View
2
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
TAHUN 2020-2024
RENCANA STRATEGISDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
ii
KATA PENGANTAR
Sebagai salah satu unit utama di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah mempunyai tugas fungsi menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah. Pelaksanaan tugas fungsi tersebut merujuk kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang merupakan bahan perumusan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Tahun 2020-2024. Rencana Strategis sebagai dokumen utama yang memuat visi, misi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta kebijakan, tujuan strategis, sasaran program dan indikator kinerja program (IKP) pembangunan bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, menjadi salah satu pedoman pelaksanaan kinerja organisasi untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Selain itu, Rencana Strategis ini lebih lanjut dijabarkan ke dalam rencana kinerja atau program kerja tahunan yang sekaligus juga menjadi rujukan untuk mengevaluasi capaian program dan kegiatan dalam periode lima tahunan. Namun demikian, secara periodik Rencana Strategis ini akan direviu untuk disempurnakan dan dilakukan perubahan yang diperlukan terkait dengan kebijakan internal dan capaian target tahunan. Oleh karena itu, semua pihak yang berkepentingan sangat diharapkan berpartisipasi dalam memberikan saran dan masukan yang positif dan relevan dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan jaman. Jakarta, Juli 2020
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Jumeri
NIP 196305101985031019
2
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
ii
KATA PENGANTAR
Sebagai salah satu unit utama di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah mempunyai tugas fungsi menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah. Pelaksanaan tugas fungsi tersebut merujuk kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang merupakan bahan perumusan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Tahun 2020-2024. Rencana Strategis sebagai dokumen utama yang memuat visi, misi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta kebijakan, tujuan strategis, sasaran program dan indikator kinerja program (IKP) pembangunan bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, menjadi salah satu pedoman pelaksanaan kinerja organisasi untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Selain itu, Rencana Strategis ini lebih lanjut dijabarkan ke dalam rencana kinerja atau program kerja tahunan yang sekaligus juga menjadi rujukan untuk mengevaluasi capaian program dan kegiatan dalam periode lima tahunan. Namun demikian, secara periodik Rencana Strategis ini akan direviu untuk disempurnakan dan dilakukan perubahan yang diperlukan terkait dengan kebijakan internal dan capaian target tahunan. Oleh karena itu, semua pihak yang berkepentingan sangat diharapkan berpartisipasi dalam memberikan saran dan masukan yang positif dan relevan dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan jaman. Jakarta, Juli 2020
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Jumeri
NIP 196305101985031019
KataPengantar
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
i
DaftarIsi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
ii
DaftarTabel
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
iii
DaftarGambar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
iv
7
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
1
BAB I KONDISI UMUM
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 jelas mengamanatkan cita-cita kemerdekaan untuk menjadi bangsa maju yang sejahtera, cerdas, tertib dan berkarakter, damai abadi serta berkeadilan sosial. Dalam menyongsong 100 (seratus) tahun kemerdekaannya, Indonesia tetap memiliki cita-cita seperti yang ditegaskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan akan mewujudkan cita-cita itu melalui Visi Indonesia 2045 yaitu Indonesia Maju. Penguatan proses transformasi ekonomi dalam rangka mencapai tujuan pembangunan tahun 2045 menjadi fokus utama dalam rangka pencapaian infrastruktur, kualitas sumber daya manusia (SDM), layanan publik, serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik.
Kemampuan suatu bangsa untuk berkompetisi di tengah globalisasi dan inovasi teknologi yang tanpa henti tergantung pada kualitas SDM. Dengan pembangunan SDM yang berpadanan dengan kemajuan iptek dan perkembangan dunia global, Indonesia akan siap menyongsong cita-cita kemerdekaan sebagai bangsa berkarakter dan cerdas, yang mampu bersaing dan bahkan berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa maju lainnya di dunia.
Sejalan dengan pemikiran tersebut, penyusunan rencana strategis pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan menengah tahun 2020-2024 memperhatikan hal-hal yang telah dicapai pada periode perencanaan sebelumnya (tahun 2015-2019) melalui evaluasi pelaksanaan yang seksama, mengkaji kendala-kendala yang dihadapi dan memperhatikan kesinambungan dan keberlanjutan pembangunan dalam arti yang seluas-luasnya.
Memasuki periode selanjutnya (2020-2024), pembangunan SDM yang menjadi kewenangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memperhitungkan tren global terkait kemajuan pesat teknologi, pergeseran sosio-kultural, perubahan lingkungan hidup, dan perbedaan dunia kerja masa depan dalam bidang pendidikan pada setiap tingkatan dan bidang kebudayaan.
Pertama, kemajuan teknologi yang mendorong Revolusi Industri 4.0 bersama dengan terobosan-terobosan yang menyertainya mempengaruhi segala sektor kehidupan. Di seluruh dunia dan di segala industri, diterapkan otomatisasi, kecerdasan buatan, big data, 3D printing dan lain sebagainya. Keterhubungan antar manusia juga semakin meningkat, difasilitasi oleh teknologi, seperti konektivitas 5G yang memungkinkan munculnya kendaraan otonom (autonomous vehicle), dan delivery drone.
Kedua, secara sosio-kultural, terjadi pergeseran demografi dan profil sosioekonomi populasi dunia. Semakin banyak orang yang harapan hidupnya lebih panjang dan oleh karenanya dapat bekerja semakin lama. Negara-negara berkembang akan mengalami peningkatan migrasi, urbanisasi, keragaman budaya, dan jumlah kelas menengah. Tenaga kerja akan memiliki fleksibilitas dan mobilitas yang semakin tinggi, sehingga mengaburkan batasan antara pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Konsumen akan semakin peduli akan persoalan etika, privasi, dan kesehatan.
BAB IKONDISI UMUM
1
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
1
BAB I KONDISI UMUM
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 jelas mengamanatkan cita-cita kemerdekaan untuk menjadi bangsa maju yang sejahtera, cerdas, tertib dan berkarakter, damai abadi serta berkeadilan sosial. Dalam menyongsong 100 (seratus) tahun kemerdekaannya, Indonesia tetap memiliki cita-cita seperti yang ditegaskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan akan mewujudkan cita-cita itu melalui Visi Indonesia 2045 yaitu Indonesia Maju. Penguatan proses transformasi ekonomi dalam rangka mencapai tujuan pembangunan tahun 2045 menjadi fokus utama dalam rangka pencapaian infrastruktur, kualitas sumber daya manusia (SDM), layanan publik, serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik.
Kemampuan suatu bangsa untuk berkompetisi di tengah globalisasi dan inovasi teknologi yang tanpa henti tergantung pada kualitas SDM. Dengan pembangunan SDM yang berpadanan dengan kemajuan iptek dan perkembangan dunia global, Indonesia akan siap menyongsong cita-cita kemerdekaan sebagai bangsa berkarakter dan cerdas, yang mampu bersaing dan bahkan berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa maju lainnya di dunia.
Sejalan dengan pemikiran tersebut, penyusunan rencana strategis pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan menengah tahun 2020-2024 memperhatikan hal-hal yang telah dicapai pada periode perencanaan sebelumnya (tahun 2015-2019) melalui evaluasi pelaksanaan yang seksama, mengkaji kendala-kendala yang dihadapi dan memperhatikan kesinambungan dan keberlanjutan pembangunan dalam arti yang seluas-luasnya.
Memasuki periode selanjutnya (2020-2024), pembangunan SDM yang menjadi kewenangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memperhitungkan tren global terkait kemajuan pesat teknologi, pergeseran sosio-kultural, perubahan lingkungan hidup, dan perbedaan dunia kerja masa depan dalam bidang pendidikan pada setiap tingkatan dan bidang kebudayaan.
Pertama, kemajuan teknologi yang mendorong Revolusi Industri 4.0 bersama dengan terobosan-terobosan yang menyertainya mempengaruhi segala sektor kehidupan. Di seluruh dunia dan di segala industri, diterapkan otomatisasi, kecerdasan buatan, big data, 3D printing dan lain sebagainya. Keterhubungan antar manusia juga semakin meningkat, difasilitasi oleh teknologi, seperti konektivitas 5G yang memungkinkan munculnya kendaraan otonom (autonomous vehicle), dan delivery drone.
Kedua, secara sosio-kultural, terjadi pergeseran demografi dan profil sosioekonomi populasi dunia. Semakin banyak orang yang harapan hidupnya lebih panjang dan oleh karenanya dapat bekerja semakin lama. Negara-negara berkembang akan mengalami peningkatan migrasi, urbanisasi, keragaman budaya, dan jumlah kelas menengah. Tenaga kerja akan memiliki fleksibilitas dan mobilitas yang semakin tinggi, sehingga mengaburkan batasan antara pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Konsumen akan semakin peduli akan persoalan etika, privasi, dan kesehatan.
2
Ketiga, pada bidang lingkungan hidup, kebutuhan akan energi dan air akan terus naik, sedangkan sumber daya alam akan menipis dalam 20 (dua puluh) tahun ke depan. Penggunaan energi alternatif atau energi bersih akan meningkat untuk melawan dampak dari perubahan iklim dan polusi. Upaya yang dikerahkan untuk mempertahankan keberlanjutan lingkungan hidup dan mengatasi berbagai permasalahan lingkungan juga akan semakin besar.
Keempat, dunia kerja masa depan akan sangat berbeda dari keadaan sekarang. Ketiga perubahan besar yang telah disebutkan sebelumnya membentuk dunia kerja yang berbeda dalam hal struktur, teknologi, dan konsep aktualisasi diri. Struktur pekerjaan akan semakin bersifat fleksibel, tak mengenal batas geografis dan tak terikat akan mengakibatkan pekerja tidak akan terikat pada satu institusi saja sepanjang kariernya. Pekerja lepas dan sementara (freelance dan temporary) akan bertumbuh pesat. Pekerja dari berbagai usia dapat bekerja bersama karena harapan hidup makin panjang, sehingga menuntut penghargaan atas keragaman latar belakang. Teknologi mempermudah pekerjaan sehari-hari, namun juga menuntut penguasaan keterampilan dan pengetahuan baru. Tenaga kerja masa depan juga lebih mampu mengendalikan arah kariernya dan mencari kepuasan pribadi dalam pekerjaannya.
Agar dapat berhasil di lingkungan kerja masa depan, Kemendikbud telah menetapkan 6 (enam) profil Pelajar Pancasila yang harus ditumbuhkembangkan di antara peserta didik saat ini: (1) berkebhinekaan global, (2) bergotong royong, (3) kreatif, (4) bernalar kritis, (5) mandiri, dan (6) beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia. Dengan mempertimbangkan empat antisipasi di atas, Kemendikbud, melalui kebijakan Merdeka Belajar, berupaya merangkul semua pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan antara lain keluarga, pendidik dan tenaga kependidikan, lembaga pendidikan, industri dan pemberi kerja, serta masyarakat untuk menghela semua potensi bangsa menyukseskan pemajuan pendidikan dan kebudayaan yang bermutu tinggi bagi semua rakyat sesuai dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Sebagai Unit Utama yang bertanggungjawab dalam pembinaan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah tentunya Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen) harus mendukung kebijakan dan Rencana Strategis (Renstra) Kemendikbud Tahun 2020-2024 dengan berfokus pada kebijakan Merdeka Belajar sebagai pedoman bagi pembangunan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam menata dan memaksimalkan bonus demografi yang menjadi kunci tercapainya bangsa maju yang berkeadilan sosial, seperti yang dicita-citakan oleh para Pendiri Bangsa.
Pembangunan pendidikan pendidikan anak usia dini, dasar dan menengah yg dituangkan ke dalam Renstra Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen tahun 2020-2024 memperhatikan tantangan dan peluang yang ada baik yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap Pendidikan.
Penyusunan Renstra Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen 2020-2024 tidak terlepas dari bagaimana pelaksanaan Renstra 2015-2019 dan penjabaran dari Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020 - 2024.
2
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
3
BAB I Renstra Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen 2020-2024 ini terstruktur sebagai berikut:
A. Kondisi umum yang menjelaskan pencapaian dalam periode 2015-2019;
B. Potensi dan Permasalahan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah.
C. Tantangan yang dihadapi
Kondisi Umum Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Dalam periode Tahun 2015-2019, Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen telah meningkatkan upaya untuk perluasan akses pendidikan bagi semua warga negara, memeratakan mutu pendidikan, meningkatkan relevansi lulusan, dan memajukan tata kelola budaya dan bahasa Indonesia. Perhatian khusus diberikan kepada masyarakat marginal dari segi lingkungan geografis dan kondisi ekonomi.
1. Angka Partisipasi Pendidikan
Berkenaan dengan angka partisipasi pendidikan, Ditjen PAUD Dikmas dan Ditjen Dikdasmen telah menorehkan berbagai capaian yang menunjukkan semakin meningkatnya angka partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), menurunnya tingkat putus sekolah, dan capaian-capaian lainnya. Secara keseluruhan, kinerja positifini mendorong majunya nilai Indeks Pembangunan Manusia Indonesia.
2. Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Anak Usia Dini
PAUD merupakan kunci dari keberhasilan pembangunan SDM sepanjang hayat. Usia dini merupakan usia emas tumbuh kembang anak, dan investasi pada usia ini merupakan investasi yang paling tinggi memberikan rate of returns dibandingkan dengan investasi di seluruh periode siklus hidup lainnya. Walaupun angka partisipasi kasar (APK) belum meningkat secara signifikan, intervensi-intervensi yang dilakukan menunjukkan adanya peningkatan angka partisipasi yang dimaksud dalam kurun waktu Tahun 2015-2019.
3
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
3
BAB I Renstra Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen 2020-2024 ini terstruktur sebagai berikut:
A. Kondisi umum yang menjelaskan pencapaian dalam periode 2015-2019;
B. Potensi dan Permasalahan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah.
C. Tantangan yang dihadapi
Kondisi Umum Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Dalam periode Tahun 2015-2019, Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen telah meningkatkan upaya untuk perluasan akses pendidikan bagi semua warga negara, memeratakan mutu pendidikan, meningkatkan relevansi lulusan, dan memajukan tata kelola budaya dan bahasa Indonesia. Perhatian khusus diberikan kepada masyarakat marginal dari segi lingkungan geografis dan kondisi ekonomi.
1. Angka Partisipasi Pendidikan
Berkenaan dengan angka partisipasi pendidikan, Ditjen PAUD Dikmas dan Ditjen Dikdasmen telah menorehkan berbagai capaian yang menunjukkan semakin meningkatnya angka partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), menurunnya tingkat putus sekolah, dan capaian-capaian lainnya. Secara keseluruhan, kinerja positifini mendorong majunya nilai Indeks Pembangunan Manusia Indonesia.
2. Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Anak Usia Dini
PAUD merupakan kunci dari keberhasilan pembangunan SDM sepanjang hayat. Usia dini merupakan usia emas tumbuh kembang anak, dan investasi pada usia ini merupakan investasi yang paling tinggi memberikan rate of returns dibandingkan dengan investasi di seluruh periode siklus hidup lainnya. Walaupun angka partisipasi kasar (APK) belum meningkat secara signifikan, intervensi-intervensi yang dilakukan menunjukkan adanya peningkatan angka partisipasi yang dimaksud dalam kurun waktu Tahun 2015-2019.
4
Gambar 1: Capaian APK PAUD Tahun 2015-2019
Sumber: Biro Pusat Statistik, 2020
Program-program yang telah dijalankan untuk meningkatkan APK PAUD seperti Gambar 1 di atas adalah: (1) bantuan RKB PAUD, (2) Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) PAUD, (3) bantuan PAUD untuk layanan khusus atau daerah marjinal, dan (4) bantuan PAUD pasca bencana dan tanggap darurat. Program-program tersebut mendorong tumbuhnyalembaga PAUD dan TK sebagaimana dilukiskan di Gambar 2.
Gambar 2: Pertumbuhan Lembaga PAUD 2015-2019
Sumber: Dapo PAUD-Dikmas, 2019
Pemerintah juga mendorong agar setiap kota/kabupaten memiliki Lembaga PAUD Holistik Integratif (PAUD HI), yang bekerja sama dengan posyandu agar pelayanan kepada anak usia dini memenuhi kebutuhan akan pendidikan, pengasuhan, perlindungan, kesehatan, dan gizi. Selain itu, PAUD HI juga dapat bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain seperti Penyuluh Keluarga Berencana (PKB)/Bina Keluarga Balita (BKB), Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan Puskesmas. Melalui
32.68
35.18 34.6233.84
37.9236.93
2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9
109,
016
79,6
31 100,
005
85,4
99 104,
999
88,3
81 109,
199
91,1
90 110,
772
92,0
45 109,
637
92,1
21
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
KB-T
PA-S
PS TK
KB-T
PA-S
PS TK
KB-T
PA-S
PS TK
KB-T
PA-S
PS TK
KB-T
PA-S
PS TK
KB-T
PA-S
PS TK
2014 2015 2016 2017 2018 2019
4
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
5
kemitraan dengan berbagai pihak, keberadaan PAUD HI diharapkan dapat mendorong penurunan prevalensi stunting pada balita yang juga menjadi salah satu prioritas pemerintah saat ini. Dorongan ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif. Pada tahun 2019, sudah 91,4% (sembilan puluh satu koma empat persen) kabupaten/kota memiliki lembaga tersebut.
3. Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Dasar dan Menengah
Angka partisipasi kasar pendidikan dasar 9 tahun pada 2018/19 menunjukkan APK SD dan SMP sebesar 90,11% dan 75,07% (data survey sosial ekonomi nasional-susenas) sedangkan angka partisipasi murni APM mencapai 79,82% dan 56,37 %. Angka ini menunjukkan bahwa masih ada penduduk di luar sekolah yang belum terserap dalam sistem pendidikan. Pada tingkat pendidikan menengah APK dan APM menunjukkan angka masing-masing sebesar 88,55% dan 67,14%. Capaian angka tersebut bervariasi menurut propinsi dan kabupaten. Perbedaan ini menunjukkan adanya kesenjangan dalam sebaran pelayanan pendidikan antar daerah, antar jender dan antar penduduk kaya dan miskin.
Di sisi lain angka putus sekolah pendidikan dasar (SD dan SMP) sebesar 0,06% dan 0,16%. Angka putus sekolah ini sangat bervariasi menurut jenjang dan jenis pendidikan dan juga antar daerah. Salah satu sebab keragaman pencapaian pendidikan seperti ini adalah belum meratanya ketersediaan sarana dan prasrana pendidikan baik jumlah maupun kualitasnya. Angka lulusan yang melanjutkan dari SD ke SMP dan dari SMP ke SMA/SMK masing-masing menunjukkan 86,89% dan 86,00%.
Indikator keberhasilan pendidikan juga ditunjukkan oleh tinggi rendahnya angka lama sekolah penduduk. Pada saat ini rata-rata lama sekolah penduduk usia 15-18 tahun adalah 8,17 tahun. Meningkat 0,32 tahun dibandingkan tahun 2015. Diharapkan angka lama sekolah penduduk usia sekolah ini angka terus meningkat dengan tetap memperhatikan tingkat pemerataan antar kabupaten dan antar provinsi.
Dari data yang ada kesenjangan antar daerah, kesenjangan gender, dan kesenjangan antara anak dari keluarga kaya dan keluarga miskin semakin kecil.
Hasil dari berbagai intervensi yang telah dilakukan Ditjen Dikdasmen pada periode 2015- 2019 telah berdampak pada meningkatnya angka partisipasi kasar (APK) jenjang SMP dan SMA sederajat, seperti yang terlihat dalam Gambar 3.
5
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
5
kemitraan dengan berbagai pihak, keberadaan PAUD HI diharapkan dapat mendorong penurunan prevalensi stunting pada balita yang juga menjadi salah satu prioritas pemerintah saat ini. Dorongan ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif. Pada tahun 2019, sudah 91,4% (sembilan puluh satu koma empat persen) kabupaten/kota memiliki lembaga tersebut.
3. Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Dasar dan Menengah
Angka partisipasi kasar pendidikan dasar 9 tahun pada 2018/19 menunjukkan APK SD dan SMP sebesar 90,11% dan 75,07% (data survey sosial ekonomi nasional-susenas) sedangkan angka partisipasi murni APM mencapai 79,82% dan 56,37 %. Angka ini menunjukkan bahwa masih ada penduduk di luar sekolah yang belum terserap dalam sistem pendidikan. Pada tingkat pendidikan menengah APK dan APM menunjukkan angka masing-masing sebesar 88,55% dan 67,14%. Capaian angka tersebut bervariasi menurut propinsi dan kabupaten. Perbedaan ini menunjukkan adanya kesenjangan dalam sebaran pelayanan pendidikan antar daerah, antar jender dan antar penduduk kaya dan miskin.
Di sisi lain angka putus sekolah pendidikan dasar (SD dan SMP) sebesar 0,06% dan 0,16%. Angka putus sekolah ini sangat bervariasi menurut jenjang dan jenis pendidikan dan juga antar daerah. Salah satu sebab keragaman pencapaian pendidikan seperti ini adalah belum meratanya ketersediaan sarana dan prasrana pendidikan baik jumlah maupun kualitasnya. Angka lulusan yang melanjutkan dari SD ke SMP dan dari SMP ke SMA/SMK masing-masing menunjukkan 86,89% dan 86,00%.
Indikator keberhasilan pendidikan juga ditunjukkan oleh tinggi rendahnya angka lama sekolah penduduk. Pada saat ini rata-rata lama sekolah penduduk usia 15-18 tahun adalah 8,17 tahun. Meningkat 0,32 tahun dibandingkan tahun 2015. Diharapkan angka lama sekolah penduduk usia sekolah ini angka terus meningkat dengan tetap memperhatikan tingkat pemerataan antar kabupaten dan antar provinsi.
Dari data yang ada kesenjangan antar daerah, kesenjangan gender, dan kesenjangan antara anak dari keluarga kaya dan keluarga miskin semakin kecil.
Hasil dari berbagai intervensi yang telah dilakukan Ditjen Dikdasmen pada periode 2015- 2019 telah berdampak pada meningkatnya angka partisipasi kasar (APK) jenjang SMP dan SMA sederajat, seperti yang terlihat dalam Gambar 3.
6
Gambar 3: Capaian APK SMP/MTs dan SMA/SMK/MA terhadap Target Renstra 2015-2019
Sumber: Pusdatin Kemendikbud, 2020
Secara umum angka putus sekolah (APTS) pada jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK periode 2015-2019 menunjukkan tren penurunan seperti terlihat pada Gambar 4.
Gambar 4: Tren Angka Putus Sekolah 2015-2019
Sumber: Pusdatin Kemendikbud, 2020
Gambar 4 memperlihatkan ada sedikit kenaikan APTS pada tahun 2018-2019 pada semua jenjang persekolahan. Kenaikan paling tinggi terlihat pada jenjang SMK, dari 0,51% pada tahun ajaran 2017/2018 menjadi 2,12% pada tahun ajaran 2018/2019. Peningkatan APTS ini merupakan pekerjaan rumah yang masih akan ditangani oleh Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen pada periode Renstra ini.
Capaian penurunan APTS yang cukup signifikan antara tahun 2015-2018 terutama di jenjang sekolah menengah merupakan hasil dari salah satu program prioritas nasional yaitu Program Indonesia Pintar (PIP). PIP merupakan salah satu paket kebijakan yang
101.600 102.660 103.720 104.780 105.840 106.900
97.09100.51 100.72 101.05 102.08 100.86 101.32
707580859095
100105110
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
APK SMP/MTs dan Sederajat
Target Renstra Capaian
79.20081.680
84.16086.640
89.12091.600
74.83 75.5378.45
81.95
86.9488.55
92.82
70
75
80
85
90
95
100
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
APK SMA/SMK/MA dan Sederajat
Target Renstra Capaian
0.15
% 0.39
% 0.84
%
1.65
%
0.13
% 0.50
%
0.67
%
1.56
%
0.13
%
0.28
%
0.33
%
0.51
%
0.23
%
0.86
%
1.08
%
2.12
%
0.00%
0.50%
1.00%
1.50%
2.00%
2.50%
SD SMP SMA SMK
2015/2016 2016/2017 2017/2018 2018/2019
6
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
7
bertolak dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Program Keluarga Produktif, bersama dengan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) dan Program Indonesia Sehat (PIS).
PIP berbentuk bantuan uang tunai yang diberikan kepada siswa berusia 6 sampai dengan 21 tahun dari keluarga miskin atau rentan miskin dalam membiayai pendidikannya, sehingga mereka dapat mengakses layanan pendidikan sampai menamatkan pendidikan menengah. Pada tahun 2019, PIP diberikan kepada 18,39 juta siswa.
Selain PIP, pemerintah juga melaksanakan program-program lainnya untuk memastikan anak usia sekolah berada pada satuan pendidikan seperti: Bantuan Operasional Sekolah, pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) dan Ruang Kelas Baru (RKB), pemberian beasiswa bagi siswa berbakat dan berprestasi, asrama sekolah dan rehabilitasi ruang kelas baik melalui dana APBN yang dikelola oleh Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS DAN DIKMEN maupun oleh Dana Transfer Daerah dalam bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan Non Fisik.
Dalam kurun waktu yang sama rata-rata lama sekolah juga meningkat seiring perkembangan APK tersebut di atas. Rata-rata lama sekolah sudah dapat mencapai target Renstra 2015-2019,seperti dilukiskan dalam Gambar 5.
Gambar 5: Capaian Rata-Rata Lama Sekolah terhadap Target Renstra 2015-2019
Sumber: Susenas 2019
Dalam Gambar I.5, bila melihat pergerakan rata-rata lama bersekolah menurut jenis kelamin, kita dapat melihat pergerakan yang konsisten antara rata-rata lama bersekolah laki-laki dan perempuan. Walaupun rata-rata lama sekolah perempuan masih berada di bawah rata-rata lama sekolah laki-laki, namun peningkatannya masih lebih tinggi (peningkatan 0.57 tahun antara 2015-2019) dibanding laki-laki (peningkatan 0.47 tahun).
8.618.69 8.75
8.83 8.9
9.08
7.857.96
8.098.17
8.268.42
8.28.3
8.5
8.78.8
8.1
8.328.42 8.58
8.75
7.5
7.8
8.1
8.4
8.7
9
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Laki-laki Perempuan Target Renstra Capaian Nasional
7
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
7
bertolak dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Program Keluarga Produktif, bersama dengan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) dan Program Indonesia Sehat (PIS).
PIP berbentuk bantuan uang tunai yang diberikan kepada siswa berusia 6 sampai dengan 21 tahun dari keluarga miskin atau rentan miskin dalam membiayai pendidikannya, sehingga mereka dapat mengakses layanan pendidikan sampai menamatkan pendidikan menengah. Pada tahun 2019, PIP diberikan kepada 18,39 juta siswa.
Selain PIP, pemerintah juga melaksanakan program-program lainnya untuk memastikan anak usia sekolah berada pada satuan pendidikan seperti: Bantuan Operasional Sekolah, pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) dan Ruang Kelas Baru (RKB), pemberian beasiswa bagi siswa berbakat dan berprestasi, asrama sekolah dan rehabilitasi ruang kelas baik melalui dana APBN yang dikelola oleh Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS DAN DIKMEN maupun oleh Dana Transfer Daerah dalam bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan Non Fisik.
Dalam kurun waktu yang sama rata-rata lama sekolah juga meningkat seiring perkembangan APK tersebut di atas. Rata-rata lama sekolah sudah dapat mencapai target Renstra 2015-2019,seperti dilukiskan dalam Gambar 5.
Gambar 5: Capaian Rata-Rata Lama Sekolah terhadap Target Renstra 2015-2019
Sumber: Susenas 2019
Dalam Gambar I.5, bila melihat pergerakan rata-rata lama bersekolah menurut jenis kelamin, kita dapat melihat pergerakan yang konsisten antara rata-rata lama bersekolah laki-laki dan perempuan. Walaupun rata-rata lama sekolah perempuan masih berada di bawah rata-rata lama sekolah laki-laki, namun peningkatannya masih lebih tinggi (peningkatan 0.57 tahun antara 2015-2019) dibanding laki-laki (peningkatan 0.47 tahun).
8.618.69 8.75
8.83 8.9
9.08
7.857.96
8.098.17
8.268.42
8.28.3
8.5
8.78.8
8.1
8.328.42 8.58
8.75
7.5
7.8
8.1
8.4
8.7
9
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Laki-laki Perempuan Target Renstra Capaian Nasional
8
4. Pemerataan Mutu Pendidikan
Dengan kesadaran bahwa mutu pendidikan belum sepenuhnya merata di seluruh penjuru Tanah Air, berbagai upaya telah dilakukan untuk menjamin mutu pendidikan melalui akreditasi sekolah dan lembaga pendidikan lainnya.
Dari tahun ke tahun, Kemendikbud mendorong upaya akreditasi satuan pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Akreditasi lembaga pendidikan dan sekolah dijalankan oleh dua badan yang terpisah yaitu BAN S/M untuk sekolah dan madrasah, dan BAN PAUD-PNF untuk lembaga PAUD, lembaga kursus dan pelatihan (LKP), dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat.
Gambar 6: Pertumbuhan Akreditasi Lembaga PAUD
Sumber: Laporan Kinerja 2019
Secara jumlah peningkatan lembaga PAUD yang terakreditasi meningkat lebih dari enam belas kali lipat antara tahun 2015-2019. Bila dilihat dari capaian persentase terhadap total lembaga, rata-rata tingkat penambahan per tahun dalam periode 2015-2019 adalah 103% (seratus tiga persen) per tahun. Namun, pada tahun 2019, masih tersisa 114.577 (seratus empat belas ribu lima ratus tujuh puluh tujuh) lembaga PAUD yang belum terakreditasi. Untuk memastikan agar akreditasi bisa mencakup semua lembaga PAUD, perlu dilakukan optimalisasi proses akreditasi.
Akreditasi sekolah juga menunjukkan hasil yang menggembirakan. Persentase sekolah yang memiliki akreditasi minimal B terus meningkat pada semua jenjang seperti tercatat di Gambar 7.
2,3255,437
13,331
22,327
52,461
87,181
34,801 36,051 37,851 40,126 42,926
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
90000
100000
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Capaian Target Renstra
8
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
9
Gambar 7: Persentase Sekolah dengan Akreditasi Minimal B
Sumber: BAN-S/M
Dari Gambar 7 menunjukkan bahwa persentase sekolah dengan akreditasi minimal B tertinggi ada di jenjang SD/MI, yaitu 80,84% (delapan puluh koma delapan puluh empat persen) pada tahun 2019. Namun, peningkatan paling banyak ada di jenjang SMA yang meningkat lebih dari dua kali lipat dari 28,23% (dua puluh delapan koma dua puluh tiga persen) di tahun 2015 menjadi 73,39% (tujuh puluh tiga koma tiga puluh sembilan persen) di tahun 2019. Untuk capaian jenjang SMK sudah melebihi target Renstra Kemendikbud, hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan kebijakan akreditasi yaitu yang sebelumnya berbasis program keahlian menjadi satuan pendidikan.
5. Relevansi Pendidikan
Salah satu prioritas pembangunan pendidikan di periode 2015-2019 adalah meningkatkan relevansi lulusan. Untuk menghasilkan lulusan yang relevan,
74 7772
7884
35.46
52.15
63.01
80.28 80.84
0
20
40
60
80
100
2015 2016 2017 2018 2019
SD/MI
Target Renstra Capaian
69 7268
7581
33.45
48.80
60.35
71.61 72.85
0
20
40
60
80
100
2015 2016 2017 2018 2019
SMP/MTs
Target Renstra Capaian
77 79 82 83 85
28.23
46.67
60.39
73.51 74.39
0
20
40
60
80
100
2015 2016 2017 2018 2019
SMA/MA
Target Renstra Capaian
54 57 58
6265
26.20
40.57
60.17
72.38 71.89
0
20
40
60
80
100
2015 2016 2017 2018 2019
SMK
Target Renstra Capaian
9
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
9
Gambar 7: Persentase Sekolah dengan Akreditasi Minimal B
Sumber: BAN-S/M
Dari Gambar 7 menunjukkan bahwa persentase sekolah dengan akreditasi minimal B tertinggi ada di jenjang SD/MI, yaitu 80,84% (delapan puluh koma delapan puluh empat persen) pada tahun 2019. Namun, peningkatan paling banyak ada di jenjang SMA yang meningkat lebih dari dua kali lipat dari 28,23% (dua puluh delapan koma dua puluh tiga persen) di tahun 2015 menjadi 73,39% (tujuh puluh tiga koma tiga puluh sembilan persen) di tahun 2019. Untuk capaian jenjang SMK sudah melebihi target Renstra Kemendikbud, hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan kebijakan akreditasi yaitu yang sebelumnya berbasis program keahlian menjadi satuan pendidikan.
5. Relevansi Pendidikan
Salah satu prioritas pembangunan pendidikan di periode 2015-2019 adalah meningkatkan relevansi lulusan. Untuk menghasilkan lulusan yang relevan,
74 7772
7884
35.46
52.15
63.01
80.28 80.84
0
20
40
60
80
100
2015 2016 2017 2018 2019
SD/MI
Target Renstra Capaian
69 7268
7581
33.45
48.80
60.35
71.61 72.85
0
20
40
60
80
100
2015 2016 2017 2018 2019
SMP/MTs
Target Renstra Capaian
77 79 82 83 85
28.23
46.67
60.39
73.51 74.39
0
20
40
60
80
100
2015 2016 2017 2018 2019
SMA/MA
Target Renstra Capaian
54 57 58
6265
26.20
40.57
60.17
72.38 71.89
0
20
40
60
80
100
2015 2016 2017 2018 2019
SMK
Target Renstra Capaian
10
peningkatan mutu pembelajaran dan perbaikan kualitas luaran program pendidikan dan pelatihan wajib dilakukan. Fokus utama dari peningkatan relevansi ini adalah lulusan SMK. Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia, Kemendikbud melakukan beberapa upaya agar lulusan SMK bermutu tinggi dan relevan dengan kebutuhan dunia usaha/dunia industri (DU/DI) dan dapat menjawab persaingan global dan regional, seperti pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Oleh karena itu, program vokasi menjadi program prioritas Kemendikbud. Pada tahun 2018, Kemendikbud menetapkan empat bidang keahlian prioritas yaitu: kelautan, pariwisata, pertanian, dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Selain itu, program penguatan vokasi dilakukan dengan pendekatan teaching factory/techno park, kerja sama dengan industri, dan penyelarasan kejuruan dengan sertifikasi profesi. Gambar 8 menjelaskan capaian dukungan program vokasi Kemendikbud tahun 2019.
Gambar 8: Capaian Dukungan Program Vokasi SMK 2019
Sumber: Direktorat PSMK
Potensi dan Permasalahan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah.
Walau telah terjadi peningkatan dalam berbagai indikator pembangunan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan menengah, seperti angka partisipasi pendidikan, pemerataan mutu pendidikan, relevansi pendidikan, masih terdapat sejumlah permasalahan. Permasalahan-permasalahan di bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah. yang perlu dipecahkan antara lain :(1) angka partisipasi
230
230
420
572
675
1247
2167
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
SMK Pariwisata
SMK Kelautan
SMK Pertanian
Menjadi lembaga sertifikasi profesi (LSP) P1
Pengembangan produk kreatif dan…
Menerapkan Teaching Factory/Techno Park
Bekerjasama dengan industri
Sebaran program Revitalisasi SMK
2017 2018 2019 _
10
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
11
PAUD (2) rendahnya hasil pembelajaran, (3) Kondisi Sarana dan Prasarana Sekolah, (4) ketimpangan kualitas pendidikan secara geografis,.
1. Angka partisipasi PAUD
Indonesia telah berhasil meningkatkan angka partisipasi pendidikan anak usia dini, dasar, menengah, dan tinggi sebagaimana ditunjukkan sebelumnya. Namun khusus untuk capaian angka APK PAUD Indonesia masih jauh dibandingkan dengan angka negara-negara lain. Gambar 9 membandingkan angka partisipasi PAUD Indonesia dengan negara-negara lain, disandingkan dengan perbedaan PDB per kapita.
Gambar 9: Perbandingan APK PAUD dengan negara-negara lain
Catatan: *) PDB per Kapita dalam ribuan dolar AS, disetarakan dengan Paritas Daya Beli 2000
Sumber: Dokumen Roadmap Pendidikan, 2020
Seperti terlihat dalam Gambar I.9, angka partisipasi PAUD Indonesia sangat rendah dibandingkan dengan angka partisipasi negara lain yang hampir semuanya telah mencapai lebih dari 70%. Adapun angka partisipasi PAUD berada di bawah 40%.
Dibandingkan dengan negara-negara lain yang memiliki GDP lebih rendah seperti Filipina dan Mesir, Indonesia memang telah memiliki angka partisipasi PAUD yang lebih baik. Akan tetapi Indonesia tidak bisa berpuas diri dan telah berketetapan untuk menjadi negara maju, sehingga memerlukan SDM yang berpendidikan baik.
Oleh karena itu acuan Indonesia haruslah negara-negara yang lebih maju. Dibandingkan dengan Kolombia, negara berkembang lain dengan GDP yang sedikit lebih tinggi dari Indonesia, dengan selisih kurang dari 20%, terlihat ketimpangan besar dalam angka partisipasi PAUD. Angka partisipasi PAUD Kolombia (76,5%) hampir dua kali lipat angka partisipasi PAUD Indonesia (37,9%).
80.7
28.7 37.9
78.596.3 88.1
73.6 73.795.0
Filipina Mesir Indonesia Kolombia Brasil Tiongkok Thailand Meksiko KoreaSelatan
APK
PAUD
9.0 12.4 13.1 15.0 16.1 18.2 19.1 19.8
40.1
Filipina Mesir Indonesia Kolombia Brasil Tiongkok Thailand Meksiko KoreaSelatan
PDB
per K
apita
*
11
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
11
PAUD (2) rendahnya hasil pembelajaran, (3) Kondisi Sarana dan Prasarana Sekolah, (4) ketimpangan kualitas pendidikan secara geografis,.
1. Angka partisipasi PAUD
Indonesia telah berhasil meningkatkan angka partisipasi pendidikan anak usia dini, dasar, menengah, dan tinggi sebagaimana ditunjukkan sebelumnya. Namun khusus untuk capaian angka APK PAUD Indonesia masih jauh dibandingkan dengan angka negara-negara lain. Gambar 9 membandingkan angka partisipasi PAUD Indonesia dengan negara-negara lain, disandingkan dengan perbedaan PDB per kapita.
Gambar 9: Perbandingan APK PAUD dengan negara-negara lain
Catatan: *) PDB per Kapita dalam ribuan dolar AS, disetarakan dengan Paritas Daya Beli 2000
Sumber: Dokumen Roadmap Pendidikan, 2020
Seperti terlihat dalam Gambar I.9, angka partisipasi PAUD Indonesia sangat rendah dibandingkan dengan angka partisipasi negara lain yang hampir semuanya telah mencapai lebih dari 70%. Adapun angka partisipasi PAUD berada di bawah 40%.
Dibandingkan dengan negara-negara lain yang memiliki GDP lebih rendah seperti Filipina dan Mesir, Indonesia memang telah memiliki angka partisipasi PAUD yang lebih baik. Akan tetapi Indonesia tidak bisa berpuas diri dan telah berketetapan untuk menjadi negara maju, sehingga memerlukan SDM yang berpendidikan baik.
Oleh karena itu acuan Indonesia haruslah negara-negara yang lebih maju. Dibandingkan dengan Kolombia, negara berkembang lain dengan GDP yang sedikit lebih tinggi dari Indonesia, dengan selisih kurang dari 20%, terlihat ketimpangan besar dalam angka partisipasi PAUD. Angka partisipasi PAUD Kolombia (76,5%) hampir dua kali lipat angka partisipasi PAUD Indonesia (37,9%).
80.7
28.7 37.9
78.596.3 88.1
73.6 73.795.0
Filipina Mesir Indonesia Kolombia Brasil Tiongkok Thailand Meksiko KoreaSelatan
APK
PAUD
9.0 12.4 13.1 15.0 16.1 18.2 19.1 19.8
40.1
Filipina Mesir Indonesia Kolombia Brasil Tiongkok Thailand Meksiko KoreaSelatan
PDB
per K
apita
*
12
Ada beberapa kemungkinan penyebab rendahnya angka partisipasi PAUD di Indonesia. Pertama, kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan bagi anak usia dini (golden years) masih rendah. Kedua, akses layanan PAUD saat ini masih terbatas. Masih ada sekitar 30% (tiga puluh persen) atau 25.000 (dua puluh lima ribu) desa di Indonesia yang belum memiliki lembaga PAUD.
2. Hasil Pembelajaran
Sampai saat ini hasil pembelajaran tingkat pendidikan dasar dan menengah masih belum menggembirakan. Hasil yang dicapai oleh peserta didik Indonesia dalam tes PISA sudah menunjukkan kemajuan, namun ada banyak ruang untuk pengembangan. Gambar 10 memperlihatkan tren nilai tes PISA dan peringkat Indonesia dari tahun 2000-2018.
Gambar 10: Tren Nilai dan Peringkat PISA Indonesia
Sumber: OECD, 2019
Sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 1.10, Indonesia menduduki peringkat yang rendah dalam hasil tes PISA tahun 2018. Untuk bidang matematika, misalnya, Indonesia berperingkat 72 (tujuh puluh dua) dari 78 (tujuh puluh delapan) negara yang berpartisipasi dalam PISA. Hasil yang kurang lebih sama ditunjukkan untuk tes sains dan membaca. Nilai tes PISA Indonesia juga memperlihatkan tren stagnan. Tidak ada lonjakan peningkatan nilai selama periode 18 (delapan belas) tahun. Namun demikian, selisih nilai peserta didik Indonesia dengan rerata nilai peserta didik negara-negara maju yang terhimpun dalam OECD menunjukkan tren pengurangan untuk semua bidang yang diujikan. Contohnya, selisih nilai matematika peserta didik Indonesia dengan negara-negara OECD sebesar 139 (seratus tiga puluh sembilan) poin pada tahun 2000. Selisih nilai itu berkurang menjadi 115 (seratus lima belas) poin pada tahun 2018. Capaian Indonesia yang kurang memuaskan ini dapat disebabkan oleh beragam perihal, seperti disparitas mutu pendidikan secara geografis, keadaan sosio-ekonomi siswa, dan kurangnya sarana prasarana pendidikan. Harus diakui masih banyak yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peringkat dan nilai Indonesia. Berkenaan dengan hasil non-akademik, seperti pendidikan sikap dan perilaku, data yang dimiliki Kemendikbud juga menunjukkan perlunya perbaikan.
371 371
493 487
360379
499 489
393 396
498 489
2000 2003 2006 2009 2012 2015 2018 2003 2006 2009 2012 2015 2018 2006 2009 2012 2015 2018
Membaca Matematika Sains
129 122 139 11593101
Rangking 72 dari 77dengan 70% peserta dibawah
kompetensi minimal
Rangking 72 dari 78dengan 71% peserta dibawah
kompetensi minimal
Rangking 70 dari 78dengan 60% peserta dibawah
kompetensi minimal
12
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
13
Dalam hal perundungan (bullying) dan kerangka pikir kemajuan (growth mindset), Gambar 11 menunjukkan hasil survei terhadap peserta didik Indonesia dibandingkan dengan rata-rata peserta didik negara-negara OECD.
Gambar 11: Perundungan dan Kerangka Pikir Kemajuan Peserta Didik
Sumber: OECD, 2019
Seperti terlihat pada Gambar 11, 41% (empat puluh satu persen) peserta didik Indonesia melaporkan mengalami perundungan beberapa kali dalam satu bulan. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan angka rata-rata negara OECD sebesar 23% (dua puluh tiga persen). Peserta didik yang sering mengalami perundungan mencapai nilai membaca 21 (dua puluh satu) poin lebih rendah. Mereka juga merasa sedih, takut, dan tidak puas dengan kehidupan mereka. Peserta didik seperti ini lebih mungkin untuk absen sekolah.
Gambar 11 juga menunjukkan bahwa hanya 29% peserta didik Indonesia tidak menyetujui pernyataan bahwa “kepandaian tidak dapat diubah terlalu banyak”, jauh di bawah rata-rata negara OECD sebesar 63%. Ini bermakna peserta didik Indonesia memiliki kerangka pikir kemajuan rendah, karena mereka tidak melihat perlunya memajukan diri mereka dalam segi akademis. Peserta didik yang memiliki kerangka pikir kemajuan memiliki nilai membaca 32 poin lebih tinggi, tidak takut pada kegagalan, lebih termotivasi dan ambisius, serta lebih menganggap pendidikan penting.
3. Kondisi Sarana dan Prasarana Sekolah
Sampai saat ini kondisi sarana dan prasarana di sekolah masih kurang memadai. Dari dapodik menunjukkan masih banyak ruang kelas di sekolah berada dalam kondisi rusak, baik rusak ringan, sedang maupun berat, seperti terlihat dari Tabel 1.
29%
41%
63%
23%
Persentase siswa yang tidak menyetujui pernyataan bahwa “kepandaian tidak dapat diubah terlalu banyak”
(Growth Mindset)
Persentase siswa yang melaporkan telah mengalamiperundungan beberapa kali dalam sebulan
Perundungan dan Growth Mindset dalam Survei Well-being Siswa PISA 2018
Rata-rata OECD Indonesia
13
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
13
Dalam hal perundungan (bullying) dan kerangka pikir kemajuan (growth mindset), Gambar 11 menunjukkan hasil survei terhadap peserta didik Indonesia dibandingkan dengan rata-rata peserta didik negara-negara OECD.
Gambar 11: Perundungan dan Kerangka Pikir Kemajuan Peserta Didik
Sumber: OECD, 2019
Seperti terlihat pada Gambar 11, 41% (empat puluh satu persen) peserta didik Indonesia melaporkan mengalami perundungan beberapa kali dalam satu bulan. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan angka rata-rata negara OECD sebesar 23% (dua puluh tiga persen). Peserta didik yang sering mengalami perundungan mencapai nilai membaca 21 (dua puluh satu) poin lebih rendah. Mereka juga merasa sedih, takut, dan tidak puas dengan kehidupan mereka. Peserta didik seperti ini lebih mungkin untuk absen sekolah.
Gambar 11 juga menunjukkan bahwa hanya 29% peserta didik Indonesia tidak menyetujui pernyataan bahwa “kepandaian tidak dapat diubah terlalu banyak”, jauh di bawah rata-rata negara OECD sebesar 63%. Ini bermakna peserta didik Indonesia memiliki kerangka pikir kemajuan rendah, karena mereka tidak melihat perlunya memajukan diri mereka dalam segi akademis. Peserta didik yang memiliki kerangka pikir kemajuan memiliki nilai membaca 32 poin lebih tinggi, tidak takut pada kegagalan, lebih termotivasi dan ambisius, serta lebih menganggap pendidikan penting.
3. Kondisi Sarana dan Prasarana Sekolah
Sampai saat ini kondisi sarana dan prasarana di sekolah masih kurang memadai. Dari dapodik menunjukkan masih banyak ruang kelas di sekolah berada dalam kondisi rusak, baik rusak ringan, sedang maupun berat, seperti terlihat dari Tabel 1.
29%
41%
63%
23%
Persentase siswa yang tidak menyetujui pernyataan bahwa “kepandaian tidak dapat diubah terlalu banyak”
(Growth Mindset)
Persentase siswa yang melaporkan telah mengalamiperundungan beberapa kali dalam sebulan
Perundungan dan Growth Mindset dalam Survei Well-being Siswa PISA 2018
Rata-rata OECD Indonesia
14
Tabel 1: Kondisi Ruang Kelas
Sumber: Data Pokok Pendidikan, 2020
Dari Tabel 1 menunjukkan sebagian besar ruang kelas di sekolah Indonesia berada dalam keadaan rusak. Di jenjang SD hanya 11.498 sekolah yang ruang kelasnya semuanya dalam keadaan baik. Secara total hanya ada 21.294 sekolah atau 9,68 % dari seluruh sekolah di semua jenjang yang ruang kelasnya dalam kondisi baik, dan 124.534 sekolah atau 56,62% ruang kelasnya dalam kondisi rusak ringan. Sisanya 33,7 % sekolah ruang kelasnya dalam kondisi rusak sedang sampai rusak total.
Selain itu, Indonesia juga mengalami kekurangan fasilitas laboratorium dan perpustakaan. Tabel 1 dan Tabel 2 menggambarkan ketersediaan perpustakaan dan laboratorium di sekolah.
Tabel 2: Ketersediaan Perpustakaan di Sekolah
Sumber: Data Pokok Pendidikan, 2020
14
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
15
Tabel 3: Ketersediaan Laboratorium IPA di Sekolah
Sumber: Data Pokok Pendidikan, 2020
Dalam Tabel 2 dan 3 di atas terlihat hanya 25.426 sekolah atau 11,56 % mempunyai perpustakaan dalam kondisi baik. Selain itu, laboratorium IPA sebagai sarana pendukung pembelajaran berbagai mata pelajaran, seperti sains, juga kurang memadai dan kekurangan laboratorium tersebut mencapai 79,43% (tujuh puluh Sembilan koma empat tiga persen) secara nasional. Dengan demikian ke depan diperlukan pemenuhan fasilitas primer pembelajaran, yakni perpustakaan dan laboratorium.
Di samping itu, lebih dari 40% (empat puluh persen) sekolah tidak memiliki akses internet, terutama pada jenjang SD. Angka penetrasi internet di sekolah paling rendah di wilayah Papua dan Maluku - tidak sampai seperempat dari total sekolah di wilayah ini memiliki akses internet (Survei Potensi Desa [Podes], 2018).
4. Ketimpangan Kualitas Pendidikan secara Geografis
Sampai saat ini diakui masih terdapat kesenjangan kualitas pendidikan di Pulau Jawa dengan pulau-pulau lainnya. Hal ini antara lain terlihat dari hasil penilaian Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI). AKSI mengukur kemampuan matematika, membaca, dan sains siswa Indonesia. Penilaian ini bersifat low stake karena skor AKSI tidak digunakan sebagai salah satu faktor penentu kelulusan atau kenaikan kelas, sehingga kajian yang berdasarkan skor AKSI diharapkan dapat memberikan gambaran sesungguhnya tentang kemampuan literasi dan numerasi siswa SD. Gambar 13 memperlihatkan distribusi nilai AKSI SMP pada tahun 2019.
15
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
15
Tabel 3: Ketersediaan Laboratorium IPA di Sekolah
Sumber: Data Pokok Pendidikan, 2020
Dalam Tabel 2 dan 3 di atas terlihat hanya 25.426 sekolah atau 11,56 % mempunyai perpustakaan dalam kondisi baik. Selain itu, laboratorium IPA sebagai sarana pendukung pembelajaran berbagai mata pelajaran, seperti sains, juga kurang memadai dan kekurangan laboratorium tersebut mencapai 79,43% (tujuh puluh Sembilan koma empat tiga persen) secara nasional. Dengan demikian ke depan diperlukan pemenuhan fasilitas primer pembelajaran, yakni perpustakaan dan laboratorium.
Di samping itu, lebih dari 40% (empat puluh persen) sekolah tidak memiliki akses internet, terutama pada jenjang SD. Angka penetrasi internet di sekolah paling rendah di wilayah Papua dan Maluku - tidak sampai seperempat dari total sekolah di wilayah ini memiliki akses internet (Survei Potensi Desa [Podes], 2018).
4. Ketimpangan Kualitas Pendidikan secara Geografis
Sampai saat ini diakui masih terdapat kesenjangan kualitas pendidikan di Pulau Jawa dengan pulau-pulau lainnya. Hal ini antara lain terlihat dari hasil penilaian Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI). AKSI mengukur kemampuan matematika, membaca, dan sains siswa Indonesia. Penilaian ini bersifat low stake karena skor AKSI tidak digunakan sebagai salah satu faktor penentu kelulusan atau kenaikan kelas, sehingga kajian yang berdasarkan skor AKSI diharapkan dapat memberikan gambaran sesungguhnya tentang kemampuan literasi dan numerasi siswa SD. Gambar 13 memperlihatkan distribusi nilai AKSI SMP pada tahun 2019.
16
Gambar 12: Distribusi Nilai AKSI Tahun 2019
Sumber: Dokumen Roadmap Pendidikan, 2020
Seperti ditunjukkan oleh Gambar 12, pengelompokan nilai AKSI berdasarkan pulau-pulau dan dua provinsi dengan nilai tertinggi (DKI Jakarta dan DI Yogyakarta) menunjukkan ketimpangan kualitas pendidikan secara geografis. Pulau-pulau di timur Indonesia seperti Sulawesi, Papua, Kepulauan Maluku, dan Kepulauan Nusa Tenggara menunjukkan kesenjangan yang tinggi dibandingkan dengan DKI. Jakarta dan D.I Yogyakarta dalam nilai AKSI.
Permasalahan ini dapat disebabkan oleh keterbatasan geografis, regulasi, dan tata kelola. Dari segi geografis, kepulauan Indonesia yang luas memiliki sebaran populasi yang tidak merata antara satu daerah dengan daerah lainnya. Di beberapa pulau kecil, sulit didirikan sekolah ataupun mendatangkan guru. Mobilitas guru antar daerah juga terbatas, seringkali terpusat di perkotaan dan pulau-pulau besar. Tidak banyak guru yang dapat ditempatkan di daerah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan).
Dari segi regulasi, pemanfaatan berbagai program dukungan pemerintah untuk pemerataan mutu belum tepat guna dan tepat sasaran. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dibagikan berdasarkan jumlah peserta didik dan pencapaian target, bukan berdasarkan kebutuhan riil tiap sekolah. Kebijakan penghentian penerimaan calon pegawai negeri sipil juga berdampak pada banyak guru yang bekerja paruh-waktu dan menerima upah rendah. Pada masa yang akan datang, hal ini dapat berdampak pada rendahnya minat siswa berprestasi tinggi untuk menjadi guru. Selain itu, pengembangan profesional bagi guru dalam jabatan juga terbatas.
16
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
17
Dari segi tata kelola, otonomi daerah yang memberikan wewenang bagi pemerintah kota dan kabupaten untuk mengelola pendidikan dasar memerlukan konsultasi dan kerja sama yang erat dengan Kemendikbud untuk memajukan mutu pendidikan di setiap daerah.
Kemendikbud juga menyadari bahwa total pengeluaran pendidikan Indonesia sebagaimana diukur dari persentase GDP masih rendah, walaupun anggaran pemerintah untuk pendidikan sudah besar. Gambar 13 memperlihatkan perbandingan anggaran dan pengeluaran pendidikan Indonesia dengan negara anggota OECD.
Gambar 13: Perbandingan Anggaran dan Pengeluaran Pendidikan Indonesia dan Negara OECD
Sumber: Dokumen Roadmap Pendidikan, 2020
Pada Gambar 13, rata-rata anggaran nasional negara anggota OECD untuk pendidikan sebesar 10,9% (sepuluh koma sembilan persen), jauh di bawah Indonesia yang menganggarkan 20% dari APBN untuk pendidikan. Akan tetapi, negara anggota OECD memiliki angka pengeluaran pendidikan dari pendanaan pemerintah sebesar 4,1% (empat koma satu persen) dari PDB dan dari pendanaan masyarakat sebesar 0,9% (nol koma sembilan persen) dari PDB. Adapun Indonesia memiliki angka pengeluaran pendidikan dari pendanaan pemerintah sebesar 3% (tiga persen) dari PDB dan angka pengeluaran pendidikan dari pendanaan masyarakat sebesar 0,4% (nol koma empat persen). Jika ditotal, terlihat bahwa negara anggota OECD mengalokasikan 5% (lima persen) dari PDB mereka untuk pendidikan, sedangkan Indonesia hanya mengalokasikan 3,4% (tiga koma empat persen). Ini berarti pengeluaran pendidikan Indonesia memiliki selisih kira-kira 250 (dua ratus lima puluh) triliun rupiah dibandingkan dengan rerata pengeluaran pendidikan negara anggota OECD. Oleh karena itu, masih terdapat celah untuk memanfaatkan dana atau investasi dari pihak swasta untuk mendanai pendidikan di Indonesia. Indonesia perlu memikirkan regulasi yang dapat mendorong pihak swasta untuk berpartisipasi mendukung pembiayaan pendidikan.
10.9%
19.3%
3.0% 4.1%0.4%
0.9%
0%2%4%6%8%
10%12%14%16%18%20%
Rata-rata OECD Indonesia Indonesia Rata-rata OECD
Belanja Pendidikan Terhadap Total Anggaran Belanja Pendidikan terhadap Total PDB
Public Sector Private Sector Others
3.4%5.0%
17
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
17
Dari segi tata kelola, otonomi daerah yang memberikan wewenang bagi pemerintah kota dan kabupaten untuk mengelola pendidikan dasar memerlukan konsultasi dan kerja sama yang erat dengan Kemendikbud untuk memajukan mutu pendidikan di setiap daerah.
Kemendikbud juga menyadari bahwa total pengeluaran pendidikan Indonesia sebagaimana diukur dari persentase GDP masih rendah, walaupun anggaran pemerintah untuk pendidikan sudah besar. Gambar 13 memperlihatkan perbandingan anggaran dan pengeluaran pendidikan Indonesia dengan negara anggota OECD.
Gambar 13: Perbandingan Anggaran dan Pengeluaran Pendidikan Indonesia dan Negara OECD
Sumber: Dokumen Roadmap Pendidikan, 2020
Pada Gambar 13, rata-rata anggaran nasional negara anggota OECD untuk pendidikan sebesar 10,9% (sepuluh koma sembilan persen), jauh di bawah Indonesia yang menganggarkan 20% dari APBN untuk pendidikan. Akan tetapi, negara anggota OECD memiliki angka pengeluaran pendidikan dari pendanaan pemerintah sebesar 4,1% (empat koma satu persen) dari PDB dan dari pendanaan masyarakat sebesar 0,9% (nol koma sembilan persen) dari PDB. Adapun Indonesia memiliki angka pengeluaran pendidikan dari pendanaan pemerintah sebesar 3% (tiga persen) dari PDB dan angka pengeluaran pendidikan dari pendanaan masyarakat sebesar 0,4% (nol koma empat persen). Jika ditotal, terlihat bahwa negara anggota OECD mengalokasikan 5% (lima persen) dari PDB mereka untuk pendidikan, sedangkan Indonesia hanya mengalokasikan 3,4% (tiga koma empat persen). Ini berarti pengeluaran pendidikan Indonesia memiliki selisih kira-kira 250 (dua ratus lima puluh) triliun rupiah dibandingkan dengan rerata pengeluaran pendidikan negara anggota OECD. Oleh karena itu, masih terdapat celah untuk memanfaatkan dana atau investasi dari pihak swasta untuk mendanai pendidikan di Indonesia. Indonesia perlu memikirkan regulasi yang dapat mendorong pihak swasta untuk berpartisipasi mendukung pembiayaan pendidikan.
10.9%
19.3%
3.0% 4.1%0.4%
0.9%
0%2%4%6%8%
10%12%14%16%18%20%
Rata-rata OECD Indonesia Indonesia Rata-rata OECD
Belanja Pendidikan Terhadap Total Anggaran Belanja Pendidikan terhadap Total PDB
Public Sector Private Sector Others
3.4%5.0%
18
5. Penjaminan Mutu Pendidikan Usia Dini Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Tujuan penjaminan mutu adalah untuk memastikan terselenggaranya pendidikan yang berkualitas. Upaya-upaya ke arah pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan pada standar sesuai peraturan yang berlaku. Pedoman ini tertuang pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). SNP merupakan standar minimal yang ditetapkan pemerintah dalam bidang pendidikan yang harus dipenuhi oleh satuan pendidikan dan semua pemangku kepentingan dalam mengelola dan menyelenggarakan pendidikan. Standar itu meliputi:
1) Standar Kompetensi Lulusan; 2) Standar Isi; 3) Standar Proses; 4) Standar Penilaian; 5) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 6) Standar Pengelolaan; 7) Standar Sarana dan Prasarana; dan 8) Standar Pembiayaan.
Penjaminan mutu pendidikan usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah belum berjalan secara efektif, hal ini disebakan antara lain karena lemahnya pengawasan terhadap mutu pendidikan. Di samping itu, standarisasi dan benchmarking belum ditindaklanjuti secara konsekuen.
6. Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pembiasaan dan Keteladanan
Penanaman dan pengembangan karakter di sekolah belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Perilaku negatif siswa di sekolah dan di luar sekolah sangat memprihatinkan. Tawuran antar siswa, kurangnya kesantunan, kejujuran, disiplin adalah beberapa contoh yang tengah melanda para siswa. Pendidikan karakter di sekolah dilaksanakan lebih banyak melalui proses pembelajaran dan kurang menekankan pada proses pembelajaran dan kurang memprioritaskan proses, pembiasaan, keteladanan dan penciptaan lingkungan sekolah yang kondusif bagi pertumbuhan dan pembinaan ahlak mulia yang didukung dengan keterlibatan orang tua dan masyarakat secara proporsional. Perlu dilakukan upaya secara intensif, ekstensif, holistic dan terprogram.
7. Peningkatan angka partisipasi peserta PAUD
Angka partisipasi PAUD di Indonesia yang sangat rendah bila dibandingkan dengan negara lain, yaitu dibawah 40%. Dengan perbandingan Produk Domestik Bruto (PDB) dengan negara lain seharusnya Indonesia memiliki angka partisipasi PAUD yang lebih tinggi.
