View
9
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
1
PENGGUNAAN MEDIA RADIO DAN KESENJANGAN KEPUASAN
PENDENGAR RADIO
(Studi Deskriptif Kuantitatif Antara Penggunaan Media Radio Acara Desta &
Gina In The Morning Di Prambors dan Sriwedari Di Solo Radio Terhadap
Kesenjangan Kepuasan Pendengar Di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi
UNS Angkatan 2012-2013)
Dimas Dwi Yunianto
Firdastin
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstract
Radio is an electronic mass media which deliver its messages using audio
media or voice. Now, Radio has become a cheap and affordable mass media for
everybody in whole areas. Not exception in Solo. Among radio stations in Solo, there
are two famous radio stations in the young people. They are Solo Radio and
Prambors Solo. To get many listener, everyday, both of them compete to make an
interesting radio program started from the morning. They are Sriwedari from Solo
radio and Desta & Gina In the Morning from Prambors.
The purpose of this research to knowing between Gratification Sought/GS and
Gratification Obtained/GO for listener among Communication Science Students of
UNS in 2012-2013 after listening radio program Sriwedari and Desta & Gina In the
Morning. The research adopted Uses And Gratification approach and survey method.
Data in this research obtained by spreading questionnaire to respondens. And then
the data coded and interpreted. Furthermore, data gaps obtained by calculating
using palmgreen’s gap formula. That gap formula operationalized by tabulation
which the items in GS crossed with the items from GO.
At the end, both of radio station between Solo Radio and Prambors Solo have
made the listeners felt satisfied. The result of satisfaction number from discrepancy
formula of Palmgreen is Solo radio got 74,7 % while Prambors got 85,1%. Those
numbers are included in high level of satisfaction which is from 67% to 100%. The
numbers proof that Prambors gave more stratification than Solo Radio.
Keywords: Media Uses, Gratification Discrepancy, Solo Radio, Prambors,
Palmgreen.
2
Pendahuluan
Pada dasarnya media massa merupakan sarana penyampaian pesan yaang
berhubungan langsung dengan masyarakat luas misalnya radio, televisi, dan surat
kabar. Kata media massa terbagi menjadi dua kata, media berarti alat (sarana)
komunikasi, penghubung ataupun perantara, sedangkan massa adalah sekumpulan
orang yang banyak sekali atau sekelompok manusia1. Dengan ini berarti media massa
adalah alat pemberi informasi kepada massa atau masyarakat. Media massa memiliki
4 fungsi utama yakni: menginformasikan (to inform), mendidik (to educate),
membentuk opini atau pendapat (to persuade), dan menghibur (to entertain)2.Yang
dilakukan media pada dasarnya adalah menyajikan suatu informasi, baik untuk
hiburan maupun berita sesuai dengan kebutuhan masyarakat luas sekarang ini.
Media massa merupakan suatu penemuan teknologi yang luar biasa, yang
memungkinkan orang untuk mengadakan komunikasi bukan saja bagi para penerima
pesan atau informasi tersebut (komunikan) tapi juga akan berpengaruh pada generasi
mendatang. Dengan demikian media massa dapat mengatasi hambatan berupa
pembatasan tempat atau kondisi geografis seiring berjalannya waktu. Setiap jenis
media massa mempunyai sifat-sifat khasnya. Oleh karena itu penggunanya juga harus
di perhitungkan sesuai dengan kemampuan serta sifat-sifat khasnya. Media massa
yang dekat dengan masyarakat dan sudah ada bahkan sebelum kemerdekaan
Indonesia adalah radio.
Radio merupakan media massa yang menyiarkan informasi dengan
menggunakan gelombang frekuensi untuk menyebarkannya. Dewasa ini radio pun
berkembang seiring berjalannya waktu dan teknologi komunikasi yang ada. Tidak
hanya melalui gelombang frekuensi saja, kini radio pun menggunakan internet untuk
menjangkau pendengar yang lebih luas lagi. Pendengar di seluruh dunia dapat
1 Setiawan, Ebta. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kamus Versi Online/daring (dalam
jaringan). http://kbbi.web.id/skripsi (diakses pada 14-7-2015). 2 Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT Citra Aditya
Bakti.
3
mendengarkan siaran di suatu radio denganmenggunakan fitur streaming di situs
website radio tersebut. Sebuah radio tidak akan bisa berjalan dan terus menerus siaran
tanpa adanya pendengar. Keefektifan media penyiaran radio tergantung kepada
seberapa banyak pendengar yang menikmati dan mendengarkan program-program
radio.3
Salah satu radio yang cukup terkenal di Kota Solo adalah Solo Radio dan
Prambors Solo. Solo Radio merupakan anak perusahaan media dari Radio Ardan di
kota Bandung. PT Radio Bintang Media Swara atau yang lebih dikenal Solo Radio
mengudara dalam jaringan frekuensi 92,9 FM untuk wilayah kota Solo dan
sekitarnya. Slogan radio ini adalah “Famous, Fit and Fashionable Station In The
City”. Target pendengar mereka berkisaran umur 15-30 tahun. Jangkauan wilayah
siaran Solo Radio meliputi: Solo, Karanganyar, Wonogiri, Klaten, Boyolali, Sragen,
Kartasura, dan Sukoharjo.
