View
10
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENERAPAN MEDIA GAMBAR DAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS
9 DI SMP LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
(Penelitian Tindakan Kelas)
Oleh:
Eka Agustian
2012720119
PROGRAM PROFESI GURU (PPG)
PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
JAKATA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
JUDUL PENELITIAN : PENERAPAN MEDIA GAMBAR DAN VIDEO PEMBELAJARAN
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KEBUGARAN
JASMANI PADA SISWA KELAS 9 DI SMP LABORATORIUM
PERCONTOHAN UPI
NAMA : EKA AGUSTIAN, M.Pd
NIM : 2012720119
NOMOR UKG : 201503474062
PROGRAM : PENDIDIKAN PROFESI GURU
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang dengan karunia dan
hidayah-Nya kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Penerapan Media
Gambar Dan Video Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Kebugaran Jasmani Pada Siswa Kelas 9 Di Smp Laboratorium Percontohan
Upi” telah berhasil dilaksanakan serta terselesaikan hingga laporan akhirnya.
Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini berjalan dengan lancar dan baik,
sudah tentu dibantu dan difasilitasi oleh berbagai pihak terkait. Oleh karena itu,
sudah sepantasnya anggota tim pelaksana mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepala Sekolah SMP Laboratorium Percontohan UPI.
2. Para Wakil Kepala SMP Laboratorium Percontohan UPI.
3. Reka Guru Pendidikan Jasmani SMP Laboratorium Percontohan UPI, yang telah
ikut serta membantu dalam pelaksanaan kegiatan ini.
4. Kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan memfasilitasi terselenggaranya kegiatan penelitian ini.
Kami hanya bisa berdo’a semoga atas segala bantuan dan dorongan yang
diberikan kepada kami mendapat balasan dan ganjaran yang berlipat dari Allah
SWT. Akhirnya, kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak
kekurangan, saran, masukan dan komentar yang konstruktif semoga dapat
menyempurnakan laporan akhir penelitian ini.
Bandung, November 2020
Penulis
ii
ii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui penerapan media gambar dan video
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar kebugaran jasmani pada siswa kelas
9 di SMP Laboratorium Percontohan UPI.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilakukan di kelas Sembilan (IX) dengan jumlah siswa 30 orang. Dalam penelitian tindakan kelas ini, siklus
yang dilakukan adalah tiga siklus.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan media gambar dan video
pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar kebugaran jasmani dengan fokus
materi tentang kekuatan. Prosentase ketuntasan belajar pada siklus I adalah 46,60%,
siklus II 83,30%, dan siklus III adalah 100%. Dengan demikian penerapan media
gambar dan video pembelajaran dapar meningkatkan hasil belajar kebugaran
jasmani pada siswa kelas 9 di SMP Laboratorium Percontohan UPI.
iii
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………………i
Abstrak……………………………………………………………………………ii
Daftar Isi …………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………….1
B. Identifikasi Masalah………………...………………………………………...3
C. Analisis Masalah……………………………………………………………...3
D. Rumusan Masalah…………………………………………………………….3
E. Tujuan Penelitian……………………………………………………………..3
F. Manfaat Penelitian……………………………………………………………3
BAB II KAJIAN PUSTAKA.……………………………………………………5
A. Penelitian Tindakan Kelas……………………………………...…………….5
B. Media Pembelajaran…..……………………………………………………...7
C. Hasil Belajar………………………………………………………….............8
D. Kebugaran Jasmani…………...………………………………………………9
E. Kerangka Berfikit……………………………………………………………10
F. Hipotesis……………………………………………………………………..10
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………….12
A. Subjek Penelitian…………………………………………….……………....12
B. Waktu dan Tempat Penelitian……………………………………….............12
C. Deskripsi Per Siklus…...………………………………………………….…12
D. Instrumen Penelitian……………...…………………………………………14
E. Teknik Pengumpulan Data………………………………………………….15
F. Indikator Keberhasilan…………………………………….………………...15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………….16
A. Hasil Penelitian……………………………………………………………...16
B. Pembahasan…………………………………………………………………23
iv
iv
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………...25
A. Kesimpulan………………………………………………………………….25
B. Saran……….………………………………………………………………...25
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..26
LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………….28
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia tidak pernah terlepas dari kata “belajar”. Setiap individu pasti mengalami proses
belajar. Dari mulai bayi hingga dewasa pasti akan melewati proses belajar, seperti belajar
merangkak, belajar berdiri, belajar berjalan, hingga proses di mana individu itu dari yang awalnya
tidak bisa menjadi bisa. Proses belajar dapat diperoleh dari pendidikan.
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan. Pendidikan merupakan
pembentuk dasar dari setiap perkembangan individu. Pendidikan juga sebagai motor dalam
menentukan kemajuan bangsa. Karakter suatu bangsa sangat ditentukan oleh berhasil tidaknya
pendidikan. Hal inilah yang harus kita sadari bahwa keberhasilan pendidikan sangat penting guna
memajukan bangsa.
Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah-sekolah dan
mempunyai peranan dalam pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Pendidikan
jasmani merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani, yang mana di dalam pembelajarannya
melingkupi hal-hal yang berkaitan dengan ketiga aspek tersebut. Seperti dikemukakan oleh
Hetherington (dalam Abduljabar, 2010) mendeklarasikan empat tujuan pendidikan jasmani yaitu:
1. Tujuan perkembangan organik, yaitu: sebagai contoh kebugaran, kesehatan, kekuatan, daya
tahan, power, tahan terhadap derita, dan mudah bergerak.
2. Tujuan perkembangan kognitif, yaitu tujuan pengetahuan, sebagai contoh pemahaman,
kebebasan, kemerdekaan, wawasan, dan kenyataan.
3. Tujuan perkembangan psikomotor, yaitu keterampilan, bergerak efektif, kompeten, bebas
mengekpresikan, partisipasi (dalam budaya olahraga, senam) dan kreativitas.
4. Tujuan perkembangan afektif, yaitu: sebagai contoh perkembangan karakter, apresiasi,
keriangan, dan kesenangan.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat sekarang ini
dapat dikatakan lebih memanjakan dirinya dengan fasilitas yang ada. Berbagai kemudahan bisa
dirasakan masyarakat, dari mulai alat komunikasi, internet, sampai fasilitas kendaraan bermotor.
Kemungkinan terbesarnya dari kemajuan teknologi ini adalah menjadikan manusia sekarang
menjadi kurang gerak. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian hasil penelitian Ditjora (2006)
2
terungkap bahwa, prosentase partisipasi masyarakat dalam olahraga dari tahun ke tahun relatif
masih rendah, dan bahkan berkorelasi negatif dengan bertambahnya usia.
Hal ini juga dapat terjadi di sekolah. Siswa menjadi kurang gerak akibat dari seringnya
penggunaan gadget yang hampir tidak pernah lepas dari genggaman tangan. Akibat dari kurang
gerak ini, siswa akan memiliki tingkat kebugaran yang rendah. Sesuai dengan SDI tahun 2005
bahwa tingkat kebugaran pelajar di Indonesia tidak ada yang masuk dalam kategori baik sekali
dan hanya sebanyak 5,66% masuk kategori baik dan sisanya masuk kategori sedang, kurang, dan
bahkan kurang sekali (Mutohir, 2011: slide 3; dan Maksum, 2011: slide 2). Tingkat kebugaran
yang rendah ini akan berdampak pada kualitas hidup siswa. Salah satu contohnya adalah siswa
yang memiliki tingkat kebugaran yang rendah akan rentan terhadap penyakit. Sesuai dengan yang
dikatakan (Haris and Cole, 2010) bahwa aktivitas fisik dan kebugaran jasmani sangat penting
karena dapat memberikan keuntungan bagi kesehatan.
Sejelan dengan yang sudah dikemukakan di atas, pada masa pendemi ini siswa dipaksa untuk
tetap berada di rumah. Semua aktivitas dilakukan di rumah, begitupun dengan proses belajar. Hal
ini sangat memungkinkan peserta didik untuk lebih banyak diam di depan layar Handphone atau
Laptop. Sehingga peserta didik akan lebih malas untuk melakukan aktivitas fisik.
Proses belajar sekarang ini menggunakan proses daring atau online. Dengan bantuan
handphone, laptop, serta akses internet proses belajar dapat dilaksanakan. Proses pembelajaran
daring ini tidak terbatas tempat, waktu, dan ruang. Tetapi hal ini tentunya tidak serta-merta
membuat proses belajar menjadi mudah, karenan banyak sekali kendala yang harus dihadapi.
Proses pembelajaran PJOK yang sejatinya adalah lebih banyak bergerak menjadi sulit untuk
dilaksanakan karena tidak adanya interaksi secara langsung. Tugas gerak yang biasanya dilakukan
pada saat proses pembelajaran, sekarang ini hanya diberikan melalui tugas yang disampaikan lewat
media online seperti Whatsapp, Google Classroom, dan platform belajar lainnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka perlu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada masa pandemi ini. Salah satu upaya tersebut adalah penerapan media pembelajaran.
