View
225
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
1/30
PENGARUH POLA HIDUP MASYARAKAT PESISIR DAN
AKTIFITAS PERINDUSTRIAN TERHADAP KASUS
PENCEMARAN LINGKUNGAN DI DAERAH PESISIR
SERTA DAMPAKNYA BAGI KESEHATAN
(KARYA TULIS ILMIAH)
DITULIS OLEH :
MUHAMMAD FEYZAR RASMANTO
(J1A112208)
GUSLIN
(J1A112190)
MUHAMMAD ANDRI USTARI
(J1A112207)
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
2/30
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul :
2.
Ketua Kelompok
a. Nama Lengkap : Muhammad Feyzar Rasmanto
b.
NIM : J1A112208
c. Jurusan : Kesehatan Masyarakat
d. Nama Perguruan Tinggi : Universitas Haluoleo
e. Alamat Rumah dan No. Telp/Hp : Bypass/085398989238
f.
Alamat Email : Feyzhar@yahoo.com
3. Anggota Kelompok/Penulis : Guslin
Muhammad Andri Ustari
4.
Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ambo Sakka, S.KM., MARS
b. NIP : 19830510 200604 1 001
c.
Alamat Rumah dan No. Telp/Hp : Puwaatu/085242389416
Kendari, 27 Desember 2012
Ketua Kelompok
Muhammad Feyzar Rasmanto
NIM. J1A112208
Menyetujui,
Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat
La Ode Ali Imran Ahmad, S.KM., M.Kes
NIP. 19830308 200812 1 002
Dosen Pendamping
Ambo Sakka, S.KM., MARS
NIP.19830510 200604 1 001
Pengaruh pola hidup
masyarakat pesisir dan
aktifitas perindustrian
terhadap kasus pencemaran
lingkungan di daerah pesisir
serta dampaknya bagi
kesehatan.
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
3/30
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul Pengaruh Pola Hidup
Masyarakat Pesisir dan Aktifitas perindustrian terhadap Kasus
Pencemaran Lingkungan di Daerah Pesisir Serta Dampaknya bagi
Kesehatan.
Karya tulis ini memnjelaskan tentang pencemaran yang ada di
daerah pesisir yang diakibatkan tidak adanya pengendalian limbah oleh
masyarakat pesisir dan aktifitas perindustrian serta dampak yangdiakibatkan dari pencemaran tersebut. Selain itu juga dibutuhkan langkah-
langkah di dalam meminimalisir pencemaran tersebut dengan adanya
program alternatif dari kita semua dan juga pihak pemerintah.
Penulis mengucapkan terima kasih karena di dalam penulisan karya
tulis ini terdapat banyak hambatan dan kesulitan yang dihadapi namun
karena adanyan bantuan dari segala pihak, maka karya tulis ini dapat
diselesaikan.
Penulis juga menyadari bahwa, karya tulis ini tidak lepas dari
kesalahan dan kekurangan. Olehnya itu dibutuhkan saran dan kritik yang
membangun untuk penulisan berikutnya.
Kendari, 27 Desember 2012
Penulis
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
4/30
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN i
KATA PENGANTARiiDAFTAR ISI ..iii
ABSTRAK.iv
BAB I PENDAHULUAN ..1
1.1Latar Belakang .............................................................................1
1.2Rumusan Masaalah ......2
1.3
Tujuan Penulisan .....3
1.4Manfaat Penulisan ...3
BAB II LANDASAN TEORI .5
2.1 Pengertian Masyarakat ....5
2.2 Pengertian Pesisir ....6
2.3 Limbah....6
2.4 Pencemaran Pesisir..9
BAB III METODE PENULISAN.....14
3.1 Pencarian Pustaka ..14
3.2 Analisis ..14
3.3 Sasaran Penuisan ...14
3.4 Tahapan Penulisan .....14
3.5 Penarikan Kesimpulan ...14
BAB IV PEMBAHASAN .15
4.1 Analisis Pola Hidup Masyarakat Pesisir dan Aktifitas
Perindustrian terhadap Pencemaran Lingkungan Pesisir ....15
4.2 Pencemaran Pesisir dan Dampak zat Pencemar terhadap
Kesehatan Masyarakat ....16
4.3 Sintesis Upaya Penanggulangan Pencemaran pesisir ...20BAB V PENUTUP .21
5.1 Kesimpulan ...21
5.2 Saran .21
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
5/30
ABSTRAK
Pengaruh Pola Hidup Masyarakat Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus
Pencemaran Lingkungan Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya Bagi Kesehatan, dilatarbelakangi
oleh adanya realita tentang kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat yang baik,
ditambah lagi dengan adanya aktifitas industri yang sangat pesat di daerah pesisir yang
mempengaruhi pencemaran lingkungan didaerah tersebut.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pola hidup masyarakat
pesisir dan aktifitas perindustrian terhadap pencemaran lingkungan di daerah pesisir serta dampaknya
terhadap kesehatan. Manfaat dari pembahasaan ini adalah memberikan pengetahuan terhadap
masyarakat akan dampak dan bahaya pencemaran lingkungan sehingga ada tindakan yang nyata dari
seluruh pihak baik masyarakat maupun pemerintah.
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang saling berinteraksi dan berhubungan serta
memiliki nilai-nilai dan kepercayaan yang kuat untuk mencapai tujuan dalam hidupnya. Wilayah
Pesisir didefinisikan sebagai wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang saling
berinteraksi, dimana ke arah laut 12 mil dari garis pantai untuk propinsi dan sepertiga dari wilayah
laut itu (kewenangan propinsi) untuk kabupaten/kota dan ke arah darat batas administrasi
kabupaten/kota. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga).
