View
30
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PERANAN LAGU ROHANI
DALAM KEGIATAN SEKOLAH MINGGU
DI WILAYAH SANTO GABRIEL
PAROKI SANTA MARIA TAK BERNODA
TEGALREJO, SUMATERA SELATAN
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik
Oleh:
Marsela Yudit Kristivera
NIM: 151124021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada
Kedua Orang Tuaku
Bapak Johanes Joko Dwi Purnomo dan Ibu Maria Vinciana Chatarina
Lastariningsih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Sesuatu hal jika belum dikerjakan tidak akan terasa hasilnya, dan sesuatu hal
sudah dikerjakan pasti akan terasa hasilnya. Jangan pernah berkata tidak bisa jika
belum dilakukan dan jangan pernah berpikir pesimis terlebih dahulu akan hal yang
akan dilakukan, tetapi berpikirlah optimis akan apa yang kita lakukan bahwa kita
bisa melakukannya.”
(Marsela Yudit Kristivera)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “PERANAN LAGU ROHANI DALAM KEGIATAN
SEKOLAH MINGGU DI WILAYAH SANTO GABRIEL PAROKI SANTA
MARIA TAK BERNODA TEGAREJO, SUMATERA SELATAN”. Judul ini
dipilih berdasarkan keprihatinan penulis terhadap penggunaan lagu rohani yang
kurang variatif dalam pelaksanaan sekolah minggu di Wilayah Santo Gabriel
Paroki Santa Maria Tak Bernoda Tegalrejo, Sumatera Selatan. Skripsi ini ditulis
untuk mengetahui peranan lagu rohani bagi perkembangkan iman anak dan
meningkatkan peranan lagu rohani dalam pelaksanaan kegiatan sekolah minggu.
Menanggapi permasalahan pokok tersebut, penulis melakukan penelitian kualitatif
deskriptif. Penelitian dilakukan dengan menghimpun informasi dari buku dan
dokumen Gereja. Penulis juga melakukan wawancara kepada delapan belas
informan yang merupakan pendamping sekolah Minggu, DPP, dan Pastor. Hasil
penelitian menunjukkan peran lagu rohani adalah menimbulkan kegembiraan bagi
anak serta membantu anak mendapatkan pengetahuan tentang Yesus Kristus.
Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa pendamping Sekolah Minggu
kurang dapat memilih lagu rohani yang sesuai dengan tema karena kurangnya
pemahaman akan lagu rohani serta minimnya sarana dan prasana. Sebagai tindak
lanjut, penulis memberikan usulan kegiatan berupa penyegaran pendamping.
Penulis berharap dari kegiatan penyegaran itu, para pendamping bisa melakukan
kegiatan sekolah minggu dengan tepat khususnya dalam memilih lagu rohani agar
dapat membantu perkembangan iman anak.
Kata-kata Kunci: Peranan Lagu rohani, Sekolah Minggu, Penyegaran
Pendamping.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
This study entitled “THE ROLE OF SPIRITUAL SONGS TOWARD
CHILDREN’S DEVELOPMENT OF FAITH IN SUNDAY SCHOOL SERVICE IN
SANTO GABRIEL REGION, THE PARISH OF SANTA MARIA TAK BERNODA,
TEGALREJO SOUTH SUMATRA”. The title was chosen based on the writer’s
concern on the less varied use of spiritual song in Sunday school service in Santo
Gabriel Region, the Parish of Santa Maria Tak Bernoda Tegalrejo South
Sumatra. The use of spiritual songswere considered irrelevant and monotonous;
and it caused that the children tended to feel bored and not enthusiastic during
the Sunday school activities. The purpose of the study is to examine the role of
spiritual songs to improve children’s development of faith and to improve.
Descriptive- qualitative method was employed; which focused to discuss
symptoms, facts, or realities about the spiritual songs and its role towards
children’s development of faith. This study was conducted by gathering data from
books, from Church documents, and interviews with 18 respondents who were the
Sunday school facilitators, parish council, and the priest. The result showed that
spiritual songs played an important role to emerge children’s joy and to assist
children’s understanding of Jesus Christ. Besides, result of the study also showed
that Sunday school facilitators were less fluent in selecting relevant spiritual
songs based on the themes because of their lack understanding on the songs and
because of the less supporting infrastructure. As the follow up, the writer
suggested to hav upgrading activities for facilitators which focusses on the
competence and fluency of selecting appropriate and relevant spiritual songs
which will improve the children’s development of faith.
Keywords: The Role of Sprititual Songs, Sunday School, Facilitator Upgrading.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PERANAN LAGU
ROHANI DALAM KEGIATAN SEKOLAH MINGGU DI WILAYAH
SANTO GABRIEL PAROKI SANTA MARIA TAK BERNODA
TEGALREJO, SUMATERA SELATAN. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu
untuk menyelesaikan kuliah dan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Maka, pada kesempatan ini penulis dengan hati
penuh syukur mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. B. Agus Rukiyanto, SJ. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Keagamaan Katolik Universitas Sanata Dharma, yang telah memberikan
kesempatan dan dukungan kepada penulis selama menjalankan perkuliahan di
kampus.
2. Y. H. Bintang Nusantara, SFK., M. Hum. sebagai dosen pembimbing utama
yang selalu memberikan perhatian, meluangkan waktu dan dengan penuh
kesabaran membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Drs. F.X. Heryatno WW., SJ., M. Ed. sebagai dosen Pembimbing Akademik
sekaligus dosen penguji II yang telah bersedia mendukung, membaca,
menguji, memberikan kritik dan masukan, dalam menyelesaikan studi dan
skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Yoseph Kristianto, SFK., M. Pd. selaku dosen penguji III yang penuh
perhatian memberikan masukan, kritikan dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh staf dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Keagamaan
Katolik yang telah mendidik dan membimbing penulis sehingga dapat
menyelesaikan studi di prodi Pendidikan Keagamaan Katolik Universitas
Sanata Dharma dengan baik.
6. Orang tua saya Joko Dwi Purnomo dan MVC. Lastaraningsih, kakak saya
Gertudis Novi Purwoningrum dan Valens Sadewa, serta adik saya Patrisia
Merari, Albertus Advendi Nahak dan Laurentina Astri Pratiwi. Yohana Putri
Eka Dwi, Lidya Devira Wuysang, Stephani Pemberialitoti Onelan, dan Sesilia
Adhi Wahyu Utami.
7. Romo Paroki dan ketua wilayah Santo Gabriel Paroki Santa Maria Tak
Bernoda Tegalrejo yang telah memberikan izin bagi saya untuk melaksanakan
penelitian.
8. Para pendamping Sekolah Minggu, DPP, dan Romo pendamping sekolah
minggu yang telah bersedia menjadi informan penelitian saya.
9. Teman-teman mahasiswa-mahasiswi terkhusus Angkatan 2015 yang selalu
memberi warna, semangat, motivasi, dorongan, dan bantuan bagi penulis
selama mengikuti proses perkuliahan hingga penyelesaian tugas akhir ini.
10. Seluruh warga kampus program studi Pendidikan Keagamaan Katolik yang
telah menemani, memberi semangat, dan dukungan doa dari awal perkuliahan
hingga penyelesaian skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO .............................................................................................. v
PERNYATAN KEASLIAN KARYA ................................................................... vi
PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................................................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xviii
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 4
C. Batasan Masalah ........................................................................................ 4
D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
E. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 5
F. Manfaat Penulisan ...................................................................................... 5
1. Manfaat Teoretis ................................................................................. 5
2. Manfaat Praktis ................................................................................... 5
G. Sistematika Penulisan ................................................................................ 6
BAB II. PERANAN LAGU ROHANI DALAM KEGIATAN SEKOLAH
MINGGU ................................................................................................... 8
A. Gambaran Umum Kegiatan Sekolah Minggu ............................................ 8
1. Ciri-ciri Usia Anak Sekolah Minggu ....................................................... 8
2. Gambaran Hidup Beriman ..................................................................... 10
B. Kegiatan Sekolah Minggu........................................................................ 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Pengertian Sekolah Minggu .............................................................. 10
2. Tujuan Kegiatan Sekolah Minggu ................................................... 12
3. Ciri-Ciri Kegiatan Sekolah Minggu .................................................. 13
4. Metode Sekolah Minggu ................................................................... 16
C. Peranan Lagu Rohani ............................................................................... 17
1. Pengertian Lagu Rohani .................................................................... 17
2. Manfaat Lagu Rohani ....................................................................... 18
3. Peranan Lagu Rohani dalam Kegiatan Sekolah Minggu .................. 19
BAB III. PENELITIAN TENTANG PERANAN LAGU ROHANI DALAM
KEGIATAN SEKOLAH MINGGU DI WILAYAH SANTO GABRIEL,
PAROKI SANTA MARIA TAK BERNODA, TEGALREJO,
SUMATERA SELATAN ....................................................................... 21
A. Gambaran Umum Wilayah Santo Gabriel, Tegalrejo .............................. 21
B. Metodologi Penelitian .............................................................................. 28
1. Rumusan Masalah Penelitian ............................................................ 28
2. Tujuan Penelitian .............................................................................. 29
3. Jenis Penelitian ................................................................................. 29
4. Metode Penelitian ............................................................................. 30
5. Pengumpulan Data ............................................................................ 31
6. Analisis Data ..................................................................................... 32
7. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 32
8. Sampel Penelitian ............................................................................. 32
9. Fokus Penelitian ................................................................................ 33
10. Instrumen Penelitian ......................................................................... 34
C. Laporan Hasil Penelitian Tentang Peranan Lagu Rohani dalam Kegiatan
Sekolah Minggu di Wilayah Santo Gabriel di Paroki Santa Maria Tak
Bernoda .................................................................................................... 39
1. Studi Dokumen ................................................................................. 39
2. Hasil Observasi ................................................................................. 40
3. Hasil Wawancara dengan Pendamping Kegiatan Sekolah
Minggu .............................................................................................. 41
a. Pelaksanaan Kegiatan Sekolah Minggu ..................................... 41
b. Peranan Lagu Rohani dan Kegiatan Sekolah Minggu ............... 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
c. Faktor Pendukung dan Penghambat Penggunaan Lagu Rohani
dalam Kegiatan Sekolah Minggu ............................................... 43
d. Harapan dan Usulan untuk Meningkatkan Pelaksanaan Peranan
Lagu Rohani ............................................................................... 44
4. Hasil Wawancara DPP (Dewan Pastoral Paroki) dan Romo
Pendamping ...................................................................................... 45
a. Pelaksanaan Kegiatan Sekolah Minggu ..................................... 45
b. Peranan Lagu Rohani dan Kegiatan Sekolah Minggu ............... 46
c. Faktor Pendukung dan Penghambat Penggunaan Lagu Rohani
dalam Kegiatan Sekolah Minggu ............................................... 47
d. Harapan dan Usulan untuk Meningkatkan Pelaksanaan Peranan
Lagu Rohani ............................................................................... 48
D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 48
1. Pelaksanaan Kegiatan Sekolah Minggu ............................................ 49
2. Peranan Lagu Rohani dalam Kegiatan Sekolah Minggu .................. 52
E. Kesimpulan Hasil Penelitian .................................................................... 53
1. Pemahaman Kegiatan Sekolah Minggu ............................................ 53
2. Metode yang Digunakan dalam Kegiatan Sekolah Minggu ............. 54
BAB IV. PENYEGARAN BAGI PENDAMPING DI WILAYAH SANTO
GABRIEL, PAROKI SANTA MARIA TAK BERNODA
TERGALREJO SUMATERA SELATAN ............................................. 56
A. Penyegaran bagi Pendamping .................................................................. 56
B. Tujuan Penyegaran dan Materi Penyegaran ............................................ 57
1. Tujuan ............................................................................................... 57
2. Materi Penyegaran yang Akan Diberikan dan Dilakukan dalam
Pendampingan Sekolah Minggu Mengenai Peranan Lagu Rohani .. 58
C. Contoh Program Penyegaran sebagai Pembinaan Pendamping Sekolah
Minggu ..................................................................................................... 59
D. Jadwal Pertemuan .................................................................................... 62
E. Contoh Satuan Program Penyegaran di Paroki Santa Maria Tak Bernoda,
Tegalrejo, Sumatera Selatan sebagai Program Pembinaan Pendampingan
Sekolah Minggu ....................................................................................... 62
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 71
A. Kesimpulan .............................................................................................. 71
B. Saran ........................................................................................................ 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 74
LAMPIRAN ........................................................................................................... 76
Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian .................................................... (1)
Lampiran 2. Daftar Pertanyaan Wawancara ......................................................... (2)
Lampiran 3. Hasil Wawancara .............................................................................. (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rangkuman Jumlah Umat ...................................................................... 27
Tabel 2. Rangkuman Jumlah Anggota Keluarga Secara Umum .......................... 27
Tabel 3. Rangkuman Jumlah Anggota Keluarga Menurut Usia .......................... 27
Tabel 4. Rangkuman Jumlah Umat Menurut Pastoral Khusus ............................ 27
Tabel 5. Rangkuman Jumlah Umat Menurut Pastoral Orang Sakit ..................... 28
Tabel 6. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara dan Pedoman Pertanyaan
Wawancara Kepada Pendamping ........................................................... 35
Tabel 7. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara dan Pedoman Pertanyaan
Wawancara Kepada Dewan Paroki dan Romo ...................................... 37
Tabel 8. Rangkuman Matriks Program Penyegaran Pendampingan
Sekolah Minggu ..................................................................................... 59
Tabel 9. Rangkuman Jadwal Pertemuan .............................................................. 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan Dokumen Gereja
CT : Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II
kepada para uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang
Katekese MasaKini, 16 Oktober 1979.
GS : Gaudium et Spes, Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang
tugas Gereja dalam dunia dewasa ini, dokumen ini di keluarkan
pada 7 Desember 1965.
B. Singkatan Lain-lain
BK : Bendungan Komering
DPP : Dewan Pastoral Paroki
FIB : Formatio Iman Berjenjang
KAR : Katekese Akar Rumput
KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kopdit GMS : Koperasi Kredit Graha Mekar Sejati
KSP EDID : Koperasi Simpan Pinjam
KSU : Koperasi Serba Usaha
KUPERPER : Kursus Persiapan Perkawinan
LCD : Liquid Crystal Display
OMK : Orang Muda Katolik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
PDPP : Pedoman Dewan Pastoral Paroki
PGK : Paguyuban Guru Katolik
PI : Pendalaman Iman
PIA : Pendampingan Iman Anak
PIR : Pendampingan Iman Remaja
PKK : Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
PT BPR : Perusahaan Terbatas Bank Pengkreditan Rakyat
RSPB : Rumah Sakit Panti Bhaktiningsih
SD : Sekolah Dasar
SMA : Sekolah Menengah Atas
SMK : Sekolah Menengah Kejuruan
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SMTB : Santa Maria Tak Bernoda
TK : Taman Kanak-Kanak
UB : Usaha Bersama
WKRI : Wanita Katolik Republik Indonesia
WIB : Waktu Indonesia Barat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Bab pendahuluan terdiri dari beberapa bagian yaitu latar belakang masalah,
identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan,
manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.
A. Latar Belakang Masalah
Keluarga merupakan Gereja kecil yang di dalamnya terlaksana karya
keselamatan Allah. Dalam keluarga pewartaan kasih Allah diwujudkan melalui
cinta orang tua terhadap anaknya begitu pula sebaliknya. Selain memberikan
cinta, orang tua bertanggungjawab dalam aspek kesehatan, kesejahteraan, dan
khususnya pendidikan anak. Orang tua juga mengemban tugas yang pertama
dalam mendidik iman anak dan pemekaran iman anak. Menurut Gravissimum
Educationis artikel 6 “orang tualah yang pertama-tama mempunyai kewajiban dan
hak yang pantang diganggu-gugat untuk mendidik anak-anak mereka”.
Pendidikan iman anak dalam keluarga menjadi suatu hal yang perlu
mendapatkan perhatian. Kegiatan berdoa bersama dalam keluarga, membaca
Kitab Suci, pergi ke gereja bersama, dan dialog sederhana tentang kehidupan
membantu anak mengembangkan imannya.
Iman anak juga dapat berkembang dalam kegiatan di luar rumah.
Pertolongan orang lain dapat membantu para orang tua menyadari pentingnya
pendampingan iman anak. Iman tumbuh dan berkembang dalam lingkup jemaat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
beriman. Maka, diadakan pendampingan iman anak. Istilah pendampingan iman
anak dikenal dengan istilah sebagai Sekolah Minggu yang bekerja sama dengan
orang tua, untuk melengkapi pendidikan iman anak yang terjadi di lingkup
keluarga (Sugiarti, 1999: 16).
Kegiatan Sekolah Minggu merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh
paroki untuk membantu orang tua. Sekolah Minggu bertujuan untuk membantu
pengembangan iman anak melalui kegiatan-kegiatan yang mengembangkan aspek
kognitif, afektif, sosial, dan keterampilan. Contoh kegiatan dalam Sekolah
Minggu adalah membaca Kitab Suci, bermain, berdoa, bercerita, dan bernyanyi.
Melalui kegiatan-kegiatan itu anak diajak untuk mengenal lebih dekat dengan
Gereja dan sesama. Dalam kegiatan bernyanyi di Sekolah Minggu umumnya
pendamping mengajak peserta untuk menyanyikan lagu rohani.
Lagu rohani dapat menjadi suatu media yang efektif dalam Sekolah Minggu
karena cenderung digemari anak-anak. Banyak lagu rohani yang sudah didengar
maupun dinyanyikan oleh anak-anak. Lagu rohani yang biasanya dinyanyikan
ketika Sekolah Minggu juga tersirat ayat-ayat Kitab Suci atau nilai-nilai Kristiani
yang ingin ditanamkan pada anak-anak seperti lagu yang berjudul “Aku
diberkati”. Lagu ini menggambarkan bahwa dari pagi sampai malam Tuhan Yesus
selalu memberikan berkat kepada setiap manusia. Menurut pengalaman penulis
mendampingi anak-anak dalam Sekolah Minggu, anak merasa sangat senang
menyanyikan lagu rohani. Anak-anak merasa senang karena mereka semakin
diteguhkan dalam iman dan diajak selalu mengingat Tuhan Yesus dalam
hidupnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Pengalaman penulis ketika mendampingi Sekolah Minggu di Wilayah Santo
Gabriel menunjukkan bahwa lagu rohani yang dipilih belum sesuai dengan tema
pelaksanaan Sekolah Minggu atau kalender liturgi. Selain itu, para pendamping
belum banyak mengetahui lagu-lagu rohani sehingga anak merasa bosan karena
menyanyikan lagu yang sama secara terus-menerus.
Banyak anak justru menyanyikan lagu yang kurang sesuai dengan usianya.
Misalnya anak berusia tiga tahun sudah menyanyikan lagu yang berjudul „Cinta
Satu Malam‟ atau justru menyanyikan lagu vulgar yang sedang viral tanpa tahu
arti dan makna lagu tersebut. Keberadaan lagu yang berisikan hal-hal yang kurang
baik, justru lebih banyak diminati daripada lagu rohani. Bila lebih banyak lagu
yang bermakna negatif, maka hal itu akan menghambat perkembangan iman anak.
Di sinilah peran pihak-pihak penting seperti keluarga, paroki, para pendamping
iman anak dan Gereja sangat dibutuhkan. Hal itu bisa dimulai dari hal yang
sederhana dan mudah dilakukan, seperti memutarkan lagu rohani dan
menanamkan makna lagu rohani tersebut untuk anak.
Penulis merasa tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui peranan
lagu rohani dalam kegiatan Sekolah Minggu terhadap perkembangan iman anak.
Maka, judul skripsi yang akan ditulis adalah “PERANAN LAGU ROHANI
DALAM KEGIATAN SEKOLAH MINGGU DI WILAYAH SANTO
GABRIEL, PAROKI SANTA MARIA TAK BERNODA, TEGALREJO,
SUMATERA SELATAN”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan yang telah
dipaparkan dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Lagu-lagu rohani kurang dikenal oleh anak-anak justru mereka lebih
mengenal lagu yang kurang sesuai usia mereka seperti lagu pop, dangdut, dan
genre lagu lainnya.
2. Lagu rohani yang dipilih belum sesuai dengan tema Sekolah Minggu atau
kalender liturgi.
3. Para pendamping belum banyak mengetahui lagu-lagu rohani.
4. Sekolah Minggu menggunakan lagu rohani sebatas untuk kepentingan-
kepentingan menghindari kebosanan dan membangun suasana.
5. Lagu rohani belum cukup diolah oleh pendamping sehingga kurang
membantu perkembangan iman anak.
C. Batasan Masalah
Agar penulisan dapat semakin terarah, maka permasalahan ini dibatasi pada
pemilihan dan peranan lagu rohani dalam kegiatan Sekolah Minggu yang
dilaksanakan di Wilayah Santo Gabriel, Paroki Santa Maria Tak Bernoda,
Tegalrejo, Sumatera Selatan. Oleh karena itu, yang menjadi judul penulisan ini
adalah “PERANAN LAGU ROHANI DALAM KEGIATAN SEKOLAH
MINGGU DI WILAYAH SANTO GABRIEL, PAROKI SANTA MARIA
TAK BERNODA, TEGALREJO, SUMATERA SELATAN”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah:
1. Bagaimana peranan lagu rohani dalam kegiatan Sekolah Minggu?
2. Usaha apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peranan Lagu Rohani
dalam kegiatan Sekolah Minggu di Wilayah Santo Gabriel Paroki Santa
Maria Tak Bernoda Tegalrejo, Sumatera Selatan?
E. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah:
1. Mengetahui peranan lagu rohani dalam kegiatan Sekolah Minggu.
2. Menguraikan usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peranan Lagu
Rohani dalam pelaksanaan kegiatan Sekolah Minggu di Wilayah Santo
Gabriel Paroki Santa Maria Tak Bernoda Tegalrejo, Sumatera Selatan.
F. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisans skripsi ini adalah:
1. Manfaat teoritis
Memberikan sumbangan wawasan tentang penggunaan lagu rohani dalam
kegiatan Sekolah Minggu.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Gereja, orang tua, dan pendamping Sekolah Minggu
Menginspirasi penyelengara Sekolah Minggu untuk memanfaatkan lagu-lagu
rohani secara kreatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
b. Bagi penulis
Semakin diperkaya dengan menemukan dan memahami peranan lagu rohani
dalam kegiatan Sekolah Minggu.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan memberikan gambaran mengenai garis-garis besar
dari skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi 5 bab.
Bab Pendahuluan menguraikan mengenai judul penulisan, latar belakang
masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.