Gambar 1: Mapping Solo Radio (Jangkauan frekuensi)4
3Prayudha, Harley. 2004. Radio Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Penyiaran. Malang:
Bayumedia. 4 Solo Radio. 2013. Company Profile. http://soloradio.fm/main/about-us/company-profile/ (diakses
pada 18-02-2015)
4
Selain Solo Radio stasiun di kota Surakarta yang juga digemari oleh
pendengar adalah Prambors Solo. Prambors Solo adalah cabang stasiun radio
Prambors Jakarta. Awalnya Prambors Soloterletak di Jl. Raya Ir.Soekarno HH.34
Solo Baru (nama baru) Jl. Raya Solo Permai HH.34 Solo Baru (nama lama)
Sukoharjo 575525.Sampai akhirnya pada pertengahan tahun 2015 prambors Solo
berpindah tempat Gentan Sukoharjo. Prambors Solo mengudara 18 Jam Sehari. Yang
dimana sebagian besar acaranya di relay langsung dari Jakarta.
Diantara sekian banyak program acara yang disiarkan,program acara pagi
yang di siarkan oleh sebuah radio memegang andil yang cukup penting. Dikarenakan
tujuan pendengar radio mendengarkan radio di pagi hari adalah untuk mendapatkan
semangat dalam menjalani aktifitas hariannya. Maka dari itu penyiar yang
membawakan acara di pagi hari harus bisa mencairkan suasana. Tidak hanya itu,
acara radio pagi juga harus berbobot dengan informasi-informasi yang hangat.
Kedua radio tersebut menggunakan penyiar mereka yang paling
berpengalaman dan terkenal. Dilihat dari aspek-aspek akan acara pagi radio, peneliti
menganggap pentingnya acara Radio Pagi di sebuah radio untuk di teliti lebih lanjut.
Dikarenakan belum banyak penelitian yang membahas acara pagi di sebuah Radio.
Penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratification, karena penlitian ini
berfokus pada khalayak atau konsumen media. Dengan teori dari Palmgreen dapat
diukur seberapa besar tingkat kepuasan mulai dari Gratification Sought (kepuasan
yang di inginkan) dan Gratification Obtained (kepuasan yang diperoleh) nya6.
Setelah menghitung antara GS dan GO kemudian dapat diketahui seberapa besar
Gratification Discrepancy (kesenjangan kepuasannya). Dan yang menjadi responden
penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS angkatan 2012-2013 reguler.
Hal ini di sebabkan karena peneliti menganggap mereka sudah lebih kritis terhadap
media dibandingkan dengan angkatan di bawah mereka.
5 Prambors Solo. 2014. Profil Company Prambors Solo. http://www.pramborsfm.com/stations/99-2-
fm-prambors-solo/ (diakses pada 18-02-2015) 6Kriyanto, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana: Jakarta.
5
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti mengidentifikasi permasalahan
sebagai berikut:
1. Seberapa besar tingkat kepuasan yang diharapkan (Gratifications Sought)
mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 Reguler FISIP UNS angkatan 2012-2013
terhadap Siaran Sriwedari di Solo Radio dan Desta Gina In The Morning di
Prambors?
2. Bagaimana pola penggunaan media radio (Media Use) yaitu dalam acara
SRIWEDARI di Solo Radio dan Desta & Gina In The Morning di Prambors pada
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS 2012-2013?
3. Seberapa besar tingkat kepuasan yang diperoleh (Gratifications Obtained)
mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS S1 Reguler angkatan 2012-2013 terhadap
acara SRIWEDARI di Solo Radio dan dan Desta & Gina In The Morning di
Prambors?
4. Seberapa besar kesenjangan kepuasan (Gratifications Discrepancy) yang di
peroleh mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 Reguler FISIP UNS angkatan 2012-
2013 setelah mendengarkan acara SRIWEDARI di Solo Radio dan dan Desta &
Gina In The Morning di Prambors?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengukur seberapa besar tingkat kepuasan yang diharapkan
(Gratifications Sought) mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 Reguler FISIP UNS
angkatan 2012-2013 terhadap Siaran SRIWDARI di Solo Radio dan dan Desta &
Gina In The Morning di Prambors.
2. Untuk mengetahuibagaimana pola penggunaan media radio (Media Use) yaitu
dalam acara SRIWDARI di Solo Radio dan dan Desta & Gina In The Morning di
Prambors pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS 2012-2013.
6
3. Untuk mengukur seberapa besar tingkat kepuasan yang diperoleh (Gratifications
Obtained)mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS S1 Reguler angkatan 2012-2013
terhadap acara SRIWEDARI di Solo Radio dan dan Desta & Gina In The
Morning di Prambors.
4. Untuk mengukur seberapa besar kesenjangan kepuasan (Gratifications
Discrepancy) yang di peroleh mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 Reguler FISIP
UNS angkatan 2012-2013 setelah mendengarkan acara SRIWEDARI di Solo
Radio dan dan Desta & Gina In The Morning di Prambors.
