PERENCANAAN ABUTMEN DAN ALTERNATIF JALAN PENDEKAT JEMBATAN...

Preview:

Citation preview

PERENCANAAN ABUTMEN DAN ALTERNATIF JALAN PENDEKAT JEMBATAN BRAWIJAYA KEDIRI

Wilman Firmansyah 3111105007

Latar Belakang • Jembatan Brantas dibangun pada tahun 1907 • Dengan umur jembatan yang sudah sekian lama,

maka kemampuan struktur utama jembatan sudah berkurang

• Karena hal tersebut maka Pemerintah Kota Kediri berencana untuk membangun jembatan baru untuk mengganti jembatan lama, yaitu Jembatan Brawijaya

• Pada jembatan Brawijaya memiliki jalan pendekat ( oprit ) yang memiliki konstruksi timbunan yang tinggi sehingga akan rawan terjadi kelongsoran

Rumusan Masalah

• Dari uraian diatas, masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah merencanakan jalan pendekat dan abutmen Jembatan yang memiliki konstruksi timbunan tinggi

Batasan Masalah • Tidak membahas perhitungan struktur atas

jembatan • Tidak membahas perhitungan geometri jalan

dan perkerasan pada jembatan maupun pada daerah setelah jembatan

• Hanya merencanakan abutmen pada salah satu sisi jembatan

• Tidak membahas metode pekerjaan pada masing-masing alternatif perkuatan oprit jembatan

Metodelogi Penelitian

YA

YA

- Data tanah timbunan- Data tanah dasar

- Gambar potongan melintang Jembatan- Gambar potongan memanjang

jembatan

Perhitungan beban

Start

Perencanaan Aproach Jembatan dengan 3 alternatif

Perencanaan Approach Sheet

pile

Perencanaan Approach Geotextile

Cek Stabilitas

Cek Stabilitas

Penentuan Alternatif Approach :

1. Nilai Angka Keamanan yang diinginkan

2. Biaya yang lebih ekonomis

KESIMPULAN & SARAN

Tidak

Perencanaan Abutmen

Cek Stabilitas

Perencanaan Pondasi Tiang Pancang

Cek Stabilitas

YA

Tidak

Selesai

Perencanaan Approach Geotextile

Tidak

Cek Stabilitas

Tidak

Perhitungan Pembebanan

• Pada perhitungan beban jembatan menggunakan pembebanan sesuai BMS 92

1 2 3 4 5 61 Aksi Tetapa Beban Mati x x x x x xb Tekanan Tanah x x x x x x2 Aksi Transiena Beban Hidup x o o o - -b Gaya Rem x o o o - -c Beban Pejalan Kaki - x - - - -d Beban Angin o - o x - oe Beban Gesekan o o o o - o3 Aksi Laina Beban Gempa - - - - x -c Tekanan Tanah Akibat Gempa - - - - x -d Beban Pelaksanaan - - - - - x

NO BebanKombinasi Beban

• Dari beberapa kombinasi diatas maka kombinasi V adalah kombinasi beban yang paling maksimum V Hx Hy Mx My

Ton Ton Ton Ton.m Ton.m1 Aksi Tetapa Beban Mati 718.2442 Aksi Laina Beban Gempa 168.069 168.069 1588.252 1588.252b Tekanan Tanah Akibat Gempa 552.0519 1830.604

Jumlah 718.244 720.1209 168.069 1588.252 3418.856

NO Beban

Kontrol Stabilitas Abutmen • Kontrol Guling

SF = ≥ 1,5

= 1,56 ≥ 1,5 ok • Kontrol Daya Dukung

SF = 4,379 ≥ 3 OK! • Kontrol Geser

SF = 0,771 < 1,5 → Not OK! • Maka diperlukan untuk

menggunakan pondasi tiangpancang

670

209

621

115

=

gulingMΣpenahanMΣ

Perencanaan Pondasi Tiang Pancang • Direncanakan pondasi

tiang menggunakan tiang pancang Ø 60 cm dengan konfigurasi 3 x 8

• Dan didapatkan Koefesien efesiensi

η = 0,731

900 2450 2450 900

900

2130

2130

2130

2130

2130

2130

2130

900

Perhitungan Beban Vertikal Ekivalen • Perhitungan beban vertikal ekivalen akibat

beban vertikal (V), beban horizontal (H) dan momen (M) pada kepala tiang (poer) adalah sebagai berikut :

Kontrol Daya Dukung Tiang Pancang • Perhitungan Daya dukung pada pondasi tiang

menggunakan rumus Luciano deCourt dengan kedalaman rencana 14 m.

