View
673
Download
9
Category
Preview:
Citation preview
PENGARUH KEBIASAAN MAHASISWA TERHADAP LINGKUNGAN
TO’AT WASESORITA AYU WANDIRA
RIZKA FEBRINA BR BUKITHERRY ADHI NUGROHO
NOPRIZA UMAMIANNISA DYAH RACHMA
ARIEF HIDAYATULLAHUMI MAFIYATUL AFIYAH
SHINTYA YOSEVINE MONROVIVIEN S ARIENTAMY
TRI JANU ASTUTI
111090111090082111090083111090084111090088111090090111090100111090107111090109111090110111090111
TT-33-02
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas karunia dan hidayahNya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat bertujuan untuk mengetahui pengaruh
lingkungan perkuliahan terhadap efektivitas perkuliahan mahasiswa di lingkungan kampus IT
Telkom.
Lingkungan perkuliahan tentu saja mempengaruhi efektivitas perkuliahan, dalam makalah
ini penulis memfokuskan tentang fasilitas apa saja yang berpengaruh serta apa pengaruhnya
terhadap efektivitas perkuliahan.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Tuhan YME atas segala yang telah
diberikan untuk kami sehingga diberi kemudahan dalam menyelesaikan makalah ini, Bapak
Saefulloh sebagai dosen yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini serta
teman teman yang telah membantu dari segi moril dan materil sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik dan semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan
satu per satu.
Semoga makalah ini berguna untuk kita semua dan dapat membantu mengatasi masalah
yang ada.
Akhir kata, Wassalamualaikum wr.wb
Bandung, Mei 2010
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan yang dilakukan manusia setiap hari dalam jangka waktu yang cukup lama akan
menimbulkan sesuatu yang disebut kebiasaan. Kebiasaan tersebut bisa merupakan suatu yang
positif dan ada pula yang negatif. Keduanya akan memberikan kontribusi sendiri bagi
kehidupan manusia baik bagi pelaku, masyarakat dan lingkungan sekitar. Kegiatan rutinitas
mahasiswa di kampus sedikit banyak akan terpengaruh jika banyak mahasiswa yang
mempunyai kebiasaan buruk……..Kegiatan pembelajaran tidak mungkin lepas dari seluruh
manusia, khususnya mahasiswa. Berbagai macam fasilitas disediakan untuk menunjang
kegiatan pembelajaran tersebut. Fasilitas yang disediakan antara lain adalah proyektor,
bangku kuliah, dan dosen itu sendiri.
Namun dalam perjalanannya ada hal-hal yang menyebabkan konsentrasi belajar
mahasiswa menjadi berkurang. Selain dari kondisi mahasiswa itu sendiri (jasmani dan
rohani), fasilitas yang ada pun ternyata kurang memuaskan. Hal hal itu contohnya misalkan
proyektor yang kurang jelas dalam menampilkan grafis, bangku kuliah yang
rusak,pencahayaan ruang kelas yang tidak memadai, panasnya ruang kelas, serta cara
mengajar dosen yang kurang baik dalam menyampaikan materi.
Hal-hal diatas dapat menyebabkan ketidaknyamanan mahasiswa dalam menuntut ilmu.
Hal ini tentu bisa mengakibatkan mahasiswa menjadi malas masuk kuliah kemudian titip
absen atau dikenal dengan TA.
Oleh karena itu, Kami mengadakan penelitian tentang pengaruh lingkungan pembelajaran
terhadap efektivitas perkuliahan mahasiswa serta berusaha mencari solusi dari permasalahan
yang ada.
1.2 Tujuan
Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi efektivitas perkuliahan serta untuk mencari solusi dari permasalahan yang
ada.
3
1.3 Batasan Masalah
Pada penelitian kali ini, kami akan membahas tentang :
1. faktor penyebab kebiasaan buruk mahasiswa terhadap lingkungan sekitar
2. Pengaruh kebiasaan mahasiswa terhadap efektivitas belajar dan
lingkungan sekitar
3. Solusi untuk pemecahan masalah ini.
1.4 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui dampak serta mencari solusi
permasalahan ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Kami mengumpulkan data dari
mahasiswa dengan menyebarkan 100 kuesioner. Sample pada penelitian ini berasal dari seluruh
angkatan yang masih berkuliah di IT Telkom.
