View
24
Download
3
Category
Preview:
DESCRIPTION
kajian KKJS
Citation preview
Penggunaan Lahan KKJS
Setelah dibuka jembatan suramadu sejak tahun 2009, telah terjadi perubahan-perubahan di
wilayah KKJS yang meliputi daerah Kedung Cowek dan Tambak Wedi. Hal yang paling kontras terjadi
adalah harga lahan sekitar jembatan suramadu. Harga lahan di sekitar jalan Kedung Cowek naik hingga
berada di kisaran 4-5 juta per meter persegi. Padahal sebelumnya harga lahan di daerah itu hanya
sekitar 500.000-1 juta per meter persegi, bahkan kurang dari itu pada daerah dekat tambak. Secara
detail, kenaikan harga lahan pada KKJS dapat dilihat pada peta di bawah ini.
Perbedaan harga lahan yang mencolok antara kawasan tambak dan di jalan utama dapat
berpotensi pada alih fungsi lahan tambak di kemudian hari. Hal ini harus segera di kontrol melalui
instrumen kebijakan yang tegas, agar kondisi lingkungan pantai di KKJS tidak berakhir seperti pada
pantai timur Surabaya yang perlahan telah beralih fungsi dari tambak dan mangrove menjadi kawasan
permukiman.
Penataan kawasan pun belum dilakukan secara maksimal, hanya terlihat pada daerah-daerah
pinggir jalan utama seperti Jalan Kedung Cowek saja yang terlihat tertata, namun daerah di belakang
(kawasan permukiman) masih terlihat kumuh dengan intensitas kepadatan tinggi. Hal ini terjadi
karena model permukiman penduduk masih berupa permukiman horizontal dengan ukuran persil
kecil, sehingga terlihat memenuhi luasan lahan yang tersedia.
Kawasan KKJS adalah kawasan yang tidak terkena KKOP dari bandara Juanda, sehingga
seharusnya dapat berkembang melalui konsep pembangunan vertikal dengan penggunaan luasan
lahan seminimal dan seoptimal mungkin. Model permukiman komunal (Apartemen, rumah susun dan
Mix Use Building) merupakan salah satu solusi mengatasi permasalahan permukiman kumuh di
kawasan KKJS. Dan diharapkan penataan ruang kedepannya tidak hanya sebatas pada sekitar jalan
Kedung Cowek, tapi bisa di lingkup seluruh kawasan KKJS.
Kondisi eksisting penggunaan lahan di kawasan KKJS didominasi oleh permukiman di sisi barat
dan ruang terbuka hijau di Sisi timur. Keseimbangan ini perlu dijaga, agar di kemudian hari
permukiman tidak mengintervensi kawasan di sisi timur, serta tambak yang tidak mengintervensi
kawasan mangrove. Penataan kawasan pesisir juga perlu dilakukan agar tidak berkembang ke arah
permukiman kumuh.
Penerapan konsep perumahan Sea Side pada perumahan di sisi timur bagian selatan juga dapat
dilakukan agar tidak mengalami degradasi lingkungan pesisir.
Recommended