View
250
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
“PERAN BAHASA INDONESIA, DAERAH, DAN ASING DALAM STRATEGI PEMASARAN
KUE ARTIS DI KOTA BANDUNG ”
Penulis:Tri Indri Hardini;
Temmy Widyastuti; Yatun Romdonah Awaliah
Instansi:Universitas Pendidikan Indoneisa
DESKRIPSI PENELITIAN
KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018
Banyak artis yang memilih peruntungan dalam berbisnis kue
Penggunaan bahasa dalam pemasaran kue di media Instagram
Campur kode
Grafik penggunaan bahasa dalam pemasaran kue di media Instagram
Sikap bahasa
Peran bahasa Indonesia, daerah, dan asing
MASALAH
KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018
Tidak ada aturan bahasa jual beli dalam media internet
Lemahnya pengetahuan pebisnis dalam menggunakan bahasa pemasaran
Terjadi pemilihan bahasa dalam pemasaran kue artis di media sosial
Terjadi banyak campur kode dalam pemasaran kue artis di media sosial
Sikap bahasa yang lemah terhadap bahasa sendiri
Peran tiga bahasa dalam penjualan kue artis di media Instagram
KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018
TEORI (Fasold dalam Chaer, 2004): dalam
campur kode itu terjadi hybridclauses, hybrid phrases berupa
klausa dan frasa yang digunakan secara bercampur dibahasa pula bentk campur kode ke dalam dan
keluar.
Garvin dan Mathiot (dalam Chaer, 2004) menyatakan bahwa sikap bahasa itu mencakup kesetiaan,
kebanggaan, dan kesadaran adanya norma.
KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018
METODE PENELITIAN
Metode deskriptif digunakan untukmenjelaskan fenomena yang diteliti. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalahobservasi, wawancara, dan studi pustaka.
HASIL DAN PEMBAHASAN
7 (tujuh) objek kue artis yang diteliti di antaranya: Bandung Makuta, Bandung Kanaya, Princess Cake, Bandung Kunafe, Madinah Cake,
Cieta Cake, dan Pevo Cake.
7 (tujuh) objek kue artis yang diteliti di antaranya: Bandung Makuta, Bandung Kanaya, Princess Cake, Bandung Kunafe, Madinah Cake,
Cieta Cake, dan Pevo Cake.
KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018
KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018
1. BANDUNG MAKUTA
Bahasa Indonesia
40%
Bahasa Derah14%
Bahasa Asing4%
Bahasa Campuran
42%
CONTOH CAMPUR KODE DALAM UNGGAHAN BANDUNG MAKUTA
“Makuta coklat memang memikat! Kelezatancake cokelat asli dan cream cheese cokelatjadi perpaduan yang bikin ga bisa move on
asli ngangeniiin pisan!”
Bentuk campur kode tersebut adalah hybrid code mixing (percampuran antara tiga bahasa
dalam satu kalimat).
KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018
2. BANDUNG KANAYA
Bah
asa
Ind
on
esia
; 27
,94
%
Bah
asa
Dae
rah
; 0,3
7%
Bah
asa
Asi
ng;
5,5
0%
Bah
asa
Cam
pu
ran
; 66
,16
%
BA HA S A IND O NES IA
BA HA S A D A ERA H BA HA S A A S ING BA HA S A CA MPURA N
Bandung Kanaya pun banyak menggunakan bahasa campuran dalam promosi produknya, yaitu sebanyak 66.16%.x
Dari unggahan Bandung Kanaya di atas, terlihat penyisipanbahasa Inggris dalam kontruksi Bahasa Sunda, unggahan di atasmerupakan unggahan bahasa Sunda, tapi unsur campur kodedimasukan ke dalamnya. Campur kode yang digunakan adalahcampur kode campuran (hybrid code mixing) bahasa Sunda, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia tercampur dalam satukalimat.
KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018
3. BANDUNG PRINCESS CAKE
89
,92
%
0,2
2%
0,5
9%
9,2
7%
BA HA S A IND O NES IA BA HA S A D A ERA H BA HA S A A S ING BA HA S A CA MPURA N
Bahasa yang dominan dipakai dalam penjualan kue princess ini adalah bahasa Indonesia. Tetapi unsur campur kode masih
terlihat dalam beberapa unggahannya, yaitu:
KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018
4. BANDUNG KUNAFE
86
,02
%
1,9
0%
0,0
2%
12
,06
%
Bahasa Indonesia Bahasa Daerah Bahasa Asing Bahasa Campuran
Bahasa yang dominan dipakai dalam penjualan kue Bandung Kunafe ini adalah bahasa Indonesia.
Bentuk campur kode pada unggahan di atasadalah campur kode ke luar (outer codemixing) penyisipan kata dalam bahasa Inggrisdicampurkan dalam kontruksi bahasa Indonesia, hanya ada 12,06% saja penggunaan bahasacampur dalam Bandung Kunafe.
KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018
5. MADINAH CAKE
96%
0% 0,51% 00%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Bahasa Indonesia Bahasa Daerah Bahasa Asing Bahasa Campuran
Bahasa yang dominan dipakai dalam penjualan marketing kue madinah cake ini adalah bahasa Indonesia dengan hasil persentase 96%.
Campur kode yang terjadi dalam unggahanpemasaran Madinah cake hanya sebatasnama produk kue yang menggunakanbahasa asing, seperti pada unggahandi atas.
KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018
6. CEATA CAKE Artis lain yang melakukan peruntungan bisnis kue adalah Cita Citata, karenaterhitung baru dalam memulai usaha, jadi unggahan pemasaran kue Ceata pun belum terlalu banyak.
68
,75
%
0,0
0%
12
,50
%
18
,75
%
Bahasa Indonesia Bahasa Daerah Bahasa Asing Bahasa Campuran
Bahasa yang mendominasi dalam Ceata cake yaitu bahasa Indonesia : 68.75%
KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018
7. PEVO CAKE
Bahasa yang mendominasi dalam Pevo Cake yaitu bahasacampuran : 39.31%.
35
,17
%
0,0
0%
25
,52
%
39
,31
%
BA HA S A IND O NES IA
BA HA S A D A ERA H BA HA S A A S ING BA HA S A CA MPURA N
KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018
TEMUAN
Tujuan penggunaan campurkode dalam semua
pemasaran kue artis di kotaBandung adalah menjalin
keakraban, membuatsuasana lebih santai, tidak
terlalu kaku dan tidak terlaluformal.
…akan tetapi kekhawatiranpeneliti adalah
pemahaman strukturkaidah kebahasaan yang
keliru. Sikap bahasa pemilik usaha,
masih mempertahankan penggunaan bahasa
Indonesia, terlihat bahasa Indonesia masih mendominasi
proses promosi produk dikarenakan sasaran
penjualan produk kue tersebut adalah ke seluruh
penjuru Indonesia.
KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018
SIMPULAN
1
• Bahasa yang mendominasi setiap kiriman tentang produk yang diunggah di Instagram adalah bahasa Indonesia yang diikuti oleh penggunaan bahasa campuran.
2
• Peran bahasa Sunda sebagai bahasa daerah di Jawa Barat ditujukan untuk identitas produk yang berasal dari Jawa Barat walaupun tidak begitu banyak unggahan berbahasa Sunda.
3
• Peran bahasa Asing (Inggris) digunakan dikarenakan melihat target pasar (usia remaja hingga dewasa), tapi walau demikian penamaan produk masih murni menggunakan bahasa inggris.
TERIMA KASIH
KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018
Recommended