4
BAB II
ISI
TINJAUAN PUSTAKA
Setiap masyarakat manusia selama masih hidup pasti mengalami perubahan-perubahan.
Prubahan ada yang pengaruhnya cepat dan ada juga yang pengaruhnya lambat, pengaruh yang
ditimbulkan dapat mencakup beberapa aspek seperti cara hidup, norma, adat, kesehatan dan lain
sebagainya. Seseorang yang tidak sempat menelaah susunan dan kehidupan masyarakat desa di
Indonesia misalnya, akan berpendapat bahwa masyarakat tersebut statis, tidak maju, dan tidak berubah.
Pernyataan demikian didasarkan pada pandangan sepintas yang tentu saja kurang mendalam dan
kurang teliti. Karena tidak ada masyarakat yang berhenti pada suatu titik tertentu sepanjang masa.
Orang-orang desa sudah mengenal perdagangan, alat-alat transport modern, bahkan dapat mengikuti
beita-berita mengenai daerah lain melalui radio, teevisi dan sebagainya yang belum dikenal sebelumnya.
1 RUANG LINGKUP
1.1 Prasarana
Prasarana akademik dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok yaitu :
Prasarana bangunan. Mencakup lahan dan bangunan gedung baik untuk keperluan
ruang kuliah, ruang kantor, ruang dosen, ruang seminar, ruang rapat, ruang
laboratorium, ruang perpustakaan, ruang komputer, bengkel, fasilitas umum dan
kesejahteraan, seperti rumah sakit, pusat pelayanan mahasiswa, prasarana
olahraga dan seni serta asrama mahasiswa.
Prasarana umum berupa air, sanitasi, drainase, listrik, jaringan telekomunikasi,
transportasi, parkir, taman, dan hutan kampus.
1.2 Sarana
Sarana akademik mencakup perabotan dan peralatan yang diperlukan sebagai
kelengkapan setiap gedung/ ruangan dalam menjalankan fungsinya untuk meningkatkan
mutu dan relevansi hasil produk dan layanannya.
Berdasarkan jenisnya sarana dibagi dalam 2 (dua) kelompok yaitu:
5
Sarana pembelajaran, mencakup: (1) sarana untuk melaksanakan proses
pembelajaran sebagai
kelengkapan di ruang kelas, misal Papan tulis, OHP, LCD, mikrophone, alat
peraga, bahan habis pakai
dan lain-lain. (2) peralatan laboratorium, sesuai jenis laboratorium masing-masing
program studi.
Sarana sumber belajar terdiri dari buku teks, jurnal, majalah, lembar informasi,
internet, intranet,
CD-ROM dan citra satelit. Sumber belajar ini harus diseleksi, dipilah, dan
disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran.
2 STANDAR MUTU PRASARANA DAN SARANA AKADEMIK
Standar mutu Prasarana dan Sarana (P.S) Akademik adalah persyaratan minimal yang
ditetapkan oleh institusi terhadap mutu P.S akademiknya. Dalam SK MWA No. 004 Tahun
2005 tentang Norma Pengawasan Mutu Pendidikan Universitas Indonesia, pasal 4 ayat (2),
bahwa fasilitas pendidikan merupakan komponen dari masukan/input dari proses pendidikan.
Namun demikian terkait dengan pemanfaatan dan pemeliharaannya, maka standar mutu P.S
Akademik di bagi dalam 2 (dua) yaitu (1) Standar Mutu P.S Akademik dan (2) Standar Mutu
Manajemen P.S Akademik.
2.1 Standar Mutu Prasarana Akademik mencakup:
- Standar mutu bangunan/gedung
- Standar mutu prasarana umum
2.2 Standar Mutu Sarana Akademik mencakup:
- Standar mutu fasilitas pembelajaran
- Standar mutu sumber belajar ( learning resources)
2.3 Standar Mutu Manajemen P.S mencakup:
- Standar mutu perencanaan dan pengadaan P.S Akademik
- Standar mutu pengendalian, evaluasi dan tindakan perbaikan mutu P.S
Akademik
6
Disain dan penataan sesuai dengan fungsi bangunan gedung/ruang dan persyaratan
lingkungan.Memenuhi persyaratan kemampuan bangunan gedung untuk:
mendukung beban muatan
mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan petir (memiliki
dokumen pedoman dan standar teknis yang berlaku) mengenai:
- pembebanan, ketahanan terhadap gempa dan/atau angin
- sistem pengamanan kebakaran
- sistem penangkal petir
Hubungan ke, dari, dan di dalam bangunan gedung: tersedia
fasilitas dan aksebilitas yang mudah, aman, dan nyaman
termasuk untuk penyandang cacat dan lanjut usia
Mempertimbangkan tersedianya hubungan horizontal (pintu dan/atau
koridor) dan vertikal antar ruang dalam bangunan gedung (tangga, ram,
lift, dan lain-lain), akses evakuasi (sistem bahaya, pintu keluar darurat,
dan lain-lain), termasuk bagi penyandang cacat dan lanjut usia.
