabupaten Boyolali berdasarkan buku “Boyolali Dalam Angka
Tahun 2019” diperoleh jumlah penduduk sebesar 979.799 jiwa dengan luas wilayah
1.015,10 km2 atau kepadatan penduduk rata-rata 965,22 jiwa/km².
Letak geografis Kabupaten Boyolali di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten
Grobogan dan Kabupaten Semarang, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
Karanganyar, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Sukoharjo, di sebelah selatan
berbatasan dengan Kabupaten Klaten dan Daerah Istimewa Jogjakarta, dan di sebelah
barat berbatasan dengan Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang. Wilayah
administratif Kabupaten Boyolali terdiri dari 22 Kecamatan, 261 Desa dan enam
Kelurahan.
Pemerintah Kabupaten Boyolali saat ini dipimpin oleh:
Bupati Drs. Seno Samodro
WakilBupati M. Said Hidayat, S.H.
Sekretaris Daerah Drs. Masruri
Pernyataan Visi Pemerintah Kabupaten Boyolali adalah ”Pro Investasi Mewujudkan
Boyolali yang Maju dan Lebih Sejahtera”
Jumlah pegawai per 31 Desember 2019 sebanyak 8.237 personil dengan rincian
sebagai berikut:
Tabel 6.1.1 Jumlah Pegawai Kabupaten Boyolali
Golongan ESELON
Fungsional Staf Total I II III IV V
Bupati - - - - - - - 1
Wakil - - - - - - - 1
Golongan IV 2 28 130 90 - 2.722 11 2.983
Golongan III - - 45 580 - 2.288 1.102 4.015
Golongan II - - - - - 332 805 1.137
Golongan I - - - - - - 102 102
Jumlah 2 28 175 670 - 5.342 2.020 8.237
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
124
2. Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca
Pemerintah Kabupaten Boyolali mulai mengimplementasikan Peraturan Bupati
(Perbup) Boyolali Nomor 67 Tahun 2019 terhitung sejak tanggal 1 Januari 2020.
Perbup ini merupakan perubahan kedua atas Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2018
tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja Perangkat
Daerah Kabupaten Boyolali. Perubahan peraturan ini merupakan hasil dari
penyesuaian terhadap penetapan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang
perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2019 tentang Pedoman
Nomenklatur dan Unit Kerja Sekretariat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota serta
dengan mempertimbangkan hasil dari evaluasi dan kajian terhadap kedudukan,
struktur organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja beberapa Perangkat Daerah.
Beberapa perubahan ketentuan dalam Peraturan Bupati Boyolali Nomor 25 Tahun
2018 antara lain sebagai berikut:
Tabel 6.2.1. Perubahan ketentuan dalam Perbup Boyolali Nomor 25 Tahun 2018
Sebelum Perubahan Setelah Perubahan
1) Asisten Sekretaris Daerah terdiri dari:
a. Asisten Tata Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat yang
membawahi tiga bagian yakni:
1. Bagian Tata Pemerintahan;
2. Bagian Hukum;
3. Bagian Kesejahteraan Rakyat;
b. Asisten Ekonomi Pembangunan yang
membawahi tiga bagian yakni:
1. Bagian Pembangunan;
2. Bagian Perekonomian;
3. Bagian Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
c. Asisten Administrasi Umum yang
membawahi empat bagian yakni:
1. Bagian Organisasi;
2. Bagian Keuangan dan Aset;
3. Bagian Rumah Tangga, Tata
Usaha, Hubungan Masyarakat,
dan Protokol.
2) Bagian di Sekretariat Daerah terdiri dari:
a. Bagian Tata Pemerintahan yang
membawahi 3 (tiga) Subbagian
yakni:
1. Subbagian Pemerintahan Umum;
2. Subbagian Kerjasama dan Bina
Kwilayahan;
3. Subbagian Pengembangan
Otonomi Daerah.
1) Asisten Sekretaris Daerah terdiri dari:
a. Asisten Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat yang
membawahi tiga bagian yakni:
1. Bagian Tata Pemerintahan;
2. Bagian Kesejahteraan Rakyat;
dan
3. Bagian Hukum;
b. Asisten Perekonomian dan
Pembangunan yang membawahi
tiga bagian yakni:
1. Bagian Perekonomian dan
Sumber Daya Alam;
2. Bagian Administrasi
Pembangunan;
3. Bagian Pengadaan Barang dan
Jasa.
c. Asisten Administrasi Umum yang
membawahi empat bagian yakni:
1. Bagian Umum;
2. Bagian Organisasi;
3. Bagian Protokol dan Komunikasi
Pimpinan;
4. Bagian Perencanaan dan
Keuangan.
