View
4
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGAMANAN E-VOTING BERBASIS WAP PEMILIHAN KETUA ORGANISASI
KEMAHASISWAAN DI UNIVERSITAS BINA DARMA
M. Ali Zaenal. A, Muhammad Akbar, Rusmin SyafariDosen Universitas Bina Darma 1, Mahasiswa Universitas Bina Darma 2
Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 PalembangPos-el : m.alizaenal_a@rocketmail.com, akbar@mail.binadarma.ac.id2,
deroe.busi@gmail.com3
Abstract :.voting by paper piercing may be outdated. Besides its high cost, the results are not necessarily 100% accurate. Now, there is a more modern, online electronic voting (e-voting). Voting as a media for making decisions relating to the lives of many people has started since long time ago. In practice, many deviations occur by some segments of society for their own benefit. This causes the emergence of conflict in society and decreases public confidence in the voting organizers and voting winning party. Voting electronically using electronic technology (e-voting) today can be an alternative to replace the conventional elections currently used. The main problem encountered in e-voting is related to the safety factor. Till now, there is no complete solution both theoretical and practical experiences to be able to overcome it. Use of information technology in the voting process is expected to help for resolution of these issues. However, is e-voting the right solution to be implemented in Indonesia, or are there any improvements still needed before the implementation of e-voting is successfully implemented in Indonesia?
Keywords : piercing, e-voting, voting
Abstrak : Pemilihan suara dengan cara coblos kertas mungkin sudah ketinggalan jaman. Selain mahal biayanya, hasilnya belum tentu 100% akurat. Kini ada cara yang lebih modern, voting elektronik secara online (e-voting). Pemungutan suara (voting) sebagai media untuk mencari keputusan yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak telah dimulai sejak lama. Dalam pelaksanaannya, banyak terjadi penyimpangan yang dilakukan sebagian golongan masyarakatuntuk kepentingan mereka sendiri. Hal ini menyebabkan timbulnya konflik di masyarakat, serta menurunnya kepercayaan masyarakat tehadap pihak penyelenggara voting dan pihak pemenang voting tersebut. Pemungutansuara secara elektronik dengna memanfaatkan teknologi elektronik (e-voting) saat ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk menggantikan pemilihan umum secara konvensional yang sekarang ini digunakan. Permasalahan utama yang dihadapi dalam e-voting adalah terkait faktor keamanan. Sampai saat ini, belum ada solusi lengkap baik secara teori maupun praktek yang mampu mengatasi permasalahan tersebut. Pengguna teknologi informasi dalam proses voting diharapkan dapt memantu penyelesaian masalah-masalah tersebut. Akan tetapi, apakah e-voting merupakan solusi yang tepat untuk di implementasikan di indonesia, atau masih diperlukan sebelum implementasi e-voting tersebut berhasil dilaksanakan di indonesia.
Kata Kunci: Coblos, e-voting, pemungutan suara.
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Voting merupakan suatu kegiatan yang
sangat menentukan pada setiap perhelatan
pemilihan, terutama bagaiman sistem pemilihan
itu dilaksanakan,bagaimana peraturan yang
disepakati dan menjadi aturan main, siapa yang
dipilih dan siapa yang berhak dipilih. Bagaimana
Perangkat Lunak Pencarian alamat Di Kota Palembang Berbasis WAP (Greace Widyastuti ) 1
proses pemungutan suara dapat menjamin azas
langsung, umum, bebas dan rahasia serta
bagaimana hasil penghitunga suara dapat
berlangsung jujur, transparan, dapat diakses oleh
publik. Selama ini voting secara centang atau
coblos kertas suara menjadi pilihan dalam
penyelenggaraan pemilu dan pemilukada di
tanah air.
Universita Bina Darma selama ini dalam
mentukan ketua organisasi kemahasiswaan
menggunakan metode voting (pemungutan suara)
secara konvnsional yaitu pemilihan akan
diumumkan sebelumnya kepada seluruh
mahasiswa, kemudian mahasiswa datang
ketempat pemungutan suara. Didalam tempat
pemungutan suara tersebut terdapat beberapa
gambar dan nama calon ketua yang akan dipilih.