Persyaratan sistem penghawaan, sistem pencahayaan, sistem sanitasi, penggunaan bahan
bangunan gedung:
Persyaratan penghawaan: tersedia ventilasi alami dan/atau bangunan
ventilasi mekanik/buatan sesuai dengan fungsinya dan mempertimbangkan
prinsip-prinsip penghematan energi dalam bangunan gedung
Persyaratan pencahayaan: setiap bangunan gedung harus
mempunyai pencahayaan alami dan/atau pencahayaan buatan,
termasuk pencahayaam darurat sesuai dengan fungsinya
Pesyaratan sistem sanitasi mencakup sistem air bersih, sistem
pembuangan air kotor dan/atau air limbah, kotoran dan sampah,
serta penyaluran air hujan, termasuk sistem plambing
Persyaratan bahan bangunan: menggunakan bahan bangunan
yang aman bagi kesehatan (tidak mengandung B3) dan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan (efek silau,
7
pantulan, peningkatan suhu, konservasi energi, serasi dan selaras
dengan lingkungan)
Persyaratan ruangan:
Kenyamanan ruang gerak: mempertimbangkan fungsi ruang, jumlah pengguna,
perabot/peralatan, aksebilitas ruang
Hubungan antar ruang
Tempat duduk, meja memenuhi persyaratan ergonomi
Kondisi udara dalam ruang (pertimbangan temperatur dan kelembaban) nyaman, berAC
Pandangan: kenyamanan pandangan dari dalam gedung ke luar
Tingkat getaran
Tingkat kebisingan
3 Faktor Pendukung
Banyak faktor yang menjadikan sebuah universitas menjadi kampus idaman. Hal ini
dapat dilihat dari segi ekologis, kurikulum, pengajar, kegiatan, fasilitas, dan pergaulan yang ada
dalam universitas tersebut. Kampus yang baik tentunya memperhatikan kebutuhan mahasiswa
akan lingkungan hijau. Apalagi jika jumlah mahasiswa yang ada di universitas tersebut mencapai
ribuan orang. Hal ini dapat diwujudkan dengan banyaknya tanaman dan ruang terbuka hijau.
Semakin banyak lingkungan hijau yang tersedia, semakin baik pula kondisi ekologi yang
dimiliki kampus tersebut. Banyaknya lingkungan hijau akan menunjang semangat mahasiswa
dalam proses belajar mengajar. Kejenuhan mahasiswa dalam proses pembelajaran di kampus
akan terobati dengan pemandangan alam yang hijau.
Lingkungan hijau juga akan memenuhi kebutuhan oksigen para penghuni kampus. Dari
pelajaran PLH di sekolah, saya melihat pohon memiliki kontribusi yang besar dalam
menghasilkan oksigen. Sebuah pohon dapat memenuhi kebutuhan oksigen untuk 2 orang. Maka,
jumlah pohon yang ada di kampus idealnya sesuai dengan jumlah mahasiswa.
3.1. Kurikulum
Kurikulum yang baik juga akan menunjang mahasiswa dalam mengembangkan minat dan bakat
8
yang dimilikinya. Kampus idaman saya tentunya memiliki kurikulum yang tidak membebani
mahasiswa dan dosen yang ada di dalamnya. Beberapa kampus memiliki jadwal yang berubah-
ubah dan membingungkan mahasiswa.
Kurikulum yang baik juga dapat dilihat dari mata kuliah yang ada di kampus. Semakin banyak
mata kuliah yang menunjang jurusan pilihan mahasiswa, semakin berbobot kurikulum yang
diterapkan kampus tersebut. Sebagai contoh, saya memilih jurusan Kedokteran. Tentu ilmu yang
harus diperdalam berhubungan dengan jurusan tersebut, seperti Biologi, Kimia, dan berbagai
pelajaran lainnya. Pelajaran lain, seperti Bahasa, Olahraga, dan Ilmu Sosial tentunya hanya
mendapat porsi yang kecil. Pendidikan yang menjadi ciri khas jurusan harus mendapat porsi
yang besar dalam proses pembelajaran.
