View
75
Download
1
Category
Preview:
DESCRIPTION
Pengembangan Pembelajaran Penjasorkes Berbasis Kur 2013. Prof. Dr. Adang Suherman, M.A., Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung, 25 Oktober 2013 Prodi POR, SPs, UPI. Tujuan Kegiatan. Mengenal Esensi Perubahan Kur 2013 - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Pengembangan Pembelajaran Penjasorkes Berbasis Kur 2013
Prof. Dr. Adang Suherman, M.A.,Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung, 25 Oktober 2013Prodi POR, SPs, UPI
Tujuan Kegiatan
A. Mengenal Esensi Perubahan Kur 2013B. Perbedaan Kur 2013 dan sebelumnyaC. Mengetahui konsekuensi perubahanD. Perubahan pembelajaran kur 2013E. Pembelajaran saintifik dan tematikF. Pengertian tematikG. Karakteristik pemebalajaran (ciri)H. Rambu-rambu mnggunakan pembelajaran tmtikI. Pemilihan temaJ. langkah pembelajaran tematik
1. Pemetaan KD: (Cara KD_tema dan Tema_KD)2. Menetapkan jarinag tema3. Penyusunan silabus pembelajaran tema4. Penyusunan RPP
K. Pengelolaan kelas: alat, ruang, siswa,L. penutup
ANAK BELAJAR DARI LINGKUNGANNYA
• Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki.• Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi.• Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri.• Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri.• Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.• Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri.• Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.• Jika anak dibesarkan dengan perlakuan baik, ia belajar keadilan.• Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan.• Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya.• Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang, ia belajar menemukan cinta dalam
kehidupannya. (Hukum Dorothy dalam Yudianto, 2011)
PEMBUAT PERUBAHAN
6
Perkembangan Kurikulum di Indonesia1947Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai
1964Rencana Pendidikan Sekolah Dasar
1968Kurikulum Sekolah Dasar
1973Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
1975Kurikulum Sekolah Dasar
1984Kurikulum 1984
1994Kurikulum 1994
1997Revisi Kurikulum 1994
2004Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
2006Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
1945 1965 20151955 1975 20051985 1995
2013 Kurikulum 2013
7
Elemen Perubahan
Standar Kompetensi Lulusan Standar Proses
Standar Isi Standar Penilaian
Elemen Perubahan
8
Elemen Perubahan
ElemenDeskripsi
SD SMP SMA SMK
Kompetensi Lulusan
Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
Kedudukan mata
pelajaran (ISI)
Kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari
kompetensi.
Pendekatan (ISI)
Kompetensi dikembangkan melalui:
Tematik terpadu dalam semua
mata pelajaranMata
pelajaran Mata pelajaran Vokasinal
Perubahan untuk Semua Mata Pelajaran
No Implementasi Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1Materi disusun untuk memberikan pengetahuan kepada siswa
Materi disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
2Pendekatan pembelajaran adalah siswa diberitahu tentang materi yang harus dihafal [siswa diberi tahu].
Pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan, pertanyaan, pengumpulan data, penalaran, dan penyajian hasilnya melalui pemanfaatan berbagai sumber-sumber belajar [siswa mencari tahu]
3 Penilaian pada pengetahuan melalui ulangan dan ujian
Penilaian otentik pada aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan portofolio.
9
Keseimbangan antara sikap, keterampilan dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills
AttitudeSkillKnowledge
SD
SMP
SMA/K
PT
Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).
PROSES PEMBELAJARAN
PROSES PENILAIAN
Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: Observing [mengamati] Questioning [menanya] Associating [menalar] Experimenting [mencoba] Networking [Membentuk jejaring]
Proses yang Mendukung Kreativitas
Pendekatan integratif (SD), Saintifik, dan Kontekstual
Penilaian berbasis portofolio Pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal Memberi nilai bagi jawaban nyeleneh Menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya Penilaian spontanitas/ekspresif dll
Penilaian Otentik
11
PENYEMPURNAAN POLA PIKIR
Teacher Centered
Pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama.
Student Centered Satu Arah Interaktif
Penyempurnaan Pola Pikir (1)
Pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya)
Terisolasi
Pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains (saintifik)
Jejaring PasifAktif- Mencari & Kritis
Penyempurnaan Pola Pikir (2)
Peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet
Belajar Sendiri
Produktivitas kerja akan semakin meningkat jika dilakukan secara kelompok (½n (n-1))
Belajar Kelompok
MediaTunggal
Multi Media
Penyempurnaan Pola Pikir (3)
Pengalaman yang diperoleh akan lebih beragam dengan multi media (AVA).
