View
230
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PEMERINTAH PROVINSI BALI
RENCANA STRATEGIS
TAHUN 2013-2018
BIRO KEUANGAN
SETDA PROVINSI BALI
2015
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ………………………………………………………………………………………… 1 1.2. Maksud dan Tujuan ………………………………………………………………………………….. 2 1.3. Landasan Hukum …………………………………………………………………………………….. 2 1.4. Hubungan Renstra dengan Dokumen Lainnya …………………………………………….. 3
BAB II GAMBARAN PELAYANAN 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi ……………………………………………………… 5 2.2. Tantangan dan Peluang Pengembangan SKPD ……………………………………………
7
BAB III ISU-ISU STRATEGIS 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD ………………………………………………………………………
8
3.2. Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah Tahun 2013-2018 ………………………………………………………………
11
3.3. Penentuan Isu-Isu Strategis ……………………………………………………………………… 11
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi ……………………………………………………………………………………………. 12 4.2. Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sasaran …………………………………………………….. 13 4.3. Strategi dan Kebijakan ……………………………………………………………………........... 18
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1. Rencana Program dan Kegiatan ………………………………………………………………… 21 5.2. Pagu Indikatif ………………………………………………………………………………………….. 23 5.4. Indikator Kinerja Berdasarkan Tujuan dan Sasaran ……………………………………… 27
LAMPIRAN RENSTRA ………………………………………………………………………………………. 29 LAMPIRAN SK IKU 2013-2018 …………………………………………………………………………. 36
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah mengamanatkan kepada daerah untuk menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dokumen RPJMD merupakan
penjabaran visi, misi, dan program kepala daerah yang berpedoman kepada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta memperhatikan
RPJM Nasional. Berdasarkan hal tersebut maka Pemerintah Provinsi Bali bersama
para pemangku kepentingan sesuai peran dan kewenangan masing-masing,
menyusun RPJMD Tahun 2013-2018 yang merupakan dokumen perencanaan lima
tahunan daerah; yang memuat strategi, arah kebijakan, dan program pembangunan
daerah berdasarkan kondisi dan potensi daerah di Provinsi Bali.
Mengacu pada Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Tahun 2013-2018, Biro Keuangan Setda Provinsi Bali menyusun Rencana Strategis
Tahun 2013-2018. Renstra Biro Keuangan Setda Provinsi Bali merupakan dokumen
perencanaan yang menggambarkan arah dan pengembangan unit kerja dan program
pelayanan publik yang bersifat strategis dalam jangkauan perubahan kedepan dalam
suatu kerangka kerja pembangunan komprehensif dan sistematis untuk mencapai
tujuan yang diharapkan oleh masyarakat. Renstra memuat visi, misi, tujuan, strategi,
kebijakan, dan sasaran bagi pelaksanaan program dan kegiatan, yang harus
dilaksanakan secara terpadu, sinergis, harmonis, dan berkesinambungan.
Adapun fungsi dari Rencana Strategis ini adalah untuk mengklarifikasikan
secara eksplisit visi dan misi Kepala Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD), kemudian menterjemahkan secara strategis sistematis
dan terpadu kedalam tujuan, strategi, kebijakan dan program prioritas Satuan Kerja
Perangkat Daerah serta tolok ukur pencapaiannya. Penyusunan Rencana Strategis
Biro Keuangan Setda Provinsi Bali melalui proses yang transparan, demokratis, dan
partisipatif.
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
2
1.2. Maksud dan Tujuan
1.2.1. Maksud
Maksud penyusunan Renstra Biro Keuangan Setda Provinsi Bali Tahun 2013-
2018 adalah untuk mensinergikan dinamika keuangan daerah yang berkembang di
pemerintahan dan masyarakat, untuk menghasilkan rumusan strategi, arah kebijakan,
program, dan kegiatan yang terarah, efektif, efisien, dan terpadu yang mendorong
terwujudnya visi, misi, tujuan, dan sasaran Program Bali Mandara Jilid II.
1.2.2 Tujuan
Rencana Strategis Biro Keuangan Setda Provinsi Bali Tahun 2013-2018 disusun
dengan tujuan sebagai berikut:
a. Menterjemahkan visi dan misi Kepala Daerah ke dalam tujuan dan sasaran yang
akan dicapai selama tahun 2013-2018, yang disertai dengan program prioritas
Biro Keuangan Setda Provinsi Bali dengan berpedoman pada RPJMD 2013-2018;
b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis dalam bentuk
program dan kegiatan beserta kerangka pendanaannya selama tahun 2013- 2018.
c. Membantu dalam melakukan evaluasi kinerja Biro Keuangan Setda Provinsi Bali
periode Renstra yang lalu.
