View
91
Download
14
Category
Preview:
DESCRIPTION
Kecamatan Lirik merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Indragiri Huluyang sudah mengalami perkembangan yang masih minim, ini ditandai dengan sedikitnya pertambahan jumlah penduduk yang ada dari tahun ke tahun.Adapun luas Kecamatan Lirik pada tahun 2014 adalah 233,60 km2 atau 22.040 Ha,mempunyai 17 desa dengan pusat pemerintahan berada di desa Lirik Area. Selain itu perkembangan pembangunan fisik di wilayah Kota Kabupaten Inhu sendiri telah mengalami perubahan, Salah satunya di Kecamatan Lirik yang mengalami berbagai perkembangan terutama pada sektor migas, dan kecamatan ini memiliki jaringan jalan yang strategis karena berada pada jalur lintas nasional yang menghubungkan antara kabupaten pelalawan dan kabupaten Indragiri Hulu. Maka dari itu dengan adanya penyusunan,pemanfaatan lahan dan pengembangannya mampu memajukan Kabupaten Inhu ini bukan hanya dari sektor perekonomiannya, namun sektor-sektor lainya seperti pendidikan, pemerintahan, sosial, perdagangan dan jasa, SDA,dan olahraga agar dapat dikembangkan mutu atau kualitas serta potensi fisik yang dimilikinya dan lebih dikembangkan lagi untuk kedepannya.
Citation preview
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 1
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 2
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 3
BAB I
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kecamatan Lirik merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Indragiri
Huluyang sudah mengalami perkembangan yang masih minim, ini ditandai dengan
sedikitnya pertambahan jumlah penduduk yang ada dari tahun ke tahun.Adapun luas
Kecamatan Lirik pada tahun 2014 adalah 233,60 km2 atau 22.040 Ha,mempunyai 17
desa dengan pusat pemerintahan berada di desa Lirik Area.
Selain itu perkembangan pembangunan fisik di wilayah Kota Kabupaten Inhu
sendiri telah mengalami perubahan, Salah satunya di Kecamatan Lirik yang
mengalami berbagai perkembangan terutama pada sektor migas, dan kecamatan ini
memiliki jaringan jalan yang strategis karena berada pada jalur lintas nasional yang
menghubungkan antara kabupaten pelalawan dan kabupaten Indragiri Hulu.
Maka dari itu dengan adanya penyusunan,pemanfaatan lahan dan
pengembangannya mampu memajukan Kabupaten Inhu ini bukan hanya dari sektor
perekonomiannya, namun sektor-sektor lainya seperti pendidikan, pemerintahan,
sosial, perdagangan dan jasa, SDA,dan olahraga agar dapat dikembangkan mutu atau
kualitas serta potensi fisik yang dimilikinya dan lebih dikembangkan lagi untuk
kedepannya.
Adanya penyusunan penataan ruang di Kabupaten Inhu yang menggambarkan
mutu komponen penyusunan ruang sehingga terwujud keserasian, keselarasan, dan
keseimbangan pemanfaatan ruang yang mengindahkan faktor daya dukung
lingkungan, fungsi lingkungan, lokasi, dan struktur (keterkaitan jaringan infrastruktur
dengan pusat pemukiman dan jasa).
Perkembangan daerah kawasan perkotaan tepatnya di Desa japura dan Desa
Lirik Area dimulai dengan adanya pembangunan bandar udara japura sebagai bandar
udara yang di kabupaten inhu, dan dengan adanya potensi Perindustrian Pertamina
Migas. Hal itu menyebabkan timbulnya perkembangan aktivitas permukiman
penduduk saat itu, walaupun sudah terdapat beberapa masyarakat melayu yang telah
mendiami daerah di sepanjang jalan koridor kawasan perkotaan di Desa Japura
kawasan hunian mereka. Kawasan perkantoran lebih dominan berkembang di Desa
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 5
Lirik Area namun masalah pembangunan kota terhalang karena adanya kawasan
industri Pertamina.
Karakteristik Fisik Koridor jalan Lintas Timur Pola penggunaan lahan berdasarkan
pola bangunan disepanjang koridor jalan Lintas timur sebagai perdagangan dan jasa dan
juga sebagai kawasan pemukiman. Keberadaan pasar Japura sebagai tarikan utama
penduduk melakukan aktivitas perdagangan dan jasa, sehingga hampir keseluruhan
bangunan di koridor kawasan perkotaan di Desa Japura digunakan sebagai perdagangan
dan kawasan pemukiman.
Struktur Ruang kawasan yang terbentuk oleh dua elemen yaitu elemen pembetuk
struktur tata ruang kawasan yang linear dan berbentuk grid, kedua struktur ini
membentuk kawasannya masing-masing. Elemen struktur ruang linear terbentuk secara
jelas pada koridor jalan Lintas Timur khususnya pada kawasan sekitar Desa Japura yang
memang berkembang pesat sebagai kawasan perdagangan dan jasa, sedangkan elemen
struktur ruang grid terbentuk dipermukiman warga disekitar koridor Jalan Lintas Timur
Japura. Elemen pembentuk Figure Ground berupa elemen solid merupakan elemen yang
menjelaskan tentang keteraturan massa bangunan yang ada di koridor Jalur terdiri dari
Block Tunggal, Block yang mendifinisi sisi, dan Block Medan. Untuk elemen void
terdiri dari dua yaitu Sistem Terbuka yang sentral dan sistem Tertutup yang Linear.
