View
225
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENERAPAN METODE PRAKTIKUM UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN NILAI
KARAKTER PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK
GAYA KELAS VIII SMP NEGERI I WANUKAKA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Maria Angela Sangi Pedha
NIM: 121424057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENERAPAN METODE PRAKTIKUM UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN NILAI
KARAKTER PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK
GAYA KELAS VIII SMP NEGERI I WANUKAKA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Maria Angela Sangi Pedha
NIM: 121424057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah,
maka akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan
dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang
meminta, menerima dan setiap orang yang mencari,
mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya
pintu akan dibukakan” (Matius 7 : 7 - 8).
‘Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia
yang memelihara kamu” (1 Petrus 5:7).
Dengan penuh syukur kuserahkan karyaku kepada:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu membimbing disetiap langkahku
Bapak dan Mama tercinta
Kak No dan Ade Rinta
Terima kasih atas doa, dukungan, dan semangat yang diberikan selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
PENERAPAN METODE PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR DAN NILAI KARAKTER PESERTA DIDIK
PADA MATERI POKOK GAYA KELAS VIII SMP NEGERI I
WANUKAKA.
Maria Angela Sangi Pedha
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan hasil belajar
peserta didik pada materi pokok gaya melalui penerapan metode praktikum kelas
VIII SMP Negeri I Wanukaka, (2) Peningkatan nilai karakter peserta didik pada
pembelajaran fisika melalui penerapan metode praktikum pada kelas VIII SMP
Negeri I Wanukaka. Data dianalisis secara kuantitatif. Untuk data kuantitatif
dianalisis dengan menggunakan uji- T.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2016 sampai 29 Agustus
2016 dengan mengambil sampel 30 peserta didik dari kelas kontrol dan 29 peserta
didik kelas eksperimen. Instrument yang digunakan yaitu pretest dan posttest
sebagai tes tertulis untuk melihat hasil belajar peserta didik, dan kuesioner awal
dan akhir untuk melihat nilai karakter peserta didik.
Hasil dari penelitian ini adalah pembelajaran fisika pada materi pokok
gaya menggunakan metode praktikum di SMP Negeri I Wanukaka: (1) dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan hasil posttest yaitu p=0,043 < α=
0,05, (2) berdasarkan mean dapat meningkatkan nilai karakter, namun
berdasarkan statistik tidak dapat meningkatkan nilai karakter peserta didik
terbukti dengan nilai p = 0,485 dan α = 0,05. Karena p>α maka tidak signifikan
Ada dua nilai karakter yang meningkat paling menonjol yaitu kerja sama dan
kedisiplinan.
Kata kunci : Metode Praktikum, Hasil Belajar, Nilai Karakter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
THE APPLICATION OF PRACTICAL METHODS TO IMPROVE
LEARNING OUTCOMES AND STUDENTS CHARACTER VALUE IN
THE TOPIC FORCE IN CLASS VIII JUNIOR HIGH SCHOOL I
WANUKAKA
Maria Angela Sangi Pedha
Universitas Sanata Dharma
2017
This study aims to determine: (1) the improvement of student learning
outcomes on topic about force changes through application of practical methods
in class VIII junior high school I Wanukaka, and (2) the improve of students
character value on topic about force in class VIII junior high school I Wanukaka
through practical methods. Data were analyzed quantitatively. The quantitatively
data were analyzed using t-test.
This research was held on 28 june 2016 until 29 august 2016 by taking a
sample of 30 students for control class and 29 students for experiment class.
Instrument used is pretest and posttest as a written test to see the learning
outcomes of students, and first questionnaire and finish to see character value of
students.
The results of this research indicate that physics study on topic about force
using practical methods in junior high school I Wanukaka: (1) can improve
student learning outcomes with posttest output is p = 0,043 < α = 0,05 , and (2)
based on the mean can improve character value of students, but the based on
statistics cannot improve character value of students by the proved p-value =
0,485 and α = 0,05. Because p>α it’s not significant. There are two values
character the most prominent is the cooperation and discipline .
Keywords: Practical Methods, Learning Outcomes, And Character Value.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberikan cinta dan kasih-Nya, nikmat, kelancaran, dan kemudahan kepada
penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang
berjudul “Penerapan Metode Praktikum Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan
Nilai Karakter Peserta Didik Pada Materi Pokok Gaya Kelas VIII SMP Negeri I
Wanukaka”.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak berjalan dengan baik
tanpa dukungan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, penulis menghaturkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. Sri Agustini, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi, yang
senantiasa memberikan motivasi, masukan dan bantuan dalam
membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S., selaku Kaprodi Pendidikan Fisika,
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
4. Segenap dosen program studi pendidikan Fisika yang telah membimbing,
mendidik, membagikan ilmu dan pengalaman kepada penulis selama
belajar di Universitas Sanata Dharma.
5. Segenap Karyawan Sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan
dalam memperlancar perijinan surat ke sekolah.
6. Pak Karel Kedu Duka, S.Pd., selaku kepala sekolah SMP Negeri I
Wanukaka yang telah memberikan izin dan kemudahan bagi penulis untuk
melakukan penelitian disekolah tersebut.
7. Ibu Dewi Baba Kaddi, S.Pd., selaku guru IPA Fisika SMP Negeri I
Wanukaka yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada penulis
untuk meneliti di kelas yang beliau ampu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ............ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 7
A. Metode Praktikum ............................................................................. 7
1. Hakikat Metode Praktikum .......................................................... 7
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan
Pembelajaran Praktikum ............................................................. 8
3. Tahap-tahap Metode Praktikum ................................................ 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Praktikum ......................... 11
B. Belajar dan Hasil Belajar ................................................................ 12
1. Pengertian Belajar ...................................................................... 12
2. Hasil Belajar .............................................................................. 14
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ..................... 21
C. Nilai Karakter ................................................................................. 23
1. Pengertian Nilai Karakter .......................................................... 23
2. Sumbangan Nilai Karakter Pada Metode Praktikum ................. 26
D. Gaya ................................................................................................. 27
E. Hipotesis Peneliti ............................................................................. 34
BAB III METODE PENELTIAN .................................................................... 35
A. Desain Penelitian ............................................................................ 35
B. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................... 35
C. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 35
D. Treatment ........................................................................................ 36
E. Instrument Penelitian ....................................................................... 36
F. Analisis ............................................................................................ 41
G. Prosedur Penelitian .......................................................................... 47
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN ........................................................... 52
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .................................................. 52
1. Persiapan Penelitian ................................................................ 52
2. Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
B. Hasil dan Analisis Data ................................................................ 72
1. Hasil Belajar ............................................................................ 72
2. Nilai Karakter .................................................................................. 80
C. Pembahasan ................ .................................................................. 86
1. Peningkatan Hasil Belajar ....................................................... 86
2. Peningkatan Nilai Karakter ............................................................. 89
D. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 92
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 94
A. Kesimpulan .............................................................................. 94
B. Saran ........................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 96
LAMPIRAN ....................................................................................................... 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ........................................................ 37
Tabel 3.2. Kisi – kisi Soal Pretest dan Posttest ..................................................... 39
Tabel 3.3. Kisi – kisi Kuesioner Nilai Karakter Kelas Eksperimen ...................... 40
Tabel 3.4. Rubrik Skoring Hasil Belajar ............................................................. 42
Tabel 3.5. Rubrik Skoring Laporan Praktikum ..................................................... 45
Tabel 3.6. Kriteria Nilai Karakter Peserta Didik ................................................... 47
Tabel 4.1. Rincian Kegiatan Penelitian di Kelas Kontrol ..................................... 53
Tabel 4.2.Rincian Kegiatan Penelitian di Kelas Eksperimen ............................... 62
Tabel 4.3.Data Pretest dan Posttest Peserta Didik Kelas Kontrol ........................ 72
Tabel 4.4. Data Pretest dan Posttest Peserta Didik Kelas Eksperimen ................ 75
Tabel 4.5. Nilai Laporan Praktikum Kelompok Kelas Eksperimen...................... 79
Tabel 4.6.Data Hasil Kuesioner Nilai Karakter Awal Kelas Eksperimen ............ 80
Tabel 4.7.Data Hasil Kuesioner Nilai Karakter AkhirKelas Eksperimen ............ 81
Tabel 4.8. Prosentase Kategori Nilai Karakter Awal Peserta Didik Kelas
Eksperimen .......................................................................................... 82
Tabel 4.9. Prosentase Kategori Nilai Karakter Akhir Peserta Didik Kelas
Eksperimen ......................................................................................... 83
Tabel 4.10. Frekuensi Setiap Nilai Karakter Awal Kelas Eksperimen ................ 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel 4.11. Frekuensi Setiap Nilai Karakter Akhir Kelas Eksperimen ................ 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................ 100
Lampiran 2: Surat Permohonan Izin Penelitian Dari Dinas PPO ...................... 101
Lampiran 3 : Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian .................................. 102
Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ..................... 103
Lampiran 5 : Rencana PelaksanaanPembelajaran Kelas Ekperimen .................. 112
Lampiran 6 : LKS 1.............................................................................................. 119
Lampiran 7 : LKS 2............................................................................................ 122
Lampiran 8 : Soal Pretest ..................... .............................................................. 124
Lampiran 9 : Soal Posttest ................................................................................. 127
Lampiran 10 : Kunci Jawaban Soal Pretest ......................................................... 130
Lampiran 11 : Kunci Jawaban Soal Pretest......................................................... 132
Lampiran 12 : Sampel Instrument Pretest Kelas Kontrol .................................. 134
Lampiran 13 : Sampel Instrument Posttest Kelas Kontrol.............. .................... 136
Lampiran 14 : Sampel Instrument Pretest Kelas Eksperimen ............................ 140
Lampiran 15 : Sampel Instrument Posttest Kelas Eksperimen.............. ............. 143
Lampiran 16: Kuesioner Nilai Karakter Kelas Eksperimen .............................. 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Lampiran 17 : Sampel Instrument Nilai Karakter Awal Kelas Eksperimen . .... 149
Lampiran 18 : Sampel Instrument Nilai Karakter Akhir Kelas Eksperimen ..... 151
Lampiran 19 : Sampel Laporan Praktikum .............. .......................................... 153
Lampiran 20: Daftar Nilai Kelas Kontrol .............. ............................................ 155
Lampiran 21 : Daftar Nilai Kelas Eksperimen .................................................... 156
Lampiran 22: Daftar Nilai Laporan Praktikum .............. .................................... 157
Lampiran 23 : Foto – foto Pelaksanaan Pembelajaran .............. ......................... 158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan tidak pernah bebas dari masalah. Salah satu
masalah yang dihadapi dunia pendidikan sekarang ini adalah masih
lemahnya proses pembelajaran yang mengakibatkan rendahnya kualitas
pendidikan. Proses pembelajaran merupakan salah satu faktor yang
menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Proses pembelajaran harus
dirancang dengan baik agar peserta didik dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Pembelajaran yang baik dirancang berpusat pada peserta
didik(student centered), sedangkan guru hanya berperan sebagai
fasilitator.
Kenyataan yang terjadi dilapangan menunjukkan bahwa proses
pembelajaran masih didominasi oleh guru dengan metode pembelajaran
konvensional (ceramah). Proses pembelajaran dengan metode ceramah
kurang memberikan pada peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran.
Peserta didik cenderung pasif dalam proses pembelajaran sehingga tidak
memperoleh pengalaman langsung yang mempermudah peserta didik
dalam mengingat dan memahami konsep yang sedang dipelajari serta
peserta didik menjadi bosan dalam mengikuti pelajaran khususnya mata
pelajaran fisika yang sudah dianggap sulit. Untuk menciptakan
pembelajaran yang efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dicapai harus ditunjang dengan metode yang efektif. Salah satu metode
yang dapat mencapai tujuan pembelajaran adalah metode praktikum.
Metode yang ingin peneliti terapkan dalam penelitian adalah metode
praktikum. Peneliti lebih tertarik dengan memilih metode ini karena
peneliti ingin mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar dan nilai
karakter peserta didik SMP Negeri I Wanukaka dengan menerapkan
metode praktikum.Praktikum merupakan proses pemecahan masalah
melalui kegiatan manipulasi variabel dan pengamatan variabel.
Praktikum merupakan salah satu pengajaran yang berpusat pada
peserta didik yang menggambarkan strategi-strategi pengajaran dimana
guru lebih memfasilitasi daripada mengajar langsung. Dalam strategi
pengajaran yang berpusat pada peserta didik, guru secara sadar
menempatkan perhatian yang lebih banyak pada keterlibatan, inisiatif, dan
interaksi sosial peserta didik. Tujuan-tujuan yang banyak dicapai secara
efektif dengan strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
meliputi: pengembangan proses keterampilan berkomunikasi,
pengembangan pemahaman yang mendalam tentang pelajaran fisika dan
pengembangan keterampilan-keterampilan penelitian dan pemecahan
masalah.
Melalui praktikum peserta didik juga dapat mempelajari fisika dan
pengamatan langsung terhadap gejala-gejala maupun proses-proses fisika,
dapat melatih keterampilan berfikir ilmiah, dapat menanamkan dan
mengembangkan sikap ilmiah, dapat menemukan dan memecahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
berbagai masalah baru melalui metode ilmiah dan lain sebagainya.
Kemampuan ini bisa dikembangkan melalui kegiatan praktikum.
Dalam kegiatan praktikum peserta didik melakukan aktivitas seperti
merancang percobaan, merangkai alat dan bahan yang digunakan,
melakukan praktikum, mengemukakan hipotesis, menganalisis data, dan
memprediksi dan menarik kesimpulan serta memberikan contoh.
Penggunaan metode praktikum memberikan kesempatan bagi siswa
untuk membentuk nilai karakter pada diri peserta didik. Bentuk nilai
karakter yang disumbangkan melalui metode praktikum banyak dari
proses pembelajarannya. Nilai karakter dalam metode praktikum yang
sesuai dengan nilai karakter yang dirumuskan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan mencakup beberapa nilai karakter yaitu
antara lain bertanggungjawab, disiplin, jujur, komunikasi, kerja keras,
toleransi, demokratis, dan rasa ingin tahu. Saat melakukan praktikum,
peserta didik dapat menerapkan sikap bertanggungjawab atas percobaan
yang dilakukan, disiplin diri dalam melakukan percobaan, memiliki rasa
keingintahuan pada percobaan yang dilakukan, mampu bekerja sama
dengan teman sekelompok, bersikap jujur saat pengambilan data
percobaan, dan dapat menyelesaikan percobaan dengan sungguh-sungguh.
SMP Negeri I Wanukaka merupakan sekolah menengah pertama
yang terletak di kecamatan Wanukaka, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi
Nusa Tenggara Timur. Sekolah ini memiliki fasilitas, sarana, dan
prasarana yang memadai sebagai penunjang dalam proses belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
mengajar. Secara khusus dalam pelajaran fisika, sekolah memiliki
laboratorium fisika yang cukup lengkap, akan tetapi laboratorium fisika
belum digunakan secara maksimal dalam pembelajaran fisika. Pada
sekolah ini jarang melakukan praktikum karena kekurangan guru fisika
sehingga guru fisika kesulitan dalam membagi waktu untuk melakukan
praktikum. Oleh karena itu laboratoriumnya dijadikan sebagai ruang kelas
VII C.
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut diatas, peneliti
tertarik untuk meneliti Penerapan Metode Praktikum Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar dan Nilai Karakter Peserta Didik pada Pokok Bahasan Gaya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang timbul adalah
sebagai berikut:
1. Apakah metode praktikum dalam pembelajaran fisika dapat
meningkatkan hasil belajarpeserta didik pada materi pokok gaya kelas
VIII SMP Negeri I Wanukaka?
2. Apakah metode praktikum dalam pembelajaran fisika dapat
meningkatkan nilaikarakter peserta didik pada kelas VIII SMP Negeri
I Wanukaka?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian:
1. Peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi pokok gaya melalui
penerapan metode praktikum kelas VIII SMP Negeri I Wanukaka.
2. Peningkatan nilai karakter peserta didik melaluipenerapan metode
praktikum pada kelas VIII SMP Negeri I Wanukaka.
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat bagi pihak yang
bersangkutan (peneliti dan objek yang diteliti), antara lain:
1. Bagi peneliti.
Menambah pengetahuan khususnya di bidang pendidikan, yaitu
penerapan metode-metode dalam pembelajaran untuk meningkatkan
hasil belajar dannilai karakter peserta didik. Dalam penelitian ini
peneliti menetapkan metode praktikum.
2. Bagi peserta didik
a. Memberikan peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran.
b. Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi gaya.
c. Meningkatkan hasil belajar dannilai karakter peserta didik
3. Bagi guru
Sebagai bahan pertimbangan dan informasi tentang alternatif
pembelajaran fisika untuk meningkatkan hasil belajar dannilai karakter
peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
4. Bagi Sekolah
a. Memberikan landasan dan argumentasi bagi kebijaksanaan yang
akan diambil guna meningkatkan mutu peserta didik.
b. Memberikan kontribusi yang baik dalam peningkatan pembelajaran
untuk semua pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Praktikum
1. Hakikat metode praktikum
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan mengajar, metode
diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Metode
praktikum adalah cara penyajian pelajaran dimana peserta didik
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri
sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode
percobaan ini peserta didik diberi kesempatan untuk mengalami sendiri
atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu
objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri
mengenai suatu objek, keadaan atau proses sesuatu (Djamarah & Zain
2006:46).
Setelah peserta didik mempelajari serta membuktikan sendiri
suatu kebenaran tersebut, peserta didik akan tahu fakta yang
sebenarnya. Oleh karena itu, ada empat alasan tentang pentingnya
pembelajaran praktikum (Djamarah & Zain, 1996:95):
a. Pembelajaran praktikum membangkitkan motivasi belajar,
sehingga peserta didik yang termotivasi belajar akan bersungguh -
sungguh dalam mempelajari sesuatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
b. Pembelajaran praktikum mengembangkan keterampilan dasar
melalui praktikum. Dalam hal ini peserta didik dilatih untuk
mengembangkan kemampuan memahami konsep dengan melatih
kemampuan mereka mengobservasi dengan cermat, mengukur
secara akurat, menggunakan dan menangani alat secara aman
merancang dan melakukannnya.
c. Praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Hal ini
karena dalam proses pembelajaran praktikum tidak hanya sekedar
keterlibatan peserta didik saja, akan tetapi yang peran langsung dari
peserta didik dalam identifikasi masalah, mengumpulkan data,
menganalisis serta membuat dalam laporan.
d. Praktikum dapat menunjang materi pelajaran. Dalam hal ini
pembelajaran praktikum memberi kesempatan bagi peserta didik
untuk menemukan dan membuktikan teori. Dengan begitu,
pembelajaran praktikum dapat menunjang pemahaman peserta
didik terhadap materi pelajaran.
Peserta didik mudah memahami materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru cenderung lebih melalui praktik secara
langsung dibandingkan dengan metode ceramah.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pembelajaran
Praktikum
Menurut Lazarowitz dan Tamir (1994) dalam (Hidayati 2012:10-
11), ada lima faktor yang dapat memfasilitasi keberhasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
pembelajaran praktikum yaitu: kurikulum, sumber daya, lingkungan
belajar, keefektifan mengajar, dan strategi asesemen.
a. Kurikulum
Kurikulum dapat diidentifikasikan menjadi tiga fase yaitu:
kurikulum yang diharapkan (intended curriculum), ditunjukkan
pada tujuan kurikulum; kurikulum yang dipahami (perceived
curriculum), direfleksikan oleh pandangan guru dan peserta didik;
dan kurikulum yang diimplementasikan (implemented curriculum),
tercermin dalam proses mengajar, belajar dan lingkungan belajar.
