View
14
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENGEMBANGANPERIKANANBUDIDAYABERKELANJUTANDALAMHUBUNGANNYADENGANKONSEPSATOUMIDIINDONESIA
Dr.Ir.SlametSoebjakto,M.SiDirekturJenderalPerikananBudidaya
International Workshop on Sato Umi-BPPT
Jakarta, 7 Oktober 2015
7,3 milyar orang
240 JUTA ORANG
9 Milyar orang
300 JUTA ORANG
POPULASI DUNIA
LEDAKANPOPULASIPENDUDUKDUNIAMEMICUKONSUMSIIKAN
POPULASI INDONESIA2013
2050
2
PENDAHULUAN
Memicu :• Peningkatan Keperluan nutrisi khususnya protein• Intensifikasi, Penyakit, Kerusakan lingkungan, • Punahnya species ikan, crustacea, molusca dll• Punahnya kebudayaan• Konflik sosial• Tuntutan perdagangan global, food safety, food security dll
Pendekatan Ekosistem Perikanan Budidayaadalah sebuah strategi untuk mengintegrasikankegiatan dalam ekosistem yang lebih luassedemikian sehingga mendorong pembangunanyang berkelanjutan, kesetaraan, dan resiliensidari sistem sosial‐ekologi yang saling berkaitan(FAO, 2007)
Pendekatan Ekosistem Perikanan Budidayaadalah sebuah strategi untuk mengintegrasikankegiatan dalam ekosistem yang lebih luassedemikian sehingga mendorong pembangunanyang berkelanjutan, kesetaraan, dan resiliensidari sistem sosial‐ekologi yang saling berkaitan(FAO, 2007)
1)FAO memprediksi pemenuhan kebutuhanmanusia akan pangan yang berasal dari ikanbersumber dari intensifikasi perikanan budidaya
2)PADAHAL intensifikasi perikanan budidayasering menimbulkan masalaha) kerusakan lingkungan – abrasi karena
konversi mangrove untuk tambak udang, overcapacity KJA di perairan umum dll
b) penurunan produksi akibat penyakit – kasuskematian massal udang akibat virus
c) masalah sosial – konflik kepentinganpemanfaatan sumber air
MENGAPAHARUSBERBASISEKOSISTEM??
3
44
Pertumbuhan produksi akuakultur per tahun 8,2%, perikanan tangkap 1,3% (FAO, 2013)
VISIKKP
NC1NC4NC6NC7
MewujudkanIndonesia
menjadi NegaraMaritim yangMandiri,Maju,Kuat danBerbasis
KepentinganNasional
MISIRPJMNNAWACITA
VisiKKP:“Mewujudkan sektorkelautan dan perikanan Indonesiayangmandiri,maju,kuat dan
berbasis kepentingan nasional”
VisiKKP:“Mewujudkan sektorkelautan dan perikanan Indonesiayangmandiri,maju,kuat dan
berbasis kepentingan nasional”
TRISAKTI• Sovereigninpolitics
• Independenceineconomic
• Strongcharacterinculture
RedistributionforJusticeGiniRatio0,3
ARAHKEBIJAKAN
1
Kedaulatan(Sovereignty)
Keberlanjutan(Sustainabiltiy)
Kesejahteraan(Prosperity)
MISI KKP
ASPEK TEKNOLOGI PRODUKSI
ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI
Produktif
Ramah LingkunganMenguntungkan Secara Sosial & Ekonomi
ASPEK SDA DAN LINGKUNGAN
PERIKANAN BUDIDAYA YANG MANDIRI, BERDAYA SAING DAN BERKELANJUTAN
KEBIJAKANPB:PEMBANGUNANPERIKANANBUDIDAYAYANGMANDIRI,BERDAYASAINGDANBERKELANJUTAN
3
3 Prinsip Ecosystem Approach for Aquaculture (EAA)
• Akuakultur harus dikembangkan dalam konteks fungsi keseimbangan ekosistem dan jasa‐jasa lingkungan sehingga degradasi yang ditimbulkan masih dalam batas kapasitas/kemampuan ekosistem untuk mengembalikannya (resiliensi);
• Akuakultur harus meningkatkan kesejahteraan manusia (fungsi sosial) dan kesetaraan untuk semua pemangku kepentingan yang terkait; dan
• Akuakultur harus dikembangkan dalam konteks (fungsi integrasi) pembangunan sektor‐sektor lainnya.