2) Bagian di Sekretariat Daerah terdiri
dari:
a. Bagian Tata Pemerintahan yang
membawahi 3 (tiga) Subbagian
yakni:
1. Subbagian Administrasi
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
125
b. Bagian Kesejahteraan Rakyat yang
membawahi 3 (tiga) Subbagian
yakni:
1. Subbagian Pendidikan,
Kebudayaan, dan Olahraga;
2. Subbagian Sosial dan
Keagamaan;
3. Subbagian Bina Kesehatan dan
Pemberdayaan Perempuan.
c. Bagian Hukum yang membawahi 3
(tiga) Subbagian yakni:
1. Subbagian Peraturan Perundang-
undangan;
2. Subbagian Bantuan Hukum; dan
3. Subbagian Evaluasi dan
Dokumentasi Peraturan
Perundang-undangan.
d. Bagian Perekonomian yang
membawahi 3 (tiga) Subbagian
yakni:
1. Subbagian Bina Ekonomi Daerah
dan Jasa Keuangan;
2. Subbagian Pengembangan Potensi
Daerah dan Energi Sumber Daya
Mineral; dan
3. Subbagian Investasi dan
Pengendalian Inflasi Daerah.
e. Bagian Pembangunan yang
membawahi 3 (tiga) Subbagian
yakni:
1. Subbagian Perencanaan dan
Pelaporan Pembangunan;
2. Subbagian Pendataan dan
Evaluasi;
3. Subbagian Pengendalian.
f. Bagian Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah yang membawahi 3 (tiga)
Subbagian yakni:
1. Subbagian Pembinaan Pengadaan
Barang/Jasa;
2. Subbagian Pelayanan Pengadaan
Barang/Jasa;
3. Subbagian Pengelolaan Sistem
Informasi Pengadaan Barang/Jasa.
g. Bagian Organisasi yang membawahi
3 (tiga) Subbagian yakni:
1. Subbagian Kelembagaan;
2. Subbagian Tata Laksana dan
Pelayanan Publik;
3. Subbagian Pendayagunaan
Pemerintahan;
2. Subbagian Administrasi
Kewilayahan; dan
3. Subbagian Kerjasama dan
Otonomi Daerah.
b. Bagian Kesejahteraan Rakyat yang
membawahi 3 (tiga) Subbagian
yakni:
1. Subbagian Bina Mental Spiritual;
2. Subbagian Kesejahteraan Sosial;
dan
3. Subbagian Kesejahteraan
Masyarakat.
c. Bagian Hukum yang membawahi 3
(tiga) Subbagian yakni:
1. Subbagian Perundang-undangan;
2. Subbagian Bantuan Hukum; dan
3. Subbagian Dokumentasi dan
Informasi.
d. Bagian Perekonomian dan Sumber
Daya Alam yang membawahi 3
(tiga) Subbagian yakni:
1. Subbagian Pembinaan Badan
Usaha Milik Daerah dan Badan
Layanan Umum Daerah;
2. Subbagian Perekonomian; dan
3. Subbagian Sumber Daya Alam.
e. Bagian Administrasi Pembangunan
yang membawahi 3 (tiga) Subbagian
yakni:
1. Subbagian Penyusunan Program;
2. Subbagian Pengendalian
Program;
3. Subbagian Evaluasi dan
Pelaporan.
f. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa
yang membawahi 3 (tiga) Subbagian
yakni:
1. Subbagian Pengelolaan
Pengadaan Barang dan Jasa;
2. Subbagian Pengelolaan Layanan
Pengadaan Secara Elektronik;
3. Subbagian Pembinaan dan
Advokasi Pengadaan Barang dan
Jasa.
g. Bagian Umum yang membawahi 3
(tiga) Subbagian yakni:
1. Subbagian Tata Usaha Pimpinan,
Staf Ahli dan Kepegawaian;
2. Subbagian Perlengkapan;
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
126
Aparatur Daerah.
h. Bagian Keuangan dan Aset yang
membawahi 3 (tiga) Subbagian
yakni:
1. Subbagian Perbendaharaan;
2. Subbagian Perencanaan dan
Pelaporan;
3. Subbagian Aset
i. Bagian Rumah Tangga, Tata Usaha,
Hubungan Masyarakat, dan Protokol
yang membawahi 2 (dua) Subbagian
yakni:
1. Subbagian Rumah Tangga;
2. Subbagian Ketatausahaan dan
Kepegawaian;
3. Subbagian Hubungan Masyarakat
dan Protokol.
3) Inspektorat Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh
Inspektur.
4) Inspektorat Daerah dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang
pengawasan dan fasilitasi
pengawasan;
b. pelaksanaan pengawasan internal
terhadap kinerja dan keuangan
melalui audit, reviu, evaluasi,
pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lainnya;
c. pelaksanaan pengawasan untuk
tujuan tertentu atas penugasan
Bupati;
d. penyusunan laporan hasil
pengawasan;
e. pelaksanaan administrasi Inspektorat
Daerah; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang
diberikan oleh Bupati dan peraturan
perundang-undangan terkait dengan
tugas dan fungsinya.
3. Subbagian Rumah Tangga.
h. Bagian Organisasi yang membawahi
3 (tiga) Subbagian yakni:
1. Subbagian Kelembagaan dan
Analisis Jabatan;
2. Subbagian Pelayanan Publik dan
Tata Laksana; dan
3. Subbagian Kinerja dan
Reformasi Birokrasi.
i. Bagian Protokol dan Komunikasi
Pimpinan yang membawahi 2 (dua)
Subbagian yakni:
1. Subbagian Protokol; dan
2. Subbagian Komunikasi
Pimpinan.
j. Bagian Perencanaan dan Keuangan
yang membawahi 2 (dua) Subbagian
yakni:
1. Subbagian Perencanaan dan
Pelaporan; dan
2. Subbagian Keuangan;
3) Inspektorat Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh
Inspektur Daerah.
