View
11
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN HOTS (Higher Order Thinking Skills)
Pada Mata Pelajaran PPKnWijianto
E BOOK
E BOOK
journal
journal
Mentransfer, menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimilikinya kekonteks yang baru atau
cara yang lebihkompleks
Apa itu pembelajarandan penilaian HOTS?
“Pembelajaran dan penilaian keterampilan berpikir tingkat tinggi pada hakikatnya merupakan pembelajaran dan penilaia
n bermakna bukan sekadar menghapal.
Pembelajaran dan penilaian ini memungkinkan peserta didik untukdapat
berpikir kritis,menerapkan pertimban
gan yang bijaksana(wise judgement) atau
menghasilkan kritikyang berdasar
(reasoned critique)
menyelesaikan masalah,mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalahdalam kehidupannya.
MENGAPA HOTS?1. Hasil Tes PISA2. Hasil Implementasi Kurikulum 20133. Tantangan Abad ke-214. Keselarasan Kurikulum
What is PISA?PISA is the OECD's Programme for International Student Assessment. PISA measures 15-year-olds’ ability to use their reading, mathematics and science knowledge and skills to meet real-life challenges
PISA sendiri merupakan metode penilaian internasional yang menjadi indikator untuk mengukur kompetensi siswa Indonesia di tingkat global. Untuk nilai kompetensi Membaca, Indonesia berada dalam peringkat 72 dari 77 negara. Untuk nilai Matematika, berada di peringkat 72 dari 78 negara. Sedangkan nilai Sains berada di peringkat 70 dari 78 negara. Nilai tersebut cenderung stagnan dalam 10 - 15 tahunterakhir.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nilai PISA Siswa Indonesia Rendah, Nadiem Siapkan 5 Strategi Ini", Klik untuk baca: https://edukasi.kompas.com/read/2020/04/05/154418571/nilai-pisa-siswa-indonesia-rendah-nadiem-siapkan-5-strategi-ini?page=all.Penulis : Ayunda Pininta KasihEditor : Ayunda Pininta Kasih
Berikut 5 (lima) strategi yang dilakukan Nadiem, merangkum laman resmi Kemendikbud.
1. Kepala sekolah dipilih dari guru-guru terbaik
2. Mencetak generasi guru "baru“= PPG3. Menyederhanakan kurikulum
4. AKM sebagai pengganti Ujian Nasional, + survey karakter5. Platform teknologi pendidikan berbasis mobile
Kecakapan yang diperlukan untuk menghadapi fenomena pergeseran pada abad-21
Kecakapan yang diperlukan untuk menghadapi fenomena pergeseran pada abad ke-21
Literasi DasarKemampuan menggunakan core skills untuk kehidupan sehari-har
i
KompetensiKemampuan siswa menyelesaika
n permasalahan kompleks
KarakterKemampuan siswa menghadapiperubahan pesat pada lingkung
an
Ingin tahu
Kepekaan sosialdan budaya
KepemimpinanAdaptif
Gigih
Inisiatif
Berpikir kritis
Kreatif
Kolaborasi
Komunikasi
Literasi membaca
Literasi budaya &bermasyarakat
Literasi finansial
Literasi TIK
Literasi IPA
Numerasi
PENYELARASAN (alignment)TUJUAN
(deskripsi tentang apa yang seharusnya dikuasasi siswa
setelah pembelajaran)
PENILAIAN(tugas yang mencakup
umpan balik tentang sikap, pengetahuan &keterampilan siswa)
PEMBELAJARAN(konteks dan kegiatan siswa yang
mampu membuat siswa terlibatsecara aktif)
Aspek-Aspek HOTS
HOTS sebagai Transfer of Knowledge
HOTS sebagai Critical-Creative Thinking
HOTS sebagai Problem Solving
Taksonomi BloomProses berpikir dan klasifikasinya telah banyak dibahas para ahli. Klasifikasi atau taksonomi yang paling dikenal dalam dunia pendidikan ialah Taksonomi Bloom. Taksonomi tersebut digagas oleh Benyamin Bloom dan dipublikasikan bersama koleganya pada tahun 1956. Setelah 40 tahun, Taksonomi tersebut direvisi, terutama oleh Lorin Anderson dan David Krathwol dan dipublikasi tahun 2001. Dalam Taksonomi Bloom yang direvisi tersebut, dirumuskan6 level proses berpikir, yaitua. mengingat (remembering), b. memahami (understanding), c. menerapkan (applying), d. menganalisis (analyzing), e. mengevaluasi (evaluating), dan f. mengkreasi (creating)
Berpikir Tingkat TinggiTaksonomi Bloom (Revisi Anderson dan Krathwol)
PROSES BERPIKIR (Bloom)Proses Berfikir Makna
C1 Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan
C2 Memahami Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk komunikasi lisan, tertulis, dan gambar
C3 Menerapkan/Mengaplikasikan
Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang tidak biasa
C4 Menganalisis Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke struktur atau tujuan keseluruhan
C5 Menilai/Mengavaluasi Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar
C6 Mengkrasi/Mencipta
Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional; menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur baru
Bloom taxonomy dipandang sebagai sebuah hierarki kegiatan-kegiatan yang bersifat lower order dan higher order.
