Upload
uqy-ezya
View
262
Download
43
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Prinsip Dan Teknik Preparasi Gigi Abutmen-- Ums
Citation preview
1
PRINSIP, TEKNIK PREPARASI dan PEMBUATAN GIGI
TIRUAN CEKAT
DRG. FAHMI YUNISA, SP.PROS
2
BUKU REFERENSI• Practical Crown and Bridge Prosthodontics, Wyman
H.Wilson and Robert L.Lang, McGraw Hill Book Company, Inc.
• Theory and Practice of Crown and Bridge Prosthodontics, Stanley D. Tylman and Stanley G. Tylman, C.V Mosby Company
• Contemporary Fixed Prosthodontics, Rosenthiel, Fujimoto, Land, C.V Mosby Company
• Teori dan Praktek Ilmu Mahkota dan Jembatan, P. Martanto, Penerbit Alumni Bandung
3
4
BIOLOGIC KESEHATAN JARINGAN
MECHANICAL KETAHANAN RESTORASI
ESTHETIC PENAMPAKAN PASIEN
5
BIOLOGIC CONSIDERATION
• PERLINDUNGAN : a. Gigi tetanggab. Jaringan lunakc. Pulpa
• Preparasi yang tidak baik adaptasi tepi restorasi buruk kontrol plak sulit perawatan lama
6
PERLINDUNGAN GIGI TETANGGAa. Penggunaan matrix bandb. Proteksi enamel proksimal kontak area
lebih lebar daripada CEJ
7
PERLINDUNGAN JARINGAN LUNAKa. Lidah, pipib. Retraksi menggunakan saliva ejector, atau
kaca mulut
8
PERLINDUNGAN PULPAa. Preparasi gigi dentin terbuka temperatur ekstrim,
mikroorganisme, iritasi kimiawi pulpitis irrevesibelb. Preparasi harus memperhatikan ukuran kamar pulpa
9
Temperatur :a. Gesekan instrumen putar – permukaan
gigi panasb. Penggunaan air saat preparasic. Tekanan ringand. Intermitten
10
Iritasi kimiawi :a. Dentin terbuka aplikasi material KG
(luting agent, base, resin) kerusakan pulpa
b. Pembentukan barrier : cavity varnish, dentin bonding
11
Aksi bakteri :a. Pembersihan karies dari gigib. Tidak melakukan kaping pulpa indirek
sebelum dipasang restorasic. Penggunaan bahan antimikrobial
chlorhexidine gluconate
12
PERLINDUNGAN STRUKTUR GIGI
13
14
PENEMPATAN MARGIN
15
• MARGIN / FINISH LINE : supragingival, sub gingival
• Supragingival margin :a. Preparasi lebih mudahb. Non traumac. Dibuat pada enameld. Kontrol plak mudahe. Mudah dicetakf. Evaluasi restorasi mudah
16
Subgingival margin :a. Lebih estetisb. Dibuat pada dentin atau sementumc. Digunakan pada kebutuhan retensi –
resistensid. Tidak diindikasikan pada gigi karies,
erosi servikal, crown lengthening
17
18
DESAIN MARGIN :a. Mudah dibuat / dipreparasi, tidak
menimbulkan traumab. Mudah dicetakc. Menyediakan ruang yang cukup untuk
ketebalan bahan restorasid. Melindungi struktur gigi
19
20
21
MECHANICAL CONSIDERATION
A. RETENTION FORMB. RESISTANCE FORMC. PREVENTING DEFORMATION OF
RESTORATION
22
RETENTION FORM• Retensi : kualitas preparasi yang
mencegah restorasi berpindah oleh suatu gaya yang paralel dengan arah masuk restorasi
• Faktor berpengaruh :a. Besar gaya pemindahb. Geometri preparasi gigic. Kekasaran fitting surface d. Bahan sementasi
23
• BESAR GAYA PEMINDAH :- makanan lengket, besar permukaan restorasi
• GEOMETRI PREPARASI :
24
25
BAHAN SEMENTASI
26
27
RESISTANCE FORM
• Resistensi : kualitas preparasi yang dapat mencegah restorasi berotasi oleh suatu gaya lateral
• Faktor berpengaruh :a. Besar gaya lateralb. Geometri preparasic. Bahan sementasi