1.3 Landasan Hukum
a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
b. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
c. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang
nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti undang-
undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4548);
d. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
3
e. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
f. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembangian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi , dan Pemerintahan
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
g. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negari Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah.
i. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2011
Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 4);
j. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah
Provinsi Bali Tahun 2014 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor
1);
1.4. Hubungan Renstra dengan Dokumen Lainnya
Berdasarkan arah kebijakan dan strategi nasional yang dituangkan dalam RPJMN
Tahun 2009-2014, yang berpedoman pada RPJPN Tahun 2005-2025, sebagaimana
dituangkan dalam UU Nomor 17 Tahun 2007, terdapat sebelas Proritas Nasional meliputi
: (i) Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; (ii) Pendidikan; (iii) Kesehatan; (iv) Energi; (v)
Ketahanan Pangan; (vi) Infrastruktur; (vii) Iklim Investasi dan Iklim Usaha; (viii) Energi;
(ix) Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana; (x) Daerah Tertinggal, Terdepan,
Terluar, dan Pasca-konfik; (xi) Kebudayaan, Kreatifitas, dan Inovasi Teknologi.
Reformasi birokrasi dan tata kelola juga menjadi program prioritas dalam RPJMD
Provinsi Bali Tahun 2013-2014 yang dijabarkan dalam misi 1 yaitu Mewujudkan Bali
yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju, dan Modern, dengan sasaran untuk
mewujudkan keperintahan yang baik (Good Governance).
Sebagai penjabaran dari RPJMN Tahun 2009-2014, Kementerian Keuangan
menyusun visi dan misi, yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
40/KMK.01/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2010-2014.
Visi Kementerian Keuangan adalah Menjadi Pengelola Keuangan dan Kekayaan
Negara yang Dipercaya dan Akuntabel untuk Mewujudkan Indonesia yang
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
4
Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan. Visi ini dijabarkan dalam beberapa 4 misi,
yaitu misi fiskal, misi kekayaan negara, misi pasar modal dan Lembaga Keuangan,
serta misi penguatan kelembagaan. Dalam misi fiskal, Kementerian Keuangan ingin
mengembangkan kebijakan fiskal yang sehat, berkelanjutan, hati-hati (prudent), dan
bertanggungjawab. Sedangkan misi penguatan kelembagaan adalah (i) membangun
dan mengembangkan organisasi berlandaskan administrasi publik sesuai dengan
tuntutan masyarakat, (ii) membangun dan mengembangkan SDM yang amanah,
profesional, berintegritas tinggi, dan bertanggungjawab, (iii) membangun dan
mengembangkan Teknologi Informasi Keuangan yang modern dan terintegrasi serta
sarana dan prasarana strategis lainnya.
Penyusunan Renstra Biro Keuangan diharapkan sejalan serta mampu menjabarkan
visi dan misi Kementerian Keuangan disesuaikan dengan dinamika kebijakan keuangan
yang berkembang disesuaikan dengan visi dan misi Gubernur Bali.
Bagan 1.1. Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan
RPJP RPJM RKP
RKPD
RENSTRA K - L
RPJPD RPJMD
RENSTRA
BPMP
RENJA SKPD
RENJA K - L
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
5
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
2.1.1 Tugas dan Fungsi
Berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi
dan Perangkat Daerah, sebagaimana diubah dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun
2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2011
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah, dilanjutkan dengan Peraturan
Gubernur Nomor 37 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok Sekretariat Daerah
Provinsi Bali, Biro Keuangan Setda Provinsi Bali bertugas : “Membantu Gubernur Bali
dalam menentukan Kebijakan di Bidang Pengelolaan Keuangan Daerah”.
Sedangkan fungsi Biro Keuangan Setda Provinsi Bali adalah sebagai berikut :
a. Merumuskan Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah.
b. Melaksanakan pengelolaan dan mengkoordinasikan pelayanan adminstrasi
keuangan kepada SKPD.
c. Melaksanakan Evaluasi Ranperda tentang APBD, Perubahan APBD, dan
pertanggungjawaban APBD Kabupaten/Kota.
2.1.2 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Biro Keuangan Setda Provinsi Baliterdiri dari :
1. Kepala Biro;
2. Bagian Anggaran;
3. Bagian Perbendaharaan;
4. Bagian Fasilitasi, Evaluasi, dan Transfer Kabupaten/Kota;
5. Bagian Akuntansi dan Pelaporan.
Adapun struktur organisasi Biro Keuangan Setda Provinsi Bali adalah sesuai
Gambar dibawah :
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
6
Bagan 2.1.
