View
1
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN
BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS XI
SMK PESANTREN AL-KAUTSAR PURWOKERTO
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
WILHANUS SUNDUSI
NIM. 1522407042
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2020
ii
iii
iv
v
MOTTO
“ Creativity is intelligence having fun”
Albert Einstein
“ Jangan pernah berhenti untuk berinovasi karena kejayaan yang abadi adalah
perubahan itu sendiri”
KH. M. Achmad Hasan Mas‟ud
vi
PERSEMBAHAN
Untuk yang tercinta Bapak Miftahudin dan Ibu Khotimah.
Do’amu adalah lampu
Penerang gelap jalan berliku hidupku
Terimakasih untuk cinta kasih tiada henti darimu.
Semoga persembahan ini dapat mengukir senyum bahagia di wajahmu.
Untuk kakakku Ahmad Tajudin, Jaza Riyatul Hikmah, Bilqis Ma’rifah,
Daniyatul Miskiyah, dan almarhum Khatif Atiq Ma’lufi
Serta Adikku zakiyatun Ni’mah yang terkasih.
Untuk semua orang yang ku sayangi.
Terimakasih atas bantuan, do’a dan motivasi yang telah kalian beri
Untuk wanita sholehah pendamping hidupku.
(kelak).
Purwokerto, 8 Desember 2019
Wilhanus Sundusi
vii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN
BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS XI
SMK PESANTREN AL-KAUTSAR PURWOKERTO
Oleh
Wilhanus Sundusi
1522407042
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi kurangnya kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa kelas XI SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto. Model
pembelajaran yang diperkirakan baik untuk diterapkan dalam pembelajaran
Matematika dalam rangka merangsang munculnya kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa adalah Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS),
karena dengan menggunakan model pembelajaran ini siswa dituntut untuk lebih
banyak berpikir untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang berkaitan dengan
matematika. Siswa juga mendapatkan lebih banyak ide dan alternatif penyelesaian
masalah.
Penelitian ini bertujuan utuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
Kooperatif Think Pair Share (TPS) terhadap kemampuan berpikir matematis
siswa kelas XI SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto. Penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuasi
eksperimen bentuk the nonequivalent pretest-posttest control group design.
Populasi dan sampel penelitian ini adalah kelas XI Jurusan Teknik Komputer
Jaringan (TKJ) dan Jurusan Perbankan Syariah (PBS). Adapun kelas XI TKJ
dengan jumlah 20 siswa dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas XI PBS
dengan jumlah 15 siswa di jadikan kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis siswa menggunakan tes
bentuk uraian. Tes berupa Pre test dan Post test yang diberikan sebelum dan
sesudah pemberian perlakuan model pembelajaran Kooperatif Think Pair Share
(TPS).
Hasil dari penelitian ini menunujukan bahwa terdapat pengaruh positif
model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) terhadap kemampuan
berpikir matematis siswa kelas XI SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto. Hal
ini dapat dilihat dari rata-rata N-Gain kelas eksperimen yaitu 0,33 (kategori
sedang) yang lebih besar dari rata-rata N-Gain kelas kontrol yaitu 0,17 (ketegori
rendah)
Kata Kunci: Model TPS, Kreatif , Matematika.
viii
INFLUENCE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL THINK PAIR
SHARE AGAINST MATHEMATES CREATIVE THINKING ABILITY
CLASS XI STUDENTS OF SMK PESANTREN AL-KAUTSAR
PURWOKERTO
By:
Wilhanus Sundusi
1522407042
ABSTRACT
This research was motivated by lack of skills of creative thinking
Mathematics grade XI students SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto. A
learning model that is well thought to be applied in mathematics learning in order
to stimulate the emergence of mathematical creative thinking skills of the students
is the Think Pair Share (TPS) Cooperative learning Model, because by using This
learning model students are required to think more about solving every math-
related problems. Students also get more ideas and alternative problem solving.
This research aims to determine the influence of the cooperative learning
model Think Pair Share (TPS) to the mathematical thinking skills of class XI SMK
Pesantren Al-Kautsar Purwokerto. This research is quantitative research. The
type of research used is research quasi experiment form the nonequivalent
pretest-posttest control group design. The population and samples of this research
are the XI-class network engineering Computer Department (TKJ) and the Sharia
Banking Department (PBS). The class XI TKJ with the amount of 20 students used
as an experimental class and class XI PBS with the amount of 15 students in the
control class. The instrument is used to knowing the ability of a student's
mathematical creative thinking using the form test description. Test the form of
Pre test and Post test given before and after the treatment of cooperative learning
model Think Pair Share (TPS).