Penyebabnya antara lain adalah yang pertama rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pentingnya pendidikan bagi anak usia dini. Kedua, akses layanan PAUD yang masih terbatas, sekitar 30% desa di Indonesia belum memiliki PAUD. Ketiga,
18
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
19
ketidakmampuan masyarakat dengan tingkat sosial ekonomi rendah untuk memberikan layanan PAUD kepada anaknya, dikarenakan biaya yang cukup tinggi bahkan dapat melebihi biaya pendidikan dasar.
8. Peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran (softskill, 6 literasi dasar, kompetensi abad ke-21)
Tidak dapat dipungkiri bawa peradaban manusia banyak dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu penguasaan terhadap iptek adalah tidak dapat ditawar-tawar lagi. Namun demikian penguasaan iptek semata tidaklah cukup, karena kemajuan bangsa selain ditentukan pada penguasaan terhadap hardskill juga pada penguasaan softskill, yaitu kemampuan pemanfaatan iptek bagi kemaslahatan manusia. Kemampuan berkomunikasi, bernegosiasi, kreatifitas dan innovasi adalah kemampuan yang harus ada di samping kemampuan dalam iptek., Sementara ini, Pendidikan lebih menekankan pada penguasaan hard skills dan kurang mengembangkan kemampuan soft skills siswa. Untuk itu pendidikan perlu meningkatkan 6 literasi dasar:
1) Literasi Baca Tulis; 2) Numerasi; 3) Literasi Sains; 4) Literasi Finansial; 5) Literasi Digital; 6) Literasi Budaya dan Kewargaan.
9. Reformasi Birokrasi
Masih lemahnya manajemen pendidikan pada tingkat pusat, daerah dan sekolah sebagai akibat lemahnya system pengelolaan, sumberdaya pengelolaan dan sarana prasarana penunjang pengelolaan. Kondisi ini mengakibatkan buruknya ketersedian data dan merupakan hambatan dalam kelancaran arus informasi untuk pengambilan keputusan. Akurasi, kekinian, relevansi dan kelengkapan data pendidikan dan non pendidikan masih merupakan persoalan yang memerlukan penanganan yang serius. Dalam pada itu ketersediaan data yang sudah ada belum sepenuhnya digunakan dalam analisis-analisis yang mendorong penyempurnaaan tata kelola sistem pendidikan. Sekalipun birokrasi dibentuk dengan tujuan untuk melancarkan roda pengelolaan namun pada praktiknya birokrasi sering menjadikan rantai proses pengelolan yang panjang dan berbelit-belit yang pada kahirnya akan merugikan banyak pihak pemangku kepentingan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya reformasi dengan menyederhanakan struktur organisasi dan memperkaya fungsi-fungsi yang terkait. Dengan penyederhanaan tersebut diharapkan tatakelola menjadi fleksibel dan efisien.
10. Kesenjangan dalam Ketersedian Pelayanan dan Capaian Pendidikan
Kesenjangan pendidikan antargender, daerah, baik pelayanan, mutu maupun capaian pendidikan masih memerlukan penanganan yang serius. Sekalipun pertumbuhan
19
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
19
ketidakmampuan masyarakat dengan tingkat sosial ekonomi rendah untuk memberikan layanan PAUD kepada anaknya, dikarenakan biaya yang cukup tinggi bahkan dapat melebihi biaya pendidikan dasar.
8. Peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran (softskill, 6 literasi dasar, kompetensi abad ke-21)
Tidak dapat dipungkiri bawa peradaban manusia banyak dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu penguasaan terhadap iptek adalah tidak dapat ditawar-tawar lagi. Namun demikian penguasaan iptek semata tidaklah cukup, karena kemajuan bangsa selain ditentukan pada penguasaan terhadap hardskill juga pada penguasaan softskill, yaitu kemampuan pemanfaatan iptek bagi kemaslahatan manusia. Kemampuan berkomunikasi, bernegosiasi, kreatifitas dan innovasi adalah kemampuan yang harus ada di samping kemampuan dalam iptek., Sementara ini, Pendidikan lebih menekankan pada penguasaan hard skills dan kurang mengembangkan kemampuan soft skills siswa. Untuk itu pendidikan perlu meningkatkan 6 literasi dasar:
1) Literasi Baca Tulis; 2) Numerasi; 3) Literasi Sains; 4) Literasi Finansial; 5) Literasi Digital; 6) Literasi Budaya dan Kewargaan.
9. Reformasi Birokrasi
Masih lemahnya manajemen pendidikan pada tingkat pusat, daerah dan sekolah sebagai akibat lemahnya system pengelolaan, sumberdaya pengelolaan dan sarana prasarana penunjang pengelolaan. Kondisi ini mengakibatkan buruknya ketersedian data dan merupakan hambatan dalam kelancaran arus informasi untuk pengambilan keputusan. Akurasi, kekinian, relevansi dan kelengkapan data pendidikan dan non pendidikan masih merupakan persoalan yang memerlukan penanganan yang serius. Dalam pada itu ketersediaan data yang sudah ada belum sepenuhnya digunakan dalam analisis-analisis yang mendorong penyempurnaaan tata kelola sistem pendidikan. Sekalipun birokrasi dibentuk dengan tujuan untuk melancarkan roda pengelolaan namun pada praktiknya birokrasi sering menjadikan rantai proses pengelolan yang panjang dan berbelit-belit yang pada kahirnya akan merugikan banyak pihak pemangku kepentingan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya reformasi dengan menyederhanakan struktur organisasi dan memperkaya fungsi-fungsi yang terkait. Dengan penyederhanaan tersebut diharapkan tatakelola menjadi fleksibel dan efisien.
10. Kesenjangan dalam Ketersedian Pelayanan dan Capaian Pendidikan
Kesenjangan pendidikan antargender, daerah, baik pelayanan, mutu maupun capaian pendidikan masih memerlukan penanganan yang serius. Sekalipun pertumbuhan
20
indikator pendidikan telah menunjukkan hasil yang nyata (signifikan), pertumbuhan tersebut tidak menunjukkan hasil yang merata. Disparitas capaian pendidikan antara daerah perkotaan (urban) dan daerah perdesaan (rural) semakin kentara. Demikian pula disparitas capaian pendidikan antar jender pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi masih belum teratasi.
11. Peningkatan Daya Saing Pendidikan Nasional
Dalam era keterbukaan, persaingan antar bangsa di segala bidang sudah tidak mungkin dihindari, termasuk persiangan dalam dunia pendidikan. Dengan kemajuan teknologi dan komunikasi masyarakat sudah semakin memiliki keleluasaan untuk memilih lembaga pendidikan yang dianggap terbaik. Lembaga pendidikan yang tidak dapat bersaing akan dengan sendirinya punah terseleksi secara alamiah. Kondisi seperti ini merupakan ancaman terhadap nilai-nilai kebangsaan. Lembaga pendidikan seejak dulu dikenal bukan sekedar penyebar ilmu pengetahuan tetapi juga meruakan instrumen sosialisasi nilai-nilai kehidupan yang sangat menentukan bagi warna kehidupan berbangsa dan bernegara.
12. Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan
Kompleksitas masyarakat modern memerlukan pendidikan yang tidak terisolir dari dinamika masyarakat. Keikutsertaan masyarakat dalam pendidikan sangat diharapkan. Sementara ini, partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam pendidikan masih memerlukan penggalangan, peningkatan dan koordinasi yang optimal. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya kompleksitas pendidikan sehingga memerlukan keikutsertaan unsur-unsur pendidikan yang lebih luas. Pendidikan merupakan suatu proses pencerdasan bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan dan pengawasan pendidikan perlu ditingkatkan secara optimal.
Hubungan sekolah-masyarakat yang telah terwujud selama ini dalam meningkatkan keterlibatan, kepedulian, dan dukungan dari masyarakat baik dukungan moral maupun finansial merupakan potensi dan peluang yang perlu terus dipelihara dan ditingkatkan. Salah satu upaya yang telah berjalan adalah membentuk Komite Sekolah dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 14. Menggantikan Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3). Dalam rangka meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
Masyarakat setempat di sekitar sekolah, orang tua peserta didik, pengguna pendidikan telah menujukkan kepedulian terhadap pendidikan antara lain dalam membangun sekolah-sekolah swasta, pemagangan di industri-industri. Peluang ini dapat digunakan untuk terus meningkatkan komunikasi aktif antara sekolah dan masyarakat guna menjaring dan menumbuhkan kebutuhan belajar massyarakat. Pada gilirannya, peluang ini akan dapat menyerap aspirasi masyarakat dalam mengakomodasikan kebutuhan belajar peserta didik. Partisipasi yang telah terjalin
20
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
21
perlu ditingkatkan melalui kerja sama antara sekolah, orangtua dan masyarakat demi terciptanya lingkungan kondusif bagi proses pembelajaran peserta didik.
Disamping masih banyaknya kendala dan permasalahan yangakan dihadapi, ke depan terdapat potensi dalam pembangunan pendidikan dalam lima tahun ke depan yang perlu diperhitungkan adalah sebagai berikut.
1. Revolusi Industri 4.0
Revolusi industri 4.0 yang dipicu oleh kemajuan teknologi dan komunikasi sekaligus merupakan peluang dan ancaman bagi pembangunan pendidikan. Revolusi industri 4.0 merupakan peluang karena pendidikan kita akan terbuka bagi negara-negara lain yang mempelajari tentang Indonesia. Di samping itu, revolusi industri 4.0 akan memicu penggunaan teknologi dalam pembelajaran seperti pembelajaran dengan multimedia dan alternatif pembelajaran non tatap muka dan pengelolaan pendidikan.
Revolusi industri 4.0 merupakan ancaman karena sistem pendidikan negara lain yang belum tentu menguntungkan masuk ke Indonesia. Oleh karena itu revolusi industri 4.0 dapat berdampak positif dan dapat pula berdampak negatif bagi pendidikan kita, dalam hal ini sistem pendidikan Indonesia perlu menyikapi kondisi yang tidak dapat dihindari ini dengan bijaksana.
Dampak positif dari revolusi industri 4.0 adalah memberikan dorongan bagi Indonesia untuk bersaing, sehingga harus dilakukan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan agar tidak kalah dengan negara-negara lain. Arus revolusi industri 4.0 akan mendorong penggunaan E-learning yang sangat cocok bagi pengembangan pendidikan di tanah air yang terdiri dari kepulauan. Di samping itu, revolusi industri 4.0 akan merupakan ancaman bagi masuknya nilai-nilai asing yang bertentangan dengan kepribadian yang berdampak pada memudarnya nilai-nilai luhur keindonesiaan di samping akan menciptakan generasi yang menginginkan sesuatu serba cepat. Jika tidak diwaspadai dengan baik revolusi industri 4.0 juga memiliki kecenderungan untuk mengkomersialisasikan pendidikan.
Kemajuan teknologi dan komunikasi telah memberikan alternatif bagi penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan. Pengembangan Iptek yang demikian pesat harus memicu pendidikan untuk dapat memanfaatkan peluang guna meningkatkan pelayanan pendidikan maupun meningkatkan mutu pendidikan. Tren peningkatan kemajuan teknologi ini akan semakin meningkat dan tidak akan terbendung. Pemanfaatan teknologi untuk pengayaan terhadap penguasaan materi pembelajaran perlu dikembangkan secara terprogram dengan meminimalisir efek samping dari pada teknologi itu sendiri.
2. Implementasi Otonomi Daerah
Dasar hukum otonomi daerah adalah Undang-undang No. 23 Tahun 2014. Dilihat dari sektor pendidikan, tujuan pemberian otonomi adalah untuk meningkatkan
21
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
21
perlu ditingkatkan melalui kerja sama antara sekolah, orangtua dan masyarakat demi terciptanya lingkungan kondusif bagi proses pembelajaran peserta didik.
Disamping masih banyaknya kendala dan permasalahan yangakan dihadapi, ke depan terdapat potensi dalam pembangunan pendidikan dalam lima tahun ke depan yang perlu diperhitungkan adalah sebagai berikut.
1. Revolusi Industri 4.0
Revolusi industri 4.0 yang dipicu oleh kemajuan teknologi dan komunikasi sekaligus merupakan peluang dan ancaman bagi pembangunan pendidikan. Revolusi industri 4.0 merupakan peluang karena pendidikan kita akan terbuka bagi negara-negara lain yang mempelajari tentang Indonesia. Di samping itu, revolusi industri 4.0 akan memicu penggunaan teknologi dalam pembelajaran seperti pembelajaran dengan multimedia dan alternatif pembelajaran non tatap muka dan pengelolaan pendidikan.
Revolusi industri 4.0 merupakan ancaman karena sistem pendidikan negara lain yang belum tentu menguntungkan masuk ke Indonesia. Oleh karena itu revolusi industri 4.0 dapat berdampak positif dan dapat pula berdampak negatif bagi pendidikan kita, dalam hal ini sistem pendidikan Indonesia perlu menyikapi kondisi yang tidak dapat dihindari ini dengan bijaksana.
Dampak positif dari revolusi industri 4.0 adalah memberikan dorongan bagi Indonesia untuk bersaing, sehingga harus dilakukan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan agar tidak kalah dengan negara-negara lain. Arus revolusi industri 4.0 akan mendorong penggunaan E-learning yang sangat cocok bagi pengembangan pendidikan di tanah air yang terdiri dari kepulauan. Di samping itu, revolusi industri 4.0 akan merupakan ancaman bagi masuknya nilai-nilai asing yang bertentangan dengan kepribadian yang berdampak pada memudarnya nilai-nilai luhur keindonesiaan di samping akan menciptakan generasi yang menginginkan sesuatu serba cepat. Jika tidak diwaspadai dengan baik revolusi industri 4.0 juga memiliki kecenderungan untuk mengkomersialisasikan pendidikan.
Kemajuan teknologi dan komunikasi telah memberikan alternatif bagi penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan. Pengembangan Iptek yang demikian pesat harus memicu pendidikan untuk dapat memanfaatkan peluang guna meningkatkan pelayanan pendidikan maupun meningkatkan mutu pendidikan. Tren peningkatan kemajuan teknologi ini akan semakin meningkat dan tidak akan terbendung. Pemanfaatan teknologi untuk pengayaan terhadap penguasaan materi pembelajaran perlu dikembangkan secara terprogram dengan meminimalisir efek samping dari pada teknologi itu sendiri.
2. Implementasi Otonomi Daerah
Dasar hukum otonomi daerah adalah Undang-undang No. 23 Tahun 2014. Dilihat dari sektor pendidikan, tujuan pemberian otonomi adalah untuk meningkatkan
22
kemandirian daerah kabupaten, dan lebih penting lagi adalah meningkatkan kualitas dan pelayanan bidang pendidikan, melalui pemberdayaan masyarakat, dan terbentuknya sarana dan prasarana di daerah yang layak.
Di samping itu, pelaksanaan otonomi daerah juga dimaksudkan untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya pendidikan secara efektif serta memberikan kesempatan bagi warga daerah untuk berpartisipasi di dalam penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan daerah.
Dengan diterapkannya otonomi daerah, diharapkan kualitas dan daya saing pendidikan di daerah akan meningkat dan berdampak pada tercapainya visi dan misi pendidikan secara keseluruhan.
Penyelenggaraan pendidikan menjadi lebih efisien dan kewajiban pemerintah pusat dalam memenuhi kebutuhan daerah menjadi lebih ringan sebab kewajiban tersebut sudah dilimpahkan pada pemerintah daerah.
3. Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur yang masif berdampak pada tersambungnya titik-titik daerah tertinggal agar terkoneksi dengan daerah-daerah pembangunan. Kemajuan teknologi telah membuka keterisolasian daerah-daerah terpencil dan tertinggal. Daerah-daerah yang dulunya sulit dijangkau pelayanan pendidikan, dengan adanya kemajuan di bidang infrastruktur membuka peluang untuk dapat meningkatkan keterserapan penduduk usia sekolah dalam sistem pendidikan. Dengan demikian pembangunan infrastruktur dapat memperluas daerah jangkauan sekolah yang pada gilirannya akan memengaruhi ukuran besar sekolah sehingga efisiensi penyelenggaraan pendidikan dapat ditingkatkan.
4. Pertambahan Penduduk Bonus Demografi
Salah satu tantangan dan sekaligus merupkan peluang adalah meningkatnya penduduk usia produktif melebihi kelompok usia non produktif. Kondisi ini diprediksi akan mengalami puncaknya pada tahun 2030. Berdasarkan pengalaman Negara-negara maju bonus demografi akan memicu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing bangsa apa bila ditangani dengan benar. Sebaliknya jika tidak ditangani dengan benar akan menimbulkan malapetaka. Pertumbuhan penduduk seperti pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan bangsa. Bonus demografi ini harus dimanfaatkan sektor pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas dan jumlah SDM yang terampil. Pendidikan dasar dan menengah seyogianya membenahi kinerja sistem pendidikan dengan menurunkan angka siswa putus sekolah, tidak selesai sekolah, lulusan yang tidak melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi dan membekali keterampilan vokasional untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja tingkat menengah.
22
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
23
Tantangan
Dari berbagai potensi dan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, tantangan yang dihadapi dalam pemajuan pendidikan usia dini, pendidikan dasar dan menengah berkenaan dengan ekosistem pendidikan, guru, pedagogi, dan kurikulum/program. Tabel 4 menunjukkan tantangan-tantangan tersebut tersebut.
Tabel 4: Tantangan Pemajuan Pendidikan Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah
No. Tantangan
1. Memerdekakan pembelajaran sebagai beban menjadi pembelajaran sebagai pengalaman menyenangkan
2. Memerdekakan sistem pendidikan yang tertutup (pemangku kepercayaan bertindak sendiri-sendiri) menjadi sistem pendidikan yang terbuka (pemangku kepercayaan bekerja sama)
3. Memerdekakan guru sebagai penerus pengetahuan menjadi guru sebagai fasilitator pembelajaran
4. Memerdekakan pedagogi, kurikulum, dan asesmen yang dikendalikan oleh konten menjadi berbasis kompetensi dan nilai-nilai
5. Memerdekakan pendekatan pedagogi yang bersifat pukul rata (one size fits all) menjadi berpusat pada pelajar dan personalisasi
6. Memerdekakan pembelajaran manual/tatap muka menjadi pembelajaran yang difasilitasi oleh teknologi
7. Memerdekakan program-program pendidikan yang dikendalikan oleh pemerintah menjadi program yang relevan bagi industri
8. Memerdekakan pendidikan yang dibebani oleh peraturan dan perangkat administrasi menjadi bebas untuk berinovasi
9. Memerdekakan ekosistem pendidikan yang dikendalikan pemerintah menjadi ekosistem yang diwarnai oleh otonomi dan partisipasi aktif (agency) semua pemangku kepentingan
23
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
23
Tantangan
Dari berbagai potensi dan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, tantangan yang dihadapi dalam pemajuan pendidikan usia dini, pendidikan dasar dan menengah berkenaan dengan ekosistem pendidikan, guru, pedagogi, dan kurikulum/program. Tabel 4 menunjukkan tantangan-tantangan tersebut tersebut.
Tabel 4: Tantangan Pemajuan Pendidikan Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah
No. Tantangan
1. Memerdekakan pembelajaran sebagai beban menjadi pembelajaran sebagai pengalaman menyenangkan
2. Memerdekakan sistem pendidikan yang tertutup (pemangku kepercayaan bertindak sendiri-sendiri) menjadi sistem pendidikan yang terbuka (pemangku kepercayaan bekerja sama)
3. Memerdekakan guru sebagai penerus pengetahuan menjadi guru sebagai fasilitator pembelajaran
4. Memerdekakan pedagogi, kurikulum, dan asesmen yang dikendalikan oleh konten menjadi berbasis kompetensi dan nilai-nilai
5. Memerdekakan pendekatan pedagogi yang bersifat pukul rata (one size fits all) menjadi berpusat pada pelajar dan personalisasi
6. Memerdekakan pembelajaran manual/tatap muka menjadi pembelajaran yang difasilitasi oleh teknologi
7. Memerdekakan program-program pendidikan yang dikendalikan oleh pemerintah menjadi program yang relevan bagi industri
8. Memerdekakan pendidikan yang dibebani oleh peraturan dan perangkat administrasi menjadi bebas untuk berinovasi
9. Memerdekakan ekosistem pendidikan yang dikendalikan pemerintah menjadi ekosistem yang diwarnai oleh otonomi dan partisipasi aktif (agency) semua pemangku kepentingan
24
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
24
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN
Visi Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen
Sebagai Direktorat Jenderal yang mengemban amanat dalam memajukan pembangunan SDM melalui usaha bersama semua anak bangsa untuk meningkatkan mutu pendidikan dan memajukan kebudayaan, Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen dalam menentukan visi berdasarkan pada visi kementerian dalam pencapaian kinerja, potensi dan permasalahan, Visi Presiden pada RPJMN Tahun 2020-2024, serta Visi Indonesia 2045. Adapun Visi Kemendikbud 2020-2024 adalah:
Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan Misi Presiden untuk mewujudkan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global
Visi tersebut di atas menggambarkan komitmen Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbud mendukung terwujudnya visi dan misi Presiden melalui pelaksanaan tugas dan kewenangan yang dimiliki secara konsisten, bertanggung jawab, dapat dipercaya, dengan mengedepankan profesionalitas dan integritas. Oleh karena itu, perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan akan mengedepankan inovasi guna mencapai kemajuan dan kemandirian Indonesia. Sesuai dengan kepribadian bangsa yang berlandaskan gotong royong, Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbud dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan, bekerja bersama untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan sesuai dengan Visi dan Misi Presiden tersebut.
Gambar 14: Profil Pelajar Pancasila
Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan Misi Presiden untuk mewujudkan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global
24
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN
Visi Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen
Sebagai Direktorat Jenderal yang mengemban amanat dalam memajukan pembangunan SDM melalui usaha bersama semua anak bangsa untuk meningkatkan mutu pendidikan dan memajukan kebudayaan, Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen dalam menentukan visi berdasarkan pada visi kementerian dalam pencapaian kinerja, potensi dan permasalahan, Visi Presiden pada RPJMN Tahun 2020-2024, serta Visi Indonesia 2045. Adapun Visi Kemendikbud 2020-2024 adalah:
Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan Misi Presiden untuk mewujudkan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global
Visi tersebut di atas menggambarkan komitmen Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbud mendukung terwujudnya visi dan misi Presiden melalui pelaksanaan tugas dan kewenangan yang dimiliki secara konsisten, bertanggung jawab, dapat dipercaya, dengan mengedepankan profesionalitas dan integritas. Oleh karena itu, perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan akan mengedepankan inovasi guna mencapai kemajuan dan kemandirian Indonesia. Sesuai dengan kepribadian bangsa yang berlandaskan gotong royong, Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbud dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan, bekerja bersama untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan sesuai dengan Visi dan Misi Presiden tersebut.
Gambar 14: Profil Pelajar Pancasila
BAB IIVISI, MISI, DAN TUJUAN
25
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
24
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN
Visi Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen
Sebagai Direktorat Jenderal yang mengemban amanat dalam memajukan pembangunan SDM melalui usaha bersama semua anak bangsa untuk meningkatkan mutu pendidikan dan memajukan kebudayaan, Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen dalam menentukan visi berdasarkan pada visi kementerian dalam pencapaian kinerja, potensi dan permasalahan, Visi Presiden pada RPJMN Tahun 2020-2024, serta Visi Indonesia 2045. Adapun Visi Kemendikbud 2020-2024 adalah:
Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan Misi Presiden untuk mewujudkan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global
Visi tersebut di atas menggambarkan komitmen Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbud mendukung terwujudnya visi dan misi Presiden melalui pelaksanaan tugas dan kewenangan yang dimiliki secara konsisten, bertanggung jawab, dapat dipercaya, dengan mengedepankan profesionalitas dan integritas. Oleh karena itu, perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan akan mengedepankan inovasi guna mencapai kemajuan dan kemandirian Indonesia. Sesuai dengan kepribadian bangsa yang berlandaskan gotong royong, Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbud dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan, bekerja bersama untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan sesuai dengan Visi dan Misi Presiden tersebut.
Gambar 14: Profil Pelajar Pancasila
24
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN
Visi Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen
Sebagai Direktorat Jenderal yang mengemban amanat dalam memajukan pembangunan SDM melalui usaha bersama semua anak bangsa untuk meningkatkan mutu pendidikan dan memajukan kebudayaan, Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen dalam menentukan visi berdasarkan pada visi kementerian dalam pencapaian kinerja, potensi dan permasalahan, Visi Presiden pada RPJMN Tahun 2020-2024, serta Visi Indonesia 2045. Adapun Visi Kemendikbud 2020-2024 adalah:
Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan Misi Presiden untuk mewujudkan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global
Visi tersebut di atas menggambarkan komitmen Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbud mendukung terwujudnya visi dan misi Presiden melalui pelaksanaan tugas dan kewenangan yang dimiliki secara konsisten, bertanggung jawab, dapat dipercaya, dengan mengedepankan profesionalitas dan integritas. Oleh karena itu, perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan akan mengedepankan inovasi guna mencapai kemajuan dan kemandirian Indonesia. Sesuai dengan kepribadian bangsa yang berlandaskan gotong royong, Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbud dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan, bekerja bersama untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan sesuai dengan Visi dan Misi Presiden tersebut.
Gambar 14: Profil Pelajar Pancasila
25
Sejalan dengan perwujudan visi dan misi Presiden tersebut, Kemendikbud sesuai dengan tugas dan kewenangannya, juga berkomitmen untuk menciptakan Pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Keenam ciri tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.
2. Berkebinekaan global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen kunci dari berkebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
3. Bergotong royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
4. Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
5. Bernalar kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan
26
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
26
mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan.
6. Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.
Keenam karakteristik ini terwujud melalui penumbuhkembangan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila, yang adalah fondasi bagi segala arahan pembangunan nasional. Dengan identitas budaya Indonesia dan nilai-nilai Pancasila yang berakar dalam, masyarakat Indonesia ke depan akan menjadi masyarakat terbuka yang berkewargaan global - dapat menerima dan memanfaatkan keragaman sumber, pengalaman, serta nilai-nilai dari beragam budaya yang ada di dunia, namun sekaligus tidak kehilangan ciri dan identitas khasnya.
Dalam kurun waktu 2020-2024, Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbud sebagai kementerian yang membantu Presiden dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pendidikan dan kebudayaan, sejalan dengan pelaksanaan misi Nawacita dan pencapaian sasaran Visi Indonesia 2045 berupaya melakukan transformasi yang berkelanjutan di bidang pendidikan dan kebudayaan di Indonesia. Ini didasarkan pada keyakinan bahwa dalam menghadapi tantangan Abad 21, perlu melakukan transformasi dan perbaikan signifikan di bidang pendidikan dan kebudayaan Indonesia. Dalam rangka mencapai visi pembangunan bidang pendidikan Kemendikbud akan terus meningkatkan pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan pembangunan pendidikan dasar dan menengah yang dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Selain itu, Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbud juga melaksanakan pembangunan pendidikan tinggi di seluruh wilayah Indonesia. Agar terwujud masyarakat Indonesia yang merupakan pembelajar seumur hidup, layanan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi perlu diperluas tanpa pembedaan atas faktor apapun. Satuan pendidikan, keluarga, masyarakat, dan sektor swasta bersama-sama dalam mengupayakan pengembangan potensi peserta didik lewat olah hati, pikir, rasa dan raga yang seimbang demi terwujudnya insan-insan yang berketuhanan dan berakhlak mulia. Hal tersebut tidak dapat terjadi tanpa komitmen semua pemangku kepentingan pendidikan, baik yang berada dalam pemerintahan maupun masyarakat luas, dalam mengelola dan membiayai pembangunan pendidikan dan kebudayaan.
27
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
26
mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan.
6. Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.
Keenam karakteristik ini terwujud melalui penumbuhkembangan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila, yang adalah fondasi bagi segala arahan pembangunan nasional. Dengan identitas budaya Indonesia dan nilai-nilai Pancasila yang berakar dalam, masyarakat Indonesia ke depan akan menjadi masyarakat terbuka yang berkewargaan global - dapat menerima dan memanfaatkan keragaman sumber, pengalaman, serta nilai-nilai dari beragam budaya yang ada di dunia, namun sekaligus tidak kehilangan ciri dan identitas khasnya.
Dalam kurun waktu 2020-2024, Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbud sebagai kementerian yang membantu Presiden dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pendidikan dan kebudayaan, sejalan dengan pelaksanaan misi Nawacita dan pencapaian sasaran Visi Indonesia 2045 berupaya melakukan transformasi yang berkelanjutan di bidang pendidikan dan kebudayaan di Indonesia. Ini didasarkan pada keyakinan bahwa dalam menghadapi tantangan Abad 21, perlu melakukan transformasi dan perbaikan signifikan di bidang pendidikan dan kebudayaan Indonesia. Dalam rangka mencapai visi pembangunan bidang pendidikan Kemendikbud akan terus meningkatkan pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan pembangunan pendidikan dasar dan menengah yang dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Selain itu, Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbud juga melaksanakan pembangunan pendidikan tinggi di seluruh wilayah Indonesia. Agar terwujud masyarakat Indonesia yang merupakan pembelajar seumur hidup, layanan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi perlu diperluas tanpa pembedaan atas faktor apapun. Satuan pendidikan, keluarga, masyarakat, dan sektor swasta bersama-sama dalam mengupayakan pengembangan potensi peserta didik lewat olah hati, pikir, rasa dan raga yang seimbang demi terwujudnya insan-insan yang berketuhanan dan berakhlak mulia. Hal tersebut tidak dapat terjadi tanpa komitmen semua pemangku kepentingan pendidikan, baik yang berada dalam pemerintahan maupun masyarakat luas, dalam mengelola dan membiayai pembangunan pendidikan dan kebudayaan.
27
Misi Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Untuk mendukung pencapaian Visi Presiden, Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbud sesuai tugas dan kewenangannya, melaksanakan Misi Presiden yang dikenal sebagai arahan presiden, yaitu menjabarkan misi nomor (1) Peningkatan kualitas manusia Indonesia; nomor (5) Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa; dan nomor (8) Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya. Untuk itu, misi Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbud dalam melaksanakan Nawacita kedua arahan presiden (rpjmn) tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah yang relevan dan berkualitas tinggi, merata dan berkelanjutan, didukung oleh infrastruktur dan teknologi.
2. Mengoptimalkan peran serta seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan anak usia dini, Pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah.
Tata Nilai Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pelaksanaan misi dan pencapaian visi memerlukan penerapan tata nilai yang sesuai dan mendukung. Tata nilai merupakan dasar sekaligus arah bagi sikap dan perilaku seluruh pegawai Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbud dalam menjalankan tugas membangun pendidikan dan kebudayaan. Tata nilai yang diutamakan pada Renstra Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbud 2020-2024 ini adalah sebagai berikut:
1. Integritas
Pada nilai integritas terkandung makna keselarasan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Sesuai dengan nilai integritas, pegawai Kemendikbud diharapkan konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan, terutama dalam hal kejujuran dan kebenaran dalam tindakan dan mengemban kepercayaan. Adapun indikator yang mencerminkan nilai integritas adalah: a. Konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dalam
tindakan; b. Jujur dalam segala tindakan; c. Menghindari benturan kepentingan; d. Berpikiran positif, arif, dan bijaksana dalam melaksanakan tugas dan fungsi; e. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. Tidak melakukan tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme; g. Tidak melanggar sumpah dan janji pegawai/jabatan; h. Tidak melakukan perbuatan rekayasa atau manipulasi; dan i. Tidak menerima pemberian (gratifikasi) dalam bentuk apapun di luar ketentuan.
28
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
28
2. Kreatif dan Inovatif
Nilai kreatif dan inovatif bermakna memiliki daya cipta, kemampuan untuk menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Hal baru tersebut dapat berupa gagasan, metode, atau alat. Indikator dari nilai kreatif dan inovatif adalah:
a. Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap setiap permasalahan, serta mampu menghasilkan karya baru:
b. Selalu melakukan penyempurnaan dan perbaikan berkala dan berkelanjutan: c. Bersikap terbuka dalam menerima ide-ide baru yang konstruktif; d. Berani mengambil terobosan dan solusi dalam memecahkan masalah; e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam bekerja secara efektif
dan efisien; f. Tidak merasa cepat puas dengan hasil yang dicapai; g. Tidak bersikap tertutup terhadap ide-ide pengembangan; dan h. Tidak monoton
3. Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan. Pegawai Kemendikbud sewajarnya melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah lebih dahulu dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan, dan menciptakan peluang baru atau menghindari timbulnya masalah. Indikator dari nilai inisiatif adalah:
a. Responsif melayani kebutuhan pemangku kepentingan; b. Bersikap proaktif terhadap kebutuhan organisasi; c. Memiliki dorongan untuk mengidentifikasi masalah atau peluang dan mampu
mengambil tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah; d. Tidak hanya mengerjakan tugas yang diminta oleh atasan dan e. Tidak sekedar mencari suara terbanyak, berlindung dari kegagalan,
berargumentasi bahwa apa yang Anda lakukan telah disetujui oleh semua anggota tim.
4. Pembelajar
Pada nilai pembelajar terkandung ikhtiar untuk selalu berusaha mengembangkan kompetensi dan profesionalisme. Pegawai Kemendikbud harus berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan, pengetahuan, dan pengalaman, serta mampu mengambil hikmah dan pelajaran atas setiap kejadian. Indikator yang menunjukkan nilai pembelajar adalah:
a. Berkeinginandanberusahauntukselalumenambahdanmemperluas wawasan, pengetahuan, dan pengalaman;
b. Mengambil hikmah dari setiap kesalahan dan menjadikannya pelajaran; c. Berbagi pengetahuan/pengalaman dengan rekan kerja; d. Memanfaatkan waktu dengan baik;
29
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
28
2. Kreatif dan Inovatif
Nilai kreatif dan inovatif bermakna memiliki daya cipta, kemampuan untuk menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Hal baru tersebut dapat berupa gagasan, metode, atau alat. Indikator dari nilai kreatif dan inovatif adalah:
a. Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap setiap permasalahan, serta mampu menghasilkan karya baru:
b. Selalu melakukan penyempurnaan dan perbaikan berkala dan berkelanjutan: c. Bersikap terbuka dalam menerima ide-ide baru yang konstruktif; d. Berani mengambil terobosan dan solusi dalam memecahkan masalah; e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam bekerja secara efektif
dan efisien; f. Tidak merasa cepat puas dengan hasil yang dicapai; g. Tidak bersikap tertutup terhadap ide-ide pengembangan; dan h. Tidak monoton
3. Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan. Pegawai Kemendikbud sewajarnya melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah lebih dahulu dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan, dan menciptakan peluang baru atau menghindari timbulnya masalah. Indikator dari nilai inisiatif adalah:
a. Responsif melayani kebutuhan pemangku kepentingan; b. Bersikap proaktif terhadap kebutuhan organisasi; c. Memiliki dorongan untuk mengidentifikasi masalah atau peluang dan mampu
mengambil tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah; d. Tidak hanya mengerjakan tugas yang diminta oleh atasan dan e. Tidak sekedar mencari suara terbanyak, berlindung dari kegagalan,
berargumentasi bahwa apa yang Anda lakukan telah disetujui oleh semua anggota tim.
4. Pembelajar
Pada nilai pembelajar terkandung ikhtiar untuk selalu berusaha mengembangkan kompetensi dan profesionalisme. Pegawai Kemendikbud harus berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan, pengetahuan, dan pengalaman, serta mampu mengambil hikmah dan pelajaran atas setiap kejadian. Indikator yang menunjukkan nilai pembelajar adalah:
a. Berkeinginandanberusahauntukselalumenambahdanmemperluas wawasan, pengetahuan, dan pengalaman;
b. Mengambil hikmah dari setiap kesalahan dan menjadikannya pelajaran; c. Berbagi pengetahuan/pengalaman dengan rekan kerja; d. Memanfaatkan waktu dengan baik;
29
e. Suka mempelajari hal yang baru; dan f. Rajin belajar/bertanya/berdiskusi.
5. Menjunjung Meritokrasi
Nilai menjunjung meritokrasi berarti menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian penghargaan bagi karyawan yang kompeten. Pegawai Kemendikbud perlu memiliki pandangan yang memberi peluang kepada orang untuk maju berdasarkan kelayakan dan kecakapannya. Indikator yang mencerminkan nilai ini adalah:
a. Berkompetisi secara profesional; b. Memberikan kesempatan yang setara dalam mengembangkan kompetensi
pegawai; c. Memberikan penghargaan dan hukuman secara proporsional sesuai kinerja; d. Tidak sewenang-wenang; e. Tidak mementingkan diri sendiri; f. Menduduki jabatan sesuai dengan kompetensinya; dan g. Mendapatkan promosi bukan karena kedekatan/primordialisme.
6. Terlibat Aktif
Nilai terlibat aktif bermakna senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan. Pegawai Kemendikbud semestinya suka berusaha mencapai tujuan bersama serta memberikan dorongan, agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya. Nilai terlibat aktif terlihat dari indikator:
a. Terlibat langsung dalam setiap kegiatan untuk mendukung visi dan misi kementerian;
b. Memberikan dukungan kepada rekan kerja; c. Peduli dengan aktivitas lingkungan sekitar (tidak apatis); d. Tidak bersifat pasif, sekedar menunggu perintah.
7. Tanpa Pamrih
Nilai tanpa pamrih memiliki arti bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh dedikasi. Pegawai Kemendikbud, yang memiliki nilai tanpa pamrih, tidak memiliki maksud yang tersembunyi untuk memenuhi keinginan dan memperoleh keuntungan pribadi. Sebaliknya pegawai Kemendikbud memberikan inspirasi, dorongan, dan semangat bagi pihak lain untuk suka berusaha menghasilkan karya terbaiknya sesuai dengan tujuan bersama. Indikator nilai tanpa pamrih adalah:
a. Penuh komitmen dalam melaksanakan pekerjaan; b. Rela membantu pekerjaan rekan kerja lainnya; c. Menunjukkan perilaku 4S (senyum, sapa, sopan, dan santun); d. Tidak melakukan pekerjaan dengan terpaksa; dan e. Tidak berburuk sangka kepada rekan kerja.
Peningkatan internalisasi ketujuh nilai di atas di antara pegawai Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbud semakin dirasakan urgensinya untuk memastikan
30
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
30
pembangunan pendidikan sesuai dengan Visi Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024 didukung oleh kinerja Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbud yang prima.
Tujuan Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Perumusan tujuan Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbud ditujukan untuk menggambarkan ukuran-ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi. Tujuan Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen menetapkan lima tujuan sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5: Tabel 2.1 Tujuan Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen tahun 2020-2024
No.
Tujuan
1. Perluasan akses pendidikan anak usia dini, Pendidikan dasar dan Pendidikan menengah bermutu bagi peserta didik yang berkeadilan dan inklusif
2. Penguatan mutu Pembelajaran Pendidikan anak usia dini, Pendidikan dasar dan Pendidikan menengah yang berpusat pada perkembangan peserta didik
3. Pengembangan potensi peserta didik yang berkarakter
4. Penguatan sistem tata kelola pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang partisipatif, transparan, dan akuntabel
Sasaran Program Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan kebudayaan
Dalam rangka mengukur tingkat ketercapaian tujuan pembangunan Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, diperlukan sejumlah Program dan sasaran program (SP) yang akan dicapai pada tahun 2020-2024.
1 . Sasaran yang ingin dicapai berkaitan dengan tujuan pertama — Perluasan akses pendidikan anak usia dini, Pendidikan dasar dan Pendidikan menengah bermutu bagi peserta didik yang berkeadilan dan inklusif adalah Meningkatnya Perluasan Akses Afirmasi Jenjang PAUD, Dikdas, dan Dikmen serta Percepatan Wajib Belajar 12 Tahun.
2. Sasaran yang ingin dicapai berkaitan dengan tujuan kedua — Penguatan mutu Pembelajaran Pendidikan anak usia dini, Pendidikan dasar dan Pendidikan menengah yang berpusat pada perkembangan peserta didik adalah a. Meningkatnya kualitas pembelajaran pada jenjang PAUD, Dikdas dan Dikmen. b. Meningkatnya Mutu satuan pendidikan jenjang PAUD, Pendidikan Dasar dan
Menengah
3. Sasaran yangingindicapaiberkaitandengantujuan ketiga—Pengembangan potensi
31
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
30
pembangunan pendidikan sesuai dengan Visi Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024 didukung oleh kinerja Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbud yang prima.
Tujuan Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Perumusan tujuan Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbud ditujukan untuk menggambarkan ukuran-ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi. Tujuan Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen menetapkan lima tujuan sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5: Tabel 2.1 Tujuan Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen tahun 2020-2024
No.
Tujuan
1. Perluasan akses pendidikan anak usia dini, Pendidikan dasar dan Pendidikan menengah bermutu bagi peserta didik yang berkeadilan dan inklusif
2. Penguatan mutu Pembelajaran Pendidikan anak usia dini, Pendidikan dasar dan Pendidikan menengah yang berpusat pada perkembangan peserta didik
3. Pengembangan potensi peserta didik yang berkarakter
4. Penguatan sistem tata kelola pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang partisipatif, transparan, dan akuntabel
Sasaran Program Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan kebudayaan
Dalam rangka mengukur tingkat ketercapaian tujuan pembangunan Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, diperlukan sejumlah Program dan sasaran program (SP) yang akan dicapai pada tahun 2020-2024.
1 . Sasaran yang ingin dicapai berkaitan dengan tujuan pertama — Perluasan akses pendidikan anak usia dini, Pendidikan dasar dan Pendidikan menengah bermutu bagi peserta didik yang berkeadilan dan inklusif adalah Meningkatnya Perluasan Akses Afirmasi Jenjang PAUD, Dikdas, dan Dikmen serta Percepatan Wajib Belajar 12 Tahun.
2. Sasaran yang ingin dicapai berkaitan dengan tujuan kedua — Penguatan mutu Pembelajaran Pendidikan anak usia dini, Pendidikan dasar dan Pendidikan menengah yang berpusat pada perkembangan peserta didik adalah a. Meningkatnya kualitas pembelajaran pada jenjang PAUD, Dikdas dan Dikmen. b. Meningkatnya Mutu satuan pendidikan jenjang PAUD, Pendidikan Dasar dan
Menengah
3. Sasaran yangingindicapaiberkaitandengantujuan ketiga—Pengembangan potensi
31
peserta didik yang berkarakter adalah meningkatnya karakter peserta didik. 4. Sasaran yang ingin dicapai berkaitan dengan tujuan keempat — Penguatan sistem
tata kelola pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang partisipatif, transparan, dan akuntabel adalah a. Terwujudnya tata kelola Kemendikbudyang berkualitas. b. Terwujudnya pengelolaan pendidikan yang partisipatif, transparan dan akuntabel
pada jenjang PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah
Keenam sasaran program dan kaitannya dengan tujuan pembangunan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah terangkum dalam Tabel 6.
Tabel 6: Program dan Sasaran Program (SP) Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen Tahun 2020-2024
No.
Program/Sasaran Program (SP)
Tujuan terkait
1. Program Dukungan Manajemen
SP.1.1 Terwujudnya tata kelola Kemendikbudyang berkualitas 4
2. Program Kualitas Pengajaran & Pembelajaran
SP.2.3 Meningkatnya kualitas pembelajaran pada jenjang PAUD, Dikdas dan Dikmen
2
3. Program PAUD dan Wajib Belajar 12 Tahun
SP.3.1 Meningkatnya Perluasan Akses Afirmasi Jenjang PAUD, Dikdas, dan Dikmen serta Percepatan Wajib Belajar 12 Tahun
1
SP.3.2 Meningkatnya Mutu satuan pendidikan jenjang PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah
2
SP.3.3 Meningkatnya Karakter Peserta Didik
3 SP.3.4 Terwujudnya pengelolaan pendidikan yang partisipatif,
transparan dan akuntabel pada jenjang PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah
4
32
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
32
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI,
KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
Arah kebijakan dan Strategi
Pembangunan pendidikan dasar dan menengah disusun berdasarkan dan merujuk kepada arah kebijakan nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2020-2024, Rencana Pembangunan Pendidikan Jangka Menengah (RPPJM), Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024, serta hasil evaluasi Renstra tahun 2015-2019, yang kemudian dituangkan dalam perencanaan lima tahunan yaitu Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Tahun 2020-2024. Renstra menjadi dasar, pedoman, acuan dalam penyusunan program dan selanjutnya dijabarkan ke dalam kegiatan-kegiatan pembangunan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Rujukan-rujukan utama ini secara konsisten harus dapat dicermati, dianalisis dan dipertajam ke dalam Renstra PAUD, Dikdas, dan Dikmen agar tidak keliru dan dapat optimal dalam teknis pelaksanaannya sampai kepada pengelola kegiatan, dan juga output-output yang menjadi ujung tombak bagi pencapaian keberhasilan pelaksanaan kebijakan dan program.
1. Arah dan Kebijakan Strategi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Visi Presiden untuk tahun 2020-2024 adalah,”Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong”, yang kemudian dijalankan dalam sembilan misi yang dikenal sebagai Nawacita Kedua.
Dalam melaksanakan misi nawacita tersebut, dalam RPJMN terdapat arahan mengenai pembangunan Sumber Daya Manusia yaitu,”Membangun SDM pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi didukung dengan kerjasama industri dan talenta global.” Dari arahan tersebut, pelaksanaannya menjadi dua agenda pembangunan yaitu: (1) Meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing, dan (2) Revolusi mental dan pembangunan kebudayaan.
Kedua agenda tersebut kemudian dilaksanakan melalui arahan kebijakan dan strategi bidang pendidikan dan kebudayaan, seperti yang dirangkum dibawah ini:
BAB IIIARAH KEBIJAKAN, STRATEGI,KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
33
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
32
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI,
KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
Arah kebijakan dan Strategi
Pembangunan pendidikan dasar dan menengah disusun berdasarkan dan merujuk kepada arah kebijakan nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2020-2024, Rencana Pembangunan Pendidikan Jangka Menengah (RPPJM), Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024, serta hasil evaluasi Renstra tahun 2015-2019, yang kemudian dituangkan dalam perencanaan lima tahunan yaitu Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Tahun 2020-2024. Renstra menjadi dasar, pedoman, acuan dalam penyusunan program dan selanjutnya dijabarkan ke dalam kegiatan-kegiatan pembangunan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Rujukan-rujukan utama ini secara konsisten harus dapat dicermati, dianalisis dan dipertajam ke dalam Renstra PAUD, Dikdas, dan Dikmen agar tidak keliru dan dapat optimal dalam teknis pelaksanaannya sampai kepada pengelola kegiatan, dan juga output-output yang menjadi ujung tombak bagi pencapaian keberhasilan pelaksanaan kebijakan dan program.
1. Arah dan Kebijakan Strategi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Visi Presiden untuk tahun 2020-2024 adalah,”Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong”, yang kemudian dijalankan dalam sembilan misi yang dikenal sebagai Nawacita Kedua.
Dalam melaksanakan misi nawacita tersebut, dalam RPJMN terdapat arahan mengenai pembangunan Sumber Daya Manusia yaitu,”Membangun SDM pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi didukung dengan kerjasama industri dan talenta global.” Dari arahan tersebut, pelaksanaannya menjadi dua agenda pembangunan yaitu: (1) Meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing, dan (2) Revolusi mental dan pembangunan kebudayaan.
Kedua agenda tersebut kemudian dilaksanakan melalui arahan kebijakan dan strategi bidang pendidikan dan kebudayaan, seperti yang dirangkum dibawah ini:
33
Tabel 7: Arah Kebijakan dan Strategi
No Agenda Pembangunan
Arah Kebijakan Strategi
1
Meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing
- Meningkatkan Pemerataan layanan Pendidikan
berkualitas
1. peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran; 2. peningkatan pemerataan akses layanan
pendidikan di semua jenjang dan percepatan pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun;
3. peningkatan profesionalisme, kualitas, pengelolaan, dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan yang merata;
4. penguatan penjaminan mutu pendidikan untuk meningkatkan pemerataan kualitas layanan antar satuan pendidikan da antar wilayah; 5. peningkatan tata kelola pembangunan
pendidikan, strategi pembiayaan, dan peningkatan efektivitas pemanfaatan anggaran pendidikan.
- Meningkatkan produktivitas dan
daya saing
1. pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kerjasama industri;
2. penguatan pendidikan tinggi berkualitas;
2 Revolusi mental dan pembangunan kebudayaan
- Revolusi mental dan pembinaan ideologi Pancasila untuk memperkukuh ketahanan budaya bangsa dan
membentuk mentalitas bangsa
yang maju, modern, dan berkarakter
1. revolusi mental dalam sistem pendidikan untuk memperkuat nilai integritas, etos kerja, gotong royong, dan budi pekerti;
2. revolusi mental dalam tata kelola pemerintahan untuk penguatan budaya birokrasi yang bersih, melayani, dan responsif;
3. pembinaan ideologi Pancasila, pendidikan kewargaan, wawasan kebangsaan, dan bela negara untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme
- Meningkatkan pemajuan dan pelestarian kebudayaan untuk memperkuat karakter dan memperteguh jati diri bangsa, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan mempengaruhi arah
1. revitalisasi dan aktualisasi nilai budaya dan kearifan lokal untuk menumbuhkan semangat kekeluargaan, musyawarah, gotong royong dan kerjasama antarwarga;
2. pengembangan dan pemanfaatan kekayaan budaya untuk memperkuat karakter bangsa dan kesejahteraan rakyat;
3. perlindungan hak kebudayaan dan ekspresi budaya untuk memperkuat kebudayaan yang inklusif;
34
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
34
No Agenda Pembangunan
Arah Kebijakan Strategi
perkembangan peradaban dunia
4. pengembangan diplomasi budaya untuk memperkuat pengaruh Indonesia dalam perkembangan peradaban dunia;
5. pengembangan tata kelola pembangunan kebudayaan.
- Peningkatan literasi, Inovasi, dan kreativitas
1. peningkatan budaya literasi; 2. pengembangan, pembinaan, dan
pelindungan bahasa Indonesia, bahasa dan aksara daerah, serta sastra;
3. penguatan institusi sosial penggerak literasi dan inovasi
Dalam memenuhi agenda tersebut Kemdikbud mencanangkan kebijakan Merdeka Belajar yang memiliki cita-cita menghadirkan pendidikan bermutu tinggi bagi semua rakyat Indonesia, yang dicirikan oleh angka partisipasi yang tinggi diseluruh jenjang pendidikan, hasil pembelajaran berkualitas, dan mutu pendidikanvyang merata baik secara geografis maupun status sosial ekonomi. Selain itu, fokus pembangunan pendidikan dan pemajuan kebudayaan diarahkan pada pemantapan budaya dan karakter bangsa melalui perbaikan pada kebijakan, prosedur, dan pendanaan pendidikan serta pengembangan kesadaran akan pentingnya pelestarian nilai-nilai luhur budaya bangsa dan penyerapan nilai baru dari kebudayaan global secara positif dan produktif.
Merdeka Belajar juga mendorong partisipasi dan dukungan dari semua pemangku kepentingan yaitu: keluarga, guru, lembaga pendidikan, DU/DI, dan masyarakat.
Merdeka belajar dapat terwujud secara optimal melalui:
a) Peningkatan kompetensi kepemimpinan, kolaborasi antar elemen masyarakat, dan budaya;
b) Peningkatan infrastruktur serta pemanfaatan teknologi di seluruh satuan pendidikan;
c) Perbaikan pada kebijakan, prosedur, dan pendanaan pendidikan; d) Penyempurnaan kurikulum, pedagogi, dan asesmen.
Perubahan yang diusung oleh Kebijakan Merdeka Belajar akan terjadi pada kategori:
a) Ekosistem pendidikan; b) Guru; c) Pedagogi; d) Kurikulum; e) Sistem penilaian
35
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
34
No Agenda Pembangunan
Arah Kebijakan Strategi
perkembangan peradaban dunia
4. pengembangan diplomasi budaya untuk memperkuat pengaruh Indonesia dalam perkembangan peradaban dunia;
5. pengembangan tata kelola pembangunan kebudayaan.
- Peningkatan literasi, Inovasi, dan kreativitas
1. peningkatan budaya literasi; 2. pengembangan, pembinaan, dan
pelindungan bahasa Indonesia, bahasa dan aksara daerah, serta sastra;
3. penguatan institusi sosial penggerak literasi dan inovasi
Dalam memenuhi agenda tersebut Kemdikbud mencanangkan kebijakan Merdeka Belajar yang memiliki cita-cita menghadirkan pendidikan bermutu tinggi bagi semua rakyat Indonesia, yang dicirikan oleh angka partisipasi yang tinggi diseluruh jenjang pendidikan, hasil pembelajaran berkualitas, dan mutu pendidikanvyang merata baik secara geografis maupun status sosial ekonomi. Selain itu, fokus pembangunan pendidikan dan pemajuan kebudayaan diarahkan pada pemantapan budaya dan karakter bangsa melalui perbaikan pada kebijakan, prosedur, dan pendanaan pendidikan serta pengembangan kesadaran akan pentingnya pelestarian nilai-nilai luhur budaya bangsa dan penyerapan nilai baru dari kebudayaan global secara positif dan produktif.
Merdeka Belajar juga mendorong partisipasi dan dukungan dari semua pemangku kepentingan yaitu: keluarga, guru, lembaga pendidikan, DU/DI, dan masyarakat.
Merdeka belajar dapat terwujud secara optimal melalui:
a) Peningkatan kompetensi kepemimpinan, kolaborasi antar elemen masyarakat, dan budaya;
b) Peningkatan infrastruktur serta pemanfaatan teknologi di seluruh satuan pendidikan;
c) Perbaikan pada kebijakan, prosedur, dan pendanaan pendidikan; d) Penyempurnaan kurikulum, pedagogi, dan asesmen.
Perubahan yang diusung oleh Kebijakan Merdeka Belajar akan terjadi pada kategori:
a) Ekosistem pendidikan; b) Guru; c) Pedagogi; d) Kurikulum; e) Sistem penilaian
35
2. Arah dan Kebijakan Strategi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kebijakan Merdeka Belajar terwujud dalam arah kebijakan dan strategi Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen. Adapun arah kebijakan dan strategi yang ada di Direktorat Jenderal adalah sebagai berikut:
a. Optimalisasi Angka Partisipasi Pendidikan pada Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen
Kondisi yang ingin dicapai dalam peningkatan angka partisipasi pendidikan adalah:
1) Angka partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini meningkat
Strategi yang dilaksanakan dalam rangka peningkatan angka partisipasi PAUD adalah:
a) Meningkatkan ketersediaan layanan PAUD dengan kualitas yang baik, termasuk PAUD HI, sehingga dapat berkontribusi dalam menurunkan prevalensi stunting pada balita;
b) Membangun komitmen pemerintah daerah untuk terus mengadakan lembaga PAUD yang sesuai dengan kebutuhannya, khususnya di wilayah yang belum memiliki lembaga PAUD;
c) Menyiapkan ketersediaan guru PAUD dan kapasitas LPTK sebagai lembaga penyedia guru PAUD;
d) Mempertimbangkan TK-SD Satu Atap dengan mengoptimalkan penugasan guru kelas awal SD;
e) Menyediakan subsidi PAUD bagi anak dari keluarga tidak mampu agar anak-anak tersebut terbantu kesiapan bersekolahnya melalui pemberian Bantuan Operasional
f) Penyelenggaraan (BOP) PAUD, Kebijakan SPM, pendanaan dari filantropi dan subsidi silang swadaya masyarakat (crowdfunding);
g) Menyusun kebijakan kelembagaan yang dibutuhkan mengenai satuan PAUD.
Kegiatan yang mendukung dalam peningkatan angka partisipasi PAUD adalah:
a) Jumlah Peserta Didik usia 3-6 tahun yang mengikuti menerima BOP PAUD; b) Jumlah Kab/Kota dengan Persentase Siswa Kelas 1 yang melalui TK/RA/BA
di atas 50%; c) Jumlah Kab/Kota dengan APK PAUD (3-6 tahun) di atas 53,1%
2) Wajib Belajar 9 (sembilan) tahun tuntas dan wajib belajar 12 (duabelas) tahun meningkat;
Strategi yang dilaksanakan dalam rangka penuntasan Wajib Belajar adalah:
36
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
36
a) Memenuhi kebutuhan daya tampung untuk semua jenjang pendidikan melalui pembangunan sekolah baru dan ruang kelas baru yang disesuaikan dengan kebutuhan, termasuk di wilayah yang terkena dampak bencana;
b) Mempertahankan kapasitas terpasang dengan rehabilitasi fasilitas yang rusak, termasuk di wilayah yang terkena dampak bencana;
c) Membina sekolah swasta agar kualitasnya sejajar atau bahkan lebih baik dari sekolah negeri dengan tetap mempertahankan keunggulan tertentu sesuai ciri khasnya sebagai sekolah swasta, untuk membantu pencapaian Wajib Belajar 12 (dua belas) tahun;
d) Melaksanakan program afirmasi bagi daerah khusus termasuk anak dengan kondisi tidak sekolah atau dengan kebutuhan khusus akan dilakukan melalui berbagai langkah diantaranya: (1) Melanjutkan Program Indonesia Pintar (PIP) dan pelaksanaan program
retrieval untuk anak putus sekolah; (2) Membuat program/strategi untuk membantu anak-anak yang memiliki
kondisi tidak sekolah atau kebutuhan khusus, termasuk afirmasi bagi anak-anak tenaga kerja Indonesia di luar negeri;
(3) Menyediakan layanan pendidikan untuk anak dari daerah 3T yang tidak memungkinkan pembangunan sekolah di daerahnya, misalnya melalui sekolah garis depan atau sekolah berasrama;
(4) Memberikan mekanisme belajar (seperti cara penyampaian materi pelajaran dan pelaksanaan asesmen) yang disesuaikan dengan kondisi hidup anak yang khusus, seperti anak rimba, anak nelayan, dan anak yang berkonflik dengan hukum;
(5) Melaksanakan sistem informasi pendidikan berbasis masyarakat untuk dapat menemukenali anak-anak yang tidak bersekolah untuk dapat didorong kembali mengikuti pendidikan baik jalur formal maupun nonformal.
Kegiatan yang mendukung dalam rangka penuntasan Wajib Belajar adalah:
a) Jumlah Kab/Kota dengan APK SD/MI/SDLB, sekurang-kurangnya 100%; b) Jumlah Kab/Kota dengan APK SMP/MTs/SMPLB sekurang-kurangnya 100% c) Jumlah Kab/Kota dengan APK SMA/MA/SMLB, sekurang-kurangnya 95%; d) Jumlah Pemerintah Daerah yang Melaksanakan Pembinaan Pendidikan
Kesetaraan; e) Jumlah Orang Dewasa Yang Mendapat Layanan Pendidikan Keaksaraan f) Persentase satuan pendidikan penerima dana BOS dari total satuan
pendidikan yang bersedia/tidak menolak BOS
37
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
36
a) Memenuhi kebutuhan daya tampung untuk semua jenjang pendidikan melalui pembangunan sekolah baru dan ruang kelas baru yang disesuaikan dengan kebutuhan, termasuk di wilayah yang terkena dampak bencana;
b) Mempertahankan kapasitas terpasang dengan rehabilitasi fasilitas yang rusak, termasuk di wilayah yang terkena dampak bencana;
c) Membina sekolah swasta agar kualitasnya sejajar atau bahkan lebih baik dari sekolah negeri dengan tetap mempertahankan keunggulan tertentu sesuai ciri khasnya sebagai sekolah swasta, untuk membantu pencapaian Wajib Belajar 12 (dua belas) tahun;
d) Melaksanakan program afirmasi bagi daerah khusus termasuk anak dengan kondisi tidak sekolah atau dengan kebutuhan khusus akan dilakukan melalui berbagai langkah diantaranya: (1) Melanjutkan Program Indonesia Pintar (PIP) dan pelaksanaan program
retrieval untuk anak putus sekolah; (2) Membuat program/strategi untuk membantu anak-anak yang memiliki
kondisi tidak sekolah atau kebutuhan khusus, termasuk afirmasi bagi anak-anak tenaga kerja Indonesia di luar negeri;
(3) Menyediakan layanan pendidikan untuk anak dari daerah 3T yang tidak memungkinkan pembangunan sekolah di daerahnya, misalnya melalui sekolah garis depan atau sekolah berasrama;
(4) Memberikan mekanisme belajar (seperti cara penyampaian materi pelajaran dan pelaksanaan asesmen) yang disesuaikan dengan kondisi hidup anak yang khusus, seperti anak rimba, anak nelayan, dan anak yang berkonflik dengan hukum;
(5) Melaksanakan sistem informasi pendidikan berbasis masyarakat untuk dapat menemukenali anak-anak yang tidak bersekolah untuk dapat didorong kembali mengikuti pendidikan baik jalur formal maupun nonformal.
