View
98
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
PERAN TU GEREJA DALAM GEREJA Pdt.Wisnu Sapto Nugroho – LPP Sinode GKJ-GKI SW Jateng. Bila Melihat Gambar ini , apa yang Anda bayangkan dengan TU gereja ?. Apakah TU Gereja ada dalam Alkitab ?. Komunitas Pengikut Yesus [ awalnya ]. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
PERAN TU GEREJADALAM GEREJAPdt.Wisnu Sapto Nugroho – LPP Sinode GKJ-GKI SW Jateng
Bila Melihat Gambar ini, apa yang Anda bayangkan dengan TU gereja?
Apakah TU Gereja ada dalam Alkitab?
Komunitas Pengikut Yesus [awalnya]Sekelompok orang yang menjadi pendengar dan pengagum Kristus, yang mengikuti ke manapun Yesus pergi.
Komunitas Pengikut Yesus
•Sejak penetapan Perjamuan Malam terakhir (Matius 26:26-30), para pendengar dan pengagum Tuhan Yesus menjadi Komunitas Pengikut Yesus.
Komunitas Pengikut Yesus
•setelah Pentakosta, Komunitas Pengikut Yesus, menyelenggarakan:opertemuan ibadah (1 Kor. 11:8, Kis. 15:22),
opersekutuan rumah (Roma 16:5, 1 Kor. 16:19, Kol. 4:15 dsb.),
omenjalani kehidupan bersama keagamaan yang setiap saat berkumpul di suatu tempat tertentu (Kis. 11:22, Roma 16:1 dsb.)..
HANGATpersekutuan yang hangat
antar anggota persekutuan, rukun, saling
berbagi, saling menerima,
saling mendukung, saling peduli,
saling membantu satu
sama lain
PEKA DAN PEDULIpersekutuan yang peka dan
peduli terhadap sesama yang menderita.
PEKA DAN PEDULIpersekutuan yang peka dan
peduli terhadap sesama yang menderita.
INTIM:persekutua
n yang memiliki
pergaulan yang intim
dengan Tuhan Allah
dalam Kristus
Gerakan yang Terorganisasi
•Sekitar tahun 75 M, komunitas pengikut Yesus itu kini diakui keberadaannya oleh masyarakat sipil sebagai Komunitas Kristen (Kis. 11:26).• jumlah anggota mereka bertambah-tambah banyak, pekerjaan-pekerjaan pelayanan juga semakin banyak, secara berangsur-angsur, mereka menetapkan orang-orang yang akan dilibatkan untuk mengerjakan pekerjaan pelayanan (Kis. 6:1-17).
Gerakan yang Terorganisasi
•komunitas-komunitas pengikut Yesus itu mulai diorganisasikan secara sangat sederhana, menjadi suatu jemaat Allah (1 Kor. 1:2, 2 Kor. 1:1 dsb.), rumah tangga/keluarga Allah (1 Tim. 3:15 bdk. Kis. 10:7, Roma 8:15, Gal. 4:9), umat Allah yang baru (1 Pet. 2:9-10), tubuh Kristus (1 Kor. 10:16-17, 1 Kor. 12:12-27, Roma 12:4-5, Kol. 1:24, Kol. 3:15, Ef. 4:16).
Gerakan yang Terorganisasi
• Persidangan Para Rasul di Yerusalem tahun 50 M menjadi tempat bagi komunitas baru ini menyatakan identitasnya sebagai Gereja Yesus Kristus: dengan pengakuan iman akan Kristus sebagai satu-
satunya jalan keselamatan (dogmatis), meninggalkan sinagoga (praktis-universalistis)
sebagai basis persekutuan, membentuk persekutuan ibadah yang baru dalam semangat persaudaraan,
hadir di tengah-tengah masyarakat mewartakan kasih Allah (1 Petrus 2:9-10).
Gerakan yang Terorganisasi
•Komunitas Kristen yang masih sederhana ini mendapatkan penganiayaan dan pengejaran dari pemerintah Romawi yang bersekongkol dengan Pemimpin Agama Yahudi.
Gerakan yang Terorganisasi•Penganiayaan dan pengejaran tidak membuat Komunitas Kristen justru berkembang dan menyebar ke beberapa daerah menjadi organisasi keagamaan yang disebut Gereja:
o berkembang di Palestina (dengan Yerusalem sebagai pusatnya),
o ke Siria (antara lain Antiokhia),o ke Asia Kecil (Efesus, wilayah Galatia, dan lain-
lain),o ke Gerika (Tesalonika dan lain-lain) dan Itali
(Roma).
Gerakan yang Terorganisasi•Komunitas pengikut Yesus Kristus diorganisasikan menjadi Gereja, yang secara garis besar dapat dibedakan:
1) Gereja-gereja di Palestina, tampaknya lebih dipengaruhi oleh unsur Yudaisme, menggambarkan keberadaannya antara lain sebagai jemaat Allah, umat Allah.
2) Gereja-gereja di Asia Kecil dan Eropa Selatan, dipengaruhi oleh alam Hellenisme, menggambarkan keberadaannya antara lain sebagai rumah tangga Allah, keluarga Allah, tubuh Kristus.