Dinamika kurikulum yang diimplementasikan sangat
bergantung pada bahan-bahan kurikulum yang tersedia. Demikian
juga pelaksanaan kegiatan praktikum sangat bergantung pada
bahan-bahan kurikulum, misalnya: (a) petunjuk praktikum yang
terdiri dari beberapa percobaan, baik yang terintegrasi maupun tak
terintegrasi dengan kegiatan non praktikum, (b) lembar kerja, dan
(c) buku teks yang memuat percobaan praktikum.
b. Sumber Daya
Sumber daya, mencakup bahan dan peralatan, ruang dan perabotan,
asisten dan tenaga laboran serta teknisi.
c. Lingkungan Belajar
Keberhasilan belajar terkait dengan lingkungan tempat
belajar itu terselengara, kegiatan di laboratorium bersifat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
formal, peserta didik bebas untuk mengamati, berbuat dan
berinteraksi secara individual maupun kelompok.
d. Keefektifan Mengajar
Sikap, pengetahuan, keterampilan, dan perilaku guru dapat
mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian tujuan belajar.
Mengajar sebuah praktikum memerlukan penguasaan keterampilan
proses ilmiah (metode ilmiah) dan pengetahuan materi subyek,
serta memerlukan pengetahuan khusus tentang iklim kelas dan cara
mengelolanya.
3. Tahap-tahap metode praktikum
Pada pelaksanaan praktikum agar hasil yang diharapkan dapat
dicapai dengan baik, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut
(Hidayati,2012:21):
a. Langkah persiapan
1) Menetapkan tujuan praktikum
2) Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
3) Mempersiapkan tempat praktikum.
4) Mempertimbangkan jumlah peserta didik dengan jumlah alat
yang tersedia dan kapasitas tempat praktikum
5) Mempersiapkan faktor keamanan dari praktikum yang akan
dilakukan.
6) Mempersiapkan tata tertib dan disiplin selama praktikum.
7) Membuat petunjuk dan langkah-langkah praktikum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
b. Langkah pelaksanaan
1) Sebelum melaksanakan praktikum, peserta didik
mendiskusikan persiapan dengan guru, selanjutnya meminta
keperluan praktikum (alat dan bahan).
2) Selama berlangsungnya proses pelaksanaan metode praktikum,
guru perlu melakukan observasi terhadap proses praktikum
yang sedang dilaksakan baik secara menyeluruh maupun
perkelompok.
c. Tindak lanjut metode praktikum
Setelah melaksanakan praktikum, kegiatan selanjutnya adalah:
1) Meminta peserta didik membuat laporan praktikum.
2) Mendiskusikan masalah-masalah yang terjadi selama
praktikum.
3) Memeriksa kebersihan alat dan menyimpan kembali semua
perlengkapan yang telah digunakan.
4. Kelebihan dan kekurangan metode praktikum
Dalam menggunakan suatu metode pembelajaran, tidak ada suatu
metode yang lebih baik dari metode pembelajaran yang lain. Masing-
masing metode pembelajaran mempunyai keunggulan dan kelemahan.
Dalam metode praktikum mempunyai kelebihan dan kekurangan
sebagai berikut (Djamarah & Zain):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. Kelebihan praktikum
1) Dapat membina peserta didik untuk membuat trobosan-
trobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya
dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
2) Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau
simpulan berdasarkan percobaan
3) Hasil – hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan
untuk kemakmuran umat manusia
b. Kelemahan praktikum
1) Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan
2) Lebih cocok untuk bidang sains dan teknologi
3) Metode ini memerlukan banyak fasilitas peralatan yang tidak
selalu mudah diperoleh dan mahal
4) Setiap percobaan tidak selalu memberi hasil yang selalu
diinginkan.
B. Belajar dan Hasil Belajar
1. Pengertian belajar
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan
belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Berhasil atau tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung bagaimana proses
belajar mengajar yang dialami peserta didik. Pandangan seseorang
tentang belajar akan mempengaruhi tindakan-tindakan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
berhubungan dengan belajar. Berikut ini beberapa definisi belajar
menurut para ahli pendidikan, diantaranya: Belajar adalah suatu proses
perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi
dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Belajar menurut B. F. Skinner (1958) adalah suatu proses
adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara
progresif. Belajar dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang
belajar maka responnya baik dan sebaliknya. Jadi belajar merupakan
perubahan dalam peluang terjadinya respons.
Belajar menurut Robert M. Gagne adalah usaha yang dilakukan
manusia untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan. Proses belajar
dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja, yang kesemuanya
itu mempunyai keuntungan dan mudah diamati (Gagne et al., 1992).
Belajar merupakan kegiatan yang kompleks yang menghasilkan
kapabilitas. Menurut Gagne, ada tiga tahap dalam belajar, yaitu (1)
persiapapn untuk belajar dengan melakukan tindakan mengarahkan
perhatian, pengharapan, dan mendapatkan kembali informasi; (2)
pemerolehan dan untuk perbuatan (performa) digunakan untuk
persepsi selektif, sandi sematik, pembangkitan kembali, respons, dan
penguatan, dan (3) alih belajar, yaitu pengisyaratan untuk
membangkitkan dan memberlakukan secara umum (Damyati dan
Mudjiono, 1999).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Belajar menurut Piaget merupakan proses perubahan konsep.
Dalam proses tersebut, peserta didik selalu membangun konsep baru
melalui asimilasi dan akomodasi skema mereka. Oleh karena itu,
belajar merupakan proses yang terus-menerus tidak berkesudahan
(Suparno, 1997). Maka dari itu, belajar merupakan suatu perubahan
pada individu, bukan sebagai hasil dari pengetahuan. Perubahan disini
termasuk penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai/karakter,
dan penggunaan pengetahuan dalam kehidupan sosial (dalam
Wisudawati & Sulistyowati, 2013:35-38).
Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa belajar adalah
suatu kegiatan atau aktivitas untuk memperoleh perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik. Perubahan tingkah
laku yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah
dilakukan individu. Perubahan itu hasil yang telah dicapai dari proses
belajar. Karena belajar adalah suatu proses, maka dari proses tersebut
akan menghasilkan suatu hasil dan hasil dari proses belajar adalah
berupa hasil belajar.
2. Hasil Belajar Peserta Didik
Menurut Nana Sudjana, hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar.
Menurut Sadiman AM, suatu hasil belajar itu meliputi :
a. Keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta ( kognitif )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Personal, kepribadian atau sikap ( afektif )
c. Kelakuan, ketrampilan atau penampilan ( psikomotorik )
Jadi, hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
dari pembelajaran setelah mengalami aktivitas belajar. Tingkah laku
sebagai pengertian yang luas yang mencakup bidang kognitif, afektif
dan psikomotorik. Perubahan sebagai hasil proses dapat ditunjukkan
dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengertian, pemahaman,
ketrampilan, kecakapan serta aspek-aspek yang lain yang ada pada
individu yang belajar.
Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan berpendapat bahwa
taksonomi (pengelompokkan) tujuan pendidikan itu harus senantiasa
mengacu kepada tiga jenis domain (daerah binaan atau ranah) yang
melekat pada diri peserta didik, yaitu (Salam Burnahuddin, 2002) :
a. Ranah proses berfikir ( Cognitive Domain )
b. Ranah nilai atau sikap ( Affective Domain )
c. Ranah ketrampilan (Psychomotor Domain ).
Taksonomi perilaku manusia menurut Bloom adalah sebagai berikut :
a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif merupakan ranah yang mencakup kegiatan
mental atau otak. Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut
aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Dalam ranah
kognitif itu terdapat enam jenjang proses berfikir, mulai dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
jenjang terendah sampai kejenjang yang lebih tinggi. Keenam
jenjang tersebut adalah :
1) Pengetahuan (Knowladge)
Adalah kemampuan seseorang untuk mengingatingat
kembali (recall) atau mengenal kembali tentang nama, istilah,
ide, gejala, rumus-rumus, dan sebagainya. Pengetahuan atau
ingatan ini adalah merupakan proses berfikir yang paling
rendah.
2) Pemahaman (Comprehension)
Adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau
memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat.
Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berfikir yang
setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan.
3) Penerapan atau aplikasi (Application)
Adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau
menggunakan ide-ide umum, tata cara, ataupun metode-
metode. Prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori, dan
sebagainya dalam situasi yang baru dan konkret. Aplikasi atau
penerapan ini merupakan proses berfikir yang setingkat lebih
tinggi dibandingkan dengan pemahaman.
4) Analisis (Analysis)
Adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau
menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagianbagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantara
bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan yang
lainnya. Jenjang analisis adalah setingkat lebih tinggi dibanding
dengan jenjang aplikasi.
5) Sintesis (Syntesis)
Adalah kemampuan seseorang yang merupakan kebalikan
dari proses analisis. Sintesis merupakan suatu proses yang
memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis
sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau
berbentuk pola yang baru. Jenjang sintesis adalah setingkat
lebih tinggi dibanding dengan jenjang analisis.
6) Penilaian/ penghargaan/ evaluasi (Evaluation)
Merupakan jenjang berfikir yang paling tinggi dalam
ranah kognitif. Menurut taksonomi Bloom, penilaian atau
evaluasi disini merupakan kemampuan seseorang untuk
membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide
(Sudijo Anas, 1998).
b. Ranah Afektif
Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan, antara lain :
1) Menerima (Receiving)
Jenjang ini berhubungan dengan kesediaan atau kemauan
siswa untuk ikut dalam fenomena stimuli khusus (kegiatan
dalam kelas, musik, baca, buku dan sebagainya). Hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dalam jenjang mulai dari kesadaran bahwa sesuatu itu ada
sampai kepada minat khususnya dari pihak siswa.
2) Menjawab (Responding)
Kemampuan ini bertalian dengan partisipasi siswa. Pada
tingkat ini siswa tidak hanya menghadiri suatu fenomena
tertentu tetapi juga mereaksi terhadapnya dengan salah satu
cara. Hasil belajar dalam jenjang ini dapat menekankan
kemauan untuk menjawab (misalnya secara sukarela membaca
tanpa ditugaskan) atau kepuasan dalam menjawab (misalnya
membaca untuk kenikmatan atau kegembiraan).
3) Menilai (Valuing)
Jenjang ini bertalian dengan nilai yang dikenakan siswa
terhadap suatu objek, fenomena atau tingkah laku tertentu.
Jenjang ini berjenjang mulai dari hanya sekedar penerimaan
nilai (ingin memperbaiki ketrampilan kelompoknya) sampai
ketingkat komitmen yang lebih tinggi (menerima tanggung
jawab untuk fungsi kelompok yang lebih afektif).
4) Organisasi (Organization)
Tingkat ini berhubungan dengan menyatukan nilai-nilai
yang berbeda menyelesaikan/memecahkan konflik diantara
nilai-nilai itu dan mulai membentuk suatu sistem nilai yang
konsisten secara internal. Hasil belajar bertalian dengan
konseptualisasi suatu nilai (mengakui tanggung jawab tiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
individu untuk memperbaiki hubungan-hubungan manusia)
atau dengan organisasi suatu sistem nilai (merencanakan suatu
pekerjaan yang memenuhi kebutuhan baik dalam hal keamanan
ekonomis maupun pelayanan sosial).
5) Karakteristik dengan suatu nilai atau kompleks nilai
(Characterization by a value complex).
Pada jenjang ini individu memiliki sistem nilai yang
mengontrol tingkah lakunya untuk suatu waktu yang cukup
lama sehingga membentuk karakteristik ” pola hidup ”. Hasil
belajar meliputi sangat banyak kegiatan, tapi penekanan lebih
besar diletakkan pada kenyataan bahwa tingkah laku itu
menjadi ciri khas atau karakteristik siswa itu.
c. Ranah Psikomotorik
Ranah Psikomotorik mencakup tujuan berkaitan dengan
ketrampilan (skill) yang bersifat manual dan motorik. Ranah ini
meliputi tingkatan sebagai berikut :
1) Persepsi
Berkenaan dengan penggunaan indra dalam melakukan
kegiatan.
2) Kesiapan
Berkenaan dengan kesiapan untuk melakukan suatu kegiatan
tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3) Mekanisme
Berkenaan dengan penampilan respon yang sudah dipelajari
dan sudah menjadi kebiasaan, sehingga gerakan yang
ditampilkan menunjukkan kepada suatu kemahiran.
4) Respon terbimbing
Seperti peniruan (imitasi) yakni mengikuti, mengulangi
perbuatan yang diperintahkan atau ditunjukkan oleh orang lain.
5) Kemahiran
Berkenaan dengan penampilan motorik dengan ketrampilan
penuh. Kemahiran yang dipertunjukkan biasanya cepat dengan
hasil yang baik namun menggunakan sedikit tenaga.
6) Adaptasi
Berkenaan dengan ketrampilan yang sudah pada diri individu
sehingga bersangkutan mampu memodifikasi pola geraknya
sesuai dengan situasi tertentu.
7) Originasi
Berkenaan dengan menunjukkan kepada penciptaan pola
gerakan baru untuk disesuaikan dengan situasi atau masalah
tertentu (Dariyanto, 1999).
Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau
pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas
yang dimiliki seseorang. Penguasan hasil belajar oleh seseorang
dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
penguasaan pengetahuan, ketrampilan berfikir maupun ketrampilan
motorik. Hampir sebagian besar dari kegiatan atau perilaku yang
diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar. Hasil belajar di
sekolah dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran
yang ditempuhnya (NanaSyaodih, 2004:102).
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
dibedakan atas dua kategori yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam
individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu:
1) Faktor Fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang
berhubungan dengan kondisi fisik individu.
2) Faktor Psikologis
Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang
dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor
psikologis yang utama memengaruhi proses belajar adalah
motivasi, minat, dan sikap.
Faktor fisiologis seperti kondisi fisik yang sehat dan bugar
akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar
individu. Sebaliknya, jika kondisi lemah akan menghambat
tercapainya hasil belajar yang maksimal. Maka perlu ada usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
untuk menjaga kondisi fisik, karena di dalam tubuh yang sehat
terdapat jiwa yang sehat. Faktor psikologis seperti motivasi, minat,
dan sikap juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar. Motivasi
sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, motivasilah yang
mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar.
Minat juga memberi pengaruh terhadap hasil belajar, karena
jika siswa tidak mempunyai minat, maka tidak semangat belajar.
Dalam proses belajar, sikap juga mempengaruhi hasil belajar
karena sikap gejala internal yang bereaksi relatif tetap terhadap
objek baik positif maupun negatif.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal yang memengaruhi hasil belajar dapat
digolongkan menjadi dua golongan yaitu:
1) Lingkungan sosial sekolah seperti guru, administrasi, dan
teman-teman sekelas.
2) Lingkungan sosial masyarakat, kondisi lingkungan sosial
masyarakat tempat tinggal siswa akan memengaruhi belajar
siswa.
3) Lingkungan sosial keluarga, hubungan antara anggota
keluarga, orang tua, kakak, atau adik yang harmonis akan
membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.
4) Lingkungan non sosial
a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara disekitarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat
digolongkan dua macam, pertama, hardware seperti
gedung sekolah, alat-alat belajar. Kedua, software seperti
kurikulum sekolah dan peraturan-peraturan sekolah.
c) Faktor materi pelajaran, guru dapat memberikan
kontribusi yang positif terhadap aktivitas belajar siswa
(Baharuddin & Wahyuni,2008).
Faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa, karena pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya
sistem lingkungan belajar yang kondusif. Lingkungan sosial seperti
sosial sekolah, sosial masyarakat, dan juga keluarga dapat memberi
dampak terhadap aktivitas belajar. Hubungan yang hormonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih
baik di sekolah. Begitupun juga lingkungan non sosial seperti
kondisi lingkungan yang tidak mendukung juga akan
mempengaruhi proses belajar siswa.
C. Nilai Karakter
1. Pengertian nilai karakter
Ada berbagai pendapat tentang karakter atau watak. Watak atau
karakter berasal dari kata Yunani “ charassein “, yang berarti barang
atau alat untuk menggores, yang kemudian hari dipahami sebagai
stempel/cap. Jadi, watak itu sebuah stempel atau cap, sifat-sifat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
melekat pada seseorang. Watak sebagai sifat seseorang dapat dibentuk,
artinya watak seseorang dapat berubah, kendati watak mengandung
unsur bawaan yang setiap orang bebeda. Namun, watak dapat
dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu keluarga, sekolah, masyarakat,
dan lingkungan pergaulan.
Karakter menurut foerster adalah sesuatu yang mengkualifikasi
seorang pribadi. Karakter menjadi identitas, ciri, sifat yang tetap, dan
selalu berubah. Jadi karakter adalah seperangkat nilai yang telah
menjadi kebiasaan hidup sehingga menjadi sifat tetap dan akan
berubah namun membutuhkan waktu yang lama serta pengalaman,
misalnya jujur, kerja keras, pantang menyerah, dan sederhana. Dengan
karakter itulah kualitas pribadi seseorang diukur (Adisusilo, 2011:76-
78).
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang
yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini
dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir,
bersikap, dan bertindak. Pendidikan bukan hanya sarana transfer ilmu
pengetahuan, tetapi juga merupakan saranan pembudayaan dan
penyaluran nilai (enkulturasi dan sosialisasi) sehingga dalam
prosesnya, seorang anak tidak hanya dibekali dimensi kognitif, tetapi
juga dimensi afektif dan psikomotorik secara holistik.
Pendidikan karakter merupakan langkah preventif dalam
mengatasi masalah budaya dan karakter bangsa. Pendidikan karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dapat dimaknai sebagai “the deliberati use of all dimensions of school
life to foster optimal character development”.
Daniel Goleman dalam (Adisusilo 2012:79), menyebutkan bahwa
pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai, yang mencakup
sembilan dasar yang saling terkait yaitu:
a. Tanggung jawab (responsibilty)
b. Rasa hormat (respect)
c. Keadilan (fairness)
d. Keberanian (courage)
e. Kejujuran (honesty)
f. Rasa kebangsaan (citizenship)
g. Disiplin diri (self-discipline)
h. Peduli (caring), dan
i. Ketekunan (perseverance).
Dalam rangka memperkuat pendidikan karakter, telah
teridentifikasikan 10 nilai yang bersumber dari agama, Pancasila,
budaya, dan tujuan pendidikan nasional, yaitu: religius, kreatif,
kemandirian, toleransi, rasa ingin tahu, kerjasama, menghargai
prestasi, bersahabat/komunikatif, gemar membaca, dan demokratis.
Nilai karakter tersebut diharapkan muncul dalam diri peserta
didik dan diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2. Sumbangan nilai karakter pada metode praktikum
Menurut Suparno, dari beberapa topik, hukum, dan teori fisika
ada banyak yang dapat digunakan oleh guru untuk menanamkan nilai
karakter bangsa anak didik. Suparno menekankan nilai karakter yang
dilihat dari tiga aspek fisika yaitu fisika sebagai pengetahuan, fisika
sebagai proses, dan fisika sebagai sikap.
Pertama fisika sebagai pengetahuan, membantu peserta didik
mengerti gejala alam, hukum-hukum alam, dan teori yang
mendasarinya. Dengan demikian peserta didik lebih memahami alam
alam semesta sehingga dapat menggunakan, mengelola, dan
menghidupinya dengan lebih baik dan tepat.
Kedua fisika sebagai proses, dapat membantu peserta didik untuk
berpikir rasional, berpikir dengan data dan bukti, serta analisis
berdasarkan kaidah-kaidah tertentu. Ketiga fisika sebagai sikap,
membantu siswa mengembangkan minat belajar fisika, seperti sikap
jujur, disiplin, teliti, obyektif, setia pada data, daya tahan dengan
persoalan yang ada, dan kerjasama dengan orang lain (Suparno,
2012:6-7).
Nilai-nilai interpersonal dan intrapersonal dapat difasilitasi
melalui pembelajaran atau kerja laboratorium. Melalui praktikum
dilaboratorium, peserta didik berlatih bekerja secara cermat, teliti,
kerjasama, peserta didik belajar mendengarkan dan menghargai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
pandangan orang lain, dan berkomunikasi secara efektif (Sutopo,
2011).
