View
225
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DI KELURAHAN CATURHARJO BANTUL
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Sujadmika 09.12.3898
kepada
JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
2012
2
3
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DI KELURAHAN CATURHARJO BANTUL
Sujadmika
Jurusan Sistem Informasi STMIK Amikom Yogyakarta
ABSTRACT
Computers have become an important part of everyday life. One advantage of the computer is processing data quickly and accurately. Many government agencies require a computer to help with his duties, one of which is urban village. As increasing number of people in a village, then the data must be processed will be many more. If the data processing is done with a manual system with books, it will be more difficult and long time, this is what happens in the Urban Village Caturharjo. Data processing in the Urban Village Caturharjo using manual system caused many problems, including less neat and long time in the presentation of information.
That requires a computer based information system that can process data quickly and present information that is accurate. The information system is called a population information system. With this system the data recording done using a computer and the data is also stored in the computer. Data storage on the computer will reduce the risk of lose and damage to data. The use of computer based information system will improve the quality of public services at the Urban Village Office Caturharjo.
This study aims to replace the manual system in the village is not neat and takes a long time in the presentation of information into computer based population information system that would be neater and faster in processing the data. Population information system will be built using the Java language and the database using MySQL. With a population information system is expected to help the progress of the village.
Keywords : Information systems, Urban village, Population, Computer
4
1. Pendahuluan Perkembangan teknologi di Indonesia semakin maju, komputer telah menjadi
kebutuhan untuk membantu mengerjakan tugas atau sebagai hiburan. Komputer akan
mempermudah dan mempercepat pekerjaan. Pengolahan data yang cepat dan akurat
menjadi salah satu kelebihan menggunakan komputer. Instansi yang mempunyai data
banyak akan sangat terbantu jika pengolahan datanya menggunakan komputer.
Pengolahan data dengan komputer akan menghasilkan informasi yang lebih cepat
dan akurat. Sebuah instansi besar tentunya juga mempunyai data yang banyak untuk
diolah. Hal ini akan sangat sulit jika pengolahan datanya masih menggunakan
pencatatan dengan buku. Kelurahan Caturharjo adalah salah satu instansi pemerintah di
Bantul yang masih menggunakan pencatatan dengan buku untuk melayani administrasi
kependudukan. Pekerjaan administrasi seperti pencatatan penduduk baru, perpindahan
penduduk, kematian dan kelahiran tentunya bukan hal mudah. Data penduduk yang telah
pindah tapi masih tercatat dalam buku, begitu juga ada penduduk baru yang belum
masuk dalam laporan, data ini menyebabkan kurang akuratnya informasi kependudukan
yang ada di Kelurahan Caturharjo.
Kelurahan Caturharjo mempunyai penduduk sekitar 12.352 jiwa pada bulan
September tahun 2012. Permasalahan yang juga sering terjadi adalah ketika akan
dilakukan pemilihan kepala desa. Pegawai kelurahan mengaku kesulitan untuk
mengumpulkan data penduduk yang usianya sudah melebihi 17 (tujuh belas) tahun dan
mempunyai hak pilih. Untuk mengumpulkan data-data pemilih tetap suatu pemilihan
umum dibutuhkan waktu yang cukup lama, hal ini terjadi karena pegawai kelurahan harus
mencari di arsip mereka satu persatu.
Sistem informasi kependudukan menjadi pilihan tepat sebagai penunjang untuk
mengerjakan administrasi kependudukan. Sistem informasi kependudukan adalah suatu
sistem pengolahan data, pencarian, penyimpanan dan penyajian informasi yang
mempunyai keunggulan kecepatan, keakuratan dan daya tampung data yang besar.
Informasi-informasi tentang kependudukan seperti jumlah kartu keluarga, jumlah
penduduk dan usia penduduk akan lebih mudah diperoleh dengan menggunakan sistem
informasi berbasis komputer ini. Dengan adanya sistem informasi kependudukan dapat
menjadi alat rekam data kependudukan, pencarian dan penyaji informasi-informasi yang
akurat dan up to date untuk membantu membangun Kelurahan Caturharjo.