Kegiatan yang mendukung dalam rangka penuntasan Wajib Belajar adalah:
a) Jumlah Kab/Kota dengan APK SD/MI/SDLB, sekurang-kurangnya 100%; b) Jumlah Kab/Kota dengan APK SMP/MTs/SMPLB sekurang-kurangnya 100% c) Jumlah Kab/Kota dengan APK SMA/MA/SMLB, sekurang-kurangnya 95%; d) Jumlah Pemerintah Daerah yang Melaksanakan Pembinaan Pendidikan
Kesetaraan; e) Jumlah Orang Dewasa Yang Mendapat Layanan Pendidikan Keaksaraan f) Persentase satuan pendidikan penerima dana BOS dari total satuan
pendidikan yang bersedia/tidak menolak BOS
37
3) Peningkatan dan Pemerataan Mutu Layanan Pendidikan pada Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen
Kondisi yang ingin dicapai dalam peningkatan dan pemerataan mutu layanan pendidikan adalah:
a) Percepatan pemerataan kualitas layanan pendidikan terlaksana
Strategi yang dilaksanakan dalam rangka percepatan pemerataan kualitas layanan pendidikan terlaksana adalah:
(1) Meningkatkan pemerataan layanan pendidikan yang berkualitas; (2) Memungkinkan pemanfaatan sumber daya pendidikan secara bersama
antar satuan pendidikan dalam satu daerah (termasuk pendidik dan fasilitas lainnya);
(3) Merancang intervensi yang memperhitungkan situasi di setiap daerah dan setiap satuan pendidikan;
(4) Mempertimbangkan mekanisme intervensi dan pembiayaan berbasis kinerja;
(5) Memastikan seluruh pemangku kepentingan memegang peran sesuai kewenangan;
(6) Memadukan seluruh sumber daya dari pusat, daerah, satuan pendidikan dan masyarakat dalam melakukan intervensi di setiap daerah;
Kegiatan yang mendukung dalam rangka percepatan pemerataan kualitas layanan pendidikan terlaksana adalah:
(1) Persentase SD yang memiliki nilai kinerja sekolah (Score Card) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi);
(2) Persentase SMP yang memiliki nilai kinerja sekolah (Score Card) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi);
(3) Persentase SMA yang memiliki nilai kinerja sekolah (Score Card) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi);
(4) Persentase SLB yang memiliki nilai kinerja sekolah (Score Card) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi).
b) Mutu layanan PAUD satu tahun pra-SD meningkat
Strategi yang dilaksanakan dalam rangka Mutu layanan PAUD satu tahun pra-SD meningkat adalah:
(1) Menyiapkan kebijakan pendidikan bermutu satu tahun pra-SD; (2) Memperjelas jenis layanan PAUD yang dimaksud untuk mendukung
pendidikan bermutu satu tahun pra-SD;
38
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
38
(3) Menyiapkan mekanisme dan sistem insentif untuk pengelolaan dan penjaminan mutu layanan PAUD;
(4) Mendorong tersusunnya kurikulum PAUD memiliki relevansi dan implementasi yang optimal untuk mencapai tujuan yang ditetapkan terutama yang terkait dengan pemenuhan capaian SDG.;
Kegiatan yang mendukung dalam rangka Mutu layanan PAUD satu tahun pra-SD meningkat adalah:
(1) Persentase PAUD yang memiliki nilai kinerja sekolah (Score Card) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi);
(2) Persentase satuan PAUD yang menerapkan evaluasi peserta didik berkembang sesuai harapan;
(3) Persentase satuan PAUD yang menyelenggarakan layanan Holistik Integratif;
(4) Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah dipetakan mutu pendidikannya;
(5) Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah disupervisi mutu pendidikannya;
(6) Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah difasilitasi mutu pendidikannya berdasarkan SNP.
(7) Nilai rata-rata tingkat pencapaian perkembangan anak (5-6 tahun);
c) Teknologi informasi dan komunikasi mendukung peningkatan dan pemerataan kualitas layanan pendidikan
Strategi yang dilaksanakan dalam rangka Teknologi informasi dan komunikasi mendukung peningkatan dan pemerataan kualitas layanan pendidikan adalah:
(1) Mengembangkan platform pembelanjaan barang dan jasa bagi sekolah, agar pembelanjaan lebih berkualitas serta mengurangi beban administrasi kepala sekolah dan guru, dengan demikian kepala sekolah dan guru dapat meningkatkan perhatian mereka pada kualitas pembelajaran siswa;
(2) Mengembangkan mekanisme untuk mendorong penyediaan materi pengembangan kompetensi guru dan media/alat bantu mengajar yang bermutu dan terstandar;
(3) Menyediakan gawai yang sudah diisi dengan materi yang sama (preloaded) untuk mendukung guru di daerah dengan keterbatasan jaringan internet;
(4) Menggunakan gawai untuk merekam praktik mengajar untuk mendorong peer-review praktik guru dan juga berbagi praktik yang baik antar guru;
39
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
38
(3) Menyiapkan mekanisme dan sistem insentif untuk pengelolaan dan penjaminan mutu layanan PAUD;
(4) Mendorong tersusunnya kurikulum PAUD memiliki relevansi dan implementasi yang optimal untuk mencapai tujuan yang ditetapkan terutama yang terkait dengan pemenuhan capaian SDG.;
Kegiatan yang mendukung dalam rangka Mutu layanan PAUD satu tahun pra-SD meningkat adalah:
(1) Persentase PAUD yang memiliki nilai kinerja sekolah (Score Card) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi);
(2) Persentase satuan PAUD yang menerapkan evaluasi peserta didik berkembang sesuai harapan;
(3) Persentase satuan PAUD yang menyelenggarakan layanan Holistik Integratif;
(4) Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah dipetakan mutu pendidikannya;
(5) Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah disupervisi mutu pendidikannya;
(6) Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah difasilitasi mutu pendidikannya berdasarkan SNP.
(7) Nilai rata-rata tingkat pencapaian perkembangan anak (5-6 tahun);
c) Teknologi informasi dan komunikasi mendukung peningkatan dan pemerataan kualitas layanan pendidikan
Strategi yang dilaksanakan dalam rangka Teknologi informasi dan komunikasi mendukung peningkatan dan pemerataan kualitas layanan pendidikan adalah:
(1) Mengembangkan platform pembelanjaan barang dan jasa bagi sekolah, agar pembelanjaan lebih berkualitas serta mengurangi beban administrasi kepala sekolah dan guru, dengan demikian kepala sekolah dan guru dapat meningkatkan perhatian mereka pada kualitas pembelajaran siswa;
(2) Mengembangkan mekanisme untuk mendorong penyediaan materi pengembangan kompetensi guru dan media/alat bantu mengajar yang bermutu dan terstandar;
(3) Menyediakan gawai yang sudah diisi dengan materi yang sama (preloaded) untuk mendukung guru di daerah dengan keterbatasan jaringan internet;
(4) Menggunakan gawai untuk merekam praktik mengajar untuk mendorong peer-review praktik guru dan juga berbagi praktik yang baik antar guru;
39
(5) Meningkatkan mutu data pendidikan dan mengembangkan sistem informasi bagi para pemangku kepentingan.
Kegiatan yang mendukung dalam rangka Teknologi informasi dan komunikasi mendukung peningkatan dan pemerataan kualitas layanan pendidikan adalah:
(1) Persentase data pokok pendidikan PAUD yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan;
(2) Persentase data pokok pendidikan SD yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan;
(3) Persentase data pokok pendidikan SMP yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan;
(4) Persentase data pokok pendidikan SMA yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan;
(5) Persentase data pokok pendidikan SLB yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan;
(6) Persentase data pokok pendidikan dasar dan menengah yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan;
(7) Persentase kab/kota yang data pokok pendidikan anak usia dini akurat, terbarukan dan berkelanjutan;
(8) Persentase kab/kota yang data pokok pendidikan dasar dan menengah akurat, terbarukan dan berkelanjutan;
(9) Persentase SD yang menggunakan peralatan TIK (komputer) dalam proses pembelajaran;
(10) Persentase SMP yang menggunakan peralatan TIK (komputer) dalam proses pembelajaran;
(11) Persentase SMA yang menggunakan peralatan TIK (komputer) dalam proses pembelajaran;
(12) Persentase SLB yang menggunakan peralatan TIK (komputer) dalam proses pembelajaran.
d) Penjaminan mutu semakin kuat dan bermakna
Strategi yang dilaksanakan dalam rangka penguatan penjaminan mutu adalah:
(1) menyesuaikan dan mengutamakan standar nasional pendidikan untuk meningkatkan proses pembelajaran di ruang kelas serta indikator kinerja dan akuntabilitas guru;
(2) mengembangkan kerangka kerja penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah (internal dan eksternal) yang lebih sederhana, berpusat pada keunggulan sekolah (school excellence) dan menggunakan data
40
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
40
akreditasi, penjaminan mutu, evaluasi diri guru/sekolah dan hasil belajar siswa (formative assessment), untuk mengidentifikasi langkah-langkah peningkatan mutu pembelajaran, berdasarkan praktik-praktik baik global maupun masukan dari masyarakat dan DU/DI;
(3) memperkuat peran dan pola pikir kelembagaan yang ada (LPMP, Dinas Pendidikan) dalam peningkatan mutu pendidikan;
(4) mendorong penerapan penilaian formatif pendidikan, seperti Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar, untuk memonitor hasil pembelajaran dan menyediakan informasi diagnostik untuk guru;
Kegiatan yang mendukung dalam rangka penguatan penjaminan mutu adalah:
(1) Persentase siswa SD dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) memenuhi kompetensi minimum;
(2) Persentase siswa SD dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum;
(3) Persentase siswa SMP dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) memenuhi kompetensi minimum;
(4) Persentase siswa SMP dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum;
(5) Persentase siswa SMA dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) memenuhi kompetensi minimum;
(6) Persentase siswa SMA dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum;
(7) Persentase Satuan Pendidikan (jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB) yang memiliki nilai kinerja sekolah (indeks mutu) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi);
(8) Persentase kesenjangan hasil AKM dan Survey Karakter antara sekolah dengan kinerja terbaik dan kinerja terburuk.
e) Proses pemelajaran meningkat mutunya
Strategi yang dilaksanakan dalam rangka penguatan proses pemelajaran adalah memanfaatkan Sekolah Penggerak untuk mendorong dan membina penguatan proses pemelajaran di sekolah-sekolah lain.
Kegiatan yang mendukung dalam rangka penguatan proses pemelajaran adalah:
(1) Jumlah PAUD yang menjadi Sekolah Penggerak; (2) Jumlah SD yang menjadi Sekolah Penggerak; (3) Jumlah SMP yang menjadi Sekolah Penggerak;
41
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
40
akreditasi, penjaminan mutu, evaluasi diri guru/sekolah dan hasil belajar siswa (formative assessment), untuk mengidentifikasi langkah-langkah peningkatan mutu pembelajaran, berdasarkan praktik-praktik baik global maupun masukan dari masyarakat dan DU/DI;
(3) memperkuat peran dan pola pikir kelembagaan yang ada (LPMP, Dinas Pendidikan) dalam peningkatan mutu pendidikan;
(4) mendorong penerapan penilaian formatif pendidikan, seperti Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar, untuk memonitor hasil pembelajaran dan menyediakan informasi diagnostik untuk guru;
Kegiatan yang mendukung dalam rangka penguatan penjaminan mutu adalah:
(1) Persentase siswa SD dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) memenuhi kompetensi minimum;
(2) Persentase siswa SD dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum;
(3) Persentase siswa SMP dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) memenuhi kompetensi minimum;
(4) Persentase siswa SMP dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum;
(5) Persentase siswa SMA dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) memenuhi kompetensi minimum;
(6) Persentase siswa SMA dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum;
(7) Persentase Satuan Pendidikan (jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB) yang memiliki nilai kinerja sekolah (indeks mutu) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi);
(8) Persentase kesenjangan hasil AKM dan Survey Karakter antara sekolah dengan kinerja terbaik dan kinerja terburuk.
e) Proses pemelajaran meningkat mutunya
Strategi yang dilaksanakan dalam rangka penguatan proses pemelajaran adalah memanfaatkan Sekolah Penggerak untuk mendorong dan membina penguatan proses pemelajaran di sekolah-sekolah lain.
Kegiatan yang mendukung dalam rangka penguatan proses pemelajaran adalah:
(1) Jumlah PAUD yang menjadi Sekolah Penggerak; (2) Jumlah SD yang menjadi Sekolah Penggerak; (3) Jumlah SMP yang menjadi Sekolah Penggerak;
41
(4) Jumlah SMA yang menjadi Sekolah Penggerak; (5) Jumlah SLB/SKB yang menjadi Sekolah Penggerak.
4) Penguatan Budaya, Bahasa dan Pendidikan Karakter pada Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen
Kondisi yang ingin dicapai dalam Penguatan Budaya, Bahasa dan Pendidikan Karakter adalah:
nilai-nilai tradisi, budaya dan sejarah bangsa Indonesia menjadi aspek-aspek utama pendidikan karakter
Strategi yang dilaksanakan dalam rangka pemanfaatan nilai-nilai tradisi, budaya, dan sejarah bangsa Indonesia dalam memperkaya pendidikan karakter adalah:
a) Membangun identitas bangsa Indonesia dan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia, yang memiliki ciri sebagai berikut: (1) Memiliki etos kerja tinggi, berintegritas, memiliki budaya malu yang
positif; (2) Menghargai perbedaan agama dan toleran terhadap bangsa yang
majemuk serta multi budaya; (3) Mengutamakan gotong royong, saling menghormati dan saling
membantu; (4) Menghormati hak-hak orang lain, memahami kewajiban sebagai
warga, dan menghormati penegakan hukum; (5) Menerima kehadiran budaya luar tapi tidak mudah terpengaruh
budaya luar; (6) Menyesuaikan pendidikan karakter dalam konteks lokal bangsa
Indonesia yang berbeda-beda dan diterapkan baik dalam satuan pendidikan maupun di luar satuan pendidikan.
b) Memperkenalkan survei keadaan sekolah (school climate survey) untuk mempromosikan budaya positif sekolah;
c) Mengumpulkan informasi yang lebih luas tentang latar belakang, kecakapan, dan kepribadian siswa (seperti: toleransi, kreativitas, ketahanan, dan kapasitas metakognitif siswa) sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman atas kesentosaan anak (children wellbeing).
Kegiatan yang mendukung dalam rangka penguatan proses pemelajaran adalah:
a) Persentase SD yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter;
42
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
42
b) Persentase SMP yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter;
c) Persentase SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter;
d) Persentase SLB yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter.
5) Penguatan tata kelola pendidikan pada Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen
Kondisi yang ingin dicapai dalam penguatan tata kelola pendidikan adalah:
a) Implementasi program pembangunan pendidikan melalui koordinasi dengan instansi terkait, termasuk DU/DI, menguat.
Strategi yang dilaksanakan dalam rangka memperkuat implementasi program pembangunan pendidikan melalui koordinasi dengan instansi terkait, termasuk DU/DI adalah:
(1) melakukan koordinasi dengan Kemensos dalam mengelola program pendanaan pendidikan afirmatif untuk keluarga tidak mampu atau anak rentan putus sekolah;
(2) mengembangkan mekanisme dengan KemenPANRB, Kemenkeu, dan Kemendagri untuk mengelola hal-hal yang berdampak pada anggaran pendidikan, antara lain: o pengelolaan pembiayaan pendidikan termasuk BOS, BOS Afirmasi,
TPG, DAK fisik, dan DAK non-fisik untuk pendidikan, termasuk penggunaan pembayaran non-tunai (cashless).
Kegiatan yang mendukung dalam rangka memperkuat implementasi program pembangunan pendidikan melalui koordinasi dengan instansi terkait, termasuk DU/DI adalah:
(1) Rata-rata Predikat Sakip Satker minimal BB; (2) Jumlah Satker di Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar
dan Penidikan Menengah mendapatkan predikat ZI-WBK/WBBM; (3) Rata-rata nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKAKL masing-
masing Satker minimal 81.
b) Perencanaan dan penganggaran pendidikan di daerah membaik
Strategi yang dilaksanakan dalam rangka membantu perencanaan dan penganggaran pendidikan di daerah adalah:
(1) Membantu daerah dalam melakukan analisis situasi dan perencanaan strategis Perangkat Daerah (PD) Pendidikan;
(2) Memberikan masukan kepada daerah untuk menyusun program tahunan, menentukan sasaran dan menyelaraskan kebijakan;
43
(3) membantu Kemendagri dan Kemenkeu untuk melakukan evaluasi anggaran pendidikan kabupaten/kota.
Kegiatan yang mendukung dalam rangka membantu perencanaan dan penganggaran pendidikan di daerah adalah:
o Jumlah provinsi/kab/kota yang difasilitasi untuk menggunakan neraca pendidikan/matriks daerah sebagai dasar pengambilan keputusan penganggaran/ kebijakan pendidikan
Kerangka Regulasi
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran strategis, beberapa rancangan regulasi yang diprioritaskan sesuai bidang tugas Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen pada periode waktu tahun 2020-2024, adalah sebagai berikut:
43
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
42
b) Persentase SMP yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter;
c) Persentase SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter;
d) Persentase SLB yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter.
5) Penguatan tata kelola pendidikan pada Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen
Kondisi yang ingin dicapai dalam penguatan tata kelola pendidikan adalah:
a) Implementasi program pembangunan pendidikan melalui koordinasi dengan instansi terkait, termasuk DU/DI, menguat.
Strategi yang dilaksanakan dalam rangka memperkuat implementasi program pembangunan pendidikan melalui koordinasi dengan instansi terkait, termasuk DU/DI adalah:
(1) melakukan koordinasi dengan Kemensos dalam mengelola program pendanaan pendidikan afirmatif untuk keluarga tidak mampu atau anak rentan putus sekolah;
(2) mengembangkan mekanisme dengan KemenPANRB, Kemenkeu, dan Kemendagri untuk mengelola hal-hal yang berdampak pada anggaran pendidikan, antara lain: o pengelolaan pembiayaan pendidikan termasuk BOS, BOS Afirmasi,
TPG, DAK fisik, dan DAK non-fisik untuk pendidikan, termasuk penggunaan pembayaran non-tunai (cashless).
Kegiatan yang mendukung dalam rangka memperkuat implementasi program pembangunan pendidikan melalui koordinasi dengan instansi terkait, termasuk DU/DI adalah:
(1) Rata-rata Predikat Sakip Satker minimal BB; (2) Jumlah Satker di Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar
dan Penidikan Menengah mendapatkan predikat ZI-WBK/WBBM; (3) Rata-rata nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKAKL masing-
masing Satker minimal 81.
b) Perencanaan dan penganggaran pendidikan di daerah membaik
Strategi yang dilaksanakan dalam rangka membantu perencanaan dan penganggaran pendidikan di daerah adalah:
(1) Membantu daerah dalam melakukan analisis situasi dan perencanaan strategis Perangkat Daerah (PD) Pendidikan;
(2) Memberikan masukan kepada daerah untuk menyusun program tahunan, menentukan sasaran dan menyelaraskan kebijakan;
43
(3) membantu Kemendagri dan Kemenkeu untuk melakukan evaluasi anggaran pendidikan kabupaten/kota.
Kegiatan yang mendukung dalam rangka membantu perencanaan dan penganggaran pendidikan di daerah adalah:
o Jumlah provinsi/kab/kota yang difasilitasi untuk menggunakan neraca pendidikan/matriks daerah sebagai dasar pengambilan keputusan penganggaran/ kebijakan pendidikan
Kerangka Regulasi
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran strategis, beberapa rancangan regulasi yang diprioritaskan sesuai bidang tugas Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen pada periode waktu tahun 2020-2024, adalah sebagai berikut:
44
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
44
Tabe
l 8: K
eran
gka
Regu
lasi
No
Arah
Ker
angk
a Re
gula
si da
n/at
au K
ebut
uhan
Re
gula
si
Urge
nsi P
embe
ntuk
an
berd
asar
kan
Eval
uasi
Regu
lasi
Eksis
ting,
Kaj
ian,
dan
Pen
eliti
an
Unit
Pena
nggu
ngja
wab
Un
it Te
rkai
t Ta
rget
Pe
nyel
esai
an
1.
M
asuk
an R
evisi
Und
ang-
Unda
ng N
omor
20
Tahu
n 20
03 te
ntan
g Si
stem
Pe
ndid
ikan
Nas
iona
l
(Sum
ber :
Ren
stra
Ke
mdi
kbud
202
0-20
24
Perm
endi
kbud
22/
2020
)
Men
yesu
aika
n su
bsta
nsi
peng
atur
an d
enga
n pe
rkem
bang
an p
endi
dika
n se
rta
sinkr
onisa
si de
ngan
per
atur
an
peru
ndan
g un
dang
an la
in a
ntar
a la
in U
ndan
g-Un
dang
Nom
or 2
3 Ta
hun
2014
tent
ang
Pem
erin
taha
n Da
erah
se
baga
iman
a te
lah
bebe
rapa
kal
i di
ubah
, ter
akhi
r den
gan
Unda
ng-
Unda
ng N
omor
9 T
ahun
201
5 te
ntan
g Pe
ruba
han
Kedu
a at
as
Unda
ng-U
ndan
g No
mor
23
Tahu
n 20
14 te
ntan
g Pe
mer
inta
han
Daer
ah. H
al-h
al y
ang
men
jadi
fo
kus p
erub
ahan
yai
tu:
1.
Pena
taan
kem
bali
jalu
r, je
njan
g, d
an je
nis p
endi
dika
n.
Sekr
etar
iat D
irekt
orat
Je
nder
al P
endi
dika
n An
ak
Usia
Din
i, Pe
ndid
ikan
Da
sard
an P
endi
dika
n M
enen
gah
1.
Dire
ktor
at
Pend
idik
an A
nak
Usia
Din
i 2.
Di
rekt
orat
Se
kola
h Da
sar
3.
Dire
ktor
at
Seko
lah
Men
enga
h Pe
rtam
a 4.
Di
rekt
orat
Se
kola
h M
enen
gah
Atas
5.
Di
rekt
orat
Pe
ndid
ikan
M
asya
raka
t dan
Pe
ndid
ikan
Kh
usus
Tahu
n 20
21
45
No
Arah
Ker
angk
a Re
gula
si da
n/at
au K
ebut
uhan
Re
gula
si
Urge
nsi P
embe
ntuk
an
berd
asar
kan
Eval
uasi
Regu
lasi
Eksis
ting,
Kaj
ian,
dan
Pen
eliti
an
Unit
Pena
nggu
ngja
wab
Un
it Te
rkai
t Ta
rget
Pe
nyel
esai
an
2.
Pem
bagi
an w
ewen
ang
peny
elen
ggar
aan
peng
elol
aan
pend
idik
an.
3.
Kons
ep k
ebeb
asan
dal
am
men
entu
kan
min
at
pem
bela
jara
n (m
erde
ka
bela
jar d
an k
ampu
s m
erde
ka);
4.
Stan
dar p
endi
dika
n
5.
Waj
ib B
elaj
ar 1
2 ta
hun.
6.
Kons
ep k
ebeb
asan
terk
ait
pilih
an p
rose
s pem
bela
jara
n (ta
tap
muk
a/on
line)
.
7.
Kurik
ulum
, gur
u, a
sesm
en
pem
bela
jara
n, p
endi
dika
n ke
seta
raan
, pen
yele
ngga
raan
pe
ndid
ikan
ole
h ne
gara
asin
g.
8.
Pend
idik
an ti
nggi
(sum
ber
daya
, pen
yele
ngga
raan
, ja
bata
n ak
adem
ik).
45
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
45
No
Arah
Ker
angk
a Re
gula
si da
n/at
au K
ebut
uhan
Re
gula
si
Urge
nsi P
embe
ntuk
an
berd
asar
kan
Eval
uasi
Regu
lasi
Eksis
ting,
Kaj
ian,
dan
Pen
eliti
an
Unit
Pena
nggu
ngja
wab
Un
it Te
rkai
t Ta
rget
Pe
nyel
esai
an
2.
Pem
bagi
an w
ewen
ang
peny
elen
ggar
aan
peng
elol
aan
pend
idik
an.
3.
Kons
ep k
ebeb
asan
dal
am
men
entu
kan
min
at
pem
bela
jara
n (m
erde
ka
bela
jar d
an k
ampu
s m
erde
ka);
4.
Stan
dar p
endi
dika
n
5.
Waj
ib B
elaj
ar 1
2 ta
hun.
6.
Kons
ep k
ebeb
asan
terk
ait
pilih
an p
rose
s pem
bela
jara
n (ta
tap
muk
a/on
line)
.
7.
Kurik
ulum
, gur
u, a
sesm
en
pem
bela
jara
n, p
endi
dika
n ke
seta
raan
, pen
yele
ngga
raan
pe
ndid
ikan
ole
h ne
gara
asin
g.
8.
Pend
idik
an ti
nggi
(sum
ber
daya
, pen
yele
ngga
raan
, ja
bata
n ak
adem
ik).
46
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
46
No
Arah
Ker
angk
a Re
gula
si da
n/at
au K
ebut
uhan
Re
gula
si
Urge
nsi P
embe
ntuk
an
berd
asar
kan
Eval
uasi
Regu
lasi
Eksis
ting,
Kaj
ian,
dan
Pen
eliti
an
Unit
Pena
nggu
ngja
wab
Un
it Te
rkai
t Ta
rget
Pe
nyel
esai
an
2 M
asuk
an R
evisi
Per
atur
an
Pem
erin
tah
Nom
or 1
7 Ta
hun
2010
tent
ang
Peng
elol
aan
dan
Peny
elen
ggar
aan
Pend
idik
an
Men
yesu
aika
n su
bsta
nsi
peng
atur
an d
enga
n pe
rkem
bang
an k
ebija
kan
pend
idik
an sa
at in
i.Hal
-hal
yan
g m
enja
di fo
kus p
erub
ahan
yai
tu:
1.
Pem
bagi
an k
ewen
anga
n pe
nyel
engg
araa
n pe
ndid
ikan
.
2.
Syar
at P
PDB.
3.
Dew
an P
endi
dika
n.
4.
Kom
ite S
ekol
ah.
Sekr
etar
iat D
irekt
orat
Je
nder
al P
endi
dika
n An
ak
Usia
Din
i, Pe
ndid
ikan
Da
sard
an P
endi
dika
n M
enen
gah
1.
Dire
ktor
at
Pend
idik
an A
nak
Usia
Din
i
2.
Dire
ktor
at
Seko
lah
Dasa
r
3.
Dire
ktor
at
Seko
lah
Men
enga
h Pe
rtam
a
4.
Dire
ktor
at
Seko
lah
Men
enga
h At
as
5.
Dire
ktor
at
Pend
idik
an
Mas
yara
kat d
an
Pend
idik
an
Khus
us
Tahu
n 20
21
47
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
47
No
Arah
Ker
angk
a Re
gula
si da
n/at
au K
ebut
uhan
Re
gula
si
Urge
nsi P
embe
ntuk
an
berd
asar
kan
Eval
uasi
Regu
lasi
Eksis
ting,
Kaj
ian,
dan
Pen
eliti
an
Unit
Pena
nggu
ngja
wab
Un
it Te
rkai
t Ta
rget
Pe
nyel
esai
an
3 M
asuk
an
Ranc
anga
nPer
atur
an
Pem
erin
tah
Tent
ang
Cipt
a La
pang
an K
erja
Men
yesu
aika
n de
ngan
ranc
anga
n Un
dang
-Und
ang
Cipt
a La
pang
an
Kerja
den
gan
mem
perh
atik
an:
1.
Unda
ng-U
ndan
g No
mor
20
Tahu
n 20
03 te
ntan
g Si
stem
Pe
ndid
ikan
Nas
iona
l; da
n
2.
Pera
tura
n Pe
mer
inta
h No
mor
17
Tah
un 2
010
tent
ang
Peng
elol
aan
dan
Peny
elen
ggar
aan
Pend
idik
an.
Apab
ila U
U No
mor
20
Tahu
n 20
03 d
an P
P No
mor
17
Tahu
n 20
10 ti
dak
sesu
ai d
enga
n Pe
ratu
ran
Pem
erin
tahT
enta
ng
Cipt
a La
pang
an K
erja
yan
g ak
an
terb
it na
nti,
mak
a UU
Nom
or 2
0 Ta
hun
2003
dan
PP
Nom
or 1
7 Ta
hun
2010
har
us d
iuba
h
1.
Sekr
etar
iat D
irekt
orat
Je
nder
al P
endi
dika
n An
ak U
sia D
ini,
Pend
idik
an D
asar
dan
Pend
idik
an M
enen
gah
2.
Sekr
etar
iat B
adan
Pe
nelit
ian
dan
Peng
emba
ngan
dan
Pe
rbuk
uan
1.
Dire
ktor
at
Pend
idik
an A
nak
Usia
Din
i
2.
Dire
ktor
at
Seko
lah
Dasa
r
3.
Dire
ktor
at
Seko
lah
Men
enga
h Pe
rtam
a
4.
Dire
ktor
at
Seko
lah
Men
enga
h At
as
5.
Dire
ktor
at
Pend
idik
an
Mas
yara
kat d
an
Pend
idik
an
Khus
us
Tahu
n 20
20
48
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
48
No
Arah
Ker
angk
a Re
gula
si da
n/at
au K
ebut
uhan
Re
gula
si
Urge
nsi P
embe
ntuk
an
berd
asar
kan
Eval
uasi
Regu
lasi
Eksis
ting,
Kaj
ian,
dan
Pen
eliti
an
Unit
Pena
nggu
ngja
wab
Un
it Te
rkai
t Ta
rget
Pe
nyel
esai
an
men
yesu
aika
n Pe
ratu
ran
Pem
erin
tahd
imak
sud.
4 M
asuk
an R
evisi
Per
atur
an
Men
teri
Pend
idik
an d
an
Kebu
daya
an N
omor
79
Tahu
n 20
15 te
ntan
g Da
ta
Poko
k Pe
ndid
ikan
.
Haly
ang
men
jadi
foku
s pe
nyus
unan
yai
tu:
1.
Peny
esua
ian
kebi
jaka
n da
ta
terp
adu
di K
emen
teria
n Pe
ndid
ikan
dan
Keb
uday
aan.
2.
Peny
usun
an p
enye
leng
gara
an
data
sesu
ai d
enga
n PP
Nom
or
39 T
ahun
201
9 te
ntan
g Sa
tu
Data
Indo
nesia
.
Sekr
etar
iat D
irekt
orat
Je
nder
al P
endi
dika
n An
ak
Usia
Din
i, Pe
ndid
ikan
Da
sard
an P
endi
dika
n M
enen
gah
1.
Dire
ktor
at
Pend
idik
an A
nak
Usia
Din
i
2.
Dire
ktor
at
Seko
lah
Dasa
r
3.
Dire
ktor
at
Seko
lah
Men
enga
h Pe
rtam
a
4.
Dire
ktor
at
Seko
lah
Men
enga
h At
as
5.
Dire
ktor
at
Pend
idik
an
Mas
yara
kat d
an
Pend
idik
an
Khus
us
Tahu
n 20
20
49
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
49
No
Arah
Ker
angk
a Re
gula
si da
n/at
au K
ebut
uhan
Re
gula
si
Urge
nsi P
embe
ntuk
an
berd
asar
kan
Eval
uasi
Regu
lasi
Eksis
ting,
Kaj
ian,
dan
Pen
eliti
an
Unit
Pena
nggu
ngja
wab
Un
it Te
rkai
t Ta
rget
Pe
nyel
esai
an
5 Pe
nyus
unan
Ran
cang
an
Pera
tura
n M
ente
ri Pe
ndid
ikan
dan
Ke
buda
yaan
tent
ang
Satu
an
Pend
idik
an K
erja
Sam
a,
men
guba
h/m
enca
but
Pera
tura
n M
ente
ri Pe
ndid
ikan
dan
Keb
uday
aan
Nom
or 3
1 Ta
hun
2014
te
ntan
g Ke
rja S
ama
Peny
elen
ggar
aan
dan
Peng
elol
aan
Pend
idik
an
Oleh
Lem
baga
Pen
didi
kan
Asin
g de
ngan
Lem
baga
Pe
ndid
ikan
di I
ndon
esia
Men
yesu
aika
n su
bsta
nsi
peng
atur
an d
enga
n pe
rkem
bang
an k
ebija
kan
pend
idik
an sa
at in
i. Ha
l-hal
yan
g m
enja
di fo
kus p
erub
ahan
yai
tu:
1.
Syar
at p
endi
rian
SPK;
2.
Mek
anism
e pe
ndiri
an S
PK;
3.
Pem
enuh
an S
tand
ar d
an
pem
bina
an;
4.
Akre
dita
si SP
K
Sekr
etar
iat D
irekt
orat
Je
nder
al P
endi
dika
n An
ak
Usia
Din
i, Pe
ndid
ikan
Da
sard
an P
endi
dika
n M
enen
gah
1.
Dire
ktor
at
Pend
idik
an A
nak
Usia
Din
i
2.
Dire
ktor
at
Seko
lah
Dasa
r
3.
Dire
ktor
at
Seko
lah
Men
enga
h Pe
rtam
a
4.
Dire
ktor
at
Seko
lah
Men
enga
h At
as
5.
Dire
ktor
at
Pend
idik
an
Mas
yara
kat d
an
Pend
idik
an
Khus
us
Tahu
n 20
20
6 Pe
nyus
unan
Ran
cang
an
Pera
tura
n M
ente
ri Pe
ndid
ikan
dan
Men
yesu
aika
n su
bsta
nsi
peng
atur
an d
enga
n pe
rkem
bang
an k
ebija
kan
Sekr
etar
iat D
irekt
orat
Je
nder
al P
endi
dika
n An
ak
Usia
Din
i, Pe
ndid
ikan
1.
Dire
ktor
at
Pend
idik
an A
nak
Usia
Din
i
Tahu
n 20
21
50
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
50
No
Arah
Ker
angk
a Re
gula
si da
n/at
au K
ebut
uhan
Re
gula
si
Urge
nsi P
embe
ntuk
an
berd
asar
kan
Eval
uasi
Regu
lasi
Eksis
ting,
Kaj
ian,
dan
Pen
eliti
an
Unit
Pena
nggu
ngja
wab
Un
it Te
rkai
t Ta
rget
Pe
nyel
esai
an
Kebu
daya
ante
ntan
g Pe
nyet
araa
n Ija
zah,
m
engu
bah/
men
cabu
tPer
atu
ran
Men
teri
Pend
idik
an d
an
Kebu
daya
an N
omor
29
Tahu
n 20
14 te
ntan
g Pe
nges
ahan
Fot
okop
i Ija
zah/
Sura
t Tan
da T
amat
Be
laja
r, Su
rat K
eter
anga
n Pe
ngga
nti I
jaza
h/Su
dat
Tand
a Ta
nda
Tam
at B
elaj
ar
dan
Pene
rbita
n Su
rat
Kete
rang
an P
engg
anti
Ijaza
h/Su
rat T
anda
Tam
at
Bela
jar J
enja
ng P
endi
dika
n Da
sar d
an M
enen
gah
pend
idik
an sa
at in
i. Ha
l-hal
yan
g m
enja
di fo
kus p
erub
ahan
yai
tu:
1.
Kew
enan
gan
peja
bat y
ang
mel
akuk
an p
enge
saha
n fo
toko
pi ij
azah
;
2.
Kew
enan
gan
peja
bat y
ang
mel
akuk
an p
enye
tara
an
ijaza
h;
3.
Mek
anism
e pe
nges
ahan
fo
toko
pi ij
azah
dan
pe
nyet
araa
n ija
zah;
4.
Syar
at p
enge
saha
n fo
toko
pi
ijaza
h;
5.
Syar
at p
enye
tara
an ij
azah
.
Dasa
rdan
Pen
didi
kan
Men
enga
h 2.
Di
rekt
orat
Se
kola
h Da
sar
3.
Dire
ktor
at
Seko
lah
Men
enga
h Pe
rtam
a 4.
Di
rekt
orat
Se
kola
h M
enen
gah
Atas
5.
Di
rekt
orat
Pe
ndid
ikan
M
asya
raka
t da
n Pe
ndid
ikan
Kh
usus
7 Pe
nyus
unan
Ran
cang
an
Pera
tura
n M
ente
ri Pe
ndid
ikan
dan
Ke
buda
yaan
tent
ang
Hal-h
al y
ang
men
jadi
foku
s pe
ruba
han
yaitu
:
1.
Ruan
g lin
gkup
pen
didi
kan
khus
us.
Sekr
etar
iat D
irekt
orat
Je
nder
al P
endi
dika
n An
ak
Usia
Din
i, Pe
ndid
ikan
1.
Dire
ktor
at
Pend
idik
an A
nak
Usia
Din
i
Tahu
n 20
21
51
No
Arah
Ker
angk
a Re
gula
si da
n/at
au K
ebut
uhan
Re
gula
si
Urge
nsi P
embe
ntuk
an
berd
asar
kan
Eval
uasi
Regu
lasi
Eksis
ting,
Kaj
ian,
dan
Pen
eliti
an
Unit
Pena
nggu
ngja
wab
Un
it Te
rkai
t Ta
rget
Pe
nyel
esai
an
Peny
elen
ggar
aan
Pend
idik
an K
husu
s pad
a Ja
lur F
orm
al
2.
Peny
elen
ggar
aan
pend
idik
an
khus
us.
3.
Pend
idik
an u
ntuk
pes
erta
di
dik
peny
anda
ng d
isabi
litas
.
4.
Pend
idik
an u
ntuk
pes
erta
di
dik
cerd
as is
timew
a.
5.
Pend
idik
an u
ntuk
pes
erta
di
dik
baka
t ist
imew
a.
6.
Tang
gung
jaw
ab p
embi
ayaa
n.
Dasa
rdan
Pen
didi
kan
Men
enga
h 2.
Di
rekt
orat
Se
kola
h Da
sar
3.
Dire
ktor
at
Seko
lah
Men
enga
h Pe
rtam
a 4.
Di
rekt
orat
Se
kola
h M
enen
gah
Atas
5.
Di
rekt
orat
Pe
ndid
ikan
M
asya
raka
t da
n Pe
ndid
ikan
Kh
usus
8 Pe
nyus
unan
Ran
cang
an
Pera
tura
n M
ente
ri Pe
ndid
ikan
dan
Ke
buda
yaan
tent
ang
Biay
a Sa
tuan
Pen
didi
kan
Haly
ang
men
jadi
foku
s pe
nyus
unan
yai
tu:
1.
Jeni
s bia
ya sa
tuan
pen
didi
kan
form
al y
ang
dise
leng
gara
kan
oleh
pem
erin
tah
daer
ah.
2.
Sum
ber p
embi
ayaa
n.
Sekr
etar
iat D
irekt
orat
Je
nder
al P
endi
dika
n An
ak
Usia
Din
i, Pe
ndid
ikan
Da
sard
an P
endi
dika
n M
enen
gah
1.
Dire
ktor
at
Pend
idik
an A
nak
Usia
Din
i
2.
Dire
ktor
at
Seko
lah
Dasa
r
3.
Dire
ktor
at
Seko
lah
Tahu
n 20
21
51
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
51
No
Arah
Ker
angk
a Re
gula
si da
n/at
au K
ebut
uhan
Re
gula
si
Urge
nsi P
embe
ntuk
an
berd
asar
kan
Eval
uasi
Regu
lasi
Eksis
ting,
Kaj
ian,
dan
Pen
eliti
an
Unit
Pena
nggu
ngja
wab
Un
it Te
rkai
t Ta
rget
Pe
nyel
esai
an
Peny
elen
ggar
aan
Pend
idik
an K
husu
s pad
a Ja
lur F
orm
al
2.
Peny
elen
ggar
aan
pend
idik
an
khus
us.
3.
Pend
idik
an u
ntuk
pes
erta
di
dik
peny
anda
ng d
isabi
litas
.
4.
Pend
idik
an u
ntuk
pes
erta
di
dik
cerd
as is
timew
a.
5.
Pend
idik
an u
ntuk
pes
erta
di
dik
baka
t ist
imew
a.
6.
Tang
gung
jaw
ab p
embi
ayaa
n.
Dasa
rdan
Pen
didi
kan
Men
enga
h 2.
Di
rekt
orat
Se
kola
h Da
sar
3.
Dire
ktor
at
Seko
lah
Men
enga
h Pe
rtam
a 4.
Di
rekt
orat
Se
kola
h M
enen
gah
Atas
5.
Di
rekt
orat
Pe
ndid
ikan
M
asya
raka
t da
n Pe
ndid
ikan
Kh
usus
8 Pe
nyus
unan
Ran
cang
an
Pera
tura
n M
ente
ri Pe
ndid
ikan
dan
Ke
buda
yaan
tent
ang
Biay
a Sa
tuan
Pen
didi
kan
Haly
ang
men
jadi
foku
s pe
nyus
unan
yai
tu:
1.
Jeni
s bia
ya sa
tuan
pen
didi
kan
form
al y
ang
dise
leng
gara
kan
oleh
pem
erin
tah
daer
ah.
2.
Sum
ber p
embi
ayaa
n.
Sekr
etar
iat D
irekt
orat
Je
nder
al P
endi
dika
n An
ak
Usia
Din
i, Pe
ndid
ikan
Da
sard
an P
endi
dika
n M
enen
gah
1.
Dire
ktor
at
Pend
idik
an A
nak
Usia
Din
i
2.
Dire
ktor
at
Seko
lah
Dasa
r
3.
Dire
ktor
at
Seko
lah
Tahu
n 20
21
52
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
52
No
Arah
Ker
angk
a Re
gula
si da
n/at
au K
ebut
uhan
Re
gula
si
Urge
nsi P
embe
ntuk
an
berd
asar
kan
Eval
uasi
Regu
lasi
Eksis
ting,
Kaj
ian,
dan
Pen
eliti
an
Unit
Pena
nggu
ngja
wab
Un
it Te
rkai
t Ta
rget
Pe
nyel
esai
an
3.
Kew
enan
gan
kepa
la se
kola
h da
lam
men
etap
kan
besa
ran
mak
simal
bia
ya p
ungu
tan.
4.
Mek
anism
e pu
ngut
an o
leh
satu
an p
endi
dika
n.
5.
Pela
pora
n pe
nggu
nana
an
dana
has
il pu
ngut
an o
leh
satu
an p
endi
dika
n.
6.
Sank
si
Men
enga
h Pe
rtam
a
4.
Dire
ktor
at
Seko
lah
Men
enga
h At
as
5.
Dire
ktor
at
Pend
idik
an
Mas
yara
kat d
an
Pend
idik
an
Khus
us
9 Pe
nyus
unan
Ran
cang
an
Pera
tura
n M
ente
ri Pe
ndid
ikan
dan
Ke
buda
yaan
tent
ang
Orga
nisa
si da
n Ta
ta K
erja
Un
it Pe
laks
ana
Tekn
is di
lin
gkun
gan
Ditje
n PA
UD,
Dikd
as d
an D
ikm
en
Hal y
ang
men
jadi
foku
s pe
nyus
unan
yai
tu:
1.
Tuga
s Uni
t Pel
aksa
na T
ekni
s di
ling
kung
an D
itjen
PAU
D,
Dikd
as d
an D
ikm
en.
2.
Fung
si Un
it Pe
laks
ana
Tekn
is di
ling
kung
an D
itjen
PAU
D,
Dikd
as d
an D
ikm
en
3.
Stru
ktur
Org
anisa
si
Sekr
etar
iat D
irekt
orat
Je
nder
al P
endi
dika
n An
ak
Usia
Din
i, Pe
ndid
ikan
Das
ar
dan
Pend
idik
an M
enen
gah
1.
Dire
ktor
at
Pend
idik
an A
nak
Usia
Din
i
2.
Dire
ktor
at
Seko
lah
Dasa
r
3.
Dire
ktor
at
Seko
lah
Men
enga
h Pe
rtam
a
Tahu
n 20
21
53
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
53
No
Arah
Ker
angk
a Re
gula
si da
n/at
au K
ebut
uhan
Re
gula
si
Urge
nsi P
embe
ntuk
an
berd
asar
kan
Eval
uasi
Regu
lasi
Eksis
ting,
Kaj
ian,
dan
Pen
eliti
an
Unit
Pena
nggu
ngja
wab
Un
it Te
rkai
t Ta
rget
Pe
nyel
esai
an
4.
Di
rekt
orat
Se
kola
h M
enen
gah
Atas
5.
Dire
ktor
at
Pend
idik
an
Mas
yara
kat d
an
Pend
idik
an
Khus
us
6.
Unit
Pela
ksan
a Te
knis
di
lingk
unga
n Di
tjen
PAUD
, Di
kdas
dan
Di
kmen
54
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
54
Kerangka Kelembagaan
Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen harus didukung oleh kerangka kelembagaan, yang mencakup struktur organisasi, ketatalaksanaan, dan pengelolaan aparatur sipil negara yang efektif dan efisien, agar mampu melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan kepada Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen secara optimal. Kerangka kelembagaan dimaksudkan agar penataan organisasi sejalan dan mendukung pencapaian sasaran strategis, serta mendorong efektivitas kelembagaan melalui ketepatan struktur organisasi, ketepatan proses (tata laksana) organisasi, serta pencegahan duplikasi tugas dan fungsi organisasi.
Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Dalam melaksanakan tugasnya, Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
b. Perumusan standar peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
c. Pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu peserta didik,sarana prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
d. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
e. Pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
f. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
g. Perumusan pemberian izin penyelenggaraan satuan pendidikan yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing;
55
h. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
i. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal; dan j. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
1. Struktur Organisasi
Mengacu pada tugas dan fungsi Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka Struktur Organisasi Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen adalah seperti yang tergambar pada Gambar 15 berikut ini:
Gambar 15: Struktur Organisasi Ditjen Paud, Dikdas dan Dikmen
55
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
55
h. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
i. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal; dan j. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
1. Struktur Organisasi
Mengacu pada tugas dan fungsi Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka Struktur Organisasi Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen adalah seperti yang tergambar pada Gambar 15 berikut ini:
Gambar 15: Struktur Organisasi Ditjen Paud, Dikdas dan Dikmen
56
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
56
Seperti yang terlihat pada Gambar 15 di atas, dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dalam memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi direktorat jenderal, didukung oleh Unit Eselon II sebagai berikut :
a. Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasardan Pendidikan Menengah;
b. Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);
c. Direktorat Sekolah Dasar (SD);
d. Direktorat Sekolah Menengah Pertama (SMP);
e. Direktorat Sekolah Menengah Atas (SMA); dan
f. Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK).
Setiap Unit Eselon II tersebut di atas memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda. Setditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen mempunyai tugas melaksanakan pelayanan administratif dan koordinasi pelaksanaan tugas unit organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal serta pembinaan jabatan fungsional widyaprada dan urusan ketatausahaan Direktorat Jenderal.
Dalam melaksanakan tugasnya, Setditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen menyelenggarakan fungsi:
a. Koordinasi penyusunan kebijakan, rencana, program, kegiatan, dan anggaran di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah;
b. Pengelolaan data dan informasi di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah;
c. Koordinasi dan pelaksanaan kerja sama di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah;
d. Koordinasi pengelolaan dan laporan keuangan Direktorat Jenderal; e. Penyusunan bahan peraturan perundang-undangan dan penelaahan dan fasilitasi
advokasi hukum di lingkungan Direktorat Jenderal; f. Pelaksanaan urusan organisasi dan tata laksana di lingkungan Direktorat Jenderal; g. Pengelolaan kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal; h. Pembinaan jabatan fungsional widyaprada;
57
i. Koordinasi dan penyusunan bahan publikasi dan hubungan masyarakat di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah;
j. Pengelolaan barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal; k. Koordinasi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, rencana, program,
kegiatan, dan anggaran di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah; dan
l. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat Jenderal.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun 2019 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Setditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen mempunyai rincian tugas:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Sekretariat Direktorat Jenderal dan konsep program kerja Direktorat Jenderal;
b. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data dan informasi di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
c. melaksanakan penyusunan dan penyajian data dan informasi di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
d. melaksanakan pengelolaan dan pengembangan sistem informasi manajemen di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
e. melaksanakan penyiapan bahan kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
f. melaksanakan penyusunan bahan koordinasi dan usul rencana, program, kegiatan, sasaran, dan anggaran di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
g. melaksanakan penyusunan rencana, program, kegiatan, sasaran, dan anggaran di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan
57
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
57
i. Koordinasi dan penyusunan bahan publikasi dan hubungan masyarakat di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah;
j. Pengelolaan barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal; k. Koordinasi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, rencana, program,
kegiatan, dan anggaran di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah; dan
l. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat Jenderal.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun 2019 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Setditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen mempunyai rincian tugas:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Sekretariat Direktorat Jenderal dan konsep program kerja Direktorat Jenderal;
b. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data dan informasi di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
c. melaksanakan penyusunan dan penyajian data dan informasi di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
d. melaksanakan pengelolaan dan pengembangan sistem informasi manajemen di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
e. melaksanakan penyiapan bahan kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
f. melaksanakan penyusunan bahan koordinasi dan usul rencana, program, kegiatan, sasaran, dan anggaran di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
g. melaksanakan penyusunan rencana, program, kegiatan, sasaran, dan anggaran di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan
58
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
58
h. melaksanakan penyesuaian dan revisi rencana, program, kegiatan, sasaran, dan anggaran di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
i. melaksanakan penyusunan satuan biaya kegiatan di lingkungan Direktorat Jenderal; j. melaksanakan penyusunan bahan manajemen risiko di lingkungan Direktorat
Jenderal; k. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi fasilitasi penjaminan mutu pendidikan
anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
l. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana, program, kegiatan, sasaran, dan anggaran di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
m. melaksanakan penyusunan laporan pelaksanaan rencana, program, kegiatan, sasaran, dan anggaran di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
n. melaksanakan verifikasi dan pengesahan dokumen pencairan anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal;
o. melaksanakan urusan pencairan anggaran Direktorat Jenderal; p. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pembinaan satuan pendidikan Indonesia
di luar negeri; q. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pengelolaan keuangan di lingkungan
Direktorat Jenderal; r. melaksanakan urusan pembayaran belanja pegawai, belanja barang, belanja modal,
dan pembayaran belanja lainnya di lingkungan Direktorat Jenderal; s. melaksanakan urusan penerimaan, penyimpanan, dan pembukuan serta
pertanggungjawaban keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal; t. melaksanakan administrasi penerimaan negara bukan pajak di lingkungan Direktorat
Jenderal; u. melaksanakan urusan penyelesaian tuntutan perbendaharaan atau tuntutan ganti
kerugian di lingkungan Direktorat Jenderal; v. melaksanakan penyusunan bahan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan
pelaksanaan anggaran Direktorat Jenderal;
59
w. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan usul pejabat perbendaharaan di lingkungan Direktorat Jenderal;
x. melaksanakan penyusunan bahan koordinasi rencana kebutuhan dan pengadaan barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal;
y. melaksanakan penyusunan bahan koordinasi pengelolaan barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal;
z. melaksanakan urusan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Direktorat Jenderal; aa. melaksanakan urusan penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian barang milik
negara di lingkungan Direktorat Jenderal; bb. melaksanakan inventarisasi dan usul penghapusan barang milik negara di lingkungan
Direktorat Jenderal; cc. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pencetakan dan pendistribusian blangko
ijazah sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, pendidikan kesetaraan pada sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan pendidikan khusus;
dd. melaksanakan pengelolaan sistem informasi manajemen akuntansi barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal;
ee. melaksanakan rekonsiliasi laporan keuangan dan barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal;
ff. melaksanakan penyusunan laporankeuangandanbarang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal;
gg. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan akuntansi dan pelaporan keuangan dan barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal;
hh. melaksanakan penyiapan bahan pengendalian internal pelaksanaan keuangan Direktorat Jenderal;
ii. melaksanakan penelaahan dan penyusunan bahan peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
jj. melaksanakan penyusunan bahan telaahan dan fasilitasi advokasi hukum di lingkungan Direktorat Jenderal;
kk. melaksanakan pendokumentasian dan penyebarluasan peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
59
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
59
w. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan usul pejabat perbendaharaan di lingkungan Direktorat Jenderal;
x. melaksanakan penyusunan bahan koordinasi rencana kebutuhan dan pengadaan barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal;
y. melaksanakan penyusunan bahan koordinasi pengelolaan barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal;
z. melaksanakan urusan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Direktorat Jenderal; aa. melaksanakan urusan penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian barang milik
negara di lingkungan Direktorat Jenderal; bb. melaksanakan inventarisasi dan usul penghapusan barang milik negara di lingkungan
Direktorat Jenderal; cc. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pencetakan dan pendistribusian blangko
ijazah sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, pendidikan kesetaraan pada sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan pendidikan khusus;
dd. melaksanakan pengelolaan sistem informasi manajemen akuntansi barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal;
ee. melaksanakan rekonsiliasi laporan keuangan dan barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal;
ff. melaksanakan penyusunan laporankeuangandanbarang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal;
gg. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan akuntansi dan pelaporan keuangan dan barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal;
hh. melaksanakan penyiapan bahan pengendalian internal pelaksanaan keuangan Direktorat Jenderal;
ii. melaksanakan penelaahan dan penyusunan bahan peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
jj. melaksanakan penyusunan bahan telaahan dan fasilitasi advokasi hukum di lingkungan Direktorat Jenderal;
kk. melaksanakan pendokumentasian dan penyebarluasan peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
60
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
60
ll. melaksanakan analisis organisasi dan usul penyempurnaan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal;
mm. melaksanakan analisis jabatan, analisis beban kerja, dan peta jabatan di lingkungan Direktorat Jenderal;
nn. melaksanakan penyiapan bahan kompetensi jabatan di lingkungan Direktorat Jenderal;
oo. melaksanakan penyusunan peta bisnis proses,sistem dan prosedur kerja, dan standar pelayanan di lingkungan Direktorat Jenderal;
pp. melaksanakan pembinaan jabatan fungsional Widyaprada; qq. melaksanakan penyusunan bahan usul pengadaan dan rencana pengembangan
pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal; rr. melaksanakan urusan penerimaan, kepangkatan, dan urusan mutasi lainnya di
lingkungan Direktorat Jenderal; ss. melaksanakan penyusunan bahan usul pengangkatan, penempatan, pemindahan,
pemensiunan, dan pemberhentian pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal; tt. melaksanakan penyusunan bahan penilaian dan pertimbangan pengangkatan dalam
jabatan administrator, pengawas, pelaksana, dan fungsional di lingkungan Direktorat Jenderal;
uu. melaksanakan administrasi penilaian dan penetapan angka kredit jabatan fungsional di lingkungan Direktorat Jenderal;
vv. melaksanakan urusan disiplin, pembinaan, kesejahteraan, dan pemberian penghargaan pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal;
ww. melaksanakan rekapitulasi dan penyusunan LHKPN dan LHKASN di lingkungan Direktorat Jenderal;
xx. melaksanakan penyusunan data dan informasi kepegawaian dan administrasi penilaian prestasi kerja/kinerja pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal;
yy. melaksanakan pemantauan dan evaluasidi bidanghukum, tata laksana, dan kepegawaian Direktorat Jenderal;
zz. melaksanakan urusan persuratan dan kearsipan Direktorat Jenderal; aaa. melaksanakan urusan keprotokolan, penerimaan tamu pimpinan, dan rapat dinas
serta usul peserta upacara Direktorat Jenderal; bbb. melaksanakan urusan keamanan, ketertiban, kebersihan, dan keindahan di
lingkungan Direktorat Jenderal;
61
ccc. melaksanakan urusan administrasi perjalanan dinas pimpinan di lingkungan Direktorat Jenderal;
ddd. melaksanakan pengelolaan wisma Direktorat Jenderal; eee. melaksanakan pengaturan penggunaan peralatan kantor, kendaraan dinas, gedung kantor, rumah jabatan, dan sarana prasarana lainnya di lingkungan Direktorat Jenderal;
eee. melaksanakan urusan pemeliharaan dan perawatan peralatan kantor, kendaraan dinas, gedung kantor, rumah jabatan, dan sarana prasarana lainnya di lingkungan Direktorat Jenderal;
fff. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi kerja samadi bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
ggg. melaksanakan penyusunan bahan rekomendasi bagi peserta didik yang akan belajar ke luar negeri dan bagi warga negara asing yang akan belajar pada satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah;
hhh. melaksanakan pemberian layanan legalisasi dokumen hasil belajar yang dikeluarkan oleh satuan pendidikan kerja sama untuk keperluan belajar dan/atau bekerja di luar negeri dan satuan pendidikan Indonesia di luar negeri untuk keperluan belajar atau bekerja;
iii. melaksanakan pemrosesan rekomendasi bebasbeamasuk dan pajak barang/alat pendidikan dan barang penunjang/peraga bagi satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah;
jjj. melaksanakan fasilitasi pelaksanaan penilaian dokumen hasil belajar yang menggunakan sistem pendidikan asing jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah;
kkk. melaksanakan penyusunan bahan penilaian mutasi peserta didik dari sekolah di luar negeri ke sekolah Indonesia atau satuan pendidikan kerja sama jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah;
lll. melaksanakan penyusunan bahan penetapan pemberian izin penyelenggaraan dan usul penutupan satuan pendidikan kerja sama pada jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah;
mmm. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi dan fasilitasi pembinaan kemitraan satuan pendidikan dengan lembaga/institusi dalam dan luar negeri;
nnn. melaksanakan penyiapan bahan tata naskah dinas di lingkungan Direktorat Jenderal;
61
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
61
ccc. melaksanakan urusan administrasi perjalanan dinas pimpinan di lingkungan Direktorat Jenderal;
ddd. melaksanakan pengelolaan wisma Direktorat Jenderal; eee. melaksanakan pengaturan penggunaan peralatan kantor, kendaraan dinas, gedung kantor, rumah jabatan, dan sarana prasarana lainnya di lingkungan Direktorat Jenderal;
eee. melaksanakan urusan pemeliharaan dan perawatan peralatan kantor, kendaraan dinas, gedung kantor, rumah jabatan, dan sarana prasarana lainnya di lingkungan Direktorat Jenderal;
fff. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi kerja samadi bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
ggg. melaksanakan penyusunan bahan rekomendasi bagi peserta didik yang akan belajar ke luar negeri dan bagi warga negara asing yang akan belajar pada satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah;
hhh. melaksanakan pemberian layanan legalisasi dokumen hasil belajar yang dikeluarkan oleh satuan pendidikan kerja sama untuk keperluan belajar dan/atau bekerja di luar negeri dan satuan pendidikan Indonesia di luar negeri untuk keperluan belajar atau bekerja;
iii. melaksanakan pemrosesan rekomendasi bebasbeamasuk dan pajak barang/alat pendidikan dan barang penunjang/peraga bagi satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah;
jjj. melaksanakan fasilitasi pelaksanaan penilaian dokumen hasil belajar yang menggunakan sistem pendidikan asing jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah;
kkk. melaksanakan penyusunan bahan penilaian mutasi peserta didik dari sekolah di luar negeri ke sekolah Indonesia atau satuan pendidikan kerja sama jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah;
lll. melaksanakan penyusunan bahan penetapan pemberian izin penyelenggaraan dan usul penutupan satuan pendidikan kerja sama pada jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah;
mmm. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi dan fasilitasi pembinaan kemitraan satuan pendidikan dengan lembaga/institusi dalam dan luar negeri;
nnn. melaksanakan penyiapan bahan tata naskah dinas di lingkungan Direktorat Jenderal;
62
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
62
ooo. melaksanakan penyusunan bahan publikasi dan hubungan masyarakat di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan;
ppp. melaksanakan penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang tata usaha, rumah tangga, dan kerja sama di lingkungan Direktorat Jenderal;
qqq. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pembinaan satuan pendidikan Indonesia di luar negeri;
rrr. melaksanakan pemberian dukungan pelaksanaan tugas satuan pengawasan intern di lingkungan Direktorat Jenderal;
sss. melaksanakan penyimpanandanpemeliharaan dokumen; dan ttt. melaksanakan penyusunan laporan Sekretariat Direktorat Jenderal dan konsep
laporan Direktorat Jenderal.
Direktorat PAUD mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan standar, pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, fasilitasi penyelenggaraan, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini, serta penyiapan pemberian izin penyelenggaraan satuan pendidikan anak usia dini yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing dan urusan ketatausahaan Direktorat.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat PAUD menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
b. Perumusan standar di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
c. Pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
63
d. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
e. Fasilitasi penyelenggaraan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
f. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
g. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
h. Penyiapan pemberian izin penyelenggaraan satuan pendidikan anak usia dini yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing; dan
i. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun 2019 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat PAUD mempunyai rincian tugas :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Direktorat;
b. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang peserta didik, sarana dan prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
c. melaksanakan penyiapan perumusan standar di bidang peserta didik, sarana dan prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
d. melaksanakan fasilitasi penjaminan mutu di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
e. melaksanakan fasilitasi sarana prasarana satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
63
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
63
d. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
e. Fasilitasi penyelenggaraan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
f. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
g. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
h. Penyiapan pemberian izin penyelenggaraan satuan pendidikan anak usia dini yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing; dan
i. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun 2019 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat PAUD mempunyai rincian tugas :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Direktorat;
b. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang peserta didik, sarana dan prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
c. melaksanakan penyiapan perumusan standar di bidang peserta didik, sarana dan prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
d. melaksanakan fasilitasi penjaminan mutu di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
e. melaksanakan fasilitasi sarana prasarana satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
64
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
64
f. melaksanakan pembinaan minat dan bakat peserta didik pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
g. melaksanakan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
h. melaksanakan fasilitasi pemberdayaan dan penguatan kapasitas penyelenggaraan di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
i. melaksanakan penilaian dokumen hasil belajar yang menggunakan sistem pendidikan asing pada pendidikan anak usia dini;
j. melaksanakan penyusunan bahan penilaian sertifikat lembaga pendidikan anak usia dini nonformal dari luar negeri;
k. melaksanakan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
l. melaksanakan penyiapan pertimbangan pemberian izin penyelenggaraan pendidikan anak usia dini yang diselenggarakan perwakilan negara asing dan satuan pendidikan anak usia dini kerja sama yang diselenggarakan oleh lembaga asing dengan lembaga pendidikan Indonesia;
m. melaksanakan penyiapan pertimbangan bagi warga negara asing yang ingin belajar pada satuan pendidikan anak usia dini;
n. melaksanakan pemantauan dan evaluasi di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini;
o. melaksanakan penyusunan laporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan anak usia dini; dan
p. melaksanakan penyusunan laporan Direktorat.
