View
220
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENGARUH TEAM BASED LEARNING TERHADAP
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
IIN PARLINA
NIM 1112017000048
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019
i
ABSTRAK
IIN PARLINA (1112017000048), Pengaruh Team Based Learning terhadap
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP. Skripsi Jurusan Pendidikan
Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Syarif
Hidayatullah Jakarta, April 2019
Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh Team Based Learning
terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP. Penelitian ini
dilaksanakan di salah satu Sekolah Menengah Pertama Swasta di kota Tangerang
Selatan pada tahun ajaran 2018/2019. Metode yang digunakan adalah metode
kuasi eksperimen dengan desain menggunakan The Randomized Post Test Only
Control Design. Sampel terdiri dari 62 siswa yang terdiri 30 siswa dari kelas
eksperimen dan 32 siswa dari kelas kontrol. Siswa kelas ekperimen diajarkan
degan Team Based Learning, sedangkan siswa kelas kontrol diajarkan dengan
pembelajaran konvensionala yaitu pembelajaran ekspositori dengan pendekatan
saintifik. Pengambilan data menggunakan instruen kemampuan komunikasi
matematis yang berbentuk uraian. Secara keseluruhan, hasil penelitian
menunjukkan bahwa rata – rata skor kemampuan komunikasi matematis siswa
yang diajarkan dengan Team Based Learning lebih tinggi daripada rata – rata skor
kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajarkan dengan pembelajaran
konvensional.
Kata kunci : Team Based Learning, kemampuan komunikasi matematis,
sistem persamaan linear dua linear
ii
ABSTRACT
IIN PARLINA (1112017000048), The Effect of Team Based Learning on
Mathematical Communication Skills of Middle School Students. Paper,
Department of Mathematics Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training,
Syarif Hidayatullah University, Jakarta, April 2019
The study aims to analyze the effect of Team Based Learning on
Mathematical Communication Skills of Junior High School Students. This study
is conducted in one of the private junior high schools in the city of South
Tangerang in 2018/2019 school year. The method of the study is quasi-
experimental method with the randomized post test only control design. The
sample consisted of 62 students consisting of 30 students from the experimental
class and 32 students from the control class. Experimental class students are
taught by Team Based Learning, while control class students are taught by
conventional learning namely expository learning with a scientific approach. Data
retrieval uses mathematical communication capabilities in the form of description
instrument. Overall, the results of the study show that the increase of
mathematical communication skills of students at Team Based Learning class is
higher than conventional learning class.
Keywords: Team Based Learning, mathematical communication skills, System
of Linear Equations two variables
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan karunia,
nikmat iman dan nikmat islam sehingga peneliti dapat menyelesaiakan skripsi
dengan baik. Salawat serta salam senantiasa dicurahkan kepada Nabi Muhammad
saw.beserta keturunan nabi, para sahabat dan pengikutnya yang setia sampai akhir
zaman.
Selama penelitian skripsi ini, peneliti menyadari bahwa terdapat kesulitasn
dan kendala yang dialami. Namun berkat doa dan usaha dengan sungguh –
sungguh serta masukan yang positif dari berbagai pihak untuk menyelasaikan
skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
2. Bapak Dr. Kadir, M.Pd,selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan
Bapak Abdul Muin, S.Si, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Matematika sekaligus dosen penasehat yang telah memberikan arahan,
pelajaran, dan kepercayaan yang pernah diberikan kepada peneliti selama
menjadi mahasiswa
3. Ibu Dr. Gelar Dwirahayu, M.Pd, sebagai Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan waktu, bimbingan dan dukungan dalam membimbing peneliti
selama ini.
4. Ibu Gusni Satriawati, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan waktu,bimbingan dan dukungan dalam membimbing peneliti
selama ini
5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan khususnya jurusan
Pendidikan Matematika dan staf Jurusan Pendidikan Matematika UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
6. Ibu guru Annisatun K., selaku guru matematika SMPS Parigi yang telah
memberikan kesempatan peneliti dan membantu peneliti dalam
mempersiapkan diri di kelas
7. Seluruh dewan guru SMPS Parigi yang telah membantu peneliti dalam
melaksanakan penelitian ini, serta siswa dan siswa SMPS Parigi, khususnya
kelas VIII-2 dan VIII-3 yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini
8. Ibunda tercinta Eti Rosmiati dan ayahanda tercinta Rukmana yang tak
hentinya memberikan doa, dukungan dan kasih sayang baik moril dan
materil. Tak terlewatkan untuk kakak – kakak tersayang Riki Kurniawan
dan Riska Novalina yang telah memberi dukungan dan semangat dalam
proses penyelesaian skripsi ini
iv
9. Teristimewa Abdul Aziz yang selalu membantu dalam mengatasi kesulitan
dan memberi ketenangan sehingga peneliti tetap fokus dan tetap melangkah
untuk menyelesaiakan skripsi ini
10. Sahabat – sahabat peneliti, Ulfia Endardini, Nurul Thahira, Isnaniah dan
kawan – kawan lain yang seperjuangan selalu memberi semangat dan
bantuan yang tiada henti untuk peneliti
Peneliti menyadari bahwa penelitian skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, peneliti meminta kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan penelitian di masa yang akan datang.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi peneliti dan para pembaca
pada umumnya
11. Kepada semua pihak – pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu per
satu. Penulis berdoa semoga Allah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
atas segala jasa yang diberikan kepada penulis
Demikianlah skripsi ini disusun dengan sebaik-baiknya, namun penulis
menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
penelitian di masa yang akan datang. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna
bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Jakarta, 30 April 2019
Peneliti,
Iin Parlina
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................. i
ABSTRACT ................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ..................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. x
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 7
C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ........................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 8
F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 8
BAB II. KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoretis ................................................................................ 9
1. Kemampuan Komunikasi Matematis ........................................ 9
2. Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis ........................ 10
3. Team Based Learning ............................................................... 12
4. Pembelajaran Konvensional ...................................................... 14
B. Kajian Hasil Penelitian Relevan...................................................... 19
C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 20
D. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 22
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 23
B. Metode dan Desain Penelitian ......................................................... 23
vi
C. Populasi dan Sampel ....................................................................... 24
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ............................................... 25
E. Instrumen Penelitian........................................................................ 25
F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 34
G. Hipotesis Statistik ........................................................................... 36