Kemudian mahasiswa akan menconteng gambar
salah satu dari calon tersebut. Setelah mahasiswa
menetukan pilihannya maka lembar suara akan
dikumpulkan dan dihitung didepan seluruh
mahasiswa.
Dengan menggunakan sistem
pemungutan suara konvensional seperti diatas
maka akan memakan waktu yang cukup lama
untuk mendapatkan hasil voting tersebut dan
proses voting ini dapat dilakukan tanpa
menggangu waktu belajar.
Dari segi keamanan sistem e-voting yang
akan dikerjakan oleh penulis, difokuskan pada
banyak suara yang akan diberikan oleh satu
orang pemilih hanya satu kali. Jika pemilih
sudah memberikan suaranya maka pemilih
tesebut tidak bisa memberikan suaranya lagi
atau hak pilihnya sudah digunakan.
Dari uraian diatas mak dirancang sistem
voting berbasis WAP yang digunakan pada
pemilihan ketua organisasi kemahasiswaan
Universitas Bina Darma, agar dapat diterapkan
dan berguna bagi pihak universitas. Maka
penulis mengambil judul skripsi yaitu “Analisis
Dan Perancangan Sistem Pengamanan E-
Voting Berbasis WAP Pemilihan Ketua
Organisasi Kemahsiswaan Di universitas Bina
Darma”
1.2. Batasan Masalah
Agar pembahasan lebih terarah dan
sesuai dengan apa yang diharapkan maka penulis
hanya membahas pengolahan data voting untuk
pemilihan ketua organisasi kemahasiswaan
Universitas Bina Darma.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian pada Universitas
Bina Darma ini adalah membangun sistem
pengamanan e-voting berbasis WAP (Wireless
Application Protocol) pada Universitas Bina
Darma yang lebih baik, efektif, yaitu sistem yang
tepat, cepat dan akurat.
1.3.2. Manfaat Penelitian
1. Bagi universitas Bina Darma, dapat
mempermudah dalam melakukan
pemungutan suara atau jejak
pendapt, memudahkan dalam
pengolahan, penyimpanan dan
pencarian data voting yang belum
mampu dipenuhi oleh sistem voting
manual.
2 Jurnal Imiah xxxxxxxxxxxx Vol.x No.x, April 2012:1 -20
2. Bagi peneliti, menambah wawasan
dalam aplikasi e-voting dan
implementasinya, dapat menerapkan
dan memperdalam ilmu yang telah
didapat selama dibangku kulia.
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian bertempat di Universitas Bina
Darma yang beralamat di Jalan Ahmad Yani
No. 12 Palemang-Indonesia 30264.
2.2. Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Observasi
Yaitu dengan melakukan pengamatan
langsung terhadap sistem kerja dan
pencatatan secara cermat dan sistematis guna
mengumpulkan data-data dan diperoleh
informasi yang dibutuhkan.
b. Wawancara
Mengadakan Tanya jawab langsung kepada
mahasiswa atau kepada dosen yang biasa
mengurus pemilihan ketua organisasi
kemahasiswaan.
2.3. Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan untuk merancang
perangkat lunak ini adalah metode Waterfall.
Pressman (2002:37)
Metode Waterfall melingkupi aktivitas –
aktivitas sebagai berikut:
1. Rekayasa dan pemodelan
sistem/informasi
Merupakan bagian dari sebuah yang
lebih besar, kerja dimulai dengan
membangun syarat dari semua
elemen, sistem dan mengalokasikan
beberapa subset dari kebutuhan ke
perangkat lunak tersebut.
2. Analisis Kebutuhan Perangkat
Lunak
Proses pengumpulan keutuhan
diintensifkan dan difokuskan,
khususnya pada perangkat lunak.
Untuk memehami sifat program
yang dibangun, rekayasa perangkat
lunak harus memahami domain
informasi, tingkah laku dan antar
muka yang diperlukan.
3. Desain
Proses desain menerjemahkan
syarat/kebutuhan kedalam sebuah
repsentasi perangkat lunak yang
dapat diperkirakan demi kualitas
sebelum pemunculan kode.