7
DJPB bekerjasama dengan WWF dalam menyusun indikator pembangunan aquacultur yang berkelanjutan
PERIKANANBUDIDAYAYANGMANDIRI,BERDAYASAINGDANBERKELANJUTAN(SUSTAINABLEAQUACULTURE)
8
Regulasi
Prosesbisnishuluhilir
Kemandirianinputproduksi,
Sarpras
Keberlanjutansumber daya
alam
Keberlanjutanusaha
KAWASANPB,
MINAPOLITAN
PENGEMB.USAHA
TEKNOLOGIAKUAKULTUR
YANGBERKELANJU
TAN
ZONASIDANPENGELOLAANTATA RUANGPERIKANANBUDIDAYA(LAUT, PERAIRAN UMUMDANDARATAN)
KOMODITASUNGGULAN
• Ekosistemlestari
• Produkaquaculturberkelanjutan
• Pendapatanmasy.arakatberkelanjutan
8
ISUSTRATEGISPEMBANGUNANPERIKANAN BUDIDAYA
1. Pengembangan produk perikanan budidaya untuk ketahanan pangan dan nutrisi serta ekonomi masyarakat
2. Kemandirian perikanan budidaya;3. Transfer teknologi dan standar budidaya yang efisien;4. Pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya yang
berkelanjutan;5. Peningkatan daya saing dan nilai tambah produk perikanan
budidaya;6. Pengelolaan potensi ekonomi sumberdaya perikanan budidaya
(termasuk mariculture);7. Degradasi lingkungan dan munculnya hama penyakit ikan.8. Peningkatan kesejahteraan pelaku usaha perikanan budidaya; 9. Pengembangan infrastruktur perikanan budidaya 9
PERIKANAN BUDIDAYA YANG TANGGUH DAN
MANDIRI
1. PengembanganPakan Ikan Mandiri
untuk MenekanCost < 60%
2. Pengembangan100 sentraperikanan
BUDIDAYA terpadudengan
pengolahan produkperikanan
3. Peningkatan daya saing produk
4. Meningkatkan produksi perikanan
dua kali lipat, menjadi 31,3 juta ton pada tahun
2019
5. PenyediaanInduk dan Benih
Unggul
6. Pelestarian dan keberlanjutan Sumberdaya
Perikanan Budidaya
7. Pengembangan Kewirausahaan
Pembudidaya Ikan
PROGRAM UNGGULAN2015‐ 2019
10
FOKUSPEMBANGUNANPERIKANANBUDIDAYA
Penataankawasanperikananbudidaya berkelanjutan,termasukPerairanUmumDaratan(PUD)
Peningkatanusahaperikananbudidaya(CSR,kemitraan,dsb.)
KemandirianDankedaulatanperikananbudidaya,GEMABUDI(kemandirianinputsaranaproduksi(GERPARI);pembudidayaikan;usahadankawasanbudidaya).
Produksiperikananbudidaya yangberkelanjutan(ramahlingkungan,efisien,berdayasaingdanmenguntungkan)
Pengelolaan kesehatanikanmelaluiGERVIKANdanperlindunganlingkunganpembudidayaanikan(restocking perairanumum,CBF,FBC,Searanching,Stock Enhancement)
Penyediaaninduk,benihdanbibitrumputlautunggulmelaluiGerakanPenggunaanIndukUnggul(GAUL)
6
PROGRAM KEGIATAN1) Peningkatan produksi induk dan benih IKAN EKONOMIS PENTING
DAN IKAN2 ASLI DAERAH di Balai2 tk Pusat dan daerah2) Memperkaya stock ikan2 air tawar dan laut asli daerah/lokal
(termasuk kepiting/rajungan, udang windu, udang galah) di alammelalui penebaran benih hasil perbenihan RT /skala rakyat di habitatnya
3) Pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan di perairan umum (penertiban KJA, dan pengendalian lingkungan (pemanfaatan eceng gondok untuk bahan baku pakan ikan)
4) Pengembangan kawasan budidaya yang terintegrasi hulu dan hilir yang berkelanjutan
5) Produksi ikan2 tanpa pakan/hemat pakan dan tahan thd perubahan lingkungan dengan pola kemandirian
6) Pengembangan IMTA : mina padi, kekerangan, abalon, teripang dll7) Produksi pakan ikan mandiri (GERPARI)
12
Sato‐Umi
• Konsep Dasar : pengelolaan sumberdaya perikanan secara berkelanjutan dimanaintervensi manusia dalam pengelolaan sumberdaya perikanandi wilayah pesisir dan laut da[pat meningkatkan produktivitas dan keragaman jenis sumberdaya perikanan
• Konsep Secara Luas : menjaga kesesimbangan ketersediaan sumberdaya alam sebagai sumber pangan dengan dengan menjaga stabilitas ekosistemnya
13
Sato‐Umi mendukung Pembangunan Perikanan budidaya yang berkelanjutan Prinsip Pembangunan PB berkelanjutan :• Pendekatan ekosistem, tidak merusak lingkungan• Tidak membuang limbah (mengolah limbah kembali untuk digunakan)
• Teknologi berkelanjutan (ramah lingkungan, efisien, berdaya saing dan menguntungkan)
• Mengolah limbah hasil pengolahan (by product) yang bernilai tambah (tidak ada limbah tersisa)
• Melipatgandakan pendapatan dan pendapatan masyarakat meningkat
• Melibatkan masyarakat, penyerapan tenaga kerja masyarakat 14
TAHUN JUMLAH KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/ KOTA
2015 11 Bintan (kerapu, rumput laut), Pesawaran (kerapu, rumput laut), Sumbawa (rumput laut), Sumba Timur (rumput laut), Kampar (patin, nila, mas), Agam (nila, mas), Muaro Jambi (patin, nila), Musi Rawas (mas, nila, lele), Bogor (lele), Banjar (patin ,nila, mas) dan Kota Jayapura (nila, mas).