(berdasarkan McCurry)EVALUATION
SYNTHESIS
ANALYSIS
APPLICATION
COMPREHENSION'higher order'
KNOWLEDGE
'lower order'
Kategori Kognitif Berpikir Tingkat Tinggi
Kategori Proses Berpikir(Berdasar Pusat PenilaianPendidikan)
Mengukurkemampuanuntukmengingat dan memahamipengetahuanyang telahdipelajari
Pengetahuandan
Pemahaman
Level 1
Mengukurkemampuanmenerapkanpengetahuan
dalam konteksatau situasi
yang familieratau rutin
Aplikasi
Level 2
Proses berpikir yang termasuk dalam level ini yaitu menganalisis,
mengevaluasi, mengkreasi, berpikirlogis, berpikir kritis,
berpikir kreatif, menyelesaikanmasalah dalam
konteks baru ataunonrutin
Penalaran
Level 3
Penyusunan InstrumenPenilaian
Penilaian SecaraUmum
Menentukansecara jelas apayang akan dinilai
Penilaian KeterampilanBerpikir Tingkat Tinggi
Menentukan kriteriapenugasan hal yang
dinilai dari hasilpelaksanaan tes
MenggunakanStimulus
Membedakantingkat kesulitandan kompleksitas
proses berpikir
Cara Menilai Berpikir Tingkat Tinggi
Menyusun soaltes yang harus
dikerjakan
Menggunakankonteks yang baru
Prinsip Penyusunan InstrumenPenilaian Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi
Stimulus dapat berupa teks, gambar, skenario, tabel, grafik, wacana,dialog, video, atau masalah. Stimulus berfungsi sebagai media bagi peserta didik untuk berpikir. Tanpa adanya stimulus, soal cenderung menanyakan atau menilai ingatan, stimulus hendaknya bersifat positif
Menggunakan Stimulus
Konteks yang baru yang dimaksud adalah konteks soal secara keseluruhan, dapat berupa materi atau rumusan soal. Agar dapat berfungsisebagai alat yang mengukur berpikir tingkattinggi, soal hendaknya tidak dapat dijawabhanya dengan mengandalkan ingatan.
Menggunakan konteks yang baru
Soal yang mengukur ingatan dapat mudahdan dapat juga sulit, demikian pula soal
yang mengukur berpikir tingkat tinggi juga dapat mudah dan dapat sulit, tergantung
pada kompleksitas pertanyaan atau tugas.
Membedakan tingkat kesulitan dan kompleksitas proses berpikir
Perbedaan Tingkat Kesulitan Dan Kompleksitas
Proses Berpikir
Merumuskan indikator soal
Untuk menghasilkan soal yang mengukurketerampilan berpikir tingkat tinggi, rumusan indikator perlu memenuhi prinsip penilaian pada keterampilan ini yaitu perlunya stimulus, konteks baru, dan proses be
rpikir tingkat tinggi
Menulis soal sesuai dengankaidah penulisan soal
Untuk memastikan kualitas soal sehinggamemberi informasi yang valid, soal perlu
memenuhi kaidah penulisan soal dariaspek konstruksi, substansi, dan bahasa
Menentukan kompetensi dasardan materi yang akan dinilai
Pendidik harus menganalisis proses kognitif, dimensi pengetahuan, dan materi pada kompetensi
dasar dalam kurikulum yang memungkinkan dapat dibuatkan soalketerampilan berpikir tingkat
tinggi
Menyusun kisi-kisi
Pendidik harus memastikan seluruh komponen yang terdapat dalam kisi-kisi konsisten, selaras, dan dapat dibuatkan soal
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
2 4
1 3
Langkah Penulisan Soal HOTS
1. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS
Terlebih dahulu memilih KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS. Tidak semua KD dapat dibuatkan model-model soal HOTS.