Elemen-elemen solid/void tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya karena secara
bersama-sama membentuk unit perkotaan yang menunjukkan sebuah tekstur perkotaan
dalam dimensi yang lebih besar.
Karakteristik kawasan koridior Jalan Lintas Timur Japura bersifat heterogen, bahwa
terdapat dua atau lebih pola yang saling berbenturan, sehingga membentuk pola figure
ground yang heterogen (bermacam). Keberadaan makam Raja – Raja Japura, memiliki
sejarah dan budaya yang begitu kental dengan Desa Japura.
Perkembangan aktivitas perdagangan dan jasa yang meliputi pasar, pertokoan,
warung, dan sebagainya, yang bersifat linear mempengaruhi perkembangan Desa Japura
yang termasuk kedalam PPL kabupaten Inhu.Melihat potensi tersebut, di wilayah ini
dimungkinkan akan selalu berkembang kompleks perdagangan, terutama untuk pertokoan
dan pasar swalayan dengan skala sedang dan besar.Pola bangunan pada kawasan koridor
Jalan Lintas Timur Japura memiliki kerapatan antar bangunan yang kurang terbangun
dengan layak, hal yang dikarenakan pembangunan yang di dasarkan oleh dana pribadi
masyarakat, namun tidak sebandingdengan ketersediaan lahan untuk kawasan terbangun.
Karakteristik yang ditunjukan oleh analisis Place merupakan analisis yang
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 6
menggambarkan suatu bentang budaya dari struktur ruang kota dalam hal ini koridor Jalan
Lintas Timur Japurayang merupakan salah satu kawasan embrio di Kecamatan Lirik.
Keberadaan Masjid, Pasar, Makam Raja Japura, dan Bandar Udara memiliki struktur
ruang kawasan baik yang digunakan sebagai perdagangan dan jasa maupun permukiman
merupakan salah satu pola perkembangan dari kawasan Desa japura yang menunjukan
suatu identitas atau karakteristik dari Desa japura sendiri.
Analisis kondisi fisik dengan teori perancangan kota dimaksud dengan menjelaskan
bentukan-bentukan fisik pada struktur ruang di Kecamatan Lirik dengan beberapa variabel
yang ada pada teori perancangan kota, variabel tersebut terdiri dari tata guna lahan, bentuk
dan massa bangunan, sirkulasi dan parkir, ruang terbuka, jalur pejalan kaki, aktivitas
pendukung, penandaan, serta preservasi.
Kompleksitas permasalahan pada koridor di Jalan Lintas Timur perlu dipikirkan
secara komprehensif alternatif pemecahannya. Oleh sebab itu penataan terhadap koridor
sangat diperlukan guna menata vista dan serial vision (pengertian serial vision—yang
dikutip dari buku Ruang Publik dalam Arsitektur Kota oleh Prof.Ir. Edy Darmawan,
M.Eng—yaitu penataan secara visual suatu penggal jalan tertentu atau ruang terbuka,
dengan menempatkan focal point atau kontras tertentu sehingga menimbulkan suatu
dramatisasi dalam suatu deretan visual, dengan demikian pengamat akan merasa terkejut
terhadap suatu pandangan yang terlihat sepotong-sepotong) koridor dari daerah tersebut,
diantaranya penanganan masalah parkir yang keberadaanya masih mengganggu aktivitas
lainnya, pemberian fasilitas berupa area Pedagang kaki Lima (PKL) yang dapat
menampung semua kegiatan yang ada dan memfungsikan kembali alun-alun sebagai ruang
publik kota, pemberian elemen-elemen yang dapat mengikat arsitektur masa lampau dan
masa kini menjadi satu kesatuan yang harmonis serta pemberian perabot jalan (street
furniture) yang merupakan fasilitas penunjang yang ada di koridor Jalan Lintas Timur.
Koridor Jalan Lintas Timur yang merupakan koridor utama kota membutuhkan penataan
yang dapat mengatasi permasalahan tersebut diantaranya dengan caramengetahui secara
rinci permasalahan-permasalahan yang ada dan menggali potensi di sepanjang koridor
sehingga dapat memberikan solusi-solusi yang tepat serta mewujudkan ruang publik dan
vista kota yang lebih baik.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 7
1.2 Perumusan Masalah
Kecamatan Lirikmerupakan salah satu kecamatan yang memiliki potensi kawasan
industri yang begitu aktif di Kabupaten Inragiri Hulu, terutama industri yang ada di
Kecamatan Lirik ini tidak lagi hanya terkenal di dalam negeri, namun berskala kan
internasional. Sebut saja Pertamina, Pertamina merupakan salah satu industri di
Kecamatan Lirik yang begitu sangat menjanjikan, baik dari segi lapangan pekerjaan
maupun perekonomian sehingga dapat di rencanakan timbulnya pusat – pusat kegiatan
wilayah.Lirik juga memiliki letak kawasan yang sangat strategis . dikarenakan
Kecamatan Lirik terletak pada pintu gerbang utama keluar dari Kabupaten Pelalawan
menuju lintas Jakarta. Hal tersebut yang dapat menjadi daya tarik dan keunikan
Kecamatan Lirikuntuk dapat dikembangkan dimasa yang akan datang.
Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi dilapangan, Kecamatan Lirik
memiliki kawasan industry migas ( pertamina ) yang dapat ikut mengembangkan
daerah sesuai dengan potensi yang ada. Pemanfaatan lahan yang efisien sangat
dibutuhkan agar tidak terjadi alih fungsi (share) kawasan yang tidak sesuai dengan
penataan ruang. Untuk itu dibutuhkan rencana pengembangan kawasan Kecamatan
Lirik berbasis industri yang belum terealisasi dengan baik, dengan mempertimbangkan
beberapa aspek dan sektor pendukungnya, sehingga Kecamatan Lirik dapat
meningkatkan potensi yang berdaya guna dan hasil guna bagi ekonomi masyarakat.
Dalam upaya pengembangan Kecamatan Lirik dengan memperhatikan kawasan
perkotaan, terdapat isu-isu atau permasalahan yang terjadi dan menjadi faktor utama
dalam rencana pengembangan Kawasan tersebut. Permasalahan utama dalam
pengembangan industri di Kecamatan Lirik adalah belumberkembangannya kawasan
perkotaan di kec Lirik sebagai Pusat Pelayanan Lokal. Hal tersebut terjadi karena
adanya faktor pendukung yang membentuk masalah utama. Faktor pendukung tersebut
antara lain sebagai berikut:
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 8
1. Kurang optimalnya kinerja pemerintah
Kurangnya kinerja pemerintah dalam pemanfaatan TGL membuat masih
banyaknya lahan kosong yang seharusnya dapat digunakan sebagai potensi
untuk pengembangan kota Lirik.
Selain itu, perubahan fungsi kawasan atau konservasi lahan, seperti perubahan
lahan pertanian menjadi lahan permukiman karena ada factor pendukung yang
berperan. Misalnya, kawasan pertanian yang dekat dengan pusat kota dijadikan
kawasan permukiman karena pertimbangan kawasan perdagangan yang lebih
efisien.
2. Kurang Optimalnya Pengembangan potensi Koridor Jalan Nasional
Belum berkembangnya Kecamatan Lirik dalam Penyediaan Fasilitas ,
Pelayanan Pendukung Perdagangan & Pengoptimalan kawasan Insentif
3. Keterbatasan Lahan antara kawasan industri dan Lahan Pemerintah dalam
Proses Penataan Ruang dan Tata Guna Lahan.
Hal ini terjadi dikarenakan lahan Kawasan Industri ( berskala International )
mengakibatkan banyak lahan di sekitar industry yang tidak boleh dibangun
oleh pemerintah ataupun masyarakat.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 9
Gambar 1.1 Kerangka Masalah
Isu Pokok:
Belumoptimalnyadampakpositive
dari KSK Koridor Utara Jalan
Lintas Timur (Jalintim)
Sumateraterhadapperkembangan
Kecamatan Lirik
Pusat–pusat perdagangan dan jasa
masih terpencar
BelumTercapainyaSistemPerkotaanWila
yah Kecamatan Lirik sebagai PPK (Pusat
Pelayanan Kawasan) & PPL (Pusat
Pelayanan
Lingkungan)usatKegiatanLokalPromosi
).
Belum terpenuhinya kebutuhan
Infrastrukur cagar budaya berupa
bangunan khusus sebagai objek/daya
tarik terhadap gambaran budaya INHU di
kecamatan Lirik
Sulitnya menemukan kebutuhan pokok
untuk kebutuhan sehari-hari
Penurunankegiatanekonomiperkotaandise
ktorperdagangandanjasa
Aksesibilitas internal daneksternal yang tidak
baik di KawasanPerdagangandanjasa di Japura
Tidakkonsistensinyapembangunandankeserasi
anperkembangankawasanperkotaandengan
RTRW KabupatenIndragiri Hulu.
Lambatnya pertumbuhan dan
perkembangan kota
Kurangnya peduli pemerintah atas cagar
budaya/ ciri khas dari daerah
Rencana penataan
koridor kawasan
perkotaan lirik
sebagai
gerbangmenuju
kabupaten
Indragiri Hulu
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 10
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 11
1.3 Tujuan dan Sasaran
1.3.1 Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah terkait penataan koridor kawasan perkotaan Lirik
sebagai gerbang kabupaten inhu dengan menganalisa bentuk masalah - masalah
perkotaan beserta potensinya . Untuk Tahap selanjutnya yaitu:
1.3.2 Sasaran
Menganalisa berbagai bentuk masalah-masalah perkotaan beserta potensi yang
terdapat diwilayah study khususnya kawasan perkotaan Lirik sebagai Pusat Pelayanan
Lokaldan memberikan out put / hasil akhir berupa arahan dan kebijakan yang nantinya
diharapkan mampu diterapkan diberbagai Stakeholder
Adapun sasaran yang ingin di capai dengan terlaksanya kegiatan ini adalah:
1. Mewujudkan kondisi kota yang kondusif di Kecamatan Lirik.
2. Mewujudkan kawasan perkotaan yang menjadikan Kecamatan Lirik sebagai pusat
pelayanan lokal
3. Menciptakan Kesingkronan kebijakan Pemerintah Kabupaten Inhu dengan Kondisi
Real koridor kawasan perkotaan Lirik.
