View
5
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM MODEL
PEMBELAJARAN SENTRA TERHADAP TANGGUNG JAWAB ANAK
USIA 5-6 TAHUN DI TK ISLAM AL AQSHO KOTA JAMBI
SKRIPSI
OLEH
ELISA PITRIA NINGSIH
NIM A1F116033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DII DAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
DESEMBER 2020
i
PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM MODEL
PEMBELAJARAN SENTRA TERHADAP TANGGUNG JAWAB ANAK USIA 5-6
TAHUN DI TK ISLAM AL AQSHO KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Jambi
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyarat dalam Menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
OLEH:
ELISA PITRIA NINGSIH
NIM A1F116033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
DESEMBER 2020
ii
iii
iv
v
MOTTO
“ Takdir manusia telah Tuhan tentukan jauh sebelum manusia itu dilahirkan
terima dan jalani semua dengan ikhlas yang telah Tuhan takdirkan
maka engkau akan mendapatkan kenikmatan dalam hidup
percayalah rencana Tuhan itu lebih indah”
“Tuhan menentukan takdirmu bukan lulus dengan waktu yang cepat
tapi lulus dengan waktu yang tepat”
Kupersembahkan skripsi ini untuk orang yang paling ku sayang dan istimewa dalam
hidupu ini terkhusus ayahanda dan ibunda tercinta yang tanpa mengeluh dengan semua
perjuangannya yang berat telah mengantar aku berada pada titik ini dalam perjalanan
hidupku. Semoga aku menjadi orang yang bermanfaat bagi kedua orangtuaku mau pun
orang lain. Skripsi ini kupersembahkan sebagai bukti kecil perjuangan yang sudah
dilakukan oleh ayahanda dan ibunda selama ini. Skripsi ini juga kupersembahkan utuk
adik-adikku yang telah ikut memberi semangat dan do’a dalam kelancaran skripsi ini,
serta untuk orang-orang yang berjasa dalam hidupku dan untuk sahabat yang bersama
dalam perjuangan ini, memberi warna yang tidak ada dalam diri ini.
vi
ABSTRAK
Ningsih, Elisa Fitria. 2020. Pengaruh Metode Pemberian Tugas Dalam Model
Pembelajaran Sentra Terhadap Tanggung Jawab Anak Usia 5-6 Tahun di TK
Islam Al-Aqsho Kota Jambi.Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak
Usia Dini. FKIP Universitas Jambi, Pembimbing (I) Dr. Drs. H. Hendra Sofyan,
M.Si., Pembimbing (II) Drs. Tumewa Pangaribuan, M.Pd.
Kata Kunci : Metode Pemberian Tugas, Tanggung Jawab
Tanggung Jawab adalah sikap atau perilaku sesorang dalam melaksanakan apa yang
menjadi tugas atau kewajibanya dan melakukan apa yang seharusnya dilakukannya pada
dirinya, keluarga, orang lain, maupun lingkunganya. Hasil pengamatan awal yang
dilakukan oleh peneliti di TK Islam Al-Aqsho Kota Jambi ditemukan masalah yang
terjadi pada anak di kelas B adalah masih rendahnya sikap tanggung jawab anak seperti
anak tidak meletakkan sepatu dan tasnya ditempat yang telah disediakan, anak tidak
merapikan peralakan yang telah selesai digunakannya dan anak masih ada yang tidak
mau mengerjakan tugasnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pemberian tugas dalam
model pembelajaran sentra terhadap tanggung jawab anak usia 5-6 tahun di TK Islam Al-
Aqsho Kota Jambi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat
pengaruh metode pemberian tugas dalam model pembelajaran sentra terhadap tanggung
jawab anak usia 5-6 tahun di TK Al-Aqsho Kota Jambi?. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu teori Lickona tentang pendidikan karakter dan teori Isjoni tentang
metode pemberian tugas
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekseperimen dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan factorial.
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan anak kelas B yang berjumlah 44 anak
dan sampel yang digunakan adalah keseluruhan populasi yaitu anak kelas B di TK Islam
Al-Aqsho Kota Jambi adapun teknik pengambilan sampel yang digunkan yaitu
menggunakan teknik sampling total. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
dengan menggunakan angket (koesioner) yang diberikan kepada orang tua. Analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji linearitas, dan uji hipotesis.
Dengan bantuan program IMB SPSS Statistict 16.0.
Hasil uji normalitas membuktikan bahwa nilai kritis dengan tingkat signifikasi
sebesar 0,660. Sedangkan linearitas membuktikan bahwa nilai kritis dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,158, hal ini menunjukkan bahwa metode pemberian tugas dalam
model pembelajaran sentra memiliki hubungan yang linear dengan tanggung jawab anak
usia 5-6 tahun di TK Islam Al-Aqsho Kota Jambi. Uji regresi membuktikan bahwa nilai
kritis dengan tingkat signifikan sebesar 0,165. Selanjutnya besar pengaruh yang didapat dengan menggunakan teknik analisis regresi coefficents dengan menggunakan rumus
cohen’s d sebesar 1,65 yang berarti termasuk kedalam kategori strong effect (kuat).
Kesimpulan penelitian ini “terdapat pengaruh metode pemberian tugas dalam model
pembelajaran sentra terhadap tanggung jawab anak usia 5-6 tahun di TK Islam Al-Aqsho
Kota Jambi”. Dengan interprestasi nilai cohen’s d sebesar 1,65 yang berarti termasuk
kedalam kategori strong effect (kuat).
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian eksperimen
dengan judul “ Pengaruh Metode Pemberian Tugas Dalam Model Pembelajaran
Sentra Terhadap Tanggung Jawab Anak Usia 5-6 Tahun di TK Islam Al-Aqsho
Kota Jambi”.
Selain itu, penulisan proposal ini mungkin juga tidak akan dapat terlaksana
dengan lancar tanpa adanya pihak-pihak terkait yang membantu penyelesaian proposal
skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak-pihak terkait. Pihak-pihak tersebut adalah:
1. Bapak Dr. Drs. H. Hendra Sofyan, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi dan
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini yang telah
banyak membantu dalam penyelesaian proposal skripsi ini.
2. Bapak Drs. Tumewa Pangaribuan, M.Pd Selaku dosen pembimbing skripsi
saya di di Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini yang
telah banyak membantu dalam penyelesaian proposal skripsi ini.
3. Bapak K.A. Rahman, S.Ag., M.Pd.I, Ibu Dr. Indryani, S.Pd., M.Pd.I, Ibu
Nyimas Muazzomi, S.Ag., M.Pd.I selaku pembahas dalam sidang skripsi yang
telah banyak memberi masukan dan saran kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat tersusun dengan lebih baik.
4. Bapak/Ibu dosen pengajar dan staf di Program Studi Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini FKIP Universitas Jambi yang telah membantu,
viii
membimbing, mendidik serta telah memberikan ilmunya yang sangat
bermanfaat bagi diri saya yang didapatkan selama perkuliahan.
5. Bapak Prof. Dr. rer. Nat. Asrial, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Jambi, Bapak Dr. Yantoro, M.Pd Selaku Ketua
Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini dan Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Jambi.
6. Bapak Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc.,Ph.D selaku Rektor Universitas Jambi
yang telah memberi fasilitas selama penulis kuliah di Universitas Jambi.
7. Kepada Kepala Sekolah dan Guru-guru di TK Islam AL-Aqsho Kota Jambi
terima kasih telah menerima saya dengan baik disana dan atas bantuannya,
terkhusus untuk Ibu Siti Khodijah S.Pd yang telah banyak membantu saya
dalam pengambilan data dalam penelitian ini.
8. Kepada yang tercinta Bapak A.Pathani S.Pd dan Ibu Rahmiati tiada henti kata
terima kasih terucap atas semua yang telah dilakukan atas jerih payah,
perjuangan, pengorbanan dan do’a yang tiada henti, dalam menyelesaikan
perkuliahan ini dan memenuhi semua kebutuhan dari kecil sampai sekarang
ini. Untuk adik-adik ku Mazid Asraf dan Mukhtasip terima kasih atas
dukungan dan do’anya.
9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2016, khususnya kelas R-001 yang
namanya tidak dapat dituliskan satu persatu. Teman-teman yang membantu
saya secara moril dan untuk teman teman yang telah berjuang bersama dari
MTS, MA dan sampai ke Jenjang Perguruan Tinggi terima kasaih untuk
semua bantuan dan kebersamaannya.
ix
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam proposal ini jauh dari kata
sempurna. Harapan penulis semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi bidang
pendidikan dan penerapan dilapangan serta dapat dikembangkan lagi. Sebelumnya
penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan proposal ini di
waktu yang akan datang.
Jambi, 03 Desember 2020
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................................. iv
MOTTO ......................................................................................................................... v
ABSTRAK .................................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................................... 4
1.3 Pembatas Masalah ......................................................................................... 4
1.4 Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
1.5 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5
1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 5
1.7 Definisi Operasional ..................................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKAN
2.1 Kajian Teori Tanggung Jawab ...................................................................... 7
2.1.1 Pengertian Tanggung Jawab ............................................................. 7
2.1.2 Pentingnya Tanggung Jawab Pada Anak Usia Dini ......................... 8
2.1.3 Menanamkan dan Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Pada
Anak Usia Dini .................................................................................. 9
2.1.4 Macam -macam Tanggung Jawab ..................................................... 12
2.1.5 Manfaat Mengerjakan Tanggung Jawab ............................................ 14
2.1.6 Indikator Tingkat Pencapaian Tanggung Jawab Pada Anak Usia
5-6 Tahun .......................................................................................... 17
2.2 Kajian Metode Pemberian Tugas ................................................................... 21
2.2.1 Metode Pemberian Tugas .................................................................... 21
xi
2.2.1.1 Pengertian Metode Pemberian Tugas ........................................ 21
2.2.1.2 Manfaat Penggunaan Metode Pemberian Tugas ....................... 23
2.2.1.3 Penerapan Metode Pemberian Tugas ........................................ 24
2.2.1.4 Jenis dan Langkah Metode Pemberian Tugas .......................... 25
2.2.1.5 Kelebihan Metode Pemberian Tugas ....................................... 29
2.2.1.6 Kelemahan Metode Pemberian Tugas ....................................... 31
2.2.2 Pemberian Tugas Pada Model Pembelajaran Sentra ........................... 33
2.2.2.1 Pengertian Sentra ...................................................................... 33
2.2.2.2 Macam-macam sentra ............................................................... 34
2.2.2.3 Pemberian Tugas Pada Model Pembelajran Sentra ................. 39
2.3 Pengaruh Metode Pemberian Tugas Terhadap Rasa Tanggung Jawab
Anak ............................................................................................................... 41
2.4 Kajian Penelitian Yang Relevan .................................................................... 43
2.5 Kerangka Berfikir .......................................................................................... 44
2.6 Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian ..................................................................................... 45
3.2 Desain Penelitian .......................................................................................... 45
3.3 Variabel Penelitian ........................................................................................ 46
3.4 Populasi dan Sampel ...................................................................................... 46
3.1.1 Populasi ................................................................................................ 46
3.1.2 Sampel.................................................................................................. 47
3.5 Tekhnik dan Alat Pengumpulan Data ............................................................ 47
3.6 Teknik Validasi Instrument Penelitian .......................................................... 50
3.7 Teknik Analisis Data...................................................................................... 51
3.8 Uji Prasyarat Analisis ................................................................................... 52
3.9 Prosedur Penelitian ........................................................................................ 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data Penelitian .............................................................................. 56
4.2 Analisis Deskriptif ......................................................................................... 57
4.3 Uji Prasyarat Analisis .................................................................................... 58
1) Uji Normalitas ........................................................................................... 58
xii
2) Uji Linearitas ............................................................................................. 60
3) Uji Hipotesis ............................................................................................. 61
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................... 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 68
5.2 Saran .............................................................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 70
LAMPIRAN .................................................................................................................. 74
RIWAYAT HIDUP ...................................................................................................... 86
xiii
DAFTAR TABEL
3.1 Tabel Populasi ........................................................................................................ 46
3.2 Tabel Sampel ............................................................................................................ 47
3.3 Tabel Skor Nilai Pilihan Jawaban ............................................................................ 48
3.4 Tabel Kisi Kisi Angket Tanggung Jawab Anak Usia 5-6 Tahun ............................. 48
3.5 Tabel Kisi Kisi Angket Metode Pemberian Tugas ................................................... 49
3.6 Tabel Kriteria Interprestasi Nilai Cohen’s d............................................................. 54
4.1 Tabel Distribusi Hasil Pengumpulan Data .............................................................. 57
4.2 Tabel Descriptive Statistics ...................................................................................... 58
4.3 Tabel Uji Normalitas ............................................................................................... 59
4.4 Tabel Uji Linearitas ................................................................................................. 61
4.5 Tabel Corelations ..................................................................................................... 62
4.6 Tabel Koefiensi Deternibasi .................................................................................... 63
4.7 Tabel Koefiensi Persamaan Regresi X dan Y .......................................................... 64
4.8 Tabel Kriteria Interprestasi Nilai Cohen’s d............................................................. 65
xiv
DAFTAR GAMBAR
4.1 Gambar P-Plot Normalitas ....................................................................................... 60
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Foto Hasil Observasi Awal ......................................................................... 74
Lampiran Angket ........................................................................................................... 76
Lampiran Dokumentasi Penelitian ................................................................................ 82
Lampiran Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................................. 83
Lampiran Surat Izin Penelitian dari Sekolah ................................................................. 84
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karakter begitu penting dalam kehidupan seseorang karena tanpa karakter
yang baik seseorang tidak akan dapat menjalani kehidupan dengan baik. Oleh
karenanya, karakter perlu dibentuk pada diri setiap individu. Pendidikan karakter
merupakan salah satu tujuan pendidikan Nasional. Pasal I UU Sidiknas Tahun
2003 Menyatakan bahwa diantara tujuan pendidikan nasional adalah
mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian
dan akhlak mulia (Purwanto 2015: 06). Karakter pada diri anak tidaklah terbentuk
begitu saja, ada proses yang dilewati sehingga proses yang telah dilewati tersebut
dapat membentuk suatu karakter yang melekat dalam diri seorang individu. proses
tersebut harus dimulai sedari dini mungkin.
Pedoman Pendidikan Karakter bagi Anak Usia Dini yang dikeluarkan
Kementerian Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia
Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI), Direktorat PAUD menjelaskan, pada
pendidikan anak usia dini, nilai-nilai karakter yang dipandang sangat penting
dikenalkan dan diinternalisasikan ke dalam perilaku mereka salah satu diantaranya
adalah tanggung jawab.
Tanggung Jawab adalah suatu kesadaran yang harus dimiliki dalam
melaksanakan apa yang menjadi kewajiban dan tugas sesuai dengan peraturan
yang telah ditentukan (Suryanti: 2018: 205). Sedari dini kepada anak perlu di
tanamkan tanggung jawab pada dirinya, di mulai dari hal yang sederhana yang
tentunnya tidak akan membebani anak karena akan berpengaruh terhadap minat
belajar anak. Agar anak memiliki sikap yang bertanggung jawab tidaklah mudah,
2
karena dibutuhkan proses yang panjang dan bertahap agar karakter tersebut
melekat pada diri individu.
Saat didalam diri seorang individu telah memiliki sikap tanggung jawab
maka ada manfaat yang akan dirasakannya diantaranya orang tersebut akan lebih
dihargai, dapat dipercaya dan juga sikap tanggung jawab yang dimiliki seseorang
akan dapat menjadi jalan baginya menuju kesuksesan dalam hidupnya. Tanggung
jawab yang dimiliki anak akan berimplementasi terhadap kesuksesan anak dimasa
mendatang.
Tanggung jawab ini sangat diperlukan dalam diri seseorang. Narimo
(2018: 02) menyatakan masalah dalam kehidupan manusia sering terjadi karena
melepas tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Dalam kehidupan pribadi
tanggung jawab menyangkut tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan dalam
hidup individu yang bersankutan seperti siswa harus belajar agar dirinya berhasil.
Terdapat beberapa tingkat pencapaian tanggung jawab anak usia 5-6 tahun
diantaranya: tahu akan haknya, menaati aturan kelas (kegiatan, aturan), mengatur
diri sendiri, dan bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan diri sendiri
(Anonim, 2015: 50).
Tanggung jawab pada anak tidaklah tumbuh begitu saja harus ada usaha dari
orang tua/pendidik dalam menumbuhkan tanggung jawab pada anak. Salah satu
usaha yang dapat dilakukan orang tua/pendidik dalam menumbuhkan tanggung
jawab pada anak yaitu dengan cara mendidik anak. Dalam mendidik anak di
butuhkan strategi-strategi yang tepat dalam penyampaian materi pembelajaran.