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ................................................................................. 37
B. Analisis Data ................................................................................... 54
C. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 57
D. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 62
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..................................................................................... 64
B. Saran ................................................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 66
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................... 68
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian .................................................. 23
Tabel 3.2 Desain Penelitian .................................................................. 24
Tabel 3.3 Kisi – Kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematis .......... 26
Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Intrumen Tes Kemampuan
Komunikasi Matematis ........................................................ 27
Tabel 3.5 Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Tes Kemampuan
Komunikasi Matematis ........................................................ 29
Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas ......................................... 31
Tabel 3.7 Hasil Rekapitulasi Uji Reliabilitas Tes Kemampuan
Komunikasi Matematis ........................................................ 31
Tabel 3.8 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda ........................................ 32
Tabel 3.9 Hasil Rekapitulasi Daya Pembeda Tes Kemampuan
Komunikasi Matematis ........................................................ 32
Tabel 3.10 Klasifikasi Indeks Kesukaran Tes Kemampuan
Komunikasi Matematis ........................................................ 33
Tabel 3.11 Rekapitulasi Hasil Uji Taraf Kesukaran .............................. 33
Tabel 4.1 Tabel Statistik Deskriptif Kemampuan Komunikasi
Matematis Kelas Eksperimen ............................................... 38
Tabel 4.2 Tabel Distribusi Frekuensi Kemampuan Komunikasi
Matematis Kelas Eksperimen ............................................... 39
Tabel 4.3 Tabel Statistik Deskriptif Kemampuan Komunikasi
Matematis Kelas Kontrol ..................................................... 40
Tabel 4.4 Tabel Distribusi Frekuensi Kemampuan Komunikasi
Matematis Kelas Kontrol ..................................................... 41
Tabel 4.5 Perbandingan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................................. 42
Tabel 4.6 Perbandingan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator 44
Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi iRAT ...................................................... 48
viii
Tabel 4.8 Data Kelompok tRAT .......................................................... 50
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Tes Kemampuan
Komunikasi Matematis Siswa .............................................. 54
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Tes Kemampuan
Komunikasi Matematis Siswa .............................................. 55
Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Kemampuan Komunikasi Matematis
Siswa .................................................................................... 56
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Soal TIMSS dan Rekapitulasi Penskoran ............................ 2
Gambar 1.2 Soal TIMSS dan Rekapitulasi Penskoran ............................ 3
Gambar 1.3 Hasil Jawaban Siswa ............................................................ 5
Gambar 2.1 Bagan Tahapan Team Based Learning ................................ 14
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir ..................................................... 22
Gambar 4.1 Grafik Distribusi Data kelas Eksperimen ............................. 39
Gambar 4.2 Grafik Distribusi Data kelas Kontrol ................................... 41
Gambar 4.3 Diagram Batang Persentase Indikator Kemampuan
Komunikasi Matematis Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ................................................................................. 45
Gambar 4.4 Modul 2 dan Proses Assigned Readinng .............................. 47
Gambar 4.5 Gambar Hasil iRAT 1 .......................................................... 48
Gambar 4.6 Gambar Hasil tRAT 3 .......................................................... 50
Gambar 4.7 Gambar pada Tahap Written appeals Process ..................... 52
Gambar 4.8 Gambar Hasil Application of Courses Concept 4 ................ 52
Gambar 4.9a Jawaban Kelas Eksperimen .................................................. 59
Gambar 4.9b Jawaban Kelas Kontrol ........................................................ 59
Gambar 4.10a Jawaban Kelas Eksperimen .................................................. 61
Gambar 4.10b Jawaban Kelas Kontrol ........................................................ 61
Gambar 4.11a Jawaban Kelas Eksperimen .................................................. 62
Gambar 4.11b Jawaban Kelas Kontrol ........................................................ 62
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ...... 75
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ............. 100
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa ............................................................. 125
Lampiran 4 Kisi – Kisi Instrumen Kemampuan Komunikasi Matematis 161
Lampiran 5 Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ........... 162
Lampiran 6 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Tes Kemampuan
Komunikasi Matematis ........................................................ 163
Lampiran 7 Hasil Skor Uji Coba Kemampuan Komunikasi
Matematis…………. ............................................................ 167
Lampiran 8 Pengujian Instrumen Penelitian (Uji Validitas dan
Reliabilitas)……................................................................... 168
Lampiran 9 Uji Taraf Kesukaran dan Daya Beda ................................... 170
Lampiran 10 Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ................... 172
Lampiran 11 Hasil Pengujian Prasyarat Analisis (Uji Normalitas dan
Homogen)............................................................................. 174
Lampiran 12 Hasil Pengujian Hipotesis .................................................... 174
Lampiran 13 Lembar Uji Referensi ........................................................... 175
Lampiran 14 Surat Bimbingan Skripsi ...................................................... 100
Lampiran 15 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................... 100
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang terstruktur dan
berkesinambungan sehingga menjadi dasar penting dalam perkembangan
teknologi modern. Sesuai dengan National Council of Teachers of Mathematics
atau NCTM (2000), menyatakan bahwa standar matematika sekolah meliputi
standar isi (mathematical content) dan standar proses (mathematical processes).
Dimana standar proses meliputi pemecahan masalah (problem solving), penalaran
dan pembuktian (reasoning and proof), katerkaitan (connections), komunikasi
(communication), dan representasi (representation). Standar proses tersebut
merupakan dasar yang sangat dibutuhkan oleh para siswa, dimana komunikasi
merupakan salah satunya. Disebutkan pula dalam tujuan pembelajaran matematika
di sekolah adalah agar siswa memiliki kemampuan mengomunikasikan gagasan
dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau
masalah.1
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), menyatakan salah
satu kompetensi dasar adalah memiliki sikap terbuka, objektif dalam interaksi
kelompok maupun aktivitas sehari – hari dan memiliki kemampuan
mengomunikasikan gagasan matematika dengan jelas.2 Oleh karena itu, sangat
penting kemampuan komunikasi dalam proses pembelajaran matematika.