Bab II berjudul Peranan Lagu Rohani dalam Kegiatan Sekolah Minggu. Bab
ini memuat peranan lagu rohani dalam kegiatan Sekolah Minggu yang berisi
berbagai gagasan untuk menunjang penulisan skripsi, antara lain gambaran umum
kegiatan Sekolah Minggu dan peranan lagu rohani dalam kegiatan Sekolah
Minggu.
Bab III berjudul Penelitian tentang Peranan Lagu Rohani dalam Kegiatan
Sekolah Minggu di Wilayah Santo Gabriel, Paroki Santa Maria Tak Bernoda,
Tegalrejo Sumatera Selatan. Bab ini memuat gambaran umum Wilayah Santo
Gabriel, metode penelitian, laporan hasil penelitian tentang peranan lagu rohani
dalam kegiatan Sekolah Minggu di Wilayah Santo Gabriel Paroki Santa Maria
Tak Bernoda, pembahasan hasil penelitian dan kesimpulan hasil penelitian.
Bab IV berjudul Penyegaran bagi Pendamping di Wilayah Santo Gabriel
Paroki Santa Maria Tak Bernoda Tegalrejo Sumatera Selatan. Bab ini memuat hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
penyegaran bagi pendamping, tujuan penyegaran dan materi penyegaran, contoh
program penyegaran pendamping Sekolah Minggu, jadwal pertemuan, dan contoh
satuan program penyegaran di Wilayah Santo Gabriel Paroki Santa Maria Tak
Bernoda, Tegalrejo, Sumatera Selatan sebagai program penyegaran pendamping
Sekolah Minggu.
Bab V berjudul Kesimpulan dan Saran. Bab ini memuat kesimpulan
mengenai hasil skripsi dan saran untuk pihak-pihak yang berkepentingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
PERANAN LAGU ROHANI
DALAM KEGIATAN SEKOLAH MINGGU
Dalam Bab II penulis menyampaikan dua bagian besar yaitu mengenai
Sekolah Minggu serta lagu rohani. Bagian Sekolah Minggu meliputi gambaran
umum usia anak Sekolah Minggu, perkembangan iman anak Sekolah Minggu,
kegiatan Sekolah Minggu, pengertian dari Sekolah Minggu, tujuan kegiatan
Sekolah Minggu, metode Sekolah Minggu dan ciri-ciri kegiatan Sekolah Minggu.
Bagian Peranan lagu rohani meliputi pengertian lagu rohani, manfaat lagu rohani
dalam Sekolah Minggu, dan peranan lagu rohani dalam kegiatan Sekolah Minggu.
A. Gambaran Umum Usia anak Sekolah Minggu
1. Ciri-ciri Usia Anak Sekolah Minggu:
Menurut Hurlock dalam Syamsu Yusuf (2017:163), anak-anak usia Sekolah
Minggu termasuk usia kanak-kanak. Mereka mempunyai ciri-ciri yang khas dalam
hal fisik, intelektual, emosional, dan moral.
a. Ciri fisik
Dalam aspek fisik, anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan
fisiknya. Anak senang berekplorasi terhadap lingkungannya dengan menggunakan
tubuh atau fisiknya. Pertumbuhan tubuh jasmani berjalan dengan cepat. Anak
aktif, bergerak dan berusaha memperoleh keterampilan fisiknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
b. Ciri Intelektual
Perkembangan kognitif pada usia ini berada pada periode praoperasional.
Anak belum mampu menguasai operasi mental secara logis. Anak juga
mempunyai rasa ingin tahu besar, berfantasi kuat. Anak belajar dengan meniru.
Dalam kegiatan Sekolah Minggu yaitu ketika mendengarkan cerita dari Kitab Suci
anak dapat berfantasi.
c. Ciri Sosial
Perkembangan sosial anak sudah tampak jelas dalam diri anak, terlihat dari
mereka sudah mulai aktif berteman dengan teman sebayanya ditandai dengan
mereka saling berbagi contohnya dalam kegiatan Sekolah Minggu berbagi pensil
warna. Tanda perkembangan sosial terdapat dalam beberapa hal antara lain. Anak
mulai mengetahui aturan-aturan, baik di lingkungan keluarga maupun dalam
lingkungan bermain. Kemudian sedikit demi sedikit anak sudah mulai patuh pada
peraturan, dan anak mulai menyadari hak dan kepentingan orang lain serta dirinya
sendiri.
d. Ciri Moral
Pada masa ini, anak sudah memiliki dasar tentang sikap moralitas terhadap
kelompok sosialnya (orang tua, saudara dan teman sebaya). Melalui pengalaman
berinteraksi dengan orang lain anak belajar memahami setiap kegiatan Sekolah
Minggu seperti halnya dengan cara menghormati kedua orang tua dan
menghormati yang lebih tua. Perilaku-perilaku baik harus mulai diterapkan pada
diri anak, karena anak dapat terpengaruh dalam hal baik maupun hal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Gambaran hidup beriman
Hidup beriman anak usia sekolah minggu tak lepas dari pengalaman dan
peranan keluarganya. Anak mengenal Tuhan melalui bahasa dan konsep tentang
Tuhan yang diperoleh dari keluarga, khususnya orang tua. Penghayatan anak
tentang Tuhan yang baik atau jahat tergantung pengalaman anak terhadap kedua
orang tua mereka. Pemikiran atau konsep tentang Tuhan dibangun dari
pengalaman akan hal-hal yang konkret. Mereka “melihat” Tuhan dalam bentuk
konkret.
Pengalaman akan Tuhan sudah mulai disusun oleh pengalaman inderawi
dan kesan-kesan emosional yang kuat, namun diangkat ke dalam imajinasi anak.
Anak dalam usia sekolah minggu, aktif bertanya. Meskipun banyak bertanya,
sikap keagamaannya bersifat reseptif, yaitu menerima. Pandangan dan
pengahayatan akan Tuhan secara rohaniah masih belum mendalam, meskipun
mereka telah melakukan atau berpartisiapsi dengan orang lain. Mereka mengalami
kesulitan membedakan kenyataan dan fantasi. Anak usia sekolah minggu perlu
bimbingan untuk membantu perkembangan imannya.
B. Kegiatan Sekolah Minggu
1. Pengertian Sekolah Minggu
Menurut Sugiarti (1999: 16) begitu banyak anak Katolik telah menerima
Sakramen Permandian sejak bayi. Mereka perlu ditolong untuk semakin
menghidupkan imannya. Memang benar, bahwa orang tua mengemban tugas yang
pertama dalam pendampingan dan pemekaran iman anak-anak, namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pertolongan orang lain juga perlu diperhatikan. Iman tumbuh dan mekar di dalam
lingkup jemaat beriman. Maka, diadakan kegiatan untuk melengkapi
pendampingan iman anak yang terjadi dalam lingkup keluarga. Paroki bekerja
sama dengan orang tua mendampingi anak dengan kegiatan yang disebut Sekolah
Minggu. Kegiatan ini biasanya terlaksana pada hari Minggu, sehingga kegiatan
tersebut disebut “Sekolah Minggu”.
Robin Haryadi (2013:1) mengatakan Sekolah Minggu dan Bina Iman Anak
merupakan wadah khusus dalam lingkung Gereja yang diperuntukkan bagi
pelayanan iman anak dan remaja agar semakin matang dalam beriman dan
semakin dekat mengenal Tuhan dan Firman-Nya. Selain anak-ank Sekolah
Minggu dan Bina Iman itu sendiri sebagai subjek berkegiatan, kesuksesan dan
kesinambungan kegiatan belajar-mengajar ditunjang pula oleh para guru yang
enthusias, berwawasan luas, dan berhati mulia seperti Kristus sendiri Sang Guru
Agung dan teladan kita semua.
Menurut Bagiyowinadi (2009: 28) istilah Sekolah Minggu memang berasal
dari tradisi Protestan. Untuk membedakan istilah Sekolah Minggu dari Gereja
Protestan/Pentakosta, istilah itu pun ditambahi dengan kata “Katolik” sehingga
muncul “Asmika”, singkatan dari Anak Sekolah Minggu Katolik.
Menurut Br. Alfons Sene, CSSR (1976:35) Sekolah Minggu merupakan
pendidikan yang semua orang berhak mengikuti karena umat Kristenpun
hendaknya mencurahkan tenaga, supaya anak-anak menerima Pendidikan serta
pengajaran yang pantas. Dari orang tua wajib mendidik anak-anaknya, agar
mereka mengabdi Allah sesuai dengan iman permandiannya dan disiapkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
memasuki masyarakat serta Umat Allah sebagai orang dewasa. Gereja berhak
mendirikan serta menyelanggarakan dengan bebas serta bertanggungjawab,
sekolah-sekolah dari tingkat dan corak apapun. Anak-anak Katolik sedapat-
dapatnya disekolahkan di sekolah yang bersemangat Katolik.
2. Tujuan Kegiatan Sekolah Minggu
Menurut Sugiarti (1999: 18), tujuan kegiatan Sekolah Minggu dapat
membantu anak meningkatkan dan memperdalam pemahaman anak tentang ibadat
kearah penghayatan yang menyembuh hati, Sekolah Minggu menumbuhkan sikap
senang membaca dan mempelajarin Kitab Suci. Selain itu Sekolah Minggu
membantu menghidupkan penghayatan iman anak melalui komunikasi iman
dengan orang lain, melalui teman-temannya dan di dalam peristiwa-peristiwa
yang dijumpai, dan Sekolah Minggu membantu pendewasaan pribadi anak yaitu
mereka yang sudah dibaptis semakin mendalami misteri keselamatan dan menjadi
karunia iman yang telah mereka terima serta sekolah minggu memperkembangkan
iman mereka lewat lagu rohani, agar anak-anak semakin bermotivasi melalui
nyanyian dan pujian.
Menurut Br. Alfons Sene CSSR (1976:36) tujuan dari kegiatan Sekolah
Minggu menolong para orang tua Kristen dalam usaha menyiapkan lingkungan
dan membimbing anak-anaknya yang sedang berkembang menju masa remaja
dalam iman maupun kepribadiannya. Sekolah Minggu merupakan salah satu
sarana Pastoral Gereja sebagai suatu pelaksanaan konkrit dari amanat Paus
Yohanes XXIII dalam pembukaan Konsili Vat. II tgl 11 Oktober 1962 yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
anatara lain menekankan Pendidikan keagamaan yang bersifat utama pastoral,
yang menjawab tuntutan jaman kita dan merangkum seluruh manusia yang terdiri
dari jiwa dan badan.
Melihat kedua pokok di atas ini, maka sebagai tujuan dari Sekolah Minggu
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Menyiapkan situasi lingkungan yang baik bagi anak-anak yang sedang
berkembang.
2. Meningkatkan serta memperdalam pengetahuan agama yang diarahkan ke
penghayatan iman yang nyata sesuai dengan perkembangannya dalam usia
tertentu (5-13 tahun).
3. Mempersipakan anak untuk menerima komuni pertama
4. Meningkatkan serta memperdalam penghayatan anak terhadap Liturgi Gereja.
5. Meningkatkan sifat satria, harga-menghargai pribadi orang lain.
6. Memupuk harga diri yang sehat dan wajar. kritis dalam menanggapi sesuatu
serta menilai tinggi hak hidup setiap makhluk.
7. Mencari dan meningkatkan bakat/trampil dari anak-anak sendiri.
3. Ciri-ciri Kegiatan Sekolah Minggu
Menurut Goreti Sugiarti (1999: 17) ada beberapa kegiatan Sekolah Minggu
yaitu gembira, bebas, bermain, dan mendalam.
a. Gembira
Suasana gembira pada anak-anak pastilha selalu ada dan melekat pada sifat
anak-anak bila berkumpul bersama teman-temannya. Sifat ini perlu diciptakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dalam Sekolah Minggu, selain itu gembira juga terbentuk dari dalam diri para
pendamping ketika melaksanakan kegiatan Sekolah Minggu. Dari sini
pendamping dimampukan untuk menumbuhkan suasana gembira agar anak-anak
tidal lantas bosan untuk mengikuti kegiatan Sekolah Minggu misalnya dengan
adanya bernyanyi, bermain dan bercerita. Maka kegiatan Sekolah Minggu harus
mempunyai ciri yang menggembirakan bagi anak-anak. Dari situ Sekolah Minggu
perlu dibangun menjadi sebuah komunitas agar anak-anak menjadi senang,
gembira, dan tertarik kepada kegiatan Sekolah Minggu dan teman-teman.
b. Bebas
Kebebasan merupakan unsur terpenting untuk beriman. Kegiatan Sekolah
Minggu memberikan kebebasan kepada anak untuk berkembang akan iman yang
mereka punya tanpa ada keterpaksaan. Ciri bebas ini perlu di ciptakan dalam
kegiatan Sekolah Minggu. Pendamping dan anak-anak perlu menyadari bahwa
iman yang mereka miliki bersifat bebas. Sperti contohnya Ketika anak-anak
datang untuk mengikuti kegiatan Sekolah Minggu memakai baju dan celana bebas
serta mereka mengikuti kegiatan Sekolah Minggu secara bebas tanpa ada unsur
keterpaksaan, maka dari ciri bebas ini anak-anak tidak akan gelisah ataupun takut
dalam mengikuti kegiatan Sekolah Minggu yang akan datang.
c. Bermain
Bermain merupakan kegiatan yang disukai oleh anak-anak. dari bermain
anak-anak mempunyai imajinasi yang besar dan menjadikan anak-anak motivasi
dalam belajar. Dari bermain anak-anak menjadi aktif dan lincah sehingga anak-
anak merasa bergembira Ketika bermain. Dengan bermain pula anak-anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mempunyai kesempatan untuk berelasi kepada teman-teman lainnya melatih
keterampilan. Bermain dalam kegiatan Sekolah Minggu harus ada, dari situ pula
para pendamping dituntut untuk semakin kreatif dalam memberikan materi
dengan cara bermain, agar anak tidak merasa bosan dan berkembang serta
memliki keterampilan dan sikap yang baik untuk dipergunakan. Melalui kegiatan
bermain pula mempermudah anak-anak untuk menangkap materi yang di berikan
oleh pendamping.
d. Mendalam
Kegiatan Sekolah Minggu perlu di pilih dan di seleksi oleh pendamping
sebelum di lakukan. Memilih permainan sebagai sebuah kegiatan permainan perlu
dilanjutkan dengan pendalaman. Pendamping membantu agar mengajak anak-
anak untuk mengetahui arti yang mendalam dari permainan selain itu untuk
mengajak anak-anak untuk mendalami iman mereka lewat permainan. Permainan
sebagai kegiatan Sekolah Minggu perlu biasanya disesuaikan dengan dalam
bacaan Kitab Suci dalam pertemuan.
e. Beriman
Kegiatan sekolah minggu tidak hanya cukup hanya sampai pada mendalam
tapi juga beriman. Beriman yaitu mempunyai iman dalam ketetapan hati serta
mempunyai keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan Yesus. Dalam beriman
anak-anak semakin mengenal Yesus bertolak pada hidup Yesus. Mengenal Yesus
dan menjadikan Yesus sebagai teladan. Beriman dapat pula membantu anak-anak
dalam mengembangkan iman yang mereka miliki yang berpola pada diri Yesus
sendiri. Selain itu mengenalkan pribadi Yesus kepada anak-anak diharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
semakin membentuk hidupnya seperti yang di cita-citakan oleh Yesus, maka
dengan demikian akan terbentuklha suatu iman yang mendalam dari diri anak.
4. Metode Sekolah Minggu
Menurut Sugiarti (1999: 16) macam-macam metode yang digunakan dalam
kegiatan Sekolah Minggu.
a. Metode bermain
Metode ini mengajak anak-anak beraktivitas dengan bermain bersama
teman-teman dalam kegiatan Sekolah Minggu. Sehingga anak-anak semakin aktif
dan kreatif dalam belajar sambil bermain.
b. Metode dinamika kelompok
Metode ini digunakan untuk mengajak anak-anak berdinamika kelompok
dalam kegiatan Sekolah Minggu. Sehingga anak-anak dapat bersosialisasi
bersama teman-teman sekelompok dan dapat bekerja sama dengan baik serta
mendalami materi Sekolah Minggu yang sedang berjalan.
c. Metode bernyanyi
Metode ini ingin mengajak anak-anak untuk bernyanyi lagu rohani.
Kegiatan ini ingin mengajak anak-anak mengenali, menggali agar anak semakin
tahu dan mau bernyanyi bersama. Selian itu metode bernyanyi memperkenalkan
pujian dengan adanya syair yang digunakan untuk memuji Tuhan Yesus. Metode
pendamping bernyanyi membantu memperkembangkan iman anak-anak mereka
lewat nyanyian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
C. Peranan Lagu Rohani
1. Pengertian Lagu Rohani
Menurut Hanum Putri Anjani (2016: 4), lagu rohani adalah jenis musik yang
berkembang di kalangan Kristen (juga pada zaman sebelum kekristenan: Yahudi),
terutama dilihat dari penggunaannya dalam ibadah gereja. Seorang tokoh musik
bernama Awene (1998:26) mengatakan bahwa musik dalam buku gereja
merupakan ungkapan isi hati orang percaya (Kristen), diungkap dalam bunyi-
bunyian yang bernada dan berirama. Secara umum, dua unsur yaitu vokal dan
instrumental harus diperhatikan, terkhusus dalam bermusik di gereja yang sarat
dengan makna teologis dan berkenaan dengan iman umat. Dua hal itu sangat
penting untuk disajikan secara tepat agar umat mampu menghayati imannya
dengan bantuan musik.
Lagu rohani sebagai pengajaran yang baik dapat dinyanyikan bersama anak-
anak dengan mudah, sehingga anak-anak dapat bernyanyi dengan senang dan
bergembira, serta lagu rohani mengajak untuk bermain, seperti lagu yang berjudul
“Datanglah Ya Yesus” dan Aku Diberkati”. Perlu ditemukan lagu rohani mana
yang anak-anak sukai dan senangi.
2. Manfaat Lagu Rohani
Banyak manfaat dari lagu-lagu rohani, yaitu lirik yang dikutip dari ayat-ayat
Kitab Suci yang diangkat dari kenyataan kehidupan (Anjani, 2016). Lagu rohani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
juga mampu mengubah aura yang negatif menjadi positif karena liriknya yang
menyentil sisi rohani kehidupan seseorang. Serta lagu rohani mampu membuat
anak-anak menjadi rileks dan rehat dari kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak
selain itu mengasah intuisi peduli terhadap lingkungan sekitar serta dalam lingkup
anak-anak. Dengan lagu rohani, anak merasa tidak sendiri menghadapi kegiatan
yang dilakukan serta membuat anak-anak tidak ingin menyerah dalam
mengembangkan dan keaktifan anak-anak sendiri. Dari berkumpul bersama
keluarga ketika mendengarkan lagu rohani disela kegiatan anak dapat belajar
mensyukuri apa yang ada di dalam keluarga serta kegiatan yang dilakukan.
Melalui lagu rohani dapat di sampaikan, dengan baik dan dapat menambah
ilmu pengetahuan dari anak-anak dan mempersiapkan anak-anak untuk ke
depannya. Melalui lagu rohani, dapat kita melihat apa yang kita katakan, perbuat,
dan lakukan. Kita dapat diperteguh dari apa yang sudah Tuhan ajarkan. Dengan
kesabaran, ketulusan, dan cinta kasih terhadap sesama, keluarga, dan sahabat-
sahabat kita melalui nyanyian rohani yang kita dengar.
3. Peranan Lagu Rohani dalam Kegiatan Sekolah Minggu
a. Menciptakan suasana gembira
Suasana gembira dapat dimunculkan dengan membuat beberapa kelompok
bernyanyi agar anak-anak dapat terfokus dan bergembira ketika bertemu dengan
teman-teman sebayanya. Oleh sebab itu, bernyanyi dapat memudahkan para
pendamping dalam melatih anak-anak sesuai dengan suara anak-anak.
b. Mengaktifkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Pendamping dapat terlebih dahulu mengadakan sosialisasi kepada orang lain
atau teman-teman anak tersebut. Dengan bernyanyi bersama peserta Sekolah
Minggu tidak hanya menjadi lebih aktif, namun peserta Sekolah Minggu juga
menjadi lebih banyak. Interaksi antar anak satu dengan yang lain dapat terjalin
dengan aktif. Anak juga dapat bernyanyi atau mendengarkan lagu rohani bersama
temannya. Agar lebih tertata, pendamping perlu mengelola nyanyian dan
mengatur anak-anak sesuai dengan lagu dan alurnya agar menjadi suara yang
bagus dan menarik.
c. Pencair Suasana
Para pendamping dapat mengatur suasana hati anak-anak dengan bernyanyi
yang baik dan benar, sehingga anak-anak menjadi gembira dan senang ketika
bernyanyi bersama-sama teman. Karena, dengan mendengarkan lagu rohani
membuat anak-anak semakin rileks dan nyaman ketika memulai kegiatan.
d. Memperdalam iman anak
Menurut Marsius Tinambunan dan Pdt. Sri Handoko (1991: 15):
Peranan nyanyian yaitu terdapat misi kesaksian dan pemberitaan di dalam
bentuk kata-kata atau syair, nyanyian tersebut dapat dijadikan sebagai
sarana pelayanan. Bila seseorang menyanyi tentang Kemuliaan Tuhan, pada
saat itu pula si penyanyi dapat menyaksikan kepada orang lain akan
keberadaan Tuhan yang Mulia. Bila dalam ibadah kita diajak oleh pemimpin
ibadah menyanyikan nyanyian pengakuan dosa, pada saat itu pula kita yang
berdosa diperhadapkan dengan Tuhan yang Maha Suci yang tidak berdosa.
Bila seluruh jemaat yang beribadah diajak untuk menyanyikan nyanyian
syukur, pada saat itu pula kita sebagai umat-Nya secara bersama-sama
menyatakan rasa syukur kita kepada Tuhan atas segala sesuatu yang sudah
diperbuatkan atas kita. Dengan demikian, apa yang diisi di dalam nyanyian
rohani atau nyanyian gereja kita, dimaksudkan untuk memuji dan
memuliakan Tuhan melalui segala tindakan dan perbuatan kita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lagu rohani berperan terhadap perkembangan iman anak karena
mengangkat beberapa ayat-ayat Kitab Suci sehingga iman anak semakin
berkembang. Lagu rohani yang senang dan gembira dapat membantu
perkembangan iman anak yang mulai muncul sedikit demi sedikit. Dengan
demikian, lagu rohani membantu anak semakin mengenal iman akan Yesus
Kristus yang berada dalam diri mereka. Dari pandangan ini Marsius menyatakan
bahwa lagu rohani berperan terhadap perkembangan iman anak karena di dalam
lagu rohani terdapat misi pemetaan dari isi Kitab Suci. Selain itu dalamnya lagu
rohani ada misi pemberitaan bentuk kata-kata atau syair, yang biasanya dikaitkan
dengan Kitab Suci.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
PENELITIAN TENTANG PERANAN LAGU ROHANI DALAM
KEGIATAN SEKOLAH MINGGU DI WILAYAH SANTO GABRIEL,
PAROKI SANTA MARIA TAK BERNODA, TEGALREJO, SUMATERA
SELATAN
Bab III ini merupakan penelitian tentang peranan lagu rohani. Secara
khusus, penulis meneliti bagaimana peranan lagu rohani dalam kegiatan Sekolah
Minggu di Wilayah Santo Gabriel Paroki Santa Maria Tak Bernoda Tegalrejo,
Sumatera Selatan. Terdapat lima bagian yaitu gambaran umu Wilayah Santo
Gabriel, metode penelitian, Laporan Hasil Penelitian Tentang Peranan Lagu
Rohani dalam Kegiatan Sekolah Minggu di Wilayah Santo Gabriel di Paroki
Santa Maria Tak Bernoda, pembahasan hasil penelitian, kesimpulan hasil
penelitian.