Tinjauan Pustaka
1. Media Massa Sebagai penyalur Komunikasi Hiburan
Dewasa ini media massa bukan hanya penyalur berita-berita saja. Media
massa sebagai fungsi hiburan seperti surat kabar, dan majalah, meskipun fungsi
utamanya adalah informasi dalam bentuk pemberitaan, rubrik-rubrik hiburan
selalu ada, apakah itu cerita pendek, cerita panjang, atau cerita bergambar.
Rubrik-rubrik itu penting untuk melepaskan syaraf-syaraf setelah berjam-jam
membaca berita-berita berat, yang terjadi di dalam maupun luar negeri7. Media
massa dalam cakupan komunikasi massa itu adalah surat kabar, majalah, radio,
televisi, atau film. Jadi media massa modern merupakan produk teknologi modern
yang selalu berkembang menuju kesempurnaan8.
Fungsi hiburan bagi sebuah media massa menduduki posisi paling penting
dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lainnya9. Karena bagaimanapun salah
satu fungsi dari komunikasi adalah untuk berisfat menghibur bagi siapapun yang
terlibat didalam nya. Seperti yang di terangkan oleh Wilbur Schramm dalam buku
Rivers, bahwa bahwa fungsi ke-4 komunikasi adalah Hiburan. Tetapi, kemudian
7Effendy, Onong Uchjana. 1990. “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”. Remaja Rosdakarya:
Bandung. 8Effendy, Onong Uchjana. 1990. “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”. Remaja Rosdakarya:
Bandung. 9Nurudin. 2003. “Komunikasi Massa”.Cespur: Malang.
7
Gary Steiner dalam buku yang sama menegaskan pentingya fungsi hiburan
tersebut namun juga harus bisa mendidik10. Semua komunikasi yang ada itu
disebut sebagai komunikasi massa. Komunikasi massa ialah komunikasi yang
isinya bersifat umum atau terbuka, sehingga mencakup baik komunikasi dengan
menggunakan media massa, maupun komunikasi dengan langsung11.Komunikasi
massa mengedapankan untuk memberi informasi kepada orang banyak dalam
sekali waktu.
2. Uses And Gratification
Penelitian Uses and Gratification berawal dari pandangan bahwa media
massa tidak mempunyai andil atau kekuatan dalam mempengaruhi
khalayak.12Uses and Gratification adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan
pemenuhan dan penggunaan masyarakat akan media13. Inti dari teori ini adalah
khalayak pada dasarnya menggunakan media massa atas dasar motif-motif
tertentu, dan media dianggap berusaha memenuhi motif khalayak tersebut. Jika
motif-motif yang diinginkan oleh khayalayak terpenuhi dengan menggunakan
media (uses) maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi pula, dan kemudian
terjadilah kepuasan (gratification) pada khalayak. Teori ini juga menekankan
akan pendekatan manusiawi dalam melihat media massa. Dalam arti kata bahwa
setiap manusia memiliki wewenang untuk memperlakukan media. Selain itu
konsumen atau pendengar juga memiliki kebebasan untuk memutuskan
bagaimana mereka menggunakan media dan bagaimana dampak pada dirinya.
Teori ini ditemukan oleh Elihu Katz, Jay G. Blumer, dan Michael
Gurevitch yang pada awalnya kebutuhan psikologis dan sosial yang menimbulkan
harapan pada media massa atau sumber-sumber lainnya yang kemudian
membawa khalayak pada pola terpaaan media yang berlainan, dan menimbulkan
10Rivers, L. William & Jay W. Jensen & Theodore Peterson. 2008. “Media Massa dan Masyarakat
Modern Edisi kedua”. Kencana: Jakarta. 11Arifin, Anwar. 2003. “Ilmu komunikasi Sebagai pengantar ringkas”. Rajawali pers: Jakarta. 12Kriyanto, Rachmat. 2006. “Teknik Praktis Riset Komunikasi”. Kencana: Jakarta. 13Rakhmat, Jalaludin. 2004. “Metode Penelitian Komunikasi”. Rosdakarya: Bandung.
8
pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain barangkali termasuk yang juga tidak
kita inginkan14. Setelah beberapa dekade teori ini di kembangkan oleh Palmgreen.
Teori dari Palmgreen ini tidak hhanya mencari tahu kebutuhan psikologis dari
khalayak terhadap media tetapi juga mencari kesenjangan kepuasannya dengan
kebutuhan yang didapat setelah menggunakan media. Dan teori dari Palmgreen
yang di dapakai dalam penelitian ini.
Khalayak yang menggunakan media akan diukur tingkat kepuasannya.
Konsep pengukuran kepuasan akan media dalam memenuhi kebutuhan khalayak
ini biasa disebut dengan GS (Gratification Sought) dan GO (Gratification
Obtained). GS merupakan kepuasan yang dicari oleh khalayak dalam
menggunakan media. Dengan kata lain yang menjadi motif dirinya dalam
menggunakan media massa, sedangkan GO adalah kepuasan nyata yang didapat
oleh khalayak setelah mengkonsumsi jenis media tertentu.