2016 26(tambah 15 Kab/kota)
Klungkung (rumput laut), Sikka (rumput laut), Kolaka (rumput laut, udang), Bireun (udang, bandeng, kerapu), Serdang Bedagai (lele, gurame), Pesisir Selatan (kerapu), Ogan Ilir (patin), Lampung Selatan (udang), Serang (bandeng, rumput laut), Indramayu (udang, bandeng), Banjarnegara (gurame, nila), Brebes(udang), Gresik (udang vaname), Tulung Agung (lele), dan Pangkep (udang windu).
2017 50(tambah 24 Kab/kota)
Sumenep (rumput laut), Sumbawa Barat (rumput laut), Rote Ndao (rumput laut), Minahasa Utara (rumput laut), Bombana (rumput laut), Aceh Tenggara (mas ,nila, lele), Kuantan Singingi, (patin, nila, mas), Pasaman (nila, mas, lele), Batanghari (patin, nila), Bengkulu Selatan (nila, mas), OKI (patin), Subang (udang), Banyumas (gurame), Demak (udang), Pati(udang), Sleman (mas, nila, lele), Blitar (ikan hias), Banyuwangi (udang), Kapuas (patin, nila), Hulu Sungai Utara (patin), Morowali (rumput laut, udang windu),, Muna (udang), Mamuju (rumput laut, udang, bandeng) dan Jeneponto (rumput laut)
2018 75(tambah 25 Kab/kota)
Lembata (rumput laut), Donggala (rumput laut), Kep. Sula (rumput laut), Aceh Timur (udang, bandeng), Limapuluh Kota (gurame), Bengkulu Utara (mas, nila, lele), OKU Timur (lele), Tulang Bawang (udang), Tangerang (udang), Karawang (udang), Boyolali (lele), Klaten (nila), Pemalang (udang), Jepara (udang, kerapu), Kendal (udang), Probolinggo (udang), Tuban (udang), Bima (udang),, Sambas (udang, bandeng), Penajam Paser Utara (bandeng), Kota Tarakan (bandeng), Gorontalo Utara (rumput laut, udang), Polewali Mandar (rumput laut), Pinrang (udang, bandeng, rumput laut), dan Takalar (rumput laut)
2019 100(tambah 25 Kab/kota)
Kota Kupang (rumput laut), Nunukan (rumput laut), Parigi Moutong (rumput laut), Tojo Una Una (rumput laut), Pidie Jaya (udang), Dharmasraya (nila), Kota Bengkulu (lele), OKU Selatan (patin), Banyuasin (patin), Belitung (kerapu), Lampung Timur (udang), Purwakarta (nila, mas, patin), Rembang (udang), Kota Pekalongan (udang), Lamongan (udang vaname), Sidoarjo (udang), Pasuruan (udang), Situbondo (udang), Singaraja (kerapu), Lombok Tengah (udang), Lombok Barat (nila, mas), Kutai Kertanegara (udang, bandeng), Konawe Selatan (udang, bandeng, rumput laut), Maros (udang windu) dan Bone (rumput laut)
ROADMAPPembangunan PerikananBudidayayangberkelanjutandi100Sentradan
PulauTerluar (Minapolitan)
15
Pengembangan maricultur
16
PENGEMBANGAN MARICULTUREPENGEMBANGAN MARICULTURE
MALUKUSeram Bagian
BaratLAMPUNGPesawaran
NTBSumbawa
MALUKU UTARA
Kepulauan SulaMorotaiKEPPRI
Bintan
PAPUAYapen
SULTRABombana Kolaka
SULTENGParigi
MoutongTojo Una‐unaDonggala
SULUTMinahasa Utara
DKI JAKARTAKEP. Seribu
BANGKABELITUNGBelitung
Memanfaatkan 5.500 ha lahan di kawasan konservasi laut