28
29
GEOMETRI PREPARASI
30
31
BAHAN SEMENTASI
32
33
PREVENTING DEFORMATIONFaktor berpengaruh :
a. Pemilihan bahan b. Preparasi gigi yang adekuatc. Desain margin
34
ESTHETIC CONSIDERATION
• ALL CERAMIC RESTORATION• METAL CERAMIC RESTORATION• PARTIAL COVERAGE RESTORATION
35
METAL CERAMIC
• Restorasi dengan substruktur / koping logam , yang dilapisi porcelain kombinasi kekuatan dan estetika
• Pengurangan gigi harus adekuat penutupan logam oleh porcelain
• Margin restorasi anterior di subgingiva estetika potensi perio disease
• Akurasi penentuan warna sulit
36
37
INDIKASI :a. Gigi yang membutuhkan perbaikan
estetikb. Gigi dengan kerusakan besar, karena
karies, trauma, tumpatan yg sudah lama
c. Gigi yang membutuhkan kekuatand. Gigi dengan malposisi ringan
38
KONTRAINDIKASI :a. Gigi dengan penyakit periodontalb. Gigi dengan karies aktifc. Pasien usia muda kamar pulpad. Gigi yg masih dapat direstorasi laine. Ruang edentolous yang panjang
39
40
TAHAPAN PREPARASI :a. Guiding groovesb. Incisal / occlusal reductionc. Labial / buccal reductiond. Proximal and lingual reductione. Finishing
41
42
GUIDING GROOVES :a. Kedalaman bagian labial / bukal : 1,3 mmb. Kedalaman bagian insisal : 1,8 mmc. Kedalaman bagian oklusal : 1,3 mm
43
INCISAL / OCCLUSAL REDUCTIONa. Pengurangan insisal 2 mm ketebalan
material porcelain translusensib. Pengurangan posterior 1,5 mm tidak perlu
estetika
44
LABIAL / BUCCAL REDUCTIONa. Pengurangan 1,2 mm – 1,5 mmb. Pengurangan struktur gigi di antara groove
finishing line
45
• Aspek periodontal margin supragingival lebih baik• Margin supragingival low lip line, gigi posterior• Margin subgingival perlu retraksi gingiva cord
46
PROXIMAL – LINGUAL REDUCTIONa. Pengurangan struktur gigi 0,5 mm chamfer
47
FINISHING :
a. Bagian margin harus halus dan kontinyu
b. Retraksi gingiva kadang dibutuhkanc. Semua sudut ditumpulkan
48
49
50
51
ALL CERAMIC a. Tidak dilapisi logam transmisi cahaya baik
mirip warna gigi asli sangat estetisb. Tidak dilapisi logam lebih konservatif di
labial/bukal 1-1,5 mmc. Tidak dilapisi logam kekuatan berkurang
mudah pecahd. Pengurangan lebih banyak di proksimal-lingual /
palatale. Kurang baik sbg GTC posterior
52
INDIKASI :a. Kebutuhan estetik yang tinggi, tidak dapat
direstorasi dg yg lainb. Gigi dengan karies di bagian proksimal atau
facialc. Kontak area harus terdukung struktur gigi
53
KONTRAINDIKASI :a. Gigi yang dapat direstorasi dengan
restorasi lainb. Beban oklusi tinggic. Tidak membutuhkan estetikad. Dimensi fasciolingual yang tipise. Kamar pulpa masih lebar usia muda
54
55
56
57
58
PARTIAL CROWN
• Preparasi seluruh sisi gigi, kecuali bagian labial/bukal konservatif thd gigi
• Proximal box dan groove mencegah perpindahan bukolingual
• Gigi anterior ketebalan harus cukup• Retaner utk bridge pendek• Tidak untuk gigi pasca PSA
59
KEUNTUNGAN :a. Konservatif thd struktur gigib. Mengurangi resiko kerusakan pulpa dan
periodonsiumc. Pemilihan desain margin mudah
supragingivald. Kontrol sementasi mudah
60
KEKURANGAN :a. Retensi – resistensi < complete crownb. Preparasi lebih rumit ketelitian arah masuk