Untuk mengukur kesenjangan kepuasan yang terjadi atau tidak adalah
sebagai berikut:
a) Jika mean skor (rata-rata skor) GS lebih besar dari mean skor GO (mean skor
GS >mean skor GO), maka terjadi kesenjangan kepuasan, karena kebutuhan
yang diperoleh lebih sedikit di bandingkan dengan kebutuhan yang
diinginkan. Media tidak dapat memuaskan kalayaknya.
b) Jika mean skor GS sama dengan mean skor GO (mean skor GS = mean skor
GO), maka terjadi kesenjangan kepuasan karena jumlah semua kebutuhan
yang diinginkan terpenuhi.
c) Jika mean skor (rata-rata skor) GS lebih kecil dari mean skor GO (mean skor
GS <mean skor GO), maka terjadi kesenjangan kepuasan karena kebutuhan
yang di peroleh lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan yang
diharapkannya15.
14Kriyanto, Rachmat. 2006. “Teknik Praktis Riset Komunikasi”. Kencana: Jakarta. 15Palmgreen, P., & Rayburn, J.D. 1985. Media gratifications research: current perspectives. Beverly
Hills: Sage
9
3. Radio
Radio adalah salah satu jenis media massa elektronik yang hingga saat
ini masih digemari oleh masyarakat luas khususnya Indonesia. Bagaimana tidak,
tidakhanya media massa cetak atau televisi radio pun ikut berkembang seiring
dengan berjalannya waktu. Terbukti kini dengan adanya teknologi Internet siaran
radio bisa didengarkan dimana saja asalkan radio tersebut juga mengudara dengan
teknologi streaming di Internet. Radio merupakan media massa yang
menggunakan peralatan siaran untuk menyebarkan informasi atau pesan yang
dimiliki. “Siaran dibedakan menjadi dua tipe yakni AM (Amplitudo Modulation)
dan FM (Frequency Modulation). AM merupakan tipe siaran dimana suara
dibawa melalui perubahan ketinggian atau amplitudo gelombang radio. Sementara
FM adalah tipe siaran yang informasi suaranya dibawa oleh getaran frekuensi dari
radio sekitar pusat frekuensi yang di bawa”16.
Dalam bukunya Bland menceritakan bahwa awal mulanya berdirinya
siaran radio diawali di negara-negara Eropa. Seperti Inggris dengan perusahaan
British Broadcasting Corporation (BBC) nya pada tahun 1922, atau atau siaran
dari pemerintahan perancis pada tahun 1921. Kemampuan radio melalui
konsentrasi Audio (mendengar, lebih memungkinkan suatu penempaan aspek
sosial-politik, seperti kesadaran akan kesatuan bangsa17. Dikarenakan persipan
sebuah radio jauh lebih sederhana dibandingkan dengan siaran televisi, sehingga
apa yang disiarkan melalui radio menjadi jauh lebih hidup. Hal itu juga
disebabkan karena bahasa yang digunakan oleh radio merupakan bahasa yang
lebih sederhana atau bahasa sehari-hari, sehingga pemberian informasi dari
penyiar (komunikator) ke pendengar (komunikan) lebih dapat diterima18.
16Prayudha, Harley. 2004. “Radio: Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Penyiaran”.
Banyumedia: Malang. 17Susanto, Astrid S. 1982. “Komunikasi kontemporer”. Binacipta: Bandung.
18Lotta, Sara. 2014. Radio & Interculturality. Journal of International Scientific
Publications Vol 3. (www.scientific-publications.net diunduh pada 10-06-2015).
10
Cara kerja media radio adalah dimana media radio tersebut membuat
konstruksi makna sosial dalam hal ini membicaraan isu-isu yang tengah booming
disekitar kita dan disajikan atau disiarkan oleh penyiar kepada para
pendengarnya19. Kefektifan Media penyiaran radio tergantung kepada seberapa
banyak pendengar yang menikmati dan mendengarkan program-program radio20
Tannenbaum Cary menjelaskan 5 kharakteristik radio21, yakni:
a. Radio terdapat dimana-mana
b. Radio bersifat memilih
c. Radio bersifat Ekonomis
d. Radio cepat menyampaikan Informasi
e. Radio berisifat Partisipasif
Metodologi
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah Deskriptif-Kuantitatif. Penelitian
ini akan membuktikan bahwa program acara Desta & Gina In The Morning dan
Sriwedari berpengaruh terhadap tingkat kepuasan Pendengar di kalangan Mahasiswa
Komunikasi UNS. Tujuan dari format Deskriptif-Kuantitatif ini adalah membuktikan
hipotesis dari teori yang ada dan melalui data-data yang berlandaskan objektif dan
empiris. Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan metode survei dengan
menyebar kuisioner kepada mahasiswaIlmu Komunikasi FISIP angkatan 2012-2013
reguler.
19El Saj, Hala & Charles M Sharraf. 2012. Media Influence On Working Class Women Social
Values in Abu Dhabi. Journal Of International Scientific Publications: Media and
Mass Communication, Volume 1.(www.scientific-publications.net diunduh pada 10-06-2015) 20Prayudha, Harley. 2004. “Radio: Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Penyiaran”.