The results of this research show that there is a positive influence of
cooperative learning model Think Pair Share (TPS) to the mathematical thinking
ability of class XI SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto. It can be seen from
the average N-Gain experimental class is 0.33 (medium category) which is bigger
than the average N-Gain control class is 0.17 (low category)
Keywords: TPS Model, creative, mathematics.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadiran Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, dan Inayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabat, Tabi‟in, dan para pengikutnya yang telah berjuang demi kejayaan agama
islam. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Think
Pair Share (TPS) terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas
XI SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto” disusun guna memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) Tadris Matematika Institut
Agama Islam Negeri Purwokerto.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari
dukungan, arahan, dan bimbingan berbagai pihak, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada yang terhormat:
1. Dr. KH. Mohammad Roqib, M.Ag. Rektor Institut Agama Islam Negeri
Purwokerto.
2. Dr. Fauzi, M.Ag. Wakil Rektor I Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.
3. Dr. H. Ridwan, M.Ag. Wakil Rektor II Institut Agama Islam Negeri
Purwokerto.
4. Dr. H. Sulkhan Chakim, M.M. Wakil Rektor III Institut Agama Islam Negeri
Purwokerto.
5. Dr. Suwito, M.Ag. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
Agama Islam Negeri Purwokerto.
6. Dr. Suparjo, M.A., Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.
7. Dr, Subur, M.Ag., Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.
8. Dr, Sumiarti, M.Ag., Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.
x
9. Dr. Maria Ulpah, S.Si., M.Si., Ketua Jurusan Tadris Matematika Institut
Agama Islam Negeri Purwokerto sekaligus dosen pembimbing penulis yang
telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
10. Dr. Mutijah, S.Pd., M.Si., selaku Penasehat Akademik.
11. Ibu Nyai Dra. Hj. Nadhiroh Noeris selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-
Hidayah Karangsuci Purwokerto.
12. Segenap dosen dan karyawan Institut Agama Islam Negeri Purwokerto yang
telah banyak membantu dalam penulisan dan penyelesaian studi.
13. Wartim, S.Pd. Kepala SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto.
14. Bapak dan Ibu Guru serta Karyawan SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto
yang telah membantu penulisan skripsi ini, terutama Ibu Nihlah Farid, S.Pd.,
selaku guru matematika yang membimbing penulis.
15. Siswa siswi kelas kelas XI TKJ dan XI PBS SMK Pesantren Al Kautsar
Purwokerto yang telah bekerjasama selama pembelajaran.
16. Orang tuaku tercinta Almarhum Bapak Miftahudin dan Ibu Khotimah.
17. Kakak-kakakku tersayang Ahmad Tajudin, Jaza Riyatul Hikmah, Bilqis
Ma‟rifah, Daniyatul Miskiyah, dan almarhum Khatif Atiq Ma‟lufi
18. Adikku tersayang Zakiyatun Ni‟mah.
19. Teman-teman Tadris Matematika Angkatan 2015.
20. Teman-teman Santri Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto
Angkatan 2015.
21. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, semoga Alloh SWT memberikan balasan yang baik.
Semua pihak terkait yang telah banyak membantu penulis dalam
meyelesaikan penelitia ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis
sangat bangga dan berterimaksih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan skripsi ini. Hanya terimakasih yang dapat penulis ucapkan. Semoga
amal ibadah dari bapak, ibu dan seluruh pihak yang terkait penyusunan skripsi ini
dibalas dan diridhoi Allah SWT. Penulis menyadari akan segala kekurangan dan
xi
keterbatasan dalam skripsi ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun guna memperbaika skripsi ini. Mudah-
mudahan skripsi ini dapat bermanfaaat bagi penulis maupun pembacanya. Amin
amin ya Rabbal „alamin.