4. Mewujudkan hasil akhir / output berupa rencana hasil study.
1.4 Ruang Lingkup
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah Studi
1.4.1.1 Wilayah Makro
Wilayah Kabupaten Indragiri Hulu terletak di bagian selatan Provinsi Riau yang
berbatasan dengan Provinsi Jambi, seperti ditunjukkan pada Gambar 1.2.1 yaitu
peta orientasi wilayah Kabupaten Indragiri Hulu. Berdasarkan Peta Rupa Bumi
Bakosurtanal skala 1 : 50.000, wilayah Kabupaten Indragiri Hulu secara geografis
terletak pada 00˚06’ 21‖ LU – 01˚ 05’ 27‖ LS dan 101˚ 46’ 23‖ – 102˚ 42’ 24‖ BT.
Dengan batas-batas wilayah adalah:
- Sebelah utara : Kabupaten Pelalawan;
- Sebelah timur : Kabupaten Indragiri Hilir;
- Sebelah selatan : Provinsi Jambi, khususnya Kabupaten Tebo;
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 12
- Sebelah barat : Kabupaten Kuantan Singingi.
Selaras dengan penetapan dalam UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang dan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional,
bahwa ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan
makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya;
maka ruang wilayah Kabupaten Indragiri Hulu dalam konteks RTRW (Rencana Tata
Ruang Wilayah) Kabupaten Indragiri Hulu meliputi: wilayah daratan, wilayah udara,
dan dalam bumi. Sehubungan letaknya tidak berbatasan dengan laut, maka tidak
terdapat ruang wilayah laut untuk Kabupaten Indragiri Hulu.
Wilayah daratan, dalam arti termasuk perairan di dalamnya (inland water) yaitu
sungai dan danau, mempunyai luas kurang lebih 8.198,26 km² atau 819.826 Ha. Luas
wilayah daratan ini merujuk kepada Undang-Undang RI Nomor 53 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir,
Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan
Singingi, dan Kota Batam (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 151, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 3902). Dalam Penjelasan Umum Undang-Undang
tersebut dijelaskan bahwa luas wilayah Kabupaten Indragiri Hulu sebelum adanya
pemekaran Kabupaten Kuantan Singingi adalah 15.854,29 km² dan luas Kabupaten
Kuantan Singingi yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang tersebut adalah 7.656,03
km², sehingga luas Kabupaten Indragiri Hulu setelah ditetapkannya Undang-Undang
tersebut adalah 8.198,26 km², yaitu pengurangan dari 15.854,29 km² dengan 7.656,03
km².
Wilayah udara Kabupaten Indragiri Hulu adalah ruang udara yang yang terletak di
atas wilayah daratan tersebut, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Wilayah dalam bumi Kabupaten Indragiri Hulu adalah ruang dalam bumi yang terletak
di bawah wilayah daratan tersebut, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 13
Gambar 1.2
Peta Orientasi Kabupaten Indragiri Hulu
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 14
Gambar 1.3
Peta Administrasi Kabupaten Indragiri Hulu
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 15
a. Pembagian Wilayah Administrasi.
Wilayah Kabupaten Indragiri Hulu secara administrasi pemerintahan terbagi atas
14 (empat belas) kecamatan, yang dibagi lagi menjadi 178 desa dan 16 kelurahan atau
total desa dan kelurahan adalah 194 desa/kelurahan. Pada Tabel 1.1 dikemukakan
nama-nama kecamatan, ibukota kecamatan, serta jumlah desa dan kelurahan pada
masing-masing kecamatan tersebut.
Tabel 1.1: Pembagian wilayah Administrasi
Kabupaten Indragiri Hulu, Tahun 2013
No Kecamatan Ibukota Desa Kelurahan Jumlah
1 Peranap Peranap 10 2 12
2 Batang Peranap Selunak 10 0 10
3 Seberida Pangkalan Kasai 10 1 11
4 Batang Gansal Seberida 10 0 10
5 Batang Cenaku Aur Cina 20 0 20
6 Kelayang Simpang Kelayang 16 1 17
7 Rakit Kulim Petonggan 19 0 19
8 Pasir Penyu Air Molek 8 5 13
9 Lirik Lirik 17 0 17
10 Sungai Lala Kelawat 12 0 12
11 Lubuk Batu Jaya Lubuk Batu Tinggal 9 0 9
12 Rengat Barat Pematang Reba 17 1 18
13 Rengat Rengat 10 6 16
14 Kuala Cenaku Kuala Cenaku 10 0 10
Kab Indragiri Hulu Rengat-Pmt Reba 178 16 194 Sumber : SP2012,BPS Indragiri hulu
Wilayah kecamatan sejumlah 14 kecamatan tersebut merupakan penetapan pada
kondisi mutakhir tahun 2013, setelah pemekaran dari wilayah kecamatan sebelumnya.