Berbasis Massal
KebutuhanPelanggan
Mono-dicipline
Multi-dicipline
Penyempurnaan Pola Pikir (4)
Dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik.
17
Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
:• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 berasal dari genetik.
• 2/3 kemampuan kecerdasan dari genetik dan 1/3 dari pendidikan.
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:- Observing [mengamat]- Questioning [menanya]- Experimenting [mencoba] - Associating [menalar]- Networking [Membentuk jejaring]
(Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review)
CREATIVITY?
• Creativity may be defined in many ways. • In term of process, Creativity is the process of
– sensing problems or gaps in information, – forming ideas or hypotheses, – testing and modifying these hypotheses, and – communicating the results.
Konsep-Hukum Universal
Hukum Pengetahuan:• Tidak berlaku hukum
kekekalan massa• Tidak berlaku hukum
konservasi energi• Tidak berlaku hukum beda
potensial
Hukum Kreativitas:• Kreativitas adalah
menular• Kreativitas adalah benda
gas• Kreativitas tidak dibatasi
oleh sumber daya tetapi oleh imaginasi
• Berlaku hukum universal pengetahuan
• Kapasitas belajar efektif dan efisien
Konsep Pembelajaran bersifat konstekstual• Contextual Teaching and Learning (CTL) approach merupakan
konsep belajar yang mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Shulman)
Levels Description Examples
1 Declarative knowledge
Knowing conceptually Knowing the concept of developmentally appropriate curriculum and instruction
2 Procedural knowledge
Applying the concept in the actual teaching (before, during, and after instruction)
Knowing how to write lesson plans that use developmentally appropriate teaching strategies
3 Conditional knowledge
Modifying the concept to fit the contexts
Knowing how to modify activities in class when they are not developmentally appropriate for students
MODEL PEMBELAJARAN BERSIFAT SAINTIFFIK
1. Inquiry learning (convergen, divergent, guided discovery, problem solving)
2. Problem-based learning. 3. Cooperative learning..
4. Project-based learning. 5. Authentic assessment.
Kerangka Pikir Strategi Pembelajaran Penelitian (Inquiry learning)
• Mengajar sesungguhnya adalah mengajarkan siswa bagaimana belajar efektif dan efisien: capacity of learning efectivelly and efficiency
• Kegiatan meneliti merupakan bagian integral dalam kehidupan nyata di lingkungan profesional maupun akademia
• Siswa mempelajari pengatahuan dengan cara yang sama seperti bagaimana pengatahuan itu sendiri diperoleh/berkembang.
• strategi Inquiry meujuk pada proses dan keterampilan yang digunakan oleh para scientis dalam melakukan penelitian .
• Startegi inquiry melibatkan pemahaman mengenai “bagaimana dan mengapa pengetahun berubah dalam merespon bukti2, analisis logis, dan berbagai penjelasan yang diperdebatkan dalam komunitasnya (NRC 2000, p. 21).
