View
1
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
dsafsagsagfsagsagvftrwsafdsafdsfsdfsdcsdfsdfsdfdsfsdgf fsafsafsdfsgfgfdagsafsdfsafsfsdfsdafsafsafsafsdfscctrrwaafdsfsdagfsgfsafdsafasf fgasfsafasa
Citation preview
Pengujian Independent T-Test Kontrol (-) vs Ekstrak etanol sirih merah 20%
Dari hasil tersebut, terlihat bahwa rata-rata zona hambat yang dihasilkan oleh kontrol (-) adalah 0 dengan standar deviasi sebesar 0 sedangkan zona hambat yang dihasilkan oleh ekstrak etanol sirih merah konsentrasi 20% adalah 10,86 dengan standar deviasi sebesar sebesar 3,47.
Tabel Independent Sample T Test pertama memaparkan uji apakah kedua kelompok memiliki varian yang sama. Karena nilai Sig (0,054) > (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok memiliki varian yang sama.
Dari kolom uji T menunjukan bahwa nilai P = 0,001, karena P-value lebih kecil dari = 0,05, sehingga dapat kita simpulkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara zona hambat yang dihasilkan oleh kontrol (-) dengan zona hambat yang dihasilkan oleh ekstrak etanol sirih merah 20%.
Kontrol (-) vs Ekstrak etanol sirih merah 30%
Dari hasil tersebut, terlihat bahwa rata-rata zona hambat yang dihasilkan oleh kontrol (-) adalah 0 dengan standar deviasi sebesar 0 sedangkan zona hambat yang dihasilkan oleh ekstrak etanol sirih merah konsentrasi 30% adalah 12,25 dengan standar deviasi sebesar sebesar 2,60.
Tabel Independent Sample T Test pertama memaparkan uji apakah kedua kelompok memiliki varian yang sama. Karena nilai Sig (0,040) < (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok memiliki varian yang tidak sama.
Dari kolom uji T menunjukan bahwa nilai P = 0,003, karena P-value lebih kecil dari = 0,05, sehingga dapat kita simpulkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara zona hambat yang dihasilkan oleh kontrol (-) dengan zona hambat yang dihasilkan oleh ekstrak etanol sirih merah 30%.
Kontrol (-) vs Ekstrak etanol sirih merah 40%
Dari hasil tersebut, terlihat bahwa rata-rata zona hambat yang dihasilkan oleh kontrol (-) adalah 0 dengan standar deviasi sebesar 0 sedangkan zona hambat yang dihasilkan oleh ekstrak etanol sirih merah konsentrasi 40% adalah 13,25 dengan standar deviasi sebesar sebesar 2,72.
Tabel Independent Sample T Test pertama memaparkan uji apakah kedua kelompok memiliki varian yang sama. Karena nilai Sig (0,032) < (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok memiliki varian yang tidak sama.
Dari kolom uji T menunjukan bahwa nilai P = 0,002, karena P-value lebih kecil dari = 0,05, sehingga dapat kita simpulkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara zona hambat yang dihasilkan oleh kontrol (-) dengan zona hambat yang dihasilkan oleh ekstrak etanol sirih merah 40%.
Kontrol (-) vs Ekstrak etanol sirih merah 50%
Dari hasil tersebut, terlihat bahwa rata-rata zona hambat yang dihasilkan oleh kontrol (-) adalah 0 dengan standar deviasi sebesar 0,58 sedangkan zona hambat yang dihasilkan oleh ekstrak etanol sirih merah konsentrasi 50% adalah 14,50 dengan standar deviasi sebesar sebesar 2,68.
Tabel Independent Sample T Test pertama memaparkan uji apakah kedua kelompok memiliki varian yang sama. Karena nilai Sig (0,025) < (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok memiliki varian yang tidak sama.
Dari kolom uji T menunjukan bahwa nilai P = 0,002, karena P-value lebih kecil dari = 0,05, sehingga dapat kita simpulkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara zona hambat yang dihasilkan oleh kontrol (-) dengan zona hambat yang dihasilkan oleh ekstrak etanol sirih merah 50%.
Kontrol (-) vs Ekstrak etanol sirih merah 60%
Dari hasil tersebut, terlihat bahwa rata-rata zona hambat yang dihasilkan oleh kontrol (-) adalah 0 dengan standar deviasi sebesar 0 sedangkan zona hambat yang dihasilkan oleh ekstrak etanol sirih merah konsentrasi 60% adalah 14,63 dengan standar deviasi sebesar sebesar 3,12.
Tabel Independent Sample T Test pertama memaparkan uji apakah kedua kelompok memiliki varian yang sama. Karena nilai Sig (0,028) < (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok memiliki varian yang tidak sama.
Dari kolom uji T menunjukan bahwa nilai P = 0,003, karena P-value lebih kecil dari = 0,05, sehingga dapat kita simpulkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara zona hambat yang dihasilkan oleh kontrol (-) dengan zona hambat yang dihasilkan oleh ekstrak etanol sirih merah 60%.
Kontrol (-) vs Ekstrak etanol sirih merah 70%
Dari hasil tersebut, terlihat bahwa rata-rata zona hambat yang dihasilkan oleh kontrol (-) adalah 0 dengan standar deviasi sebesar 0 sedangkan zona hambat yang dihasilkan oleh ekstrak etanol sirih merah konsentrasi 70% 17,13 dengan standar deviasi sebesar sebesar 1,80.
Tabel Independent Sample T Test pertama memaparkan uji apakah kedua kelompok memiliki varian yang sama. Karena nilai Sig (0,035) < (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok memiliki varian yang tidak sama.
Dari kolom uji T menunjukan bahwa nilai P = 0,000, karena P-value lebih kecil dari = 0,05, sehingga dapat kita simpulkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara zona hambat yang dihasilkan oleh kontrol (-) dengan zona hambat yang dihasilkan oleh ekstrak etanol sirih merah 70%.
Kontrol (-) vs Ekstrak etanol sirih merah 80%
Dari hasil tersebut, terlihat bahwa rata-rata zona hambat yang dihasilkan oleh kontrol (-) adalah 0 dengan standar deviasi sebesar 0 sedangkan zona hambat yang dihasilkan oleh ekstrak etanol sirih merah konsentrasi 80% adalah 17,25 dengan standar deviasi sebesar 0,87.
Tabel Independent Sample T Test pertama memaparkan uji apakah kedua kelompok memiliki varian yang sama. Karena nilai Sig (0,040) < (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok memiliki varian yang tidak sama.
Dari kolom uji T menunjukan bahwa nilai P = 0,000, karena P-value lebih kecil dari = 0,05, sehingga dapat kita simpulkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara zona hambat yang dihasilkan oleh kontrol (-) dengan zona hambat yang dihasilkan oleh ekstrak etanol sirih merah 80%.
Recommended