Penggambaran ruang wilayah Kabupaten Indragiri Hulu dengan pembagian administrasi
pemerintahan tingkat kecamatan tersebut ditunjukkan pada Gambar 1.3. Untuk lebih
jelasnyaorientasi kabupaetn inhu dan administrasi Kab.Indragiri Hulu beserta luas
wilayahnya dapat dilihat pada Gambar 1.2 dan Tabel 1.2.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 16
Tabel 1.2
Nama-nama Ibukota dan Luas Wilayah di Kabupaten Inhu Tahun 2013
No Kecamatan Ibukota Luas
Wilayah (km²)
Jumlah Kelurahan/Desa
Jumlah Kelurahan Desa
1 Peranap Peranap 1700.98 2 10 12
2 Batang Peranap Selunak * 0 10 10
3 Seberida Pangkalan Kasai 960.29 1 10 11
4 Batang Gansal Seberida 950 0 10 10
5 Batang Cenaku Aur Cina 970 0 20 20
6 Kelayang Simpang Kelayang 879,84 1 16 17
7 Rakit Kulim Petonggan * 0 19 19
8 Pasir Penyu Air Molek 372.50 5 8 13
9 Lirik Lirik 233.60 0 17 17
10 Sungai Lala Kelawat * 0 12 12
11 Lubuk Batu Jaya Lubuk Batu Tinggal * 0 9 9
12 Rengat Barat Pematang Reba 921 1 17 18
13 Rengat Rengat 1210.5 6 10 16
14 Kuala Cenaku Kuala Cenaku * 0 10 10
Kab Indragiri Hulu Rengat-Pmt Reba 8198.25 16 178 178 Sumber : SP2012,BPS Indragiri hulu
1.4.1.2 Ruang Lingkup Wilayah Mikro
Kecamatan Lirik yang ibukotanya Desa Lirik Area merupakan salah satu kecamatan
yang termasuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Indragiri Hulu yang terletak di
Pulau Sumatera yang terbentang diantara 0000’ Lintang Utara - 10 37’22‖ Lintang Utara
dan 1010 26’41‖ Bujur Timur - 1020 10’54‖ Bujur Timur.
Kecamatan Lirik memiliki batas – batas :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pasir Penyu dan Kecamatan Sei.
Lala.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Rengat Barat.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Batu Jaya dan Kabupaten
Pelalawan.
Luas Wilayah kecamatan Lirik sebesar233,60 km2 atau 22.040 Ha. Wilayah
administrasi yang memiliki luas wilayah terbesar di Kecamatan Lirik adalah desa Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 17
Areadengan luas km2. Sedangkan desa merupakan desa dengan luas terkecil se
Kecamatan Lirik dengan luas hanya km2.
Jarak terjauh antara kantor desa dengan ibukota kecamatan adalah desa Redang
Seko dengan jarak ± 13 km, sedangkan yang terdekat dengan Ibukota Kecamtan Lirik
adalah desa Gudang Batu dan desa Rejosari dengan jarak ± 0,5 km. Secara umum
keadaan topografi adalah berupa dataran meskipun ada beberapa daerah yang berbukit
– bukit, sementara ketinggian permukaan air laut untuk di daerah Lirik adalah sekitar
±6 meter
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 18
Gambar 1.3
Peta Orientasi Wilayah Kecamatan Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 19
Gambar 1.4
Peta Administrasi Kecamatan Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 20
1.4.2 Ruang Lingkup Materi
Secara garis besar, lingkup penelitian penyusunan laporan perencanaan ini meliputi:
a. Aspek fisik
- Fisik alam yang meliputi: Geologi, Geografi, Topografi, Hidrologi,
Vegetasi dan Klimatologi
- Struktur Ruang yang meliputi: Pola pemanfaatan guna lahan dan kedudukan
dalam konselasi regional.
- Ketersediaan Utilitas kota: Sarana, prasarana.
b. Pedoman pelaksanaan pembangunan kawasan fungsional perkotaan
meliputi:
- Rencana penanganan jaringan prasarana dan sarana.
- Rencana pengembangan kawasan pemukiman
- Rencana pengembangan kawasan argoindustri
c. Aspek nonfisik
Identifikasi dan analisis aspek nonfisik digunakan untuk melihat
karakteristik, permasalahan, serta potensi yang memeperngaruhi perkembangan
kawasan yang meliputi:
- Kependudukan yang meliputi: Komposisi, struktur (sosial, ekonomi),
mobilitas dan persebaran penduduk serta SDM.
- Pola aktivitas yang meliputi : Kegiatan perekonomian dan non
perekonomian.
d. Aspek Kawasan perdagangan dan jasa.
- Sistem Aktivitas
- Sistem Peregerakan
- Sistem Sebaran aktivitas
e. Studi literatur dan peraturan perundangan
Literatur yang digunakan dalam laporan perencanaan ini tertuang pada bab II,
yang berisikan berbagai bentuk teori yang berkaitan dengan tema yang diangkat
dan peraturan perundangan sebagai dasar hukum atas perencanaan yang
dilakukan dalam penelitian seperti UU No. 26 Tentang Penataan Ruang.\
f. Pengambilan gambar / foto
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 21
Pengambilan gambar / foto dilakukan pada saat observasi dilapangan, foto di
ambil sebagai bentuk bukti akan kondisi yang terjadi selama penelitian
berlangsung.