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
metode praktikum sangat bermanfaat dalam membentuk nilai karakter
peserta didik. Nilai karakter yang bisa diamati saat peserta didik
melakukan praktikum di laboratorium antara lain: nilai kerjasama,
tanggungjawab, disiplin, jujur, teliti, dan memiliki rasa ingin tahu.
Selain nilai-nilai tersebut dapat diamati oleh peneliti, nilai tersebut
juga bermanfaat bagi peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi, dan sangat bermanfaat bagi masa depan bangsa dan
negara.
D. Gaya
1. Pengertian Gaya
Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan pada sebuah benda
sehingga menyebabkan benda tersebut mengalami perubahan gerak,
perubahan bentuk, dan perubahan arah. Gaya merupakan besaran
vektor karena gaya memiliki nilai dan arah. Nilai suatu gaya dapat
diukur dengan alat ukur dan dapat dihitung dari hasil yang diakibatkan
oleh gaya tersebut. Gaya disimbolkan sebagai F. Satuan dari gaya
adalah newton (N) atau kg m/s2. Alat yang digunakan untuk mengukur
gaya disebut neraca pegas atau dynamometer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Gambar 1: Neraca Pegas atau Dynamometer
Besar gaya yang bekerja pada suatu benda sebanding dengan
massa benda dan percepatan yang bekerja pada benda.
F = m.a
Dengan :
F = gaya (N)
m = massa (kg)
a = percepatan (m/s2)
2. Jenis-jenis Gaya
Gaya mempunyai dua jenis yaitu:
Gaya sentuh
Gaya sentuh adalah gaya yang bekerja pada suatu benda melalui
sentuhan secara langsung. Contohnya gaya otot, gaya pegas dan
gaya gesek.
1) Gaya otot adalah gaya yang ditimbulkan oleh otot manusia.
Misalnya, ketika kita menendang bola, maka kita mengerahkan
gaya otot kaki kita. Gaya otot sangat fleksibel karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dilkendalikan oleh koordinasi biologis pada manusia. Oleh
karena itu gaya otot bisa menarik dan mendorong.
2) Gaya pegas adalah gaya yang ditimbulkan oleh benda yang
bersifat elastis. Misalnya, ketapel yang ditarik untuk melempar
batu.
3) Gaya gesekan adalah gaya yang ditimbulkan oleh adanya
sentuhan langsung antara dua permukaan dua benda yang
bergerak. Misalnya, sepeda motor yang melaju di jalan raya
kemudian direm.
Gaya tak sentuh
Gaya tak sentuh adalah gaya yang bekerja pada suatu benda
tanpa melalui sentuhan secara langsung. Contohnya gaya gravitasi,
gaya magnet, dan gaya listrik.
1) Gaya magnet adalah gaya tarikan dari benda yang bersifat
magnet. Misalnya, ketika mendekatkan magnet pada paku besi.
Paku besi akan tertarik dan menempel pada magnet batang.
Gaya magnet bersifat menarik benda-benda yang terbuat dari
besi.
2) Gaya listrik adalah gaya yang ditimbulkan oleh benda yang
bermuatan listrik. Misalnya, kertas kecil akan tertarik oleh
mistar yang digosokkan pada rambut yang kering karena
kelebihan elektron. Gaya listrik juga terjadi batang kaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
digosok-gosok dengan kain sutera kering karena kekurangan
elektron.
3) Gaya gravitasi adalah gaya yang diakibatkan oleh gaya tarik
bumi terhadap semua benda yang ada dipermukaan bumi.
Misalnya, buah kelapa yang jatuh dari tangkainya akan jatuh ke
bawah menuju pusat bumi.
3. Pengaruh Gaya Pada Benda
Gaya yang bekerja pada benda memengaruhi keadaan benda
tersebut. Perubahan yang ditimbulkan oleh gaya, antara lain:
Dapat mengubah benda diam menjadi bergerak
Dapat mengubah benda yang bergerak menjadi diam
Dapat mengubah bentuk dan ukuran benda
Dapat mengubah arah gerak benda
Di sisi lain, gaya tidak selalu menyebabkan gerak. Sebagai
contoh, jika kalian mendorong tembok dengan sekuat tenaga, tetapi
tembok tetap tidak bergerak.
Gaya dapat digambarkan dengan garis lurus dan anak panah,
panjang garis menyatakan besarnya gaya dan anak panah menyatakan
arah gaya.
F1 = 3 N arahnya ke kanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
4. Resultan (Perpaduan) Gaya
Perpaduan gaya adalah penggabungan dua buah gaya. Perpaduan ini
dapat berupa penjumlahan dan juga pengurangan.
Penjumlahan gaya
Penjumlahan gaya terjadi apabila terdapat dua atau lebih gaya yang
searah.
R = ∑ F= F1 + F2 + F3
Pegurangan gaya
Pengurangan gaya terjadi apabila terdapat dua atau lebih gaya yang
berlawanan arah.
R = ∑ F= F1 + F2 – F3
Catatan :
Tanda (+) : menunjukkan arah gaya keatas dan ke kanan
Tanda (-) : menunjukkan arah gaya kebawah dan ke kiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
5. Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung
antara dua permukaan benda dengan arah berlawanan terhadap
kecenderungan arah gerak benda. Besarnya gaya gesek antara
permukaan yang bersentuhan bergantung pada kekasaran permukaan.
Semakin kasar suatu permukaan, maka semakin besar gaya gesekan
yang terjadi.
6. Macam-macam Gaya Gesek
a. Gaya gesek statis
Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja pada sebuah
benda diam. Contonya ketika balok kayu diatas meja ditarik, maka
akan timbul gesekan antara balok dengan permukaan meja.
b. Gaya gesek kinetis
Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada sebuah
benda yang sedang bergaerak.
7. Mengurangi Gaya Gesek Yang Terjadi
Ada beberapa cara untuk mengurangi gaya gesek yang terjadi, antara
lain:
Memperkecil luas permukaan
Memperlicin permukaan atau memberikan pelicin (pelumas)
Membuat sekat-sekat atau ruang udara pada permukaan benda
Menaruh benda diatas roda-roda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
8. Gaya Gesek Yang Menguntungkan dan Merugikan
1. Gaya gesek yang menguntungkan
Contoh gaya-gaya gesek yang menguntungkan:
- Gesekan kaki dengan jalan
- Gesekan rem dengan ban, dan
- Gesekan ban yang bergerigi dengan jalan yang licin
2. Gaya gesek yang merugikan
Contoh gaya-gaya gesek yang merugikan:
- Gesekan antara ban yang gundul (tanpa gerigi) menjadikan
jalan terasa licin sehingga berbahaya
- Gesekan ban mobil dengan jalan yang kasar secara cepat
akan merugikan secara ekonomis karena ban cepat gundul
- Gesekan antara udara yang terlalu lebat dengan badan
kendaraan dapat menghambat gerak kendaraan
- Gesekan antara mesin dan kopling menimbulkan panas
yang berlebihan sehingga mesin mobil cepat rusak.
9. Gaya Berat
Berat termasuk kedalam salah satu bentuk gaya sehingga berat
sering disebut gaya berat. Gaya berat adalah gaya tarik bumi yang
bekerja pada suatu benda. Massa adalah ukuran banyaknya zat yang
terkandung dalam suatu benda.
W = m x g
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Ket :
W = berat benda (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
10. Gaya Yang Bekerja Pada Benda Diam
1. Gaya berat (W)
Gaya berat adalah gaya yang disebabkan oleh adanya gravitasi
bumi. Arah gaya berat selalu menuju kearah pusat bumi atau
kearah bawah.
2. Gaya normal (N)
Gaya normal adalah gaya yang dikerjakan permukaan terhadap
benda yang arahnya tegak lurus dengan permukaan.
E. Hipotesis Penelitian
a. Penerapan metode praktikum dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik kelas VIII B SMP Negeri I Wanukaka dalam materi
gaya.
b. Penerapan metode praktikum dapat meningkatkan nilai karakter
peserta didik kelas VIII B SMP Negeri I Wanukaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian eksperimental
kuantitatif. Dikatakan eksperimental karena pada penelitian ini ada
perlakuan pada partisipan dengan metode praktikum (untuk kelas
eksperimen) dan metode ceramah (untuk kelas kontrol). Dikatakan
kuantitatif karena data yang diperoleh dalam bentuk skor atau angka yang
dianalisis dengan menggunakan statistik.
B. Tempat danWaktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di SMP Negeri I Wanukaka, Sumba
Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT)
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian sesuai dengan masalah yang diambil yaitu mengenai
materi gaya yang dipelajari pada semester ganjil pada bulan Juni –
Agustus.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh peserta didik SMP Negeri I
Wanukaka Tahun Ajaran 2016/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Sampel Penelitian
Sampel dari penelitian ini adalah peserta didik SMP Negeri I
Wanukaka Kelas VIII A dan kelas VIII B. Semester Ganjil, Tahun
Ajaran 2016/2017 yang masing-masing kelas berjumlah 35 orang.
D. Treatment
Treatment yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Metode ceramah
Untuk kelas kontrol peneliti akan menyampaikan materi menggunakan
metode ceramah. Peneliti akan menjelaskan materi secara lisan dan
menuliskan bagian-bagian yang penting di papan tulis.
2. Metode praktikum
Untuk kelas eksperimen peneliti akan menyampaikan materi pelajaran
dengan menggunakan metode praktikum. Peneliti melakukan metode
praktikum selama dua kali yaitu:
Praktikum I : Mengukur Gaya
Praktikum II : Gaya Gesek
E. Instrumen Penilaian
1. Instrument Pembelajaran
Dalam instrument pembelajaran ini, terdiri dari dua instrument
yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja
Siswa (LKS):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini dibuat untuk
menentukan garis besar kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan selama pengambilan data. RPP terlampir.
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Dalam penelitian ini Lembar Kerja Siswa (LKS) berisi tentang
petunjuk pelaksanaan kegiatan praktikum serta pertanyaan -
pertanyaan. LKS digunakan sebagai alat untuk mengetahui
pemahaman peserta didik selama kegiatan praktikum berlangsung.
Lembar kerja siswa terlampir.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data
kuantitatif. Tabel 3.1. Jenis dan cara pengambilan data
Jenis Data Alat Pengambilan
Data
Sumber Data Cara Analisis
Hasil Belajar Tes Peserta
Didik
Kuantitatif
Nilai Karakter Kuesioner Peserta
Didik
Kuantitatif
Pegambilan data guna keperluan penelitian ini akan dilakukan dalam
dua teknik yaitu:
a) Tes
Menurut Widoyoko, (dalam skripsi Andini) tes merupakan
sejumlah pertanyaan yang harus ditanggapi seseorang dengan
tujuan untuk mengukur kemampuan atau mengungkapkan aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
tertentu dari orang yang dikenai tes itu. Tes pada umumnya
digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar peserta didik,
terutama hasil belajar kognitif berkaitan dengan penguasaan materi
pelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Bentuk
tes yang digunakan berupa soal pilihan ganda dan uraian. Ada dua
bentuk tes yaitu:
i) Pretest
Pretest diberikan sebelum pembelajaran dimulai. Pretest
bertujuan untuk mengetahui pemahaman awal peserta didik
tentang konsep gaya. Soal pretest sebanyak 10 butir yang
terdiri dari aspek pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.
ii) Posttest
Posttest diberikan setelah pembelajaran selesai. Posttest
bertujuan untuk mengetahui pemahaman peserta didik tentang
konsep gaya setelah pembelajaran. Soal posttest sebanyak 10
butir yang terdiri dari aspek pengetahuan, pemahaman, dan
penerapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest
Kompetensi Dasar Aspek
Kognitif
Indikator Bentuk
Tes
Tertulis
No.
Soal
5.1 Mengidentifika
si jenis-jenis
gaya,
penjumlahan
gaya dan
pengaruhnya
pada suatu
benda yang
dikenai gaya
Pengetahuan
Pemahaman
Pemahaman
Penerapan
Pemahaman
Peserta didik dapat membedakan gaya
sentuh dan gaya tak sentuh
Peserta didik dapat menunjukkan perubahan
yang ditimbulkan gaya
Peserta didik dapat menunjukkan arah gaya
gesek
Peserta didik dapat menentukan besar
resultan gaya-gaya yang berlawanan arah
yang bekerja pada sebuah benda
Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan
berat dan massa benda
PG
PG
PG
PG
PG
1
2
3
4
5
Pengetahuan
Pemahaman
Penerapan
Pengetahuan
Penerapan
Peserta didik dapat menjelaskan pengertian
gaya dan gaya gesek
Peserta didik dapat menentukan besar
resultan gaya-gaya yang searah dan
berlawanan arah yang bekerja pada suatu
benda
Peserta didik dapat menunjukkan beberapa
contoh adanya gaya gesek yang
menguntungkan dan merugikan yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari
Peserta didik dapat membedakan gaya statis
dan gaya kinetik
Peserta didik dapat menghitung massa benda
dengan menggunakan persamaan gaya berat.
Uraian
Uraian
Uraian
Uraian
Uraian
1
2
3
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b. Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian ini bersifat tertutup atau telah
disediakan alternatif jawaban. Artinya peneliti sudah menyediakan
jawaban, responden hanya memilihnya. Kuesioner ini diberikan
sebelum dan setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, dengan
tujuan untuk melihat ada / tidaknya peningkatan nilai karakter
peserta didik terhadap metode praktikum.
Pembuatan kuesioner nilai karakter diperlukan kisi-kisi
kuesioner nilai karakter. Dari pendapat para ahli yang telah
dipaparkan pada bab kajian pustaka, nilai karakter saat peserta
didik melakukan praktikum dan saat peneliti mengajar dikelas
antara lain: nilai kerjasama, tanggungjawab, disiplin, jujur, dan
rasa ingin tahu. Kisi-kisi kuesioner nilai karakter peserta didik
seperti pada tabel 3.3 berikut ini:
Tabel 3.3. Kisi-kisi Kuesioner Nilai Karakter (Kelas Eksperimen)
No. Nilai Karakter Indikator No. Soal
1. Kerjasama a. Peserta didik terlibat dalam merangkai alat
praktikum
b. Peserta didik saling berdiskusi dengan teman
kelompok saat melakukan praktikum
c. Peserta didik andil dalam menyimpulkan hasil
praktikum
1,2,3
2. Tanggung jawab a. Peserta didik melaksanakan dan menyelesaikan
praktikum
b. Peserta didik berpartisipasi aktif mempelajari
materi praktikum yang dilakukan
c. Peserta didik membersihkan peralatan praktikum
4,5,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
No. Nilai Karakter Indikator No. Soal
3. Disiplin a. Peserta didik datang ke kelas praktikum tepat
waktu
b. Peserta didik mulai dan menyelesaikan praktikum
tepat waktu
c. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru
dengan seksama
7,8,9
4. Kejujuran a. Peserta didik mencatat data sesuai yang diamati
b. Peserta didik menyimpulkan hasil praktikum
berdasarkan data yang diamati
c. Peserta didik tidak mencontek data praktikum
kelompok lain
10,11,12
5. Rasa ingin tahu a. Peserta didik bertanya pada guru atau teman
b. Peserta mencari sumber lain selain yang telah
dipelajari
c. Peserta didik berkali-kali mencoba melakukan
pengukuran agar hasil yang diperoleh lebih valid
13,14,15
F. Analisis
1. Analisis data hasil belajar peserta didik
Soal pretest dan posttest terdiri dari masing – masing 10 butir
soal dimana 5 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal lainnya essay.
Skor maksimal untuk soal pilihan ganda yaitu nilai 1. Sedangkan skor
maksimal masing – masing soal essay disesuaikan dengan bobot soal.
Rubrik pemberian skor (rubrik skoring) telah ditetapkan seperti pada
tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 3.4. Rubrik skoring hasil belajar
No.
Item
Indikator Skor Skor
Maksimal
1a, 1b Peserta didik tidak menulis jawaban
Menulis jawaban tetapi masih ada kesalahan
(tergantung tingkat kesalahan)
Jawaban tuntas dan benar
0
1-3
4
4
2a, 2b Peserta didik tidak menulis jawaban
Menulis jawaban tetapi masih ada kesalahan
(tergantung tingkat kesalahan)
Jawaban tuntas dan benar
0
1-11
12
12
3 Peserta didik tidak menulis jawaban
Menulis jawaban tetapi masih ada kesalahan
(tergantung tingkat kesalahan)
Jawaban tuntas dan benar
0
1-4
5
5
4 Peserta didik tidak menulis jawaban
Menulis jawaban tetapi masih ada kesalahan
(tergantung tingkat kesalahan)
Jawaban tuntas dan benar
0
1-3
4
4
5 Peserta didik tidak menulis jawaban
Menulis jawaban tetapi masih ada kesalahan
(tergantung tingkat kesalahan)
Jawaban tuntas dan benar
0
1-9
10
10
Skor Total 35
Skor hasil belajar peserta didik yaitu jumlah skor setiap peserta
didik dibagi jumlah skor maksimal dikali seratus persen.
Skor hasil peserta didik =
x 100%
a. Untuk mengetahui apakah metode ceramah dan metode praktikum
dapat meningkatkan hasil belajar digunakan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
1) Uji-t dependen dengan tingkat signifikan α = 0,05, untuk
mengetahui hasil pretest dan posttest peserta didik dengan
menggunakan metode ceramah.
2) Uji-t dependen dengan tingkat signifikan α = 0,05, untuk
mengetahui hasil pretest dan posttest peserta didik dengan
menggunakan metode praktikum.
Statistiknya:
trel = ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√ ∑ – ∑
dimana
D = perbedaan antara skor tiap subyek = Xi1 – Xi2
N = jumlah pasang skor (jumlah pasangan)
Df = N - 1
Cara perhitungan dengan menggunakan SPSS. Bila hasil
perhitungan signifikan maka ada perbedaan antara pretest dan
posttest (ada peningkatan hasil belajar) dan bila tidak signifikan
maka tidak ada perbedaan antara pretest dan posttest (tidak ada
peningkatan hasil belajar).
b. Untuk membandingkan hasil belajar peserta didik yang diajarkan
dengan menggunakan metode ceramah dan metode praktikum
digunakan:
1) Uji-t independen dengan tingkat signifikan α = 0,05, untuk
mengetahui hasil pretest peserta didik yang diajarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
menggunakan metode ceramah dan peserta didik yang
diajarkan menggunakan metode praktikum
2) Uji-t independen dengan tingkat signifikan α = 0,05, untuk
mengetahui hasil posttest peserta didik yang diajarkan
menggunakan metode ceramah dan peserta didik yang
diajarkan menggunakan metode praktikum.
Karena n1 ≠ n2 maka statistik yang digunakan adalah:
t = ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√[
][
]
keterangan:
D = standar deviasi sampel
N = jumlah pasang skor (jumlah pasangan)
Df = (n1 – 1) + (n2 – 1) atau N - 2
Cara perhitungan dengan menggunakan SPSS. Adanya
perbedaan hasil belajar peserta didik yaitu antara peserta didik
yang diajarkan menggunakan metode ceramah dengan peserta
didik yang diajarkan menggunakan metode praktikum dapat dilihat
dari uji-t apakah signifikan atau tidak.
c. Untuk mengetahui peningkatan nilai karakter peserta didik kelas
eksperimen maka digunakan uji-t dependen. Uji-t tersebut
digunakan untuk mengetes satu kelompok yang dites dua kali yaitu
pretest dan posttest. Dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
trel = ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√ ∑ – ∑
dimana
D = perbedaan antara skor tiap subyek = Xi1 – Xi2
N = jumlah pasang skor (jumlah pasangan)
Df = N - 1
Cara perhitungan dengan menggunakan SPSS. Bila hasil
perhitungan signifikan maka ada perbedaan antara pretest dan
posttest (ada peningkatan hasil belajar) dan bila tidak signifikan
maka tidak ada perbedaan antara pretest dan posttest (tidak ada
peningkatan nilai karakter) (Suparno, 2014:86-88).