Dibutuhkan metode dalam penyampaian pembelajaran, sehingga pembelajaran
tersebut akan sampai dan tertanam dalam diri anak. Berbagai macam metode telah
3
diterapkan dalam PAUD tetapi tidak semua metode yang diterapkan di PAUD
memiliki dampak terhadap tanggung jawab anak, dan tidak menutup
kemungkinan dari metode yang telah diterakan di PAUD memiliki dampak
terhadap tanggung jawab anak. Salah satunya adalah metode pemberian tugas.
Metode pemberian tugas adalah metode pada pembelajaran di PAUD dengan
cara guru memberikan tugas pada anak untuk diselesaikan, tugas yag diberikan
pun bervariasi tergantung tema pembelajaran pada hari tersebut. Metode
pemberian tugas di sekolah sudah diterapkan di jenjang pendidikan anak usia dini.
Tugas yang diberikan guru kepada anak boleh bersifat tugas individu maupun
yang bersifat tugas kelompok. Melalui pemberian tugas anak memperoleh
pengalaman belajar secara efektif karena dalam kegiatan melaksanakan tugas itu
anak memperoleh pengalaman belajar secara langsung. Pada saat pembelajaran
berlangsung tanggung jawab anak di perlukan saat anak diberikan tugas, anak
harus mempertanggung jawabkan tugas yang telah diberikan kepadanya dengan
menyelesaikan tugas tersebut sampai selesai.
Hasil Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti yang dilakukan pada tanggal
10 sampai 14 Agustus dilakukan di Tk Islam Al-Aqsho Kota Jambi dimana
peneliti menemukan masalah yang terjadi pada anak di kelas B adalah masih
rendahnya tanggung jawab pada anak seperti anak tidak meletakkan sepatu dan tas
miliknya pada tempatnya, anak tidak merapikan peralatan yang digunkannya
setelah selesai menggunakannya, masih ada anak yang tidak mau mengerjakan
tugasnya sampai selesai.
Anak yang memiliki tanggung jawab yang baik maka anak tersebut akan
meletakkan sepatunya di rak sepatu, meletakkan tasnya di tempat yang telah di
4
sediakan, membereskan peralatan yang telah di gunakan, dan mengembalikan
ketempatnya, anak akan berusaha menyelesaikan sampai akhir tugas yang telah
diberikan kepada nya.
Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di TK Islam Al-Aqsho Kota Jambi
pada anak usia 5-6 tahun terdapat beberapa anak yang menunjuki sikap kurang
bertanggung jawab. Masalah yang terlihat pada sikap tanggung jawab yang
ditampilkan anak diantaranya anak tidak meletakkan sepatu dan tasnya pada
tempatnya, anak tidak membereskan alat permainan atau alat belajar secara sendiri
tanpa diperintah yang telah selesai digunakannya, anak belum bisa menaati aturan
kelas secara keseluruhan, anak tidak menyelesaikan tugas yang diberikan
kepadanya, dan anak tidak dapat menjaga barang pribadi miliknya (crayon, botol
minum, kaos kaki, dll).
Hal ini menunjukkan bahwa tanggung jawab yang dimiliki anak masih perlu
dikembangkan lagi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sehingga hasil belajar
mereka ikut meningkat; maka peneliti memfokuskan penelitian pada. “Pengaruh
Metode Pemberian Tugas Dalam Model Pembelajaran Sentra Terhadap Tanggung Jawab
Anak Usia 5-6 tahun di TK Islam Al-Aqsho Kota Jambi ”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas dapat diidentifikasikan
beberapa masalah yang terjadi dilapangan diantaranya:
1.2.1 Anak belum mampu dengan sendirinya membereskan alat permainan atau
alat belajar yang telah selesai digunakannya.
1.2.2 Anak belum bisa meletakkan sepatu miliknya di tempat sepatu
1.2.3 Anak belum bisa meletakkan tas di tempatnya
5
1.2.4 Anak belum menaati aturan kelas secara keseluruhan
1.2.5 Anak tidak dapat menyelesaikan tugas yang di berikan kepadanya
1.2.6 Anak belum mampu menjaga barang pribadi miliknya
1.3 Batasan Masalah
Melihat terlalu luasnya cakupan tanggung jawab untuk menghindari multi
tapsir terhadap penelitian ini maka peneliti memberi batasan dalam penelitian ini
yaitu:
1.3.1 Tanggung jawab pada penelitian ini dibatasi: Anak tahu akan haknya,
menaati aturan kelas (kegiatan, aturan), mengatur diri sendiri, dan
bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan diri sendiri.
1.3.2 Metode pemberian tugas pada penelitian ini dibatasi pada pemberian tugas
kepada anak di sekolah dan di rumah.
1.3.3 Anak usia dini pada Penelitian ini dibatasi pada anak 5-6 tahun kelas B di
Tk Islam Al Aqsho Kota Jambi .
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas yang menjadi rumusan
masalah dari penelitian ini ialah: “Apakah terdapat pengaruh dari metode
pemberian tugas dalam model pembelajaran sentra terhadap tanggung jawab anak
usia 5-6 tahun di Tk Islam Al Aqsho Kota Jambi”?
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukan dalam penelitian ini
maka tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh metode
pemberian tugas dalam model pembelajaran sentra terhadap tanggung jawab anak
usia 5-6 tahun di Tk Islam Al Aqsho Kota Jambi.
6
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Bagi Guru
Guru dapat mengetahui metode yang dapat diterapkan dalam
meningkatkan tanggung jawab pada anak usia dini. Guru dapat mengetahui
manfaat dari metode pemberian tugas disekolah.
1.6.2 Bagi Anak
Anak mampu menjadi anak yang bertanggung jawab.
1.6.3 Bagi Sekolah
Menambah wawasan bagi lembaga PAUD untuk membantu para pendidik
membina tanggung jawab pada anak usia din.
1.7 Definisi Operasional
1.7.1 Tanggung Jawab
Tanggung Jawab adalah sikap atau perilaku sesorang dalam
melaksanakan apa yang menjadi tugas atau kewajibanya dan melakukan
apa yang seharusnya dilakukannya pada dirinya, keluarga, orang lain,
maupun lingkunganya tanpa diperintah dan berani menanggung apa yang
telah diperbuatnya.
1.7.2 Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah suatu metode pembelajaran yang
diterapkan disekolah yang laksanakan dengan cara guru memberi anak
tugas baik berupa tugas individu maupun tugas kelompok. Tugas yang
diberikan disesuaikan dengan tingkat pencapaian perkembangan anak.
Tugas akan diberikan di sekolah dan di rumah.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKAN
2.1 Kajian Teori Tanggung Jawab
2.1.1 Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan salah satu karakter yang harus ada dalam diri
seorang individu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Tanggung Jawab
adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa apa
boleh di tuntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagainya).
Menurut Lickona (2013: 72-73) Tanggung Jawab berarti melaksanakan
sebuah pekerjaan atau kewajiban dalam keluarga, di sekolah, maupun ditempat
bekerja dengan sepenuh hati dan memberikan yang terbaik. Tanggung jawab
secara literal berarti kemampuan untuk merespon atau menjawab. Artinya
tanggung jawab berorientasi terhadap orang lain, memberikan bentuk
perhatian, dan secara aktif memberi respons terhadap apa yang mereka
inginkan. Tanggung jawab menekankan pada kewajiban positif untuk saling
melindungi satu sama lain.
Menurut Kemdiknas dalam Wibowo & Gunawan (2015: 171) Tanggung
jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannyan, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang
Maha Esa.
Susanto (2015: 190-191) berpendapat bahwa tanggung jawab secara
umum dapat diartikan sebagai keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan
8
yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Dari beberapa definisi tanggung jawab di atas peneliti dapat menarik
kesimpulan bahwa tanggung jawab adalah sikap atau perilaku seseorang dalam
melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya dan berani menanggung apa
yang telah diperbuatnya baik dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.
2.1.2 Pentingnya Tanggung Jawab Pada Anak Usia Dini
Mengajari anak tanggung jawab adalah hal yang tidak mudah untuk
dilakukan oleh orang tua manapun namun hal itu sangat penting untuk
dilakukan mengingat pentingnya bagi seseorang untuk memiliki sifat dan sikap
tanggung jawab dalam menjalani kehidupannya. Mengingat pentinnya sikap
tanggung jawab pada diri seseorang, maka sifat tersebut akan lebih baik jika
ditanamkan pada diri seseorang sejak usia dini. Dengan begitu, sifat tanggung
jawab tersebut akan lebih tertanam dalam diri orang itu sehingga dalam
kehidupan dimasa depan, ia tidak akan merugikan orang lain dengan sifat dan
sikapnya yang tidak bertanggung jawab.
Mengingat pentingnya anak untuk memiliki sifat dan sikap yang
bertanggung jawab, maka kita sebagai orang tua atau pendidik dituntut untuk
selalu dapat mengajari anak tentang tanggung jawab. Walaupun memang tidak
mudah untuk membiasakan anak anak kita dengan tanggung jawab itu sendiri,
kita harus tetap berusaha semaksimal mungkin agar anak anak kita mengerti
tentang apa itu tanggung jawab dan bagaimana menerapkannya dalam
kehidupannya sehari hari, maka dari itu kita perlu melakukannya sedini
9
mungkin supaya kita dapat lebih telaten memberi pengertian dan contoh contoh
tanggung jawab itu sendiri kepada anak anak kita (Susanto 2015: 191).
Menurut Salusky dalam Cahyati (2018: 77) hasil penelitian yang baru
dilakukan bahwa orang yang telah mengembangkan tanggung jawab
menunjukkan selalu memenuhi tugas dan kewajibannya tanpa harus ada
dorongan dari manapun. Maka dari itu betapa penting menumbuhkan tanggung
jawab pada anak, agar pada dewasa kelak tanggung jawab akan melekat pada
diri anak. Kusuma (2019: 69) dalam Pendidikan karakter diajarkan kepada
anak tentang pentingnya sikap tanggung jawab dan disiplin dirasa perlu, karena
anak akan memiliki sikap yang baik dan berjiwa tinggi, serta untuk menunjang
sikap kepribadian diri si anak tersebut.
2.1.3 Menanamkan dan Menumbuhkan Tanggung Jawab Pada Anak Usia
Dini
Dalam kegiatan yang dilakukan anak-anak setiap harinya, sudah harus
ditanamkan belajar bertanggung jawab. Tanggung jawab ini harus sudah
ditanamkan pada setiap anak sejak usia dini. Para pendidik di PAUD harus
berusaha keras untuk menanamkan tanggung jawab kepada seluruh anak
didiknya, yang dimulai dari minggu minggu pertama anak masuk sekolah.
Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara pada setiap kegiatan yang
dilakukan anak disekolah tentunya dimulai dari kegiatan yang sederhana.
Misalnya: setiap selesai bermain baik dikelas maupun diluar kelas, anak anak
dipandu untuk membereskan serta, merapikan kembali tempat ia bermain, dan
alat alat permainannya yang digunakannya, demikian juga ketika anak selesai
bermain diluar saat masuk kelas guru dapat mengingatkan atau memberi
10
contoh kepada anak untuk meletakkan sepatunya pada tempatnya, dan selesai
melakukan kegiatan kegiatan lainnya. Anak harus dilibatkan ketika guru
membuat aturan-aturan untuk kegiatan yang akan dilakukan bersama-sama.
Keterlibatan ini penting untuk menanamkan tanggung jawab dan rasa memiliki
di kalangan peserta didik (Mulyasa 2014: 81-82).
Menurut Susanto (2015: 225) tanggung jawab tidak dengan sendirinya ada
dalam diri setiap anak atau setiap orang. Anak anak lahir tanpa mempunyai
kesadaran akan tanggung jawab jadi orang tua atau pendidiklah yang bertugas
menumbuhkan tanggung jawab tersebut. Perlahan lahan orang tua harus
melatih dan menanamkan tanggung jawab pada anak. Agar si anak dapat
melakukan apa yang telah menjadi tugas dan kewajibannya .
Menurut Marrison (2012: 334) dalam melatih tanggung jawab pada anak
ada beberapa bentuk yang dapat diberikan orang tua kepada anak yaitu sebagai
berikut:
1) Anak memiliki kemampuan atau merawat dirinya secara jasmani.
Seperti gosok gigi di malam dan pagi hari , mandi, sarapan pagi dan
sebagainya.
2) Tanggung jawab dikembangkan dari tubuh secara jasmani ke barang
barang milik anak, misalnya meletakkan baju kotornya ke keranjang,
meletakkan sepatu di rak sepatu, membereskan tempat tidurnya,
membereskan alat permainan yang telah digunakan, meletakkan alat
tulis di tas/meja belajar dan sebagainya.
Terdapat beberapa alasan mengapa pendidik dan orang tua harus mengetahui
bagaimana cara membimbing perilaku anak. Menurut Morisson (2014: 344)
11
menyatakan bahwa alasan untuk mengetahui bagaimana cara membimbing
perilaku adalah sebagai berikut
1) Membantu anak belajar untuk bertanggung jawab terhadap perilaku anak
itu sendiri sama pentingnya dengan membantu mereka belajar membaca
dan menulis. Salah satu peran utama pendidik membantu anak
mempelajari pengetahuan dan keterampilan yang akan membantu anak
didik untuk bertanggung jawab.
2) Membantu anak belajar untuk bertindak secara bertanggung jawab dan
membimbing perilaku anak memberi dasar bagi kehidupan yang produktif
dan bertanggung jawab seumur hidupnya.
3) Sebagai pendidik anak usia dini mengetahui bahwa usia dini merupakan
usia pembentukan. Oleh karena itu, apa yang pendidik ajarkan mengenai
hidup bertanggung jawab. Cara membimbing anak dan keterampilan yang
anak anak pelajari.
4) Akar perilaku menyimpang ada dalam usia dini. Dari hasil penelitian
terhadap perilaku perilaku yang mengakibatkan masalah perilaku dimasa
yang akan datang. Contohnya yaitu beberapa ciri anak prasekolah yang
menandai awal permasalahan perilaku remaja dan kenakalan meliputi
perilaku merusak, tindakan yang berlebihan, sifat cepat marah, gagal
memenuhi sesuatu, dan penyerangan terhadap teman sebaya.
5) Masyarakat semakin prihatin terhadap pengikisan kesopanan dan perilaku
buruk yang diresahkan sebagai kerusakan menyeluruh dari tanggung
jawab.
12
2.1.4 Macam - Macam Tanggung Jawab
Sukanto dalam Mustari (2011: 23) mengemukakan bahwa tanggung
jawab yang hendaknya ada pada manusia adalah:
1) Tanggung jawab kepada tuhan yang telah memberikan kehidupan
dengan cara takut kepadanya, bersyukur dan memohon petunjuk.
Semua manusia bertanggung jawab kepada tuhan pencipta alam
semesta.
2) Tanggung jawab untuk membela diri dari ancaman, siksaan,
penindasan, dan perlakuan kejam dari manapun datangnya.
3) Tanggung jawab terhadap sosial kepada masyarakat.
4) Tanggung jawab berfikir.
5) Tanggung jawab atas hidunya sendiri.
Menurut Tirtorahardjo (2019: 45) macam - macam tanggung jawab
dapat terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu :
1) Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Pada dasarnya manusia adalah mahluk yang memiliki kepribadian
utuh dalam bertingkah laku, menentukan perasaaan, menentukan
keinganan dan dalam menuntut haknya. Jenis tanggung jawab personal ini
adalah individu yang memilih untuk bertindak, berbicara atau mengambil
posisi tertentu. Pada posisi tersebut, individu harus memikul tanggung
jawab dan bila seseorang memilih menjadi orang berkuasa maka dia
memiliki tanggung jawab atas posisi tersebut. Contoh tanggung jawab
terhadap diri sendiri adalah rasa penyesalan atas kesalahan yang diperbuat.
13
2) Tanggung jawab terhadap kehidupan sosial.
Pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial yang hidup ditengah
masyarakat dan tidak mungkin untuk hidup sendiri. Oleh sebab itu,
manusia dalam berpikir, berbicara dan bertindak terikat oleh masyarakat,
lingkungan dan negara. Berdasarkan hal itu maka sikap dan perilaku
manusia dalam kehidupan sosial harus dapat di pertanggungjawabkan.
Manusia harus berarti untuk menanggung segala tuntutan berupa sanksi
dari masyarakat seperti cemoohan, hukuman penjara, dll.
3) Tanggung jawab kepada Tuhan
Manusia di dunia di dunia merupakan mahluk ciptaan Tuhan dan
sebagai mahluk ciptaannya manusia harus bertanggung jawab kepada
Tuhan misalkan merasa berdosa karena telah melakukan kesalahan.