Struktur Organisasi Biro Keuangan Setda Provinsi Bali
KEPALA BIRO
KEUANGAN
BAGIAN PERBEN-
DAHARAAN
BAGIAN
AKUNTANSI DAN
PELAPORAN
BAGIAN FASILITASI,
EVALUASI, DAN TRANSFER
KAB/KOTA
BAGIAN
ANGGARAN
JABATAN
FUNGSIONAL
SUBBBAG
ANGGARAN I
SUBBBAG
ANGGARAN II
SUBBBAG
ANGGARAN IIII
SUBBBAG PERBEN-
DAHARAAN I
SUBBBAG PERBEN-
DAHARAAN II
SUBBBAG PERBEN-
DAHARAAN BELANJA
PEGAWAI
SUBBAG PELAPORAN
DAN KAS DAERAH
SUBBAG AKUNTANSI
BTL DAN
PEMBIAYAAN
SUBBAG AKUNTANSI
BELANJA LANGSUNG
SUBBAG KEUANGAN
BTL DAN PEMBIAYAAN
SUBBAG FASILITASI,
EVALUASI, DAN
TRANSFER
SUBBAG TATA
USAHA BIRO
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
7
2.2 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Satuan Kerja Perangkat
Daerah Biro Keuangan Setda Provinsi Bali selama 5 tahun mendatang adalah sebagai
berikut :
a. Tantangan
1. Belum optimalnya penyediaan instrumen penganggaran berbasis kinerja yang
efektif efisien dan akuntabel.
2. Waktu pencairan anggaran kegiatan seringkali tidak sesuai perencanaan.
3. Belum optimalnya koordinasi dengan kabupaten/kota.
4. Peningkatan profesionalisme dan kompetensi SDM pengelola keuangan.
5. Pengintegrasian sistem aplikasi pengelolaan keuangan dan aset.
6. Tuntutan transparansi informasi publik menuju good governance.
b. Peluang
1. Sistem informasi pengelolaan keuangan lebih memudahkan dan membantu
dalam perencanaan penganggaran, penatausahaan dan penyusunan laporan
keuangan yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
2. Kualitas dan kapabilitas SDM pengelola keuangan yang mampu dikembangkan.
3. Adanya website sebagai media informasi publik.
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
8
BAB III
ISU - ISU STRATEGIS
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Biro Keuangan Setda Provinsi Bali sebagai salah satu instansi di
Pemerintah Provinsi Bali mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan anggaran
pendapatan, anggaran belanja, kas daerah, pembinaan administrasi keuangan
daerah, akuntansi, dan pelaporan.
3.1.1 Kondisi Sekarang
Data target APBD tahun 2008-2013, sebagai berikut :
Tabel 3.1 Target APBD tahun 2008-2013
(dalam ribuan)
Tahun Pendapatan
Daerah Belanja Daerah
Pembiayaan Daerah
2008 1.388.534.527 1.663.141.617 274.607.089
2009 1.661.108.445 2.011.270.070 444.208.450
2010 1.938.657.385 2.386.056.543 447.399.157
2011 2.395.242.073 2.973.589.154 578.347.080
2012 3.398.346.627 4.102.658.268 704.311.640
2013 3.763.503.621 4.562.576.195 799.072.573
Data target tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 1 Target APBD tahun 2008-2013
(dalam ribuan)
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
9
Sedangkan data realisasi APBD tahun 2008-2013 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2 Realisasi APBD tahun 2008-2013
(dalam ribuan)
Tahun Pendapatan
Daerah Belanja Daerah
Pembiayaan Daerah
2008 1.667.388.444 1.465.983.087 266.703.093
2009 1.905.128.257 1.810.946.336 444.270.950
2010 2.237.707.339 1.985.850.056 452.527.870
2011 2.662.219.521 2.537.727.689 578.347.080
2012 3.633.133.585 3.562.732.996 787.311.640
2013 4.109.377.804 3.868.740.441 799.072.573
Data target tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 2 Realisasi APBD tahun 2008-2013
(dalam ribuan)
Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Bali bersumber dari Anggaran Pemerintah
Provinsi Bali dan Dana Perimbangan dari Pemerintah Pusat. Dalam periode Tahun
2008-2013 terdapat beberapa kebijakan penting yang diambil dalam penganggaran
Pemerintah Daerah; Pertama Pengelolaan belanja sejak proses perencanaan,
pelaksanaan hingga pertanggungjawaban harus memperhatikan aspek efektifitas,
efisiensi, transparansi dan akuntabilitas. Kedua Belanja harus diarahkan untuk
mendukung kebijakan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan perbandingan
antara masukan dan keluaran (efisiensi). Ketiga Keluaran dari belanja dimaksud
seharusnya dapat dinikmati hasilnya oleh masyarakat (efektifitas). Keempat alokasi
anggaran perlu dilaksanakan secara terbuka berdasarkan skala prioritas dan kebutuhan
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
10
(transparansi). Kelima pengelolaan belanja harus di administrasikan dan
dipertanggungjawabkan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku
(akuntabilitas).
3.1.2 Potensi
Potensi yang dimiliki oleh Biro Keuangan Setda Provinsi Bali sebagai berikut :
1. Adanya dukungan dana yang memadai untuk melaksanakan tugas dan fungsi Biro
Keuangan Setda Provinsi Bali.