Beberapa pola hidup yang sering dilakukan oleh msyarakat pesisir misalnya membuang
sampah dan tinja ke laut. Selain masyarakat, industri juga memberikan pengaruh yang sangat besar
terhadap pencemaran lingkungan. Adapun pencemaran tersebut
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
6/30
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar BelakangManusia merupakan makhluk penghuni bumi yang sangat tergantung
pada alam dalam pemenuhan segala kebutuhan hidupnya. Sehingga manusia
sangat erat hubungannya dengan lingkungannya. Dalam proses kehidupan
tersebut manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya, sehingga antara
manusia dengan lingkungannya terjadi respon/reaksi, baik berupa respon
yang positif untuk mendukung kehidupan manusia itu sendiri, maupun
respon negatif yang dapat berakibat buruk terhadap kehidupan manusia.Jika
manusia memperlakukan lingkungannya dengan baik, maka seyoginya
lingkungan akan memberi respon yang baik juga, namun manusia sering
kali memperlakukan lingkungan dengan tidak baik dan tidak sewajarnya, hal
ini didukung oleh populasi manusia yang sangat pesat dan semakin
kurangnya kesadaran akan pelestarian alam dan lingkungan hidupnya.
Disebabkan adanya interaksi yang tidak baik antara manusia dengan
lingkungan, akan mengakibatkan terjadinya ketidak-seimbangan ekologi
seperti kerusakan-kerusakan tanah sebagai akibat penggunaan lahan,
kebakaran hutan dan kebanjiran, serta pencemaran-pencemaran lingkungan,
dan sebagainya.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari sekitar
17.504 pulau dengan panjang garis pantai kurang lebih 81.000 km. Di
sepanjang garis pantai ini terdapat wilayah pesisir yang relatif sempit tetapi
memiliki potensi sumber daya alam hayati dan non-hayati; sumber daya
buatan; serta jasa lingkungan yang sangat penting bagi kehidupan
masyarakat. Potensi-potensi tersebut perlu dikelola secara terpadu agar
dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Desa-desa pesisir dan pulau-pulau kecil merupakan realitas yang
keberadaannya sampai saat ini mencerminkan masih adanya ketimpangan
pembangunan kawasan pesisir pada suatu daerah. Berdasarkan data Dinas
Kelautan dan Perikanan (2006) didalam Kusumastanto (2007) jumlah desa
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
7/30
pesisir tercatat 8.090 desa yang tersebar di seluruh pulau besar maupun
kecil.
Pada kenyataannya, saat potensi lingkungan dan sumber daya alam
sudah sangat merosot, masih banyak manusia yang belum sepenuhnya
menyadari betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup
tersebut.
Hal ini sangat jelas terlihat dari beberapa fakta yang penulis temukan
di lapangan, seperti tercemarnya air laut di sepanjang pantai oleh lumpur,
kotoran, sampah-sampah dan limbah rumah tangga, dan kerusakan
lingkungan di sekitar daerah pesisir pantai, seperti kerusakan hutan
mangrove, kerusakan ekosistem terumbu karang, dan lain sebagainya.
Pencemaran air merupakan masalah global utama yang
membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua
tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur).
Telah dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk
kematian dan penyakit, dan tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang
setiap harinya. Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke
toilet, dan 1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit diare setiap
hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi air hingga tingkatan
tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air
minum yang aman. Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah akut
di negara berkembang, negara-negara industri atau maju masih berjuang
dengan masalah polusi juga. Dalam laporan nasional yang paling baru pada
kualitas air di Amerika Serikat, 45 persen dari mil sungai dinilai, 47 persen
dari danau hektar dinilai, dan 32 persen dari teluk dinilai dan muara milpersegi diklasifikasikan sebagai tercemar.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat
dikemukakan adalah Bagaimana pengaruh pola hidup mayarakat
pesisir dan aktifitas perindustrian terhadap pencemaran lingkungan di
daerah pesisir serta dampaknya bagi kesehatan.
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
8/30
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1Tujuan Umum
Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui pengaruh pola
hidup masyarakat pesisir dan aktifitas perindustrian terhadap pencemaran
lingkungan di daerah pesisir yang akan berpengaruh pada derajat
kesehatannya.
1.3.2Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui masyarakat pesisir.
2.
Untuk mengetahui jenis-jenis limbah.
3. Untuk mengetahui pencemaran pesisir.
4.
Untuk mengetahui dampak dari pencemaran lingkungan di
daerah pesisir bagi kesehatan masyarakat.
5. Untuk mengetahui usaha alternatif dalam meminimalisir
pencemaran lingkungan di daerah pesisir.
1.4 Manfaat Penulisan
Dengan dibuatnya karya tulis ilmiah ini yang membahas pengaruh
pola hidup masyarakat pesisir dan terhadap peningkatan pencemaran
lingkungan di daerah pesisir yang akan berpengaruh pada derajat
kesehatannya tentu dapat menghasilan sebuah manfaat yaitu:
1.
Dari pengkajian bagaimana pola hidup masyarakat yang ada di daerah
pesisir yang menimbulkan berbagai masalah penyebab terjadinya
gangguan kesehatan seperti halnya limbah keluarga, sebagai orang
yang membantu meningkat derajat kesehatan masyarakat dapat
menerapkan penyuluhan-penyuluhan tentang bagaimana cara berpolahidup yang bersih dan sehat di masyarakat pesisir, atau dengan kata
lain, dengan melihat kegiatan masyarakat pesisir yang begitu buruk kita
dapat mengambil solusi kegiatan apa yang berlawanan dengan kegiatan
tersebut sehingga dapat merubah lingkungannya yang buruk menjadi
lebih asri dan derajat kesehatannya pun lebih membaik.
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
9/30
2. Manfaat yang lebih penting lagi adalah bagaimana pemerintah dengan
melihat masalah-masalah yang sering terjadi di masyarakat pesisir
dalam hal ini masalah limbah keluarga, dapat mengeluarkan sebuah
kebijakan yang nyata dan dapat merubah pola hidup masyarakat pesisir
yang buruk dan berakibat kepada meningkatnya derajat kesehatan di
daerah pesisir.
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
10/30
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Masyarakat
Terdapat definisi masyarakat dari beberapa ahli diantaranya adalah
sebagai berikut:
Peter L. Berger
Definisi masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan
manusia yang luas sifatnya. Keseluruhan yang kompleks sendiri berarti
bahwa keseluruhan itu terdiri atas bagian-bagian yang membentuk suatu
kesatuan.