65
Direktorat SD mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan standar, pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, fasilitasi penyelenggaraan, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolahdasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar serta penyiapan pemberian izin penyelenggaraan sekolah dasar yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing dan urusan ketatausahaan Direktorat.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat SD menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
b. Perumusan standar di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
c. Pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
d. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
e. Fasilitasi penyelenggaraan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
f. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peserta didik, saranaprasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
g. Penyiapan pemberian izin penyelenggaraan sekolah dasar yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing;
h. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar; dan
i. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46
65
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
65
Direktorat SD mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan standar, pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, fasilitasi penyelenggaraan, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolahdasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar serta penyiapan pemberian izin penyelenggaraan sekolah dasar yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing dan urusan ketatausahaan Direktorat.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat SD menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
b. Perumusan standar di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
c. Pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
d. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
e. Fasilitasi penyelenggaraan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
f. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peserta didik, saranaprasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
g. Penyiapan pemberian izin penyelenggaraan sekolah dasar yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing;
h. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar; dan
i. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46
66
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
66
Tahun 2019 Tentang Rincian Tugas Unit Kerja Di Lingkungan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat SD mempunyai rincian tugas:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Direktorat; b. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang peserta didik, sarana dan
prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
c. melaksanakan penyiapan perumusan standar di bidang peserta didik, sarana dan prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
d. melaksanakan fasilitasi penjaminan mutu di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
e. melaksanakan fasilitasi sarana prasarana sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
f. melaksanakan pembinaan minat dan bakat peserta didik pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
g. melaksanakan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
h. melaksanakan fasilitasi pemberdayaan dan penguatan kapasitas penyelenggaraan di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
i. melaksanakan penilaian dokumen hasil belajar yang menggunakan sistem pendidikan asingpada sekolah dasar;
j. melaksanakan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
k. melaksanakan penyiapan pertimbangan pemberian izin penyelenggaraansekolahdasaryang diselenggarakan perwakilan negara asing dan sekolah dasar kerja sama yang diselenggarakan oleh lembaga asing dengan lembaga pendidikan Indonesia;
l. melaksanakan penyiapan pertimbangan bagi warga negara asing yang ingin belajar pada sekolah dasar;
m. melaksanakan pencetakan dan pendistribusian blangko ijazah sekolah dasar;
67
n. melaksanakan pemantauan dan evaluasi di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
o. melaksanakan penyusunan laporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar; dan
p. melaksanakan penyusunan laporan Direktorat.
Direktorat SMP mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan standar, pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu,penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, fasilitasi penyelenggaraan, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan,evaluasi, dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana,tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama serta penyiapan pemberian izin penyelenggaraan sekolah menengah pertama yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing dan urusan ketatausahaan Direktorat.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat SMP menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama;
b. perumusan standar di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama;
c. pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama;
d. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peserta didik,sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama;
e. fasilitasi penyelenggaraan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama;
67
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
66
Tahun 2019 Tentang Rincian Tugas Unit Kerja Di Lingkungan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat SD mempunyai rincian tugas:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Direktorat; b. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang peserta didik, sarana dan
prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
c. melaksanakan penyiapan perumusan standar di bidang peserta didik, sarana dan prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
d. melaksanakan fasilitasi penjaminan mutu di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
e. melaksanakan fasilitasi sarana prasarana sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
f. melaksanakan pembinaan minat dan bakat peserta didik pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
g. melaksanakan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
h. melaksanakan fasilitasi pemberdayaan dan penguatan kapasitas penyelenggaraan di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
i. melaksanakan penilaian dokumen hasil belajar yang menggunakan sistem pendidikan asingpada sekolah dasar;
j. melaksanakan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
k. melaksanakan penyiapan pertimbangan pemberian izin penyelenggaraansekolahdasaryang diselenggarakan perwakilan negara asing dan sekolah dasar kerja sama yang diselenggarakan oleh lembaga asing dengan lembaga pendidikan Indonesia;
l. melaksanakan penyiapan pertimbangan bagi warga negara asing yang ingin belajar pada sekolah dasar;
m. melaksanakan pencetakan dan pendistribusian blangko ijazah sekolah dasar;
67
n. melaksanakan pemantauan dan evaluasi di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar;
o. melaksanakan penyusunan laporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah dasar dan pendidikan layanan khusus pada sekolah dasar; dan
p. melaksanakan penyusunan laporan Direktorat.
Direktorat SMP mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan standar, pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu,penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, fasilitasi penyelenggaraan, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan,evaluasi, dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana,tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama serta penyiapan pemberian izin penyelenggaraan sekolah menengah pertama yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing dan urusan ketatausahaan Direktorat.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat SMP menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama;
b. perumusan standar di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama;
c. pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama;
d. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peserta didik,sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama;
e. fasilitasi penyelenggaraan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama;
68
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
68
f. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama;
g. penyiapan pemberian izin penyelenggaraan sekolah menengah pertama yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing;
h. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama; dan
i. pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun 2019 Tentang Rincian Tugas Unit Kerja Di Lingkungan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat SMP mempunyai rincian tugas:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Direktorat; b. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang peserta didik, sarana dan
prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama;
c. melaksanakan penyiapan perumusan standar di bidang peserta didik, sarana dan prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama;
d. melaksanakan fasilitasi penjaminan mutu di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama;
e. melaksanakan fasilitasi sarana prasarana sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama;
f. melaksanakan pembinaan minat dan bakat peserta didik pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama;
g. melaksanakan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama;
h. melaksanakan fasilitasi pemberdayaan dan penguatan kapasitas penyelenggaraan di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama;
69
i. melaksanakan penilaian dokumen hasil belajar yang menggunakan sistem pendidikan asingpada sekolah menengah pertama;
j. melaksanakan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama;
k. melaksanakan penyiapan pertimbangan pemberian izin penyelenggaraan sekolah menengah pertama yang diselenggarakan perwakilan negara asing dan sekolah menengah pertama kerja sama yang diselenggarakan oleh lembaga asing dengan lembaga pendidikan Indonesia;
l. melaksanakan penyiapan pertimbangan bagi warga negara asing yang ingin belajar pada sekolah menengah pertama;
m. melaksanakan pencetakan dan pendistribusian blangko ijazah sekolah menengah pertama
n. melaksanakan pemantauan dan evaluasi di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama;
o. melaksanakan penyusunan laporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah menengah pertama, pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama; dan
p. melaksanakan penyusunan laporan Direktorat.
Direktorat SMA mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan standar, pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, fasilitasi penyelenggaraan, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas serta penyiapan pemberian izin penyelenggaraan sekolah menengah atas yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing dan urusan ketatausahaan Direktorat.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat SMA menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
69
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
69
i. melaksanakan penilaian dokumen hasil belajar yang menggunakan sistem pendidikan asingpada sekolah menengah pertama;
j. melaksanakan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama;
k. melaksanakan penyiapan pertimbangan pemberian izin penyelenggaraan sekolah menengah pertama yang diselenggarakan perwakilan negara asing dan sekolah menengah pertama kerja sama yang diselenggarakan oleh lembaga asing dengan lembaga pendidikan Indonesia;
l. melaksanakan penyiapan pertimbangan bagi warga negara asing yang ingin belajar pada sekolah menengah pertama;
m. melaksanakan pencetakan dan pendistribusian blangko ijazah sekolah menengah pertama
n. melaksanakan pemantauan dan evaluasi di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah menengah pertama dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama;
o. melaksanakan penyusunan laporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah menengah pertama, pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah pertama; dan
p. melaksanakan penyusunan laporan Direktorat.
Direktorat SMA mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan standar, pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, fasilitasi penyelenggaraan, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas serta penyiapan pemberian izin penyelenggaraan sekolah menengah atas yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing dan urusan ketatausahaan Direktorat.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat SMA menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
70
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
70
b. perumusan standar di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
c. pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
d. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peserta didik,sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
e. fasilitasi penyelenggaraan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
f. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
g. penyiapan pemberian izin penyelenggaraan sekolah menengah atas yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing;
h. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas; dan
i. pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun 2019 Tentang Rincian Tugas Unit Kerja Di Lingkungan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat SMA mempunyai rincian tugas:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Direktorat; b. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang peserta didik, sarana dan
prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
c. melaksanakan penyiapan perumusan standar di bidang peserta didik, sarana dan prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
71
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
70
b. perumusan standar di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
c. pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
d. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peserta didik,sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
e. fasilitasi penyelenggaraan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
f. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
g. penyiapan pemberian izin penyelenggaraan sekolah menengah atas yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing;
h. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas; dan
i. pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun 2019 Tentang Rincian Tugas Unit Kerja Di Lingkungan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat SMA mempunyai rincian tugas:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Direktorat; b. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang peserta didik, sarana dan
prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
c. melaksanakan penyiapan perumusan standar di bidang peserta didik, sarana dan prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
71
d. melaksanakan fasilitasi penjaminan mutu di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
e. melaksanakan fasilitasi sarana prasarana sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
f. melaksanakan pembinaan minat dan bakat peserta didik pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
g. melaksanakan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
h. melaksanakan fasilitasi pemberdayaan dan penguatan kapasitas penyelenggaraan di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
i. melaksanakan penilaian dokumen hasil belajar yang menggunakan sistem pendidikan asingpada sekolah menengah atas;
j. melaksanakan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
k. melaksanakan penyiapan pertimbangan pemberian izin penyelenggaraan sekolah menengah atas yang diselenggarakan perwakilan negara asing dan sekolah menengah atas kerja sama yang diselenggarakan oleh lembaga asing dengan lembaga pendidikan Indonesia;
l. melaksanakan penyiapan pertimbangan bagi warga negara asing yang ingin belajar pada sekolah menengah atas;
m. melaksanakan pencetakan dan pendistribusian blangko ijazah sekolah menengah atas;
n. melaksanakan pemantauan dan evaluasi di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
o. melaksanakan penyusunan laporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah menengah atas dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas; dan
p. melaksanakan penyusunan laporan Direktorat.
72
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
72
Direktorat PMPK mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan standar, pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, fasilitasi penyelenggaraan, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan,evaluasi, dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus, pendidikan inklusi, dan unit layanan disabilitas pendidikan serta penyiapan pemberian izin penyelenggaraan satuan pendidikan khusus yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing dan urusan ketatausahaan Direktorat.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat PMPK menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus, pendidikan inklusi, dan unit layanan disabilitas pendidikan;
b. perumusan standar di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus, pendidikan inklusi, dan unit layanan disabilitas pendidikan;
c. pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus, pendidikan inklusi, dan unit layanan disabilitas pendidikan;
d. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus, pendidikan inklusi, dan unit layanan disabilitas pendidikan;
e. fasilitasi penyelenggaraan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus, pendidikan inklusi, dan unit layanan disabilitas pendidikan;
f. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus, pendidikan inklusi, dan unit layanan disabilitas pendidikan;
73
g. penyiapan pemberian izin penyelenggaraan satuan pendidikan khusus yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing;
h. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus, pendidikan inklusi, dan unit layanan disabilitas pendidikan; dan
i. pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun 2019 Tentang Rincian Tugas Unit Kerja Di Lingkungan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat PMPK mempunyai rincian tugas:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Direktorat; b. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang peserta didik, sarana dan
prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus;
c. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang pendidikan inklusi dan akomodasi yang layak pada satuan pendidikan serta unit layanan disabilitas;
d. melaksanakan penyiapan perumusan standar di bidang peserta didik, sarana dan prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus;
e. melaksanakan fasilitasi penjaminan mutu di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus;
f. melaksanakan fasilitasi sarana prasarana satuan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan khusus serta akomodasi yang layak pada satuan pendidikan dan unit layanandisabilitas pendidikan;
g. melaksanakan pembinaan minat dan bakat peserta didik pada pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan khusus;
73
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
72
Direktorat PMPK mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan standar, pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, fasilitasi penyelenggaraan, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan,evaluasi, dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus, pendidikan inklusi, dan unit layanan disabilitas pendidikan serta penyiapan pemberian izin penyelenggaraan satuan pendidikan khusus yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing dan urusan ketatausahaan Direktorat.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat PMPK menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus, pendidikan inklusi, dan unit layanan disabilitas pendidikan;
b. perumusan standar di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus, pendidikan inklusi, dan unit layanan disabilitas pendidikan;
c. pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus, pendidikan inklusi, dan unit layanan disabilitas pendidikan;
d. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus, pendidikan inklusi, dan unit layanan disabilitas pendidikan;
e. fasilitasi penyelenggaraan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus, pendidikan inklusi, dan unit layanan disabilitas pendidikan;
f. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus, pendidikan inklusi, dan unit layanan disabilitas pendidikan;
73
g. penyiapan pemberian izin penyelenggaraan satuan pendidikan khusus yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing;
h. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus, pendidikan inklusi, dan unit layanan disabilitas pendidikan; dan
i. pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun 2019 Tentang Rincian Tugas Unit Kerja Di Lingkungan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat PMPK mempunyai rincian tugas:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Direktorat; b. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang peserta didik, sarana dan
prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus;
c. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang pendidikan inklusi dan akomodasi yang layak pada satuan pendidikan serta unit layanan disabilitas;
d. melaksanakan penyiapan perumusan standar di bidang peserta didik, sarana dan prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus;
e. melaksanakan fasilitasi penjaminan mutu di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus;
f. melaksanakan fasilitasi sarana prasarana satuan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan khusus serta akomodasi yang layak pada satuan pendidikan dan unit layanandisabilitas pendidikan;
g. melaksanakan pembinaan minat dan bakat peserta didik pada pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan khusus;
74
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
74
h. melaksanakan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus;
i. melaksanakan fasilitasi pemberdayaan dan penguatan kapasitas penyelenggaraan peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus;
j. melaksanakan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus;
k. melaksanakan penyiapan pertimbangan bagi warga negara asing yang ingin belajar pada satuan pendidikan khusus;
l. melaksanakan pencetakan dan pendistribusian blangko ijazah satuan pendidikan khusus;
m. melaksanakan pemantauan dan evaluasi di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus;
n. melaksanakan penyusunan laporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan khusus, dan pendidikan layanan khusus pada pendidikan khusus; dan
o. melaksanakan penyusunan laporan Direktorat.
Unit pelaksana teknis yang berada dibawah Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen adalah:
2 (dua) Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP PAUD dan Dikmas) ;
27 (dua puluh tujuh) Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas);
34 (tiga puluh empat) Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)
75
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, PP PAUD dan Dikmas mempunyai tugas melaksanakan pengembangan model dan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat.
Dalam melaksanakan tugasnya, PP PAUD dan Dikmas menyelenggarakan fungsi:
a. pemetaan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; b. pengembangan program pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; c. pengembangan model pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat d. supervisi satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; e. fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan program dan penerapan model pendidikan
anak usia dini dan pendidikan masyarakat; f. pengembangan sumber daya pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; g. pengelolaan informasi pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; h. pengembangan dan pelaksanaan kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini dan
pendidikan masyarakat; dan i. pelaksanaan urusan administrasi PP PAUD dan Dikmas.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, BP PAUD dan Dikmas memiliki tugas untuk melaksanakan pengembangan program dan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat.
Dalam melaksanakan tugasnya, BP PAUD dan Dikmas memiliki fungsi:
a. pengembangan program pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; b. pemetaan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; c. supervisi satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; d. fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan program pendidikan anak usia dini dan
pendidikan masyarakat; e. pengembangan sumber daya pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; f. pengelolaan sistem informasi pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; g. pelaksanaan kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan
masyarakat; dan h. pelaksanaan urusan administrasi BP-PAUD dan Dikmas.
75
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
75
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, PP PAUD dan Dikmas mempunyai tugas melaksanakan pengembangan model dan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat.
Dalam melaksanakan tugasnya, PP PAUD dan Dikmas menyelenggarakan fungsi:
a. pemetaan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; b. pengembangan program pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; c. pengembangan model pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat d. supervisi satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; e. fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan program dan penerapan model pendidikan
anak usia dini dan pendidikan masyarakat; f. pengembangan sumber daya pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; g. pengelolaan informasi pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; h. pengembangan dan pelaksanaan kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini dan
pendidikan masyarakat; dan i. pelaksanaan urusan administrasi PP PAUD dan Dikmas.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, BP PAUD dan Dikmas memiliki tugas untuk melaksanakan pengembangan program dan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat.
Dalam melaksanakan tugasnya, BP PAUD dan Dikmas memiliki fungsi:
a. pengembangan program pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; b. pemetaan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; c. supervisi satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; d. fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan program pendidikan anak usia dini dan
pendidikan masyarakat; e. pengembangan sumber daya pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; f. pengelolaan sistem informasi pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; g. pelaksanaan kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan
masyarakat; dan h. pelaksanaan urusan administrasi BP-PAUD dan Dikmas.
76
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
76
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2017 tentang Rincian Tugas Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Rincian Tugas BP PAUD dan Dikmas, yaitu:
a. melaksanakan penyusunan program kerja BP-PAUD dan Dikmas; b. melaksanakan pengkajian dan pengembangan program di bidang pendidikan anak
usia dini dan pendidikan masyarakat c. melaksanakan pemetaan mutu pendidikan anak usia dini dan Pendidikan masyarakat; d. melaksanakan supervisi satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; e. melaksanakan fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan program di bidang pendidikan
anak usia dini dan pendidikan masyarakat; f. melaksanakan pengembangan sumber daya di bidang pendidikan anak usia dini dan
pendidikan masyarakat; g. melaksanakan pengembangan sistem informasi di bidang pendidikan anak usia dini
dan pendidikan masyarakat; h. melaksanakan pengelolaan sistem informasi di bidang pendidikan anak usia dini dan
pendidikan masyarakat; i. melaksanakan kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan
masyarakat; j. melaksanakan publikasi dan hubungan masyarakat di bidang pendidikan anak usia
dini dan pendidikan masyarakat; k. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengembangan program di
bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; l. melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen BP-PAUD dan Dikmas; m. melaksanakan urusan administrasi BP-PAUD dan Dikmas; dan n. melaksanakan penyusunan laporan BP-PAUD dan Dikmas.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan, LPMP mempunyai tugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam melaksanakan tugasnya, LPMP menyelenggarakan fungsi:
a. pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
77
b. pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
c. supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam pencapaian standar nasional pendidikan;
d. fasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan;
e. pelaksanaan kerja sama di bidang penjaminan mutu pendidikan; dan f. pelaksanaan urusan administrasi LPMP.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 27 Tahun 2018 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan LPMP Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, dan Papua, rincian tugasnya sebagai berikut:
a. melaksanakan penyusunan program kerja LPMP; b. melaksanakan pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah; c. melaksanakan pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan
dasar dan pendidikan menengah; d. melaksanakan supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam
pencapaian standar nasional pendidikan; e. melaksanakan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan pendidikan
dasar dan pendidikan menengah dalam pencapaian standar nasional pendidikan; f. melaksanakan analisis hasil pemetaan mutu dan supervisi satuan pendidikan dasar
dan pendidikan menengah; g. melaksanakan penyusunan rekomendasi hasil pemetaan mutu dan supervisi satuan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah kepada unit kerja/instansi terkait dan pemangku kepentingan lainnya;
h. melaksanakan penyusunan laporan hasil pemetaan mutu dan supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
i. melaksanakan penyusunan laporan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
77
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
77
b. pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
c. supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam pencapaian standar nasional pendidikan;
d. fasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan;
e. pelaksanaan kerja sama di bidang penjaminan mutu pendidikan; dan f. pelaksanaan urusan administrasi LPMP.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 27 Tahun 2018 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan LPMP Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, dan Papua, rincian tugasnya sebagai berikut:
a. melaksanakan penyusunan program kerja LPMP; b. melaksanakan pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah; c. melaksanakan pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan
dasar dan pendidikan menengah; d. melaksanakan supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam
pencapaian standar nasional pendidikan; e. melaksanakan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan pendidikan
dasar dan pendidikan menengah dalam pencapaian standar nasional pendidikan; f. melaksanakan analisis hasil pemetaan mutu dan supervisi satuan pendidikan dasar
dan pendidikan menengah; g. melaksanakan penyusunan rekomendasi hasil pemetaan mutu dan supervisi satuan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah kepada unit kerja/instansi terkait dan pemangku kepentingan lainnya;
h. melaksanakan penyusunan laporan hasil pemetaan mutu dan supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
i. melaksanakan penyusunan laporan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
78
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
78
j. melaksanakan kerja sama di bidang peningkatan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
k. melaksanakan evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di daerah provinsi wilayah kerjanya;
l. melaksanakan penyajian dan penyebarluasan data dan informasi mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah kepada daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota serta pemangku kepentingan lainnya;
m. melaksanakan urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, hubungan masyarakat, persuratan dan kearsipan, barang milik negara, dan kerumahtanggaan LPMP;
n. melaksanakan fasilitasi penilaian angka kredit jabatan fungsional Guru Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan IV/b sampai dengan Guru Utama pangkat Pembina Utama golongan IV/e di daerah provinsi wilayah kerjanya;
o. melaksanakan pengelolaan perpustakaan, poliklinik, dan pendayagunaan laboratorium LPMP;
p. melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen LPMP; dan q. melaksanakan penyusunan laporan LPMP.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 35 Tahun 2017 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan LPMP Sulawesi Barat, Papua Barat, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Utara, rincian tugasnya sebagai berikut:
a. melaksanakan penyusunan program kerja LPMP; b. melaksanakan pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan
dasar dan pendidikan menengah; c. melaksanakan pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah d. melaksanakan supervisi satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan menengah
dalam pencapaian standar nasional pendidikan; e. melaksanakan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan dasar dan pendidikan
menengah terhadap satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan;
f. melaksanakan analisis hasil pemetaan dan supervisi mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
79
g. melaksanakan pemberian rekomendasi hasil pemetaan dan supervisi mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah kepada unit kerja/instansi terkait dan pemangku kepentingan lainnya;
h. melaksanakan penyusunan laporan hasil pemetaan dan supervisi mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
i. melaksanakan penyusunan laporan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
j. melaksanakan kerja sama di bidang peningkatan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
k. melaksanakan evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di daerah provinsi wilayah kerjanya;
l. melaksanakan penyajian dan penyebarluasan data dan informasi mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah kepada daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota serta pemangku kepentingan lainnya;
m. melaksanakan urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, persuratan dan kearsipan, barang milik negara, dan kerumahtanggaan LPMP;
n. melaksanakan fasilitasi penilaian angka kredit jabatan fungsional Guru Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan IV/b sampai dengan Guru Utama pangkat Pembina Utama golongan IV/e di daerah provinsi wilayah kerjanya;
o. melaksanakan pendayagunaan laboratorium LPMP p. melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen LPMP; dan q. melaksanakan penyusunan laporan LPMP.
2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Kebijakan pengelolaan Aparatur Sipil Negara (ASN) dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berintegritas, profesional, dan kompeten berdasarkan system merit sesuai bidang tugasnya sehingga mampu mendukung pencapaian tujuan Direktorat Jenderal. Untuk itu, dalam 5 (lima) tahun kedepan Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen diharapkan dapat mewujudkan birokrasi berkelas dunia (SMART ASN) sesuai dengan Roadmap SDM secara nasional yaitu ASN yang memiliki kompetensi integritas, nasionalisme, berwawasan global, TIK dan bahasa asing, hospitality, networking, dan entrepreneurship.
79
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
79
g. melaksanakan pemberian rekomendasi hasil pemetaan dan supervisi mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah kepada unit kerja/instansi terkait dan pemangku kepentingan lainnya;
h. melaksanakan penyusunan laporan hasil pemetaan dan supervisi mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
i. melaksanakan penyusunan laporan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
j. melaksanakan kerja sama di bidang peningkatan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
k. melaksanakan evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di daerah provinsi wilayah kerjanya;
l. melaksanakan penyajian dan penyebarluasan data dan informasi mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah kepada daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota serta pemangku kepentingan lainnya;
m. melaksanakan urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, persuratan dan kearsipan, barang milik negara, dan kerumahtanggaan LPMP;
n. melaksanakan fasilitasi penilaian angka kredit jabatan fungsional Guru Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan IV/b sampai dengan Guru Utama pangkat Pembina Utama golongan IV/e di daerah provinsi wilayah kerjanya;
o. melaksanakan pendayagunaan laboratorium LPMP p. melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen LPMP; dan q. melaksanakan penyusunan laporan LPMP.
2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Kebijakan pengelolaan Aparatur Sipil Negara (ASN) dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berintegritas, profesional, dan kompeten berdasarkan system merit sesuai bidang tugasnya sehingga mampu mendukung pencapaian tujuan Direktorat Jenderal. Untuk itu, dalam 5 (lima) tahun kedepan Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen diharapkan dapat mewujudkan birokrasi berkelas dunia (SMART ASN) sesuai dengan Roadmap SDM secara nasional yaitu ASN yang memiliki kompetensi integritas, nasionalisme, berwawasan global, TIK dan bahasa asing, hospitality, networking, dan entrepreneurship.
80
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
80
Untuk memastikan ketersediaan SDM tersebut, strategi utama yang dilakukan dalam pengelolaan SDM adalah melalui proses rekrutmen yang transparan untuk mendapatkan talent terbaik, peningkatan kompetensi pegawai sesuai kebutuhan organisasi, serta penerapan system penghargaan dan sanksi (reward and punishment) dalam rangka meningkatkan kinerja seluruh ASN.
Setelah adanya perubahan struktur organisasi yaitu dengan bergabungnya Direktorat PAUD, dan unit pelaksana teknis PP PAUD dan Dikmas serta BP PAUD dan Dikmas berada di bawah Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, jumlah SDM Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen adalah sebanyak 5019 (lima ribu sembilan belas) pegawai seperti yang dijelaskan pada Tabel 9.
Tabel 9: Jumlah ASN Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen Tahun 2020
No Unit Kerja Jumlah 1. Setditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen 196 2. Direktorat PAUD 99 3. Direktorat SD 129 4. Direktorat SMP 151 5. Direkorat SMA 121 6. Direktorat PMPK 168 7. PP/BP PAUD dan Dikmas 1273 8. LPMP 2882 Total 5019
Sumber data kepegawaian bulan Mei 2020
Reformasi Birokrasi
Reformasi birokrasi internal Kemendikbud merupakan upaya sistematis, terpadu, dan komprehensif untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) yang meliputi aspek kelembagaan, sumber daya manusia aparatur, ketatalaksanaan, akuntabilitas, pengawasan, dan pelayanan publik di lingkungan Kemendikbud. Reformasi birokrasi dihadapkan pada upaya mengatasi masalah inefisiensi, inefektivitas, tidak profesional, tidak netral, tidak disiplin, tidak patuh pada aturan, rekrutmen ASN tidak transparan, belum ada perubahan paradigm (mindset), KKN yang masih terjadi di berbagai jenjang pekerjaan, abdi masyarakat yang belum sepenuhnya terwujud, pemerintahan belum akuntabel, transparan,
81
partisipatif, dan kredibel, pelayanan public belum berkualitas dan pelayanan publik prima (mudah, murah, cepat, dan lebih baik) belum sepenuhnya terbangun secara luas.
Sebagai kementerian yang mengemban amanat dalam membangun SDM melalui peningkatan mutu pendidikan dan pemajuan kebudayaan dengan memperhitungkan capaian kinerja, potensi, dan permasalahan, Kemendikbud berupaya mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan berkarakter. Untuk itu, Program Reformasi Birokrasi Kemendikbud Tahun 2020-2024 diharapkan dapat mencapai SDM yang berkualitas, baik dari aspek jumlah, kompetensi (hard competencies dan soft competencies), maupun integritas; termasuk pula manajemen serta kinerja SDM yang tinggi. Sumber Daya Manusia aparatur merupakan elemen terpenting bagi instansi pemerintah yang berperan sebagai penggerak utama dalam mewujudkan visi dan misi serta tujuan Kemendikbud. Mengingat begitu pentingnya SDM aparatur, maka manajemen SDM diperlukan untuk mengelolanya secara sistematis, terencana dan terpola agar tujuan yang diinginkan organisasi pada masa sekarang maupun yang akan datang dapat tercapai secara optimal. Oleh karena itu pula dalam reformasi birokrasi, aspek SDM aparatur menjadi aspek penting, sehingga perlu dilakukan penataan secara sistematis. Di samping aspek SDM aparatur, ketercapaian peningkatan kualitas pelayanan publik yang lebih baik, peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi, peningkatan profesionalisme sumber daya aparatur pemerintah, serta penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN di lingkungan Kemendikbud juga merupakan hal yang sangat penting.
Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen sebagai salah satu unit utama di lingkungan Kemendikbud, terus melanjutkan dan mengoptimalkan pelaksanaan reformasi birokrasi yang sudah berjalan baik, meliputi delapan area perubahan, yakni:
Tabel 10: 8 (Delapan) Area Perubahan
No. Area Perubahan Indikator Program Kegiatan
1. Manajemen Perubahan
Indeks Kepemimpinan Perubahan
Pengembangan dan Penguatan nilai-nilai untuk meningkatkan komitmen dan implementasi perubahan (reform)
Pembentukan tim kerja RBI di lingkungan Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen
Penguatan nilai integritas, perubahan pola pikir dan budaya kinerja
81
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
81
partisipatif, dan kredibel, pelayanan public belum berkualitas dan pelayanan publik prima (mudah, murah, cepat, dan lebih baik) belum sepenuhnya terbangun secara luas.
Sebagai kementerian yang mengemban amanat dalam membangun SDM melalui peningkatan mutu pendidikan dan pemajuan kebudayaan dengan memperhitungkan capaian kinerja, potensi, dan permasalahan, Kemendikbud berupaya mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan berkarakter. Untuk itu, Program Reformasi Birokrasi Kemendikbud Tahun 2020-2024 diharapkan dapat mencapai SDM yang berkualitas, baik dari aspek jumlah, kompetensi (hard competencies dan soft competencies), maupun integritas; termasuk pula manajemen serta kinerja SDM yang tinggi. Sumber Daya Manusia aparatur merupakan elemen terpenting bagi instansi pemerintah yang berperan sebagai penggerak utama dalam mewujudkan visi dan misi serta tujuan Kemendikbud. Mengingat begitu pentingnya SDM aparatur, maka manajemen SDM diperlukan untuk mengelolanya secara sistematis, terencana dan terpola agar tujuan yang diinginkan organisasi pada masa sekarang maupun yang akan datang dapat tercapai secara optimal. Oleh karena itu pula dalam reformasi birokrasi, aspek SDM aparatur menjadi aspek penting, sehingga perlu dilakukan penataan secara sistematis. Di samping aspek SDM aparatur, ketercapaian peningkatan kualitas pelayanan publik yang lebih baik, peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi, peningkatan profesionalisme sumber daya aparatur pemerintah, serta penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN di lingkungan Kemendikbud juga merupakan hal yang sangat penting.
Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen sebagai salah satu unit utama di lingkungan Kemendikbud, terus melanjutkan dan mengoptimalkan pelaksanaan reformasi birokrasi yang sudah berjalan baik, meliputi delapan area perubahan, yakni:
Tabel 10: 8 (Delapan) Area Perubahan
No. Area Perubahan Indikator Program Kegiatan
1. Manajemen Perubahan
Indeks Kepemimpinan Perubahan
Pengembangan dan Penguatan nilai-nilai untuk meningkatkan komitmen dan implementasi perubahan (reform)
Pembentukan tim kerja RBI di lingkungan Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen
Penguatan nilai integritas, perubahan pola pikir dan budaya kinerja
82
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
82
No. Area Perubahan Indikator Program Kegiatan
Pengembangan dan Penguatan peran agen perubahan dan role model dengan dibentuknya tim agen perubahan di lingkungan Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen
Pengembangan budaya kerja dan cara kerja yang adaptif dalam menyongsong revolusi industri 4.0;
2. Penguatan Pengawasan
Maturitas SPIP Pembentukan tim SPI dan SPIP di lingkungan Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen
Penyusunan rencana kerja SPI dan SPIP Penguatan Sistem Manajemen Konflik
3. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Nilai SAKIP Perencanaan terintegrasi dan lintas sector (collaborative)
Implementasi manajemen kinerja berorientasi hasil
4. Penguatan Kelembagaan
Indeks Kelembagaan
Asessment organisasi berbasis kinerja Restrukturisasi (penyederhanaan)
kelembagaan berdasarkan hasil evaluasi
5. Penguatan Tata Laksana
Indeks Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE)
Pemanfaatan IT dalam tata kelola pemerintahan
Implementasi Manajemen Kearsipan Modern dan Handal (dari manual ke digital)
6. Penguatan Sistem Manajemen SDM Aparatur
1. Indeks Profesionalitas ASN
2. Indeks Merit System
Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai dengan Kebutuhan Organisasi
Pengembangan Pegawai berbasis Kompetensi
Assessment Pegawai
83
No. Area Perubahan Indikator Program Kegiatan
3. Indeks Tata Kelola Manajemen ASN
Penanaman nilai integritas melalui penghargaan pegawai dengan kinerja terbaik
Analisis Kebutuhan Pelatihan Pegawai Pemetaan Kompetensi Pegawai sesuai
dengan Standar Kompetensi Jabatan (SKJ)
7. Penguatan Peraturan Perundang-Undangan
1. Indeks Reformasi Hukum
2. Indeks Kualitas Kebijakan
Melakukan identifikasi dan pemetaan regulasi (menghilangkan overlapping peraturan)
Deregulasi aturan yang menghambat birokrasi;
Melakukan perencanaan kebijakan yang meliputi agenda setting dan formulasi kebijakan
Melakukan evaluasi kemanfaatan kebijakan yang telah disusun
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
1. Indeks Inovasi 2. Indeks
Pelayanan Publik
Penyusunan dokumen standar pelayanan
Penyusunan alur layanan public Mengembangkan budaya pelayanan
prima Penguatan kompetensi petugas
pelayanan public Penilaian terhadap pelayanan melalui
survey dan analisis kepuasan pelanggan
Sumber : Draft Roadmap RBI Kemendikbud 2020-2024, warna hijau : masukan
83
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
83
No. Area Perubahan Indikator Program Kegiatan
3. Indeks Tata Kelola Manajemen ASN
Penanaman nilai integritas melalui penghargaan pegawai dengan kinerja terbaik
Analisis Kebutuhan Pelatihan Pegawai Pemetaan Kompetensi Pegawai sesuai
dengan Standar Kompetensi Jabatan (SKJ)
7. Penguatan Peraturan Perundang-Undangan
1. Indeks Reformasi Hukum
2. Indeks Kualitas Kebijakan
Melakukan identifikasi dan pemetaan regulasi (menghilangkan overlapping peraturan)
Deregulasi aturan yang menghambat birokrasi;
Melakukan perencanaan kebijakan yang meliputi agenda setting dan formulasi kebijakan
Melakukan evaluasi kemanfaatan kebijakan yang telah disusun
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
1. Indeks Inovasi 2. Indeks
Pelayanan Publik
Penyusunan dokumen standar pelayanan
Penyusunan alur layanan public Mengembangkan budaya pelayanan
prima Penguatan kompetensi petugas
pelayanan public Penilaian terhadap pelayanan melalui
survey dan analisis kepuasan pelanggan
Sumber : Draft Roadmap RBI Kemendikbud 2020-2024, warna hijau : masukan
84
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
84
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
Target Kinerja merupakan salah satu pentahapan yang sangat menentukan keberhasilan lembaga dalam mewujudkan tercapaianya indikator kinerja sasaran dan misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas dan Dikmen menetapkan 6 (enam) sasaran program untuk mendukung tercapainya Indikator Kinerja Sasaran (IKS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Keberhasilan Sasaran Program tersebut ditentukan oleh ketercapaian Indikator Kinerja Program (IKP) maupun Indikator Kinerja Kegiatan (IKK). Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2020-2024 memuat 20 IKP yang akan dicapai melalui 8 (delapan) kegiatan pokok, yaitu:
1. Penyediaan Layanan PAUD 2. Pembinaan Sekolah Dasar (SD) 3. Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 4. Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA) 5. Pembinaan Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) 6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Anak Usia
Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah 7. Layanan Pengkajian, Pegembangan dan Pengendalian Mutu PAUD 8. Peningkatan Layanan Pengembangan Penjaminan Mutu pendidikan untuk seluruh jenjang
pendidikan.
TARGET KINERJA
Target kinerja merupakan salah satu kunci keberhasilan program untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian dimaksud setiap sasaran strategis dan program diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Program.
BAB IVTARGET KINERJA DANKERANGA PENDANAAN
85
Tabel 11: Sasaran Strategis, Indikator, dan Target Kinerja Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas dan Dikmen
Sasaran/ Indikator Sasaran Strategis (SS) Satuan Lini
Dasar Target
2020 2021 2022 2023 2024
SS 1 Meningkatnya pemerataan layanan pendidikan bermutu di seluruh jenjang
IKSS 1.1 Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 3-6 tahun
% 36,93 40,20 42,62 45,21 47,81 53,10
IKSS 1.2 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/SDLB/Sederajat
% 107,46 105,97 104,48 102,98 101,49 100,00
IKSS 1.3 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/SMPLB/Sederajat
% 90,57 92,46 94,34 96,23 98,11 100,00
IKSS 1.4 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/SMLB/Sederajat
% 83,98 86,18 88,39 90,59 92,80 95,00
SS 2 Meningkatnya kualitas pembelajaran dan relevansi pendidikan di seluruh jenjang
IKSS 2.1 Nilai rata-rata tingkat pencapaian perkembangan anak (5-6 tahun)
Nilai 2,75 3 3,25 3,5 3,7 4
IKSS 2.2 Persentase siswa dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) memenuhi kompetensi minimum
% 53,2 57,2 58,2 59,2 60,2 61,2
IKSS 2.3 Persentase siswa dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum
% 22,9 26,5 27,4 28,3 29,2 30,1
IKSS 2.4 Nilai rata-rata hasil PISA: Membaca
Nilai 371 394 396
IKSS 2.5 Nilai rata-rata hasil PISA: Matematika
Nilai 379 385 388
IKSS 2.6 Nilai rata-rata hasil PISA: Sains
Nilai 396 399 402
SS 3 Menguatnya karakter peserta didik
IKSS 3.1 Persentase satuan pendidikan yang memiliki
% 25 30 35 40 45 50
85
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
85
Tabel 11: Sasaran Strategis, Indikator, dan Target Kinerja Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas dan Dikmen
Sasaran/ Indikator Sasaran Strategis (SS) Satuan Lini
Dasar Target
2020 2021 2022 2023 2024
SS 1 Meningkatnya pemerataan layanan pendidikan bermutu di seluruh jenjang
IKSS 1.1 Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 3-6 tahun
% 36,93 40,20 42,62 45,21 47,81 53,10
IKSS 1.2 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/SDLB/Sederajat
% 107,46 105,97 104,48 102,98 101,49 100,00
IKSS 1.3 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/SMPLB/Sederajat
% 90,57 92,46 94,34 96,23 98,11 100,00
IKSS 1.4 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/SMLB/Sederajat
% 83,98 86,18 88,39 90,59 92,80 95,00
SS 2 Meningkatnya kualitas pembelajaran dan relevansi pendidikan di seluruh jenjang
IKSS 2.1 Nilai rata-rata tingkat pencapaian perkembangan anak (5-6 tahun)
Nilai 2,75 3 3,25 3,5 3,7 4
IKSS 2.2 Persentase siswa dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) memenuhi kompetensi minimum
% 53,2 57,2 58,2 59,2 60,2 61,2
IKSS 2.3 Persentase siswa dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum
% 22,9 26,5 27,4 28,3 29,2 30,1
IKSS 2.4 Nilai rata-rata hasil PISA: Membaca
Nilai 371 394 396
IKSS 2.5 Nilai rata-rata hasil PISA: Matematika
Nilai 379 385 388
IKSS 2.6 Nilai rata-rata hasil PISA: Sains
Nilai 396 399 402
SS 3 Menguatnya karakter peserta didik
IKSS 3.1 Persentase satuan pendidikan yang memiliki
% 25 30 35 40 45 50
86
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
86
Sasaran/ Indikator Sasaran Strategis (SS) Satuan Lini
Dasar Target
2020 2021 2022 2023 2024 lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
IKSS 3.2 Persentase tingkat pengamalan nilai-nilai Pancasila
% 5 10 15 22,5 31 40
IKSS 3.3 Persentase tingkat pemahaman konsep Merdeka Belajar
% 5 10 15 22,5 31 40
SS 5 Meningkatnya tata kelola pendidikan dan kebudayaan yang partisipatif, transparan, dan akuntabel
IKSS 5.1 Opini Laporan Keuangan Kemendikbud
WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
IKSS 5.2 Indeks efektifitas pengelolaan Dana Alokasi Khusus bidang pendidikan dan kebudayaan
indeks 70 71,5 73 74,5 76 77,5
IKSS 5.3 Indeks kepuasan pemangku kepentingan Kemendikbud
indeks 80 81 82 82 83 84
IKSS 5.4 Indeks Reformasi Birokrasi Kemendikbud
indeks 74,39 78 81 85 87 91
Tabel 12: Indikator Kinerja Program (IKP)
Sasaran Program
Indikator Kinerja Program (IKP)
Satuan Lini Dasar
Target
2020 2021 2022 2023 2024
1.1 Terwujudnya tata Kelola Kemendikbud yang berkualitas
1.1.1 Predikat Akuntabilitas Kinerja Kemendikbud
Predikat BB BB BB A A A
1.1.2 Opini laporan keuangan Kemendikbud
Opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP
1.1.3 Kategori capaian kinerja anggaran atas pelaksanaan RKA Kemendikbud
Kategori Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
1.1.9 Persentase anggarantransfer daerah bidang pendidikan
% - 20 20 22 23 35,4
87
Sasaran Program
Indikator Kinerja Program (IKP)
Satuan Lini Dasar
Target
2020 2021 2022 2023 2024 yang disalurkan langsung ke rekening sekolah
1.1.11 Persentase pedayagunaan dan pelayanan data pokok Pendidikan dan Kebudayaan
% - - 68,8 79,2 89,6 100
2.3 Meningkatnya kualitas pembelajaran pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah
2.3.1 Persentase tingkat pencapaian perkembangan anak 5-6 tahun berada berkembang sesuai harapan
% 52,7 58,7 64,7 70,7 76,7 85,0
2.3.2 Persentase siswa dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) memenuhi kompetensi minimum
% 53,2 57,2 58,2 59,2 60,2 61,2
2.3.3 Persentase siswa dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum
% 22,9 26,5 27,4 28,3 29,2 30,1
3.1 Meningkatnya Perluasan Akses Afirmasi Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah serta Percepatan Wajib Belajar 12 Tahun
3.1.1 Rasio Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang pendidikan SMA/SMK/sederajat 20% termiskin dan 20% terkaya
% - - 0,71 0,73 0,75 0,78
3.1.2 Persentase anak kelas 1 SD/MI/SDLB yang pernah mengikuti TK/ RA/ BA (5-6 tahun)
% 63,34 66,49 68,06 69,63 71,20 72,77
3.1.3 Jumlah Kab/Kota dengan nilai kinerja sekolah (scorecard) minimum 75 (kategori tinggi)
kab/kota 6 56 106 156 206
3.1.4 Jumlah Provinsi dengan nilai kinerja sekolah (scorecard) minimum 75 (kategori tinggi)
provinsi 6 10 14 17 20
87
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
87
Sasaran Program
Indikator Kinerja Program (IKP)
Satuan Lini Dasar
Target
2020 2021 2022 2023 2024 yang disalurkan langsung ke rekening sekolah
1.1.11 Persentase pedayagunaan dan pelayanan data pokok Pendidikan dan Kebudayaan
% - - 68,8 79,2 89,6 100
2.3 Meningkatnya kualitas pembelajaran pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah
2.3.1 Persentase tingkat pencapaian perkembangan anak 5-6 tahun berada berkembang sesuai harapan
% 52,7 58,7 64,7 70,7 76,7 85,0
2.3.2 Persentase siswa dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) memenuhi kompetensi minimum
% 53,2 57,2 58,2 59,2 60,2 61,2
2.3.3 Persentase siswa dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum
% 22,9 26,5 27,4 28,3 29,2 30,1
3.1 Meningkatnya Perluasan Akses Afirmasi Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah serta Percepatan Wajib Belajar 12 Tahun
3.1.1 Rasio Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang pendidikan SMA/SMK/sederajat 20% termiskin dan 20% terkaya
% - - 0,71 0,73 0,75 0,78
3.1.2 Persentase anak kelas 1 SD/MI/SDLB yang pernah mengikuti TK/ RA/ BA (5-6 tahun)
% 63,34 66,49 68,06 69,63 71,20 72,77
3.1.3 Jumlah Kab/Kota dengan nilai kinerja sekolah (scorecard) minimum 75 (kategori tinggi)
kab/kota 6 56 106 156 206
3.1.4 Jumlah Provinsi dengan nilai kinerja sekolah (scorecard) minimum 75 (kategori tinggi)
provinsi 6 10 14 17 20
88
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
88
Sasaran Program
Indikator Kinerja Program (IKP)
Satuan Lini Dasar
Target
2020 2021 2022 2023 2024
3.2 Meningkatnya Mutu satuan pendidikan jenjang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah
3.2.1 Persentase Satuan Pendidikan jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, dan SLB dengan nilai scorecard minimum 75 (kategori tinggi)
% 5 10 15 20
3.2.2 Jumlah Satuan Pendidikan menjadi Sekolah Penggerak
Sekolah - 4.503 6.614 8.729 10.000
3.3 Penguatan Pendidikan Karakter Peserta Didik
3.3.1 Persentase satuan pendidikan yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
% 25 30 35 40 45 50
3.3.2 Persentase siswa dengan nilai Survei Karakter memenuhi tingkat minimum
% 57,2 58,2 59,2 60,2 61,2
3.4 Terwujudnya pengelolaan pendidikan yang partisipatif, transparan dan akuntabel pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah
3.4.1 Persentase satuan pendidikan yang memperoleh BOS dan melaporkan
% 30 50 60 100 100 100
3.4.2 Persentase satuan pendidikan yang melakukan penerapan BOS-Non-Tunai
% 1,80 15,86 29,92 43,98 58,04
3.4.3 Persentase prov/kab/kota yang mempertimbangkan Neraca Pendidikan Daerah (NPD) sebagai dasar pengambilan keputusan
% 55 60 68 73 82
3.4.4 Persentase Data Pokok Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah yang Akurat, Terbarukan dan Berkelanjutan
% 95 95 95 95 96
89
Tabel 13: Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Sasaran Program
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Satuan Lini Dasar
Target
2020 2021 2022 2023 2024
1 Tersedianya layanan Pendidikan Anak Usia Dini yang merata dan berkualitas
1.1 Jumlah Peserta Didik usia 3-6 tahun yang mengikuti menerima BOP PAUD
juta orang
6,4 6,9 7,5 8,1 8,7 9,3
1.2 Jumlah Kab/Kota dengan Persentase Siswa Kelas 1 yang melalui TK/RA/BA di atas 50%
kab/kota 51 103 154
206 257 267
1.3 Jumlah Kab/Kota dengan APK PAUD (3-6 tahun) di atas 53,1%
kab/kota 84 115 135 155 175 195
1.4 Jumlah PAUD yang menjadi Sekolah Penggerak
Lembaga - 626 776 926 1.076
1.5 Nilai rata-rata tingkat pencapaian perkembangan anak (5-6 tahun)
nilai 2,75 3,00 3.25 3.5 3.7 4,0
1.6 Persentase PAUD yang memiliki nilai kinerja sekolah (scorecard) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi)
% 5,0 10,0 15,0 20,0
1.7 Persentase satuan PAUD yang menerapkan evaluasi peserta didik berkembang sesuai harapan
% 20 40 55 65 80
1.8 Persentase satuan PAUD yang menyelenggarakan layanan Holistik Integratif
% 19 25 35 47 60 75
1.9 Persentase data pokok pendidikan PAUD yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan
% 70,00 80,00 90,00 97,20 97,90 98,90
2 Tersedianya layanan Pendidikan Sekolah Dasar yang merata dan berkualitas
2.1 Jumlah Kab/Kota dengan APK SD/MI/SDLB sekurang-kurangnya 100%
kab/kota 381 391 401 411 421 431
89
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
89
Tabel 13: Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Sasaran Program
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Satuan Lini Dasar
Target
2020 2021 2022 2023 2024
1 Tersedianya layanan Pendidikan Anak Usia Dini yang merata dan berkualitas
1.1 Jumlah Peserta Didik usia 3-6 tahun yang mengikuti menerima BOP PAUD
juta orang
6,4 6,9 7,5 8,1 8,7 9,3
1.2 Jumlah Kab/Kota dengan Persentase Siswa Kelas 1 yang melalui TK/RA/BA di atas 50%
kab/kota 51 103 154
206 257 267
1.3 Jumlah Kab/Kota dengan APK PAUD (3-6 tahun) di atas 53,1%
kab/kota 84 115 135 155 175 195
1.4 Jumlah PAUD yang menjadi Sekolah Penggerak
Lembaga - 626 776 926 1.076
1.5 Nilai rata-rata tingkat pencapaian perkembangan anak (5-6 tahun)
nilai 2,75 3,00 3.25 3.5 3.7 4,0
1.6 Persentase PAUD yang memiliki nilai kinerja sekolah (scorecard) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi)
% 5,0 10,0 15,0 20,0
1.7 Persentase satuan PAUD yang menerapkan evaluasi peserta didik berkembang sesuai harapan
% 20 40 55 65 80
1.8 Persentase satuan PAUD yang menyelenggarakan layanan Holistik Integratif
% 19 25 35 47 60 75
1.9 Persentase data pokok pendidikan PAUD yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan
% 70,00 80,00 90,00 97,20 97,90 98,90
2 Tersedianya layanan Pendidikan Sekolah Dasar yang merata dan berkualitas
2.1 Jumlah Kab/Kota dengan APK SD/MI/SDLB sekurang-kurangnya 100%
kab/kota 381 391 401 411 421 431
90
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
90
Sasaran Program
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Satuan Lini Dasar
Target
2020 2021 2022 2023 2024
2.2 Jumlah SD yang menjadi Sekolah Penggerak
sekolah - 1.172 2.344 3.516 3.839
2.3 Persentase SD yang memiliki nilai kinerja sekolah (scorecard) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi)
% 5 10 15 20
2.4 Persentase siswa SD dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) memenuhi kompetensi minimum
% 50 53 55 58 60 63
2.5 Persentase siswa SD dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum
% 26,50 27,40 28,30 29,20 30,10
2.6 Persentase SD yang menggunakan peralatan TIK (komputer) dalam proses pembelajaran
% 36,00 62,50 65,00 67,50 70,00 72,50
2.7 Persentase SD yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
% 25 30 35 40 45 50
2.8 Persentase data pokok pendidikan SD yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan
% 95,00 95,10 95,20 95,30 95,40 95,50
3 Tersedianya layanan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama yang merata dan berkualitas
3.1 Jumlah Kab/Kota dengan APK SMP/MTs/SMPLB sekurang-kurangnya 100%
kab/kota 307 317 327 337 347 357
3.2 Jumlah SMP yang menjadi Sekolah Penggerak
sekolah - 1.603 1.683 1.767 1.856
3.3 Persentase SMP yang memiliki nilai kinerja sekolah (scorecard) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi)
% 5,0 10,0 15,0 20,0
3.4 Persentase siswa SMP dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi)
% 50,0 53,0 55,0 58,0 60,0 63,0
91
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
91
Sasaran Program
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Satuan Lini Dasar
Target
2020 2021 2022 2023 2024 memenuhi kompetensi minimum
3.5 Persentase siswa SMP dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum
% 26,50 27,40 28,30 29,20 30,10
3.6 Persentase SMP yang menggunakan peralatan TIK (komputer) dalam proses pembelajaran
% 52,00 62,50 65,00 67,50 70,00 72,50
3.7 Persentase SMP yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
% 25 30 35 40 45 50
3.8 Persentase data pokok pendidikan SMP yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan
% 94,50 95,20 95,90 96,60 97,30 98,00
4 Tersedianya layanan Pendidikan Sekolah Menengah Atas yang merata dan berkualitas
4.1 Jumlah kab/kota dengan APK SMA/MA/SMLB sekurang-kurangnya 95%
kab/kota 209 219 229 239 249 259
4.2 Jumlah SMA yang menjadi Sekolah Penggerak
sekolah - 650 1.300 1.950 2.600
4.3 Persentase SMA yang memiliki nilai kinerja sekolah (scorecard) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi)
% 5,0 10,0 15,0 20,0
4.4 Persentase siswa SMA dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) memenuhi kompetensi minimum
% 50,0 53,0 55,0 58,0 60,0 63,0
4.5 Persentase siswa SMA dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi)
% 26,5 27,4 28,3 29,2 30,1
92
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
92
Sasaran Program
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Satuan Lini Dasar
Target
2020 2021 2022 2023 2024 memenuhi kompetensi minimum
4.6 Persentase SMA yang menggunakan peralatan TIK (komputer) dalam proses pembelajaran
% 71,69 73,84 76,06 78,34 80,69 83,11
4.7 Persentase SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
% 25 30 35 40 45 50
4.8 Persentase data pokok pendidikan SMA yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan
% 95,00 95,10 95,20 95,30 95,40 95,50
5 Tersedianya layanan Pendidikan masyarakat dan Pendidikan Khusus yang merata dan berkualitas
5.1 Jumlah SLB/SKB yang menjadi Sekolah Penggerak
sekolah - 452 511 570 629
5.2 Persentase SLB yang memiliki nilai kinerja sekolah (scorecard) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi)
% 5,0 10,0 15,0 20,0
5.3 Persentase SLB yang menggunakan peralatan TIK (komputer) dalam proses pembelajaran
% 5,22 9,65 14,08 18,50 22,93 26,69
5.4 Persentase SLB yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
% 30 35 40 45 50
5.5 Jumlah Pemerintah Daerah yang Melaksanakan Pembinaan Pendidikan Kesetaraan
pemda 514 514 514 514 514
5.6 Jumlah Orang Dewasa Yang Mendapat Layanan Pendidikan Keaksaraan
orang 94.500 94.500 94.500 94.500 94.500
93
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
93
Sasaran Program
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Satuan Lini Dasar
Target
2020 2021 2022 2023 2024
5.7 Persentase data pokok pendidikan SLB yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan
% 98,67 98,93 99,19 99,44 99,70 99,96
6 Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di lingkungan Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen
6.1 Persentase satuan pendidikan penerima dana BOS dari total satuan pendidikan yang bersedia/tidak menolak BOS
% 99 99 99 99 99
6.2 Jumlah provinsi/kab/kota yang difasilitasi untuk menggunakan NPD sebagai dasar pengambilan keputusan penganggaran
prov/kab /kota
300 330 370 400 450
6.3 Rata-rata Predikat Sakip Satker minimal BB
predikat BB BB BB A A A
6.4 Jumlah Satker di Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah mendapatkan predikat Zi-WBK/WBBM
satker 69 14 17 20 23
6.5 Rata-rata nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKAKL masing-masing Satker minimal 80
nilai 80 81 82 83 84 85
6.6 Persentase data pokok pendidikan dasar dan menengah yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan
% 95,00 95,20 95,40 95,60 95,80 96,00
7 Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat
7.1 Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah dipetakan mutu pendidikannya
% 35,00 50,00 60,00 77,00 90,00
94
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
94
Sasaran Program
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Satuan Lini Dasar
Target
2020 2021 2022 2023 2024
7.2 Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah disupervisi mutu pendidikannya
% 35,00 50,00 60,00 77,00 90,00
7.3 Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah difasilitasi mutu pendidikannya berdasarkan SNP
% 35,00 40,00 45,00 50,00 55,00
7.4 Persentase kab/kota yang data pokok pendidikan anak usia dini akurat, terbarukan dan berkelanjutan
% 80,00 90,00 92,00 94,00 96,00
8 Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan
8.1 Persentase Satuan Pendidikan (jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB) yang memiliki indeks capaian Siswa minimal 75
% 26,5 27,4 28,3 29,2 30,1
8.2 Persentase kesenjangan hasil AKM dan Survey Karakter antara sekolah dengan kinerja terbaik dan kinerja terburuk
% 5 5 5 5 5
8.3 Persentase kab/kota yang data pokok pendidikan dasar dan menengah akurat, terbarukan dan berkelanjutan
% 95 95,2 95,4 95,6 95,8
Untuk mencapai sasaran-sasaran strategis tersebut, telah ditetapkan 6 (enam) sasaran program pada tahun 2021-2024.
95
Tabel 14: Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas dan Dikmen
Nama Program
Sasaran Program Indikator Kinerja Program
1. Program Dukungan Manajemen
1.1 Terwujudnya tata kelola Kemendikbud yang berkualitas
1.1.1 Predikat Akuntabilitas Kinerja Kemendikbud
1.1.2 Opini laporan keuangan Kemendikbud
1.1.3 Kategori capaian kinerja anggaran atas pelaksanaan RKA Kemendikbud
1.1.9 Persentase anggarantransfer daerah bidang pendidikan yang disalurkan langsung ke rekening sekolah
1.1.11 Persentase pedayagunaan dan pelayanan data pokok Pendidikan dan Kebudayaan
2. Program Kualitas Pengajaran & Pembelajaran
2.3 Meningkatnya kualitas pembelajaran pada jenjang PAUD, Dikdas dan Dikmen
2.3.1 Persentase tingkat pencapaian perkembangan anak usia 5-6 tahun berkembang sesuai harapan
2.3.2 Persentase siswa dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) memenuhi kompetensi minimum
2.3.3 Persentase siswa dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum
3. Program PAUD dan Wajib Belajar 12 Tahun
3.1 Meningkatnya Perluasan Akses Afirmasi Jenjang PAUD, Dikdas, dan Dikmenserta Percepatan Wajib Belajar 12 Tahun
3.1.1 Rasio Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang pendidikan SMA/SMK/sederajat 20% termiskin dan 20% terkaya
3.1.2 Persentase anak kelas 1 SD/MI/SDLB yang pernah mengikuti TK/ RA/ BA (5-6 tahun)
3.1.3 Jumlah Kab/Kota dengan nilai kinerja sekolah (scorecard) minimum 75 (kategori tinggi)
95
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
95
Tabel 14: Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas dan Dikmen
Nama Program
Sasaran Program Indikator Kinerja Program
1. Program Dukungan Manajemen
1.1 Terwujudnya tata kelola Kemendikbud yang berkualitas
1.1.1 Predikat Akuntabilitas Kinerja Kemendikbud
1.1.2 Opini laporan keuangan Kemendikbud
1.1.3 Kategori capaian kinerja anggaran atas pelaksanaan RKA Kemendikbud
1.1.9 Persentase anggarantransfer daerah bidang pendidikan yang disalurkan langsung ke rekening sekolah
1.1.11 Persentase pedayagunaan dan pelayanan data pokok Pendidikan dan Kebudayaan
2. Program Kualitas Pengajaran & Pembelajaran
2.3 Meningkatnya kualitas pembelajaran pada jenjang PAUD, Dikdas dan Dikmen
2.3.1 Persentase tingkat pencapaian perkembangan anak usia 5-6 tahun berkembang sesuai harapan
2.3.2 Persentase siswa dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) memenuhi kompetensi minimum
2.3.3 Persentase siswa dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum
3. Program PAUD dan Wajib Belajar 12 Tahun
3.1 Meningkatnya Perluasan Akses Afirmasi Jenjang PAUD, Dikdas, dan Dikmenserta Percepatan Wajib Belajar 12 Tahun
3.1.1 Rasio Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang pendidikan SMA/SMK/sederajat 20% termiskin dan 20% terkaya
3.1.2 Persentase anak kelas 1 SD/MI/SDLB yang pernah mengikuti TK/ RA/ BA (5-6 tahun)
3.1.3 Jumlah Kab/Kota dengan nilai kinerja sekolah (scorecard) minimum 75 (kategori tinggi)
96
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
96
Nama Program
Sasaran Program Indikator Kinerja Program
3.1.4 Jumlah Provinsi dengan nilai kinerja sekolah (scorecard) minimum 75 (kategori tinggi)
3.2 Meningkatnya Mutu satuan pendidikan jenjang PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah
3.2.1 Persentase Satuan Pendidikan jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, dan SLB dengan nilai scorecard minimum 75 (kategori tinggi)
3.2.2 Jumlah Satuan Pendidikan menjadi Sekolah Penggerak
3.3 Meningkatnya Karakter Peserta Didik
3.3.1 Persentase satuan pendidikan yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
3.3.2 Persentase siswa dengan nilai Survei Karakter memenuhi tingkat minimum
3.4 Terwujudnya pengelolaan pendidikan yang partisipatif, transparan dan akuntabel pada jenjang PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah
3.4.1 Persentase satuan pendidikan yang memperoleh BOS dan melaporkan tepat waktu
3.4.2 Persentase satuan pendidikan yang melakukan penerapan BOS Non-Tunai
3.4.3 Persentase prov/kab/kota yang mempertimbangkan Neraca Pendidikan Daerah (NPD) sebagai dasar pengambilan keputusan
3.4.4 Persentase Data Pokok Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah yang Akurat, Terbarukan dan Berkelanjutan
Dalam mendukung sasaran-sasaran program tersebut, maka perlu adanya sasaran kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan, Ditjen PAUD Dikdas dan Dikmen tahun 2021-2024.