2. Adanya Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD).
3.1.3 Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi Biro Keuangan Setda Provinsi Bali sesuai tugas
dan fungsi pelayanan, antara lain sebagai berikut :
1. Belum optimalnya penggunaan instrumen ( ASB dan SPM) perencanaan
penganggaran dalam penyusunan anggaran.
2. Pemahaman penatausahaan dan pelaporan administrasi keuangan di masing-
masing SKPD belum optimal.
3. Pencairan anggaran tidak sesuai dengan aliran kas sehingga terjadi
penumpukan anggaran di triwulan IV.
4. Belum ada kaderisasi SDM.
5. Kapasitas SDM petugas pengelola keuangan daerah belum optimal.
6. Masih terdapat kesalahan input data dalam SIPKD.
7. Jaringan internet yang belum lancar/trouble di SKPD.
8. Data kepegawaian yang tidak valid sebagai dasar penghitungan gaji.
9. Permasalahan yang timbul dalam penerapan sistem penganggaran berbasis
kinerja adalah sulitnya merumuskan indikator kinerja sebagai alat pendeteksi
tercapainya output dan outcome yang dikehendaki.
10. Adanya Mutasi PNS SDM pengelola keuangan.
11. Pemahaman SDM pengelolaan keuangan terhadap regulasi pengelolaan keuangan
belum memadai.
12. Penguasaan SDM pengelola keuangan terhadap teknologi informasi khususnya
sistem informasi pengelolaan keuangan daerah masih kurang memadai.
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
11
3.2 Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah Tahun 2013-2018
Visi : “BALI MANDARA (Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera)”
Misi :
Misi 1 Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju, dan
Modern
Misi 2 Mewujudkan Bali yang Aman, Damai, Tertib, Harmonis, serta Bebas
dari berbagai Ancaman
Misi 3 Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir dan Bathin
Berdasarkan tupoksinya, Biro Keuangan Setda Provinsi Bali menjalankan Misi
1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju, dan Modern. Misi
pertama ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran
perempuan, kelestarian budaya Bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam
berpolitik, dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa.
Salah satu sasaran dalam misi pertama ini adalah “Terwujudnya
Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)”. Biro Keuangan Setda Provinsi Bali
berperan dalam mewujudkan sasaran dalam misi ini dalam hal ikut serta mewujudkan
pengelolaan keuangan daerah yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini sesuai dengan kebijakan
dan program pembangunan daerah dalam urusan otonomi daerah, pemerintahan
keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persaingan, yaitu
mengupayakan efektifitas dan efisiensi, serta transparansi dalam penggalian dan
pengelolaan sumber-sumber dana bagi penyelenggaraan pemerintah daerah.
3.3. Penentuan Isu – Isu Strategis
Berdasarkan pembahasan diatas, Biro Keuangan Setda Provinsi Bali
menentukan 2 isu strategis, yaitu :
1. Belum Optimalnya waktu penerbitan/penyampaian dokumen keuangan daerah
sesuai ketentuan yang berlaku
2. Belum waktu Evaluasi Ranperda dan Raperbup/Raperwali Kabupaten/Kota
mengenai APBD sesuai ketentuan yang berlaku
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
12
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi
4.1.1 Visi
Visi Organisasi berkaitan dengan pandangan kedepan menyangkut kemana
organisasi harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap
eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi Biro Keuangan Setda Provinsi Bali adalah
“TERWUJUDNYA PENGELOLAAN KEUANGAN YANG TRANSPARAN DAN
AKUNTABEL”.
Transparansi adalah memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur
kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk
mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah
dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada
peraturan perundang-undangan. Pelaksanaan transparansi diwujudkan dengan
pengelolaan penerimaan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah dilakukan
dengan mekanisme APBD.
Akuntabilitas adalah mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta
pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. Pelaksanaan akuntabilitas dilakukan
dengan pengelolaan keuangan daerah yang mengacu pada praktek terbaik nasional
yang berlandaskan asas profesionalitas, proporsionalitas, dan keterbukaan.
4.1.2 Misi
Misi adalah upaya yang harus dilaksanakan oleh seluruh perangkat
organisasi untuk mewujudkan Visi yang telah ditentukan. Untuk mewujudkan Visi
tersebut, Biro Keuangan Setda Provinsi Bali telah menetapkan Misi yaitu :
“MENGEMBANGKAN KAPASITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH “.
Misi mengembangkan kapasitas pengelolaan keuangan daerah dimaknai
bahwa setiap pengelolaan keuangan daerah harus mampu meningkatkan
kemampuan SDM, berikut sarana dan prasarana serta sistem yang mendukung
pengelolaan keuangan daerah yang lebih transparan dan akuntabel dari
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan penatausahaan, pertanggungjawaban
hingga pengawasan (pengendalian), serta penyusunan regulasi yang terbaru sesuai
perkembangan regulasi di tingkat pusat.