Sistematika penilaian juga termasuk dalam standar kurikulum yang baik. Mahasiswa harus
mendapat perincian dari perolehan hasil tes dan tugas yang diadakan dosen. Dalam hal ini,
kampus harus transparan dalam memberikan penilaian terhadap mahasiswanya. Tentu kita tidak
mengharapkan adanya praktik kecurangan yang terjadi antara dosen dan mahasiswa. Jika perlu,
kampus menyediakan buku penilaian seperti buku rapor untuk dilihat dan ditandatangani oleh
orang tua mahasiswa.
3.2. Pengajar
Dosen sebagai pengajar di kampus juga menjadi bahan pertimbangan saya dalam mencari
kampus idaman. Dosen yang baik tentunya dapat menjadi teman dan guru di saat yang tepat.
Ketika mahasiswa tidak mengerti dan bingung dengan materi kuliah yang diajarkan, dosen mau
menjelaskan kembali dengan jelas sampai mahasiswa menguasai dan mengerti materi dengan
baik. Dosen juga mau menjawab setiap pertanyaan yang diajukan mahasiswa dengan jelas.
Dosen dengan ciri demikian yang sangat saya dambakan di kampus.
Ketika berada di luar lingkungan kampus, dosen dapat menjadi teman mahasiswa. Dosen dapat
menjawab setiap permasalahan dan kesulitan yang dialami mahasiswanya ketika kuliah. Apa saja
faktor yang membuat mahasiswa sulit menyerap pelajaran? Dosen yang baik tentu memiliki
kerendahan hati untuk menerima saran dan kritik dari mahasiswanya. Hal ini dilakukan sebagai
pembenahan dan perbaikan terhadap cara mengajar dosen selama ini.
9
3.3. Fasilitas
Fasilitas yang tersedia juga menunjukkan seberapa besar keseriusan kampus dalam membina
mahasiswanya. Hal ini dapat dilihat dari fasilitas olahraga, laboratorium, komputer, dan kelas
yang nyaman dan memadai. Sekolah saya memiliki fasilitas olahraga, laboratorium, komputer,
dan kelas yang berstandar internasional. Sayangnya, fasilitas ini tidak ditunjang oleh adanya
lingkungan hijau. Sekolah saya dapat diibaratkan sebagai “gedung perkantoran”.
Fasilitas yang disediakan kampus tidak harus memiliki teknologi tercanggih, namun dapat
menunjang proses pembelajaran di kampus. Sebagai contoh, penggunaan LCD dan laptop di
kelas, adanya lapangan olahraga indoor dan outdoor yang memadai, dan berbagai fasilitas
lainnya. Lapangan olahraga indoor dan outdoor bertujuan untuk menyesuaikan kondisi cuaca
dengan jadwal pelajaran olahraga. Penggunaan lapangan indoor dilakukan ketika musim
penghujan, sedangkan lapangan outdoor digunakan ketika musim kemarau. Dengan adanya
fasilitas ini, mahasiswa tetap dapat mengikuti pelajaran olahraga dengan baik tanpa gangguan
cuaca.
3.4. Pergaulan
Pergaulan mahasiswa di kampus tentunya menjadi indikator seberapa besar kualitas lulusan dari
kampus tersebut. Saya prihatin melihat banyak mahasiswa di universitas negeri dan swasta
merokok di depan kampus. Perilaku ini menunjukkan kampus seolah tidak peduli dan
membebaskan mahasiswa untuk bertindak semaunya. Menurut saya, kampus demikian tidak
memiliki mutu lulusan yang baik. Bahkan lulusan yang dihasilkan cenderung bertindak “semau
gue”.
Kampus idaman tentunya mampu membuat mahasiswa serasa berada di rumah sendiri.
Mahasiswa merasa kampus adalah rumah kedua mereka dengan berbagai fasilitas dan
keunggulan yang dapat dinikmati setiap mahasiswa. Kampus idaman juga dapat memenuhi
dengan baik kebutuhan mahasiswa akan faktor ekologis, kurikulum, pengajar, kegiatan, fasilitas,
dan pergaulan. Saya berharap kampus atau perguruan tinggi idaman ini kelak menjadi kampus
nyata di Indonesia.
