View
2
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
PENINGKATAN KEMAMPUAN PRAKTIK SALAT MELALUI
METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV MI
DARUSSALAM BANCAK KEC.BANCAK KAB.SEMARANG
TAHUN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
Ayu Afida Ilmi
NIM 115 09 044
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2014
ii
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:
Nama : Ayu Afida Ilmi
NIM :115 09 044
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul Skripsi : Peningkatan Kemampuan Praktik Salat Melalui
Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV MI
Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten
Semarang Tahun 2013/2014
Telah kami setujui untuk dimunaqosyahkan.
Salatiga, Desember 2013
Dosen Pembimbing
Drs. Bahroni, M. Pd
NIP. 19640818 199403 1 004
iv
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ayu Afida Ilmi
NIM : 115 09 044
Jurusan : Tarbiyah
Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
kode etik ilmiah.
Salatiga, Desember 2013
Yang menyatakan,
Ayu Afida Ilmi
vi
MOTTO
Artinya: “katakanlah, sesungguhnya salatku, ibadatku, dan matiku hanyalah untuk
Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya, dan demikian itulah
yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama
menyerahkan diri kepada Allah ”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Bapak & Ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, doa dan
dukungannya selama ini.
2. Kakak-kakak tersayang yang selalu memberi nasehat dan dukungan.
3. Ibu Miftachur Rif‟ah M. Ag, selaku pembimbing akademik.
vii
4. Bapak Drs.Bahroni, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan perhatian dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
5. Bapak Suwardi, M.Pd, Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.
6. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd, Ketua Program Studi PGMI.
7. Para dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmunya.
8. Kepala Sekolah dan segenap guru MI Darussalam Bancak yang telah
memberikan izin dan membantu penulis melaksanakan penelitian.
9. Teman saya trimis Legowowati yang selalu setia menemani di manapun.
10. Semua teman-teman seperjuangan PGMI B 2009.
11. Dan calon suami saya Agusta Indra Kusumajati yang selalu memberi
motivasi.
viii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan pada Nabi Muhammad
SAW, kepada para keluarga, sahabat serta umatnya.
Merupakan kebahagiaan bagi penulis yang telah dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Peningkatan Kemampuan Praktik Salat Melalui Metode
Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak
Kabupaten Semarang Tahun 2013/2014”. Selanjutnya dengan penuh kerendahan
hati penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesainya skripsi ini.
Adapun ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, penulis sampaikan
kepada :
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag, selaku ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd, Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.
3. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd, selaku ketua Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtida‟iyah STAIN Salatiga.
4. Ibu Miftachur Rif‟ah M. Ag selaku pembimbing akademik
5. Bapak Drs. Bahroni, M.Pd selaku pembimbing skripsi yang telah
memberikan perhatian dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
6. Para dosen dan karyawan STAIN Salatiga.
ix
7. Bapak dan Ibu serta keluarga yang telah memberikan do‟a restu serta
dukungan kepada penulis.
8. Kepala Sekolah dan segenap guru MI Darussalam Bancak yang telah
memberikan izin dan membantu penulis melaksanakan penelitian.
9. Siswa-siswi kelas IV MI Darussalam Bancak yang telah membantu
peneliti dalam pengumpulan data.
10. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu per satu.
Semoga segala amal kebaikan tersebut mendapat balasan dari Allah SWT,
mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para
pembaca pada umumnya.
Salatiga, Desember 2013
Penulis
x
ABSTRAK
Ilmi, Ayu Afida. 2013. Peningkatan Kemampuan Praktik Salat Melalui Metode
Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan
Bancak Kabupaten Semarang Tahun 2013/2014. Skripsi, Jurusan Tarbiyah
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Bahroni, M.Pd.
Kata kunci: kemampuan praktik salat, metode demonstrasi
Kurangnya pengelolaan guru dalam pembelajaran menyebabkan sebagian
besar siswa mengalami hambatan dalam melakukan praktik salat, lebih khususnya
pada gerakan dan bacaan salat. Berdasarkan observasi, proses pembelajaran di MI
Darussalam Bancak masih menggunakan metode ceramah. Guru jarang
menggunakan alat peraga dalam pembelajaran, sehingga siswa pasif dan kurang
memperhatikan penjelasan guru. Hal ini yang tepat dapat mengakibatkan
rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dilaksanakan penelitian ini sebagai
upaya peningkatan kemampuan praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam
Bancak Tahun ajaran 2013/2014.
Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) apakah
metode demonstrasi dapat meningkatkan gerakan yang benar dalam praktik salat
siswa? dan (2) apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan bacaan yang
benar dalam praktik salat siswa?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka dilakukan penelitian tindakan kelas
yang dilaksanakan melalui tiga siklus. Masing-masing siklus terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode demonstrasi
mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fiqih dalam materi
salat, dibuktikan dengan adanya peningkatan gerakan siswa pada pra siklus
50,37% mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 55,09%, pada siklus II
meningkat menjadi 58,24%, dan pada siklus III meningkat menjadi 66,57%.
Demikian juga adanya peningkatan bacaan siswa pada pra siklus 62,31%
mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 66,2%, pada siklus II meningkat
menjadi 70,27%, dan pada siklus III meningkat menjadi 75,46%.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO ............................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................. v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................ vii
ABSTRAK .................................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
D. Definisi Operasional........................................................................ 4
E. Hipotesis ......................................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
G. Metode Penelitian............................................................................ 5
H. Sistematika Penulisan...................................................................... 9
xii
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Praktik Salat dan Unsur-unsurnya ................................................... 10
1. Pengertian Praktik Salat ......................................................... 10
2. Jenis Praktik Salat .................................................................. 10
3. Dasar Ibadah Salat ......................................................... ......... 20
B. Metode Demonstrasi ....................................................................... 22
1. Pengertian Metode Demonstrasi sebagai Metode Pengajaran.
................................................................................................. 25
2. Penggunaan Metode Demonstrasi dalam Proses Belajar
Mengajar (PBM ) .................................................................. 25
3. Manfaat Metode Demonstrasi ................................................. 29
4. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi .................... 31
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian ............................................................................ 35
B. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus .................................................. 39
1. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus ............................................... 39
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ................................................... 42
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ................................................. 45
4. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ......................................... ...... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .............................................................................. 51
B. Pembahasan .................................................................................... 51
xiii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 76
B. Saran ....... ........................................................................................ 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
xiv
DAFTAR TABEL
3.1 Daftar Guru MI Darussalam Bancak ............................................. 37
3.2 Daftar Siswa MI Darussalam Bancak ......................................... 38
4.1 Hasil Pengamatan Gerakan Siswa pada Pra Siklus ....................... 53
4.2 Hasil Pengamatan Bacaan Siswa pada Pra Siklus ......................... 54
4.3 Hasil Pengamatan Gerakan Siswa pada Siklus I ............................ 55
4.4 Hasil Pengamatan Bacaan Siswa pada Siklus I ............................. 56
4.5 Hasil Pengamatan Gerakan Siswa pada Siklus II........................... 57
4.6 Hasil Pengamatan Bacaan Siswa pada Siklus II ............................ 58
4.7 Hasil Pengamatan Gerakan Siswa pada Siklus III ......................... 59
4.8 Hasil Pengamatan Bacaan Siswa pada Siklus III ........................... 60
5.1 Hasil Penilaian Gerakan Siswa pada Pra Siklus ............................ 64
5.2 Hasil Penilaian Gerakan Siswa pada Siklus I ................................. 65
5.3 Hasil Penilaian Gerakan Siswa pada Siklus II ............................... 66
5.4 Hasil Penilaian Gerakan Siswa pada Siklus III ............................. 68
5.5 Hasil Penilaian Bacaan Siswa pada Pra Siklus .............................. 69
5.6 Hasil Penilaian Bacaan Siswa pada Siklus I .................................. 70
5.7 Hasil Penilaian Bacaan Siswa pada Siklus II ................................. 72
5.8 Hasil Penilaian Bacaan Siswa pada Siklus III ................................ 73
xv
DAFTAR GAMBAR
4.1 Grafik Gerakan Salat Siswa ........................................................... 62
4.2 Grafik Bacaan Salat Siswa ............................................................ 63
5.1 Grafik nilai gerakan salat siswa............................................. ........ 75
5.2 Grafik nilai Bacaan salat siswa............................................. ........ 75
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRA SIKLUS
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III
Lampiran 5 LEMBAR PENGAMATAN GERAKAN SISWA PRA SIKLUS
Lampiran 6 LEMBAR PENGAMATAN GERAKAN SISWA SIKLUS I
Lampiran 7 LEMBAR PENGAMATAN GERAKAN SISWA SIKLUS II
Lampiran 8 LEMBAR PENGAMATAN GERAKAN SISWA SIKLUS III
Lampiran 9 LEMBAR PENGAMATAN BACAAN SISWA PRA SIKLUS
Lampiran 10 LEMBAR PENGAMATAN BACAAN SISWA SIKLUS I
Lampiran 11 LEMBAR PENGAMATAN BACAAN SISWA SIKLUS II
Lampiran 12 LEMBAR PENGAMATAN BACAAN SISWA SIKLUS III
Lampiran 13 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU PRA SIKLUS
Lampiran 14 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU SIKLUS I
Lampiran 15 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU SIKLUS II
Lampiran 16 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU SIKLUS III
Lampiran 17 FOTO KEGIATAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses interaksi antara pendidik (guru)
dengan peserta didik (siswa) untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan
yang ditentukan. Pendidik, peserta didik dan tujuan pendidikan
merupakan komponen utama pendidikan, yang jika hilang salah satunya,
maka hilang pula hakikat pendidikan. Mendidik adalah pekerjaan
profesional.
Mutu pendidikan banyak tergantung pada guru dalam membimbing
proses belajar mengajar. Selain itu guru harus mampu mengembangkan
metode-metode dalam mengajar. Pemilihan dan penggunaan metode
pengajaran hendaknya didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai, materi
yang ingin disampaikan dan kondisi anak. Metode tersebut diharapkan
mampu membangkitkan dan mengembangkan aktifitas belajar siswa.
Materi salat merupakan materi tertua dalam pendidikan agama
Islam. Pengajaran salat telah dilakukan Rosulullah secara langsung
bersamaan dengan pertumbuhan agama Islam. Salat merupakan kewajiban
yang mendasar bagi setiap pribadi muslim. Salat pertama kali
diperintahkan pada malam Isra‟ dan Miraj Rosulullah Muhammad SAW.
Tata cara ibadah salat sendiri memiliki ketentuan khusus yang telah diatur
dan dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
2
Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan metode
demonstrasi. Metode demonstrasi dimaksudkan sebagai suatu kegiatan
memperlibatkan suatu gerak atau proses kerja sesuatu. Pelaksanaanya bisa
menjadi guru atau orang lain yang sengaja diminta memperlihatkan proses
kerja sesuatu itu. Jadi aktifitas siswa lebih banyak pada mengamati apa
yang didemonstrasikan.
Dalam menangani masalah semacam ini penulis mengambil judul
“PENINGKATAN KEMAMPUAN PRAKTIK SALAT MELALUI
METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV MI
DARUSSALAM BANCAK KECAMATAN BANCAK KABUPATEN
SEMARANG TAHUN 2013/2014”. Dari judul yang peneliti teliti ini
nantinya akan bisa merubah cara guru dalam penyampaian materi
pembelajaran, karena disini siswa diajak untuk ikut aktif dalam kegiatan
belajar mengajar, yaitu melalui metode demonstrasi. Melalui metode ini
diharapkan siswa bisa dengan cepat dan mudah menangkap materi yang
telah disampaikan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah:
1. Bagaimana hubungan antara metode demonstrasi dengan praktik salat?
2. Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan gerakan yang benar
dalam praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan
Bancak Kabupaten Semarang tahun 2013/2014?
3
3. Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan bacaan yang benar
dalam praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan
Bancak Kabupaten Semarang tahun 2013/2014?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menemukan hubungan antara metode demonstrasi dengan
praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan
Bancak Kabupaten Semarang tahun 2013/2014.
2. Untuk mengetahui apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan
gerakan yang benar dalam praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam
Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun 2013/2014.
3. Untuk mengetahui apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan
bacaan yang benar dalam praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam
Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun 2013/2014.
D. Definisi Operasional
1. Praktik Salat
Praktik berarti cara melakukan apa yang disebut dalam teori
(Poerwadarminta, 2006:909).
Salat ialah ibadat yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu
yang dimulai dengan takbir bagi Allah Ta‟ala dan disudahi dengan
memberi salam (Sabiq, 1973:205).
4
2. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi dimaksudkan sebagai suatu kegiatan
memperlihatkan suatu gerak atau proses kerja sesuatu (Sriyono,
1992:116).
E. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka peneliti menggunakan
hipotesis sebagai berikut:
1. Adanya hubungan antara metode demonstrasi dengan praktik salat
siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten
Semarang tahun 2013/2014.
2. Metode demonstrasi dapat meningkatkan gerakan yang benar dalam
praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan
Bancak Kabupaten Semarang tahun 2013/2014.
3. Metode demonstrasi dapat meningkatkan bacaan yang benar dalam
praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan
Bancak Kabupaten Semarang tahun 2013/2014.
F. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis:
Hasil penelitian ini dapat memberikan konstribusi bagi
pengembangan pendidikan dan dapat meningkatkan kualitas dunia
pendidikan islam yang diperoleh dari penelitian ini pada khususnya.