Kerangka Pikir Strategi Problem-based learning
• Masalah merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkand ari kehidupan dan setiap orang harus mampu mengatasinya
• Siswa diberi masalah baik yang bersifat nyata maupun buatan guru sendiri
• Malasah tersebut harsu dipecahkan dengan melibatkan berpikir kritis
• Pemikiran kritis, idealnya diambil dari berbagai disiplin ilmu• Masalah yang diberikan pada siswa hendaknya sesusi
dengan karakteristik siswanya untuk menignkatkan minat dan partisipasi belajarnya
Kerangka Pikir Strategi Pembelajaran Kerjasama (Cooperative learning)
• Manusia adalah mahluk sosial, keterampilan sosial merupakan penentu keberhasilan hidup individual maupun komunal
• Siswa belajar bekerja bersama dalam sebuah kelompok yang terfokus pada tujuan bersama melalui kolaborasi dan saling menghargai
• Setiap siswa dalam kelompok harus membuat kontribusi yang sma pentingnya terhadap pencapaian tujuan bersama
• The group has not achieved untill all of its members have achieved
Kerangka Pikir Strategi pembelajaran Program dan produk (Project-based learning)
• Produk yang berguna dan realistik dari suatu program atau pekerjaan merupakan tuntutan setiap profesi
• Siswa bekerja secara baik secara individu (independen) atau kolaborasi untuk mengerjakan program yang sesuai dengan minat atau keahliannya
• program atau produk yang dikerjakan seringkali menguntungkan bagi orang lain, berguna dalam penanaman keterampilan sosial, dan seringkali terkait dengan kemampuan pemberian layanan kepada orang lain (service learning)
• Penekanan diberikan pada pembiasaan menghasilkan produk kerja yang realistis dan berguna
Kerangka Pikir Strategi Penilaian Sebenarnya (Authentic assessment)
• Nilai hasil ujian yang tertera dalam rapot bersifat intrumental/sementara, nilai yang sedungguhnya adalah kulaitas dan kuantitas proses dan hasil yang dilakukan seseorang dalam menjalani kehidupannya baik sebagai guru maupun profesi lainnya
• Siswa dinilai berdasarkan pekerjaan yang betul-betul refresentatif, relevan, pada lingkungan nyata, dan sesuai dengan karir yang digelutinya
• Salah satu contoh penilaian otentik adalah portefolio, yaitu kumpulan bukti produk pekerjaan siswa yang representatif dan bermakna/sesuaif tujuan dan menggambarkan perkembangan kemajuan usaha/proses maupun hasil belajarnya.
Scientific Method(Sund & Leslie, 1973)
Project Based Learning(The George Lucas Educational
Foundation, 2005)
Stating the problem Starts With the Essential Question
Formulating hypotheses Design a Plan for the Project
Designing an experiment Creates a Schedule
Making observation Monitor the Students and the Progress of the Project
Collecting data from the experiment Assess the Outcome
Drawing conclutions. Evaluate the Experiences
Pendekatan Saintifik
Esensi Pendekatan Saintifik
Merujuk pada teknik investigasi atas suatu fenomena/gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan
memadukan pengetahuan sebelumnya.
Lebih mengedepankan penalaran induktif, yaitu memandang fenomena atau situasi secara spesifik untuk kemudian menarik
simpulan secara keseluruhan.
Berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang
spesifik.
Memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau eksperimen, mengolah informasi/data,
menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.
1
2
3
4
DISAIN UMUM saintifik approach
Model pembelajaran ini menekankan pada hasrat belajar tentang segala sesuatu secara lebih bermakna dengan cara mendapatkan dan mengorganisir data, memahami masalah dan solusinya, mengembangkan konsep yang bermakna untuk melakukannya. Setiap rancangan model memiliki penekanan yang berbeda-beda, (perolehan informasi dan konsep, pembuatan konsep dan uji hipotesis, kreativitas berpikir), garis besar rancangannya sbb.
Tujuan Kurikulum dan tantangan Kurikulum pendidikan jasmani 2013
TUJUAN KURIKULUM
MEMPERSIAPKAN INSAN INDONESIA UNTUK MEMILIKI KEMAMPUAN HIDUP SEBAGAI PRIBADI DAN WARGANEGARA YANG PRODUKTIF, KREATIF, INOVATIF, DAN AFEKTIF SERTA MAMPU BERKONTRIBUSI PADA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, BERNEGARA DAN PERADABAN DUNIA.
Masalah Pembelajaran Saintifik
• Terbatasnya jumlah guru yang berkeyakinan bahwa siswa dapat berpikir produktif (medapatkan sesuatu yang tidak diketahui dan diingat sebelumnya), akibatnya para guru: – berlebihan dalam mengandalkan daya ingat siswa,
– melupakan penciptaan lingkungan yg dapat membuat anak mencari tau,
– lebih menekankan pada recall and reproduction,
– mengabaikan problem solving, creative thinking, and decision making.
• Wacana integratif non latar belakang penjas bahkan penjas dihilangkan (kompas.com, rabu 11 des 2013)
• Pengenalan saintifik dalam kurikulum baru muncul dalam kurikulum 2013 sekarang, itupun baru sebatas dokumen belum pada kenyataan
• Kecenderungan saintifik diajarkan baru sebatas konseptual dan diajarkan secara direktif bukan sebagai sebuah cara berpikir “a way of thinking or discovery and inquiry”
Peluang dan Tantangan Penjas pada Kur 2013
• Penjas dapat menjangkau semua ranah perilaku seperti domain fisik, sosial, afektif, dan kognitif
• Penjas memiliki kontribusi unik: spt kebugaran jasmani, keterampilan gerak, . . . .