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
13
Penetapan misi harus menjabarkan secara spesifik visi yang telah ditetapkan. Misi
adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan Visi. Berikut disampaikan keterkaitan antara visi dan misi yang ditetapkan
oleh Biro Keuangan Setda Provinsi Bali.
Tabel 4.1. Keterkaitan Visi dan Misi Biro Keuangan Setda Provinsi Bali
VISI MISI
TERWUJUDNYA PENGELOLAAN
KEUANGAN YANG TRANSPARAN DAN
AKUNTABEL
MENGEMBANGKAN KAPASITAS
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
4.2 Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran, dan Cascading Kinerja
4.2.1. Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai dari setiap misi SKPD, yang
dirumuskan bersifat spesifik, realistis, dilengkapi dengan sasaran yang terukur dan dapat
dicapai dalam periode yang direncanakan. Tujuan memuat pernyataan tentang hal-hal
yang perlu dilakukan untuk mencapai visi dan melaksanakan misi dengan menjawab isu
strategis daerah dan permasalahan pembangunan. Berdasarkan visi dan misi yang telah
ditetapkan, Biro Keuangan Setda Provinsi Bali menetapkan 1 tujuan, yaitu:
Meningkatnya administrasi pengelolaan keuangan daerah sesuai ketentuan yang
berlaku
Pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel yang ingin
diwujudkan dalam visi dijabarkan dengan usaha mengembangkan kapasitas
pengelolaan keuangan daerah. Tujuan pengembangan kapasitas pengelolaan keuangan
tersebut difokuskan dengan usaha yang kontinyu meningkatkan pengelolaan
administrasi keuangan daerah. Pengelolaan administrasi pengelolaan keuangan daerah
meliputi penerbitan peraturan daerah, peraturan gubernur, dan Keputusan Gubernur
tentang pengelolaan keuangan daerah sesuai amanat peraturan perundang-undangan.
Pengelolaan dokumen lain yang menjadi unggulan Biro Keuangan Setda Provinsi Bali
adalah penyusunan Rancangan Perda APBD (Induk, Perubahan, dan
Pertanggungjawaban Pelaksanaan), Evaluasi Rancangan Perda dan
Ranperbup/Ranperwali Kabupaten/Kota, serta penerbitan SP2D tepat waktu maksimal
2 hari setelah SPM diterima. Pengelolaan administrasi keuangan daerah yang dilakukan
secara efektif dan efisien akan memperlancar program pembangunan Bali Mandara Jilid
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
14
II, sehingga pelayanan dapat diberikan secara optimal untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Bali.
4.2.2. Sasaran
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan
secara terukur spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka
waktu 5 tahun. Tujuan dan sasaran adalah tahapan perumusan sasaran strategis yang
menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka
menengah daerah. Yang selanjutnnya akan menjadi dasar penyusunan kinerja
pembangunan daerah secara keseluruhan. Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan,
ditentukan 2 sasaran untuk mencapai tujuan dalam 5 tahun ke depan, yaitu:
1. Optimalnya waktu penyusunan Ranperda (APBD dan APBD Perubahan) Provinsi
Bali sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Optimalnya waktu Evaluasi Ranperda dan Raperbup/Raperwali Kabupaten/Kota
mengenai APBD sesuai ketentuan yang berlaku.
Dalam rangka mendukung terwujudnya good governance dalam
penyelenggaraan negara, pengelolaan keuangan negara perlu diselenggarakan secara
profesional, terbuka, dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan pokok yang telah
ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar. Dalam undang-undang ini, terdapat
penambahan asas baru dalam pengelolaan keuangan negara, meliputi : akuntabilitas
berorientasi pada hasil; profesionalitas; proporsionalitas; keterbukaan dalam
pengelolaan keuangan negara; dan pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang
bebas dan mandiri.