4. Pemnuatan Kode
Desain harus diterjemahakan
kedalam bentuk mesin yang bisa
dibaca. Langkah pembuatan kode
dalam melakukan tugas akhir ini.
Jika desain dilakukan dengan cara
yang lengkap, pemuatan kode dapat
diselesaikan secara mekanis.
5. Pengujian
Proses pengujian berfokus pada
logika internal perangkat lunak,
memastikan ahwa semua pernyataan
sudah diuji, dan pada eksternal
Perangkat Lunak Pencarian alamat Di Kota Palembang Berbasis WAP (Greace Widyastuti ) 3
fungsional, yaitu mengarahkan
pengujian untuk menemukan
kesalahan-kesalahan dan
memastikan bahwa input yang
dibatasi akan memeberikan hasil
aktual yang sesuai dengan hasil
dibutuhkan.
6. Pemeliharaan
Merupakan bagian paling akhir dari
siklus pengembangan dan dilakukan
setelah perangkat lunak
dipergunakan.
2.4. Pengertian Wap
WAP ( Wireless Application Protocol )
adalah suatu protokol komunikasi dan suatu
lingkungan aplikasi yang memungkinkan anda
mengakses internet dan web dari wireless
handheld devices. WAP dirancang untuk bekerja
dengan keanekaragaman selular jaringan
transmisi data wireless, handheld device, dan
sistem operasi. Simarmata (2006:3)
2.5. Pengertian Voting
E-Voting (Elektronic voting) adalah
proses pemilihan umum yang memungkinkan
pemilih untuk mencatatkan pilihannya yang
bersifat rahasia secara elektronik yang teraman.
Dalam tenologi e-voting, pemungutan suar dapat
dilakukan dengan dua cara. Pertama pemindahan
optik memungkinkan pemilihan harus
memberikan tanda pada surat suara dan
kemudian surat suara tersebut direkam secara
elektronik. Namun, pencetakan surat suara yang
dapat dipindahkan dengan optik membutuhkan
rancangan yang rumit dan biaya mahal. Kedua
sistem direct recording elektronic(DRE)
menyediakan surat suara yang dapat dipilih
dengan menggunakan perangkat elektronik atau
komputer yang dilengkapi dengan layar sentuh,
mengolah data dengan perangkat
lunak,menyimpan peolehan surat suara dansurat
suara didalam memori.
2.6. Kelebihan Voting
Pemungutan suara elektronik
mempercepat proses pemungutan suara, ketika
pemungutan suara pada hari pemilihan, para
pemilih tidak lagi menunggu surat suara atau
mendaftar untuk didata atau menjatuhkan surat
suara kedalam kotak suara. Pemungutan suara
elektronik juga akan meningkatkan keamanan
dan keandalan pemilu.
Dalam pemungutan suara elektronik
tidak mungkin untuk membuat kesalahan, karena
informasi identifikasi kandidat yang dipilih akan
muncul dilayar sebelum pemungutan suara
dikonfirmasi.
2.7. Kekurangan Voting
1. Kerentanan terhadap hacking,
menurut congressional research
service reformasi pemilihan dan
sistem voting elektronik, vendor
pemilihan umum menyatakan
bahwa meraka tidak mengirimkan
hasil pemilihan dari daerah sekitar
melalui internet, tetapi mereka
dapat mengirimkan melalui koneksi
modem langsung.
4 Jurnal Imiah xxxxxxxxxxxx Vol.x No.x, April 2012:1 -20
2. Pemilihan jejak audit diverifikasi
kertas, semua penuh elektronik
(layar sentuh, DRE, internet) sistem
voting tunduk pada keterbatasan
dan teknologi computer. Ini
termasuk ketidak mampuan untuk
mendeteksi keberadaan perangkat
keras dan perangkat lunak yang
dapat digunakan, sengaja atau tidak
sengaja untuk menguah hasil
pemilu.
3. Kerentanan terhadap penipuan,
penipuan voting tidak baik hadir
dimana-mana, terutama di negeri
kita, selalu ada dugaan penipuan
oleh semua partai politik yang kalah.