Berkembang menjadi Organisasi Keagamaan yang Besar
•Di pengujung abad ke-4, Gereja tumbuh menjadi organisasi keagamaan yang besar.
o Pertobatan Konstantinus Agung (Kaisar Romawi) menjadi justru menjadikan Gereja berkembang pesat di Eropa karena dukungan Negara.
o Theodosius naik tahta menggantikan Konstantinus tahun 380, Agama Kristen ditetapkan menjadi Agama Negara, dan disatukannya kekuasaan Negara dengan Gereja.
Berkembang menjadi Organisasi Keagamaan yang Besar
•Sampailah pada zaman pembaruan gereja (reformasi), buah kritik terhadap praktek dan ajaran gereja yang disalah-gunakan.
•Gereja Barat terpecah menjadi:
o Gereja Katolik Romao Gereja Protestan
Berkembang menjadi Organisasi Keagamaan yang Besar
• Belajar dari sejarah, tokoh-tokoh Reformasi Gereja melakukan penataan ulang atas kehidupan dan karya Gereja, berbasis pada ajaran Alkitab.
• EPISKOPAL• Pimpinan:
• seorang atau beberapa orang rohaniwan yang
berwewenang mengangkat dan memberhentikan sesama rohaniwan.
• KONGGREGASIONAL
• Pimpinan:• tidak ada badan pengurus
atau majelis gereja karena semua wewenang dan tugas ada pada seluruh
anggota gereja.
• PRESBITERIAL• Pimpinan:
• dalam gereja lokal dipimpin oleh sebuah badan atau dewan yang terdiri atas sejumlah penatua dan
diaken serta pendeta yang dipilih oleh anggota untuk masa jabatan tertentu dan
disebut majelis gereja.
Peran TU Gereja•Gereja adalah suatu kehidupan bersama atau persekutuan orang-orang beriman kepada Kristus.
o Persekutuan orang beriman ini dalam hidup dan karyanya mengerjakan misi Allah di dunia ini, dengan mewujudkan persekutuan serta melaksanakan kesaksian dan pelayanan .
o Atau dalam hidup dan karyanya di dunia ini, persekutuan orang beriman itu difungsikan oleh Allah dalam karya penyelamatan Allah di dunia ini, dengan bersaksi tentang penyelamatan Allah dan memelihara keselamatan orang-orang yang telah diselamatkan.
Peran TU Gereja
•Dalam rangka mengerjakan Misi Allah atau berfungsi dalam karya Penyelamatan Allah, gereja mengorganisasikan dirinya agar pelaksanaan tugas mengerjakan Misi Allah atau berfungsi dalam karya penyelamatan Allah itu terarah, berkesinambungan, dan berdaya guna.
Peran TU Gereja
• Pengorganisasian gereja itu diperlukan sebagai alat untuk mengelola dan mendayagunakan karunia-karunia dan talenta-talenta yang ada di dalam gereja, demi mewujudkan pelaksanaan tugas gereja secara terarah, berkesinambungan, dan berdaya guna.
Peran TU Gereja• Edgar Walz menyebutkan:
o Untuk Gereja kecil (dengan anggota sekitar 200 orang), pengelolaan gereja – kebijakan, strategis, teknis – secara informal semuanya masih dapat dikerjakan oleh Majelis Gereja/Majelis Jemaat bersama Badan Pelayanan Gereja.
o Untuk gereja berukuran sedang (dengan anggota 200 – 400 orang), pengelolaan gereja mulai dilakukan secara formal banyak melibatkan anggota gereja yang berkompeten untuk mengurus hal-hal teknis.
o Untuk Gereja besar (dengan anggota lebih dari 400 orang), memerlukan pengorganisasian yang lebih kompleks dan profesional.
Peran TU Gereja
•Gereja perlu membentuk unit pelaksana pengelolaan gereja pada jenjang strategis dan teknis, yaitu TU Gereja.
•TU gereja berperan sebagai pusat informasi, administrasi, dan komunikasi gereja.
Peran TU Gereja•Gereja perlu membentuk unit pelaksana pengelolaan gereja pada jenjang strategis dan teknis, yaitu TU Gereja.
•TU gereja berperan sebagai pusat informasi, administrasi, dan komunikasi gereja.
Alat Kelengkapan Gereja
Gereja
Sidang Majelis
Gereja/Jemaat
Badan Pelayanan/Pemba
ntu
TU Gere
ja
Layanan dukungan pastoral: informasi pastoral; administrasi pastoral; dan
komunikasi pastoral.
TU GEREJA
Layanan Informasi
Layanan Administr
asi
Layanan Komunika
si
Pelayan TU Gereja:Bukan Pekerjaan Biasa
PROFESIONAL:
Bersifat profesi Memiliki keahlian dan
ketrampilan karena pendidikan dan latihan
Beroleh bayaran karena keahliannya
PROFESIONALISME:
Sikap mental dalam bentuk
komitmen
Profesi (Profession):PekerjaanPanggilan
Recommended