Penerapan media pembelajaran yang dapat dilakukan seperti media gambar, dan media
pembelajaran berbasis video.
3
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Adanya pandemi menjadikan peserta didik menjadi malas bergerak.
2. Proses pembelajaran kurang maksimal karena hanya lewat virtual atau dunia maya.
3. Proses belajar gerak sangat sulit karena guru tidak dapat memberikan feed back secara
langsung dalam proses pembelajaran daring.
4. Hasil belajar keterampilan peserta didik kurang baik karena siswa belajar secara mandiri
tanpa bimbingan guru secara langsung.
C. Analisis Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan di dalam identifikasi masalah, maka
penulis menganalisis dan melihat bahwa media gambar dan media video dapat digunakan untuk
meningkatkan hasil belajar kebugaran jasmani peserta didik di SMP Laboratorium Percontohan
UPI
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah
“Bagaimanakah penerapan media gambar dan video pembelajaran dapat meningkatkan
hasil belajar kebugaran jasmani peserta didik kelas 9 di SMP Laboratorium Percontohan
UPI”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini tentunya mempunyai suatu tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah
“Mengetahui bagaimana penerapan media gambar dan video pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar kebugaran jasmani peserta didik kelas 9 di SMP Laboratorium
Percontohan UPI”.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaan bagi:
1. Guru
4
a. Sebagai acuan atau pedoman dalam penggunaan media pembelajaran
b. Guru menjadi lebih mengetahui bagaimana cara untuk meningkatkan hasil belajar dalam
suatu proses pembelajaran.
2. Peneliti
Hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman dan penambahan pengetahuan yang
lebih luas bagi peneliti. Serta menjadi tambahan bagi hasanah keilmuan dalam bidang
Pendidikan Jasmani.
3. Sekolah
a. Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah untuk peningkatan kualitas dalam
proses kegiatan belajar.
b. Memberikan masukan yang positif untuk pembaharuan dalam pembelajaran.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas disingkat PTK atau Classroom Action Research adalah bentuk
penelitian yang terjadi di dalam kelas berupa tindakan tertentu yang dilakukan untuk
memperbaiki proses belajar mengajar guna meningkatkan hasil belajar yang lebih baik dari
sebelumnya. Menurut Aqib (2011), penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan
oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
sehingga hasil belajar siswa meningkat. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh
Kemmis dan Taggart (Padmono, 2010), bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian
refleksif diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk
meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan praktik sosial mereka, serta
pemahaman mereka terhadap praktik-praktek itu dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik-
praktek tersebut.
Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk mengubah perilaku mengajar guru, perilaku
peserta didik di kelas, peningkatan atau perbaikan praktik pembelajaran, dan atau mengubah
kerangka kerja melaksanakan pembelajaran kelas yang diajar oleh guru tersebut sehingga terjadi
peningkatan layanan profesional guru dalam menangani proses pembelajaran. Selain itu,
penelitian tindakan kelas dapat digunakan sebagai implementasi berbagai program yang ada di
sekolah, dengan mengkaji berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang
terjadi pada siswa atau keberhasilan proses dan hasil implementasi berbagai program sekolah
2. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Hopkins (1993), penelitian tindakan kelas diawali dengan perencanaan tindakan
(Planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil
tindakan (Observation and evaluation). Sedangkan prosedur kerja dalam penelitian tindakan
kelas terdiri atas empat komponen, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting),
pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau
peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan). Gambar dan penjelasan langkah-
langkah penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
6
Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas,
antara lain:
1. Perencanaan (Planning), yaitu persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan Penellitian
Tindakan Kelas, seperti: menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan
pembuatan media pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting), yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan,
skenario kerja tindakan perbaikan yang akan dikerjakan serta prosedur tindakan yang
akan diterapkan.
3. Observasi (Observe), Observasi ini dilakukan untuk melihat pelaksanaan semua
rencana yang telah dibuat dengan baik, tidak ada penyimpangan-penyimpangan yang
dapat memberikan hasil yang kurang maksimal dalam meningkatkan hasil belajar
siswa. Kegiatan observasi dapat dilakukan dengan cara memberikan lembar observasi
atau dengan cara lain yang sesuai dengan data yang dibutuhkan.
4. Refleksi (Reflecting), yaitu kegiatan evaluasi tentang perubahan yang terjadi atau hasil
yang diperoleh atas yang terhimpun sebagai bentuk dampak tindakan yang telah
dirancang. Berdasarkan langkah ini akan diketahui perubahan yang terjadi. Bagaimana
dan sejauh mana tindakan yang ditetapkan mampu mencapai perubahan atau
mengatasi masalah secara signifikan. Bertolak dari refleksi ini pula suatu perbaikan
tindakan dalam bentuk replanning dapat dilakukan.
7
B. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Secara sederhana, media pembelajaran adalah alat-alat bantu yang digunakan untuk
menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar, mulai dari buku sampai penggunaan
perangkat elektronik dikelas. Pengertian media pembelajaran menurut Azhar (2011) adalah
alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun diluar kelas, lebih lanjut dijelaskan
bahwa media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk
belajar. Lebih lanjut lagi Arti media pembelajaran menurut Rayanda Asyar (2012) dapat
dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari
sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
b. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran terbagi menjadi beberapa macam jenis. Diantara jenis-jenis media
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Media Cetak (Print Out)
Media pembelajaran dalam bentuk cetak adalah media yang berasal dari teks, gambar
serta ilustrasi pendukung lainnya yang digunakan sebagai penyampai informasi
belajar. Media cetak terbagi kedalam 3 golongan, yakni (1) media cetak lepas (buku,
modul, majalah, gambar, leaflet, handout dan foto-foto. (2) Media cetak dipajang
(poster, peta, papan planel, mading) dan (3) Media cetak diproyeksikan seperti OHP
atau slide proyektor.
2. Media Audio
Media audio adalah media berbasis suara. bunyi-bunyian dan kesan non-verbal. Media
pembelajaran ini cocok untuk siswa bertipe auditori. Contoh media audio diantaranya
radio, cd dvd player, mp3, game interaktif dll.
3. Media Audio Visual
Media yang menayangkan gambar dan audio dalam waktu bersamaaan. Media ini
adalah media yang dapat didengar sekaligus dilihat.
4. Multimedia Interaktif
8
Multimedia Interaktif adalah media pembelajaran berbasis multimedia yang
dilengkapi alat pengontrol yang dapat dioperasikan pengguna sehingga alat dapat
memberi respon dan ada hubungan timbal-balik antara alat dan pengguna.
5. E-Learning
E-learning adalah media pembelajaran berbasis elektronik yang memanfaatkan
komputer/laptop yang terhubung dengan jaringan komputer ataupun jaringan internet.
Media pembelajaran ini adalah media modern yang sudah banyak diterapkan.
Elektronik learning atau e learning mencakup pembelajaran berbasis website, mobile
(m-learning) dan juga blended learning.
6. Media Realia
Media pembelajaran realita adalah alat atau benda yang terdapat dalam kehidupan
nyata. Umumnya benda ini adalah benda alam yang dapat ditemukan disekitar tempat
belajar atau dalam kehidupan sehari-hari. Seperti tumbuhan, bebatuan, pepohonan dsb.
C. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Berikut ini adalah beberapa pendapat para pakar mengenai hasil belajar Menurut Nana
Sudjana mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku
sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Hasil belajar menurut Udin S Winataputra, merupakan bukti keberhasilan
yang telah dicapai siswa dimana setiap kegiatan belajar dapat menimbulkan suatu perubahan
yang khas. Dalam hal ini belajar meliputi ketrampilan proses, keaktifan, motivasi juga
prestasi belajar. Prestasi adalah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu kegiatan.
Menurut Dimyati dan Mudjiono hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi
hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak
proses belajar.
Forijad mendefinisikan bahwa Hasil belajar adalah suatu proses mental yang mengarah pada
penguasaan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dengan ketrampilan proses dan
dilaksanakan agar menimbulkan tingkah laku progresif dan adaptif.
b. Indikator Hasil Belajar Siswa
9
Hal yang menjadi indikator utama hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:
1. Ketercapaian Daya Serap terhadap bahan pembelajaran yang diajarkan, baik secara
individual maupun kelompok. Pengukuran ketercapaian daya serap ini biasanya
dilakukan dengan penetapan Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM).
2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa baik
secara individual maupun kelompok.
Namun demikian, menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain indikator yang
banyak dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan adalah daya serap.