Pembuatan sistem informasi kependudukan ini dibahas sebagai laporan
penyusunan skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di
Kelurahan Caturharjo Bantul”.
5
2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Sistem
Sistem mempunyai beberapa definisi, tetapi dari beberapa definisi itu mempunyai
makna yang hampir sama. Sistem dapat diartikan sebagai sekumpulan elemen yang
saling berkaitan untuk mencapai tujuan bersama. Definisi sistem menurut pakar antara
lain adalah sebagai berikut :
1. Menurut Murdick dan Ross (1993) :
Sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang
lainnya untuk suatu tujuan bersama.
2. Menurut Scott (1996) :
Sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing),
serta keluaran (output).
3. Menurut Mc. Leod (1995) :
Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan.
2.2 Pengertian Informasi Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri. Data adalah bahan
dasar dari sebuah informasi. Sementara pengertian informasi adalah data yang telah
diolah menjadi sebuah bentuk yang berguna bagi pemakainya untuk mengambil
keputusan. Definisi informasi menurut pakar antara lain :
1. Menurut Mc. Leod (1995) :
Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti.
2. Menurut Davis (1995) :
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau
mendatang.
2.3 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
yang diperlukan.
Sedangkan menurut Mc. Leod : “Sistem informasi merupakan sistem yang
mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan
menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi.”
6
2.4 Kependudukan Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di Indonesia umumnya
yang menyangkut pelaporan dan pencatatan kelahiran, kematian, dan migrasi. Dalam
pengertian ini sistem registrasi penduduk banyak dijumpai di desa-desa.
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 menyatakan bahwa urusan
administrasi kependudukan di kabupaten atau kota dilaksanakan oleh Instansi
Pelaksana. Pelaksanaan pencatatan sipil yang meliputi peristiwa kelahiran, kematian,
perkawinan, perceraian, pengakuan anak di kecamatan tertentu dilakukan oleh Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Instansi Pelaksana. Dalam Peraturan Presiden Nomor
25 Tahun 2008 dapat diketahui bahwa selain terdapat Instansi Pelaksana dan UPTD
Instansi Pelaksana, juga terdapat Petugas Registrasi. Salah satu isi Peraturan Presiden
Nomor 25 Tahun 2008 menegaskan bahwa Petugas Registrasi adalah pegawai negeri
sipil yang diberi tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan pelaporan penting
serta pengelolaan dan penyajian data kependudukan di desa atau kelurahan.
Masalah-masalah yang sering ditangani di kantor kelurahan tentang kependudukan
antara lain adalah pendataan penduduk baru, penduduk yang mau pindah atau mutasi,
kelahiran dan kematian. Selain itu pegawai kelurahan juga membutuhkan laporan
statistik jumlah penduduk dan jumlah KK. Terkadang ketika ada seorang penduduk yang
pindah tetapi data penduduk tersebut masih tercantum sebagai anggota kelurahan
tersebut, akibatnya saat dilakukan penghitungan jumlah penduduk hasilnya tidak akurat.
Sistem informasi kependudukan adalah sistem yang dirancang untuk menangani
pengolahan data penduduk, penyimpanan, pencarian dan penyajian informasi. Dengan
sistem informasi berbasis komputer, pengolahan data menjadi lebih cepat dan akurat.
Sistem informasi kependudukan digunakan sebagai sarana rekam data kependudukan
dan pengolahan data kependudukan untuk kebutuhan informasi kelurahan dan
penduduk. Di zaman yang semakin maju, masyarakat tentunya mengharapkan
pelayanan yang lebih baik tentang masalah kependudukan.
7
3. Analisis 3.1 Analisis Kelemahan Sistem
Alat ukur yang digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan sistem yaitu analisis
PIECES (Perfomance, Information, Economic, Control, Efficiency, Services).