5
2. Praktis
a. Guru dapat menggunakan metode demonstrasi pada pelajaran
Pendidikan Agama Islam sebagai media pembelajaran
meningkatkan gerakan dan bacaan yang benar dalam salat.
b. Penelitian ini dapat sebagai masukan pengambilan kebijakan untuk
pembinaan kepada guru Pendidikan Agama Islam terutama dalam
hal kreatifitas pemilihan dan penggunaan metode demonstrasi.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang diterapkan adalah penelitian tindakan
kelas (PTK). Suyadi (2011:22), menjelaskan beberapa poin yang harus
digarisbawahi, yaitu :
a. PTK adalah suatu bentuk inquiry atau penyelidikan yang dilakukan
melalui refleksi diri.
b. PTK dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang
diteliti, seperti guru, peserta didik, atau kepala sekolah.
c. PTK dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan.
d. Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dasar pemikiran dan
kepantasan dari praktik-praktik belajar mengajar, memperbaiki
pemahaman dari praktik belajar Mengajar, serta memperbaiki
situasi atau lembaga tempat praktik tersebut dilakukan.
Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah
seperti yang terdapat pada gambar 1 mengenai bagian siklus.
6
un
e.
Gambar 1.1 Tahap-tahapan pelaksanaan PTK menurut
Suyadi (2011: 50).
a. Perencanaan tindakan menggambarkan hal-hal yang dilakukan
sebelum pelaksanaan tindakan kelas, seperti penyiapan perangkat
pembelajaran berupa skenario pembelajaran, alat peraga, serta
lembar evaluasi.
b. Pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan isi
rancangan, yaitu melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga.
c. Pengamatan dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan yaitu
dengan cara menggambarkan objek yang diamati.
d. Refleksi menjadi landasan untuk menentukan keberhasilan atau
kegagalan suatu tindakan yang telah dilakukan.
Refleksi Siklus I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Siklus II Pelaksanaan
Pengamatan
Siklus III
7
2. Lokasi, waktu, Subjek penelitian
a. Lokasi penelitian
1) Tempat penelitian : MI Darussalam Bancak
2) Mata Pelajaran : Fiqih
3) Materi pokok : Praktik salat
4) Kelas/semester : IV/I
b. Waktu penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dimulai semester
I tahun 2013/2014.
c. Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI
Darussalam Bancak kecamatan Bancak kabupaten Semarang.
3. Instrument penelitian
a. Lembar observasi
b. Lembar rencana pembelajaran
4. Teknis pengumpulan data
a. Dokumentasi
Dokumentasi berarti pemberian atau pengumpulan bukti-
bukti dan keterangan (Poerwadarminta, 2006:299). Dokumentasi
digunakan untuk memperoleh daftar siswa kelas IV MI
Darussalam Bancak tahun 2013/2014.
8
b. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran fiqih dalam hal shalat. Tes yang dimaksud
disini adalah praktik salat.
c. Observasi
Observasi ini digunakan untuk mengetahui tingkat
kelemahan dan kelebihan pembelajaran berkaitan dengan keaktifan
siswa dalam mata pelajaran fiqih untuk meningkatkan
keterampilan salat.
5. Analisis data
Analisis data dengan menggunakan tes praktik salat, untuk
mengukur keterampilan gerak dan bacaan salat siswa. Pelaksanaan
analisis dilakukan secara terus menerus pada saat penelitian sedang
berlangsung hingga pembuatan laporan penelitian akan menghasilkan
suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk
mengetahui hasil keefektifan suatu metode dalam kegiatan
pembelajaran, peneliti menggunakan statistik sederhana yaitu:
P= 𝑓
𝑛x100%
Keterangan:
P= jumlah nilai dalam persentase
f= jumlah siswa
N= jumlah seluruh siswa.
9
H. Sistematika Penulisan
Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas disusun dalam
format skripsi sebagai berikut:
1. Bagian awal terdiri dari:
Halaman sampul, lembar logo, halaman judul, persetujuan
pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto
dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel,
daftar gambar dan daftar lampiran.
2. Bagian inti terdiri dari :
BAB I Pendahuluan, berisikan definisi operasional, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis,
metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II Kajian pustaka
BAB III Pelaksanaan penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I,
Deskripsi pelaksanaan siklus II dan deskripsi pelaksanaan
siklus III.
BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, deskriptif per siklus dan
pembahasan tiap siklus.
BAB V Penutup, memuat kesimpulan dan saran.
3. Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran dan
riwayat hidup penulis.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Praktik Salat dan Unsur-unsurnya
1. Pengertian Praktik Salat
Praktik salat secara bahasa terdiri dari dua kata, yaitu praktik dan
salat. Praktik berarti cara melakukan apa yang disebut dalam teori
(Poerwadarminta, 2006:909). Sedangkan salat ialah ibadat yang terdiri
dari perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir bagi
Allah Ta‟ala dan disudahi dengan memberi salam (Sabiq, 1973:205).
2. Jenis Praktik Salat
Salat merupakan materi tertua dalam pendidikan agama islam.
Pengajaran salat telah dilakukan Rosulullah secara langsung
bersamaan dengan pertumbuhan agama islam. Salat merupakan
kewajiiban yang mendasar bagi setiap pribadi muslim.
Salat pertama kali diperintahkan pada saat malam isra‟ dan mi‟raj
Nabi Muhammad SAW. Tata cara ibadah salat sendiri memiliki
ketentuan khusus yang telah diatur berdasarkan tata cara yang telah
dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Salat yang wajib dikerjakan
adalah salat Zhuhur, salat Ashar, salat Maghrib, salat Isya dan salat
Subuh yang masing-masing mempunyai waktu tertentu, antara lain:
a. Waktu salat Zhuhur adalah sejak matahari mulai tergelincir
hingga bayangan suatu benda sama dengan panjang benda
11
tersebut (tanpa memperkirakan bayangan yang muncul
disaat matahari tepat diatas kita).
b. Waktu salat Ashar dimulai sejak panjang bayangan suatu
benda sama dengan panjang benda tersebut (tanpa
memperkirakan bayangan yang muncul tepat saat matahari
tergelincir) hingga panjang bayangan suatu benda sama
dengan dua kali panjang bendanya.
c. Waktu salat Maghrib adalah sejak matahari terbenam
hingga megamerah hilang.
d. Waktu salat Isya adalah sejak mega merah hilang hingga
separuh waktu malam berlalu. Separuh waktu malam ini
dihitung dengan cara membagi malam dalam dua waktu.
Sementara itu, waktu malam bermulasejak matahari
terbenam hingga terbit fajar.
e. Waktu salat Subuh adalah sejak terbit fajar (melebar)
hingga terbit matahari (Asyraf, 2005:46-47).
Dalam hal ini, Asyraf (2005:22-31) menyatakan bahwa salat
mempunyai keutamaan umum dan keutamaan khusus. Berikut
dijelaskan masing-masing keutamaan salat.
a. Keutamaan salat secara umum
1) Membersihkan hati dan badan.
2) Menghapus dosa.
3) Menyejukkan hati.
12
4) Bermunajat kepada Allah.
5) Satu-satunya kewajiban yang ditetapkan di langit.
6) Perbuatan yang paling disukai Allah.
7) Salat adalah cahaya, petunjuk dan keselamatan.
8) Salat adalah wasiat terakhir rasulullah.
9) Kewajiban syariat yang terbaik.
b. Keutamaan salat secara khusus
1) Keistimewaan salat Subuh
Diriwayatkan oleh Jundub Al Bajali bahwa Rasulullah
SAW bersabda:
ت الله فلا يطلبنكن الله هن بح فهى فى ذه هن صلى الص
ته بشيء فيدر كه فيكبه في نار جهنن ذه
Artinya: “Barang siapa melaksanakan salat Subuh,
maka dia masuk dalam jaminan Allah,
(dengan begitu) Allah tidak akan
mengambil tindakan sedikitpun karena
jaminanNya. Siapa yang diambil tindakan
oleh Allah, maka Allah pasti akan
menemuinya, kemudian Allah akan
menelungkupkan wajahnya dalam neraka
jahanam”.
13
2) Keistimewaan salat Subuh dan Ashar
Abu Musa meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW
bersabda:
هن صلى البردين دخل الجنت
Artinya: ”Siapa yang melakukan salat Subuh dan
Ashar, maka dia akan masuk surga”.
3) Peringatan bagi orang yang meninggalkan salat Ashar
Buraidah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW
bersabda:
هن ترك صلاة العصر فقد حبط عوله
Artinya: “Siapa yang meninggalkan salat Ashar, maka
amal kebaikannya akan terhapus”.
4) Keistimewaan salat Isya dan Subuh berjamaah
Ustman bin Affan berkata, “Aku mendengar Rasulullah
SAW bersabda”:
هن صلى العشاء فى جواعت فكأنوا قام نصف اليل وهن
بح في جواعت فكأنوا صلى الليل كله صلى الص
Artinya: “Siapa yang melakukan Salat Isya berjamaah,
maka dia seakan-akan menuaikan salat
14
setengah malam. Dan siapa yang
melakukan Subuh berjamaah, maka seakan-
akan menuaikan salat sepanjang malam
penuh”.
Oleh karena itu, target pengajaran salat bukan sekedar
edukatif, tetapi juga syar‟i. Secara umum praktik salat meliputi
gerakan dan bacaan salat.
Salat mempunyai rukun-rukun dan fardhu, darimana
tersusun hakikat dan sari patinya, hingga bila ketinggalan salah
satu diantaranya, maka hakikat tersebut tak dapat tercapai dan
shalat dianggap tidak sah menurut syara‟ (Sabiq, 1973:316).
Berikut akan dijelaskan mengenai syarat-syarat wajib salat,
syarat sah salat, rukun salat, sunat salat, hal-hal yang makruh
dalam salat, hal-hal yang membatalkan salat, hal-hal yang
diperbolehkan dalam salat dan hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam salat :
a. Syarat-syarat wajib salat
Dalam hal ini, Rasjid (1986:73-76) menyatakan bahwa
syarat wajib salat adalah:
1) Islam.
2) Suci dari haidh (kotoran) dan nifas.
3) Berakal.
4) Baligh (dewasa).
15
5) Telah sampai da‟wah (perintah Rasulullah SAW).
6) Melihat atau mendengar.
7) Jaga (tidak sedang tidur atau lupa).
Sedangkan Asyraf (2005:42-49) menyatakan syarat wajib
salat adalah:
1) Islam.
2) Berakal (sadar).
3) Baligh.
4) Masuk waktu.
5) Bersih dari haid dan nifas.
b. Syarat-syarat sah salat
Dalam hal ini, Rasjid (1986:76-79) menyatakan bahwa
syarat sah salat adalah:
1) Suci dari hadats besar dan hadats kecil.
2) Suci badan, pakaian, dan tempat dari najis.
3) Menutup aurat.
4) Mengetahui masuknya waktu shalat.
5) Menghadap ke kiblat (ka‟bah).
c. Rukun salat
Dalam hal ini, Rasjid (1986:83-89) menyatakan bahwa
rukun salat adalah:
1) Niat.
2) Berdiri bagi orang yang kuasa.
16
3) Takbiratul ihram (membaca Allahu Akbar).
4) Membaca surat Fatihah.
5) Ruku‟ serta tumakninah.
6) I‟tidal secara tumakninah.
7) Sujud dua kali serta tuma‟ninah.
8) Duduk diantara dua sujud serta tuma‟ninah.
9) Duduk akhir.
10) Membaca tasyahud akhir.
11) Membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW.
12) Memberi salam yang pertama (ke kanan).
13) Menertibkan rukun.
d. Sunat-sunat salat
Dalam hal ini, Rasjid (1986:94-100) menyatakan bahwa
sunat salat adalah:
1) Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram
sampai setentang tinggi ujung jari dengan telinga, dan
telapak tangan setinggi bahu serta keduanya dihadapkan
ke kiblat.
2) Mengangkat kedua tangan ketika ruku‟, ketika berdiri
dari ruku‟, dan ketika berdiri dari tasyahud awal
dengan.
3) Meletakkan telapak tangan kanan atas punggung tangan
kiri dan keduanya diletakkan di bawah dada.
17
4) Melihat kearah tempat sujud.
5) Membaca doa iftitah sesudah takbiratul ihram, sebelum
membaca Al-Fatihah.
6) Membaca a‟udzubillah sebelum membaca bismillah.
7) Diam sebentar sebelum membaca Al-fatihah dan
sesudahnya.
8) Membaca amin sehabis membaca fatihah.
9) Membaca surat atau ayat Quran bagi imam atau orang
shalat sendiri sesudah membaca Al-Fatihah pada dua
rakaat yang pertama.
10) Sunat bagi makmum mendengarkan bacaan imamnya.
11) Mengeraskan bacaan pada shalat subuh dan pada dua
rekaat yang pertama shalat Maghrib dan Isya‟.
12) Takbir tatkala turun dan bangkit, selain bangkit dari
ruku‟.
13) Membaca sami-Allahu limanhamidah.
14) Membaca rabbana walakal-hamdu.
15) Meletakkan dua telapak tangan diatas lutut ketika ruku‟.
16) Membaca tasbih tiga kali ketika ruku‟.
17) Membaca tasbih tiga kali ketika sujud.
18) Membaca doa ketika duduk antara dua sujud.