4.2.3. Indikator Tujuan dan Sasaran
Berdasarkan tujuan dan sasaran diatas, perlu ditetapkan indikator jangka
menengah dan jangka pendek untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan dan sasaran,
sebagai berikut:
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
15
Tabel 4.1
Indikator Tujuan dan Sasaran Biro Keuangan Setda Provinsi Bali
Tujuan Sasaran Penanggung Jawab
Uraian Indikator Target Uraian Indikator Target
2014 2015 2016 2017 2018
1 Meningkatnya administrasi pengelolaan keuangan daerah sesuai ketentuan yang berlaku
Persentase penerbitan/penyampaian dokumen keuangan daerah tepat waktu
100% Optimalnya waktu penyusunan Ranperda (APBD dan APBD Perubahan) Provinsi Bali sesuai ketentuan yang berlaku
Persentase penerbitan/penyampaian dokumen keuangan daerah tepat waktu
20% 20% 20% 20% 20% - Bagian Anggaran - Bagian
Perbendaharaan - Bagian Akuntansi
dan Pelaporan
Persentase penyusunan Rancangan Keputusan Gubernur tentang evaluasi Ranperda dan Ranperbup/Ranperwali mengenai tepat waktu
100% Optimalnya waktu Evaluasi Ranperda dan Raperbup/Raperwali Kabupaten/Kota mengenai APBD sesuai ketentuan yang berlaku
Persentase penyusunan Rancangan Keputusan Gubernur tentang evaluasi Ranperda dan Ranperbup/Ranperwali mengenai tepat waktu
20% 20% 20% 20% 20% - Bagian Evaluasi, Fasilitasi, dan Transfer
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
16
Keterkaitan antara visi, misi, tujuan, dan sasaran dapat diperhatikan pada tabel berikut:
Tabel 4.2. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Indikator
VISI : TERWUJUDNYA PENGELOLAAN KEUANGAN YANG TRANSPARAN DAN AKUNTABEL
MISI : MENGEMBANGKAN KAPASITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
Meningkatnya administrasi pengelolaan keuangan daerah sesuai ketentuan yang berlaku
Optimalnya waktu penerbitan/penyampaian dokumen keuangan daerah sesuai ketentuan yang berlaku
Persentase penerbitan/penyampaian dokumen keuangan daerah tepat waktu
Optimalnya waktu Evaluasi Ranperda dan Raperbup/Raperwali Kabupaten/Kota mengenai APBD sesuai ketentuan yang berlaku
Persentase penyusunan Rancangan Keputusan Gubernur tentang evaluasi Ranperda dan Ranperbup/Ranperwali mengenai tepat waktu
D. Cascading Kinerja
Cascading adalah proses penjabaran dan penyelarasan Sasaran
Strategis, Indikator Kinerja Utama (IKU), dan/atau target IKU secara vertikal dari level
unit/pegawai yang lebih tinggi ke level unit/pegawai yang lebih rendah. IKU Biro
Keuangan merupakan indikator bagi eselon II. IKU tersebut selanjutnya dijabarkan oleh
level eselon III. Dalam tahapan ini para pegawai eselon III menyusun indikator kinerja
yang relevan, dengan bersumber pada tupoksi jabatan dan IKU atasannya atau IKU
eselon II. Dengan kata lain, para pegawai eselon III harus membuat indikator kinerja
yang menjawab kebutuhan tupoksi-nya, dan sekaligus indikator kinerja yang mampu
membantu atasannya dalam mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.
Proses cascading indikator kinerja eselon III ke pejabat eselon IV juga mengikuti
alur seperti diatas. Yakni para pegawai eselon IV harus menyusun indikator kinerja yang
bersumber pada tupoksinya, dan juga yang ikut membantu pencapaian target kinerja
atasannya. Berikut disampaikan cascading kinerja Biro Keuangan Setda Provinsi Bali :
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
17
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
18
4.3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Strategi merupakan langkah-langkah berisikan program-program indikatif, untuk
mencapai tujuan dalam rangka melaksanakan misi untuk mewujudkan visi SKPD adalah
pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan akan dicapai. Untuk mencapai
tujuan dan sasaran organisasi harus dilakukan melalui strategi yang tepat. Suatu
strategi dapat secara spesifik dikaitkan dengan satu sasaran atau kelompok sasaran
dengan kerangka logis. Untuk menentukan alternatif strategi pencapaian dari setiap
indikator sasaran dapat dilakukan dengan analisis SWOT.
Untuk mencapai hasil yang konsisten dengan Misi yang telah ditetapkan, maka
perlu disusun suatu strategi atau langkah-langkah yang diperlukan untuk memperlancar
atau mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dalam
penyusunan strategi ini perlu diperhatikan faktor-faktor dalam lingkungan strategis yang
juga sering disebut sebagai faktor-faktor kunci keberhasilan (critical success factors).