Mansur Fakih
Masyarakat adalah sesuah sistem yang terdiri atas bagian-bagian
yang saling berkaitan dan masing-masing bagian secara terus menerus
mencari keseimbangan (equilibrium) dan harmoni
Marx
Masyarakat ialah keseluruhan hubungan - hubungan ekonomis, baik
produksi maupun konsumsi, yang berasal dari kekuatan-kekuatan produksi
ekonomis, yakni teknik dan karya
Harold J. Laski
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan
bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka
bersama
Robert Maciver
Masyarakat adalah suatu sistim hubungan-hubungan yang
ditertibkan (society means a system of ordered relations)
Selo Soemardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan
menghasilkan kebudayaan
Dari kesemua definisi di atas dapat di simpulkan bahwa Masyarakat
adalah sekelompok manusia yang saling berinteraksi dan berhubungan serta
memiliki nilai-nilai dan kepercayaan yang kuat untuk mencapai tujuan
dalam hidupnya.
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
11/30
2.2 Pengertian Pesisir
Menurut (Soegiarto, 1976; Dahuri et al, 2001), Pesisir merupakan
daerah pertemuan antara darat dan laut. ke arah darat meliputi bagian
daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-
sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin.
Sedangkan ke arah laut meliputi bagian laut yang masih dipengaruhi oleh
proses-proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air
tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti
penggundulan hutan dan pencemaran.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor:
KEP.10/MEN/2002 tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan
Pesisir Terpadu, Wilayah Pesisir didefinisikan sebagai wilayah peralihan
antara ekosistem darat dan laut yang saling berinteraksi, dimana ke arah laut
12 mil dari garis pantai untuk propinsi dan sepertiga dari wilayah laut itu
(kewenangan propinsi) untuk kabupaten/kota dan ke arah darat batas
administrasi kabupaten/kota.
2.3 Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi
baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat
bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah,
ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas
domestik lainnya (grey water). Limbah dibagi menjadi limbah cair dan
padat. Limbah cair dapat diartikan sebagai hasil buangan yang berbentuk
cair atau liquid. Limbah jenis ini dapat dihasilkan dari kegiatan atau prosesdi dalam rumah tangga, industri, bahkan kegiatan atau proses di dalam
pertambangan. Limbah cair lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali
tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila
ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia senyawa organik
dan senyawa anorganik. Limbah padat adalah hasil buangan industri yang
berupa padatan, lumpur atau bubur yang berasal dari suatu proses
pengolahan. Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik.
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
12/30
Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat
berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia,
sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya
keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan
karakteristik limbah. Untuk limbah cair air limbah ini umumnya dibuang
melalui saluran got menuju sungai ataupun laut. Terkadang dalam
perjalannya menuju laut, air limbah ini dapat mencemari sumber air bersih
yang dipergunakan oleh manusia. Dengan demikian penanganan air limbah
perlu mendapat perhatian serius. Selain dapat berbahaya bagi kesehatan
manusia, air limbah juga dapat mengganggu lingkungan, hewan, ataupun
bagi keindahan.
Aktivitas manusia sehari-hari yang di lakukan seperti mandi,
mencuci dan berbagai aktifitas lain yang di anggap remeh namun
menghasilkan sisa buangan ternyata dapat membahayakan bagi manusia dan
lingkungan khususnya lingkungan pesisir dan laut. Dari sekian banyak
aktifitas manusia ternyata yang paling berbahaya adalah limbah rumah
tangga. Walaupun aktivitas masyarakat di wilayah pesisir dan limbah
industri yang tidak diolah dapat membahayakan perairan laut tapi melihat
banyaknya penduduk Indonesia dengan limbah rumah-tangga yang tidak
diolah serta dihasilkan setiap hari, Dapat dikatakan kerusakan karena limbah
rumah tangga memberikan andil yang lebih besar daripada limbah industri.
Limbah yang dihasilkan oleh suatu kegiatan baik industri maupun
nonindustri terkadang dapat menimbulkan gas yang berbau busuk yang
disebabkan oleh H2S dan amonia akibat dari proses penguraian material-
material organik yang terkandung di dalamnya. Selain itu, limbah dapat jugamengandung organisme pathogen yang dapat menyebabkan penyakit dan
nutrien terutama unsur P dan N yang dapat menyebabkan eutrofikasi.
Karena itu, pengolahan limbah sangat dibutuhkan agar tidak mencemari
lingkungan.
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
13/30
Jenis-jenis limbah dari aktivitas manusia di wilayah pesisir antara
lain:
1. Limbah domestik, adalah limbah cair yang berasal dari masyarakat
urban, termasuk didalamnya limbah perkotaan (municipal) dan aktivitas
industri yang sistem pembuangannya masuk ke sistem saluran
pembuangan kota. Limbah-limbah tersebut misalnya padatan baik
organik maupun anoganik yang mengendap di dasar perairan, padatan
tersuspensi, mengandung bahan-bahan terapung, deterjen.
2.
Limbah Pertanian, kegiatan pertanian sehingga menimbulkan limbah
adalah pengolahan tanah , pemupukan, dan pemberantasan hama
penyakit tanaman antara lain, pupuk dan pestisida.
3. Limbah industri adalah limbah yang berasal dari proses industry yang
merupakan suatu pencemaran yang ada di perairan, termasuk periaran
pesisir air laut. Jenis limbh industri ini dikelompokkan menjadi 5
macam yaitu:
a. Bahan-bahan organik terlarut
b. Bahan-bahan anorganik terlarut
c.
Bahan-bahan organik tidak terlarut
d. Bahan-bahan anorganik tidak terlarut
e. Bahan-bahn radioaktif.