97
Tabel 15: Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas dan Dikmen
Sasaran Program Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
1.1 Terwujudnya tata kelola Kemendikbud yang berkualitas
SK 6 Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di lingkungan Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen
IKK 6.1 Persentase satuan pendidikan penerima dana BOS dari total satuan pendidikan yang bersedia/tidak menolak BOS
IKK 6.3 Rata-rata Predikat Sakip Satker minimal BB
IKK 6.4 Jumlah Satker yang dibina menuju WBK
IKK 6.6 Persentase data pokok pendidikan
dasar dan menengah yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan
2.3 Meningkatnya kualitas pembelajaran pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah
SK 1 Tersedianya layanan PAUD yang merata dan berkualitas
IKK 1.5 Persentase PAUD yang memiliki nilai kinerja sekolah (scorecard) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi)
SK 2 Tersedianya layanan Pendidikan SD yang merata dan berkualitas
IKK 2.4 Persentase siswa SD dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) memenuhi kompetensi minimum
IKK 2.5 Persentase siswa SD dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum
IKK 2.6 Persentase SD yang menggunakan peralatan TIK (komputer) dalam proses pembelajaran
SK 3 Tersedianya layanan Pendidikan SMP yang merata dan berkualitas
IKK 3.4 Persentase siswa SMP dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) memenuhi kompetensi minimum
IKK 3.5 Persentase siswa SMP dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum
IKK 3.6 Persentase SMP yang menggunakan peralatan TIK (komputer) dalam proses pembelajaran
97
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
96
Nama Program
Sasaran Program Indikator Kinerja Program
3.1.4 Jumlah Provinsi dengan nilai kinerja sekolah (scorecard) minimum 75 (kategori tinggi)
3.2 Meningkatnya Mutu satuan pendidikan jenjang PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah
3.2.1 Persentase Satuan Pendidikan jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, dan SLB dengan nilai scorecard minimum 75 (kategori tinggi)
3.2.2 Jumlah Satuan Pendidikan menjadi Sekolah Penggerak
3.3 Meningkatnya Karakter Peserta Didik
3.3.1 Persentase satuan pendidikan yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
3.3.2 Persentase siswa dengan nilai Survei Karakter memenuhi tingkat minimum
3.4 Terwujudnya pengelolaan pendidikan yang partisipatif, transparan dan akuntabel pada jenjang PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah
3.4.1 Persentase satuan pendidikan yang memperoleh BOS dan melaporkan tepat waktu
3.4.2 Persentase satuan pendidikan yang melakukan penerapan BOS Non-Tunai
3.4.3 Persentase prov/kab/kota yang mempertimbangkan Neraca Pendidikan Daerah (NPD) sebagai dasar pengambilan keputusan
3.4.4 Persentase Data Pokok Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah yang Akurat, Terbarukan dan Berkelanjutan
Dalam mendukung sasaran-sasaran program tersebut, maka perlu adanya sasaran kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan, Ditjen PAUD Dikdas dan Dikmen tahun 2021-2024.
97
Tabel 15: Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas dan Dikmen
Sasaran Program Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
1.1 Terwujudnya tata kelola Kemendikbud yang berkualitas
SK 6 Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di lingkungan Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen
IKK 6.1 Persentase satuan pendidikan penerima dana BOS dari total satuan pendidikan yang bersedia/tidak menolak BOS
IKK 6.3 Rata-rata Predikat Sakip Satker minimal BB
IKK 6.4 Jumlah Satker yang dibina menuju WBK
IKK 6.6 Persentase data pokok pendidikan
dasar dan menengah yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan
2.3 Meningkatnya kualitas pembelajaran pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah
SK 1 Tersedianya layanan PAUD yang merata dan berkualitas
IKK 1.5 Persentase PAUD yang memiliki nilai kinerja sekolah (scorecard) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi)
SK 2 Tersedianya layanan Pendidikan SD yang merata dan berkualitas
IKK 2.4 Persentase siswa SD dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) memenuhi kompetensi minimum
IKK 2.5 Persentase siswa SD dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum
IKK 2.6 Persentase SD yang menggunakan peralatan TIK (komputer) dalam proses pembelajaran
SK 3 Tersedianya layanan Pendidikan SMP yang merata dan berkualitas
IKK 3.4 Persentase siswa SMP dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) memenuhi kompetensi minimum
IKK 3.5 Persentase siswa SMP dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum
IKK 3.6 Persentase SMP yang menggunakan peralatan TIK (komputer) dalam proses pembelajaran
98
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
98
Sasaran Program Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
SK 4 Tersedianya layanan Pendidikan SMA yang merata dan berkualitas
IKK 4.4 Persentase siswa SMA dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) memenuhi kompetensi minimum
IKK 4.5 Persentase siswa SMA dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum
IKK 4.6 Persentase SMA yang menggunakan peralatan TIK (komputer) dalam proses pembelajaran
SK 5 Tersedianya layanan PMPK yang merata dan berkualitas
IKK 5.3 Persentase SLB yang menggunakan peralatan TIK (komputer) dalam proses pembelajaran
IKK 5.5 Jumlah Pemerintah Daerah yang Melaksanakan Pembinaan Pendidikan Kesetaraan
IKK 5.6 Jumlah Orang Dewasa Yang Mendapat Layanan Pendidikan Keaksaraan
3.1 Meningkatnya Perluasan Akses Afirmasi Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah serta Percepatan Wajib Belajar 12 Tahun
SK 1 Tersedianya layanan PAUD yang merata dan berkualitas
IKK 1.1 Jumlah Peserta Didik usia 3-6 tahun yang mengikuti menerima BOP PAUD
IKK 1.2 Jumlah Kab/Kota dengan Persentase Siswa Kelas 1 yang melalui TK/RA/BA di atas 50%
IKK 1.3 Jumlah Kab/Kota dengan APK PAUD (3-6 tahun) di atas 49,9%
SK 2 Tersedianya layanan Pendidikan SD yang merata dan berkualitas
IKK 2.1 Jumlah Kab/Kota dengan APK SD/MI/SDLB/Sederajat sekurang-kurangnya 100%
IKK 2.3 Persentase SD yang memiliki nilai kinerja sekolah (scorecard) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi)
SK 3 Tersedianya layanan Pendidikan SMP yang merata dan berkualitas
IKK 3.1 Jumlah Kab/Kota dengan APK SMP/ MTs/SMPLB sekurang-kurangnya100%
99
Sasaran Program Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
IKK 3.3 Persentase SMP yang memiliki nilai kinerja sekolah (scorecard) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi)
SK 4 Tersedianya layanan Pendidikan SMA yang merata dan berkualitas
IKK 4.1 Jumlah kab/kota dengan APK SMA/MA/SMLB sekurang-kurangnya 95%
IKK 4.3 Persentase SMA yang memiliki nilai kinerja sekolah (scorecard) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi)
SK 5 Tersedianya layanan PMPK yang merata dan berkualitas
IKK 5.2 Persentase SLB yang memiliki nilai kinerja sekolah (scorecard) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi)
SK 8 Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan
IKK 8.1 Persentase Satuan Pendidikan (jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB) yang memiliki indeks capaian Siswa minimal 75
3.2 Meningkatnya Mutu satuan pendidikan jenjang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah
SK 1 Tersedianya layanan PAUD yang merata dan berkualitas
IKK 1.4 Jumlah PAUD yang menjadi Sekolah Penggerak
SK 2 Tersedianya layanan Pendidikan SD yang merata dan berkualitas
IKK 2.2 Jumlah SD yang menjadi Sekolah Penggerak
SK 3 Tersedianya layanan Pendidikan SMP yang merata dan berkualitas
IKK 3.2 Jumlah SMP yang menjadi Sekolah Penggerak
SK 4 Tersedianya layanan Pendidikan SMA yang merata dan berkualitas
IKK 4.2 Jumlah SMA yang menjadi Sekolah Penggerak
SK 5 Tersedianya layanan PMPK yang merata dan berkualitas
IKK 5.1 Jumlah SLB/SKB yang menjadi Sekolah Penggerak
SK 7 Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat
IKK 7.1 Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah dipetakan mutu pendidikannya
IKK 7.2 Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah disupervisi mutu pendidikannya
99
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
98
Sasaran Program Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
SK 4 Tersedianya layanan Pendidikan SMA yang merata dan berkualitas
IKK 4.4 Persentase siswa SMA dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) memenuhi kompetensi minimum
IKK 4.5 Persentase siswa SMA dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum
IKK 4.6 Persentase SMA yang menggunakan peralatan TIK (komputer) dalam proses pembelajaran
SK 5 Tersedianya layanan PMPK yang merata dan berkualitas
IKK 5.3 Persentase SLB yang menggunakan peralatan TIK (komputer) dalam proses pembelajaran
IKK 5.5 Jumlah Pemerintah Daerah yang Melaksanakan Pembinaan Pendidikan Kesetaraan
IKK 5.6 Jumlah Orang Dewasa Yang Mendapat Layanan Pendidikan Keaksaraan
3.1 Meningkatnya Perluasan Akses Afirmasi Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah serta Percepatan Wajib Belajar 12 Tahun
SK 1 Tersedianya layanan PAUD yang merata dan berkualitas
IKK 1.1 Jumlah Peserta Didik usia 3-6 tahun yang mengikuti menerima BOP PAUD
IKK 1.2 Jumlah Kab/Kota dengan Persentase Siswa Kelas 1 yang melalui TK/RA/BA di atas 50%
IKK 1.3 Jumlah Kab/Kota dengan APK PAUD (3-6 tahun) di atas 49,9%
SK 2 Tersedianya layanan Pendidikan SD yang merata dan berkualitas
IKK 2.1 Jumlah Kab/Kota dengan APK SD/MI/SDLB/Sederajat sekurang-kurangnya 100%
IKK 2.3 Persentase SD yang memiliki nilai kinerja sekolah (scorecard) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi)
SK 3 Tersedianya layanan Pendidikan SMP yang merata dan berkualitas
IKK 3.1 Jumlah Kab/Kota dengan APK SMP/ MTs/SMPLB sekurang-kurangnya100%
99
Sasaran Program Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
IKK 3.3 Persentase SMP yang memiliki nilai kinerja sekolah (scorecard) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi)
SK 4 Tersedianya layanan Pendidikan SMA yang merata dan berkualitas
IKK 4.1 Jumlah kab/kota dengan APK SMA/MA/SMLB sekurang-kurangnya 95%
IKK 4.3 Persentase SMA yang memiliki nilai kinerja sekolah (scorecard) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi)
SK 5 Tersedianya layanan PMPK yang merata dan berkualitas
IKK 5.2 Persentase SLB yang memiliki nilai kinerja sekolah (scorecard) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi)
SK 8 Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan
IKK 8.1 Persentase Satuan Pendidikan (jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB) yang memiliki indeks capaian Siswa minimal 75
3.2 Meningkatnya Mutu satuan pendidikan jenjang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah
SK 1 Tersedianya layanan PAUD yang merata dan berkualitas
IKK 1.4 Jumlah PAUD yang menjadi Sekolah Penggerak
SK 2 Tersedianya layanan Pendidikan SD yang merata dan berkualitas
IKK 2.2 Jumlah SD yang menjadi Sekolah Penggerak
SK 3 Tersedianya layanan Pendidikan SMP yang merata dan berkualitas
IKK 3.2 Jumlah SMP yang menjadi Sekolah Penggerak
SK 4 Tersedianya layanan Pendidikan SMA yang merata dan berkualitas
IKK 4.2 Jumlah SMA yang menjadi Sekolah Penggerak
SK 5 Tersedianya layanan PMPK yang merata dan berkualitas
IKK 5.1 Jumlah SLB/SKB yang menjadi Sekolah Penggerak
SK 7 Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat
IKK 7.1 Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah dipetakan mutu pendidikannya
IKK 7.2 Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah disupervisi mutu pendidikannya
100
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
100
Sasaran Program Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
IKK 7.3 Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah difasilitasi mutu pendidikannya berdasarkan SNP
IKK 7.4 Persentase kab/kota yang data pokok pendidikan anak usia dini akurat, terbarukan dan berkelanjutan
SK 8 Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan
IKK 8.1 Persentase Satuan Pendidikan (jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB) yang memiliki indeks capaian Siswa minimal 75
IKK 8.2 Persentase kesenjangan hasil AKM dan Survey Karakter antara sekolah dengan kinerja terbaik dan kinerja terburuk
IKK 8.3 Persentase kab/kota yang data pokok pendidikan dasar dan menengah akurat, terbarukan dan berkelanjutan
3.3 Meningkatnya Karakter Peserta Didik
SK 1 Tersedianya layanan PAUD yang merata dan berkualitas
IKK 1.6 Persentase satuan PAUD yang menerapkan evaluasi peserta didik berkembang sesuai harapan
IKK 1.7 Nilai rata-rata tingkat pencapaian perkembangan anak (5-6 tahun)
IKK 1.8 Persentase satuan PAUD yang menyelenggarakan layanan Holistik Integratif
SK 2 Tersedianya layanan Pendidikan SD yang merata dan berkualitas
IKK 2.7 Persentase SD yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
SK 3 Tersedianya layanan Pendidikan SMP yang merata dan berkualitas
IKK 3.7 Persentase SMP yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
SK 4 Tersedianya layanan Pendidikan SMA yang merata dan berkualitas
IKK 4.7 Persentase SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
101
Sasaran Program Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
SK 5 Tersedianya layanan PMPK yang merata dan berkualitas
IKK 5.4 Persentase SLB yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
3.4 Terwujudnya pengelolaan pendidikan yang partisipatif, transparan dan akuntabel pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah
SK 1 Tersedianya layanan PAUD yang merata dan berkualitas
IKK 1.9 Persentase data pokok pendidikan PAUD yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan
SK 2 Tersedianya layanan Pendidikan SD yang merata dan berkualitas
IKK 2.8 Persentase data pokok pendidikan SD yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan
SK 3 Tersedianya layanan Pendidikan SMP yang merata dan berkualitas
IKK 3.8 Persentase data pokok pendidikan SMP yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan
SK 4 Tersedianya layanan Pendidikan SMA yang merata dan berkualitas
IKK 4.8 Persentase data pokok pendidikan SMA yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan
SK 5 Tersedianya layanan PMPK yang merata dan berkualitas
IKK 5.7 Persentase data pokok pendidikan SLB yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan
SK 6 Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di lingkungan Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen
IKK 6.2 Jumlah provinsi/kab/kota yang difasilitasi untuk menggunakan neraca pendidikan/matriks daerah sebagai dasar pengambilan keputasan penganggaran/ kebijakan pendidikan
IKK 6.5 Rata-rata nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKAKL masing-masing Satker minimal 80
KERANGKA PENDANAAN
Upaya untuk mencapai tujuan Kemendikbud dan sasaran-sasaran strategis yang telah ditetapkan, diperlukan dukungan berbagai macam sumber daya, dukungan dan prasarana yang memadai, dukungan regulasi, dan tentunya sumber pendanaan yang cukup.
101
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
100
Sasaran Program Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
IKK 7.3 Persentase lembaga PAUD dan Dikmas yang telah difasilitasi mutu pendidikannya berdasarkan SNP
IKK 7.4 Persentase kab/kota yang data pokok pendidikan anak usia dini akurat, terbarukan dan berkelanjutan
SK 8 Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan
IKK 8.1 Persentase Satuan Pendidikan (jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB) yang memiliki indeks capaian Siswa minimal 75
IKK 8.2 Persentase kesenjangan hasil AKM dan Survey Karakter antara sekolah dengan kinerja terbaik dan kinerja terburuk
IKK 8.3 Persentase kab/kota yang data pokok pendidikan dasar dan menengah akurat, terbarukan dan berkelanjutan
3.3 Meningkatnya Karakter Peserta Didik
SK 1 Tersedianya layanan PAUD yang merata dan berkualitas
IKK 1.6 Persentase satuan PAUD yang menerapkan evaluasi peserta didik berkembang sesuai harapan
IKK 1.7 Nilai rata-rata tingkat pencapaian perkembangan anak (5-6 tahun)
IKK 1.8 Persentase satuan PAUD yang menyelenggarakan layanan Holistik Integratif
SK 2 Tersedianya layanan Pendidikan SD yang merata dan berkualitas
IKK 2.7 Persentase SD yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
SK 3 Tersedianya layanan Pendidikan SMP yang merata dan berkualitas
IKK 3.7 Persentase SMP yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
SK 4 Tersedianya layanan Pendidikan SMA yang merata dan berkualitas
IKK 4.7 Persentase SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
101
Sasaran Program Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
SK 5 Tersedianya layanan PMPK yang merata dan berkualitas
IKK 5.4 Persentase SLB yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
3.4 Terwujudnya pengelolaan pendidikan yang partisipatif, transparan dan akuntabel pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah
SK 1 Tersedianya layanan PAUD yang merata dan berkualitas
IKK 1.9 Persentase data pokok pendidikan PAUD yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan
SK 2 Tersedianya layanan Pendidikan SD yang merata dan berkualitas
IKK 2.8 Persentase data pokok pendidikan SD yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan
SK 3 Tersedianya layanan Pendidikan SMP yang merata dan berkualitas
IKK 3.8 Persentase data pokok pendidikan SMP yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan
SK 4 Tersedianya layanan Pendidikan SMA yang merata dan berkualitas
IKK 4.8 Persentase data pokok pendidikan SMA yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan
SK 5 Tersedianya layanan PMPK yang merata dan berkualitas
IKK 5.7 Persentase data pokok pendidikan SLB yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan
SK 6 Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di lingkungan Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen
IKK 6.2 Jumlah provinsi/kab/kota yang difasilitasi untuk menggunakan neraca pendidikan/matriks daerah sebagai dasar pengambilan keputasan penganggaran/ kebijakan pendidikan
IKK 6.5 Rata-rata nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKAKL masing-masing Satker minimal 80
KERANGKA PENDANAAN
Upaya untuk mencapai tujuan Kemendikbud dan sasaran-sasaran strategis yang telah ditetapkan, diperlukan dukungan berbagai macam sumber daya, dukungan dan prasarana yang memadai, dukungan regulasi, dan tentunya sumber pendanaan yang cukup.
102
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
102
Sehubungan dengan dukungan pendanaan, indikasi kebutuhan pendanaan untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis Kemendikbud dibagi ke dalam dua periode yakni:
1. periode tahun 2020; dan
2. periode tahun 2021-2024, berdasarkan restrukturisasi program yang dilaksanakan mulai tahun 2021 di seluruh kementerian/lembaga.
Kebutuhan pendanaan periode pertama tahun 2020 sebagaimana tertuang pada Tabel sebagai berikut:
Tabel 16: Kerangka Pendanaan Rencana Strategis Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen 2020
LABEL KODE PROGRAM/OUTPUT REALOKASI 2020
Program 023.03.06 Program Pendidikan PAUD Dasar dan Menengah 6.050,60
Kegiatan 2003 Pembinaan Sekolah Dasar 1.122,75
Kegiatan 2000 Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 944,48
Kegiatan 5627 Pembinaan Sekolah Menengah Atas 514,67
Kegiatan 5626 Pendidikan Khusus dan Pendidikan Masyarakat 698,16
Kegiatan 4272 Penyediaan Layanan Paud 358,60
Kegiatan 2005 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 350,26
Kegiatan 4074 Layanan Pengkajian, Pengembangan dan Pengendalian Mutu PAUD dan Dikmas 490,07
Kegiatan 5630 Peningkatan Layanan Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan untuk Seluruh Jenjang Pendidikan 1.571,61
Kegiatan 5628 Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan -
Kegiatan 2018 Penyediaan Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan -
Adapun kebutuhan pendanaan pada tahun 2021-2024, mengikuti restrukturisasi program yang dilaksanakan mulai tahun 2021 di seluruh kementerian/lembaga, tertuang pada Tabel sebagai berikut:
103
Tabel 17: Kebutuhan Pendanaan
No Program Indikasi Kebutuhan Pendanaan
Jumlah (Rp Miliar) 2021 2022 2023 2024
1 Program Dukungan Manajemen 1.634,52 1.683,55 1.734,06 1.786,08 6.838,20
2 Program Kualitas Pembelajaran 2.257,79 2.330,88 2.400,81 2.472,83 9.462,31
3 Program PAUD dan Wajib Belajar 12 Tahun 1.587,24 1.634,86 1.683,91 1.734,42 6.640,44
Jumlah 5.479,55 5.649,29 5.818,77 5.993,34 22.940,95
103
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
103
Tabel 17: Kebutuhan Pendanaan
No Program Indikasi Kebutuhan Pendanaan
Jumlah (Rp Miliar) 2021 2022 2023 2024
1 Program Dukungan Manajemen 1.634,52 1.683,55 1.734,06 1.786,08 6.838,20
2 Program Kualitas Pembelajaran 2.257,79 2.330,88 2.400,81 2.472,83 9.462,31
3 Program PAUD dan Wajib Belajar 12 Tahun 1.587,24 1.634,86 1.683,91 1.734,42 6.640,44
Jumlah 5.479,55 5.649,29 5.818,77 5.993,34 22.940,95
104
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
104
BAB V PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Tahun 2020-2024 ini disusun dalam rangka mendukung terwujudnya pembangunan Sumber Daya Manusia yang unggul dan berkarakter yang menjadi fokus pemerintah pada RPJMN IV. Oleh karena itu Renstra ini disusun untuk membawa perubahan dalam rangka: (1) penekanan fokus pada mutu pendidikan dan hasil belajar siswa; (2) penguatan peran Direktorat Jenderal sebagai unit utama di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memiliki mandat menyusun Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria untuk diikuti oleh Pemerintah Daerah selaku pelaksana layanan pendidikan; (3) penekanan pada program afirmasi terutama akses; dan (4) penguatan akuntabilitas dan transparansi.
Renstra ini menjabarkan visi Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen beserta sasaran program, arah kebijakan dan strategi untuk mencapai sasaran program yang ditargetkan. Dengan demikian Renstra ini menggambarkan secara jelas keterkaitan antara sasaran program, dan sasaran kegiatan, serta dilengkapi dengan indikator keberhasilannya guna mewujudkan akuntabilitas dan transparansi dalam pemanfaatan APBN.
Rencana Strategis (Renstra) Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen ini diharapkan untuk digunakan sebagai pedoman dan arah pembangunan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang hendak dicapai pada periode 2020 – 2024 baik bagi Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal. Selain itu Renstra Direktorat Jenderal ini merupakan dasar dan acuan bagi Unit Eselon II dan Unit Pelaksana Teknis didi lingkungan Direktorat Jenderal, ataupun sebagai pedoman bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam menyusun (1) Rencana Strategis; (2) Rencana Kerja (Renja) dan RKA-KL; (3) Rencana/Program Pembangunan bidang anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah; (4) Koordinasi perencanaan dan pengendalian kegiatan Pembangunan lingkup anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah; (5) Laporan Tahunan; dan (6) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Selain yang diuraikan di atas, Rencana Strategis (Renstra) Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen ini diharapkan bisa dipahami serta dimanfaatkan oleh seluruh unit kerja di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan
BAB VPENUTUP
105
Menengah, seluruh masyarakat, khususnya para pemangku kepentingan. Dengan demikian, banyak pihak dapat terlibat aktif secara efektif dan konstruktif dalam kegiatan pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, termasuk memberi kritik, evaluasi, dan rekomendasi. Pelibatan publik secara lebih aktif dan terintegrasi diharapkan mampu meningkatkan hasil pembangunan bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, selama lima tahun mendatang yang hasilnya bisa dirasakan oleh masyarakat seluruh Indonesia.
105
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
105
Menengah, seluruh masyarakat, khususnya para pemangku kepentingan. Dengan demikian, banyak pihak dapat terlibat aktif secara efektif dan konstruktif dalam kegiatan pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, termasuk memberi kritik, evaluasi, dan rekomendasi. Pelibatan publik secara lebih aktif dan terintegrasi diharapkan mampu meningkatkan hasil pembangunan bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, selama lima tahun mendatang yang hasilnya bisa dirasakan oleh masyarakat seluruh Indonesia.
106
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
106
LAM
PIRA
N
Lam
pira
n 1a
. Mat
riks d
an P
enda
naan
Ditj
en P
AUD,
Dik
das,
dan
Dik
men
Tah
un 2
020
Prog
ram
/ Ke
giat
an
Sasa
ran
Prog
ram
(Out
com
e)/S
asar
an k
egia
tan
(Out
put)/
Indi
kato
r (IK
SS,IK
P,IK
K)
Satu
an
Base
line
Targ
et
2020
Alok
asi 2
020
(R
p M
iliar
)
Unit
Pela
ksan
a
SS 1
M
enin
gkat
nya
pem
erat
aan
laya
nan
pend
idik
an d
i sel
uruh
jenj
ang
IKSS
1.1
An
gka
Part
isipa
si Ka
sar (
APK)
Pen
didi
kan
Anak
Usia
Din
i (PA
UD) 3
-6 ta
hun
%
36,
9
40,2
IKSS
1.2
An
gka
Part
isipa
si Ka
sar (
APK)
SD/
MI/S
DLB/
Sede
raja
t %
1
07,5
1
06,0
IKSS
1.3
An
gka
Part
isipa
si Ka
sar (
APK)
SM
P/M
Ts/S
MPL
B/Se
dera
jat
%
90,
6
92,
5
IKSS
1.4
An
gka
Part
isipa
si Ka
sar (
APK)
SM
A/SM
K/M
A/SM
LB/S
eder
ajat
%
8
4,0
8
6,2
SS 2
M
enin
gkat
nya
kual
itas p
embe
laja
ran
dan
rele
vans
i pen
didi
kan
di se
luru
h je
njan
g
IK
SS 2
.1
Nila
i rat
a-ra
ta ti
ngka
t pen
capa
ian
perk
emba
ngan
ana
k (5
-6 ta
hun)
ni
lai
2,8
3
,0
IKSS
2.2
Pe
rsen
tase
sisw
a de
ngan
nila
i Ase
smen
Kom
pete
nsi (
Liter
asi)
mem
enuh
i ko
mpe
tens
i min
imum
%
5
3,2
5
7,2
IKSS
2.3
Pe
rsen
tase
sisw
a de
ngan
nila
i Ase
smen
Kom
pete
nsi (
Num
eras
i) m
emen
uhi
kom
pete
nsi m
inim
um
%
22,
9
26,
5
IKSS
2.4
Ni
lai r
ata-
rata
has
il PI
SA: M
emba
ca
nila
i 3
71,0
IKSS
2.5
Ni
lai r
ata-
rata
has
il PI
SA: M
atem
atik
a ni
lai
379
,0
IKSS
2.6
Ni
lai r
ata-
rata
has
il PI
SA: S
ains
ni
lai
396
,0
SS 3
M
engu
atny
a ka
rakt
er p
eser
ta d
idik
IKSS
3.1
Pe
rsen
tase
satu
an p
endi
dika
n ya
ng m
emili
ki li
ngku
ngan
kon
dusif
dal
am
pem
bang
unan
kar
akte
r %
2
5,0
3
0,0
IKSS
3.2
Pe
rsen
tase
ting
kat p
emah
aman
nila
i-nila
i Pan
casil
a %
5
,0
10,
0
IKSS
3.3
Pe
rsen
tase
ting
kat p
emah
aman
kon
sep
Mer
deka
Bel
ajar
%
5
,0
10,
0
107
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
107
Prog
ram
/ Ke
giat
an
Sasa
ran
Prog
ram
(Out
com
e)/S
asar
an k
egia
tan
(Out
put)/
Indi
kato
r (IK
SS,IK
P,IK
K)
Satu
an
Base
line
Targ
et
2020
Alok
asi 2
020
(R
p M
iliar
)
Unit
Pela
ksan
a
023.
03.0
6 Pr
ogra
m P
endi
dika
n An
ak U
sia D
ini,
Pend
idik
an D
asar
, dan
Pen
didi
kan
Men
enga
h
6.0
50,6
0
Ditje
n PA
UD,
Dikd
as, d
an D
ikm
en
SP 3
.1
Men
ingk
atny
a Pe
rluas
an A
kses
Afir
mas
i Jen
jang
Pen
didi
kan
Anak
Usia
Din
i, Pe
ndid
ikan
Das
ar d
an M
enen
gah
sert
a Pe
rcep
atan
Waj
ib B
elaj
ar 1
2 Ta
hun
IKP
3.1.
1 Pe
rsen
tase
ana
k ke
las 1
SD/
MI/S
DLB
yang
per
nah
men
giku
ti TK
/ RA/
BA
(5-6
tahu
n)
%
63,
3
66,
5
Di
tjen
PAUD
, Di
kdas
, dan
Dik
men
IK
P 3.
1.2
Jum
lah
Kab/
Kota
den
gan
nila
i kin
erja
seko
lah
(Sco
re C
ard)
min
imum
75
(kat
egor
i tin
ggi)
kab/
kota
6,0
Ditje
n PA
UD,
Dikd
as, d
an D
ikm
en
IKP
3.1.
3 Ju
mla
h Pr
ovin
si de
ngan
nila
i kin
erja
seko
lah
(Sco
re C
ard)
min
imum
75
(kat
egor
i tin
ggi)
prov
insi
6
,0
Di
tjen
PAUD
, Di
kdas
, dan
Dik
men
SP
3.2
M
enin
gkat
nya
Mut
u sa
tuan
pen
didi
kan
jenj
ang
Pend
idik
an A
nak
Usia
Din
i, Pe
ndid
ikan
Das
ar d
an M
enen
gah
IKP
3.2.
1 Pe
rsen
tase
Sat
uan
Pend
idik
an je
njan
g PA
UD, S
D, S
MP,
SM
A, d
an S
LB d
enga
n ni
lai
Scor
e Ca
rd m
inim
um 7
5 (k
ateg
ori t
ingg
i) %
-
Ditje
n PA
UD,
Dikd
as, d
an D
ikm
en
IKP
3.2.
2 Ju
mla
h Sa
tuan
Pen
didi
kan
men
jadi
Sek
olah
Pen
gger
ak
seko
lah
-
Di
tjen
PAUD
, Di
kdas
, dan
Dik
men
SP
3.3
M
enin
gkat
nya
kual
itas p
embe
laja
ran
pada
jenj
ang
Pend
idik
an A
nak
Usia
Din
i, Pe
ndid
ikan
Das
ar d
an M
enen
gah
IKP
3.3.
1 Pe
rsen
tase
ting
kat p
enca
paia
n pe
rkem
bang
an a
nak
usia
5-6
tahu
n be
rkem
bang
se
suai
har
apan
%
5
2,7
5
8,7
Ditje
n PA
UD,
Dikd
as, d
an D
ikm
en
IKP
3.3.
2 Pe
rsen
tase
sisw
a de
ngan
nila
i Ase
smen
Kom
pete
nsi (
Liter
asi)
mem
enuh
i ko
mpe
tens
i min
imum
%
5
3,2
5
7,2
Ditje
n PA
UD,
Dikd
as, d
an D
ikm
en
IKP
3.3.
3 Pe
rsen
tase
sisw
a de
ngan
nila
i Ase
smen
Kom
pete
nsi (
Num
eras
i) m
emen
uhi
kom
pete
nsi m
inim
um
%
22,
9
26,
5
Di
tjen
PAUD
, Di
kdas
, dan
Dik
men
SP
3.4
M
enin
gkat
nya
Kara
kter
Pes
erta
Did
ik
IKP
3.4.
1 Pe
rsen
tase
satu
an p
endi
dika
n ya
ng m
emili
ki li
ngku
ngan
kon
dusif
dal
am
pem
bang
unan
kar
akte
r %
2
5,0
3
0,0
Ditje
n PA
UD,
Dikd
as, d
an D
ikm
en
IKP
3.4.
2 Pe
rsen
tase
sisw
a de
ngan
nila
i Sur
vei K
arak
ter m
emen
uhi t
ingk
at m
inim
um
%
5
7,2
Ditje
n PA
UD,
Dikd
as, d
an D
ikm
en
SP 3
.5
Terw
ujud
nya
peng
elol
aan
pend
idik
an y
ang
part
isipa
tif, t
rans
para
n da
n ak
unta
bel
pada
jenj
ang
Pend
idik
an A
nak
Usia
Din
i, Pe
ndid
ikan
Das
ar d
an M
enen
gah
108
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
108
Prog
ram
/ Ke
giat
an
Sasa
ran
Prog
ram
(Out
com
e)/S
asar
an k
egia
tan
(Out
put)/
Indi
kato
r (IK
SS,IK
P,IK
K)
Satu
an
Base
line
Targ
et
2020
Alok
asi 2
020
(R
p M
iliar
)
Unit
Pela
ksan
a
IKP
3.5.
1 Pe
rsen
tase
satu
an p
endi
dika
n ya
ng m
empe
role
h BO
S da
n m
elap
orka
n te
pat w
aktu
%
30
50
Ditje
n PA
UD,
Dikd
as, d
an D
ikm
en
IKP
3.5.
2 Pe
rsen
tase
satu
an p
endi
dika
n ya
ng m
elak
ukan
pen
erap
an B
OS-N
on-T
unai
%
1,8
Di
tjen
PAUD
, Di
kdas
, dan
Dik
men
IK
P 3.
5.3
Pers
enta
se p
rov/
kab/
kota
yan
g m
empe
rtim
bang
kan
Nera
ca P
endi
dika
n Da
erah
(N
PD) s
ebag
ai d
asar
pen
gam
bila
n ke
putu
san
%
55
Ditje
n PA
UD,
Dikd
as, d
an D
ikm
en
IKP
3.5.
4 Pe
rsen
tase
Dat
a Po
kok
Pend
idik
an A
nak
Usia
Din
i, Da
sar d
an M
enen
gah
yang
Ak
urat
, Ter
baru
kan
dan
Berk
elan
juta
n %
95
Di
tjen
PAUD
, Di
kdas
, dan
Dik
men
SP
3.6
Te
rwuj
udny
a ta
ta k
elol
a Di
tjen
Pend
idik
an A
nak
Usia
Din
i, Pe
ndid
ikan
Das
ar d
an
Men
enga
h ya
ng b
erku
alita
s
IKP
3.6.
1 Pr
edik
at S
AKIP
Ditj
en P
endi
dika
n An
ak U
sia D
ini,
Pend
idik
an D
asar
dan
Men
enga
h m
inim
al B
B pr
edik
at
BB
B
B
Di
tjen
PAUD
, Di
kdas
, dan
Dik
men
IK
P 3.
6.2
Jum
lah
Satk
er d
i Ditj
en P
endi
dika
n An
ak U
sia D
ini,
Pend
idik
an D
asar
dan
Pe
ndid
ikan
Men
enga
h m
enda
patk
an p
redi
kat Z
I- W
BK/W
BBM
sa
tker
11
Ditje
n PA
UD,
Dikd
as, d
an D
ikm
en
4272
Pe
nyed
ia La
yana
n PA
UD
3
58,6
0
SK
1
Ters
edia
nya
laya
nan
Pend
idik
an A
nak
Usia
Din
i yan
g m
erat
a da
n be
rkua
litas
IKK
1.1
Jum
lah
Pese
rta
Didi
k us
ia 3
-6 ta
hun
yang
men
giku
ti m
ener
ima
BOP
PAUD
ju
ta o
rang
6
,4
6,9
Dit.P
AUD
IKK
1.2
Jum
lah
Kab/
Kota
den
gan
Pers
enta
se S
iswa
Kela
s 1 y
ang
mel
alui
TK/
RA/B
A di
ata
s 50
%
kab/
kota
5
1,0
1
03,0
Dit.P
AUD
IKK
1.3
Jum
lah
Kab/
Kota
den
gan
APK
PAUD
(3-6
tahu
n) d
i ata
s 53,
1%
kab/
kota
8
4,0
1
04,0
1
03,4
7
Dit.P
AUD
IKK
1.4
Jum
lah
PAUD
yan
g m
enja
di S
ekol
ah P
engg
erak
Le
mba
ga
-
145
,80
Di
t.PAU
D
IKK
1.5
Nila
i rat
a-ra
ta ti
ngka
t pen
capa
ian
perk
emba
ngan
ana
k (5
-6 ta
hun)
ni
lai
2,8
3
,0
31,
20
Dit.P
AUD
IKK
1.6
Pers
enta
se P
AUD
yang
mem
iliki
nila
i kin
erja
seko
lah
(Sco
re C
ard)
min
imal
75
(Kat
egor
i San
gat T
ingg
i) %
- 8
,02
Di
t.PAU
D
IKK
1.7
Pers
enta
se sa
tuan
PAU
D ya
ng m
ener
apka
n ev
alua
si pe
sert
a di
dik
berk
emba
ng
sesu
ai h
arap
an
%
- 2
0,0
1
4,38
Di
t.PAU
D
IKK
1.8
Pers
enta
se sa
tuan
PAU
D ya
ng m
enye
leng
gara
kan
laya
nan
Holis
tik In
tegr
atif
%
19,
0
25,
0
19,
21
Dit.P
AUD
109
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
109
Prog
ram
/ Ke
giat
an
Sasa
ran
Prog
ram
(Out
com
e)/S
asar
an k
egia
tan
(Out
put)/
Indi
kato
r (IK
SS,IK
P,IK
K)
Satu
an
Base
line
Targ
et
2020
Alok
asi 2
020
(R
p M
iliar
)
Unit
Pela
ksan
a
IKK
1.9
Pers
enta
se d
ata
poko
k pe
ndid
ikan
PAU
D ya
ng a
kura
t, te
rbar
ukan
dan
be
rkel
anju
tan
%
70,
0
80,
0
36,
52
Dit.P
AUD
2003
Pe
mbi
naan
Seko
lah
Dasa
r
1.4
09,3
0
SK
2
Ters
edia
nya
laya
nan
Pend
idik
an S
ekol
ah D
asar
yan
g m
erat
a da
n be
rkua
litas
IKK
2.1
Jum
lah
Kab/
Kota
den
gan
APK
SD/M
I/SDL
B se
kura
ng-k
uran
gnya
100
%
kab/
kota
3
81,0
3
91,0
7
62,5
7
Dit.S
D IK
K 2.
2 Ju
mla
h SD
yan
g m
enja
di S
ekol
ah P
engg
erak
se
kola
h
- 1
1,92
Di
t.SD
IKK
2.3
Pers
enta
se S
D ya
ng m
emili
ki n
ilai k
iner
ja se
kola
h (S
core
Car
d) m
inim
al 7
5 (K
ateg
ori
Sang
at T
ingg
i) %
- 2
0,75
Di
t.SD
IKK
2.4
Pers
enta
se si
swa
SD d
enga
n ni
lai A
sesm
en K
ompe
tens
i (Lit
eras
i) m
emen
uhi
kom
pete
nsi m
inim
um
%
50,
0
53,
0
15,
12
Dit.S
D
IKK
2.5
Pers
enta
se si
swa
SD d
enga
n ni
lai A
sesm
en K
ompe
tens
i (Nu
mer
asi)
mem
enuh
i ko
mpe
tens
i min
imum
%
26,
5
- Di
t.SD
IKK
2.6
Pers
enta
se S
D ya
ng m
engg
unak
an p
eral
atan
TIK
(kom
pute
r) da
lam
pro
ses
pem
bela
jara
n %
3
6,0
6
2,5
4
33,3
7
Dit.S
D
IKK
2.7
Pers
enta
se S
D ya
ng m
emili
ki li
ngku
ngan
kon
dusif
dal
am p
emba
ngun
an k
arak
ter
%
25,
0
30,
0
79,
46
Dit.S
D
IKK
2.8
Pers
enta
se d
ata
poko
k pe
ndid
ikan
SD
yang
aku
rat,
terb
aruk
an d
an b
erke
lanj
utan
%
9
5,0
9
5,1
8
6,11
Di
t.SD
2000
Pe
mbi
naan
Seko
lah
Men
enga
h Pe
rtam
a
944
,48
SK 3
Te
rsed
iany
a la
yana
n Pe
ndid
ikan
Sek
olah
Men
enga
h Pe
rtam
a ya
ng m
erat
a da
n be
rkua
litas
IKK
3.1
Jum
lah
Kab/
Kota
den
gan
APK
SMP/
MTs
/SM
PLB
seku
rang
-kur
angn
ya 1
00%
ka
b/ko
ta
307
,0
317
,0
465
,89
Di
t.SM
P IK
K 3.
2 Ju
mla
h SM
P ya
ng m
enja
di S
ekol
ah P
engg
erak
se
kola
h
- 3
0,23
Di
t.SM
P IK
K 3.
3 Pe
rsen
tase
SM
P ya
ng m
emili
ki n
ilai k
iner
ja se
kola
h (S
core
Car
d) m
inim
al 7
5 (K
ateg
ori S
anga
t Tin
ggi)
%
-
55,
11
Dit.S
MP
IKK
3.4
Pers
enta
se si
swa
SMP
deng
an n
ilai A
sesm
en K
ompe
tens
i (Lit
eras
i) m
emen
uhi
kom
pete
nsi m
inim
um
%
50,
0
53,
0
- Di
t.SM
P
IKK
3.5
Pers
enta
se si
swa
SMP
deng
an n
ilai A
sesm
en K
ompe
tens
i (Nu
mer
asi)
mem
enuh
i ko
mpe
tens
i min
imum
%
26,
5
- Di
t.SM
P
110
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
110
Prog
ram
/ Ke
giat
an
Sasa
ran
Prog
ram
(Out
com
e)/S
asar
an k
egia
tan
(Out
put)/
Indi
kato
r (IK
SS,IK
P,IK
K)
Satu
an
Base
line
Targ
et
2020
Alok
asi 2
020
(R
p M
iliar
)
Unit
Pela
ksan
a
IKK
3.6
Pers
enta
se S
MP
yang
men
ggun
akan
per
alat
an T
IK (k
ompu
ter)
dala
m p
rose
s pe
mbe
laja
ran
%
52,
0
62,
5
271
,40
Di
t.SM
P
IKK
3.7
Pers
enta
se S
MP
yang
mem
iliki
ling
kung
an k
ondu
sif d
alam
pem
bang
unan
kar
akte
r %
2
5,0
3
0,0
3
4,97
Di
t.SM
P
IKK
3.8
Pers
enta
se d
ata
poko
k pe
ndid
ikan
SM
P ya
ng a
kura
t, te
rbar
ukan
dan
ber
kela
njut
an
%
94,
5
95,
2
86,
87
Dit.S
MP
5627
Pe
mbi
naan
Seko
lah
Men
enga
h At
as
5
14,6
7
SK
4
Ters
edia
nya
laya
nan
Pend
idik
an S
ekol
ah M
enen
gah
Atas
yan
g m
erat
a da
n be
rkua
litas
IKK
4.1
Jum
lah
kab/
kota
den
gan
APK
SMA/
MA/
SMLB
seku
rang
-kur
angn
ya 9
5%
kab/
kota
2
09,0
2
19,0
2
56,4
2
Dit.S
MA
IKK
4.2
Jum
lah
SMA
yang
men
jadi
Sek
olah
Pen
gger
ak
seko
lah
-
44,
15
Dit.S
MA
IKK
4.3
Pers
enta
se S
MA
yang
mem
iliki
nila
i kin
erja
seko
lah
(Sco
re C
ard)
min
imal
75
(Kat
egor
i San
gat T
ingg
i) %
- 4
7,97
Di
t.SM
A
IKK
4.4
Pers
enta
se si
swa
SMA
deng
an n
ilai A
sesm
en K
ompe
tens
i (Lit
eras
i) m
emen
uhi
kom
pete
nsi m
inim
um
%
50,
0
53,
0
- Di
t.SM
A
IKK
4.5
Pers
enta
se si
swa
SMA
deng
an n
ilai A
sesm
en K
ompe
tens
i (Nu
mer
asi)
mem
enuh
i ko
mpe
tens
i min
imum
%
26,
5
- Di
t.SM
A
IKK
4.6
Pers
enta
se S
MA
yang
men
ggun
akan
per
alat
an T
IK (k
ompu
ter)
dala
m p
rose
s pe
mbe
laja
ran
%
71,
7
73,
8
- Di
t.SM
A
IKK
4.7
Pers
enta
se S
MA
yang
mem
iliki
ling
kung
an k
ondu
sif d
alam
pem
bang
unan
kar
akte
r %
2
5,0
3
0,0
7
3,66
Di
t.SM
A
IKK
4.8
Pers
enta
se d
ata
poko
k pe
ndid
ikan
SM
A ya
ng a
kura
t, te
rbar
ukan
dan
ber
kela
njut
an
%
95,
0
95,
1
92,
46
Dit.S
MA
5626
Pe
mbi
naan
Pen
didi
kan
Mas
yara
kat d
an P
endi
dika
n Kh
usus
411
,61
SK 5
Te
rsed
iany
a la
yana
n Pe
ndid
ikan
mas
yara
kat d
an P
endi
dika
n Kh
usus
yan
g m
erat
a da
n be
rkua
litas
IKK
5.1
Jum
lah
SLB/
SKB
yang
men
jadi
Sek
olah
Pen
gger
ak
Lem
baga
- 3
4,30
Di
t.PM
PK
IKK
5.2
Pers
enta
se S
LB y
ang
mem
iliki
nila
i kin
erja
seko
lah
(Sco
re C
ard)
min
imal
75
(Kat
egor
i San
gat T
ingg
i) %
- 1
17,1
7
Dit.P
MPK
IKK
5.3
Pers
enta
se S
LB y
ang
men
ggun
akan
per
alat
an T
IK (k
ompu
ter)
dala
m p
rose
s pe
mbe
laja
ran
%
5,2
9
,7
21,
84
Dit.P
MPK
111
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
111
Prog
ram
/ Ke
giat
an
Sasa
ran
Prog
ram
(Out
com
e)/S
asar
an k
egia
tan
(Out
put)/
Indi
kato
r (IK
SS,IK
P,IK
K)
Satu
an
Base
line
Targ
et
2020
Alok
asi 2
020
(R
p M
iliar
)
Unit
Pela
ksan
a
IKK
5.4
Pers
enta
se S
LB y
ang
mem
iliki
ling
kung
an k
ondu
sif d
alam
pem
bang
unan
kar
akte
r %
30,
0
0,9
7
Dit.P
MPK
IKK
5.5
Jum
lah
Pem
erin
tah
Daer
ah y
ang
Mel
aksa
naka
n Pe
mbi
naan
Pen
didi
kan
Kese
tara
an
pem
da
51
4
68,
99
Dit.P
MPK
IKK
5.6
Jum
lah
Oran
g De
was
a Ya
ng M
enda
pat L
ayan
an P
endi
dika
n Ke
aksa
raan
or
ang
94
.500
9
5,68
Di
t.PM
PK
IKK
5.7
Pers
enta
se d
ata
poko
k pe
ndid
ikan
SLB
yan
g ak
urat
, ter
baru
kan
dan
berk
elan
juta
n %
9
8,7
9
8,9
7
2,65
Di
t.PM
PK
2005
Du
kung
an M
anaj
emen
dan
Pel
aksa
naan
Tug
as T
ekni
s Lai
nnya
Ditj
en P
endi
dika
n An
ak U
sia D
ini,
Pend
idik
an D
asar
, dan
Pe
ndid
ikan
Men
enga
h
3
50,2
6
SK 6
M
engu
atny
a ta
ta k
elol
a da
n sis
tem
pen
gend
alia
n m
anaj
emen
di l
ingk
unga
n Di
tjen
PAUD
, Dik
das,
dan
Dikm
en
IKK
6.1
Pers
enta
se sa
tuan
pen
didi
kan
pene
rima
dana
BOS
dar
i tot
al sa
tuan
pen
didi
kan
yang
ber
sedi
a/tid
ak m
enol
ak B
OS
%
9
9,0
2
55,7
8
Setd
itjen
IKK
6.2
Jum
lah
prov
insi/
kab/
kota
yan
g di
fasil
itasi
untu
k m
engg
unak
an n
erac
a pe
ndid
ikan
/mat
riks d
aera
h se
baga
i das
ar p
enga
mbi
lan
kepu
tasa
n pe
ngan
ggar
an/
kebi
jaka
n pe
ndid
ikan
prov
/kab
/k
ota
30
0
7,1
1
Setd
itjen
IKK
6.3
Rata
-rata
Pre
dika
t Sak
ip S
atke
r min
imal
BB
pred
ikat
B
B
BB
-
Setd
itjen
IKK
6.4
Jum
lah
Satk
er y
ang
dibi
na m
enuj
u W
BK
satk
er
69,
0
-
IKK
6.5
Rata
-rata
nila
i Kin
erja
Ang
gara
n at
as P
elak
sana
an R
KAKL
mas
ing-
mas
ing
Satk
er
min
imal
80
nila
i 8
0,0
8
1,0
-
Setd
itjen
IKK
6.6
Pers
enta
se d
ata
poko
k pe
ndid
ikan
das
ar d
an m
enen
gah
yang
aku
rat,
terb
aruk
an
dan
berk
elan
juta
n %
9
5,0
9
5,2
8
7,37
Se
tditj
en
4273
La
yana
n Pe
ngka
jian,
Pen
gem
bang
an d
an P
enge
ndal
ian
Mut
u PA
UD
4
90,0
7
SK
7
Men
ingk
atny
a pe
njam
inan
mut
u pe
ndid
ikan
ana
k us
ia d
ini d
an p
endi
dika
n m
asya
raka
t
IKK
7.1
Pers
enta
se le
mba
ga P
AUD
dan
Dikm
as y
ang
tela
h di
peta
kan
mut
u pe
ndid
ikan
nya
%
3
5,0
1
02,3
0
BPPA
UD
IKK
7.2
Pers
enta
se le
mba
ga P
AUD
dan
Dikm
as y
ang
tela
h di
supe
rvisi
mut
u pe
ndid
ikan
nya
%
3
5,0
-
BPPA
UD
IKK
7.3
Pers
enta
se le
mba
ga P
AUD
dan
Dikm
as y
ang
tela
h di
fasil
itasi
mut
u pe
ndid
ikan
nya
berd
asar
kan
SNP
%
3
5,0
3
5,42
BP
PAUD
112
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
112
Prog
ram
/ Ke
giat
an
Sasa
ran
Prog
ram
(Out
com
e)/S
asar
an k
egia
tan
(Out
put)/
Indi
kato
r (IK
SS,IK
P,IK
K)
Satu
an
Base
line
Targ
et
2020
Alok
asi 2
020
(R
p M
iliar
)
Unit
Pela
ksan
a
IKK
7.4
Pers
enta
se k
ab/k
ota
yang
dat
a po
kok
pend
idik
an a
nak
usia
din
i aku
rat,
terb
aruk
an
dan
berk
elan
juta
n %
80,
0
352
,35
BP
PAUD
5630
Pe
ning
kata
n La
yana
n Pe
ngem
bang
an P
enja
min
an M
utu
Pend
idik
an u
ntuk
Se
luru
h Je
njan
g Pe
ndid
ikan
1.5
71,6
1
SK 8
M
enin
gkat
nya
penj
amin
an m
utu
pend
idik
an d
i sel
uruh
jenj
ang
pend
idik
an
IK
K 8.
1 Pe
rsen
tase
Sat
uan
Pend
idik
an (j
enja
ng S
D, S
MP,
SM
A, d
an S
LB) y
ang
mem
iliki
ki
nerja
seko
lah
(inde
ks m
utu)
min
imal
75
%
2
6,5
3
55,4
2
LPM
P
IKK
8.2
Pers
enta
se k
esen
jang
an h
asil
AKM
dan
Sur
vey
Kara
kter
ant
ara
seko
lah
deng
an
kine
rja te
rbai
k da
n ki
nerja
terb
uruk
%
5,0
-
LPM
P
IKK
8.3
Pers
enta
se k
ab/k
ota
yang
dat
a po
kok
pend
idik
an d
asar
dan
men
enga
h ak
urat
, te
rbar
ukan
dan
ber
kela
njut
an
%
9
5,0
1
.216
,19
LP
MP
113
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
113
Lam
pira
n 1b
. Mat
riks d
an P
enda
naan
Ditj
en P
AUD,
Dik
das,
dan
Dik
men
Tah
un 2
021-
2024
Prog
ram
/ Ke
giat
an
Sasa
ran
Prog
ram
(Out
com
e)/S
asar
an
kegi
atan
(Out
put)/
Indi
kato
r (IK
SS,IK
P,IK
K)
Satu
an
Base
line
Targ
et
Alok
asi (
Rp M
iliar
) Un
it Pe
laks
ana
2021
20
22
2023
20
24
2021
20
22
2023
20
24
SS 1
M
enin
gkat
nya
pem
erat
aan
laya
nan
pend
idik
an d
i sel
uruh
jenj
ang
IKSS
1.1
An
gka
Part
isipa
si Ka
sar (
APK)
Pen
didi
kan
Anak
Usia
Din
i (PA
UD) 3
-6 ta
hun
%
36,
93
42,6
2 45
,21
47
,81
53
,10
IKSS
1.2
An
gka
Part
isipa
si Ka
sar (
APK)
SD
/MI/S
DLB/
Sede
raja
t %
10
7,46
1
04,4
8
102
,98
1
01,4
9
100,
00
IKSS
1.3
An
gka
Part
isipa
si Ka
sar (
APK)
SM
P/M
Ts/S
MPL
B/Se
dera
jat
%
90,
57
94,3
4
96,2
3
98,1
1
100,
00
IKSS
1.4
An
gka
Part
isipa
si Ka
sar (
APK)
SM
A/SM
K/M
A/SM
LB/S
eder
ajat
%
8
3,98
88
,39
90
,59
92
,80
95
,00
SS 2
M
enin
gkat
nya
kual
itas p
embe
laja
ran
dan
rele
vans
i pen
didi
kan
di se
luru
h je
njan
g
IKSS
2.1
Ni
lai r
ata-
rata
ting
kat p
enca
paia
n pe
rkem
bang
an a
nak
(5-6
tahu
n)
nila
i 2,
75
3
4
4
4
IKSS
2.2
Pe
rsen
tase
sisw
a de
ngan
nila
i Ase
smen
Ko
mpe
tens
i (Lit
eras
i) m
emen
uhi
kom
pete
nsi m
inim
um
%
53,
2
58,2
59
,2
60,2
61
,2
IKSS
2.3
Pe
rsen
tase
sisw
a de
ngan
nila
i Ase
smen
Ko
mpe
tens
i (Nu
mer
asi)
mem
enuh
i ko
mpe
tens
i min
imum
%
22,
9
27,4
28
,3
29,2
30
,1
IKSS
2.4
Ni
lai r
ata-
rata
has
il PI
SA: M
emba
ca
nila
i 37
1 3
94
-
-
396
IKSS
2.5
Ni
lai r
ata-
rata
has
il PI
SA: M
atem
atik
a ni
lai
379
385
38
8
IKSS
2.6
Ni
lai r
ata-
rata
has
il PI
SA: S
ains
ni
lai
396
399
40
2
SS 3
M
engu
atny
a ka
rakt
er p
eser
ta d
idik
IKSS
3.1
Pe
rsen
tase
satu
an p
endi
dika
n ya
ng
mem
iliki
ling
kung
an k
ondu
sif d
alam
pe
mba
ngun
an k
arak
ter
%
25
35
40
45
50
114
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
114
Prog
ram
/ Ke
giat
an
Sasa
ran
Prog
ram
(Out
com
e)/S
asar
an
kegi
atan
(Out
put)/
Indi
kato
r (IK
SS,IK
P,IK
K)
Satu
an
Base
line
Targ
et
Alok
asi (
Rp M
iliar
) Un
it Pe
laks
ana
2021
20
22
2023
20
24
2021
20
22
2023
20
24
IKSS
3.2
Pe
rsen
tase
ting
kat p
emah
aman
nila
i-nila
i Pa
ncas
ila
%
5
15
23
31
40
IKSS
3.3
Pe
rsen
tase
ting
kat p
emah
aman
kon
sep
Mer
deka
Bel
ajar
%
5
15
23
31
40
023.
03.0
6 Pr
ogra
m P
endi
dika
n An
ak U
sia D
ini,
Pend
idik
an D
asar
, dan
Pen
didi
kan
Men
enga
h
5
.479
,55
5
.649
,29
5
.818
,77
5
.993
,34
Di
tjen
PAUD
, Di
kdas
, dan
Di
kmen
1
Prog
ram
Duk
unga
n M
anaj
emen
1
.634
,52
1
.683
,55
1
.734
,06
1
.786
,08
SP 1
.1
Terw
ujud
nya
tata
kel
ola
Kem
endi
kbud
yan
g be
rkua
litas
IKP
1.1.
1 Pr
edik
at A
kunt
abili
tas K
iner
ja K
emen
dikb
ud
Pred
ikat
B
B
BB
A
A
A
Di
tjen
PAUD
, Di
kdas
, dan
Di
kmen
IK
P 1.
1.2
Opin
i Lap
oran
Keu
anga
n Ke
men
dikb
ud
Opin
i W
TP
WTP
W
TP
WTP
W
TP
Ditje
n PA
UD,
Dikd
as, d
an
Dikm
en
IKP
1.1.
3 Ka
tego
ri ca
paia
n ki
nerja
ang
gara
n at
as
pela
ksan
aan
RKA
Kem
endi
kbud
Ka
tego
ri S
anga
t Ba
ik
Sang
at
Baik
Sa
ngat
Ba
ik
Sang
at
Baik
Sa
ngat
Ba
ik
Ditje
n PA
UD,
Dikd
as, d
an
Dikm
en
IKP
1.1.
9 Pe
rsen
tase
ang
gara
ntra
nsfe
r dae
rah
bida
ng
pend
idik
an y
ang
disa
lurk
an la
ngsu
ng k
e re
keni
ng se
kola
h
%
- 20
2
2
23
35
Di
tjen
PAUD
, Di
kdas
, dan
Di
kmen
IK
P 1.
1.11
Pe
rsen
tase
ped
ayag
unaa
n da
n pe
laya
nan
data
pok
ok P
endi
dika
n da
n Ke
buda
yaan
%
-
68,8
0
79,2
0
89,6
0
100
Di
tjen
PAUD
, Di
kdas
, dan
Di
kmen
2
Prog
ram
Kua
litas
Pem
bela
jara
n
2
.257
,79
2
.330
,88
2
.400
,81
2
.472
,83
SP 2
.3
Men
ingk
atny
a ku
alita
s pem
bela
jara
n pa
da
jenj
ang
Pend
idik
an A
nak
Usia
Din
i, Pe
ndid
ikan
Das
ar d
an M
enen
gah
115
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
115
Prog
ram
/ Ke
giat
an
Sasa
ran
Prog
ram
(Out
com
e)/S
asar
an
kegi
atan
(Out
put)/
Indi
kato
r (IK
SS,IK
P,IK
K)
Satu
an
Base
line
Targ
et
Alok
asi (
Rp M
iliar
) Un
it Pe
laks
ana
2021
20
22
2023
20
24
2021
20
22
2023
20
24
IKP
2.3.
1 Pe
rsen
tase
ting
kat p
enca
paia
n pe
rkem
bang
an a
nak
usia
5-6
tahu
n be
rkem
bang
sesu
ai h
arap
an
%
52,
70
64,7
0
70,7
0 76
,70
85,0
0
Di
tjen
PAUD
, Di
kdas
, dan
Di
kmen
IK
P 2.
3.2
Pers
enta
se si
swa
deng
an n
ilai A
sesm
en
Kom
pete
nsi (
Liter
asi)
mem
enuh
i ko
mpe
tens
i min
imum
ka
b/ko
ta
53
58,2
0
59,2
0 60
,20
61,2
0
Di
tjen
PAUD
, Di
kdas
, dan
Di
kmen
IK
P 2.
3.3
Pers
enta
se si
swa
deng
an n
ilai A
sesm
en
Kom
pete
nsi (
Num
eras
i) m
emen
uhi
kom
pete
nsi m
inim
um
prov
insi
23
27,4
0
28,3
0 29
,20
30,1
0
Di
tjen
PAUD
, Di
kdas
, dan
Di
kmen
3
Prog
ram
PAU
D da
n W
ajib
Bel
ajar
12
Tahu
n
1
.587
,24
1
.634
,86
1
.683
,91
1
.734
,42
SP 3
.1
Men
ingk
atny
a Pe
rluas
an A
kses
Afir
mas
i Je
njan
g Pe
ndid
ikan
Ana
k Us
ia D
ini,
Pend
idik
an D
asar
dan
Men
enga
h se
rta
Perc
epat
an W
ajib
Bel
ajar
12
Tahu
n
IKP
3.1.
1 Ra
sio A
ngka
Par
tisip
asi K
asar
(APK
) jen
jang
pe
ndid
ikan
SM
A/SM
K/se
dera
jat 2
0%
term
iskin
dan
20%
terk
aya
rasio
0,71
0,
73
0,75
0,
78
Ditje
n PA
UD,
Dikd
as, d
an
Dikm
en
IKP
3.1.
2 Pe
rsen
tase
ana
k ke
las 1
SD/
MI/S
DLB
yang
pe
rnah
men
giku
ti TK
/ RA/
BA
(5-6
tahu
n)
%
68
,06
69
,63
71
,20
72
,77
IKP
3.1.
3 Ju
mla
h Ka
b/Ko
ta d
enga
n ni
lai k
iner
ja
seko
lah
(Sco
re C
ard)
min
imum
75
(kat
egor
i tin
ggi)
kab/
kota
56
106
1
56
206
Di
tjen
PAUD
, Di
kdas
, dan
Di
kmen
IK
P 3.