Purwokerto, 8 Desember 2019
Penulis
Wilhanus Sundusi
NIM. 1522407042
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
PERNYATAN KEASLIAN ........................................................................ ii
PENGESAHAN .......................................................................................... iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ................................................................. iv
MOTTO ....................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ....................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 6
C. Definisi Operasional ............................................................... 6
D. Tujuan dan Manfaat ................................................................ 7
E. Sistematika Pembahasan ......................................................... 9
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka ...................................................................... 11
B. Kerangka Teori ..................................................................... 13
C. Kerangka Berpikir ................................................................. 41
D. Rumusan Hipotesis ............................................................... 42
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................... 43
B. Tempat Dan Waktu Penelitian .............................................. 44
C. Populasi Dan Sampel Penelitian ........................................... 44
D. Variabel dan Indikator Penelitian ......................................... 45
E. Pengumpulan Data Penelitian ............................................... 46
F. Instrumen Penelitian .............................................................. 48
G. Teknik Analisis Data Penelitian ........................................... 49
xiii
BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data ...................................................................... 50
B. Penyajian Hasil Analisis ....................................................... 51
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 63
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................... 66
B. Saran ..................................................................................... 66
C. Kata Penutup ......................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 KI Dan KD
Tabel 2 Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Tabel 3 Interpretasi Kategori Nilai Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Tabel 4 Kriteria Penilaian N-Gain
Tabel 5 Data Hasil Pre Test Kelas Eksperimen
Tabel 6 Data Statistik Nilai Pre Test Kelas Eksperimen
Tabel 7 Daftar Distribusi Hasil Pre Test Kelas Eksperimen
Tabel 8 Data Nilai Post Test Kelas Ekperimen
Tabel 9 Data Statistik Nilai Post Test Kelas Eksperimen
Tabel 10 Daftar Distribusi Hasil Post Test Kelas Eksperimen
Tabel 11 Data Hasil Pre Test Kelas Kontrol
Tabel 12 Data Statistik Nilai Pre Test Kelas Kontrol
Tabel 13 Daftar Distribusi Hasil Pre Test Kelas Kontrol
Tabel 14 Data Nilai Post Test Kelas Kontrol
Tabel 15 Data Statistik Nilai Post Test Kelas Kontrol
Tabel 16 Daftar Distribusi Hasil Post Test Kelas Eksperimen
Tabel 17 Hasil N-Gain Kelas Ekperimen
Tabel 18 Data Statistik N-Gain Kelas Eksperimen
Tabel 19 Daftar Distribusi Nilai N-Gain Kelas Eksperimen
Tabel 20 Hasil N-Gain Kelas Kontrol
Tabel 21 Data Statistik N-Gain Kelas Kontrol
Tabel 22 Daftar Distribusi Nilai N-Gain Kelas Kontrol
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Foto-Foto Hasil Penelitian
Lampiran 2 Kisi-Kisi Pre Test
Lampiran 3 Soal Pre Test
Lampiran 4 Kunci Jawaban Pre Test
Lampiran 5 Kisi-Kisi Post Test
Lampiran 6 Soal Post Test
Lampiran 7 Kunci Jawaban Post Test
Lampiran 8 Lembar Validasi Instrumen Tes
Lampiran 9 RPP Kelas Eksperimen
Lampiran 10 RPP Kelas Kontrol
Lampiran 11 Hasil Jawaban Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen
Lampiran 12 Hasil Jawaban Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol
Lampiran 13 Surat Ijin Observasi Pendahuluan
Lampiran 14 Berita Acara Seminar Proposal
Lampiran 15 Surat Keterangan Seminar Proposal Skripsi
Lampiran 16 Surat Keterangan Mengikuti Seminar Proposal Skripsi
Lampiran 17 Daftar Hadir Ujian Proposal Skripsi
Lampiran 18 Surat Keterangan Telah Melakukan Observasi Pendahuluan
Lampiran 19 Surat Permohonan Ijin Riset Individual
Lampiran 20 Surat Keterangan Telah Melakukan Riset
Lampiran 21 Surat Keterangan Lulus Ujian Komprehensif
Lampiran 22 Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi
Lampiran 23 Blangko Bimbingan Proposal Skripsi
Lampiran 24 Blangko Bimbingan Skripsi
Lampiran 25 Berita Acara Mengikuti Sidang Munakosah
Lampiran 26 Sertifikat Pengembangan Bahasa
Lampiran 27 Sertifkat Komputer
Lampiran 28 Sertifikat BTA PPI
Lampiran 29 Sertifkat KKN
Lampiran 30 Sertifikat PPL
xvi
Lampiran 31 Sertifikat OPAK
Lampiran 32 Sertifikat Seminar Pendidikan Nasional Guru Kembar
Lampiran 33 Sertifikat Workshop Penulisan Karya Ilmiah dan Penelitian
Pendidikan Matematika
Lampiran 34 Sertifikat Kegiatan Duta Purwokerto Mengabdi
Lampiran 35 Sertifikat Pemateri Kegiatan Magma Komunitas Sigma
Lampiran 36 Sertifikat Guru Pendamping Lomba Matematika Nasional
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini dunia Pendidikan Nasional sedang berada dalam tantangan
untuk menghadapi era globalisasi yang semakin canggih dan modern. Sistem
Pendidikan Nasional harus bisa menyiapkan kualitas sumber daya manusia
(SDM) yang bermutu dan mampu bersaing di era globalisasi. Dalam hal ini
wadah yang paling tepat untuk bisa mengembangkan kualitas sumber daya
manusia (SDM) adalah sekolah. Sekolah merupakan sarana atau tempat
pembelajaran yang berfungsi untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan merupakan salah satu kegiatan masyarakat yang telah
berlangsung berabad-abad lamanya. Pendidikan ialah suatu proses yang
dirancang dan disusun secara sistematis untuk merangsang pertumbuhan,
perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan , kecerdasan,
dan pembentukan watak, serta nilai dan sifat yang positif bagi setiap warga
negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Sementara itu pendidikan
menurut Ahmad Tafsir adalah usaha meningkatkan diri dalam segala
aspeknya, yang melibatkan guru maupun tidak, baik formal maupun
informal.1 Usaha tersebut menuntut sikap kritis (Critical Atitude) dari para
pelaku yaitu siswa selaku peserta didik dan guru selaku pendidik.
Sedangkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan:2 “Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasa, akhlak mulia, serta ketrampilan yang dibutuhkan
bagi dirinya, masyarakat, dan bangsa”.
1 Binti Maunah, Ilmu Pendidikan (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 6.
2 Ristekdikti, “ Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional”, https://kelembagaan.ristekdikti.go.id diakses 18 November 2019 pukul 11.30 WIB
https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/
2
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi
perkembangan dan perwujudan individu. Menurut MPR no II/MPR/1993
tentang GBHN, Tujuan pendidikan Nasional adalah untuk meningkatkan
kualitas manusia Indonesia, yakni manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, maju,
tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, professional serta
sehat jasmani dan rohani.3 Tujuan pendidikan pada umumnya ialah
menyediakan lingkungan yang memungkinkan untuk mengembangkan bakat
dan kemampuan siswa secara optimal. Akan tetapi, pendidikan di Indonesia
masih belum mampu untuk mengembangkan bakat dan kemampuan siswa
secara optimal. Hal ini berkaitan erat dengan kualitas pendidikan yang
diberikan kepada anggota masyarakat khususnya kepada siswa.
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia
adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Proses pembelajaran adalah
sebuah wadah yang didalamnya terdapat kegiatan guru dan kegiatan siswa,
yang saling mendukung untuk tercapainya sebuah tujuan.4 Pembelajaran ialah
proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar dan lingkungan
belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan guru agar dapat
terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan
tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa. Melalui
pembelajaran akan terjadi proses pengembangan moral keagamaan, aktivitas,
dan kreativitas siswa melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar.5
Akan tetapi, dalam proses pembelajaran siswa kurang didiorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran didalam kelas
siswa hanya diarahkan untuk mengingat, menghafal, dan menimbun berbagai
informasi. Akibatnya, siswa akan pintar secara teori tetapi mereka kesulitan
3 Binti Maunah, Ilmu Pendidikan, hlm. 36-37. 4 Isrokatun & Amelia Rosmala, Model-Model Pembelajaran Matematika, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2018), hlm. 1. 5 Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran (Yogyakarta:
Teras, 2012), hlm. 6
3
dalam aplikasi. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran termasuk
Matematika.
Matematika merupakan salah satu komponen dalam serangkaian
pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan. Menurut
Russefendi Matematika adalah ilmu tentang struktur yang terorganisasi mulai
dari unsur yang tidak terdefinisi, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma
atau postulat, dan akhirnya ke dalil.6 Matematika merupakan salah satu
bidang studi yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Namun sampai saat ini masih banyak siswa yang merasa
matematika sebagai mata pelajaran yang sulit, tidak menyenangkan bahkan
momok yang menakutkan. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang
mengalami kesulitan-kesulitan dalam mengerjakan soal-soal matematika.
Matematika dianggap memiliki kesulitan yang tinggi, namun setiap
siswa harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan
masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari.7 Pemecahan masalah tersebut
meliputi penggunaan informasi, penggunaan pengetahuan tentang bentuk dan
ukuran, penggunaan pengetahuan tentang menghitung dan yang terpenting
adalah kemampuan melihat serta menggunakan hubungan-hubungan yang
ada. Objek matematika yeng bersifat abstrak tersebut merupakan kesulitan
tersendiri yang harus dihadapi siswa dalam mempelajari matematika.8 Tidak
hanya siswa, guru pun mengalami kendala dalam mengajarkan matematika
terkait hal yang abstrak tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru mata
pelajaran Matematika di SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto yaitu Nihlah
Farida, S.Pd. menunjukan bahwa dalam proses pembelajaran matematika
masih menggunakan metode Ekspositori, yang mana pembelajaran hanya
terpusat pada guru. Sehingga siswa kurang aktif dan kreatif dalam proses
pembelajaran. Siswa hanya mampu mengerjakan soal-soal yang memiliki
6 Isrokatun & Amelia Rosmala, Model-Model Pembelajaran Matematika, hlm. 3. 7 Rostina Sundayana, Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika,
(Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 2. 8 Rostina Sundayana, Media dan Alat Peraga, hlm. 3.