2. Analisis laporan praktikum kelompok
Untuk menilai laporan praktikum, peneliti membuat rubrik
pemberian skor (rubrik skoring) telah ditetapkan seperti pada tabel
dibawah ini.
Tabel 3.5. Rubrik Skoring Laporan Praktikum
No. Aspek Skor Keterangan
1. Judul percobaan 0
1
2
Judul percobaan tidak ditulis
Judul percobaan di tulis tapi tidak tepat/sesuai dengan
tema praktikum
Judul percobaan di tulis dan tepat
2. Tujuan
percobaan
2 Ditulis seperti pada petunjuk praktikum
3. Alat dan Bahan 1
2
Alat dan bahan ditulis namun tidak disertai dengan
jumlah
Alat dan bahan ditulis lengkap disertai dengan jumlah
dan ukuran.
4. Dasar teori 1
5
10
Memuat teori tetapi kurang relevan dengan materi
praktikum gaya
Memuat secara singkat teori yang relevan dengan
materi praktikum
Memuat secara lengkap teori yang relevan dengan
materi praktikum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
No. Aspek Skor Keterangan
5. Prosedur kerja 2
5
8
10
Ditulis seperti pada petunjuk praktikum (menggunakan
kata perintah)
Ditulis dengan menggunakan kata kerja bukan kata
perintah
Ditulis lengkap tanpa alur kerja
Ditulis lengkap beserta alur kerja
6. Data
pengamatan
0
5
Data ditulis tidak berdasarkan hasil pengamatan
Data ditulis berdasarkan hasil pengamatan
7. Diskusi dan
pembahasan
5
10
15
Membahas hasil pengamatan tanpa menghubungkan
dengan dasar teori
Menghubungkan hasil pengamatan dengan dasar teori
namun tidak lengkap
Menghubungkan hasil pengamatan dengan dasar teori
dan dilengkapi dengan data yang mengarah pada
simpulan
8. Kesimpulan 5
10
Simpulan sesuai dengan hasil praktikum tetapi tidak
mengarah pada tujuan praktikum
Simpulan sesuai dengan hasil dan mengarah pada
tujuan praktikum
Skor total 57
3. Analisis nilai karakter
Untuk mengetahui nilai karakter peserta didik, peneliti
menggunakan kuesioner nilai karakter. Mengukur nilai karakter
peserta didik, peneliti menggunakan alat pemodelan skala Likert yaitu
dengan kriteria sebagai berikut:
Sangat Setuju – Setuju – Tidak Setuju – Sangat Tidak Setuju
(5) (4) (2) (1)
Kuesioner berisi 15 pernyataan dengan 4 pilihan jawaban untuk
mengukur nilai karakter peserta didik. Hasil pengukuran berupa skor
atau angka. Skor butir pernyataan bersifat positif:
a. Skor untuk setiap peserta didik
Skor minimal = 1 x 15 = 15
Skor maksimal = 5 x 15 = 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Range = 75 – 15 = 60
b. Pembagian interval
Range dibagi dalam 4 interval, maka lebar interval yaitu 60 : 4 =
15
Skor ini dikualifikasikan menjadi empat kategori yaitu sangat
baik, baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Berdasarkan kategori
ini dapat ditentukan nilai karakter peserta didik. Penentuan kategori
hasil pengukuran dapat dilihat pada tabel 4 berikut.
Tabel 3.6. Kriteria Nilai Karakter Peserta Didik
No. Skor Peserta Didik Kategori
1. 61 – 75 Sangat baik
2. 46 – 60 Baik
3. 31 – 45 Kurang baik
4. 15 – 30 Sangat tidak baik
G. Prosedur Penelitian
Pada tahap awal penelitian, peneliti membuat proposal penelitian.
Didalam proposal peneliti merencanakan penelitian yang akan dilakukan.
Rencana yang telah disusun kemudian dipraktekkan oleh peneliti dalam
pembelajaran di kelas. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap refleksi. Secara rinci
tahap-tahap tersebut dijabarkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Untuk Kelas Eksperimen:
1. Tahap perencanaan
Perencanaan pelaksanaan penelitian meliputi:
a) Menghubungi sekolah yang akan dijadikan subjek penelitian
b) Berkonsultasi dengan guru mata pelajaran disekolah tempat
penelitian
c) Menentukan materi yang akan diajarkan
d) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
e) Menyusun dan menyiapkan instrumen penelitian
2. Tahap pelaksanaan
a. Peneliti mengadakan presensi kepada peserta didik
b. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran
c. Peneliti menggali pengetahuan awal peserta didik mengenai materi
gaya dan percepatan dengan memberikan soal pretest
d. Peneliti mengarahkan peserta didik untuk melakukan percobaan
sub materi pokok gaya dan percepatan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
i) Peserta didik dibagi menjadi 7 kelompok (tiap kelompok
anggotanya 5 peserta didik).
ii) Masing-masing peserta didik mendapatkan petunjuk
praktikum.
iii) Masing-masing kelompok melakukan praktikum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
iv) Setelah semua kelompok melakukan praktikum,
kemudiansemua kelompok berdiskusi dan mengumpulkan
laporan sementara kemudian peneliti menyimpulkan kembali
materi gaya sehingga peserta didik menjadi paham.
e. Peneliti menggali pengetahuan akhir peserta didik mengenai
materi gaya dengan memberikan soal posttest
3. Tahap pengamatan
Dalam penelitian tindakan kelas, peneliti dapat melakukan
pengamatan terhadap peserta didik seperti:
a. Antusias peserta didik dalam pembelajaran praktikum.
b. Keaktifan peserta didik dalam percobaan.
c. Ketelitian peserta didik dalam menentukan hasil.
d. Kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan percobaan.
e. Hubungan kerjasama antar peserta didik dalam kelompok.
f. Sikap peserta didik dalam memperhatikan langkah-langkah
percobaan.
g. Keterampilan peserta didik dalam membuat laporan.
4. Tahap refleksi
Tahap refleksi merupakan evaluasi terhadap keberhasilan dan
pencapaian tujuan penelitian. Sehingga dapat dijadikan pedoman untuk
memperbaiki proses pembelajaran sebelumnya untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Untuk Kelas Kontrol:
1. Tahap perencanaan
Perencanaan pelaksanaan penelitian meliputi:
a) Menghubungi sekolah yang akan dijadikan subjek penelitian
f) Berkonsultasi dengan guru mata pelajaran disekolah tempat
penelitian
g) Menentukan materi yang akan diajarkan
h) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
i) Menyusun dan menyiapkan instrumen penelitian
2. Tahap pelaksanaan
a. Peneliti mengadakan presensi kepada peserta didik
b. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran
c. Peneliti menggali pengetahuan awal peserta didik mengenai materi
gaya dengan memberikan soal pretest
d. Peneliti mengarahkan peserta didik untuk memperhatikan
penjelasan materi tentang gaya
e. Peneliti meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan, dan penyimpulan materi
f. Peneliti menggali pengetahuan akhir peserta didik mengenai
materi gaya dengan memberikan soal posttest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3. Tahap pengamatan
Dalam penelitian tindakan kelas, peneliti dapat melakukan
pengamatan terhadap peserta didik seperti:
a. Antusias peserta didik dalam pembelajaran dikelas.
b. Keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
c. Ketelitian peserta didik dalam mengerjakan tugas.
d. Kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan tugas.
e. Hubungan kerjasama antar peserta didik dalam kelompok.
f. Sikap peserta didik dalam memperhatikan penjelasan peneliti.
h. Keterampilan peserta didik dalam menyampaikan pendapatnya.
4. Tahap refleksi
Tahap refleksi merupakan evaluasi terhadap keberhasilan dan
pencapaian tujuan penelitian, sehingga dapat dijadikan pedoman untuk
memperbaiki proses pembelajaran sebelumnya untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB IV
DATA DAN ANALISA DATA
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan pada peserta didik kelas VIII A dan peserta
didik kelas VIII B SMP N I Wanukaka, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi
Nusa Tenggara Timur, dan dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2016 dengan
tanggal 29 Juli 2016. Penelitian ini dilaksanakan diluar jam pembelajaran
fisika.
Pelajaran fisika untuk kelas VIII A dan kelas VIII B dilaksanakan
sekali dalam seminggu. Untuk kelas VIII A pelajaran fisika diajarkan pada
hari Jumat dengan alokasi waktu 2 x 40 menit, sedangkan untuk kelas VIII
B pelajaran fisika diajarkan pada hari selasa dengan alokasi waktu 2 x 40
menit.
1. Persiapan penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan
instrument-instrument yang akan digunakan pada saat penelitian.
Intstrument penelitian yang digunakan terdiri dari instrument
perangkat pembelajaran dan instrument pengambilan data. Instrument
perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, LKS, dan alat
praktikum seperti neraca pegas, beban, dan balok besi, sedangkan
instrument pengambilan data terdiri dari soal pretest, soal posttest, dan
kuesioner nilai karakter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Selain mempersiapkan beberapa instrument diatas, pada tanggal
14 Juli 2016 peneliti menemui pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga (PPO) Kabupaten Sumba Barat untuk mengantarkan surat
ijin penelitian dan meminta surat rekomondasi untuk melaksanakan
penelitian di SMP N I Wanukaka.
Setelah memperoleh surat rekomondasi dari Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga, pada tanggal 18 Juli 2016 peneliti
mengantarkan surat rekomondasi tersebut kepada Kepala SMP N I
Wanukaka. Kepala Sekolah langsung memberikan ijin untuk
melakukan penelitian di sekolah tersebut dan memberikan waktu
kepada peneliti untuk terus melakukan penelitian sampai tujuan dari
penelitian benar-benar tercapai. Kepala Sekolah menjelaskan situasi
dan kondisi sekolah kepada peneliti seperti jumlah kelas, jumlah siswa,
dan jumlah guru, serta fasilitas sekolah lainnya (terutama laboratorium
fisika).
Setelah bertemu dengan Kepala Sekolah, peneliti kemudian
bertemu dengan guru mata pelajaran fisika, yaitu Dewi Baba Kaddi.
Beliau sempat melihat proposal yang telah disusun oleh peneliti,
menanyakan kesiapan instrument penelitian dan menanyakan peneliti
membutuhkan berapa kelas yang menjadi objek penelitian. Kemudian
beliau menjelaskan bahwa kelas VIII dibagi menjadi tiga kelas yaitu
kelas VIII A, kelas VIII B, dan kelas VIII C. Beliau menganjurkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
kepada peneliti untuk melakukan penelitian di kelas VIII A dan kelas
VIII B.
2. Selama pelaksanaan penelitian
a. Kelas kontrol (kelas VIII A)
Berikut rincian kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas
VIII A (kelas kontrol) seperti pada tabel :
Tabel 4.1. Rincian Kegiatan Penelitian di kelas VIII A (kelas kontrol).
No. Hari / Tanggal Waktu Kegiatan
1. Kamis, 28 Juli
2016
08.00 Peneliti didampingi oleh guru pamong
berkenalan dengan peserta didik
dilanjutkan dengan pelaksanaan pretest
dan pengisian kuesioner nilai karakter.
2. Jumat, 5 Agustus
2016
10.55 – 12.15 Peneliti mengajarkan materi tentang
gaya dengan menggunakan metode
ceramah.
3 Jumat, 12 Agustus
2016
10.55 – 12.15 Peneliti mengajarkan materi tentang
gaya gesek gaya berat dengan
menggunakan metode ceramah. Peneliti
bersama peserta didik membahas soal
tentang gaya gesek dan gaya berat.
4. Jumat, 19 Agustus
2016
10.55 – 12.15 Peneliti melaksanakan posttest dan
membagikan kuesioner nilai karakter
serta peneliti langsung berpamitan
dengan peserta didik.
Penelitian tidak berjalan sesuai rencana karena alasan sebagai berikut:
1) Total keseluruhan peserta didik di kelas VIII A adalah 35 peserta
didik
Pada saat pretest 5 peserta didik tidak masuk sekolah
2) Pada saat mengajar dikelas 5 peserta didik tidak masuk sekolah
3) Pada saat posttest 4 peserta didik tidak masuk sekolah.
Adapun proses pelaksanaan penelitian dapat dijelaskan sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Pertemuan pertama:
Pertemuan pertama pada hari kamis tanggal 28 Juli 2016.
Pada pertama ini, proses belajar mengajar di sekolah SMP N I
Wanukaka belum aktif dilaksanakan. Menurut keterangan pihak
sekolah, belum diadakan rapat guru mengenai pembagian tugas
guru dan jadwal mata pelajaran. Selain itu, peserta didik bersama
guru masih mengadakan pembersihan lingkungan sekolah seperti
memperbaiki pagar sekolah, memperbaiki kelas yang rusak,
mengecat ulang dinding sekolah dan pagar sekolah.
Saat tiba disekolah pada pukul 07.00 WIB, peneliti
berkonsultasi dengan guru pamong mengenai pelaksanaan pretest.
Guru pamong memberi saran untuk melakukan pretest pada jam
08.00 WIB dengan alasan karena pagi peserta didik masih
memiliki minat dan semangat dalam mengerjakan soal. Oleh sebab
itu, peneliti melaksanakan pretest pada hari Kamis, 28 Juli 2016
dalam pertemuan pertama dan proses belajar mengajar diadakan
pada pertemuan kedua.
Pada waktu yang telah ditentukan, peneliti bersama guru
pamong menuju ke kelas VIII A. Sesampai di kelas guru
memperkenalkan peneliti kepada peserta didik dan menyampaikan
tujuan kedatangan peneliti ke SMP N I Wanukaka. Guru pamong
juga menyampaikan bahwa peneliti akan pretest dan meminta
peserta didik untuk menjawabnya dengan jujur. Setelah itu, guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
pamong memberikan kesempatan kepada peneliti untuk
memperkenalkan diri lagi dan menyampaikan tujuan kedatangan
peneliti di sekolah tersebut kemudian dilanjutkan dengan
penyampaian kegiatan yang akan dilakukan pada hari tersebut.
Setelah memperkenalkan diri, peneliti membagikan soal
pretest kepada peserta didik. Ketika semua peserta didik sudah
mendapatkan soal, peneliti meminta peserta didik untuk
mengerjakan soal tersebut. Selama pelaksanaan pretest, hampir
semua peserta didik tampak kebingungan dalam mengerjakan soal
pretest. Beberapa siswa terlihat melamun, menyontek, dan bertanya
kepada teman dan peneliti menegur mereka untuk mengerjakan
sendiri-sendiri. Setelah mengerjakan soal pretest. Kegiatan
penelitian pada hari pertama di kelas VIII A berlangsung selama
2 jam. Setelah melaksanakan pretest peneliti menyampaikan
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan
berikutnya. Sebelum mengakhiri pertemuan, peneliti
menyampaikan terima kasih atas partisipasi peserta didik dalam
pelaksanaan pretest.
Pertemuan kedua:
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 5
Agustus 2016. Pada pertemuan kedua ini, kegiatan yang dilakukan
adalah menyampaikan materi yang berkaitan dengan Gaya. Peneliti
mengajar dikelas VIII A selama 2 x 40 menit dimulai dari jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
09.35 WIB dan berakhir pada 10.55 WIB dengan menggunakan
metode ceramah aktif. Pada kegiatan awal pembelajaran peneliti
memberi salam dan mengabsen peserta didik.
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan penjelasan mengenai
gaya. Sebelum menjelaskan pengertian gaya, peneliti menanyakan
pengertian gaya kepada peserta didik menurut pendapat mereka
masing-masing. Ada beberapa peserta didik yang menjawab
pertanyaan dari peneliti. Peneliti menjelaskan besaran dan satuan
gaya serta alat yang digunakan untuk mengukur gaya.
Peneliti menjelaskan gaya di bagi menjadi dua jenis yaitu
gaya sentuh dan gaya tak sentuh. Peneliti meminta peserta didik
menyebutkan gaya – gaya yang termasuk dalam gaya sentuh dan
tak sentuh. Beberapa siswa menyebutkan gaya-gaya yang termasuk
gaya sentuh dan tak sentuh. Kemudian peneliti menanggapi
jawaban peserta didik dan menjelaskan gaya-gaya yang termasuk
dalam gaya sentuh dan tak sentuh. Peneliti menjelaskan cara
mengukur gaya dan pengaruh gaya pada suatu benda. Peneliti
menjelaskan pengertian resultan gaya dan jenis-jenis resultan gaya.
Penjelasan mengenai resultan gaya harus diulang beberapa kali
karena beberapa peserta didik belum memahami apa yang
disampaikan oleh peneliti.
Setelah menjelaskan semua materinya, peneliti memberikan
soal kepada peserta didik untuk di kerjakan sendiri kalau tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
bisa boleh bertanya kepada teman semejanya. Saat peserta didik
mengerjakan soal peneliti berkeliling untuk mengecek, beberapa
peserta didik terlihat tidak mengerjakan dan beberapa terlihat
melamun. Ketika peneliti bertanya kepada peserta didik yang tidak
mengerjakan soal, mereka menjawab belum terlalu paham materi
yang telah disampaikan peneliti.
Peneliti meminta perwakilan peserta didik untuk
mengerjakan soal tersebut didepan dan mejelaskan jawabannya
kepada teman-temannya. Peneliti menanggapi jawaban peserta
didik tersebut. Karena ada beberapa peserta didik yang belum
memahami materi yang disampaikan peneliti maka peneliti
berinisiatif menjelaskan ulang materi yang tidak dimengerti oleh
peserta didik tersebut diluar jam pembelajaran. Diakhir kegiatan
pembelajaran, peneliti meminta peserta didik untuk menyampaikan
hal-hal yang telah dipelajari.
Pertemuan ketiga:
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari jumat tanggal 12
Agustus 2016. Pada pertemuan ini, peneliti menyampaikan materi
mengenai gaya gesek dengan menggunakan metode ceramah aktif.
Peneliti membuka kegiatan dengan memberi salam dan mengabsen
peserta didik. Peneliti mereview kembali materi yang telah
disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Peneliti melanjutkan
materi tentang gaya gesek. Peneliti menanyakan kepada peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
didik mengenai pengertian gaya gesek. Karena peserta didik tidak
memiliki buku pegangan akhirnya mereka menjawab pertanyaan
peneliti sesuai dengan pemahaman mereka sendiri. Kemudian
peneliti menanggapi jawaban peserta didik sesuai dengan jawaban
yang benar.
Peneliti menjelaskan bahwa gaya gesek ada dua jenis yaitu
gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Peneliti menanyakan
perbedaan gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Namun peserta
didik dalam tidak dapat menjawab pertanyaan peneliti. Peneliti
menjelaskan perbedaan dari kedua jenis gaya gesek tersebut.
Peneliti menjelaskan cara mengatasi gaya gesek, keuntungan dan
kerugian adanya gaya gesek. Kemudian peneliti memberikan
contoh lain dari gaya gesek yang merugikan dan yang
menguntungkan. Beberapa peserta didik menyebutkan contoh lain
gaya gesek yang merugikan dan menguntungkan sesuai dengan
yang mereka alami. Peneliti menganggapi jawaban peserta didik.
Peneliti menanyakan perbedaan berat dan massa dari suatu
benda. Peserta didik belum bisa membedakan antara berat dan
massa. Peneliti menjelaskan perbedaan berat dan massa suatu
benda secara berulang kali sampai peserta didik memahami dengan
benar. Peneliti menjelaskan pengertian gaya berat, persamaan gaya
berat, dan gaya yang bekerja pada benda diam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Peneliti memberikan contoh soal mengenai gaya berat. Pada
penerapan persamaan gaya berat, peneliti harus menjelaskan secara
perlahan dan berulang kali hingga peserta didik bisa mengerjakan
soal mengenai gaya berat. Kemudian peneliti memberikan tugas
kepada peserta yang harus diselesaikan dalam kelas. Namun
peserta didik belum bisa mengerjakan soal tersebut karena peserta
didik memiliki kendala yaitu mereka belum bisa menyelesaikan
soal perkalian dan pembagian.