• kurikulum 2013 berbasis sain dan tidak lagi banyak didikte atau menghafal
• kurikulum 2013 SD selain saintifik juga integratif
• kurikulum 2013 peluang sekaligus juga tantangan bagi duniapendidikan jasmani
Konsep Pembelajaran Tematik • menggunakan tema sebagai pemersatu beberapa mata
pelajaran sekaligus dalam satu kali pertemuan
• menggunakan tema untuk memahami gejala-gejala, konsep, baik yang berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi lainnya.
• Pendekatan yang mencerminkan dunia riil di dalam rentang kemampuan dan perkembangan anak.
• Suatu cara integrasi sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara simultan dalam proses pembelajaran dan atau integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan.
Ciri pembelajaran tematik
• Berpusat pada anak didik; • Memberikan pengalaman langsung kepada anak didik; • Pemisahan antara mata pelajaran tidak begitu nyata
dan jelas; • Menyajikan suatu konsep dari berbagai mata pelajaran
dalam suatu proses pembelajaran • Bersifat fleksibel; • Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan
minat dan kebutuhan anak didik.
Rambu-Rambu Penggunaan Tematik• Tidak semua mata pelajaran harus disatukan. • Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas
semester • Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, tidak harus
dipadukan, namun diberikan secara tersendiri. • Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus
tetap diajarkan baik melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri.
• Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta pananaman nilai-nilai moral.
• Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, lingkungan dan daerah setempat.
Pertimbangan Pemilihan Tema
• Rentang kedekatan tema dengan kehidupan anak
• Rentang tingkat kesulitan tema bagi anak• Rentang kemenarikan tema bagi anak,
termasuk persitiwa-peristiwa yang menarik minat anak
Tahapan pemilihan tema
• Memilih KD dalam kurikulum;• Mengidentifikasi tema yang sesuai dengan KD; • Menata dan mengurutkan tema berdasarkan
prinsip-prinsip pemilihan tema; • Menjabarkan tema ke dalam sub-sub tema
agar cakupan tema tidak terlalu luas; • Memilih subtema yang sesuai.
Langkah Pembelajaran Tematik
1. Daftar Tema2. Pemetaan Kompetensi Dasar/jaringan tema3. Penyusunan silabus pembelajaran tema4. Penyusunan RPP
Pemetaan Kompetensi DasarCara 1: Inventarisir KD dari setiap mapel lalu menetapkan tema pemersatu KELAS: ........................................
MAPEL KOMPETENSI DASAR TEMA Penjasorkes PPKN IPA IPAS Matematik Bhs indonesia Dsb
Cara 2: Menetapkan tema, lalu identifikasi KD yg cocok dari mapel lain dengan tema itu KELAS: .........................................
TEMA KOMPETENSI DASAR INDIKATOR 1. Diriku 2. Kegemaranku 3. Kegiatanku 4. Keluargaku 5. Pengalamanku 6. Lingkungan 7. Benda, binatang,
tanaman sekitarku 8. Peristiwa alam
Penjasorkes PPKN IPA IPAS Matematik Bhs indonesia Dsb
Pemetaan Kompetensi Dasar
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA
Penjasorkes
KD1: Sikap Keagamaan
KD2: sikap Sosial KD3: Pengetahuan KD4: Penerapan
PPKN IPS Matematik Bhs indonesia Dsb.
Menetapkan jaringan tema
PPKn
Penjasorkes
Memetakan jaringan tema dengan KD dalam Mapel Sendiri (Penjasorkes)
PPKn
PenjasorkesKD1: Sikap Keagamaan KD2: Sikap Sosial
KD3: Pengetahuan KD4: Penerapan
Penyusunan silabus pembelajaran tematik (cara 1)
Nama Sekolah : SD……………………………………………………………………. Kelas/Semester : I / 1 Kompetensi Inti : 1. Menghargai dan menghayatiajaran agama yang dianutnya. 2. 3.
4.
Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Tema
Pembelajaran (pendekatan
saintifik) Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
Bentuk dan tujuan norma dalam masyara-kat
Semangat kebersamaan dalam kebera-gaman
Diri Sendiri
1. Mengamati 2. Bertanya 3. Mencoba 4. Asosiasi 5. menyajikan
Observasi Kemampuan Membaca Kemampuan
mempraktekkan gerak dasar
Kemampuan mengungkapkan hasil kegiatan
4 minggu (M) x 26 jam pelajaran (J P)
Buku Teks pelajaran Tematik Kelas I
Media gambar
Bahan sisa (kain, kancing baju dll )
Penyusunan silabus pembelajaran tematik (cara 2)Kelas/Semester : I / Kompetensi Inti : 1. Menghargai dan menghayatiajaran agama yang dianutnya. 2. 3.