4) Inspektorat Daerah dalam
melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang
pengawasan dan fasilitasi
pengawasan;
b. pelaksanaan pengawasan internal
terhadap kinerja dan keuangan
melalui audit, reviu, evaluasi,
pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lainnya;
c. pelaksanaan pengawasan untuk
tujuan tertentu atas penugasan
Bupati dan/atau Gubernur sebagai
wakil Pemerintah Pusat;
d. penyusunan laporan hasil
pengawasan;
e. pelaksanaan koordinasi pencegahan
tindak pidana korupsi;
f. pengawasan pelaksanaan program
reformasi birokrasi;
g. pelaksanaan administrasi Inspektorat
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
127
5) Inspektur Pembantu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri
dari:
a. Inspektur Pembantu Wilayah I;
b. Inspektur Pembantu Wilayah II;
c. Inspektur Pembantu Wilayah III;
dan
d. Inspektur Pembantu Wilayah IV.
6) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan terdiri dari:
a. Kepala;
b. Sekretariat;
c. Bidang Pembinaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan;
d. Bidang Sekolah Dasar;
e. Bidang Sekolah Menengah
Pertama;
f. Bidang Pendidikan Anak Usia
Dini, Non Formal, dan Informal;
g. Bidang Kebudayaan;
h. Kelompok Jabatan Fungsional;
Daerah; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang
diberikan oleh Bupati dan peraturan
perundang-undangan terkait dengan
tugas dan fungsinya.
5) Dalam hal terdapat potensi
penyalahgunaan wewenang dan/atau
kerugian keuangan daerah, Inspektorat
Daerah Kabupaten melaksanakan fungsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
ayat (2) huruf c tanpa menunggu
penugasan dari Bupati dan/atau
Gubernur sebagai wakil Pemerintah
Pusat.
6) Dalam hal pelaksanaan fungsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
ayat (2) huruf b dan huruf c terdapat
indikasi penyalahgunaan wewenang
dan/atau kerugian keuangan daerah,
Inspektur Daerah Kabupaten wajib
melaporkan kepada Gubernur sebagai
Wakil Pemerintah Pusat.
7) Gubernur sebagai Wakil Pemerintah
Pusat melakukan supervisi kepada
Inspektorat Daerah Kabupaten dalam
menangani laporan indikasi
penyalahgunaan wewenang dan/atau
kerugian keuangan daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
8) Pelaksanaan supervisi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) melibatkan
lembaga yang melaksanakan tugas dan
fungsi pengawasan intern Pemerintah.
9) Inspektur Pembantu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri
dari:
a. Inspektur Pembantu I;
b. Inspektur Pembantu II;
c. Inspektur Pembantu III; dan
d. Inspektur Pembantu IV.
10) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan terdiri dari:
a. Kepala;
b. Sekretariat;
c. Bidang Pembinaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan;
d. Bidang Sekolah Dasar;
e. Bidang Sekolah Menengah
Pertama;
f. Bidang Pendidikan Anak Usia
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
128
i. Satuan Pendidikan Formal Sekolah
Dasar Negeri;
j. Satuan Pendidikan Formal Sekolah
Menengah Pertama Negeri;
k. Satuan Pendidikan Formal Sekolah
Menengah Pertama Negeri Satu
Atap;
l. Satuan Pendidikan Non Formal
Sanggar Kegiatan Belajar; dan
m. UPT
7) Bidang Kebudayaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf g terdiri
dari:
a. Seksi Kesenian, Bahasa, dan Film;
b. Seksi Sejarah, Nilai Budaya, dan
Kepurbakalaan;
8) UPT dipimpin oleh Kepala UPT yang
berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas.
9) Susunan Organisasi Dinas Ketahanan
Pangan terdiri dari:
a. Kepala;
b. Sekretariat;
c. Bidang Ketersediaan dan
Kerawanan Pangan;
d. Bidang Distribusi dan Cadangan
Pangan;
e. Bidang Konsumsi dan Keamanan
Pangan; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Dini, Non Formal, dan Informal;
g. Bidang Kebudayaan;
h. Kelompok Jabatan Fungsional;
i. Satuan Pendidikan Formal Sekolah
Dasar Negeri;
j. Satuan Pendidikan Formal Sekolah
Menengah Pertama Negeri;
k. Satuan Pendidikan Formal Sekolah
Menengah Pertama Negeri Satu
Atap;
l. Satuan Pendidikan Non Formal
Sanggar Kegiatan Belajar; dan
m. Koordinator Pendidikan Anak Usia
Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Luar Sekolah
Kecamatan.
11) Bidang Kebudayaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf g terdiri
dari:
a. Seksi Kesenian, Bahasa, dan
Film;
b. Seksi Cagar Budaya dan
Permuseuman; dan
c. Seksi Sejarah dan Tradisi.