Limbah rumah tangga yang dirasa sangat berbahaya bagi lingkungan
antara lain limbah bahan kimia baik dari industri rumah tangga, MCK, emisi
gas CO2 maupun aktifitas lain dan pestisida pertanian yang terbawa air
limpasan. Secara umum ada tiga jenis input utama limbah cair rumah tangga
ke laut yaitu : Pembuangan limbah langsung ke laut. Misalnya limbah
domestik/permukiman yang berasal dari rumah tangga, perhotelan,
rumah sakit dan industri rumah tangga yang terbawa oleh air sisa-sisa
pencucian akan terbuang ke saluran drainase dan masuk ke kanal dan
selanjutnya terbawa ke pantai. Limbah yang dibuang pada tempat
pembuangan sampah akan terkikis oleh air hujan dan terbawa masuk ke
kanal atau sungai dan selanjutnya juga bermuara ke pantai. Limbah
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
14/30
yang berasal dari kawasan industri baik yang sudah diolah maupun
yang belum, juga pada akhirnya akan terbuang ke perairan pantai
sehingga dapat mengakibatkan pencemaran pada pesisir dan pantai.
Air hujan, misalnya kegiatan pencemaran yang dilakukan jauh dari
wilayah pesisir dan laut, tapi terbawa oleh awan dan dilepaskan di
daerah pesisir dan lautan, contohnya hujan asam, pencucian daratan
oleh partikel-partikel lain melalui run off.
Polutan yang dilepaskan dari atmosfer. Contohnya adalah partikel-
partikel maupun gas-gas CO2 yang berterbangan dan mendarat di
pesisir dan lautan.
Sementara sumber-sumber dari limbah padat sendiri meliputi : pabrik
gula, pulp, kertas, rayon, ploywood, limbah nuklir, pengawetan buah, ikan,
atau daging. Secara garis besar limbah padat terdiri dari ; Limbah padat
yang mudah terbakar, Limbah padat yang sukar terbakar, Limbah padat
yang mudah membusuk, Limbah yang dapat di daur ulang, Limbah
radioaktif, Bongkaran bangunan, lumpur.
2.4. Pencemaran Pesisir
Pencemaran pesisir didefinisikan sebagai masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan komponen lain ke dalam
lingkungan pesisir akibat kegiatan manusia sehingga kualitas pesisir turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan pesisir tidak
dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Umumnya penyebab
terjadinya pencemaran berasal dari meningkatnya produk industri rumah
tangga, perluasan kawasan pemukiman penduduk, dan perkembangankawasan Industri di kota besar, terjadilah akumulasi pencemaran pesisir dan
lautan. Hal ini dikarenakan semua limbah dari darat, dari pemukiman
perkotaan maupun yang bersumber dari kawasan industri, pada akhirnya
bermuara ke pantai. Pengelolaan yang berbasis lingkungan perlu diterapkan
agar pencemaran yang terjadi bisa berkurang dan dampak jangka panjang
dari wilayah pesisir juga dapat diatasi.
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
15/30
Diposaptono (2001:8-14) membagi penyebab kerusakan pesisir
menjadi dua, yaitu: kerusakan karena faktor alam dan kerusakan akibat
antropogenik.
Kerusakan karena Faktor Alam
Kerusakan yang diakibatkan oleh faktor alam adalah gempa,
tsunami, badai, banjir, el-Nino, pemanasan, predator, erosi. Kerusakan yang
diakibatkan oleh faktor alam dapat terjadi secara alami ataupun akibat
campur tangan manusia hingga mengakibatkan bencana alam. Bencana alam
berupa tsunami sering memakan korban yang tidak sedikit dan
menimbulkan kerusakan di daerah pesisir akibat gelombang laut yang
ditimbulkan oleh suatu gangguan impulsif yang terjadi pada medium laut.
Masalah banjir di Indonesia lebih sering disebabkan oleh manusia. Contoh-
contoh penyebabnya, yaitu: pengembangan kota yang tidak mampu atau
tidak sempat membangun sarana drainase, adanya bangunan-bangunan liar
di sungai, sampah yang dibuang di sungai, penggundulan di daerah hulu dan
perkembangan kota di daerah hulu. Masalah erosi yang terjadi dapat pula
disebabkan oleh proses alami, aktivitas manusia ataupun kombinasi
keduanya.
Kerusakan Akibat Antropogenik
Perilaku manusia banyak dipengaruhi oleh etika antroposentrisme.
Antroposentrisme ini merupakan simbol kerakusan manusia yang tidak
hanya bersifat individual tetapi dapat bersifat kolektif. Seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan maka muncul indutrialisasi yang kini
marak dilakukan. Manusia tidak hanya memanfaatkan alam sebatas
keperluannya tetapi kini manusia telah memanfaatkannya melebihi yangdibutuhkannya. Hal ini berarti manusia mengeksploitasi alam dan
lingkungan untuk mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa berpikir
panjang terhadap dampak yang akan terjadi. Dampak akibat aktivitas
tersebut dapat merusak sumber daya alam khususnya dalam hal ini
ekosistem pesisir.
Aktivitas manusia pun dapat menimbulkan pencemaran yang mengancam
ekosistem. Pencemaran-pencemaran tersebut dapat menimbulkan kerusakan
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
16/30
fisik yang fatal di daerah pesisir. Miller (2004) dalam Mukhtasor
(2007:7),pencemaran adalah sebarang penambahan pada udara, air dan
tanah, atau makanan yang membahayakan kesehatan, ketahanan atau
kegiatan manusia atau organisme hidup lainnya. Undang-Undang No.23
Tahun 1997 dalamMukhtasor (2007:7), pencemaran adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke
dalam lingkungan oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tersebut tidak dapat
berfungsi sesuai peruntukannya. Hal ini berarti, pencemaran tidak hanya
dapat merusak tatanan ekosistem pesisir tetapi juga dapat membahayakan
kesehatan manusia serta dapat mematikan makhluk hidup yang
memanfaatkan sumber daya pesisir yang telah tercemar tersebut.
Berdasarkan sumbernya, kerusakan yang disebabkan oleh antropogenik
dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1.