19) Duduk iftirasy pada semua duduk dalam salat kecuali
duduk akhir.
18
20) Duduk tawarruk di duduk akhir.
21) Duduk istirahat (sebentar) sesudah sujud kedua sebelum
berdiri.
22) Memberi salam yang kedua (ke kiri).
23) Ketika mamberi salam hendaklah diniatkan memberi
salam kepada yang disebelah kanan dan kirinya.
e. Hal-hal yang dimakruhkan dalam salat
Asyraf (2005:84-88) menyatakan bahwa hal-hal yang
makruh dalam salat adalah:
1) Menoleh atau melirik.
2) Memandang keatas.
3) Bertolak tangan (meletakkan tangan diatas pinggang).
4) Menyibakkan rambut, menyingsingkan baju atau lengan
baju.
5) Tasybik (menjalin jari-jari tangan).
6) Bermain-main dan melakukan semua yang mengganggu
kekhusyukan salat.
7) Membaca ayat saat rukuk atau sujud.
8) Menahan buang air kecil atau besar.
9) Salat saat makanan telah dihidangkan.
10) Salat menggunakan pakaian bergambar atau bertulisan.
11) Salat di tempat maksiat.
19
12) Salat ditempat penyembelihan hewan dan pembuangan
sampah.
13) Salat dijalan.
f. Hal-hal yang membatalkan salat
Asyraf (2005:90-93) menyatakan bahwa hal-hal yang
membatalkan salat adalah:
1) Meninggalkan salah satu rukun salat, kecuali jika
menggantinya di tengah atau sesaat sesudah salat.
2) Makan dan minum.
3) Berbicara seauatu yang tidak berkaitan dengan kebaikan
salat.
4) Tertawa (bukan sekedar tersenyum).
5) Banyak bergerak.
6) Menambah rakaat sebanyak jumlah rakaat salat itu.
7) Seluruh badan berpaling dari arah kiblat.
8) Batal kesuciannya (seperti wudhu).
g. Hal-hal yang diperbolehkan dalam salat
Asyraf (2005:94-98) menyatakan bahwa hal-hal yang
diperbolehkan dalam salat adalah:
1) Bergerak sedikit.
2) Berdehem karena terpaksa.
3) Memperbaiki salat makmum.
4) Menguap dan meletakkan tangan di mulut.
20
5) Membantu bacaan imam atau membaca tasbih saat
imam lupa.
6) Menghalangi orang yang lewat didepannya.
7) Membunuh kalajengking atau ular jika menyerang.
8) Menggaruk anggota tubuh.
9) Memberi isyarat dengan tangan kepada orang yang
mengucapkan salam kepadanya.
h. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam salat
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam salat
menurut Asyraf (2005:104-105), antara lain:
1) Isti‟adzah (membaca audzubillahi minasy-
syitaanirrajim) hanya diawal salat (rakaat pertama).
2) Basmalah dibaca dengan suara pelan dalam salat yang
bersifat jahriyah. Demikianlah yang sesuai dengan
sunnah Nabi SAW.
3) Ayat-ayat Al-Qur‟an dibaca ayat per-ayat, tidak
disambung. Demikianlah yang sesuai dengan Sunnah
Nabi SAW.
4) Selalu memandang tempat sujud, karena cara seperti
itu lebih mendekati kekhusu‟an.
5) Orang yang salat boleh mengeluarkan ingus dalam sapu
tangan atau bajunya.
21
6) Jika ragu keluar sesuatu dari perutnya, tidak perlu
membatalkan shalat hingga mencium bau atau
mendengar sesuatu (kentut).
3. Dasar Ibadah Salat
Salat mempunyai kedudukan yang penting dalam Islam. Salat
adalah rukun kedua setelah dua kalimat syahadat. Salat adalah
kewajiban setiap muslim dan muslimah. Hanya saja bagimuslimah,
kewajiban shalat dapat gugur pada saat menstruasi dan nifas.
Salat dapat dilakukan secara sendiri maupun berjamaah. Namun
salat lebih utama dilakukan secara berjamaah dengan pahala 27
derajat. Pemimpin dalam salat disebut imam, sedangkan yang
mengikuti imam disebut makmum. Syarat imam adalah laki-laki, adil
dan mengerti hukum. Sedangkan wanita diperbolehkan menjadi imam
hanya terbatas untuk makmum wanita dan anak-anak yang masih kecil.
Hukum salat adalah fardhu „Ain, artinya setiap muslim wajib
menjalankan salat dan berdosa jika meninggalkanya.
Meninggalkan salat secara menyangkal dan menantang adalah
kafir dan keluar dari islam dan ijma‟ kaum Muslimin.
Adapun orang yang meninggalkannya sedang ia masih beriman
dan meyakini keharusannya, hanya ditinggalkannya karena lalai atau
alpa, bukan karena sesuatu halangan yang diakui oleh syara‟, maka
hadits-hadits telah menegaskan bahwa ia kafir dan wajib dibunuh
(Sabiq, 1973:212).
22
Sementara mereka yang meninggalkan salat karena malas atau
meremehkannya, maka sebagian ulama menganggapnya kafir. Namun
ulama lain berpendapat bahwa mereka yang meninggalkan salat karena
malas atau meremehkannya adalah kafir, tetapi tingkat kekufurannya
di bawah tingkat kekufuran orang yang keluar dari agama islam, dan
mereka lebih buruk dari pezina, pencuri maupun pembunuh. Selain itu,
mereka dianggap telah berani berhadapan dengan siksa dan murka
Allah di dunia dan di akhirat (Asyraf, 2005:89).
Adapun dasar kewajiban ibadah salat secara tegas terdapat dalam
Al-Quran. Diantara dasar dari perintah salat adalah:
a. Surat Al-Baqarah, ayat 110
Artinya: “Dan dirikanlah salat dan kerjakanlah zakat”.
b. Surat An-Nisa‟ ayat 103:
Artinya: “sesungguhnya salat itu adalah fardhu yang telah
ditentukan atas orang-orang mukmin”.
Dari beberapa ayat Al-Qur‟an diatas, menunjukkan betapa kewajiban
salat merupakan kewajiban utama bagi umat islam. Kewajiban individu
mengenai salat telah diatur sedemikian rupa berdasarkan wahyu yang telah
diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
23
B. Metode Demonstrasi
Dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Mata pelajaran
Pendidikan Agama islam (PAI), banyak ditemukan berbagai materi yang
mempunyai kekhususan, baik yang berkaitan dengan isi materi maupun
tujuan. Berbagai pengkhususan tersebut menuntut kreatifitas seorang guru
agar tujuan yang diperoleh siswa dapat sesuai dengan maksud
syara‟(agama).
Diantara kreatifitas guru yang perlu ditekankan adalah kemampuan
seorang guru untuk memilih metode pembelajaran sesuai dengan materi,
target, dan kondisi siswa. Pemilihan metode yang tepat dan sesuai akan
menjamin tercapainya tujuan pembelajaran secara optimal. Karena itu,
guru sebaiknya memperhatikan dalam pemilihan dan penentuan metode
sebelum kegiatan belajar dilaksanakan di kelas.
Berbagai alternatif metode pembelajaran dipilih dan digunakan
oleh guru dalam Proses Belajar Mengajar di kelas, dengan berbagai
pertimbangan, tujuan, isi materi, dan kondisi siswa, sehingga tujuan
pengajaran dan bahan pengajaran lebih jelas, serta isi materi pembelajaran
dengan mudah diterima siswa.
Oleh karena itu, apabila guru dengan tepat menentukan metode
pengajaran yang sesuai tujuan pengajaran pengajaran, kesiapan guru dan
siswa, situasi dan kondisi yang meliputi waktu yang tersedia dan fasilitas
yang ada, maka proses belajar mengajar akan lebih berhasildan bermakna
dengan baik.
24
Metode ialah cara yang sistematik yang digunakan untuk
mencapai tujuan. Cara yang sistematik ini merupakan bentuk konkrit
daripada penerapan petunjuk-petunjuk umum pengajaran dan proses
pengajaran tertentu (Simandjuntak, 1983:13).
Dalam kaitan dengan metode dalam proses belajar mengajar
terdapat berbagai alternatif metode yang dapat dipilih oleh guru. Masing-
masing metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena
itu guru harus mampu memilih dan menggunakan metode tersebut sesuai
dengan tujuan, jenis materi, dan kondisi siswa.
Diantara jenis metode tersebut adalah: metode proyek, metode
eksperimen, metode tugas dan resitasi, metode diskusi, metode sosio
drama, metode demonstrasi, metode problem solving, metode karyawisata,
metode tanya jawab, metode latihan, metode ceramah (Djamarah,
2006:83-97).
Senada dengan hal tersebut, Simandjuntak (1983:19-31)
menyatakan bahwa jenis-jenis metode meliputi ceramah, ceramah dengan
tanyajawab, diskusi kelompok, permainan peran(role playing), gaming
(permainan), simulation (peniruan), studi kasus, pemecahan masalah,
brainstorming (arus melontarkan pendapat), diskusi panel, seminar,
tutorial (guru/pengawas), lokakarya, demonstrasi, kunjungan ke lapangan,
kerja lapangan, programmed instruction, metode resitasi(PR), simposium,
team teaching.
25
Berdasarkan jenis variasi metode diatas, dalam kegiatan belajar
mengajar secara profesional guru dituntut untuk mampu memilih dan
menerapkan metode yang sesuai dengan kondisi yang sudah ada. Berhasil
atau tidaknya kegiatan belajar, juga dipengaruhi oleh tepat tidaknya
seorang guru memilih metode dalam menyampaikan materi pelajaran.
Sesuai dengan cakupan kajian tentang metode demonstrasi dalam
meningkatkan praktik salat, maka uraian berikut lebih difokuskan pada
uraian metode demonstrasi dan praktik salat, sebagai berikut:
1. Pengertian Metode Demonstrasi sebagai Metode Pengajaran
Metode demonstrasi merupakan salah satu metode yang sesuai
dengan materi praktik salat, yang meliputi gerakan dan bacaan salat
siswa. Meskipun demikian, efektifitas metode demonstrasi tergantung
pada keahlian guru dan kesesuaian kondisi siswa. Sebaik apapun
metode tanpa diimbangi kemampuan guru dalam menggunakan
metode tersebut, maka tidak akan dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan
memeragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses,
situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya
ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan
(Djamarah, 2006:90).
Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap
pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk
26
pengertian dengan baik dan sempurna. Selain itu, siswa juga dapat
mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama
pelajaran berlangsung.
2. Penggunaan Metode Demonstrasi dalam Proses Belajar Mengajar
(PBM)
Penggunaan metode ini dapat dilakukan secara bersama-sama
antara guru dan murid sebagai latihan praktis dari yang sudah atau
belum diketahui muridnya.
Metode ini dapat dipergunakan apabila:
a. Memantapkan keterampilan tertentu.
b. Akan memudahkan pemberian penjelasan, karena penggunaan
bahasa lisan atau tertulis terbatas.
c. Akan memperlihatkan kepadamurid-murid proses jalannya
suatu peristiwa atau kejadian (Dja‟far, 1992:31).
Agar demonstrasi dapat berhasil baik, maka ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, yaitu:
a. Alat dalam demonstrasi harus memadai.
b. Memungkinkan untuk dapat diamati secara jelas.
c. Guru atau orang lain yang ditunjuk untuk mendemonstrasikan
sesuatu harus benar-benar siap dan terampil.
d. Semua siswa harus mendapat kesempatan untuk mengadakan
percobaan.
27
e. Keterangan hendaklah jelas dan apa yang akan dicari diperoleh
dari eksperiment itu harus diketahui.
f. Tiap-tiap lagkah dalam eksperiment hendaklah diperhatikan
sehingga diketahui berhasil dan tidaknya atau benar dan
salahnya eksperiment yang dilakukan oleh anak (Sriyono,
1992:116).
Menurut Suyanti (2010:75-76), pada penggunaan metode
demonstrasi ada dua langkah yang harus dilakukan, yaitu tahap
persiapan dan tahap pelaksanaan,yaitu:
a. Tahap persiapan ada beberapa yang harus dilakukan, yaitu:
1) Rumuskan tujuan yang harus dicapai.
2) Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi.
3) Lakukan uji coba demonstrasi.
b. Tahap pelaksanaanyang harus dilakukan, yaitu:
1) Langkah pembukaan
Sebelum demonstrasi dilakukan, ada beberapa hal
yang harus dilakukan, diantaranya:
a) Mengatur tempat duduk yang memungkinkan
semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas
apa yang didemonstrasikan.
b) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai
siswa.
28
c) Kemukakan tugass-tugas yang harus dilakukan
siswa (mencatat).
2) Langkah pelaksanaan demonstrasi
Pada langkah ini hal-hal yang harus dilakukan
adalah:
a) Mulai dengan kegiatan yang merangsang siswa
untuk berpikir.
b) Menciptakan suasana yang menyejukkan.
c) Meyakinkan siswa mengikuti jalannya
demonstrasi.
d) Memberi kesempatan pada siswa untuk aktif
berpikir sesuai dengan apa yang dilihat dari
proses demonstrasi tersebut.
3) Langkah mengakhiri demonstrasi
Selesai melakukan demonstrasi, proses
pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-
tugas tertentu yang berkaitan dengan demonstrasi dan
proses pencapaian tujuan pembelajaran.