Tujuan pembelajaran matematika di Indonesia belum tercapai. Hal ini sesuai
dengan data TIMSS tahun 2011 dimana Indonesia berada di posisi ke-38 dengan
1 Hasratuddin, Membangun Karakter Melalui Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan
Matematika PARADIKMA, Vol 6 Nomor 2, 2013,h. 134 2 BSNP, Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.21 Tahun 2016
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, (Jakarta : BSNP, 2016), h.116-117
2
skor 386 dari 42 negara dengan rata – rata pencapaian prestasi yaitu dengan skor
500.3
Contoh soal TIMSS 2011 pada nomor 10 tentang ekspresi aljabar disajikan
dalam gambar berikut.4
Gambar 1.1
Soal TIMSS dan Rekapitulasi Penskoran
Gambar 1.1, contoh soal komunikasi tentang pengertian ekspresi aljabar
sederhana. Dilihat dari rata-rata jawaban benar peserta didik internasional adalah
65% dari siswa kelas VIII. Di banyak negara lebih dari 80% siswa menjawab
dengan benar diantaranya lima negara Asia Timur yaitu Hong Kong, Korea,
Singapura, China, dan Jepang, sedangkan jawaban benar dari siswa – siswi
Indonesia adalah 48% dari siswa – siswi kelas VIII. Menurut TIMSS, pada hasil
pekerjaan siswa di Indonesia menunjukkan ada 8,7% menjawab A; 14,1%
menjawab B; 23,9% menjawab C dan 51,7% menjawab D yang merupakan kunci
jawaban. Adanya siswa memilih A disebabkan karena kelemahan siswa dalam
membaca matematika. Siswa biasanya melakukan operasi hitung baik yang
berkaitan dengan tambah, kurang, kali dan bagi pada sebuah ekspresi aljabar tanpa
dapat mengkomunikasikan makna dari ekspresi aljabar tersebut. Adanya siswa
yang memilih A, B, dan C berturut – turut disebabkan karena kekeliruan
3 TIMSS, Kemampuan Matematika Siswa SMP Indonesia Menurut Benchmark Internasional
TIMSS 2011, (Jakarta : TIMSS, 2012) h. 45 4 Ibid., h.69
3
pemahaman yang dibuat siswa terhadap representasi simbolis xy +1 sebagai
berikut :5
1. Siswa membaca xy+1 hanya ada satu operasi yaitu operasi tambah.
2. Bilangan 1 dekat dengan operasi tambah dengan y lalu dikali x, pernyataan
ini bila direpresentasikan dalam aljabar adalah x(y+1).
3. Peserta didik yang menjawab B, umumnya karena tidak memaknai tambah,
sehingga pilihannya menjadi kalikan x dan y dengan 1
4. Peserta didik yang menjawab C kemungkinan dikarenakan peserta didik
mengartikan xy sebagai jumlahan x dengan y, atau x tambah y.
Contoh soal lain yang digunakan oleh TIMSS, disajikan dalam gambar berikut ini.
Gambar 1.2
Soal TIMSS dan Rekapitulasi Penskoran
Gambar 1.2, merupakan contoh soal lainnya dalam hal mengaplikasikan pola
bilangan serta operasinya untuk menghitung tumpukan bangku. Dilihat dari rata-rata
jawaban benar siswa – siswi internasional adalah 33,4 % dari siswa kelas VIII. Jawaban
benar dari siswa – siswi Indonesia adalah 21,4 % dari siswa kelas VIII. Siswa – siswi
Indonesia ada 41,2 % menjawab D, dimana persentase ini lebih besar dari kunci jawaban
yaitu A.6 Menurut TIMSS, kecenderungan siswa – siswi Indonesia menjawab D
5 Ibid.,h. 70
6 Ibid., h.85-86
4
kemungkinan disebabkan karena logika yang keliru dan mengabaikan informasi penting
yang disajikan dalam soal.
Karena logika yang keliru dan di opsi terdapat hasil yang sama dengan hasil
perolehan hitunngannya, umumnya peserta didik langsung memilih tanpa
melakukan estimasi kalau kursi ditumpuk sebanyak seratus berada tinggi
tumpukan bangku? Kelemahan memperkirakan jawaban yang mungkin darai
suatu soal sangat lemah, dan hal ini dikarenakan peserta didik sering mengabaikan
informasi yang penting yang disajikan dalam soal, jika tinggi satu kursi adalah 49.
Berdasarkan data dari TIMSS, dapat diketahui bahwa kemampuan komunikasi
siswa di Indonesia masih rendah.
Peneliti pun melakukan wawancara terhadap salah satu pengajar di SMP
Parigi di daerah kota Tangerang Selatan. Dari hasil wawancara, masih banyak dari
siswa sulit mengungkapkan pendapat atau ide mereka apabila guru bertanya
langsung tentang solusi masalah yang berkaitan dengan materi. Metode
pembelajaran yang sering digunakan guru adalah konvensional dimana
pembelajaran masih berpusat pada guru, hal ini menyebabkan siswa menjadi pasif
dalam pembelajaran. Guru jarang menggunakan tipe soal komunikasi matematis
sehingga siswa tidak terlatih dalam menyelesaikan soal dengan tipe komunikasi.
Peneliti mengobservasi siswa dengan cara memberikan soal kemampuan
komunikasi matematis dengan materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
(SPLDV) kepada siswa. Berikut soal dan hasil jawaban salah satu siswa:7
Tabel berikut menunjukkan banyaknya jawaban yang benar pada ujian
tengah semester. Skor yang kamu peroleh 86 dan skor temanmu 76.