2. Menyusun kisi-kisi soal
Kisi-kisi penulisan soal-soal HOTS bertujuan untuk membantu ru dalam menulis butir soal HOTS. Secara umum, kisi-kisi tersebut diperlukan untuk memandu dalam: (a) memilih KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS, (b) memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang akan diuji, (c) merumuskan indikator soal, dan (d) menentukan level kognitif.
3. Memilih stimulus yang menarik dankontekstual
Stimulus yang digunakan hendaknya menarik, artinya mendorong peserta didik untuk membaca stimulus. Stimulus yang menarik umumnya baru, belum pernah dibaca oleh peserta didik. Sedangkan stimulus kontekstual berarti stimulus yang sesuaidengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, menarik, mendorong peserta didik untuk membaca.Dalam konteks Ujian Sekolah, guru dapat memilih stimulus dari lingkungan sekolah atau daerah setempat.
4. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal
Butir-butir pertanyaan ditulis sesuai dengan kaidah penulisan butir soal HOTS.Kaidah penulisan butir soal HOTS, agak berbeda dengan kaidah penulisan butir soal pada umumnya.Perbedaannya terletak pada aspek materi, sedangkanpada aspek konstruksi dan bahasa relative sama. Setiap butir soal ditulis pada kartu soal, sesuai format terlampir.
5. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban
Setiap butir soal HOTS yang ditulis hendaknya dilengkapi dengan pedoman penskoran atau kunci jawaban.Pedoman penskoran dibuat untuk bentuk soal uraian.Sedangkan kunci jawaban dibuat untuk bentuk soal pilihan ganda, pilihan ganda kompleks (benar/salah, ya/tidak), dan isian singkat.
Contoh Soal HOTSPada Mata Pelajaran PPKn
Rumusan Butir SoalSeorang wanita WNI menikah dengan pria warga negara Australia,dari pernikahan tersebut lahirlah seorang anak di Australia yang tercatat memiliki kewarganegaraan yang sama dengan ayahnya. Kemudian anak tersebut bermukim dan menetap di Indonesia.Dalam hal ini timbul permasalahan tentang status kewarganegaraannya karena anaktersebut ingin tetap memiliki kewarganegaraan ayahnya
Berdasarkan ilustrasi tersebut:
a. Jelaskan status kewarganegaraan anak tersebut dan apa yan
g harus dilakukan untuk memenuhi keinginan anak
b. Tentukan dasar hukumnya!
a. Pada saat si anak belum berumur 18 tahun, anak tersebut memiliki dua kewarganegaraanyaitu WNI mengikuti ibunya, WNA mengikuti ayahnya. Sedangkan pada saat anak berusia 18 tahun ia dapat memilih kewarganegaraan (Australia atau Indonesia). Jika Anak memilih menjadi warga negara Australia maka ia harus mengajukan izin tinggal untuk bisamenetap di Indonesia.
b. Dasar hukumnya Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan.
Penjelasan
Soal tersebut termasuk HOTS karena peserta didik harus menganalisis kasus yang diuraikan dalam ilustrasi, untuk menentukan aturan perundangan mana yang berlaku ketika anak belum 18 tahun dan saat telah 18 tahun.
Jawaban
Ciri penilaian HOTS
Penilaian dikatakan HOTS bila penyelesaian tugas
atau soal yang diberikan kepada peserta didik
menuntut mereka untuk berpikir: mengolah inf
ormasi/berpikir logis/berpikir kritis/menganalisis/
berpikir kreatif, tidak hanya sekedar mengandalka
n ingatan
Ciri soal HOTS yang baik
1. terdapat pengantar soal/stimulus, seperti teks, grafik,
tabel,sebagai bahan peserta untuk berpikir
2. konteks atau masalah baru sehingga peserta harus me
ngolah/ berpikir, tidak dapat menjawab hanya berdasa
r ingatan
Tugas IndividuSusunlah perangkat soal HOTS sesuai KD pada KI 3 anda, jika KD anda tidak bisa dibuat HOTS, silahkan menggunakan KD lainnya. Ketentuan sebagai berikut:1. Soal terdiri atas empat soal pilihan ganda dan satu soal uraian.2. Soal dilengkapi dengan kisi-kisi, kartu soal, kunci jawaban dan p
edoman penilaian, serta telaah soal.LK 5. 1 kisi-kisi, LK 5. 2 Kartu soal,kunci, dan penilaian, LK 5.3 telaah soal. NIM ganjil menelaah NIM genap.
Recommended