A. Gambaran Umum Wilayah Santo Gabriel
Terbentuknya wilayah Gerejawi Santo Gabriel Tegalrejo tidak bisa
terlepaskan dari sejarah berdirinya Gereja Belitang. Gereja Katolik masuk di
Belitang tahun 1952 di BK.9 tepatnya di Mojosari, dari Mojosari inilah umat
Katolik berkembang kearah Gumawang BK.10 tepatnya di Desa Tegalrejo. Pada
tahun 1953, Pater Brost membeli tanah di daerah Gumawang (Tegalrejo) yang
kini menjadi kompleks Pastoran dan Rumah sakit.
Pada tanggal 26 September 1956 pusat gereja Katolik dipindahkan dari
Mojosari ke Gumawang. Pada tahun 1956, Pastor Bellmakers, SCJ mulai berkarya
dan menempati Pastoran di Gumawang. Pada tahun 1958 dimulailah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
pembangunan Gereja Gumawang dan diberkati oleh Mgr. Mekelholt tanggal 22
Agustus 1958 dengan nama Gereja Santa Maria Tak Bernoda bersamaan dengan
penerimaan sakramen Penguatan bagi 98 umat.
Stasi Gumawang terbentuk pada tahun 1980 dengan ketua stasi bapak I.
Suyanto. Anggota stasi Gumawang terdiri 7 Kring yaitu:
a. Paulus Kapasan
b. Thomas Durenan
c. Mikael Tulusayu
d. Yohakim Tegalrejo Harjowinangun
e. Yohanes Krangsari
f. Yusuf Sidomakmur-Kutosari
g. Maria Tumpangrejo
Pada awalnya seluruh lingkungan tersebut berada dalam stasi Gumawang.
Berdasarkan pedoman Dasar Dewan Paroki Keuskupan Palembang tahun 1996,
pembagian wilayah gerejani terdiri dari:
a. Paroki
b. Kring
c. Stasi
Stasi Gumawang termasuk stasi yang menginduk pada Paroki Pusat baik
secara administratif maupun struktural. Pedoman Dewan Pastoral Paroki
Keuskupan Palembang telah mengalami perubahan-perubahan seiring dengan
perkembangan dan berjalannya waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Pada tahun 2007, Paroki Santa Maria Tak Bernoda Gumawang diganti
dengan nama Paroki Santa Maria Tak Bernoda, Tegalrejo, karena tidak berada di
desa Gumawang melainkan di desa Tegalrejo.
Pada saat Pastor Hendro Karyanto, SCJ menjadi Pastor SMTB, antara tahun
2012-2013 telah terjadi perubahan “teritotial” tidak ada lagi Stasi Gumawang.
Yang ada adalah Gereja Paroki Santa Maria Tak Brenoda, Tegalrejo.
Pembentukan stasi-stasi baru (jika ada tempat pelayanan misa/gereja) maka
terbentuk stasi. Stasi diberi nama dengan menggunakan nama Santo dan Santa.
Untuk memudahkan koordinasi dalam pelayanan dan reksa pastoral, wilayah
paroki SMTB dibagi menjadi 3 rayon sebagai berikut:
a. Rayon Barat : Tanjungtiga, Padansari, Lebag Gabus, Harjomulyo dan
Tugumulyo.
b. Rayon Tengah : Tegalrejo, Sidowaluyo, Karangbinagun, dan Nusatunggal
c. Rayon Timur : HTI, Cahya Mas I DAN IV, Kampungbaru, Nusajaya, dan
Margomulyo.
Pada saat Pastor Paulus Sarmono, SCJ menjadi Pastor kepala tahun 2013-
2018, terjadi perubahan kewilayahan di Paroki SMTB, Tegalrejo yaitu bukan lagi
rayon tetapi wilayah dengan nama Santo dan Santa Pelindung. Untuk Stasi
Gumawang diubah menjadi Wilayah Gabriel, Tegalrejo karena berada di pusat
Paroki.
Setelah diberlakukan Pedoman Dewan Pastoral Paroki (PDPP) tahun 1996,
berikutnya muncul PDPP tahun 2003 kemudian diperbaiki lagi menggunakan
PDPP tahun 2012 yang berlaku hingga sekarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Menurut PDPP tahun 2015 ada perubahan tentang wilayah gerejani dengan
urutan sebagai berikut:
a. Keuskupan
b. Paroki
c. Wilayah
d. Stasi
e. Lingkungan
Berikut uraian tentang pembagaian wilayah:
Keuskupan (dioses) yakni bagian dari umat Allah, yang dipercaya kepada
Uskup untuk digembalakan dengan kerjasama para imam, sedemikian sehingga
dengan mengikuti gembalanya dan dihimpun olehnya dengan Injil serta Ekaristi
dalam Roh Kudus, membentuk Greja partikular, dalam mana sungguh-sungguh
terwujud dan berkarya Gereja Kristus yang satu, kudus, katolik, dan apostolik
(Kan. 369; CD, no11.).
Wilayah, yakni bagian dari paroki yang terdiri dari beberapa stasi atau
lingkungan yang saling berdekatan dalam batas-batas wilayah tertentu yang telah
ditentukan oleh Dewan Pastoral Paroki. Tujuan pendirian wilayah untuk
mempermudah reksa pastoral, mempersatukan persaudaraan diantara mereka, dan
untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan bersama.
Penggabungan ini disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan untuk pelayanan
dan pengembangan reksa pastoral paroki.
Stasi, yakni sekelompok umat paroki yang tinggal jauh dari Gereja Paroki
(Pusat Paroki), sehingga dikunjungi secara berkala dan teratur oleh seorang pastor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
yang merayakan sakramen-sakramen bersama dengan umat setempat. Stasi dapat
diartikan sebagai komunitas kaum beriman kristiani dalam batas-batas wilayah
territorial tertentu dan merupakan bagian integral dari paroki, yang dibangun
untuk mempermudah pelaksanaan reksa pastoral paroki. Struktur dan
kepengurusannya diatur menurut besar kecilnya jumlah umat.
Lingkungan, yakni bagian dari paroki yang terdiri dari sejumlah keluarga
Katolik (Mak.40 kk). Lingkungan dapat juga diartikan sebagai unit terkecil dari
komunitas kaum beriman kristiani yang hidup berdampingan (berdekatan) yang
beranggotakan antara 10-40 keluarga.
Hingga sekarang Wilayah Santo Gabriel, Tegalrejo terdiri dari beberapa
lingkungan, yaitu:
a. Lingkungan Paulus Kapasan
b. Lingkungan Thomas Durenan
c. Lingkungan Yohakim Tegalrejo
d. Lingkungan Mikael Tulusayu
e. Lingkunagn Yohanes Karangsari
f. Lingkungan Yusuf Sidomakmur-Kutosari
g. Lingkungan Maria Tumpangrejo
h. Lingkungan Vincentius (Pemekaran dari Ling. Paulus Kpasan)
i. Lingkungan Robertus (Pemekaran dari Ling. Thomas Durenan)
j. Lingkungan Markus (Pemekaran dari Ling. Mikael Tulusayu)
Pemekaran Lingkungan terjadi pada saat Pastor Felix Astono Atmojo, SCJ
menjadi Pastor kepala Paroki SMTB, Tegalrejo tahun 2007-2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Tabel 1. Rangkuman Jumlah Umat
No Jumlah Umat Jumlah KK Tahun
1 1.096 jiwa 352 2010
2 1.340 jiwa 400 2019
Data Umat sensus tahun 2019
a. Jumlah anggota keluarga secara umum
Tabel 2. Rangkuman Jumlah Anggota Keluarga Secara Umum
Keterangan L P Jumlah
Anggota di Paroki 647 619 1.266
Anggota di luar Paroki 1 1 2
Anggota di luar Keuskupan 36 36 72
Anggota yang kost 0 0 0
Jumlah 664 656 1.340
b. Jumlah anggota keluarga berdasarkan usia
Tabel 3. Rangkuman Jumlah Anggota Keluarga Menurut Usia
Keterangan L P Jumlah
Dibawah 6 tahun 45 46 91
6-12 tahun 79 66 145
13-15 tahun 44 33 77
16-18 tahun 25 36 61
19-29 tahun 83 63 146
30-64 tahun 303 303 606
Lebih 65 tahun 68 72 140
Jumlah 647 619 1266
c. Pastoral Khusus
Tabel 4. Rangkuman Jumlah Umat Menurut Pastoral Khusus
Keterangan L P Jumlah
Katakumen 0 0 0
Belum Baptis (< 14 th) 2 4 6
Belum Krisma (>14 th) 0 0 0
Pemberesan Perkawinan 3 5 8
Pendampingan khusus 2 5 7
Janda/Duda (30-64 th) 2 13 15
Janda/Duda (>65 th) 7 26 33
Jumlah 16 53 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
d. Pastoral Orang Sakit
Tabel 5. Rangkuman Jumlah Umat Menurut Pastoral Orang Sakit
Keterangan L P Jumlah
Cacat Fisik 6 2 8
Kebutuhan Khusus 0 0 0
Penyakit Kronis 3 3 6
Orang tua 1 1 2
Jumlah 10 6 16
Pengurus (2020-2022):
Ketua : Nyoman Jatra
Wakil : Sarman
Seketaris 1 : Darmanto
Seketaris 2 : Budi Sucahyo
Bendahara 1 : Sutini
Bendahara 2 : Hermanto
Lembaga-Lembaga Karya Sosial:
a. RSPB Charitas
b. Yayasan Pendidikan Charitas Belitang (TK, SD, SMP)
c. PGK (Paguyuban Guru Katolik) yang memiliki karya:
1) Yayasan Fransiskus Belitang (SMK dan SMA)
2) Kopdit GMS Belitang
d. PT BPR Musi Arta Lestari
e. KSU Parkarti Mulyo
f. KSP EDID
Terdapat karya Wilayah perlingkungan-lingkungan antara lain:
a. UB (usaha bersama)/Koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
b. Kelompok PKK ibu-ibu, atau arisan dan jimpitan
c. Dana pangrutiloyo/Dana Kematian
Selain itu pula terdapat kegiatan Rohani antara lain:
a. PI Pendalaman Iman di setiap Lingkungan/APP.
b. Pendampingan Sekolah Minggu.
c. Pendampingan putra-putri altar
d. Ibu-Ibu WKRI
e. KAR (katekese akar rumput)
f. BIA & PIR
g. KUPERPER (kursus persiapan perkawinan)
h. Pendampingan OMK
B. Metodologi Penelitian
1. Rumusan Masalah Penelitian
a. Apa peranan lagu rohani terhadap perkembangan iman anak dalam kegiatan
Sekolah Minggu di Wilayah Santo Gabriel Paroki Santa Perawan Maria Tak
Bernoda Tegalrejo, Sumatra Selatan?
b. Usaha apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peranan Lagu Rohani
dalam kegiatan Sekolah Minggu di Wilayah Santo Gabriel Paroki Santa
Maria Tak Bernoda Tegalrejo, Sumatra Selatan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui peranan lagu rohani dalam kegiatan Sekolah Minggu di Wilayah
Santo Gabriel Paroki Santa Perawan Maria Tak Bernoda Tegalrejo, Sumatera
Selatan.
b. Mengetahui usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peranan Lagu
Rohani dalam pelaksanaan kegiatan Sekolah Minggu di Wilayah Santo
Gabriel Paroki Santa Maria Tak Bernoda Tegalrejo, Sumatra Selatan.
3. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif Menurut
Prof. Dr. Conny R Semiawan (2010:2) yaitu metode yang mencari pengertian
mendalam tentang suatu gejala, fakta, atau realita. Fakta, realita, masalah gejala
serta peristiwa hanya dapat dipahami bila peneliti menelusurinya secara
mendalam dan tidak hanya terbatas pada pandangan dipermukaan saja.
Pendalaman ini mencirikhaskan metode kualitatif, sekaligus sebagai faktor
unggulan.
Berkaitan dengan peranan lagu rohani para pendamping belum menguasai
materi bernyanyi dalam hal pemilihan lagu rohani dan pengunaan lagu rohani. Hal
ini nampak dalam bimbingan dari pendamping dalam kegiatan Sekolah Minggu
yang kurang inovatif dalam memberikan pengajaran tentang penggunaan lagu
rohani, oleh karenanya para pendamping masih memberikan nyanyian yang
monoton yang sering digunakan akibatnya membuat anak-anak merasa bosan dan
tidak bergembira dalam mengikuti kegiatan Sekolah Minggu dalam hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
menyanyikan lagu rohani. Hal ini membuat anak-anak kurang mendapatkan lagu-
lagu rohani yang lainnya sehingga hanya terpaku akan lagu rohani yang sering
dinyanyikan, melainkan mendapatkan lagu rohani yang baru.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis terdorong untuk mengadakan
penelitaian mengenai peranan lagu rohani terhadap perkembangan iman anak
dalam kegiatan Sekolah Minggu di wilayah Santo Gabriel. Harapan penulis
dengan mengungkapkan latar belakang ini dapat menggugah dan meningkatkan
pengunaan lagu rohani sebagai suatu pengajaran dalam memperkembangkan iman
anak. Dalam metode ini, yang akan digunakan untuk meneliti adalah angket
wawancara yang akan ditujukan pada pendamping Sekolah Minggu, DPP dan
Romo pendamping sekolah minggu di wilayah Santo Gabreil Tegalrejo, Sumatera
Selatan. Pada akhirnya, angket wawancara digunakan untuk melengkapi hasil
penelitian yang akan diteliti.
4. Metode Penelitian
Selanjutnya menurut Sugiono (2009:6), metode kualitatif yang berlandaskan
pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah (sebagai lawannya eksperimen), di mana peneliti sebagai instrumen
kunci, pengambilan sampel sumber data yang dilakukan secara purposive dan
snowball, teknik pengumpulannya dengan tri-anggulasi (gabungan), analisis data
bersifat induktif atau kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
arti daripada generalisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
5. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis yaitu menggunakan
wawancara dan dokumen-dokumen paroki Santa Maria Tak Bernoda serta
wilayah Santo Gabriel. Dalam wawancara penulis menyusun beberapa pertanyaan
yang dirancang dari rumusan permasalahan dalam rancangan penelitan. Melalui
wawancara yang terstruktur setiap informan diberi pertanyaan sama dan penulis
menuliskan jawaban. Dalam melakukan wawancara, selain membawa instrumen
sebagai pedoman untuk wawancara penulis juga bisa menggunakan alat bantu
untuk merekam (handphone) jawaban dari informan (Sugiyono, 2013).
Menurut Fandi Rosi Sarwo Edi (2016: 1), salah satu dari beberapa teknik
dalam mengumpulkan informasi atau data. Pada awalnya, teknik wawancara
jarang digunakan, tetapi pada abad ke-20 menjadi puncak pencapaian karya
jurnalistik yang hebat dihasilkan melalui wawancara. Teknik wawancara berlanjut
sampai sekarang pada abad ke-21.
Herdiansyah (2015) memaparkan tujuan utama dalam proses wawancara.
Untuk dapat dikatakan “paham” dari proses memahami tersebut, diperlukan
banyak hal seperti kemampuan merangkai kata agar kalimat yang diutarakan
mampu memotivasi orang untuk memberikan jawaban, bukan justru merasa
terancam dan menutup diri. Ini yang membedakan antara wawancara dan
interograsi. Dalam wawancara, interviewer harus mampu memotivasi interviewer
dan mempertahankan motivasinya selama wawancara berlangsung agar perasaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
positive interviewer mampu memunculkan data yang tepat dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
6. Analisis Data
Analisis data merupakan upaya yang dilakukan dengan bekerja lewat data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
membuat sintesa, mencari dan menemukan pola dan memutuskan apa yang dapat
dideskripsikan kepada pembaca (Sugiyono, 2017:335). Kemudian penulis
mendeskripsikan jawaban-jawaban dari Informan dan diuraikan pada bagian
laporan dan hasil penelitian.
7. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Wilayah Santo Gabriel, Paroki Santa Maria Tak
Bernoda, Tegalrejo, Sumatra Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Desember 2019 dan dilanjutkan pada bulan April dan Mei 2020.
8. Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini adalah pendamping sekolah minggu, DPP dan Romo
pendamping di wilayah Santo Gabriel. Penulis mengambil sampel penelitian ini
dari wilayah Santo Gabriel. Dari sampel ini penulis bisa mendapatkan data yang
diperlukan untuk membuahkan hasil peneltian yang menarik dan baik untuk para
pembaca. Serta menambahkan hasil pengetahuan dan hasil yang diinginkan oleh
penulis, selain itu dari sampel penelitian ini memuat hasil data paroki, wilayah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
serta wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada tiap lingkugan yang terdapat
dalam wilayah Santo Gabriel.
9. Fokus Penelitian
Dalam penelitian ini, yang akan diteliti adalah peranan lagu rohani terhadap
perkembangan iman anak dalam kegiatan Sekolah Minggu di Wilayah Santo
Gabriel, Tegalrejo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
10. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini merupakan pedoman pertanyaan wawancara. Adapun butir-butir pertanyaan-pertanyaan yang dijadikan
penulis dalam wawancara akan dirangkum dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 6. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara dan Pedoman Pertanyaan Wawancara Kepada Pendamping
NO. FOKUS INDIKATOR PERTANYAAN WAWANCARA NO
SOAL
1.
PERANAN LAGU
ROHANI DALAM
SEKOLAH MINGGU
Mendeskripsikan kegiatan
Sekolah Minggu (jadwal
pertemuan, macam kegiatan,
metode yang digunakan dan
alasannya).
Sejak kapan kegiatan Sekolah Minggu diadakan di
wilayah santo Gabriel dan metode apa yang
digunakan oleh pendamping dalam mendampingi
kegiatan Sekolah Minggu?
1
Menjelaskan penggunaan lagu
rohani dalam kegiatan Sekolah
Minggu.
Apakah lagu rohani digunakan dalam kegiatan
Sekolah Minggu di wilayah santo Gabriel? 2
Menyebutkan contoh-contoh
lagu rohani yang dipakai.
Apa saja lagu-lagu yang digunakan di wilayah
Gabriel? 3
Menjelaskan peranan lagu
rohani terhadap kegiatan
Sekolah Minggu.
Apakah penggunaan lagu rohani dalam kegiatan
Sekolah Minggu penting?
Jelaskan peranan lagu rohani tersebut dalam kegiatan
Sekolah Minggu bagi anak-anak!
4
Menjelaskan peranan lagu
rohani terhadap kegiatan
Sekolah Minggu bagi anak,
yang dirasakan oleh
pendamping dan diamati.
Apakah peranan lagu rohani dapat membantu anak-
anak semakin merasakan akan perkembangan
imannya dalam kegiatan Sekolah Minggu?
5
Bagaimana peranan lagu rohani tersebut ditunjukkan
selama pelaksanaan kegiatan Sekolah Minggu? 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Apakah ada sikap atau perilaku anak yang berkaitan
dengan adanya peranan lagu rohani? 7
Menyebutkan faktor pendukung
peran lagu rohani dalam
kegiatan Sekolah Minggu.
Apa saja faktor pendukung penggunaan lagu rohani
dalam kegiatan Sekolah Minggu? 8
Menyebutkan faktor
penghambat peran lagu rohani
dalam kegiatan Sekolah
Minggu.
Apa saja faktor penghambat pada waktu
menggunakan lagu rohani dalam kegiatan Sekolah
Minggu? 9
2. UPAYA
MENINGKATKAN
LAGU ROHANI
Menyebutkan upaya yang dapat
dilakukan pendamping untuk
meningkatkan peranan lagu
rohani dalam kegiatan Sekolah
Minggu.
Upaya apa saja yang dapat dilakukan, sehingga lagu
rohani dapat berperan untuk mengembangkan iman
anak dalam kegiatan Sekolah Minggu? 10
Menceritakan pengalaman
pendamping dalam kegiatan
Sekolah Minggu dan mengamati
perkembangan iman anak.
Upaya apa yang dapat dilakukan bagi pendamping
untuk kegiatan Sekolah Minggu dalam menceritakan
pengalamannya dan untuk mengamati perkembangan
iman anak?
11
Ceritakanlah pengalaman dalam penggunaan lagu
rohani selama mendampingi kegiatan Sekolah
Minggu!
12
Menyebutkan perubahan sikap
anak setelah mengikuti kegiatan
Sekolah Minggu
Upaya apa saja yang dapat menyebutkan sikap anak
dalam perubahan yang dialami oleh anak dalam
mengikuti kegiatan Sekolah Minggu?
13
Menyebutkan upaya
perkembangan iman anak dalam
kegiatan Sekolah Minggu
Upaya apa saja yang dapat memperkembangkan iman
anak dalam kegiatan Sekolah Minggu? 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 7. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara dan Pedoman Pertanyaan Wawancara Kepada Dewan Paroki dan Romo
NO. FOKUS INDIKATOR PERTANYAAN WAWANCARA NO
SOAL
1. PERANAN LAGU
ROHANI DALAM
SEKOLAH
MINGGU
Menjelaskan pentingnya kegiatan
Sekolah Minggu.
Apakah kegiatan Sekolah Minggu penting bagi
anak-anak?
1
Menurut Anda, mengapa kegiatan Sekolah Minggu
itu penting? Berikan alasannya!
2
Dari pengamatan dari Anda, metode apa saja yang
digunakan oleh para pendamping?
3
Bagaimana pemahaman Anda terhadap kegiatan
Sekolah Minggu dalam peranan lagu rohani?
4
Mengemukakan pendapat mengenai
peranan lagu rohani dalam kegiatan
Sekolah Minggu.
Apakah peran lagu rohani diperlukan bagi kegiatan
Sekolah Minggu?