1.4
Jum
lah
Prov
insi
deng
an n
ilai k
iner
ja se
kola
h (S
core
Car
d) m
inim
um 7
5 (k
ateg
ori t
ingg
i) pr
ovin
si
10
14
17
20
Ditje
n PA
UD,
Dikd
as, d
an
Dikm
en
SP 3
.2
Men
ingk
atny
a M
utu
satu
an p
endi
dika
n je
njan
g Pe
ndid
ikan
Ana
k Us
ia D
ini,
Pend
idik
an D
asar
dan
Men
enga
h
IKP
3.2.
1 Pe
rsen
tase
Sat
uan
Pend
idik
an je
njan
g PA
UD, S
D, S
MP,
SM
A, d
an S
LB d
enga
n ni
lai
Scor
e Ca
rd m
inim
um 7
5 (k
ateg
ori t
ingg
i) %
5
10
15
20
Ditje
n PA
UD,
Dikd
as, d
an
Dikm
en
116
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
116
Prog
ram
/ Ke
giat
an
Sasa
ran
Prog
ram
(Out
com
e)/S
asar
an
kegi
atan
(Out
put)/
Indi
kato
r (IK
SS,IK
P,IK
K)
Satu
an
Base
line
Targ
et
Alok
asi (
Rp M
iliar
) Un
it Pe
laks
ana
2021
20
22
2023
20
24
2021
20
22
2023
20
24
IKP
3.2.
2 Ju
mla
h Sa
tuan
Pen
didi
kan
men
jadi
Sek
olah
Pe
ngge
rak
seko
lah
4.
503
6.
614
8.
729
10
.000
Di
tjen
PAUD
, Di
kdas
, dan
Di
kmen
SP
3.3
M
enin
gkat
nya
Kara
kter
Pes
erta
Did
ik
IKP
3.3.
1 Pe
rsen
tase
satu
an p
endi
dika
n ya
ng
mem
iliki
ling
kung
an k
ondu
sif d
alam
pe
mba
ngun
an k
arak
ter
%
25
35
40
45
50
Di
tjen
PAUD
, Di
kdas
, dan
Di
kmen
IKP
3.3.
2 Pe
rsen
tase
sisw
a de
ngan
nila
i Sur
vei
Kara
kter
mem
enuh
i tin
gkat
min
imum
%
58,2
59
,2
60,2
61
,2
Ditje
n PA
UD,
Dikd
as, d
an
Dikm
en
SP 3
.4
Terw
ujud
nya
peng
elol
aan
pend
idik
an y
ang
part
isipa
tif, t
rans
para
n da
n ak
unta
bel p
ada
jenj
ang
Pend
idik
an A
nak
Usia
Din
i, Pe
ndid
ikan
Das
ar d
an M
enen
gah
IKP
3.4.
1 Pe
rsen
tase
satu
an p
endi
dika
n ya
ng
mem
pero
leh
BOS
dan
mel
apor
kan
tepa
t w
aktu
%
30
60
10
0 10
0 10
0
Di
tjen
PAUD
, Di
kdas
, dan
Di
kmen
IKP
3.4.
2 Pe
rsen
tase
satu
an p
endi
dika
n ya
ng
mel
akuk
an p
ener
apan
BOS
-Non
-Tun
ai
%
15
,86
29,9
2 43
,98
58,0
4
Di
tjen
PAUD
, Di
kdas
, dan
Di
kmen
IKP
3.4.
3
Pers
enta
se p
rov/
kab/
kota
yan
g m
empe
rtim
bang
kan
Nera
ca P
endi
dika
n Da
erah
(NPD
) seb
agai
das
ar p
enga
mbi
lan
kepu
tusa
n
%
60
68
73
82
Ditje
n PA
UD,
Dikd
as, d
an
Dikm
en
IKP
3.4.
4 Pe
rsen
tase
Dat
a Po
kok
Pend
idik
an A
nak
Usia
Din
i, Da
sar d
an M
enen
gah
yang
Ak
urat
, Ter
baru
kan
dan
Berk
elan
juta
n %
95
95
95
96
Ditje
n PA
UD,
Dikd
as, d
an
Dikm
en
4272
Pe
nyed
ia La
yana
n PA
UD
440
,73
4
53,9
5
467
,57
4
81,6
0
SK 1
Te
rsed
iany
a la
yana
n Pe
ndid
ikan
Ana
k Us
ia
Dini
yan
g m
erat
a da
n be
rkua
litas
4
40,7
3
453
,95
4
67,5
7
481
,60
117
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
117
Prog
ram
/ Ke
giat
an
Sasa
ran
Prog
ram
(Out
com
e)/S
asar
an
kegi
atan
(Out
put)/
Indi
kato
r (IK
SS,IK
P,IK
K)
Satu
an
Base
line
Targ
et
Alok
asi (
Rp M
iliar
) Un
it Pe
laks
ana
2021
20
22
2023
20
24
2021
20
22
2023
20
24
IKK
1.1
Jum
lah
Pese
rta
Didi
k us
ia 3
-6 ta
hun
yang
m
engi
kuti
men
erim
a BO
P PA
UD
juta
ora
ng
6,4
8
,7
10,
0
11,
2
12,
7
4.4
75,5
0
-
-
-
DAK
Non
Fisik
IKK
1.2
Jum
lah
Kab/
Kota
den
gan
Pers
enta
se S
iswa
Kela
s 1 y
ang
mel
alui
TK/
RA/B
A di
ata
s 50%
ka
b/ko
ta
51,
0
154
2
06
257
2
67
30,
44
31,
35
32,
29
33,
26
Dit.P
AUD
IKK
1.3
Jum
lah
Kab/
Kota
den
gan
APK
PAUD
(3-6
ta
hun)
di a
tas 5
3,1%
ka
b/ko
ta
84,
0
135
1
55
175
1
95
14,
38
14,
82
15,
26
15,
72
Dit.P
AUD
IKK
1.4
Jum
lah
PAUD
yan
g m
enja
di S
ekol
ah
Peng
gera
k Le
mba
ga
6
26
776
9
26
1.0
76
36,
08
37,
16
38,
27
39,
42
Dit.P
AUD
IKK
1.5
Nila
i rat
a-ra
ta ti
ngka
t pen
capa
ian
perk
emba
ngan
ana
k (5
-6 ta
hun)
ni
lai
2,7
5
3.2
5
3.5
3
.7
4,0
0
18,
27
18,
82
19,
38
19,
96
Dit.P
AUD
IKK
1.6
Pers
enta
se P
AUD
yang
mem
iliki
nila
i kin
erja
se
kola
h (S
core
Car
d) m
inim
al 7
5 (K
ateg
ori
Sang
at T
ingg
i) %
5,0
1
0,0
1
5,0
2
0,0
1
94,9
7
200
,82
2
06,8
4
213
,05
Di
t.PAU
D
IKK
1.7
Pers
enta
se sa
tuan
PAU
D ya
ng m
ener
apka
n ev
alua
si pe
sert
a di
dik
berk
emba
ng se
suai
ha
rapa
n %
-
4
0
55
6
5
80
8
7,08
8
9,69
9
2,38
9
5,15
Di
t.PAU
D
IKK
1.8
Pers
enta
se sa
tuan
PAU
D ya
ng
men
yele
ngga
raka
n la
yana
n Ho
listik
In
tegr
atif
%
19,
0
35
4
7
60
7
5
19,
21
19,
78
20,
38
20,
99
Dit.P
AUD
IKK
1.9
Pers
enta
se d
ata
poko
k pe
ndid
ikan
PAU
D ya
ng a
kura
t, te
rbar
ukan
dan
ber
kela
njut
an
%
70,
0
90,
00
97,
20
97,
90
98,
90
40,
31
41,
52
42,
77
44,
05
Dit.P
AUD
2003
Pe
mbi
naan
Seko
lah
Dasa
r
1.
280,
46
1.31
8,88
1.
358,
44
1.39
9,20
SK 2
Te
rsed
iany
a la
yana
n Pe
ndid
ikan
Sek
olah
Da
sar y
ang
mer
ata
dan
berk
ualit
as
1.28
0,46
1.
318,
88
1.35
8,44
1.
399,
20
IKK
2.1
Jum
lah
Kab/
Kota
den
gan
APK
SD/M
I/SDL
B se
kura
ng-k
uran
gnya
100
%
kab/
kota
3
81,0
4
01
411
4
21
431
29
,33
30
,21
31
,12
32
,05
Di
t.SD
IKK
2.2
Ju
mla
h SD
yan
g m
enja
di S
ekol
ah P
engg
erak
se
kola
h -
1
.172
2
.344
3
.516
3
.839
31
,00
31
,93
32
,88
33
,87
Di
t.SD
IKK
2.3
Per
sent
ase
SD y
ang
mem
iliki
nila
i kin
erja
se
kola
h (S
core
Car
d) m
inim
al 7
5 (K
ateg
ori
Sang
at T
ingg
i)
%
-
5,0
1
0,0
1
5,0
2
0,0
1
22,5
2
126,
19
129,
98
133,
88
Dit.S
D
118
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
118
Prog
ram
/ Ke
giat
an
Sasa
ran
Prog
ram
(Out
com
e)/S
asar
an
kegi
atan
(Out
put)/
Indi
kato
r (IK
SS,IK
P,IK
K)
Satu
an
Base
line
Targ
et
Alok
asi (
Rp M
iliar
) Un
it Pe
laks
ana
2021
20
22
2023
20
24
2021
20
22
2023
20
24
IKK
2.4
Pe
rsen
tase
sisw
a SD
den
gan
nila
i Ase
smen
Ko
mpe
tens
i (Lit
eras
i) m
emen
uhi
kom
pete
nsi m
inim
um
%
50,
0
55
5
8
60
6
3
35,6
7
36,7
4
37,8
4
38,9
7
Dit.S
D
IKK
2.5
Pers
enta
se si
swa
SD d
enga
n ni
lai A
sesm
en
Kom
pete
nsi (
Num
eras
i) m
emen
uhi
kom
pete
nsi m
inim
um
%
-
27,
40
28,
30
29,
20
30,
10
35,6
7
36,7
4
37,8
4
38,9
7
Dit.S
D
IKK
2.6
Pers
enta
se S
D ya
ng m
engg
unak
an
pera
lata
n TI
K (k
ompu
ter)
dala
m p
rose
s pe
mbe
laja
ran
%
36,
0
65,
00
67,
50
70,
00
72,
50
869
,64
89
5,72
92
2,60
95
0,27
Di
t.SD
IKK
2.7
Pers
enta
se S
D ya
ng m
emili
ki li
ngku
ngan
ko
ndus
if da
lam
pem
bang
unan
kar
akte
r %
2
5,0
3
5
40
4
5
50
75
,22
77
,48
79
,80
82
,19
Di
t.SD
IKK
2.8
Pers
enta
se d
ata
poko
k pe
ndid
ikan
SD
yang
ak
urat
, ter
baru
kan
dan
berk
elan
juta
n %
9
5,0
9
5,20
9
5,30
9
5,40
9
5,50
81
,43
83
,87
86
,39
88
,98
Di
t.SD
2000
Pe
mbi
naan
Seko
lah
Men
enga
h Pe
rtam
a
1.
071,
65
1.10
3,80
1.
136,
91
1.17
1,02
SK 3
Te
rsed
iany
a la
yana
n Pe
ndid
ikan
Sek
olah
M
enen
gah
Pert
ama
yang
mer
ata
dan
berk
ualit
as
1.07
1,65
1.
103,
80
1.13
6,91
1.
171,
02
IKK
3.1
Jum
lah
Kab/
Kota
den
gan
APK
SMP/
MTs
/SM
PLB
seku
rang
-kur
angn
ya
100%
ka
b/ko
ta
307
,0
327
3
37
347
3
57
55,1
0
56,7
5
58,4
5
60,2
1
Dit.S
MP
IKK
3.2
Ju
mla
h SM
P ya
ng m
enja
di S
ekol
ah
Peng
gera
k
seko
lah
1
.603
1
.683
1
.767
1
.856
29
,57
30
,46
31
,37
32
,31
Di
t.SM
P
IKK
3.3
P
erse
ntas
e SM
P ya
ng m
emili
ki n
ilai k
iner
ja
seko
lah
(Sco
re C
ard)
min
imal
75
(Kat
egor
i Sa
ngat
Tin
ggi)
%
5,0
1
0,0
1
5,0
2
0,0
1
13,4
0
116,
80
120,
31
123,
92
Dit.S
MP
IKK
3.4
Pe
rsen
tase
sisw
a SM
P de
ngan
nila
i As
esm
en K
ompe
tens
i (Lit
eras
i) m
emen
uhi
kom
pete
nsi m
inim
um
%
50,
0
55,
0
58,
0
60,
0
63,
0
33,1
0
34,1
0
35,1
2
36,1
7
Dit.S
MP
IKK
3.5
Pe
rsen
tase
sisw
a SM
P de
ngan
nila
i As
esm
en K
ompe
tens
i (Nu
mer
asi)
mem
enuh
i kom
pete
nsi m
inim
um
%
2
7,4
2
8,3
2
9,2
3
0,1
33
,10
34
,10
35
,12
36
,17
Di
t.SM
P
119
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
119
Prog
ram
/ Ke
giat
an
Sasa
ran
Prog
ram
(Out
com
e)/S
asar
an
kegi
atan
(Out
put)/
Indi
kato
r (IK
SS,IK
P,IK
K)
Satu
an
Base
line
Targ
et
Alok
asi (
Rp M
iliar
) Un
it Pe
laks
ana
2021
20
22
2023
20
24
2021
20
22
2023
20
24
IKK
3.6
Pe
rsen
tase
SM
P ya
ng m
engg
unak
an
pera
lata
n TI
K (k
ompu
ter)
dala
m p
rose
s pe
mbe
laja
ran
%
52,
0
65,
00
67,
50
70,
00
72,
50
665
,99
68
5,97
70
6,54
72
7,74
Di
t.SM
P
IKK
3.7
Pers
enta
se S
MP
yang
mem
iliki
ling
kung
an
kond
usif
dala
m p
emba
ngun
an k
arak
ter
%
25,
0
35
4
0
45
5
0
66,5
2
68,5
1
70,5
7
72,6
8
Dit.S
MP
IKK
3.8
Pers
enta
se d
ata
poko
k pe
ndid
ikan
SM
P ya
ng a
kura
t, te
rbar
ukan
dan
ber
kela
njut
an
%
94,
5
95,
90
96,
60
97,
30
98,
00
74,8
7
77,1
2
79,4
3
81,8
1
Dit.S
MP
5627
Pe
mbi
naan
Seko
lah
Men
enga
h At
as
438
,24
4
56,7
5
470
,45
4
84,5
6
SK 4
Te
rsed
iany
a la
yana
n Pe
ndid
ikan
Sek
olah
M
enen
gah
Atas
yan
g m
erat
a da
n be
rkua
litas
4
38,2
4
456,
75
470,
45
484,
56
IKK
4.1
Jum
lah
kab/
kota
den
gan
APK
SMA/
MA/
SMLB
seku
rang
-kur
angn
ya 9
5%
kab/
kota
2
09,0
2
29
239
2
49
259
14
,49
14
,92
15
,37
15
,83
Di
t.SM
A
IKK
4.2
Ju
mla
h SM
A ya
ng m
enja
di S
ekol
ah
Peng
gera
k
seko
lah
6
50
1.3
00
1.9
50
2.6
00
42,5
4
43,8
1
45,1
3
46,4
8
Dit.S
MA
IKK
4.3
Per
sent
ase
SMA
yang
mem
iliki
nila
i kin
erja
se
kola
h (S
core
Car
d) m
inim
al 7
5 (K
ateg
ori
Sang
at T
ingg
i)
%
5
,0
10,
0
15,
0
20,
0
149
,15
15
3,63
15
8,24
16
2,98
Di
t.SM
A
IKK
4.4
Pe
rsen
tase
sisw
a SM
A de
ngan
nila
i As
esm
en K
ompe
tens
i (Lit
eras
i) m
emen
uhi
kom
pete
nsi m
inim
um
%
50,
0
55,
0
58,
0
60,
0
63,
0
35,5
1
36,5
8
37,6
7
38,8
0
Dit.S
MA
IKK
4.5
Pers
enta
se si
swa
SMA
deng
an n
ilai
Ases
men
Kom
pete
nsi (
Num
eras
i) m
emen
uhi k
ompe
tens
i min
imum
%
27,
4
28,
3
29,
2
30,
1
34,5
1
35,5
5
36,6
1
37,7
1
Dit.S
MA
IKK
4.6
Pers
enta
se S
MA
yang
men
ggun
akan
pe
rala
tan
TIK
(kom
pute
r) da
lam
pro
ses
pem
bela
jara
n %
7
1,7
7
6,06
7
8,34
8
0,69
8
3,11
-
5,36
5,
52
5,69
Di
t.SM
A
IKK
4.7
Pers
enta
se S
MA
yang
mem
iliki
ling
kung
an
kond
usif
dala
m p
emba
ngun
an k
arak
ter
%
25,
0
35
4
0
45
5
0
95,1
6
98,0
2
100,
96
103,
99
Dit.S
MA
IKK
4.8
Pers
enta
se d
ata
poko
k pe
ndid
ikan
SM
A ya
ng a
kura
t, te
rbar
ukan
dan
ber
kela
njut
an
%
95,
0
95,
20
95,
30
95,
40
95,
50
66,8
8
68,8
8
70,9
5
73,0
8
Dit.S
MA
120
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
120
Prog
ram
/ Ke
giat
an
Sasa
ran
Prog
ram
(Out
com
e)/S
asar
an
kegi
atan
(Out
put)/
Indi
kato
r (IK
SS,IK
P,IK
K)
Satu
an
Base
line
Targ
et
Alok
asi (
Rp M
iliar
) Un
it Pe
laks
ana
2021
20
22
2023
20
24
2021
20
22
2023
20
24
5626
Pe
mbi
naan
Pen
didi
kan
Mas
yara
kat d
an
Pend
idik
an K
husu
s
6
87,7
3
708
,36
7
29,6
1
751
,50
SK 5
Te
rsed
iany
a la
yana
n Pe
ndid
ikan
mas
yara
kat
dan
Pend
idik
an K
husu
s yan
g m
erat
a da
n be
rkua
litas
6
87,7
3
708,
36
729,
61
751,
50
IKK
5.1
Ju
mla
h SL
B/SK
B ya
ng m
enja
di S
ekol
ah
Peng
gera
k
Lem
baga
452
5
11
570
6
29
30,3
0
31,2
1
32,1
5
33,1
1
Dit.P
MPK
IKK
5.2
Per
sent
ase
SLB
yang
mem
iliki
nila
i kin
erja
se
kola
h (S
core
Car
d) m
inim
al 7
5 (K
ateg
ori
Sang
at T
ingg
i)
%
5
,0
10,
0
15,
0
20,
0
414
,21
42
6,64
43
9,43
45
2,62
Di
t.PM
PK
IKK
5.3
Pers
enta
se S
LB y
ang
men
ggun
akan
pe
rala
tan
TIK
(kom
pute
r) da
lam
pro
ses
pem
bela
jara
n %
5
,2
14,
08
18,
50
22,
93
26,
69
17,8
4
18,3
8
18,9
3
19,5
0
Dit.P
MPK
IKK
5.4
Pers
enta
se S
LB y
ang
mem
iliki
ling
kung
an
kond
usif
dala
m p
emba
ngun
an k
arak
ter
%
3
5
40
4
5
50
32
,40
33
,37
34
,37
35
,40
Di
t.PM
PK
IKK
5.5
Jum
lah
Pem
erin
tah
Daer
ah y
ang
Mel
aksa
naka
n Pe
mbi
naan
Pen
didi
kan
Kese
tara
an
pem
da
5
14
514
5
14
514
49
,27
50
,75
52
,27
53
,84
Di
t.PM
PK
IKK
5.6
Jum
lah
Oran
g De
was
a Ya
ng M
enda
pat
Laya
nan
Pend
idik
an K
eaks
araa
n o
rang
94.
500
9
4.50
0
94.
500
9
4.50
0
77,5
2
79,8
4
82,2
4
84,7
1
Dit.P
MPK
IKK
5.7
Pers
enta
se d
ata
poko
k pe
ndid
ikan
SLB
yan
g ak
urat
, ter
baru
kan
dan
berk
elan
juta
n %
9
8,67
9
9,19
9
9,44
9
9,70
9
9,96
66
,19
68
,17
70
,22
72
,33
Di
t.PM
PK
2005
Duku
ngan
Man
ajem
en d
an P
elak
sana
an
Tuga
s Tek
nis L
ainn
ya D
itjen
Pen
didi
kan
Anak
Usia
Din
i, Pe
ndid
ikan
Das
ar, d
an
Pend
idik
an M
enen
gah
249
,27
2
56,7
4
264
,45
2
72,3
8
SK 6
M
engu
atny
a ta
ta k
elol
a da
n sis
tem
pe
ngen
dalia
n m
anaj
emen
di l
ingk
unga
n Di
tjen
PAUD
, Dik
das,
dan
Dikm
en
249
,27
25
6,74
26
4,45
27
2,38
IKK
6.1
Pers
enta
se sa
tuan
pen
didi
kan
pene
rima
dana
BOS
dar
i tot
al sa
tuan
pen
didi
kan
yang
be
rsed
ia/t
idak
men
olak
BOS
%
99
99
99
99
7,70
7,
93
8,17
8,
41
Setd
itjen
121
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
121
Prog
ram
/ Ke
giat
an
Sasa
ran
Prog
ram
(Out
com
e)/S
asar
an
kegi
atan
(Out
put)/
Indi
kato
r (IK
SS,IK
P,IK
K)
Satu
an
Base
line
Targ
et
Alok
asi (
Rp M
iliar
) Un
it Pe
laks
ana
2021
20
22
2023
20
24
2021
20
22
2023
20
24
IKK
6.2
Jum
lah
prov
insi/
kab/
kota
yan
g di
fasil
itasi
untu
k m
engg
unak
an n
erac
a pe
ndid
ikan
/mat
riks d
aera
h se
baga
i das
ar
peng
ambi
lan
kepu
tasa
n pe
ngan
ggar
an/
kebi
jaka
n pe
ndid
ikan
pro
v/ka
b /k
ota
330
3
70
400
45
0
7,45
7,
67
7,90
8,
14
Setd
itjen
IKK
6.3
Rata
-rata
Pre
dika
t Sak
ip S
atke
r min
imal
BB
pred
ikat
BB
BB
A
A A
14,6
3
15,0
7
15,5
2
15,9
8
Setd
itjen
IKK
6.4
Jum
lah
satk
er d
i Ditj
en P
endi
dika
n An
ak
Usia
Din
i, Pe
ndid
ikan
Das
ar d
an P
endi
dika
n M
enen
gah
men
dapa
tkan
pre
dika
t Zi-
WBK
/WBB
M
satk
er
69
14
17
20
23
5,98
6,
16
6,34
6,
53
Set
ditje
n
IKK
6.5
Rata
-rata
nila
i Kin
erja
Ang
gara
n at
as
Pela
ksan
aan
RKAK
L mas
ing-
mas
ing
Satk
er
min
imal
80
nila
i 8
0
82
83
84
85
20,2
1
20,8
1
21,4
4
22,0
8
Setd
itjen
IKK
6.6
Pers
enta
se d
ata
poko
k pe
ndid
ikan
das
ar
dan
men
enga
h ya
ng a
kura
t, te
rbar
ukan
dan
be
rkel
anju
tan
%
95,
00
95,4
0
95,6
0
95,8
0
96,0
0
193
,31
19
9,11
20
5,08
21
1,23
Se
tditj
en
4273
La
yana
n Pe
ngka
jian,
Pen
gem
bang
an d
an
Peng
enda
lian
Mut
u PA
UD
444
,56
4
57,8
9
471
,63
4
85,7
8
SK 7
M
enin
gkat
nya
penj
amin
an m
utu
pend
idik
an a
nak
usia
din
i dan
pen
didi
kan
mas
yara
kat
444
,56
45
7,89
47
1,63
48
5,78
IKK
7.1
Pers
enta
se le
mba
ga P
AUD
dan
Dikm
as y
ang
tela
h di
peta
kan
mut
u pe
ndid
ikan
nya
%
50
60
77
90
41
,86
43
,12
44
,41
45
,74
BP
PAUD
IKK
7.2
Pers
enta
se le
mba
ga P
AUD
dan
Dikm
as y
ang
tela
h di
supe
rvisi
mut
u pe
ndid
ikan
nya
%
50
60
77
90
41
,86
43
,12
44
,41
45
,74
BP
PAUD
IKK
7.3
Pers
enta
se le
mba
ga P
AUD
dan
Dikm
as y
ang
tela
h di
fasil
itasi
mut
u pe
ndid
ikan
nya
berd
asar
kan
SNP
%
40
45
50
55
25
,42
26
,19
26
,97
27
,78
BP
PAUD
IKK
7.4
Pers
enta
se k
ab/k
ota
yang
dat
a po
kok
pend
idik
an a
nak
usia
din
i aku
rat,
terb
aruk
an d
an b
erke
lanj
utan
%
90
92
94
96
335
,41
34
5,48
35
5,84
36
6,52
BP
PAUD
122
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
122
Prog
ram
/ Ke
giat
an
Sasa
ran
Prog
ram
(Out
com
e)/S
asar
an
kegi
atan
(Out
put)/
Indi
kato
r (IK
SS,IK
P,IK
K)
Satu
an
Base
line
Targ
et
Alok
asi (
Rp M
iliar
) Un
it Pe
laks
ana
2021
20
22
2023
20
24
2021
20
22
2023
20
24
5630
Pe
ning
kata
n La
yana
n Pe
ngem
bang
an
Penj
amin
an M
utu
Pend
idik
an u
ntuk
Se
luru
h Je
njan
g Pe
ndid
ikan
8
66,9
2
892
,93
9
19,7
2
947
,31
SK 8
M
enin
gkat
nya
penj
amin
an m
utu
pend
idik
an d
i sel
uruh
jenj
ang
pend
idik
an
866
,92
89
2,93
91
9,72
94
7,31
IKK
8.1
Per
sent
ase
Satu
an P
endi
dika
n (je
njan
g SD
, SM
P, S
MA,
dan
SLB
) yan
g m
emili
ki k
iner
ja
seko
lah
(inde
ks m
utu)
min
imal
75
%
27
,4
28,3
29
,2
30,1
1
17,1
7
120,
69
124,
31
128,
04
LPM
P
IKK
8.2
P
erse
ntas
e ke
senj
anga
n ha
sil A
KM d
an
Surv
ey K
arak
ter a
ntar
a se
kola
h de
ngan
ki
nerja
terb
aik
dan
kine
rja te
rbur
uk
%
5
5 5
5 22
,14
22
,80
23
,49
24
,19
LP
MP
IKK
8.3
Pers
enta
se k
ab/k
ota
yang
dat
a po
kok
pend
idik
an d
asar
dan
men
enga
h ak
urat
, te
rbar
ukan
dan
ber
kela
njut
an
%
95
,2
95,4
95
,6
95,8
7
27,6
1
749,
44
771,
92
795,
08
LPM
P
123
Lam
pira
n 2.
Def
inisi
Ope
rasio
nal,
Met
ode
Peng
hitu
ngan
, dan
Sum
ber D
ata
Kode
In
dika
tor K
iner
ja
Defin
isi O
pera
siona
l M
etod
e Pe
rhitu
ngan
In
dika
tor K
eber
hasil
an
unit
pela
ksan
a su
mbe
r dat
a
SS 1
M
enin
gkat
nya
Pem
erat
aan
Laya
nan
Pend
idika
n di
Sel
uruh
Je
njan
g
IKSS
1.1
An
gka
Part
isipa
si Ka
sar (
APK)
Pe
ndid
ikan
Anak
Usia
Din
i (P
AUD)
3-6
tahu
n
Pers
enta
se a
nak
yang
ber
seko
lah
di P
AUD
(∑ a
nak
yang
ber
seko
lah
di
PAUD
/ ∑
pend
uduk
usia
3-6
th)x
100%
Men
ingk
atny
a AP
K PA
UD
men
deka
ti an
gka
100%
Di
t. PA
UD p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s dan
Di
kmen
, Pus
at-p
usat
pa
da S
etje
n Ke
mdi
kbud
de
ngan
sum
ber d
ata
Pusd
atin
Lapo
ran
Pusa
t Dat
a da
n Te
knol
ogi
Info
rmas
i (Pu
sdat
in)
IKSS
1.2
An
gka
Part
isipa
si Ka
sar (
APK)
SD
/MI/S
DLB/
Sede
raja
t Pe
rsen
tase
ana
k ya
ng b
erse
kola
h di
SD/
SDLB
/MI/s
eder
ajat
(∑
(ana
k ya
ng b
erse
kola
h di
SD
/SDL
B/M
I/sed
eraj
at) /
∑
pend
uduk
usia
7-1
2 th
)x10
0%
Men
urun
nya
APK
SD/S
DLB/
MI/s
eder
ajat
men
deka
ti an
gka
100%
Dit.
SD p
ada
Ditje
n PA
UD D
ikda
s dan
Di
kmen
, Pus
at-p
usat
pa
da S
etje
n Ke
mdi
kbud
, den
gan
sum
ber d
ata
Pusd
atin
Lapo
ran
Pusa
t Dat
a da
n Te
knol
ogi
Info
rmas
i (Pu
sdat
in)
IKSS
1.3
An
gka
Part
isipa
si Ka
sar (
APK)
SM
P/M
Ts/S
MPL
B/Se
dera
jat
Pers
enta
se a
nak
yang
ber
seko
lah
di S
MP/
SMPL
B/M
Ts/s
eder
ajat
(∑
(ana
k ya
ng b
erse
kola
h di
(∑
(ana
k ya
ng b
erse
kola
h di
SM
P/SM
PLB/
MTs
/sed
eraj
at) /
∑
pend
uduk
usia
13-
15
th)x
100%
Men
urun
nya
APK
SMP/
SMPL
B/M
Ts/s
eder
ajat
m
ende
kati
angk
a 10
0%
Dit.
SMP
pada
Ditj
en
PAUD
Dik
das d
an
Dikm
en, P
usat
-pus
at
pada
Set
jen
Kem
dikb
ud, d
enga
n su
mbe
r dat
a Pu
sdat
in
Lapo
ran
Pusa
t Dat
a da
n Te
knol
ogi
Info
rmas
i (Pu
sdat
in)
123
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
123
Lam
pira
n 2.
Def
inisi
Ope
rasio
nal,
Met
ode
Peng
hitu
ngan
, dan
Sum
ber D
ata
Kode
In
dika
tor K
iner
ja
Defin
isi O
pera
siona
l M
etod
e Pe
rhitu
ngan
In
dika
tor K
eber
hasil
an
unit
pela
ksan
a su
mbe
r dat
a
SS 1
M
enin
gkat
nya
Pem
erat
aan
Laya
nan
Pend
idika
n di
Sel
uruh
Je
njan
g
IKSS
1.1
An
gka
Part
isipa
si Ka
sar (
APK)
Pe
ndid
ikan
Anak
Usia
Din
i (P
AUD)
3-6
tahu
n
Pers
enta
se a
nak
yang
ber
seko
lah
di P
AUD
(∑ a
nak
yang
ber
seko
lah
di
PAUD
/ ∑
pend
uduk
usia
3-6
th)x
100%
Men
ingk
atny
a AP
K PA
UD
men
deka
ti an
gka
100%
Di
t. PA
UD p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s dan
Di
kmen
, Pus
at-p
usat
pa
da S
etje
n Ke
mdi
kbud
de
ngan
sum
ber d
ata
Pusd
atin
Lapo
ran
Pusa
t Dat
a da
n Te
knol
ogi
Info
rmas
i (Pu
sdat
in)
IKSS
1.2
An
gka
Part
isipa
si Ka
sar (
APK)
SD
/MI/S
DLB/
Sede
raja
t Pe
rsen
tase
ana
k ya
ng b
erse
kola
h di
SD/
SDLB
/MI/s
eder
ajat
(∑
(ana
k ya
ng b
erse
kola
h di
SD
/SDL
B/M
I/sed
eraj
at) /
∑
pend
uduk
usia
7-1
2 th
)x10
0%
Men
urun
nya
APK
SD/S
DLB/
MI/s
eder
ajat
men
deka
ti an
gka
100%
Dit.
SD p
ada
Ditje
n PA
UD D
ikda
s dan
Di
kmen
, Pus
at-p
usat
pa
da S
etje
n Ke
mdi
kbud
, den
gan
sum
ber d
ata
Pusd
atin
Lapo
ran
Pusa
t Dat
a da
n Te
knol
ogi
Info
rmas
i (Pu
sdat
in)
IKSS
1.3
An
gka
Part
isipa
si Ka
sar (
APK)
SM
P/M
Ts/S
MPL
B/Se
dera
jat
Pers
enta
se a
nak
yang
ber
seko
lah
di S
MP/
SMPL
B/M
Ts/s
eder
ajat
(∑
(ana
k ya
ng b
erse
kola
h di
(∑
(ana
k ya
ng b
erse
kola
h di
SM
P/SM
PLB/
MTs
/sed
eraj
at) /
∑
pend
uduk
usia
13-
15
th)x
100%
Men
urun
nya
APK
SMP/
SMPL
B/M
Ts/s
eder
ajat
m
ende
kati
angk
a 10
0%
Dit.
SMP
pada
Ditj
en
PAUD
Dik
das d
an
Dikm
en, P
usat
-pus
at
pada
Set
jen
Kem
dikb
ud, d
enga
n su
mbe
r dat
a Pu
sdat
in
Lapo
ran
Pusa
t Dat
a da
n Te
knol
ogi
Info
rmas
i (Pu
sdat
in)
124
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
124
Kode
In
dika
tor K
iner
ja
Defin
isi O
pera
siona
l M
etod
e Pe
rhitu
ngan
In
dika
tor K
eber
hasil
an
unit
pela
ksan
a su
mbe
r dat
a
IKSS
1.4
An
gka
Part
isipa
si Ka
sar (
APK)
SM
A/SM
K/M
A/SM
LB/S
eder
ajat
Pe
rsen
tase
ana
k ya
ng b
erse
kola
h di
SM
A/SM
LB/M
A/se
dera
jat
(∑ (a
nak
yang
ber
seko
lah
di (∑
(a
nak
yang
ber
seko
lah
di
SMA/
SMLB
/MA
/sed
eraj
at) /
∑
pend
uduk
usia
16-
18 th
)x10
0%
Men
ingk
atny
a AP
K SM
A/SM
K/SM
LB/M
A/se
dera
jat
men
deka
ti an
gka
100%
Dit.
SMA
pada
Ditj
en
PAUD
Dik
das d
an
Dikm
en, P
usat
-pus
at
pada
Set
jen
Kem
dikb
ud, d
enga
n su
mbe
r dat
a Pu
sdat
in
Lapo
ran
Pusa
t Dat
a da
n Te
knol
ogi
Info
rmas
i (Pu
sdat
in)
SS 2
M
enin
gkat
nya
Kual
itas
Pem
bela
jara
n da
n Re
leva
nsi
Pend
idika
n di
Sel
uruh
Jenj
ang
IKSS
2.1
Ni
lai r
ata-
rata
ting
kat
penc
apai
an p
erke
mba
ngan
ana
k (5
-6 ta
hun)
Ting
kat p
erke
mba
ngan
ana
k ya
ng d
apat
men
capa
i kon
disi
berk
emba
ng se
suai
har
apan
Rata
-rata
nila
i per
kem
bang
an
anak
dar
i 6 a
spek
yan
g di
nila
i, ya
itu: 1
. nila
i aga
ma
& m
oral
, 2.
bah
asa,
3. f
isik
mot
orik
, 4.
kogn
itif,
5. so
sial e
mos
iona
l, 6.
se
ni
Anak
PAU
D be
rkem
bang
m
enca
pai s
kala
4
Dit.
PAUD
pad
a Di
tjen
PAUD
, Dik
das d
an
Dikm
en, P
usat
-pus
at
pada
Set
jen
Kem
dikb
ud
deng
an su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t As
esm
en d
an
Pem
bela
jara
n (P
usm
enja
r)
IKSS
2.2
Pe
rsen
tase
sisw
a de
ngan
nila
i As
esm
en K
ompe
tens
i (Lit
eras
i) m
emen
uhi k
ompe
tens
i m
inim
um
Jum
lah
sisw
a ya
ng n
ilain
ya
men
capa
i sta
ndar
min
imal
AKM
un
tuk
kom
pete
nsi l
itera
si
% =
(Σ re
spon
den
sisw
a yg
m
enca
pai n
ilai m
inim
um A
KM
)/(Σ
sisw
a ya
ng m
engi
kuti
AKM
) x 1
00%
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sis
wa
yang
m
enca
pai n
ilai m
inim
al li
tera
si
Unit-
unit
Dire
ktor
at
pada
Ditj
en P
AUD,
Di
kdas
, dan
Dik
men
, Pu
sat-p
usat
pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud
deng
an su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t As
esm
en d
an
Pem
bela
jara
n (P
usm
enja
r)
IKSS
2.3
Pe
rsen
tase
sisw
a de
ngan
nila
i As
esm
en K
ompe
tens
i (Nu
mer
asi)
mem
enuh
i kom
pete
nsi
min
imum
Jum
lah
sisw
a ya
ng n
ilain
ya
men
capa
i sta
ndar
min
imal
AKM
un
tuk
kom
pete
nsi n
umer
asi
% =
(Σ re
spon
den
sisw
a yg
m
enca
pai n
ilai m
inim
um A
KM
)/(Σ
sisw
a ya
ng m
engi
kuti
AKM
) x 1
00%
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sis
wa
yang
m
enca
pai n
ilai m
inim
al n
umer
asi
Unit-
unit
Dire
ktor
at
pada
Ditj
en P
AUD,
Di
kdas
, dan
Dik
men
, Pu
sat-p
usat
pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud
deng
an su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t As
esm
en d
an
Pem
bela
jara
n (P
usm
enja
r)
125
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
125
Kode
In
dika
tor K
iner
ja
Defin
isi O
pera
siona
l M
etod
e Pe
rhitu
ngan
In
dika
tor K
eber
hasil
an
unit
pela
ksan
a su
mbe
r dat
a
IKSS
2.4
Ni
lai r
ata-
rata
has
il PI
SA:
Mem
baca
Te
st d
iagn
osis
terh
adap
ko
mpe
tens
i sisw
a da
lam
m
emba
ca y
ang
dila
kuka
n ol
eh
OECD
(Org
anisa
tion
for
Econ
omic
Co-o
pera
tion
and
Deve
lopm
ent)
seca
ra b
erka
la
Nila
i Rat
a-Ra
ta T
es P
ISA
MEM
BACA
=(Σ
nila
i Tes
PIS
A M
EMBA
CA)/
(Σ si
swa
yang
m
engi
kuti
Tes P
ISA
MEM
BACA
)
Men
ingk
atny
a ha
sil P
ISA
mem
baca
sisw
a In
done
sia
Unit-
unit
Dire
ktor
at
pada
Ditj
en P
AUD,
Di
kdas
, dan
Dik
men
, Pu
sat-p
usat
pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud
deng
an su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t As
esm
en d
an
Pem
bela
jara
n (P
usm
enja
r)
IKSS
2.5
Ni
lai r
ata-
rata
has
il PI
SA:
Mat
emat
ika
Test
dia
gnos
is te
rhad
ap
kom
pete
nsi s
iswa
dala
m
mat
emat
ika
yang
dila
kuka
n ol
eh
OECD
(Org
anisa
tion
for
Econ
omic
Co-o
pera
tion
and
Deve
lopm
ent)
seca
ra b
erka
la
Nila
i Rat
a-Ra
ta T
es P
ISA
mat
emat
ika=
(Σ n
ilai T
es P
ISA
Mat
emat
ika)
/(Σ
sisw
a ya
ng
men
giku
ti Te
s PIS
A M
atem
atik
a)
Men
ingk
atny
a ha
sil P
ISA
mat
emat
ika
sisw
a In
done
sia
Unit-
unit
Dire
ktor
at
pada
Ditj
en P
AUD,
Di
kdas
, dan
Dik
men
, Pu
sat-p
usat
pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud
deng
an su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t As
esm
en d
an
Pem
bela
jara
n (P
usm
enja
r)
IKSS
2.6
Ni
lai r
ata-
rata
has
il PI
SA: S
ains
Te
st d
iagn
osis
terh
adap
ko
mpe
tens
i sisw
a da
lam
sain
s ya
ng d
ilaku
kan
oleh
OEC
D (O
rgan
isatio
n fo
r Eco
nom
ic Co
-op
erat
ion
and
Deve
lopm
ent)
seca
ra b
erka
la
Nila
i Rat
a-Ra
ta T
es P
ISA
mat
emat
ika=
(Σ n
ilai T
es P
ISA
Mat
emat
ika)
/(Σ
sisw
a ya
ng
men
giku
ti Te
s PIS
A M
atem
atik
a)
Men
ingk
atny
a ha
sil P
ISA
sain
s sis
wa
Indo
nesia
Un
it-un
it Di
rekt
orat
pa
da D
itjen
PAU
D,
Dikd
as, d
an D
ikm
en,
Pusa
t-pus
at p
ada
Setje
n Ke
mdi
kbud
de
ngan
sum
ber d
ata
Pusm
enja
r
Lapo
ran
Pusa
t As
esm
en d
an
Pem
bela
jara
n (P
usm
enja
r)
SS 4
M
engu
atny
a Ka
rakt
er P
eser
ta
Didi
k
IKSS
4.1
Pe
rsen
tase
satu
an p
endi
dika
n ya
ng m
emili
ki li
ngku
ngan
ko
ndus
if da
lam
pem
bang
unan
ka
rakt
er
Lingk
unga
n ko
ndus
if ya
itu
lingk
unga
n ya
ng a
man
, nya
man
, se
hat,
gem
bira
, men
arik
dan
m
ampu
mem
bang
kitk
an g
aira
h be
laja
r.
(∑ sa
tuan
pen
didi
kan
yang
ko
ndus
if (h
asil
surv
ey)/
∑
satu
an p
endi
dika
n)x1
00%
Men
ingk
atny
a sa
tuan
pen
didi
kan
yang
mem
iliki
ling
kung
an
kond
usif
dala
m p
emba
ngun
an
kara
kter
pes
erta
did
ik.
Unit-
unit
Dire
ktor
at
pada
Ditj
en P
AUD,
Di
kdas
, dan
Dik
men
, Pu
sat-p
usat
pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud
deng
an su
mbe
r dat
a Pu
sat P
engu
atan
Ka
rakt
er
Lapo
ran
Pusa
t Pe
ngua
tan
Kara
kter
126
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
126
Kode
In
dika
tor K
iner
ja
Defin
isi O
pera
siona
l M
etod
e Pe
rhitu
ngan
In
dika
tor K
eber
hasil
an
unit
pela
ksan
a su
mbe
r dat
a
IKSS
4.2
Pe
rsen
tase
ting
kat p
emah
aman
ni
lai-n
ilai P
anca
sila
Panc
asila
seba
gai f
alsa
fah
dan
pedo
man
hid
up se
rta
cita-
cita
Bang
sa In
done
sia y
ang
haru
s di
paha
mi d
an d
iam
alka
n pe
laja
r da
n w
arga
neg
ara
Indo
nesia
pa
da u
mum
nya.
(∑ p
eser
ta d
idik
paha
m
Panc
asila
/jum
lah
peer
ta
didi
k)x1
00%
Men
ingk
atny
a pe
mah
aman
pe
sert
a te
rhad
ap n
ilai-n
ilai
Panc
asila
.
Unit-
unit
Dire
ktor
at
pada
Ditj
en P
AUD,
Di
kdas
, dan
Dik
men
, Pu
sat-p
usat
pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud
deng
an su
mbe
r dat
a Pu
sat P
engu
atan
Ka
rakt
er
Lapo
ran
Pusa
t Pe
ngua
tan
Kara
kter
IKSS
4.3
Pe
rsen
tase
ting
kat p
emah
aman
ko
nsep
Mer
deka
Bel
ajar
M
erde
ka b
elaj
ar b
erm
akna
ke
mer
deka
an b
elaj
ar, y
akni
m
embe
rikan
kes
empa
tan
bela
jar
sebe
bas-
beba
snya
dan
se
nyam
an-n
yam
anny
a ke
pada
an
ak d
idik
untu
k be
laja
r den
gan
tena
ng, s
anta
i dan
gem
bira
ta
npa
stre
s dan
teka
nan
deng
an
mem
perh
atik
an b
akat
ala
mi
yang
mer
eka
puny
ai, t
anpa
m
emak
sa m
erek
a m
empe
laja
ri at
au m
engu
asai
suat
u bi
dang
pe
nget
ahua
n di
luar
hob
i dan
ke
mam
puan
mer
eka,
sehi
ngga
m
asin
g-m
asin
g m
erek
a m
empu
nyai
por
tofo
lio y
ang
sesu
ai d
enga
n ke
gem
aran
nya
(∑ sa
tuan
pen
didi
kan
yang
pa
ham
mer
deka
bel
ajar
(has
il su
rvey
)/ ∑
satu
an
pend
idika
n)x1
00%
Men
ingk
atny
a sa
tuan
pen
didi
kan
yang
suda
h m
ener
apka
n ko
nsep
M
erde
ka B
elaj
ar.
Unit-
unit
Dire
ktor
at
pada
Ditj
en P
AUD,
Di
kdas
, dan
Dik
men
, Pu
sat-p
usat
pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud
deng
an su
mbe
r dat
a Pu
sat P
engu
atan
Ka
rakt
er
Lapo
ran
Pusa
t Pe
ngua
tan
Kara
kter
SP 3
.1
Men
ingk
atny
a Pe
rluas
an A
kses
Af
irmas
i Jen
jang
Pen
didi
kan
Anak
Usia
Din
i, Pe
ndid
ikan
Dasa
r da
n M
enen
gah
sert
a Pe
rcep
atan
W
ajib
Bel
ajar
12
Tahu
n
127
Kode
In
dika
tor K
iner
ja
Defin
isi O
pera
siona
l M
etod
e Pe
rhitu
ngan
In
dika
tor K
eber
hasil
an
unit
pela
ksan
a su
mbe
r dat
a
IKP
Pers
enta
se a
nak
kela
s 1
SD/M
I/SDL
B ya
ng p
erna
h m
engi
kuti
TK/ R
A/ B
A (5
-6
tahu
n)
Pers
enta
se ju
mla
h sis
wa
yang
pe
rnah
men
giku
ti TK
/KB/
RA/B
A/TK
LB d
ibag
i ju
mla
h sis
wa
baru
kela
s 1 d
i ta
hun
yang
sam
a.
((∑sis
wa
kela
s 1 S
D ya
ng
pern
ah m
engi
kuti
TK/K
B/RA
/BA/
TKLB
)/ (∑
sisw
a ba
ru k
elas
1 d
i tah
un y
ang
sam
a)).
Men
ingk
atny
a an
ak k
elas
1 S
D ya
ng te
lah
men
giku
ti pe
ndid
ikan
PA
UD.
Dit.
PAUD
pad
a Di
tjen
PAUD
, Dik
das d
an
Dikm
en, P
usat
-pus
at
pada
Set
jen
Kem
dikb
ud
deng
an su
mbe
r dat
a Pu
sdat
in
Lapo
ran
Pusa
t Dat
a da
n Te
knol
ogi
Info
rmas
i (Pu
sdat
in)
IKP
Jum
lah
Kab/
Kota
den
gan
nila
i Sc
ore
Card
min
imum
75
(kat
egor
i tin
ggi)
Penc
apai
an p
enila
ian
kine
rja
kabu
pate
n/ko
ta m
engg
unak
an
met
ode
scor
ecar
d.
Scor
ecar
d ya
ng d
itera
pkan
di
selu
ruh
kab/
kota
ada
lah
siste
m
peni
laia
n ki
nerja
yan
g m
elip
uti
pers
pekt
if pe
renc
anaa
n da
erah
, per
spek
tif k
euan
gan,
pe
rspe
ktif
pela
yana
n pe
ndid
ikan,
dan
tata
kel
ola.
Pe
njum
laha
n ka
bupa
ten/
kota
de
ngan
tota
l sko
r per
spek
tif
min
imum
75.
Men
ingk
atny
a ki
nerja
dae
rah
deng
an p
erol
ehan
min
imal
sc
orec
ard
75
< 54
.9 sa
ngat
rend
ah
55-6
4.9
rend
ah
65-7
4.9
cuku
p 75
-84.
9 tin
ggi
85-9
4.9
sang
at ti
nggi
Unit-
unit
Dire
ktor
at
pada
Ditj
en P
AUD,
Di
kdas
, dan
Dik
men
, Ba
litba
ng d
enga
n su
mbe
r dat
a pu
smen
jar
Hasil
Sur
vey
Pusa
t As
esm
en d
an
Pem
bela
jara
n (P
usm
enja
r)
IKP
Jum
lah
Prov
insi
deng
an n
ilai
Scor
e Ca
rd m
inim
um 7
5 (k
ateg
ori t
ingg
i)
Penc
apai
an p
enila
ian
kine
rja
prov
insi
men
ggun
akan
met
ode
scor
ecar
d.
Scor
ecar
d ya
ng d
itera
pkan
di
selu
ruh
prov
insi
adal
ah si
stem
pe
nila
ian
kine
rja y
ang
mel
iput
i pe
rspe
ktif
pere
ncan
aan
daer
ah, p
ersp
ektif
keu
anga
n,
pers
pekt
if pe
laya
nan
pend
idika
n, d
an ta
ta k
elol
a.
Penj
umla
han
prov
insi
deng
an
tota
l sko
r per
spek
tif m
inim
um
75.
Men
ingk
atny
a ki
nerja
dae
rah
deng
an p
erol
ehan
min
imal
sc
orec
ard
75
< 54
.9 sa
ngat
rend
ah
55-6
4.9
rend
ah
65-7
4.9
cuku
p 75
-84.
9 tin
ggi
85-9
4.9
sang
at ti
nggi
Unit-
unit
Dire
ktor
at
pada
Ditj
en P
AUD,
Di
kdas
, dan
Dik
men
, Ba
litba
ng d
enga
n su
mbe
r dat
a pu
smen
jar
Hasil
Sur
vey
Pusa
t As
esm
en d
an
Pem
bela
jara
n (P
usm
enja
r)
SP 3
.2
Men
ingk
atny
a M
utu
satu
an
pend
idika
n je
njan
g Pe
ndid
ikan
Anak
Usia
Din
i, Pe
ndid
ikan
Dasa
r da
n M
enen
gah
127
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
127
Kode
In
dika
tor K
iner
ja
Defin
isi O
pera
siona
l M
etod
e Pe
rhitu
ngan
In
dika
tor K
eber
hasil
an
unit
pela
ksan
a su
mbe
r dat
a
IKP
Pers
enta
se a
nak
kela
s 1
SD/M
I/SDL
B ya
ng p
erna
h m
engi
kuti
TK/ R
A/ B
A (5
-6
tahu
n)
Pers
enta
se ju
mla
h sis
wa
yang
pe
rnah
men
giku
ti TK
/KB/
RA/B
A/TK
LB d
ibag
i ju
mla
h sis
wa
baru
kela
s 1 d
i ta
hun
yang
sam
a.
((∑sis
wa
kela
s 1 S
D ya
ng
pern
ah m
engi
kuti
TK/K
B/RA
/BA/
TKLB
)/ (∑
sisw
a ba
ru k
elas
1 d
i tah
un y
ang
sam
a)).
Men
ingk
atny
a an
ak k
elas
1 S
D ya
ng te
lah
men
giku
ti pe
ndid
ikan
PA
UD.
Dit.
PAUD
pad
a Di
tjen
PAUD
, Dik
das d
an
Dikm
en, P
usat
-pus
at
pada
Set
jen
Kem
dikb
ud
deng
an su
mbe
r dat
a Pu
sdat
in
Lapo
ran
Pusa
t Dat
a da
n Te
knol
ogi
Info
rmas
i (Pu
sdat
in)
IKP
Jum
lah
Kab/
Kota
den
gan
nila
i Sc
ore
Card
min
imum
75
(kat
egor
i tin
ggi)
Penc
apai
an p
enila
ian
kine
rja
kabu
pate
n/ko
ta m
engg
unak
an
met
ode
scor
ecar
d.
Scor
ecar
d ya
ng d
itera
pkan
di
selu
ruh
kab/
kota
ada
lah
siste
m
peni
laia
n ki
nerja
yan
g m
elip
uti
pers
pekt
if pe
renc
anaa
n da
erah
, per
spek
tif k
euan
gan,
pe
rspe
ktif
pela
yana
n pe
ndid
ikan,
dan
tata
kel
ola.
Pe
njum
laha
n ka
bupa
ten/
kota
de
ngan
tota
l sko
r per
spek
tif
min
imum
75.
Men
ingk
atny
a ki
nerja
dae
rah
deng
an p
erol
ehan
min
imal
sc
orec
ard
75
< 54
.9 sa
ngat
rend
ah
55-6
4.9
rend
ah
65-7
4.9
cuku
p 75
-84.
9 tin
ggi
85-9
4.9
sang
at ti
nggi
Unit-
unit
Dire
ktor
at
pada
Ditj
en P
AUD,
Di
kdas
, dan
Dik
men
, Ba
litba
ng d
enga
n su
mbe
r dat
a pu
smen
jar
Hasil
Sur
vey
Pusa
t As
esm
en d
an
Pem
bela
jara
n (P
usm
enja
r)
IKP
Jum
lah
Prov
insi
deng
an n
ilai
Scor
e Ca
rd m
inim
um 7
5 (k
ateg
ori t
ingg
i)
Penc
apai
an p
enila
ian
kine
rja
prov
insi
men
ggun
akan
met
ode
scor
ecar
d.
Scor
ecar
d ya
ng d
itera
pkan
di
selu
ruh
prov
insi
adal
ah si
stem
pe
nila
ian
kine
rja y
ang
mel
iput
i pe
rspe
ktif
pere
ncan
aan
daer
ah, p
ersp
ektif
keu
anga
n,
pers
pekt
if pe
laya
nan
pend
idika
n, d
an ta
ta k
elol
a.
Penj
umla
han
prov
insi
deng
an
tota
l sko
r per
spek
tif m
inim
um
75.
Men
ingk
atny
a ki
nerja
dae
rah
deng
an p
erol
ehan
min
imal
sc
orec
ard
75
< 54
.9 sa
ngat
rend
ah
55-6
4.9
rend
ah
65-7
4.9
cuku
p 75
-84.
9 tin
ggi
85-9
4.9
sang
at ti
nggi
Unit-
unit
Dire
ktor
at
pada
Ditj
en P
AUD,
Di
kdas
, dan
Dik
men
, Ba
litba
ng d
enga
n su
mbe
r dat
a pu
smen
jar
Hasil
Sur
vey
Pusa
t As
esm
en d
an
Pem
bela
jara
n (P
usm
enja
r)
SP 3
.2
Men
ingk
atny
a M
utu
satu
an
pend
idika
n je
njan
g Pe
ndid
ikan
Anak
Usia
Din
i, Pe
ndid
ikan
Dasa
r da
n M
enen
gah
128
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
128
Kode
In
dika
tor K
iner
ja
Defin
isi O
pera
siona
l M
etod
e Pe
rhitu
ngan
In
dika
tor K
eber
hasil
an
unit
pela
ksan
a su
mbe
r dat
a
IKP
Pers
enta
se S
atua
n Pe
ndid
ikan
jenj
ang
PAUD
, SD,
SM
P, S
MA,
da
n SL
B de
ngan
nila
i Sco
re C
ard
min
imum
75
(kat
egor
i tin
ggi)
Penc
apai
an p
enila
ian
kine
rja
satu
an p
endi
dika
n ya
ng d
iuku
r da
ri pe
mbe
laja
ran
yang
di
peng
aruh
i ole
h ko
ndisi
gur
u,
kela
s dan
seko
lah.
Scor
ecar
d ya
ng d
itera
pkan
di
satu
an p
endi
dika
n ad
alah
sis
tem
pen
ilaia
n ki
nerja
yan
g ko
mpr
ehen
sif m
elip
uti
indi
kato
r AKM
, Sur
vey
kara
kter
, nila
i rap
or,
kom
pete
nsi k
ualif
ikas
i gur
u,
kurik
ulum
, ras
io si
swa
per
rom
bel,
dan
tata
kel
ola
seko
lah
(per
enca
naan
, ke
uang
an, p
elay
anan
pe
ndid
ikan,
akr
edita
si, d
an
rapo
r mut
u)
Men
ingk
atny
a ki
nerja
satu
an
pend
idik
an d
enga
n pe
role
han
min
imal
scor
ecar
d 75
<
54.9
sang
at re
ndah
55
-64.
9 re
ndah
65
-74.
9 cu
kup
75-8
4.9
tingg
i 85
-94.
9 sa
ngat
ting
gi
Unit-
unit
Dire
ktor
at
pada
Ditj
en P
AUD,
Di
kdas
, dan
Dik
men
, Ba
litba
ng d
enga
n su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t As
esm
en d
an
Pem
bela
jara
n (P
usm
enja
r)
IKP
Jum
lah
Satu
an P
endi
dika
n m
enja
di S
ekol
ah P
engg
erak
Se
kola
h ya
ng m
ampu
men
jadi
ag
en p
erub
ahan
dan
men
jadi
pa
nuta
n, te
mpa
t pel
atih
an,
insp
irasi
bagi
gur
u-gu
ru d
an
kepa
la se
kola
h la
inny
a. S
ekol
ah
yang
mam
pu m
emba
ngun
ko
labo
rasi
untu
k m
enin
gkat
kan
mut
u pe
mbe
laja
ran.
∑ sa
tuan
pen
didi
kan
yang
m
emen
uhi k
riter
ia se
baga
i se
kola
h pe
ngge
rak
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan
yang
mam
pu
men
ghas
ilkan
pel
ajar
Pan
casil
a ya
ng m
emili
ki d
aya
sain
g de
ngan
cir
i-ciri
: ber
akhl
ak m
ulia
, man
diri,
be
rnal
ar k
ritis,
kre
atif,
inov
atif,
go
tong
royo
ng.
Unit-
unit
Dire
ktor
at
tekn
is pa
da D
itjen
PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, dan
Ditj
en G
TK
Lapo
ran
seko
lah
peng
gera
k pa
da D
itjen
PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Ditj
en G
TK
129
Kode
In
dika
tor K
iner
ja
Defin
isi O
pera
siona
l M
etod
e Pe
rhitu
ngan
In
dika
tor K
eber
hasil
an
unit
pela
ksan
a su
mbe
r dat
a
SP 3
.3
Men
ingk
atny
a ku
alita
s pe
mbe
laja
ran
pada
jenj
ang
Pend
idika
n An
ak U
sia D
ini,
Pend
idika
n Da
sar d
an M
enen
gah
IKP
Pers
enta
se ti
ngka
t pen
capa
ian
perk
emba
ngan
ana
k us
ia 5
-6 ta
hun
berk
emba
ng se
suai
har
apan
Pese
rta
didi
k be
rkem
bang
sesu
ai
hara
pan
adal
ah ke
tika
anak
su
dah
dapa
t mel
akuk
anny
a se
cara
man
diri
dan
kons
isten
ta
npa
haru
s diin
gatk
an a
tau
dico
ntoh
kan
oleh
gur
u.
(∑ se
luru
h an
ak y
ang
mem
iliki
skor
pen
ilaia
n BS
H (B
erke
mba
ng S
esua
i Ha
rapa
n) /
∑ se
luru
h an
ak
usia
5-6
tahu
n)
1. (B
B) B
elum
Ber
kem
bang
: ana
k m
elak
ukan
nya
haru
s den
gan
bim
bing
an a
tau
dico
ntoh
kan
oleh
gu
ru;
2. (M
B) M
ulai
Ber
kem
bang
: ana
k m
elak
ukan
nya
mas
ih h
arus
di
inga
tkan
ata
u di
bant
u ol
eh
guru
; 3.
(BSH
) Ber
kem
bang
Ses
uai
Hara
pan:
ana
k su
dah
dapa
t m
elak
ukan
nya
seca
ra m
andi
ri da
n ko
nsist
en ta
npa
haru
s di
inga
tkan
ata
u di
cont
ohka
n ol
eh
guru
; 4.
(BSB
) Ber
kem
bang
San
gat B
aik:
an
ak su
dah
dapa
t mel
akuk
anny
a se
cara
man
diri
dan
suda
h da
pat
mem
bant
u te
man
nya
yang
bel
um
men
capa
i kem
ampu
an se
suai
in
dika
tor y
ang
diha
rapk
an.
Dit.
PAUD
pad
a Di
tjen
PAUD
, Dik
das,
dan
Dikm
en
Data
BSH
ana
k D
it.