Darat
Daerah-daerah pesisir yang memiliki pencemaran tinggi adalah
daerah industri, daerah yang padat penduduk dan pertanian. UNEP(1995)
dalam Idris(2001), sumber utama pencemaran pesisir dan lautan berasal
dari daratan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu dari kegiatan industri, kegiatan
rumah tangga, dan kegiatan pertanian. Kegiatan-kegiatan tersebut telah
menyumbangkan limbah berupa limbah cair dan padat yang menimbulkan
dampak serius pada daerah pesisir dan makhluk hidup sekitarnya.
Kegiatan rumah tangga seringkali menimbulkan limbah domestik berupa
limbah cair dan padat. Limbah cair domestik dapat dibagi dibagi dalam dua
kategori, yaitu: (1) limbah cair yang berasal dari air cucian seperti sabun,deterjen, minyak dan pestisida; (2) limbah cair yang berasal dari kakus
seperti sabun, shampoo, tinja dan air seni. Limbah cair mengandung bahan
organik dan anorganik serta jutaan sel mikroba dan bakteri. Kandungan
yang terdapat dalam limbah cair dapat mengancam kesehatan masyarakat
yang menggunakan air yang telah tercemar sehingga menimbulkan penyakit
yang dapat dilihat pada lampiran 1 (tabel 1.2).
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
17/30
Pabrik-pabrik yang berada di sekitar pesisir pun menimbulkan pencemaran
berupa limbah industri. Limbah industri tersebut mengandung unsur yang
sangat beracun, seperti basa, logam berat dan bahan organik yang beracun.
Menurut Diposaptono (2001:8-15), pencemaran oleh industri dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: perencanaan daerah industri yang
tidak teratur, perencanaan tata kota yang kurang baik, dan tidak tersedianya
fasilitas pengolah limbah pada daerah industri.
Limbah padat berupa sampah kebanyakan berasal dari rumah tangga.
Pembuangan sampah ke laut sering menjadi alternatif penduduk karena
pembuangan sampah di daratan dinilai tidak efektif dan munculnya
anggapan membuang sedikit sampah tidak akan berpengaruh bagi lautan
yang luas. Kebiasaan yang buruk tersebut menimbulkan berbagai pengaruh
terhadap kehidupan laut. Sampah-sampah yang mengapung akan terdampar
di pantai dan mengurangi keindahan laut serta menghalangi penetrasi
cahaya matahari. Sedangkan sampah yang berat akan tenggelam ke dasar
laut dan berpengaruh terhadap komunitas bentos (Mukhtasor 2007:137-
142).
2.
Laut
Aktivitas manusia yang dapat merusak ekosistem pesisir, yaitu:
pengerukan sedimen dan pembuangan material hasil pengerukan, tumpahan
minyak. Aktivitas tersebut menimbulkan pencemaran yang dapat merusak.
Sumber pencemaran yang sangat besar berasal dari pengerukan sedimen
yang terus menerus dan pembuangan material hasil pengerukan. Material
hasil kerukan biasanya dibuang beberapa kilometer dari pantai sehingga
menimbulkan efek pencemaran bagi kehidupan perairan sekitar. Selain itu,juga dapat menimbulkan turbiditas yang mengancam bentik. Hal ini
berpengaruh bagi kehidupan perairan karena kebanyakan bahan kerukan
diambil dari daerah pelabuhan yang biasanya telah tercemar (Mukhtasor
2007:170-187).
Tumpahan minyak ke laut dapat berasal dari berbagai sumber.
Biasanya tumpahan minyak berasal dari tabrakan kapal tanker, atau dari
proses yang disengaja seperti pencucian tangki balas. Peristiwa tumpahan
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
18/30
minyak di perairan Indonesia pun sering terjadi, misalnya dalam kurun
waktu 1997-2001. Tumpahan minyak tersebut merupakan sumber
pencemaran yang sangat membahayakan karena dapat menurunkan kualitas
air laut, baik karena efek langsung maupun efek jangka panjang. Efek
jangka panjang yang ditimbulkan pada lingkungan laut berupa perubahan
karakteristik populasi spesies laut atau struktur ekologi komunitas laut.
Selain itu, tumpahan minyak dapat berdampak buruk terhadap kesejahteraan
masyarakat pesisir yang menggantungkan hidupnya di sektor perikanan dan
budi daya (Mukhtasor 2007:234:249).
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
19/30
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Pencarian Pustaka
Penyusunan gagasan tertulis ini dilakukan melalui studi literatur dari
berbagai referensi baik yang diperoleh dari media cetak maupun elektronik
yang terkait dengan masyarakat pesisir, aktifitas perindustrian dan
pencemaran lingkungan di sekitar daerah pesisir. Selain itu metode
wawancara untuk mendapatkan deskriptif keadaan dari wilayah objek
penulisan.
3.2 Analisis
Setelah mendapatkan sumber-sumber yang terkait dengan judul,
maka selanjutnya dilakukan analisis, mulai dari menganalisis keterkaitan
antara subjek satu dengan subjek lain dan mekanisme subjek yang satu
memperngaruhi subjek yang lain sesuai dengan judul.
3.3 Sasaran Penulisan
Adapun sasaran utama dari penulisan paper ini adalah masyarakat
pesisir namun juga di dalamnya tidak terlepas dari unsur pemerintah dan
masyarat umum.
3.4 Tahapan Penulisan
Tahap penulisan karya ilmiah ini berawal dari pengumpulan pustaka
yang kemudian dirangkai sedemikian rupa secara sistematis, sesuai denganketentuan penulisan yang telah ditetapkan.
3.5 Penarikan Kesimpulan
Setelah menganalisis sumber yang ada maka selanjutnya dilakukan
penarikan kesimpulan.