3.1.1 Analisis Kinerja (Perfomance Analysis) Analisis kinerja bertujuan untuk menghasilkan peningkatan kinerja sistem
yang baru. Kinerja dapat diukur dari dua hal, yaitu Througput dan Respon time.
Trougput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu.
Througput berkaitan dengan produktivitas pegawai di kantor Kelurahan Caturharjo.
Sedangkan respon time adalah interval waktu antara perintah input yang siap untuk
terminal sistem sampai dengan adanya tanggapan kembali pada terminal. Respon
time dapat dilihat dari berapa lama waktu yang dibutuhkan atau waktu yang
terbuang oleh pegawai kelurahan dalam melakukan pekerjaan. Kelemahan yang
ditemukan pada Kelurahan Caturharjo yaitu :
1. Pegawai kelurahan bisa menghabiskan waktu sehari untuk merekap data
kependudukan dari buku untuk kemudian diketik dan dijadikan laporan.
Apalagi jika pegawai kelurahan sedang ada pekerjaan lain, maka
pembuatan laporan akan memakan waktu yang lebih lama dan akan
mengakibatkan keterlambatan.
2. Ketika suatu saat ada yang membutuhkan data tentang penduduk tertentu,
misalkan nama atau alamat penduduk, pegawai kelurahan merasa tidak
sanggup untuk mencarinya karena harus mencari di arsip yang banyak dan
dilakukan satu persatu
Sistem baru yang dirancang berbasis komputer hanya dibutuhkan waktu ± 5
menit untuk membuat laporan kependudukan karena hanya tinggal memilih tanggal
yang diiginkan. Sedangkan untuk pencarian data penduduk akan lebih mudah
digunakan karena tinggal memasukkan nilai yang dicari maka sistem akan
mencarinya dan data akan segera didapatkan.
3.1.2 Analisis Informasi (Information Analysis) Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah instansi ataupun
individu untuk menunjang pengambilan keputusan. Analisis informasi yang dilakukan
pada kantor Kelurahan Caturharjo terdapat beberapa masalah, yaitu :
1. Pertama adalah kecepatan dalam mendapatkan informasi. Pembuatan
laporan bulanan yang digunakan sebagai informasi perkembangan
kependudukan di wilayah Kelurahan Caturharjo membutuhkan waktu sehari,
terkadang waktu sehari juga belum cukup jika pegawai sedang banyak
8
pekerjaan, hal ini akan menimbulkan keterlambatan atau ketidaktepatan
waktu informasi.
2. Kedua adalah keakuratan jumlah penduduk, data penduduk yang telah
pindah atau meninggal masih sering tercatat sebagai penduduk setempat
ketika penghitungan jumlah penduduk, akibatnya informasi jumlah penduduk
yang dihasilkan tidak akurat.
Sistem yang baru dibuat menggunakan teknologi berbasis komputer sehingga
pembuatan laporan akan lebih mudah, tinggal memilih tanggal yang diinginkan,
sehingga tidak mengakibatkan keterlambatan, dan data yang dihasilkan akurat,
karena setiap ada perubahan data penduduk, sistem akan segera memperbaharui
database.
3.1.3 Analisis Ekonomi (Economic Analysis) Analisis ekomomi yang dilakukan di Kelurahan Caturharjo ditemukan
beberapa masalah, yaitu :
1. Pengolahan data yang masih menggunakan pencatatan pada buku
memerlukan waktu yang lama dan pembuatan laporan bulanan yang
memakan waktu sehari merupakan pemborosan waktu pegawai.
2. Pemborosan kertas terjadi karena untuk mencetak form kosong penduduk
baru, perpindahan penduduk, kelahiran, kematian, dan surat pengantar.
Form kosong yang telah dicetak banyak yang belum terpakai hingga 1 (satu)
tahun bahkan sampai usang atau rusak.