61
62
• HUBUNGAN OKLUSAL
63
64
65
66
67
PENCETAKAN MODEL KERJA
• Harus tercetak : gigi yg dipreparasi, gigi tetangga, jaringan lunak sekitar
• Tantangan : kontrol kelembaban saliva, perdarahan
• Desain margin subgingival tissue displacement
68
69POUR THE CAST WITH NEW FUJI ROCK
70
• Kontrol saliva cotton roll• Kontrol saliva sulit medikasi
antisialagogik efek samping mulut kering
• Tissue displacement : mekanis, kimiawi, pembedahan
• Mekanis : cord• Kimiawi : aluminum sulfate, epinephrine• Pembedahan : kuretase, eksisi,
electrosurgery
71
72
73
BAHAN CETAK :a. Hidrokoloid reversibelb. Polisulfidec. Polyeterd. Silikon kondensasie. Silikon tambahan ( poly vinyl siloxane )
74
75
TAHAPAN PENCETAKAN :1. Try in sendok cetak di dalam mulut2. Isolasi gigi dan tissue displacement (cord)3. Manipulasi bahan cetak4. Cord dilepaskan, area pencetakan
dikeringkan dengan semprotan udara5. Masukkan sendok cetak + bahan cetak ke
dalam mulut, tunggu sampai mengeras6. Lepaskan, lalu evaluasi hasil
76
MAHKOTA SEMENTARA (INTERIM)FUNGSI :a. Melindungi pulpab. Mencegah perubahan posisi gigic. Menjaga hubungan oklusid. Mempertahankan fungsi e. Menjaga estetika
77
78
79
80
81
TEKNIK PEMBUATAN INTERIM :1. Direct custom2. Indirect custom3. Preformed (polycarbonate, cellulose
acetate, aluminum, tin silver )
82
83
KEUNTUNGAN INDIRECT CUSTOM TECHNIQUE :a. Tidak ada kontak antara monomer dan
gigi atau gingiva kerusakan jaringan, reaksi alergi
b. Mencegah paparan panas saat polimerisasi pada gisi injury pulpa
c. Adaptasi tepi lebih baikd. Pasien lebih nyaman
84
MATERIAL MAHKOTA INTERIM :a. Manipulasi mudah : working time cukup,
setting time cepatb. Biokompatibel : nontoksik, nonalergik,
noneksotermikc. Dimensi stabild. Mudah dibentuk dan dipolese. Cukup kuatf. Mudah diterima pasien : tidak bau, tidak
iritatif
85
g. Mudah diperbaiki atau ditambahkanh. Kompatibel dengan bahan sementasii. Estetika cukup baik : translusen, warna
stabil
86
PROSEDUR KERJA INDIRECT CUSTOM :a. Sebelum preparasi : cetak gigi pasien, lalu isi
dengan stone model kerja Ib. Setelah preparasi selesai : cetak gigi pasien,
lalu isi dengan stone model kerja IIc. cetak model kerja I dg putty atau hidrokoloid
irreversibel cetakan interimd. Ulaskan separating medium pada model kerja
IIe. Aduk akrilik SC, lalu tuang pada cetakan
interim
87
e. Masukkan sendok cetak (cetakan interim) ke dalam model kerja II
f. Tunggu setting cek kontrolg. Dilepas dari model kerja IIh. Finishing dan polishing
88
PROSEDUR KERJA DIRECT CUSTOM :a. Sebelum preparasi : cetak gigi pasien, lalu isi
dengan stone model kerja Ib. Setelah preparasi selesai : cetak model kerja I
dg putty atau hidrokoloid irreversibel cetakan interim
c. Ulaskan separating medium pada gigi pasien dan jaringan sekitarnya, lalu isolasi dan keringkan
d. Aduk akrilik SC, lalu tuang pada cetakan interim
89
e. Masukkan sendok cetak (cetakan interim) ke dalam mulut pasien
f. Tunggu setting cek kontrolg. Dilepas dari mulut pasienh. Finishing dan polishing
90
PROSEDUR KERJA PREFORMED :a. Ukur ruang mesiodistal dan ketinggian