ACEHSemelue
SUMBARPesisir Selatan
NTTSumba TimurLembata Sikka
PAPUA BARATRaja Ampat
BALIKlungkung
9. SULUT (1,79%)Produksi = 164.021 ton
1. SULSEL (26,41%)Produksi = 2.422.154 ton
Sumber : Buku Statistik Perikanan Budidaya Indonesia, 2013
3. SULTENG (14,02%)Produksi = 1.285.811 ton
10. B ALI (1,59%)Produksi = 145.597 ton
5. NTB (6,76%)Produksi = 620.116 ton
6. JATIM (6,41%)Produksi = 588.325 ton
2. NTT (20,13%)Produksi = 1.846.334 ton
7. MALUKU (6,36%) Produksi = 583.351 ton
4. SULTRA (10,00%)Produksi = 917.363 ton
11. GORONTALO (1,13%)Produksi = 103.924 ton
13. Papua Barat (0,63%)Produksi = 58.058 ton
13. JATENG (0,64%)Produksi = 59.545 ton
14. BANTEN (0,61%)Produksi = 56.288 ton
8. KALTIM (2,72%)Produksi = 249.412 ton
12. MALUT (1,06%)Produksi = 97.502 ton
15. SULBAR (0,36%)Produksi = 33.115 ton
17
PENGEMBANGAN RUMPUT LAUTPENGEMBANGAN RUMPUT LAUT
8. DIY POTENSI : 78.706,23PEMANFAATAN : 1.072,97 (1,36%)
15. PAPUAPOTENSI : 47.294,11
PEMANFAATAN : 1.747,26 (3,7%)
12. SUMSEL POTENSI : 60.238,34
PEMANFAATAN: 34.531,6 (57,37%)
3. JABAR POTENSI : 298.657,72EKSISTING : 64.957,43 (21,7%)
10. LAMPUNGPOTENSI : 74.467,49EKSISTING :13.909,26 (18,6%)
5. SUMUT POTENSI : 202.134,00PEMANFAATAN: 15.042,10 (7,4%)
2.JATIM POTENSI : 335.619,05PEMANFAATAN : 44.077,57 (13,13 %)
6. SULSEL POTENSI : 151.099,02EKSISTING : 25.563,75 (16,9%)
7. KALBAR POTENSI : 101.920,85PEMANFAATAN : 7.427,77 (7,3%)
1. RIAUPOTENSI : 691.440 HAPEMANFAATAN: 2.845,2 (0,4%)
13. KALTIMPOTENSI : 59.389,67
PEMANFAATAN: 2.544,97 (4,3%)
11. BALI POTENSI : 71.127,94PEMANFAATAN: 1.482,40 (2,1 %)
9. ACEH POTENSI : 75.426,73PEMANFAATAN : 5.039,80 (6,6%)
4. JATENG POTENSI : 275.463,52PEMANFAATAN : 9.724,92 (3,5%)
14 BANTEN POTENSI : 53.598,7PEMANFAATAN : 5.532 (10,3 %)
18
PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR
PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR
SULSEL1. Pangkep2. Pinrang3. Maros4. Takalar
BANTEN1. Tangerang2. Serang
LAMPUNG1. Pesawaran2. Lamp. Selatan3. Lamp. Timur
JABAR1. Karawang2. Subang3. Cirebon4. Indramayu
JATENG1. Brebes2. Pemalang3. Pekalongan
(Kab.&Kota)4. Kendal5. Demak6. Jepara7. Pati8. Rembang
JATIM1. Tuban2. Lamongan3. Gresik4. Sidoarjo5. Pasuruan6. Probolinggo7. Situbondo8. Banyuwangi
NTB1. Sumbawa2. Bima
NAD
SUMUT KALTIM
ROAD MAP LOKASI PENGEMBANGAN BUDIDAYA AIR PAYAU YANG BERKELANJUTAN
KALBAR
KALTARA
19
KALSEL
SUMSEL
SULTENG
2012 - 2014
2015
Keterangan :
2019
2017
2018
2016
SULBAR SULTRA
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Jambi
Banten DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Bali
Maluku
Papua
Manado
Kalimantan Tengah
Kalimantan Barat
PENGEMBANGAN IKAN HIASPENGEMBANGAN IKAN HIAS
KementerianKelautandanPerikananDirektoratJenderalPerikananBudidaya
TERIMAKASIH
21
Recommended