4 Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran
10
Belajar merupakan proses dari sesuatu yang belum bisa menjadi bisa, dari perilaku lama ke
perilaku yang baru, dari pemahaman lama ke pemahaman baru. Dalam proses belajar, hal yang
harus diutamakan adalah bagaimana dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan
rangsangan yang ada, sehingga terdapat reaksi yang muncul dari dalam diri.
Reaksi yang dilakukan merupakan usaha untuk menciptakan kegiatan belajar sekaligus
menyelesaikannya. Sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang mengakibatkan perubahan
sebagai hal baru serta menambah pengetahuan.
Perlunya perhatian faktor lingkungan dapat mempengaruhi proses belajar. Suasana yang nyaman
dan kondusif mengakibatkan proses belajar akan menjadi lebih baik. Termasuk juga keaktifan
proses mental untuk sering dilatih, sehingga nantinya menjadi suatu kegiatan yang terbiasa.
Banyak sekali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar atau prestasi
belajar. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan:
4.1 FAKTOR DARI DALAM DIRI
4.1.1 Kesehatan
Apabila kesehatan terganggu dengan sering sakit kepala, pilek, deman dan lain-lain, maka hal ini
dapat membuat tidak bergairah untuk mau belajar. Secara psikologi, gangguan pikiran dan
perasaan kecewa karena konflik juga dapat mempengaruhi proses belajar.
4.1.2 Intelegensi
Faktor intelegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Menurut
Gardner dalam teori Multiple Intellegence, intelegensi memiliki tujuh dimensi yang
semiotonom, yaitu linguistik, musik, matematik logis, visual spesial, kinestetik fisik, sosial
interpersonal dan intrapersonal.
4.1.3 Minat dan motivasi
Minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam belajar akan mengakibatkan proses belajar
11
lebih mudah dilakukan. Motivasi merupakan dorongan agar anak mau melakukan sesuatu.
Motivasi bisa berasal dari dalam diri anak ataupun dari luar lingkungan
4.1.4 Cara belajar
Perlu untuk diperhatikan bagaimana teknik belajar, bagaimana bentuk catatan buku, pengaturan
waktu belajar, tempat serta fasilitas belajar.
4.2 FAKTOR DARI LINGKUNGAN
4.2.1 Keluarga
Situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak. Pendidikan orangtua, status
ekonomi, rumah, hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan orangtua, dukungan
orangtua, sangat mempengaruhi prestasi belajar anak.
4.2.2 Kuliah
Tempat, gedung kuliah, kualitas dosen, perangkat kelas, relasi teman, rasio jumlah murid per
kelas, juga mempengaruhi anak dalam proses belajar.
4.2.3 Masyarakat
Apabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan dan moral yang baik,
terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.
4.2.4 Lingkungan sekitar
Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim juga dapat mempengaruhi
pencapaian tujuan belajar.
12
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Kuisioner
Disebarkan sebuah kuisioner kepada 50 responden untuk mengetahui faktor- faktor yang
mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di lingkungan kampus IT TELKOM dari semua
angkatan. Kuisioner ini diisi oleh angkatan 2009 , 2008 dan 2007 dimana terdapat 35 mahasiswa
angkatan 2009, 13 mahasiswa angkatan 2008 dan 2 mahasiswa angkatan 2007.
Pertanyaan kuisioner :
1. Apakah yang menyebabkan anda membuang sampah sembarangan?
a. Tidak ada aturan tertulis
b. Tidak ada tempat sampah
c. Terburu-buru
d. Sudah terbiasa
e. Lainnya, ………………………………………………
2. Apa alasan anda ketika telat datang kuliah?
a. Kesiangan
b. Lupa
c. Ada acara lain yang lebih penting
d. Sudah terbiasa untuk berangkat telat
e. Lainnya,…………………………………………………
3. Apa yang biasa anda lakukan di malam hari atau waktu begadang?
a. Habis bermain
b. Belajar semalam suntuk
c. Nonton TV
d. Mengobrol
e. Lainnya ,……………………………………………..
4. Apa menurut anda suatu kebiasaan buruk yang telah lama dilakukan dapat dihilangkan?
a. ya
b. tidak
13
5. Pernahkah anda memikirkan tentang lingkungan sekitar?kalau iya,tentang hal apa?
………………………………………………………………………………….