4
bentuk yang sama dengan contoh yang telah diberikan oleh guru. Akan tetapi,
banyak siswa mengalami kesulitan mengerjakan soal-soal yang memiliki
bentuk yang berbeda, bahkan sebagian siswa tidak bisa menafsirkan konsep
mana yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut. Hal ini terlihat
dari banyaknya kesalahan siswa dalam mengerjakan soal dan rendahnya
prestasi belajar siswa, baik pada ulangan harian, ulangan semester, maupun
ujian nasional.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa
masih kesulitan memahami materi yang diajarkan oleh guru. Salah satu
faktornya adalah siswa kurang mampu berpikir kreatif untuk menyelesaikan
masalah yang ada. Karena itu, guru perlu untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kreatif milik siswa.
Berpikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam
kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, merupakan bentuk
pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam
pendidikan. Kreativitas merupakan suatu proses yang mengandung
sensitifitas terhadap permasalahan-permasalahan, kemudian menyusun
pemikiran atau data teoritis yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut, serta meyampaikan hasil dari pemikirannya kepada
orang lain. Kemampuan berpikir kreatif matematika dapat diartikan sebagai
upaya seorang siswa untuk bisa menemukan solusi melalui alternatif ide
dalam penyelesaian atau pemecahan masalah yang terkait dengan
matematika. Siswa kreatif dalam berpikir untuk memcahkan masalah
merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai dalam mata pelajaran
matematika.
Abu Dharin menjelaskan bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi
kemampuan berpikir kreatif, yaitu lingkungan sekolah, lingkungan keluarga
dan lingkungan masyarakat.9 Dari ketiga faktor tersebut, lingkungan sekolah
yang memiliki peran yang cukup besar. Sekolah hendaknya memaksimalkan
9 Abu Dharin, Pembelajaran Berbasis Multiple Intellegence (Yogyakarata: Pustaka Senja.
2018), hlm. 132-148
5
perannya dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.
Maka dari itu guru hendaknya memilih matode pembelajaran yang sesuai
untuk peserta didik. Metode pembelajaran yang mampu melatih dan
mengembangkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik.
Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar
yang dilakukan oleh peserta didik dalam kelompok-kelompok tertentu untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Semua metode
pembelajaran kooperatif menyumbangkan ide bahwa siswa yang bekerja
sama dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap teman satu timnya
mampu membuat diri mereka belajar sama baiknya.10
Pembelajaan Kooperatif mendorong siswa untuk berinteraksi secara
aktif dan positif. Hal ini memungkinkan peserta didik mengemukakan idenya
dan bertukar ide dengan siswa lain. Pendidikan hendaknya mengondisikan
dan memberikan dorongan untuk membangkitkan serta mengoptimalkan
potensi siswa, menumbuhkan aktivitas dan kreativitas, sehingga akan
menjamin terjadinya dinamika dalam proses pembelajaran.
Salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif adalah Think Pair Share
(TPS). TPS merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang
merangsang aktivitas berpikir siswa secara berpasangan dan berbagi
pengetahuan kepada siswa lain. Adanya tahap demi tahap model
pembelajaran TPS seperti Think (berpikir), Pairing (berpasangan) dan
Sharing (berbagi). Tahap-tahap yang terdapat dalam model pembelajaran TPS
diharapkan dapat menuntun siswa untuk aktif belajar dan mampu
mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematisnya.
Trianto menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat
melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir serta aktivitas siswa,
karena siswa membangun pengetahuan melalui eksplorasi dirinya sendiri dan
pengetahuan siswa juga bisa berkembang melalui transfer pola pikir dengan
siswa lain, sehingga peserta didik mampu menggabungkan dan
10
Robert E. Slavin, Cooperatif Learning: Teori,Riset, dan Praktik, terj. Narulita Yusron (Bandung: Nusa Media, 2016), hlm.10.
6
membandingkan pola pikir mereka sendiri dengan pola pikir siswa lain.11
Hal
ini yang akan menuntut siswa untuk berpikir lebih kritis dan kreatif.
Oleh karena itu, peneliti mengadakan penelitian mengenai pengaruh
penggunaan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dengan harapan
bisa meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, yang pada akhirnya bisa
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas XI di
SMK Psantrn Al-Kautsar Purwokrto, dan peneliti tertarik memilih judul
penelitian tentang: ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair
Share Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas XI
SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah terdapat pengaruh
model pembelajaran kooperatif Think Pair Share terhadap kemampuan
berfikir kreatif matematis siswa kelas XI SMK Pesantren Al-Kautsar
Purwokerto?”