Faktor-faktor kunci ini meliputi potensi, kekuatan, kelemahan, peluang, tantangan, dan
kendala yang dihadapi termasuk sumber daya manusia, dana, sarana dan prasarana,
serta peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah. Dalam analisis SWOT
faktor-faktor kunci keberhasilan ini dapat dikelompokkan dalam 2 (dua) kelompok yaitu
faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan sedangkan faktor eksternal
terdiri dari peluang dan ancaman. Analisis terhadap faktor internal dan eksternal dengan
menggunakan Analisis SWOT dapat dilihat seperti tabel dibawah ini :
Tabel 4.3
Analisis Internal dan Eksternal pada Biro Keuangan Setda Provinsi Bali
Internal Eksternal
KEKUATAN (STRENGHTS)
KELEMAHAN (WEAKNESSES)
PELUANG (OPPORTUNITIES)
ANCAMAN (THREATS)
Sistem informasi
pengelolaan
keuangan daerah
untuk perencanaan,
penganggaran,
penatausahaan dan
pelaporan yang efektif
dan efisien,
transparan dan
akuntabel
Staf pengelola
Keuangan belum
optimal dalam
pengoperasian
aplikasi
Kualitas dan
kapabilitas SDM
pengelola keuangan
masih bisa
dikembangkan
Regulasi tentang
pengelolaan
keuangan daerah
sering berubah
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
19
Tabel 4.4. Analisis SWOT
STRENGHTS ( S ) Sistem informasi pengelolaan keuangan daerah untuk perencanaan, penganggaran, penatausahaan dan pelaporan yang efektif dan efisien, transparan dan akuntabel
WEAKNESSES (W) Staf pengelola Keuangan belum optimal dalam pengoperasian aplikasi
OPPORTUNITIES – O Kualitas dan kapabilitas SDM pengelola keuangan masih bisa dikembangkan
STRATEGI S – O Peningkatan kapasitas SDM dalam pengelolaan keuangan daerah yang efektif dan efisien
STRATEGI W – O
- Verifikasi, klasifikasi dan Penilaian kapasitas SDM
- Pelatihan SDM melalui diklat-diklat
THREATS- T Regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah sering berubah
STRATEGI S – T Perencanaan penganggaran daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
STRATEGI W – T
- Perbaikan manajemen pengendalian internal (SPI)
- Pemutakhiran regulasi
- Sosialisasi
Berdasarkan analisis SWOT diatas, strategi yang dilakukan adalah peningkatan
kapasitas aparatur dan standar operasional kelembagaan agar proses perencanaan,
penganggaran, penatausahaan, dan pelaporan keuangan daerah dapat dilaksanakan
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Setelah penyusunan strategi, langkah selanjutnya adalah penetapan kebijakan.
Kebijakan merupakan arah/tindakan yang harus dipedomani SKPD, dalam
melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan Renstra SKPD. Kebijakan yang dilakukan
adalah mengupayakan efektivitas dan efisiensi, serta transparansi dan akuntabel dalam
pengelolaan keuangan daerah bagi penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Berikut disampaikan keterkaitan antara misi, tujuan, sasaran, strategi, serta
kebijakan pada Biro Keuangan Setda Provinsi Bali
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
20
Tabel 4.5. Keterkaitan Strategi dan Arah Kebijakan
Biro Keuangan Setda Provinsi Bali
MISI : MENGEMBANGKAN KAPASITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatnya administrasi pengelolaan keuangan daerah sesuai ketentuan yang berlaku
Optimalnya waktu penerbitan/penyampaian dokumen keuangan daerah sesuai ketentuan yang berlaku
peningkatan kapasitas aparatur dan standar operasional kelembagaan agar proses perencanaan, penganggaran, penatausahaan, dan pelaporan keuangan daerah dapat dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
mengupayakan efektivitas dan efisiensi, serta transparansi dan akuntabel dalam pengelolaan keuangan daerah bagi penyelenggaraan pemerintahan daerah
Optimalnya waktu Evaluasi Ranperda dan Raperbup/Raperwali Kabupaten/Kota mengenai APBD sesuai ketentuan yang berlaku
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
21
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, DAN
PENDANAAN INDIKATIF
Pencapain tujuan dan sasaran Biro Keuangan Setda Provinsi Bali dituangkan
dalam program dan kegiatan. Selanjutnya untuk mengukur kinerja program dan kegiatan
tersebut, Biro Keuangan Setda Provinsi Bali menentukan indikator kinerja yang meliputi
keluaran (output) dan hasil (outcome). Untuk melaksanakan program dan kegiatan
tersebut, Biro Keuangan Setda Provinsi Bali menganggarkan dana yang bersumber dari
APBD untuk melaksanakan program dan kegiatan tersebut dalam 5 tahun kedepan.