Banyumedia: Malang. 21Prayudha, Harley. 2004. “Radio Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik” Penyiaran.
Malang: Bayumedia.
11
Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Komunikasi UNS angkatan
2012-2013 reguler yang masih aktif kuliah dan tahu akan program acara Desta &
Gina In The Morning dan Sriwedari. Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak
67 orang sebagai representratif gambaran dari keseluruhan populasi.
Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data peneliti menggunakan metodfe
survey dan dibagikan kepada responden secara langsung. Analisis data yang
digunakan menggunakan teknik analisis univariat. Dikarenakan teknik ini cocok
untuk penelitian deskriptif. Kemudian hasil dari analisis tersebut akan digunakan
untuk analsis selanjutrnya yaitu analisis kesenjangan yang dipopulerkan oleh
Palmgreen. Karena teori Palmgreen tidak hanya mengukur tingkat penggunaan
media saja, tetapi juga kesenjangan antara sebelum dan sesudah menggunakan
media22.
Sajian Data
Setelah para responden mengisi kuisioner dan menjawab pada masing-masing
pertanyaan, penulis membagi membagi hasil ukur nilai yang di berikan responden
pada masing-masing pertanyaan yang telah diisi dengan 3 kategori kelas. Pertama
adalah kategori Penting, dimana bila responden memberikan skor antara 7-9 pada
pertanyaan yang ada. Kedua adalah kategori Cukup apabila responden memberikan
skor 4-6 pada pertanyaannya. Yang ketiga adalah kategori Tidak penting apabila
responden memberikan skor 1-3 saja pada pertanyaannya.
22 Palmgreen, P., & Rayburn, J.D. 1985. Media gratifications research: current perspectives. Beverly
Hills: Sage
12
1. Gratification Sought
Tabel I.1
Jenis-Jenis Kebutuhan Gratifications Sought.
No. Kepuasan Yang Dicari
Sangat Penting Sangat Tidak Penting
9 8 7 6 5 4 3 2 1
F % F % F % F % F % F % F % F % F %
1
Untuk Mengetahui
lebih dalam akan
Isu yang tengah
hangat.
4 5,97 10 14,92 19 28,36 14 20,90 14 20,90 3 4,47 3 4,47
2 Untuk Memperluas
wawasan dan ilmu
pengetahuan.
4 5,97 9 13,43 18 26,86 14 20,90 10 14,92 10 14,92 2 2,98
3
Membentuk
kepribadian yang
peka terhadap
berbagai peristiwa
dan isu sosial yang
beredar di sekitar
kita.
2 2,98 6 8,95 12 17,91 20 29,85 16 23,88 5 7,46 3 4,47 2 2,98 1 1,49
4 Untuk menambah
Kepercayaan Diri 2 2,98 7 10,44 13 19,40 14 20,90 12 17,91 12 17,91 5 7,46 2 2,98 1 1,49
5 Agar mendapat
bahan Obrolan
dengan orang lain
5 7,46 11 16,42 12 17,91 14 20,90 13 19,40 8 11,94 3 4,47 2 2,98
6 Untuk Berkumpul
Bersama Keluarga
dan Teman
2 2,98 4 5,97 8 11,94 6 8,95 18 26,86 7 10,44 9 13,43 10 14,92 3 4,47
7 Untuk Penyemangat
Sebelum memulai
Aktifitas
3 4,47 17 25,27 19 28,36 9 13,43 10 14,92 5 7,46 3 4,47 2 2,98
8 Untuk Mengisi
Waktu Luang 8 11,94 18 26,86 18 26,86 15 22,38 4 5,97 5 7,46 2 2,98
9 Untuk Memperoleh
Hiburan 14 20,90 23 34,32 13 19,40 11 16,42 2 2,98 1 1,49 2 2,98 1 1,49
Skor yang diberikan oleh 67 orang responden perihal kepuasan yang mereka
cari dalam mendengarkan radio pagi berdasarkan data survey.
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa responden cenderung menganggap
hampir semua jenis kebutuhan yang dicari pada media massa radio masuk kategori
penting. Bahkan pada perolehan skor tertinggi ada pada skala 7 sebesar yaitu sebesar
21,9% responden menyatakan hal tersebut penting untuk dicari pemuas
kebutuhannnya pada radio. Selanjutnya, pentingnya pemuas kebutuhan yang
diinginkan oleh responden semakin terlihat pada hasil tabulasi dari tabel diatas yang
13
kemudian diklarifikasikan menjadi 3 buah kategori, yakni: Penting, Cukup, dan Tidak
Penting.
2. Gratification Obtained
Tabel I.2
Jenis-Jenis Kebutuhan Gratification Obtained
No. Kebutuhan Acara
Sangat Puas Sangat Tidak Puas
9 8 7 6 5 4 3 2 1
F % F % F % F % F % F % F % F % F %
1
Untuk Mengetahui lebih
dalam akan Isu yang tengah
hangat.