Ahmad (2015: 56) menyebutkan ada macam macam bentuk
tanggung jawab seseorang diantanya sebagai beikut:
1) Tanggung Jawab Kepada Tuhan
Manusia ada tidak dengan sendirimya, tetapi merupakan makhluk
ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia dapat mengembangkan diri
sendiri dengan sarana-sarana pada dirinya yaitu pikiran, perasaan, seluruh
anggota tubuhnya, dan alam sekitarnya.
2) Tanggung Jawab Kepada Diri Sendiri
Menurut sifatnya manusia adalah makhluk bermoral. Akan tetapi
manusia juga seorang pribadi, dan sebagai makhluk pribadi manusia
mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, angan angan untuk berbuat
ataupun bertindak, sudah barang tentu apabila perbuatan dan tindakan
14
tersebut dihadapan orang banyak, bisa jadi mengundang kekeliruan dan
juga kesalahan.
3) Tanggung Jawab Kepada Keluarga
Masyarakat kecil ialah keluarga. Keluarga adalah suami istri, ayah
ibu dan anak anak, dan juga orang orang lain yang menjadi anggota
keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada
keluarganya. Tanggung Jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi
Tanggung Jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan,
dan kehidupan.
4) Tanggung Jawab Kepada Masyarakat
Satu kenyataan pula, bahwa manusia adalah makhluk sosial.
Manusia merupakan anggota masyarakat. Karena itu, dalam berpikir,
bertingkah laku, berbicara, dan sebagainya manusia terikat oleh
masyarakat. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
5) Tanggung Jawab kepada Bangsa Dan Negara
Satu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individual adalah
warga nagara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah
laku manusia terikat olah norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat
oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semau sendiri. Bila perbuatan
manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
2.1.5 Manfaat Mengerjakan Tanggung Jawab
Saat di dalam diri seseorang sudah terdapat sikap tanggung jawab dan ia
menjalankan tanggung jawabnya dengan baik, tentunya seseorang tersebut
15
akan mendapatkan manfaat dari tanggung jawab yang ia jalankan menurut
pendapat Narimo dkk (2018: 3-4) diantarnya sebagai berikut:
1) Membantu Diri Sendiri
Seorang yang bertanggung jawab akan berusaha menyelesaikan
tugasnya. Ini berarti melatih seseorang dalam mencapai kesuksesannya.
Seseorang yang menunda pekerjaan berarti tugasnya akan semakin
menumpuk dan lama, ini berpengaruh terhadap pencapaian
kesuksesannya. Penanaman karakteristik tanggung jawab pada anak
akan membantu dirinya sendiri dalam meraih keberhasilan dimasa
mendatang. Anak dapat membantu dirinya sendiri diantaranya tidak
pantang menyerah dalam menyelesaikan tugas yang sulit.
2) Efektif Membantu Orang Lain
Ketika seseorang sudah mampu mengerjakan semua tugas yang
diberikan kepadanya; berati ia tidak perlu bantuan orang lain dalam
menyelesaikan tugasnya. Penanaman karakteristik bertanggung jawab
anak akan membantu temannya secara efektif. Orang yang bertanggung
jawab akan dapat mengefesiensikan tenaga dan waktu secara tepat.
Efisiensi membantu orang lain diantaranya anak mengerjakan tugas
sendiri tanpa bantuan orang lain. Sesuai dengan perkembangannya.
Artinya anak tersebut tidak akan mengganggu temannya. Maka
temannya bisa mengerjakan atau belajar sendiri tanpa ada yang
mengganggu.
16
3) Dapat Dipercaya
Tanggung Jawab akan melahirkan kepercayaan. Jika seseorang
diberi tugas dan tidak mengerjakannya dengan baik maka seseorang
tersebut dapat dikatakan tidak mempunyai tanggung jawab.
Menanamkan karakter tanggung jawab dapat melahirkan kepercayaan.
Jika diberi amanah berarti dia dipercaya untuk melaksanakannya.
Karena diberi amanah seseorang harus bertanggung jawab
melaksanakan tugas dengan baik dan jujur sebaliknya anak yang tidak
bertanggung jawab tidak anak dipercaya dan tidak akan diberi amanat
sesui dengan tahap perkembangannya.
Menurut Fadlillah (2019: 122) sifat tanggung jawab harus dimiliki
oleh setiap orang, karena sifat ini memiliki banyak manfaat diantaranya
sebagai berikut :
1) Lebih Dihargai Orang Lain
Orang yang memiliki sifat tanggung jawab yang baik pada
umumnya akan lebih dihargai oleh orang lain. Karena sifat tersebt
membuatnya menjadi orang yang bisa diandalkan dan dapat
dipercayai untuk mengemban sesuatu.
2) Jarang Melakukan Kesalahan
Orang yang memiliki sifat tanggung jawab yang baik biasanya
tidak mudah untuk melakukan kesalahan. Karena ia sangat berhati-
hati akan tugas yang ia kerjakan, dan ia juga sangat teliti untuk
memeriksa apakah pekerjaannya terselesaikan dengan benar atau
tidak.
17
3) Dapat dipercaya
Orang yang memiliki sifat tanggung jawab yang baik juga lebih
banyak dipercaya oleh orang lain. Kepercayaan itupun didapatkan dari
hasil kerja yang sudah dikerjakan oleh seseorang tersebut sebelumnya.
Maka dari itu biasanya orang yang memiliki sifat tanggung jawab
lebih banyak mendapatkan kepercayaan dari lingkungannya.
4) Mendorong kesuksesan
Sehubung dengan beberapa hal diatas, sifat tanggung jawab yang
dimiliki seseorang juga dapat mendorong kesuksesan. Karena orang
yang bertanggung jawab dapat dipercaya, lebih hati-hati dan juga
menjalankan pekerjaannya dengan benar.
5) Orang Lain Puas Akan Hasil yang Dikerjakan
Dengan menjadi orang yang bertanggung jawab, seseorang akan
menfokuskan diri pada hasil akhir pekerjaan. Mengusahakan hasil
akhir yang sebaik mungkin.
Selain beberapa manfaat dari tanggung jawab diatas Siska (2015: 105)
juga menyebutkan ada beberapa manfaat dari tanggung jawab diantaran adalah
seseorang kan lebih dihargai, tanggung jawab merupakan jalan menuju
kesuksesan, seseorang akan dapat dipercayai banyak orang, menumbuhkan rasa
disiplin tinggi, dan dapat menghargai waktu.
2.1.6 Indikator Tanggung Jawab Pada Anak Usia 5-6 Tahun
Untuk melihat apakah anak tersebut telah memiliki sikap tanggung jawab
pada dirinya, tentunya dapat dilihat dari sikap dan perilaku anak tersebut. Ada
beberapa indikator yang dapat dilihat pada diri anak saat anak tersebut telah
18
memiliki sikap tanggung jawab. Dalam Permen No 137 Tahun 2013 ada
beberapa indikator tingkat pencapain tanggung jawab pada anak usia 5-6 tahun
dijelaskan sebagai berikut:
1) Tahu akan hak nya
2) Menaati aturan kelas (Kegiatan, Aturan)
3) Mengatur diri sendiri
4) Bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan diri sendiri
Berikut penjelasan dari beberapa poin di atas :
1) Tahu Akan Hak nya
Tahu akan haknya disini dimaksudkan anak tau barang
kepunyaanya, anak tau bagaimana cara menjaga dan merawat barang
kepunyaanya, anak juga tahu apa tugasnya, yakni mengerjakan tugas
hingga selesai. Sebagaimana dijelaskan Fadlillah (2014: 12) anak
bertanggung jawab atas segala sesuatu yang ada di dalam kelompok kerja
seperti milik mereka sendiri, dan seorang anak haruslah mengerjakan tugas
dikelompok kerja bersama teman-teman anggota kelompoknya hingga
selesai.
2) Menaati Aturan Kelas (Kegiatan, Aturan )
Dalam kegiatan yang dilakukan dikelas tentunya ada aturan aturan
yang diterapkan, dalam kegiatan agar kegiatan tersebut berjakan dengan
baik anak harus dapat mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan.
Menurut Lilif dan Fadlillah (2013: 205) untuk menanamkan tanggung
jawab anak, yaitu dengan mengajak anak untuk selalu membereskan
mainanya setelah bermain dan mengembalikannya pada tempatnya, begitu
19
juga ketika anak telah selesai melakukan sesuatu anak harus membereskan
kembali apa yang telah digunakan.
3) Mengatur Diri Sendiri
Anak harus diberi kesempatan untuk mengatur dirinya sendiri
dalam memilih kelompok kerja berdasarkan minatnya dalam kegiatan
yang akan dilakukan, dan anak akan diberi kebebasan menumbuhkan daya
kreativitasnya dalam kegiatan yang akan dilakukan. Hal ini dilakukan
untuk melatih tanggung jawab bekerja sama dalam kelompok kerja secara
tuntas. Kemudian Rusman dalam Fadlillah (2014: 09) menegaskan bahwa
didalam kelompok kerja anak memiliki tanggung jawab diantaranya anak
belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok
kerja yang membutuhkan bantuannya, dan anak belajar menyelesaikan
tugas permainan seorang diri didalam kelompok kerja hingga selesai.
4) Bertanggung Jawab Atas Perilakunya Untuk Kebaikan Diri Sendiri
Tanggung jawab itu dimulai dari adanya kepercayaan yang
diberikan orang tua kepada anak, kepercayaan yang diberikan guru kepada
anak. Orang tua dan guru mempercayai anak untuk melakukan sesuatu,
rasa percaya inilah sebenanya sebagai langkah awal untuk menanamkan
tanggung jawab pada anak. Kemudian kepercayaan yang diberikan orang
tua dan guru dibarengi oleh disiplin anak untuk mengerjakanya. Setelah
adanya disiplin, kemudian anak diberikan target untuk menyelesaikan
tugas. Dengan demikian, anak akan mempunyai tanggung jawab yang
tinggi untuk dapat menyelesaikan tugasnya hingga selesai, serta anak akan
berani mempertanggungjawabkan apa yang telah dia buat, misalnya anak
20
membuat gambar langit warnanya hitam dan anak
mempertanggungjawabkan gambarnya tersebut dengan menceritakannya
kepada guru atau orang tuanya bahwa langit hitam itu karena hari mau
turun hujan dan anak dapat meminta maaf atas kesalahan yang telah ia
lakukan. Dalam kegiatan belajar terkadang anak melakukan kesalahan dan
anak harus mau menerima konsekuensi dari kesalahan yang ia lakukan,
dan anak mau mengakui kesalahan yang ia lakukan. Anak dapat
melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya dan mendapatkan apa yang
menjadi hak nya.
Menurut Megawangi (2013: 21-27) ada beberapa tanggung jawab yang
dimikiki anak diantaranya:
1) Anak dapat merapikan kamar tidur sendiri
2) Anak bertanggung jawab menyelesaikan tugas
3) Anak merapikan kembali setelah makan
4) Anak bertanggung jawab di rumah
5) Anak bertanggung jawab di jalan
6) Anak bertanggung jawab di lingkungan sekolah
Menurut Cahyati (2018: 78) karakter tanggung jawab memiliki indikator yang
digunakan sebagai acuan dalam proses pembelajaran karakter tersebut
diantaranya:
1) Merapikan peralatan atau mainan yang telah digunakan
2) Menjaga barangnya maupun milik orang lain
3) Mengakui dan meminta maaf bila melakukan kesalahan
4) Turut merawat mainan sekolah
21
5) Merawat barang milik sendiri
6) Melaksanakan tugas sebaik-baiknya
2.2 Teori Metode Pemberian Tugas
2.2.1 Metode Pemberian Tugas
2.2.1.1 Pengertian Metode Pemberian Tugas
Dalam dunia Pendidikan untuk menyampaikan suatu materi dari pendidik
ke peserta didik di butuh metode-metode pembelajaran, banyak metode
pembelajaran yang telah di digunakan salah satunya metode pemberian tugas.
Isjoni (2014: 93) Pemberian tugas merupakan pekerjaan tertentu yang dengan
sengaja harus dikerjakan oleh anak yang mendapat tugas. Di PAUD tugas
diberikan dalam bentuk kesempatan melakukan kegiatan sesuai petunjuk guru
secara langsung, dengan pemberian tugas, anak akan melaksanakan kegiatan
secara langsung dan menyelesaikan kegiatan sampai tuntas.
Berhubungan dengan pendapat di atas Mursid (2015: 34) menjelaskan
bahwa metode pemberian tugas merupakan tugas atau pekerjaan yang sengaja
diberikan kepada anak yang harus dilaksanakan dengan baik, tugas yang
diberikan kepada anak untuk memberikan kesempatan mereka menyelesaikan
tugas yang didasarkan pada petunjuk langsung dari guru yang dipersiapkan
sehingga anak dapat menjalani secara nyata dan melakukan dari awal sampai
tuntas. Tugas yang diberikan kepada anak dapat berupa tugas indivitu maupun
tugas kelompok.
Berbeda dengan pendapat diatas Permatasari (2014: 119) metode
pemberian tugas adalah cara menyajikan pelajaran dengan menugaskan pelajar-
pelajar mempelajari sesuatu yang kemudian harus dipertanggungjawabkan.
22
Kemudain sejalan dengan pendapat diatas Soleh (2016: 203) metode
pemberian tugas yaitu cara mengajar atau menyajikan materi melalui
penugasan siswa untuk melakukan pekerjaan/tugas, pemberian tugas bisa
secara individu maupun kelompok. Tugas yang diberikan pada setiap individu
maupun kelompok bisa sama dan bisa pula berbeda.
Dari beberapa definisi metode pemberian tugas diatas peneliti dapat
menyimpulkan bahwa metode pemberian tugas adalah menyampaikan suatu
materi pembelajaran melalui pemberian tugas dari guru kepada anak, dapat
dijadikan tugas individu maupun tugas kelompok. Pemberian tugas ini harus
jelas dan menentukan batas yang tepat. Yang diberikan benar benar nyata.
Melalui metode pemberian tugas dapat memberikan pengalaman belajar yang
dapat meningkatkan cara belajar yang lebih baik dan memantapkan penguasaan
hasil belajar.
Pemberian tugas merupakan tahapan yang ada dalam proses pembelajaran,
melalui pemberian tugas guru memperoleh umpan balik tentang kualitas hasil
belajar anak. Hasil pemberian tugas yang diberikan secara cepat dan menjadi
kemampuan prasyarat anak untuk memperoleh pengalaman belajar yang lebih
luas, tinggi dan kompleks. Melalui pemberian tugas anak memperoleh
pemantapan materi pelajaran secara lebih efektif karena dalam kegiatan
melaksanakan tugas itu anak memperoleh pengalaman untuk memperbaiki cara
belajar yang keliru atau kurang tepat dan dapat meningkatkan cara belajar yang
lebih baik.
Darmawan (2015: 23) dalam menerapkan metode pemberian tugas
sebaiknya dihindari pemberian tugas yang bersifat memaksa, mendikte,
23
membatasi kreativitas anak, terus-menerus, dalam bentuk pekerjaan rumah,
atau tugas-tugas lain yang membuat anak justru merasa terpaksa, tertekan,
membuat anak bosan, bahkan mungkin sampai pada tingkat frustasi.
2.2.1.2 Manfaat Penggunaan Metode Pemberian Tugas
Dalam pelaksanaan pembelajaran di butuhkan metode metode dalam
menyampakan pembelajaran dari pendidik ke peserta didik, salah satu metode
yang sering di gunakan adalah metode pemberian tugas. Metode pemberian
tugas memiliki manfaat sehingga dapat diterapkan dalam proses pembelajaran
dan menguntungkan pagi peserta didik.
Menurut Moeslichatoen dalam Dewi (2014: 4) ada beberapa manfaat
penggunaan metode pemberian tugas antara lain dapat memperoleh umpan
balik tentang kualitas hasil belajar anak, dapat meningkatkan kemampuan anak
dalam mengetahui bagaimana cara belajar yang benar, karena dalam
melaksanakan tugas anak dibimbing untuk menyelesaikan tugas untuk
memperoleh pemantapan penguasaan dan memperbaiki kesalahan cara belajar,
dapat membantu anak untuk menyempurnakan cara belajar yang sudah
dikuasai, dan melalui pemberian tugas anak makin terampil mengerjakan dan
semakin terarah kepencapaian tujuan, menanamkan kebiasaan dan sikap
belajar yang positif karena pemberian tugas diberikan secara teratur, sikap
belajar yang positif ini nantinya akan membuat anak termotivasi untuk belajar
sendiri.