C. Definisi Operasional
Untuk memperjelas pemahaman guna menghindari kesalahpahaman
dan mencegah timbulnya salah penafsiran tentang pengertian judul yang
dimaksud dalam penelitian ini, maka peneliti perlu menguraikan beberapa
istilah yang mendukung judul sebagai berikut:
1. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang
melibatkan sejumlah kelompok kecil peserta didik yang bekerja sama dan
belajar bersama dengan saling membantu secara interaktif untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan.
11
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual
(Jakarta:Prenada Media Group, 2014), hlm. 81-82
7
2. Think Pair Share (TPS)
Model pembelajaran TPS merupakan model pembelajaran
kooperatif yang dikembangkanoleh Frank Lyman Di University of
Maryland pada tahun 1981, dengan gagasan waktu „tunggu atau
berpikir‟.12
TPS merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang
merangsang aktivitas berpikir peserta didik secara berpasangan dan
berbagi pengetahuan kepada peserta didik lain.
Tahap-tahap model pembelajaran TPS yaitu:
a. Tahap pendahuluan
b. Tahap Think (berpikir secara individu)
c. Tahap Pair (berpasangan dengan teman sebangku)
d. Tahap Share (berbagi jawaban dengan kelompok lain atau seluruh
kelas)
e. Tahap penghargaan.
3. Berfikir Kreatif
Berpikir kreatif adalah kemampuan menemukan banyak
kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah menggunakan ide-ide
yang baru dan asli serta terperinci. Indikator berpikir kreatif yang
digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Kelancaran (fluency), yaitu kemampuan siswa menghasilkan banyak
gagasan/jawaban yang benar.
b. Kelenturan (flexibility), yaitu kemampuan siswa menghasilkan
banyak cara penyelesaian suatu masalah.
c. Elaborasi, yaitu kemampuan siswa merinci detail-detail dari suatu
gagasan/ jawaban.
d. Kebaruan (originality), yaitu kemampuan siswa untuk melahirkan
ungkapan yang baru dan unik.
12
Irok‟atun & Amelia Rosmala. Model-model Pembelajaran Matematika,(Jakarta:Bumi Aksara‟2018), hlm. 158.
8
D. Tujuan dan Manfaat
1. Tujauan Penelitian
Penelitain disini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model
pembelajaran kooperatif Think Pair Share terhadap kemampuan berpikir
kreatif matematis siswa kelas XI SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat dapat bermanfaat sebagai
referensi penelitian berikutnya lebih bisa mengkaji dari aspek lain
dengan menggunakan kerangka dasar atau acuan awal pada penelitian
ini terutama yang berkaitan dengan model pembelajaran kooperatif
Think Pair Share terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi IAIN Purwokerto
Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan penelitian
selanjutnya hasil penelitian ini, diharapkan memberikan
sumbangan pengetahuan tentang pengaruh model pembelajaran
kooperatif Think Pair Share terhadap kemampuan berpikir
kreatif matematis siswa.
2) Bagi SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto
Dengan mengetahui pengaruh model pembelajaran
kooperatif Think Pair Share terhadap kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa maka di harapkan dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan dalam rangka pembinaan dan pengembangan
sekolah yang bersangkutan.
3) Bagi Guru
Sebagai masukan dalam mengelola dan meningkatkan mutu
mengajar. Dengan mengetahui pengaruh model pembelajaran
kooperatif Think Pair Share terhadap kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa maka diharapkan guru mampu meningkatakan
prestasi siswa.
9
4) Bagi Siswa
Dengan mengetahui pengaruh model pembelajaran
kooperatif Think Pair Share terhadap kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa maka diharapkan dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan untuk menyesuaikan cara belajar sehingga siswa
dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan.
5) Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dengan terjun langsung kelapangan dan memberikan
pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan dan
keterampilan meneliti serta pengetahuan yang lebih mendalam
terutama pada bidang yang dikaji.
E. Sistematika Pembahasan
Laporan dari hasil penelitian ini disusun dengan sistematika yang
terdiri dari tiga bagian agar skripsi yang termuat dapat dipahami dengan baik.
Maka disusunlah secara sistematis mulai dari judul sampai penutup serta
bagian isi yang meliputi bagian awal, bagian utama dan bagian akhir.
Bagian awal terdiri dari bagian formalitas yang terdiri dari halaman
sampul, halaman judul, halaman pernyataan keaslian, halaman pengesahan,
halaman motto, halaman persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.