Peneliti mengajarkan cara pemabagian dan perkalian. Namun
waktu untuk mata pelajaran fisika sudah selesai akhirnya
memberikan soal sebagai PR dan harus dikumpulkan pada
pertemuan selanjutnya. Pada akhir pertemuan peneliti bersama
peserta didik membuat kesimpulan. Peneliti memberitahu peserta
didik pada pertemuan berikutnya diadakan posttest dan
menyampaikan pesan peserta didik harus mempelajari semua
materi yang sudah diajarkan dari awal pertemuan hingga akhir.
Pertemuan keempat:
Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari jumat tanggal 19
Agustus 2016. Pada pertemuan ini, peneliti melaksanakan posttest
dan pembagian kuesioner terakhir. Sebelum melaksanakan posttest,
peneliti mereview kembali materi dari awal pertemuan hingga
akhir pertemuan dan memberi waktu 10 menit kepada peserta didik
untuk belajar. Setelah itu, peneliti menyuruh peserta didik untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
mengumpulkan semua catatan mengenai fisika di meja guru. Dan
yang ada di meja peserta didik hanya peralatan tulis dan kertas
kosong. Peneliti meminta kepada peserta didik untuk mengerjakan
soal dengan jujur dan tenang serta membaca soal dengan teliti.
Peneliti membagikan soal posttest kepada peserta didik. Saat
mengerjakan soal posttest, semua peserta didik didik terlihat serius
dan antusias dalam mengerjakan soal. Tidak ada peserta didik yang
bermain-main, tanya teman ataupun melamun seperti pada saat
pretest.
Diakhir kegiatan, peneliti mengucapkan terima kasih kepada
peserta didik kelas VIII A atas partisipasinya selama kegiatan
penelitian berlangsung. Peneliti sekaligus berpamitan kepada
peserta didik dan menyampaikan bahwa kegiatan penelitian di
SMP N I Wanukan telah berakhir. Kegiatan ditutup dengan makan-
makan bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
b. Kelas Eksperimen (kelas VIII B)
Berikut rincian kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas
VIII B (kelas eksperimen) seperti pada tabel :
Tabel 4.2. Rincian Kegiatan Penelitian di kelas VIII B (kelas eksperimen).
No. Hari / Tanggal Waktu Kegiatan
1. Jumat, 29 Juli 2016 08.00 Peneliti didampingi oleh guru pamong
berkenalan dengan peserta didik
dilanjutkan dengan pelaksanaan pretest
dan pengisian kuesioner nilai karakter
serta membagi peserta dalam kelompok.
2. Selasa, 2 Agustus
2016
09.35 –
10.55
Peneliti mengajarkan materi gaya dengan
menggunakan metode praktikum.
3. Selasa, 09 Agustus
2016
09.35 –
10.55
Peneliti mengajarkan materi gaya gesek
dan gaya berat dengan menggunakan
metode praktikum.
4. Sabtu, 20 Agustus
2016
09.35 –
10.55
Peneliti melaksanakan posttest dan
membagikan kuesioner nilai karakter serta
peneliti langsung berpamitan dengan
peserta didik.
Penelitian tidak berjalan sesuai rencana karena alasan sebagai berikut:
1) Total keseluruhan peserta didik di kelas VIII B adalah 35peserta
didik
Pada saat pretest 4 peserta didik tidak masuk sekolah
2) Pada saat melakukan praktikum 6 peserta didik tidak aktif dalam
kelompok praktikum.
3) Pada saat posttest 5 peserta didik tidak masuk sekolah.
Adapun proses pelaksanaan penelitian dapat dijelaskan sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Pertemuan pertama:
Pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari jumat tanggal
29 Juli 2016. Pertemuan pertama dimulai pada jam 08.00 WIB,
peneliti bersama guru pamong melaksanakan pretest di kelas VIII
B. Seperti di kelas VIII A, guru pamong memperkenalkan peneliti
kepada peserta didik dan menyampaikan tujuan kedatangan
peneliti di sekolah tersebut. Guru pamong memberikan waktu
seluruhnya kepada peneliti dan guru pamong kembali ke kantor.
Peneliti memperkenalkan diri ulang kepada peserta didik dan
menyampaikan tujuan kedatangan peneliti di sekolah tersebut.
Peneliti membagi soal pretest kepada peserta didik dan
mengingatkan peserta didik untuk mengerjakan soal dengan jujur.
Ada beberapa yang melamun, kerja sama, dan saling bertanya
sehingga menimbulkan keributan kelas dan peneliti menegur
mereka. Setelah mengerjakan soal tersebut peneliti mengumpulkan
lembar jawaban peserta didik. Peneliti membagi lembar kuesioner
nilai karakter peserta didik dan menjelaskan cara pengisian lembar
kuesioner tersbut.
Kemudian peserta didik mengisi lembar kuesioner tersebut
sesuai dengan yang dijelaskan oleh peneliti. Selanjutnya peneliti
mengumpulkan lembar kuesioner nilai karakter peserta didik.
Peneliti menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada
pertemuan selanjutnya. Sebelum mengakhiri pertemuan peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
menyampaikan terima kasih atas partisipasi peserta didik dalam
pelaksanaan pretest tersebut.
Pertemuan kedua:
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa tanggal 2
Agustus 2016. Namun sebelum melaksanakan pertemuan kedua
peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
pertemuan tersebut. Pada hari senin, peneliti menemui guru
pamong untuk berkonsultasi mengenai materi gaya, memastikan
alat-alat yang dibutuhkan dalam praktikum, dan memastikan
jadwal mengajar. Setelah mengecek semuanya, beliau memberikan
kesempatan mengajar kepada peneliti sesuai dengan jadwal
mengajarnya. Kemudian peneliti masuk di kelas VIII B dan
membagi mereka dalam kelompok. karena jumlah peserta didik
ada 35 orang maka terbentuklah 7 kelompok dengan jumlah 5
orang dalam setiap kelompok.
Pada hari selasa, peneliti mengajar di kelas VIII B selama 2 x
40 menit mulai dari jam 10.55 WIB dan berakhir pada jam 12.15
WIB. Peneliti mengajar di kelas VIII B dengan menggunakan
metode praktikum. Peneliti membuka kegiatan pembelajaran
dengan memberi salam dan mengabsen peserta didik dan meminta
peserta untuk duduk berdasarkan kelompok. 30 menit pertama
peneliti gunakan untuk menjelaskan seluruh rangkaian kegiatan
yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran. Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
menjelaskan sedikit materi gaya seperti pengertian gaya, macam-
macam gaya, cara mengukur gaya, dan resultan gaya.
Peneliti menyampaikan cara kerja dalam pelaksanaan
praktikum kepada setiap kelompok dan membagikan LKS dan alat
yang digunakan untuk setiap kelompok. Peneliti memberikan
waktu kepada peserta didik untuk membaca LKS dan
mempraktekkannya sendiri berdasarkan cara kerjanya. Dalam
pelaksanaan praktikum peserta didik sangat kebingungan karena
mereka belum bisa membaca skala yang terdapat pada neraca
pegas sehingga peneliti harus menjelaskan cara membaca skala
pada neraca secara berulang-ulang kali sampai peserta didik bisa
membaca skala pada neraca pegas.
Walaupun sempat memiliki kendala, peneliti sangat senang
karena melihat antusias peserta didik dalam melakukan praktikum
tersebut. Dimana praktikum tersebut merupakan pengalaman baru
untuk mereka. Setelah melaksanakan praktikum, peneliti
menjelaskan cara pembuatan laporan praktikum.
Setelah masing - masing kelompok selesai melakukan
praktikum, mereka memulai menyusun laporan praktikum dengan
berdiskusi kelompok. Pada proses diskusi ini masing - masing
kelompok bekerjasama dengan temannya untuk membuat
kesimpulan dari praktikum. Perbedaan pendapat yang banyak
terjadi pada setiap kelompok mengawali peserta didik untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
berfikir lebih dalam lagi tentang hasil praktikum. Dalam sela-sela
diskusi, peneliti mengingatkan agar mengaitkan hasil praktikum
dengan materi yang berkaitan. Sehinga peserta didik mengkaji
materi yang telah mereka peroleh.
Karena kekurangan waktu penelitian tidak sesuai dengan
rencana yang telah dibuat. Peneliti meminta masing-masing
kelompok mengumpulkan laporan praktikum pada pertemuan
berikutnya.
Pertemuan ketiga:
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari selasa tanggal 9
Agustus 2016. Pada pertemuan ketiga ini, peneliti melaksanakan
praktikum mengenai gaya gesek. Peneliti membuka kegiatan
pembelajaran dengan memberikan salam dan mengabsen kehadiran
peserta didik. Sebelum memulai praktikum yang kedua, peneliti
meminta setiap ketua kelompok untuk mengumpulkan laporan
praktikum I. 1 jam pertama peneliti menjelaskan materi gaya gesek
yang terdiri dari pengertian gaya gesek, jenis – jenis gaya gesek,
cara mengurangi gaya gesek, keuntungan dan kerugian gaya gesek,
pengertian gaya berat, dan gaya yang bekerja pada benda diam.
Peneliti memberikan contoh soal gaya berat. Peneliti menjelaskan
cara kerja dan membagikan LKS untuk setiap kelompok. Karena
alat praktikum yang dimiliki terbatas, yaitu hanya dua buah balok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
besi sedangkan ada tujuh kelompok maka praktikum dibagi dalam
4 tahap.
Pada tahap pertama, dua kelompok melakukan praktikum
terlebih dahulu dengan praktikum mengenai gaya gesek. Dimana
salah satu anggota kelompok menambahkan beban sedikit demi
sedikit pada neraca pegas sampai balok tersebut bergerak.
Sedangkan anggota kelompok yang lain bertugas memperhatikan
pergerakan balok dan mencatat skala yang terbaca pada neraca
pegas. Saat dua kelompok tahap pertama melakukan praktikum,
lima kelompok lainnya memperhatikan praktikum yang dilakukan
oleh dua kelompok tersebut.
Gambar 2. Pelaksanaan praktikum tahap I
Ketika dua kelompok pada tahap pertama selesai
melaksanakan praktikum, praktikum dilanjutkan oleh dua
kelompok berikutnya. Kelompok tersebut melakukan hal yang
sama dan cepat menyelesaikan praktikum tersebut karena mereka
sudah memperhatikan cara kerja kelompok sebelumnya. Kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
yang sudah melakukan praktikum melanjutkan dengan menjawab
soal yang terdapat pada LKS dan membuat laporan praktikum.
Gambar 3. Pelaksanaan praktikum tahap II
Ketika dua kelompok pada tahap kedua selesai melaksanakan
praktikum, praktikum dilanjutkan oleh dua kelompok berikutnya.
Kelompok tersebut melakukan hal yang sama dan cepat
menyelesaikan praktikum tersebut karena mereka sudah
memperhatikan cara kerja kelompok sebelumnya. Kelompok yang
sudah melakukan praktikum melanjutkan dengan menjawab soal
yang terdapat pada LKS dan membuat laporan praktikum. Setelah
tahap ketiga selesai melaksanakan praktikum waktu untuk kegiatan
belajar mengajar sudah selesai. Kemudian peneliti meminta waktu
sekitar 20 menit untuk melanjutkan kegiatan praktikum tersebut
dan peserta didik pun setuju. Kegiatan praktikum dilanjutkan oleh
satu kelompok terakhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Gambar 4. Pelaksanaan praktikum tahap III
Pada tahap keempat, praktikum dilakukan oleh satu
kelompok terakhir. Peneliti melihat pada kelompok terakhir tidak
seantusias seperti kelompok – kelompok sebelumnya. Hal ini
dikarenakan kelompok yang terakhir ini sudah melihat praktikum
yang di lakukan kelompok sebelumnya.
Gambar 5. Pelaksaan praktikum tahap IV
Setelah masing - masing kelompok selesai melakukan
praktikum,mereka memulai menyusun laporan praktikum dengan
berdiskusi kelompok. Pada proses diskusi ini masing - masing
kelompok bekerjasama dengan temannya untuk membuat
kesimpulan dari praktikum. Perbedaan pendapat yang banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
terjadi pada setiap kelompok mengawali peserta didik untuk
berfikir lebih dalam lagi tentang hasil praktikum. Dalam sela-sela
diskusi, peneliti mengingatkan agar mengaitkan hasil praktikum
dengan materi yang berkaitan. Sehingga peserta didik mengkaji
materi yang telah mereka peroleh. Peneliti meminta masing-masing
kelompok mengumpulkan laporan praktikum pada pertemuan
berikutnya. Kemudian beberapa peserta didik merapikan alat-alat
praktikum kemudian pulang karena waktu yang ditentukan sudah
habis.
Pertemuan keempat:
Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 20
Agustus 2016, karena kebetulan pada hari sabtu tidak ada guru
yang mengajar di kelas VIII B. Pertemuan keempat ini, peneliti
melaksanakan posttest dan pembagian kesioner terakhir. Sebelum
melaksanakan posttest, peneliti mereview kembali materi dari awal
pertemuan hingga akhir pertemuan dan memberi waktu 10 menit
kepada peserta didik untuk belajar dan meminta masing – masing
kelompok mengumpulkan laporan praktikum. Setelah itu, peneliti
menyuruh peserta didik untuk mengumpulkan semua catatan
mengenai fisika di meja guru. Dan yang ada di meja peserta didik
hanya peralatan tulis dan kertas kosong. Peneliti meminta kepada
peserta didik untuk mengerjakan soal dengan jujur dan tenang serta
membaca soal dengan teliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Peneliti membagikan soal posttest kepada peserta didik. Saat
mengerjakan soal posttest, semua peserta didik didik terlihat serius
dan antusias dalam mengerjakan soal. Tidak ada peserta didik yang
bermain-main, tanya teman ataupun melamun seperti pada saat
pretest. Setelah pelaksanaan posttest, peneliti membagikan
kuesioner nilai karakter untuk kelas kontrol dan menjelaskan
kembali cara pengisiannya. Namun saat itu waktu untuk pelajaran
fisika telah selesai tapi peneliti meminta waktu tambahan sekitar
30 menit kepada peserta dan peserta didik menyetujuinya. Waktu
untuk pengisian kuesioner dilanjutkan lagi. Peserta didik diminta
untuk mengisi kuesioner tersebut dengan jujur.
Diakhir kegiatan, peneliti mengucapkan terima kasih kepada
peserta didik kelas VIII B atas partisipasinya selama kegiatan
penelitian berlangsung. Peneliti sekaligus berpamitan kepada
peserta didik dan menyampaikan bahwa kegiatan penelitian di
SMP Negeri I Wanukaka telah berakhir. Kegiatan ditutup dengan
makan-makan bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
B. Data dan Analisis Data
1. Hasil belajar peserta didik
a. Analisis data pretest dan posttes peserta didik kelas kontrol
Tidak semua peserta didik kelas kontrol dapat dijadikan
semua sampel dalam penelitian ini karena ada beberapa peserta
didik yang tidak mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dari awal
hingga akhir. Jadi dari 35 peserta didik kelas kontrol, yang dapat
dijadikan sampel adalah 30 peserta didik. Dibawah ini disajikan
tabel nilai pretest dan posttest peserta didik yang mengikuti seluruh
rangkaian dari awal hingga akhir penelitian. Untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar peserta didik kelas kontrol, peneliti
melakukan uji test-t pada pretest dan posttest peserta didik. Data
pretest dan posttest peserta didik kelas kontrol dapat dilihat pada
tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3. Data pretest dan posttest peserta didik kelas kontrol.
No. Urut Peserta Didik Nilai Pretest Nilai Posttest
A1 7.5 20.0
A2 22.5 65.0
A3 20.0 47.5
A4 25.0 32.5
A5 22.5 20.0
A6 15.0 25.0
A7 22.5 32.5
A8 15.0 22.5
A9 25.0 55.0
A10 17.5 45.0
A11 30.0 75.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
No. Urut Peserta Didik Nilai Pretest Nilai Posttest
A12 25.0 32.5
A13 26.3 67.5
A14 20.0 77.5
A15 25.0 37.5
A16 20.0 25.0
A17 7.5 30.0
A18 17.5 37.5
A19 30.0 72.5
A20 15.0 15.0
A21 22.5 67.5
A22 17.5 35.0
A23 20.0 42.5
A24 17.5 25.0
A25 20.0 40.0
A26 17.5 20.0
A27 17.5 30.0
A28 17.5 25.0
A29 31.3 47.5
A30 30.0 35.0
Rata-rata 20,67 40,08
Data pretest dan posttest diuji dengan program SPSS dengan
analisis Paired Sample Test untuk kelompok dependen atau satu
kelompok yang diuji dua kali. Hasil SPSS data pretest dan posttest
kelas kontrol adalah sebagai berikut:
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Hasil
Belajar
Pretest 20.670 30 5.9020 1.0775
posttest 40.083 30 18.2474 3.3315
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Hasil
Belajar
pretest –
posttest -19.4133 15.7196 2.8700 -25.2831 -13.5435 -6.764 29 .000
Selisih mean pretest dan posttest adalah -19,4133. Uji-t
menguji HO = µpretest = µposttest, memberikan nilai t = -6,764 dengan
derajat kebebasan 30-1 = 29. Output SPSS memberikan nilai p =
0,000 dengan level signifikan α = 0,05. Karena p = 0,000 < α =
0,05 maka signifikan. Dapat disimpulkan nilai pretest dan posttest
berbeda. Jadi, metode ceramah dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik
b. Analisis data pretest dan posttest peserta didik kelas eksperimen
Tidak semua peserta didik kelas eksperimen dapat dijadikan
semua sampel dalam penelitian ini karena ada beberapa peserta
didik yang tidak mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dari awal
hingga akhir. Jadi dari 35 peserta didik kelas VIII B, yang dapat
dijadikan sampel adalah 29 peserta didik. Dibawah ini disajikan
tabel nilai pretest dan posttest peserta didik yang mengikuti seluruh
rangkaian dari awal hingga akhir penelitian. Untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar peserta didik kelas eksperimen, peneliti
melakukan uji test-t pada pretest dan posttest peserta didik. Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
pretest dan posttest peserta didik kelas eksperimen dapat dilihat
pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4. Data Pretest Dan Posttest Peserta Didik Kelas Eksperimen.