5
Menurut Anda, bagaimana pendapat Anda
mengenai peranan lagu rohani dalam kegiatan
Sekolah Minggu?
6
Bagaimana peranan lagu rohani tersebut dapat
ditunjukkan dalam kegiatan Sekolah Minggu?
7
Menyebutkan lagu-lagu rohani yang
sering dinyanyikan oleh anak-anak.
Dalam pengamatan Anda, apa saja lagu-lagu yang
sering dinyanyikan dan anak-anak hafal?
8
Menyebutkan faktor pendukung dan
penghambat dalam peranan lagu
rohani dalam kegiatan Sekolah
Minggu.
Apa saja faktor pendukung bagi peranan lagu
rohani dalam kegiatan Sekolah Minggu?
9
Apa saja faktor penghambat bagi peranan lagu
rohani dalam kegiatan Sekolah Minggu?
10
Menyebutkan upaya yang dapat
dilakukan pendamping untuk
Upaya apa saja yang dapat dilakukan oleh
pendamping untuk meningkatkan peran lagu rohani
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
meningkatkan peranan lagu rohani
dalam kegiatan Sekolah Minggu.
dalam kegiatan Sekolah Minggu?
Mengemukakan usulan untuk
pendamping mengenai lagu rohani
dalam kegiatan Sekolah Minggu.
Apakah ada usulan dari Anda untuk pendamping
mengenai lagu-lagu rohani yang dapat digunakan
saat kegiatan Sekolah Minggu?
12
2. UPAYA
MENINGKATKA
N PERANAN
LAGU ROHANI
Menyebutkan perubahan sikap anak
setelah mengikuti kegiatan Sekolah
Minggu.
Upaya perubahan apa saja yang sudah terlihat dari
anak ketika mengikuti kegiatan Sekolah Minggu
dalam meningkatkan peranan lagu rohani?
13
Menyebutkan faktor pendukung dan
penghambat perkembangan iman anak
dalam kegiatan Sekolah Minggu.
Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam
perkembangan iman anak terhadap kegiatan
Sekolah Minggu dalam meningkatkan peran lagu
rohani?
14
Mendeskripsikan tentang konsistensi
dalam melaksanakan kegiatan Sekolah
Minggu di wilayah santo Gabriel.
Apa penyebab konsistensi dalam melaksanakan
kegiatan Sekolah Minggu dapat meningkatkan
peranan lagu rohani dalam upaya mengembangkan
kegiatan Sekolah Minggu yang berlangsung di
wilayah santo gabriel?
15
Bagaimana tanggapan dewan paroki dan romo
paroki dalam menanggapi kegiatan Sekolah Minggu
dalam meningkatkan peran lagu rohani di wilayah
santo Gabriel?
16
Upaya apa yang dapat mengkonsistensi dalam
melaksanakan kegiatan Sekolah Minggu di wilayah
santo Gabriel terhadap meningkatkan peranan lagu
rohani?
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
C. Laporan Hasil Penelitian Tentang Peranan Lagu Rohani dalam Kegiatan
Sekolah Minggu di Wilayah Santo Gabriel di Paroki Santa Maria Tak
Bernoda
Penulis melaksanakan penelitian dengan metode studi dokumen, observasi
dan wawancara kepada pendamping Sekolah Minggu, DPP dan Romo
pendamping di Wilayah Santo Gabriel, Paroki Santa Maria Tak Bernoda,
Tegalrejo. Observasi dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2019 sedangkan
studi dokumen pada tanggal 30 Juni 2019 di sekretariat paroki. Wawancara
dilaksanakan pada tanggal 4-7 Juli 2020 kepada pendamping Sekolah Minggu
yang sudah lama dan masih baru serta kepada DPP dan Romo pendamping.
Waktu pelaksanaan penelitian menyesuaikan dengan waktu luang yang dimiliki
pendamping, DPP, dan Romo pendamping. Sebagian besar wawancara
dilakukankan pada sore hari.
1. Studi Dokumen
Dalam studi dokumen, penulis mengamati program kerja dan laporan kerja
dewan paroki. Dalam program kerja sudah ada kegiatan Sekolah Minggu, temu
sekami, dan paskahan bersama se-Paroki Santa Maria Tak Bernoda, Tegalrejo.
Kegiatan itu dilaporkan pada tanggal 12 Mei 2019 selama 1 tahun sekali di Paroki
Santa Maria Tak Bernoda, Tegalrejo, Sumatera Selatan dengan jumlah anak yang
hadir dengan para pendamping masing-masing lingkungan sejumlah 195 orang
anak dan 25 orang para pendamping disertai dengan panitia berjumlah 10 orang.
Total jumlah semua orang yang mengikuti kegiatan tersebut adalah 230 orang.
Selain kegiatan paroki, setiap seminggu sekali ada kegiatan Sekolah Minggu
yang diadakan di setiap lingkungan tepatnya di hari Minggu dan kegiatan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dimulai pukul 10.00 WIB dengan jumlah anak yang berbeda-beda di setiap
lingkungan. Selain itu para pendamping memberikan berbagai macam kegiatan
yaitu gerak dan lagu bersama-sama, membaca kitab suci.
Studi dokumen yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung
ditunjukkan kepada subjek peneliti dalm rangka memperoleh informasi terkait
objek penelitian. Peneliti seharusnya melakukan studi dokumen dengan
pengumpulan data kegiatan Sekolah Minggu wilayah. Tetapi, peneliti mengalami
hambatan karena waktu penelitian bersamaan dengan pergantian pengurus
wilayah dan pandemi covid-19. Hal itu menyebabkan data-data yang dibutuhkan
peneliti belum dikumpulkan untuk wilayah yang baru.
2. Hasil Observasi
Peneliti melakukan observasi pada tanggal 19 Desember 2019 untuk melihat
observasi kegiatan Sekolah Minggu. Observasi dilakukan di salah satu
lingkungan, yaitu Yohakim. Kegiatan Sekolah Minggu diadakan pada hari
Minggu pada pukul 10.00-11.00 WIB dengan pendamping Ibu Lastariningsih, Ibu
Sugyanti, dan Ibu Gertudis Novi Purwoningrum. Peserta kegiatan berjumlah 15
orang yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 8 anak perempuan.
Penulis melaksanakan observasi menggunakan metode bernyanyi. Lagu-
lagu yang digunakan adalah lagu rohani yang berjudul “Ayo Pergi ke Gereja” lagu
ciptaan sendiri dan “Aku Anak Tuhan”. Anak-anak menanggapi dengan sangat
antusias dan gembira. Sebelum memulai kegiatan, pendamping terlebih dahulu
mengajarkan lagu rohani kepada anak-anak. Selain bernyanyi, pendamping juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
menggunakan metode membaca Kitab Suci dan dilanjutkan dengan peragaan
bacaan Kitab Suci menggunakan boneka tangan.
3. Hasil Wawancara dengan Pendamping kegiatan sekolah minggu
Hasil wawancara keseluruhan yang dilakukan oleh penulis di Wilayah Santo
Gabriel memperoleh data 19 narasumer yang terdiri dari 16 pendamping Sekolah
Minggu, 2 DPP, dan 1 Romo yang ikut mendampingi pendamping Sekolah
Minggu. Wawancara pertama dilakukan kepada pendamping P1 (Ibu LA yang
berumur 60 tahun) sebagai simbah pendamping di lingkungan Santo Yohakim, P2
(Ibu SY yang berumur 48 tahun), P3 (Ibu AS yang berumur 48 tahun), P4 (Ibu
GN yang berumur 34 tahun), P5 ( Ibu LS yang berumur 53 tahun), P6 (Ibu EL
yang berumur 39 tahun), P7 (Saudari PA yang berumur 21 tahun), P8 (Bapak AS
yang berumur 70 tahun) sebagai simbah pendamping di lingkungan Santo
Markus, P9 (Ibu AW yang berumur 41 tahun), P10 (Ibu TL yang berumur 47
tahun), P11 (Ibu RM yang berumur 44 tahun), P12 (Ibu BM yang berumur 38
tahun), P13 (Ibu CM yang berumur 68 tahun) simbah pendamping lingkungan
Santo Robertus, P14 (Ibu BK yang berumur 42 tahun), P15 (Ibu AA yang
berumur 45 tahun), P16 (Ibu AT yang berumur 39 tahun).
a. Pelaksanaan Kegiatan Sekolah Minggu
Wawancara dengan para pendamping diperoleh informasi tentang
pelaksanaan kegiatan sekolah minggu. Menurut para pendamping P1, P2, P3, P7,
P8, P9, dan P11, kegiatan Sekolah Minggu sudah lama dilakukan ketika gereja
berdiri. Pendamping P15 dan P16 mengatakan kegiatan Sekolah Minggu sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
ada sejak adanya pemekaran lingkugan. Selama P4, P5, P6, P10, P12, P13, dan
P14 \menjadi pendamping, kegiatan Sekolah Minggu sudah ada lama dan
pendamping memberikan pula pendampingan akan iman anak agar anak semakin
menumbuhkan iman mereka melalui pewartaan ajaran gereja.
Wawancara dengan para pendamping memperoleh informasi tentang
kegiatan Sekolah Minggu. Menurut pendamping P1, P3, P4, P7, P8, P9, P13, P14,
dan P16 anak semakin menggenal Yesus Kristus melalui ajaran yang diberikan
dengan mengenal Tuhan lewat kegiatan Sekolah Minggu. Menurut pendamping
P2, P5, P6, P10, P11, dan P12, agar anak semakin mengenal Yesus Kristus
melalui ajaran yang diberikan misalnya mengenal Tuhan lewat kegiatan Sekolah
Minggu. Metode yang dipakai dari para pendamping adalah sharing Kitab Suci,
bermain, bernyanyi gerak dan lagu, menurut pendamping P1, P2, P3, P4, P6, P7,
P8, P9, P10, P11, P12, P13, P14, P15, P16.
b. Peranan Lagu Rohani dan Kegiatan Sekolah Minggu
Ketika wawancara, para pendamping mengemukakan tentang penggunaan
metode bernyanyi dan lagu rohani dalam perkembangan iman di kegiatan Sekolah
Minggu. Menurut pendamping P1, P3, P6, P9, dan P15, metode bernyanyi dapat
membantu mental anak, mendidik anak dalam imannya, dan anak semakin senang
dan bergembira. Pendamping P10, P2, P8, P11, P12 mengungkapkan bahwa anak
semakin memahami dan mengingat materi dengan mudah, serta mau berbagi
kepada teman yang lain. Pendamping P4, P7, P16, P5, P13, dan P14 mendukung
anak dalam bernyanyi serta merespon dengan baik. Anak-anak juga menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
semangat mengikuti kegiatan Sekolah Minggu. Sedangkan pendamping P1
menjelaskan bahwa lagu-lagu diciptakan sendiri dengan gerakan dan nyanyian.
Pendamping P7, P16, P13, P14, P5, P4, P10, P11, P8, P2, P12, P3, P9, P15, P3,
dan P6 menyebutkan beberapa lagu rohani yang digunakan berjudul “Yesus
Pokok”, “Kereta Yesus”, “Ayo Pergi ke Gereja” lagu yang di buat sendiri, “Aku
Diberkati”, “Happy Yayeye”, “Kili-kili”, “Kereta Yesus”, dan “Anak kingkong”.
Para pendamping menyampaikan bahwa lagu rohani dalam kegiatan
Sekolah Minggu memiliki peran dalam membantu anak mengembangkan iman.
Menurut Pendamping P3, P6, P9, P2, P7, P15, P4, P13, P14, P8, dan P10,
menggunakan lagu rohani dalam kegiatan Sekolah Minggu yang sangat penting.
Karena dengan adanya materi anak paham bagaimana berekspresi, mudah
mengelupas, menghafal, dan mengingat sehingga menjadikan lagu rohani sangat
penting. Pendamping P12 dan P16 mengemukakan, dengan adanya lagu rohani
anak semakin tahu dan mengenal lagu-lagu rohani dalam kegiatan Sekolah
Minggu serta mengetahui peranan-peranan yang terdapat dalam lagu rohani
seperti Perayaan Ekaristi. Sedangkan pendamping P1, P5, dan P11
mengungkapkan bahwa dengan adanya lagu rohani, dapat mendukung dan
memberikan nilai-nilai pokok yaitu menjadikan anak lebih tahu dan cepat
menyerap materi, serta membantu anak belajar.
c. Faktor Pendukung dan Penghambat Penggunaan Lagu Rohani dalam
Kegiatan Sekolah Minggu
Menurut pendamping P3, P6, P13, P14, P1, P12, P16, P2, P4, dan P9
penggunaan lagu rohani menjadi faktor pendukung di kegiatan Sekolah Minggu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
menggunakan buku panduan, handphone, internet, video, musik, dan teks lagu.
Pendamping P5, P8, P10, P7, P11, dan P15 mengungkapkan, dengan membuat
anak menjadi senang dan membantu anak mempermudah menghafal lagu rohani,
anak merasa bergembira dan senang bernyanyi lagu rohani.
Sedangkan faktor penghambat menurut pendamping P4, P11, P12, P3, dan
P6 adalah terdapat anak yang masih kecil sehingga perlu dukungan atau
bimbingan dari orang tua dengan lebih intens karena masih kurang memahami
kalimat lagu dan mudah bosan serta ada yang malas benyanyi. Pendamping P1,
P7, P13, P14, dan P15 mengatakan, adanya anak yang belum mengenal notasi
sehingga hanya menghafal saja, alat musik masih minim, dan lagu hanya terbatas
karena tidak adanya buku panduan yang lengkap. Pendamping P5, P10, P2, dan
P16 menyampaikan bahwa beberapa pendamping mencoba mencari lagu-lagu
rohani di internet namun sinyal sulit didapatkan karena di pedesaan, sehingga
menggunakan alat seadanya. Pendamping P8 dan P9 mengatakan, ada anak yang
minder karena melihat teman yang bisa bernyanyi, kurangnya perhatian anak
karena suasana kurang bisa dikontrol oleh pendamping. Hal itu memuat para
pendamping kesulitan.
d. Harapan dan Usulan untuk Meningkatkan Pelaksanaan Peranan Lagu
Rohani
Menurut pendamping P3, P4, P6, P1, P5, P9, dan P16, usulan untuk
meningkatkan peranan lagu rohani adalah dengan memberikan PR atau tugas
rumah, yang kemudian dinyanyikan di rumah, lalu pada pertemuan selanjutnya
dinyanyikan bersama-sama. Pendamping P2, P8, P12, P7, dan P15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
mengemukakan bahwa sebaiknya pendamping mencari lagu yang menarik agar
anak-anak mau bernyanyi bersama-sama dan memberikan pengertian kepada anak
agar anak memperdalam lagu rohani di dalam diri mereka.
Pendamping P10, P11, P13, dan P14 mengusulkan untuk memberikan gerak
dan lagu ketika bernyanyi bersama anak-anak, sehingga membuat anak menjadi
senang dan bersemangat. Talenta yang mereka miliki dalam benyanyi juga akan
berkembang.
4. Hasil Wawancara DPP (Dewan Pastoral Paroki) dan Romo Pendamping
Berikut ini hasil Wawancara yang telah dilakukan dengan DPP (Dewan
pastoral paroki) dan romo pendamping. DPP D1 (saudari OS yang berumur 24
tahun) dan DPP D2 (saudara AP yang berumur 33 tahun). Romo R1 (Romo HIS,
SCJ yang berumur 32 tahun).
a. Pelaksanaan Kegiatan Sekolah Minggu
Wawancara dengan DPP dan Romo memperoleh informasi tentang
pelaksanaam kegiatan Sekolah Minggu. Menurut DPP D2 dan D1, kegiatan
Sekolah Minggu diadakan sudah sejak lama, sejak kecil sudah ada kegiatan
Sekolah Minggu. Romo R1 mengatakan sudah sejak lama sekitar 60 Tahun lalu
ketika sejarah atau sesepuh merintis Gereja. Romo mendampingi kegiatan
Sekolah Minggu dari bulan Januari 2019.
Menurut DPP D1 dan D2, kegiatan Sekolah Minggu penting bagi anak-
anak, karena pendekatan khusus seperti komunikasi pendamping dengan anak-
anak sungguh diperlukan, selain itu juga untuk pendidikan iman anak. Romo R1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
mengungkapkan bahwa kegiatan Sekolah Minggu sangat penting, karena
komunitas berbasis serta keluarga dan pioner-pioner melihat situasi keluarga.
Anak-anak dititipkan dalam kegiatan Sekolah Minggu sama seperti sekolah di hari
minggu, maka pendampingan iman anak dipertanggungjawabkan sekali, terutama
keluarga.
Menurut DPP D1 dan D2, metode yang digunakan dalam kegiatan Sekolah
Minggu di wilayah Santo Gabriel Paroki Santa Maria Tak Bernoda Tegalrejo
Sumatera Selatan adalah bernyanyi, berekspresi, dan berdoa. Metode tersebut
memuat anak-anak semakin berkembang dalam pengetahuan dan iman. Menurut
Romo R1 metode yang digunakan adalah audivisual, tatap muka, tradisional
katekese dengan bahasa anak. Dengan metode audiovisual, dapat membantu
secara garis besar dan efektif untuk menyampaikan cerita, dilihat dari bobot
pendamping dalam menyampaikan kepada anak.
b. Peranan Lagu Rohani dan Kegiatan Sekolah Minggu
Wawancara dengan DPP dan Romo memperoleh informasi tentang peranan
lagu rohani dalam kegiatan Sekolah Minggu. Menurut DPP D1 dan D2, lagu
rohani diperlukan bagi kegiatan Sekolah Minggu, karena anak sering mudah
bosan sedangkan dengan bernyanyi, anak menjadi senang dan gembira ketika
mengikuti Sekolah Minggu. Menurut Romo R1, sangat terkait dan sangat perlu
karena dengan bernyanyi melibatkan rangkaian kegiatan dengan katekese. Hal itu
sangat penting bagi anak agar anak ikut ambil bagian dan menjadi tahu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Menurut DPP D1 dan D2, lagu rohani dapat membantu anak-anak semakin
berkembang imannya, karena lewat lagu rohani dan bernyanyi anak dapat
memahami lirik atau syair seperti halnya Doa Bapa Kami. Romo R1
mengemukakan bahwa dalam katekese, lagu rohani tidak bisa disamakan dengan
lagu TIKTOK karena lagu rohani tidak sembarangan dibuat. Namun, lagu rohani
dapat dinyanyikan dengan suasana yang hening dan senang.
DPP D1 dan D2 mengungkapkan bahwa lagu rohani digunakan dalam
kegiatan Sekolah Minggu pada awal pertemuan, dengan dinyanyikan secara
bersama-sama. Kemudian lagu rohani digunakan pada pertengahan sebelum
membaca Kitab Suci dan di akhir pertemuan. Romo R1 menjawab bahwa hal itu
proposional, karena setiap orang harus mempersiapkan ketika ingin mengadakan
sebuah pertemuan, sehingga siap melakukan pertemuan tersebut. Begitu pula
dengan para pendamping harus mempersiapkan semua bahan dan peralatan
sebelum kegiatan Sekolah Minggu dimulai.
c. Faktor pendukung dan Penghambat Penggunakan Lagu Rohani dalam
Kegiatan Sekolah Minggu
Wawancara dengan DPP dan Romo memberikan informasi tentang faktor
pendukung. DPP D1 dan D2 menjawab bahwa adanya peralatan seperti alat
musik, gitar, pianika, keyboard, gendang, dan buku panduan membantu kegiatan
Sekolah Minggu. Selain itu, peralatan dapat mengenalkan anak dengan berbagai
macam lagu rohani, sehingga tidak hanya sering dinyanyikan saja. Romo R1
mengatakan bahwa pendamping harus ada karena mentor pertama, kemudian alat
musik dan media, dan audivisual semakin lengkap semakin baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Wawancara dengan DPP dan Romo memperoleh informasi tentang faktor
penghambat. Menurut DPP D1 dan D2 melalui dari anak mereka sendiri, anak
yang aktif bisa membuat pendamping kesusahan untuk mengatur suasana, jadi
kembali ke anaknya. Romo R1 mengatakan, pendamping terpaksa dan tidak
berkompenten, sehingga tidak mempunyai kreativitas untuk mendampingi anak-
anak.
d. Harapan dan Usulan untuk Meningkatkan Pelaksanaan Peranan Lagu
Rohani
Menurut DPP D1 dan D2, pertemuan diadakan akan tetapi pertemuan untuk
anak khusus, jadi tidak pendamping saja, kemudian dari pertemuan tersebut
membuat anak saling dekat dan tahu serta menambah solidaritas.
Romo R1 mengatakan bahwa perlu diadakan kembali pertemuan
pendamping untuk membicarakan visi dan misi para pendamping, perlu juga
pendampingan untuk pendamping sekolah minggu agar semakin berkembang dan
bertumbuh akan iman anak selanjutnya.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh 19 narasumber, yang
terdiri dari 16 pendamping sekolah minggu, 2 DPP, dan 1 Romo pendamping di
Wilayah Santo Gabriel, menunjukan bahwa para pendamping sudah
melaksanakan tugas mereka dengan baik walupun masih terdapat beberapa yang
terpaksa karena tidak ada yang mendampingi. Tujuan penelitian ini untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
mengetahui pemahaman pendamping terhadap kegiatan Sekolah Minggu melalui
peranan lagu rohani.
1. Peranan Lagu Rohani
Wawancara bersama para pendamping dan DPP beserta romo pendamping
mendapatkan informasi terkait dengan kegiatan Sekolah Minggu. Pendamping P2,
P6, P14, P15, P16, P4, P7, P9, dan P10 mengatakan bahwa peranan lagu rohani
dalam kegiatan Sekolah Minggu mengajarkan tentang pengajaran yang diberikan
oleh Tuhan Yesus bagi anak-anak, selain itu yang utama dalam memahami materi
agar anak semakin mengetahui. Pendamping P1, P3, P4, P5, dan P9 mengatakan
bahwa mendukung dan memicu nilai-nilai kerohanian dengan menggunakan KS
yaitu menambah daya tarik anak untuk selalu mengikuti kegiatan Sekolah Minggu
agar lebih semangat belajar. Pendamping P12 dan P8 mengemukakan bahwa agar
membuat anak mudah mengingat materi yang diberikan dan mengelupas.
Pendamping P11 menjawab agar anak dapat membangkitkan minat dalam
mengikuti kegiatan Sekolah Minggu.
Berbagai jawaban yang diberikan oleh pendamping mengenai alasan dalam
kegiatan Sekolah Minggu bagi anak. P1, P3, P13, P14, P9, P2, P16, P6, P4, dan
P10 mengatakan bahwa ingin memperdalam iman anak-anak akan Tuhan dan
membantu anak-anak untuk selalu mengenal Tuhan lewat lagu rohani.