6. Pernahkan anda melakukan daur ulang terhadap barang barang bekas?kalau
pernah,barang apa itu?
…………………………………………………………………………………
7.
Pertanyaan Persentase Hasil Analisa atau Analisis
Faktor yang mengurangi konsentrasi
mahasiswa dalam menyerap materi mata
kuliah.
a. Fasilitas perkuliahan, contoh:
proyektor, bangku kondisi kelas, dll
10%
b. Cara mengajar dosen 48%
c. Waktu kuliah yang padat 18%
d. lainnya 4%
e. Menjawab lebih dari satu 20%
Hal - hal yang perlu diperbaiki agar
terkonsentrasi dalam perkuliahan
Fasilitas perkuliahan yg kurang
memadai, ada 28%
Cara mengajar dosen, ada 26%
Jadwal kuliah padat, ada 16%
Kondisi kelas, ada 14%
Motivasi diri sendiri, ada 10%
Telalu banyak jumlah mahasiswa, ada
6%
Sudahkah terjadi perubahan terhadap faktor-
faktor yang mempengaruhi perkuliahan
18% menjawab YA
82% menjawab TIDAK
Pendapat tentang keadaan fasilitas kampus IT
Telkom saat ini
8% menjawab MEMUASKAN
78% menjawab KURANG MEMUASKAN
14% menjawab TIDAK MEMUASKAN
14
Diagram Lingkaran Hasil Kuisioner
Kuisioner pertanyaan I
Kuisioner pertanyaan II
Kuisioner pertanyaan III
15
Kuisioner pertanyaan IV
B. Pembahasan Kuisioner
Dilihat dari analisa terhadap jawaban kuisioner, pada pertanyaan tentang faktor- faktor apa
saja yang mengurangi konsentrasi mahasiswa dalam menyerap materi mata kuliah dengan
jawaban yang terdiri dari empat pilihan, sebagian besar koresponden menjawab bahwa faktor
yang mempengaruhi konsentrasi belajar mereka ialah cara mengajar dosen, yaitu sebanyak empat
puluh delapan persen. Koresponden yang menjawab pilihan lainnya ada empat persen, dengan
salah satu jawaban yang mereka isi tentang faktor yang mengurangi konsentrasi mahasiswa
adalah diri sendiri. Namun terdapat koresponden yang juga menjawab lebih dari satu pilihan,
dimana sebagian besar dari jawaban mereka menunjuk pada pilihan pertama, yaitu fasilitas dan
pilihan ketiga, yaitu waktu kuliah yang padat.
Pada pertanyaan mengenai hal apa saja yang perlu diperbaiki agar lebih konsentrasi dalam
menjalani perkuliahan, rata- rata koresponden menginginkan perubahan terhadap fasilitas
perkuliahan, cara mengajar dosen, jadwal kuliah yang padat, kondisi kelas, motivasi diri sendiri,
dan terlalu banyaknya jumlah mahasiswa. Mayoritas koresponden merasa bahwa fasilitas
perkuliahan dan metode mengajar dosen perlu dibenahi disamping jadwal kuliah dan praktikum
yang padat sehingga mengurangi konsentrasi belajar mahasiswa. Mereka juga menyadari
kurangnya motivasi dari dalam diri sendiri seperti konsep dalam mata kuliah tertentu yang sulit
dimengerti dan kesadaran memotivasi diri dalam meningkatkan efektivitas belajar mereka saat di
luar kampus sangat membuat mereka sulit mengerti bahan perkuliahan yang sedang dijalani.
16
Dari analisa tehadap pertanyaan mengenai adanya perubahan terhadap faktor - faktor yang
mempengaruhi efektivitas perkuliahan mahasiswa IT Telkom, hampir seluruh koresponden tidak
merasakan adanya perubahan dan hanya sebagian kecil dari mereka yang menjawab sudah ada
perubahan terhadap faktor- faktor yang mempengaruhi perkuliahan mereka.
Untuk pembahasan terhadap pendapat koresponden tentang keadaan fasilitas kampus IT
Telkom, dilihat dari pertanyaan sebelumnya yang menghasilkan bahwa hampir seluruh
koresponden tidak merasakan terjadinya perubahan terhadap faktor- faktor yang mempengaruhi
perkuliahan mereka, maka mayoritas dari koresponden juga merasa kurang memadainya keadaan
fasilitas kampus ini yang juga menjadi salah satu penyebab mengapa mereka mengalami
kesulitan dalam menjalani perkuliahan di kampus IT Telkom.