Sedangkan menurut karo-karo dkk (1997:40-41), menjelaskan
bahwa langkah-langkah pengajaran dengan metode demonstrasi
adalah:
29
1) Langkah pertama
Guru menerangkan dan menjelaskan tujuan dari
diadakannya demonstrasi, misalnya agar pelajar mengetahui
proses apa yang terjadi, cara bekerjanya alat tertentu, benar
tidaknya hipotesa dan sebagainya.
2) Langkah kedua
Guru atau murid, atau guru bersama murid menyediakan
alat-alat yang digunakan. Dalam langkah ini guru
menerangkan fungsi alat-alat tersebut atau menerangkan
tentang cara pemakaian alat-alat tersebut.
3) Langkah ketiga
Dalam langkah ini menjelaskan urutan langkah-langkah
dalam mempertunjukkan atau mencobakan sesuatu.
4) Langkah keempat
Pelaksanaan dari demonstrasi.
5) Langkah kelima
Mencatat dan menyimpulkan hasil.
6) Langkah keenam
Dalam langkah ini diadakan penilaian atau membicarakan
kebaikan-kebaikan dari apa yang telah dikerjakan atau
membicarakan kekurangan dan cara-cara menanggulanginya.
30
3. Manfaat Metode Demonstrasi
Manfaat metode demonstrasi:
a. Perhatian siswa dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap
penting oleh pengajar sehingga siswa dapat menangkap hal-hal
yang penting. Perhatian siswa lebih mudah dipusatkan kepada
proses belajar dan tidak tertuju kepada hal lain.
b. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan
dengan hanya membaca atau mendengarkan keterangan guru,
sebab siswa memperoleh persepsi yang jelas dari hasil
pengamatannya.
c. Bila siswa turut aktif melakukan demonstrasi, maka siswa akan
memperoleh pengalaman praktik untuk mengembangkan
kecakapan dan keterampilan.
d. Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan siswa akan
dapat dijawab waktu mengamati proses demonstrasi
(Moedjiono, Hasibuan, 1986:30).
Menurut Hasibuan dan Moedjiono (1986:31), ada beberapa
rencana yang harus dilakukan agar demonstrasi dapat berjalan dengan
efektif, antara lain:
a. Rumuskan dengan jelas kecakapan atau keterampilan apa yang
diharapkan dicapai oleh siswa sesudah demonstrasi itu
dilakukan.
31
b. Pertimbangkan dengan sungguh-sungguh, apakah metode itu
wajar dipergunakan, dan apakah ia merupakan metode yang
paling efektifuntuk mencapai tujuan yang dirumuskan.
c. Apakah alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa
didapat dengan mudah, dan apakah sudah dicoba terlebih
dahulu, supaya waktu diadakan demonstrasi tidak gagal.
d. Apakah jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan
demonstrasi dengan jelas.
e. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan
dilaksanakan, sebaiknya sebelum demonstrasi dilakukan,
sudah dicoba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada
waktunya.
f. Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan. Apakah tersedia
waktu untuk memberi kesempatan kepada siswa mengajukan
pertanyaan –pertanyaan dan komentar selama dan sesudah
demonstrasi.
g. Selama demonstrasi berlangsung, tanyalah kepada diri sendiri
apakah:
1) Keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas
oleh siswa?
2) Alat-alat telah ditempatkan pada posisi yang baik,
sehingga setiap siswa dapat melihat dengan jelas?
32
3) Telah disarankan kepada siswa untuk membuat catatan-
catatan seperlinya?
h. Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa. Sering
perlu diadakan diskusi sesudah demonstrasi berlangsung atau
siswa mencoba melakukan demonstrasi.
4. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi
Seperti telah diuraikan di muka, metode demonstrasi merupakan
salah satu metode yang tepat digunakan dalam materi praktik shalat.
Karena metode demonstrasi menyampaikan pelajaran dengan
memeragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses,
situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya
ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
Kelebihan dari metode demonstrasi antara lain:
a. Pengetahuan anak tidak verbalistis dan memberikan
kemungkinan berfikir lebih kritis.
b. Memberikan pengalaman yang riil.
c. Keragu-raguan siswa dapat hilang dengan mengamati.
d. Memberikan kemungkinan lebih berhasilnya interaksi belajar
mengajar.
Kelemahan-kelemahan metode demonstrasi antara lain:
a. Bila tidak mengamati kelas secara seksama, maka metode ini
menjadi tidak wajar.
33
b. Bila alat pengajaran kurang memadai, maka hasilnyapun
kurang memuaskan.
c. Kemungkinan eksperimen akan berlangsung lama sehingga
mengganggu pelajaran berikutnya (Sriyono, 1992:116-117).
Senada dengan hal tersebut, Dja‟far (1992:31) menyatakan bahwa
metode demonstrasi memiliki kebaikan dan kekurangan.
Kebaikan-kebaikan metode demonstrasi antara lain:
a. Mendorong prinsip kerja sendiribagi murid-murid.
b. Pelajaran dapat dikhayati dengan sepenuh jiwa raga, karena
langsung dipraktekkan.
c. Mempermudah pemusatan minat dan perhatian murid-murid
yang tertuju kepada apa yang didemonstrasikan.
d. Masalah-masalah yang timbul dalam hati anak langsung
terjawab, karena itu mengurangi kemungkinan salah
pengertian dan pengambilan kesimpulan yang keliru.
Kekurangan metode demonstrasi antara lain:
a. Memerlukan waktu lama dan dengan fasilitas
perlengkapan/alat-alat yang cukup.
b. Metode ini sukar dilaksanakan apabila murid-murid tidak
dimatangkan sebelumnya.
34
Memperhatikan kelemahan-kelemahan tersebut, pemakaian
metode ini dalam pelaksanaannya disarankan hal-hal sebagai
berikut:
a. Sebelum metode ini kita terapkan, perlu diperhatikan nilai-
nilai didaktis methodis, misalnya apakah bahan pelajaran,
alat-alat, serta waktu yang tersedia telah sesuai dengan
tingkat kemampuan intelektual murid-murid.
b. Sebelum demonstrasi dilaksanakan, kita hendaknya
menerangkan sejelas-jelasnya landasan landasan teori yang
kita pakai. Tanpa itu maka sulitbagi anak-anak memperoleh
pengalaman praktis, pembentukan sikap serta pengertian-
pengertian yang jelas (Dja‟far, 1992:32).
Selain itu terdapat pula peran guru dan peran peneliti, yaitu peran
guru adalah melaksanakan apa yang telah direncanakan oleh
peneliti sesuai dengan skenario pembelajaran. Sedangkan peran
peneliti adalah menyiapkan RPP, menyiapkan perangkat, dan
membuat perangkat evaluasi.
35
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Tempat penelitian : MI Darussalam Bancak
Alamat penelitian : Desa Bancak, Kecamatan Bancak, Kabupaten
Semarang
Materi pokok : Praktik Salat
Kelas/semester : IV/I
2. Visi dan Misi Madrasah
a. Visi
1) Tekun beribadah.
2) Berakhlakul karimah.
3) Unggul dalam prrestasi dan terampil.
b. Misi
1) Menambahkan akidah dengan beribadah.
2) Menumbuhkan semangat untuk maju.
3) Membiasakan berpakaian sesuai dengan ajaran Islam.
4) Menjadikan siswa belajar PAKEM (Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif dan Menyenangkan).
3. Tujuan Pendidikan Madrasah
a. Mengoptimalkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran aktif (PAKEM).
36
b. Mengembangkan potensi akademik, minat dan bakat siswa melalui
layanan bimbingan dan konseling dan kegiatan ekstra kulikuler.
c. Meningkatkan prestasi akademik siswa nilai rata-rata 60.
d. Membiasakan perilaku Islam di lingkunga madrasah.
e. Meningkatkan prestasi akademik siswa dibidang seni dan olahraga
lewat kejuaraan dan kompetisi.
4. Tenaga Pengajar
Daftar tenaga pengajar MI Darussalam Bancak
Tabel 3.1
Daftar Nama Guru
NO NAMA JABATAN
1 Muh Sholoeh, S.Ag Kepala
2 Listyowati, A.Ma Wali Kelas
3 Anik Ambarwati, A.Ma Wali Kelas
4 Khairur Anwar, S.Pdi Wali Kelas
5 Syaekodin, S.Pdi Wali Kelas
6 Alimin Taufiq, S.Pdi Wali Kelas
7 M. khubet, A.Ma Wali Kelas
8 Wiwik Maizunanik, S.Ag Wali Kelas
9 Soraya Lutfatul Afidah, A.Ma Kabag perpus
37
5. Waktu Penelitian
Siklus I dilakukan pada tanggal 9 Oktober 2013
Siklus II dilakukan pada tanggal 23 Oktober 2013
Siklus III dilakukan pada tanggal 30 Oktober 2013
6. Karakteristik Siswa
Jumlah siswa kelas IV MI Darussalam Bancak kecamatan Bancak
kabupaten Semarang yang dijadikan subjek penelitian adalah 27siswa,
yang terdiri dari 9 laki-laki dan 18 perempuan. Karakteristik siswa
secara lebih terperinci dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Usia rata-rata 11 tahun.
b. Sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai petani dan
pedagang.
c. Daftar Nama siswa
Tabel 3.2
Daftar Nama Siswa
NO NAMA SISWA L/P
1 Santi Rosalina P
2 Puput Putri Melati P
3 Siti mukaromah P
4 Savitriana P
5 Umi Dwi Anggreini P
6 Annisa Trihapsari P
7 Anita Hayatun Nufus P
38
8 Nia Yuliana Ramadhani P
9 M. Abdul Munir L
10 M.Khozim L
11 Siti Asilia P
12 David Rahmat Saputra L
13 Adi Saputra L
14 Dwi Khairul Anam L
15 Alfiatur Rahmawati P
16 Vina Chamidah P
17 Eka Rahma Putri P
18 Santika Utami P
19 Wiji Semi Kurniati P
20 Nur Khafid Al-ghazali L
21 M.Khairi L
22 Siti Mubasirah P
23 Dita lukiyahya P
24 Riky khairul Candra L
25 Khairatun Nisa P
26 Nila Afina P
27 Hamdanah Zulfa P
39
B. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus
Untuk mencapai tujuan pembelajaran dan untuk memudahkan
penyampaian materi kepada siswa, maka diperlukan beberapa metode
yang sesuai dan pendekatan pengajaran yang tepat. Berkaitan dengan
metode pengajaran ini, salah satu diantaranya adalah metode demonstrasi.
Metode demonstrasi digunakan dengan cara mendemonstrasikan
atau memperlihatkan sesuatu kepada siswa, dengan harapan siswa dapat
dengan mudah menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Ibadah salat merupakan ibadah yangterdiri dari teori hafalan dan gerakan
atau praktik baku dan tidak mengalami perubahan. Untuk menyajikan
materi salat diperlukan latihan-latihan kemampuan atau keterampilan yang
bersifat khusus. Pelatihan dalam hal ini menggunakan metode
demonstrasi.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus, masing-masing siklus dimulai
dari tahapan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
1. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Pra Siklus
a. Perencanaan
1) Menentukan tujuan pengajaran yang jelas agar tujuan
pembelajaran dapat berhasil dengan baik.
2) Menyusun lembar ovbservasi sebagai panduan
b. Pelaksanaan
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran adalah :
1) Kegiatan awal
40
a) Guru memulai pembelajaran dengan salam.
b) Presensi siswa.
c) Apersepsi
Guru bertanya “Siapa yang sudah pernah melaksanakan
salat?”.
2) Kegiatan inti
a) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan.
b) Guru memberi penjelasan tentang pentingnya melaksanakan
salat.
c) Siswa mendengarkan penjelasan guru.
d) Guru mendemonstrasikan gerakan dan bacaan salat di depan
kelas.
e) Guru menunjuk salah satu siswa untuk mengerjakan salat di
depan kelas.
f) Guru meminta beberapa anak unyuk mendemonstrasikan
salat secara berkelompok.
3) Kegiatan akhir
a) Guru menutup, mengakhiri pelajaran dengan membaca
hamdalah.
b) Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar
kelas.
41
c. Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukan
pengamatan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan
pembelajaran ini, penulis langsung memberikan pengamatannya
terhadap proses perbaikan pembelajaran yang sedang
berlangsung.
1) Untuk siswa yaitu perhatian siswa terhadap materi yang
disampaikan, semangat siswa mengikuti pelajaran,
kemampuan mendemonstrasikan gerakan dan bacaan salat,
keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan.
2) Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi
siswa, penguasaan materi, penyajian sesuai dengan uraian
materi, metode, bimbingan pada siswa, evaluasi dan
mengakhiri pelajaran.
d. Refleksi
Hasil pembelajaran pada pra siklus ini belum memuaskan
karena perhatian siswa untuk mengikuti pelajaran kurang, serta
kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan gerakan dan bacaan
salat kurang memuaskan. Hal ini disebabkan karena siswa
cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran dancenderung
berbicara sendiri ketika guru menjelaskan materi pelajaran. Untuk
mengatasi masalah tersebut, maka pada siklus I peneliti (guru)
42
berusaha untuk menyempurnakan kekurangan yang ada dengan
menggunakan metode demonstrasi.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
a. Perencanaan
1) Menentukan tujuan pengajaran yang jelas agar tujuan
pembelajaran dapat berhasil dengan baik.