Didik Bagiyowinadi, Pr, (2009:28) mengatakan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Istilah Sekolah Minggu memang berasal dari taradisi Protestan. Karena
membedakan dengan Sekolah Minggu dari Gereja Protestan/Pentakosta,
istilah pun ditambahi dengan kata “Katolik” sehingga muncul “Asmika”,
singkatan dari Anak Sekolah Minggu Katolik.
Wawancara bersama pendamping, DPP, dan romo pendamping mendapat
informasi mengenai peranan lagu rohani dalam kegiatan Sekolah Minggu.
Pendamping P9, P4, P7, P10, P15, dan P5 mengatakan bahwa mendapatkan
motivasi dari dalam diri anak. Belajar dan mengingatnya serta bernyanyi adalah
hal yang utama dalam mengingat materi yang diberikan oleh Pendamping.
Selanjutnya pendamping P11 dan P12 mengatakan supaya anak menjadi
mandiri dan berani tampil maju di depan. Ketika disuruh tampil tidak malu-malu.
Pendamping P15 mengatakan bahwa mempermudah anak untuk mengenal sabda
Tuhan, kemudian diberi selingan nyanyian dan lewat lagu anak dapat
mengekspresikan diri mereka. Sedangkan P5 mengaitkan dengan ajaran-ajaran
dasar pembelajaran lalu mengabungkannya. Pendamping P7 dan P8
mengungkapkan supaya anak mengetahui arti Tuhan bagi mereka masing-masing.
Pendamping P1, P3, P6, P11, P12, dan P8 menjawab berbeda. Lagu rohani
dapat merangsang anak untuk selalu bergembira dan menerima pembelajaran
dengan baik sambil bernyanyi. Pendamping P13, P14, P16, dan P2 mengatakan
bahwa mengenalkan cinta kasih dengan membuat lagu rohani sendiri. Kemudian
direnungkan dan dinyanyikan bersama sampai anak menjadi hafal akan makna
dan arti dari lagu itu sendiri. Sedangkan dalam pelaksanaan, lagu rohani yang
dinyanyikan dapat membuat anak-anak menjadi tahu akan isi dari lagu rohani
Pendamping P1, P7, P15, P11, P3, P16, P2, P4, P10, P8, P13, dan P14
mengenalkan kepada anak iman akan Kristus, selain itu menanamkan dasar-dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
iman katolik mereka. Kemudian anak dapat memupuk iman mereka di tengah
keluarga dan masyarakat. Pendamping P9, P5, P6, dan P12 mengungkapkan,
supaya anak-anak terbina dan berani, selain itu mereka mendapatkan teman,
saudara, dan dapat bersosialisasi antar teman yang lain.
Marsius Tinambunan dan Pdt. Sri Handoko (1991: 15) mengatakan:
peranan nyanyian yaitu terdapat misi kesaksian dan pemberitaan di dalam
bentuk kata-kata atau syair, nyanyian tersebut dapat dijadikan sebagai
sarana pelayanan. Bila seseorang menyanyi tentang kemulian Tuhan, pada
saat itu pula si penyanyi dapat menyaksikan kepada orang lain akan
keberadaan Tuhan yang Mulia.
Terdapat pula beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam peranan
lagu rohani, yaitu dengan terdapat wawancara bersama pendamping, DPP, dan
romo. Wawancara bersama pendamping dan DPP beserta romo pendamping
mendapat informasi mengenai faktor pendukung dan penghambat dalam
penggunaan lagu rohani. Pendamping P10, P7, P1, P3, P15, P2, dan P5
mengatakan faktor pendukung adalah melihat dari handphone, buku panduan, dan
mencari di internet dan mengunduh lagu yang akan dipersiapkan, serta anak
berkreativitas karana melihat pendamping yang kreatif. Pendamping P8 dan P11
menjawab bahwa pendamping mempersiapkan bahan yang akan diajarkan kepada
anak-anak seperti halnya menggandakan teks gambar, bernyanyi, bacaan Kitab
Suci, kemudian pendamping memberikan motivasi kepada anak agar mau
mengikuti kegiatan sekolah minggu setiap jadwalnya.
Sedangkan faktor penghambat menurut pendamping P2, P5, P7, P6, P12,
P13, P14, P1, dan P4 adalah kurangnya alat musik dan ada anak yang tidak bisa
bernyanyi karena usia, serta masih terdapat anak-anak yang tidak hafal syair atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
pendamping masih kurang paham akan lagu rohani yang akan dinyanyikan.
Pendamping P3, P8, dan P15 mengatakan bahwa terdapat anak-anak yang tidak
bisa mengikuti karena belum bisa membaca notasi, serta ada beberapa orang tua
yang tidak mendukung kegiatan Sekolah Minggu dan malas mengantar.
Pendamping P9 dan P11 mengutarakan terdapat anak yang minder kepada teman-
teman yang lain, serta anak yang masih di jenjang TK yang didampingi oleh orang
tua sehingga orang tua masih mendukungan dengan mengikuti sekolah minggu.
Pendamping P10 dan P16 menjawa bahwa buku panduan masih minim karena
lingkungan cukup jauh dari kota, akan tetapi masih melaksanakan kegiatan
Sekolah Minggu, sinyal handphone yang mempengaruhi karena di pedalaman.
2. Harapan dan Usulan untuk Meningkatkan Pelaksanaan Peranan Lagu
Rohani
Menurut pendamping P4, P1, P6, P5, P12, P8, P9, P15, dan P16
peningkatan pelaksanaan dilakukan dengan memberikan tugas di rumah yaitu
menghafal lagu yang diberikan oleh pendamping, dengan demikian anak dapat
mencari pesan penting dan menerapkan di kehidupan sehari-hari bersama orang
tua mereka. Pendamping P11, P13, P14, P7, dan P3 mengutarakan bahwa para
pendamping harus membuatkan lagu yang menarik agar anak senang ketika
menantikan kegiatan Sekolah Minggu yang akan dating. Jadi, anak semakin
semangat mengikuti kegiatan tersebut, dengan bernyanyi dan gerak. Pendamping
P10 mengatakan, memperkembangkan talenta anak dengan memotivasi anak
Pendamping P2 mengatakan dengan membuatkan alat musik sederhana, jadi anak
tidak menyanyi saja namun aktif dengan memukul alat seadanya. Usulan para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
pendamping, rata-rata menggunakan metode yang sudah mereka pakai, juga
menambahkan metode baru yaitu bernyanyi, bercerita, membaca Kitab Suci,
menggambar bagi yang masih TK-SD kelas 2, bermain puzzel, dan bercerita
dengan menggunakan alat peraga seperti boneka buatan sendiri. Selain itu,
terkadang masih monoton karena metode, alat, dan pengetahuan pendamping
masih minim, jadi anak terkadang merasa cepat bosan apalagi yang dari
lingkungan jauh.
E. Kesimpulan Hasil Penelitian
Pada bagian ini peneliti akan menyampaikan kesimpulan mengenai peranan
lagu rohani, harapan dan usulan untuk kegiatan Sekolah Minggu terkait
pengharapan peranan lagu rohani.
1. Peranan Lagu Rohani
Kegiatan Sekolah Minggu diadakan sejak berdirinya Paroki Santa Maria
Tak Bernoda, Tegalrejo. Kegiatan Sekolah Minggu diberikan kepada anak usia
TK sampai SD. Kegiatan Sekolah Minggu diadakan setiap hari Minggu setelah
misa usai. Pendamping Sekolah Minggu berasal dari Wilayah dan lingkungan,
pendamping juga terdapat dari orang tua anak. Kegiatan Sekolah Minggu
diadakan agar semakin menumbuhkan iman mereka melalui pewartaan ajaran
gereja, selain itu semakin mengenal Yesus Kristus melalui ajaran yang diberikan.
Dengan adanya kegiatan Sekolah Minggu anak-anak menjadi bergembira, dapat
bernyanyi bersama, berekspresi, dan berdoa. Metode yang Digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Kegiatan Sekolah Minggu disesuaikan dengan jenjang sekolah. Selain itu terdapat
penggunaan lagu-lagu rohani dalam kegiatan Sekolah Minggu.
Adanya penggunaan lagu rohani dalam kegiatan sekolah membantu mental
anak, mendidik anak dalam imannya, dan anak semakin senang dan gembira. lagu
rohani dalam kegiatan Sekolah Minggu memiliki peran dalam membantu anak
mengembangkan iman dan mengingat materi dengan mudah, serta merespon
dengan baik. Anak-anak juga mengambil bagian dan menjadi tahu. Adapun
beberapa metode yang digunakan oleh pendamping yaitu adalah sharing Kitab
Suci, bermain, bernyanyi gerak dan lagu, bercerita dengan peraga boneka. Selain
itu terdapat metode berekspresi dan berdoa, metode tersebut membuat anak-anak
semakin berkembang dan terdapat audiovisual, tatap muka, katekese dengan
bahasa anak.
Dalam penggunaan lagu rohani terdapat faktor pendukung dan penghambat.
Faktor pendukung yaitu dengan adanya buku panduan, handphone, internet, video,
musik dan teks lagu sehingga membantu anak mempermudah menghafal lagu
rohani seperti contohnya lagu Doa Bapa Kami. Faktor penghambat, antara lain
anak belum mengenal notasi sehingga hanya menghafal saja, alat musik masih
minim, dan lagu hanya terbatas karena tidak adanya buku panduan yang lengkap.
Sehingga menggunakan alat seadanya. Selain itu juga pendamping terpaksa dan
tidak berkopenten, sehingga tidak mempunyai kreativitas untuk mendampingi
anak-anak.
2. Harapan dan Usulan Dalam Peranan Lagu Rohani Kegiatan Sekolah
Minggu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Peneliti telah mengumpulkan berbagai harapan dan usulan untuk
memperbaiki pelaksanaan kegiatan Sekolah Minggu di Wilayah Santo Gabriel
dari 18 narasumber yang terdiri dari 16 pendamping, 1 DPP dan 1 Romo
pendamping. Dalam pihak-pihak diperbolehkan untuk memberikan tugas kepada
anak-anak untuk dikerjakan di rumah. Dalam lagu-lagu rohani diharapkan anak-
anak dapat mengembangkan iman mereka dan peranan kegiatan Sekolah Minggu
terbukti, misalnya anak-anak menjadi percaya diri dan semakin berkembang.
Harapannya yaitu memberikan tugas rumah dengan bernyanyi. Selanjutnya
pendamping memberikan lagu baru kepada anak-anak agar dinyanyikan bersama
Dengan bernyanyi anak diminta untuk menghafalkan lagu kemudian dinyanyikan
ketika pertemuan selanjut. Selain itu pendamping mengadakan pertemuan untuk
para pendamping dengan membahas pertemuan bagi pendamping di Wilayah
Santo Gabriel. Dengan pembahasan membuat sebuah pertemuan untuk
pendamping agar para pendamping mendapatkan ilmu pengetahuan dan
mendampingi kegiatan Sekolah Minggu dengan kreatif dan terampil serta
memperkembangkan iman anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
PENYEGARAN BAGI PENDAMPING SEKOLAH MINGGU
DI WILAYAH SANTO GABRIEL TEGALREJO
Pada bab III, penulis telah memaparkan hasil penelitian tentang peranan
lagu rohani dan usaha peranan lagu rohani. Terdapat pula hasil penelitian yang
mengarahkan ke peranan lagu rohani dan kegiatan Sekolah Minggu. Dalam bab
IV, penulis akan memberikan usaha yang dapat dilakukan sebagai tindak lanjut
hasil penelitian berupa penyegaran untuk pendamping Sekolah Minggu.
Penyegaran dilakukan untuk pendamping agar semakin mengembangkan kegiatan
Sekolah Minggu. Bab ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama membahas
tentang pentingnya penyegaran bagi pendamping dan bagian kedua mengenai
tujuan penyegaran contoh program penyegaran bagi pendamping kegiatan
Sekolah Minggu di wilayah Santo Gabriel, Paroki Santa Maria Tak Bernoda,
Tegalrejo, Sumatera Selatan.
A. Pentingnya Penyegaran bagi Pendamping
Pada bab III, penulis sudah melakukan penelitian dan membahas
penggunaan lagu rohani. Dari hasil penelitian tersebut, penulis menentukan bahwa
pendamping memang sudah menggunakan lagu rohani. Namun, ketika melakukan
kegiatan Sekolah Minggu di lingkungan masih ada kendala dalam menggunakan
lagu rohani, antara lain anak masih kurang tahu beberapa lagu rohani dan
minimnya alat yang digunakan untuk bernyanyi bersama. Maka, pendamping
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
berusaha mengembangkan kegiatan Sekolah Minggu dengan kegiatan penyegaran.
Selain itu diadakan Kembali pertemuan pendamping untuk membicarakan visi dan
misi para pendamping, perlu juga pendampingan untuk pendamping Sekolah
Minggu agar semakin berkembang dan menambah iman anak selanjutnya. (cerita
hasil penelitian tentang lagu rohani yang belum maksimal, baru lahir tujuan
Penyegaran menurut KBBI adalah sebuah proses, cara, dan perbuatan yang
akan dilakukan ketika suatu hal dilaksanakan. Selain itu penyegaran dapat
menyegarkan pengetahuan bagi para pendamping. Penyegaran dilakukan untuk
meningkatkan pengembangan atau ajaran bagi para pendamping tentang
penggunaan lagu rohani bagi anak-anak. Keuntungan penyegaran pendamping
adalah mereka dapat berbagi pengalaman selama mendampingi anak-anak dalam
kegiatan Sekolah Minggu. Maka, pendamping mampu mengupayakan secara
terus-menerus perkembangan anak.
Pendamping semakin disegarkan oleh pengetahuan yang mendalam dan
mendapatkan ilmu dari penyegaran yang dikuasai. Dengan menyadari penyegaran
tersebut, pendamping semakin berkembang dalam menggunakan lagu rohani. Dari
penyegaran ini, pendamping diperbarui dengan menggunakan lagu rohani dan
Sekolah Minggu. Lagu rohani dapat digunakan pendamping dalam materi Sekolah
Minggu dikembangkan agar semakin lebih baik.
B. Tujuan Penyegaran dan Materi Penyegaran
1. Tujuan
a. Membantu pendamping semakin memahami peranan lagu rohani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
b. Membagikan sharing pengalaman pendamping dengan pemilihan lagu
rohani, selain itu masih terdapat pendamping yang belum tepat dalam
memilih lagu rohani dalam kegiatan Sekolah Minggu.
c. Merekomendasikan cara memilih lagu dan mengembangkan dalam kegiatan
Sekolah Minggu kepada pendamping.
Dari tujuan di atas, penyegaran dapat melatih para pendamping agar
semakin aktif dalam mendampingi anak-anak lewat peranan lagu rohani.
Kemudian dari penyegaran para pendamping juga diberikan pengajaran yang
mendasar agar nantinya para pendamping semakin lebih baik.
2. Materi Penyegaran
a. Peranan lagu rohani dalam Sekolah Minggu sebagai berikut.
- Menciptakan suasana gembira
- Mengaktifkan
- Pencair suasana
- Memperdalam iman anak
Para pendamping diharapkan mengetahui lagu rohani lebih mendalam. Lagu
rohani berperanan untuk menambah ilmu pengetahuan anak dan dari ayat-
ayat lagu rohani dapat merilekskan pikiran.
b. Cara memilih lagu rohani dapat menggunakan lagu-lagu rohani dengan tepat
memilih lagu yang mana membentuk paling dalam, mana yang membuka
yang menghubungkan dengan perkembangan iman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
C. Contoh Program Penyegaran Pendamping Sekolah Minggu
Tema : Menjadi pendamping yang kreatif memanfaatkan lagu-lagu rohani
Tujuan : Penyegaran membantu pendamping semakin memahami peranan lagu rohani, dapat memilih lagu dan mengembangkan
dalam kegiatan Sekolah Minggu.
Tabel 8. Rangkuman Matriks Program Penyegaran Pendamping Sekolah Minggu
No
. Waktu
Sub Tema
Penyegaran
Tujuan
Penyegaran Uraian Materi Metode Sarana Sumber Bahan
SESI PERTAMA
1. 15
menit
Pembukaan,
pengantar,
perkenalan
dan doa
pembuka
Peserta
mengetahui
arah
penyegaran
sehingga dapat
menyesuaikan
diri dengan
tujuan
penyegaran
Menyampaikan
garis besar
materi yang
akan diberikan
selama
penyegaran.
Informasi Laptop,
LCD,
speaker
2. 90
menit SESI ke I
Sharing
kelompok
pengalaman
dalam
mendampin
gi kegiatan
Peserta dapat
memberikan
atau berbagi
kepada peseta
lain tentang
pengalaman
selama
Menceritakan
pengalaman
selama
menjadi
pendamping
Sekolah
Minggu
Informasi
dan
presentasi
Laptop,
Aslat
Tulis,
LCD,
speaker
Pengalaman pribadi pendamping
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Sekolah
Minggu.
mendampingi
kegiatan
Sekolah
Minggu
3. 10
menit
Ice breaking Bermain
sejanak agar
tidak bosan
1,2,3 Eaaaa Infomasi
4. 15
menit
Istirahat dan
snack
- - - - -
5. 90
menit SESI ke II
Peranan
lagu rohani
dan cara
pemilihan
dan
penggunaan
lagu rohani
dalam
pertemuan
Sekolah
Minggu
Agar peserta
tau dan
mengerti akan
peranan lagu
rohani dan cara
dalam memilih
lagu rohani
dalam
pertemuan
Sekolah
Minggu
Peserta dapat
mengetahui
peranan lagu
rohani yang
sebenarnya dan
peserta
mendaptkan
pelatihan
dalam memilih
lagu rohani
dalam
pertemuan
Sekolah
Minggu
Informasi
sharing
Laptop,
LCD
- Maria Goretti Sugiarti, (1999: 16), PIA
Pendampingan Iman Anak. FIPA-
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
- Hanum Putri Anjani (2016). Lagu Rohani
dalam Gereja.
http://www.idntimes.com/life/inspiration/fr
ancisca-christy/buat-kamu-yang-nasrani-
ini-loh-pentingnya-mendengarkan-lagu-
rohani-di-sela-kesibukan pada 27
September 2019.
6. 30
menit
Pleno
kelompok
Mempersentasi
kan hasil dari
kerja
kelompok
Membagikan
pengetahuan
ke peserta
yang lain atas
presentasi dari
Informasi
sharing
Laptop,
LCD
Mempersentasikan hasil dari setiap
kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
setiap
kelompok
7. 30
menit
Makan
siang
- - - - -
8. 30
menit
Merangkum
keseluruhan
dan evaluasi
dari
penyegaran
Peserta mampu
merenungkan
materi yang
telah diberikan
dan mengambil
kesimpulan dari
apa yang telah
di terima,
9. Sayonaraaa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
D. Jadwal Pertemuan
Tabel 9. Rangkuman Jadwal Pertemuan
Hari Lama
Kegiatan
Acara
Minggu 09.00-09.15 Registrasi peserta
09.15-09.30 Pengantar dan Doa pembuka
09.30-10.40 Sesi I Sharing kelompok
10.40-10.50 Ice breaking
10.50-11.05 Istirahat dan snack
11.05-11.55 Sesi II Peranan lagu rohani dan cara
pemilihan penggunaan lagu rohani dalam
pertemuan Sekolah Minggu.
11.55-12.25 Pleno kelompok
12.25-12.55 Makan siang
12.55-13.20 Merangkum keseluruhan dan evaluasi dari
penyegaran
13.20-13.45 Sayonara
13.45-14.00 Bersih-bersih
E. Contoh Satuan dalam Program Penyegaran Sekolah Minggu.
1. Satuan pertemuan penyegaran sesi I
a. Identitas
1) Tema : Menjadi pendamping yang kreatif memanfaatkan lagu-
lagu rohani
2) Tujuan : Penyegaran membantu pendamping semakin memahami
peranan lagu rohani, dapat memilih lagu dan
mengembangkan dalam kegiatan Sekolah Minggu.
3) Peserta : Pendamping Sekolah Minggu
4) Tempat : Gereja Santa Maria Tak Bernoda Tegalrejo Sumatera
Selatan
5) Hari, tgl : Menyesuaikan
6) Waktu : 09.30-10.40 WIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
7) Materi : Sharing kelompok pengalaman dalam mendampingi
kegiatan Sekolah Minggu.
8) Metode : Informasi, presentasi, diskusi kelompok, sharing
pengalaman, peneguhan, bernyanyi
9) Sumber Bahan : Boangmanalu, J. (2008). Pendidik, Misionaris dan
Motivator. PT Gunung Mulia.
10) Sarana : Laptop, LCD, alat tulis dan speaker
2. Pemikiran dasar:
Penyegaran merupakan sebuah proses, cara, dan perbuatan yang akan
dilakukan ketika suatu hal dilaksanakan. Selain itu penyegaran dapat
menyegarkan pengetahuan bagi para pendamping. Penyegaran dilakukan untuk
meningkatkan pengembangan atau ajaran bagi para pendamping tentang
penggunaan lagu rohani bagi anak-anak. Keuntungan penyegaran pendamping
adalah mereka dapat berbagi pengalaman selama mendampingi anak-anak dalam
kegiatan Sekolah Minggu. Maka, pendamping mampu mengupayakan secara
terus-menerus perkembangan anak.
Dalam pembinaan penyegaran ini para pendamping diminta untuk
mensharingkan pengalaman dari kegiatan Sekolah Minggu di lingkungan masing-
masing, dari pengalaman suka sampai pengalaman duka Ketika mengajar anak-
anak Sekolah Minggu, dari sini para pendamping dapat mengetahui dari
pengalaman beberapa pendamping. oleh sebab itu dari pengalaman tersebut di
buatlah pembinaan penyegaran bagi pendamping agar pendamping semakin
mengetahui kemampuan masing-masing dalam memberikan pengajaran kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
anak-anak kegiatan Sekolah Minggu dan dapat melihat kedepannya dalam
mendampingi kegiatan Sekolah Minggu. Selain itu pendamping mendapatkan
ilmu dan manfaat dalam menggunakan lagu rohani dan manfaat dalam
mendampingi kegiatan Sekolah Minggu, oleh karena itu pendamping di bimbing
dan disegarkan Kembali dari pengetahuan dan ke kreatifitas yang akan diberikan
kepada anak-anak Sekolah Minggu.
3. Pengembangan Langkah-Langkah:
a) Pembukaan
1) Pengantar:
Selamat pagi Bapak dan Ibu. Terima kasih atas kedatangannya di tempat ini
dengan penuh sukacita dan berkat yang melimpah serta kesehatan bagi kita
semua. Terutama kita semua masih diperkenankan berkumpul di tempat ini untuk
mengadakan penyegaran lanjutan dalam pembinaan pendamping Sekolah Minggu.