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
20/30
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Analisis Pola Hidup Masyarakat Pesisir dan Aktifitas
Perindustrian terhadap Pencemaran Lingkungan Pesisir
Masyarakat pesisir sebenarnya ingin hidup sehat dan jauh dari
sampah-sampah yang menimbulkan penyakit, namun pada kenyataannya
mereka juga tak lepas dari tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan
fasilitas untuk mengatasi masalah sampah tersebut. Pemerintah seakan acuh
tak acuh dengan masalah mereka itu, kerja bakti pun jarang dilakaukan yang
seharusnya dikordinir oleh kepala desanya. Mobil truk pengangkut sampah
pun tidak disediakan untuk mengambil sampah-sampah yang berserakan di
daerah pesisir. Pembuangan sampah ke laut sering menjadi alternatif
penduduk karena pembuangan sampah di daratan dinilai tidak efektif dan
munculnya anggapan membuang sedikit sampah tidak akan berpengaruh
bagi lautan yang luas. Kebiasaan yang buruk tersebut menimbulkan
berbagai pengaruh terhadap kehidupan laut. Sampah-sampah yang
mengapung akan terdampar di pantai dan mengurangi keindahan laut serta
menghalangi penetrasi cahaya matahari. Sedangkan sampah yang berat akan
tenggelam ke dasar laut dan berpengaruh terhadap komunitas bentos
(Mukhtasor 2007:137-142). Ditambah lagi kegiatan rumah tangga
masyarakat pesisir seringkali menimbulkan limbah domestik berupa limbah
cair dan padat. Limbah cair domestik dapat dibagi dibagi dalam dua
kategori, yaitu: (1) limbah cair yang berasal dari air cucian seperti sabun,
deterjen, minyak dan pestisida; (2) limbah cair yang berasal dari kakusseperti sabun, shampoo, tinja dan air seni. Limbah cair mengandung bahan
organik dan anorganik serta jutaan sel mikroba dan bakteri. Kandungan
yang terdapat dalam limbah cair dapat mengancam kesehatan masyarakat
yang menggunakan air yang telah tercemar sehingga menimbulkan
penyakit. (Hasil wawancara dari beberapa responden di Kel. Nambo).
Pabrik-pabrik yang berada di sekitar pesisir pun menimbulkan
pencemaran berupa limbah industri. Limbah industri tersebut mengandung
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
21/30
unsur yang sangat beracun, seperti basa, logam berat dan bahan organik
yang beracun. Menurut Diposaptono (2001:8-15), pencemaran oleh industri
dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: perencanaan daerah industri
yang tidak teratur, perencanaan tata kota yang kurang baik, dan tidak
tersedianya fasilitas pengolah limbah pada daerah industri.
4.2 Pencemaran Pesisir dan Dampak Zat Pencemar Terhadap
Kesehatan Masyarakat
Pencemaran pesisir didefinisikan sebagai masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan komponen lain ke dalam
lingkungan pesisir akibat kegiatan manusia sehingga kualitas pesisir turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan pesisir tidak
dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Umumnya penyebab
terjadinya pencemaran berasal dari meningkatnya produk industri rumah
tangga, perluasan kawasan pemukiman penduduk, dan perkembangan
kawasan Industri di kota besar, terjadilah akumulasi pencemaran pesisir dan
lautan. Hal ini dikarenakan semua limbah dari darat, dari pemukiman
perkotaan maupun yang bersumber dari kawasan industri, pada akhirnya
bermuara ke pantai. Pengelolaan yang berbasis lingkungan perlu diterapkan
agar pencemaran yang terjadi bisa berkurang dan dampak jangka panjang
dari wilayah pesisir juga dapat diatasi.
Salah satu polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia
adalah logam berat. WHO (World Health Organization) atau Organisasi
Kesehatan Dunia dan FAO (Food Agriculture Organization) atau Organisasi
Pangan Dunia merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi makanan laut(seafood) yang tercemar logam berat. Logam berat telah lama dikenal
sebagai suatu elemen yang mempunyai daya racun yang sangat potensil dan
memiliki kemampuan terakumulasi dalam organ tubuh manusia. Bahkan
tidak sedikit yang menyebabkan kematian. Beberapa logam berat yang
berbahaya adalah air raksa atau mercury (Hg), Kadmium (Cd), Timbal (Pb),
Tembaga(Cu).
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
22/30
Mercury
Air Raksa atau Mercury (Hg) adalah salah satu logam berat dalam
bentuk cair. Terjadinya pencemaran mercury di perairan laut lebih banyak
disebabkan oleh faktor manusia dibanding faktor alam. Meskipun
pencemaran mercury dapat terjadi secara alami tetapi kadarnya sangat kecil.
Pencemaran mercury secara besar-besaran disebabkan karena limbah yang
dibuang oleh manusia.
Pencemaran logam mercury (Hg) mulai mendapat perhatian sejak
munculnya kasus minamata di Jepang pada tahun 1953. Pada saat itu
banyak orang mengalami penyakit yang mematikan akibat mengonsumsi
ikan, kerang, udang dan makanan laut lainnya yang mengandung merkuri.
Kasus minamata yang terjadi dari tahun 1953 sampai 1975 telah
menyebabkan ribuan orang meninggal dunia akibat pencemaran mercury di
Teluk Minamata Jepang. Industri Kimia Chisso menggunakan mercury
khlorida (HgCl2) sebagai katalisator dalam memproduksi acetaldehyde
sintesis di mana setiap memproduksi satu ton acetaldehyde menghasilkan
limbah antara 30-100 gr mercury dalam bentuk methyl mercury (CH3Hg)
yang dibuang ke laut.
Methyl mercury ini masuk ke dalam tubuh organisme laut baik
secara langsung dari air maupun mengikuti rantai makanan. Kemudian
mencapai konsentrasi yang tinggi pada daging kerang-kerangan, crustacea
dan ikan yang merupakan konsumsi sehari-hari bagi masyarakat Minamata.
Konsentrasi atau kandungan mercury dalam rambut beberapa pasien di
rumah sakit Minamata mencapai lebih 500 ppm. Masyarakat Minamata
yang mengonsumsi makanan laut yang tercemar tersebut dalam jumlahbanyak telah terserang penyakit syaraf, lumpuh, kehilangan indera perasa
dan bahkan banyak yang meinggal dunia.
Kadmium
Kadmium (Cd) menjadi populer sebagai logam berat yang berbahaya
setelah timbulnya pencemaran sungai di wilayah Kumamoto Jepang yang
menyebabkan keracunan pada manusia. Pencemaran kadmium pada air
minum di Jepang menyebabkan penyakit itai-itai. Gejalanya ditandai
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
23/30
dengan ketidaknormalan tulang dan beberapa organ tubuh menjadi mati.