Sistem yang baru pengolahan datanya menggunakan komputer, pencatatan
data kependudukan dan pembuatan surat pengantar atau surat keterangan akan
lebih cepat. Pemborosan kertas juga akan berkurang karena pencetakkan form dan
laporan disesuaikan dengan waktu kapan form atau laporan tersebut dibutuhkan.
3.1.4 Analisis Kontrol (Control Analysis) Kontrol dalam sebuah sistem diperlukan untuk menghindari dan mendeteksi
secara dini terhadap penyalahgunaan atau kesalahan sistem, serta untuk menjamin
keamanan data dan informasi. Analisis kontrol dilakukan untuk meningkatkan kinerja
sistem, mendeteksi kesalahan atau penyalahgunaan sistem dan menjamin
keamanan data dari pihak luar yang tidak berkepentingan.
Analisis kontrol yang dilakukan di kantor Kelurahan Caturharjo ditemukan
kelemahan kontrol data masih kurang, pengecekan data jarang dilakukan. Buku-
buku yang merupakan arsip tentang kependudukan bila tidak terawat akan
mengakibatkan kehilangan data.
9
Sistem baru akan dilengkapi dengan password, sehingga tidak semua orang
dapat mengakses data. Selain itu pengguna juga dapat melakukan back up data.
3.1.5 Analisis Efisiensi (Efficiency Analysis) Pemborosan sumber daya yang minimal adalah tujuan dilakukannya analisis
efisiensi. Pada kantor Kelurahan Caturharjo pemborosan sumber daya terjadi
karena pengolahan data yang masih dilakukan dengan pencatatan manual
menimbulkan beban yang besar pada pegawai. Selain itu banyak form penduduk
baru, mutasi penduduk, kematian, dan kelahiran yang belum terpakai bahkan
sampai usang menyebabkan pemborosan kertas. Dengan sistem yang baru beban
kerja pegawai menjadi lebih ringan karena tidak harus mencatat dan merekap data
penduduk di buku serta pencarian data penduduk akan lebih mudah. Selain itu
pemborosan kertas juga akan berkurang karena pencetakan hanya dilakukan pada
saat dibutuhkan saja.
3.1.6 Analisis Pelayanan (Service Analysis) Kelemahan pelayanan yang ada di Kelurahan Caturharjo adalah pencatatan
manual dengan buku atau kertas memperlama proses administrasi kependudukan
sehingga dapat menimbulkan antrian.
Peningkatan pelayanan dilakukan melalui perbaikan dalam sistem
pengolahan data kependudukan yang semula semua proses kependudukan dicatat
dan direkap dalam buku akan ditunjang dengan sistem informasi berbasis komputer
yang dapat mengolah data dengan cepat dan menyajikan informasi yang akurat
dengan tepat waktu. Peningkatan pelayanan yang baik pada kantor Kelurahan
Caturharjo bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik untuk penduduk dan
meningkatkan kepuasan kerja pegawai.
3.2 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem bertujuan untuk menjamin bahwa sistem yang dibangun
sesuai dengan kebutuhan dari obyek penelitian. Analisis kebutuhan sistem menjelaskan
tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun pada kantor Kelurahan Caturharjo.
Sistem informasi yang baik harus dapat menganalisa dan memenuhi kebutuhan
pemakainya.
3.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional merupakan jenis kebutuhan berupa proses-proses apa
saja yang bisa dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional dari obyek penelitian
antara lain :
10
a. Pencatatan dan pengeditan data lebih cepat dan mudah.
b. Pembuatan laporan jumlah penduduk dan jumlah KK lebih cepat dan akurat.
c. Pencarian data penduduk lebih cepat dan mudah.
d. Pencarian umur penduduk untuk data pemilih pemilihan kepala desa.
e. Pembuatan laporan data kependudukan yang lebih cepat dan mudah.
f. Pembuatan surat izin pendatang, perpindahan penduduk, surat keterangan
kelahiran, dan surat keterangan kematian yang akan lebih mudah dan cepat
pembuatannya.