Sedangkan menurut Roestiyah dalam Anthon (2019: 120) mengemukakan
manfaat dari pemberian tugas yaitu, merangsang peserta didik untuk
meningkatkan belajar yang lebih baik, memupuk inisiatif dan berani
24
bertanggung jawab sendiri, menyadarkan peserta didik untuk selalu
memanfaatkan waktu senggangnya untuk hal-hal yang menunjang belajarnya
dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang berguna dan produktif.
Kemudian Menurut Nurjannah (2019: 139) dalam penggunaan metode
pemberian tugas ada manfaat yang di rasakan oleh peserta didik adapun
manfaatnya adalah dapat membuat anak aktif dalam belajar, anak menjadi
lebih mandiri, dapat lebih menyakinkan dan memperdalam apa yang
dipelajarinya, terbinanya tanggung jawab dan disiplin peserda didik.
Dari uraian diatas dilihat ada banyak manfaat yang dirasakan peserta didik
dalam penerapan metode pemberian tugas. Yang tentunya baik bagi peserta
didik itu sendiri.
2.2.1.3 Penerapan Metode Pemberian Tugas
Dalam menerapkan metode pemberian tugas tentunya ada langkah-
langkah dalam penerapannya. Sebagai seorang guru yang menerapkan metode
pemberian tugas perlu mengikuti langkah-langkah berikut Majid (2017: 166):
1) Merumuskan tujuan khusus dari tugas yang diberikan.
2) Mempertimbangkan betul-betul apakah pemilihan teknik pemberian
tugas telah tepat untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
3) Perlu merumuskan tugas tugas dengan jelas dan mudah dimengerti.
Dalam menerapkan metode pemberian tugas seperti yang dikemukan diatas,
guru hendaknya memahami bahwa suatu tugas yang diberikan merujuk pada
satu tema pembelajaran. Tugas yang diberikan dapat berupa tugas tertulis atau
tugas lisan dikerjakan individu maupun kelompok.
25
Menurut Roestiyah dalan Risanti (2013: 3) penerapan metode pemberian
tugas perlunya memeperhatikan langkah-langkah, merumuskan tujuan khusus
dari tugas yang diberikan. Adapun langkah-langkah yang perlu diperhatikan
adalah perlu merumuskan tugas dengan jelas, mudah dimengerti, dan
pertimbangkan betul-betul apakah pemilihan teknik pemberian tugas itu telah
tepat untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
Dalam menerapkan metode pemeberian tugas Wijayanthi (2013: 8)
berpendapat bahwa anak akan lebih memahami tugas yang diberikan dan anak
akan lebih mandiri serta mampu melaksanakan kegiatan sampai selesai.
2.2.1.4 Jenis dan Langkah Metode Pemberian Tugas
Jenis jenis tugas yang diberikan sangat banyak tergantung pada tujuan
yang akan dicapai, seperti tugas meneliti, menyusun Alat Permainan Educatif
(APE), menyelesaikan suatu masalah, berkaitan dengan seni seperti
menggambar dan mewarnai, dan tugas yang diberikan dalam bentuk
permainan/games. Langkah langkah menggunakan metode pemberian tugas
(Majid 2017:167):
1) Diberikan bimbingan atau pengawasan oleh guru.
2) Diberikan dorongan sehingga anak mau melaksanakannya .
3) Diusahakan atau dikerjakan oleh anak sendiri.
4) Mencatat semua hasil yang diperoleh dengan baik dan
sistematik.
1) Diberikan bimbingan atau pengawasan oleh guru
Dalam pelaksanan pembelajaran saat guru memberi tugas kepada
anak tentunya guru harus tetap membimbing dan mengawasi kegiatan
26
yang dilakukan oleh anak, agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai
tujuan seperti yang diharapkan hendaknya guru dalam melaksanakan
kegiatan memberikan pengawasan dan bimbingan terhadap anak. Menurut
Roestiyah dalam Widiastini dkk ( 2013: 03) langkah pelaksanaan tugas
yang diberiakan hendaknya meliputi memberi bimbingan atau pengawasan
guru, diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja. Selain memberi
bimbingan kepada anak saat melaksanakan tugasnya guru tentunya harus
tetap mengawasi apa yang dilakukan anak, apakah anak melakukan yang
diperintah guru. Samawi (2014: 196) seluruh siswa harus dibimbing untuk
memperoleh pengalaman belajar agar mencapai tujuan pembelajaran.
2) Diberikan dorongan sehingga anak mau melaksanakannya .
Dalam memberi dorongan di sini guru yang memiliki peran
tersebut Muhammad (2018: 6) guru memiliki peran sebagai motivator,
motivator disini dapat diartikan sebagai pemberi dorongan supaya anak
mampu melaksanakan tugas secara mandiri dan mampu menggerakan
serta mengarahkan anak supaya timbul keinginan belajar. Saat anak
melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya guru dapat memberikan
dorongan kepada anak seperti anak di beri reward saat anak berhasil
menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya, dan juga saat guru
menjelaskan tugas yang akan di kerjakan anak guru dapat menjelaskanya
dengan hal hal yang menarik minat anak dan anak mau melaksanakan
tugas yang diberikan kepadanya. Dan tentunya tugas yang diberikan
kepada anak sebaiknya jangan tugas yang monoton sehingga mengurangi
minat anak untuk melaksanakan tugasnya. Berikan tugas yang bervariasi
27
setiap harinya dan yang menarik minat anak untuk kelaksanakannya.
Yudha (2017: 122) dengan adanya dorongan dan penghargaan yang di
berikan oleh guru akan mampu mendorong anak untuk memiliki
kepercayaan diri yang lebih baik.
3) Diusahakan atau dikerjakan oleh anak sendiri.
Dalam kegiatan pembelajaran di model pembelajaran sentra guru
akan memberikan tugas kepada anak yang tentunya sesuai dengan
kemampuan anak dan tingkat perkembangan anak itu sendiri, tugas yang
diberika di sesuikan dengan tema pembelajaran pada hari itu. Saat anak
melakukan tugas yang diberikan oleh guru anak akan tetap berada dalam
pengawasan guru. Guru akan mengawasi apa yang anak lakukan dan guru
juga dapat membantu anak jika mendapatkan kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya. Setiap anak diberi tugas masing masing dan harus
dikerjakan sendiri oleh anak tersebut dan guru dapat memberikan
pengertian kepada anak kalau tugas tersebut adalah tanggung jawab
dirinya dan harus dikerjakan oleh dirinya sendiri. Haryono (2018: 4-5) saat
anak berusaha mengerjakan tugasnya sendiri tanpa bantuan gurunya anak
akan lebih menghargai hasil kerja sendiri, anak mampu menghargai atau
merasa puas atas apa yang telah dikerjakannya atau dilakukan karena ia
telah berusaha melakukan seluruh tugasnya dengan kompetensi atau
kemampuan yang dimilikinya. Anak yang mampu mengerjakan tugasnya
sendiri akan menunjukkan hasil karyanya dengan penuh rasa bangga
terhadap dirinya. Anak mampu mengerjakn tugasnya sendiri seperti anak
28
dapat mencuci tangan sendiri, dan anak bisa mengembalikan peralatan
atau mainan yang telah di gunkannya
4) Mencatat semua hasil yang diperoleh dengan baik dan sistematik.
Saat anak telah menyelesaikan tugasnya, tentunya apa yang anak
kerjakan tidak dibiarkan begitu saja. Apa yang telah anak kerjakan guru
akan menyimpan hasil dari kerja anak. Hal itu berguna bagi guru dimana
dari haril-hasil apa yang telah anak kerjakan guru dapat melihat sejauh
mana perkembangan anak itu sendiri. Samawi (2014: 205) seberapa jauh
anak mampu menyelesaikan tugas dengan baik. Hampir di setiap hari di
model pembelajaran sentra guru memberi anak tugas baik itu berbentu
tugas kelompok maupun tugas individu semua hasil dari yang telah anak
kerjakan akan di simpan oleh guru secara sistematik berdasarkan hari,
tanggal, tahun dan tema pembelajaran. Hal tersebut membantu dan
bermanfaat bagi guru dan anak itu sendiri, dijadikan bahan untuk melihat
dan menilai perkembangan anak.
Menurut Risanti (2013: 3) ada beberapa langkah dalam menerapkan
metode pemeberian tugas di TK adalah sebagai berikut:
1) Membuat persiapan belajar sesuai dengan tema yang diajarkan.
2) Menyiapkan bahan dan alat yang digunakan.
3) Memberikan penjelasan khusus tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan.
4) Mengamati proses kerja anak individu maupun kelompok.
5) Merangkum hasil kegiatan anak dan menilai perkembangan
kemampuan anak.
29
Selain poin-poin diatas Moedjiono dan Dimyati dalam Wijayanthi (2013: 3)
juga mengemukan beberapa langkah umum yang dapat dilakukan dalam
melaksanakan metode pemberian tugas diantaranya sebagai berikut:
1) Persiapan Pemakaian Metode Pemberian Tugas
1.1) Membuat rancangan pemberian tugas
1.2) Membuat lembar kerja/menyediakan sumber-sember belajar yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas
2) Pelaksanaan Pemakain Metode Pembrian Tugas
2.1) Menjelaskan tujuan dan manfaat tugas yang diberikan kepada anak
2.2) Memberikan penjelasan tentang Tugas
2.3) Membantu membentuk kelompok (jika tugas kelompok)
2.4) Memberi tugas lisan/tertulis
2.5) Memonitoring (mengamati) pelaksanaan dan/atau penyelesaian tugas
2.6) Mengadakan diskusi hasil pelaksanaan tugas
3) Tinjak Lanjut Pemakaian Metode Pemberian Tugas
3.1) Melaksanakan penilaian hasil pelaksanaan tugas
3.2) Menyimpulkan penilaian proses dan hasil pelaksanaan
3.3) Mendiskusikan kesulitan-kesulitan yang tidak dapat diselesaikan oleh
anak selama pelaksanaantugas.
2.2.1.5 Kelebihan Metode Pemberian Tugas
Dalam menyampaikan pembelajaran dibutuhkan metode pembelajaran salah
satu metode pembelajaran yang dapat digunakan ialah metode pemberian tugas
dan tentunya setiap metode pembelajran yang ada memiliki kelebihannya
30
tersendiri termasuk metode pemberian tugas adapun kelebihan dari metode
pemberian tugas adalah sebagai berikut ( Suryastini, dkk 2014: 04):
1) Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan, sebab
dalam metode ini anak harus mempertanggungjawabkan semua tugas
yang telah dikerjakan
2) Memberikan kebiasaan anak untuk belajar dan anak lebih mandiri
3) Memberi anak tugas yang bersifat praktis
4) Pengetahuan anak didik diperoleh dari hasil belajar sendiri anak dapat
mengingat lebih lama
5) Dapat membuat anak aktif belajar
Selain beberapa poin diatas Sagala dalam (Cahyati 2015: 03) juga
menyatakan beberapa poin kelebihan dari metode pemberian tugas sebagai
berikut:
1) Pengetahuan yang diperoleh anak dari hasil belajar, hasil percobaan,
atau hasil penyelidikan yang banyak berhubungan dengan minat atau
bakat yang berguana untuk hidup mereka akan lebih meresap tahan
lama dan otentik.
2) Anak diberi kesempatan memupuk perkembangan dan keberanian
mengambil inisiatif bertanggung jawab dan berdiri sendiri.
3) Tugas dapat lebih menyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru,
lebih mendalam, memperkaya atau memperluas wawasan tentang apa
yang dipelajari.
4) Tugas dapat membina kebiasaan anak untuk mencari dan mengelola
sendiri informasi dan komunikasi.
31
5) Metode ini dapat membuat anak bergairah dalam belajar dilakukan
dengan berbagai variasi sehingga tidak membosankan.
Sutiah (2019: 33) juga mengemukakan beberapa kelebihan dari metode
pemberian tugas diataranya sebagai berikut:
1) Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan
potensi-potensi atau kemampuan yang dimiliki secara optimal.
2) Dapat digunakan untuk mengembangankan aktivitas, kreativitas,
tanggung jawab dan disiplin dalam kegiatan pembelajaran.
3) Anak berlatih untuk bekerja secara mandiri.
4) Daya fikir anak secara aktif terangsang.
2.2.1.6 Kelemahan Metode Pemeberian Tugas
Suatu metode pembelajaran terdapat kelebihan dalam penggunaannya,
selain terdapat kelebihan tentunya metode pembelajaran tersebut juga memiliki
kelemahan tidak terkecuali metode pemberian tugas. Adapun kelemahan dari
metode pemberian tugas menurut Suryastini, dkk ( 2014: 05) yaitu berikut ini:
1) Anak sering mengabaikan tugas.
2) Konsentrasi anak tidak terfokus pada kegiatan
3) Terkadang tugas ini dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan
4) Sulit memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individu
Selain pendapat diatas Sagala dalam Cahyati (2015: 03) juga mengemukan
pendapatnya ada beberapa poin kekurangan dari metode pemberian tugas
diantaranya:
32
1) Sering kali anak melakukan penipuan diri dimana mereka hanya
menirukan hasil pekerjaan orang lain tanpa mengalami peristiwa
belajar.
2) Adakalanya tugas itu dikerjakan orang lain tanpa pengawasan.
3) Apabila tugas terlalu diberikan atau hanya sekedar melepaskan
tanggung jawab guru, apalagi bila tugas-tugas itu sukar dilaksanakan
ketegangan mental mereka akan terpengaruh.
4) Jika tugas diberikan secara umum mungkin anak akan mengalami
kesulitan karena sukar dalam menyelesaikan tugas dengan adanya
perbedaan individu.
Sutiah (2019: 33) juga mengemukan beberapa kelemahan dari penerapan
metode pemberian tugas adalah sebagai berikut :
1) Jika pemberian tugas diberikan secara kelompok, maka yang
mengerjakan hanyalah siswa tertentu saja yang lainnya kurang aktif.
2) Jika pemberian tugas dilakukan di luar kelas, sulit untuk mengontrol
apakah anak bekerja secara mandiri atau dibantu orang lain.
3) Metode pemberian tugas menuntut tanggung jawab guru yang sangat
besar untuk memeriksa dan memberikan umpan balik terhadap
latihan-latihan yang dikerjakan anak.
4) Apabila metode pemberian tugas digunakan mengerjakan soal yang
banyak dan sulit akan menyita banyak waktu dan menimbulkan rasa
malas.
33
2.2.2 Pemberian Tugas Dalam Model Pembelajaran Sentra
2.2.2.1 Pengertian Sentra
Dalam dunia pendidikan ada banyak model pembelajaran yang
digunakan di sekolah salah satu model pembelajaran yang banyak di
gunakan di Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia adalah model
pembelajaran berbasis sentra.
Menurut Mulyasa (2014: 155) pembelajaran berbasis sentra adalah
model pembelajaran yang dilakukan didalam lingkaran ( circle time ) dan
sentra bermain. Lingkaran adalah saat guru duduk bersama anak dengan
posisi melingkar untuk memberi pijakan yang dilakukan sebelum dan
sesudah anak bermaian. Zona atau area bermain anak dilengkapi dengan
seperangkat alat bermain, yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang
diperlukan untuk mengembangkan seluruh potensi dasar anak didik dalam
berbagai aspek perkembangan.
Selain pengertian sentra di atas kemudian lutfi dkk (2013: 121)
juga menyebutkan bahwa sentra berasal dari kata “center” yang artinya
pusat. Seluruh materi yang dialirkan oleh guru kepada anak melalui
kegiatan-kegiatan yang sudah direncanakan dan perlu diorganisasikan
secara teratur, sistematis, terarah, sehingga anak dapat membangun
kemampuan menganalisisnya dan dapat mempunyai kemampuan
mengambil kesimpulan.
Selain dua pendapat diatas Sujiono (2013: 81) menjelaskan bahwa
sentra adalah pusat kegiatan belajar atau pusat sumber belajar yang
34
merupakan suatu wahana yang sengaja dirancang untuk menstimulasi
berbagai aspek perkembangan anak usia dini.
Dari beberapa pendapat diatas yang mengemukakan tentang
pengertian sentra penulis dapat menyimpulkan bahwa sentra adalah salah
satu model pembelajaran yang berpusat pada anak; anak melakukan
berbagai kegiatan bermain adanya pijakan yang diberikan oleh guru
kepada anak baik itu sebelum kegiatan, saat kegiatan dan setelah kegiatan
yang tentunya bertujuan untuk dapat membantu anak untuk
mengembangkan seluruh aspek yang ada dalam diri anak.