2) Menentukan jenis pendekatan dan metode pengajaran yang
tepat (merancang pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi).
3) Menyusun lembar observasi sebagai panduan. Penyiapan
perangkat yang meliputi menyiapkan instrument yang akan
digunakan untuk pengamatan.
b. Pelaksanaan
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaranadalah:
1) Kegiatan awal
a) Guru memulai pembelajaran dengan salam.
b) Presensi siswa.
c) Apersepsi
Guru bertanya “siapa yang sudah melaksanakan salat?”.
2) Kegiatan inti
a) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan.
b) Guru memberi penjelasan tentang pentingnya
melaksanakan salat dan memperlihatkan keserasian antara
43
gerakan dan bacaan salat mulai dari niat, takbiratul ihram,
doa iftitah, surat al-fatihah, surat pendek, rukuk, i‟tidal,
sujud, duduk diantara dua sujud, tasyahud awal, tasyahud
akhir, sampai salam sesuai urutan bacaan salat.
c) Siswa mendengarkan penjelasan guru dan memperhatikan
lalu menirukan guru.
d) Guru menyiapkan sarana dan prasarana atau fasilitas
latihan atau belajar siswa seperti sajadah dan perlengkapan
salat lainnya.
e) Guru menunjuk salah satu siswa untuk melaksanakan salat.
f) Guru mengamati gerakan dan bacaan siswa secara
bergantian.
3) Kegiatan akhir
a) Guru memberikan penguatan serta menyimpulkan materi
b) Guru menutup, mengakhiri pelajaran dengan membaca
hamdalah atau doa.
c) Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar
kelas dan siswa menjawab salam.
c. Pengamatan
Selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukan
pengamatan untuk mengetahui pengaruh kegiatan pelaksanaan
perbaikan pembelajaran siklus I ini, penulis langsung memberikan
44
pengamatannya terhadap proses perbaikan pembelajaran yang
sedang berlangsung.
1) Pengamat mencatat semua temuan pada proses pembelajaran
2) Untuk siswa yaitu perhatian siswa terhadap materi yang
disampaikan, semangat siswa mengikuti pelajaran,
kemampuan mendemonstrasikan gerakan dan bacaan salat,
keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan.
3) Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi
siswa, penguasaan materi, penyajian sesuai dengan uraian
materi, metode, bimbingan pada siswa, evaluasi dan
mengakhiri pelajaran.
d. Refleksi
Hasil pembelajaran dari siklus I ini belum menunjukkan
hasil yang memuaskan karena perhatian siswa untuk mengikuti
pelajaran masih kurang, serta kemampuan dalam
mendemonstrasikan gerakan dan bacaan salat kurang memuaskan
karena siswa cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran dan
cenderung berbicara sendiri ketika guru menjelaskan materi
pelajaran. Maka pada siklus II peneliti (guru) berusaha untuk
menyempurnakan kekurangan yang ada padasiklus I.
45
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi terhadap perbaikan pembelajaran pada
siklus I, maka peneliti menyusun rencana perbaikan pembelajaran
yang terdiri dari rencana, pelaksanaaan, pengamatan, dan refleksi.
a. Perencanaan
1) Identifikasi masalah disusun berdasarkan refleksi pada siklus
I.
2) Merancang pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi yang lebih optimal.
3) Menyusun lembar observasi sebagai panduan.
b. Pelaksanaan
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran adalah:
1) Kegiatan awal
a) Guru memulai pembelajaran dengan salam.
b) Presensi siswa.
c) Apersepsi
Guru bertanya “Siapa yang sudah hafal bacaan salat?”.
2) Kegiatan inti
a) Guru memperlihatkan keserasian antara gerakan dan
bacaan salat (guru memberikan contoh salat).
b) Siswa memperhatikan lalu menirukan guru.
3) Guru meminta siswa untuk mendemonstrasikan gerakan dan
bacaan salat dari mulai niat, takbiratul ikhram, doa iftitah,
46
surat al fatihah, surat pendek, rukuk, i‟tidal, sujud, duduk
diantara dua sujud, tasyahud awal, tasyahud akhir, sampai
salam sesuai urutan bacaan salat secara bergantian.
4) Kegiatan akhir
a) Guru memberikan penguatan serta menyimpulkan materi.
b) Guru menutup, mengakhiri pelajaran dengan membaca
hamdalah atau doa.
c) Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar
kelas dan siswa menjawab salam.
c. Pengamatan
Selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan
pengamatan untuk mengetahui pengaruh kegiatan pelaksanaan
perbaikan pembelajaran siklus II ini, penulis langsung
memberikan pengamatannya terhadap proses perbaikan
pembelajaran yang sedang berlangsung.
1) Pengamat mencatat semua temuan pada proses pembelajaran.
2) Untuk siswa yaitu perhatian siswa terhadap materi yang
disampaikan, semangat siswa mengikuti pelajaran,
kemampuan mendemonstrasikan gerakan dan bacaan salat,
keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan.
3) Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi
siswa, penguasaan materi, penyajian sesuai dengan uraian
47
materi, metode, bimbingan pada siswa, evaluasi dan
mengakhiri pelajaran.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan oleh peneliti yaitu hasil pengamatan
situasi saat pelatihan. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap
situasi saat pelatihan pada siklus II peneliti dapat menemukan
peningkatan pembelajaran sebagai berikut:
1) Siswa yang kemampuannya kurang cenderung pasif saat
pembelajaran berlangsung, sekarang sudah bisa menyesuaikan
diri dengan temannya.
2) Proses pembelajaran berjalan dengan lancar dikarenakan
siswa sudah banyak yang bisa.
Selain itu pembelajaran ini juga telah menunjukkan perubahan:
1) Adanya keinginan siswa untuk berlatih membaca bacaan salat.
2) Adanya minat siswa terhadap keterampilan gerak dalam salat.
Maka pada siklus III peneliti (guru) berusaha untuk
menyempurnakan kekurangan yang ada pada siklus II.
4. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
Berdasarkan hasil refleksi terhadap perbaikan pembelajaran
pada siklus II, maka peneliti menyusun rencana perbaikan
pembelajaran yang terdiori dari rencana, pelaksanaan, pengamatan
dan refleksi.
48
a. Perencanaan
1) Identifikasi masalah disusun berdasarkan refleksi pada siklus
II.
2) Merancang pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasin yang lebih optimal.
3) Menyusun lembar observasi sebagai panduan.
b. Pelaksanaan
Langkah-langkah pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah:
1) Kegiatan awal
a) Guru mengucapkan salam.
b) Apersepsi berupa tanya jawab mengenai pelajaran yang
lalu.
c) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan inti
a) Guru memperlihatkan keserasian antara gerakan dan
bacaan salat.
b) Siswa memperhatikan lalu menirukan guru.
c) Guru meminta siswa untuk mendemonstrasikan gerakan
dan bacaan salat mulai dari niat, takbiratul ikhram, doa
iftitah, surat al-fatihah, surat pendek, rukuk, i‟tidal, sujud,
duduk diantara dua sujud, tasyahud awal, tasyahud akhir,
sampai salam sesuai urutan bacaan salat.
49
d) Guru menganjurkan siswa untuk menerapkan keserasian
antara gerakan dan bacaan salat setiap kali siswa
melakukan salat, serta dapat membiasakan diri untuk selalu
melaksanakan kewajiban salat fardhu.
3) Kegiatan akhir
a) Guru memberikan penguatan serta menyimpulkan materi.
b) Guru memberitahukan pelajaran yangakan datang.
c) Guru menutup, mengakhiri pelajaran dengan membaca
hamdalah atau doa.
d) Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar
kelas dan siswa menjawab salam.
c. Pengamatan
Selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukan
pengamatan untuk mengetahui pengaruh kegiatan pelaksanaan
perbaikan pembelajaran siklus III inipenulis langsung memberikan
pengamatannya terhadap proses perbaikan pembelajaran yang
sedang berlangsung.
1) Pengamat mencatat semua temuan pada proses pembelajaran.
2) Untuk siswa yaitu perhatian siswa terhadap materi yang
disampaikan, semangat sisaw mengikuti pelajaran,
kemampuan mendemonstrasikan gerakan dan bacaan salat,
keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan.
50
3) Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi
siswa, penguasaan materi,penyajian sesuai dengan uraian
materi, metode, bimbingan pada siswa, evaluasi dan
mengakhiri pelajaran.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan oleh peneliti yaitu hasil pengamatan
situasi saat pelatihan. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap
situasi saat pelatihan pembelajaran siklus III ini sudah
menunjukkan adanya perubahan. Bertambahnya perhatian siswa
untuk mengikuti pelajaran, serta kemampuan siswa dalam
mendemonstrasikan gerakan dan bacaan salat sudah optimal.
Pembelajaran ini telah menunjukkan perubahan yaitu:
1) Siswa sangat antusias sekali dengan pembelajaran ini sehingga
membuat mereka lebih menguasai keterampilan salat.
2) Proses pembelajaran lebih maksimal karena sudah banyak
siswa yang bisa.
3) Adanya keinginan siswa untuk berlatih mengerjakan salat.
Setelah melaksanakan siklus III ini dan menganalisis hasil
pengamatan penulis mengambil kesimpulan, perubahan nilai para
siswa melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan
keterampilan gerakan dan bacaan salat siswa yang berakhir
dengan prestasi atau nilai siswa yang meningkat.
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan 4 tahapan yaitu pra siklus untuk
mengetahui kemampuan peserta didik sebelum menggunakan metode dalam
proses pembelajaran, tahap berikutnya siklus I, siklus II, dan siklus III dengan
menggunakan metode demonstrasi.
Dalam penelitian ini setiap pembelajaran digunakan lembar pengamatan
untuk mengukur sejauh mana benar atau tidaknya siswa melakukan gerakan
dan bacaan dalam salat.
B. Deskripsi hasil penelitian per siklus
Berdasarkan penelitian pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang telah
dilaksanakan dalam pra siklus siklus I, siklus II, dan siklus III, penulis
melakukan analisis data dan refleksi diri. Adapun data yang diperoleh sebagai
berikut:
1. Pra Siklus
Data pengamatan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran fiqih
sebelum menggunakan metode demonstrasi adalah sebagai berikut:
52
Tabel 4.1
Hasil Pengamatan Pra Siklus
Gerakan
Kriteria Nilai
Jumlah
Tidak
Benar
Kurang
Benar
Benar Sangat
Benar
Berdiri 10 9 5 3
Takbiratul Ihram 9 11 5 2
Sedekap 7 10 4 6
Rukuk 8 9 7 3
I‟tidal 11 8 6 2
Sujud 13 9 3 2
Duduk diantara dua sujud 15 6 4 2
Duduk tahiat awal 12 8 4 3
Duduk tahiat akhir 10 11 4 2
Salam 8 9 5 5
Poin 103 90 47 30 270
Jumlah poin 103 180 141 120 544
Dari analisis yang dilakukan, diketahui persentase gerakan siswa yang tidak
benar sebanyak 38,14%, kurang benar sebanyak 33,33%, benar sebanyak 17,40%
dan sangat benar sebanyak 11,11%. Sedangkan secara keseluruhan persentase
gerakan siswa sebesar 50,37%.
53
Tabel 4.2
Hasil Pengamatan Pra Siklus
Bacaan
Kriteria Nilai
jumlah
Tidak
Benar
Kurang
Benar
Benar Sangat
Benar
Niat Salat 3 7 10 7
Iftitah 7 2 13 5
Al-fatihah 4 10 7 6
Surat pendek 4 8 8 7
Rukuk 4 7 9 7
I‟tidal 5 6 8 8
Sujud 6 4 10 7
Duduk diantara dua sujud 7 3 11 6
Takhiat 12 8 4 3
Kunut 15 6 4 2
Poin 67 61 84 58 270
Jumlah poin 67 122 252 232 673
Dari analisis yang dilakukan diketahui persentase bacaan siswa yang tidak
benar sebanyak 24,81%, kurang benar sebanyak 22,59%, benar sebanyak
31,11% dan sangat benar sebanyak 21,48%. Sedangkan secara keseluruhan
persentase gerakan siswa sebesar 62,31%.
Pada tahap ini kebanyakan siswa masih melakukan gerakan dan bacaan
yang tidak benar. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang belum
memperhatikan dan fokus pada materi, kebanyakan siswa masih bercerita sendiri
dan sibuk dengan aktifitasnya sendiri.
54
2. Siklus I
Data pengamatan gerakan siswa dalam proses pembelajaran praktik salat
setelah menggunakan metode demonstrasi pertama kalinya diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.3
Hasil Pengamatan Siklus I
Gerakan
Kriteria Nilai
Jumlah
Tidak
Benar
Kurang
Benar
Benar Sangat
Benar
Berdiri 7 9 6 5
Takbiratul Ihram 6 14 5 2
Sedekap 4 12 5 6
Rukuk 6 10 8 3
I‟tidal 8 10 7 2
Sujud 9 11 4 3
Duduk diantara dua sujud 10 8 5 4
Duduk tahiat awal 9 8 6 4
Duduk tahiat akhir 8 12 5 2
Salam 6 11 5 5
Poin 73 105 56 36 270
Jumlah poin 73 210 I68 144 595
Dari analisis yang dilakukan diketahui persentase gerakan siswa yang
tidak benar sebanyak 27,03%, kurang benar sebanyak 38,88%, benar sebanyak
20,74% dan sangat benar sebanyak 13,33 %. Sedangkan secara keseluruhan
persentase gerakan siswa sebesar 55,09%. Pada siklus I ini persentase gerakan
mengalami peningkatan dari pra siklus sebesar 4,72%.