Kamu Temanmu
Pilihan Ganda 23 28
Isian Singkat 10 5
a. Tulis sistem persamaan linear yang menyatakan situasi di atas
7 Abdur Rahman As’ari dkk., Matematika Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia cetakan ke-2 edisi revisi, 2017, h.229
5
b. Berapa banyak poin untuk setiap jenis soal?
Gambar 1.3
Hasil Jawaban Siswa
Gambar 1.3, Dalam penyelesaian soal ini, siswa belum mampu membaca
informasi yang diberikan dan tidak menjelaskan ide atau konsep dengan tepat
secara tertulis meskipun memahami tahapan penyelesaian, siswa juga tidak
memberikan kesimpulan padahal diharapkan pada soal, siswa mampu
menjelaskan ide yang telah mereka pahami dengan bahasa sendiri dengan tepat.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti kepada guru dan siswa,
peneliti menyimpulkan Siswa sulit mengungkapkan pendapat atau ide mereka
karena guru jarang menggunakan tipe soal komunikasi matematis sehingga siswa
tidak terlatih dalam menyelesaikan tipe soal komunikasi.
Salah satu pembelajaran matematika yang diharapkan mampu meningkatkan
kemampuan komunikasi matematis siswa, dapat diterapkan pendekatan dengan
pembelajaran yang sesuai dengan unsur komunikasi matematis, salah satunya
adalah Team Based Learning (TBL). Pembelajaran ini menggunakan kegiatan tim
yang terstruktur dan interaktif sehingga siswa akan termotivasi untuk
mempersiapkan diri dan berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran. TBL
memiliki kemampuan untuk mengembangkan komunikasi, kerja tim,
keterampilan dan tanggung jawab. TBL memiliki tiga langkah yaitu Preparation,
Readiness Assurance Process (RAP) dan Application of Course Concept.
6
Tahapan Preparation yang berupa tugas baca akan melatih siswa untuk aktif
dalam memperoleh pengetahuan yang diperlukan secara mandiri. Tahap
selanjutnya Readiness Assurance Process (RAP) memiliki lima komponen
penting yaitu Assigment Reading, Individual Readiness Assurance Test (iRat),
Team Readiness Assurance Test (tRat), Written Appeals dan Instructor Feedback.
Untuk mengetahui sejauh mana siswa mempersiapkan diri dalam memahami
konsep materi yang telah dipelajari akan dilakukan Individual Readiness
Assurance Test (iRat). Tes ini akan melatih siswa dalam menyatakan kembali hal
yang telah mereka pahami dengan bahasa sendiri. Berbeda dengan pembelajaran
kooperatif, yang membentuk kelompok berdasarkan nilai yang telah diperoleh
siswa pada materi sebelumnya atau bahkan secara acak, pengelompokkan dalam
TBL dilakukan berdasarkan hasil iRat. Dalam berkelompok, siswa akan diberikan
Team Readiness Assurance Test (tRat), dimana siswa akan berkolaborasi dengan
siswa lainnya untuk mencari kebenaran dalam sebuah tim. Dalam kegiatan ini
akan terjadi interaksi siswa dengan siswa lainnya. Adanya kesepakatan, tukar
pikiran dan ikut bertanggungjawab pada jawaban yang telah mereka sepakati.
Setelah penskoran dan penilaian tidak selesai begitu saja, ada tahapan yang
disebut Written Appeals dan Instructor Feedback, dimana siswa dapat
mengajukan pendapat kelompoknya tentang pemikiran mereka pada masalah yang
dibahas dan guru menjelaskan secara singkat atau memberi feedback di depan
kelas. Dalam tahapan tersebut akan terjadi interaksi dan komunikasi antara siswa
dan guru. Agar siswa dapat mendalami konsep dan meggunakan pemahaman yang
telah terbentuk, siswa akan diberi tugas pada tahap akhir yang disebut Application
of Course Concept.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan judul “ Pengaruh Team Based Learning terhadap kemampuan
komunikasi matematis siswa”.
7
B. Identifikasi Masalah
Mengacu pada latar belakang yang telah diuraikan maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah, yaitu :
1. Masih rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa
2. Guru jarang menggunakan tipe soal komunikasi matematis sehingga siswa
tidak terlatih dalam menyelesaikan tipe soal komunikasi
3. Siswa sulit mengungkapkan pendapat atau ide mereka
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian terarah dan tepat dalam pembahasan, maka peneliti
membuat batasan sebagai berikut :
1. Penggunaan model Team Based Learning dalam penelitian ini pada
peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa
2. Indikator kemampuan komunikasi matematis siswa yang diukur dalam
penelitian ini yaitu :
a. Mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragraf matematika dalam
bahasa sendiri
b. Mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan, dan
mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual
c. Menyatakan situasi, gambar, diagram atau benda nyata ke dalam bahasa,
simbol, ide atau model matematika
3. Penelitian ini dilakukan di SMP Parigi kelas VIII Semester I tahun ajaran
2018/2019
4. Materi yang disampaikan adalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka masalah
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan komunikasi matematis siswa yang pembelajarannya
menggunakan metode Team Based Learning ?
8
2. Bagaimana kemampuan komunikasi matematis siswa yang pembelajarannya
menggunakan metode Konvensional ?
3. Apakah kemampuan komunikasi matematis siswa yang pembelajarannya
menggunakan metode Team Based Learning lebih tingi daripada
Konvensional?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji :
1. Mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan komunikasi matematis
siswa yang pembelajarannya menggunakan metode Team Based Learning
2. Mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan komunikasi matematis
siswa yang pembelajarannya menggunakan metode Konvensional
3. Membandingkan kemampuan komunikasi matematis siswa yang
pembelajarannya menggunakan metode Team Based Learning dengan
Konvensional
F. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi peneliti, dapat memperoleh wawasan yang lebih luas mengenai
Team Based Learning (TBL) maupun kemampuan komunikasi
matematis dan sebagai bahan tambahan bagi peneliti lain yang ingin
meneliti tentang model Team Based Learning (TBL) atau kemampuan
komunikasi matematis
2. Bagi guru, dapat dijadikan tambahan referensi model pembelajaran
matematika khususnya mengenai Team Based Learning (TBL) dalam
meningkatkan hasil pembelajaran matematika
3. Bagi siswa, dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis
melalui model pembelajaran yang dilakukan
4. Bagi sekolah, memiliki tambahan referensi model pembelajaran
matematika yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
matematika di sekolah
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Parigi yang beralamat di jalan
Taman Makam Bahagia ABRI, Parigi, Pondok Aren Tangerang Selatan. Waktu
penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII pada tahun ajaran semester genap
2018/2019 dibulan Februari sampai Maret 2019.