Halaman utama skripsi terdiri dari pendahuluan, materi penelitian
(isi), dan penutup. Sistematika bagian utama terdiri dari lima bab antara lain:
BAB I adalah pendahuluan yang meliputi: latar belakang masalah,
definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode
penelitian, kajian pustaka, dan sitematika pembahasan.
BAB II adalah landasan teori yang berkaitan dengan pengaruh model
pembelajaran Kooperatif Think Pair Share terhadap kemampuan berpikir
kreatif matematis siswa. Penulis membagi menjadi beberapa sub bab antara
lain: Sub bab pertama yaitu kemampuan berpikir matematis siswa meliputi
10
pengertian kreatifitas dan berpikir kreatif, faktor-faktor yang mempengaruhi
kemampuan berpikir kreatif matematis , indikator berpikir kreatif matematis,
tingkat kemampuan berpikir kreatif matematika. Sub bab yang kedua yaitu
tentang Model pembelajaran kooperatif meliputi pengertian dan macam-
macamnya. Sub bab ketiga tentang model pembelajaran Kooperatif Think
Pair Share terdiri dari pengertian model pembelejaran kooperatif, pengertian
Think Pair Share, langkah-langkah model pembelajaran Kooperatif Think
Pair Share, manfaat Think Pair Share, kelemahan Think Pair Share. Sub bab
keempat membahas tentang model pembelajaran kooperatif Think Pair Share
dalam pembelajaran matematika. Sub bab kelima yaitu rumusan hipotesis.
BAB III adalah Metode Penelitian, yang meliputi jenis penelitian,
lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan
indikator penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.
BAB IV adalah hasil penelitian dan pembahasan, berisi tentang
deskripsi data, penyajian hasil analisis, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V adalah penutup yang meliputi kesimpulan dan saran. Yaitu
mengenai uraian singkat dan padat serta sasaran yang perlu penulis
sampaikan kepada semua pihak yang terkait.
Bagian akhir skripsi terdiri dari daftrar pustaka, lampiran-lampiran
dan riwayat hidup.
11
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif model pembelajaran
Think Pair Share (TPS) terhadap kemampuan berpikir matematis siswa kelas
XI SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto. Hal ini dapat dilihat dari rata-
rata N-Gain kelas eksperimen yaitu 0,33 (kategori sedang) yang lebih besar
dari rata-rata N-Gain kelas kontrol yaitu 0,17 (ketegori rendah). Karena
pengaruh bergerak ke kanan maka dapat dikatakan pengaruhnya adalah
positif.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, maka
penulis mengemukakan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat untuk
meningkatkan mutu pembelajaran matematika yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah hendaknnya menyarankan pada guru agar dalam
pembelajaran matematika guru memilih model pembelajaran yang tepat
sesuai keadaan kelas dan karakter siswa secara keseluruhan sehingga
dapat meningkatkan hasil pemebelajaran matematika. Misalnya dengan
mempersiapkan dan membekali guru dengan pelatihan-pelatihan tertentu
yang berkaitan dengan model pembelajaran demi kemajuan prestasi
siswa. Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Think Pair Share yang dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kreatif matematis siswa.
2. Bagi Guru
Guru diharapkan menjadikan model pembelajaran Kooperatif Think Pair
Share sebagai model pembelajaran yang diterapkan dalam kelas.
Terutama pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kreatif matematis siswa.
12
3. Bagi Siswa
Siswa diharapkan dapat mendukung segala usaha dan kerja keras guru
dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya diharapkan meneliti ke jenjang yang berbeda
mengingat penelitian ini sifatnya masih sangat terbatas, baik dari
subjek penelitian dan materi penelitian.
b. Penelitian ini sudah dilakukan dengan maksimal. Namun, penulis
masih banyak kekurangan sehingga perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut untuk memverifikasi hasil penelitian ini.
C. Kata Penutup
Teriring puji syukur dan terucapa alhamdulillah penulis panjatkan
kepada Alloh SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dalam bentuk skripsi.
Namun, penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
jauh dari sempurna dan memiliki banyak kekurangan, hal tersebut semata-
mata dikarenakan keterbatasan pemahaman penulis. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca yang
budiman guna perbaikan skripsi ini.
Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah bersedia membantu baik dengan pikiran, tenaga, maupun
materi dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Alloh SWT membalas dengan
sebaik-baiknya balasan.
Terakhir, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermnafaat
khuusnya bagi penulis sendiri dan bagi pembaca pada umumnya. Amin ya
rabbal „alamin.