4. Akurasi dalam menangkap maksud
pemilih, jika layar sentuh yang
digunakan dalam pemilu, sensor
diperangkat layar dapat tersingkir
dari keselarasan dengan guncangan
dan getaran yang mungkin terjadi
selama trnsfortasi. Misalnya pemilih
mungkin menyentuh bagian dari
layar diidentifikasi dengan kandidat
X, tetapi kandidat Y akan menyalah
sebagai gantinya.
5. Hubungan politik produsen,
keputusan pemerintah sekarang
yang tidak menyimpan persedian
sementara dan kandidat pemilih
umum berikutnya dibawah
pemerintahan politik dan komisi
pemilihan telah membuat upaya
menggunakan e-voting, sistem yang
lebih baik, masuk akal dan tidak adil.
2.8. Keamanan Voting
Logical security dalam konek
pengontrolan dapat didefinisikan sebagai
pengontrol dengan pertolongan software/aplikasi
tertentu dalam pengaksesan pemakasi sesuai
dengan wewenang yang diberikan untuk
menggunakan data/informasi termasuk
programnya yang disimpan didalam computer,
logical security memiliki dua tujuan sebagai
berikut :
1. Melindungi data/informasi yang
disimpan disentra computer dari
perusakan atau pengancuran yang
dilakukan baik secara disengaja atau
tidak disengaja.
2. Mengindari dan mendeteksi
perubahan terhadap informasi yang
dilakukan oleh yang tidak
berwenang serta menjaga agar
informasi tidak disebar luaskan
yang ridak berwenang.
Beberapa metode yang digunakan untuk
mengadminkan data untuk implementasikan
logical security adalah :
1. User-id, tujuan user-id adalah untuk
mengidentifikasikan pemakai yang
memiliki otoritas untuk mengakses
sistem. Beberapa informasi yang
disimpan didalam user-id file
sebagai berikut:
a. Username, didalam sistem
username (nama pemakai) yang
akan mengidentifikasikan
Perangkat Lunak Pencarian alamat Di Kota Palembang Berbasis WAP (Greace Widyastuti ) 5
pemakai dan biasanya terdiri
dari alfabert atau alfanumerik.
b. Password, password merupakan
kunci untuk masuk (log-on)
kedalam sistem.
c. Acces Level, disini akan
ditentukan hak pengaksesan
sumber daya sistem untuk setiap
individu.
2. Password, memiliki kaitan dengan
user-id, untuk membuktikan bahwa
pemilik memiliki wewenang untuk
memakai dan masuk kedalam
sistem, karena pengontrolan
password merupakan hal yang
penting. Berikut beberapa saran
untuk pengontrolan password yaitu:
a. Password harus terdiri dari
panjang dan kombinasi karakter
yang telah ditentukan.
b. Password merupakan rahasia
oleh karena itu tidak boleh
ditampilkan dimonitor.
c. Kerahasian password harus
dijaga oleh setiap individu dan
tidak oleh disebar luaskan
kepada orang lain.
d. Level pengaksesan (acces level)
setelah user berhasil log-on
dengan sukses, pengaksesan
terhadap program dan file dapat
dikontrol melalui aplikasi dari
masing-masing hak pengaksesan
terhadap file dan program.
e. No acces apabila tingkat no
access berakti pemakai tidak
diizinkan memakai program
tersebut.
f. Execute tingkat pengaksesan ini
berlaku hanya untuk program
diamana pemakai hanya
diizinkan untuk menjalankan
program terkait.
g. Read, user diperbolehkan untuk
membaca dan mencetak isi dari
file dan menjalankan program
yang diakses,ia tidak bisa untuk
memodifikasi isi atau
menghapus informasi
didalmnya. (ibisa, 2011 : 39)
2.9. Pengertian PHP
PHP ( Hypertext preprocessor ) adalah
sebuah bahasa pemprograman yang berbentuk
Scripting, sistem kerja dari program ini adalah
sebagai interpreter bukan sebagai Compiler.