Jadwal pelaksanaan penelitian secara lengkap disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No. Kegiatan Bulan ke-
I - VIII VIII IX - X X
1 Persiapan dan Perencanaan
2 Observasi
3 Pelaksanaan Pembelajaran
4 Analisis Data
5 Laporan Penelitian
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekperimen kuasi.
Eksperimen ini biasa juga disebut eksperimen semu. Eksperimen kuasi bisa
digunakan minimal jika dapat mengontrol satu variabel saja.8 Penelitian ini
membagi 2 kelompok, yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberikan perlakuan model Team
based Learning (TBL), sementara kelompok kontrol diberi perlakuan
pembelajaran Konvensional.
8 Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006) h.207
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Posttest Control-
Group Design yang berarti pengontrolan pada tes akhir. Pemilihan desain ini
karena peneliti ingin melihat perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa
setelah diberi perlakuan. Desain penelitian sebagai berikut:9
Tabel 3.2
Desain Penelitian
Kelas Perlakuan Postest
RE XE T
RK XK T
Keterangan :
R : Pemilihan subyek secara acak
XE : Perlakuan dengan pembelajaran menggunakan TBL
XK : Perlakuan dengan pembelajaran menggunakan konvensional
T : Pemberian tes kemampuan komunikasi matematis (postest) yang
diberikan kepada kelompok kontrol dan kelas eksperimen
C. Populasi dan Sampel
Sebelum penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu harus ditentukan
populasi penelitian. Populasi adalah suatu himpunan dengan sifat-sifat yang
ditentukan oleh peneliti sedemikian rupa sehingga setiap individu/variabel/data
dapat dinyatakan dengan tepat apakah individu tersebut menjadi anggota atau
tidak.10
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Parigi.
Sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari populasi yang
karakteristiknya benar-benar diselidiki.11
Sampel diambil sebanyak dua unit kelas
yang relatif homogen dengan menggunakan tehnik Cluster Random Sampling
dimana sampling dilakukan pada seluruh kelas VIII SMP Parigi. Terpilih kelas
VIII-3 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-2 sebagai kelas kontrol.
9 Ibid., h.206
10 Kadir, Statistika Terapan, Edisi Ketiga, (Depok : PT. Rajagrafindo Persada, 2015), h. 118.
11 Ibid.
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Data diperoleh dari hasil tes yang diberikan kepada kedua kelompok sampel
di akhir materi pembelajaran. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
pengumpulan data diantaranya:
1. Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan.12
Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah model Team Based Learning. Kemudian variabel terikat dalam
penelitian ini adalah kemampuan komunikasi matematis siswa.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data skor kemampuan komunikasi
matematis siswa. Data yang diperoleh dari tes yang diberikan kepada kelas
yang dijadikan sampel yaitu pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa 5 butir soal
esai yang diberikan dalam bentuk post-test dengan materi Sistem Persaman Linear
Dua Variabel. Instrumen ini dibuat untuk mengukur kemampuan komunikasi
matematis siswa. Dua kelompok yakni kelompok eksperimen dan kontrol
diberikan soal yang sama. adapun kisi – kisi tes kemampuan komunikasi
matematis disajikan dalam tabel 3.3 berikut ini :
12
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012), h.2
Tabel 3.3
KISI – KISI TES KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
Indikator Soal Indikator Kemampuan Komunikasi
Matematis No.Soal
Menyelesaikan masalah SPLDV
dengan menggunakan metode
grafik
Mengekspresikan ide-ide matematis
melalui tulisan, dan menggambarkan
nya secara visual
1
Menyelesaikan masalah SPLDV
yang disajikan dalam bentuk
tabel dengan menggunakan
metode eliminasi
Mengungkapkan kembali suatu uraian
atau paragraf matematika dalam bahasa
sendiri
2(A)
Menyatakan situasi atau diagram ke
dalam bahasa, ide atau model
matematika
2(B)
Menyelesaikan masalah SPLDV
dengan menggunakan metode
campuran
Mengekspresikan ide-ide matematis
melalui tulisan, dan menggambarkan
nya secara visual
3
Menyelesaikan masalah SPLDV
dengan menggunakan metode
subtitusi
Menyatakan situasi atau diagram ke
dalam bahasa, ide atau model
matematika 4
Untuk mengukur kemampuan berpikir komunikasi matematis, diperlukan
rubik dalam pemberian skor. Berikut rubik penskoran tes kemampuan berpikir
komunikasi matematis disajikan pada tabel 3.4 :
Tabel 3.4
Pedoman Penskoran Intrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
Indikator Tes Kriteria Skor
Mengungkapk
an kembali
suatu uraian
atau paragraf
matematika
dalam bahasa
sendiri
Penjelasan secara matematis masuk akal, benar, lengkap
dan tersusun secara logis
4
Penjelasan secara matematis masuk akal,benar dan lengkap
namun tidak tersusun secara logis atau terdapat kesalahan
bahasa
3
Penjelasan secara matematis masuk akal dan benar namun
kurang lengkap
2
Hanya sedikit penjelesan yang benar 1
Tidak ada jawaban 0
Mengekspresi
kan ide-ide
matematis
melalui
tulisan, dan
menggambark
annya secara
visual
Penjelasan secara matematis benar, solusi benar dan
menggambarkannya dengan jelas
4
Penjelasan secara matematis benar, solusi benar namun
menggambarkannya ada kesalahan
3
Penjelasan secara matematis benar, namun solusi salah dan
menggambarkannya ada yang kurang
2
Penjelasan secara matematis salah, solusi dan
,menggambarkannya salah
1
Tidak ada jawaban 0
Menyatakan
situasi atau
diagram ke
dalam bahasa,
ide atau
model
matematika
Membuat model matematika dengan benar,proses
perhitungan dan solusi benar
4
Membuat model matematika dengan benar, proses
perhitungan benar namun solusi salah
3
Membuat model matematika dengan benar namun proses
perhitungan dan solusi salah
2
Membuat model matematika salah, proses perhitungan dan
solusi salah
1
Tidak ada jawaban 0
Sebelum diuji coba, instrumen ini dilakukan pengujian berupa validitas,
realibilitas, daya beda dan tingkat kesukaran soal.