12) Koordinator Pendidikan Anak Usia
Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Luar Sekolah Kecamatan
dipimpin oleh seorang Koordinator
yang berasal dari pengawas sekolah
disamping tugasnya sebagai pejabat
fungsional, atau dari pegawai aparatur
sipil negara (ASN) lainnya yang
berpengalaman di bidang pendidikan
dengan pangkat minimal III/c dan
bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
13) Susunan Organisasi Dinas Ketahanan
Pangan terdiri dari:
a. Kepala;
b. Sekretariat;
c. Bidang Konsumsi dan Keamanan
Pangan;
d. Bidang Ketersediaan, Distribusi,
dan Cadangan Pangan; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Penataan organisasi merupakan bagian dari grand design dan road map reformasi
birokrasi. Kebijakan penataan kelembagaan pemerintah menurut Peraturan Pemerintah
Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perangkat Daerah lebih diarahkan pada upaya
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
129
rightsizing yaitu upaya penyederhanaan birokrasi pemerintah daerah yang diarahkan
untuk mengembangkan organisasi yang lebih proporsional dan transparan, sehingga
upaya tersebut diharapkan organisasi Perangkat Daerah tidak akan terlalu besar sesuai
dengan semangat pembaharuan fungsi-fungsi Pemerintah (reinventing government)
dalam rangka mendukung terwujudnya tata pemerintahan daerah yang baik (good
local government).
Dalam rangka mewujudkan pembentukan Perangkat Daerah sesuai dengan prinsip
desain organisasi, pembentukan Perangkat Daerah didasarkan pada asas Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah, dan intensitas Urusan Pemerintahan
dan potensi Daerah, efisiensi, efektivitas, pembagian habis tugas, rentang kendali, tata
kerja yang jelas, dan fleksibilitas.
Pengelompokan organisasi Perangkat Daerah didasarkan pada konsepsi pembentukan
organisasi yang terdiri atas 5 (lima) elemen, yaitu Kepala Daerah (strategic apex),
Sekretaris Daerah (middle line), Dinas Daerah (operating core), Badan/fungsi
penunjang (technostructure), dan staf pendukung (supporting staff).
Dinas Daerah merupakan pelaksana fungsi inti (operating core) yang melaksanakan
tugas dan fungsi sebagai pembantu Kepala Daerah dalam melaksanakan fungsi
mengatur dan pengurus sesuai bidang Urusan Pemerintahan yang diserahkan kepada
Daerah, baik urusan wajib maupun urusan pilihan. Nomenklatur Dinas Daerah sesuai
dengan kewenangannya berdasarkan pendekatan fungsi pada setiap sub urusan dan
kewenangan dari Urusan Pemerintahan. Dinas Daerah yang menyelenggarakan sub
urusan ketenteraman dan ketertiban umum disebut satuan polisi pamong praja Daerah.
Badan Daerah melaksanakan fungsi penunjang (technostructure) yang melaksanakan
tugas dan fungsi sebagai pembantu kepala Daerah dalam melaksanakan fungsi
mengatur dan mengurus untuk menunjang kelancaran pelaksanaan fungsi inti
(operating core). Unsur penunjang yang khusus melaksanakan fungsi pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah diwadahi dalam inspektorat. Pada
Daerah dibentuk kecamatan sebagai Perangkat Daerah yang bersifat kewilayahan
untuk melaksanakan fungsi koordinasi kewilayahan dan pelayanan tertentu yang
bersifat sederhana dan intensitas tinggi.
Kepala dinas, kepala badan, sekretaris DPRD, kepala inspektorat dan camat
bertanggung jawab kepada Bupati melalui sekretaris Daerah. Fungsi sekretaris Daerah
dalam pertanggungjawaban tersebut hanyalah fungsi pengendalian administrasi untuk
memverifikasi kebenaran administrasi atas pertanggungjawaban yang disampaikan
oleh kepala dinas, kepala badan, sekretaris DPRD, inspektur, kepala satuan polisi
pamong praja dan camat atau nama lain kepada kepala Daerah.
Dasar utama pembentukan Perangkat Daerah, yaitu adanya Urusan Pemerintahan yang
diserahkan kepada Daerah yang terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan
Pemerintahan Pilihan. Urusan Pemerintahan Wajib dibagi atas Urusan Pemerintahan
yang berkaitan dengan pelayanan dasar dan Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan
dengan pelayanan dasar. Perangkat Daerah mengelola unsur manajemen yang meliputi
sarana dan prasarana, personil, metode kerja dan penyelenggaraan fungsi manajemen
yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengoordinasian,
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
130
penganggaran, pengawasan, penelitian dan pengembangan, standardisasi, dan
pengelolaan informasi sesuai dengan substansi urusan pemerintahannya.
3. Informasi Lainnya
Berdasarkan Perpres Nomor 82 tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, Pemerintah
Daerah wajib mendukung penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan melalui:
a. peningkatan pencapaian kepesertaan di wilayahnya;
b. kepatuhan pembayaran iuran;
c. peningkatan pelayanan kesehatan; dan
d. kontribusi 75% dari 50% realisasi penerimaan dari pajak rokok bagian hak
masing-masing provinsi/kabupaten/kota.
Kontribusi tersebut dipotong langsung dari penyetoran realisasi penyaluran secara
periodik untuk disetorkan ke BPJS Kesehatan. Tata Cara pemotongan Pajak Rokok
untuk Daerah Prov/Kab/Kota wajib menggunakan minimal 75% dari 50% atau
ekuivalen 37,5% realisasi penerimaan dari Pajak Rokok untuk mendukung
penyelenggaraan program jaminan kesehatan., hal tersebut sesuai dengan PMK
128/PMK.07/2018.