D. Kebugaran Jasmani
a. Pengertian Kebugaran Jasmani
Menurut Rusli Lutan, Kebugaran Jasmani adalah kemampuan seseorang dalam
menyelesaikan segala bentuk kegiatan fisik dalam sehari-hari yang membutuhkan 3 unsur
inti. Ketiga unsur inti tersebut adalah daya tahan, fleksibilitas, dan kekuatan. Sedangkan
menurut (Muhajir) Kebugaran jasmani adalah kemampuan fisik dari seseorang dalam
melakukan adaptasi terhadap beberapa kegiatan sehari-hari tanpa merasakan rasa capek dan
lelah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang
dalam melakukan adaptasi terhadap segala bentuk aktivitas fisik sehari-hari tanpa
mengalami kelelahan dengan unsur inti seperti daya tahan, fleksibilitas, dan kekuatan.
b. Komponen Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani mempunayi beberapa komponen, antara sumber satu dan lainnya kadang
berbeda. Kadang ada yang hanya menuliskan 5 unsur atau 10 unsur. Berikut ini adalah unsur-
unsur kebugaran jasmani secara lengkap:
1. Kekuatan (strength)
2. Daya tahan otot (muscular power)
3. Daya tahan otot dan paru-paru
4. Kelincahan (agility)
5. Kelenturan (flexibility)
6. Daya ledak (power)
7. Koordinasi (coordination)
8. Keseimbangan (balance)
10
9. Ketepatan (accuracy)
10. Reaksi (reaction)
11. Komposisi dan
12. Kecepatan reaksi
c. Kekuatan
Kekuatan atau strength merupakan salah satu unsur utama dari kebugaran jasmani. Kekuatan
merupakan kualitas kebugaran jasmani yang dinilai melalui kemampuan fisik seseorang
dalam hal penggunaan otot untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Massa otot yang cukup
dengan kekuatan yang baik bisa menjadi bagian penting untuk memiliki salah satu unsur
utama kebugaran jasmani ini.
Kekuatan otot dapat dilatih dengan beberapa latihan fisik seperti sit-up, push-up dan juga
squat-jump. Latihan fisik berupa sit-up akan memberi manfaat berupa meningkatkan
kekuatan otot pada bagian perut. Sedangkan latihan push-up akan melatih otot bagian lengan
dan tubuh atas. Sementara squat-jump akan melatih otot bagian perut dan kaki atau anggota
gerak tubuh bagian bawah.
E. Kerangka Berpikir
Keberhasilan belajar tentunya bergantung pada proses pembelajaran. Setiap proses belajar
yang dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan hasil belajar. Proses pembelajaran yang
baik akan membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik. Sejalan dengan apa yang dikatakan
Kaylene dan Caroline C. Williams (2005) dalam jurnal Five key ingredients for improving student
motivation menyatakan bahwa The five key ingredients impacting student motivation are: student,
teacher, content, method/process, and environment. Environment yang dimaksud di sini dapat
diartikan sebagai penggunaan alat atau media pembelajaran yang digunakan.
F. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Pengertian
hipotesis menurut Arikunto (2007:55) menjelaskan sebagai berikut:
“Hipotesis adalah alterntif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika
yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang bersifat
11
sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian.
Dengan kedudukannya itu maka hipotesis dapat berubah menjadi kebenaran, akan tetapi juga dapat
tumbang sebagai kebenaran. Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dipaparkan di atas,
hipotesis dalam penelitian ini adalah “Penerapan Media Gambar dan Media Video dapat
meningkatkan Hasil Belajar Kebugaran Jasmani kelas 9 di SMP Laboratorium Percontohan UPI”.
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 9 di SMP Laboratorium Percontohan UPI. Subjek
penelitian ini ditentukan berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran daring berlangsung.
Berdasarkan hasil observasi, Hasil belajar kelas 9 dalam materi kebugaran komponen kekuatan
terlihat kurang baik. Permasalahan ini harus segera diatasi sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa yang kurang baik menjadi baik. Langkah untuk memperbaiki ini dapat dilakukan
dalam bentuk penelitian.
B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Laboratoriun Percontohan UPI. Lokasi tempat SMP
Lboratorium Percontohan UPI ini beralamat di jalan Senjaya Guru Kampus UPI Bandung.
2. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai dari bulan Oktober, sesuai dengan RPP yang telah
disusun. Dalam penelitian ini dilakukan minimal dalam dua siklus, dengan masing-masing
siklus terdapat 2 pertemuan pembelajaran.
C. Deskripsi Per Siklus
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dijelaskan dengan desai
penelitian sebagai berikut:
13
Gambar Desai Penelitian Tindakan Kelas
a. Siklus I
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam Siklus I antara lain:
a) Perencanaan Tindakan (Planing)
1) Menyusun program pembelajaran yang akan diberikan. Menyusun pedoman
observasi, dan tes.
2) Menyusun Media Pembelajaran berbasis gambar
3) Jadwal pelaksanaan tindakan sesuai dengan alokasi waktu.
4) Mengidentifikasi masalah-masalah yang ditemui pada saat pembelajaran.
5) Melakukan test awal untuk hasil belajar atletik melompat.
b) Pelaksanaan Tindakan (Acting)
1) Malakukan pembelajaran sesuai dengan program yang telah disusun.
2) Melakukan pembelajaran menggunakan media gambar yang telah dibuat
3) Melakukan analysis dari hasil belajar menggunakan media pembelajaran berbasis
gambar.
c) Observasi (Observing)
Pada tahap ini observasi dilakukan berdasarkan pembelajaran yang telah dilakukan.
d) Refleksi (Reflecting)
e) Data yang diperoleh dari hasil observasi selanjutnya dianalisis dengan tujuan untuk
mengetahui hasil pembelajaran yang dilakukan pada siklus pertama. Kemudian menjadi
acuan untuk melakukan perbaikan di siklus berikutnya.
14
b. Siklus 2
Langkah-langkah yang akan dilakukan pada siklus II antara lain:
a) Perbaikan Perencanaan Tindakan
1) Menyusun program pembelajaran yang menerapkan media pembelajaran berbasis
video.
2) Jadwal pelaksanaan tindakan sesuai dengan alokasi waktu.
3) Mengidentifikasi masalah-masalah yang ditemui pada siklus pertama kemudian
memperbaiki di siklus ini.
4) Melakukan test dengan instrument.
b) Pelaksanaan Tindakan (Acting)
1) Malakukan pembelajaran sesuai dengan program yang telah disusun.
2) Merekam kegiatan pembelajaran.
3) Melakukan analysis hasil belajar kebugaran jasmani menggunakan media
pembelajaran berbasis video.
c) Observasi (Observing)
Pada tahap ini observasi dilakukan berdasarkan pembelajaran yang telah dilakukan.
Kemudian tes menggunakan instrument untuk memperoleh data.
d) Refleksi (Reflecting)
Data yang diperoleh dari hasil observasi dianalisis dengan tujuan untuk mengetahui
hasil pembelajaran yang dilakukan pada siklus pertama. Kemudian menjadi acuan untuk
melakukan perbaikan di siklus berikutnya. Ketika terjadi peningkatan dan dan hasil
penelitian sesuai dengan yang diharapkan, maka penelitian dihentikan pada siklus ini.
D. Instrumen Penelitian
Dalam suatu penelitian tentunya dibutuhkan suatu alat ukur yang dapat melihat atau
menggambarkan perubahan atau kemajuan yang telah dicapai dari suatu penelitian. Nurhasan
(1999:2) mengemukakan bahwa: “Dalam proses pengukuran membutuhkan alat ukur”. Dari alat
ukur ini akan didapat data yang merupakan hasil pengukuran yang telah dilakukan. Instrumen yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Lember Kerja Peserta Didik (LKPD)
Instrumen LKPD digunakan untuk melihat hasil belajar dari aspek pengetahuan.
15
2. Lembar Observasi
Instrumen ini digunakan untuk melihar hasil belajar dari aspek keterampilan
3. Jurnal Perilaku
Instrumen ini digunakan untuk melihat hasil belajar aspek sikap.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengisi instrumen penelitian.
Teknik yang dilakukan antara antara lain:
1. Mengisi LKPD
2. Melaksanakan tugas gerak melalui rekaman video dan diobservasi oleh peneliti
3. Membuat dan mengisi jurnal perilaku
F. Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah terjadinya peningkatan hasil belajar atletik melompat
pada siswa dari siklus 1 ke siklus 2 mencapai 75%.
16
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh dari dua siklus
penelitian yang telah dilakukan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 orang
siswa di kelas 9C di SMP Laboratorium Percontohan UPI. Data yang disajikan berupa data hasil
belajar materi kebugaran jasmani dengan focus materi tentang kekuatan. Data tersebut proses
pengambilan dari instrument berupa jurnal sikap, LKPD dan soal evaluasi, serta rubrik penilaian
keterampilan siswa. Data tersebut merupakan data dari dua siklus penelitian. Kemudian data
tersebut diolah untuk melihat bagaimana penerapan media pembelajaran berbasis gambar dan
video pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kebugaran jasmani dengan
focus materi tentang kekuatan.
Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan kegiatan pra tindakan yang bertujuan untuk
menemukan permasalahan yang berhubungan dengan proses pembelajaran penjas. Selanjutnya,
peneliti membuat perencanaan dan melaksanakan tindakan pembelajaran untuk melakukan
perbaikan dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kebugaran jasmani dengan
focus materi tentang kekuatan
1. Kegiatan Pra Tindakan Pembelajaran
Kegiatan pra tindakan pembelajaran pada penelitian tindakan kelas ini, diawali dengan
orientasi lapangan yang meliputi kegiatan orientasi dan identifikasi masalah di SMP
Laboratorium Percontohan UPI dengan melakukan kegiatan identifikasi awal yang
mencakup observasi pada saat pembelajaran penjas di sekolah. Kegiatan orientasi lapangan
ini ditujukan untuk memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan pembelajaran penjas di
sekolah. Sehingga peneliti mengetahui metode dan pendekatan pembelajaran penjas seperti
apa yang dilaksanakan dalam pembelajaran. Selain itu, kegiatan orientasi lapangan juga
bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan
pembelajaran penjas.
2. Hasil dan Tindakan Siklus 1
a. Perencanaan
17
Berdasarkan hasil observasi pada tahap pra-tindakan di sekolah, diperoleh
informasi bahwa hasil belajar PJOK dengan materi kebugaran jasmani masih sangat
rendah. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme dalam melaksanakan pembelajaran penjas.
Hal ini dapat disebabkan oleh proses pembelajaran yang monoton, penggunaan media
pembelajaran yang kurang baik. Setelah itu, ditentukan jumlah pertemuan di dalam satu
siklus. Pada penelitian ini dilakukan satu pertemuan dalam setiap siklusnya.
Setelah melakukan kegiatan orientasi lapangan, kegiatan yang dilakukan dalam
penelitian tindakan kelas ini adalah menyusun komponen pembelajaran. Penyusunan
komponen pembelajaran ini diharapkan mampu memberikan kemudahan bagi pendidik
dan peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas. Komponen-komponen
pembelajaran yang di susun pada penelitian ini meliputi penyusunan perangakat
pembelajaran, media pembelajaran berbasis gambar dan video pembelajaran, serta alat
evaluasi.
Perangkat pembelajaran dalam penelitian ini disusun untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi kebugaran jasmani dengan focus materi tentang kekuatan.
Oleh karena itu, perangkat pembelajaran yang disusun disesuaikan dengan kebutuhan
untuk mencapai hasil belajar siswa pada materi kebugaran jasmani. Materi yang dipilih
dalam penelitian ini adalah materi kebugaran jasmani dengan focus materi tentang
kekuatan. Selain perangkat pembelajaran, peneliti juga menyusun media pembelajaran
berbasis gambar dan video pembelajaran, serta alat evaluasi. Alat evaluasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah jurnal sikap, LKPD, Soal Evaluasi, dan rubric
penilaian keterampilan .
b. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap ini, peneliti melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
prerangkat pembelajaran yang telah di susun. Perangakat pembelajaran yang digunakan
dalam penelitian ini berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
menggunakan media berbasis gambar dan video pembelajaran dalam proses
pembelajarannya. Dalam proses pembelajaran yang dilakukan, siswa akan diberikan
instrument LKPD dan soal evaluasi. LKPD dan soal evaluasi ini nantinya digunakan
untuk mengukur hasil belajar aspek pengetahuan. Untuk hasil belajar aspek
keterampilan siswa diberikan tugas untuk merekam pada saat melakukan dua gerakan
18
latihan kebugaran jasmani sesuai dengan instruksi di LKPD, sedangakan untuk
penilaian sikap akan dinilai melalui jurnal sikap yang diberikan kepada siswa. Data yang
diperoleh dari hasil kegiatan siklus I selanjutnya dianalisis dengan tujuan untuk
mengetahui hasil pembelajaran yang dilakukan pada siklus I.
c. Observasi
Observasi dilakukan pada setiap pertemuan dengan tujuan untuk memberikan data
kualitatif mengenai pelaksanaan pembelajaran penjas. Dalam pelaksanaannya, peneliti
melibatkan rekan sejawat untuk menjadi observer. Secara umum, pelaksanaan
pembelajaran siklus I berlangsung dengan baik dan berjalan sesuai dengan yang
direncanakan. Adapun hasil dari observasi pada siklus 1 dapat ditampilkan dalam bentuk
jurnal, yaitu:
Tabel 4.1 Jurnal Kegiatan Siswa saat Pembelajaran
No Kegiatan Keterangan
1. Jumlah peserta didik yang hadir 29 orang Siswa
2. Pelaksanaan Pemanasan Semua peserta mengikuti
pemanasan sebelum
melaksanakan inti pembelajaran
3. Pelaksanaan tugas gerak Semua peserta didik berpartisipasi
dalam setiap tugas gerak yang
diberikan
4. Pelaksanaan pembelajaran Semua peserta didik mengikuti
pembelajaran sesuai dengan
perangkat yang telah disusun
5. Pelaksanaan inti pembelajaran Masih ada perserta didik yang
duduk-duduk pada saat diberikan
tugas gerak yang sulit
6. Keaktifan siswa Peserta didik memberikan
komentar tentang kegiatan
pembelajaran
19
d. Evaluasi atau Refleksi
Setelah melakukan kegiatan siklus I, diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Belajar Kebugaran Jasmani Siklus I
No Uraian Hasil Siswa
1. Nilai Rata-rata 70.53
2. Nilai Tertinggi 92
3. Nilai Terendah 51
4. Jumlah Siswa yang Tuntas 14
5. Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas 16
6. Prosentase Ketuntasan 46.60%
Berdasarkan refleksi pada siklus I ini menunjukkan bahwa penerapan media
pembelajaran berbasis gambar dapat membantu keberhasilan belajar siswa jika
dibandingkan dengan kegiatan pra siklus, akan tetapi jika dilihat dari prosentase
ketuntasan secara keseluruhan, prosentase ketuntasan belajar masih rendah. Oleh karena
itu, penerapan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis
gambar masih harus dilanjutkan ke siklus II. Dengan penekanan dan perbaikan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dari aspek keterampilan melalui perbaikan
penggunaan media pembelajaran, yaitu dengan menggunakan media pembelajaran
berbasis video. Beberapa kendala yang harus diselesaikan pada pembelajaran siklus II
antara lain berdasarkan hasil observasi pada siklus I keterlibatan siswa dalam
bertanya/berpendapat, penguasaan keterampilan dalam melakukan tugas gerak atau
latihan kebugaran jasmani pada focus materi kekuatan masih perlu ditingkatkan di siklus
II
3. Hasil dan Tindakan Siklus 2
a. Perbaikan Perencanaan Tindakan
Setelah selesai siklus 1, maka peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang
dengan penggunaan media pembelajaran berbasis gambar dan video pembelajaran.
Menyusun pedoman observasi:
1) Jadwal pelaksanaan tindakan sesuai dengan alokasi waktu.
2) Mengidentifikasi masalah-masalah yang ditemui pada siklus pertama.
20
3) Melakukan test dengan instrument yang telah disusun
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pada pelaksanaan tindakan di siklus ke dua ini, ada beberapa kegiatan yang
dilakukan pada saat pembelajaran, yaitu
1) Malakukan pembelajaran sesuai dengan program yang telah disusun. Program ini
disusun berdasarkan kekurangan-kekurangan yang ditemui pada siklus satu. Semua
kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada siklus satu akan diperbaiki di siklus
dua ini.
2) Merekam kegiatan pembelajaran. Dalam setiap kegiatan siswa akan selalu direkam,
agar terjadi perbaikan di setiap kegiatan pembelajaran.
3) Melakukan analysis hasil belajar siswa.
c. Observasi (Observing)
Seperti yang telah dilakukan pada siklus 1, observasi dilakukan pada setiap
pertemuan dengan tujuan untuk memberikan data kualitatif mengenai pelaksanaan
pembelajaran penjas. Pelaksanaan pembelajaran siklus 2 berlangsung dengan baik dan
berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Adapun hasil dari observasi pada siklus 2
dapat ditampilkan dalam bentuk jurnal, yaitu:
Tabel 4.3 Jurnal Kegiatan Siswa saat Pembelajaran
No Kegiatan Keterangan
1. Jumlah peserta didik yang hadir 28 orang siswa
2. Pelaksanaan Pemanasan Semua peserta mengikuti
pemanasan sebelum
melaksanakan inti pembelajaran
3. Pelaksanaan tugas gerak Semua peserta didik berpartisipasi
dalam setiap tugas gerak yang
diberikan
4. Pelaksanaan pembelajaran Semua peserta didik mengikuti
pembelajaran sesuai dengan
perangkat yang telah disusun
5. Pelaksanaan inti pembelajaran Semua peserta didik melakukan
pembelajaran dengan antusias
21
6. Keaktifan siswa Peserta didik menunjukan
keaktifan dalam proses
pembelajaran
d. Refleksi (Reflecting)
Setelah melakukan kegiatan siklus 2, diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Kebugaran Jasmani Siklus II
No Uraian Hasil Siswa
1. Nilai Rata-rata 82.87
2. Nilai Tertinggi 98
3. Nilai Terendah 62
4. Jumlah Siswa yang Tuntas 25
5. Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas 5
6. Prosentase Ketuntasan 83.30%
Berdasarkan refleksi pada siklus II ini menunjukkan bahwa penerapan media
pembelajaran berbasis video dapat membantu keberhasilan belajar siswa. Tingkat
keberhasilan belajar pada siklus II dengan menggunakan media pembelajaran berbasis
video ini lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Tingkat keberhasilan belajar siswa
pada materi kebugaran jasmani dengan fokus materi tentang kekuatan mencapai
83,30%. Hal ini menandakan bahwa penelitian ini dapat dihentikan. Namun demikian,
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi, dan diharapkan mampu meningkatkan
hasil belajar siswa hingga 100%, maka penelitian ini dapat dilanjutkan ke tahap siklus
III.