2.2.2.2 Macam – Macam Sentra
Dalam penerapan nya di PAUD sentra memiliki berbagai macam
bentuknya, menurut Pamela Phelp dalam Lutfi dkk (2013: 124-135) ada 7
sentra yang dikembangkannya, diantaranya sebagai berikut:
1) Sentra Persiapan
Merupakan sentra tempat bekerja dan memberikan kesempatan kepada
anak untuk mengembangkan kognitif, motorik halus, dan
keaksaraannya yang diorganisasikan oleh guru dan fokus pada kegiatan
kegiatan matematika, membaca dan menulis. Sentra ini fokus pada
kesempatan untuk mengurutkan, mengklasifikasikan, membuat pola-
pola dan mengorganisasikan alat-alat dan bahan kerja.
2) Sentra Balok
Sentra yang memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengembangkan kemampuan sistematika berfikir dengan
menggunakan media pembangunan terstuktur.
35
3) Sentra Bermain Peran Besar
Adalah sentra yang memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengembangkan pengertian mereka tentang dunia di sekitarnya,
kemampuan berbahasa, keterampilan mengambil sudut pandang dan
empati melalui main peran yang mengalirkan knowledge pada anak.
4) Sentra Bermain Peran Kecil
Main peran kecil (mikro) mengalirkan materi/knowledge pada anak
melalui alat main berukuran kecil. Anak sebagai dalang yang
menggerakkan boneka yang menjadi pemeran.
5) Sentra Bahan Alam
Sentra yang memberikan kesempatan kepada anak untuk berinteraksi
langsung dengan berbagai macam bahan untuk mendukung
sensorimotor, self control, dan sains.
6) Sentra Seni
Sentra yang memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengembangkan kemampuan menggunakan dan berinteraksi dengan
berbagai alat dan bahan seni seperti : lem, gunting, crayon, cat, clay,
playdough.
7) Sentra Imtaq
Sentra ini memberikan kesempatan kepada anak pembelajaran nilai
nilai, aturan-aturan agama, sehingga anak dapat mengembangkan
keimanan dan ketakwaan melalui pembiasaan sehari hari pada kegiatan
main anak.
36
Menurut Mulyasa (2014: 155-157) ada beberapa macam bentuk
sentra diantaranya sebgai berikut:
1) Sentra bahan Alam dan Sain
Bahan-bahan yang dierlukan dalam sentra ini adalah daun, ranting,
kayu, pasir, air, dan biji-bijian. Alat yang di gunakan adalah skop,
saringan, corong, ember dan lainnya.
2) Sentra Balok
Sentra balok berisi berbagai macam balok dalam berbagai bentuk,
ukuran, warna, dan tekstur. Disini anak belajar banyak hal dengan
cara menyusun/menggunakan balok, mengembangkan kemampuan
logika matematika permulaan, kemampuan berfikir dan memecahkan
masalah.
3) Sentra Seni
Bahan-bahan yang diperlukan disentra ini adalah kertas, cat air,
crayon, spidol, gunting, kapur, tanah liat, pasir, lilin, kain, daun,
potongan-potongan gambar. Sentra ini memfasilitasi anak untuk
memperluas pengalamannya kedalam karya nyata melalui metode
proyek.
4) Sentra Bermain Peran
Sentra bermain peran terdiri dari sentra bermain peran makro yang
dapat menggunakan anak sebagai model, dan sentra bermain peran
mikro, misalnya menggunkan boneka maket, meja, kursi, dan rumah
rumahan.
37
5) Sentra Pesiapan
Bahan-bahan yang ada pada sentra ini adalah buku-buku, kartu kata,
kartu huruf, kartu angka serta bahan bahan untuk kegiatan menyimak,
bercakap, persiapan menulis serta berhitung. Kegiatan yang
dilaksanakan adalah persiapan membaca permulaan, menulis
pemulaan, serta berhitung pemulaan, mendorong kemampuan
intelektual anak gerakan otot halus, koordinasi mata dengan tangan,
belajar keterampilan sosial.
6) Sentra Agama
Bahan bahan yang disiapkan adalah tempat dan perlengkapan ibadah,
gambar-gambar, dan buku-buku keagamaan. Kegiatan yang
dilaksanakan adalah menanamkan nilai-nilai kehidupan beragama,
keimanan, dan ketakwaan sosial.
7) Sentra Musik
Bagan yang diperlukan pada sentra musik adalah botol kaca,
tempurung kelapa, rebana dan tutup botol. Sentra musik memfasilitasi
anak untuk memperluas pengalamannya menggunkan gagasan mereka
melalui olah tubuh, bermain musik dan lagu yang dapat memperluas
pengalaman dan pengetahuan anak tentang irama, birama, dan
mengenal berbagai bunyi-bunyian dengan menggunakan alat-alat yang
mendukung, misalanya pianika, seruling dan piano.
38
Menurut Sujiono (2013: 81-91) macam-macam dari sentra adalah
sebagai berikut:
1) Sentra Bermain Peran
Bermain peran adalah kegiatan yang berfokus pada kegiatan
dramatisasi, tempat anak-anak bermaian untuk menerangkan tugas-
tugas anggota keluarga, tata cara dan kebiasaan dalam keluarga
dengan berbagai perlengkapan rumah tangga serta kehidupan
dilingkungan sekitar.
2) Sentra Persiapan
Adalah pusat kegiatan bermain dalam persiapan membaca, menulis,
matematika dan kegiatan khususu lainnya yang menunjang persiapan
anak untuk masuk sekolah dasar.
3) Sentra Seni
Adalah sentra yang kegiatannya terdiri dari keterampilan tangan
seperti: melipat, menggunting, merekat, prakarya, melukis dan
pertukangan. Sentra ini dimaksudkan untuk mengembangkan
keterampilan dan kretivitas anak.
4) Sentra Bahan Alam
Adalah tempat anak melakukan kegiatan dengan berbagai alat yang
tepat sesuai dengan kebutuhan anak yang terdiri dari alat/bahan kering
dan alat/bahan yang menggunakan air. Anak memilih sendiri alat yang
telah disediakan guru.
39
5) Sentra Musik
Adalah sentra yang memusatkan kegiatan seni musik dan jasmani.
Sentra musik ini dimaksudkan untuk tempat memainkan alat-alat
musik yang sederhana dalam mengembangkan keterampilan
menggunakan berbagai alat musik dan sarana penunjang.
6) Sentra balok
Adalah tempat kegiatan bermain balok dengan pengawasan guru,
berbagai bentuk dan ukuran balok yang tersedia untuk
mengembangkan kemampuan berbahasa, daya cipta, keterampilan,
dan jasmani anak.
7) Sentra Bermain Peran Kecil
Kegiatan bermain peran kecil adalah kegiatan yang berfokus pada
kegiatan yang dramatisasi dengan alat-alat permainan beruuuran
kecil/mini seperti: boneka-boneka mini, rumah-rumahan mini,
pesawat-pesawat mini, dan sebagainya.
8) Sentra Memasak
Adalah sentra yang kegiatannya untuk mengembangkan keterampilan
memasak dan cara pembuatannya dengan menggunkan bahan-bahan
yang sesungguhnya dan hasilnya dapat dinikmati langsung oleh anak.
2.2.2.3 Pemberian Tugas Dalam Model Pembelajaran Sentra
Ada berbagai macam sentra yang ada dan telah digunakan di
PAUD. Dalam penelitian ini metode pemberian tugas di berikan dalam
pembelajaran sentra.
40
Dalam pembelajaran di sentra tentunya memilik tujuannya
tersendiri adapun tujuannya adalah memeberi kesempatan kepada anak
untuk membangun kemampuan dengan berbagai macam bahan atau
dengan bahan-bahan yang berbeda. Memberi kesempatan kepada anak
mendapatkan pengakaman sensori-motor yang kaya, dan membangun
kontro diri.
Banyak kegiatan yang dapat dilakukan di dalam sentra, di
sesuaikan dengan sentranya masing masing (Bahasa, Bahan Alam, Imtaq,
Seni, Balok) dan tentunya menggunkan berbagai macam alat-alat dan
perlengkapan yang dibutuhkan saat kegiatan berlangsung adapaun alat-alat
yang sering digunaan disesuaikan dengan sentra yang digunakan.
Dalam kegiatan sentra guru telah menyiapkan berbagai kegiatan di
sesuaikan dengan tema pembelajaran pada hari itu, saat anak telah
memasuki sentra guru tentunya telah menyiapkan berbagai alat yang akan
di gunakan anak selama kegiatan berlangsung, kemudian guru akan
memberikan setiap masing masing anak tugas untuk dikerjakan.
Cahyati (2014: 99) menyatakan bahwa dalam kegiatan sentra
diawali dengan appersepsi, guru menjelaskan tentang materi pembelajaran,
tema yang diajarkan pada di hari itu akan dijelaskan secara detail, fokus
materi yang dijelaskan adalah sesuai dengan topik pada sentra yang
digunakan. Tak luput pula guru akan menjelaskan kegiatan-kegiatan apa
saja yang akan dilakukan anak, guru akan memberikan tugas kepada anak
berdasarkan dengan sentra yang digunakan dan tema pembelajaran pada
hari itu. Menurut Samsudi dalam Pinatih (2015: 3) metode pemberian
41
tugas dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk melaksanakan
tugas yang telah disiapkan oleh guru. Pemberian tugas adalah cara guru
untuk melatih anak dengan memberikan tugas yang harus dikerjakan oleh
anak dengan aturan-aturan yang telah diberikan oleh guru. yang dimaksud
agar anak menyelesaikan tugas tersebut dengan baik, serta melatih
tanggung jawab anak untuk menyelesaikan tugasnya.
2.3 Pengaruh Metode Pemberian Tugas Terhadap Tanggung Jawab Anak
Pada dasarnya semua orang memiliki karakter dalam dirinya termasuk
karakter bertanggung jawab. Tinggal bagaimana dirinya dan lingkungannya dapat
menstimulus tanggung jawab tersebut. Anak tumbuh dan berkembang di dukung
oleh berbagai lingkungan, seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat. Salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam
kehidupan anak adalah lingkungan sekolah / Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
(Sofyan, 2016 ) Pendidikan anak usia dini (PAUD) dimaksudkan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal, sehingga memiliki kesiapan
untuk masuk ke pendidikan selanjutnya. Lingkungan berperan aktif dalam
membentuk karakter termasuk karakter tanggung jawab pada anak, semuanya
tergantung stimulus yang didapatkan anak. Jika tidak diberiakan stimulus maka
tanggung jawab tersebut tidak akan muncul dalam diri seseorang. Untuk itu
tentunya ada cara yang harus dilakukan agar tanggung jawab itu ada. Banyak cara
yang dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan metode pembelajaran
disekolah; salah satu metode pembelajaran di sekolah ialah metode pemberian
tugas. disetiap metode pembelajaran yang diterapkan di sekolah memiliki tujuan
tertentu dalam bidang pendidikan maupun pengembangan potensi dalam diri anak.
42
Majid (2017: 166) menjelaskan metode pemberian tugas merangsang anak
untuk aktif belajar baik secara individu atau kelompok. Tugas yang diberikan
dapat dilakukan di rumah, di sekolah, di perpustakaan dan tempat lainnya. Metode
pemberian tugas dilakukan dalam rangka untuk merangsang anak agar lebih aktif
secara perorangan maupun kelompok, mengembangkan keberanian dan tanggung
jawab terhadap diri sendiri, dan memungkinkan memperoleh hal yang permanen.
Hisbullah dan Nurhayati (2018: 39) menjelaskan bahwa pemberian tugas
adalah suatu pekerjaan yang harus diselesaikan oleh anak tanpa terikat tempat;
dalam penerapan metode pemberian tugas ini tentunya memiliki kelebihan yaitu
pengetahuan anak diperoleh dari hasil belajar sendiri (Studen Center) akan dapat
diingat lebih lama, anak berkesempatan untuk memupuk perkembangan dan
keberanian dalam mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri.
Menurut Uzer dan Lilis dalam Lestari (2018: 60) metode pemberian tugas
adalah suatu cara penyajian pelajaran dengan cara guru memberi tugas tertentu
kepada anak dalam waktu yang telah ditentukan dan siswa
mempertanggungjawabkan tugas yang diberikan kepadanya. Rahayu (2016: 102)
menyatakan dalam pemberian tugas produk membuat anak harus bekerja dalam
kelompok sehingga dapat mengarah siswa untuk mempunyai tanggung jawab
dalam menyelesaikan tugas secara bersama sama dan tepat waktu. Dari dua
pendapat diatas ini dalam pemberian tugas anak dituntut pertanggungjawaban
terhadap tugasnya. Oleh karena itu secara tidak langsung saat guru memberikan
tugas kepada anak akan berdampak terhadap tanggung jawab anak.
43
2.5 Kajian Penelitian yang Relevan
Untuk menghindari duplikasi, peneliti melakukan penelusuran terhadap
penelitian penelitian terdahulu. Dari hasil penelitian terdahulu, didapatkan
beberapa penelitian yang berkaitan dengan masalah yang akan di teliti.
2.4.1 Penelitian yang di lakukan oleh Rokhyani ( 2015 ) judul “Peningkatan sikap
tanggung jawab anak usia 5-6 tahun melalaui metode proyek di Tk Tunas
Ibu Kalasan” Hasil yang didapatkan melalui metode proyek bahwa terdapat
peningkatan kemampuan sikap tanggung jawab yang cukup signifikan.
2.4.2 Penelitian yang dilakukan oleh Roi Dotul Mufidah ( 2018 ) dengan judul
penelitian “Pengaruh metode proyek terhadap perkembangan sosial
emosional pada rasa tanggung jawab anak usia 5-6 tahundi Tk Aisyiyah
Bustanul Altfal (ABA) IV Kota Jambi”. Hasil penelitian ini dapat di
simpulkan bahwa besarannya pengaruh penerapan metode proyek terhadap
rasa tanggung jawab anak. Kelompok B 5 di Tk Aisyiyah Bustanul Altfal
(ABA) IV kota Jambi adalah 12,38 pengaruhnya tergolong strong effect
(kuat).
2.4.3 Penelitian yang dilakukan oleh Qurotaayun Rima Apriliana ( 2018 ) dengan
judul penelitian “Pengaruh Metode Bermain Peran Melalui Boneka Jari
Terhadap Rasa Tanggung Jawab Anak Pada Kelompok B Di Tk Aisiyah
Busthanul Athfal Kauman Tulungagung” Dari penelitian ini dapat disimpulkan
hasilnya besarnya pengaruh dan peningkatannya metode bermain peran
melalui boneka jari terhadap rasa tanggung jawab anak pada kelompok B TK
Aisiyah Busthanul Athfal Kauman Tulungagung dinyatakan besar pengaruh
dan peningkatannya sebesar 84 %.
44
Ada beberapa penelitian yang di jadikan acuan dalam penelitian ini,
dari semua penelitian tersebut salah satu variable yang di teliti adalah tanggung
jawab dan hasil yang didapatkan setelah dilakukan penelitian adalah adanya
pengaruh dan adanya peningkatan terhadap tanggung jawab anak. Ditemukan
adanya kesamaan dari penelitian-penelitian di atas dengan penelitian ini dimana
salah satu variabel yang diteliti adalah tanggung jawab. Tanggung jawab sama-
sama merupakan variable terikat. Selain adanya kesamaan ditemukan juga
adanya perbedaan dari penelitian-penelitian diatas dengan penelitian ini,
dimana variabel bebas yang digunakan berbeda.
2.6 Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir mengenai pengaruh Metode pemberian Tugas dalam
model pembelajaran sentra terhadap tanggung jawab anak usia 5-6 tahun di
TK Islam AL-Aqsho Kota Jambi.
mm
2.7 Hipotesis Penelitian
Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh metode pemberian
tugas dalam model pembelajaran sentra terhadap tanggung jawab anak usia 5-
6 tahun di Tk Islam Al Aqsho kota Jambi.
Metode
Pemberian Tugas
(X)
Tanggung Jawab
(Y)
45
BAB III
METODOLOGI P ENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang di gunakan oleh peneliti adalah
penelitian kuantitatif. Menurut Darmawan (2014: 37) penelitian kuantatif adalah suatu
proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.
3.2 Desain Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Rancangan Factorial menurut Sugiyono
(2017 : 113) yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang
mempengaruhi perlakuan (variabel independen) terhadap hasil (variabel dependen).
Rancangan Factorial merupakan salah satu rancangan yang terdapat dalam penelitian
ekseperimen. Maksud dari rancangan ini adalah untuk meneliti efek independen dan
simultan dari dua atau lebih variabel perlakuan independen pada suatu hasil, untuk
melihat adanya pengaruh yang ditimbulkan oleh satu atau lebih variabel terhadap
variabel lainnya.