No. Urut Peserta Didik Nilai Pretest Nilai Posttest
A1 22.5 27.5
A2 70.0 97.5
A3 17.5 37.5
A4 30.0 25.0
A5 52.5 92.5
A6 20.0 75.0
A7 45.0 87.5
A8 27.5 60.0
A9 12.5 60.0
A10 15.0 25.5
A11 25.0 50.0
A12 20.0 70.0
A13 7.5 22.5
A14 32.5 90.0
A15 15.0 25.0
A16 10.0 50.0
A17 10.0 27.5
A18 35.0 50.0
A19 20.0 65.0
A20 12.5 25.5
A21 22.5 42.5
A22 35.0 85.0
A23 25.0 85.0
A24 15.0 45.0
A25 25.0 42.5
A26 15.0 18.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
No. Urut Peserta Didik Nilai Pretest Nilai Posttest
A27 22.5 42.5
A28 12.5 45.0
A29 17.5 30.0
Rata-rata 23,79 51,70
Data pretest dan posttest diuji dengan program SPSS dengan
analisis Paired Sample Test untuk kelompok dependen atau satu
kelompok yang diuji dua kali. Hasil SPSS data pretest dan posttest
kelas kontrol adalah sebagai berikut:
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Hasil
Belajar
Pretest 23.793 29 13.7032 2.5446
Posttest 51.707 29 24.5464 4.5582
Paired Samples Test
Paired Differences
t Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Hasil
Belajar
pretest –
posttest -27.9138 17.8050 3.3063 -34.6865 -21.1411 -8.443 28 .000
Hasil SPSS menunjukkan nilai t = -8,443 dengan nilai p =
0,000 dengan level signifikan α = 0,05. Karena p = 0,000 < α =
0,05 maka signifikan. Dapat disimpulkan bahwa nilai pretest dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
posttest berbeda. Jadi metode praktikum dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
c. Analisis data pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen
Untuk mengetahui hasil belajar awal peserta didik, peneliti
membandingkan hasil pretest kelas kontrol dan hasil pretest kelas
eksperimen. Hasil tes uji-T untuk 2 kelompok independen dengan
SPSS sebagai berikut:
Group Statistics
Skor N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Grup 1 30 20.670 5.9020 1.0775
2 29 23.793 13.7032 2.5446
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
grup Equal variances
assumed 7.582 .008 -1.144 57 .258 -3.1231 2.7308 -8.5914 2.3452
Equal variances
not assumed
-1.130 37.770 .266 -3.1231 2.7634 -8.7184 2.4722
Dari output SPSS diperoleh nilai t = -1,144 dan nilai p =
0,258 dengan α = 0,05. Karena nilai p = 0,258 > α = 0,05 maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
tidak signifikan. Berarti hasil belajar awal peserta didik kelas
kontrol dan peserta didik kelas eksperimen sama.
d. Analisis data posttest kelas VIII A dan kelas VIII B
Untuk mengetahui hasil belajar akhir peserta didik, peneliti
membandingkan hasil posttest kelas kontrol dan hasil posttest kelas
eksperimen. Hasil tes uji-T untuk 2 kelompok independen dengan
SPSS sebagai berikut:
Group Statistics
Skor N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Grup K 30 40.083 18.2474 3.3315
Eks. 29 51.707 24.5464 4.5582
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Grup Equal variances
assumed 3.723 .059 -2.069 57 .043 -11.6236 5.6179 -22.8731 -.3740
Equal variances
not assumed
-2.059 51.669 .045 -11.6236 5.6459 -22.9545 -.2926
Standar deviasi sering disebut simpangan baku, dimana dapat
menggambarkan seberapa besar perbedaan nilai sampel terhadap
rata-ratanya. Semakin besar nilai standar deviasi maka data sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
samakin bervariasi dari rata-ratanya. Sepeti pada grup eksperimen
yang standar deviasinya sebesar 24,5464 sedangkan grup kontrol
sebesar 18,2474. Hal ini berarti rata-rata sampelnya menyebar
(bervariasi).
Dari output SPSS diperoleh nilai t = -2,069 dan nilai p =
0,043 dengan α = 0,05. Karena p = 0,043 < α = 0,05 maka
signifikan. Artinya ada perbedaan hasil belajar antara kelas kontrol
dan kelas eksperimen. Dengan kata lain, pembelajaran dengan
menggunakan metode praktikum lebih baik daripada pembelajaran
dengan metode ceramah.
e. Data laporan akhir praktikum
Berikut merupakan skor laporan praktikum peserta didik
yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan
menggunakan metode praktikum.
Tabel 4.5. Nilai laporan praktikum kelompok kelas eksperimen
Kelompok Nilai Praktikum I Nilai Praktikum II
1 67,86 96,43
2 67,86 91,07
3 76,79 82,14
4 55,36 73,21
5 50 76,79
6 55,36 67,86
7 50 73,21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
2. Nilai karakter peserta didik kelas eksperimen
a. Data hasil kuesioner nilai karakter kelas eksperimen
Peneliti tidak mengambil data nilai karakter dari kelas
kontrol karena peneliti hanya berfokus untuk melihat peningkatan
nilai karakter di kelas eksperimen melalui metode praktikum.
Untuk mengetahui nilai karakter metode praktikum, peneliti
menggunakan kuesioner nilai karakter untuk kelas eksperimen.
Jumlah sampel yang diteliti ada 29 peserta didik kelas
eksperimen. Data hasil kuesioner nilai karakter kelas eksperimen
dapat dilihat pada tabel 4.6 dan 4.7 berikut ini:
Tabel 4.6. Data Hasil Kuesioner Nilai Karakter Awal Kelas Eksperimen
No.
Item
Kode
Peserta
Didik
Distribusi Skor Pernyataan Skor
Total Kerja Sama Tanggung
Jawab
Disiplin Kejujuran Rasa Ingin
Tahu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
A1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 2 5 5 5 2 5 68
A2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 2 4 4 5 4 4 66
A3 4 5 4 2 5 2 4 2 5 4 5 2 5 4 5 58
A4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 74
A5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 2 5 4 5 4 4 67
A6 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 71
A7 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 72
A8 5 5 4 5 5 5 4 5 4 1 4 5 4 4 4 64
A9 5 5 4 4 4 2 5 5 4 2 5 1 5 2 1 54
A10 5 5 4 2 5 5 5 5 5 5 2 5 4 2 5 64
A11 5 4 4 4 4 4 5 5 4 2 4 4 5 5 5 64
A12 5 5 4 5 2 5 5 4 5 1 5 4 5 5 4 64
A13 4 4 2 4 1 4 5 2 1 4 2 5 2 1 4 45
A14 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 72
A15 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 68
A16 5 4 2 5 2 2 4 4 2 5 2 4 5 5 5 56
A17 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 67
A18 5 4 5 5 4 5 5 4 5 2 4 5 4 5 5 67
A19 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 73
A20 2 5 4 4 5 2 4 4 4 5 2 5 5 5 5 61
A21 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 72
A22 5 5 5 5 4 2 4 4 4 1 5 4 4 4 2 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
No.
Item
Kode
Peserta
Didik
Distribusi Skor Pernyataan Skor
Total Kerja Sama Tanggung
Jawab
Disiplin Kejujuran Rasa Ingin
Tahu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
A23 5 5 1 5 4 4 5 5 4 2 4 1 5 5 2 57
A24 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 70
A25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 73
A26 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 71
A27 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 2 5 4 5 67
A28 5 5 5 5 5 4 5 5 4 1 5 5 5 1 4 64
A29 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 2 1 5 4 5 62
Tabel 4.7. Data Hasil Kuesioner Nilai Karakter Akhir Kelas Eksperimen
No.
Item
Kode
Peserta
Didik
Distribusi Skor Pernyataan Skor
Total Kerja Sama Tanggung
Jawab
Disiplin Kejujuran Rasa Ingin
Tahu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
A1 5 5 2 1 5 2 5 2 4 2 5 4 5 2 1 50
A2 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 71
A3 4 5 4 2 5 2 4 2 5 4 5 2 5 4 5 58
A4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 74
A5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 2 5 5 5 4 5 69
A6 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 71
A7 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 72
A8 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 2 5 4 5 66
A9 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 70
A10 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 74
A11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 4 5 71
A12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
A13 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 70
A14 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 72
A15 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 2 4 66
A16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 73
A17 5 2 1 4 2 4 1 4 1 2 1 4 1 4 1 37
A18 4 2 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 66
A19 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 67
A20 5 4 4 5 5 5 5 4 4 2 1 4 1 4 5 58
A21 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 70
A22 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 69
A23 5 5 4 5 4 4 5 5 4 1 4 5 4 4 2 61
A24 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 2 5 2 4 64
A25 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 69
A26 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 66
A27 5 2 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 68
A28 5 5 4 5 5 4 5 4 2 1 5 5 5 4 5 64
A29 5 4 5 5 4 5 4 5 4 2 4 5 5 5 5 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
b. Analisis data kuesioner nilai karakter peserta didik kelas VIII B
Berdasarkan hasil kuesioner nilai karakter peserta didik kelas
eksperimen, dapat dikategorikan nilai karakter seperti pada tabel
4.8 dibawah ini.
Tabel 4.8. Prosentase Kategori Nilai Karakter Awal Peserta Didik Kelas
Eksperimen
No. Skor Kategori Jumlah Peserta Didik Prosentase (%)
1. 61 – 75 Sangat baik 23 79,31
2. 46 – 60 Baik 5 17,24
3. 31 – 45 Kurang baik 1 3,13
4. 15 – 30 Sangat Kurang Baik 0 0
Dari tabel 4.8, dapat dilihat bahwa melalui penerapan
metode praktikum dalam mata pelajaran fisika sebanyak
79,31% peserta didik kelas eksperimen mempunyai karakter
yang sangat baik, dan 17,24% peserta didik mempunyai
karakter yang baik serta 3,13% peserta didik memiliki karakter
yang kurang baik.
Tabel 4.9. Prosentase Kategori Nilai Karakter Peserta Didik Kelas
Eksperimen
No. Skor Kategori Jumlah Peserta Didik Prosentase (%)
1. 61 – 75 Sangat baik 25 86,21
2. 46 – 60 Baik 3 10,34
3. 31 – 45 Kurang baik 1 3,13
4. 15 – 30 Sangat Kurang Baik 0 0
Dari tabel 4.9, dapat dilihat bahwa melalui penerapan
metode praktikum dalam mata pelajaran fisika sebanyak
86,21% peserta didik kelas VIII B mempunyai karakter yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
sangat baik, dan 10,34% peserta didik mempunyai karakter
yang baik serta 3,13% mempunyai karakter kurang baik.
Berdasarkan skor hasil kuesioner nilai karakter peserta
didik dapat dibandingkan dengan frekuensi dari karakter yang
dibentuk melalui metode praktikum seperti pada tabel 4.10 dan
4.11 sebagai berikut:
Tabel 4.10. Frekuensi Setiap Nilai Karakter Awal Kelas Eksperimen
No. Nilai Karakter No.
Soal
Jumlah Peserta Didik yang
Memilih Pernyataan
Skor Total
SS S TS STS
1. Kerja Sama 1 22 6 1 - 136 399
2 24 5 - - 140
3 15 12 1 1 123
2. Tanggung
Jawab
4 16 11 2 - 128 381
5 19 7 2 1 128
6 20 5 4 - 125
3. Disiplin 7 21 8 - - 137 389
8 16 11 2 - 128
9 13 14 1 1 124
4. Kejujuran 10 12 6 7 4 101 342
11 18 6 5 - 124
12 14 10 2 3 117
5. Rasa Ingin
Tahu
13 22 6 1 136 378
14 12 12 3 2 116
15 17 9 2 1 126
Dari tabel 4.10, dapat dilihat bahwa nilai karakter paling
besar disumbangkan melalui penerapan metode praktikum
yaitu nilai kerja sama. Nilai kerja sama memiliki skor sebesar
399, nilai tanggung jawab sebesar 381, nilai disiplin sebesar
389, nilai kejujuran sebesar 342, dan nilai rasa ingin tahu
sebesar 378.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 4.11. Frekuensi Setiap Nilai Karakter Akhir Kelas Eksperimen
No. Nilai Karakter No.
Soal
Jumlah Peserta Didik yang
Memilih Pernyataan
Skor Total
SS S TS STS
1. Kerja Sama 1 26 3 - 142 402
2 21 5 3 - 131
3 18 9 1 1 129
2. Tanggung
Jawab
4 19 8 1 1 130 391
5 18 10 1 - 132
6 17 10 2 129
3. Disiplin 7 20 8 - 1 133 390
8 16 11 2 - 128
9 18 9 1 1 129
4. Kejujuran 10 9 12 6 2 107 368
11 22 5 - 2 132
12 19 7 3 - 129
5. Rasa Ingin
Tahu
13 20 7 - 2 130 377
14 10 16 3 - 120
15 19 7 1 2 127
Dari tabel 4.11, dapat dilihat bahwa nilai karakter paling
besar disumbangkan melalui penerapan metode praktikum
yaitu nilai kerja sama. Nilai kerjasama memiliki skor sebesar
402, nilai tanggung jawab sebesar 391, nilai disiplin sebesar
390, nilai kejujuran sebesar 368, dan nilai rasa ingin tahu
sebesar 377.
c. Nilai karakter awal dan akhir peserta didik kelas eksperimen
Untuk mengetahui peningkatan nilai karakter sebelum diberi
treatment dan sesudah diberi treatment, maka penulis menganalisis
skor total nilai karakter perorangan menggunakan SPSS yang
hasilnya adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Nilai
Karakter
Awal 65.14 29 6.765 1.256
Akhir 66.48 29 7.877 1.463
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Nilai
Karakter
awal –
akhir -1.345 10.244 1.902 -5.242 2.552 -.707 28 .485
Dilihar berdasarkan mean diketahui bahwa melalui metode
dapat meningkatkan nilai karakter dengan hasil awal nilai karakter
65,14 dan hasil akirnya 66,48. Namun, dilihat berdasarkan statistik
tidak ada perbedaan nilai krater awal dan nilai karakter akhir.
Dimana nilai p = -0,485 dengan level signifikan α = 0,05. Karena p
= 0,485 > α = 0,05 maka tidak signifikan. Dapat disimpulkan
bahwa nilai karakter awal dan akhir tidak berbeda. Jadi metode
praktikum tidak dapat meningkatkan nilai karakter peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
C. Pembahasan
1. Hasil Belajar
Penelitian yang telah dilakukan ini salah satunya bertujuan untuk
melihat apakah pembelajaran dengan metode praktikum dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Data yang dianalisa dalam
penelitian ini diperoleh dengan cara pemberian pretest sebelum
diberikan pembelajaran dan posttest setelah diberikan pembelajaran.
Dari data tersebut kemudian dilihat peningkatan hasil belajar peserta
didik. Untuk melihat apakah terdapat peningkatan hasil belajar peserta
didik, digunakan perbandingan nilai pretest dan nilai posttest peserta
didik.
Setelah dilakukan analisis dari hasil data yang diperoleh, terlihat
perbedaan nilai pretest dan posttest peserta didik baik kelas kontrol
maupun kelas eksperimen. Pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata
pretest sebesar 20,67 dengan standar deviasi 5,90 sedangkan nilai rata-
rata posttest sebesar 40,08 dengan standar deviasi 18,24. Dengan
menggunakan uji-T kelompok dependen diperoleh t = -6,674 dan p =
0,000. Nilai α yang digunakan adalah 0,05. Dari nilai p dan α, dapat
dilihat bahwa nilai p lebih kecil dari nilai α, yaitu 0,000 < 0,05 maka
hasilnya signifikan. Artinya ada peningkatan hasil belajar pada kelas
kontrol.
Pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar
23,79 dengan standar deviasi sebesar 13,70 sedangkan nilai rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
posttest sebesar 51,70 dengan standar deviasi sebesar 24,54.
Berdasarkan hasil analisis statistik diatas juga diperoleh t = -8,443 dan
p = 0,000. Nilai α yang digunakan adalah 0,05. Dari nilai p dan α dapat
dilihat bahwa nilai p = 0,000 < α =0,05 maka signifikan. Artinya ada
peningkatan hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen.
Dari uji-T dependen yang dilakukan terhadap kelas kontrol
maupun kelas eksperimen diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil
belajar pada kedua kelas tersebut. Oleh karena itu, untuk mengetahui
apakah pemebelajaran pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas
kontrol peneliti melakukan uji-T independen pada hasil belajar peserta
didik antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Namun, sebelumnya
terlebih dahulu menganalisis pretest dari kedua kelas tersebut. Dari
hasil tes uji-T, hasil belajar pretest peserta didik kelas kontrol dan
kelas eksperimen adalah sama atau tidak ada perbedaan. Hal ini dilihat
dari hasil pengujian pretest yang tidak signifikan. Artinya tidak ada
perbedaan hasil belajar awal peserta didik kelas kontrol dan kelas kelas
eksperimen.
Setelah mengetahui bahwa kemampuan awal peserta didik dari
kedua kelas tersebut sama, maka dilakukan uji-T independen pada
hasil belajar akhir (posttest) kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dari
uji-T independen diperoleh t = -2,069 dan p = 0,043. Nilai α yang
digunakan adalah 0,05. Dari hasil nilai p dan α, dapat dilihat bahwa
nilai p lebih kecil daripada nilai α, yaitu 0,043 < 0,05 maka signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Artinya ada perbedaan hasil belajar akhir peserta didik kelas kontrol
dan kelas eksperimen.
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar
diantaranya, yaitu (a) waktu pelaksanaan pembelajaran dengan metode
praktikum hanya 2 JP dalam sekali pertemuan sehingga peserta didik
belum memiliki pemahaman atau keterampilan yang cukup dalam
pelaksanaan pembelajaran ini karena pembelajaran yang sering
diterapkan guru lebih bersifat teacher centered, (b) pemahaman peserta
didik mengenai metode praktikum masih belum baik, meskipun telah
diberikan pengarahan sebelumnya. Terlihat beberapa kelompok yang
bertanya mengenai penggunaan neraca pegas, (c) perlengkapan sarana
dan prasarana sekolah seperti buku pegangan peserta didik dan alat
praktikum. Pada saat pembelajaran berlangsung guru harus
memberikan catatan kepada peserta didik dengan cara mendikte materi
tersebut sehingga ada beberapa peserta didik tidak memilki catatan dan
saat diberikan tugas beberapa peserta didik tidak bisa mengerjakan
tugas karena peserta didik buku sumber untuk belajar. Alat praktikum
yang kurang memdai sehingga pada saat melakukan praktikum harus
bergantian dalam menggunakan alatnya seperti pada praktikum gaya
gesek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
2. Nilai Karakter
Berdasarkan kriteria nilai karakter peserta didik kelas eksperimen
sebelum diberi treatmen nilainya sebesar 79,31% dan setelah diberi
treatment nilainya sebesar 86,21%, berarti ada peningkatan yaitu
dalam kategori sangat baik.
Berdasarkan frekuensi setiap nilai karakter sebelum diberi
treatment, aspek yang paling menonjol aspek kerjasama dengan skor
total sebesar 399 sedangkan setelah diberi treatment aspek kerjasama
meningkat dengan skor total 402. Hal ini karena dalam proses
pembelajaran peserta didik sangat aktif melakukan praktikum dalam
kelompok masing-masing seperti merangkai alat dan mengerjakan
laporan akhir praktikum bersama dengan teman sekelompok. Dalam
melakukan praktikum peserta didik sangat antusias dan bersamangat.
Selanjutnya aspek disiplin dengan skor total sebesar 389, setelah
diberi treatment aspek disiplin meningkat dengan skor total 390. Hal
ini terlihat selama proses pembelajaran peserta didik masuk kelas tepat
waktu dan membaca petunjuk sebelum melaksanakan praktikum serta
menyelesaikan praktikum tepat waktu. Meskipun waktu untuk
praktikum sangat terbatas sehingga menyebabkan satu tujuan
praktikum tidak dapat dilaksanakan. Ada beberapa peserta didik yang
hanya berkeliaran di dalam kelas yaitu menggangu kelompok lain yang
sedang praktikum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Diikuti aspek tanggung jawab dengan skor total sebesar 389,
setelah diberi treatment aspek tanggung jawab meningkat dengan skor
total 391, hal ini dapat dilihat saat peserta didik mengerjakan soal dan
mengumpulkan jawaban tepat pada waktunya serta dalam proses
pembelajaran peserta didik mampu melaksanakan dan menyelesaikan
praktikum serta mampu membuat laporan akhir praktikum.
Kemudian aspek rasa ingin tahu dengan skor total 378, setelah
diberi treatment skor total aspek rasa ingin tahu sebesar 377, berarti
ada penurunan. Rasa ingin tahu peserta didik cukup rendah karena
peserta didik terlalu pasif dalam berbahasa indonesia sehingga mereka
kesulitan dalam menyampaikan pendapat atau menanyakan sesuatu
yang belum diketahui. Disekolah juga sarana dan prasarananya kurang
mendukung seperti perpustakaan dan buku pegangan peserta didik
mata pelajaran fisika tidak ada sehingga peserta didik hanya
berpatokan pada materi yang dijelaskan oleh peneliti. Saat melakukan
praktikum juga, peserta didik tidak pernah bertanya mengenai apa
yang mereka alami saat melakuan praktikum seperti mengapa benda
yang masanya lebih besar memiliki gaya yang besar pula atau
mengapa karet memiliki gaya gesek yang lebih besar.