4. Hasil dan Tindakan Siklus 3
a. Perbaikan Perencanaan Tindakan
Setelah selesai siklus 2, maka peneliti menyusun perangkat pembelajaran dengan
penggunaan media pembelajaran berbasis gambar dan video pembelajaran, serta
menyisipkan video apersepsi pada pembelajaran. Menyusun pedoman observasi:
1) Jadwal pelaksanaan tindakan sesuai dengan alokasi waktu.
22
2) Mengidentifikasi masalah-masalah atau kekurangan yang ditemui pada siklus ke
dua.
3) Melakukan test dengan instrument yang telah disusun
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pada pelaksanaan tindakan di siklus ke dua ini, ada beberapa kegiatan yang
dilakukan pada saat pembelajaran, yaitu
1) Malakukan pembelajaran sesuai dengan program yang telah disusun. Program ini
disusun berdasarkan kekurangan-kekurangan yang ditemui pada siklus dua. Semua
kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada siklus dua akan diperbaiki di siklus
tiga ini.
2) Merekam kegiatan pembelajaran. Dalam setiap kegiatan siswa akan selalu direkam,
agar terjadi perbaikan di setiap kegiatan pembelajaran.
3) Melakukan analysis hasil belajar siswa.
c. Observasi (Observing)
Seperti yang telah dilakukan pada siklus II, observasi dilakukan pada setiap
pertemuan dengan tujuan untuk memberikan data kualitatif mengenai pelaksanaan
pembelajaran penjas. Pelaksanaan pembelajaran siklus III berlangsung dengan baik dan
berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Adapun hasil dari observasi pada siklus III
dapat ditampilkan dalam bentuk jurnal, yaitu:
Tabel 4.3 Jurnal Kegiatan Siswa saat Pembelajaran
No Kegiatan Keterangan
1. Jumlah peserta didik yang hadir 30 orang siswa
2. Pelaksanaan Pemanasan Semua peserta mengikuti
pemanasan sebelum
melaksanakan inti pembelajaran
3. Pelaksanaan tugas gerak Semua peserta didik berpartisipasi
dalam setiap tugas gerak yang
diberikan
4. Pelaksanaan pembelajaran Semua peserta didik mengikuti
pembelajaran sesuai dengan
perangkat yang telah disusun
23
5. Pelaksanaan inti pembelajaran Semua peserta didik melakukan
pembelajaran dengan antusias
6. Keaktifan siswa Peserta didik menunjukan
keaktifan dalam proses
pembelajaran
d. Refleksi (Reflecting)
Setelah melakukan kegiatan siklus III, diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Kebugaran Jasmani Siklus III
No Uraian Hasil Siswa
1. Nilai Rata-rata 89.92
2. Nilai Tertinggi 94
3. Nilai Terendah 83
4. Jumlah Siswa yang Tuntas 30
5. Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas -
6. Prosentase Ketuntasan 100%
Berdasarkan refleksi pada siklus III ini menunjukkan bahwa penerapan media
pembelajaran berbasis video dapat membantu keberhasilan belajar siswa. Tingkat
keberhasilan belajar pada siklus III dengan menggunakan media pembelajaran
berbasis video ini lebih baik dibandingkan dengan siklus II. Tingkat keberhasilan
belajar siswa pada materi kebugaran jasmani dengan fokus materi tentang kekuatan
mencapai 100%. Hal ini menandakan bahwa penelitian ini dapat dihentikan dan
disimpulkan pada tahap siklus III.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil dari siklus I, II dan siklus III, terdapat peningkatan hasil belajar kebugaran
jasmani dengan focus materi tentang kekuatan. Hasil belajar siswa meningkat dari siklus ke siklus.
Mulai dari siklus I dengan ketuntutas 46,60%, meningkat di siklus ke II dengan ketuntasan
83,30%, kemudian meningkat di siklus ke II dengan ketuntasan mencapai 100%. Hal ini
menunjukan bahwa pengunaan media pembelajaran berbasis gambar dan video pembelajaran
24
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kebugaran jasmani dengan fokus materi
tentang kekuatan.
Peningkatan hasil belajar ini sejalan dengan apa yang dikemukakan menurut Azhar (2011)
bahwa media pembelajaran adalah alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun diluar
kelas, lebih lanjut dijelaskan bahwa media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau
wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang
siswa untuk belajar. Lebih lanjut lagi Arti media pembelajaran menurut Rayanda Asyar (2012)
dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari
sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya
dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
Dengan menggunakan media pembelajaran, proses belajar menjadi efektif dan efisien.
Selain itu siswa menjadi terangsang untuk terus mengikuti pembelajaran yang dilakukan. Melalui
gambar dan video, siswa dapat menganalisis bagaimana caranya untuk menampilkan keterampilan
dengan baik sesuai dengan poin-poin yang diajarkan melalui penayangan gambar dan video.
Sehingga siswa akan lebih mudah untuk mempelajari materi yang sedang dipelajari.
25
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan di SMP Laboratorium
Percontohan UPI kelas IXC, dapat ditarik kesimpulan bahwa “Penerapan media pembelajaran
berbasis gambar dan video pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
Kebugaran Jasmani”. Hal ini dapat dilihat dari penigkatan rata-rata nilai hasil belajar siswa SMP
Laboratorium Percontohan UPI kelas IXC.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa
saran yang dapat diberikan, yaitu:
1. Media pembelajaran berbasis gambar dan video pembelajaran terbukti dapat meningkatkan
hasil belajar kebugaran jasmani. Sehingga media pembelajaran ini dapat digunakan oleh
guru untuk meingkatkan hasil belajar siswa.
2. Penelitian selanjutnya mengenai media pembelajaran, disarankan untuk meneliti beberapa
jenis media pembelajaran yang dapat berkontribusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Penelitian dengan menggunakan media pembelajaran dapat dikembangkan ke variable-
variabel lain yang dapat berpengaruh dalam proses pembelajaran.
26
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, dkk. 1998. Pengembangan Kurikulum. Bandung : CV Pustaka Setia.
Abduljabar, B. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual dalam Pendidikan Jasmani.
Bandung: Rizqi Press.
Arikunto, Suharsimi. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Bredekamp S and Rosegrant, T. (1992). Reaching Potential : Aprropriate Curriculum and
Assesment for Young Children . Whasington D.C : NAEYC
Direktorat Jenderal Olahraga, (2006). Pengkajian Sport Development Index (SDI), Proyek
Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Olahraga, Ditjora. Jakarta
Djamarah. Syaiful B. (1996). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gallahue David L. (1996). Developmental Physical Education for Today’s Children. Indiana
University and National Institute for Fitness and Sport. Brown & Benchmark.
Gallahue David L. & Ozmun John C (1998). Understanding; MOTOR DEVELOPMENT: infants,
Children, Adolescents, Adults. The Mc Graw Hill Companies. Fourth Edition.Kusmaedi
Ruslan,
Ginanjar, Agi. (2015). The Influence of Inquiry Method in Motivating the SMP’ Student. Jurnal
Kependidikan, 45 No. 2, 123–129. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21831/jk.v45i2.7489
Hartono, R., Suherman, A., & Rusdiana, A. (2014). Pengaruh SEM Terhadap Motivasi dan
Intensitas Belajar Gerak Siswa Pada Penjasorkes. Edusentris, Jurnal Ilmu Pendidikan dan
Pengajaran, Vol. 1., No. 3., hal. 213-226, Desember 2014.
He, Hang. at al. (2013). Physical Activity Research in Hong Kong From 1987 to 2012: Evidence
on Children and Adolescents. Asia-Pacific Journal of Public. Online tersedia di
http://aph.sagepub.com/content/early/ 2013/07/15/1010539513499623.full.pdf+html pada
hari Rabu, 30 Oktober 2013.
Henry Clay Lingden. (1976). Education Psychology in The Classroom. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Hurlock, Elizabeth B. (1991). Developmental Psychology. Erlangga.
Hidayat, Yusup. (2010). Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga. FPOK : UPI.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual. Ghalia Indonesia: Jakarta
Jaakkola, Timo at al. (2008). The Relationship Between Situational and Contextual Self-
determination Motivation and Physical Activity Intensity as Measured by Heart Rates during
Ninth Grade Students’ Physical Education Classes. European Physical Education Review.
27
Online tersedia di http://epe.sagepub.com/content/14/1/13.full.pdf+html pada hari Rabu, 30
April 2014.
Juntika Achmad, Agustin Mubiar. 2013. Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:
Refika Aditama.