5.1. Rencana Program dan Kegiatan
Rencana program dan kegiatan Biro Keuangan Setda Provinsi Bali dijabarkan
dalam tabel berikut :
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
22
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
23
5.2. Pagu Indikatif
Berikut disampaikan pagu indikatif program dan kegiatan untuk jangka menengah
sebagai berikut :
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
24
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
25
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
26
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
27
5.3. Indikator Kinerja Berdasarkan Tujuan dan Sasaran
Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu
menetapkan indikator kinerja. Indikator Kinerja menjadi ukuranan keberhasilan dari suatu
tujuan dan sasaran strategis organisasi untuk pelaksanaan program dan kegiatan dalam
jangka menengah. Adapun indikator kinerja Biro Keuangan Setda Provinsi Bali Tahun
2013-2018 adalah sebagai berikut :
RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALI
28
Tabel 5.3
Indikator Kinerja dan Target Pencapaian Sasaran Tahunan Rencana Jangka Menengah
No
Tujuan
Sasaran Indikator Kinerja
Satuan
Kondisi Kinerja Awal
RPJMD Tahun-0 (2013)
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir
Periode RPJMD
2014 2015 2016 2017 2018
1 Meningkatnya administrasi pengelolaan keuangan daerah sesuai ketentuan yang berlaku
Optimalnya waktu penerbitan/penyampaian dokumen keuangan daerah sesuai ketentuan yang berlaku
Persentase penerbitan/penyampaian dokumen keuangan daerah tepat waktu
%
0 20% 20% 20% 20% 20% 100%
Optimalnya waktu Evaluasi Ranperda dan Raperbup/Raperwali Kabupaten/Kota mengenai APBD sesuai ketentuan yang berlaku
Persentase penyusunan Rancangan Keputusan Gubernur tentang evaluasi Ranperda dan Ranperbup/Ranperwali mengenai tepat waktu
% 0 20% 20% 20% 20% 20% 100%
VISI :: TERWUJUDNYA PENGELOLAAN KEUANGAN YANG TRANSPARAN DAN AKUNTABEL
MISI :: MENGEMBANGKAN KAPASITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Indikator Tujuan Target Satuan 2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 7 8 9 10 11 12
1 Penyusunan rancangan peraturan
daerah tentang APBD
Persentase penyampaian Ranperda tentang
APBD kepada Menteri Dalam Negeri tepat
waktu
2Penyusunan rancangan peraturan
daerah tentang perubahan APBD
Persentase penyampaian Ranperda tentang
Perubahan APBD kepada Menteri Dalam
Negeri tepat waktu3 Pengelolaan belanja daerah dan
penerbitan SP2D Perbendaharaan 1
Persentase penerbitan SP2D tepat waktu
4Pengelolaan belanja daerah dan
penerbitan SP2D Perbendaharaan 2
Persentase penerbitan SP2D tepat waktu
5 Pengelolaan belanja pegawai dan
penerbitan SP2D
Persentase SP2D Belanja Pegawai (Gaji)
yang diterbitkan tepat waktu
6Penyusunan laporan Pemerintah
Provinsi Bali
Jumlah laporan bulanan, triwulan, semester,
dan tahunan yang disusun
7 Penyusunan laporan Keuangan
Pemerintah Provinsi Bali
Persentase laporan yang disampaikan tepat
waktu
8
Peningkatan Sistem Informasi
pengelola keuangan daerah
Persentase laporan keuangan SKPD dan
SKPKD sesuai Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP)
1 Evaluasi rancangan peraturan daerah
tentang APBD dan Rancangan
Peraturan Bupati/Walikota tentang
penjabaran APBD kab/kota
Jumlah rancangan Keputusan Gubernur
2 Evaluasi Ranperda tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD Kab/Kota
Jumlah rancangan Keputusan Gubernur
3 Evaluasi rancangan peraturan daerah
tentang perubahan APBD dan
rancangan peraturan bupati/walikota
tentang Penjabaran Perubahan APBD
Kab/Kota
Jumlah rancangan Keputusan Gubernur
15
RENSTRA BIRO KEUANGAN SETDA PROVINSI BALIPERIODE 2013 - 2018
Tujuan Sasaran/Capaian Program Target
Kebijakan Program
Kegiatan
Uraian Uraian Indikator Uraian Indikator Kinerja Keluaran
Optimalnya waktu Evaluasi
Ranperda dan
Raperbup/Raperwali
Kabupaten/Kota mengenai
APBD sesuai ketentuan
yang berlaku
5 6 13 14
Optimalnya waktu
penerbitan/penyampaian
dokumen keuangan daerah
sesuai ketentuan yang
berlaku
1 Persentase
penerbitan/penyampaian
dokumen keuangan
daerah tepat waktu
% 20
2
20 20 mengupayakan efektivitas
dan efisiensi, serta
transparansi dan akuntabel
dalam pengelolaan
keuangan daerah bagi
penyelenggaraan
pemerintahan daerah
1201 Meningkatnya
administrasi
pengelolaan
keuangan
daerah sesuai
ketentuan yang
berlaku
Persentase
penerbitan/penyam
paian dokumen
keuangan daerah
tepat waktu
100% 1
Persentase
penyusunan
Rancangan
Keputusan
Gubernur tentang
evaluasi Ranperda
dan
Ranperbup/Ranper
wali mengenai
tepat waktu
100% 2
20 Program peningkatan dan
pengembangan
pengelolaan keuangan
daerah
20 2 Program Pembinaan dan
fasilitasi pengelolaan
keuangan kabupaten/kota
20Persentase penyusunan
Rancangan Keputusan
Gubernur tentang
evaluasi Ranperda dan
Ranperbup/Ranperwali
mengenai tepat waktu
% 20 20 20
29
Recommended