Perbedaan antara bahasa compiler dengan bahasa
yang berupa interpreter. Nugroho (2005:201)
Sedangkan menurut Anhar (2010:3)
PHP ( Hypertext preprocessor ) yaitu bahasa
pemprograman web server-side yang bersifat
open source. PHP merupakan script yang
terintegrasi dengan HTML dan berada pada
server (server side HTML embedded
scripting).PHP adalah script yang digunakan
untuk membuat halaman website yang dinamis.
Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan
dibuat saat halaman itu diminta oleh client.
Mekanisme ini menyebabkan informasi yang
diterima client selalu baru atau up to date.
Semua script PHP dieksekusi pada server
dimana script tersebut dijalankan.
6 Jurnal Imiah xxxxxxxxxxxx Vol.x No.x, April 2012:1 -20
2.10. Pengertian MySQL
MySQL merupakan database yang paling
digemari dikalangan programmer web, dengan
alasan bahwa program ini merupakan database
yang sangat kuat dan cukup stabil untuk
digunakan sebagai media penyimpanan data.
Sebagai sebuah database server yang mampu
untuk memenajemen database dengan baik,
mysql terhitung merupakan database yang paling
digemari dan paling banyak digunakan
dibanding database lainnya. Selain mysql masih
terdapat beberapa jenis database server yang
juga memiliki kemampuan yang juga tidak bisa
dianggap enteng, database itu adalah Orcale dan
PostgreSQL.
Nugroho( 2005:133).
Sedangkan menurut Anhar (2010:45)
MySQL ( MY Structure Query Language ).
Adalah salah satu Database Management System
( DBMS ) dari sekian banyak DBMS seperti
Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lainnya.
MySQL berfungsi untuk mengolah database
menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open
source sehingga kita bisa menggunakannya
secara gratis. Pemprograman PHP juga sangat
mendukung atau mensupport dengan database
MySQL.
2.10. Unified Modelling Language (UML)
UML ( Unified Modelling language )
adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh
meta – model tunggal, yang membantu
pendeskripsian dan desain sistem perangkat
lunak, khususnya sistem yang dibangun
menggunakan pemprograman berorientasi objek
(OO). Fowler (2005:1)
2.11. Use Case Diagram
Use case adalah teknik untuk merekam
persyratan fungsional sebuah sistem. Use case
mendeskripsikan interaksi tipikal antara para
pengguna sistem itu sendiri, dengan memberi
sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut
digunakan. Use case terkenal sebagai sebuah
bagian penting dalam UML. Akan tetapi, hal
yang mengejutkan adalah jarang terdapat definisi
tentang use case dalam UML. Tidak dijelaskan
dalam UML tentang bagaimana anda merekam
isi sebuah use case. Hal yang dijelaskan UML
adalah diagram use case yang menampilkan
bagaimana use case saling berhubungan satu
sama lain. Fowler (2005 : 141)
2.12. Activity Diagram
Activity diagram adalah teknik untuk
menggambarkan logika prosedural, proses bisnis,
dan jalur kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini
memainkan peran mirip sebuah diagram alir,
tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan
notasi diagram alir adalah diagram ini
mendukung behavior pararel. Activity diagram
telah mengalami beberapa perubahan paling
besar selama perkembangan versi – versi UML.
Activity diagram juga memungkinkan siapapun
yang melakukan proses untuk memilih urutan
dalam melakukannya. Dengan kata lain, diagram
hanya menyebutkan aturan – aturan rangkaian
dasar yang harus kita ikuti. Hal ini penting untuk
pemodelan bisnis karena proses – proses sering
muncul secara paralel. Fowler (2005 : 163)
Perangkat Lunak Pencarian alamat Di Kota Palembang Berbasis WAP (Greace Widyastuti ) 7
2.13. Penelitian Sebelumnya
Sisilia, Sistem E-Voting Pemilihan Ketua
RT.003/09 kelurahan keun jeruk kecamatan
kebon jeruk Jakarta barat. Sistem e-voing ini
dirancang dan di analisis untuk membantu dalam
kelancaran pemilihan ketua RT.
Edi dan Fereshti, E-voting urgensi
transparansi dan akuntalitas. Sistem e-voting
merupakan teknoligi relative yang buruk untuk
mendukung pelaksanaan pesta demokrasi,
konsekuensi dari penerapan e-voting adalah
aspek keamanan, meski proses peraikan dan
pengamanan terhadap e-voting terus dilakukan.