1. Uji Validitas
Untuk mengetahui instrumen kemampuan komunikasi matematis siswa
mampu atau tidak mengukur kemampuan komunikasi matematis, maka
instrumen diuji dahulu validitasnya. Uji validitas menggunakan rumus korelasi
product momen sebagai berikut:13
rxy = N Σ 𝑋𝑌 –(Σ 𝑋)(Σ 𝑌)
√{N Σ𝑋2−(Σ 𝑋)2}{NΣ 𝑌2−(Σ 𝑌)2}
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y, dua variable
yang dikorelasikan
N : Banyaknya subjek
X : Skor item
Y : Skor total
Σ 𝑋 : Jumlah skor item
Σ 𝑌 : Jumlah skor total
Σ 𝑋2 : Jumlah kuadrat skor item
Σ 𝑌2 : Jumlah skor total
Σ 𝑋𝑌 : Jumlah nilai perkalian tiap-tiap skor asli dari x dan y
Peneliti membuat 5 butir soal instrumen kemampuan komunikasi matematis
untuk dilakukan uji validitas empiris kepada siswa kelas IX SMP Parigi dengan
jumlah 30 siswa. Penghitungan dalam menentukan validitas menggunakan
Statistical Program for Society Science (SPSS) dengan cara sebagai berikut:
a) Buka file SPSS
b) Pilih menu statistic/analyze, kemudian pilih submenu corralate, lalu
bivariate
13
Suharsimi Arikunto, Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2015),
Edisi kedua, Cetakan ke 4 h.87
c) Box variable diisi skor butir pertanyaan dan skor total
d) Tekan OK lalu akan mucul output SPSS
Setelah dilakukan olah data dengan merujuk pada taraf signifikansi 5%,
dengan terlebih dahulu menetapkan degrees of freedom atau derajat kebebasan
yaitu db = n – 2. Soal dikatakan valid jika nilai rhitung ≥ rtabel. Sebaliknya soal
dikatakan tidak valid jika nilai rhitung < rtabel. Dengan mengambil sampel n = 30,
ditetapkan rtabel sebesar 0,361. Berikut ini merupakan Rekapitulasi uji validitas
instrumen kemampuan komunikasi matematis dalam penelitian ini, tersaji pada
tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5
Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Tes Kemampuan Komunikasi
Matematis
No. rhitung rtabel Kriteria Keputusan
1 0,653
0,361
Valid Digunakan,
Diperbaiki
2(A) 0,792 Valid Digunakan
2(B) 0,878 Valid Digunakan
3 0,785 Valid Digunakan
4 0,665 Valid Digunakan
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas instrumen penelitian, dari 5 butir
soal yang diuji cobakan diperoleh 5 butir soal yang valid, terdiri dari nomor 1,
2(A), 2(B), 3 dan 4 yang mewakili indikator kemampuan komunikasi
matematis untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan suatu
instrumen. Suatu instrumen dapat dikatakan memiliki tingkat kepercayaan
yang tinggi jika dapat memberikan hasil yang tetap.14
Untuk mengetahui reliabilitas tes maka digunakan rumus Alpha Cronbach
sebagai berikut:15
14
Ibid., h. 100.
r11= (n
(n−1)) (1 −
Σ σi2
σt2 )
Keterangan:
r11 : koefisien reliabilitas
n : banyak butir soal yang valid
Σ σi2 : jumlah varians skor tiap-tiap item soal
σt2 : varians total
Untuk menghitung σi2 dan σt
2 digunakan rumus varians sebagai berikut:16
σ2 =Σ𝑥2 −
(Σ𝑥)2
𝑛𝑛
Reliabilitas yang diuji pada instrumen ini menggunakan perangkat lunak
SPSS dengan cara sebagai berikut:17
a) Buka file SPSS
b) Pilih menu Statistics/analyze, kemudian pilih submenu scale, lalu pilih
reability analysis
c) Masukan skor pertanyaan
d) Kemudian pilih alpha
e) Klik statistic, muncul windows reliability analysis statistic
f) Bagian descriptive for pilih item, scale, scale if item deleted dan
correlation Kemudian klik continue
g) Klik OK
Kriteria koefisien reliabilitas disajikan dalam tabel 3.6 sebagai berikut:18
15
Ibid., h. 122. 16
Ibid., h. 123. 17
Danang Sunyoto, Uji Khi Kuadrat Regresi dan untuk Penelitian, (Yogyakarta: Graha ilmu,
2010), Cet. 1, h.90 18
Asep Jihad, Evaluasi Pebelajaran, (Multi Pressindo: Yogyakarta, 2012), h.181
Tabel 3.6
Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
𝑟11 Keterangan
0,80 < 𝑟11 ≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat
tinggi
0,60 < 𝑟11 ≤ 0,80 Derajat reliabilitas tinggi
0,40 < 𝑟11 ≤ 0,60 Derajat reliabilitas sedang
0,20 < 𝑟11 ≤ 0,40 Derajat reliabilitas rendah
0,00 < 𝑟11 ≤ 0,20 Derajat reliabilitas sangat
rendah
Berikut ini merupakan Rekapitulasi uji reliabilitas instrumen kemampuan
komunikasi matematis dalam penelitian ini, tersaji pada tabel 3.7:
Tabel 3.7
Hasil Rekapitulasi Uji Reliabilitas Tes Kemampuan Komunikasi
Matematis
Variabel Hasil Uji Interpretasi
Kemampuan
komunikasi matematis 0,812
Derajat reliabilitas
sangat tinggi
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas uji instrumen tes kemampuan
komunikasi matematis, dari 5 butir soal valid diperoleh r = 0,812 dengan tingkat
derajar reliabilitas sangat tinggi.