Perencanaan Sheetpile

• Dari hasil perhitungan didapatkan kedalaman sheetpile adalah 5,394 m dan panjang keseluruhannya adalah 15 m

• Sheet pile Beton PT. WIKA BETON Tipe W-600 B 1000 dengan moment crack 59,6 tm dengan panjang 15 m.

Lantai Kerja 20 cm Pasi r urug 10 cm

945

65110553440

Perencanaan Geotextile

• Pada perencanaan geotextile pada perkuatan tanah timbunan dibagi menjadi 2 bagian dari ketinggian 9,45 m

• Maka digunakan, • Layer 1 dengan tinggi 2,5 m dengan sv1 = 0,25 m berjumlah

10 lapis • Layer 2 dengan tinggi 6,95 m dengan sv2 = 0,5 m berjumlah

14 lapis

1500 350600010006000150035016700

2500

6950

Layer 2Sv2 = 0,5 mn = 14 lapis

Layer 1Sv1 = 0,25 mn = 10 lapis

2

1

Kontrol Stabilitas Geotextile • Kontrol Guling

• Konrol Geser

• Konrol Daya dukung

• Konrol Overall Untuk mengetahui stabilitas dan pengecekan

bidang longsor dalam tugas akhir ini menggunakan program XSTABL

• Besarnya Jari-jari kelongsoran R = 10,19 m,

Momen Penahan 2,948 x 103 kNm

O

Perencanaan Sheetpile-Geotextile

• Pada perencanaan sheetpile didesain hanya menerima beban 30% dari kalkulasi beban yang terjadi, sedangkan untuk sisanya akan dipikul oleh geotextile yang direncanakan

Perencanaan Sheet Pile

• Dari hasil perhitungan didapatkan kedalaman sheetpile adalah 7,716 m dan panjang keseluruhannya adalah 18 m

• Serta Mmax yang didapatkan 49,28 tm • Maka desain sheet pile yang dipakai adalah Sheet pile

Beton PT. WIKA BETON Tipe W-600 A 1000 yang moment crack 50,6 tm > 49,28 tm dengan panjang 18 m

Lanta i Kerja 20 cm P as ir urug 10 cm

945

65110553440

Perencanaan geotextile

• geotextile pada perkuatan tanah timbunan dibagi menjadi 2 bagian dari ketinggian 9,45 m

• Maka digunakan, • Layer 1 dengan tinggi 5,25 m dengan sv1 = 0,35 m

berjumlah 15 lapis • Layer 2 dengan tinggi 4,2 m dengan sv2 = 0,7 m

berjumlah 6 lapis

1500 350600010006000150035016700

9450

5250

4200

Layer 2Sv2 = 0,7 mn = 6 lapis

Layer 1Sv1 = 0,35 mn = 15 lapis

Kontrol Kestabilan Geotextile • Pada perencanaan oprit jembatan ini digunakan

kombinasi sheetpile dan geotekstile. Sehingga kontrol stabilitas yang dilakukan hanyalah pada kontrol daya dukung geotekstile

• Kontrol Daya Dukung

Analisa Biaya • Analisa harga satuan pekerjaan ini didasarkan pada

satuan material, upah dan sewa alat berat pada Provinsi Jawa Timur tahun 2013

• Dari uraian diatas Alternatif perkuatan yang dipilih untuk oprit jembatan adalah kombinasi sheetpile-geotextile, karena memiliki angka keamanan yang lebih baik dan memiliki harga yang lebih murah

Alternatif Harga (Rp) Sheetpile 992,866,956.46 Geotextile 881,806,285.65 Kombinasi Sheetpile-geotextile 850,476,052.93

Kesimpulan • Pada abutmen yang direncanakan menggunakan

pondasi tiang pancang Ø 60 cm dengan konfigurasi 3 x 8

• Pada perkuatan oprit dengan sheetpile PT. WIKA BETON Tipe W-600 B 1000 dengan panjang 15 m

• Pada perkuatan oprit dengan geotextile dibagi menjadi dua layer dengan jarak 0,25 m dan 0,5 m

• Pada perkuatan oprit dengan kombinasi sheetpile dan geotextile digunakan sheetpile PT. WIKA BETON Tipe W-600 A 1000 dengan panjang 18 m dan geotextile dengan jarak 0,35 m dan 0,7 m

• Dari uraian diatas Alternatif perkuatan yang dipilih untuk oprit jembatan adalah kombinasi sheetpile-geotextile

Recommended