3.2.2 Analisis Kebutuhan Nonfungsional Kebutuhan nonfungsional adalah tipe kebutuhan yang berisi properti yang
dimiliki oleh sistem. Kebutuhan nonfungsional meliputi kebutuhan teknologi sebuah
sistem informasi berbasis komputer terdiri dari perangkat keras (hardware),
perangkat lunak (software), keamanan dan arsitektur sistem, serta perangkat
manusia (brainware). Rincian kebutuhan teknologi yang digunakan dalam
pembuatan sistem informasi kependudukan adalah sebagai berikut :
a. Kebutuhan perangkat keras (hardware)
Alat Masukan
Alat masukkan digunakan untuk memasukkan data atau program yang akan
diproses oleh komputer. Alat masukkan yang akan digunakan dalam sistem
informasi kependudukan ini adalah mouse dan keyboard.
Alat Pemroses
Alat pemroses digunakan untuk memproses instruksi dalam pengolahan data.
Alat pemroses yang akan digunakan dalam sistem informasi kependudukan
ini adalah Central Processing Unit (CPU). CPU yang akan digunakan dan
sudah tersedia di kantor Kelurahan Caturharjo dengan rincian Prosesor Dual
Core 1.30 GHz dan RAM 2 GB.
Alat Penyimpanan Data
Perangkat keras ini digunakan untuk menyimpan data dan program. Alat yang
digunakan adalah harddisk.
Alat Keluaran
Alat keluaran digunakan untuk menampilkan hasil atau keluaran data pada
monitor ataupun laporan yang akan dicetak dengan printer.
b. Kebutuhan perangkat lunak (software)
Perangkat lunak merupakan program yang berisi instruksi atau perintah yang
dimengerti oleh komputer untuk melakukan kegiatan seperti menghitung,
menggambar, dan menghasilkan suara, sehingga ada komunikasi antara komputer
11
dengan pemakai. Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan sistem
informasi kependudukan ini adalah Windows 7 sebagai sistem operasi, NetBeans
6.8 dan XAMPP for Windows 1.7.3 sebagai pendukung pengolahan datanya.
c. Keamanan dan arsitektur sistem
Sistem yang dibuat menggunakan perangkat lunak di atas akan dilengkapi
dengan sistem keamanan berupa sistem password setiap pertama kali aplikasi
dijalankan, jadi tidak semua orang bisa menggunakan aplikasi tersebut. Selain itu
aplikasi akan dibangun dengan konsep arsitektur single tier disesuaikan dengan
infrastruktur yang sudah ada di kantor Kelurahan Caturharjo.
d. Kebutuhan perangkat manusia (brainware)
Brainware yang dibutuhkan dalam pembuatan dan pengoperasian sistem
informasi kependudukan ini adalah :
Analis Sistem
Analis sistem bertugas mempelajari, menganalisa, dan memberikan
penjelasan terhadap suatu masalah untuk diselesaikan oleh sistem yang
baru.
Programmer
Programmer bertugas melakukan penulisan kode sesuai dengan hasil dari
analis sistem.
Operator
Operator bertugas mengoperasikan sistem yang telah dibuat berupa
pengolahan data dengan komputer.
3.3 Analisis Kelayakan Sistem Semua kebutuhan sistem yang telah didefinisikan dalam analisis kebutuhan
sistem belum tentu layak. Untuk menentukan kebutuhan sistem tersebut layak atau tidak
maka dibutuhkan analisis kelayakan sistem. Analisis ini terdiri dari 4 (empat) aspek.
3.3.1 Kelayakan Teknis Kelayakan teknis berkaitan dengan kebutuhan sistem yang telah disusun dari
aspek teknologi yang digunakan. Perangkat teknologi berupa hardware dan software
yang sebagian besar sudah tersedia pada kantor Kelurahan Caturharjo, hanya
kurang dua software yang belum tersedia, yaitu XAMPP for Windows 1.7.3 dan JDK.