Kahri, M. (2011). Pengaruh Pendidikan Jasmani Terhadap Kebugaran Jasmani, Body Mass Index
(BMI), Antropometri, Motor Educability, dalam Kaitannya dengan Perbedaan Lingkungan
Sosial dan Geografis. Proceeding disampaikan pada acara Lokakarya dan Konferensi Nasional
Pendidikan Jasmani dan Olahraga pada 27 – 28 September 2011. Bandung: Sekolah Pascasarna
Program Studi Pendidikan Olahraga Universitas Pendidikan Indonesia.
Kemendikbud. 2013. Konsep Pendekatan Saintifik (ppt). Disajikan dalam Pelatihan Kurikulum
2013. IKIP PGRI Semarang, 30 Juli 2013.
__________. 2013. Permendikbud No 65 Tahun 2013.Jakarta: Kemendikbud.
Kurikulum 2013: langkah-langkah umum pembelajaran dengan pendekatan saintifik (2)
Lingdren, Henry Clay. (1976). Education Psychology in The Classroom. USA
Siedentop, D. (1994). Quality PE through Positive Sport Experiences: Sport Education.
Illinois: Human Kinetics.
Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda.
Sudjana, Nana. (2010). Hakikat dan Lingkup Penilaian Hasil dan Proses Belajar-Mengajar.
Suherman, A. (2009). Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: CV. Bintang
Warli Artika.
Suherman, A. (2011). Realitas Kurikulum Pendidikan jasmani: Upaya Menuju Kurikulum
Berbasis Penelitian. Bandung: Rizqi Press.
Sukintaka. (1992) Teori Bermain. Jalma Arum Korining Gusti : Depdikbud
28
LAMPIRAN
1. RPP
a. RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMP LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Kelas/ Semester : IX / Ganjil
Mata Pelajaran : PJOK
Materi Pokok : Kebugaran Jasmani (Kekuatan)
Alokasi Waktu : 3 JP x 1 Pertemuan
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pembelajaran daring yang menggunakan Zoom Cloud Meeting dan Google
Classroom:
1.1 Siswa dapat menganalisis konsep kebugaran jasmani dan komponen-komponen
kebugaran jasmani
1.2 Siswa dapat mempraktikan bentuk-bentuk latihan kekuatan yang merupakan
komponen kebugaran jasmani.
2. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
2.1 Alat dan Bahan
2.1.3 Alat:
Matras atau karpet, atau sesuatu yang dapat dijadikan alas, laptop/komputer,
handphone.
2.1.2 Bahan dan Media:
Hand out bahan ajar PJOK, Media Gambar, Aplikasi Zoom Meeting, Google
Classroom.
2.1.1. Pertanyaan
1. Jelaskanlah konsep kebugaran jasmani?
2. Sebutkan komponen-komponen kebugaran jasmani!
3. Berdasarkan hasil pengamatan di dalam video yang sudah di unggah ke
google classroom, siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan di LKPD!
4. Siswa melakukan bentuk latihan kekuatan yang merupakan komponen
kebugaran jasmani
2.2 Siswa Berlatih Praktik/Mengerjakan Tugas
2.2.1 Siswa memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdo’a yang
dibimbing oleh guru melalui aplikasi zoom meeting.
2.2.2 Siswa mengerjakan tugas mulai dari megamati materi, mengerjakan LKPD
sesuai arahan dari guru.
2.2.3 Siswa melakukan kegiatan pemanasan sebelum melakukan praktik latihan
kekuatan
2.2.4 Siswa melakukan latihan kekuatan sesuai dengan materi yang ada di dalam
video.
2.2.5 Siswa memilih dan merekam 2 bentuk latihan kekuatan, kemudian diunggah
di google classroom
2.2.6 Siswa melakukan pendinginan setelah melakukan latihan kekuatan
2.3 Siswa Mempresentasikan hasil kerja
Siswa mempresentasikan hasil jawaban LKPD yang telah dikerjakan.
29
2.4 Menyimpulkan dan Penilaian Pembelajaran
2.4.1. Kesimpulan Pembelajaran
2.4.1.1. Guru melakukan refleksi dari pembelajaran yang telah dilakukan
2.4.1.2. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran
2.1.2. Penilaian
2.4.2.1. Penilaian Sikap. Penilaian ini dilakukan pada saat pembelajaran dan
dapat dilihat dari kedisiplinan siswa dalam mengikuti zoom meeting
dan mengumpulkan tugas.
2.4.2.2. Penilaian Pengetahuan. Penilaian ini dilakukan melalui LKPD yang
dikerjakan oleh siswa.
2.4.2.3. Penilaian Keterampilan. Penilaian ini dilakukan melalui video 2 bentuk
latihan kekuatan yang dilakukan oleh siswa dan diunggah ke google
classroom.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
(____________) Eka Agustian
30
b. RPP Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMP LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Kelas/ Semester : IX / Ganjil
Mata Pelajaran : PJOK
Materi Pokok : Kebugaran Jasmani (Kekuatan)
Alokasi Waktu : 3 JP x 1 Pertemuan
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pembelajaran daring yang menggunakan Zoom Cloud Meeting dan Google
Classroom:
1.3 Siswa dapat menganalisis konsep kebugaran jasmani dan komponen-komponen
kebugaran jasmani
1.4 Siswa dapat mempraktikan bentuk-bentuk latihan kekuatan yang merupakan
komponen kebugaran jasmani.
2. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
2.1 Alat dan Bahan
2.1.1 Alat:
Matras atau karpet, atau sesuatu yang dapat dijadikan alas, laptop/komputer,
handphone.
2.1.2 Bahan dan Media:
Hand out bahan ajar PJOK, balon atau bola kecil, Video Pembelajaran, Aplikasi
Zoom Meeting, Google Classroom.
1.1.3 Pertanyaan
1. Jelaskanlah konsep kebugaran jasmani?
2. Sebutkan komponen-komponen kebugaran jasmani!
3. Berdasarkan hasil pengamatan di dalam video yang sudah di unggah ke
google classroom, siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan di LKPD!
4. Siswa melakukan bentuk latihan kekuatan yang merupakan komponen
kebugaran jasmani
2.2 Siswa Berlatih Praktik/Mengerjakan Tugas
2.2.1 Siswa memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdo’a yang
dibimbing oleh guru melalui aplikasi zoom meeting.
2.2.2 Siswa mengerjakan tugas mulai dari megamati materi, mengerjakan LKPD
sesuai arahan dari guru.
2.2.3 Siswa melakukan kegiatan pemanasan sebelum melakukan praktik latihan
kekuatan
2.2.4 Siswa melakukan latihan kekuatan sesuai dengan materi yang ada di dalam
video.
2.2.5 Siswa memilih dan merekam 2 bentuk latihan kekuatan, kemudian diunggah
di google classroom
2.2.6 Siswa melakukan pendinginan setelah melakukan latihan kekuatan
2.3 Siswa Mempresentasikan hasil kerja
Siswa mempresentasikan hasil jawaban LKPD yang telah dikerjakan.
2.4 Menyimpulkan dan Penilaian Pembelajaran
2.4.2. Kesimpulan Pembelajaran
2.4.1.3. Guru melakukan refleksi dari pembelajaran yang telah dilakukan
31
2.4.1.4. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran
2.1.3. Penilaian
2.4.2.4. Penilaian Sikap. Penilaian ini dilakukan pada saat pembelajaran dan
dapat dilihat dari kedisiplinan siswa dalam mengikuti zoom meeting
dan mengumpulkan tugas.
2.4.2.5. Penilaian Pengetahuan. Penilaian ini dilakukan melalui LKPD yang
dikerjakan oleh siswa.
2.4.2.6. Penilaian Keterampilan. Penilaian ini dilakukan melalui video 2 bentuk
latihan kekuatan yang dilakukan oleh siswa dan diunggah ke google
classroom.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
(____________) Eka Agustian
32
c. RPP Siklus III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMP LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Kelas/ Semester : IX / Ganjil
Mata Pelajaran : PJOK
Materi Pokok : Kebugaran Jasmani (Kekuatan)
Alokasi Waktu : 3 JP x 1 Pertemuan
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pembelajaran daring yang menggunakan Zoom Cloud Meeting dan Google
Classroom:
1.5 Siswa dapat menganalisis konsep kebugaran jasmani dan komponen-komponen
kebugaran jasmani
1.6 Siswa dapat mempraktikan bentuk-bentuk latihan kekuatan yang merupakan
komponen kebugaran jasmani.
2. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
2.1 Alat dan Bahan
2.1.1 Alat:
Matras atau karpet, atau sesuatu yang dapat dijadikan alas, laptop/komputer,
handphone.
2.1.2 Bahan dan Media:
Hand out bahan ajar PJOK, balon atau bola kecil, Video Pembelajaran, Aplikasi
Zoom Meeting, Google Classroom.
2.1.3. Pertanyaan
1. Jelaskanlah konsep kebugaran jasmani?
2. Sebutkan komponen-komponen kebugaran jasmani!
3. Berdasarkan hasil pengamatan di dalam video yang sudah di unggah ke
google classroom, siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan di LKPD!