Sriwedari 3 4,5 6 9 10 14,9 18 26,8 16 23,9 9 13,4 4 6 1 1,5 0 0
D&GITM 5 7,5 10 14,9 8 11,9 17 25,4 13 19,4 8 11,9 4 6 2 3 0 0
2 Untuk Memperluas wawasan
dan ilmu pengetahuan.
Sriwedari 0 0 10 14,9 18 26,8 10 14,9 14 20,9 9 13,4 5 7,5 1 1,5 0 0
D&GITM 2 3 18 26,8 12 17,9 13 19,4 12 17,9 4 6 4 6 2 3 0 0
3
Membentuk kepribadian
yang peka terhadap berbagai
peristiwa dan isu sosial yang
beredar di sekitar kita.
Sriwedari 1 1,5 5 7,5 10 14,9 13 19,4 21 31,3 9 13,4 6 9 1 1,5 1 1,5
D&GITM 2 3 6 9 10 14,9 11 16,4 18 26,8 12 17,9 5 7,5 1 1,5 2 3
4 Untuk menambah
Kepercayaan Diri
Sriwedari 1 1,5 4 6 7 10,4 13 19,4 18 26,8 13 19,4 8 11,9 1 1,5 2 3
D&GITM 3 4,5 5 7,5 9 13,4 11 16,4 15 22,4 16 23,8 7 10,4 0 0 1 1,5
5 Agar mendapat bahan
Obrolan dengan orang lain
Sriwedari 1 1,5 9 13,4 16 23,9 9 13,4 13 19,4 12 17,9 5 7,5 2 3 0 0
D&GITM 5 7,5 7 10,4 20 29,5 10 14,9 7 10,4 10 14,9 6 9 2 3 0 0
6 Untuk Berkumpul Bersama
Keluarga dan Teman
Sriwedari 2 3 3 4,5 7 10,4 13 19,4 11 16,4 12 17,9 13 19,4 5 7,5 1 1,5
D&GITM 3 4,5 3 4,5 6 9 13 19,4 14 20,9 9 13,4 14 20,9 4 6 1 1,5
7 Untuk Penyemangat
Sebelum memulai Aktifitas
Sriwedari 2 3 11 16,4 13 19,4 17 25,4 7 10,4 9 13,4 5 7,5 1 1,5 2 3
D&GITM 6 9 10 14,9 20 29,5 12 17,9 5 7,5 5 7,5 5 7,5 2 3 2 3
8 Untuk Mengisi Waktu
Luang
Sriwedari 5 7,5 10 14,9 21 31,3 16 23,9 8 11,9 6 9 1 1,5 0 0 0 0
D&GITM 8 11,9 12 17,9 22 32,8 13 19,4 8 11,9 3 4,5 0 0 0 0 1 1,5
9 Untuk Memperoleh Hiburan
Sriwedari 8 11,9 12 17,9 22 32,8 11 16,4 8 11,9 5 7,5 1 1,5 0 0 0 0
D&GITM 17 25,4 9 13,4 24 35,8 6 9 6 9 4 6 0 0 1 1,5 0 0
Sumber: Skor yang diberikan oleh 67 orang responden perihal kepuasan yang mereka
dapat dalam mendengarkan radio pagi berdasarkan data survey
14
a. Motif Informasi
i. Untuk mengetahui informasi lebih dalam dari berbagai peristiwa yang
berkaitan dengam masyarakat sekitar.
Pada pertanyaan ini dari tabel diatas point pertama sebagian besar responden
berada mendapatkan kepuasan pada kisaran skor 4 hingga 6. Dimana hal ini
menunjukan kepuasan yang didapatkan responden perihal kepuasan mengenai
informasi isu yang beredar masuk dalam kategori cukup. Namun perolehan
skor yang didapati berbeda antara Sriwedari dan Desta & Gina In The
Morning. Dimana Sriwedari mendapatkan skor 64,2 persen untuk kategori
nilai kepuasan cukup, dan Desta & Gina In The Morningsebanyak 56 persen.
ii. Motif Untuk memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan.
Pada pertanyaan point kedua pemenuhan akan pengetahuan dan wawasan
yang didapatkan dalam acara tersebut 49,2 persen responden memberikan skor
yang masuk dalam kategorisasi cukup untuk acara Sriwedari. Sedikit di
bawahnya 41,8 persen responden memberikan skor yang masuk dalam
kategorisasi tinggi. Sementara untuk acara Desta & Gina In The Morning 47,7
persen responden memberikan skor yang masuk dalam kategorisasi puas,
yakni skor kisaran anatar 7-9. Dan 43 persen responden memberikan skor
yang masuk dalam kategori cukup.
b. Motif Identitas Personal
i. Untuk membentuk kepribadian yang peka terhadap berbagai peristiwa dan isu
sosial yang beredar di sekitar kita.
Sebanyak 59,7 persen responden untuk acara Sriwedari memberikan skor
yang masuk dalam kategorisasi cukup pada penelitian ini. Sementara 23
persen lainnya memberikan skor yang masuk dalam kategorisasi puas. Pada
acara Desta & Gina In The Morning responden memberikan skor yang masuk
dalam kategorisasi cukup yakni sebesar 61,2 persen. Sementara 26,8 persen
lainnya masuk dalam kategori puas. Dalam hal ini bisa dilihat bahwa hanya
dua puluh persen saja responden yang memberikan skor dalam kategori puas.