Keracunan kronis yang disebabkan oleh Cd adalah kerusakan sistem
fisiologis tubuh seperti pada pernapasan, sirkulasi darah, penciuman, serta
merusak kelenjar reproduksi, ginjal, jantung dan kerapuhan tulang.
Kadmium telah digunakan secara meluas pada berbagai industri antara lain
pelapisan logam, peleburan logam, pewarnaan, baterai, minyak pelumas,
bahan bakar. Bahan bakar dan minyak pelumas mengandung Cd sampai 0,5
ppm, batubara mengandung Cd sampai 2 ppm, pupuk superpospat juga
mengandung Cd bahkan ada yang sampai 170 ppm. Limbah cair dari
industri dan pembuangan minyak pelumas bekas yang mengandung Cd.
Konsentrasi Cd maksimum dalam air minum yang diperbolehkan oleh
Depkes RI dan WHO adalah 0,01,mg/l. Sementara batas maksimum
konsentrasi atau kandungan Cd pada daging makanan laut yang layak bagi
kesehatan yang direkomendasikan FAO dan WHO adalah lebih kecil dari
0,95 mg/kg. Sebaliknya Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan
merekomendasikan tidak lebih dari 2,0 mg/kg.
Timbal
Timbal (Pb) juga salah satu logam berat yang mempunyai daya
toksitas yang tinggi terhadap manusia karena dapat merusak perkembangan
otak pada anak-anak, menyebabkan penyumbatan sel-sel darah merah,
anemia dan mempengaruhi anggota tubuh lainnya. Pb dapat diakumulasi
langsung dari air dan dari sedimen oleh organisme laut. Dewasa ini
pelepasan Pb ke atmosfir meningkat tajam akibat pembakaran minyak dan
gas bumi yang turut menyumbang pembuangan Pb ke atmosfir. Selanjutnya
Pb tersebut jatuh ke laut mengikuti air hujan. WHO dan FAOmerekomendasikan bahwa konsentrasi Pb pada daging makanan laut yang
layak konsumsi adalah lebih kecil dari 0,715 mg/kg. Sebaliknya Ditjen
Pengawasan Obat dan Makanan merekomendasikan tidak lebih dari 2,0
mg/kg.
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
24/30
Air yang telah tercemar dapat menyababkan kerugian yang besar
bagi manusia. Kerugian tersebut dapat berupa,
1. Air Menjadi Tidak Bermanfaat Lagi
Air yang sudah tercemar, sudah tidak dapat lagi digunakan untuk
keperluan rumah tangga dan industri.
2.
Air menjadi penyebab timbulnya penyakit
Air lingkungan yang tercemar oleh berbagai macam komponen
pencemar menyebabkan lingkungan hidup menjadi tidak nyaman untuk
dihuni. Zat-zat yang terkandung dalam air laut dapat menyebabkan
beberapa penyakit yang menular misalnya:
a.
Kolera
Rendahnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan
dapat menyebabkan penyakit ini semakin merajalela Dengan melhat kondisi
ini, yang banyak terdapat sampah yang busuk dapat menjadi tempat yang
disukai lalat, sehingga lalat dapat menularkan penyakit ini, misalnya
hinggap pada makanan dan minuman.
b. Thypus Abdomalis
Kuman tiphus dapat bertahan lebih lama di luar tubuh. Hal ini sangat
berbahaya, apalagi jika membuang hajat langsung ke sungai, penyebarannya
akan semakin meningkat.
c. Disentri
Dysentriae amoeba dapat menyebar lewat air dan makanan yang
terkontaminasi oleh tinja dengan kista amoeba dapat dibawa oleh lalat
sehingga dapat mengontaminasi makanan dan minuman.
Jadi dari pencemaran air laut oleh pola hidup masyarakat pesisir dansekitarnya yang buruk dapat menimbulkan banyaknya organisme laut yang
menjadi makanan pokok masyrakat pesisir terinfeksi oleh zat-zat berbahaya
dari limbah tersebut dan mengakibatkan menurunnya derajat kesehatan
masyarakat pesisir.
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
25/30
4.3 Sintesis Upaya Penanggulangan Pencemaran Pesisir
Penanggulangan kerusakan pesisir dilakukan untuk menangani
permasalahan yang terjadi di daerah pesisir. Kegiatan penanggulangan ini
dapat dilakukan dengan mitigasi, kegiatan preventif/pencegahan dan
kegiatan pemulihan yang meliputi rehabilitasi dan rekonstruksi
(Diposaptono 2001:8-15).
4.3.1 Kegiatan Mitigasi
Kegiatan mitigasi dapat dilakukan untuk menangani permasalahan di
daerah pesisir seperti penanggulangan pada kerusakan yang diakibatkan
oleh faktor alam. Kegiatan penanggulangannya dengan menanam mangrove
di wilayah pesisir yang rentan terhadap bencana tsunami atau erosi.
Penanaman mangrove dapat berfungsi sebagai penghadang gempuran
tsunami atau ombak, sehingga energi gelombang dapat diredam dan akan
mengurangi dampak negatif berupa korban jiwa dan harta benda.
4.3.2 Kegiatan Preventif atau Pencegahan
Kegiatan preventif/pencegahan adalah kegiatan yang berupa untuk
mencegah terjadinya kerusakan. Kegiatan ini misalnya penerapan AMDAL
yang berupaya mencegah kerusakan pesisir. Pada masalah limbah domestik
dapat dilakukan pengolahan sampah dan Gerakan Bersih Pantai dan Laut
sedangkan limbah pemanfaatan ikan dapat diolah menjadi pakan ikan,
terasi.