g. Identifikasi permasalahan pelaksanaan pembangunan kawasan
Melakukan identifikasi terhadap permasalahan pelaksanaan pembangunan yang
ada pada saat ini, dengan mencari solusi dan rencana strategis pemerataan
pembangunan yang cocok dan tepat dengan potensi SDA dan teknologi yang
ada.
h. Perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan kawasan
Melakukan perkiraan atau proyeksi kebutuhan pembangunan kawasan dimasa
yang akan datang, minimal 10 tahun kedepan dengan mengetahui jumlah
infrastruktur yang dibutuhkan dimasa yang akan datang.
i. Pemetaan dan pembuatan gambar eksisting atau data factual
Pemetaan dilakukan dengan menggunakan autocad, pembuatan peta didigit
ulang sesuai dengan RTRW Kabupaten Indragiri Hulu dan pembuatan gambar
sesuai dengan kondisi eksisting yang dilengkapi dengan data factual yang
diperoleh selama penelitian.
j. Analisa dan penyusunan konsep
- Membuat analisa terhadap kawasan yang akan dikembangkan serta
meyusun konsep yang tepat yang dapat mendukung analisa tersebut untuk
direncanakan dengan mempertimbangkan beberapa aspek dan sektor
pendukung lainnya. Melakukan kajian atau metode terkait dengan
pendekatan normatif, kuantitatif, dan deskriptif .
- Melakukan analisa terhadap sektor perekonomian untuk mengetahui
lajupertumbuhan ekonomi Kecanatan Lirik.
- Melakukan analisa tehadap kebutuhan ruang / spasial di Kecamatan Lirik
terhadap penggunaan lahan dan kondisi fisik alamnya
- Melakukan analisa terhadap sektor kependudukan untuk mengetahui
proyeksi pertumbuhan penduduk di Kecamatan Lirik.
- Melakukan analisa terhadap kebutuhan sarana di tahun proyeksi.
- Melakukan analisa terhadap kebutuhan prasarana di tahun proyeksi
k. Penyusunan rencana program pembangunan di Kecamatan Lirik.
Membuat suatu program rencana pembangunan yang tepat berdasarkan kondisi
saat ini dan dapat dipergunakan dimasa yang akan datang dan dapat
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 22
mempengaruhi perkembangan Kecamatan Lirik dimasa yang akan datang,
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraanmasyarakat serta meningkatkan
pemerataan pembangunan di Kecamatan Lirik.
Melakukan kajian terhadap teori – teori yang terkait perkembangan industri di
Kecamatan Lirik.
1.5 Sistematika Penyajian
Penyajian laporan Ustek ini secara sistematisa kan di bagi dalam beberapa bagian
yaitu:
Bab I Pendahuluan:
Pada Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan, dan sasaran, ruang lingkup
materi dan kawasan studi , metodologi penelitian, keluaranatau output dan
kerangka berfikir.
Bab II Kajian Teori
Pada Bab ini berisikan tentang Teori-teori yang mendukung Tema penelitian
Bab III Gambaran Umum
Bab ini berisikan tentang kebijakan pemerintah setempat baik berupa UU maupun
PP serta Gambaran Umum Kabupaten Inhu dan Gambaran Lokasi StudyKawasan
Perencanaan.
Bab IV Metodologi dan Pendekatan
Bab ini berisi tentang pendekatan perencanaan yang digunakan beserta Metodologi
yang berkaitan dan relevan selain itu juga terdapat Kerangka berfikir Makro dan
Kerangka Analisa Makro.
Bab V Manajemen Pelaksanaan
Bab ini berisikan tentang proses pelaksanaan kegiatan yang di atur dan di tetapkan
hingga kegiatan study ini selesai.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 23
BAB
II
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 24
BAB II
KAJIAN TEORI
Didalam Proses studi perencanaan ini dibutuhkan dua pendekatan melalui kajian teori –
teori yang mendukung demi memudahkan dalam melakukan proses perencanaan kawasan
argoindustri, sbg Pintu gerbang menuju PKW di Rengat.
2.1 Teori Perencanaan Pusat Pelayanan Kawasan
Kriteria PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) adalah kawasan perkotaan yang berfungsi
untukmelayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa yang mengemban fungsi
dengan tingkatpelayanan kecamatan atau beberapa desa sebagai berikut :
a. pemerintahan kecamatan;
b. pertanian;
c. pendidikan menengah;
d. peternakan;
e. pariwisata;
f. pertambangan/Perindustrian
g. perkebunan;
h. pengembangan permukiman; dan
i. jasa dan pelayanan sosial ekonomi skala kecamatan atau beberapa desa.