2) Doa Pembukaan:
Allah Bapa yang maha pengasih dan baik kami berterimakasih atas
perlindungan dan berkat-Mu yang Engkau berikan kepada kami. Ya Tuhan kami
di sini berkumpul mohon pernyertaan dan berkat-Mu untuk pertemuan kami hari
ini. Lindungilah dan sertailah kami, semoga dalam penyegaran pendamping
Sekolah Minggu ini berjalan dengan lancar serta sesuai dengan kehendak-Mu.
Amin.
3) Ice Breaking: Marina Menari di Menara
4) Pemutaran video: Kegiatan Sekolah Minggu
5) Materi dengan tuntunan beberapa pertanyaan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Pengalaman suka duka apa saja yang pendamping alami selama mendampingi
kegiatan Sekolah Minggu?
Metode apa saja yang diberikan oleh pendamping dalam mendampingi
kegiatan Sekolah Minggu?
Sharing adalah berbagi, sedangkan kelompok adalah sebauh perkumpulan.
Maka dari itu sharing kelompok dapat dikatakan berbagi dalam sebuah kelompok
atau persekutuan, atau bisa disebut dengan organisasi. Kebanyakan suatu
kelompok membicarakan atau membahas tentang sebuah permasalahan, yaitu
dengan permasalahan yang bermacam-macam seperti halnya membicarakan suatu
keputusan yang harus di dasari oleh kelompok atau persetujuan dari kelompok dan
di sharingkan kepada peserta kelompok maupun anggota kelompok. Berbeda
dengan suatu keputusan sendiri yang di selesaikan dengan pribadi atau sering
disebut dengan permasalahan pribadi. Sharing didalam sebuah kelompok
merupakan suatu hal yang sering didengar dan dialami, Ketika halnya dengan
kerja kelompok maupun rapat dalam sebuah kelompok dan di bahas secara
bersama-sama dengan keputusan bersama pula, sharing merupakan berbagi suatu
hal, seperti halnya berbagi makanan, berbagai pendapat, dan berbagi ide untuk
menyelesaikan suatu masalah.
Pada hal ini kita akan membagikan suatu pengalaman yang didasari oleh
suatu pengalaman pribadi dan di sharing agar semua orang juga dapat merasakan
pengalaman yang sedang kita rasakan maupun kita ungkapkan. Pengalaman yang
terdiri dari pengalaman pendamping yaitu dalam mendampingi anak-anak Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Minggu. Terdapat pengalaman suka dan duka dalam mendampingi anak-anak
Sekolah Minggu antara lain yaitu:
a) Pengalaman Ketika senang memberikan pembelajaran kepada anak-anak
seperti anak-anak menyukai pembelajaran yang diberikan.
b) Anak-anak mau menanggapi dengan gembira dan melakukan pengajaran
yang diberikan, selain itu anak-anak yang mandiri.
c) Sedangkan pengalaman duka yaitu anak-anak yang kurang menarik dan tidak
mau mengikuti pengajaran yang diberikan.
d) Anak-anak yang masih kurang berbaur kepada teman yang lain contohnya
masih malu.
e) Dan anak-anak yang masih tergantung oleh peran orang tua, seperti halnya
yang kurang mandiri.
6) Tanya jawab:
Pendamping memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya terkait
cara mendampingi kegiatan Sekolah Minggu yang baik dan mengasyikan. Dibuka
peluang bagi peserta yang ingin membagikan pegalaman mereka tentang cara
mendampingi kegiatan Sekolah Minggu.
4. Satuan pertemuan penyegaran sesi II
a. Identitas
1) Tema : Menjadi pendamping yang kreatif memanfaatkan lagu-
lagu rohani.
2) Tujuan : Penyegaran membantu pendamping semakin memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
peranan lagu rohani, dapat memilih lagu dan
mengembangkan dalam kegiatan Sekolah Minggu.
3) Peserta : Pendamping Sekolah Minggu
4) Tempat : Gereja Santa Maria Tak Bernoda Tegalrejo, Sumatera
Selatan.
5) Hari, tanggal : Minggu, 14 Maret 2021
6) Waktu : 11.05-11.55 WIB
7) Materi : Peranan lagu rohani dan cara pemilihan dan penggunaan
lagu rohani dalam pertemuan Sekolah Minggu.
8) Metode : Informasi, presentasi, diskusi kelompok, sharing
pengalaman, peneguhan, bernyanyi
9) Sumber bahan : Maria Goretti Sugiarti, (1999: 16), PIA Pendampingan
Iman Anak. FIPA-Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Hanum Putri Anjani (2016). Lagu Rohani dalam Gereja.
http://www.idntimes.com/life/inspiration/francisca-
christy/buat-kamu-yang-nasrani-ini-loh-pentingnya-
mendengarkan-lagu-rohani-di-sela-kesibukan. Pada 27
September 2019.
10) Sarana : Laptop, LCD, alat tulis dan speaker
5. Pemikiran Dasar:
Lagu rohani merupakan jenis musik yang berkembang di kalangan Kristen
(juga pada zaman sebelum kekristenan: Yahudi), terutama dilihat dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
penggunaannya dalam ibadah gereja, lagu rohani terdapat kata yang diambil dari
Kitab Suci, ayat-ayat yang mengandung pengajaran dari Tuhan Yesus yang
dijadikan lagu rohani. Lagu rohani dalam buku gereja merupakan ungkapan isi
hati orang percaya (Kristen), diungkap dalam bunyi-bunyian yang bernada dan
berirama. Secara umum, dua unsur yaitu vokal dan instrumental harus
diperhatikan, terkhusus dalam bermusik di gereja yang sarat dengan makna
teologis dan berkenan dengan iman umat. Dua hal itu sangat penting untuk
disajikan secara tepat agar umat mampu menghayati imannya dengan bantuan
lagu dan iringan yaitu musik.
Dari beberapa lagu rohani terdapat makna dan isi yang menceritakan
pengalaman dikehidupan nyata dan semua mahluk yang ada di bumi, lagu rohani
dapat dinyanyikan dengan suasana sedih dan senang menyanyikan dari dalam hati.
Dari sini anak-anak sudah mempunyai lagu rohani yang disenangi dengan begitu
para pendamping dapat memilih lagu rohani yang disenangi oleh anak dan dengan
memberikan atau memperkenalkan lagu-lagu rohani yang lainnya tidak hanya satu
melain lima lagu agar anak merasa senang dan mempunyai beberapa lagu rohani
yang dapat dinyanyikan.
6. Pengembangan Langkah-langkah:
a) Pembuka
1) Pengantar:
Selamat pagi Bapak dan Ibu. Terima kasih atas kedatangannya di tempat ini
dengan penuh sukacita dan berkat yang melimpah serta kesehatan bagi kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
semua. Terutama kita semua masih diperkenankan berkumpul di tempat ini untuk
mengadakan penyegaran lanjutan dalam pembinaan pendamping Sekolah Minggu.
2) Doa pembuka:
Allah Bapa yang maha pengasih dan baik kami berterimakasih atas
perlindungan dan berkat-Mu yang Engkau berikan kepada kami. Ya Tuhan kami
di sini berkumpul mohon pernyertaan dan berkat-Mu untuk pertemuan kami hari
ini. Lindungilah dan sertailah kami, semoga dalam penyegaran pendamping
Sekolah Minggu ini berjalan dengan lancar serta sesuai dengan kehendak-Mu.
Amin.
3) Ice Breaking: Kanan kiri alright beibeh
4) Materi dengan tuntunan pertanyaan:
Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami pendamping dalam memilih lagu
rohani dalam kegiatan Sekolah Minggu?
Kesulitan-kesulitan apa saja dalam memberikan lagu rohani yang baru kepada
anak-anak?
Mendengarkan lagu, seseorang gampang terbawa dengan suasana dalam
lagu yang di dengarkan. Menyayikan dan mendengarkan lagu tersebut dengan hati
serta mengikuti kata perkata selain itu menyanyikannya terkadang didalam hati
maupun terbuka karena setiap orang dapat mempragakan dengan apa saja. Lagu
rohani merupakan suatu lagu yang sering kita dengarkan ketika Misa, Ibadat dan
kegiatan terntentu seperti Pendalaman Iman, kegiatan Sekolah Minggu bagi anak.
Dari hal itu anak merasa senang dan mengikuti nynyian lagu rohani secara
bersama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lagu merupakan suatu kata-kata yang dibuat maupun ditulis pada awalnya
dengan memberikan tempo, ketukan dan berima. Setelah itu lagu yang sudah
dibuta akan dinyayikan bersama. Sama halnya dengan lagu rohani, lagu pujian
untuk memuji Tuhan Yesus Ketika berdoa, ibadat dan renungan. Hal ini
menyebabkan seseorang terbawa suasan yang gembira. Selain itu terdapat metode
dalam bernyanyi dengan bernyanyi ingin mengajak anak-anak untuk menyanyikan
lagu rohani. Kegiatan ini ingin mengajak anak-anak mengenali, menggali agar
anak semakin tahu dan mau bernyanyi bersama. Selian itu metode bernyanyi
memperkenalkan pujian dengan adanya syair yang digunakan untuk memuji
Tuhan Yesus.
Bernyanyi bersama dapat menimbulkan rasa ingin untuk mengikuti sama
halnya dengan memberikan pengajaran kepada anak-anak untuk menyanyikan
lagu rohani. Anak-anak diminta untuk mengikuti dan bernyanyi bersama teman-
teman, dengan itu anak mau karena mendapat dukungan untuk bernyanyi
bersama, dengan memberikan sedikit perhatian agar anak mau mengikuti untuk
bernyanyi bersama dan memberikan arahan yang baik dan benar bagi anak.
5) Doa Penutup:
Tuhan yang maha baik, terima kasih atas waktu dan kesempatan yang sudah
diberikan kepada kami pada hari ini untuk melaksanakan penyegaran di tempat ini
dengan baik dan lancar. Kami mengucapkan terima kasih kepada-Mu atas
bimbingan dan penyertaan yang engkau berikan kepada kami semua di tempat ini,
atas segala kesehatan kami. Kami percaya atas perlindungan-Mu ini kami dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
melaksanakan kegiatan Sekolah Minggu dan pengetahuan yang sudah diberikan
kepada kami, semoga ke depannya kami dapat melaksanakan dengan baik. Amin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bagian akhir skripsi ini, penulis akan membuat kesimpulan dari yang
sudah dibahas pada bab-bab sebelumnya. Penulis juga memberikan saran yang
kiranya dapat bermanfaat bagi pendamping di Wilayah Santo Gabriel dalam
meningkatkan peranan lagu rohani terhadap kegiatan Sekolah Minggu.
A. Kesimpulan
Kegiatan Sekolah Minggu sudah ada sejak berdirinya Gereja. Kegiatan
Sekolah Minggu sangatlah penting dalam perkembangan iman anak, karena
berkembangnya iman anak dapat dilihat dan disadari dari bertumbuhnya iman
anak tersebut. kegiatan Sekolah Minggu di adakan pada hari Minggu seusai misa.
Kegiatan Sekolah Minggu dilakukan agar membantu Pendidikan iman anak serta
memperkaya ilmu pengetahuan anak-anak dalam iman mereka. Para pendamping
menggunakan metode Bercerita, Bermain, Berdoa, dan Bernyanyi. Terdapat
faktor pendukung dan penghambat dari kegiatan Sekolah Minggu. faktor
pendukung yaitu memperkaya pengetahuan iman anak, menjadikan anak percaya
diri untuk bersosialisasi antar teman dan memperkembangkan iman mereka lewat
Berdoa dan Bernyanyi. Untuk penghambat terkadang anak terpaksa mengikuti
kegiatan Sekolah Minggu karena minim ilmu pengetahuan orang tua akan
Pendidikan iman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Penggunaan lagu rohani dalam wilayah Santo Gabriel sudah baik dengan
catatan pendamping perlu meningkatkan kreativitas dalam menggunakan lagu
rohani. Misalnya, pendamping yang menggunakan lagu rohani hanya sekedar
menyanyi saja dan tidak menjelaskan isi inti dari lagu rohani, ada pula
pendamping yang menjelaskan isi inti dari lagu tersebut. Dengan adanya lagu
rohani pendamping juga berkreasi untuk mengarahkan materi pembelajaran yang
sedangkan dilakukan. Dan pendamping dapat memperkembangkan iman anak
lewat lagu rohani. Lagu rohani memperbanyak pengetahuan anak akan karya
Tuhan Yesus yang tidak disadari seperti terbentuknya alam ciptaan dan manusia
dengan berbagai rupa gambar yang ditunjukkan oleh Tuhan. Lagu rohani
membawa anak-anak melihat rupa akan gambaran yang telah dibuat Tuhan Yesus
sendiri, serta memiliki banyak makna yang diberikan oleh Tuhan Yesus.
Diharapkan dapat memperkembangkan iman anak-anak yang mengikuti kegiatan
Sekolah Minggu di lingkungan masing-masing.
Usulan yang dipilih yaitu penyegaran bagi pendamping. Penyegaran yaitu
sebuah proses, cara, dan perbuatan yang akan dilakukan ketika suatu hal
dilaksanakan. Selain itu penyegaran dapat menyegarkan pengetahuan bagi para
pendamping. Penyegaran dilakukan untuk meningkatkan pengembangan atau
ajaran bagi para pendamping tentang penggunaan lagu rohani bagi anak-anak.
Keuntungan penyegaran pendamping adalah mereka dapat berbagi pengalaman
selama mendampingi anak-anak dalam kegiatan Sekolah Minggu.
B. Saran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis ingin menyampaikan saran yang
dapat membantu meningkatkan peranan lagu rohani terhadap kegiatan Sekolah
Minggu. Saran ini diharapkan dapat menjadi suatu masukan atau pertimbangan
bagi semua pihak: pendamping juga perlu
1. Bagi para pendamping di wilayah Santo Gabriel:
a. Pendamping perlu mendalami peranan lagu rohani dalam kegaiatan Sekolah
Minggu, para pendamping perlu mengenalkan lagu-lagu rohani sekreatif
mungkin.
b. Terlibat dalam pertemuan pendamping di wilayah dan paroki.
c. Mengadakan pertemuan untuk para pendamping di paroki setiap satu bulan
dua kali, agar para pendamping semakin matang dan penuh sukacita dalam
mendampingi kegiatan Sekolah Minggu bagi anak.
2. Bagi wilayah Santo Gabriel:
a. Mengadakan penyegaran para pendamping agar semakin berkembang
b. Memberikan dukungan kepada para pendamping di wilayah dalam
memperkembangkan kembali kegiatan Sekolah Minggu.
3. Bagi orang tua anak:
a. Membiaskan anak dan mengenalkan lagu-lagu rohani,
b. Menyanyikan lagu rohani dalam keluarga
c. Mendorong anak untuk terlibat dari kegiatan Sekolah Minggu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Bagiyowinadi. (2009). Bina Iman Anak. Jakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.
Boangmanalu. (2008). Pendidik, Misioner dan Motivasi. Jakarta: PT Gunung
Mulia.
Fandi Rosi Sarwo Edi. (2016). Madura 2045 Merayakan Peradaban. Yogyakarta:
PT LKIS Pelangi Aksara.
Hanum Putri Anjani (2016). Lagu Rohani dalam Gereja.
Herdiansyah. (2015. Teori Wawancara Psikodiagnostik. Yogyakarta: PT leutika
Nouvalite.
James Fowler. (2011). Tahap Perkembangan Iman. Yogyakarta: Kanisius.
Jappy M. Pellokia (2013). Tahap-tahap Perkembangan Iman.
Kairos. (1997). Semarak Musik Rohani Kairos. Michigan: Universitas Michigan
KAS. (2014). Formatio Iman Berjenjang. Yogyakarta: Kanisius.
Kbbi.kemdikbud.go.id
Prasetya. (2008). Dasar-dasar Pendamping Iman Anak. Yogyakarta: Kanisius
Prof. Dr. Conny R Semiawan. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Grasindo.
Sejarah Paroki dan Wilayah. (2003). Sejarah. Belitang: Sumatra Selatan.
Sri Handoko. (1991). Peran Nyanyian. Jakarta: GKJ Kabluk
Sugiarti. (1999). Pendamping Iman Anak. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Robin Haryadi. (2013). Siap menjadi Guru Sekolah Minggu dan Guru Bina Iman.
Jakarta: Penerbit Obor.
Sugiono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Tarigan. (2012). Peran Musik dan Lagu dalam Ekaristi. Jakarta: Cahaya Pineleng
Yohanes Paulus II. (19992). Catechesi Tradendae. Penerjemah: R. Hardawirjana.
Jakarta: Dokpen KWI. (Dokumen asli diterbitkan pada 1979).
Internet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Jappy, Opa. (2013). Tahap-tahap Perkembangan Iman. Diunduh dari https://ww.kompasiana.com/amp/opajappy/tahaptahap-perkembangan-
iman_552ad16ea834a973552d2d pada 26 September 2019.
Anjani, Hanum Putri. (2016). 7 Manfaat Mendengar Lagu Rohani di Sela
Kesibukan yang Gak Kamu Duga. Diunduh dari
http://www.idntimes.com/life/inspiration/francisca-christy/buat-kamu-yang-
nasrani-ini-loh-pentingnya-mendengarkan-lagu-rohani-di-sela-kesibukan
pada 27 September 2020.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(1)
Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2)
Lampiran 2. Daftar Pertanyaan Wawancara
1. Sejak kapan kegiatan Sekolah Minggu diadakan di Wilayah Santo Gabriel?
2. Mengapa diadakan kegiatan Sekolah Minggu?
3. Metode apa yang digunakan oleh pendamping dalam mendampingi kegiatan
Sekolah Minggu?
4. Apakah metode bernyanyi juga digunakan dalam Sekolah Minggu? Mengapa
metode bernyayi digunakan dalam Sekolah Minggu?
5. Apa saja lagu-lagu yang digunakan/dipakai dalam Sekolah Minggu di
Wilayah Santo Gabriel?
6. Apakah penggunaan lagu rohani dalam kegiatan Sekolah Minggu penting?
Mengapa?
7. Jelaskan peranan lagu rohani tersebut dalam kegiatan Sekolah Minggu bagi
anak-anak!
8. Apakah lagu rohani dapat membantu anak-anak semakin berkembang
imannya? Mengapa?
9. Bagaimana lagu rohani tersebut digunakan selama pelaksanaan kegiatan
Sekolah Minggu sehingga membantu perkembangan iman anak?
10. Apa saja faktor pendukung penggunaan lagu rohani dalam kegiatan sekolah
minggu?
11. Apa saja faktor penghambat pada waktu menggunakan lagu rohani dalam
kegiatan Sekolah Minggu?
12. Upaya apa saja yang dapat dilakukan sehingga lagu rohani dapat semakin
berperan untuk mengembangkan iman anak dalam kegiatan Sekolah Minggu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(3)
Lampiran 3. Hasil Wawancara
HASIL PELAKSANAAN PENELITIAN
PENDAMPING SEKOLAH MINGGU DAN DPP SERTA ROMO DI
WILAYAH SANTO GABRIEL
PAROKI SANTA MARIA TAK BERNODA TEGALREJO SUMATERA
SELATAN
1. Nama : Maria Visiana Chatarina Lastariningsih
Umur : 60 tahun
Hari, tgl : Sabtu, 4 Juli 2020
Lingkungan : Santo Yohakim
Pukul : 10.17 WIB
Hasil:
1. Untuk kegiatan sekolah minggu sudah ada ketika gereja berdiri jadi sudah
lama, untuk pribadi ibu Lastariningsih untuk mendampingi kegiatan sekolah
minggu sudah sekitar kurang lebih 10 tahun.
2. Untuk mengisi di hari minggu dan penanaman iman secara mendalam untuk
iman anak dan sangat di rindukan oleh anak, di karenakan menarik untuk
selalu datang dalam kegiatan sekolah minggu yang berlangsung. Serta
mengenalkan aturan-aturan gereja suapaya anak menjadi jelas dan paham.
3. Untuk metode yang dipakai yaitu ceramah, membaca Kitab Suci,sharing
pengalaman hidup (keluarga), bermain bersama teman, bercerita, gerak dan
lagu, saling bekerja sama bersama teman, bernyayi, menggambar dan
mewarnai.
4. Iya, sangat digunakan yang pada intinya anak harus bergembira serta
memberikan didikan dalam iman, suapaya anak juga menarik dan anak
semakin ingat dan tau akan bernyayi.
5. Mari ke gereja (karangan sendiri), kereta Yesus, pada hari minggu, Yesus
pokok, potong bebek angsa, hari-Nya Tuhan.
6. Iya, sangat penting karena mendukung berjalannya kegiatan sekolah minggu
kemudian menanamkan nilai-nilai iman yang menjadi pokok. Serta
mengigatkan anak agar lebih tau dan ingin tau akan penggunaan lagu rohani
serta anak cepat mengerti dalam penggunaan lagu rohani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(4)
7. Peranannya adalah dimana menanamkan iman anak katolik pada diri anak,
sebagai bekal anak seperti contohnya melakukan tanda salib dari hal yang
kecil di mulai.
8. Sangat membantu, karena mencontohkan imannya serta nilai-nilai Pendidikan
di gereja, seperti halnya etika sopan santun Ketika di dalam gereja tidak boleh
ribut akan tetapi hening dan mengikuti ekaristi dengan tenang.
9. Dari pembukaan kegiatan berlangsung, inti materi yang diberikan agar
membangkitkan anak supaya tidak bosan kemudian di penutup selalu
diberikan nyayian.
10. Yaitu pendamping harus bisa dan kreatif dalam mendampingi menyiapkan
teks lagu untuk kegiatan sekolah minggu yang akan berlangsung,
menciptakan lagu sendiri agar anak semakin bersemangat mengikuti kegiatan
sekolah minggu yang berlangsung.
11. Anak belum bisa mengenal notasi dalam bernyayi, terkdang terdapat anak
yang tidak mengikuti dikarenakan malu, kekurangan adanya alat musik.
12. Memberikan tugas atau pr, kemudian untuk belajar di rumah , supaya melatih
anak untuk hafal akan lagu yang akan dinyayikan dipertamuan berikutnya,
memberikan apresiasi seperti memberikan hadiah walupun hanya sebatas
permen atau jajanan yang lain.
2. Nama : Sulistyowati
Umur : 48 tahun
Hari, tgl : Minggu, 5 Juli 2020
Lingkungan : Santo Yohakim
Pukul : 16.02 WIB
Hasil:
1. Sudah lama semenjak gereja berdiri, untuk pribadi ibu sulistyowati
mendampingi kurang lebih 3 tahun 2017, menggantikan pendamping yang
lama
2. Karena ibu-ibunya ingin mengenal Tuhan Yesus, kemudian ingin lebih dekat
dengan Tuhan Yesus agar imannya tertanam tentang Tuhan Yesus, seperti
halnya cinta kasih, syukur, berbagi, rela berkorban bagi anak-anak dan juga di
bagikan kepada orang lain jadi tidak di pendam sendiri.