Ketentuan Besaran Kontribusi Pajak Rokok sesuai Pasal 6 PMK 128/PMK.07/2018,
yaitu:
a. Kontribusi Jamkes ≥ 37,5%, tidak dilakukan pemotongan Pajak Rokok;
b. Kontribusi Jamkes < 37,5%, pemotongan pajak Rokok dilakukan sebesar selisih
kurang dari 37,5%
c. Tidak menyampaikan kompilasi Berita Acara Kesepakatan (BAK), pemotongan
Pajak Rokok sebesar 37,5%.
Dalam pelaksanaannya, rekonsiliasi dilakukan dengan :
a. Rekonsiliasi dilakukan untuk mendapatkan besaran kewajiban 37,5% penerimaan
dari PR dan realisasi jaminan kesehatan daerah yang terinterigasi dengan program
jaminan kesehatan yang diselenggarakanoleh BPJS Kesehatan selama 1 tahun;
b. Nilai kewajiban daerah minimal 37,5% realisasi penerimaan dari pajak rokok,
termasuk pemotongan yang telah dilakukan dan disetorkan ke rekening BPJS
Kesehatan;
c. Apabila realisasi Jamkesda masih dibawah nilai kewajiban daerah, maka selisih
tersebut merupakan kekuarangan kewajiban daerah yang akan dipotong langsung
pada tahun berikutnya (dituangkan dalam BAK sebagai kekurangan tahun
sebelumnya).
Dalam Rekonsiliasi Kontribusi Daerah Tahun 2018 Untuk Mendukung Program
Jaminan Kesehatan Antara BPJS Kesehatan Kancab Boyolali dengan Pemerintah
Kabupaten Boyolali Nomor : 800/BA/VI-05/0319 dan Nomor : 900/812/36/2019 pada
hari Senin, tanggal 25 Maret 2019 telah disepakti bahwa Rencana Penerimaan Pajak
Rokok Tahun 2018 dianggarkan sebesar Rp41.909.240.670,00 dan terealisasi sebesar
Rp18.561.958.796,00, Jaminan Kesehatan Daerah yang Terintegrasi dengan BPJS
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
131
Kesehatan dianggarkan Rp5.982.269.441,00 dan terealisasi sebesar
Rp6.960.734.549,00 sehingga terdapat selisih sebesar Rp978.465.108,00.
Terhadap selisih kurang maka disepakati untuk diperhitungkan dalam berita acara
kesepakatan tahun berikutnya..
Dalam Berita Acara Kesepakatan Kontribusi Daerah Tahun 2019 Untuk Mendukung
Program Jaminan Kesehatan Antara BPJS Kesehatan Kancab Boyolali dengan
Pemerintah Kabupaten Boyolali Nomor : 799/BA/VI-05/0319 dan Nomor :
900/811/36/2019 tersurat Rencana Penerimaan Pajak Rokok Tahun 2019 sebesar
Rp44.162.578.000,00, Jaminan Kesehatan Daerah yang Terintegrasi dengan BPJS
Kesehatan dianggarkan Rp13.125.180.000,00 dan terealisasi sebesar
Rp16.560.966.750,00 atau kurang dari 37,5%.
Terhadap selisih kurang maka disepakati Pajak Rokok yang menjadi hak Pemerintah
Daerah Kabupaten Boyolali dipotong oleh Menteri Keuangan c.q Direktur Jenderal
Perimbangan Keuangan sebesar selisih kurang tersebut.
Pada Rekonsiliasi Kontribusi Daerah Tahun 2019 untuk mendukung Program Jaminan
Kesehatan Antara BPJS Kesehatan Kancab Boyolali dengan Pemerintah Daerah
Kabupaten Boyolali Nomor : 670/BA/VI-05/0220 dan Nomor : 670/518/BA/2020
pada hari Rabu, tanggal 26 Februari 2020 telah disepakti bahwa Rencana Penerimaan
Pajak Rokok Tahun 2019 Anggaran sebesar Rp44.162.578.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp41.492.772.472,00. Untuk Jaminan Kesehatan Daerah yang terintegrasi
dengan BPJS Kesehatan, Anggaran Rp16.536.586.750,00 dan terealisasi sebesar
Rp15.559.789.677,00.
Selain itu pada bulan November 2019, Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI
Nomor 166/PMK.07/2019 tentang Dana Alokasi Umum Tambahan Bantuan
Pembayaran Selisih Perubahan Iuran Jaminan Kesehatan Penduduk yang Didaftarkan
oleh Pemerintah Daerah dan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor
33/KM.7/2019 Tentang Pemotongan Atas Penyaluran Dana Alokasi Umum Tambahan
Bantuan Selisih Perubahan Iuran Dan Penyetoran Dana Hasil Pemotongan Dana
Alokasi Umum Tambahan Bantuan Selisih Perubahan Iuran, Pemerintah Kabupaten
Boyolali mendapatkan transfer dana BPJS sebesar Rp4.464.145.000,00 yang diberikan
sebagai bantuan pendanaan kepada Pemerintah Daerah untuk menjaga kesinambungan
pelaksanaan jaminan kesehatan nasional terhitung sejak bulan Agustus sampai dengan
bulan Desember 2019. Dana tersebut ditransfer oleh Direktorat Jenderal Perimbangan
Keuangan (DJPK) pada tanggal 29 November 2019.