3. Uji Daya Pembeda
Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa yang tinggi dengan
kemampuan siswa yang rendah dilakukan perhitungan daya pembeda.
Rumus untuk mencari perhitungan daya pembeda adalah:19
D = BA
JA−
BB
JB
19
Arikunto, op. cit., h. 228.
Keterangan:
D : indeks daya beda
JA : banyaknya peserta kelompok atas
JB : banyaknya peserta kelompok bawah
BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan
benar
BB :banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar
Dengan Klasifikasi daya pembeda yang digunakan seperti yang terlihat pada
tabel dibawah ini:20
Tabel 3.8
Klasifikasi Indeks Daya Pembeda
Nilai DP Interpretasi
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik sekali
Negatif Soal dibuang
Berikut ini merupakan Rekapitulasi daya pembeda instrumen kemampuan
komunikasi matematis dalam penelitian ini, tersaji pada tabel 3.9:
Tabel 3.9
Hasil Rekapitulasi Daya Pembeda Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
No. Soal Daya Pembeda
D Kriteria
1 0,133 Jelek
2(A) 0,233 Cukup
2(B) 0,417 Baik
3 0,283 Cukup
4 0,267 Cukup
Berdasarkan tabel rekapitulasi daya pembeda tes kemampuan komunikasi
matematis, soal nomor 1 memiliki kriteria jelek sehingga soal diperbaiki
20
Ibid., h. 232
4. Uji Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran dihitung untuk mengelompokan soal sukar, sedang,
dan mudah. Untuk menghitung taraf kesukaran dengan rumus:21
P =B
JS
Keterangan:
P : indeks kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS : jumlah seluruh siswa peserta tes
Klasifikasi Indeks kesukaran dilihat seperti tabel dibawah ini: 22
Tabel 3.10
Klasifikasi Indeks Kesukaran Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
Nilai IK Interpretasi
0,00 < 𝐼𝐾 ≤ 0,30 Sukar
0,31 < 𝐼𝐾 ≤ 0,70 Sedang
0,71 < 𝐼𝐾 ≤ 1,00 Mudah
Berikut ini merupakan Rekapitulasi uji taraf kesukaran instrumen kemampuan
komunikasi matematis dalam penelitian ini, tersaji pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.11
Rekapitulasi Hasil Uji Taraf Kesukaran
No. Soal Taraf Kesukaran
P Kriteria
1 0,450 Sedang
2(A) 0,467 Sedang
2(B) 0,458 Sedang
3 0,358 Sedang
4 0,450 Sedang
21
Ibid., h. 223. 22
Ibid., h.225.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dilakukan didasarkan pada perbedaan dua rata–rata
kelompok. Pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan uji-t.
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, dilaksanakan uji prasyarat analisis
sebagai berikut:23
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sampel berasal dari populasi
yang berdistristribusi normal atau tidak. Uji normalitas data hasil penelitian
dilakukan dengan chi-square dengan langkah – langkah sebagai berikut:
a. Perumusan Hipotesis.
Ho : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
H1 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
b. Data dikelompokan ke dalam distribusi frekuensi.
c. Menentukan proporsi ke-j (Pj).
d. Menentukan 100 Pj yaitu persentase luas interval ke-j dari suatu
distribusi normal melalui tranformasi ke skor baku: zi = Xi−X̅
SD.
e. Menghitung nilai 2 hitung melalui rumus sebagai berikut.
𝒳2 = n
100Σ
(Pj − 100Pj)2
100Pj.
f. Menentukan
tabel pada derajat bebas (db) = k – 3, dimana k banyaknya
kelompok.
g. Kriteria pengujian.
Jika ≤ tabel maka Ho diterima.
Jika > tabel maka Ho ditolak.
h. Kesimpulan.
≤ tabel : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
> tabel: Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
23
Kadir, op. cit., h. 149.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui sampel berasal dari populasi
dengan varians yang homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan
Uji F.
Formula statistik uji F sebagai berikut :24
F = varians terbesar
varians terkecil=
s12
s22
Keterangan:
db1 (varians terbesar sebagai pembilang) : (n1 1)
db2 (varians terbesar sebagai penyebut) : (n2 1)
Adapun hipotesis statistiknya:
Ho: σ12 = σ2
2
H1: σ12 σ2
2
3. Uji Hipotesis
Setelah uji persyaratan analisis dilakukan dan telah diketahui bahwa
sampel dua kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan
memiliki varians yang homogen. Maka dilakukan uji hipotesis dengan uji-t.
Langkah – langkah pengujian hipotesis sebagai berikut:25
a. Merumuskan hipotesis
b. Menghitung harga “t” observasi ditulis “to atau thitung” dengan rumus
to = Y̅1−Y̅2
Se,
dimana
Se = √(db+2)(Σy1
2+Σy22)
(n1)(n2)(db)
y12 = ∑ y1
2 (∑ y1)2
n1 dan y2
2 = ∑ y22
(∑ y2)2
n2
24
Ibid., h. 162. 25
Ibid., h. 300
c. Menentukan harga “ttabel” berdasarkan derajat bebas (db), yaitu db = n1 +
n2 – 2 (n1 dan n2 jumlah data kelompok 1 dan 2).
d. Membandingkan harga to dan ttabel dengan 2 kriteria :
Jika to ≤ ttabel maka hipotesis nihil (Ho) diterima.