serviko-oklusal pada gigib. Cari preformed crown dengan ukuran
yang sesuai c. Try in preformed crown pada gigid. Ulaskan separating medium pada gigi
dan jaringan sekitarnyae. Aduk akrilik SC, lalu tuang pada
preformed crown
91
f. Masukkan preformed crown pada gigi, bersihkan sisa2 akrilik
g. Saat rubbery stage, lepas preformed crown dari gigi
h. Tunggu sampai setting sempurnai. Finishing dan polishing
92
93
PROSEDUR KERJA INDIRECT CUSTOM BRIDGE :a. Sebelum preparasi : cetak gigi pasien, lalu isi
dengan stone b. Buat pontik menggunakan anasir gigi atau
malam merah, pasang di sadel area model kerja I
c. Setelah preparasi selesai : cetak gigi pasien, isi dengan stone model kerja II
d. cetak model kerja I dg putty atau hidrokoloid irreversibel cetakan interim
e. Ulaskan separating medium pada model kerja II
94
e. Aduk akrilik SC, lalu tuang pada cetakan interim
f. Masukkan sendok cetak ke dalam model kerja II
g. Tunggu setting cek kontrolh. Dilepas dari model kerja IIi. Finishing dan polishing
95
SEMENTASI MAHKOTA SEMENTARA :• Zinc oxide eugenol (ZOE) cukup baik• Zinc phosphate, zinc polycarboxylate, GIC tidak
baik terlalu kuat, sulit dilepas
96
SEMENTASI• Pemilihan bahan sementasi tergantung pada
bahan restorasi yang akan disementasi • Bahan sementasi / luting agent :
a. Waktu kerja panjang, setting time pendekb. Menempel pada gigi dan restorasic. Tidak mengiritasi pulpad. Mudah dibersihkan (ekses)e. Dapat dibuat tipisf. Viskositas rendah
97
98
99
PROSEDUR KERJA SEMENTASI :a. Bersihkan area gigi yang akan
disementasi dari sisa bahan sementasi mahkota sementara, isolasi area kerja
b. Try in mahkota cek arah masuk, ketepatan margin, stabilitas restorasi
c. Bersihkan restorasi dengan semprotan udara atau steam cleaner
d. Manipulasi bahan sementasi sesuai petunjuk pabrik
100
e. Masukkan restorasi pada gigi dengan tekanan konstan oklusi
f. Bersihkan sisa-sisa bahan sementasi yang keluar
g. Tunggu sampai setting cek kontrol sementasi
101
102
PERAWATAN POST INSERSITujuan :a. Kontrol oral higieneb. Evaluasi habit pasien plak kontrol
dental flossc. Identifikasi penyakit karies,
periodontal diseased. Corrective treatment mencegah
kerusakan permanen
103
104
• Ada 3 macam, yaitu perawatan pasca sementasi, perawatan periodik, perawatan kedaruratan
• Perawatan pasca sementasi :a. Dilakukan 1 minggu – 10 hari pasca insersib. Cek oklusi occlusal adjustmentc. Cek area margin sulkus terbebas dr sisa
sementasid. Cek habit pasien
105
Perawatan periodik :a. Dilakukan tiap 6 bulan sekalib. Cek jaringan lunak deteksi dini oral cancerc. Cek plak kontrol index dibandingkan
dengan kunjungan sebelumnyad. Cek diet history perubahan pola makan,
merokoke. Cek salivaf. Cek penyakit : caries, periodontal disease,
occlusal dysfunction
106
Perawatan kedaruratan :a. Nyeri gigi vital : iritasi pulpa, pada gigi
non vital : fraktur akarb. Kehilangan abutmen pelepasan sisa
protesa dengan crown remover, atau pembelahan mahkota
c. Fraktur konektord. Fraktur porcelain reparasi dengan
komposit menggunakan silane coupling agent
107
108