55
Tabel 4.4
Hasil Pengamatan Siklus I
Bacaan
Kriteria Nilai
jumlah
Tidak
Benar
Kurang
Benar
Benar Sangat
Benar
Niat Salat 2 6 12 7
Iftitah 5 2 15 5
Al-fatihah 2 8 10 7
Surat pendek 2 6 10 9
Rukuk 3 5 11 8
I‟tidal 4 6 9 8
Sujud 4 3 12 8
Duduk diantara dua sujud 5 3 13 6
Takhiat 11 8 5 3
Kunut 14 7 4 2
Poin 52 54 101 63 270
Jumlah poin 52 108 303 252 715
Dari analisis yang dilakukan diketahui persentase bacaan siswa yang tidak
benar sebanyak 19,25%, kurang benar sebanyak 20%, benar sebanyak 37,4%
dan sangat benar sebanyak 23,33%. Sedangkan secara keseluruhan persentase
gerakan siswa sebesar 66,2%. Pada siklus I ini persentase bacaan mengalami
peningkatan dari pra siklus sebesar 3.89%.
Dari pengamatan yang dilakukan, diperoleh data pembelajaran sebagai
berikut:
a. Pembelajaran yang dilakukan sudah berjalan sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
56
b. Harus memberikan bimbingan lebih kepada beberapa murid yang belum
bisa melakukan gerakan salat dan bacaan salat.
c. Berusaha lebih mengulang matyeri atau topik terhadap murid yang lemah
dalam menagkap materi yang diajarkan.
Selain beberapa hal diatas, masih ada siswa yang belum memperhatikan
pembelajaran. Masih ada siswa yang bercerita sendiri dan mengganggu
temannya.
3. Siklus II
Data pengamatan gerakan dan bacaan siswa dalam proses pembelajan
praktik salat setelah menggunakan metode demonstrasi kedua kalinya diperoleh
hasil sebagai berikut:
Tabel 4.5
Hasil Pengamatan Siklus II
Gerakan
Kriteria Nilai
Jumlah
Tidak
Benar
Kurang
Benar
Benar Sangat
Benar
Berdiri 5 10 7 5
Takbiratul Ihram 4 15 6 2
Sedekap 3 13 5 6
Rukuk 4 11 9 3
I‟tidal 6 10 8 3
Sujud 6 13 5 3
Duduk diantara dua sujud 7 10 6 4
Duduk tahiat awal 6 10 7 4
Duduk tahiat akhir 5 14 6 2
Salam 3 14 5 5
Poin 49 120 64 37 270
57
Dari analisis yang dilakukan diketahui persentase gerakan siswa yang
tidak benar sebanyak 18,14%, kurang benar sebanyak 44,44%, benar sebanyak
23,7% dan sangat benar sebanyak 13,7 %. Sedangkan secara keseluruhan
persentase gerakan siswa sebesar 58,24%. Pada siklus II ini persentase gerakan
mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 3,15%.
Tabel 4.6
Hasil Pengamatan Siklus II
Bacaan
Kriteria Nilai
jumlah
Tidak
Benar
Kurang
Benar
Benar Sangat
Benar
Niat Salat 1 4 15 7
Iftitah 3 2 15 7
Al-fatihah 1 6 11 9
Surat pendek 2 4 9 12
Rukuk 2 3 14 8
I‟tidal 3 4 8 12
Sujud 2 3 12 10
Duduk diantara dua sujud 5 3 13 6
Takhiat 11 6 5 5
Kunut 14 6 5 2
Poin 44 41 107 78 270
Jumlah poin 44 82 321 312 759
Dari analisis yang dilakukan diketahui persentase bacaan siswa yang tidak
benar sebanyak 16,29%, kurang benar sebanyak 15,18%, benar sebanyak
39,62% dan sangat benar sebanyak 28,88%. Sedangkan secara keseluruhan
Jumlah poin 49 240 192 148 629
58
persentase gerakan siswa sebesar 70,27%. Pada siklus II ini persentase bacaan
mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 4,07%.
Berdasarkan kekurangan yang ditemukan pada siklus II, dari hasil
pengamatan maka peneliti harus meningkatkan hal-hal sebagai berikut:
a. Mencari cara untuk lebih bisa meredam kebisingan.
b. Harus lebih memberikan semangat kepada siswa
c. Lebih memperhatikan siswa yang belum benar melakukan gerakan dan
bacan salat.
d. Peneliti harus lebih bisa menyesuaikan waktu. Sehingga waktu bisa
digunakan secara maksimal.
4. SIKLUS III
Pada siklus ini peneliti lebih mengoptimalkan pada pendemonstrasian
gerakan dan bacaan salat. Data pengamatan gerakan dan bacaan siswa dalam
proses pembelajan praktik salat pada siklus III ini diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.7
Hasil Pengamatan Siklus III
Gerakan
Keterangan Nilai
Jumlah
Tidak
Benar
Kurang
Benar
Benar Sangat
Benar
Berdiri 2 10 8 7
Takbiratul Ihram 1 13 10 3
Sedekap 1 8 11 7
Rukuk 2 8 14 3
I‟tidal 4 7 12 4
Sujud 3 9 11 4
59
Duduk diantara dua sujud 4 8 9 6
Duduk tahiat awal 3 12 8 4
Duduk tahiat akhir 2 14 8 3
Salam 1 7 9 10
Poin 23 96 100 51 270
Jumlah poin 23 192 300 204 719
Dari analisis yang dilakukan diketahui persentase gerakan siswa yang
tidak benar sebanyak 8,51%, kurang benar sebanyak 35,55%, benar sebanyak
37,03% dan sangat benar sebanyak 18,88 %. Sedangkan secara keseluruhan
persentase gerakan siswa sebesar 66,57%. Pada siklus III ini persentase gerakan
mengalami peningkatan dari siklus II sebesar 8,33%.
Tabel 4.8
Hasil Pengamatan Siklus III
Bacaan
Kriteria Nilai
jumlah
Tidak
Benar
Kurang
Benar
Benar Sangat
Benar
Niat Salat 1 1 10 15
Iftitah 3 2 15 7
Al-fatihah 1 3 11 12
Surat pendek 1 2 10 14
Rukuk 2 2 10 13
I‟tidal 3 2 10 12
Sujud 2 1 12 12
Duduk diantara dua sujud 3 3 10 11
Takhiat 8 8 6 5
Kunut 12 5 5 5
Poin 36 29 99 106 270
Jumlah poin 36 58 297 424 815
60
Dari analisis yang dilakukan diketahui persentase bacaan siswa yang tidak
benar sebanyak 13,33%, kurang benar sebanyak 10,74%, benar sebanyak
36,66% dan sangat benar sebanyak 39,25%. Sedangkan secara keseluruhan
persentase gerakan siswa sebesar 75,46%. Pada siklus III ini persentase gerakan
mengalami peningkatan dari siklus II sebesar 5,19%.
Setelah didapatkan hasil pada siklus III ini maka dapat dilihat grafik
perubahan gerakan maupun bacaan siswa dari siklus I, II, dan siklus III sebagai
berikut:
a. Grafik gerakan siswa
38,14%
27,03%
18,14%
8,51%
33,33%
38,88%
44,44%
35,55%
17,40%
20,74%
23,70%
37,03%
11,11%
13,33% 13,70%
18,88%
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
30,00%
35,00%
40,00%
45,00%
50,00%
Pra Siklus Siklus I siklus II Siklus III
Tidak Benar Kurang Benar Benar Sangat Benar
61
Keterangan:
Pra sikilus :
Persentase gerakan siswa yang tidak benar sebanyak 38,14%,
kurang benar sebanyak 33,33%, benar sebanyak 17,40% dan sangat
benar sebanyak 11,11%.
Siklus I
Persentase gerakan siswa yang tidak benar sebanyak 27,03%,
kurang benar sebanyak 38,88%, benar sebanyak 20,74% dan sangat
benar sebanyak 13,33 %.
Siklus II
Persentase gerakan siswa yang tidak benar sebanyak 18,14%,
kurang benar sebanyak 44,44%, benar sebanyak 23,7% dan sangat
benar sebanyak 13,7 %.
Siklus III
Persentase gerakan siswa yang tidak benar sebanyak 8,51%, kurang
benar sebanyak 35,55%, benar sebanyak 37,03% dan sangat benar
sebanyak 18,88 %.
62
b. Grafik bacaan siswa
Keterangan:
Pra siklus
Persentase bacaan siswa yang tidak benar sebanyak 24,81%,
kurang benar sebanyak 22,59%, benar sebanyak 31,11% dan sangat
benar sebanyak 21,48%.
Siklus I
Persentase bacaan siswa yang tidak benar sebanyak 19,25%,
kurang benar sebanyak 20%, benar sebanyak 37,4% dan sangat
benar sebanyak 23,33%.
24,81%
19,25%
16,29%
13,33%
22,59%
20%
15,18%
10,74%
31,11%
37,40%39,62%
36,66%
21,48%23,33%
28,88%
39,25%
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
30,00%
35,00%
40,00%
45,00%
Pra Siklus Siklus I SIKlus II Siklus III
Tidak Benar Kurang Benar Benar Sangat Benar
63
Siklus II
Persentase bacaan siswa yang tidak benar sebanyak 16,29%,
kurang benar sebanyak 15,18%, benar sebanyak 39,62% dan sangat
benar sebanyak 28,88%.
Siklus III
Persentase bacaan siswa yang tidak benar sebanyak 13,33%,
kurang benar sebanyak 10,74%, benar sebanyak 36,66% dan sangat
benar sebanyak 39,25%.
64
DAFTAR NILAI PRAKTIK GERAKAN DAN BACAAN
SISWA
Tabel 5.1
Hasil Penilaian Pra siklus
NO NAMA GERAKAN KKM
PRA SIKLUS INDIVIDUAL IDEAL
1 Santi Rosalina 40 - -
2 Puput Putri Melati 42,5 - -
3 Siti mukarromah 45 - -
4 Savitriana 77,5
5 Umi Dwi Anggreini 37,5 - -
6 Annisa Trihapsari 45 - -
7 Anita Hayatun Nufus 80
8 Nia yuliana Ramadhani 45 - -
9 M. Abdul Munir 45 - -
10 M. Khozim 37,5 - -
11 Siti Asilia 40 - -
12 David Rahmat Saputra 35 - -
13 Adi Saputra 35 - -
14 Dwi Khairul Anam 55 - -
15 Alfiatur Rahmawati 60 -
16 Vina Chamidah 60 -
17 Eka Rahma Putri 52,5 - -
18 Santika Utami 55 - -
19 Wiji Semi Kurniati 50 - -
20 Nur Khafid Al ghazali 45 - -
21 M. Khairi 60 -
22 Siti Mubasiroh 55 - -
23 Dita lukiyahya 65 -
24 Riky Khairul Candra 52,5 - -
25 Khairatun Nisa 55 - -
26 Nila Afina 60 -
27 Hamdanah zulfa 52,5 - -
Jumlah 7 2
Dari data diatas, maka dapat dilihat siswa yang mencapai KKM (individu)
sebanyak 7 siswa atau 26% siswa sudah mencapai KKM dan 20 siswa atau 74%
siswa belum mencapai KKM. Sedangkan siswa yang mencapai KKM (ideal)
sebanyak 2 siswa atau 7,4%.
65
Hasil pembelajaran pada siklus ini belum memuaskan karena perhatian siswa
untuk mengikuti pelajaran masih kurang, serta kemampuan siswa dalam
mendemonstrasikan gerakan dan bacaan salat kurangbmemuaskan. Hal ini
disebabkan karena siswa cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran dan
cenderung berbicara sendiri. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka pada siklus
I peneliti berusaha untuk menyempurnakan kekurangan yang ada dengan
menggunakan metode demonstrasi.
Tabel 5.2
Hasil penilaian siklus I
NO NAMA GERAKAN KKM
SIKLUS I INDIVIDUAL IDEAL
1 Santi Rosalina 50 - -
2 Puput Putri Melati 45 - -
3 Siti mukarromah 55 - -
4 Savitriana 80
5 Umi Dwi Anggreini 42,5 - -
6 Annisa Trihapsari 52,5 - -
7 Anita Hayatun Nufus 82,5
8 Nia yuliana Ramadhani 50 - -
9 M. Abdul Munir 50 - -
10 M. Khozim 42,5 - -
11 Siti Asilia 45 - -
12 David Rahmat Saputra 37,5 - -
13 Adi Saputra 37,5 - -
14 Dwi Khairul Anam 60 -
15 Alfiatur Rahmawati 65 -
16 Vina Chamidah 70 -
17 Eka Rahma Putri 60 -
18 Santika Utami 57,5 - -
19 Wiji Semi Kurniati 52,5 - -
20 Nur Khafid Al ghazali 55 - -
21 M. Khairi 62,5 -
22 Siti Mubasiroh 60 -
23 Dita lukiyahya 67,5 -
24 Riky Khairul Candra 52,5 - -
25 Khairatun Nisa 65 -
66
26 Nila Afina 65 -
27 Hamdanah zulfa 55 - -
jumlah 11 2
Dari data diatas maka dapat dilihat siswa yang mencapai KKM (individu)
sebanyak 11 siswa atau 40% siswa sudah mencapai KKM, sedangkan 16 siswa
atau 60% belum mencapai KKM. Sedangkan siswa yang mencapai KKM (ideal)
sebanyak 2 siswa atau 7,4%.