Dan aspek yang paling rendah adalah aspek kejujuran dengan
skor total 342, setelah diberi treatment aspek kejujuran meningkat
dengan skor total 368. Hal ini terlihat saat peserta didik mengerjakan
soal, mereka mengerjakannya dengan jujur meskipun ada beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
peserta didik yang bertanya pada teman sebangkunya. Kemudian, saat
praktikum peserta didik melakukannya dengan sangat baik dimana
mereka membahas data sesuai dengan yang mereka amati.
Untuk mengetahui apakah metode praktikum dapat
meningkatkan nilai karakter, peneliti menggunakan uji-t dependen.
Dari hasil uji-T dependen diperoleh t = -0,707 dan p = 0,485. Nilai α
yang digunakan adalah 0,05. Dari hasil nilai p dan α, dapat dilihat
bahwa nilai p lebih besar daripada nilai α, yaitu 0,485> 0,05 maka
tidak signifikan atau tidak ada perbedaan. Artinya tidak ada perbedaan
nilai karakter awal peserta didik kelas eksperimen. Namun berdasarkan
mean dapat meningkatkan nilai karakter.
Peningkatan nilai karakter membutuhkan waktu yang lama serta
pengalaman. Dalam melakukan praktikum peserta didik sangat
antusias, aktif, dan bersemangat saat mengikuti proses belajar
mengajar karena metode praktikum merupakan hal baru bagi mereka.
Aspek yang sangat menonjol saat melakukan praktikum adalah
kerjasama dan kedisiplinan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan nilai karakter
yaitu: (1) kuesioner kurang dapat mewakili alat ukur seperti bahasa
yang digunakan serta pernyataannya bersifat umum contohnya pada
indikator rasa ingin tahu, (2) kuesioner untuk mengukur nilai karakter
awal dan akhir harus beda agar memperoleh hasil yang lebih baik, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
(3) waktu yang digunakan untuk mengetahui peningkatan nilai
karakter terbatas.
D. Keterbatasan Penelitian
Selama melakukan penelitian terdapat beberapa permasalahan yang
membatasi penelitian ini. Keterbatasan yang ditemui selama melakukan
penelitian ini antara lain adalah:
1. Keterbatasan alat praktikum
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti kekurangan alat –
alat praktikum yang akan digunakan dalam penelitian tersebut
sehingga penelitian tidak berjalan dengan baik. Contohnya, dalam
melaksanakan praktikum gaya gesek balok yang tersedia di sekolah
tersebut hanya ada dua sehingga setiap kelompok melakukan
praktikum secara bergantian.
2. Keterbatasan pengertian bahasa
Terdapat soal yang diujikan yang kurang dimengerti peserta
didik. Contohnya, pada soal nomor dua. Pada soal nomor dua
mengenai cara menghitung besar resultan gaya beserta arahnya.
Peserta didik belum bisa menghitung besar resultan gaya karena
mereka tidak bisa membedakan arah dan tanda (misalnya arah gaya ke
kanan atau keatas berarti tandanya positif (+) sedangkan arah gayanya
kekiri atau kebawah berarti tandanya negatif (-).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
3. Keterbatasan tenaga
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti kesulitan mengamati
aktivitas belajar peserta didik secara menyeluruh karena jumlah
mereka terlalu banyak. Oleh karena itu, peneliti banyak bertanya pada
guru mengenai kemampuan dan karakter masing-masing peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap peserta
didik kelas VIII A dan VIII B SMP N I Wanukaka pada mata pelajaran
fisika tentang gaya, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Penerapan metode praktikum dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik kelas VIII SMP N I Wanukaka pada materi pokok gaya terbukti
dengan hasil posttest yaitu p = 0,043 < α = 0,05 maka signifikan atau
ada perbedaan hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen.
2. Berdasarkan mean dapat meningkatkan nilai karakter, namun
berdasarkan statistik tidak dapat meningkatkan nilai karakter peserta
didik kelas VIII SMP N I Wanukaka pada materi pokok gaya, terbukti
dengan nilai p = 0,485 dan α = 0,05. Karena p>α maka tidak signifikan
artinya tidak ada beda antara nilai karakter awal dan akhir.
3. Ada dua nilai karakter yang meningkat lebih menonjol yaitu kerjasama
dan kedisiplinan.
B. Saran
1. Bagi Guru
Untuk mendukung penggunaan metode praktikum dalam usaha
meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah diperlukan:
a. Adanya penambahan sarana dan prasarana
b. Membuat rencana pembelajaran yang dipersiapkan secara cermat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
2. Bagi Peneliti
1. Saran bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian serupa, guna
mendapatkan data yang lebih baik, peneliti tidak hanya
melakukan validasi soal melainkan juga peneliti bertanya kepada
guru pamong mengenai kemampuan peserta didik.
2. Guna tercapainya proses pembelajaran yang lebih baik selama
penelitian, peneliti sebaiknya melakukan observasi dan
pendekatan terhadap peserta didik sebelum melakukan penelitian.
Hal ini bertujuan agar peneliti mengenal karakter peserta didik
sehingga dapat membantu peneliti untuk merencanakan kegiatan
pembelajaran yang sesuai.
3. Kuesioner yang digunakan untuk mengukur nilai karakter awal
dan akhir harus beda agar memperoleh hasil yang akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo, Sutarjo J.R. 2011. Pembelajaran Nilai Karakter Konstruktivisme dan
VCT sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Yogyakarta:
PT Rajagrafindo Persada.
Andini, Fransiska. 2015. Penerapan Metode Eksperimenuntuk Meningkatkan
Hasil Belajar Dan Nilai Karakter Siswa Dalam Materi Gelombang
Berdasarkan Arah Perambatan Pada Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri
Linggang Kutai Barat (skripsi)
Baharuddin dan Wahyuni Nur Esa. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogjakarta: Arruz Media.
Damyati dan Mudjiano.2006.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dariyanto. 1999. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Hidayati Nunik. 2012. Penerapan Metode Praktikum Dalam Pembelajaran Kimia
Untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Tingkat Tinggi Siswa Pada
Materi Pokok Kesetimbangan Kimia Kelas Xi Smk Diponegoro
Banyuputih Batang (skripsi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Kanginan, Marthen. 2002. IPA FISIKA 2 untuk SMP KELAS VIII Berdasarkan
Standar Isi 2006 Jakarta: Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2006. FOKUS FISIKA Seri Soal Siap Ujian Akhir untuk
SMP/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Erlangga.Salam Burhanuddin.
2002. Pengantar Pedagogik : Dasar-Dasar Ilmu Mendidik. Jakarta: PT
Rineke Cipta.
Sadiman AM. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo.
Sudijono Anas. 1998. Pengantar evaluasi Pendidikan. Jakarta: raya Grafindo
Persada.
Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Sukmadinata, Syaodih Nana. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosda Karya..
Suparno, Paul. 2011. Pengantar Stastistika untuk Pendidikan dan Psikologi (untuk
mahasiswa). Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2012. Sumbangan Pendidikan Fisika Terhadap Pembangunan
Karakter Bangsa. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma.
Sutopo. 2011. Kontribusi Mata Pelajaran Fisika Pada Pendidikan Karakter.
Fisika FMIPA UM. 10-11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Wisudawati Widi Asih & Sulistyowati Eka. 2013. Metodologi Pembelajaran IPA.
Jakarta: Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 1: Surat Permohonan Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 2: Surat Ijin Penelitian Dari Dinas PPO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 3: Surat Keterangan Selesai Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 4: RPP Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMP Negeri I Wanukaka
Mata Pelajaran : IPA
Pokok Bahasan : Gaya
Kelas / Smester : VIII / I
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 menit)
A. Standar kompetensi:
5.Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
B. Kompetensi Dasar:
5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan
pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya.
C. Indikator:
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian gaya
2. Peserta didik dapat mengukur gaya
3. Peserta didik melukiskan penjumlahan dan selisih gaya-gaya segaris,
baik yang searah maupun berlawanan
4. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian gaya gesek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
5. Peserta didik dapat menganalisis besar gaya gesek pada berbagai
permukaan yang berbeda kekasarannya, yaitu permukaan yang licin,
agak kasar dan kasar
6. Peserta didik dapat menunjukkan beberapa contoh adanya gaya
gesekan yang menguntungkan dan gaya gesekan yang merugikan.
7. Peserta didik dapat menjelaskan gaya berat.
D. Tujuan
Peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian gaya
2. Menjelaskan perbedaan skalar dan besaran vektor
3. Menyebutkan macam-macam gaya
4. Membedakan gaya sentuh dan gaya tak sentuh
5. Menyebutkan beberapa contoh gaya sentuh dan gaya tak sentuh
6. Menjelaskan perubahan yang ditimbulkan gaya
7. Membaca skala yang terdapat pada neraca pegas
8. Mengukur gaya dengan menggunakan neraca pegas
9. Menjelaskan pengertian resultan gaya
10. Menentukan resultan gaya-gaya yang searah
11. Menentukan gaya-gaya yang berlawanan arah
12. Menjelaskan pengertian gaya gesek
13. Membedakan gaya gesekan statis dan gaya gesek kinetis
14. Menjelaskan besar gaya gesekan pada permukaan yang berbeda
kekasaran, yaitu permukaan yang licin, agak kasar, dan kasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
15. Memberikan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang
menguntungkan dan merugikan
16. Membedakan berat dan massa suatu benda
E. Materi Pembelajaran:
Gaya
F. Model dan Metode Pembelajaran:
Model : - Direct Instruction (DI)
- Cooperative Learning (CL)
Metode : Ceramah aktif
G. Langkah – langkah pembelajaran
Pertemuan pertama (2 x 40 menit)
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Peneliti menyapa peserta didik dengan memberi salam
b. Peneliti memperkenalkan diri
c. Peneliti mengabsensi peserta didik
d. Peneliti menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada
pertemuan pertama
2. Kegiatan inti ( 65 menit)
a. Peneliti memberikan tes awal (pretest)
b. Peserta didik mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti
c. Peneliti mengumpulkan lembar jawaban peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
3. Kegiatan penutup (5 menit)
Peneliti menutup rangkaian kegiatan dengan mengucapkan terima
kasih kepada peserta didik.
Pertemuan kedua (2 x 40 menit)
1. Kegiatan awal (5 menit)
a. Peneliti menyapa peserta didik dengan memberi salam
b. Peneliti memperkenalkan diri dan mengabsensi kehadiran
peserta didik
c. Peneliti memberikan apersepsi dan motivasi pada peserta
didik
d. Peneliti menyampaikan rangkaian materi dan tujuan
pembelajaran yang akan dipelajari
2. Kegiatan inti (70 menit)
Eksplorasi
a. Peneliti menjelaskan pengertian gaya
b. Peserta didik memperhatikan penjelasan peneliti
mengenai cara mengukur gaya dengan menggunakan
neraca pegas
c. Peserta didik memperhatikan penjelasan peneliti agar
dapat menggambarkan gaya sesuai dengan diagram
vector
d. Peserta didik mencari informasi yang luas tentang gaya
dengan belajar dari aneka sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
e. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta
peserta didik dengan peneliti, lingkungan, dan sumber
belajar lainnya;
f. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran
Kolaborasi
a. Peserta didik (dibimbing oleh peneliti) mendiskusikan
pengertian gaya
b. Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan
macam-macam gaya
c. Peneliti menjelaskan gaya sentuh dan tak sentuh beserta
contohnya
d. Peneliti menjelaskan perubahan yang ditimbulkan oleh
gaya
e. Peneliti menjelaskan cara mengukur besar gaya dengan
menggunakan neraca pegas
f. Peserta didik menjelaskan pengertian resultan gaya
g. Peserta didik memperhatikan penjelasan peneliti resultan
gaya yang searah dan berlawanan arah.
Konfirmasi
a. Peneliti bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
b. Peneliti bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan, dan
penyimpulan.
3. Kegiatan penutup (5 menit)
a. Peneliti membimbing peserta didik untuk membuat
kesimpulan
b. Peneliti memberi tugas rumah
c. Peneliti bersalaman dengan peserta didik
Pertemuan kedua (2 x 40 menit)
1. Kegiatan awal (5 menit)
a. Peneliti menyapa peserta didik dengan memberi salam
b. Peneliti mengabsensi kehadiran peserta didik
c. Peneliti memberikan apersepsi dan motivasi pada peserta
didik
2. Kegiatan inti (70 menit)
Eksplorasi
a. Peserta didik menjelaskan pengertian gaya gesek
b. Peserta didik memperhatikan penjelasan peneliti
mengenai macam-macam gaya gesek
c. Peserta didik memberikan contoh peristiwa gaya gesek
yang menguntungkan dan merugikan.
d. Peserta didik mencari informasi yang luas tentang gaya
dengan belajar dari aneka sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
e. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik
serta peserta didik dengan peneliti, lingkungan, dan
sumber belajar lainnya;
f. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran
Kolaborasi
a. Peneliti menanyakan kembali materi yang telah
dipelajari sebelumnya
b. Peserta didik (dibimbing oleh peneliti) mendiskusikan
pengertian gaya
c. Peneliti menjelaskangaya gesek di udara beserta
contohnya
d. Peneliti menjelaskan gaya gesek statis dan gaya gesek
kinetik beserta contohnya
e. Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan
contoh gaya gesek yang merugikan dan gaya gesek yang
menguntungkan
Konfirmasi
a. Peneliti bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui peserta didik
b. Peneliti bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan, dan
penyimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
3. Kegiatan penutup (5 menit)
a. Peneliti membimbing peserta didik untuk membuat
kesimpulan
b. Peneliti memberi tugas rumah
c. Peneliti bersalaman dengan peserta didik
Pertemuan keempat (2 x 45 menit)
1. Kegiatan awal (5 menit)
a. Peneliti menyapa peserta didik dengan memberi salam
b. Peneliti mengabsensi peserta didik
c. Peneliti menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada
pertemuan ketiga
2. Kegiatan inti ( 65 menit)
a. Peneliti memberikan tes akhir (posttest)
b. Peserta didik mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti
c. Peneliti mengumpulkan lembar jawaban peserta didik
3. Kegiatan penutup (10 menit)
Peneliti menutp rangkaian kegiatan dengan mengucapkan
terima kasih kepada peserta didik.
H. Media, Alat/Bahan Sumber Belajar:
1. Media : White board dan spidol
2. Alat/ Bahan : neraca pegas
3. Sumber Belajar : - Buku
- Lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
I. Penilaian:
Teknik Penilaian Instrument Penilaian Bentuk Penilaian
Tes tertulis - Soal tes
- Kuci jawaban
- Pedoman pengskoran
Uraian
Nilai karakter - Kuesioner Pernyataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 5 : RPP Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMP Negeri I Wanukaka
Mata Pelajaran : IPA
Pokok Bahasan : Gaya
Kelas / Smester : VIII / I
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 menit)
A. Standar Kompetensi
5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-
hari.
B. Kompetensi Dasar
5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan
pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya.
C. Indikator
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian gaya
2. Peserta didik dapat mengukur gaya
3. Peserta didik melukiskan penjumlahan dan selisih gaya-gaya segaris,
baik yang searah maupun berlawanan
4. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian gaya gesek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
5. Peserta didik dapat menganalisis besar gaya gesek pada berbagai
permukaan yang berbeda kekasarannya, yaitu permukaan yang licin,
agak kasar dan kasar
6. Peserta didik dapat menunjukkan beberapa contoh adanya gaya
gesekan yang menguntungkan dan gaya gesekan yang merugikan.
7. Peserta didik dapat menjelaskan gaya berat.
E. Tujuan
Peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian gaya
2. Membedakan gaya sentuh dan gaya tak sentuh
3. Menyebutkan beberapa contoh gaya sentuh dan gaya tak sentuh
4. Menjelaskan perubahan yang ditimbulkan gaya
5. Menuliskan diagram vektor untuk menggambarkan gaya
6. Menjelaskan pengertian resultan gaya
7. Menentukan resultan gaya-gaya yang searah
8. Menentukan gaya-gaya yang berlawanan arah
9. Menjelaskan pengertian gaya gesek
10. Membedakan gaya gesekan statis dan gaya gesek kinetis
11. Menjelaskan besar gaya gesekan pada permukaan yang berbeda
kekasaran, yaitu permukaan yang licin, agak kasar, dan kasar
12. Memberikan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang
menguntungkan dan merugikan
13. Membedakan berat dan massa suatu benda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
F. Materi Pembelajaran
1. Gaya
2. Gaya gesek
G. Metode Pembelajaran
Metode : Praktikum
H. Langkah – langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Kegaitan awal (10 menit)
a. Peneliti memberi salam kepada peserta didik
b. Peneliti memperkenalkan diri danmengabsensi kehadiran
peserta didik
c. Peneliti memberikan apersepsi dan motivasi kepada peserta
didik mengenai gaya
2. Kegiatan inti (65 menit)
a. Peneliti memberikan test awal (pretest) kepada peserta didik
b. Peneliti menunggu peserta mengerjakan soal prestest
c. Peneliti mengumpulkan kertas jawaban peserta didik
3. Kegiatan penutup (5 menit)
Peneliti menutupkan kegiatan pembelajaran dengan salam penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Pertemuan kedua
1. Kegiatan awal (5 menit)
a. Peneliti memberi salam kepada peserta didik
b. Peneliti menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada
pertemuan kedua
2. Kegiatan inti (70 menit)
Eksplorasi
a. Peneliti membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
b. Peneliti meminta peserta didik duduk berdasarkan
kelompok masing-masing
c. Peneliti menjelaskan tujuan dibentuknya kelompok
d. Peneliti menjelaskan praktikum yang akan dilakukan dalam
pembelajaran dan menjelaskan alat-alat yang akan
digunakan dalam praktikum
Elaborasi
a. Peserta didik dengan aktif melakukan praktikum untuk
cara mengukur gaya menggunakan neraca pegas
b. Peneliti mendampingi peserta didik dalam melakukan
praktikum
c. Peserta didik aktif bertanya apabila ada hal yang belum
dipahami mengenai praktikum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Konfirmasi
a. Peneliti bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui peserta didik
b. Peneliti bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan, dan
penyimpulan
3. Kegiatan penutup (5 menit)
a. Peneliti mengajak peserta didik merefleksikan kembali materi
yang telah dipelajari bersama melalui metode praktikum
b. Peneliti menutup pelajaran
Pertemuan ketiga (2 x 40 menit)
1. Kegiatan awal (5 menit)
a. Peneliti memberi salam kepada peserta didik
b. Peneliti memberikan apersepsi dan motivasi kepada peserta
didik mengenai gaya gesek
c. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran beserta
kegiatan pembelajarannya
2. Kegiatan inti (70 menit)
Eksplorasi
a. Peneliti meminta peserta didik duduk berdasarkan
kelompok masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
b. Peneliti menjelaskan praktikum yang akan dilakukan dalam
pembelajaran dan menjelaskan alat-alat yang akan
digunakan dalam praktikum
Elaborasi
a. Peserta didik dengan aktif melakukan praktikum untuk
melihat permukaan mana yang gaya geseknya paling besar
dan paling kecil
b. Peneliti mendampingi peserta didik dalam melakukan
praktikum
c. Peserta didik aktif bertanya apabila ada hal yang belum
dipahami mengenai praktikum
Konfirmasi
a. Peneliti bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
peserta didik
b. Peneliti bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan, dan
penyimpulan
3. Kegiatan penutup (5 menit)
a. Peneliti mengajak peserta didik merefleksikan kembali
materi yang telah dipelajari bersama melalui metode
praktikum
b. Peneliti menutup pelajaran dengan doa penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Pertemuan keempat
1. Kegiatan awal (5 menit)
a. Peneliti mengabsensi kehadiran peserta didik
b. Peneliti menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada
pertemuan keempat atau terakhir.
2. Kegiatan inti (65 menit)
a. Peneliti memberikan posttest kepada peserta didik
b. Peneliti menunggu peserta mengerjakan soal posttest
c. Peneliti mengumpulkan kertas jawaban peserta didik
3. Kegiatan penutup (10 menit)
Peneliti menutup kegiatan pembelajaran dengan berterima
kasih kepada peserta didik yang telah membantu selama penelitian.