Pembuatan aplikasi sistem informasi kependudukan dirancang user friendly untuk
memudahkan pengoperasiannya, selain itu pegawai kependudukan di kantor
kelurahan juga sudah biasa mengoperasikan komputer. Dari analisis yang telah
12
dilakukan tidak ditemukan hambatan-hambatan berarti dalam menerapkan sistem
baru ini.
3.3.2 Kelayakan Operasional Sistem informasi kependudukan harus bisa menyelesaikan masalah-masalah
yang dialami oleh Kelurahan Caturharjo dibidang kependudukan. Dengan adanya
sistem ini informasi yang dibutuhkan akan didapatkan dengan cepat dan tepat
waktu. Laporan bulanan kependudukan yang biasanya pembuatannya bisa
mencapai satu hari dan merupakan pemborosan waktu pegawai, tidak akan terjadi
lagi. Pencarian data penduduk yang biasanya pegawai kelurahan tidak sanggup,
dengan adanya sistem ini maka pencarian data penduduk akan lebih mudah.
Sistem informasi kependudukan ini juga tidak memerlukan operator dengan
keahlian khusus untuk mengoperasikannya karena sistem dirancang untuk mudah
dioperasikan. Selain itu akan dilakukan pelatihan terlebih dahulu sehingga akan
memudahkan user untuk mengoperasikannya.
3.3.3 Kelayakan Hukum Penerapan sistem yang baru harus sesuai dengan hukum yang berlaku di
negara ini. Jangan sampai dikemudian hari menimbulkan masalah karena perijinan
penggunaan aplikasi. Perangkat lunak yang digunakan harus resmi (legal) sesuai
dengan perijinan, sehingga tidak melanggar ketentuan hukum. Dari aspek kelayakan
hukum, sistem baru ini layak pakai karena menggunakan software yang legal.
3.3.4 Kelayakan Ekonomi Aspek ekonomi merupakan aspek yang dominan dalam menentukan
kelayakan proyek. Dalam menganalisa kelayakan ekonomi digunakan analisis biaya
dan manfaat. Keuntungan dari pembuatan sistem informasi tidak semuanya mudah
diukur secara langsung dengan nilai uang, misal keuntungan pelayanan kepada
pelanggan yang lebih baik.
Tabel 3.1 Rincian Biaya dan Manfaat
Definisi Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2
Biaya
a.Pengadaan proyek 0 0 0
b.Pelatihan 200.000 0 0
c.Pemeliharaan 0 0 200.000
d.Biaya Overhead Listrik 0 9.360 10.300
Total Biaya 200.000 9.360 210.300
13
Manfaat
a.Berwujud
- Pengurangan
Biaya Operasional 0 150.000 150.000
b. Tak Berwujud
- Peningkatan Pelayanan 0 1.140.000 1.254.000
Total Manfaat 0 1.290.000 1.404.000
Selisih Antara Total Manfaat & Total Biaya (Proceed)
(200.000) 1.280.640 1.193.700
Berdasarkan rincian tabel tersebut maka dapat dianalisis biaya manfaat sebagai
berikut :
1) Analisis Periode Pengembalian (Payback Period)
Payback period digunakan untuk menguji secara kuantitatif untuk menghitung
jangka waktu yang diperlukan untuk membayar kembali biaya investasi yang telah
dikeluarkan.
Penghitungan payback period proyek adalah sebagai berikut :
Biaya investasi = Rp 200.000
Proceed tahun 1 = Rp 1.280.640
PP = 640.280.1
000.200x 12 bulan
= 0,16 x 12 bulan
= 1,92 bulan
Investasi ini layak digunakan dalam pembuatan sistem informasi karena penerapan
sistem baru akan mengalami titik impas dalam waktu 1,92 bulan.