Selain menggunakan penelitian Rancangan Factorial, peneliti juga menggunakan
bantuan Softwere Statistik Parametris analisis variabel (ANAVA) yang bertujuan
memeriksa efek masing masing variabel independen secara terpisah dan digabungkan
dengan variabel dependen. Dengan menggunakan softwere statistik, AVANA akan
muncul hasil untuk main effects dan interaktion effects merupakan pengaruh masing-
masing variabel independen pada hasil dalam suatu eksperimen sedangkan interaktions
effects ada jika pengaruh suatu variabel independen bergantung pada independen lain
dalam eksperimen.
46
3.3 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan terikat
diantarnya sebagai berikut:
1) Variabel bebas (X) atau independen yaitu variabel yang dianggap penyebab bagi
terjadinya perubahan pada variabel terikat.
Variabel X : Metode Pemberian Tugas Dalam Model Pembelajaran Sentra
2) Yang dimaksud dengan variabel terikat (Y) adalah variabel yang nilainya
dipengaruhi oleh variabel bebas dan perubahannya diukur untuk mengetahui efek
dari suatu perlakuan .
Variabel Y : Tanggung Jawab anak usia 5-6 tahun
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Arifin (2011:215 ) populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa
orang, benda, kejadian, nilai maupun hal hal yang terjadi.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak kelas B di TK
ISLAM AL-AQSHO Kota Jambi.
3.1 Tabel Populasi
NO Kelompok Jumlah
1 Kelas B1 16 Anak
2 Kelas B2 15 Anak
3 Kelas B3 13 Anak
Jumlah 44 Anak
47
3.4.2 Sampel
Arifin (2011 : 215) sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki
atau dapat dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini.
Teknik yang digunakan saat penarikan sampel pada penelitian ini ialah
menggunakan Metode Sampling Total. Sugiyono (2019: 155) Sampling Total
adalah teknik pengambilan sampel di mana seluruh anggota populasi dijadikan
sampel semua. Dinisi peneliti mengambil semua populasi yaitu semua anak yang
berusia 5-6 tahun yang berada di kelas B. Sampel yang digunkan dalam penelitian
ini adalah anak kelas B1, B2, B3 di Tk Islam Al Aqsho Kota Jambi berjumlah 44
anak pada tahun ajaran 2020/2021.
3.2 Tabel Sampel
NO Kelompok Jumlah
1 Kelas B1 16 Anak
2 Kelas B2 15 Anak
3 Kelas B3 13 Anak
Jumlah 44 Anak
3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan datanya (Darmawan 2014: 159). Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan koesioner (angket) dalam penelitian ini untuk
mengumpulkan data dari sampel. Mardalis (2010: 67) Koesioner (Angket) adalah teknik
pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan secara tertulis kepada seseorang atau sekumpulan orang untuk untuk mendapat
jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Data awal yang
48
didapatkan oleh peneliti dalam penelitian ini ialah melalui pengamatan secara langsung
terhadapa perilaku anak.
Angket yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis
kepada responden (guru) untuk dijawab. dari responden dalam arti laporan tentang
pribadi atau hal-hal yang diketahui. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket bersifat tertutup dengan model Skala Likert, Skala Likert memiliki dua tipe
pernyataan yaitu bersifat pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negatif
(unfavorable) sebagai alat ukur untuk angket Metode Pemebrian Tugas dan Tanggung
Jawab anak. Adapun bentuk pilihan jawaban dan skornya seperti berikut ini:
Tabel 3.3 Skor Nilai Pilihan Jawaban
Pertanyaan Alternatif Jawaban
SS S TS STS
Favorable 4 3 2 1
Unfavorable 1 2 3 4
Tabel 3.4 Kisi Kisi Angket Tanggung Jawab Anak Usia 5-6 tahun
Variabel
Penelitian Indikator Deskriptor
No
Item + -
Jum
lah
Sikap tanggung
jawab anak
(kemendikbut,
2015)
1. Tahu Akan
Haknya
1. Anak mengetahui
barang miliknya 1,2 1,2 - 2
2. Anak meletakkan
barang pada
tempatnya
3,4,5,
6 4,6 3,5 4
2. Menaati
aturan
kelas
(Kegiatan
, Aturan)
1. Anak dapat
mengikuti aturan
yang telah disepakati 7,8 7,8 - 2
49
3. Mengatur diri
sendiri
1. Anak menyelesaikan
tugasnya
9,10 9 10 2
2.Anak dapat memilih
kegiatanya sendiri 11 11 - 1
3. Anak dapat
membersihkan diri
sendiri
12,13,
14,15
13,14,
15 12 4
4. Bertangg
ung
jawab
atas
perilakun
ya
1. Anak dapat menerima
konsekuensi dari apa
yang telah
dilakukannya
16 16 - 1
2. Anak dapat meminta
maaf
17,18,
19 17,19 18 3
3. Anak mengetahui hak
dan kewajibannya 20 20 - 1
Jumlah 20
Tabel 3.5 Kisi Kisi Angket Metode Pemberian Tugas
Variabel
Penelitian Indikator Deskriptor
No
Item + -
Juml
ah
Metode
Pemberian
Tugas (Majid
2017:167)
4. Diberikan
Bimbingan
dan
Pengawasan
Oleh Guru
1. Menjelaskan
tugas yang
akan dikerjan
oleh anak
1,2 1,2 - 2
2. Membantu
anak dalam
kesulitan
3,4 - 3,4 2
3. guru selalu
mengawasi
anak saat
melakukan
tugasnya
5,6 5,6 2
50
2. Diberikan
dorongan
sehingga anak
mau
melaksanakann
ya
1. Memberi
reward kepada
anak 7,8,9 7,8 9 3
2. Memberi tugas
yang
bervariasi
kepada anak
10,11,12 10,12 11 3
3. Diusahakan
atau
dikerjkan
oleh anak
sendiri
1. Dikerjkan
oleh anak
sendiri tanpa
bantuan
13,14,15 14,15 13 3
2. Anak
menyelesaikan
tugas yang
diberikan
kepadanya
16,17 17 16 2
4. Mencatat
semua hasil
yang
diperoleh
dengan baik
dan
sistematik.
4. Menyimpan
hasil karya
anak
18,19 18,19 - 2
5. Hasil Tugas
anak disusun
secara
sistematik
20 20 - 1
Jumlah 20
3.6 Teknik Validasi Instrument Penelitian
Instrumen yang telah selesai dibuat oleh peneliti selanjutnya akan diperiksa oleh
dosen pembimbing dan yang lebih ahli dalam bidangnya, guna diperiksa bahasa dan kata
yang digunakan dalam kalimat pada angket yang akan digunkan penulis,
51
pertanyan/pernyataan yang digunakan pada angket berdasarkan teori dan kata kata yang
di gunakan sopan dan tidak menyinggung kedua belah pihak.
3.7 Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2017:207) analisis data merupakan kegiatan setelah data dari
seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.
1) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur seberapa cermat suatu test melakukan
fungsi ukurannya. Validitas alat ukur uji dengan menghitung korelasi antara nilai yang
diperoleh dari setiap butir pertanyaan dengan keseluruhan yang diperoleh pada alat ukur
tersebut. Metode yang digunakan adalah Product Sparman Rank menggunakan IBM
SPSS Statistik 16.0.
Untuk melakukan uji validitas menggunakan SPSS dapat menggunakan hasil
analisis skor total dari masing-masing variabel penelitian. Skor total merupakan
penjumlahan dari keseluruhan item-item pernyataan yang berkorelasi signifikan dengan
besaran signifikansi 0,05 ataupun nilai r hitung ≥ r tabel. Jika nilai signifikansi lebih dari
0,05 maka item-item pernyataan dari variabel-variabel penelitian tersebut dinyatakan
valid.
2) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran
tetap konsisten yang mana jika dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala
yang sama, maka uji reliabilitas yang dilakukan sama. Pengujian reliabilitas hanya
memperhitungkan butir pertanyaan yang valid. Reliabilitas diukur dengan menghitung
korelasi skor butir pertanyaan dengan komposit totalnya.
52
Teknik uji relibialitas yang digunakan adalah reliabilitas internal dengan bantuan
program IBM SPSS Statistick 16.0. Dengan rumus yang digunakan adalah:
Dimana :
r11 : Reliabilitas instrument
r½½ : rxy yang telah disebutkan sebagai indeks korelasi antara kedua belah
instrument
Uji dilakukan pada taraf signifikansi a sebesar 0,05, artinya jika nilai alpa yang
didapat dari hasil perhitungan spss lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan
koisioner tersebut reliabel dan sebaliknya jika nilai alpa lebih kecil dari 0,05 maka data
tersebut tidak reliabel.
3.8 Uji Prasyarat Analisis
Data yang dianalisis adalah skor dari hasil angket. Setelah data diperoleh
dilakukan analisis data untuk menguji dengan membandingkan skor rata-rata yang
diperoleh. Adapun teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
uji normalitas, uji Linearitas, uji regresi dan uji hipotesis. Yang tujuannya adalah untuk
mengukur pengaruh metode pemberian tugas dalam model pembelajaran sentra terhadap
tanggung jawab anak usia 5-6 tahun.
3.8.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis
berbentuk sebaran normal atau tidak, dengan kata lain sampel dari populasi yang
berbentuk data berdistribusi normat atau tidak. Pada penelitian ini pengujian normalitas
53
di gunakan untuk menguji data variabel X dan variabel Y. langkah yang ditempuh dalam
melakukan uji normalitas adalah dengan uji chi kuadrat berikut :
∑[
]
Keterangan :
x2
= Chi Kuadrat
f o = Kebiasaan yang diperoleh
f h = Kebiasaan yang diharapkan
Apabila harga x2
hitung < x2 tabel maka data yang diperoleh berdistribusi normal,
sebaliknya bila x2
hitung > x2 tabel maka data yang diperoleh tidak berdistribusi normal.
Cara uji normalitas pada penelitian ini adalah dengan menggunakan program data
kolmogrov smirnov. Pengujian ini digunakan untuk melihat distribusi data yang normal
atau tidak dan jika hasil uji normalitas normal maka bisa dilanjutkan dengan uji
selanjutnya.
3.8.2 Uji Linearitas
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model persamaan yang diperoleh
cocok atau tidak. Adapun rumus linearitas adalah sebagai berikut:
1) Uji statistik
( )( )
2) Kesimpulan
1. Jika nilai Fhitung < Ftabel maka HO diterima berarti persamaannya linear.
2. Jika nilai Fhitung > Ftabel maka HO ditolak berarti persamaannya tidak linear.
54
Uji linearitas digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi
linear dengan menggunakan Test For Linearity dengan taraf signifikasi 0,05. Dua
variabel penelitian dapat dikatakan mempunyai hubungan yang linear apabila nilai
signifikansi linear kurang dari 0,05.
3.8.3 Uji Hipotesis
Analisis data yang digunakan untuk memecahkan pengaruh metode pemberian
tugas terhadap tanggung jawab anak menggunakan uji pengaruh (regresi). Uji regresi
bertujuan untuk mempredisksi besaran nilai variabel terikat (dependent) yang
dipengaruhi oleh variabel bebas (independen). Model analisis regresi sederhana sebagai
berikut:
Keterangan :
Y : Tanggung Jawab Anak Usia 5-6 Tahun
X : Metode Pemberian Tugas
a dan b : Konstanta
Untuk memberi interpretasi korelasi secara teliti sekali harus dipergunakan daftar
yang memperhitungkan jumlah objek yang dipersoalkan. Disini hanya akan diberikan
garis besar sebagai pedoman. Adapun interprestasi itu adalah:
Tabel 3.6 Kriteria Interprestasi Nilai Cohen’s d
Size Interpretation
0 – 0,20 Weak Effect (Sangat Rendah)
0,21 – 0,50 Modest Effect (Rendah)
0,51 – 1,00 Moderate Effect (Sedang)
>1,00 Strong Effect (Kuat)
Y = a + Bx
55
3.9 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan TK Islam AL Aqsho Kota Jambi Kota Jambi dengan
prosedur peneliti mengadakan studi awal dengan melalukan observasi awal dimana
peneliti melihat secara langsung perilaku anak di dalam kelas tersebut dan peneliti
mendapatkan informasi tentang anak dari guru dan orangtua anak yang mana guru dan
orangtua lebih banyak berinteraksi dengan anak dan lebih memahami anak. Peneliti
kemudian menyusun angket sebagai instrument penelitian, lalu divalidasi oleh
pembimbing skripsi. Setelah divalidasi dan diperbaiki dilanjutkan dengan penyebaran
angket kepada orang tua yang di bantu guru kelas dengan cara guru menyebarkan angket
di dalam grup kelas hal ini dilakukan untuk meminimalisir adanya pertemuan antara
peneliti dan responden agar tidak terjadinya kontak langsung dalam rangka mencegah
penyebaran Covid 19 dan pengisian angket juga ada yang diisi secara langsung oleh
orang tua murid kemudian dilakukan analisis data dan pengolahan data, kemudian
dilanjutkan dengan penulisan laporan penelitian.
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaru Metode Pemberian
Tugas Dalam Model Pembelajaran Sentra terhadap Tanggung Jawab Anak Usia 5-6
Tahun di TK Islam AL-Aqsho Kota Jambi. Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti
menyiapkan instrument penelitian dalam bentuk kuesioner berdasarkan landasan teori
yang ada. Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti melakukannya dengan cara
membagikan angket yang telah disusun berdasarkan teori dibagikan kepada orang tua
anak yang telah di tetapkan sebagai sampel.
Indikator Metode Pemberian tugas dalam penelitian ini adalah diberikan bimbingan
atau pengawasan oleh guru, diberikan dorongan sehingga anak mau melaksanakannya,
diusahakan atau dikerjakan oleh anak sendiri, mencatat semua hasil yang diperoleh
dengan baik dan sistematik. Adapun indikator tanggung jawab anak meliputi tahu akan
hak nya, menaati aturan kelas (Kegiatan, Aturan), mengatur diri sendiri, bertanggung
jawab atas perilakunya untuk kebaikan diri sendiri.
Instrument yang digunkan dalam penlitian ini terdiri dari 20 item pertanyaan tentang
metode pemberian tugas dan 20 item pertanyaan dalam variabel tanggung jawab anak.
Pembagian angket diberikan kepada responden (orang tua) yang terpilih sebagai
responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 44 responden. Pengumpulan data dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara peneliti membagikan koesioner kepada responen
(orangtua murid) yang telah terpilih. Setelah data terkumpul, kemudian peneliti
melakukan analisis pada data tersebut.
Berdasarkan data yang telah didapatkan dari 44 orang responden, maka distribusi data
dari metode pemberian tugas dalam modep pembelajaran sentra dan tanggung jawab
anak usia 5-6 tahun di Tk Islam AL-Aqsho Kota Jambi pada Tabel Berikut:
57
4.2 Analisi Deskriptif
1) Analisi Deskriftif
Dari sebaran angket yang di berikan dan di isi oleh 44 responden (orang tua)
maka didapatkan hasil yang tertera pada table berikut ini :
4.1 Distribusi Hasil Pengumpulan Data
NO KODE Y X
1 ANG 56 72
2 ASP 53 73
3 HM 61 74
4 HHH 54 73
5 TSA 63 66
6 NO 50 65
7 RSAK 51 72
8 RA 66 61
9 MZA 59 75
10 MZHAR 55 61
11 MRA 56 71
12 TZR 53 62
13 ANM 69 66
14 NA 51 67
15 AFDP 61 70
16 MKF 62 75
17 ATH 56 67
18 AHZ 50 61
19 ASK 56 66
20 AZA 69 64
21 AKA 61 70
22 ANA 50 61
23 AAA 55 67
24 HHA 57 69
25 HSS 51 68
26 IAB 55 70
27 KAM 51 73
28 MFAA 61 73
29 NPA 65 73
30 NNH 58 75
31 NPA 66 72
32 NAK 69 65
33 DRD 57 60
34 FN A 65 75
35 KA 57 75
36 KIAG 54 71
37 MAMZ 61 74
38 MHAR 64 75
39 MAA 60 71
40 MFI 50 61
41 MMA 54 62
42 NAA 61 62
43 NC 50 62
44 RH 62 74
58
Dari hasil data diatas dapat di tentukan nilai maksimum dan nilai minimum untuk
menentukan interval data dengan menggunakan bantuan program IMB SPSS Statistics
16.
4.2 Descriptive Statistics
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
Tanggung Jawab Anak Usia
5-6 tahun di TK Islam Al-
Aqsho Kota Jambi
44 50 69 57.84 .860 5.706
Metode Pemberian Tugas di
Pembelajaran Sentra 44 60 75 68.73 .748 4.962
Valid N (listwise) 44
Pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini menggunkan angket
sebanyak 40 item pertanyaan yang dibagi menjadi dua bagian yaitu angket
metode pemberian tugas sebanyak 20 item pertanyaan dan angket tanggung jawab
anak usia 5-6 tahun sebnyak 20 item pertanyaan.