4. Siswa melakukan bentuk latihan kekuatan yang merupakan komponen
kebugaran jasmani
2.2 Siswa Berlatih Praktik/Mengerjakan Tugas
2.2.1 Siswa memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdo’a yang
dibimbing oleh guru melalui aplikasi zoom meeting.
2.2.2 Siswa menonton video apersepsi yang disajikan oleh guru melalui aplikasi
zoom meeting.
2.2.3 Siswa mengerjakan tugas mulai dari megamati materi, mengerjakan LKPD
sesuai arahan dari guru.
2.2.4 Siswa melakukan kegiatan pemanasan sebelum melakukan praktik latihan
kekuatan.
2.2.5 Siswa melakukan tantangan dari guru untuk melakukan push up dan sit up
selama 30 detik.
2.2.6 Siswa melakukan latihan kekuatan sesuai dengan materi yang ada di dalam
video.
2.2.7 Siswa memilih dan merekam 2 bentuk latihan kekuatan, kemudian diunggah
di google classroom.
2.2.8 Siswa melakukan pendinginan setelah melakukan latihan kekuatan.
33
2.3 Siswa Mempresentasikan hasil kerja
Siswa mempresentasikan hasil jawaban LKPD yang telah dikerjakan.
2.4 Menyimpulkan dan Penilaian Pembelajaran
2.4.3. Kesimpulan Pembelajaran
2.4.1.5. Guru melakukan refleksi dari pembelajaran yang telah dilakukan
2.4.1.6. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran
2.1.4. Penilaian
2.4.2.7. Penilaian Sikap. Penilaian ini dilakukan pada saat pembelajaran dan
dapat dilihat dari kedisiplinan siswa dalam mengikuti zoom meeting
dan mengumpulkan tugas.
2.4.2.8. Penilaian Pengetahuan. Penilaian ini dilakukan melalui LKPD yang
dikerjakan oleh siswa.
2.4.2.9. Penilaian Keterampilan. Penilaian ini dilakukan melalui video 2 bentuk
latihan kekuatan yang dilakukan oleh siswa dan diunggah ke google
classroom.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
(____________) Eka Agustian
34
2. Instrumen Pengumpul Data
1. Lembar Observasi
LEMBAR INSTRUMEN OBSERVASI UNTUK SISWA
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN:
MATERI :
KELAS/SEMESTER :
HARI, TANGGAL :
NAMA GURU :
PELAKSANAAN :
Isilah tabel observasi dibawah ini menggunakan tanda centrang () pada kolom yang sudah
disediakan sesuai dengan kriteria penilaian dibawah ini.
Kriteria penilaian :
1) Skor 4, Sangat Baik (SB)
2) Skor 3, Baik (B)
3) Skor 2, Cukup Baik (CB)
4) Skor 1, Tidak Baik (TB)
No Aspek-aspek yang diamati
Skor
4 3 2 1
1 Siswa dapat bekerjasama dengan siswa yang lain dalam
menyiapkan peralatan pembelajaran
2 Siswa dapat bergerak dengan aktif
3 Siswa terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran
4 Siswa memperoleh kesempatan bertanya
5 Siswa mengikuti praktik atau aktifitas jasmani/ bergerak
6 Siswa dapat melakukan permainan yang ada dalam
pembelajaran
7 Seluruh siswa dapat bekerja secara berkelompok
35
8 Siswa dapat menggunakan alat pembelajaran secara efektif
9 Siswa dapat melakukan efaluasi yang diberikan oleh guru
10 Seluruh siswa dapat melakukan passing bawah
JUMLAH SKOR
Keterangan :
1) Skor 10 – 20, pelaksanaan pembelajaran berjalan kurang baik
2) Skor 21 – 30, pelaksanaan pembelajaran berjalan cukup baik
3) Skor 31 – 40, pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik
Observer,
( )
36
2. LKPD
LKPD PJOK
KEBUGARAN JASMANI
A. Identitas Siswa
Nama Peserta Didik :
Kelas :
Materi :
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu menganalisis dan mempraktikan
tentang kebugaran jasmani, komponen kebugaran jasmani khususnya kekuatan
C. Langkah-langkah Kegiatan
1. Berdo’a sebelum belajar
2. Perhatikan gambar di bawah ini:
Push Up Plank
Sit Up Squat
3. Lakukanlah 4 bentuk latihan kekuatan di atas di rumahmu sebanyak 3 kali dengan
masing-masing 10 hitungan!
4. Menurutmu:
a. Apa yang dimaksud dengan kebugaran jasmani
b. Sebutkan komponen-komponen kebugaran jasmani
Jawaban:
Jawaban:
37
c. Untuk melatih kekuatan otot apa saja ketika kita melakukan push up
Pilihlah dua bentuk latihan kekuatan lalu buatlah rekaman videonya dan kirimkan video
tersebut ke google classroom!
Jawaban:
38
SOAL EVALUASI KEBUGARAN JASMANI
Kompetensi Dasar : 3.5 Memahami konsep penyusunan program pengembangan
komponen kebugaran jasmani terkait dengan kesehatan dan
keterampilan secara sederhana
Materi : Kebugaran Jasmani (Kekuatan)
Kelas/Semester : IX/Ganjil
Alokasi Waktu : 30 Menit
PETUNJUK UMUM:
1. Tulis nama dan kelas pada lembar jawaban yang tersedia
2. Teliti lembar soal, jika kurang lengkap atau tulisan yang tidak terbaca
3. Bacalah soal dengan seksama sebelum anda membaca
4. Kerjakanlah soal-soal yang anda anggap paling mudah terlebih dahulu
5. Selamat bekerja
Pilihan Ganda
1. Kemampuan seseorang dalam melakukan beban aktivitas fisik tanpa mengalami kelelahan
yang berarti disebut...
a. Kesehatan
b. Sehat statis
c. Kebugaran jasmani
d. Ketahanan Jasmani
2. Istilah lain tingkat kesegaran/kebugaran jasmani adalah…
a. Fisiologycal Fitness
b. Fitness
c. Physical Fitness
d. Physical Endurance
3. Kegunaan latihan kebugaran jasmani adalah untuk meningkatkan…
a. Stamina tubuh
b. Kelentukan persendian
c. Keseimbangan otot
d. Daya tahan, kelentukan, kecepatan, kekuatan, dan kelincahan
4. Kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu
bergerak tanpa kehilangan keseimbangan, dinamakan…
a. Kelincahan
b. Daya tahan
c. Kelentukan
d. Kekuatan
5. Saat pemanasan melakukan peregangan adalah salah satu bentuk latihan untuk
meningkatkan…
a. Kecepatan
b. Kekuatan otot
c. Fleksibilitas
d. Power
6. Berikut ini adalah komponen dari kebugaran jasmani, kecuali…
a. Speed
b. Endurance
c. Strength
39
d. Stretching
7. Kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan secara berkesinambungan dalam bentuk
yang sama dan dalam waktu yang singkat adalah ….
a. Power
b. Agility
c. Speed
d. Strength
8. Bentuk latihan di bawah ini yang dapat mengencangkan otot lengan kecuali…
a. Sit up
b. Pusp up
c. Squat thrus
d. Tarik tambang
9. Mula-mula tidur telungkup, kaki rapat dan kedua tangan berpasangan dibelakang kepala
kemudian angkat badan dengan dada tidak menyentuh kelantai, merupakan latihan...