2) Analisis Pengembalian Investasi (Return On Investment)
Return On Investment (ROI) adalah besarnya keuntungan yang bisa diperoleh
selama periode waktu yang telah ditentukan untuk menjalankan proyek. ROI
menggambarkan presentase manfaat yang dihasilkan oleh sistem baru.
ROI = TotalBiaya
TotalBiayaatTotalManfa −x 100%
Jika nilai ROI bernilai positif maka proyek dianggap layak, sebaliknya jika ROI
bernilai negatif proyek dianggap tidak layak.
Manfaat tahun 1 = Rp 1.280.640
Manfaat tahun 2 = Rp 1.193.700 (+)
Total Manfaat = Rp 2.474.340
14
Biaya tahun 0 = Rp 200.000
Biaya tahun 1 = Rp 9.360
Biaya tahun 2 = Rp 210.300 (+)
Total Biaya = Rp 419.660
ROI = 660.419
660.419340.474.2 −x 100%
= 4,90 x 100% = 490%
Penghitungan di atas menghasilkan nilai ROI yang positif, berarti proyek
dianggap layak atau menguntungkan.
3) Analisis Net Present Value (NPV)
NPV adalah metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Penghitungan
NPV menggunakan tingkat bunga BI rate sebesar 5,75% dari sumber (www.bi.go.id)
yang dikeluarkan pada tanggal 13 September 2012.
NPV = ∑ tiCtBt)1(
)(+−
- Ko
Bt = Benefit tahun ke t
Ct = Cost tahun ke t
I = Interest rate
t = Tahun
Jika NPV > 0 maka proyek dianggap layak.
NPV = 1%)75,51(1.280.640+
+ 2%)75,51( 1.193.700
+ - 200.000
= 0575,1
1.280.640 +
118,1 1.193.700
- 200.000
= 1.211.007,09 + 1.067.710,20 - 200.000
= 2.278.717,29
Hasil penghitungan di atas menunjukkan proyek menguntungkan karena NPV > 0.
Tabel 3.2 Metode Analisis Biaya dan Manfaat
No Metode Nilai Ketentuan Keputusan
1 Payback Period 1,92 Bulan 2 Tahun Layak
2 Return On Investment 490% > 0 Layak
3 Net Present Value 2.278.717,29 > 0 Layak
15
3.4 Flowchart Sistem
Gambar 3.1 Flowchart Sistem
16
3.5 Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) adalah logical model dari sistem informasi yang
menjelaskan kepada pemakai bagaimana fungsi-fungsi dalam sebuah sistem secara
logika akan bekerja. DFD yang diusulkan dalam pembuatan sistem informasi
pendudukan ini adalah sebagai berikut :
1) DFD Level 0
Gambar 3.2 DFD Level 0
2) DFD Level 1
Proses-proses dalam sistem informasi kependudukan akan lebih dijabarkan
lagi dalam DFD level 1 yang dapat dilihat dalam Gambar 3.3 berikut ini.
17
Gambar 3.3 DFD Level 1
18
4. Pembahasan 4.1 Pembahasan Listing Program
Implementasi yang telah dibahas sebelumnya menunjukkan tidak adanya
kesalahan kode program yang ditemukan. Program berjalan lancar disertai validasi-
validasi yang memudahkan pengguna untuk menjalankan program, seperti
peringatan jika data belum lengkap, penyimpanan berhasil, dan peringatan jika akan
dilakukan penghapusan data.
4.2 Pembahasan Basis Data Perancangan basis data yang telah ada membuat data yang ada menjadi
fleksibel. Misalkan tabel agama, dulu agama cuma ada lima, tetapi seiring
perkembangan zaman dan peraturan dari pemerintah, jumlah agama bisa
bertambah. Hal ini telah diantisipasi dengan adanya tabel agama, jika ada
penambahan agama, maka pengguna tinggal menambahkan data agama melalui
form agama. Selain agama, data yang bisa berubah seperti dusun, status nikah,
hubungan keluarga, pekerjaan, dan pendidikan juga dibuat tabel sendiri untuk
mengantisipasi perubahan berdasarkan peraturan pemerintah.