2.2 Kawasan koridor komersial pada Jalan Arteri Primer
a. Kawasan Koridor Komersial
Kawasan komersial adalah area yang mempunyai fungsi dominan untuk kegiatan
komersial atau disebut sebagai kawasan pusat perniagaan/usaha kota, letaknya tidak selalu
di tengah-tengah kota dan mempunyai pengaruh besar terhadap kegiatan ekonomi kota
(Kamus Tata Ruang, s.v.‖kawasan komersial). Koridor jalan komersial merupakan koridor
jalan yang pemanfaatan ruang di sepanjang jalannya untuk kegiatan komersial,
perkantoran yang kompleks dan pusat pekerjaan di dalam kota (Bishop,1989). Ketika jalan
raya diperluas dari pusat kota ke pinggiran kota yang kemudian diikuti dengan tumbuhnya
pertokoan, restoran dan area parkir maka lahirlah koridor komersial ditandai dengan
deretan bangunan komersial, parkir halaman depan, jalan berorientasi pejalan kaki dan
barisan elemen penanda sepanjang jalan utama dari pusat kota ke pinggiran kota.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 25
Dari beberapa pengertian ini dapat disimpulkan bahwa koridor komersial
merupakan konsentrasi toko retail, yang melayani area perdagangan umum yang terletak di
sepanjang jalan.
b. Jalan arteri primer
Menurut fungsinya jalan dikelompokkan atas jalan arteri, kolektor, lokal, dan jalan
Lingkungan. Jalan Lintas Timur merupakan Jalan arteri primer. Sebagaimana dijelaskan
dalam pasal 7 UU No. 38 tahun 2004 bahwa jaringan jalan primer merupakan sistem
jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan
semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi
yang berwujud pusat-pusat kegiatan.
Berdasarkan status jalan, Jl. Lintas Timur adalah jalan nasional, dimana jalan
nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang
menghubungkan antar ibukota provinsi, dan jalan strategis nasional. Berikut adalah
dimensi jalan arteri primer menurut pasal 7 UU No. 38 tahun 2004.
Gambar 2.1 : Kondisi minimal ideal jalan arteri primer
Sumber : UU No. 38 tahun 2004.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 26
Mengacu pada pengertian kawasan koridor komersial dan jalan arteri primer dapat
disimpulkan bahwa kawasan koridor komersial pada jalan arteri primer adalah area
perdagangan dan jasa serta komersial lainnya yang terletak di lingkungan kawasan jalan
yang melayani distribusi barang dan jasa skala nasional, dengan menghubungkan semua
simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan, dengan persyaratan kecepatan
rata-rata minimal 60 Km/jam, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.
2.2.1 Perkembangan koridor komersial.
Awal tahun 1980 bermunculan kumpulan pertokoan seiring meningkatnya
pembangunan jalan raya dalam jumlah cukup besar dan terdiri dari berbagai jenis.
Selanjutnya bermunculan mall dan departemen store yang menempati site besar di
perempatan jalan.
Pada tahun 1980-an pengembang memperluas investasi dengan mengembangkan
format retail berkelompok (cluster retail) yang secara khusus menjual produk tertentu
menjadi toko tunggal bertema besar, seperti elektronik, furnitur, dan lain-lain yang
bertujuan merebut pangsa pasar dari toko kecil dan supermarket. Format baru ini
membutuhkan lahan yang besar pada lokasi yang strategis dan berdampak terhadap
kepadatan lalu-lintas.
Pada 1990-an, perubahan gaya hidup dan preferensi konsumen menyebabkan
pergeseran pusat perbelanjaan tertutup dan bentuk koridor ke bentuk open air shopping
yakni kegiatan belanja yang dikombinasikan dengan kegiatan rekreasi ruang terbuka.
Kegiatan belanja seperti ini membutuhkan site besar untuk mendukung aktifitas retail,
hiburan, dan kegiatan makan. Perkembangan ini bergeser dari lingkungan belanja yang
berorientasi kendaraan sepanjang koridor ke pengalaman belanja yang dilakukan dengan
berjalan kaki. Kegiatan belanja yang digabungkan dengan rekreasi berkembang ke
pengembangan pusat kota dengan menambahkan hunian dan kantor di atas fungsi retail,
dan lokasi yang dipilih berada di persimpangan jalan utama. (Bohl, Charles C., 2002).
Aspek yang mempengaruhi perkembangan mall dan shopping center adalah jarak
perjalanan, perubahan selera konsumen, gaya hidup dengan waktu yang terbatas dan
kebutuhan tempat hiburan. Alasan lainnya adalah perubahan permintaan pasar, perubahan
kebijaksanaan publik, ide-ide baru urban desain dan perubahan budaya (Bohl, Charles C.,
2002).
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 27
2.2.2 Pentingnya penataan kembali kawasan koridor komersial
Permasalahan koridor komersial dengan nilai positif dan negatif yang dimilikinya
terjadi pada kota-kota di dunia termasuk koridor jalan arteri primer. Permasalahan ini
membutuhkan solusi yakni penataan sesuai dengan persoalan dan karakter kawasan koridor
tersebut. Setiap kawasan koridor komersial memiliki karakter yang berbeda meskipun
memiliki persoalan mendasar yang sama.
Persoalan kawasan koridor komersial mencakup dua persoalan pokok yakni:
koridor komersial kurang aktif dan tidak menjadi destinasi utama untuk berbelanja padahal
pertumbuhan retail positif. Persoalan pokok lainnya adalah menurunnya kualitas fisik
ruang koridor dan kawasan sekitarnya.
Adanya persoalan dan fenomena perkembangan koridor komersial mendorong
perlunya penataan kembali kawasan koridor Jalan .
2.2.3 Place making sebagai strategi untuk mengaktifkan kawasan koridor
komersial
Kunci kesuksesan kawasan koridor komersial sehingga menjadi kawasan koridor
komersial yang aktif adalah daya tarik tempat/ ruang kawasan koridor komersial tersebut.