Hasil pembelajaran dari siklus I ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan
karena perhatian siswa untuk mengikuti pelajaran masih kurang, serta kemampuan
dalam mendemonstrasikan gerakan dan bacaan kurang memuaskan karena siswa
cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran dan cenderung berbicara sendiri
ketika guru menjelaskan materi pelajaran. Maka pada siklus II peneliti harus
berusaha untuk menyempurnakan kekurangan yang ada pada siklus I.
Tabel 5.3
Hasil penilaian siklus II
NO NAMA GERAKAN KKM
SIKLUS II INDIVIDUAL IDEAL
1 Santi Rosalina 60 -
2 Puput Putri Melati 55 - -
3 Siti mukarromah 65 -
4 Savitriana 80
5 Umi Dwi Anggreini 50 - -
6 Annisa Trihapsari 57,5 - -
7 Anita Hayatun Nufus 87,5
8 Nia yuliana Ramadhani 57,5 -
9 M. Abdul Munir 55 - -
10 M. Khozim 55 - -
11 Siti Asilia 60 -
12 David Rahmat Saputra 50 - -
13 Adi Saputra 50 - -
67
14 Dwi Khairul Anam 65 -
15 Alfiatur Rahmawati 65 -
16 Vina Chamidah 70 -
17 Eka Rahma Putri 62,5 -
18 Santika Utami 65 -
19 Wiji Semi Kurniati 60 -
20 Nur Khafid Al ghazali 62, -
21 M. Khairi 65 -
22 Siti Mubasiroh 62,5 -
23 Dita lukiyahya 70 -
24 Riky Khairul Candra 55 - -
25 Khairatun Nisa 70 -
26 Nila Afina 67,5 -
27 Hamdanah zulfa 60 -
Jumlah 18 2
Dari data diatas maka dapat dilihat siswa yang mencapai KKM (individu)
sebanyak 18 siswa atau 67% siswa sudah mencapai KKM, sedangkan 9 siswa atau
33% belum mencapai KKM. Sedangkan siswa yang mencapai KKM (ideal)
sebanyak 2 siswa atau 7,4%.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi saat pelatihan pada siklus II
peneliti dapat menemukan peningkatan pembelajaran sebagai berikut:
1. Siswa yang kemampuannya kurang, cenderung saat pelajaran berlangsung,
sekarang sudah bisa menyesuaikan diri dengan temannya.
2. Adanya keinginan siswa untuk berlatih membaca bacaan salat dan minat
siswa terhadap keterampilan gerak dalam salat.
Maka pada siklus III peneliti berusaha untuk menyempurnakan kekurangan yang
ada pada siklus II.
68
Tabel 5.4
Hasil penilaian siklus III
NO NAMA GERAKAN KKM
SIKLUS III INDIVIDUAL IDEAL
1 Santi Rosalina 65 -
2 Puput Putri Melati 62,5 -
3 Siti mukarromah 70 -
4 Savitriana 82,5
5 Umi Dwi Anggreini 60 -
6 Annisa Trihapsari 62,5 -
7 Anita Hayatun Nufus 90
8 Nia yuliana Ramadhani 65 -
9 M. Abdul Munir 65 -
10 M. Khozim 65 -
11 Siti Asilia 62,5 -
12 David Rahmat Saputra 50 - -
13 Adi Saputra 55 - -
14 Dwi Khairul Anam 65 -
15 Alfiatur Rahmawati 70 -
16 Vina Chamidah 75
17 Eka Rahma Putri 67,5 -
18 Santika Utami 70 -
19 Wiji Semi Kurniati 60 -
20 Nur Khafid Al ghazali 65 -
21 M. Khairi 70 -
22 Siti Mubasiroh 65 -
23 Dita lukiyahya 75
24 Riky Khairul Candra 55 - -
25 Khairatun Nisa 75
26 Nila Afina 70 -
27 Hamdanah zulfa 62,5 -
jumlah 24 5
Dari data diatas maka dapat dilihat siswa yang mencapai KKM (individu)
sebanyak 24 siswa atau 89% siswa sudah mencapai KKM, sedangkan 3 siswa atau
11% belum mencapai KKM. Sedangkan siswa yang mencapai KKM (ideal)
sebanyak 5 siswa atau 19%.
69
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pelatihan siklus III ini sudah
menunjukkan adanya perubahan. Bertambahnya perhatian siswa untuk mengikuti
pelajaran serta kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan praktik salat sudah
optimal.
Setelah melaksanakan siklus III ini dan menganalisis hasil pengamatan penulis
mengambil kesimpulan, perubahan nilai para siswa melalui metode demonstrasi
dapat meningkatkan gerakan dalam salat yang berakhir dengan nilai siswa yang
meningkat.
Tabel 5.5
Hasil penilaian pra siklus
NO NAMA BACAAN KKM
PRA SIKLUS INDIVIDUAL IDEAL
1 Santi Rosalina 50 - -
2 Puput Putri Melati 45 - -
3 Siti mukarromah 55 - -
4 Savitriana 80
5 Umi Dwi Anggreini 42,5 - -
6 Annisa Trihapsari 52,5 - -
7 Anita Hayatun Nufus 85
8 Nia yuliana Ramadhani 50 - -
9 M. Abdul Munir 50 - -
10 M. Khozim 42,5 - -
11 Siti Asilia 45 - -
12 David Rahmat Saputra 37,5 - -
13 Adi Saputra 37,5 - -
14 Dwi Khairul Anam 60 -
15 Alfiatur Rahmawati 65 -
16 Vina Chamidah 70 -
17 Eka Rahma Putri 60 -
18 Santika Utami 57,5 - -
19 Wiji Semi Kurniati 52,5 - -
20 Nur Khafid Al ghazali 55 - -
21 M. Khairi 62,5 -
22 Siti Mubasiroh 60 -
70
23 Dita lukiyahya 67,5 -
24 Riky Khairul Candra 52,5 - -
25 Khairatun Nisa 65 -
26 Nila Afina 65 -
27 Hamdanah zulfa 55 - -
jumlah 11 2
Dari data diatas, maka dapat dilihat siswa yang mencapai KKM (individu)
sebanyak 11 siswa atau 40% siswa sudah mencapai KKM dan 16 siswa atau
60% siswa belum mencapai KKM. Sedangkan siswa yang mencapai KKM (ideal)
sebanyak 2 siswa atau 7,4%.
Hasil pembelajaran pada siklus ini belum memuaskan karena perhatian siswa
untuk mengikuti pelajaran masih kurang, serta kemampuan siswa dalam
mendemonstrasikan gerakan dan bacaan salat kurangbmemuaskan. Hal ini
disebabkan karena siswa cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran dan
cenderung berbicara sendiri. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka pada siklus
I peneliti berusaha untuk menyempurnakan kekurangan yang ada dengan
menggunakan metode demonstrasi.
Tabel 5.6
Hasil penilaian siklus I
NO NAMA BACAAN KKM
SIKLUS I INDIVIDUAL IDEAL
1 Santi Rosalina 60 -
2 Puput Putri Melati 55 - -
3 Siti mukarromah 65 -
4 Savitriana 80
5 Umi Dwi Anggreini 50 - -
6 Annisa Trihapsari 57,5 - -
7 Anita Hayatun Nufus 90
8 Nia yuliana Ramadhani 57,5 - -
71
9 M. Abdul Munir 55 - -
10 M. Khozim 55 - -
11 Siti Asilia 60 -
12 David Rahmat Saputra 50 - -
13 Adi Saputra 50 - -
14 Dwi Khairul Anam 65 -
15 Alfiatur Rahmawati 65 -
16 Vina Chamidah 70 -
17 Eka Rahma Putri 62,5 -
18 Santika Utami 65 -
19 Wiji Semi Kurniati 60 -
20 Nur Khafid Al ghazali 62,5 -
21 M. Khairi 65 -
22 Siti Mubasiroh 62,5 -
23 Dita lukiyahya 70 -
24 Riky Khairul Candra 55 - -
25 Khairatun Nisa 70 -
26 Nila Afina 67,5 -
27 Hamdanah zulfa 60 -
Jumlah 18 2
Dari data diatas maka dapat dilihat siswa yang mencapai KKM (individu)
sebanyak 18 siswa atau 67% siswa sudah mencapai KKM, sedangkan 9 siswa atau
33% belum mencapai KKM. Sedangkan siswa yang mencapai KKM (ideal)
sebanyak 2 siswa atau 7,4%.
Hasil pembelajaran dari siklus I ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan
karena perhatian siswa untuk mengikuti pelajaran masih kurang, serta kemampuan
dalam mendemonstrasikan gerakan dan bacaan kurang memuaskan karena siswa
cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran dan cenderung berbicara sendiri
ketika guru menjelaskan materi pelajaran. Maka pada siklus II peneliti harus
berusaha untuk menyempurnakan kekurangan yang ada pada siklus I.
72
Tabel 5.7
Hasil penilaian siklus II
NO NAMA BACAAN KKM
SIKLUS II INDIVIDUAL IDEAL
1 Santi Rosalina 65 -
2 Puput Putri Melati 62,5 -
3 Siti mukarromah 70 -
4 Savitriana 82,5
5 Umi Dwi Anggreini 60 -
6 Annisa Trihapsari 62,5 -
7 Anita Hayatun Nufus 92,5
8 Nia yuliana Ramadhani 65 -
9 M. Abdul Munir 65 -
10 M. Khozim 65 -
11 Siti Asilia 62,5 -
12 David Rahmat Saputra 50 - -
13 Adi Saputra 55 - -
14 Dwi Khairul Anam 65 -
15 Alfiatur Rahmawati 70 -
16 Vina Chamidah 75
17 Eka Rahma Putri 67,5 -
18 Santika Utami 70 -
19 Wiji Semi Kurniati 60 -
20 Nur Khafid Al ghazali 65 -
21 M. Khairi 70 -
22 Siti Mubasiroh 65 -
23 Dita lukiyahya 75
24 Riky Khairul Candra 55 - -
25 Khairatun Nisa 75
26 Nila Afina 70 -
27 Hamdanah zulfa 62,5 -
Jumlah 24 5
Dari data diatas maka dapat dilihat siswa yang mencapai KKM (individu)
sebanyak 24 siswa atau 89% siswa sudah mencapai KKM, sedangkan 3 siswa atau
11% belum mencapai KKM. Sedangkan siswa yang mencapai KKM (ideal)
sebanyak 5 siswa atau 18%.
73
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi saat pelatihan pada siklus II
peneliti dapat menemukan peningkatan pembelajaran sebagai berikut:
1. Siswa yang kemampuannya kurang, cenderung saat pelajaran berlangsung,
sekarang sudah bisa menyesuaikan diri dengan temannya.
2. Adanya keinginan siswa untuk berlatih membaca bacaan salat dan minat
siswa terhadap keterampilan gerak dalam salat.
Maka pada siklus III peneliti berusaha untuk menyempurnakan kekurangan yang
ada pada siklus II.
Tabel 5.8
Hasil penilaian siklus III
NO NAMA BACAAN KKM
SIKLUS III INDIVIDUAL IDEAL
1 Santi Rosalina 67,5 -
2 Puput Putri Melati 70 -
3 Siti mukarromah 70 -
4 Savitriana 85
5 Umi Dwi Anggreini 65 -
6 Annisa Trihapsari 65 -
7 Anita Hayatun Nufus 95
8 Nia yuliana Ramadhani 70 -
9 M. Abdul Munir 65 -
10 M. Khozim 72,5 -
11 Siti Asilia 65 -
12 David Rahmat Saputra 55 - -
13 Adi Saputra 60 -
14 Dwi Khairul Anam 72,5 -
15 Alfiatur Rahmawati 75
16 Vina Chamidah 75
17 Eka Rahma Putri 72,5 -
18 Santika Utami 75
19 Wiji Semi Kurniati 65 -
20 Nur Khafid Al ghazali 72,5 -
21 M. Khairi 75
22 Siti Mubasiroh 70 -
23 Dita lukiyahya 80
24 Riky Khairul Candra 60 -
74
25 Khairatun Nisa 75
26 Nila Afina 72,5 -
27 Hamdanah zulfa 70 -
Jumlah 26 8
Dari data diatas maka dapat dilihat siswa yang mencapai KKM (individu)
sebanyak 26 siswa atau 96% siswa sudah mencapai KKM, sedangkan 1 siswa atau
4% belum mencapai KKM. Sedangkan siswa yang mencapai KKM (ideal)
sebanyak 8 siswa atau 30%.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pelatihan siklus III ini sudah
menunjukkan adanya perubahan. Bertambahnya perhatian siswa untuk mengikuti
pelajaran serta kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan praktik salat sudah
optimal.
Setelah melaksanakan siklus III ini dan menganalisis hasil pengamatan penulis
mengambil kesimpulan, perubahan nilai para siswa melalui metode demonstrasi
dapat meningkatkan gerakan dalam salat yang berakhir dengan nilai siswa yang
meningkat.