Dana transfer yang masuk dan keluar tidak diterbitkan SP2B atau tanpa mekanisme
keuangan yang tercantum dalam Penatausahaan Keuangan karena atas transaksi
penerimaan dan pengeluaran dana BPJS tersebut belum ada Peraturan Kepala Daerah
sehingga di Peraturan Daerah Perubahan Kabupaten Boyolali belum ada
penganggaran atas penerimaan transfer ataupun pengeluaran dana BPJS senilai
Rp4.464.145.000,-.
Namum begitu Kabupaten Boyolali mengakui adanya transaksi tersebut di tahun 2019.
Kabupaten Boyolali akan melaksanakan Perpres nomor 75 tahun 2019 tentang
Jaminan Kesehatan sesuai Pasal 33 A ayat 2 dan berlaku tanggal 1 Januari 2020.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
132
4. Kebijakan Akuntansi Pemda dan BLUD
Pemda dan Puskesmas memiliki kebijakan akuntansi yang beda karena Pemda dan RSUD (RSUD Pandan Arang, RSUD Simo, RSUD Waras Wiris) menggunakan Peraturan Bupati Nomor 48 Tahun 2016 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali untuk pedoman teknis pengelolaan keuangan daerah, sedangkan Badan Layanan Umum Daerah di puskesmas menggunakan Peraturan Bupati Boyolali Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman Akuntansi dan Kebijakan Akuntansi pada BLUD Pusat Kesehatan Masyarakat dalam pedoman teknis pengelolaan keuangan BLUD.
5. Penjelasan Selisih Analisis Vertikal Horizontal
Saldo Akhir Kas di harus sama dengan Saldo Awal Kas di ditambah Kenaikan/ Penurunan Kas
Saldo Akhir Kas = Saldo Awal Kas + Kenaikan/Penurunan Kas
RUMUS
SALDO AKHIR KAS : 103,943,445,939.00
SALDO AWAL KAS : 146,430,999,854.50
KENAIKAN/PENURUNAN KAS : (42,487,665,415.50)
Selisih : 111,500.00
PENJELASAN : Selisih sebesar Rp.111.500,00 merupakan Kas di Bendahara Penerimaan
Untuk metode harga perolehan, Pengeluaran Pembiayaan untuk Penyertaan Modal Daerah (LRA) harus tercermin dalam penambahan Nilai Penyertaan Modal Daerah (Neraca)
Untuk metode harga perolehan, Pengeluaran pembiayaan untuk Penyertaan Modal Daerah (LRA) = penambahan nilai penyertaan modal pemerintah daerah (Neraca).
RUMUS
PENGELUARAN PEMBIAYAAN (PENYERTAAN MODAL)
: 10,836,000,000.00
SALDO PENYERTAAN MODAL TAHUN X-1 : 341,995,212,556.53
SALDO PENYERTAAN MODAL TAHUN X : 287,461,173,150.12
Selisih : 65,370,039,406.40
PENJELASAN : selisih sebesar Rp.65.370.039.406,40 merupakan penyesuaian perhitungan penyertaan modal Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Boyolali selama Tahun 2019 sebesar Rp.(69.288.174.406,40) dan Koreksi Pengakuan Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan yg Dipisahkan TA 2018 atas Reviu Inspektorat, kurang catat sebesar Rp. 3.918.135.000,00
Realisasi belanja modal harus sama dengan penambahan
aset tetap (dan aset lainnya), jika selisih harus dijelaskan di
CALK
Teliti apakah pengungkapan selisih dalam
CaLK sudah cukup memadai. Mungkin
ada penerimaan hibah berupa aset dan
kapitalisasi biaya. Atau ada kesalahan
berupa: salah anggaran selain BM
ternyata menghasilkan aset atau aset
daerah yg baru ditemukan
RUMUS
REALISASI BELANJA MODAL (diluar ATB) : 496,036,165,619.00
PENAMBAHAN (PENURUNAN) : 833,358,923,300.82
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
133
- ASET TETAP 2018 : 3,730,365,611,243.14
- ASET TETAP 2019 : 4,563,724,534,543.96
Selisih : (337,322,757,681.82)
PENJELASAN : Terdapat Penambahan dan Pengurangan selain Belanja Modal 2018 yaitu:
Penambahan
REKLAS ANTAR KIB BELANJA MODAL (+)
53,176,503,570.0000
MUTASI BELANJA MODAL ANTAR SKPD (+)
58,195,242,610.0000
REKLAS BELANJA BARANG JASA KE BELANJA MODAL
(+)
330,080,848,026.2770
BELANJA MODAL BOS
21,323,407,284.0000
REKLAS ANTAR KIB BELANJA MODAL BOS (+)
231,725,592.0000
REKLAS BARANG JASA KE BELANJA MODAL BOS (+)
20,300,000.0000
BELANJA MODAL BLUD
11,038,605,317.0000
REKLAS ANTAR KIB BELANJA MODAL BLUD (+)
3,122,874,553.0000
REKLAS BARANG JASA KE BELANJA MODAL BLUD (+)
149,550,000.0000
HIBAH
6,416,376,730.0000
LHP / REVIEW INSPEKTORAT (+)
262,493,998.0000
POSTING DED PADA SIMDA BMD 2019