13
DAFTAR PUSTAKA
Amal Abdus-Salam Al-khalili. (2005). Mengembangkan Krativitas Anak. Pustaka
Al-Kautsar: Jakarta.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/berpikir, diakses 14 september 2019
pukul 10.40 WIB
Barkley, Elzabert E., et.al. (2012). Collaborative Learning Techniques: Teknik-
Teknik Pembelajarn Kolaboratif, terj. Narulita Yusron. Bandung: Nusa
Media.
Dharin, Abu. (2018). Pembelajaran Berbasis Multiple Intellegence. Yogyakarata:
Pustaka Senja.
Dina, Ita Fara. (2018). “Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kemandirian Belajar Peserta Didik Pada
Mata Pelajaran Biologi Kelas X Di SMAN 2 Bandar Lampung”. Skripsi.
Lampung: UIN Raden Intan Lampung.
Ertikanto, Chandra. (2016). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Media
Akademi.
Faelosofi, Rahma. (2017). “Identifikasi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika
Pokok Bahasan Peluang”. Jurnal Edumath Vol. 3 No. 2, 2017.
https://www.reseachgate.net, diakses 20 Desember 2018 Pukul 12.18 WIB.
Fathurrohman, Muhammad dan Sulistyorini. (2012). Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Teras.
Hendriana, Heris. dkk. (2018). Hard Skill dan Soft Skill Matematik Siswa.
Bandung: Refika Aditama.
Irok‟atun, & Amelia Rosmala. (2018). Model-model Pembelajaran Matematika.
Bumi Aksara: Jakarta.
Isjoni. (2012) . Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jannati, Siti Khadijah. (2017). “Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share
Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa (Studi Pada Siswa
Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 22 Bandarlampung Tahun
Pelajaran 2016/2017).” Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Kuswana, Wowo Sunaryo. (2001). Taksonomi Berpikir. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/berpikirhttps://www.reseachgate.net/
14
Lestari, Karunia Eka & Mokhamad Ridwan Y. (2017). Penelitian Pendidikan
Matematika: Panduan Praktis Menyusun Skripsi, Tesis, dan Laporan
Penelitian dengan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi
Disertai dengan Model Pembelajaran dan Kemampuan Matematis. Refika
Aditam: Bandung.
Lie, Anita. (2018). Cooperatif Learning: Mempraktikan Cooperatif Learning di
ruang-ruang kelas. Gramdia: Jakarta.
Mahmud. (2012). Psikologi Pendidikan. Bandung: Pustaka Media.
Maunah, Binti. (2009). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Teras.
Munandar. Utami. (2014). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Rineka
Cipta: Jakarta
Ni Made Novia Pramawati, dkk. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share (TPS) terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Ditinjau
dari Jenis Kelamin pada Siswa Kelas V”, e-Journal PGSD Universitas
Pendidikan Ganesha. Vol. 4 No. 1, 2016. https://ejournal.undiksha.ac.id,
diakses 5 Desember 2019 pukul 07.00 WIB
Ristekdikti, “ Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional”, https://kelembagaan.ristekdikti.go.id diakses 18 November 2019
pukul 11.30 WIB
Safira, Yulia. (2017). “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair
Share Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Getaran dan
Gelombang di SMPN 2 Kota Jantho Aceh Besar”. Skripsi. Banda Aceh:
UIN Ar-Raniry Darussalam.
Sanjaya. Wina. (2011) Strategi Pembelajaran Berorienntasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Siswono, Tatag Yuli Eko. (2018). Pembelajaran Matematika: Berbasis
Pengajuan dan Pemecahan Masalah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Slavin. Robert E. (2016) Cooperati Learning: Teori,Riset, dan Praktik, terj.
Narulita yusron. Nusa Media: Bandung.
Sugiyono. (2016). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Alfabeta : Bandung.
Sujarweni, V. Wiratna. (2014). Metodologi Penelitian: Lengkap, Praktis, dan
Mudah Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru.
Sundayana. Rostina. (2015). Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran
Matematika, Alfabeta: Bandung.
Suprijono , Agus. (2011). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
https://ejournal.undiksha.ac.id/https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/
15
Supriyati, Hikmah. 2017.“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair
Share (TPS) Dengan Preparat Histologi Terhadap Kemampuan Berpikir
Kritis Dan Hasil Belajar Siswa”. Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
Trianto. (2014). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual Prenada Media Group: Jakarta.
Uno, Hamzah B., & Nurdin Muhamad (2015). Belajar Dengan Pendekatan
PAILKEM. Jakarta : Bumi Aksara.
Wulandari, Fifi. (2018). “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif
Siswa Melalui Pendekatan Open Ended Pada Mata Pelajaran Matematika di
Kelas IV MIN Miruk Taman Aceh Besar”. Skripsi. Lampung: Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung.
16
COVERBAB IBAB VDAFTAR PUSTAKA
Recommended