4. Kompetensi Dasar
kls 2 SD Materi Pokok Tema Mapel
Lain Pembelajaran
(pendekatan saintifik) Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
1.1 2.1 menunjukkan kerjasama, percayadiri, berani 2.2 menunjukkan repsek 3.3 Memahami pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, manipulatif 4.1 Mempraktikkan variasi pola gerak dasar lokomotor 4.2 Mempraktikkan variasi pola gerak dasar non-lokomotor 4.3 Mempraktikkan variasi pola gerak dasar manipulatif
variasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, manipulatif
permainan lempar tangkap: petak, kain, lempar target, tennis kelompok
1dhiko
IPA IPS Matem
atik Bhs
indonesai
PPKn
1. mengamati permainan dalam video
2. membagi kelompok, melakukan permainan
3. identifikasi n perumusan masalah
4. diskusi membuat jawaban teoretis logis
5. Mencobakan dan melatihkan jawaban teoretis ke dalam gerakan
6. Mempraktekkan dalam permainan
7. menyajikan
Observasi kerjasama,
percaya diri, keberanian respek
pemahaman gerak dasar
praktek gerak dasar
4 minggu (M) x 26 jam pelajaran (J P)
Buku Teks pelajaran Tematik Kelas I
Buku permainan modifikasi
Media video Kain, bola
tennis, hoop, lapang,
Fenomena aktivitas fisik lingkungan anak SD: playing for life; AASC; video games : lempar tangkap, petak, kain, target, tennis
Penyusunan RPP
• Tema atau mata pelajaran yang akan dipadukan, kelas, semester
• Tujuan pembelajaran; KD, Indikator• Alat dan media, serta sumber yang digunakan• Kegiatan Pembelajaran
– pendahuluan, – inti, dan – penutup.
• Penilaian dan tindak lanjut
URAIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 Tema: Petak Lempar Tangkap Tujuan: 1. Siswa menunjukkan perilaku kerjasama, percayadiri, dan berani melakukan permainan
tanpa merasa ragu atau tanggung 2. Siswa menunjukkan pengetahuan gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif 3. Siswa mempraktekkan variasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif Alat dan Media pembelajaran: • Lapangan empat persegi sama sisi dengan empat petak • Bola ringan sesuai kemampuan siswa • Kon pembatas • peluit
Langkah Kegiatan Pembelajaran: 1. Kegiatan Pendahuluan 2. Kegiatan Inti
a. Play 1: Siswa mengamati tujuan, aturan, dan tempat bermain yang dijelaskan guru
(dalam video); Siswa diberi kesempatan bertanya, berdiskusi, dan membagi kelompok untuk
melakukan permainan Siswa eksplorasi melakukan permainan antara 5-10 menit Siswa berhenti bermain
b. Teach (meningkatkan understanding dan kemampuan gerak) Diskusi, identifikasi, dan perumusan masalah dalam kelompok masing-masing Diskusi merumuskan dan menetapkan beberapa alternatif jawaban Mencobakan dan melatihkan berbagai gerakan sebagai jawaban atas
permasalahan yang muncul Menyepakati gerakan sebagai jawaban yang akan ditampilkan
c. Play 2: Mempraktekkan hasil diskusi dan latihan dalam permainan lawan kelompok lain
d. Menyajikan dan mengkomunikasikan hasil secara kelompok maupun individu
Penilaian unjuk Kerja:
No Komponen yang dinilai
Kriteria Baik sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Perlu bimbingan (1)
1
Kerjasama Selalu menunjukkan perilaku kerjasama setiap kali ada peluang
Sebagian besar menunjukkan perilaku kerja sama setiap kali ada peluang
Kadang menunjukkan perilaku kerjasama setiap kali ada peluang
Kurang menunjukkan perilaku kerjasama setiap kali ada peluang
2
Percaya diri Selalu menunjukkan perilaku percaya diri setiap kali ada peluang
Sebagian besar menunjukkan perilaku percaya diri setiap kali ada peluang
Kadang menunjukkan perilaku percaya diri setiap kali ada peluang
Kurang menunjukkan perilaku percaya diri setiap kali ada peluang
3
berani Selalu menunjukkan perilaku berani setiap kali ada peluang
Sebagian besar menunjukkan perilaku percayadiri setiap kali ada peluang
Kadang menunjukkan perilaku percayadiri setiap kali ada peluang
Kurang menunjukkan perilaku percayadiri setiap kali ada peluang
No Komponen yang dinilai
Kriteria Baik sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Perlu bimbingan (1)
1
variasi gerak dasar lokomotor