I. Media, Alat dan Sumber Belajar
Media : alat parktikum, papan tulis
Alat / Bahan : neraca pegas, balok, kaca, tripleks, dan karet
Sumber Belajar : buku IPA Fisika Kelas VIII dan internet
J. Penilaian
1. Lembar Penilaian
Ranah yang dinilai : Kognitif
Jenis penilaian : Tes tertulis
Bentuk Instrument : Pilihan Ganda dan essay untuk pretest dan posttest
2. Kuesioner Nilai Karakter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 6: LKS 1
MENGUKUR GAYA
A. Tujuan
1. Mengukur gaya dengan neraca pegas atau dinamometer
2. Mengukur dua buah gaya segaris yang searah yang bekerja pada
sebuah benda
3. Mengukur dua buah gaya segaris yang berlawanan arah yang
bekerja pada sebuah benda
B. Alat dan bahan yang digunakan
Neraca pegas 2 buah, balok kayu 200 gr, beban 50 gr masing–masing 1
buah serta benang atau tali rafia sepanjang 1 m.
C. Dasar teori
Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang dapat menyebabkan
benda bergerak, berubah bentuk dan ukuran serta berubah arah. Gaya
merupakan suatu besaran yang memiliki besaran dan arah. Oleh karena
itu gaya termasuk besaran vektor. Gaya bernilai positif jika gaya itu
mempunyai arah ke kanan atau ke atas, sedangkan gaya bernilai
negatif apabila gaya mempunyai arah ke kiri atau ke bawah. Gaya
dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut neraca pegas atau
dinamometer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
D. Cara kerja
1. Mengukur sebuah gaya
a. Gantungkan beban bermassa 50 gr pada neraca pegas
b. Bacalah skala pada neraca pegas
c. Masukkan datanya pada tabel
2. Mengukur 2 gaya segaris yang searah
a. Gantungkan beban bermassa 50 gr pada neraca pegas
b. Baca skala yang ditunjukkan oleh neraca pegas
c. Tambahkan beban bermassa 100 gr
d. Bacalah skala yang ditunjukkan oleh neraca pegas
e. Masukkan datanya pada tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
E. Data praktikum
1. Mengukur sebuah gaya
No. Massa benda (gr) Besar Gaya (N)
1. 25
2. 50
3. 200
2. Mengukur dua gaya segaris dan searah
No. Massa benda (gr) Besar resultan Gaya (N)
1. 25 + 50
2. 50 + 50
3. 50 + 100
4. 50 + 150
Pertanyaan
1. Benda manakah yang gayanya lebih besar ?
2. Pada benda manakah yang menghasilkan resultan gaya besar ?
3. Bagaimana cara mengukur gaya ?
F. Pembahasan
G. Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 7: LKS 2
GAYA GESEK
A. Tujuan
Mengidentifikasi pengaruh kekasaran permukaan pada gaya gesek.
B. Alat dan bahan yang digunakan
1. Balok
2. Neraca pegas
3. Kaca, keramit, tripleks, dan karet
C. Dasar teori / materi
Gaya gesek adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung
antara dua permukaan benda dengan arah berlawanan terhadap
kecenderungan arah gerak benda.Besarnya gaya gesekan antara
permukaan yang bersentuhan bergantung pada kekasaran permukaan.
D. Langkah percobaan
1. Letakkan balok pada permukaan yang licin
2. Pasanglah tali pada salah satu ujung balok dan hubungkan pada katrol
3. Pasang neraca pegas pada ujung tali lainnya
4. Kemudian tambahkan beban sedikit demi sedikit pada ujung neraca
pegas sampai balok tersebut bergerak .
5. Amati pergerakan balok dan membaca skala pada neraca pegas.
6. Catat skala yang terbaca pada tabel
7. Ulangi percobaan tersebut pada permukaan yang agak kasar dan kasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
E. Data percobaan
No. Permukaan Skala Neraca Pegas
1. Kaca
2. Tripleks
3. Karet
4. Keramit
Pernyataan :
1. Apa yang menyebabkan balok dapat bergerak?
2. Permukaan manakah yang menyebabkan balok mudah bergerak ketika
ditarik?
3. Permukaan manakah yang menghasilkan gaya gesek paling besar dan
paling kecil?
4. Buatlah kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh
F. Hasil dan pembahasan
G. Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 8: Soal Pretest
SOAL PRETEST
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester: VIII / I
Waktu : 65 menit
A. Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1. Berikut ini yang termasuk gaya sentuh adalah….
a. Buah jambu jatuh dari pohonnya
b. Magnet dapat menarik paku
c. Magnet jarum selalu mengarah utara selatan
d. Rinto memanah seekor burung diatas pohon
2. Berikut ini adalah perubahan yang dibentuk oleh gaya:
(1) Perubahan posisi
(2) Perubahan warna
(3) Perubahan arah
(4) Perubahan massa
Pernyataan yang benar adalah…..
a. (1) dan (2) c. (2) dan (4)
b. (1) dan (3) d. (1), (2), dan (4)
3. Jika suatu benda dibawah ke tempat yang tinggi, maka beratnya…,
sedangkan massanya...
a. Semakin besar, tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
b. Semakin kecil, tetap
c. Tetap,semakin besar
d. Tetap, semakin kecil
4. Perhatikan gambar di bawah ini!
F1= 36 N F2 = 53 N
Besar resultan gayanya adalah….
a. 17 N c. 79 N
b. 63 N d. 89 N
5. Arah gaya gesek selalu….
a. Searah dengan arah gerak benda
b. Berlawanan arah dengan arah gerak benda
c. Searah dengan arah gaya berat
d. Berlawanan arah dengan arah gaya normal
B. Uraian
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat!
1. Apa yang dimaksud dengan:
a. Gaya
b. Gaya gesek
2. Tentukan resultan gaya beserta arahnya dibawah
a. Ali menarik beban dengan gaya 160 N ke kanan dan Amir
membantu Ali menarik beban tersebut dengan gaya 300 N ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
kanan. Hitunglah resultan gaya yang di hasilkan oleh keduanya dan
kemana arah geraknya!
b. Pak guru mendorong mejanya ke kiri dengan gaya sebesar 200 N.
Di ujung meja yang lain, Tono dan Tini juga mendorong meja itu
dengan gaya masing masing 120 N dan 100 N ke kanan. Berapakah
resultan gayanya dan ke arah manakah meja bergerak?
3. Mengapa alas sepatu terbuat dari karet? Jelaskan!
4. Sebutkan dan jelaskan 2 jenis gaya gesek yang anda ketahui !
5. Sebuah benda beratnya 29,4 N berada di suatu tempat yang memiliki
percepatan gravitasi 10 m/s2. Berapakah massa benda ditempat
tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 9: Soal Posttest
SOAL POSTTEST
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester: VIII / I
Waktu : 65 menit
A. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1. Berikut ini yang termasuk gaya tak sentuh adalah….
a. Ani memetik buah jambu
b. Magnet dapat menarik paku
c. Anis menghapus papan hingga bersih
d. Rinto memanah seekor burung diatas pohon
2. Berikut ini adalah perubahan yang dibentuk oleh gaya:
(1) Perubahan bentuk dan ukuran
(2) Perubahan warna
(3) Perubahan massa
(4) Perubahan arah
Pernyataan yang benar adalah…..
c. (1) dan (2) c. (1) dan (4)
d. (1), (2), dan (3) d. (1), (2), dan (4)
3. Jika suatu benda dibawah ke tempat yang tinggi, maka beratnya…,
sedangkan massanya...
a. Semakin besar, tetap c. Tetap, semakin besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
b. Semakin kecil, tetap d. Tetap, semakin kecil
4. Perhatikan gambar di bawah ini!
F1= 36 N F2 = 53 N
Besar resultan gayanya adalah….
c. 17 N c. 79 N
d. 63 N d. 89 N
5. Arah gaya gesek selalu….
a. Searah dengan arah gerak benda
b. Berlawanan arah dengan arah gerak benda
c. Searah dengan arah gaya berat
d. Berlawanan arah dengan arah gaya normal
B. Uraian
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat!
1. Apa yang dimaksud dengan gaya dan gaya gesek ?
2. Tentukan resultan gaya beserta arahnya dibawah ini!
a. Ali menarik beban dengan gaya 160 N ke kanan dan Amir membantu
Ali menarik beban tersebut dengan gaya 300 N ke kanan. Hitunglah
resultan gaya yang di hasilkan oleh keduanya dan kemana arah
geraknya!
b. Pak guru mendorong mejanya ke kiri dengan gaya sebesar 200 N. Di
ujung meja yang lain, Tono dan Tini juga mendorong meja itu dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
gaya masing masing 120 N dan 100 N ke kanan. Berapakah resultan
gayanya dan ke arah manakah meja bergerak?
3. Sebutkan 2 contoh gaya gesek yang menguntungkan dan yang merugikan
dalam kehidupan sehari-hari!
4. Apa yang dimaksud dengan gaya gesek statis dan gaya gesek kinetik?
5. Sebuah benda beratnya 29,4 N berada di suatu tempat yang memiliki
percepatan gravitasi 10 m/s2. Berapakah massa benda ditempat tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 10: Kunci Jawaban Soal Pretest
A. Pilihan Ganda
1. D 3. A 5. B
2. B 4. D
B. Essay
1. Yang dimaksud dengan:
a. Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan pada sebuah benda
sehingg menyebabkan benda tersebut mengalami perubahan gerak,
perubahan bentuk, dan perubahan arah.
b. Gaya gesek adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung
antara dua permukaan benda dengan arah berlawanan terhadap
kecenderungan arah gerak benda.
2. Tentukan resultan gaya beserta arahnya!
a. Diket: F1 = 160 N dan F2 = 300 N ke kanan
Ditanya: Resultan gaya dan arahnya?
Dijawab:
R = F1 + F2 = 160 N + 300 N
= 460 N ke kanan
b. Diket: F1 = 200 N ke kiri, F2 = 120 N dan F3 = 100 ke kanan
Ditanya: Resultan gaya dan arahnya?
Dijawab:
R = F1- F2+ F3 = 200 N – 120 N + 100 N
= -20 N ke kiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
3. Karena karet dapat mengurangi gaya gesek. Dengan begitu pengguna
sepatu tidak akan jatuh karena licin.
4. Ada 2 jenis gaya gesek yaitu gaya gesek statis dan kinetik. Gaya gesek
statis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda diam. Sedangkan
gaya gesek kinetik adalah gaya gesek yang bekerja pada benda yang
bergerak.
5. Diket: W = 29,4 N dan g = 10 m/s2
Ditanya : massa benda (m) ?
Dijawab: W = m x g
m =
=
= 2,94 kg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 11: Kunci Jawaban Soal Posttest
A. Pilihan Ganda
1. B 3. A 5. B
2. C 4. D
B. Essay
1. Yang dimaksud dengan:
a. Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan pada sebuah benda sehingg
menyebabkan benda tersebut mengalami perubahan gerak, perubahan
bentuk, dan perubahan arah.
b. Gaya gesek adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung
antara dua permukaan benda dengan arah berlawanan terhadap
kecenderungan arah gerak benda.
2. Tentukan resultan gaya beserta arahnya!
a. Diket: F1 = 160 N dan F2 = 300 N ke kanan
Ditanya: Resultan gaya dan arahnya?
Dijawab:
R = F1 + F2 = 160 N + 300 N
= 460 N ke kanan
b. Diket: F1 = 200 N ke kiri, F2 = 120 N dan F3 = 100 ke kanan
Ditanya: Resultan gaya dan arahnya?
Dijawab:
R = F1- F2+ F3 = 200 N – 120 N + 100 N
= -20 N ke kiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
3. Gaya gesek yang menguntungkan dan merugikan
a. Gaya gesek yang menguntungkan
1) Gesekan antara kaki dengan jalan
2) Gesekan ban yang bergerigi dengan jalan yang licin
b. Gaya gesek yang merugikan
1) Gesekan ban dengan jalan yang kasar dapat menyebabkan ban
cepat gundul
2) Gesekan antara ban yang gundul (tanpa gerigi) menjadikan jalan
terasa licin sehingga berbahaya
4. Ada 2 jenis gaya gesek yaitu gaya gesek statis dan kinetik. Gaya gesek
statis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda diam. Sedangkan gaya
gesek kinetik adalah gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak.
5. Diket: W = 29,4 N dan g = 10 m/s2
Ditanya : massa benda (m) ?
Dijawab: W = m x g
m =
=
= 2,94 kg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 12 : Sampel Instrument Pretest Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 13: Sampel Instrument Posttest Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 14: Sampel Instrument Pretest Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 15: Sampel Instrument Posttest Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 16: Kuesioner Nilai Karakter Peserta Didik (Kelas Praktikum)
Nama/No. Absen:
Kelas :
1. Bacalah pernyataan dibawah ini, kemudian pilihlah salah satu jawaban
yang sesuai dengan pilihan anda. Berilah tanda Cheklis (√) pada jawaban
anda pada kolom kriteria jawaban yang artinya sebagai berikut :
SS = Sangat setuju (Skor = 5) TS = Tidak Setuju (Skor = 2)
S = Setuju (Skor = 4) STS= Sangat tidak setuju (Skor = 1)
2. Atas kesediannya mengisi angket saya ucapkan terima kasih .
No. Pernyataan SS S ST STS
1. Saya merangkai alat praktikum bersama teman satu
kelompok
2. Saya senang berdiskusi dengan teman kelompok
saat melakukan praktikum
3. Saya ikut andil dalam menyimpulkan hasil
praktikum
4. Saya mampu melaksanakan dan menyelesaikan
praktikum tersebut
5. Saya ikut menyumbangkan pendapat saat
melakukan praktikum
6. Saya turut menggunakan/mencoba alat praktikum
7. Saya datang ke kelas praktikum tepat waktu
8. Saya memulai dan menyelesaikan praktikum tepat
waktu
9. Saya membaca petunjuk praktikum
10. Saya mencatat data sesuai dengan yang diamati
11. Saya menyimpulkan hasil praktikum berdasarkan
data yang diamati
12. Saya sungguh terlibat mengerjakan praktikum
dalam kelompok
13. Saya bertanya pada guru atau teman jika saya tidak
mengerti maksudnya
14. Saya mencari sumber lain selain yang telah
dipelajari
15. Saya berkali-kali mencoba melakukan pengukuran
dalam praktikum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran 17: Sampel Instrument Nilai Karakter Awal Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran 18: Sampel Instrument Nilai Karakter Akhir Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lampiran 19: Sampel Laporan Praktikum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 20: Daftar Nilai Kelas Kontrol (VIII A)
Nama Peserta Didik Kode Peserta
Didik
Hasil Belajar
Pretest Posttest
Amos Jowa Wedu A1 7,5 20,0
Antonius Pati Wedu A2 22,5 65,0
Antos Umbu W. Padda A3 20,0 47,5
Betharia Noncy Mau A4 25,0 32,5
Edison Winu Rara A5 22,5 20,0
Elda Tuwa Mali A6 15,0 25,0
Febriyanti Hori Buku A7 22,5 32,5
Ferdinan Kodi A8 15,0 22,5
Frederika Mila Meha A9 25,0 55,0
Goli Mila Malana A10 17,5 45,0
Ingke Kristiani Nyuru A11 30,0 75,0
Ingke Yovita Sari A12 25,0 32,5
Jimmi Jowa Wedu A13 26,3 67,5
Kesi Aprilia Demu A14 20,0 77,5
Kodi Lera Mawu A15 25,0 37,5
Kriswanto Juka Tana A16 20,0 25,0
Lukas Lodu Peiwu A17 7,5 30,0
Marda Asri Puda A18 17,5 37,5
Mareno Panji Kahowi A19 30,0 72,5
Meha Nanga R. Langu A20 15,0 15,0
Nadia Josevina H. Konda A21 22,5 67,5
Onriana Mollu Rina A22 17,5 35,0
Petronela Reda A23 20,0 42,5
Risaldi Tagalu Ladu A24 17,5 25,0
Tesalonika M. W. Wedu A25 20,0 40,0
Yenita Goli Podu A26 17,5 20,0
Yeski Duu Boru A27 17,5 30,0
Yudistira Rina Wogu A28 17,5 25,0
Yurike Keiku Rewa A29 31,3 47,5
Yusdino Pohu Potty A30 30,0 35,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 21: Daftar Nilai Kelas Eksperimen (VIII B)
Nama Peserta Didik Kode Peserta
Didik
Hasil Belajar Nilai Karakter
Pretest Posttest Awal Akhir
Agustinus Gawi Tagu A1 22,5 27,5 68 50
Apu Hori Moni Hamakonda A2 70,0 97,5 66 71
Ardisanto Bora Kawilu A3 17,5 37,5 58 58
Daki Bera A4 30,0 25,0 74 74
Delvisari Dedu Ngara A5 52,5 92,5 67 69
Dina Mariana Doka Here A6 20,0 75,0 71 71
Elviana Podu Lobu A7 45,0 87,5 72 72
Erfiandi Jidon Kodi Beili A8 27,5 60,0 64 66
Erwin Kadiwano A9 12,5 60,0 54 70
Etgar Deha Malana A10 15,0 25,5 64 74
Fitria Rambu Wasak Lodang A11 25,0 50,0 64 71
Hermanus Weingu Bora A12 20,0 70,0 64 75
Ifentri Lawu Mau A13 7,5 22,5 45 70
Ita Pata A14 32,5 90,0 72 72
Jevandro Kaddi Wanu A15 15,0 25,0 68 66
Kaledi Peku A16 10,0 50,0 56 73
Kristanto Kadi Wanu A17 10,0 27,5 67 37
Leni Loku Lewa A18 35,0 40,0 67 66
Lidia Luba Doka A19 20,0 65,0 73 67
Margalince Buku Manu A20 12,5 25,5 61 58
Melkisedek Leihu Jaga A21 22,5 42,5 72 70
Ningsiani Kewu Deki A22 35,0 85,0 58 69
Otriyana Paji Rowa A23 25,0 85,0 57 61
Rudiyanto Ruma Haba Kodi A24 15,0 45,0 70 64
Rusti Rada Puda A25 25,0 42,5 73 69
Samuel Weingu Halla A26 15,0 18,5 71 66
Silva Rowa Rara A27 22,5 42,5 67 68
Trisnawati Kadi Wanu A28 12,5 45,0 64 64
Jeremia Deilu Daha Wola A29 17,5 30,0 62 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran 22: Daftar Nilai Laporan Praktikum
Kelompok Nama Anggota Nilai Laporan
Praktikum I
Nilai Laporan
Praktikum II
1. Apu Hori Moni Hamakonda
Dina Mariana Doka Here
Agustinus Gawi Tagu
Edgar Deha Malana
Silva Rowa Rara
67,86
96,43
2. Delvisari D. Nagara
Jevandro Kadiwanno
Leni Loku Lewa
Yeremia Deilu Daha Wola
Trisnawati Kadiwanno
67,86
91,07
3. Elviana Podu Lobu
Kaledi Pekku
Ardisanto Bora Kawilu
Frid Lawu Bila
Yuliana Jola Kaka
76,79
82,14
4. Ita Pata
Ningsiani Kewu Deki
Melkisedek L. Jaga
Ifentri Lawu Mawu
Samuel Weingu Halla
55,36
73,21
5. Fitria R. Wasak Lodang
Margalince B. Mannu
Daki Bera
Hermanus Weingu Bora
Kristanto Kaddi Wanno
50
76,79
6. Erfiandi Jidon Kodi Belu
Otriyana Paji Rowa
Antoneta Baba Mollu
Rudiyanto Rumma Nyuru
Petrus Kering Nyuru
55,36
67,86
7. Erwin Kaddi Wannu
Lidia Luba Doka
Rusti Rada Puda
Nofri Jou Wawi
Jemri Peiwu
50
73,21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 23: Foto – Foto Pelaksanaan Pembelajaran
Kelas Kontrol
Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Selama proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Kelas eksperimen
Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Pelaksanaan Praktikum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Recommended