Jika to > ttabel maka hipotesis nihil (Ho) ditolak.
e. Kesimpulan Pengujian
Jika Ho diterima, berarti tidak ada perbedaan parameter rata – rata
populasi.
Jika Ho ditolak, berarti ada perbedaan parameter rata – rata populasi.
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik dengan uji satu pihak kanan untuk kesamaan dua rata – rata
sebagai berikut: 26
Ho: 𝜇1 𝜇2
H1: 𝜇1 > 𝜇2
Keterangan:
𝜇1 : rata rata kemampuan berpikir komunikasi matematis siswa kelas
eksperimen.
𝜇2 : rata rata kemampuan berpikir komunikasi matematis siswa kelas
kontrol.
Ho : rata rata kemampuan berpikir komunikasi matematis siswa pada kelas
eksperimen lebih kecil sama dengan rata-rata kemampuan berpikir
komunikasi matematis siswa kelas kontrol.
H1 : rata rata kemampuan berpikir komunikasi matematis siswa pada kelas
eksperimen lebih tinggi dari rata rata kemampuan berpikir komunikasi
matematis siswa kelas kontrol.
26
Sugiyono, loc.cit., h.102
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan terkait pembelajaran
matematika dengan Team Based Learning terhadap kemampuan komunikasi
matematis siswa di SMP Parigi dengan indikator mengungkapkan kembali suatu
uraian atau paragraf matematika dalam bahasa sendiri, mengekspresikan ide-ide
matematis melalui tulisan, dan menggambarkan nya secara visual serta
menyatakan situasi atau diagram ke dalam bahasa, ide atau model matematika,
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Rata – rata kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen yang
diajarkan dengan Team Based Learning sebesar 72,17 dengan pencapaian
tertinggi pada indikator menyatakan situasi atau diagram ke dalam bahasa, ide
atau model matematika sebesar 74,58
2. Rata – rata kemampuan komunikasi matematis siswa kelas kontrol yang
diajarkan dengan pembelajaran konvensional sebesar 62,5 dengan pencapaian
tertinggi pada indikator menyatakan situasi atau diagram ke dalam bahasa, ide
atau model matematika sebesar 65,63
3. Berdasarkan hasil uji hipotesis (uji t) menunjukkan bahwa kemampuan
komunikasi matematis siswa yang diajarkan dengan Team Based Learning
lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan pembelajaran
konvensional.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti memberikan
beberapa saran terkait penelitian ini, diataranya:
1. Peneliti berharap adanya penelitian lanjutan tentang pengaruh pembelajaran
Team Based Learning terhadap kemampuan lainnya
2. Guru yang berminat untuk menggunakan Team Based Learning dalam
pembelajaran matematika di kelas diharapkan melakukan persiapan dan
pengaturan yang baik karena Team Based Learning membutuhkan soal tes
yang bervariasi dan waktu yang cukup banyak
3. Pembelajaran Team Based Learning bisa menjadi alternatif dalam
pembelajaran matematika agar siswa dapat mengembangkan kemampuan
matematis siswa lainnya
4. Peneliti lain yang berminat untuk meneliti tentang kemampuan komunikasi
matematis siswa diharapkan dapat mengembangkan instrumen tes sehingga
memenuhi indikator mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragraf
matematika dalam bahasa sendiri
68
DAFTAR PUSTAKA
NCTM. Executive Summary : Principles and Standards for School Mathematics.
US, Canada: NCTM, 2016
Lestari, Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan. Penelitian Pendidikan
Matematika. Bandung : PT Refika Aditama, 2015
Hasratuddin. Membangun Karakter Melalui Pembelajaran Matematika. Jurnal
Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 6 Nomor 2, 2013
BSNP, Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.21
Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta :
BSNP, 2016
TIMSS, Kemampuan Matematika Siswa SMP Indonesia Menurut Benchmark
Internasional TIMSS 2011. Jakarta : TIMSS, 2012
Cita Dwi Rosita, Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis : Apa,
Mengapa dan Bagaimana Ditingkatkan Pada Mahasiswa, Jurnal Euclid,
ISSN 2355-17101, vol.1, No.1
Bansu Irianto, Ansari. Komunikasi Matematik, Strategi Berfikir dan Manajemen
Belajar. Aceh : PeNA, 2016
As’ari, Abdur Rahman dkk. Matematika Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia cetakan ke-2 edisi revisi, 2017
Syaban, Mumun. Menumbuhkembangkan Daya Matematis Siswa. Educare Jurnal
Pendidikan dan Budaya ISSN 1412-579X Vol. 5, No. 2, 2008
Clair, Katherine St. and Laura Chihara. Team based learning in a statical literacy
class. Journal of Statistics Education volume 20 number 1, 2012
Michaelsen, Larry K. and Michael Sweet. The Essential Elements of Team Based
Learning, Special Issue : Team Based – Learning : Small Group Learning’s
Next Big Step Winter 2008 Volume, 2008
Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran : Teori dan Praktik Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Edisi I cetakan ke-6, 2015
Barbara E.C. Knollmann-Ritschel dan Steven, Using Concept Maps in a Modified
Team-Based Learning Exercise, article military medicine Vol.180,2015 h.64
69
Krisyanti Amalia,dkk. Peningkatan Kompetensi Strategis dan Self-Concept
Matematis Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Melalui Strategi
Team Based Learning. Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP
Siliwangi Bandung, 2016
Sormin, Masdelima Azizah dkk. Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan
disposisi Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Koperatif Tipe Jigsaw di
SMP Muhammadiyah Kota Padangsidimpuan. Jurnal PARADIKMA, 2017
Syaodih, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2006
Kadir. Statistika Terapan Edisi ketiga. Depok : PT. Rajagrafindo Persada, 2015
Sugiyono. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2012
Arikunto, Suharsimi. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi
Aksara, 2015
Sunyoto, Danang. Uji Khi Kuadrat Regresi dan untuk Penelitian. Yogyakarta:
Graha ilmu, 2010
Jihad, Asep. Evaluasi Pebelajaran. Multi Pressindo: Yogyakarta, 2012
Recommended