Selalu mempraktekkan setiap kali ada peluang
Sebagian besar mempraktekkan setiap kali ada peluang
Kadang-kadang mempraktekkan setiap kali ada peluang
Kurang mempraktekkan setiap kali ada peluang
2
variasi gerak dasar non-lokomotor
Selalu mempraktekkan setiap kali ada peluang
Sebagian besar mempraktekkan setiap kali ada peluang
Kadang-kadang mempraktekkan setiap kali ada peluang
Kurang mempraktekkan setiap kali ada peluang
3
variasi gerak dasar manipulatif
Selalu mempraktekkan setiap kali ada peluang
Sebagian besar mempraktekkan setiap kali ada peluang
Kadang-kadang mempraktekkan setiap kali ada peluang
Kurang mempraktekkan setiap kali ada peluang
Remedial: 1. Guru melakukan remedial jika masih ada siswa yang kurang mampu
menunjukkan dan mempraktekkan komponen penilaian di atas. 2. Guru memberikan aktivitas lempar tangkap yang memiliki tingkat kesulitan lebih
rendah untuk meremedial siswa yang lamban. 3. Guru memberikan aktivitas lempar tangkap yang memiliki tingkat kesulitan lebih
tinggi untuk mmfasilitasi siswa yang berminat dan berbakat. Refleksi Diri: 1. Hal-hal apa saja yang perlu menjadi perhatian Bapak/Ibu selama pembelajaran?
................................................................................................................................
................................................................................................................................
...................................................................................................................... 2. Siswa mana saja yang perlu mendapatkan perhatian khusus?
................................................................................................................................
................................................................................................................................
........................................................................................................................... 3. Hal-hal apa saja menjadi catatan keberhasilan pembelajaran yang telah
Bapak/Ibu lakukan? .............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
4. Hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dan ditingkatkan agar pembelajaran yang Bapak/Ibu lakukan menjadi lebih efektif? ..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Kesimpulan dan Rekomendasi• Dampak langsung yangdirasakan para guru dari adanya kur 2013 adalah standar isi, proses, dan
penilaian• Diantara beberapa dampak standar proses adalahproses pembelajaran yang integratif dan saintifik• Integratif maksudnya pembelajaran harus selalu terintegrasi dengan mapel lain manakala
memungkinkan• Saintifik salahsatunya ditandai dengan kebiasaan siswa diberitahu menjadi siswa mencari tahu• Pembelajaran integratif antar mata pelajaran sangat memungkinkan dilakukan oleh guru kelas
karena mereka dipersiapkan mengajar semua mata pelajaran SD, kecuali: agama, Penjasor, kerajinan.
• Pembelajaran integratif dalam penjasor harus dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas karena guru penjas tidak dipersiapkan untuk mengajar semua mata pelajaran SD, namun penjas dari sejak dulu memang diberikan secara terintegrasi
• Dengan kur 2013, ausmsi bahwa penjas adalah unik, komprehensif, dan dapat menjangkau seluruh ranah perilaku, semakin tertantang
• Guru penjas harus makin lebih menunjukkan kemampuan melakukan pembelajaran terpadu demikian juga pendekatan saintifiknya
• Pembelajaran saintifik sangat merentang dari mulai: group investigation, discovery, convergen dan divergen problem solving, inquiry, Problem based learning
• Implementasi perubahan pembelajaran dalam penjas berbasis kur 2013 dilakukan secara bertahap dan meaningful berorientasi pada karakteristik siswa, tujuan, dan lingkungan pembelajaran tempat mengajar
• Keberanian untuk melakukan perubahan harus segera dilkukan sekalipun tidak sekaligus membuahkan hasil yang baik, karena tanpa usaha, perubahan yang lebih baik tidak mungkin datang dengan sendirinya
Sekian dan Terimakasih
Recommended