a. Shuttle-run
b. Push-up
c. Sit-up
d. Back-up
10. Berikut ini otot yang dilayihlatih pada saat melakukan push up antara lain...
a. Dada, punggung, lengan bawah
b. Lengan atas, bahu, dada
c. Bahu, punggung, dada
d. Lengan atas, lengan bawah, dada
40
DATA NILAI SISWA IXC MATERI KEBUGARAN JASMANI
Nilai Siklus I
No Nama Siswa Nilai Jumlah
Nilai
Rata-
rata Kategori Ketuntasan
Sikap Pengetahuan Keterampilan
1 ADE KAUTSAR
EKASPUTRA 75 70 56 201 67 B Tidak Tuntas
2 ADITYA LEONA RIZKY 92 90 88 269 90 SB Tuntas
3 ALLYNDRA CAEZARIA DELARANTO
83 60 88 231 77 SB Tuntas
4 ANINDYA SOCA
PRAPTAMA 92 80 94 265 88 SB Tuntas
5 ARDHISSA NAYLA
SUKARMADIDJAJA 58 50 56 165 55 C Tidak Tuntas
6 ATHAYA FATIMAH
MALIKA 75 30 60 165 55 C Tidak Tuntas
7 AULI QAFZAKKA RAFIF 83 50 75 208 69 B Tidak Tuntas
8 AZKA ATHORIQ
PANGSUMADI 83 40 50 173 58 C Tidak Tuntas
9 BRIAN FARREL ELRICO 92 50 44 185 62 B Tidak Tuntas
10 CHELSEA JACINDA FIKA
GUNDARI 83 50 50 183 61 B Tidak Tuntas
11 DZAKY RAIHAN
NUGRAHA 75 50 44 169 56 C Tidak Tuntas
12 FAUZIAH PUTRI
SETIAWAN 83 80 81 245 82 SB Tuntas
13 HELVAN DIVIENDRA 67 70 60 197 66 B Tidak Tuntas
14 JAVIERSA NAUFAL ALGANI
67 50 44 160 53 C Tidak Tuntas
15 KEISYA ALMA CAMILLA 75 80 75 230 77 SB Tuntas
16 MUHAMMAD DAFI
NAFHAN YOELIYANTO 83 50 50 183 61 B Tidak Tuntas
17 MUHAMMAD HIKMAL
ADILFI 83 60 60 204 68 B Tidak Tuntas
18 MUHAMMAD
PRAMANDA NISMARA 92 90 75 257 86 SB Tuntas
19 MUHAMMAD RAFA
HIJAJURROHMAN 75 80 75 230 77 SB Tuntas
20 NAFTALIA PUTRI
KHALISYAH 58 40 50 148 49 C Tidak Tuntas
21 NAILAA AUGRY
KEYSYAKURA 75 80 81 236 79 SB Tuntas
22 NAURA ZAHIRA AHMAR 83 30 75 188 63 B Tidak Tuntas
23 PARAMESWARI SANG
GALUH KAMULYAN 83 90 60 234 78 SB Tuntas
24 RAIAN RIZKYA
NUGRAHA 100 100 60 260 87 SB Tuntas
25 RAIRY AHMAD HAFIDZ 92 80 56 228 76 SB Tuntas
26 REYHAN ILHAM RIANDI 83 10 60 154 51 C Tidak Tuntas
41
27 RHENANIA ASY
SYIFAHANI ERDANI 92 80 81 253 84 SB Tuntas
28 SEKARMANIK JANITRA
GABRIANA 92 90 94 275 92 SB Tuntas
29 SHEBIA ALLYA FASYA 83 100 60 244 81 SB Tuntas
30 SITI NUR ROHILA 92 40 75 207 69 B Tidak Tuntas
Jumlah 2486
Rata-rata 82.87
Ketuntasan 83.30%
Nilai Siswa Siklus II
No Nama Siswa Nilai Jumlah
Nilai
Rata-
rata Kategori Ketuntasan
Sikap Pengetahuan Keterampilan
1 ADE KAUTSAR
EKASPUTRA 83 80 75 238 79 SB Tuntas
2 ADITYA LEONA RIZKY 92 90 88 269 90 SB Tuntas
3 ALLYNDRA CAEZARIA
DELARANTO 92 90 94 275 92 SB Tuntas
4 ANINDYA SOCA
PRAPTAMA 100 80 94 274 91 SB Tuntas
5 ARDHISSA NAYLA
SUKARMADIDJAJA 67 60 69 195 65 B Tidak Tuntas
6 ATHAYA FATIMAH
MALIKA 75 80 81 236 79 SB Tuntas
7 AULI QAFZAKKA RAFIF 92 90 81 263 88 SB Tuntas
8 AZKA ATHORIQ
PANGSUMADI 83 80 81 245 82 SB Tuntas
9 BRIAN FARREL ELRICO 92 90 88 269 90 SB Tuntas
10 CHELSEA JACINDA FIKA
GUNDARI 83 80 50 213 71 B Tidak Tuntas
11 DZAKY RAIHAN
NUGRAHA 92 100 88 279 93 SB Tuntas
12 FAUZIAH PUTRI
SETIAWAN 83 80 88 251 84 SB Tuntas
13 HELVAN DIVIENDRA 67 50 81 198 66 B Tidak Tuntas
14 JAVIERSA NAUFAL
ALGANI 67 60 60 187 62 B Tidak Tuntas
15 KEISYA ALMA CAMILLA 75 80 81 236 79 SB Tuntas
16 MUHAMMAD DAFI
NAFHAN YOELIYANTO 92 80 60 232 77 SB Tuntas
17 MUHAMMAD HIKMAL
ADILFI 83 90 88 261 87 SB Tuntas
18 MUHAMMAD
PRAMANDA NISMARA 92 90 88 269 90 SB Tuntas
19 MUHAMMAD RAFA HIJAJURROHMAN
75 80 81 236 79 SB Tuntas
20 NAFTALIA PUTRI
KHALISYAH 58 60 69 187 62 B Tidak Tuntas
42
21 NAILAA AUGRY
KEYSYAKURA 75 80 81 236 79 SB Tuntas
22 NAURA ZAHIRA AHMAR 92 90 81 263 88 SB Tuntas
23 PARAMESWARI SANG
GALUH KAMULYAN 83 100 88 271 90 SB Tuntas
24 RAIAN RIZKYA
NUGRAHA 100 100 94 294 98 SB Tuntas
25 RAIRY AHMAD HAFIDZ 92 80 81 253 84 SB Tuntas
26 REYHAN ILHAM RIANDI 83 80 88 251 84 SB Tuntas
27 RHENANIA ASY
SYIFAHANI ERDANI 92 90 88 269 90 SB Tuntas
28 SEKARMANIK JANITRA
GABRIANA 100 100 94 294 98 SB Tuntas
29 SHEBIA ALLYA FASYA 83 80 81 245 82 SB Tuntas
30 SITI NUR ROHILA 92 90 88 269 90 SB Tuntas
Jumlah 2486
Rata-rata 82.87
Ketuntasan 83.30%
Nilai Siswa Siklus III
No Nama Siswa Nilai Jumlah
Nilai
Rata-
rata Kategori Ketuntasan
Sikap Pengetahuan Keterampilan
1 ADE KAUTSAR
EKASPUTRA 90 98 90 278 93 SB Tuntas
2 ADITYA LEONA RIZKY 85 92 85 262 87 B Tuntas
3 ALLYNDRA CAEZARIA
DELARANTO 90 95 90 275 92 SB Tuntas
4 ANINDYA SOCA
PRAPTAMA 90 95 85 270 90 SB Tuntas
5 ARDHISSA NAYLA SUKARMADIDJAJA
88 98 95 281 94 SB Tuntas
6 ATHAYA FATIMAH
MALIKA 90 98 80 268 89 SB Tuntas
7 AULI QAFZAKKA RAFIF 84 98 85 267 89 SB Tuntas
8 AZKA ATHORIQ
PANGSUMADI 88 98 90 276 92 SB Tuntas
9 BRIAN FARREL ELRICO 86 98 90 274 91 SB Tuntas
10 CHELSEA JACINDA FIKA
GUNDARI 90 98 90 278 93 SB Tuntas
11 DZAKY RAIHAN
NUGRAHA 86 98 90 274 91 SB Tuntas
12 FAUZIAH PUTRI
SETIAWAN 84 95 80 259 86 B Tuntas
13 HELVAN DIVIENDRA 86 95 90 271 90 SB Tuntas
14 JAVIERSA NAUFAL
ALGANI 90 98 90 278 93 SB Tuntas
15 KEISYA ALMA CAMILLA 84 98 90 272 91 SB Tuntas
43
16 MUHAMMAD DAFI
NAFHAN YOELIYANTO 86 98 84 268 89 SB Tuntas
17 MUHAMMAD HIKMAL
ADILFI 84 95 85 264 88 SB Tuntas
18 MUHAMMAD
PRAMANDA NISMARA 86 98 90 274 91 SB Tuntas
19 MUHAMMAD RAFA
HIJAJURROHMAN 84 95 80 259 86 B Tuntas
20 NAFTALIA PUTRI
KHALISYAH 90 98 80 268 89 SB Tuntas
21 NAILAA AUGRY
KEYSYAKURA 90 98 80 268 89 SB Tuntas
22 NAURA ZAHIRA AHMAR 88 95 85 268 89 SB Tuntas
23 PARAMESWARI SANG
GALUH KAMULYAN 84 95 80 259 86 B Tuntas
24 RAIAN RIZKYA
NUGRAHA 90 98 90 278 93 SB Tuntas
25 RAIRY AHMAD HAFIDZ 90 95 90 275 92 SB Tuntas
26 REYHAN ILHAM RIANDI 80 90 80 250 83 B Tuntas
27 RHENANIA ASY
SYIFAHANI ERDANI 90 95 85 270 90 SB Tuntas
28 SEKARMANIK JANITRA
GABRIANA 84 95 90 269 90 SB Tuntas
29 SHEBIA ALLYA FASYA 90 98 90 278 93 SB Tuntas
30 SITI NUR ROHILA 84 98 80 262 87 SB Tuntas
Jumlah 2698
Rata-rata 89.92
Ketuntasan 100%
44
DOKUMENTASI FOTO KEGIATAN
Dokumentasi Kegiatan Keterangan
Format Google
Classroom PJOK
Format Presesnsi
Siswa
Unggahan
Materi
Tugas Belajar
Mandiri Siswa
45
Jawaban LKPD
dari Siswa
Dokumentasi
Video Hasil
Belajar Mandiri
Siswa
Recommended