15
Sementara 12 persen responden pada acara Sriwedari dan Desta & Gina In
The Morning memberikan skor yang masuk dalam kategori tidak puas.
ii. Untuk menambah Kepercayaan Diri
65,7 persen dan 62,7 persen responden untuk acara Sriwedari dan Desta &
Gina In The Morning memberikan skor yang masuk dalam kategori cukup.
Sementara 17,9 persen dan 25,4 persen responden memberikan skor yang
masuk dalam kategori puas. Perbandingan skor yang sangat jauh antara skor
yang masuk kategori cukup dengan kategori puas.
c. Motif Interaksi Sosial
i. Agar mendapat bahan Obrolan dengan orang lain
Sebanyak 50,7 persen responden memberikan skor yang masuk dalam
kategori cukup dan 38, persen responden meberikan skor yang masuk dalam
kategori puas untuk acara Sriwedari. Sementara untuk acara Desta & Gina In
The Morning47,7 persen responden memberikan skor yang masuk dalam
kategori puas dan 40,3 persen responden memberikan skor yang masuk dalam
kategori cukup. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa reponden merasa acara
Desta & Gina In The Morning lebih bisa memberikan kepuasan dalam hal
membantu mendapatkan obrolan dengan orang lain di bandingkan dengan
acara Sriwedari.
ii. untuk Berkumpul Bersama Keluarga dan Teman
Untuk pemenuhan kebutuhan dalam membuat kumpul bersama teman dan
keluarga acara Sriwdari berhasil mendapatkan 53,7 persen responden dan
masuk dalam kategori cukup. Demikian pula dengan acara Desta & Gina In
The Morning yang mendapatkan skor yang sama. Dan acara Sriwedari
danDesta & Gina In The Morning sama mendapatkan 17,9 persen responden
pada tingkat puas.
16
d. Motif Hiburan
i. Untuk Penyemangat Sebelum memulai Aktifitas
Sriwedari mendapatkan skor 49,2 persen responden dalam kategori Cukup dan
sedikit di bawahnya sebesar 38, persen untuk kategori puas. Sementara untuk
acara Desta & Gina In The Morning berhasil mendapatkan 53,7 persen
responden untuk kategorisasi puas dan 32,8 persen responden masuk kategori
cukup. Hal ini berbanding terbalik antara acara Sriwedari dan Desta & Gina
In The Morning sebagian besar responden masuk dalam kategori Cukup untuk
Sriwedari dan kategori Tinggi untuk acara Desta & Gina In The Morning.
ii. Untuk Mengisi Waktu Luang
Perihal pemenuhan kepuasan akan pengisian waktu luang yang dibutuhkan
oleh responden, kedua media tampaknya sangat unggul dalam hal tersebut.
terbukti dalam hasil penelitian ini dimana acara Sriwedari dan Desta & Gina
In The Morning mendapatkan skor yang masuk dalam kategorisasi puas
sebanyak 53,7 persen dan 62,6 persen. Hal ini dimungkinkan karena acara
tersebut yang disiarkan tiap pagi dan dimulai sebelum memulai aktifitas
sehari-hari.
iii. Motif Untuk Memperoleh Hiburan
Dalam pemuasan akan hal memperoleh hiburan kedua acara terbukti mampu
memuaskan responden. Hal ini dapat dilihat bahwa yang masuk dalam
kategori puas pada acara Sriwedari sebesar 62,7 persen suara. Acara Desta &
Gina In The Morning ternyata mendapat point yang jauh lebih tinggi lagi
yakni sebesar 74,6 persen responden memberikan nilai yang masuk dalam
kategori puas. Hal ini mugkin dikarenakan konten acara mereka yang menarik
dan dibawakan dengan cara ringan dan menghibur.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil olah data akan variabel kepuasan yang di cari(Gratification
Sought), penggunaan media (Media Uses), kepuasan yang di dapatkan (Gratification
17
Obtained), dan kesenjangan kepuasan (Gratification Discrepancy) akan siaran acara
radio Sriwedari dari Solo Radio dan Desta & Gina In The Morning dari Prambors
maka penulis memberi kesimpulan sebagai berikut:
1. Kepuasan yang Dicari (Gratification Sought)
Pada hasil di bab sebelumnya dari 9 item pertanyaan yang di tawarkan oleh
peneliti kepada responden sebagian besar merupakan kebutuhan yang di cari oleh
responden dengan cara mendengarkan siaran radio acara Sriwedari dan Desta &
Gina In The Morning. Hal itu dapat terlihat dimana sebagian besar kebutuhan
yang ditawarkan responden memberikan point 9-7 dari 9 skala pemuas kebutuhan
yang ada. Yang dimana skala 9-7 merupakan skala yang masuk dalam klasifikasi
Penting. Dimana dari 9 item pertanyaan point angka 7 adalah yang paling sering
di berikan responden dalam tiap-tiap item yang di tawarkan untuk kebutuhan yang
ingin di penuhi oleh responden. Dalam penelitian ini point 7 mendapatkan suara
responden sebesar 21,9 persen. Di bawahnya ada point 6 yang mendapat suara
19,4 persen dan point 7 sebesar 17,41 persen.