3. Metode yang digunakan yaitu menggali cerita dari anak, sharing, mengambil
kesimpulan bersama-sama anak diajak untuk ikut ambil bagian, membaca
Kitab Suci, bernyayi bersama teman-teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(5)
4. Iya, karena dipakai agar mengenalkan lagu-lagu rohani kepada anak-anak,
supaya anak gampang mengingatnya, sebagai contoh zakeus dari Kitab Suci,
dan selalu mengingatkan kepada anak untuk rajin ke gereja agar anak tidak
bermalas-malasan.
5. Pada hari minggu, mari pergi ke gereja (karangan sendiri), potong bebek
angsa, naik kereta.
6. Iya, sangat penting sekali karena supaya anak-anak terkesan dan selalu ingat
yang diajarkan kepada pendamping.
7. Peranannya yaitu dengan lagu rohani menjadi gampang mengingatnya, bisa
dilihat dari Kitab Suci, kemudian isi penggalan Kitab Suci agar di ingat
sampai tuan anti bagi anak-anak, mengajarkan kepada anak-anak untuk rasa
syukur, dan selalu ingat kepada Tuhan Yesus, seperti halnya menyayikan agar
anak semakin ingat dan memahami akan peranan lagu rohani yang diberikan
oleh pendamping.
8. Iya, karena mengenalkan cinta kasih kepada anak-anak dalam membuat lagu
untuk menjadi contohnya, kemudian merenungkan bersama-sama teman
dalam nyayian.
9. Menghapal lagu rohani bagi anak-anak, serta dinyayikan secara bersama-
sama teman, berusaha menanamkan kepada anak dalam kehidupan sehari-
hari. Kemudian dinyayikan di awal pertemuan, kemudian di isi materi
pertengahan, dan di akhir pertemuan.
10. Faktor pendukung yang pertama yaitu terdapat teks lagu, music sederhana,
meggunakan hp untuk mencari di internet, buku panduan yang diberikan oleh
paroki.
11. Faktor penghambat yaitu kurangnya alat musik, tidak semua pendamping
mempunyai hp android, terdapat anak-anak atau pendamping yang tidak
hapal lagu rohani.
12. Upayanya yaitu, memfoto copy teks lagu dipersiapkan, menggunakan alat
musik seadanya seperti sendok dan garpu yang dipukul di gelas, kemudian
dengan tepuk tangan.
3. Nama : Agnes Sugianty
Umur : 48 tahun
Hari, tgl : Sabtu, 4 Juli 2020
Lingkungan : Santo Yohakim
Pukul : 11.37 WIB
Hasil:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(6)
1. Kegiatan sudah sejak lama, untuk pribadi mulai mendampingi 2017 sekitar
kurang lebih 3 tahun dalam mendampingi anak-anak.
2. Supaya anak mendapatkan bimbingan dalam iman, menambahkan atau
memperdalam iman anak, dalam mengikuti kegiatan sekolah minggu yang
berlangsung.
3. Metode yang dipakai yaitu sharing antar teman, pengalaman yang didalami.
diskusi kelompok, memberikan tugas Ketika selesai kegiatan sekolah minggu.
4. Iya karena supaya memberikan semnagat anak agar anak tidak bisan
kemudian anak semakin senang dan bergembira untuk mengikuti kegiatan
sekolah minggu.
5. Mari pergi kegereja (karangan sendiri). Yesus pokok, potong bebek angsa,
naik kereta.
6. Iya penting, karena menambah anak semakin semangat dalam mengikuti
kegiatan sekolah minggu, supaya anak tidak bosan atau jenuh, menambah
daya Tarik anak untuk mengikuti kegiatan sekolah minggu.
7. Peranannya yaitu, meningkatkan pera iman anak. Memberikan semangat
kepada anak agar anak tidak bosan, membangkitkan kreatifitas anak, dan
anak semakin berani mengikuti kegiatan sekolah minggu.
8. Iya karena dengan bernyayi selalu ingat anak-anak akan materi yang
diberikan oleh pendamping dan mempelajari mudah dan anak semakin hapal.
9. Digunakan di awal kegiatan dan isi materi pertengahan selanjutnya di
penutup kegiatan sekolah minggu.
10. Faktor pendukungnya yaitu alat atau metode yang digunakan, contoh LCD
untuk menonton video yang diberikan, tepuk tangan untuk bernyayi, TIP, atau
Rekoder.
11. Faktor penghambat yaitu ada anak tidak bisa mengikuti dan membuat
pendamping kesusahan dalam medampingi anak, belum ada yang bisa baca
notasi, lagu hanya di hapal dengan kata-kata saja.
12. Upaya yang digunakan yaitu berperan dalam keluarga dukungan, memberikan
tugas kepada anak-nak untuk mengerjakan dirumah.
4. Nama : Gertrudis Novi Purwoningrum
Umur : 34 tahun
Hari, tgl : Sabtu, 4 Juli 2020
Lingkungan : Santo Yohakim
Pukul : 12.33 WIB
Hasil:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(7)
1. Kegiatan sekolah minggu sudah sejak tahun 1990 sudah terdapat kegiatan
sekolah minggu. Untuk pribadi ibu novi kurang lebih 3 tahun.
2. Menambah iman anak, berkembang dan dapat bersosialisasi dengan teman
yang lain dan beda agama, menambah pengetahuan iman anak.
3. Metode yang diguakan antara lain yaitu, membaca Kitab Suci, mewarnai
gambar, bercerita dengan boneka tangan, mengisi teka-teki silang, dan
bernyayi bersama-sama teman.
4. Iya, dan selalu digunakan di awal dan diakhir pertemuan, respon anak senang
dan bergembira anak menjadi betah dan masuk kedalam materi yang
diberikan, diberikan apresiasi dengan memberikan permen, agar anak
bersemangat dalm mengikuti kegiatan sekolah minggu.
5. Banyak sekali seperti happy ya ya ya, aku anak sekolah, anak Yesus, pergi ke
gereja (karangan sendiri), potong bebek angsa, naik kereta Yesus.
6. Iya, penting mengenalkan isi Kitab Suci, terhadap Yesus ataupun murid-
murid Yesus, dan mengenalkan lagu rohani kepada anak-anak.
7. Peranannya yaitu, semakin menumbuh kembangkan iman dan pengetahuan
anak, mengerti makna dan isi kitab Suci, sehingga mewartakan kehidupan
dalam kesaksiaan sehari-hari.
8. Iya, karena semakin mengetahui akan iman ana, anak menjadi rajin berdoa,
dan anak semakin kuat dalam iman mereka yang dipunyai.
9. Dipakai dalam pembukaan, isi materi tengah-tengah, dan kemudian penutup.
10. Faktor pendukung antara lain, berupa gambar, video, teknologi, internet,
kaset CD, rekaman, browsing di internet.
11. Faktor penghambatnya, kebanyakan anak bosan dan tidak memahami
kalimat, jenuh dan malss bernyayi Sebagian anak, tidak mengenal nada,
terdapat todak mau bernyayi karna malu.
12. Upaya yaitu dengan, memberikan tugas rumah (pr), untuk menghapalkan lagu
jadi untuk pertemuan selanjutnya sudah hapal dan bernyayi bersama-sama,
memberikan apresiasi, dan pujian, serta nilai skor.
Kesimpulan menyeluruh lingkungan Santo Yohakim:
Yaitu dari pribadi saya sendiri terdapat guru yang sudah lama yang masih
menjadi pamong, dan tidak di ganti agar mendampingi pendamping yang baru,
dan memberikan intruksi-intruksi yang pas untuk mendampingi, kemudian
terdapat pendamping yang hanya ikut saja karna ditunjuk dan terdapat
pendamping yang memang sudah bisa untuk mendamping. Untuk cara
pendampingan rata-rata ada yang sama karna satu kegiatan sekolah minggu dalam
mengajar anak-anak sekolah minggu.
Dan dari pendampingan pendamping sudah terlihat dari wawancara yang
berlangsung bahwa masih mengkuti buku panduan dan terdapat kratifitas dari
pndamping untuk membuat lagu rohani karangan sendiri sehingga membuat anak-
anak semkain bersemangat untuk mengikuti kegiatan sekolah minggu, sudah
bagus dan berkembang waluapun jumlah anak yang mengikuti kegiatan sekolah
hanya 20 anak akan tetapi pendamping bersemangat mendamping demi
perkembangan iman anak serta perbedaan Pendidikan atau pengetahuan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(8)
pendamping yang berbeda-beda. Akan tetapi para pendamping tetap bergotong
royong bersama-sama demi mendampingi anak-anak.
5. Nama : Lucia Sutini
Umur : 53 Tahun
Hari, tgl : Selasa, 7 Juli 2020
Lingkungan : Santa Maria Tumpangrejo
Pukul : 11.04 WIB
Hasil:
1. Untuk berdirinya kegiatan sekolah minggu sejak Gereja sudah ada jadi sudah
lama, untuk pribadi ibu Sutini sudah mendampingi kegiatan sekolah kurang
lebih pada tahun 2001.
2. Karena anak-anak membutuhkan teman, dalam persaudaraan dalam iman
mereka seperti halnya dengan Cinta Kasih yang menjadi dasar anak-anak
dalam mengelola pertumbuhan iman mereka selain itu iman yang menjadi
dasar arahan untuk kehidupan mereka selanjutnya.
3. Untuk metode yang diberikan kepada anak-anak dalam kegiatan sekolah
minggu yaitu antara lain melihat tanggalan liturgi dari situ bisa dilihat
bagaimana membuat materi untuk kegiatan sekolah minggu yang
berlangsung, selain itu bernyanyi untuk yang utama bagi anak-anak,
mendengarkan cerita dari Kitab Suci, bermain game untuk masukkebagian
inti materi.
4. Iya, supaya anak-anak semakin bersemangat dalam mengikuti kegiatan
sekolah minggu, kemudian anak-anak menjadi semangat untuk berangkat
sekolah minggu, melalui lagu rohani yang diberikan.
5. Ada beberapa lagu yang sering dinyanyikan oleh anak-anak yaitu, potong
bebek angsa, kingkong, Yesus pokok Anngur.
6. Iya, sangat penting sekali karena membantu anak untuk semakin berkembang
iman dan menjadikan anak semakin bersemangat belajar melalui Kitab Suci
dan anaksemakin senang dan bergembira untuk mengikutikegiatan sekolah
minggu yang berlangsung.
7. Untuk peranan lagu rohani sendiri yaitu dikaitkan dengan ajaran-ajaran
dengan mengabungkan lagu rohani untuk menjadi bekal pembelajaran anak-
anak.
8. Iya, karena memotivasi anak-anak untukikut kegiatan sekolah minggu,
membantu anak untuk semakin belajar serta anak semakin ingat ajaran yang
diberikan oleh pendamping melalui lagu rohani anak justru ingat dan
berkembang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(9)
9. Untuk awal kegiatan sekolah minggu agar anak semakin bersemangat
mengikuti kegiatan tersebut, kemudian di selingi dengan sebelum masuk ke
dalam inti materi yang diberikan dan di bagian penutup.
10. Untuk faktor pendukung itu sangat banyak sekali akan tetapi yang paling
utama yaitu melatih anak semakain percaya diri untuk tampil di depan, serta
mempunyai rasa berani bersama teman-teman.
11. Untuk faktor penghambat yaitu alat bantu seperti musik yang tidak memadai
kemudian buku panduan yang terbatas sehingga pendamping diharuskan
berkreasi mempunyai imajinasi.
12. Upaya yang dilakukan yaitu memberikan ugas rumah untuk menghafalkan
lagu rohani, kemudian anakan dites di kegiatan selanjutnya.
6. Nama : Elisabeth Lina Setianingsih
Umur : 39 Tahun
Hari, tgl : Selasa, 7 Juli 2020
Lingkungan : Santa Maria Tumpangrejo
Pukul : 11.52 WIB
Hasil:
1. Sudah sejak dulu berdirinya Gereja kegiatan sekolah minggu sudah ada,
untuk pribadi dari ibu Lina kurang lebih mendampingi anak muali tahun 2003
untuk menggantikan guru pendamping yang lama.
2. Supaya anak-anak mengenal ajaran Yesus, bisa saling beradaptasi antara
teman yang satu dengan yang lain, kemudian walupun tidak ke Gereja anak-
anak tau ajaran yang diberikan Yesus seperti halnya doa Bapa Kami.
3. Metode yang digunakan yaitu, bernyanyi yang utama, bercerita tentang Kitab
Suci, bermain.
4. Iya, sangat digunakan karena anak-anak semakin bergembira untuk mengikuti
kegiatan sekolah minggu.
5. Lagu-lagu rohani yang dipakai yaitu kingkong, kili-kili, burung pipit, Yesus
pokok.
6. Iya, sangat penting dikarena suapaya anak lebih bersemangat untuk mengikuti
kegiatan sekolah minggu yang berlangsung, selain itu anak tidak hanya
mendengarkan ceramah dari pendamping melainkan bernyanyi bersama-sama
teman lebih menyenangkan.
7. Peranan lagu rohani menurut saya yaitu memotivasi anak untuk mengikuti
kegiatan sekolah minggu, anak semakin bersemangat, dan anak semakin
happy.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(10)
8. Iya, emebantu memperkembangkan iman anak karena anak jelas menjadi
berani dan anak berkreasi dalam kegiatan sekolah minggu selain itu anak ikut
ambil abgian dengan contoh setelah mengikuti kegiatan sekolah minggu
pindah menjadi misdinar anak berani ikut ambil bagian karena sudah
tertanam sejak dini.
9. Digunakan pada bagian awal, isi materi dan penutup kegiatan sekolah
minggu.
10. Untuk faktor pendukung yaitu dengan buku panduan yang ada, mencari
materi yang lain di internet.
11. Untuk faktor penghambatnya yaitu, terdapat anak yang belum bisa membaca,
hanya dapat menirukan pendamping Ketika bernyanyi.
12. Upaya yang dilakuan pendamping yaitu dengan cara memberikan tugas,
menghafal nyanyian, dan mengabsen anak Ketika berangkat untuk
mendapatkan skor atau nilai dan diberikan apresiasi.
7. Nama : Patresia Asri Riyanti
Umur : 21 Tahun
Hari, tgl : Senin, 6 Juli 2020
Lingkungan : Santa Maria Tumpangrejo
Pukul : 14.00 WIB
Hasil:
1. Diadakannya sudah lama, untuk pribadi mbak Asri sendiri mendampingi
anak-anak kurang lebih 1 tahun masih baru.
2. Untuk memperdalam agama katolik anak, dan memberikan isi ajaran Gereja
kepada anak tentang liturgi walupun belum mengerti diberikan contoh yang
sederhana seperti lilin memberi tau kepada anak kegunaannya untuk apa, agar
anak semkain mendalam.
3. Metode yang digunakan yaitu bermain, bernyanyi bersama, mengenalkan
sakramen kepada anak yang sduah mengerti seanjutnya bercerita Kitab Suci.
4. Iya, karena lagu rohani sangat gunakan untuk membantu anak menjadi
mengerti atau tau, dan mengajarkan kepada anak- anak lagu rohani karena
anak-anak sudah mengikuti zaman seperti contohnya lagu yang TIK-TOK
sangat berpengaruh sekali terhadap perkembangan anak.
5. Lagu-lagu yang digunakan yaitu selamat pagi Bapa, Yesus Pokok, kili-kili.
6. Iya, sangat enting sekali karena untuk mengajarkan kepada anak-anak arti
lagu rohani tidak hanya bernyanyi saja melainkan memberikan arti atau
penjelasan, serta memperdalam ajaran Tuhan Yesus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(11)
7. Peranan yang digunakan yaitu, supaya anak-anak lebih mengerti akan lagu
rohani, seperti halnya setiap masalah terdapat jalan keluarnya. Untuk menjadi
contoh sederhana dari lagu rohani yang di nyanyikan.
8. Iya, sangat berkembang imannya karena membantu anak akan makna lagu
rohani dan meyakinkan anak akan Tuhan Yesus supaya percaya, menjadi
orang katolik harus percaya ajaran Yesus.
9. Di awal pertemuan, di pertengahan materi, dan penutup kegiatan sekolah
minggu.
10. Untuk faktor pendukung yaitu, lagu menjadi daya Tarik anak, anak mejadi
tidak malu untuk bernyanyi dan berdoa, selanjutnya buku panduan.
11. Untuk faktor penghambat yaitu, alat musik yang kurang memadai, kurangnya
tau pendamping dalam lagu rohani yang bermacam-macam jadi monoton
bernyanyinya hanya itu-itu saja lagunya, peran orang tua yang kurang
terhadap memperhatikan anak-anaknya, anak-nak masih susah menghafalkan
lagu jika tidak didampingi oleh guru pndamping.
12. Upayanya pendamping membuat lagu yang menarik agar anak tertarik,
penasaran, anak di berikan pengertian dari guru pendamping contoh
memberikan jaran khusus untuk anak yang belum tau, dan memberikan tugas
rumah sebagai PR.
Kesimpulan menyeluruh Lingkungan Santa Maria Tumpangrejo:
Secara pengamatan saya para pendamping cukup kreatif akan
membimbing anak-anak sekolah minggu dalam meningkatkan ajaran yang
diberikan walaupun buku dan alat musikbelum memadai, pendampimg berusaha
keratif untuk membangun kegiatan sekolah minggu di lingkungan mereka.
Selain itu pendamping masih kesusahan dalam memberikan materi kepada
yang belum tau akan tetapi masih berusaha untuk mendampingi anak-anak
sekolah minggu. Selain itu pendamping mulai belajar untuk sebelum kegiatan
berlangsung mempersiapkan dari materi lagu dan bacaan Kitab Suci.
8. Nama : Andreas Soeharsono
Umur : 70 Tahun
Hari, tgl : Selasa, 7 Juli 2020
Lingkungan : Santo Markus
Pukul : 12.41 WIB
Hasil:
1. Kegiatan sekolah minggu sudah ada sejak Gereja berdiri dan di mekarkan
lingkungan, dari pribadi bapak Soeharsono kurang lebih dalam mendampingi
tahun 2010.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(12)
2. Karena menanamkan dasar-dasar Iman katolik anak sedini mungkin.
3. Metode yang dipakai secara langsung kontak dengan anak, melihat dalam
buku panduan yang ada (Aku Sahabat Yesus), melihat bacaan Kitab Suci,
Bernyanyi lagu rohani,yang sesuai dengan tema, bermain (ular naga panjang,
gobak sodor,).
4. Iya, justru bahan yang cocok denga nisi lagu rohani selaras dengan bacaan
Kitab Suci yang sudah diajarkan.
5. Lagu-lagu yang digunakan sesuai dengan tema dan tanggalan liturgi, dengan
buku pedoman yaitu Hatiku Penuh Nyanyian dengan menghubungkan materi
yang ada.
6. Iya, karena dengan lagu materi mudah tersampaikan dengan seksama dan
diteria oleh anak dengan baik, dan anak mudah mengigatnya serta mudah di
kelupas oleh anak sendiri, dan mudah di hafal oleh anak.
7. Peranan lagu rohani menurut saya yaitu dengan bernyanyi anak bergembira,
kondisi dan memahami pesan yang akan disampaikan yang terkandung dari
pesan-pesan yang terkenang dari lagu tersebut.
8. Iya, karena dapat merangsang anak bergembira, didalam menerima pelajaran
dan masing-masing anak tidak merasa bosan.
9. Diajak akan bernyanyi, berlatih dengan suasana bergembira dan memberikan
makna yang terkandung didalam lagu rohani tersebut.
10. Faktor pendukung bagi pendamping yaitu persiapan pendamping dalam
mendampingi anak Ketika kegiatan sekolah minggu mulai, mempersiapkan
materi dengan diketik dan teks lagu di foto copy agar anak dapat memahami
dan bernyayi dengan bersama-sama.
11. Faktor penghambat masih terdapat tidak ada dukungan dari orang tua
beberapa saja, mendidik iman anak masih kurang dari orang tua, dan kurang
perhatian dari orang tua dalam perkembangan iman anak.
12. Upaya yang akan dilakukan menggulangi lagu yang sudah diberikan oleh
pendamping, kemudian anak diminta untuk bertindak nyata di kehidupan
sehari-hari, pertemuan selanjutnya dicek Kembali oleh pendamping.
9. Nama : Agnes Widi Astuti
Umur : 41 Tahun
Hari, tgl : Senin, 6 Juli 2020
Lingkungan : Santo Markus
Pukul : 17.08 WIB
Hasil:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(13)
1. Sudah lama sejak berdiri Gereja, untuk pribadi ibu widi kurang lebih
mendampingi anak-anak 5 tahun yang lalu.
2. Supaya anak iman berkembang dan anak-anak terbina, dan anak-anak berani
untuk tampil kedepan.
3. Metode yang dipakai yaitu bernyanyi, membaca Kitab Suci, gerak dan tari,
mewarnai, tebak kata.
4. Iya, jelas membantu mental anak dari yang tidak bisa bernyayi menjadi bisa
bernyanyi, dari yang malu-maulu maju ke depan menjadi berani.
5. Happy yayay, aku anak Tuhan, zakeus, selamat pagi Bapa, Yesus pokok.
6. Iya, sangat penting anak semangat untuk berangkat sekolah minggu,
kemudian anak jenuh menjadi berkumpul bersama teman-teman yang lain dan
mempunyai kegiatan yang bermanfaat.
7. Peranan dari lagu rohani sendiri yaitu, untuk memotivasi anak, anak tidak
malu Kembali, mandiri,dari yang diantar orang tua sekarang menjadi berani
mandiri berangkat sendiri dan semakin maju serta berkembang.
8. Iya, karena bersemangat berkumpul bersama-sama teman dan semangat
Kembali untuk pergi ke Gereja.
9. Lagu-lagu rohani menjadi selingan agar anak tidak bosan, awal pembukaan,
di pertengahan materi dan penutup kegiatan yang wajib memakai lagu
rohaniyang dinyanyikan bersama-sama.
10. Faktor pendukung yaitu buku panduan, selembaran gambar untuk anak yang
masih mewarnai, lagu-lagu rohani yang dipakai.
11. Untuk faktor penghambat orang tua tidak mendukung malas mengantar anak-
anak untuk kegiatan sekolah minggu, alat musik yang kurang memadai,
masih terdapat anak minder dengan teman yag lain, anak tidak hapal lagu
rohani beberapa.