4.3 Pembahasan Antarmuka Antarmuka aplikasi sistem informasi kependudukan dirancang untuk
memudahkan dalam penggunaannya. Misalnya untuk memasukkan data penduduk,
pengguna tinggal memilih data agama, status nikah, hubungan keluarga, pekerjaan
dan pendidikan, tidak perlu mengetikkan satu persatu. Sedangkan untuk mencari
data penduduk atau umur penduduk, pengguna juga tinggal memasukkan nilai yang
diinginkan.
19
5. Kesimpulan Penerapan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan Caturharjo yang berbasis
komputer mempunyai beberapa keuntungan yang dapat mengatasi rumusan masalah
yang ada. Keuntungan dari sistem baru ini antara lain adalah :
1. Pembuatan program menggunakan bahasa pemrograman java, sedangkan
databasenya menggunakan MySql.
2. Pengolahan data penduduk akan lebih mudah dilakukan dengan sistem informasi
kependudukan yang berbasis komputer.
3. Pencarian data penduduk mudah dilakukan karena tinggal memasukkan nilai
yang dicari maka sistem akan mencarinya dengan cepat.
4. Jumlah penduduk dari laporan yang dihasilkan akurat, karena setiap ada
penambahan atau pengurangan jumlah penduduk, sistem akan langsung
memperbaharui database.
5. Pembuatan laporan bulanan yang cepat dan bisa dibuat sewaktu-waktu
dibutuhkan.
6. Pencarian umur jika akan ada pemilihan umum lebih mudah dan cepat, tinggal
memasukkan umur minimal yang dicari, maka sistem akan mencarinya.
7. Pemborosan kertas yang disebabkan pencetakan form-form kosong dengan
jumlah besar pada sistem lama yang banyak tidak terpakai hingga usang, dapat
dikurangi dengan sistem baru ini, karena dengan sistem baru ini pencetakan
dilakukan hanya pada waktu dibutuhkan saja.
8. Mampu mengendalikan adanya data ganda, karena sistem informasi
kependudukan akan memberikan peringatan jika data sudah ada.
20
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk
Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta : Andi.
Hermawan, Benny. 2004. Menguasai Java 2 & Object Oriented Programming.
Yogyakarta : Andi.
Kadir, Abdul. 2012. Algoritma & Pemrograman Menggunakan Java. Yogyakarta: Andi.
Kadir, Abdul. 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.
Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta : Andi.
Pangera, Abas Ali, dan Ariyus, Dony. 2005. Sistem Operasi. Yogyakarta : Andi.
Prabantoro, Gatot.____, Mengukur Kelayakan Ekonomis Proyek Sistem Informasi
Manajemen Menggunakan Metode ‘Cost & Benefits Analysis’ Dan Aplikasinya
Dengan MS EXCEL 2000,
(http://www.geocities.ws/gatot_prabantoro/cost_n_benefit_analysis.pdf, diakses
tanggal 27 Sepetember 2012)
Rusli, Said. 2012. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta : LP3ES.
Sanjaya, Ridwan. 2005. Pengolahan Database MySQL 5 dengan Java 2 disertai
Teknik Pencetakan Laporan. Yogyakarta : Andi.
Sidik, Betha. 2005. MySQL untuk Pengguna, Administrator, dan Pengembang
Aplikasi Web. Bandung : Informatika Bandung.
Supardi, Yuniar. 2008. Sistem Informasi Penjualan dengan Java. Jakarta : Elex Media
Komputindo.
Sutabri, Tata. 2004. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.
Wahana Komputer. 2006. Membuat Aplikasi Database dengan Java 2.
Yogyakarta : Andi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Diagram_alir, diakses tanggal 25 September 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP, diakses tanggal 25 September 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/SQL, diakses tanggal 25 September 2012
Recommended