4.3 Uji Prasyarat Analisis
1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunkan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
dari dua variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian
ini dilakukan dengan bantuan menggunkan kolmogrof smirnov dengan SPSS versi
16. Distribusi data dapat dikatakan normal apabila nilai P>0,05. Hasil uji
normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada table berikut ini:
59
4.3 Tabel Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 44
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 5.57503121
Most Extreme Differences Absolute .110
Positive .110
Negative -.079
Kolmogorov-Smirnov Z .730
Asymp. Sig. (2-tailed) .660
a. Test distribution is Normal.
Pada table 4.3 diatas menunjukkan bahwa nilai signifikan dari kedua
variabel sebesar 0,660. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikasi tersebut lebih
besar dari nilai alpa sebesar 0,05 (P< 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa
data yang diperoleh dari Metode pemberian tugas dalam model pembelajaran
sentra dengan tanggung jawab anak usia 5-6 tahun di TK Islam AL-Aqsho Kota
Jambi berdistribusi normal.
60
Gambar 1. P-Plot Normaliotas
Pada gambar diatas dapat dilihat ada titik-titik yang menyebar disekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal tersebut maka dapat diartinya
data dalam penelitian ini berdistribusi normal. Sebaliknya data dalam penelitian
ini dikatakan tidak berdistribusi normal apabila titik titik tersebut menyebar jauh
dari arah garis atau tidak mengikuti garis diagonal.
2) Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah data pada variabel
terikat dan veriabel bebas memiliki hubungan yang linear atau tidak. Data yang
diperoleh dapat dikatakan linear jika probebilitas > 0,05 maka medel ditolak dan
61
probabilitas < 0,05 maka model diterima. Hasil uji liniearitas pada penelitian ini
dapat dilihat pada table berikut ini:
4.4 Tabel Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Tanggung Jawab Anak Usia 5-
6 tahun di TK Islam Al-Aqsho
Kota Jambi * Metode
Pemberian Tugas dalam
model Pembelajaran Sentra
Between Groups (Combin
ed) 522.286 14 37.306 1.233 .306
Linearity 63.405 1 63.405 2.095 .158
Deviation
from
Linearity
458.882 13 35.299 1.166 .350
Within Groups 877.600 29 30.262
Total 1399.886 43
Pada tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa hasil uji Linearitas dari variabel
Metode Pemberian tugas dalam model pembelajarani sentra dengan tanggung
jawab anak usia 5-6 tahun di TK Islam Al-Aqsho Kota Jambi memiliki Fhitung =
2,095 dengan nilai signifikansi sebesar 0,158 (P<0,05). Hal ini menunjukkan
bahwa Metode pemberian tugas dalam model pembelajaran sentra memiliki
hubungan yang linear dengan tanggung jawab anak usia 5-6 tahun di TK Islam
Al-Aqsho Kota Jambi.
3) Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas maslah yang
diidentifikasikan dalampenelitian ini. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunkan analisis regresi sederhana. Adapun hipotesis yang
diuji dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh metode pemberian tugas
dalam model pembelajaran sentra terhapat tanggung jawab anak usia 5-6 tahun di
Tk Islam Al-Aqsho Kota Jambi.
62
Dari hasil perhitungan dengan menggunkan bantuan program IMB SPSS
Statistict 16.0 diperoleh hasil koefiensi regresi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
4.5 Tabel Corelations
Correlations
Tanggung Jawab Anak
Usia 5-6 tahun di TK
Islam Al-Aqsho Kota
Jambi
Metode Pemberian
Tugas dalam model
Pembelajaran
Sentra
Tanggung Jawab Anak Usia 5-6 tahun
di TK Islam Al-Aqsho Kota Jambi
Pearson Correlation 1 .213
Sig. (2-tailed) .165
N 44 44
Metode Pemberian Tugas dalam
model Pembelajaran Sentra
Pearson Correlation .213 1
Sig. (2-tailed) .165
N 44 44
Ho : Tidak terdapat pengaruh metode pemberian dalam model pembelajaran sentra
terhadap tanggung jawab anak usia 5-6 tahun di Tk Islam Al-Aqsho Kota
Jambi.
Ha : Terdapat pengaruh metode pemberian tugas dalam model pembelajaran sentra
terhadap tanggung jawab anak usia 5-6 tahun di Tk Islam Al-Aqsho Kota
Jambi.
Pengambilan kepurusan sebagai berikut:
Ho jika nilai signifikansi > nilai signifikansi alpa (0,05)
Ha jika nilai signifikansi < nilai signifikansi alpa (0,05)
63
Tabel 4.6 Koefiensi Determinasi
Model Summary
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .213a .045 .023 5.641 .045 1.993 1 42 .165
a. Predictors: (Constant), Metode Pemberian Tugas di Pembelajaran Sentra
Untuk mengetahui pengaruh metode pemberian tugas dalam model
pembelajaran sentra terhadap tanggung jawab anak usia 5-6 tahun di Tk Islam Al-
Aqsho Kota Jambi bersifat prediktif atau tidak, maka dilakukan analisis regresi
sederhana. Dan hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi metode pemberian
tugas dalam model pembelajaran sentra terhadap tanggung jawab anak usia 5-6
tahun di Tk Islam Al-Aqsho Kota Jambi sebagai berikut:
Dari tabel 4.6 diatas dapat diketahui gambaran R menunjukkan regresi
antara metode pemberian tugas dalam model pembelajaran sentra terhadap
tanggung jawab anak usia 5-6 tahun di Tk Islam Al-Aqsho Kota Jambi adalah
0,213. Nilai ini menjelaskan bahwa keduanya mempengaruhi. Adapun R square
pada tabel diatas menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,45.
Dengan demikian menunjukkan metode pemberian tugas dalam model
pembelajaran sentra terhadap tanggung jawab anak usia 5-6 tahun di Tk Islam Al-
Aqsho Kota Jambi sebesar 4,5 %.
64
Tabel 4.7 Koefisiensi Persamaan Regresi X dan Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 41.022 11.945 3.434 .001
Metode Pemberian Tugas di
Pembelajaran Sentra .245 .173 .213 1.412 .165
a. Dependent Variable: Tanggung Jawab Anak Usia 5-6 tahun di TK Islam Al-Aqsho Kota Jambi
Berdasarkan tebel 4.7 diatas, diketahui konstanta yang berbentuk 41,022
sedangkan koefisien persamaan garis regresi yang didapat sebesar 0,213. Jika
dibandingkan dengan nilai signifikasi 0,000 pada tabel diatas nilai signifikan Alpa
0,05 maka dapat dinyatakan bahwa nilai koefisiensi persamaan garis regresi
sebesar 0,213 dapat dijadikan sebagai alat prediksi untuk menentukan setiap
gejala yang terjadi pada variabel metode bemberian tugas dalam model
pembelajaran sentra (X), baik berupa sifat hubungan, pengaruh dan sumbangan
melalui data-data pada variabel metode pemberian tugas dalam model
pembelajaran sentra. Ini berarti jika metode pemberian tugas dalam model
pembelajaran sentra di terapkan maka tanggung jawab anak usia 5-6 tahun di Tk
Islam Al-Aqsho Kota Jambi yag diperoleh sebesar 41,022 namun jika terjadi
penambahan sebesar 1 (satu) satuan, pada variabel metode pemberian tugas dalam
model pembelajaran sentra, maka tanggung jawab anak usia 5-6 tahun di Tk
Islam Al-Aqsho Kota Jambi akan meningkat Y = 41,022 + 0,213 + 1 = 42,235.
Dari penjelasan tersebut maka diperoleh persamaan regresi sederhana Y = a + bx1
dimana a = 0,213 dan b = 0,245 sehingga persamaan regresinya Y = 0,213 +
0,245 + 1 X.
65
Selanjutnya apabila dilihat dari perhitungan uji-t diperoleh sebagian
terlihat pada tabel diatas, statistik signifikansi, pada uji-t sebesar 0,000 lebih kecil
dari nilai signifikansi Alpa sebesar 0,05 atau taraf kepercayaan 95%. Hal ini
mengidentifikasikan bahwa persamaan garis regresi yang berbentuk alat prediksi
untuk melihat adanya gejala pengaruh metode pemberian tugas dalam model
pembelajaran sentra terhadap tanggung jawab anak usia 5-6 tahun di Tk Islam Al-
Aqsho Kota Jambi melalui data yang tersebart dan dapat diterima kebenarannya.
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa besarnya
pengaruh metode pemberian tugas dalam model pembelajaran sentra terhadap
tanggung jawab anak usia5-6 tahun di Tk Islam Al-Aqsho Kota Jambi adalah
sebesar 1,65. Berdasarkan tabel nilai Cohen’s d maka nilai 1,65 tergolong dalam
Strong Effect (Kuat), hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.8 Kriteria Interprestasi Nilai Cohen’s d
Size Interpretation
0 – 0,20 Weak Effect (Sangat Rendah)
0,21 – 0,50 Modest Effect (Rendah)
0,51 – 1,00 Moderate Effect (Sedang)
>1,00 Strong Effect (Kuat)
66
4.4 Pembahasan Hasi Penelitian
Berdasarkan hasi penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
metode pemberian tugas dalam model pembelajaran sentra berpengaruh terhadap
tanggung jawab anak usia 5-6 tahun di TK Islam Al-Aqsho Kota Jambi. Hal ini
dikarenakan metode pemberian tugas merupakan metode pembelajaran yang
menuntut anak untuk mengerjkan tugas yang diberikan kepadanya dengan harapan
anak mau mengerjakan dan menyelesaikan tugasnya tersebut. Anak diberi tanggung
jawab untuk mengerjaknnya dan menyelesaikan tugasnya anak akan diminta
pertanggung jawabkan atas apa yang telah anak kerjakan.
Guru harus tetap memperhatikan tugas yang diberikan ke pada anak, tugas
yang diberikan harus disesuaikan dengan kemampuan dan usia anak tersebut. Tugas
yang diberikan dapat harus dapat menarik minat anak untuk mengerjakannya,
sehingga tidak adanya timbul rasa bosan pada saat anak mengerjakan tugas hal itu
memicu untuk anak selalu mau mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya.
Guru juga harus membuat suasana pembelajaran yang menyenangkan membuat
anak bersemangat dalam mengerjakan tugasnya. Dari kegiatan tersebut dapat
melatih tanggung jawab yang ada pada diri anak tersebut jika hal tersebut dilaukan
terus menerus maka akan tertanam tanggung jawab pada anak dengan sendirinya.
Hal diatas sejalan dengan pendapat Majid (2017: 166) menjelaskan Metode
pemberian tugas merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individu atau
kelompok. Metode pemberian tugas dilakukan dalam rangka untuk merangsang
anak agar lebih aktif secara perorangan maupun kelompok, mengembangkan
keberanian dan tanggung jawab terhadap diri sendiri, dan memungkinkan
memperoleh hal yang permanen. Kemudian Hisbullah dan Nurhayati (2018: 39)
juga menjelaskan bahwa dalam penerapan metode pemberian tugas ini tentunya
67
memiliki kelebihan yaitu Pengetahuan anak diperoleh dari hasil belajar sendiri
(Studen Center) akan dapat diingat lebih lama, anak berkesempatan untuk
memupuk perkembangan dan keberanian dalam mengambil inisiatif, bertanggung
jawab dan berdiri sendiri.
Dalam hal ini Mursid (2015: 34) menjelaskan bahwa Metode pemberian
tugas merupakan tugas atau pekerjaan yang sengaja diberikan kepada anak yang
harus dilaksanakan dengan baik, tugas yang diberikan kepada anak untuk
memberikan kesempatan mereka menyelesaikan tugas yang didasarkan pada
petunjuk langsung dari guru yang dipersiapkan sehingga anak dapat menjalani
secara nyata dan melakukan dari awal sampai tuntas. Tugas yang diberikan kepada
anak dapat berupa tugas indivitu maupun tugas kelompok.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penjabaran diatas adalah tanggung jawab
anak usia 5-6 tahun di TK Isalma Al-Aqsho Kota Jambi dipengaruhi oleh metode
Pemberian Tugas Dalam Model Pembelajaran Sentra. Dimana dalam kegiatan
model pembelajaran sentra anak selalu diberi tugas oleh guru baik berupa tugas
individu maupun kelompak. Saat anak diberi tugas anak diharapkan dapat
mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Anak diberi
tanggung jawab untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan
kepadanya anak juga diminta pertanggunjawabannya terhadapa apa yang telah di
kerjaannya. Tugas diberikan kepada anak setiap harinya saat anak sekolah, hal ini
menjadi kegiatan anak setiap hari disekolah menjadi suatu kebiasaan yang anak
dapat menumbuhkan sikap tanggung jawab pada diri anak secara permanen dan
sangat bermanfaat bagi kehidupan anak selajutnya.
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh antara metode pemberian tugas dalam model
pembelajaran sentra dengan tanggung jawab anak usia 5-6 tahun di TK Islam Al-
Aqsho Kota Jambi. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya hasil analisis regresi
linear sederhana yang menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari metode
pemberian tugas dalam model pembelajran sentra sebesar 1,65 (P > 0,05)
sehingga metode pemberian tugas dalam model pembelajaran sentra memiliki
pengaruh yang kuat terhadap tanggung jawab anak usia 5-6 tahun di TK Islam Al-
Aqsho kota Jambi.
5.2 SARAN
Setelah peneliti melakukan penelitian tentang metode pemberian tugas dalam
model pembelajaran sentra dengan tanggung jawab anak usia 5-6 tahun di TK
Islam Al-Aqsho Kota Jambi mak peneliti dapat memberi saran sebagai berikut:
1) Pada kegiatan pembelajaran di PAUD disarankan menggunakan metode
pemberian tugas yang dilakukan di dalam model pembelajaran sentra agar
dapat menumbuhkan tanggung jawab pada anak dengan selalu di beri
tanggung jawab tugas kepadanya, tentunya disesuaikan dengan kemapuan
anak dan tugas yang menarik minat anak
2) Pemberian tugas yang diberikan kepada anak tentunya harus diperhatikan,
seperti tugas yang diberikan harus sesuai dengan kemampuan dan usia
anak.
69
3) Tugas yang diberikan harus menarik minat anak agar anak selalu mau
mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya.
4) Diharapkan dengan adanya penggunaan metode pemberian tugas dalam
model pembelajaran sentra dapat mempengaruhi perkembangan anak yang
lain selain sikap tanggung jawab anak. Karena masih banyak aspek
perkembangan yang ada pada diri anak yang harus di kembangkan.
70
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Anonim. (2015). Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik
Indonesia No 137 Tahun 2015 Tentang Standar nasionalPendidikan Anak
Usia Dini. Permendikbut.
Apriliana, Rima Qorutaayun. (2018). Pengaruh Metode Bermain Peran Melalui
Boneka Jari Terhadap Rasa Tanggung Jawab Anak Pada Kelompok B Di
Tk Aisiyah Busthanul Athfal Kauman Tulungagung. [SKRIPSI].
Tulungagung : Institut Agama Islam Negri Tulungagung.
Anthon, Yusuf. (2019). Penerapan Pemberian Tugas peserta didik Kelas V SDN
130 Tokesan kabupaten Tana Toraja dalam Meningkatkan Keterampilan
Menulis Karangan dalam Pemeblajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Pemikiran
dan Pengembangan Pembelajaran, 1(3), 117-126.
Cahyati, Anis dkk. (2015). Penerapan Metode Pemberian Tugas Melalui Kegiatan
Finger Painting Untuk Meningkatkan Kreativitas. Jurnal Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 1-11.
Cahyati, Nika. (2018). Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Karakter
Tanggung Jawab Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal Golden Age Hamzanwadi
University, 2(2), 75-84.
Darmawan Deni. (2014). Metode penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Dewi, Ni Kadek Ari Ratna dewi. dkk. (2014). Metode Pemberian Tugas
Berbantuan Media Konkret Kegiatan Menganyam Kertas Untuk
Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak. E-Journal PG-PAUD,
2(1), 1-12.
Fadlillah, Muhammad dan Lilif, Mualifatu Khorida. (2013) . Pendidikan Karakter
Anak Usia Dini: Konsep dan Aplikasinya dalam PAUD. Yogyakarta: Arruzz
Media.
Fadlillah, Muhammad. (2014) . Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini:
Menciptakan Pembelajaran Menarik, Kreatif, Dan Menyenangkan. Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group.
