View
312
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
PENDEKATAN HOLISTIK-INTEGRATIF DALAM IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT
RD. SiliwantiDirektur Aparatur Negara, Kementerian PPN/Bappenas24 Mei 2017
1
Kendala e-Government Saat ini
2
• Kepercayaan publik rendah
• Pelayanan publik tidak optimal
• Penggunaan anggaran tidak efektif dan efisien
• Ancaman bagi kedaulatan negara
Permasalahan e-Government Dampak
Diperlukan pendekatan yang Holistik dan Integratif
untuk menuju e-Government yang memberikan manfaat paling besar
Tren Belanja TIK di Pusat – Daerah 2014-2016
65%Aplikasi Umum
35%Aplikasi Khusus
Sumber: Wantiknas, 2016
Dampak Berantai
• Pemborosan anggaran, belanja TIK selalu bertambah setiap tahunnya, akan tetapi utilitas TIK hanya mencapai 30%
• Disintegrasi Sistem Informasi Pemerintah
• Risiko keamanan informasi
• Validitas data pemerintah kurang diyakini sepenuhnya
1.2 1.21.9
2.7 2.7
2.7
0
1
2
3
4
5
2014 2015 2016
K/L Pusat Daerah
Rp 4T Rp 4T
Rp 4,7T
Sumber: Kemenkeu (Dirjen Perbendaharaan),
3
Belanja TIK Kementerian/Lembaga Tahun 2017
TOTAL ALOKASI 2,1 TAPLIKASI
398 M
JARINGAN
767 MSERVER
27 MDATA CENTER &
DRC
84 M
PERANGKAT &
INFRASTRUKTUR 122 M
SOSIALIASI, BIMTEK, MONEV
90 M
PENGELOLAAN & MAINTENANCE
658 M
Sumber: Bappenas, Renja K/L 2017
• Tersebar di 73 K/L• Rata-rata alokasi di tiap K/L Rp.
29 miliar
4
Saat ini belanja TIK Pemerintah masih menghasilkan Sistem Silo, dimana setiap instansi menyediakan/ membangun sistem sendiri
Agar belanja TIK efisien dan efektif, maka perlu disusun pola koordinasi yang menghasilkan Sistem yang Terintegrasi, interoperabilitas antarsistem sesuai dengan Kebijakan Satu Data, baik untuk perangkat infrastruktur maupun aplikasi
Konsolidasi e-GovernmentTahun 2017 dan RKP 2018
623 K/L/D menerapkan aplikasi SPBE berbagi pakai e-Office, e-Planning, e-
Budgeting, e-Procurement, e-Performance, e-Reporting, e-Manajemen
Kepegawaian, dan e-Pengaduan
142 K/L/D menerapkan e-Arsip
500 unit pelayanan publik di RSUD, PTSP, Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil, Polres, puskesmas, dan kantor pelayanan pajak seluruh Indonesia
menerapkan pelayanan publik online
“Perluasan implementasi e-government yang terintegrasi” sebagai bagian dari program prioritas Reformasi Birokrasi pada RKP 2018
Target 2018
Pelaksanaan SPBE tahun 2017: Penganggaran Berbasis Kinerja, Kepegawaian, Perkantoran, dan Pengaduan
Moratorium belanja SPBE tahun 2017 yang tersebar di 73 K/L (angka perkiraan ± 2,1 triliun)
Optimalisasi pelaksanaan kewajiban pelayanan universal telekomunikasi dan informatika untuk
membiayai kebutuhan infastruktur e-government
Kebutuhan awal untuk konsolidasi infrastruktur TIK ± 250 – 350 miliar
5
6
NG
-CIO
Koordinator Pelaksana
Proses Bisnis
Aplikasi dan Infrastruktur
Manajemen Data
Manajemen Perubahan
SkenarioKelembagaane-Government
• Kementerian
• Lembaga
• Pemerintah Daerah
• Kementerian
• Lembaga
• Pemerintah Daerah
• Kementerian
• Lembaga
• Pemerintah Daerah
• Kementerian
• Lembaga
• Pemerintah Daerah
• Kementerian
• Lembaga
• Pemerintah Daerah
PELAKSANAPEMBINA
Government CIO memimpinPenyelenggaraan PemerintahanIndonesia berbasis TIK (e-Government):
• Mengambil keputusan dankebijakan terkait penyelenggaraanpemerintahan berbasis TIK
• Melakukan koordinasi, pengendalian keterpaduan, monitoring, dan evaluasi e-government secara nasional
• Membantu pengkoordinasiansecara internal pemerintahan dan secara eksternal instansi non-pemerintah, dan masyarakat
7
e-office, e-
planning, e-
budgeting, dlle-Kesehatan
e-Pendidikan
e- Lain-nya
G2G
G2C G2C
G2C
Pelayanan Publik
Bidang Kesehatan
Kemenkes
Pelayanan Publik
Bidang
Pendidikan
Kemendikbud
Pelayanan Publik
Bidang Lainnya
K/L Sektor
Administrasi Pemerintahan
KemenPAN dan RB
Cakupan dan Ruang Lingkup Pemerintahan Berbasis TIK
G2B
G2B G2B
NG-CIO
TERIMA KASIH
8
Recommended