2. Kepuasan yang Di Dapatkan (Gratification Obtained)
Dari data yang didapatkan untuk setiap point pertanyaan kebutuhan yang mereka
dapatkan dari skala 1-9 keseluruhan responden memberikan point yang
seluruhnya di rata-ratakan masuk dalam kategori cukup puas. Baik untuk acara
Sriwedari maupun Desta & Gina In The Morning. Sementara yang memilih
kategori puas sebanyak 35 persen untuk acara Sriwedari dan 43 persen untuk
acara Desta & Gina In The Morning.
3. Kesenjangan Kepuasan (Gratification Discrepancy)
Dari perhitungan kesenjangan kepuasan yang telah didapatkan dengan rumus dari
Palmgreen maka di ketahui bahwa kesenjangan kepuasan baik dari acara
Sriwedari maupun acara Desta & Gina In The Morning kedua-duanya
mendapatkan skor yang dimana masuk dalam kalsifikasi tinggi yaitu kisaran
67%-100%. Namun acara Desta & Gina In The Morning lebih bisa memberikan
18
kepuasan kepada respondennya dibandingkan acara Sriwedari yaitu sekitar 85,1
persen untuk acara Desta & Gina In The Morningdan Sriwedari 74,7 persen.
Saran
Dalam penelitian ini peneliti memberikan gambaran kesenjangan kepuasan
pendengar antara media Solo Radio dan Prambors dalam program acara morning
show mereka yakni: Sriwedari dan Desta & Gina In The Morning. Dengan penelitian
ini pula dapat diketahui bagaimana pendapat dari para pendengar mengenai kepuasan
yang didapat mengenai acara-acara tersebut. Setelah dari itu setelah didapatkan
kesimpulan yang ada maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
Untuk acara Sriwedari agaknya perlu di tingkatkan kembali konten acara dan
tema-tema yang dibawakan sehari-harinya. Karena dari hasil penelitian ini
menunjukan kepuasan yang di peroleh antara bahwa acara Desta & Gina In The
Morning lebih unggul dari pada Sriwedari. Maka dari itu mohon dari pihak Solo
Radio lebih memperhatikan tentang kualitas siarannya.
Untuk acara Desta & Gina In The Morning dari hasil penelitian menunjukan
bawaha acara ini mengungguli dari segi memberikan kepuasan pada pendengarnya di
bandingkan acara Sriwedari. Tapi perlu adanya penguasaan kualitas agar prestasi
yang telah di raih tidak menurun.
Untuk selanjutnya apa bila ada yang berminat untuk melakukan penelitian
yang serupa agaknya perlu melakukan penelitian dalam cakupan yang lebih luas
hingga bisa mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Daftar Pustaka
Arifin, Anwar. (2003). “Ilmu komunikasi Sebagai pengantar ringkas”. Rajawali
pers: Jakarta.
Effendy, Onong Uchjana. (1990). “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”. Remaja
Rosdakarya: Bandung.
Effendy, Onong Uchjana. (1993). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
PT Citra Aditya Bakti.
19
El Saj, Hala & Charles M Sharraf. (2012). Media Influence On Working Class
Women Social Values in Abu Dhabi. Journal Of International Scientific
Publications: Media and Mass Communication, Volume 1.
(www.scientific-publications.net diunduh pada 10-06-2015).
Kriyanto, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana: Jakarta.
Lotta, Sara. 2014. Radio & Interculturality. Journal of International Scientific
Publications Vol 3. (www.scientific-publications.net diunduh pada 10-06-
2015).
Nurudin. (2003). “Komunikasi Massa”.Cespur: Malang.
Palmgreen, P., & Rayburn, J.D. (1985). Media gratifications research: current
perspectives. Beverly Hills: Sage
Prambors Solo. (2014). Profil Company Prambors Solo.
http://www.pramborsfm.com/stations/99-2-fm-prambors-solo/ (diakses pada
18-02-2015)
Prayudha, Harley. (2004). Radio Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik
Penyiaran. Malang: Bayumedia.
Rakhmat, Jalaludin. (2004). “Metode Penelitian Komunikasi”. Rosdakarya:
Bandung.
Rivers, L. William & Jay W. Jensen & Theodore Peterson. (2008). “Media Massa
dan Masyarakat Modern Edisi kedua”. Kencana: Jakarta.
Setiawan, Ebta. (2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kamus Versi
Online/daring (dalam jaringan). http://kbbi.web.id/skripsi (diakses pada 14-
7-2015).
Solo Radio. (2013). Company Profile. http://soloradio.fm/main/about-us/company-
profile/ (diakses pada 18-02-2015)
Susanto, Astrid S. (1982). “Komunikasi kontemporer”. Binacipta: Bandung
Recommended