Haryono, Sarah Emmanuel. (2018). Pengaruh Pola Asuh Orang Tya Terhadap
Kemandirian dan Kemampuan Regulasi Emosi Anak Usia Dini. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Asak Usia Dini.3(1), 1-10.
Hisbullah dan Nurhayati Selvi. (2018). Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di
Sekolah Dasar. Makasar: Aksara Tiur.
71
Isjoni. (2014). Model Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung: Alfabet.
Kusuma. (2019). Pendidikan Karakter. Bandung: Alfabeta.
Lickona, Thomas. (2013). Mendidik Untuk Membentuk Karakter. Jakarta: Bumi
Aksara.
Lutfi, Mukhtar, dkk (2013). Orientasi Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
Kencana.
Lestari, Ida Ayu Putu Suci. (2018). Penerapan Metode Pembelajaran Diskusi dan
Resitasi dalam Meningkatkan hasil Belajar Pendidikan Agama Hindu Kelas
IV Sd N 2 Tumbu Karangasem. Jurnal Penjaminan Mutu, 4(1), 58-66.
Mardalis. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Mustari. (2011). Menanamkan Sikap Tanggung Jawab Pada Anak Melalui
Kegiatan Bermain. Jurnal Pendidikan, 1(3), 1-7.
Marrison. (2012). Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.
Megawangi, Ratna, dkk. (2013). 9 Pilar Karakter Mandiri, Disiplin, dan
Tamggung Jawab. Depok: Indonesia Heritage Foundation.
Mulyasa. (2014). Manajemen PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mursid. (2015). Belajar dan Pembelajaran di Paud. Bandung: Pt Remaja
Rosdakarya.
Majid, Abdul. (2017). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mufidah, Rio doul. (2018). Pengaruh Penenrapan Metode Proyek terhadap
Perkembangan Sosial emosional pada rasa tanggung J awab Anak Usia 5-6
tahun di Tk Aisyiyah Bustanul Athfat (ABA) IV Kota Jambi. [SKRIPSI].
Jambi : Universitas Jambi.
Muhammad, Nur. (2018). Upaya Guru Dalam Membentuk Kemandirian Anak di
TK Masyitoh Tlogoadi Mlati Sleman. [SKRIPSI].Yogyakarta : Universitas
Alma Ata.
Nur, Cahyanti. (2014). Pengelolaan Pembelajaran Melalui Bermain pasir dan Air
pada Sentra Bahan Alam di PAUD Lab School UNNES Kota Semaran.
Early Childhood education Papers (BELIA), 3(2), 95-101.
72
Narimo, Sabar., Desi Dwi Hastuti. dan Anam Sutopo. (2018). Konsekuensi
tanggung Jawab Dakam Pembelajarann Matematika SMA. Jurnal Varia
Pendidikan, 30(2), 1-6.
Negara, Kususma. dkk. (2019). Analisis factor yang Mempengaruhi Peranan
Orang Tua Dalam Pengembangan Sikap Tanggung Jawab Pada Anak.
Jurnal Riset Kesehatan Nasional, 3(1), 59-62.
Nurjannah. (2019). Penggunaan Metode Pemberian Tugas Untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Surat Siswa Kelas IV SDN 2 Lain. Jurnal Kreatif
tadulako Online, 4(8), 135-147.
Permatasari, Aprilia Intan. dkk. (2014). EfektifiFtas Penggunaan Model
Pembelajaran Joyful Learning dengan Metode Pemberian Tugas Terhadap
Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Koloid Siswa Kelas XI IPA SMA
N 1 Simo Tahun Pelajaran 2012/2013. Juenal Pendidikan Kimia (JKM),
3(1), 117-122.
Pinatih, Dewa Ayu Putri Ariska, dkk. (2015). Meningkatkan Kemampuan
Motorik Halus Dalam Menulis dengan Metode Pemberian Tugas
BerbantuanMedia Gambar pada Anak Kelompok B2 Semester II. Jurnal
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 1-10.
Purwanto, Setyoadi. (2015). Penanaman Nilai Karakter Pada Anak Usia Dini
Melalui Pembelajaran Berbasis Musik dan Lagu Model. Juranal Pendidikan
Anak Usia Dini, 2(1), 1-15.
Risanti. (2013). Meode Pembelajaran. Jakarta: Indeks.
Rohyani. (2015). Peningkatan Sikap Tanggung Jawab Anak Usia 5-6 Tahun
Melalaui Metode Proyek Di TK Tunas Ibu Kalasan. [Skripsi]. Yogyakarta :
Universitas Yogyakarta .
Rahayu, Ratri. (2016) .Peningkatan Karakter Tanggung Jawab Siswa SD Melalui
Penilaian Produk Pada Pembelajaran Mind Mapping.
Sugiyono. (2011). Statistik Untuk Nonparametis untuk Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Sujioni, Yuliani Nurani dan Bambang Sujiono. (2013). Bermain Kreatif Berbasis
Kecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks.
Suryastini Luh Ayu, dkk. (2014). Penerapan Metode Pemberian Tugas Berbantu
Media Puzzle Huruf Untuk Meningkatkan Perkembangan Bahasa Pada
Anak TK. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(1), 1-10.
Susanto, Ahmad. (2015). Bimbingan Konseling Di Taman Kanak-kanan. Jakarta:
Kencana.
73
Siska . (2015). Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara.
Sofyan, H., & Info, A. (2016). The Increase of Early Childhod’s Motoric
Development with Thematic Approach. Indonesian Journal of Early
Childhood Education Studies, 5(1), 29–37.
https://doi.org/10.15294/ijeces.v5i1.10223.
Soleh, Akhmad. (2016). Aksebilitas Penyandang Disabilitas Terhadap Perguruan
Tinggi. Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara.
Sugiyono. (2017) .Metode Penelitian Pendidikan:Kuantitatif,Kualitatif dan R &
D. Bandung: Alfabeta.
Sofyan, Hendra. (2018). Peningkatan Perekembangan Kognitif Anak usia Dini
Dengan Pendekatan Tematik. Early Childhood Education Journal of
Indonesia, 1(1), 68-76.
Suryanti, Irma dan Yasir Arafat. (2018). Implementasi Pendidikan Karakter
Disiplin dan Tanggung Jawab di Sd Negeri 18 Air Kumbang. Jurnal
Manajemen, Kepemimpinana, dan Supervisi Pendidikan, 3(2), 200-206.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung : Alfabeta.
Sutiah. (2019). Metode Pemebrian Tugas Dapat Meningkatkan Pemahaman Siswa
Sekolah Dasar. Juenal Education FKIP UNMA, 5(1), 32-36.
Tirtorahardjo. (2019). Penerapan Karakter pada Anak Usia Dini. Jurnal
pendidikan Anak usia dini, 3(1), 11-18.
Wijayanthi, Lut Putu Henny. dkk. (2013). Penggunaan Metode Pemeberian Tugas
dan Pemanfaatan Media Penjepit Biji-Bijian Untuk Meningkatkan
Kemampuan Kognitif Pada Anak di TK Kumaa Kerti Antura. Jurnal
Pendidikan Anak usia Dini Undiksha, 1(1), 1-12.
Wibowo, Agus dan Gunawan. (2015). Pendidikan Karakter Berbassis Kearifan
Lokal di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajara.
Waluyo, Djoko Adi dan Anies Listyoma. (2017). Kompedium Anak usia Dini.
Depok: Prenademedia Group.
Yudha, Redi Indra dan Susi Evanita Idris. (2017). Pengaruh Lingkungan Sekolah,
Teman Sebaya, dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
SMK Bidang Manajemen Bisnis Jurusan Pemasaran di Kec. Jambi Selatan
Kota Jambi. Jurnal Ilmiah Dikdaya, 5(2), 101-104.
74
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di TK Islam Al-
Aqsho Kota Jambi
Anak tidak meletakkan sepatu miliknya ditempat sepatu
Anak tidak dapat menjaga barang miliknya
75
Masih ada anak yang tidak meletakkan tas ditempatnya
Masih ada anak yang tidak membereskan kembali barang yang
telah selesai digunakannya
76
Lampiran 2 : Angket
ANGKET PENELITIAN
Judul : Pengaruh Metode Pemberian Tugas Dalam Model Pembelajaran
Sentra Terhadap Tanggung Jawab Anak Usia 5-6 Tahun di TK
Islam Al-Aqsho Kota Jambi
Nama Anak :………………………………………………………………………
Umur :………………………………………………………………………
Jenis Kelamin : Perempuan/Laki-Laki
Kelas :………………………………………………………………………
PETUNJUK PENGISIAN !
1. Berilah penilaian pada masing-masing pernyataan dibawah ini dengan
memberi tanda ceklist (√) pada setiap item,pernyataan yang dianggap
sesuai.
2. Keterangan pilihan jawaban
Untuk pernyataan positif (+)
SS : Sangat Setuju = 4
S : Setuju = 3
TS : Tidak Setuju = 2
STS : Sangat Tidak Setuju = 1
Untuk pernyataan negative (-)
SS : Sangat Setuju = 1
S : Setuju = 2
TS : Tidak Setuju = 3
STS : Sangat Tidak Setuju = 4
77
Metode Pemeberian Tugas
NO +/- PERNYATAAN
JAWABAN
SS S TS STS
1 +
Guru memberikan penjelasan kepada anak tugas
apa yang akan di kerjakannya dibantu orangtua
dirumah
2 + Guru memberikan contoh kepada anak bagaimana
cara melakukan tugasnya dibantu orangtua dirumah
3 -
Orang tua memberikan bantuan kepada anak dalam
mengerjakan tugasnya
4 - Orang tua menyelesaikan tugas anak yang tidak
mau menyelesaikan tugasnya sampai akhir
5 + Orangtua memberikan pengawasan saat anak
mengerjakan tugasnya
6 +
Orangtua melihat pekerjaan anak apakah tugasnya
dikerjakan sendiri tidak dikerjakan oleh orang lain
7 + Guru memberi pujian pada setiap hasil karya anak
yang telah selesai dikerjakannya
8 + Guru memberi hadiah kepada anak saat anak dapat
menyelesaikan tugasnya
9 - Anak hanya mau mengerjakan tugas yang diberikan
kepadanya saat guru menjanjikan hadiah
10 +
Guru memberiakan tugas yang bervariasi setiap
harinya membuat anak lebih bersemangat
mengerjaknnya
11 - Guru memberi tugas yang sama setiap harinya
membuat anak bosan dengan tugasnya
12 + Guru memberi tugas kepada anak sesuai dengan
tema pembelajaran pada hari itu
13 - Anak belum bisa menyelesaikan tugas yang
diberikan guru tanpa meminta bantuan orang lain
78
14 + Anak tidak meminta bantuan kepada orangtua
dalam menyelesaikan tugasnya
15 +
Anak tidak meminta bantuan kepada guru dalam
menyelesaikan tugasnya karena anak mampu dan
mau mengerjakannya hingga selesai
16 - Anak belum bisa menyelesaikan tugas yang di
berikan kepadanya
17 + Anak dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
kepadanya tanpa bantuan orangtua
18 + Guru mengumpulkan dan melihat hasil tugas yang
telah selesai dikerjakan anak setiap harinya
19 +
Guru memanfaatkan semua hasil tugas yang telah
selesai dikerjakan anak sebagai acuan
perkembangan anak
20 +
Guru menyusun semua tugas yang telah anak
kerjakan berdasarkan sub tema dan tema
pembelajaran
79
ANGKET PENELITIAN
Judul : Pengaruh Metode Pemberian Tugas Dalam Model Pembelajaran
Sentra Terhadap Tanggung Jawab Anak Usia 5-6 Tahun di TK
Islam Al-Aqsho Kota Jambi
Nama Anak :……………………………………………………………………
Umur :……………………………………………………………………
Jenis Kelamin : Perempuan/Laki-Laki
Kelas :……………………………………………………………………
PETUNJUK PENGISIAN !
3. Berilah penilaian pada masing-masing pernyataan dibawah ini dengan
memberi tanda ceklist (√) pada setiap item,pernyataan yang dianggap
sesuai.
4. Keterangan pilihan jawaban
Untuk pernyataan positif (+)
SS : Sangat Setuju = 4
S : Setuju = 3
TS : Tidak Setuju = 2
STS : Sangat Tidak Setuju = 1
Untuk pernyataan negative (-)
SS : Sangat Setuju = 1
S : Setuju = 2
TS : Tidak Setuju = 3
STS : Sangat Tidak Setuju = 4
80
Tanggung Jawab Anak
NO +/- PERNYATAAN
JAWABAN
SS S TS STS
1 +
Anak dapat mengetahui mana mainan miliknya
sehingga tidak tertukar dengan punya temannya
2 +
Anak dapat meletakkan kembali crayon miliknya
kedalam tempatnya setelah selesai digunakan
3 -
Anak dibantu orang tuanya merapikan mainannya
ke tempat semula membuat anak menjadi kurang
bertanggung jawab atas tugas yang dimilikinya
4 +
Anak dapat meletakkan sepatu/sendalnya ditempat
yang telah disediakan di rumah membuat rumah
menjadi rapih
5 -
Anak belum dapat meletakkan tasnya di tempat
yang telah di sediakan di rumah membuat rumah
terlihat kurang rapih
6 + Anak dapat meletakkan kembali mainan yang telah
selesai digunakannya ketempat semula
7 +
Anak dapat mengikuti aturan dalam menyerjakan
tugasnya saat melaksanakan tugas yang diberikan
kepadanya
8 +
Anak dapat bersikap tertib di rumah saat sedang
mengerjakan tugas membuat keadaan belajar
menjadi kondusip
9 +
Anak dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
kepadanya tanpa meminta bantuan anak
bertanggung jawab atas tuganya sendiri
10 -
Anak belum bisa menyelesaikan tugas yang
diberikan kepadanya sampai akhir membuat anak
tidak bertanggung jawab atas tugas yang diberikan
81
kepadanya
11 +
Anak dapat memilih sendiri kegiatan bermain yang
diinginkannya membuat ia senang dalam
memainkannya
12 -
Anak belum bisa membuang sampah makanan yang
dia makan pada tempat yang disediakan di rumah
sehingga membuat lingkungan rumah menjadi kotor
13 +
Anak dapat membersihkan sisa makanannya sendiri
setelah selesai makan sehingga lingkungan menjadi
bersih
14 + Anak dapat mencuci tangan sesudah bermain di luar
rumah agar tangannya menjadi bersih
15 + Anak bisa ke toilet dengan sendirinya jika ia ingin
buang air kecil tidak meminta bantuan orang lain
16 +
Anak dapat menerima hukuman dari orang tua atas
berbuatannya menjadikannya pribadi yang
bertanggung jawab
17 + Anak dapat memberikan maaf kepada temannya
yang melakukan kesalahan kepadanya saat bermain
18 - Anak belum dapat meminta maaf ke pada orang lain
saat ia melakukan kesalahan
19 +
Anak mau mengakui kesalahan apa yang telah ia
perbuat kepada orang lain anak bertanggung jawab
atas perbuatannya
20 + Anak dapat bermain bersama teman temannya di
dalam suatu kelompok tanpa adanya pertengkaran
82
Lampran 3: Dokumentasi Penelitian
Anak Mengerjakan tugasnya
Anak sedang melakuan pembelajaran secara online
83
Pengisian Angket Oleh Responden
Bersama guru kelas
84
Lampiran : 4 surat permohonan izin penelitian FKIP
85
Lampiran 5: Surat Izin Penelitian Dari sekolah
86
RIWAYAT HIDUP
Elisa Pitria Ningsih dilahirkan di Teluk Rendah Ilir
pada 22 Mei 1998. Ia anak Pertama dari tiga bersaudara, dari
pasangan Bapak A.Pathani, S.Pd dan Ibu Rahmiati.
Pendidikan Dasar di tempuh di SDN 50/VIII Teluk Rendah
Ilir dan tamat pada tahun 2010. Kemudian melanjutkan
Sekolah Menengah Pertama di MTS Nurussa’adah Teluk Rendah Ilir dan tamat
pada tahun 2013. Kemudian melanjutkan lagi pendidikan di MA Nurussa’adah
Teluk Rendah Ilir dan lulus pada tahun 2016.
Pada tahun 2016, ia melanjutkan pendidikan ke Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Jambi, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Dasar, Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Pengalaman
mengajar yang pernah penulis ikuti yaitu Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP) di TK Islam Al-Aqsho Kota Jambi pada tahun 2019.
Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas
terselesaikannya skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode Pemberian Tugas
Dalam Model Pembelajaran Sentra Terhadap Tanggung Jawab Anak Usia 5-6
Tahun di TK Islam Al-Aqsho Kota Jambi”.
Recommended