3. HASIL
Hasil dari penelitian yang penulis lakukan
adalah sebuah aplikasi yang memiliki akses on-
line 24 jam penuh. Pada aplikasi perancangan
sistem pengamana e-voting berbasis WAP
(Wireless Aplication Protocol) pemilihan ketua
organisasi ini, dimana mahasiswa atau anggota
yang akan melakukan pemilihan dapat memilih
dan melihat hasil pemilihan secara langsung.
Jadi pemilih bisa mengetahui siapa yang paling
banyak dipilih.
3.1. Tampilan Halaman login
Untuk dapat mengakses website ini
seharusnya user masuk terlebih dahulu ke alamat
yang ada. Pada halaman ini menunjukkan bahwa
user telah bisa melakukan pemilihan dengan
memasukkan nama pengguna dan password.
Dimana alamat yang diakses oleh user
www.bidarselection.hostoi.com.
Berikut ini merupakan Tampilan Halaman
Login dari aplikasi ini :
Gambar 3.1. Tampilan Login
3.2. Tampilan Halaman Voting
Pada halaman voting ini pengguna
aplikasi langsung bisa melilih calon ketua
organisasi kemahasiswaan sesuai dengan pilihan
yang ada, setelah itu pengguna mengklik link
(tombol) pilih untuk memberikan hak suara
kepada calon ketua organisasi kemahasiswaan
yang didukung.
8 Jurnal Imiah xxxxxxxxxxxx Vol.x No.x, April 2012:1 -20
Gambar 3.2. Tampilan Halaman Voting
Jika sudah melakukan proses voting
maka aplikasi akan menampilkan halaman wap
seperti pada gambar 3.3 dibawah ini. Pada
halaman ini juga terdapat link (tombol) logout
untuk keluar dari aplikasi.
Gambar 3.3. Tampilan Hasil Voting
4. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan pada analisis dan perancangan
sistem pengamanan e-voting berbasis wap
pemilihan ketua organisasi kemahasiswaan
di universitas bina darama, maka penulis
dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut.
1. Penelitian menghasilkan
perancangan suatu aplikasi berupa
pemilihan ketua organisasi
kemahasiswaan berbasis WAP
(Wireless Aplication Protocol)
sehingga mempermudah
user/pemilih untuk melakukan
pemilihan secara online
menggunakan bahasa
pemprograman PHP (Hypertext
Preprocessor) dan MYSQL sebagai
basisdatanya.
2. Selama ini masih pemilihan ketua
organisasi kemahasiswaan masih
menggunakan cara konvensional
dengan adanya pemilihan secara
on-line selama 24 jam yang
berbasis WAP (Wireless Aplication
Protocol) user/pengguna bisa
memilih ketua organisasi dengan
menggunkan handpone.
3. Karakteristik handpone yang bisa
mengakses seharusnya handpone
yang memiliki fasilitas WEB atau
WAP.
Perangkat Lunak Pencarian alamat Di Kota Palembang Berbasis WAP (Greace Widyastuti ) 9
DAFTAR RUJUKAN
Referensi dari buku:
Anhar. 2010. ”PHP dan MySQL Secara Otodidak”.Jakarta Selatan : Media Kita Ilustrasi.
Arikunto, S. 2010. ”Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”.Jakarta : Rineka Cipta.
Fahmi, H dan Handoko, D. 2010. “ Kajian Teknis tentang pemungutan suara secara elektronik(e-voting)”.
Ibisa. 2011. ”Keamanan Sistem Informasi” Yogyakarta: Andi
Nugroho, B. 2004. ”Aplikasi Pemrograman Web Dinamis dengan PHP dan MySQL”. Yogyakarta: Gava Media.
Pressman, R. 2002. ”Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: Andi
Simarmata, J. 2006. ”Pemrograman WAP dengan menggunakan WML”.Yogyakarta : Andi.
10 Jurnal Imiah xxxxxxxxxxxx Vol.x No.x, April 2012:1 -20
Recommended