75
Grafik nilai gerakan siswa
Grafik nilai bacaan salat siswa
26
41
67
89
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
pra siklus siklus I Siklus II siklus III
Series 1 Series 2 Series 3
41
67
8996
0
20
40
60
80
100
120
pra siklus siklus I Siklus II siklus III
Series 1
Series 2
Series 3
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Penggunaan metode demostrasi dapat meningkatkan gerakan yang
benar dalam praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak
dalam mengikuti pelajaran fiqih. Hal ini terbukti dengan
meningkatnya persentase gerakan dari pra siklus sampai
pelaksanaan siklus III. Pada pembelajaran pra siklus diperoleh
persentase gerakan siswa sebesar 50,37%,pada siklus I sebesar
55,09%,pada siklus II sebesar 58,24% danpada siklus III
persentase gerakan siswa sebesar 66,57%.
2. Penggunaan metode demostrasi dapat meningkatkanbacaan yang
benar dalam praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak
dalam mengikuti pelajaran fiqih. Hal ini terbukti dengan
meningkatnya persentase bacaan dari pra siklus sampai
pelaksanaan siklus III.Pada pembelajaran pra siklus diperoleh
persentase bacaan siswa sebesar 62,31%,pada siklus I sebesar
66,2%,pada siklus II sebesar 70,27% danpada siklus III persentase
gerakan siswa sebesar 75,46%.
3. Penggunaan metode demostrasi dapat meningkatkan nilaigerakan
dalam praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak dalam
77
mengikuti pelajaran fiqih. Hal ini terbukti dengan meningkatnya
persentase gerakan dari pra siklus sampai pelaksanaan siklus
III.Pada pembelajaran pra siklus diperoleh persentase bacaan siswa
sebesar 26%,pada siklus I sebesar 41%,pada siklus II sebesar 67%
danpada siklus III persentase gerakan siswa sebesar 89%.
4. Penggunaan metode demostrasi dapat meningkatkan gerakan yang
benar dalam praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak
dalam mengikuti pelajaran fiqih. Hal ini terbukti dengan
meningkatnya persentase bacaan dari pra siklus sampai
pelaksanaan siklus III. Pada pembelajaran pra siklus diperoleh
persentase bacaan siswa sebesar 41%, pada siklus I sebesar 67%,
pada siklus II sebesar 89%, dan pada siklus III sebesar 96%.
78
B. Saran
1. Para pendidik Madrasah Ibtidaiyah, agar selalu melakukan inovasi
dalam pembelajaran yang sesuai dengan karakter anak didik supaya
kebutuhan pendidikan anak yang juga selalu berkembang dapat
terpenuhi.
2. Guru Madrasah Ibtidaiyah khususnya guru Fiqih, agar tidak terfokus
pada materi yang bersifat teori saja.
3. Para orang tua agar tetap memperhatikan anaknya serta
mempersiapkan anaknya dengan pendidikan yang baik guna
menghadapi masa yang akan datang.
4. Dari sisi keterampilan gerakan dan bacaan salat, masih banyak siswa
yang belum bisa melakukan gerakan dan bacaan salat dengan benar,
hendaknya guru memberi bimbingan khusus misalnya memberikan
jam tambahan.
5. Hendaknya menambah jam pelajaran yang hanya sedikit dimana
pertemuan hanya dilakukan sekali dalam seninggu dan hanya dua jam
saja. Sehingga materi yang disampaikan oleh guru akan benar-benar
memberikan pemahaman pada anak didik serta untuk mengadakan
pelajaran bagi anak yang belum bisa melakukan gerakan dan bacaan
salat dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Asyraf, Al Hasan. 2005. Fikih Shalat Lengkap. Jakarta: Pustaka Azzam.
Djamarah, Syaiful Bahri & Aswanzain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Dja‟far, Zainuddin. 1992. Didaktik Metodik. Pasuruan:PT. Garoeda Buana Indah.
Hasibuan & Moedjiono. 1986. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Karo-karo, Ulih Bukit. 1997. Suatu Pengantar Kedalam Metodologi Pengajaran.
Salatiga:CV Saudara.
Poerwadarminta. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rasjid, Sulaiman. 1986. Fikih Islam. Jakarta: Attahiriyah.
Sabiq, Sayyid. 1973. Fikih Sunnah 1. Bandung: PT Al ma‟arif.
Simandjuntak. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung:Tarsito.
Suyanti, Retno Dwi.2010. Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA. Jakarta:PT Rineka Cipta.
Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta:DIVA Press.
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU PRA SIKLUS
Hari/ Tanggal : Rabu / 02 Oktober 2013
Kelas/ Semester : IV / I
Materi Pokok :Salat
Petunjuk : Berilah tanda cek () sesuai dengan hasil pengamatan
No. Indikator / Aspek yang diamati Penilaian
Kurang Cukup Baik
I PRA PEMBELAJARAN
1 Memeriksa kesiapan siswa
√
2 Melakukan kegiatan apersepsi
√
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
3 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
√
4 Menyampaikan materi dengan jelas
√
5 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
√
6 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
√
7 Menguasai kelas
√
8 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas,
baik dan benar
√
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu
√
10 Mendemonstrasikan gerakan dan bacaan secara
jelas
√
11 Menghasilkan pesan yang menarik
√
12 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
√
13 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
√
14 Menumbuhkan keceriaan siswa dalam
pembelajaran
√
15 Memantau kemajuan belajar siswa selama proses
√
16 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi
√
III PENUTUP
17 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa
√
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU SIKLUS I
Hari/ Tanggal : Rabu / 09 Oktober 2013
Kelas/ Semester : IV / I
Materi Pokok :Salat
Petunjuk : Berilah tanda cek () sesuai dengan hasil pengamatan
No. Indikator / Aspek yang diamati Penilaian
Kurang Cukup Baik
I PRA PEMBELAJARAN
1 Memeriksa kesiapan siswa
√
2 Melakukan kegiatan apersepsi
√
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
3 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
√
4 Menyampaikan materi dengan jelas
√
5 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
√
6 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
√
7 Menguasai kelas
√
8 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas,
baik dan benar
√
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu
√
10 Mendemonstrasikan gerakan dan bacaan secara
jelas
√
11 Menghasilkan pesan yang menarik
√
12 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
√
13 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
√
14 Menumbuhkan keceriaan siswa dalam
pembelajaran
√
15 Memantau kemajuan belajar siswa selama proses
√
16 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi
√
III PENUTUP
17 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa
√
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU SIKLUS II
Hari/ Tanggal : Rabu / 23 Oktober 2013
Kelas/ Semester : IV / I
Materi Pokok :Salat
Petunjuk : Berilah tanda cek () sesuai dengan hasil pengamatan
No. Indikator / Aspek yang diamati Penilaian
Kurang Cukup Baik
I PRA PEMBELAJARAN
1 Memeriksa kesiapan siswa
√
2 Melakukan kegiatan apersepsi
√
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
3 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
√
4 Menyampaikan materi dengan jelas
√
5 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
√
6 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
√
7 Menguasai kelas
√
8 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas,
baik dan benar
√
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu
√
10 Mendemonstrasikan gerakan dan bacaan secara
jelas
√
11 Menghasilkan pesan yang menarik
√
12 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
√
13 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
√
14 Menumbuhkan keceriaan siswa dalam
pembelajaran
√
15 Memantau kemajuan belajar siswa selama proses
√
16 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi
√
III PENUTUP
17 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa
√
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU SIKLUS III
Hari/ Tanggal : Rabu / 30 Oktober 2013
Kelas/ Semester : IV / I
Materi Pokok :Salat
Petunjuk : Berilah tanda cek () sesuai dengan hasil pengamatan
No. Indikator / Aspek yang diamati Penilaian
Kurang Cukup Baik
I PRA PEMBELAJARAN
1 Memeriksa kesiapan siswa
√
2 Melakukan kegiatan apersepsi
√
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
3 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
√
4 Menyampaikan materi dengan jelas
√
5 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
√
6 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
√
7 Menguasai kelas
√
8 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas,
baik dan benar
√
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu
√
10 Mendemonstrasikan gerakan dan bacaan secara
jelas
√
11 Menghasilkan pesan yang menarik
√
12 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
√
13 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
√
14 Menumbuhkan keceriaan siswa dalam
pembelajaran
√
15 Memantau kemajuan belajar siswa selama proses
√
16 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi
√
III PENUTUP
17 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa
√
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MI Darussalam Bancak
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/ Semester : IV/I
Materi Pokok : Salat Fardhu
Waktu : 3 x 35 menit
Metode : Demonstrasi
A. Standar Kompetensi
Mengenal ketentuan salat
B. Kompetensi Dasar
Mendemonstrasikan tata cara salat
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dapat melaksanakan gerakan salat dengan benar
2. Dapat melaksanakan bacaan salat dengan benar
D. Materi
Salat
E. Metode Pembelajaran
Metode demonstrasi, tanya jawab, ceramah
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
a. Guru mengucapkan salam
b. Apersepsi
2. Kegiatan inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan tentang salat
b. Elaborasi
1) Guru menerangkan tentang gerakan salat
2) Guru menerangkan tentang bacaan salat
3) Guru mendemonstrasikan salah satu salat
4) Guru meminta siswa untuk mendemonstrasikan salat secara
bergantian
c. Konfirmasi
1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
2) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan akhir
a. Guru mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdalah
b. Guru mengucapkan salam dan siswa menjawab
G. Alat dan Bahan Sumber Belajar
1. Mukena
2. Sarung
3. Sajadah
H. Penilaian
Nama Siswa :
Gerakan No Bacaan No
1 2 3 4 1 2 3 4
Berdiri Niat salat
Takbirotul ihram Doa iftitah
Sedekap Surat Al-Fatihah
Rukuk Surat pendek
I‟tidal Doa rukuk
Sujud Doa I‟tidal
Duduk diantara dua
sujud
Doa sujud
Duduk tahiyat awal Doa duduk diantara
dua sujud
Duduk tahiyat akhir Doa takhiyat
Salam Doa qunut
Keterangan Nilai :
1. Tidak benar
2. Kurang benar
3. Benar
4. Sangat benar
Bancak, Oktober 2013
RENCANA
DAFTAR NILAI SKK
NAMA : Ayu Afida Ilmi
NIM : 11509044
PROGDI : PGMI
PA : Miftachurif”ah M.Ag
NO NAMA KEGIATAN PELAKSANAAN STATUS SKOR
1. Piagam “OPAK” 18-20 Agustus 2009 Peserta 3
2. Sertifikat “ESIQ” 21 Agustus 2009 Peserta 3
3. Sertifikat “USER EDUCATION” 25-29 Agustus 2009 Peserta 3
4. Sertifikat “MAPABA PMII” 22 November 2009 Peserta 3
5.
Seminar Nasional “Aktualisasi
Nilai-nilai Pendidikan Dalam
Upaya Membentuk Karakter Dan
Budaya Bangsa”
02 Juni 2010 Peserta 6
6. Sertifikat”Radikalisme
Keagamaan di Indonesia” 01 Juni 2011 Peserta 3
7.
Seminar Nasional”Pilar-pilar
Penanggulangan Korupsi di
Indonesia Perspektif Agama,
Budaya, dan Negara”
22 Juni 2011 Peserta 6
8. Sertifikat”TOEFL” 21 Januari 2012- 04
Februari 2012 Peserta 3
9. Sertifikat”ILAiK” 21 Januari2012- 04
Februari 2012 Peserta 3
10.
Seminar Regional”Peran
Mahasiswa Dalam Mengawal
BLSM (BLT) Tepat Sasaran”
03 Mei 2012 Peserta 4
11. Sertifikat”Surat Cinta Pembasmi
Galau” 06 Oktober 2012 Peserta 3
12. HMJ “Satu Malam Meningkatkan
Integritas Mahasiswa Syariah” 13-14 Oktober 2012 Peserta 3
13. Seminar Nasional”HIV/ AIDS Bukan Kutukan Dari Tuhan”
13 Maret 2013 Peserta 6
14.
Seminar Nasional”ahlusunnah
Waljamaah Dalam Perspektif
Islam Indonesia”
26 Maret 2013 Peserta 6
15.
Seminar Nasional”Norma Hukum
Serta Kebijakan Pemerintah
Dalam Mengendalikan Harga
BBM Bersubsidi”
27 Mei 2013 Peserta 6
16.
Seminar Nasional”Peran Nyata
Dalam Menyikapi Perpolitikan
Indonesia”
01 Juni 2013 Peserta 6
17.
Seminar Nasional”Mengawal
Pengendalian BBM Bersubsidi,
kebijakan BLSM yang tepat sasaran Serta pengendalian inflasi
dalam negeri sebagai dampak
kenaikan harga BBM Bersubsidi”
08 Juli 2013
Peserta 6
Jumlah
73
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Ayu Afida Ilmi
Tempat/Tanggal lahir : Kab. Semarang, 31 Mei 1991
Bangsa/Agama : Indonesia/Islam
Alamat : Dsn. Bulu Rt. 05 Rw. 04
Kel. Dadapayam Kec. Suruh
Kab. Semarang
Pendidikan : SDN Dadapayam 02 (6tahun), lulus tahun 2003
MTsN Salatiga (3tahun), lulus tahun 2006
SMAN 3 Salatiga (3tahun), lulus tahun 2009
Demikian riwayat hidup penulis yang penulis sampaikan dengan sebenar-
benarnya.
Salatiga, Desember 2013
Recommended