17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan kuisioner didapat bahwa sebagian besar
responden (78%) menyatakan kurang puas dengan fasilitas yang menunjang perkuliahan
di IT TELKOM dan 82% dr responden menyatakan bahwa belum merasakan adanya
perubahan faktor- faktor yang mempengaruhi perkuliahan. Faktor – faktor yang
mempengaruhi mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan di IT TELKOM, antara lain :
a. Cara mengajar dosen yang tidak sesuai dengan mahasiswa
b. Waktu ( jadwal ) kuliah yang padat
c. Fasilitas – fasilitas yang kurang maksimal di kelas
d. Lemahnya daya serap mahasiswa itu sendiri
Dari hasil kuisioner didapat faktor yang paling mempengaruhi mahasiswa adalah cara
mengajar dosen yang tiddak sesuai dengan mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan ada
beberapa dosen yang menurut mahasiswa kurang baik dalam penyampaian materi,
sehingga membuat mahasiswa kurang mampu menyerap materi yang diberikan.
Faktor lain yang juga mempengaruhi adalah waktu atau jadwal kuliah yang terlalu
padat. Seperti dalam satu hari terlalu banyak kelas yang harus dimasuki, hal ini akan
mengakibatkan mahasiswa kelelahan. Sehingga daya tangkap dan konsentrasi mahasiswa
di kelas jadi menurun. Fasilitas – fasilitas seperti projector, bangku kelas, kondisi
ruangan kelas dirasa kurang maksimal sehingga berpengaruh juga terhadap mahasiswa.
Dari hasil kuisioner diperoleh beberapa hal yang menurut responden yang harus
diperbaiki antara lain fasilitas – fasilitas kelas, cara mengajar dosen, jadwal kuliah padat
dan kondisi kelas. Hal ini menunjukan bahwa faktor-faktor tersebut sangat berkaitan dan
mempengaruhi secara langsung terhadap efektifitas proses pembelajaran mahasiswa IT
TELKOM.
18
B. SARAN
Saran yang dapat diimplementasikan dari hasil kuisioner mengenai pengaruh lingkungan
perkuliahan terhadap efektifitas proses pembelajaran mahasiswa IT TELKOM,
diantaranya:
Dari sisi dosen, sebaiknya dosen mengetahui bagaimana cara penyampaian materi
yang lebih mudah ditangkap oleh mahasiswa. Selain memberikan materi,
pemberian motivasi akan memberikan stimulan bagi mahasiswa sehingga
mahasiswa dapat lebih semangat dalam kuliah dan menyerap materi yang
diberikan.
Dari sisi mahasiswa, mahasiswa seharusnya berlaku lebih aktif dalam proses
perkuliahan sehari-hari. Sehingga tidak selalu menuntut dosen dan tidak hanya
mengandalkan materi yang diberikan dosen. Karena mahasiswa sudah dituntut
untuk bisa mandiri dalam proses pembelajaran.
Dari segi fasilitas, sebaiknya dilakukan perawatan secara berkala pada alat-alat
penunjang perkuliahan. Seperti proyektor, kursi, papan tulis dan sebagainya.
Karena kondisi saat ini, banyak fasilitas yang sudah tidak memadai untuk
digunakan. Contohnya proyektor yang sering kali tidak terbaca (buram) di kelas.
Hal tersebut sangat mengganggu dalam penyampaian materi di kelas.
Dari segi ruang kelas, seringkali dalam satu kelas berisi banyak mahasiswa
(sekitar 70 orang) khususnya pada kelas-kelas TPB. Hal ini menyebabkan suasana
kelas yang cenderung tidak kondusif dan kurang nyaman. Sebaiknya dilakukan
pengaturan jumlah mahasiswa dalam satu kelas yang lebih proporsional. Selain
itu, penambahan alat pendingin ruangan (seperti kipas ataupun AC) akan
membantu untuk membuat ruang kelas lebih nyaman.
Dari segi jadwal kuliah, pengaturan jadwal seharusnya lebih disesuaikan agar
proporsinya seimbang. Sehingga dalam satu hari tidak terlalu banyak kelas yang
harus dimasuki.
19
Recommended