PAUD
IKP
Pers
enta
se si
swa
deng
an n
ilai
Ases
men
Kom
pete
nsi (
Liter
asi)
mem
enuh
i kom
pete
nsi m
inim
um
Jum
lah
sisw
a ya
ng n
ilain
ya
men
capa
i sta
ndar
min
imal
AKM
un
tuk
kom
pete
nsi l
itera
si
% =
(Σ re
spon
den
sisw
a yg
m
enca
pai n
ilai m
inim
um
AKM
)/(Σ
sisw
a ya
ng
men
giku
ti AK
M) x
100
%
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sis
wa
yang
m
enca
pai n
ilai m
inim
al li
tera
si
Unit-
unit
Dire
ktor
at
pada
Ditj
en P
AUD,
Di
kdas
, dan
Dik
men
, Pu
sat-p
usat
pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud d
enga
n su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t As
esm
en d
an
Pem
bela
jara
n (P
usm
enja
r)
129
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
129
Kode
In
dika
tor K
iner
ja
Defin
isi O
pera
siona
l M
etod
e Pe
rhitu
ngan
In
dika
tor K
eber
hasil
an
unit
pela
ksan
a su
mbe
r dat
a
SP 3
.3
Men
ingk
atny
a ku
alita
s pe
mbe
laja
ran
pada
jenj
ang
Pend
idika
n An
ak U
sia D
ini,
Pend
idika
n Da
sar d
an M
enen
gah
IKP
Pers
enta
se ti
ngka
t pen
capa
ian
perk
emba
ngan
ana
k us
ia 5
-6 ta
hun
berk
emba
ng se
suai
har
apan
Pese
rta
didi
k be
rkem
bang
sesu
ai
hara
pan
adal
ah ke
tika
anak
su
dah
dapa
t mel
akuk
anny
a se
cara
man
diri
dan
kons
isten
ta
npa
haru
s diin
gatk
an a
tau
dico
ntoh
kan
oleh
gur
u.
(∑ se
luru
h an
ak y
ang
mem
iliki
skor
pen
ilaia
n BS
H (B
erke
mba
ng S
esua
i Ha
rapa
n) /
∑ se
luru
h an
ak
usia
5-6
tahu
n)
1. (B
B) B
elum
Ber
kem
bang
: ana
k m
elak
ukan
nya
haru
s den
gan
bim
bing
an a
tau
dico
ntoh
kan
oleh
gu
ru;
2. (M
B) M
ulai
Ber
kem
bang
: ana
k m
elak
ukan
nya
mas
ih h
arus
di
inga
tkan
ata
u di
bant
u ol
eh
guru
; 3.
(BSH
) Ber
kem
bang
Ses
uai
Hara
pan:
ana
k su
dah
dapa
t m
elak
ukan
nya
seca
ra m
andi
ri da
n ko
nsist
en ta
npa
haru
s di
inga
tkan
ata
u di
cont
ohka
n ol
eh
guru
; 4.
(BSB
) Ber
kem
bang
San
gat B
aik:
an
ak su
dah
dapa
t mel
akuk
anny
a se
cara
man
diri
dan
suda
h da
pat
mem
bant
u te
man
nya
yang
bel
um
men
capa
i kem
ampu
an se
suai
in
dika
tor y
ang
diha
rapk
an.
Dit.
PAUD
pad
a Di
tjen
PAUD
, Dik
das,
dan
Dikm
en
Data
BSH
ana
k D
it.
PAUD
IKP
Pers
enta
se si
swa
deng
an n
ilai
Ases
men
Kom
pete
nsi (
Liter
asi)
mem
enuh
i kom
pete
nsi m
inim
um
Jum
lah
sisw
a ya
ng n
ilain
ya
men
capa
i sta
ndar
min
imal
AKM
un
tuk
kom
pete
nsi l
itera
si
% =
(Σ re
spon
den
sisw
a yg
m
enca
pai n
ilai m
inim
um
AKM
)/(Σ
sisw
a ya
ng
men
giku
ti AK
M) x
100
%
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sis
wa
yang
m
enca
pai n
ilai m
inim
al li
tera
si
Unit-
unit
Dire
ktor
at
pada
Ditj
en P
AUD,
Di
kdas
, dan
Dik
men
, Pu
sat-p
usat
pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud d
enga
n su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t As
esm
en d
an
Pem
bela
jara
n (P
usm
enja
r)
130
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
130
Kode
In
dika
tor K
iner
ja
Defin
isi O
pera
siona
l M
etod
e Pe
rhitu
ngan
In
dika
tor K
eber
hasil
an
unit
pela
ksan
a su
mbe
r dat
a
IKP
Pers
enta
se si
swa
deng
an n
ilai
Ases
men
Kom
pete
nsi (
Num
eras
i) m
emen
uhi k
ompe
tens
i min
imum
Jum
lah
sisw
a ya
ng n
ilain
ya
men
capa
i sta
ndar
min
imal
AKM
un
tuk
kom
pete
nsi n
umer
asi
% =
(Σ re
spon
den
sisw
a yg
m
enca
pai n
ilai m
inim
um
AKM
)/(Σ
sisw
a ya
ng
men
giku
ti AK
M) x
100
%
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sis
wa
yang
m
enca
pai n
ilai m
inim
al n
umer
asi
Unit-
unit
Dire
ktor
at
pada
Ditj
en P
AUD,
Di
kdas
, dan
Dik
men
, Pu
sat-p
usat
pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud d
enga
n su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t As
esm
en d
an
Pem
bela
jara
n (P
usm
enja
r)
SP 3
.4
Men
ingk
atny
a Ka
rakt
er P
eser
ta
Didi
k
IKP
Pers
enta
se sa
tuan
pen
didi
kan
yang
m
emili
ki li
ngku
ngan
kon
dusif
dal
am
pem
bang
unan
kar
akte
r
Lingk
unga
n ko
ndus
if ya
itu
lingk
unga
n ya
ng a
man
, nya
man
, se
hat,
gem
bira
, men
arik
dan
m
ampu
mem
bang
kitk
an g
aira
h be
laja
r.
(∑ sa
tuan
pen
didi
kan
yang
m
emili
ki li
ngku
ngan
ko
ndus
if (h
asil
surv
ey)/
∑
satu
an p
endi
dika
n)x1
00%
Men
ingk
atny
a sa
tuan
pen
didi
kan
yang
mem
iliki
ling
kung
an
kond
usif
dala
m p
emba
ngun
an
kara
kter
pes
erta
did
ik.
Unit-
unit
Dire
ktor
at
pada
Ditj
en P
AUD,
Di
kdas
, dan
Dik
men
, Pu
sat-p
usat
pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud d
enga
n su
mbe
r dat
a Pu
sat
Peng
uata
n Ka
rakt
er
Lapo
ran
Pusa
t Pe
ngua
tan
Kara
kter
IKP
Pers
enta
se si
swa
deng
an n
ilai S
urve
i Ka
rakt
er m
emen
uhi (
tingk
at
min
imum
)
Jum
lah
sisw
a ya
ng n
ilain
ya
men
capa
i sta
ndar
min
imal
unt
uk
surv
ey k
arak
ter
% =
(Σ re
spon
den
sisw
a yg
m
enca
pai n
ilai m
inim
um
surv
ey k
arak
ter )
/(Σ
sisw
a ya
ng m
engi
kuti
surv
ey
kara
kter
) x 1
00%
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sis
wa
yang
m
enca
pai n
ilai s
urve
y ka
rakt
er
min
imum
Unit-
unit
Dire
ktor
at
pada
Ditj
en P
AUD,
Di
kdas
, dan
Dik
men
, Pu
sat-p
usat
pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud d
enga
n su
mbe
r dat
a Pu
sat
Peng
uata
n Ka
rakt
er
Lapo
ran
Pusa
t Pe
ngua
tan
Kara
kter
131
Kode
In
dika
tor K
iner
ja
Defin
isi O
pera
siona
l M
etod
e Pe
rhitu
ngan
In
dika
tor K
eber
hasil
an
unit
pela
ksan
a su
mbe
r dat
a
SP 3
.5
Terw
ujud
nya
peng
elol
aan
pend
idika
n ya
ng
part
isipa
tif, t
rans
para
n da
n ak
unta
bel p
ada
jenj
ang
Pend
idika
n An
ak U
sia D
ini,
Pend
idika
n Da
sar d
an
Men
enga
h
IKP
Pers
enta
se sa
tuan
pe
ndid
ikan
yang
m
empe
role
h BO
S da
n m
elap
orka
n te
pat w
aktu
Peny
alur
an d
ana
BOS
sesu
ai
deng
an w
aktu
yang
suda
h di
teta
pkan
yan
g di
duku
ng o
leh
valid
itas d
ata
pene
rima
BOS
dan
satu
an p
endi
dika
n pe
nerim
a BO
S m
enya
mpa
ikan
lapo
ran
peng
guna
an se
suai
ket
entu
an
Jukn
is.
(Σ sa
tuan
pen
didi
kan
yang
m
elap
orka
n BO
S re
gule
r tep
at
wak
tu)/
(Σ sa
tuan
pen
didi
kan
yang
m
ener
ima
BOS
regu
ler)
x 100
%
Men
ingk
atny
a ke
patu
han
seko
lah
dala
m p
elap
oran
pe
nggu
naan
dan
a BO
S te
pat
wak
tu.
Setd
itjen
PAU
DDas
men
La
pora
n Da
na
BOS
mel
alui
la
man
bo
s.kem
dikb
ud.g
o.id
dan
dap
odik
IKP
Pers
enta
se sa
tuan
pe
ndid
ikan
yang
mel
akuk
an
pene
rapa
n BO
S-No
n-Tu
nai
Men
gopt
imal
kan
peng
guna
an
dan
pem
bela
njaa
n da
na B
OS
mel
alui
pla
tform
pas
ar
elek
tron
ik/no
n-tu
nai.
(Σ sa
tuan
pen
didi
kan
yang
m
engg
unaa
n pe
mbe
lanj
aan
BOS
plat
form
non
tuna
i)/(Σ
satu
an
pend
idika
n ya
ng m
ener
ima
BOS
regu
ler)
x 100
%
Men
ingk
atny
a sa
tuan
pe
ndid
ikan
yang
men
erap
kan
bela
nja
BOS
seca
ra n
on-tu
nai.
Setd
itjen
PAU
DDas
men
La
pora
n Da
na
BOS
mel
alui
la
man
bo
s.kem
dikb
ud.g
o.id
dan
sip
lah.
kem
dikb
ud.g
o.id
IKP
Pers
enta
se p
rov/
kab/
kota
ya
ng m
empe
rtim
bang
kan
Nera
ca P
endi
dika
n Da
erah
(N
PD) s
ebag
ai d
asar
pe
ngam
bila
n ke
putu
san
Nera
ca P
endi
dika
n Da
erah
(NPD
) m
erup
akan
pla
tform
info
rmas
i te
ntan
g po
tret
kin
erja
Pe
ndid
ikan
pada
suat
u da
erah
ya
ng d
apat
dia
kses
ole
h se
luru
h pe
man
gku
kepe
ntin
gan.
(Σ p
rov/
kab/
kota
yan
g m
elak
ukan
pe
nera
pan
NPD)
/(Σ
prov
/kab
/kot
a)
x 100
%
Men
ingk
atny
a ku
alita
s pe
renc
anaa
n da
n ki
nerja
da
erah
yan
g be
rbas
is NP
D.
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
,Biro
Per
enca
naan
Set
jen.
Bi
ro
Pere
ncan
aan,
Se
tjen
131
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
131
Kode
In
dika
tor K
iner
ja
Defin
isi O
pera
siona
l M
etod
e Pe
rhitu
ngan
In
dika
tor K
eber
hasil
an
unit
pela
ksan
a su
mbe
r dat
a
SP 3
.5
Terw
ujud
nya
peng
elol
aan
pend
idika
n ya
ng
part
isipa
tif, t
rans
para
n da
n ak
unta
bel p
ada
jenj
ang
Pend
idika
n An
ak U
sia D
ini,
Pend
idika
n Da
sar d
an
Men
enga
h
IKP
Pers
enta
se sa
tuan
pe
ndid
ikan
yang
m
empe
role
h BO
S da
n m
elap
orka
n te
pat w
aktu
Peny
alur
an d
ana
BOS
sesu
ai
deng
an w
aktu
yang
suda
h di
teta
pkan
yan
g di
duku
ng o
leh
valid
itas d
ata
pene
rima
BOS
dan
satu
an p
endi
dika
n pe
nerim
a BO
S m
enya
mpa
ikan
lapo
ran
peng
guna
an se
suai
ket
entu
an
Jukn
is.
(Σ sa
tuan
pen
didi
kan
yang
m
elap
orka
n BO
S re
gule
r tep
at
wak
tu)/
(Σ sa
tuan
pen
didi
kan
yang
m
ener
ima
BOS
regu
ler)
x 100
%
Men
ingk
atny
a ke
patu
han
seko
lah
dala
m p
elap
oran
pe
nggu
naan
dan
a BO
S te
pat
wak
tu.
Setd
itjen
PAU
DDas
men
La
pora
n Da
na
BOS
mel
alui
la
man
bo
s.kem
dikb
ud.g
o.id
dan
dap
odik
IKP
Pers
enta
se sa
tuan
pe
ndid
ikan
yang
mel
akuk
an
pene
rapa
n BO
S-No
n-Tu
nai
Men
gopt
imal
kan
peng
guna
an
dan
pem
bela
njaa
n da
na B
OS
mel
alui
pla
tform
pas
ar
elek
tron
ik/no
n-tu
nai.
(Σ sa
tuan
pen
didi
kan
yang
m
engg
unaa
n pe
mbe
lanj
aan
BOS
plat
form
non
tuna
i)/(Σ
satu
an
pend
idika
n ya
ng m
ener
ima
BOS
regu
ler)
x 100
%
Men
ingk
atny
a sa
tuan
pe
ndid
ikan
yang
men
erap
kan
bela
nja
BOS
seca
ra n
on-tu
nai.
Setd
itjen
PAU
DDas
men
La
pora
n Da
na
BOS
mel
alui
la
man
bo
s.kem
dikb
ud.g
o.id
dan
sip
lah.
kem
dikb
ud.g
o.id
IKP
Pers
enta
se p
rov/
kab/
kota
ya
ng m
empe
rtim
bang
kan
Nera
ca P
endi
dika
n Da
erah
(N
PD) s
ebag
ai d
asar
pe
ngam
bila
n ke
putu
san
Nera
ca P
endi
dika
n Da
erah
(NPD
) m
erup
akan
pla
tform
info
rmas
i te
ntan
g po
tret
kin
erja
Pe
ndid
ikan
pada
suat
u da
erah
ya
ng d
apat
dia
kses
ole
h se
luru
h pe
man
gku
kepe
ntin
gan.
(Σ p
rov/
kab/
kota
yan
g m
elak
ukan
pe
nera
pan
NPD)
/(Σ
prov
/kab
/kot
a)
x 100
%
Men
ingk
atny
a ku
alita
s pe
renc
anaa
n da
n ki
nerja
da
erah
yan
g be
rbas
is NP
D.
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
,Biro
Per
enca
naan
Set
jen.
Bi
ro
Pere
ncan
aan,
Se
tjen
132
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
132
Kode
In
dika
tor K
iner
ja
Defin
isi O
pera
siona
l M
etod
e Pe
rhitu
ngan
In
dika
tor K
eber
hasil
an
unit
pela
ksan
a su
mbe
r dat
a
IKP
Pers
enta
se D
ata
Poko
k Pe
ndid
ikan
Anak
Usia
Din
i, Da
sar d
an M
enen
gah
yang
Ak
urat
, Ter
baru
kan
dan
Berk
elan
juta
n
Data
pok
ok P
endi
dika
n a
dala
h sis
tem
pen
data
an y
ang
dike
lola
Ke
men
dikb
ud ya
ng m
emua
t dat
a sa
tuan
pen
didi
kan,
pes
erta
did
ik,
pend
idik
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
, dan
subs
tans
i pe
ndid
ikan
yang
ber
sum
ber d
ari
satu
an p
endi
dika
n ya
ng te
rus
men
erus
dip
erba
haru
i sec
ara
darin
g.
1. a
kura
t:( ju
mla
h da
ta
akur
at/ju
mla
h da
ta)x
100%
2.
berk
elan
juta
n: (j
umla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan
deng
an d
ata
seri
tahu
nan/
jum
lah
satu
an
pend
idika
n)x1
00%
3. t
erba
ruka
n:
(jum
lah
satu
an p
endi
dika
n ya
ng
tela
h sin
kron
dat
a/ju
mla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan)
x100
% 4
. ∑ (
1+2+
3)/3
Men
ingk
atny
a pe
rsen
tase
da
ta p
okok
Pen
didi
kan
Anak
Us
ia D
ini,
Dasa
r dan
M
enen
gah
yang
aku
rat,
terb
aruk
an d
an b
erke
lanj
utan
Setd
itjen
PAU
D, D
ikda
s dan
Dik
men
de
ngan
dat
a re
smi y
ang
bera
sal
dari
Pusd
atin
Pusd
atin
yang
be
rasa
l dar
i la
pora
n la
man
da
podi
k on
line
SP 3
.6
Terw
ujud
nya
tata
kel
ola
Ditje
n Pe
ndid
ikan
Anak
Usia
Di
ni, P
endi
dika
n Da
sar d
an
Men
enga
h ya
ng b
erku
alita
s
IKP
Pred
ikat S
AKIP
Ditj
en
Pend
idika
n An
ak U
sia D
ini,
Pend
idika
n Da
sar d
an
Men
enga
h m
inim
al B
B
SAKI
P ad
alah
Sist
em
Akun
tabi
litas
Kin
erja
Inst
ansi
Pem
erin
taha
n, d
iman
a sis
tem
ini
mer
upak
an in
tegr
asi d
ari s
istem
pe
renc
anaa
n, si
stem
pe
ngan
ggar
an d
an si
stem
pe
lapo
ran
kine
rja, y
ang
sela
ras
deng
an p
elak
sana
an si
stem
ak
unta
bilit
as k
euan
gan.
Berd
asar
kan
hasil
eva
luas
i ole
h M
enPA
N/RB
, Pre
dika
t AA
Skor
90-
100,
Pre
dika
t A S
kor 8
0-90
, Pr
edika
t BB
Skor
70-
80, P
redi
kat B
Sk
or 6
0-70
, Pre
dika
t CC
Skor
50-
60,
Pred
ikat C
Sko
r 30-
50, P
redi
kat D
Sk
or <
30
Terc
apai
nya
pred
ikat
BB
pada
SA
KIP
Ditje
n Pe
ndid
ikan
Ana
k Us
ia D
ini,
Pend
idik
an D
asar
da
n M
enen
gah
Ditje
n Di
kdas
men
den
gan
perh
itung
an d
ari B
iro P
eren
cana
an
Setje
n
Biro
Per
enca
naan
Se
tjen
IKP
Jum
lah
Satk
er d
i Ditj
en
Pend
idika
n An
ak U
sia D
ini,
Pend
idika
n Da
sar d
an
Pend
idika
n M
enen
gah
men
dapa
tkan
pre
dika
t ZI-
WBK
/WBB
M
Pene
tapa
n Sa
tker
seba
gai W
BK
pred
ikat y
ang
dibe
rikan
kep
ada
Satk
er y
ang
mem
enuh
i seb
agia
n be
sar p
rogr
am M
anaj
emen
Pe
ruba
han,
Pen
ataa
n Ta
tala
ksan
a, P
enat
aan
Sist
em
Man
ajem
en S
DM, P
engu
atan
Pe
ngaw
asan
dan
Pen
guat
an
Akun
tabi
litas
Kin
erja
di
lingk
unga
n Ke
men
dikb
ud m
elal
ui
pem
bang
unan
Zon
a In
tegr
itas
1. M
anaj
emen
Per
ubah
an 5
%
2. P
enat
aan
Tata
laks
ana
5 %
3.
Pen
ataa
n Si
stem
Man
ajem
en
SDM
15
%
4. P
engu
atan
Aku
ntab
ilita
s Kin
erja
10
%
5. P
engu
atan
Pen
gaw
asan
15
%
6. P
engu
atan
Kua
litas
Pel
ayan
an
Publ
ik 1
0 %
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sa
tker
ya
ng m
emen
uhi s
ebag
iann
be
sar i
ndik
ator
Wila
yah
Beba
s da
ri Ko
rups
i (W
BK) d
i lin
gkun
gan
Kem
endi
kbud
m
elal
ui p
emba
ngun
an Z
ona
Inte
grita
s
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s dan
Dik
men
ya
ng m
enda
patk
an p
enila
ian
dari
Setje
n Ke
mdi
kbud
, Itje
n Ke
mdi
kbud
, dan
Kem
enpa
n RB
Biro
Per
enca
naan
Se
tjen,
in
spek
tora
t Je
nder
al
Kem
dikb
ud
133
Kode
Indi
kato
r Kin
erja
De
finisi
Ope
rasio
nal
Met
ode
Perh
itung
an
Indi
kato
r Keb
erha
silan
un
it pe
laks
ana
sum
ber d
ata
SK
Ters
edia
nya
laya
nan
Pend
idika
n An
ak U
sia D
ini
yang
mer
ata
dan
berk
ualit
as
IKK
Jum
lah
Pese
rta
Didi
k us
ia
3-6
tahu
n ya
ng m
engi
kuti
men
erim
a BO
P PA
UD
Bant
uan
Oper
asio
nal
Peny
elen
ggar
aan
Pend
idik
an
Anak
Usia
Din
i ada
lah
prog
ram
pe
mer
inta
h un
tuk
mem
bant
u pe
nyed
iaan
pen
dana
an b
iaya
op
eras
iona
l pem
bela
jara
n PA
UD.
Jum
lah
pese
rta
didi
k ya
ng te
rdat
a da
lam
Dap
o PA
UD D
ikm
as y
ang
suda
h di
verif
ikas
i ole
h di
nas
pend
idika
n ya
ng d
iteta
pkan
de
ngan
sura
t kep
utus
an
Pem
erin
tah
Daer
ah d
enga
n sa
tuan
bia
ya R
p300
.000
,00
(tiga
ra
tus r
ibu
rupi
ah) p
er p
eser
ta
didi
k
Men
ingk
atny
a ju
mla
h Pe
sert
a Di
dik
usia
3-6
tahu
n ya
ng m
ener
ima
BOP
PAUD
da
lam
rang
ka m
erin
gank
an
biay
a pe
ndid
ikan
teru
tam
a ba
gi a
nak
dari
kelu
arga
tida
k m
ampu
unt
uk m
empe
role
h la
yana
n PA
UD y
ang
lebi
h be
rmut
u
Dit.
PAUD
La
pora
n Di
t. PA
UD, d
ata
lam
an si
mda
k
IKK
Jum
lah
Kab/
Kota
den
gan
Pers
enta
se S
iswa
Kela
s 1
yang
mel
alui
TK/
RA/B
A di
at
as 5
0%
APK
PAUD
ada
lah
perb
andi
ngan
an
tara
sisw
a pa
da je
njan
g PA
UD
deng
an p
endu
duk
usia
seko
lah
dan
diny
atak
an d
alam
pe
rsen
tase
.
(∑ju
mla
h sis
wa
yang
per
nah
men
giku
ti TK
/KB/
RA/B
A/TK
LB
(tida
k ha
rus l
ulus
)) /(
∑jum
lah
sisw
a ba
ru ke
las 1
SD
/SDL
B/M
I/sed
eraj
at d
i tah
un
yang
sam
a))
Jum
lah
kab/
kota
den
gan
pers
enta
se si
swa
kela
s 1 S
D ya
ng
pern
ah m
engi
kuti
TK/R
A/BA
se
besa
r dia
tas 5
0%
Men
ingk
atny
a ju
mla
h Ka
b/Ko
ta y
ang
mem
iliki
APK
PA
UD (3
-6 ta
hun)
di a
tas
49,9
%
Dit.
PAUD
Di
t. PA
UD
IKK
Jum
lah
Kab/
Kota
den
gan
APK
PAUD
(3-6
tahu
n) d
i at
as 5
3,1%
Jum
lah
Kab/
Kota
den
gan
APK
PAUD
(3-6
tahu
n) d
i ata
s 53
.10%
Jum
lah
Kab/
Kota
den
gan
APK
PAUD
(3-6
tahu
n) d
i ata
s 53.
10%
M
enin
gkat
nya
jum
lah
Kab/
Kota
den
gan
APK
PAUD
(3
-6 ta
hun)
di a
tas 5
3.10
%
Dit.
PAUD
pad
a Di
tjen
PAUD
, Di
kdas
dan
Dik
men
, Pus
at-p
usat
pa
da S
etje
n Ke
mdi
kbud
den
gan
sum
ber d
ata
Pusd
atin
Lapo
ran
Pusa
t Dat
a da
n Te
knol
ogi I
nfor
mas
i (P
usda
tin)
133
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
133
Kode
Indi
kato
r Kin
erja
De
finisi
Ope
rasio
nal
Met
ode
Perh
itung
an
Indi
kato
r Keb
erha
silan
un
it pe
laks
ana
sum
ber d
ata
SK
Ters
edia
nya
laya
nan
Pend
idika
n An
ak U
sia D
ini
yang
mer
ata
dan
berk
ualit
as
IKK
Jum
lah
Pese
rta
Didi
k us
ia
3-6
tahu
n ya
ng m
engi
kuti
men
erim
a BO
P PA
UD
Bant
uan
Oper
asio
nal
Peny
elen
ggar
aan
Pend
idik
an
Anak
Usia
Din
i ada
lah
prog
ram
pe
mer
inta
h un
tuk
mem
bant
u pe
nyed
iaan
pen
dana
an b
iaya
op
eras
iona
l pem
bela
jara
n PA
UD.
Jum
lah
pese
rta
didi
k ya
ng te
rdat
a da
lam
Dap
o PA
UD D
ikm
as y
ang
suda
h di
verif
ikas
i ole
h di
nas
pend
idika
n ya
ng d
iteta
pkan
de
ngan
sura
t kep
utus
an
Pem
erin
tah
Daer
ah d
enga
n sa
tuan
bia
ya R
p300
.000
,00
(tiga
ra
tus r
ibu
rupi
ah) p
er p
eser
ta
didi
k
Men
ingk
atny
a ju
mla
h Pe
sert
a Di
dik
usia
3-6
tahu
n ya
ng m
ener
ima
BOP
PAUD
da
lam
rang
ka m
erin
gank
an
biay
a pe
ndid
ikan
teru
tam
a ba
gi a
nak
dari
kelu
arga
tida
k m
ampu
unt
uk m
empe
role
h la
yana
n PA
UD y
ang
lebi
h be
rmut
u
Dit.
PAUD
La
pora
n Di
t. PA
UD, d
ata
lam
an si
mda
k
IKK
Jum
lah
Kab/
Kota
den
gan
Pers
enta
se S
iswa
Kela
s 1
yang
mel
alui
TK/
RA/B
A di
at
as 5
0%
APK
PAUD
ada
lah
perb
andi
ngan
an
tara
sisw
a pa
da je
njan
g PA
UD
deng
an p
endu
duk
usia
seko
lah
dan
diny
atak
an d
alam
pe
rsen
tase
.
(∑ju
mla
h sis
wa
yang
per
nah
men
giku
ti TK
/KB/
RA/B
A/TK
LB
(tida
k ha
rus l
ulus
)) /(
∑jum
lah
sisw
a ba
ru ke
las 1
SD
/SDL
B/M
I/sed
eraj
at d
i tah
un
yang
sam
a))
Jum
lah
kab/
kota
den
gan
pers
enta
se si
swa
kela
s 1 S
D ya
ng
pern
ah m
engi
kuti
TK/R
A/BA
se
besa
r dia
tas 5
0%
Men
ingk
atny
a ju
mla
h Ka
b/Ko
ta y
ang
mem
iliki
APK
PA
UD (3
-6 ta
hun)
di a
tas
49,9
%
Dit.
PAUD
Di
t. PA
UD
IKK
Jum
lah
Kab/
Kota
den
gan
APK
PAUD
(3-6
tahu
n) d
i at
as 5
3,1%
Jum
lah
Kab/
Kota
den
gan
APK
PAUD
(3-6
tahu
n) d
i ata
s 53
.10%
Jum
lah
Kab/
Kota
den
gan
APK
PAUD
(3-6
tahu
n) d
i ata
s 53.
10%
M
enin
gkat
nya
jum
lah
Kab/
Kota
den
gan
APK
PAUD
(3
-6 ta
hun)
di a
tas 5
3.10
%
Dit.
PAUD
pad
a Di
tjen
PAUD
, Di
kdas
dan
Dik
men
, Pus
at-p
usat
pa
da S
etje
n Ke
mdi
kbud
den
gan
sum
ber d
ata
Pusd
atin
Lapo
ran
Pusa
t Dat
a da
n Te
knol
ogi I
nfor
mas
i (P
usda
tin)
134
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
134
Kode
Indi
kato
r Kin
erja
De
finisi
Ope
rasio
nal
Met
ode
Perh
itung
an
Indi
kato
r Keb
erha
silan
un
it pe
laks
ana
sum
ber d
ata
IKK
Jum
lah
PAUD
yan
g m
enja
di S
ekol
ah
Peng
gera
k
Seko
lah
peng
gera
k m
erup
akan
se
kola
h ya
ng m
ampu
m
ende
mon
stra
sikan
ke
pem
impi
nan
pem
bela
jara
n (in
stru
ctio
nal l
eade
rshi
p)
teru
tam
a da
ri ke
pala
seko
lah
bese
rta
guru
di d
alam
nya.
Se
kola
h-se
kola
h in
i aka
n m
enja
di p
engg
erak
unt
uk
men
ingk
atka
n ku
alita
s has
il be
laja
r sisw
a.
∑sat
uan
pend
idik
an P
AUD
yang
m
emen
uhi k
riter
ia se
baga
i se
kola
h pe
ngge
rak
Seko
lah
peng
gera
k ha
rus
mem
iliki
krit
eria
: 1.
Mem
iliki
kep
ala
seko
lah
yang
men
gert
i pro
ses
pem
bela
jara
n sis
wa
dan
mam
pu m
enge
mba
ngka
n gu
ru.
2. B
erpi
hak
pada
sisw
a 3.
Men
ghas
ilkan
pro
fil si
swa
4. D
ukun
gan
kom
unita
s
Unit-
unit
Dire
ktor
at te
knis
pada
Di
tjen
PAUD
, Dik
das,
dan
Dikm
en,
dan
Ditje
n GT
K
Lapo
ran
seko
lah
peng
gera
k pa
da D
itjen
PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
Ditj
en G
TK
IKK
Nila
i rat
a-ra
ta ti
ngka
t pe
ncap
aian
per
kem
bang
an
anak
(5-6
tahu
n)
Perk
emba
ngan
ana
k m
erup
akan
per
ubah
an p
erila
ku
yang
ber
kesin
ambu
ngan
dan
te
rinte
gras
i dar
i fak
tor g
enet
ik
dan
lingk
unga
n se
rta
men
ingk
at
seca
ra in
divi
dual
bai
k ku
antit
atif
mau
pun
kual
itatif
Rata
-rata
nila
i per
kem
bang
an
anak
dar
i 6 a
spek
yan
g di
nila
i, ya
itu: 1
. nila
i aga
ma
& m
oral
, 2.
baha
sa, 3
. fisi
k m
otor
ik, 4
. ko
gniti
f, 5.
sosia
l em
osio
nal,
6.
Seni
19.0
0 - 3
5.10
sang
at re
ndah
, 35
.20
- 51.
30 re
ndah
,
51
.40
- 66.
50 cu
kup,
66.6
0 - 8
1.80
sang
at ti
nggi
82.8
0 - 9
5.00
sem
purn
a
Dit.
PAUD
La
pora
n Di
t. PA
UD
IKK
Pers
enta
se P
AUD
yang
m
emili
ki n
ilai k
iner
ja
seko
lah
(Sco
re C
ard)
m
inim
al 7
5 (K
ateg
ori
Sang
at T
ingg
i)
Scor
ecar
d m
erup
akan
syst
em
pere
ncan
aan
man
ajem
en d
an
peni
laia
n ki
nerja
yan
g te
rsus
un
dala
m e
mpa
t per
spek
tif, y
aitu
pe
rspe
ktif
keua
ngan
, per
spek
tif
pela
ngga
n, p
ersp
ektif
pro
ses
bisn
is in
tern
al, s
erta
per
spek
tif
pert
umbu
han
dan
pem
bela
jara
n
Scor
ecar
d ya
ng d
itera
pkan
di
satu
an p
endi
dika
n ad
alah
sist
em
peni
laia
n ki
nerja
yan
g ko
mpr
ehen
sif m
elip
uti i
ndik
ator
AK
M, S
urve
y ka
rakt
er, n
ilai r
apor
, ko
mpe
tens
i kua
lifik
asi g
uru,
ku
rikul
um, r
asio
sisw
a pe
r ro
mbe
l, da
n ta
ta k
elol
a se
kola
h (p
eren
cana
an, k
euan
gan,
pe
laya
nan
pend
idik
an,
akre
dita
si,
dan
rapo
r mut
u)
19.0
0 - 3
5.10
sang
at re
ndah
, 35
.20
- 51.
30 re
ndah
,
51
.40
- 66.
50 cu
kup,
66.6
0 - 8
1.80
sang
at ti
nggi
82.8
0 - 9
5.00
sem
purn
a
Unit-
unit
Dire
ktor
at p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Ba
litba
ng d
enga
n su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t Ase
smen
da
n Pe
mbe
laja
ran
(Pus
men
jar)
135
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
135
Kode
Indi
kato
r Kin
erja
De
finisi
Ope
rasio
nal
Met
ode
Perh
itung
an
Indi
kato
r Keb
erha
silan
un
it pe
laks
ana
sum
ber d
ata
IKK
Pers
enta
se sa
tuan
PAU
D ya
ng m
ener
apka
n ev
alua
si pe
sert
a di
dik
berk
emba
ng
sesu
ai h
arap
an
Pese
rta
didi
k be
rkem
bang
se
suai
har
apan
ada
lah
ketik
a an
ak su
dah
dapa
t m
elak
ukan
nya
seca
ra m
andi
ri da
n ko
nsist
en ta
npa
haru
s di
inga
tkan
ata
u di
cont
ohka
n ol
eh g
uru.
(∑ sa
tuan
PAU
D ya
ng m
emili
ki
eval
uasi
peni
laia
n BS
H (B
erke
mba
ng S
esua
i Har
apan
) / ∑
se
luru
h sa
tuan
PAU
D)
1. (B
B) B
elum
Ber
kem
bang
: an
ak m
elak
ukan
nya
haru
s de
ngan
bim
bing
an a
tau
dico
ntoh
kan
oleh
gur
u;
2. (M
B) M
ulai
Ber
kem
bang
: an
ak m
elak
ukan
nya
mas
ih
haru
s diin
gatk
an a
tau
diba
ntu
oleh
gur
u;
3. (B
SH) B
erke
mba
ng S
esua
i Ha
rapa
n: a
nak
suda
h da
pat
mel
akuk
anny
a se
cara
m
andi
ri da
n ko
nsist
en ta
npa
haru
s diin
gatk
an a
tau
dico
ntoh
kan
oleh
gur
u;
4. (B
SB) B
erke
mba
ng S
anga
t Ba
ik: a
nak
suda
h da
pat
mel
akuk
anny
a se
cara
m
andi
ri da
n su
dah
dapa
t m
emba
ntu
tem
anny
a ya
ng
belu
m m
enca
pai k
emam
puan
se
suai
indi
kato
r yan
g di
hara
pkan
.
Dit.
PAUD
La
pora
n Di
t. PA
UD
IKK
Pers
enta
se sa
tuan
PAU
D ya
ng m
enye
leng
gara
kan
laya
nan
Holis
tik In
tegr
atif
Pela
ksan
aan
PAUD
HI d
ilaku
kan
seca
ra si
mul
tan,
sist
emat
is,
men
yelu
ruh,
terin
tegr
asi d
an
berk
esin
ambu
ngan
unt
uk
men
duku
ng tu
mbu
h ke
mba
ng
yang
opt
imal
dem
i mew
ujud
kan
anak
yan
g se
hat,
cerd
as, d
an
berk
arak
ter s
ebag
ai g
ener
asi
mas
a de
pan
yang
ber
kual
itas
dan
kom
petit
if
(∑sa
tuan
PAU
D ya
ng
men
yele
ngga
raka
n la
yana
n Ho
listik
Inte
grat
if (H
I) / ∑
selu
ruh
satu
an P
AUD
yang
terd
afta
r da
lam
Dap
o PA
UD D
ikm
as) x
100%
Terp
enuh
inya
hak
tum
buh
kem
bang
ana
k us
ia d
ini
dala
m h
al p
endi
dika
n,
kese
hata
n, g
izi, p
eraw
atan
, pe
ngas
uhan
, ser
ta
perli
ndun
gan
dan
kese
jaht
eraa
n an
ak
Dit.
PAUD
La
pora
n Di
t. PA
UD d
ari
lam
an D
apo
PAUD
Di
kmas
136
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
136
Kode
Indi
kato
r Kin
erja
De
finisi
Ope
rasio
nal
Met
ode
Perh
itung
an
Indi
kato
r Keb
erha
silan
un
it pe
laks
ana
sum
ber d
ata
IKK
Pers
enta
se d
ata
poko
k pe
ndid
ikan
PAUD
yan
g ak
urat
, ter
baru
kan
dan
berk
elan
juta
n
Data
pok
ok P
endi
dika
n a
dala
h su
atu
siste
m p
enda
taan
yan
g di
kelo
la o
leh
Kem
ente
rian
Pend
idika
n da
n Ke
buda
yaan
ya
ng m
emua
t dat
a sa
tuan
pe
ndid
ikan,
pes
erta
did
ik,
pend
idik
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
, dan
subs
tans
i pe
ndid
ikan
yang
dat
anya
be
rsum
ber d
ari s
atua
n pe
ndid
ikan
yang
teru
s men
erus
di
perb
ahar
ui se
cara
onl
ine.
1. a
kura
t:( ju
mla
h da
ta
akur
at/ju
mla
h da
ta)x
100%
2.
berk
elan
juta
n: (j
umla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan
deng
an d
ata
seri
tahu
nan/
jum
lah
satu
an
pend
idika
n)x1
00%
3. t
erba
ruka
n:
(jum
lah
satu
an p
endi
dika
n ya
ng
tela
h sin
kron
dat
a/ju
mla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan)
x100
% 4
. ∑ (
1+2+
3)/3
Men
ingk
atny
a pe
rsen
tase
da
ta p
okok
PAU
D ya
ng
akur
at, t
erba
ruka
n da
n be
rkel
anju
tan
Dit.
PAUD
, Set
ditje
n PA
UD, D
ikda
s da
n Di
kmen
den
gan
data
resm
i ya
ng b
eras
al d
ari P
usda
tin
Pusd
atin
yang
ber
asal
da
ri la
pora
n la
man
dap
o PA
UD D
ikm
as o
nlin
e
SK
Ters
edia
nya
laya
nan
Pend
idika
n Se
kola
h Da
sar
yang
mer
ata
dan
berk
ualit
as
IKK
Jum
lah
Kab/
Kota
den
gan
APK
SD/M
I/SDL
B se
kura
ng-k
uran
gnya
100
%
APK
SD/M
I/SDL
B ad
alah
pe
rban
ding
an a
ntar
a sis
wa
pada
jenj
ang
pend
idik
an
SD/M
I/SDL
B/ S
eder
ajat
den
gan
pend
uduk
usia
seko
lah
dan
diny
atak
an d
alam
per
sent
ase.
∑Kab
/kot
a de
ngan
APK
SD
/MI/S
DLB/
sede
raja
t min
imal
10
0%
Satu
an P
endi
dika
n SD
/MI/S
DLB
dise
tiap
Kab/
kota
mem
iliki
APK
m
inim
al 1
00%
Dit.
SD p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s da
n Di
kmen
, Pus
at-p
usat
pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud d
enga
n su
mbe
r dat
a Pu
sdat
in
Lapo
ran
Pusa
t Dat
a da
n Te
knol
ogi I
nfor
mas
i (P
usda
tin)
IKK
Jum
lah
SD y
ang
men
jadi
Se
kola
h Pe
ngge
rak
Seko
lah
Dasa
r yan
g m
ampu
m
enja
di a
gen
peru
baha
n da
n m
enja
di p
anut
an, t
empa
t pe
latih
an, i
nspi
rasi
bagi
gur
u-gu
ru d
an ke
pala
seko
lah
lain
nya.
Sek
olah
yan
g m
ampu
m
emba
ngun
kol
abor
asi u
ntuk
m
enin
gkat
kan
mut
u pe
mbe
laja
ran.
∑sat
uan
pend
idik
an S
D ya
ng
mem
enuh
i krit
eria
seba
gai
seko
lah
peng
gera
k
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan
SD y
ang
mam
pu
men
ghas
ilkan
pel
ajar
Pa
ncas
ila y
ang
mem
iliki
day
a sa
ing
deng
an ci
ri-cir
i: be
rakh
lak
mul
ia, m
andi
ri,
bern
alar
krit
is, k
reat
if,
inov
atif,
got
ong
royo
ng.
Unit-
unit
Dire
ktor
at te
knis
pada
Di
tjen
PAUD
, Dik
das,
dan
Dikm
en,
dan
Ditje
n GT
K
Lapo
ran
seko
lah
peng
gera
k pa
da D
itjen
PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Ditj
en G
TK
137
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
137
Kode
Indi
kato
r Kin
erja
De
finisi
Ope
rasio
nal
Met
ode
Perh
itung
an
Indi
kato
r Keb
erha
silan
un
it pe
laks
ana
sum
ber d
ata
IKK
Pers
enta
se S
D ya
ng
mem
iliki
nila
i kin
erja
se
kola
h (S
core
Car
d)
min
imal
75
(Kat
egor
i Sa
ngat
Tin
ggi)
Penc
apai
an p
enila
ian
kine
rja
satu
an p
endi
dika
n ya
ng d
iuku
r da
ri pe
mbe
laja
ran
yang
di
peng
aruh
i ole
h ko
ndisi
gur
u,
kela
s dan
seko
lah.
Scor
ecar
d ya
ng d
itera
pkan
di
satu
an p
endi
dika
n ad
alah
sist
em
peni
laia
n ki
nerja
yan
g ko
mpr
ehen
sif m
elip
uti i
ndik
ator
AK
M, S
urve
y ka
rakt
er, n
ilai r
apor
, ko
mpe
tens
i kua
lifik
asi g
uru,
ku
rikul
um, r
asio
sisw
a pe
r ro
mbe
l, da
n ta
ta k
elol
a se
kola
h (p
eren
cana
an, k
euan
gan,
pe
laya
nan
pend
idik
an,
akre
dita
si,
dan
rapo
r mut
u)
Men
ingk
atny
a ki
nerja
satu
an
pend
idika
n de
ngan
pe
role
han
min
imal
scor
ecar
d 75
<
54.9
sang
at re
ndah
55
-64.
9 re
ndah
65
-74.
9 cu
kup
75-8
4.9
tingg
i 85
-94.
9 sa
ngat
ting
gi
Unit-
unit
Dire
ktor
at p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Ba
litba
ng d
enga
n su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t Ase
smen
da
n Pe
mbe
laja
ran
(Pus
men
jar)
IKK
Pers
enta
se si
swa
SD
deng
an n
ilai A
sesm
en
Kom
pete
nsi (
Liter
asi)
mem
enuh
i kom
pete
nsi
min
imum
Jum
lah
sisw
a ya
ng n
ilain
ya
men
capa
i sta
ndar
min
imal
AKM
un
tuk
kom
pete
nsi l
itera
si
% =
(Σ re
spon
den
sisw
a yg
m
enca
pai n
ilai m
inim
um A
KM )/
(Σ
sisw
a ya
ng m
engi
kuti
AKM
) x
100%
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sis
wa
yang
men
capa
i nila
i min
imal
lit
eras
i
Unit-
unit
Dire
ktor
at p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Pus
at-
pusa
t pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud
deng
an su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t Ase
smen
da
n Pe
mbe
laja
ran
(Pus
men
jar)
IKK
Pers
enta
se si
swa
SD
deng
an n
ilai A
sesm
en
Kom
pete
nsi (
Num
eras
i) m
emen
uhi k
ompe
tens
i m
inim
um
Jum
lah
sisw
a ya
ng n
ilain
ya
men
capa
i sta
ndar
min
imal
AKM
un
tuk
kom
pete
nsi n
umer
asi
% =
(Σ re
spon
den
sisw
a yg
m
enca
pai n
ilai m
inim
um A
KM )/
(Σ
sisw
a ya
ng m
engi
kuti
AKM
) x
100%
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sis
wa
yang
men
capa
i nila
i min
imal
nu
mer
asi
Unit-
unit
Dire
ktor
at p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Pus
at-
pusa
t pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud
deng
an su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t Ase
smen
da
n Pe
mbe
laja
ran
(Pus
men
jar)
IKK
Pers
enta
se S
D ya
ng
men
ggun
akan
per
alat
an
TIK
(kom
pute
r) da
lam
pr
oses
pem
bela
jara
n
Perb
andi
ngan
jum
lah
satu
an
pend
idika
n SD
yan
g m
emili
ki
pera
lata
n TI
K da
n di
guna
kan
dala
m p
embe
laja
ran
(∑sa
tuan
Pen
didi
kan
SD y
ang
mem
iliki
per
alat
an T
IK d
an
digu
naka
n da
lam
pe
mbe
laja
ran)
/(∑
jum
lah
satu
an
Pend
idika
n SD
)
Jum
lah
pera
lata
n TI
K pa
da
satu
an P
endi
dika
n SD
yan
g te
rsal
urka
n da
n di
guna
kan
untu
k m
endu
kung
pro
ses
bela
jar m
enga
jar d
alam
m
enin
gkat
kan
capa
ian
mut
u Pe
ndid
ikan
.
Dit.
SD
Dapo
dik
Setd
itjen
PAU
D,
Dikd
as, d
an D
ikm
en
IKK
Pers
enta
se S
D ya
ng
mem
iliki
ling
kung
an
kond
usif
dala
m
pem
bang
unan
kar
akte
r
Lingk
unga
n ko
ndus
if SD
yai
tu
lingk
unga
n ya
ng a
man
, nya
man
, se
hat,
gem
bira
, men
arik
dan
(∑ sa
tuan
pen
didi
kan
SD y
ang
kond
usif
(has
il sur
vey)
/ ∑ sa
tuan
pe
ndid
ikan)
x100
%
Men
ingk
atny
a sa
tuan
pe
ndid
ikan
SD
yang
mem
iliki
lin
gkun
gan
kond
usif
dala
m
Unit-
unit
Dire
ktor
at p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Pus
at-
pusa
t pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud
Lapo
ran
Pusa
t Pe
ngua
tan
Kara
kter
138
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
138
Kode
Indi
kato
r Kin
erja
De
finisi
Ope
rasio
nal
Met
ode
Perh
itung
an
Indi
kato
r Keb
erha
silan
un
it pe
laks
ana
sum
ber d
ata
mam
pu m
emba
ngki
tkan
gai
rah
bela
jar.
pem
bang
unan
kar
akte
r pe
sert
a di
dik.
de
ngan
sum
ber d
ata
Pusa
t Pe
ngua
tan
Kara
kter
IKK
Pers
enta
se d
ata
poko
k pe
ndid
ikan
SD y
ang
akur
at, t
erba
ruka
n da
n be
rkel
anju
tan
Data
pok
ok P
endi
dika
n a
dala
h su
atu
siste
m p
enda
taan
yan
g di
kelo
la o
leh
Kem
ente
rian
Pend
idika
n da
n Ke
buda
yaan
ya
ng m
emua
t dat
a sa
tuan
pe
ndid
ikan,
pes
erta
did
ik,
pend
idik
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
, dan
subs
tans
i pe
ndid
ikan
yang
dat
anya
be
rsum
ber d
ari s
atua
n pe
ndid
ikan
yang
teru
s men
erus
di
perb
ahar
ui se
cara
onl
ine.
1. a
kura
t:( ju
mla
h da
ta
akur
at/ju
mla
h da
ta)x
100%
2.
berk
elan
juta
n: (j
umla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan
deng
an d
ata
seri
tahu
nan/
jum
lah
satu
an
pend
idika
n)x1
00%
3. t
erba
ruka
n:
(jum
lah
satu
an p
endi
dika
n ya
ng
tela
h sin
kron
dat
a/ju
mla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan)
x100
% 4
. ∑ (
1+2+
3)/3
Men
ingk
atny
a pe
rsen
tase
da
ta p
okok
pen
didi
kan
SD
yang
aku
rat,
terb
aruk
an d
an
berk
elan
juta
n
Dit.
SD, S
etdi
tjen
PAUD
, Dik
das
dan
Dikm
en d
enga
n da
ta re
smi
yang
ber
asal
dar
i Pus
datin
Pusd
atin
yang
ber
asal
da
ri la
pora
n la
man
da
podi
k on
line
SK
Ters
edia
nya
laya
nan
Pend
idika
n Se
kola
h M
enen
gah
Pert
ama
yang
m
erat
a da
n be
rkua
litas
IKK
Jum
lah
Kab/
Kota
den
gan
APK
SMP/
MTs
/SM
PLB
seku
rang
-kur
angn
ya 1
00%
APK
SMP/
MTs
/SM
PLB
adal
ah
perb
andi
ngan
ant
ara
sisw
a pa
da je
njan
g pe
ndid
ikan
SM
P/M
Ts/S
MPL
B/ S
eder
ajat
de
ngan
pen
dudu
k us
ia se
kola
h da
n di
nyat
akan
dal
am
pers
enta
se.
∑Kab
/kot
a de
ngan
APK
APK
SM
P/M
Ts/S
MPL
B/se
dera
jat
min
imal
100
%
Satu
an P
endi
dika
n SM
P/M
Ts/S
MPL
B di
setia
p Ka
b/ko
ta m
emili
ki A
PK
min
imal
100
%
Dit.
SMP
pada
Ditj
en P
AUD,
Di
kdas
dan
Dik
men
, Pus
at-p
usat
pa
da S
etje
n Ke
mdi
kbud
den
gan
sum
ber d
ata
Pusd
atin
Lapo
ran
Pusa
t Dat
a da
n Te
knol
ogi I
nfor
mas
i (P
usda
tin)
IKK
Jum
lah
SMP
yang
men
jadi
Se
kola
h Pe
ngge
rak
Seko
lah
Men
enga
h Pe
rtam
a ya
ng m
ampu
men
jadi
age
n pe
ruba
han
dan
men
jadi
pa
nuta
n, te
mpa
t pel
atih
an,
insp
irasi
bagi
gur
u-gu
ru d
an
kepa
la se
kola
h la
inny
a. S
ekol
ah
∑sat
uan
pend
idik
an S
MP
yang
m
emen
uhi k
riter
ia se
baga
i se
kola
h pe
ngge
rak
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan
SMP
yang
m
ampu
men
ghas
ilkan
pel
ajar
Pa
ncas
ila y
ang
mem
iliki
day
a sa
ing
deng
an ci
ri-cir
i: be
rakh
lak
mul
ia, m
andi
ri,
Unit-
unit
Dire
ktor
at te
knis
pada
Di
tjen
PAUD
, Dik
das,
dan
Dikm
en,
dan
Ditje
n GT
K
Lapo
ran
Pusa
t Dat
a da
n Te
knol
ogi I
nfor
mas
i (P
usda
tin)
139
Kode
Indi
kato
r Kin
erja
De
finisi
Ope
rasio
nal
Met
ode
Perh
itung
an
Indi
kato
r Keb
erha
silan
un
it pe
laks
ana
sum
ber d
ata
yang
mam
pu m
emba
ngun
ko
labo
rasi
untu
k m
enin
gkat
kan
mut
u pe
mbe
laja
ran.
bern
alar
krit
is, k
reat
if,
inov
atif,
got
ong
royo
ng.
IKK
Pers
enta
se S
MP
yang
m
emili
ki n
ilai k
iner
ja
seko
lah
(Sco
re C
ard)
m
inim
al 7
5 (K
ateg
ori
Sang
at T
ingg
i)
Penc
apai
an p
enila
ian
kine
rja
satu
an p
endi
dika
n ya
ng d
iuku
r da
ri pe
mbe
laja
ran
yang
di
peng
aruh
i ole
h ko
ndisi
gur
u,
kela
s dan
seko
lah.
Scor
ecar
d ya
ng d
itera
pkan
di
satu
an p
endi
dika
n ad
alah
sist
em
peni
laia
n ki
nerja
yan
g ko
mpr
ehen
sif m
elip
uti i
ndik
ator
AK
M, S
urve
y ka
rakt
er, n
ilai r
apor
, ko
mpe
tens
i kua
lifik
asi g
uru,
ku
rikul
um, r
asio
sisw
a pe
r ro
mbe
l, da
n ta
ta k
elol
a se
kola
h (p
eren
cana
an, k
euan
gan,
pe
laya
nan
pend
idik
an,
akre
dita
si,
dan
rapo
r mut
u)
Men
ingk
atny
a ki
nerja
satu
an
pend
idika
n de
ngan
pe
role
han
min
imal
scor
ecar
d 75
<
54.9
sang
at re
ndah
55
-64.
9 re
ndah
65
-74.
9 cu
kup
75-8
4.9
tingg
i 85
-94.
9 sa
ngat
ting
gi
Unit-
unit
Dire
ktor
at p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Ba
litba
ng d
enga
n su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t Ase
smen
da
n Pe
mbe
laja
ran
(Pus
men
jar)
IKK
Pers
enta
se si
swa
SMP
deng
an n
ilai A
sesm
en
Kom
pete
nsi (
Liter
asi)
mem
enuh
i kom
pete
nsi
min
imum
Jum
lah
sisw
a ya
ng n
ilain
ya
men
capa
i sta
ndar
min
imal
AKM
un
tuk
kom
pete
nsi l
itera
si
% =
(Σ re
spon
den
sisw
a yg
m
enca
pai n
ilai m
inim
um A
KM )/
(Σ
sisw
a ya
ng m
engi
kuti
AKM
) x
100%
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sis
wa
yang
men
capa
i nila
i min
imal
lit
eras
i
Unit-
unit
Dire
ktor
at p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Ba
litba
ng d
enga
n su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t Ase
smen
da
n Pe
mbe
laja
ran
(Pus
men
jar)
IKK
Pers
enta
se si
swa
SMP
deng
an n
ilai A
sesm
en
Kom
pete
nsi (
Num
eras
i) m
emen
uhi k
ompe
tens
i m
inim
um
Jum
lah
sisw
a ya
ng n
ilain
ya
men
capa
i sta
ndar
min
imal
AKM
un
tuk
kom
pete
nsi n
umer
asi
% =
(Σ re
spon
den
sisw
a yg
m
enca
pai n
ilai m
inim
um A
KM )/
(Σ
sisw
a ya
ng m
engi
kuti
AKM
) x
100%
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sis
wa
yang
men
capa
i nila
i min
imal
nu
mer
asi
Unit-
unit
Dire
ktor
at p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Ba
litba
ng d
enga
n su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t Ase
smen
da
n Pe
mbe
laja
ran
(Pus
men
jar)
IKK
Pers
enta
se S
MP
yang
m
engg
unak
an p
eral
atan
TI
K (k
ompu
ter)
dala
m
pros
es p
embe
laja
ran
Perb
andi
ngan
jum
lah
satu
an
pend
idika
n SM
P ya
ng m
emili
ki
pera
lata
n TI
K da
n di
guna
kan
dala
m p
embe
laja
ran
(∑sa
tuan
Pen
didi
kan
SMP
yang
m
emili
ki p
eral
atan
TIK
dan
di
guna
kan
dala
m
pem
bela
jara
n)/(
∑ ju
mla
h sa
tuan
Pe
ndid
ikan
SMP)
Jum
lah
pera
lata
n TI
K pa
da
satu
an P
endi
dika
n SM
P ya
ng
ters
alur
kan
dan
digu
naka
n un
tuk
men
duku
ng p
rose
s be
laja
r men
gaja
r dal
am
men
ingk
atka
n ca
paia
n m
utu
Pend
idik
an.
Dit.
SMP
Dapo
dik
Setd
itjen
PAU
D,
Dikd
as, d
an D
ikm
en
139
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
139
Kode
Indi
kato
r Kin
erja
De
finisi
Ope
rasio
nal
Met
ode
Perh
itung
an
Indi
kato
r Keb
erha
silan
un
it pe
laks
ana
sum
ber d
ata
yang
mam
pu m
emba
ngun
ko
labo
rasi
untu
k m
enin
gkat
kan
mut
u pe
mbe
laja
ran.
bern
alar
krit
is, k
reat
if,
inov
atif,
got
ong
royo
ng.
IKK
Pers
enta
se S
MP
yang
m
emili
ki n
ilai k
iner
ja
seko
lah
(Sco
re C
ard)
m
inim
al 7
5 (K
ateg
ori
Sang
at T
ingg
i)
Penc
apai
an p
enila
ian
kine
rja
satu
an p
endi
dika
n ya
ng d
iuku
r da
ri pe
mbe
laja
ran
yang
di
peng
aruh
i ole
h ko
ndisi
gur
u,
kela
s dan
seko
lah.
Scor
ecar
d ya
ng d
itera
pkan
di
satu
an p
endi
dika
n ad
alah
sist
em
peni
laia
n ki
nerja
yan
g ko
mpr
ehen
sif m
elip
uti i
ndik
ator
AK
M, S
urve
y ka
rakt
er, n
ilai r
apor
, ko
mpe
tens
i kua
lifik
asi g
uru,
ku
rikul
um, r
asio
sisw
a pe
r ro
mbe
l, da
n ta
ta k
elol
a se
kola
h (p
eren
cana
an, k
euan
gan,
pe
laya
nan
pend
idik
an,
akre
dita
si,
dan
rapo
r mut
u)
Men
ingk
atny
a ki
nerja
satu
an
pend
idika
n de
ngan
pe
role
han
min
imal
scor
ecar
d 75
<
54.9
sang
at re
ndah
55
-64.
9 re
ndah
65
-74.
9 cu
kup
75-8
4.9
tingg
i 85
-94.
9 sa
ngat
ting
gi
Unit-
unit
Dire
ktor
at p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Ba
litba
ng d
enga
n su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t Ase
smen
da
n Pe
mbe
laja
ran
(Pus
men
jar)
IKK
Pers
enta
se si
swa
SMP
deng
an n
ilai A
sesm
en
Kom
pete
nsi (
Liter
asi)
mem
enuh
i kom
pete
nsi
min
imum
Jum
lah
sisw
a ya
ng n
ilain
ya
men
capa
i sta
ndar
min
imal
AKM
un
tuk
kom
pete
nsi l
itera
si
% =
(Σ re
spon
den
sisw
a yg
m
enca
pai n
ilai m
inim
um A
KM )/
(Σ
sisw
a ya
ng m
engi
kuti
AKM
) x
100%
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sis
wa
yang
men
capa
i nila
i min
imal
lit
eras
i
Unit-
unit
Dire
ktor
at p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Ba
litba
ng d
enga
n su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t Ase
smen
da
n Pe
mbe
laja
ran
(Pus
men
jar)
IKK
Pers
enta
se si
swa
SMP
deng
an n
ilai A
sesm
en
Kom
pete
nsi (
Num
eras
i) m
emen
uhi k
ompe
tens
i m
inim
um
Jum
lah
sisw
a ya
ng n
ilain
ya
men
capa
i sta
ndar
min
imal
AKM
un
tuk
kom
pete
nsi n
umer
asi
% =
(Σ re
spon
den
sisw
a yg
m
enca
pai n
ilai m
inim
um A
KM )/
(Σ
sisw
a ya
ng m
engi
kuti
AKM
) x
100%
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sis
wa
yang
men
capa
i nila
i min
imal
nu
mer
asi
Unit-
unit
Dire
ktor
at p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Ba
litba
ng d
enga
n su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t Ase
smen
da
n Pe
mbe
laja
ran
(Pus
men
jar)
IKK
Pers
enta
se S
MP
yang
m
engg
unak
an p
eral
atan
TI
K (k
ompu
ter)
dala
m
pros
es p
embe
laja
ran
Perb
andi
ngan
jum
lah
satu
an
pend
idika
n SM
P ya
ng m
emili
ki
pera
lata
n TI
K da
n di
guna
kan
dala
m p
embe
laja
ran
(∑sa
tuan
Pen
didi
kan
SMP
yang
m
emili
ki p
eral
atan
TIK
dan
di
guna
kan
dala
m
pem
bela
jara
n)/(
∑ ju
mla
h sa
tuan
Pe
ndid
ikan
SMP)
Jum
lah
pera
lata
n TI
K pa
da
satu
an P
endi
dika
n SM
P ya
ng
ters
alur
kan
dan
digu
naka
n un
tuk
men
duku
ng p
rose
s be
laja
r men
gaja
r dal
am
men
ingk
atka
n ca
paia
n m
utu
Pend
idik
an.
Dit.
SMP
Dapo
dik
Setd
itjen
PAU
D,
Dikd
as, d
an D
ikm
en
140
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
140
Kode
Indi
kato
r Kin
erja
De
finisi
Ope
rasio
nal
Met
ode
Perh
itung
an
Indi
kato
r Keb
erha
silan
un
it pe
laks
ana
sum
ber d
ata
IKK
Pers
enta
se S
MP
yang
m
emili
ki li
ngku
ngan
ko
ndus
if da
lam
pe
mba
ngun
an k
arak
ter
Lingk
unga
n ko
ndus
if SM
P ya
itu
lingk
unga
n ya
ng a
man
, nya
man
, se
hat,
gem
bira
, men
arik
dan
m
ampu
mem
bang
kitk
an g
aira
h be
laja
r.
(∑ sa
tuan
pen
didi
kan
SMP
yang
ko
ndus
if (h
asil
surv
ey)/
∑ sa
tuan
pe
ndid
ikan)
x100
%
Men
ingk
atny
a sa
tuan
pe
ndid
ikan
SMP
yang
m
emili
ki li
ngku
ngan
kon
dusif
da
lam
pem
bang
unan
ka
rakt
er p
eser
ta d
idik
.