11,850,181,498.0000
MUTASI PENAMBAHAN 2019 (INTRAKOMPATABLE)
133,095,333,570.6430
REKLAS ANTAR KIB PERUBAHAN PERMENDAGRI NO
17 2007 MENJADI PERMENDAGRI NO 108 TAHUN 2016
(+)
20,916,271,081.00
Jurnal BPK Audeteed (+)
318,577,649.30
Jumlah
650,198,291,479.22
Pengurangan
REKLAS ANTAR KIB BELANJA MODAL (-)
54,092,189,188.0000
MUTASI BELANJA MODAL ANTAR SKPD (-)
58,221,972,990.0000
REKLAS MODAL KE BARANG JASA / BHP (-)
6,210,629,343.0000
REKLAS ANTAR KIB BELANJA MODAL BOS (-)
205,481,492.0000
REKLAS BLANJA MODAL KE BARANG JASA /BHP BOS
(-) 47,406,499.0000
REKLAS ANTAR KIB BELANJA MODAL BLUD (-)
3,293,040,803.0000
LHP / REVIEW INSPEKTORAT (-)
96,959,998.0000
PENGURANGAN DARI BELANJA MODAL 2019
(EKSRAKOMPATABLE) 4,407,297,783.0000
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
134
PENGHAPUSAN POSTING DED PADA SIMDA BMD 2019
(INTRAKOMPTABEL) 11,875,523,778.0000
PENGHAPUSAN 2019
29,102,158,723.50
MUTASI PENGURANGAN 2019
64,696,809,242.64
REKLAS ANTAR KIB PERUBAHAN PERMENDAGRI NO
17 2007 MENJADI PERMENDAGRI NO 108 TAHUN 2016
(-) 18,394,151,147.17
Jurnal BPK Audeteed (-)
61,186,063,110.09
Jumlah
312,875,533,797.40
Pendapatan Pajak (LO) harus sama dengan
Pendapatan Pajak (LRA) dikurangi Piutang Pajak
Awal Tahun ditambah Piutang Pajak Akhir Tahun
Pendapatan Pajak (LO) = Pendapatan Pajak (
LRA) - Piutang Pajak Awal Tahun + Piutang Pajak
Akhir Tahun
RUMUS
PENDAPATAN PAJAK (LO) : 155,405,331,295.49
PENDAPATAN PAJAK (LRA) : 149,666,539,729.00
PIUTANG PAJAK AKHIR TAHUN (NERACA) : 38,807,013,099.87
PIUTANG PAJAK AWAL TAHUN (NERACA) : 39,191,911,121.87
Selisih : 6,123,689,588.49
PENJELASAN : Selisih sebesar Rp.6.123.689588,49 merupakan Pendapatan diterima dimuka atas Pajak Reklame
Tahun 2018 dan Tahun 2019 sebesar Rp.174.238.011,49 dan Pendapatan diterima dimuka lebih bayar PBB
sebesar Rp.2.479.460.666,00 Penghapusan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan Perkotaan sebesar
Rp3.261.069.931,00 dan penghapusan pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Tahun 2019 sebesar
Rp.208.920.980,00
Pendapatan Retribusi (LO) harus sama dengan
Pendapatan Retribusi (LRA) dikurangi Piutang
Retribusi Awal Tahun ditambah Piutang Retribusi
Akhir Tahun
Pendapatan Retribusi (LO) = Pendapatan
Retribusi (LRA) - Piutang Retribusi Awal Tahun +
Piutang Retribusi Akhir Tahun
RUMUS
PENDAPATAN RETRIBUSI (LO) : 19,056,858,027.61
PENDAPATAN RETRIBUSI (LRA) : 21,088,974,161.00
PIUTANG RETRIBUSI AKHIR TAHUN (NERACA) : 3,633,610,945.48
PIUTANG RETRIBUSI AWAL TAHUN (NERACA) : 3,464,390,331.38
Selisih : (2,201,336,747.49)
PENJELASAN : selisih (Rp.2.201.336.747,49) merupakan pendapatan diterima dimuka tahun 2018 dan tahun
2019 retribusi pelayanan persampahan/kebersihan sebesar Rp.8.000.000,00 pelayanan pasar sebesar
(Rp.2.404.849.002,98) retribusi pemakaian kekayaan daerah sebesar Rp.60.000.000,00 retribusi terminal sebesar
Rp.1.992.684,93 retribusi ijin ganguan sebesar Rp.133.519.590,56
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
135
Pendapatan Bagi Hasil Pajak Provinsi (LO) harus
sama dengan Pendapatan Bagi Hasil Pajak
Provinsi (LRA) dikurangi Piutang Bagi Hasil Pajak
Provinsi Awal Tahun ditambah Piutang Bagi Hasil
Pajak Provinsi Akhir Tahun
Pendapatan Bagi Hasil Pajak Provinsi (LO) =
Pendapatan Bagi Hasil Pajak Provinsi (LRA) –
Piutang Bagi Hasil Pajak Provinsi Awal Tahun +
Piutang Bagi Hasil Pajak Provinsi Akhir Tahun
PENDAPATAN BAGI HASIL PAJAK PROVINSI
(LO) : 134,175,358,417.00
PENDAPATAN BAGI HASIL PAJAK PROVINSI
(LRA) : 134,175,358,417.00
PIUTANG BAGI HASIL PAJAK PROVINSI AKHIR
TAHUN (NERACA) : 3,199,783,720.00
PIUTANG BAGI HASIL PAJAK PROVINSI AWAL
TAHUN (NERACA) : 15,931,752,571.00
Selisih : 12,731,968,851.00
PENJELASAN : selisih sebesar Rp.12.731.968.851,00 merupakan merupakan Pengurangan piutang Bagi Hasil
Pajak Daerah Tahun 2019 sebesar (Rp.15.931.751.851,00) dan Penambahan Piutang Bagi Hasil Pajak Provinsi
Tahun 2019 sebesar Rp.3.199.783.000,00
Beban Persediaan (LO) harus sama dengan