4.3.3Kegiatan Pemulihan
Kegiatan pemulihan adalah kegiatan yang berupaya memulihkan
keadaan yang telah mengalami kerusakan. Menurut Diposaptono (2001:8-
15), kegiatan pemulihan dapat berupa restorasi, rehabilitasi maupunrekonstruksi. Berdasarkan hasil penelitian Suhardi (2001:2-1), pendekatan
sedimen sel dapat diterapkan di Indonesia dalam menangani masalah erosi
(tipe pantai terbuka) dan akresi (tipe pantai terlindung. Sedangkan pada
kasus tumpahan minyak dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:
metode fisika/mekanis (penggunaan boom, absorben, danskimmer), metode
kimia (penggunaan dispersan), metode biologi (bioremediation), dan dengan
pembakaran.
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
26/30
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Dari pembahasan materi yang telah dibuat kita dapat mengambil
sebuah kesimpulan bahwa masalah-masalah kesehatan yang sering terjadi di
daerah pesisir disebabkan oleh orang-orang yang bermukim di sekitaran
pesisir itu sendiri, baik itu masyarakat maupun pabrik perindustrian di
daerah itu, masyarakat pesisir yang dalam kesehariannya berpola hidup
tidak bersih dan sehat seperti halnya membuang sampah di sembarang
tempat, membuang kotoran tinja langsung ke laut, ditambah lagi kegiatanperindustrian yang menghasilkan limbah yang mengandung bahan-bahan
kimia berbahaya seperti merkuri, kobalt dan bahan kimia lainnya yang bisa
menimbulkan masalah kulit bagi orang yang sering beraktivitas di perairan
pantai pesisir atau bahkan dapat menyebabkan organisme laut
terkontaminasi oleh zat-zat tersebut yang merupakan makan pokok
masyarakat pesisir.
5.2 SARAN
Melihat banyaknya masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat
pesisir akibat penyebaran limbah yang tak terkendali di daerah pesisir,
diharapkan semua pihak yang ada sangkut pautnya dengan terjadinya
masalah kesehatan di daerah pesisir dapat memperbahrui kembali pola
hidup dan kinerja mereka baik di masyarakat maupun di pabrik industri agar
berwawasan kesehatan. Terpenting lagi dibutuhkan tanggung jawab yang
besar dari pemerintah untuk memberikan berbagai penyuluhan dalam
mengatasi masalah tersebut juga kebijakan untuk memfasilitasi masyarakat
agar dapat merealisasikan program hidup sehat di daerah pesisir seperti
mengadakan tempat sampah yang berkualitas dan pendistribusian yang
merata di pemukiman.
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
27/30
DAFTAR PUSTAKA
Tosepu, R.2010.Kesehatan Lingkungan.Surabaya:Penerbit Bintang
Anonim.2008.Dampak Pencemaran Laut.http://ijodaoen.blogspot.com
Anonim.202.Solusi Pencemaran Lingkungn.http:// www. ebookscenter. co.
uk/solusi-pencemaran-lingkungan-hidup.html
Anonim.2011.Karakterisik Masyarakat Pesisir. http:// anvinaayunita.
blogspot. com/2011/09/karakteristik-masyarakat-pesisir.html
Anonim.2012.Pencemaran Pesisir dan Laut. http:// vivienanjadi. blogspot.
com/2012/02/pencemaran-pesisir-dan-laut.html
Anonim.2012. Pencemaran Air. http://id.wikipedia.Org/wiki/
Pencemaran_air
Aninim.2012.Masyarakat Pesisir. http://fdcipb.wordpress. Com/2012/06/02/
masyarakat_pesisir/
Anonim. 2012. Karakteristik Masyarakat Pesisir.
http://goresanpenaseru.blogspot.com/2012/07/karakteristimasyarakat
pesisir_748.html
http://ijodaoen.blogspot.com/2008/07/dampak-pencemaran-pantai-dan-laut.htmlhttp://ijodaoen.blogspot.com/2008/07/dampak-pencemaran-pantai-dan-laut.htmlhttp://ijodaoen.blogspot.com/2008/07/dampak-pencemaran-pantai-dan-laut.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/%20Pencemaran_airhttp://id.wikipedia.org/wiki/%20Pencemaran_airhttp://id.wikipedia.org/wiki/%20Pencemaran_airhttp://id.wikipedia.org/wiki/%20Pencemaran_airhttp://id.wikipedia.org/wiki/%20Pencemaran_airhttp://id.wikipedia.org/wiki/%20Pencemaran_airhttp://ijodaoen.blogspot.com/2008/07/dampak-pencemaran-pantai-dan-laut.html7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
28/30
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama lengkap : Muhammad Feyzar Rasmanto
Tempat tanggal lahir : Kendari, 14 April 1995
Karya ilmiah yang pernah dibuat : Karya tulis Ilmiah berjudul
Pemanfaatan Jambu Biji (Psidium
guajava) bagi penderita demam
Berdarah Dengue
Penghargaan ilmiah yang dicapai : -
Pendidikan
SD : SD Negeri 2 Ladongi
SMP : SMP Negeri 1 Ladongi
SMA : SMA Negeri 1 Ladongi
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
29/30
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Guslin
Tempat Tanggal Lahir : Kioko, 17 Agusutus 1993
Karya Ilmiah yang pernah dibuat : -
Penghargaan yang Pernah dicapai : Meraih medali emas Olimpiade Sains
Tingkat Kabupaten untuk jurusan
fisika
Meraih medali emas Cerdas Cermat
Penanggulangan Narkoba Tingkat
Provinsi
Pendidikan
SD : SD Negeri 2 Bonegunu
SMP : SMP Negeri 6 Kulisusu
SMA : SMA Negeri 1 Kulisusu
7/25/2019 Pengaruh Pola Hidup Dan Aktifitas Perindustrian Terhadap Kasus Pencemaran Di Daerah Pesisir Serta Dampaknya
30/30
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Muhammad Andri Ustari
Tempat Tanggal Lahir : Kendari, 29 Agusutus 1994
Karya Ilmiah yang pernah dibuat : Miniatur Musholla
Penghargaan yang Pernah dicapai : -
Pendidikan
SD : SDN 13 Katobu
SMP : SMP Negeri 2 Raha
SMA : SMA Negeri 1 Raha
Recommended