Unit-
unit
Dire
ktor
at p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Pus
at-
pusa
t pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud
deng
an su
mbe
r dat
a Pu
sat
Peng
uata
n Ka
rakt
er
Lapo
ran
Pusa
t Pe
ngua
tan
Kara
kter
IKK
Pers
enta
se d
ata
poko
k pe
ndid
ikan
SMP
yang
ak
urat
, ter
baru
kan
dan
berk
elan
juta
n
Data
pok
ok P
endi
dika
n a
dala
h su
atu
siste
m p
enda
taan
yan
g di
kelo
la o
leh
Kem
ente
rian
Pend
idika
n da
n Ke
buda
yaan
ya
ng m
emua
t dat
a sa
tuan
pe
ndid
ikan,
pes
erta
did
ik,
pend
idik
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
, dan
subs
tans
i pe
ndid
ikan
yang
dat
anya
be
rsum
ber d
ari s
atua
n pe
ndid
ikan
yang
teru
s men
erus
di
perb
ahar
ui se
cara
onl
ine.
1. a
kura
t:( ju
mla
h da
ta
akur
at/ju
mla
h da
ta)x
100%
2.
berk
elan
juta
n: (j
umla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan
deng
an d
ata
seri
tahu
nan/
jum
lah
satu
an
pend
idika
n)x1
00%
3. t
erba
ruka
n:
(jum
lah
satu
an p
endi
dika
n ya
ng
tela
h sin
kron
dat
a/ju
mla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan)
x100
% 4
. ∑ (
1+2+
3)/3
Men
ingk
atny
a pe
rsen
tase
da
ta p
okok
pen
didi
kan
SMP
yang
aku
rat,
terb
aruk
an d
an
berk
elan
juta
n
Dit.
SMP,
Set
ditje
n PA
UD, D
ikda
s da
n Di
kmen
den
gan
data
resm
i ya
ng b
eras
al d
ari P
usda
tin
Pusd
atin
yang
ber
asal
da
ri la
pora
n la
man
da
podi
k on
line
SK
Ters
edia
nya
laya
nan
Pend
idika
n Se
kola
h M
enen
gah
Atas
yan
g m
erat
a da
n be
rkua
litas
IKK
Jum
lah
kab/
kota
den
gan
APK
SMA/
MA/
SMLB
se
kura
ng-k
uran
gnya
95%
APK
SMA/
MA/
SMLB
ada
lah
perb
andi
ngan
ant
ara
sisw
a pa
da je
njan
g pe
ndid
ikan
SM
A/M
A/SM
LB/ S
eder
ajat
de
ngan
pen
dudu
k us
ia se
kola
h da
n di
nyat
akan
dal
am
pers
enta
se.
∑Kab
/kot
a de
ngan
APK
APK
APK
SM
A/M
A/SM
ALB/
sede
raja
t m
inim
al 9
5%
Satu
an P
endi
dika
n SM
A/M
A/SM
LB d
isetia
p Ka
b/ko
ta m
emili
ki A
PK
min
imal
95%
Dit.
SMA
pada
Ditj
en P
AUD,
Di
kdas
dan
Dik
men
, Pus
at-p
usat
pa
da S
etje
n Ke
mdi
kbud
den
gan
sum
ber d
ata
Pusd
atin
Lapo
ran
Pusa
t Dat
a da
n Te
knol
ogi I
nfor
mas
i (P
usda
tin)
141
Kode
Indi
kato
r Kin
erja
De
finisi
Ope
rasio
nal
Met
ode
Perh
itung
an
Indi
kato
r Keb
erha
silan
un
it pe
laks
ana
sum
ber d
ata
IKK
Jum
lah
SMA
yang
men
jadi
Se
kola
h Pe
ngge
rak
Seko
lah
Men
enga
h At
as y
ang
mam
pu m
enja
di a
gen
peru
baha
n da
n m
enja
di
panu
tan,
tem
pat p
elat
ihan
, in
spira
si ba
gi g
uru-
guru
dan
ke
pala
seko
lah
lain
nya.
Sek
olah
ya
ng m
ampu
mem
bang
un
kola
bora
si un
tuk
men
ingk
atka
n m
utu
pem
bela
jara
n.
∑sat
uan
pend
idik
an S
MA
yang
m
emen
uhi k
riter
ia se
baga
i se
kola
h pe
ngge
rak
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan
SMA
yang
m
ampu
men
ghas
ilkan
pel
ajar
Pa
ncas
ila y
ang
mem
iliki
day
a sa
ing
deng
an ci
ri-cir
i: be
rakh
lak
mul
ia, m
andi
ri,
bern
alar
krit
is, k
reat
if,
inov
atif,
got
ong
royo
ng.
Unit-
unit
Dire
ktor
at te
knis
pada
Di
tjen
PAUD
, Dik
das,
dan
Dikm
en,
dan
Ditje
n GT
K
Lapo
ran
seko
lah
peng
gera
k pa
da D
itjen
PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, dan
Ditj
en G
TK
IKK
Pers
enta
se S
MA
yang
m
emili
ki n
ilai k
iner
ja
seko
lah
(Sco
re C
ard)
m
inim
al 7
5 (K
ateg
ori
Sang
at T
ingg
i)
Penc
apai
an p
enila
ian
kine
rja
satu
an p
endi
dika
n ya
ng d
iuku
r da
ri pe
mbe
laja
ran
yang
di
peng
aruh
i ole
h ko
ndisi
gur
u,
kela
s dan
seko
lah.
Scor
ecar
d ya
ng d
itera
pkan
di
satu
an p
endi
dika
n ad
alah
sist
em
peni
laia
n ki
nerja
yan
g ko
mpr
ehen
sif m
elip
uti i
ndik
ator
AK
M, S
urve
y ka
rakt
er, n
ilai r
apor
, ko
mpe
tens
i kua
lifik
asi g
uru,
ku
rikul
um, r
asio
sisw
a pe
r ro
mbe
l, da
n ta
ta k
elol
a se
kola
h (p
eren
cana
an, k
euan
gan,
pe
laya
nan
pend
idik
an,
akre
dita
si,
dan
rapo
r mut
u)
Men
ingk
atny
a ki
nerja
satu
an
pend
idika
n de
ngan
pe
role
han
min
imal
scor
ecar
d 75
<
54.9
sang
at re
ndah
55
-64.
9 re
ndah
65
-74.
9 cu
kup
75-8
4.9
tingg
i 85
-94.
9 sa
ngat
ting
gi
Unit-
unit
Dire
ktor
at p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Ba
litba
ng d
enga
n su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t Ase
smen
da
n Pe
mbe
laja
ran
(Pus
men
jar)
IKK
Pers
enta
se si
swa
SMA
deng
an n
ilai A
sesm
en
Kom
pete
nsi (
Liter
asi)
mem
enuh
i kom
pete
nsi
min
imum
Jum
lah
sisw
a ya
ng n
ilain
ya
men
capa
i sta
ndar
min
imal
AKM
un
tuk
kom
pete
nsi l
itera
si
% =
(Σ re
spon
den
sisw
a yg
m
enca
pai n
ilai m
inim
um A
KM )/
(Σ
sisw
a ya
ng m
engi
kuti
AKM
) x
100%
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sis
wa
yang
men
capa
i nila
i min
imal
lit
eras
i
Unit-
unit
Dire
ktor
at p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Pus
at-
pusa
t pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud
deng
an su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t Ase
smen
da
n Pe
mbe
laja
ran
(Pus
men
jar)
IKK
Pers
enta
se si
swa
SMA
deng
an n
ilai A
sesm
en
Kom
pete
nsi (
Num
eras
i) m
emen
uhi k
ompe
tens
i m
inim
um
Jum
lah
sisw
a ya
ng n
ilain
ya
men
capa
i sta
ndar
min
imal
AKM
un
tuk
kom
pete
nsi n
umer
asi
% =
(Σ re
spon
den
sisw
a yg
m
enca
pai n
ilai m
inim
um A
KM )/
(Σ
sisw
a ya
ng m
engi
kuti
AKM
) x
100%
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sis
wa
yang
men
capa
i nila
i min
imal
nu
mer
asi
Unit-
unit
Dire
ktor
at p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Pus
at-
pusa
t pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud
deng
an su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t Ase
smen
da
n Pe
mbe
laja
ran
(Pus
men
jar)
141
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
141
Kode
Indi
kato
r Kin
erja
De
finisi
Ope
rasio
nal
Met
ode
Perh
itung
an
Indi
kato
r Keb
erha
silan
un
it pe
laks
ana
sum
ber d
ata
IKK
Jum
lah
SMA
yang
men
jadi
Se
kola
h Pe
ngge
rak
Seko
lah
Men
enga
h At
as y
ang
mam
pu m
enja
di a
gen
peru
baha
n da
n m
enja
di
panu
tan,
tem
pat p
elat
ihan
, in
spira
si ba
gi g
uru-
guru
dan
ke
pala
seko
lah
lain
nya.
Sek
olah
ya
ng m
ampu
mem
bang
un
kola
bora
si un
tuk
men
ingk
atka
n m
utu
pem
bela
jara
n.
∑sat
uan
pend
idik
an S
MA
yang
m
emen
uhi k
riter
ia se
baga
i se
kola
h pe
ngge
rak
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan
SMA
yang
m
ampu
men
ghas
ilkan
pel
ajar
Pa
ncas
ila y
ang
mem
iliki
day
a sa
ing
deng
an ci
ri-cir
i: be
rakh
lak
mul
ia, m
andi
ri,
bern
alar
krit
is, k
reat
if,
inov
atif,
got
ong
royo
ng.
Unit-
unit
Dire
ktor
at te
knis
pada
Di
tjen
PAUD
, Dik
das,
dan
Dikm
en,
dan
Ditje
n GT
K
Lapo
ran
seko
lah
peng
gera
k pa
da D
itjen
PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, dan
Ditj
en G
TK
IKK
Pers
enta
se S
MA
yang
m
emili
ki n
ilai k
iner
ja
seko
lah
(Sco
re C
ard)
m
inim
al 7
5 (K
ateg
ori
Sang
at T
ingg
i)
Penc
apai
an p
enila
ian
kine
rja
satu
an p
endi
dika
n ya
ng d
iuku
r da
ri pe
mbe
laja
ran
yang
di
peng
aruh
i ole
h ko
ndisi
gur
u,
kela
s dan
seko
lah.
Scor
ecar
d ya
ng d
itera
pkan
di
satu
an p
endi
dika
n ad
alah
sist
em
peni
laia
n ki
nerja
yan
g ko
mpr
ehen
sif m
elip
uti i
ndik
ator
AK
M, S
urve
y ka
rakt
er, n
ilai r
apor
, ko
mpe
tens
i kua
lifik
asi g
uru,
ku
rikul
um, r
asio
sisw
a pe
r ro
mbe
l, da
n ta
ta k
elol
a se
kola
h (p
eren
cana
an, k
euan
gan,
pe
laya
nan
pend
idik
an,
akre
dita
si,
dan
rapo
r mut
u)
Men
ingk
atny
a ki
nerja
satu
an
pend
idika
n de
ngan
pe
role
han
min
imal
scor
ecar
d 75
<
54.9
sang
at re
ndah
55
-64.
9 re
ndah
65
-74.
9 cu
kup
75-8
4.9
tingg
i 85
-94.
9 sa
ngat
ting
gi
Unit-
unit
Dire
ktor
at p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Ba
litba
ng d
enga
n su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t Ase
smen
da
n Pe
mbe
laja
ran
(Pus
men
jar)
IKK
Pers
enta
se si
swa
SMA
deng
an n
ilai A
sesm
en
Kom
pete
nsi (
Liter
asi)
mem
enuh
i kom
pete
nsi
min
imum
Jum
lah
sisw
a ya
ng n
ilain
ya
men
capa
i sta
ndar
min
imal
AKM
un
tuk
kom
pete
nsi l
itera
si
% =
(Σ re
spon
den
sisw
a yg
m
enca
pai n
ilai m
inim
um A
KM )/
(Σ
sisw
a ya
ng m
engi
kuti
AKM
) x
100%
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sis
wa
yang
men
capa
i nila
i min
imal
lit
eras
i
Unit-
unit
Dire
ktor
at p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Pus
at-
pusa
t pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud
deng
an su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t Ase
smen
da
n Pe
mbe
laja
ran
(Pus
men
jar)
IKK
Pers
enta
se si
swa
SMA
deng
an n
ilai A
sesm
en
Kom
pete
nsi (
Num
eras
i) m
emen
uhi k
ompe
tens
i m
inim
um
Jum
lah
sisw
a ya
ng n
ilain
ya
men
capa
i sta
ndar
min
imal
AKM
un
tuk
kom
pete
nsi n
umer
asi
% =
(Σ re
spon
den
sisw
a yg
m
enca
pai n
ilai m
inim
um A
KM )/
(Σ
sisw
a ya
ng m
engi
kuti
AKM
) x
100%
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sis
wa
yang
men
capa
i nila
i min
imal
nu
mer
asi
Unit-
unit
Dire
ktor
at p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Pus
at-
pusa
t pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud
deng
an su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t Ase
smen
da
n Pe
mbe
laja
ran
(Pus
men
jar)
142
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
142
Kode
Indi
kato
r Kin
erja
De
finisi
Ope
rasio
nal
Met
ode
Perh
itung
an
Indi
kato
r Keb
erha
silan
un
it pe
laks
ana
sum
ber d
ata
IKK
Pers
enta
se S
MA
yang
m
engg
unak
an p
eral
atan
TI
K (k
ompu
ter)
dala
m
pros
es p
embe
laja
ran
Perb
andi
ngan
jum
lah
satu
an
pend
idika
n SM
A ya
ng m
emili
ki
pera
lata
n TI
K da
n di
guna
kan
dala
m p
embe
laja
ran
(∑sa
tuan
Pen
didi
kan
SMA
yang
m
emili
ki p
eral
atan
TIK
dan
di
guna
kan
dala
m
pem
bela
jara
n)/(
∑ ju
mla
h sa
tuan
Pe
ndid
ikan
SMA)
Jum
lah
pera
lata
n TI
K pa
da
satu
an P
endi
dika
n SM
A ya
ng
ters
alur
kan
dan
digu
naka
n un
tuk
men
duku
ng p
rose
s be
laja
r men
gaja
r dal
am
men
ingk
atka
n ca
paia
n m
utu
Pend
idik
an.
Dit.
SMA
Dapo
dik
Setd
itjen
PAU
D,
Dikd
as, d
an D
ikm
en
IKK
Pers
enta
se S
MA
yang
m
emili
ki li
ngku
ngan
ko
ndus
if da
lam
pe
mba
ngun
an k
arak
ter
Lingk
unga
n ko
ndus
if SM
A ya
itu
lingk
unga
n ya
ng a
man
, nya
man
, se
hat,
gem
bira
, men
arik
dan
m
ampu
mem
bang
kitk
an g
aira
h be
laja
r.
(∑ sa
tuan
pen
didi
kan
SMA
yang
ko
ndus
if (h
asil
surv
ey)/
∑ sa
tuan
pe
ndid
ikan)
x100
%
Men
ingk
atny
a sa
tuan
pe
ndid
ikan
SMA
yang
m
emili
ki li
ngku
ngan
kon
dusif
da
lam
pem
bang
unan
ka
rakt
er p
eser
ta d
idik
.
Unit-
unit
Dire
ktor
at p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Pus
at-
pusa
t pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud
deng
an su
mbe
r dat
a Pu
sat
Peng
uata
n Ka
rakt
er
Lapo
ran
Pusa
t Pe
ngua
tan
Kara
kter
IKK
Pers
enta
se d
ata
poko
k pe
ndid
ikan
SMA
yang
ak
urat
, ter
baru
kan
dan
berk
elan
juta
n
Data
pok
ok P
endi
dika
n a
dala
h su
atu
siste
m p
enda
taan
yan
g di
kelo
la o
leh
Kem
ente
rian
Pend
idika
n da
n Ke
buda
yaan
ya
ng m
emua
t dat
a sa
tuan
pe
ndid
ikan,
pes
erta
did
ik,
pend
idik
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
, dan
subs
tans
i pe
ndid
ikan
yang
dat
anya
be
rsum
ber d
ari s
atua
n pe
ndid
ikan
yang
teru
s men
erus
di
perb
ahar
ui se
cara
onl
ine.
1. a
kura
t:( ju
mla
h da
ta
akur
at/ju
mla
h da
ta)x
100%
2.
berk
elan
juta
n: (j
umla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan
deng
an d
ata
seri
tahu
nan/
jum
lah
satu
an
pend
idika
n)x1
00%
3. t
erba
ruka
n:
(jum
lah
satu
an p
endi
dika
n ya
ng
tela
h sin
kron
dat
a/ju
mla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan)
x100
% 4
. ∑ (
1+2+
3)/3
Men
ingk
atny
a pe
rsen
tase
da
ta p
okok
pen
didi
kan
SMA
yang
aku
rat,
terb
aruk
an d
an
berk
elan
juta
n
Dit.
SMA,
Set
ditje
n PA
UD, D
ikda
s da
n Di
kmen
den
gan
data
resm
i ya
ng b
eras
al d
ari P
usda
tin
Pusd
atin
yang
ber
asal
da
ri la
pora
n la
man
da
podi
k on
line
SK
Ters
edia
nya
laya
nan
Pend
idika
n m
asya
raka
t da
n Pe
ndid
ikan
Khus
us
yang
mer
ata
dan
berk
ualit
as
143
Kode
Indi
kato
r Kin
erja
De
finisi
Ope
rasio
nal
Met
ode
Perh
itung
an
Indi
kato
r Keb
erha
silan
un
it pe
laks
ana
sum
ber d
ata
IKK
Jum
lah
SLB/
SKB
yang
m
enja
di S
ekol
ah
Peng
gera
k
Seko
lah
Luar
Bia
sa y
ang
mam
pu
men
jadi
age
n pe
ruba
han
dan
men
jadi
pan
utan
, tem
pat
pela
tihan
, ins
pira
si ba
gi g
uru-
guru
dan
kepa
la se
kola
h la
inny
a. S
ekol
ah y
ang
mam
pu
mem
bang
un k
olab
oras
i unt
uk
men
ingk
atka
n m
utu
pem
bela
jara
n.
∑sat
uan
pend
idik
an S
LB/S
KB y
ang
mem
enuh
i krit
eria
seba
gai
seko
lah
peng
gera
k
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan
SLB
yang
mam
pu
men
ghas
ilkan
pel
ajar
Pa
ncas
ila y
ang
mem
iliki
day
a sa
ing
deng
an ci
ri-cir
i: be
rakh
lak
mul
ia, m
andi
ri,
bern
alar
krit
is, k
reat
if,
inov
atif,
got
ong
royo
ng.
Unit-
unit
Dire
ktor
at te
knis
pada
Di
tjen
PAUD
, Dik
das,
dan
Dikm
en,
dan
Ditje
n GT
K
Lapo
ran
seko
lah
peng
gera
k pa
da D
itjen
PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, dan
Ditj
en G
TK
IKK
Pers
enta
se S
LB y
ang
mem
iliki
nila
i kin
erja
se
kola
h (S
core
Car
d)
min
imal
75
(Kat
egor
i Sa
ngat
Tin
ggi)
Penc
apai
an p
enila
ian
kine
rja
satu
an p
endi
dika
n ya
ng d
iuku
r da
ri pe
mbe
laja
ran
yang
di
peng
aruh
i ole
h ko
ndisi
gur
u,
kela
s dan
seko
lah.
Scor
ecar
d ya
ng d
itera
pkan
di
satu
an p
endi
dika
n ad
alah
sist
em
peni
laia
n ki
nerja
yan
g ko
mpr
ehen
sif m
elip
uti i
ndik
ator
AK
M, S
urve
y ka
rakt
er, n
ilai r
apor
, ko
mpe
tens
i kua
lifik
asi g
uru,
ku
rikul
um, r
asio
sisw
a pe
r ro
mbe
l, da
n ta
ta k
elol
a se
kola
h (p
eren
cana
an, k
euan
gan,
pe
laya
nan
pend
idik
an,
akre
dita
si,
dan
rapo
r mut
u)
Men
ingk
atny
a ki
nerja
satu
an
pend
idika
n de
ngan
pe
role
han
min
imal
scor
ecar
d 75
<
54.9
sang
at re
ndah
55
-64.
9 re
ndah
65
-74.
9 cu
kup
75-8
4.9
tingg
i 85
-94.
9 sa
ngat
ting
gi
Unit-
unit
Dire
ktor
at p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Ba
litba
ng d
enga
n su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t Ase
smen
da
n Pe
mbe
laja
ran
(Pus
men
jar)
IKK
Pers
enta
se S
LB y
ang
men
ggun
akan
per
alat
an
TIK
(kom
pute
r) da
lam
pr
oses
pem
bela
jara
n
Perb
andi
ngan
jum
lah
satu
an
pend
idika
n SL
B ya
ng m
emili
ki
pera
lata
n TI
K da
n di
guna
kan
dala
m p
embe
laja
ran
(∑sa
tuan
Pen
didi
kan
SLB
yang
m
emili
ki p
eral
atan
TIK
dan
di
guna
kan
dala
m
pem
bela
jara
n)/(
∑ ju
mla
h sa
tuan
Pe
ndid
ikan
SMA)
Jum
lah
pera
lata
n TI
K pa
da
satu
an P
endi
dika
n SL
B ya
ng
ters
alur
kan
dan
digu
naka
n un
tuk
men
duku
ng p
rose
s be
laja
r men
gaja
r dal
am
men
ingk
atka
n ca
paia
n m
utu
Pend
idik
an.
Dit.
PMPK
Da
podi
k Se
tditj
en P
AUD,
Di
kdas
, dan
Dik
men
IKK
Pers
enta
se S
LB y
ang
mem
iliki
ling
kung
an
kond
usif
dala
m
pem
bang
unan
kar
akte
r
Lingk
unga
n ko
ndus
if SL
B ya
itu
lingk
unga
n ya
ng a
man
, nya
man
, se
hat,
gem
bira
, men
arik
dan
m
ampu
mem
bang
kitk
an g
aira
h be
laja
r.
(∑ sa
tuan
pen
didi
kan
SLB
yang
ko
ndus
if (h
asil
surv
ey)/
∑ sa
tuan
pe
ndid
ikan)
x100
%
Men
ingk
atny
a sa
tuan
pe
ndid
ikan
SLB
yan
g m
emili
ki
lingk
unga
n ko
ndus
if da
lam
pe
mba
ngun
an k
arak
ter
pese
rta
didi
k.
Unit-
unit
Dire
ktor
at p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Pus
at-
pusa
t pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud
deng
an su
mbe
r dat
a Pu
sat
Peng
uata
n Ka
rakt
er
Lapo
ran
Pusa
t Pe
ngua
tan
Kara
kter
143
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
143
Kode
Indi
kato
r Kin
erja
De
finisi
Ope
rasio
nal
Met
ode
Perh
itung
an
Indi
kato
r Keb
erha
silan
un
it pe
laks
ana
sum
ber d
ata
IKK
Jum
lah
SLB/
SKB
yang
m
enja
di S
ekol
ah
Peng
gera
k
Seko
lah
Luar
Bia
sa y
ang
mam
pu
men
jadi
age
n pe
ruba
han
dan
men
jadi
pan
utan
, tem
pat
pela
tihan
, ins
pira
si ba
gi g
uru-
guru
dan
kepa
la se
kola
h la
inny
a. S
ekol
ah y
ang
mam
pu
mem
bang
un k
olab
oras
i unt
uk
men
ingk
atka
n m
utu
pem
bela
jara
n.
∑sat
uan
pend
idik
an S
LB/S
KB y
ang
mem
enuh
i krit
eria
seba
gai
seko
lah
peng
gera
k
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan
SLB
yang
mam
pu
men
ghas
ilkan
pel
ajar
Pa
ncas
ila y
ang
mem
iliki
day
a sa
ing
deng
an ci
ri-cir
i: be
rakh
lak
mul
ia, m
andi
ri,
bern
alar
krit
is, k
reat
if,
inov
atif,
got
ong
royo
ng.
Unit-
unit
Dire
ktor
at te
knis
pada
Di
tjen
PAUD
, Dik
das,
dan
Dikm
en,
dan
Ditje
n GT
K
Lapo
ran
seko
lah
peng
gera
k pa
da D
itjen
PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, dan
Ditj
en G
TK
IKK
Pers
enta
se S
LB y
ang
mem
iliki
nila
i kin
erja
se
kola
h (S
core
Car
d)
min
imal
75
(Kat
egor
i Sa
ngat
Tin
ggi)
Penc
apai
an p
enila
ian
kine
rja
satu
an p
endi
dika
n ya
ng d
iuku
r da
ri pe
mbe
laja
ran
yang
di
peng
aruh
i ole
h ko
ndisi
gur
u,
kela
s dan
seko
lah.
Scor
ecar
d ya
ng d
itera
pkan
di
satu
an p
endi
dika
n ad
alah
sist
em
peni
laia
n ki
nerja
yan
g ko
mpr
ehen
sif m
elip
uti i
ndik
ator
AK
M, S
urve
y ka
rakt
er, n
ilai r
apor
, ko
mpe
tens
i kua
lifik
asi g
uru,
ku
rikul
um, r
asio
sisw
a pe
r ro
mbe
l, da
n ta
ta k
elol
a se
kola
h (p
eren
cana
an, k
euan
gan,
pe
laya
nan
pend
idik
an,
akre
dita
si,
dan
rapo
r mut
u)
Men
ingk
atny
a ki
nerja
satu
an
pend
idika
n de
ngan
pe
role
han
min
imal
scor
ecar
d 75
<
54.9
sang
at re
ndah
55
-64.
9 re
ndah
65
-74.
9 cu
kup
75-8
4.9
tingg
i 85
-94.
9 sa
ngat
ting
gi
Unit-
unit
Dire
ktor
at p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Ba
litba
ng d
enga
n su
mbe
r dat
a Pu
smen
jar
Lapo
ran
Pusa
t Ase
smen
da
n Pe
mbe
laja
ran
(Pus
men
jar)
IKK
Pers
enta
se S
LB y
ang
men
ggun
akan
per
alat
an
TIK
(kom
pute
r) da
lam
pr
oses
pem
bela
jara
n
Perb
andi
ngan
jum
lah
satu
an
pend
idika
n SL
B ya
ng m
emili
ki
pera
lata
n TI
K da
n di
guna
kan
dala
m p
embe
laja
ran
(∑sa
tuan
Pen
didi
kan
SLB
yang
m
emili
ki p
eral
atan
TIK
dan
di
guna
kan
dala
m
pem
bela
jara
n)/(
∑ ju
mla
h sa
tuan
Pe
ndid
ikan
SMA)
Jum
lah
pera
lata
n TI
K pa
da
satu
an P
endi
dika
n SL
B ya
ng
ters
alur
kan
dan
digu
naka
n un
tuk
men
duku
ng p
rose
s be
laja
r men
gaja
r dal
am
men
ingk
atka
n ca
paia
n m
utu
Pend
idik
an.
Dit.
PMPK
Da
podi
k Se
tditj
en P
AUD,
Di
kdas
, dan
Dik
men
IKK
Pers
enta
se S
LB y
ang
mem
iliki
ling
kung
an
kond
usif
dala
m
pem
bang
unan
kar
akte
r
Lingk
unga
n ko
ndus
if SL
B ya
itu
lingk
unga
n ya
ng a
man
, nya
man
, se
hat,
gem
bira
, men
arik
dan
m
ampu
mem
bang
kitk
an g
aira
h be
laja
r.
(∑ sa
tuan
pen
didi
kan
SLB
yang
ko
ndus
if (h
asil
surv
ey)/
∑ sa
tuan
pe
ndid
ikan)
x100
%
Men
ingk
atny
a sa
tuan
pe
ndid
ikan
SLB
yan
g m
emili
ki
lingk
unga
n ko
ndus
if da
lam
pe
mba
ngun
an k
arak
ter
pese
rta
didi
k.
Unit-
unit
Dire
ktor
at p
ada
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
, Pus
at-
pusa
t pad
a Se
tjen
Kem
dikb
ud
deng
an su
mbe
r dat
a Pu
sat
Peng
uata
n Ka
rakt
er
Lapo
ran
Pusa
t Pe
ngua
tan
Kara
kter
144
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
144
Kode
Indi
kato
r Kin
erja
De
finisi
Ope
rasio
nal
Met
ode
Perh
itung
an
Indi
kato
r Keb
erha
silan
un
it pe
laks
ana
sum
ber d
ata
IKK
Jum
lah
Pem
erin
tah
Daer
ah
yang
Mel
aksa
naka
n Pe
mbi
naan
Pen
didi
kan
Kese
tara
an
Pem
erin
tah
daer
ah y
ang
mel
aksa
naka
n pe
mbi
naan
pe
ndid
ikan
kese
tara
an y
ang
ditu
juka
n ke
pada
satu
an
pend
idika
n da
n w
arga
neg
ara
yang
tida
k be
rkes
empa
tan
akse
s pen
didi
kan
form
al.
∑ Pe
mer
inta
h da
erah
yan
g m
elak
sana
kan
Pem
bina
an
Pend
idika
n Ke
seta
raan
Jum
lah
anak
usia
seko
alah
ya
ng ti
dak
seko
lah
(ATS
) dan
or
ang
dew
asa
yang
bel
um
tam
at p
endi
dika
n m
eneg
ah
dapa
t dila
yani
ole
h pe
mer
inta
h da
erah
Dit.
PMPK
La
pora
n Pu
sat D
ata
dan
Tekn
olog
i Inf
orm
asi
(Pus
datin
)
IKK
Jum
lah
Oran
g De
was
a Ya
ng M
enda
pat L
ayan
an
Pend
idika
n Ke
aksa
raan
Pend
idika
n Ke
aksa
raan
ada
lah
sala
h sa
tu la
yana
n pe
ndid
ikan
non
form
al b
agi w
arga
m
asya
raka
t but
a ak
sara
latin
ag
ar m
emili
ki k
emam
puan
m
emba
ca, m
enul
is, b
erhi
tung
, be
rbah
asa
Indo
nesia
, dan
m
enga
nalis
a se
hing
ga
mem
berik
an p
elua
ng u
ntuk
ak
tual
isasi
pote
nsi d
iri.
∑ or
ang
dew
asa
but
a ak
sara
yan
g m
empe
role
h la
yana
n pe
ndid
ikan
ke
aksa
raan
Jum
lah
oran
g de
was
a ya
ng
buta
aks
ara
men
gala
mi
penu
runa
n ju
mla
hnya
, bai
k an
gka
abso
lut m
aupu
n pe
rsen
tase
nya.
Dit.
PMPK
ber
dasa
rkan
dat
a da
ri BP
S da
n Pu
sdat
in
Pusa
t Dat
a da
n Te
knol
ogi I
nfor
mas
i dan
BP
S
IKK
Pers
enta
se d
ata
poko
k pe
ndid
ikan
SLB
yang
ak
urat
, ter
baru
kan
dan
berk
elan
juta
n
Data
pok
ok P
endi
dika
n a
dala
h su
atu
siste
m p
enda
taan
yan
g di
kelo
la o
leh
Kem
ente
rian
Pend
idika
n da
n Ke
buda
yaan
ya
ng m
emua
t dat
a sa
tuan
pe
ndid
ikan,
pes
erta
did
ik,
pend
idik
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
, dan
subs
tans
i pe
ndid
ikan
yang
dat
anya
be
rsum
ber d
ari s
atua
n pe
ndid
ikan
yang
teru
s men
erus
di
perb
ahar
ui se
cara
onl
ine.
1. a
kura
t:( ju
mla
h da
ta
akur
at/ju
mla
h da
ta)x
100%
2.
berk
elan
juta
n: (j
umla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan
deng
an d
ata
seri
tahu
nan/
jum
lah
satu
an
pend
idika
n)x1
00%
3. t
erba
ruka
n:
(jum
lah
satu
an p
endi
dika
n ya
ng
tela
h sin
kron
dat
a/ju
mla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan)
x100
% 4
. ∑ (
1+2+
3)/3
Men
ingk
atny
a pe
rsen
tase
da
ta p
okok
pen
didi
kan
SLB
yang
aku
rat,
terb
aruk
an d
an
berk
elan
juta
n
Dit.
PMPK
, Set
ditje
n PA
UD, D
ikda
s da
n Di
kmen
den
gan
data
resm
i ya
ng b
eras
al d
ari P
usda
tin
Pusd
atin
yang
ber
asal
da
ri la
pora
n la
man
da
podi
k on
line
SK
Men
guat
nya
tata
kel
ola
dan
siste
m p
enge
ndal
ian
man
ajem
en d
i ling
kung
an
145
Kode
Indi
kato
r Kin
erja
De
finisi
Ope
rasio
nal
Met
ode
Perh
itung
an
Indi
kato
r Keb
erha
silan
un
it pe
laks
ana
sum
ber d
ata
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
IKK
Pers
enta
se sa
tuan
pe
ndid
ikan
pene
rima
dana
BO
S da
ri to
tal s
atua
n pe
ndid
ikan
yang
be
rsed
ia/t
idak
men
olak
BO
S
Prog
ram
pem
erin
tah
pusa
t un
tuk
peny
edia
an p
enda
naan
pe
ndid
ikan
bagi
seko
lah
yang
be
rtuj
uan
mem
biay
ai
oper
asio
nal d
an m
enin
gkat
kan
akse
s dan
mut
u pe
mbe
laja
ran
di sa
tuan
pen
didi
kan
(∑ sa
tuan
Pen
didi
kan
pene
rima
dana
BOS
yan
g be
rsed
ia/t
idak
m
enol
ak B
OS)/
(tot
al sa
tuan
Pe
ndid
ikan
yan
g te
rdaf
tar d
i da
podi
k)
Men
ingk
atny
a se
kola
h ya
ng
men
erim
a BO
S be
rdas
arka
n da
podi
k
Setd
itjen
PAU
D, D
ikda
s, da
n Di
kmen
La
pora
n Da
na B
OS
mel
alui
lam
an
bos.k
emdi
kbud
.go.
id
sert
a da
podi
k
IKK
Jum
lah
prov
insi/
kab/
kota
ya
ng d
ifasil
itasi
untu
k m
engg
unak
an N
PD
seba
gai d
asar
pen
gam
bila
n ke
putu
san
peng
angg
aran
Nera
ca P
endi
dika
n Da
erah
(N
PD) m
erup
akan
pla
tform
in
form
asi t
enta
ng p
otre
t kin
erja
Pe
ndid
ikan
pada
suat
u da
erah
ya
ng d
apat
dia
kses
ole
h se
luru
h pe
man
gku
kepe
ntin
gan.
(Σ p
rov/
kab/
kota
yan
g m
elak
ukan
pe
nera
pan
NPD)
/(Σ
prov
/kab
/kot
a) x
100%
Men
ingk
atny
a ku
alita
s pe
renc
anaa
n da
n ki
nerja
da
erah
yan
g be
rbas
is NP
D.
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
,B
iro P
eren
cana
an S
etje
n.
Biro
Per
enca
naan
, Se
tjen
IKK
Rata
-rata
Pre
dika
t Sak
ip
Satk
er m
inim
al B
B SA
KIP
adal
ah S
istem
Ak
unta
bilit
as K
iner
ja In
stan
si Pe
mer
inta
han,
dim
ana
siste
m
ini m
erup
akan
inte
gras
i dar
i sis
tem
per
enca
naan
, sist
em
peng
angg
aran
dan
sist
em
pela
pora
n ki
nerja
, yan
g se
lara
s de
ngan
pel
aksa
naan
sist
em
akun
tabi
litas
keu
anga
n.
Pred
ikat A
A Sk
or 9
0-10
0, P
redi
kat
A Sk
or 8
0-90
, Pre
dika
t BB
Skor
70-
80, P
redi
kat B
Sko
r 60-
70,
Pred
ikat C
C Sk
or 5
0-60
, Pre
dika
t C
Skor
30-
50, P
redi
kat D
Sko
r <30
Terc
apai
nya
pred
ikat
BB
pada
SAK
IP D
itjen
Pen
didi
kan
Anak
Usia
Din
i, Pe
ndid
ikan
Da
sar d
an M
enen
gah
Ditje
n Di
kdas
men
den
gan
perh
itung
an d
ari B
iro
Pere
ncan
aan
Setje
n
Biro
Per
enca
naan
Set
jen
145
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
145
Kode
Indi
kato
r Kin
erja
De
finisi
Ope
rasio
nal
Met
ode
Perh
itung
an
Indi
kato
r Keb
erha
silan
un
it pe
laks
ana
sum
ber d
ata
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
IKK
Pers
enta
se sa
tuan
pe
ndid
ikan
pene
rima
dana
BO
S da
ri to
tal s
atua
n pe
ndid
ikan
yang
be
rsed
ia/t
idak
men
olak
BO
S
Prog
ram
pem
erin
tah
pusa
t un
tuk
peny
edia
an p
enda
naan
pe
ndid
ikan
bagi
seko
lah
yang
be
rtuj
uan
mem
biay
ai
oper
asio
nal d
an m
enin
gkat
kan
akse
s dan
mut
u pe
mbe
laja
ran
di sa
tuan
pen
didi
kan
(∑ sa
tuan
Pen
didi
kan
pene
rima
dana
BOS
yan
g be
rsed
ia/t
idak
m
enol
ak B
OS)/
(tot
al sa
tuan
Pe
ndid
ikan
yan
g te
rdaf
tar d
i da
podi
k)
Men
ingk
atny
a se
kola
h ya
ng
men
erim
a BO
S be
rdas
arka
n da
podi
k
Setd
itjen
PAU
D, D
ikda
s, da
n Di
kmen
La
pora
n Da
na B
OS
mel
alui
lam
an
bos.k
emdi
kbud
.go.
id
sert
a da
podi
k
IKK
Jum
lah
prov
insi/
kab/
kota
ya
ng d
ifasil
itasi
untu
k m
engg
unak
an N
PD
seba
gai d
asar
pen
gam
bila
n ke
putu
san
peng
angg
aran
Nera
ca P
endi
dika
n Da
erah
(N
PD) m
erup
akan
pla
tform
in
form
asi t
enta
ng p
otre
t kin
erja
Pe
ndid
ikan
pada
suat
u da
erah
ya
ng d
apat
dia
kses
ole
h se
luru
h pe
man
gku
kepe
ntin
gan.
(Σ p
rov/
kab/
kota
yan
g m
elak
ukan
pe
nera
pan
NPD)
/(Σ
prov
/kab
/kot
a) x
100%
Men
ingk
atny
a ku
alita
s pe
renc
anaa
n da
n ki
nerja
da
erah
yan
g be
rbas
is NP
D.
Ditje
n PA
UD, D
ikda
s, da
n Di
kmen
,B
iro P
eren
cana
an S
etje
n.
Biro
Per
enca
naan
, Se
tjen
IKK
Rata
-rata
Pre
dika
t Sak
ip
Satk
er m
inim
al B
B SA
KIP
adal
ah S
istem
Ak
unta
bilit
as K
iner
ja In
stan
si Pe
mer
inta
han,
dim
ana
siste
m
ini m
erup
akan
inte
gras
i dar
i sis
tem
per
enca
naan
, sist
em
peng
angg
aran
dan
sist
em
pela
pora
n ki
nerja
, yan
g se
lara
s de
ngan
pel
aksa
naan
sist
em
akun
tabi
litas
keu
anga
n.
Pred
ikat A
A Sk
or 9
0-10
0, P
redi
kat
A Sk
or 8
0-90
, Pre
dika
t BB
Skor
70-
80, P
redi
kat B
Sko
r 60-
70,
Pred
ikat C
C Sk
or 5
0-60
, Pre
dika
t C
Skor
30-
50, P
redi
kat D
Sko
r <30
Terc
apai
nya
pred
ikat
BB
pada
SAK
IP D
itjen
Pen
didi
kan
Anak
Usia
Din
i, Pe
ndid
ikan
Da
sar d
an M
enen
gah
Ditje
n Di
kdas
men
den
gan
perh
itung
an d
ari B
iro
Pere
ncan
aan
Setje
n
Biro
Per
enca
naan
Set
jen
146
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
146
Kode
Indi
kato
r Kin
erja
De
finisi
Ope
rasio
nal
Met
ode
Perh
itung
an
Indi
kato
r Keb
erha
silan
un
it pe
laks
ana
sum
ber d
ata
IKK
2020
-Jum
lah
satk
er y
ang
dibi
na m
enuj
u W
BK
Pene
tapa
n Sa
tker
seba
gai W
BK
pred
ikat y
ang
dibe
rikan
kep
ada
Satk
er y
ang
mem
enuh
i se
bagi
an b
esar
pro
gram
M
anaj
emen
Per
ubah
an,
Pena
taan
Tat
alak
sana
, Pe
nata
an S
istem
Man
ajem
en
SDM
, Pen
guat
an P
enga
was
an
dan
Peng
uata
n Ak
unta
bilit
as
Kine
rja d
i ling
kung
an
Kem
endi
kbud
mel
alui
pe
mba
ngun
an Z
ona
Inte
grita
s
1. M
anaj
emen
Per
ubah
an 5
%
2. P
enat
aan
Tata
laks
ana
5 %
3.
Pen
ataa
n Si
stem
Man
ajem
en
SDM
15
%
4. P
engu
atan
Aku
ntab
ilita
s Ki
nerja
10
%
5. P
engu
atan
Pen
gaw
asan
15
%
6. P
engu
atan
Kua
litas
Pel
ayan
an
Publ
ik 1
0 %
Men
ingk
atny
a ju
mla
h sa
tker
ya
ng m
emen
uhi s
ebag
iann
be
sar i
ndik
ator
Wila
yah
Beba
s dar
i Kor
upsi
(WBK
) di
lingk
unga
n Ke
men
dikb
ud
mel
alui
pem
bang
unan
Zon
a In
tegr
itas
Setd
itjen
PAU
D, D
ikda
s dan
Di
kmen
dan
sem
ua sa
tker
di
lingk
unga
n Di
tjen
PAUD
, Dik
das,
dan
Dikm
en, I
tjen
Biro
Per
enca
naan
Set
jen
IKK
Rata
-rata
nila
i Kin
erja
An
ggar
an a
tas
Pela
ksan
aan
RKAK
L m
asin
g-m
asin
g Sa
tker
m
inim
al 8
0
Eval
uasi
Kine
rja A
ngga
ran
adal
ah p
rose
s unt
uk
mel
akuk
an p
engu
kura
n,
peni
laia
n, d
an a
nalis
is at
as
Kine
rja A
ngga
ran
tahu
n an
ggar
an b
erja
lan
dan
tahu
n an
ggar
an se
belu
mny
a un
tuk
men
yusu
n re
kom
enda
si da
lam
rang
ka p
enin
gkat
an
Kine
rja A
ngga
ran.
Indi
kato
r Ki
nerja
Pel
aksa
naan
Ang
gara
n ad
alah
indi
kato
r unt
uk
men
guku
r kua
litas
kin
erja
pe
laks
anaa
n an
ggar
an d
ari s
isi
pere
ncan
aan,
efe
ktifi
tas
pela
ksan
aan,
efis
iens
i pe
laks
anaa
n da
n ke
patu
han
terh
adap
regu
lasi.
Skor
:
Sang
at b
aik
>90%
80
%<b
aik≤
90%
60
%<C
ukup
≤80%
50
%<K
uran
g≤60
%
60%
<Cuk
up≤8
0%
Sang
at k
uran
g ≤5
0%
men
ingk
atny
a ra
ta-ra
ta n
ilai
Kine
rja A
ngga
ran
atas
Pe
laks
anaa
n RK
AKL m
asin
g-m
asin
g Sa
tker
min
imal
80
Setd
itjen
PAU
D, D
ikda
s dan
Di
kmen
dan
sem
ua sa
tker
di
lingk
unga
n Di
tjen
PAUD
, Dik
das,
dan
Dikm
en
Lapo
ran
Keua
ngan
di
lingk
unga
n Di
tjen
PAUD
, Di
kdas
, dan
Dik
men
, dan
Bi
ro P
eren
cana
an S
etje
n
147
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
147
Kode
Indi
kato
r Kin
erja
De
finisi
Ope
rasio
nal
Met
ode
Perh
itung
an
Indi
kato
r Keb
erha
silan
un
it pe
laks
ana
sum
ber d
ata
IKK
Pers
enta
se d
ata
poko
k pe
ndid
ikan
dasa
r dan
m
enen
gah
yang
aku
rat,
terb
aruk
an d
an
berk
elan
juta
n
Data
pok
ok P
endi
dika
n a
dala
h su
atu
siste
m p
enda
taan
yan
g di
kelo
la o
leh
Kem
ente
rian
Pend
idika
n da
n Ke
buda
yaan
ya
ng m
emua
t dat
a sa
tuan
pe
ndid
ikan,
pes
erta
did
ik,
pend
idik
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
, dan
subs
tans
i pe
ndid
ikan
yang
dat
anya
be
rsum
ber d
ari s
atua
n pe
ndid
ikan
yang
teru
s men
erus
di
perb
ahar
ui se
cara
onl
ine.
1. a
kura
t:( ju
mla
h da
ta
akur
at/ju
mla
h da
ta)x
100%
2.
berk
elan
juta
n: (j
umla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan
deng
an d
ata
seri
tahu
nan/
jum
lah
satu
an
pend
idika
n)x1
00%
3. t
erba
ruka
n:
(jum
lah
satu
an p
endi
dika
n ya
ng
tela
h sin
kron
dat
a/ju
mla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan)
x100
% 4
. ∑ (
1+2+
3)/3
Men
ingk
atny
a p
erse
ntas
e da
ta p
okok
pen
didi
kan
yang
ak
urat
, ter
baru
kan
dan
berk
elan
juta
n.
Dit.
PMPK
, Set
ditje
n PA
UD, D
ikda
s da
n Di
kmen
den
gan
data
resm
i ya
ng b
eras
al d
ari P
usda
tin
Pusd
atin
yang
ber
asal
da
ri la
pora
n la
man
da
podi
k on
line
SK
Men
ingk
atny
a pe
njam
inan
m
utu
pend
idika
n an
ak u
sia
dini
dan
pen
didi
kan
mas
yara
kat
IKK
Pers
enta
se le
mba
ga P
AUD
dan
Dikm
as y
ang
tela
h di
peta
kan
mut
u pe
ndid
ikann
ya
Mel
akuk
an p
emet
aan
mut
u di
sa
tuan
PAU
D da
n Di
kmas
be
rdas
arka
n 8
(del
apan
) SNP
pa
da se
tiap
satu
an p
endi
dika
n.
(∑ le
mba
ga P
AUD
dan
Dikm
as
yang
tela
h di
peta
kan
mut
u pe
ndid
ikann
ya se
suai
8 S
NP) /
(∑
tota
l Lem
baga
PAU
D da
n Di
kmas
)
Men
ingk
atny
a pe
rsen
tase
le
mba
ga P
AUD
dan
Dikm
as
yang
tela
h di
peta
kan
mut
u pe
ndid
ikann
ya.
PP-B
P PA
UD D
ikm
as
Lapo
ran
Hasil
Pem
etaa
n M
utu
Prog
ram
Dan
Sa
tuan
Pen
didi
kan
PAUD
da
n Di
kmas
IKK
Pers
enta
se le
mba
ga P
AUD
dan
Dikm
as y
ang
tela
h di
supe
rvisi
mut
u pe
ndid
ikann
ya
Supe
rvisi
pen
didi
kan
adal
ah
pem
bina
an b
erup
a tu
ntun
an
men
uju
perb
aika
n sit
uasi
pend
idika
n da
lam
rang
ka
peni
ngka
tan
mut
u Pe
ndid
ikan.
(∑ le
mba
ga P
AUD
dan
Dikm
as
yang
tela
h di
supe
rvisi
mut
u pe
ndid
ikann
ya se
suai
8 S
NP) /
(∑
tota
l Lem
baga
PAU
D da
n Di
kmas
)
Men
ingk
atny
a pe
rsen
tase
le
mba
ga P
AUD
dan
Dikm
as
yang
tela
h di
supe
rvisi
mut
u pe
ndid
ikann
ya.
PP-B
P PA
UD D
ikm
as
Lapo
ran
Hasil
Tim
Pe
laks
ana
Supe
rvisi
Da
lam
Ran
gka
Peng
emba
ngan
Mut
u Sa
tuan
Pen
didi
kan
PAUD
da
n Di
kmas
148
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
148
Kode
Indi
kato
r Kin
erja
De
finisi
Ope
rasio
nal
Met
ode
Perh
itung
an
Indi
kato
r Keb
erha
silan
un
it pe
laks
ana
sum
ber d
ata
IKK
Pers
enta
se le
mba
ga P
AUD
dan
Dikm
as y
ang
tela
h di
fasil
itasi
mut
u pe
ndid
ikann
ya
berd
asar
kan
SNP
Lem
baga
yan
g di
fasil
itasi
mut
u pe
ndid
ikann
ya m
erup
akan
le
mba
ga y
ang
bert
ugas
unt
uk
men
ingk
atka
n m
utu
Pend
idika
n be
rdas
arka
n SN
P.
(∑ le
mba
ga P
AUD
dan
Dikm
as
yang
tela
h di
fasil
itasi
mut
u pe
ndid
ikann
ya se
suai
8 S
NP) /
(∑
tota
l Lem
baga
PAU
D da
n Di
kmas
)
Men
ingk
atny
a pe
rsen
tase
le
mba
ga P
AUD
dan
Dikm
as
yang
tela
h di
fasil
itasi
mut
u pe
ndid
ikann
ya b
erda
sark
an
SNP
PP-B
P PA
UD D
ikm
as
Lapo
ran
Hasil
Pem
etaa
n M
utu
Prog
ram
Dan
Sa
tuan
Pen
didi
kan
PAUD
da
n Di
kmas
IKK
Pers
enta
se k
ab/k
ota
yang
da
ta p
okok
pen
didi
kan
anak
usia
din
i aku
rat,
terb
aruk
an d
an
berk
elan
juta
n
Data
pok
ok P
endi
dika
n a
dala
h su
atu
syst
em p
enda
taan
yan
g di
kelo
la o
leh
Kem
ente
rian
Pend
idika
n da
n Ke
buda
yaan
ya
ng m
emua
t dat
a sa
tuan
pe
ndid
ikan,
pes
erta
did
ik,
pend
idik
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
, dan
subs
tans
i pe
ndid
ikan
yang
dat
anya
be
rsum
ber d
ari s
atua
n pe
ndid
ikan
yang
teru
s men
erus
di
perb
ahar
ui se
cara
onl
ine.
1. a
kura
t:( ju
mla
h da
ta
akur
at/ju
mla
h da
ta)x
100%
2.
berk
elan
juta
n: (j
umla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan
deng
an d
ata
seri
tahu
nan/
jum
lah
satu
an
pend
idika
n)x1
00%
3. t
erba
ruka
n:
(jum
lah
satu
an p
endi
dika
n ya
ng
tela
h sin
kron
dat
a/ju
mla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan)
x100
% 4
. ∑ (
1+2+
3)/3
Men
ingk
atny
a pe
rsen
tase
da
ta p
okok
pen
didi
kan
yang
ak
urat
, ter
baru
kan
dan
berk
elan
juta
n
PP-B
P PA
UD, S
etdi
tjen
PAUD
, Di
kdas
dan
Dik
men
, den
gan
data
re
smi y
ang
bera
sal d
ari P
usda
tin
Pusd
atin
yang
ber
asal
da
ri la
pora
n la
man
dap
o PA
UD D
ikm
as o
nlin
e
SK
Men
ingk
atny
a pe
njam
inan
m
utu
pend
idika
n di
se
luru
h je
njan
g pe
ndid
ikan
IKK
Pers
enta
se S
atua
n Pe
ndid
ikan
(jenj
ang
SD,
SMP,
SM
A, d
an S
LB) y
ang
mem
iliki
nila
i kin
erja
se
kola
h (s
core
card
) m
inim
al 7
5
Inde
ks ca
paia
n sis
wa
mer
upak
an si
stem
per
enca
naan
m
anaj
emen
dan
pen
ilaia
n ki
nerja
yan
g te
rsus
un d
alam
em
pat p
ersp
ektif
, yai
tu
pers
pekt
if ke
uang
an, p
ersp
ektif
pe
lang
gan,
per
spek
tif p
rose
s bi
snis
inte
rnal
, ser
ta p
ersp
ektif
pe
rtum
buha
n da
n pe
mbe
laja
ran
Scor
ecar
d ya
ng d
itera
pkan
di
satu
an p
endi
dika
n Da
smen
ad
alah
sist
em p
eren
cana
an
man
ajem
en d
an p
enila
ian
kine
rja
yang
mel
iput
i tig
a da
ri em
pat
pers
pekt
if, y
aitu
per
spek
tif
keua
ngan
, per
spek
tif p
elan
ggan
, da
n pe
rspe
ktif
pros
es b
isnis
inte
rnal
.
19.0
0 - 3
5.10
sang
at re
ndah
, 35
.20
- 51.
30 re
ndah
,
51
.40
- 66.
50 cu
kup,
66.6
0 - 8
1.80
sang
at ti
nggi
82.8
0 - 9
5.00
sem
purn
a
LPM
P La
pora
n Pu
sat A
sesm
en
dan
Pem
bela
jara
n (P
usm
enja
r), La
man
pm
p.di
kdas
men
.kem
dik
bud.
go.id
149
Kode
Indi
kato
r Kin
erja
De
finisi
Ope
rasio
nal
Met
ode
Perh
itung
an
Indi
kato
r Keb
erha
silan
un
it pe
laks
ana
sum
ber d
ata
IKK
Pers
enta
se k
esen
jang
an
hasil
AKM
dan
Sur
vey
Kara
kter
ant
ara
seko
lah
deng
an k
iner
ja te
rbai
k da
n ki
nerja
terb
uruk
AKM
ada
lah
kom
pete
nsi y
ang
sifat
nya
gene
ral d
an m
enda
sar.
Kem
ampu
an b
erpi
kir t
enta
ng,
dan
deng
an, b
ahas
a se
rta
mat
emat
ika
dipe
rluka
n da
lam
be
rbag
ai k
onte
ks, b
aik
pers
onal
, sos
ial,
mau
pun
prof
esio
nal.
Deng
an m
engu
kur
kom
pete
nsi y
ang
bers
ifat
men
dasa
r (bu
kan
kont
en
kurik
ulum
ata
u pe
laja
ran)
, pe
san
yang
ingi
n di
sam
paik
an
adal
ah b
ahw
a gu
ru d
ihar
apka
n be
rinov
asi m
enge
mba
ngka
n ko
mpe
tens
i sisw
a m
elal
ui
berb
agai
pel
ajar
an m
elal
ui
peng
ajar
an y
ang
berp
usat
pad
a sis
wa.
Ases
men
aka
n di
laku
kan
pada
sis
wa
yang
dud
uk d
i kel
as 4
unt
uk
SD, k
elas
8 u
ntuk
SM
P, d
an k
elas
11
unt
uk S
MA.
Men
urun
nya
pers
enta
se
kese
njan
gan
hasil
AKM
dan
Su
rvey
Kar
akte
r ant
ara
seko
lah
deng
an k
iner
ja
terb
aik
dan
kine
rja te
rbur
uk
LPM
P, U
nit-u
nit D
irekt
orat
pad
a Di
tjen
PAUD
, Dik
das,
dan
Dikm
en,
Balit
bang
den
gan
sum
ber d
ata
Pusm
enja
r
Lapo
ran
Pusa
t Ase
smen
da
n Pe
mbe
laja
ran
(Pus
men
jar)
IKK
Pers
enta
se k
ab/k
ota
yang
da
ta p
okok
pen
didi
kan
dasa
r dan
men
enga
h ak
urat
, ter
baru
kan
dan
berk
elan
juta
n
Data
pok
ok P
endi
dika
n a
dala
h su
atu
syst
em p
enda
taan
yan
g di
kelo
la o
leh
Kem
ente
rian
Pend
idika
n da
n Ke
buda
yaan
ya
ng m
emua
t dat
a sa
tuan
pe
ndid
ikan,
pes
erta
did
ik,
pend
idik
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
, dan
subs
tans
i pe
ndid
ikan
yang
dat
anya
be
rsum
ber d
ari s
atua
n pe
ndid
ikan
yang
teru
s men
erus
di
perb
ahar
ui se
cara
onl
ine.
1. a
kura
t:( ju
mla
h da
ta
akur
at/ju
mla
h da
ta)x
100%
2.
berk
elan
juta
n: (j
umla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan
deng
an d
ata
seri
tahu
nan/
jum
lah
satu
an
pend
idika
n)x1
00%
3. t
erba
ruka
n:
(jum
lah
satu
an p
endi
dika
n ya
ng
tela
h sin
kron
dat
a/ju
mla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan)
x100
% 4
. ∑ (
1+2+
3)/3
Men
ingk
atny
a pe
rsen
tase
da
ta p
okok
pen
didi
kan
yang
ak
urat
, ter
baru
kan
dan
berk
elan
juta
n
LPM
P, S
etdi
tjen
PAUD
, Dik
das d
an
Dikm
en, d
enga
n da
ta re
smi y
ang
bera
sal d
ari P
usda
tin
Pusd
atin
yang
ber
asal
da
ri la
pora
n la
man
da
podi
k on
line
149
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
149
Kode
Indi
kato
r Kin
erja
De
finisi
Ope
rasio
nal
Met
ode
Perh
itung
an
Indi
kato
r Keb
erha
silan
un
it pe
laks
ana
sum
ber d
ata
IKK
Pers
enta
se k
esen
jang
an
hasil
AKM
dan
Sur
vey
Kara
kter
ant
ara
seko
lah
deng
an k
iner
ja te
rbai
k da
n ki
nerja
terb
uruk
AKM
ada
lah
kom
pete
nsi y
ang
sifat
nya
gene
ral d
an m
enda
sar.
Kem
ampu
an b
erpi
kir t
enta
ng,
dan
deng
an, b
ahas
a se
rta
mat
emat
ika
dipe
rluka
n da
lam
be
rbag
ai k
onte
ks, b
aik
pers
onal
, sos
ial,
mau
pun
prof
esio
nal.
Deng
an m
engu
kur
kom
pete
nsi y
ang
bers
ifat
men
dasa
r (bu
kan
kont
en
kurik
ulum
ata
u pe
laja
ran)
, pe
san
yang
ingi
n di
sam
paik
an
adal
ah b
ahw
a gu
ru d
ihar
apka
n be
rinov
asi m
enge
mba
ngka
n ko
mpe
tens
i sisw
a m
elal
ui
berb
agai
pel
ajar
an m
elal
ui
peng
ajar
an y
ang
berp
usat
pad
a sis
wa.
Ases
men
aka
n di
laku
kan
pada
sis
wa
yang
dud
uk d
i kel
as 4
unt
uk
SD, k
elas
8 u
ntuk
SM
P, d
an k
elas
11
unt
uk S
MA.
Men
urun
nya
pers
enta
se
kese
njan
gan
hasil
AKM
dan
Su
rvey
Kar
akte
r ant
ara
seko
lah
deng
an k
iner
ja
terb
aik
dan
kine
rja te
rbur
uk
LPM
P, U
nit-u
nit D
irekt
orat
pad
a Di
tjen
PAUD
, Dik
das,
dan
Dikm
en,
Balit
bang
den
gan
sum
ber d
ata
Pusm
enja
r
Lapo
ran
Pusa
t Ase
smen
da
n Pe
mbe
laja
ran
(Pus
men
jar)
IKK
Pers
enta
se k
ab/k
ota
yang
da
ta p
okok
pen
didi
kan
dasa
r dan
men
enga
h ak
urat
, ter
baru
kan
dan
berk
elan
juta
n
Data
pok
ok P
endi
dika
n a
dala
h su
atu
syst
em p
enda
taan
yan
g di
kelo
la o
leh
Kem
ente
rian
Pend
idika
n da
n Ke
buda
yaan
ya
ng m
emua
t dat
a sa
tuan
pe
ndid
ikan,
pes
erta
did
ik,
pend
idik
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
, dan
subs
tans
i pe
ndid
ikan
yang
dat
anya
be
rsum
ber d
ari s
atua
n pe
ndid
ikan
yang
teru
s men
erus
di
perb
ahar
ui se
cara
onl
ine.
1. a
kura
t:( ju
mla
h da
ta
akur
at/ju
mla
h da
ta)x
100%
2.
berk
elan
juta
n: (j
umla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan
deng
an d
ata
seri
tahu
nan/
jum
lah
satu
an
pend
idika
n)x1
00%
3. t
erba
ruka
n:
(jum
lah
satu
an p
endi
dika
n ya
ng
tela
h sin
kron
dat
a/ju
mla
h sa
tuan
pe
ndid
ikan)
x100
% 4
. ∑ (
1+2+
3)/3
Men
ingk
atny
a pe
rsen
tase
da
ta p
okok
pen
didi
kan
yang
ak
urat
, ter
baru
kan
dan
berk
elan
juta
n
LPM
P, S
etdi
tjen
PAUD
, Dik
das d
an
Dikm
en, d
enga
n da
ta re
smi y
ang
bera
sal d
ari P
usda
tin
Pusd
atin
yang
ber
asal
da
ri la
pora
n la
man
da
podi
k on
line
150
RENCANA STRATEGIS | Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
151
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Recommended