Belanja Barang dan Jasa Persediaan (LRA)
ditambah Persediaan Awal Tahun dikurangi
Persediaan Akhir Tahun
Beban Persediaan (LO) = Belanja Barang dan
Jasa Persediaan (LRA) + Persediaan Awal Tahun
- Persediaan Akhir Tahun. Perhatikan cara
penilaian persediaan: FIFO atau weighted average
RUMUS
BEBAN PERSEDIAAN (LO) : 86,690,975,275.77
BELANJA BARANG DAN JASA - PERSEDIAAN
(LRA) : 92,955,423,615.00
PERSEDIAAN AWAL TAHUN : 25,908,265,424.95
PERSEDIAAN AKHIR TAHUN : 32,137,642,667.18
Selisih : (35,071,097.00)
PENJELASAN : selisih (Rp.35.071.097,00) merupakan selisih dari Utang Beban Bahan Habis Pakai (ATK) tahun
2018 dan 2019 sebesar (Rp.5.534.171,00) dan selisih Utang Beban Cetak sebesar (Rp.29.536.926,00)
Beban Penyusutan (LO) harus sama dengan
Akumulasi Penyusutan Akhir Tahun dikurangi
Akumulasi Penyusutan Awal Tahun
Beban Penyusutan (LO) = Akumulasi Penyusutan
Akhir Tahun – Akumulasi Penyusutan Awal Tahun
RUMUS
BEBAN PENYUSUTAN (LO) : 169,216,502,321.45
AKUMULASI PENYUSUTAN AKHIR TAHUN : (1,361,759,150,868.84)
AKUMULASI PENYUSUTAN AWAL TAHUN : (1,325,322,289,571.89)
Selisih : 132,779,641,024.50
PENJELASAN : Merupakan Beban Akumulasi Penghapusan Rp21.336.087.636,50 dan Perubahan Kebijakan
Permendagri Rp111.443.553.388,00
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
136
BAB 7
PENUTUP
Kesimpulan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019
antara lain sebagai berikut:
1. Menurut Laporan Realisasi Anggaran (sesuai Peraturan Pemerintah Nomor
71 Tahun 2010) Basis Akrual, realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2019
sebesar Rp2.357.487.210.573,00 atau 101,16% dari yang dianggarkan sebesar
Rp2.330.495.203.000,00. Sedangkan realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019
sebesar Rp2.381.601.864.739,00 terdiri dari:
a. Belanja Operasional Rp 1.466.732.795.862,00
b. Belanja Modal Rp 530.593.843.520,00
c. Belanja Tak Terduga Rp 665.277.140,00
d. Belanja Transfer Rp 383.609.948.217,00
Jumlah 2.381.601.864.739,00
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih Pemerintah Kabupaten Boyolali per
31 Desember 2019 menunjukkan saldo anggaran lebih awal sebesar
Rp146.431.243.026,50 dan saldo anggaran lebih akhir sebesar
Rp103.943.445.939,00.
3. Neraca Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31 Desember 2019 menunjukkan jumlah
aset sebesar Rp3.770.144.077.202,44, jumlah kewajiban sebesar
Rp25.922.007.639,76 dan jumlah ekuitas sebesar Rp3.744.222.069.562,68.
4. Laporan Operasional Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31 Desember 2019 ditutup
masing-masing dengan jumlah Pendapatan-LO sebesar Rp2.355.186.599.261,79,
Beban-LO sebesar Rp2.037.415.328.122,25, sehingga Surplus-LO dari kegiatan
operasional sebesar Rp317.771.271.139,54.
5. Laporan Arus Kas Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019
menggambarkan Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi sebesar
Rp504.515.954.052,00, Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi sebesar
Rp(539.466.608.218,00), Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan sebesar
Rp(7.368.885.557,00), dan Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris sebesar
Rp(168.125.692,50).
6. Laporan Perubahan Ekuitas Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019
ditutup dengan saldo akhir ekuitas sebesar Rp3.744.222.069.562,68.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
137
Demikian beberapa catatan yang dituangkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan dengan penjelasan secara naratif, analitis, dan daftar terinci memuat Laporan
Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan SAL, Neraca, Laporan Operasional, Laporan
Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas. CaLK ini diharapkan dapat memudahkan
pembaca dalam memahami laporan dan mengevaluasi pencapaian kinerja Pemerintah
Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019.
BUPATI BOYOLALI
SENO SAMODRO
Recommended