12. Upaya memberikan tugas rumah seperti pr, anak dilatih untuk belajar
bernyanyi, pendamping selalu memberikan penyemangat untuk anak yang
masih malu mengikuti kegiatan sekolah minggu. Memberikan apresiasi anak
dalam bentuk hadiah.
Kesimpulan menyeluruh Lingkungan Santo Markus:
Dari pengamatan saya para pendamping yang masih melihat buku
panduan, dan belum kreatif dan pendamping masih monoton menggunakan lagu-
lagu yang sering dinyanyikan walupun diberikan gerak dan tarian yang sudah
berkembang. Kemudian anak-anak yang banyak sekali kurang dukugan dari orang
tua.
Karena dari dukungan orang tua sudah mendorong anak-anak dalam
memperkembangkan iman anak-anak. akan tetapi para pendamping tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(14)
mendamping tetap memberikan semangat kepada anak untuk selalu berangkat
terkadang pendamping mendatangi rumah anak yang jarang berangkat ini sebagai
bentuk para pendamping memperdulikan perkembangan iman anak demi masa
depan dan menjadi penerus suatu saat nanti.
10. Nama : Tri Luciani
Umur : 47 Tahun
Hari, tgl : Minggu, 5 Juli 2020
Lingkungan : Mikhael Tulus Ayu
Pukul : 12.29 WIB
Hasil:
1. Sudah sejak dulu, untuk pribadi sudah mendampingi kurang lebih 5 tahun
dalam mendampingi kegiatan sekolah minggu.
2. Iya, karena melatih anak untuk selalu mengenal iman mereka dan mengenal
Kristus secara mendalam.
3. Metodenya yang digunakan yaitu ceramah, tanya jawab, bermain, membaca
Kitab suci. Puzzle wajah Yesus, dan kreatifitas anak.
4. Iya, karena dengan bernyanyi cepat memahami materi dengan cepat dan
anak-anak mengerti serta paham.
5. Jalan serta Yesus, Aku Anak Raja, Dalam Nama Yesus.
6. Iya, sangat pentng karena anak dalam memahami materib dan berekspresi
sangat terlihat senang dan beregmbira.
7. Peranan lagu menurut saya yaitu, memperkembangkan iman anak, anak lebih
mendalami Iman lewat lagu rohani.
8. Iya, karena dengan lagu rohani anak cepat memahami dan mengetahui isi
materi Kitab Suci.
9. Dari pembukaan, pertengahan materi dan dijadikan selingan, penutup
kegiatan.
10. Faktor pendukung, yaitu anak semakin tampil berani didepan dalam lagu
Rohani, anak semakin kelihatan bergembira dengan bernyanyi, buku
panduan, dan keratifitas pendamping.
11. Faktor penghambat, buku panduan sangat minim.
12. Upaya yang dilakukan mendampingi anak, memperkembangkan talenta anak-
anak dalam cara mengajak anak semakin bersemangat mengikuti kegiatan
sekolah minggu, memberikan bacaan Kitab Suci kepada anak agar anak
semakin berkembang dalam iman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(15)
11. Nama : Rosalia Mariana
Umur : 44 Tahun
Hari, tgl : Minggu, 5 Juli 2020
Lingkungan : Santo Mikhael Tulus Ayu
Pukul : 13.34 WIB
Hasil:
1. Sudah sejak lama, pribadi sudah mendampingi sejak tahun 2019.
2. Untuk menumbuhkan iman anak, pengenalan akan Kristus agar anak semakin
mengetahui dan paham akan kehidupan Kristus.
3. Metodenya menggunakan membaca Kitab Suci, bermain, bernyanyi,
mewarnai.
4. Iya, karena anak-anak menjadi ceria dan berkembang imannya.
5. Jalan serta Yesus, happy yayay, Naik Kereta, Yesus pokok.
6. Iya, sangat penting karena membangkitkan minat anak dalam mengikuti
kegiatan sekolah minggu.
7. Peranan lagu rohani anak-anak menjadi maju dan memperkembangkan iman
anak.
8. Iya, dari kata-kata sederhana membuat anak menjadi semakin yakin tampil.
9. Dari awal pertemuan, isi materi pertengahan, penutup kegiatan.
10. Faktor pendukung memotivasi anak mengikuti kegiatan sekolah minggu, anak
menjadi senang.
11. Faktor penghambat, anak yang masih kecil masih perlu pendampingan
khusus, anak-anak yang kecil belum mandiri, alat musik yang minim.
12. Upaya, tugas dirumah, dan para pendamping masih mendampingi tidak di
lepas saja.
Kesimpulan menyeluruh lingkungan Santo Mikhael:
Dari lingkungan Santo Mikhael ini, para pendamping belum mempunyai
keahlian yang banyak hanya saja masih bisa untuk mendampingi anak-anak
walupun menggunakan buku panduan, dari sini juga para pendamping masih
memerlukan pendampingan ekstra agar pendamping semakin berkreasi dan
membuat anak-anak tidak merasa bosan dalam pendampingan yang dilakukan.
Selain itu pula pendamping mengerjakan sesuatu masih karna
keterpaksaan karena tidak ada lagi pendamping yang mendampingi kegiatan
sekolah minggu. Dengan keterpaksaan tersebut membuat anak menjadi agak
kurang bersemangat dalam mengikuti kegiatan sekolah minggu yang berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(16)
12. Nama : Bernadina Murniati
Umur : 38 Tahun
Hari, tgl : Minggu, 5 Juli 2020
Lingkungan : Santo Paulus kapasan
Pukul : 11.30 WIB
Hasil:
1. Sudah lama, untuk pribadi sudah mendampingi selama 3 tahun lamanya.
2. Supaya anak mengenal Yesus, dan menjadi dekat dengan teman yang lain.
3. Metode yang digunakan Bernyanyi, membaca KitabSuci, bercerita, tanya
jawab.
4. Iya, karena sebagai variasi suapaya anak tidak jenuh dan bosan dalam
mengikuti kegiatan sekolah minggu.
5. Yesus pokok, hati-hati gunakan tanganmu.
6. Iya karena supaya anak semakin tau dan mengenal Yesus kehidupan dan
ajaran Yesus serta mengenalkan lagu-lagu rohani kepada anak.
7. Peranan lagu rohani bagi saya yaitu, supaya anak semakin berani tampil
didepan teman-teman, bersosialisasi antar teman yang lain.
8. Iya. Dapat membantu sambil bernyanyi dan menhafal serta mengerti makna
lagu rohani dan melatih keberanian anak pula untuk tampil dalam acara besar.
9. Dinyanyikan saat pembukaan, isi materi, dan penutup kegiatan.
10. Faktor pendukung, mencari melalui internet, menggunakan buku panduan,
pendamping berkreasi.
11. Faktor penghambat, terdapat anak yang tidak hafal, karna anak-anak tidak
mempunyai buku, anak-anak sulit mencerna kata-kata lagu rohani karna
kurang pendamping.
12. Upaya diadakan lomba bernyanyi, dan memberikan tugas di rumah supaya
anak semakin rajin dan mendengarkan lagu rohani.
Kesimpulan menyeluruh dari Lingkungan Santo Paulus Kapasan:
Setelah melihat dan memperhatikan pendamping yang hanya sendiri
menjadi kewalahan dalam mendampingi anak sekolah minggu, pendamping hanya
sendiri dan kerepotan akan tetapi pendamping berusaha dengan sekuat tenaga.
Dan pendamping berusaha untuk selalu stay dan membantu anak-anak dalam
mendampingi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(17)
13. Nama : Bernadetha Karsiem dan Maria Caesilia Mujiaseh
Umur : 42 Tahun dan 68 Tahun
Hari, tgl : Selasa,7 Juli 2020
Lingkungan : Santo Robertus
Pukul : 15.24 WIB
Hasil:
1. Sudah sejak lama Ketika saya kecil sudah ada, pribadi saya sudah lama
mendampingi kegiatan sekolah pada tahun 3 tahun ini.
2. Memupuk iman anak untuk Berkembang untuk keluarga, teman-teman dan
masyarakat.
3. Metode yang digunakan bercerita Kitab Suci, berceramah, tanya jawab,
Demonstrasi, Bernyanyi.
4. Iya, penting karena di dalamnya termuat pelajaran tentang iman.
5. Dalam nama Yesus, Yesus pokok, happy yayaya.
6. Iya, karena sebagai penunjang dalam pelajaran inti dalam
memperkembangkan iman.
7. Peranan lagu rohani bagi saya, penunjang pembelajaran tentang iman
menyampaikan iman anak untuk berkembang.
8. Iya penting karena setiap pertemuan harus ada lagu rohaninya karena dapat
memberikan pengetahuan kepada anak dan anak supaya tidak lupa.
9. Di awal pertemuan dan di tengah pertemuan dan penutup kegiatan.
10. Faktor pendukung, buku panduan, kreatifitas pendamping, internet.
11. Faktor penghambat, lagunya terkadang sulit, menyapaikan kepada anak
menjadi repot, dan terbatas.
12. Upaya: memberikan lagu dengan gerak dan tari, dan membuat anak menjadi
menarik agar anak semakin tertarik mengikuti kegiatan sekolah minggu.
Kesimpulan keseluruhan lingkungan Santo Robertus:
Dari pengamatan pendampingan, terdapat kelebihan dan kekurangan untuk
kelebihan pendamping yang sudah tua masih sigap untuk mendampingi mengikuti
kegiatan sekolah minggu, akan tetapi pelajaran yang diberikan membuat anak-
anak menjadi bosan dan jenuh, untuk pendamping yang lebih muda berkembang
tetapi hanya di metode permainan saja dan tidak masuk ke inti materi yang
sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(18)
14. Nama : Agnes Arlintrismiasti
Umur : 45 Tahun
Hari, tgl : Senin, 6 Juli 2020
Lingkungan : Santo Yohanes Pemandi Karangsari
Pukul : 15.19 WIB
Hasil:
1. Sudah jelas lama (sejak dulu para biarawan- biarawati) dan untuk pribadi
sudah mendampingi kurang lebih 3 tahun menjadi pendamping.
2. Supaya anak-anak yang agama katolik berkumpul satu agama dan mengenal
Tuhan secara mendalam.
3. Metode yang dipakai oleh pendamping yaitu Bernyanyi, Membaca Kitab
Suci, Mewarnai gambar, dan Tanya Jawab.
4. Iya, karena dengan bernyanyi anak merasa gembira, senang dan untuk
selingan kegiatan.
5. Selamat pagi Bapa, Anak Monyet
6. Iya, sangat penting dengan Bernyanyi anak akan lebih cepat dan mengenal
serta mengerti yang diajarkan oleh pendamping.
7. Peranan lagu rohani, agar anak mempermudah anak mengenal sabda Tuhan,
dengan bernyanyi anak bisa mengekspresikan atau menggambarkan hati
anak-anak menjadi mood yang baik bagi anak-anak.
8. Iya, karena dengan lagu mempermudah anak mengetahui Yesus Tuhan.
9. Di awal pembukaan, materi, dan penutup.
10. Faktor pendukung, anak merasa senang karna lagu-lagu yang gampang atau
yang mudah di ingat. Dan mengajarkan anak untuk menjelaskan iman
mereka.
11. Faktor penghambat, lagu yang diketahui terbatas lagu yang dinyanyikan di
dalam sekolah minggu, orang tua kurang menguasai , atau jarang tau.
12. Upaya yang dapat dilakukan yaitu mengenalkan lagu-lagu rohani kepada
anak-anak dalam pertemuan, terdapat tugas khusus, untuk menyanyikan lagu
anak-anak didalam misa.
Kesimpulan menyeluruh di Lingkungan Santo Yohanes Pemandi Karangsari:
Dari keseluruhan pelajaran sudah bagus, bagi pendamping mendampingi
anak harus dengan tulus hati dan kesabaran itu adalah kunci sebagai mendampingi
anak-anak apa lagi anak kecil. Oleh karena itu kunci untuk bisa mendampingi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(19)
anak-anak. kemudian untuk pengajarannya sudah terampil dan baik. Walupun
hanya sendiri tidak ada yang bantu.
15. Nama : Agatha Ttrismiati
Umur : 39 Tahun
Hari, tgl : Senin, 6 Juli 2020
Lingkungan : Santo Vincentius
Pukul : 18.01 WIB
Hasil:
1. Sudah ada Ketika Gereja berdiri, untuk pribadi sudah mendampingi kegiatan
sekolah minggu selama kurang lebih 5 tahun.
2. Bagi saya sangat penting karena perkembangan iman anak dalam
pertumbuhan Gereja, serta mewartakan serta terdapat sharing dalam
kelompok untuk mempertambah wawasan bagi anak.
3. Metode yang dipakai yaitu Bercerita, Bernyanyi, Sharing Pengalaman anak-
anak dalam iman, Diskusi,Kuis.
4. Sangat mendukung dan sangat bermanfaat, bagi anak memotivasi anak pula
untuk selalu belajar bersyukur atas firman iman melalui teks bacaan.
5. Happy yayaya, Anak Tuhan, Niak kereta, Murid Yesus.
6. Penggunaan peranan penting dalam perayaan Ekaristi berlangsung terlebih
mudah memahami syair lagu tersebut.
7. Peranan lagu rohani sendiri menumbuhkan imajinasi anak untuk memperkaya
ide-ide kreasi motivasi, dan tumbuh rasa syukur dan rasa gembira.
8. Iya, karena pemahaman Ketika bernyanyi ingin mengajak untuk meresapi
lagu-lagu rohani yang didengarkan.
9. Di awal kegiatan , pertengahan kegiatan, dan penutup kegiatan.
10. Faktor pendukung, terbantu sekali dengan adanya hp karna bisa mencari di
internet, pendamping harus bisa menggunakan hp karna bisa mencari di
internet.
11. Faktor penghambat, sinyal hp yang tekadang gangguan , habisya paketan
data, pendamping tidak selalu punya hp android dan sarana sangat minim
karna sudah terdapat di media.
12. Upaya memberikan Tugas untuk menghafal lagu rohani, mudah memahami
lancar untuk anak-anak dalam pendalaman iman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(20)
Kesimpulan untuk lingkungan Santo Vincentius:
Yaitu pendamping yang masih tergantung pada internet atau hp, kemudian
pendamping menyebabkan kurang kreatif dalam mengajar dan memberikan
materi, pendamping yang tidak atau jarang memberikan materi dari buku panduan
jadi tidak sesuai dengan tanggalan liturgi pula, sehingga membuat anak-anak
hanya mendengarkan saja.
16. Nama : Odilia Septiandira
Umur : 24 Tahun
Hari, tgl : Selasa, 7 Juli 2020
Kategori : DPP (BIA Anak)
Pukul : 13.31 WIB
Hasil:
1. Sudah lama Ketika saya kecil sudah ada, untuk pribadi saya menjadi DPP
dibagian anak-anak sekolah minggu 1 Tahun masih baru karna pergantian
pengurus yang lama.
2. Iya karena pola pikir berbeda-beda, pendekatan khusus harus ada serta
komunikasi kepada anak dan pendamping harus baik.
3. Metode yang digunakan selama pengamatan saya yaitu Bercerita tentang
Kitab Suci, Ekspresi anak di latih, Berdoa dan Bernyanyi.
4. Iya, yang selama saya liat melalui berlatih anak dari berdoa dan nantinya
Bernyanyi, tidak secara khusus karna menyeluruh dan anak sudah tau dan
terbantu.
5. Iya perlu sekali untuk pertumbuhan anak-anak, hanya saja penjelasan yang
kurang dan anak menjadi bosan karna monoton dari pendamping, akan tetapi
pendamping memberikan nyanyian agar anak tidak merasa bosan mengikuti
kegiatan sekolah minggu.
6. Iya juga bsa berkembang, karena lewat lirik dari lagu contohnya lagu Bapa
Kami anak sangat hapal dan senang jika bernyanyi lagu tersebut. Dan anak-
anak di kenalkan melewati lagu-lagu.
7. Rata-rata di awal dan di pertengahan, dan di penutup.
8. Faktor pendukung membuat anak senang dan bergembira jika bernyanyi di
iringi lagu atau musik seperti gitar, pianica,keyboard, dan gendang. Dan
sekaligus memperkenalkan anak-anak.
9. Faktor penghambat berkaitan dengan anak sendiri contohnya anak terlalu
aktif dalam kegitan menjadi tidak fokus. Dan Kembali lagi kepada anak-
anaknya, mau diatur atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(21)
10. Upaya mungkin diadakan pertemuan antar anak dari beberapa lingkungan
agar anak mengenal anak dari lingkungan yang lain, seperti halnya
pendekatan jadi tidak hanya dari pendampingnya saja.
Kesimpulan untuk DPP bagian anak sekolah minggu:
Menurut saya sangat bagus sekali dan memperhatikan sekali kegiatan
anak-anak sekolah minggu dengan anadanya perhatian sudah terlihat bahwa
kegiatan sekolah minggu di wilayah Santo Gabriel ini sangat menarik untuk di
teliti karna berbagai macam pendamping yang mempunyai kemampuan
pengetahuan yang berbeda-beda. Dan bisa di gali lebih dalam Kembali dengan
diadakan pelatihan Kembali untuk mendampingi pendamping sekolah minggu.
17. Nama : Hiyeronymus Indra Sepriandika
Umur : 32 Tahun
Hari, tgl : Rabu, 8 Juli 2020
Kategori : Romo yang mendampingi pendamping sekolah minggu
Pukul : 17.07 WIB
Hasil:
1. Salah satu wilayah yang terdapat 4 wilayah besar di Tegalrejo berada di
Paroki Pusat dengan jumlah anak yang terbanyak setalah wilayah Yohanes,
sudah berdiri sejak awal 60 Tahun dengan sejarah dan sesepuh otomatis dan
normal merintis Gereja dan pribadi dari Romo Indra sudah bergabung dan
mendampingi kegiatan sekolah minggu dari bulan Januari pada Tahun 2019
ikut ambil bagian dalam mendampingi kegiatan sekolah minggu bersama para
pendamping.
2. Sangat penting dalam komunitas berbasis keluarga pioneer-pioner yang wajar
selain dari orang tua dengan situasi keluarga yang selalu dititipkan dengan
sekolah dan pendamping iman di pertanggungjawabkan kepada keluarga yang
kurang sadar akan iman anak mereka sendiri, dan kurang tua kurang mampu
mendampingi anak-anak merek.
3. Dengan audivisual dan tatap muka selain itu dengan tradisional dengan
menggunakan katekese dengan Bahasa anak, dan yang terpeting yaitu
audivisual sangat membantu dalam sistem lebih besar dan efektif dengan cara
penyampaian bersecrita dan berbobot kurang dan pendamping harus
mendampingi.
4. Identik dengan Bernyanyi dan bermain langsung to the point Bernyanyi
bergembira konteksnya liturgi akan tetapi menciptakan isnpirasi dari pesan
sabda, kurang kena untuk bernyanyi tidak denga asal-asalan salah tempat
tidak mudah untuk membuat lagu rohani tersebut karena membuatnya dengan
mencampurkan dengan katekese.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(22)
5. Saling terkait dengan soal no 4 sangat perlu dengan menari dan menyanyi
melibatkan rangkaian kegiatan yang terdapat katekese pencipta juga penting
untuk menggali katekese dan harus ada.
6. Bisa didalam lagu katekese, kalau tidak bisa lagu jaman now seperti TIKTOK
tidak asal di buat karna tidak ada katekesenya , walupun di ubah dalam
berkatekese tidak tepat tapi masih bisa dan tidak juga bisa.
7. Profesional, setiap orang harus prepare menyiapkan segala hal bahan sebelum
memulai kegiatan sekolah, dan tidak asal membuat lagu karena harus ada alur
katekesenya di hari itu juga di butuhkan prepare seperti halnya menyiapkan
lagu yang akan dinyanyikan nanti, bacaan Kitab Sucinya dan sebagainya.
Dengan adanya dukungan tema pula kreatifitas kapan saja yang paling usaha
yaitu prepare dan lagu di dukung seperti halnya esbreaking minimal 3 lagu.
8. Yang utama adalah pendamping harus ada mentor pertama adalah
pendamping walupun pendamping tidak selalu pintar , anak-anak baru lancar
dan akrap mempunyai pendamping, kemudian media seperti halnya alat
musik , audivisual semakin lengkap semakin baik, sasaran semakin banyak
anak semakin senang dari pendamping yang luar biasa.
9. Pendamping yang terpaksa mendampingi dan tidak berkopenten di paksa
mendampingi dan tidak punya waktu karna memilah-milah, pendamping yang
kurang kreatif dari media seadanya yang di punyai oleh pendamping selain itu
pula kedektan emosional dari pendamping dengan anak dan tenaga
sukarelawan harus di persiapkan bahasanya untuk anak-anak.
10. Dari pendamping dikumpulkan dalam satu visi dan misi, dalam program
perkembangan iman anak di kumpulkan memahami dan meyeragamankan
Gerakan sama selalu bertemu untuk para pendamping yang intinya
pendamping harus berkumpul untuk memulai program yang baru untuk
kegiatan sekolah minggu. Dari seksi BIA ANAK mengumpulkan para
pendamping untuk Menyusun suatu program. Perlu pendampingan untuk
pendamping.
Kesimpulan untuk romo Indra:
Yaitu melihat secara luas yang disampaikan oleh romo Indra sangat lha
bagus untuk mendukung para pendamping untuk semakin berkembang dalam
kegiatan sekolah minggu, selain itu romo pula memberikan upaya atau usaha-
usaha untuk para pendamping untuk kedepannya bagaimana dalam mengelola
suatu program yang sudah di kerjakan ataupun belum kerjakan oleh para
pendamping. Dari dalam diri romo sendiri sudah memperhatikan betul-betul untuk
kerja pendamping sendiri.
Selain itu romo mendampingi pendamping dalam kegiatan sekolah minggu
pula, maka dari itu saran yang diberikan oleh romo Indra sangatlha bagus dan
harus dijalankan demi berkembangnya suatu program para pendamping.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(23)
Dari penelitian yang saya kerjakan di wilayah Santo Gabriel terdiri dari 11
desa antara lain yaitu:
1. Desa Tegalrejo
2. Desa Harjowinangun
3. Desa Tumpangrejo dan jogorejo
4. Desa Bedilan
5. Desa Sidoanu
6. Desa Sidomakmur
7. Desa Karangsari
8. Desa Tanah Merah
9. Desa Tulus Ayu
10. Desa Bangsa Negar
11. Desa Tepungsari
Dari beberapa desa tersebut terdapat lingkungan yang tidak berjalan
kegiatan sekolah minggu yaitu lingkungan Santo Thomas dikarenakan tidak
terdapat pendamping sekolah minggu dan anak-anak sekolah minggu pada
numpang di lingkungan yang dekat dengan lingkungan Santo Thomas. Jadi satu
lingkungan yang tidak berjalan kegiatan sekolah minggu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Recommended