Untuk menciptakan daya tarik tempat/ ruang, dibutuhkan strategi place making guna
mencapai kesuksesan suatu tempat.
2.2.4 Pengertian place making
Place making adalah proses mengubah ruang (space) menjadi place sehingga akan
menarik sejumlah besar manusia karena bersifat menyenangkan, menarik dan menawarkan
kesempatan untuk bertemu satu sama lain. Placemaking adalah cara dimana semua
manusia mengubah tempat mereka, menemukan diri mereka ke tempat di mana mereka
tinggal (Schneeklth, L. Dan Shibley, R.G., 1995)
Place making terkenal dengan karakternya yang berfokus terhadap aktivitas, manajemen,
komunitas, dan sosialibilitas. Hasil akhir dari strategi placemaking adalah terciptanya
pengembangan ruang publik yang berkualitas baik dan bermanfaat bagi masyarakat dan
lingkungannya (Tiesdell, 1996), seperti plaza, taman, jalan, serta kawasan komersial pada
main street. Strategi placemaking pusat kawasan dan merupakan nilai tambah bagi retail
entertaiment. Kombinasi fungsi dan format pusat kawasan harus merupakan kombinasi
yang imbang antara komersial dan kegiatan hiburan serta rekreasi non-profit.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 28
Pengunjung yang datang ke pusat perbelanjaan dan koridor komersial bukan hanya
karena kegiatan komersial namun karena seting publik yang memungkinkan orang untuk
bertemu, berbaur, berjalan-jalan, dan melihat-lihat. Daya tarik format koridor komersial
dan pusat perbelanjaan sebagai sebuah tempat untuk berkumpul merupakan esensi utama
pendorong suksesnya kawasan komersial.
Koridor komersial dengan format yang kompak, mixed-use, pedestrian oriented
merupakan salah satu kunci utama untuk mencapai koridor komersial yang aktif,
pengurangan polusi udara, kemacetan lalu-lintas dan preservasi ruang terbuka serta
menciptakan lingkungan dan komunitas yang lebih nyaman.
2.2.5 Place making pada kawasan koridor komersial
Perubahan spirit of place samar, sulit di analisis secara formal dan konseptual
namun tetap terjadi. (Relph, 1976, p.99). Suatu tempat dapat memiliki spirit atau sense of
place ketika tempat tersebut memiliki kualitas, konsistensi dan keandalan.
Ruang kota yang baik adalah ruang yang mewadahi transaksi aktifitas ekonomi
pada berbagai tingkat dan lapisan dan menyediakan ruang untuk transaksi sosial dan
budaya Montgomery (1998). Montgomery menjelaskan indikator kunci dari vitalitas suatu
kawasan yakni :
1. Tingkat variasi dalam penggunaan lahan primer, termasuk perumahan.
2. Proporsi bisnis lokal yang dimiliki atau kebebasan jenis usaha/ bisnis, terutama
pertokoan.
3. Pola jam buka, dan adanya kegiatan malam hari dan sore.
4. Kehadiran dan kekhususan koridor komersial
5. Ketersediaan bioskop, teater, bar, pub, restoran dan budaya lainnya / tempat
pertemuan, menawarkan layanan dari berbagai jenis, harga dan kualitas.
6. Ketersediaan ruang, termasuk taman, lapangan dan ruang sudut,
memungkinkan orang menonton dan beraktivitas seperti program animasi
budaya.
7. Pola penggunaan lahan campuran memungkinkan perbaikan dan investasi kecil
dibidang properti.
8. Ketersediaan unit yang berbeda ukuran dan biaya.
9. Inovasi dalam tampilan arsitektur baru, menyediakan berbagai jenis bangunan,
gaya dan desain.
10. Kehidupan jalanan dan bagian depan jalan yang aktif.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 29
Aspek penting dalam mendesain main street dan town center (Bohl,
Charles C., 2002) terdiri dari:
1. Kemampuan mengadaptasi urban form dengan mudah
2. Kombinasi entertainment retail dan niche restaurant
3. Detail desain bangunan, lingkungan kota yang bervariasi dan dekorasi wajah
jalan (streetscape) yang menarik.
4. Menempatkan toko langsung berhubungan dengan sisi jalan.
5. Mengubah parkir badan jalan dengan gedung parkir
6. Keragaman aktivitas pada level pejalan kaki.
7. Menyediakan ruang berkumpul publik yang cukup (public gatering space)
8. Menata karakter pedestrian berskala manusia, keintiman ruang publik kawasan
historis.
9. Visibilitas
Kebijakan kota yang dapat dilakukan untuk pendukung place making padakawasan
koridor komersial adalah (Bohl, Charles C., 2002):
1. Pembangunan menekankan skala lingkungan dan manusiawi menciptakan kota
yang berskala manusia.
2. Menggunakan analisis pasar untuk menginformasikan perencanaan dan
menentukan produk yang diinginkan.
3. Area istirahat di dalam kawasan dan terhubung dengan jalan-jalan dan trotoar.
Menciptakan sektor keuangan publik yang dapat membantu pelaksanaan
pembangunan, dengan menarik partisipasi sektor swasta.
4. Mendefinisikan gerbang masuk kawasan dimana pengunjung tahu ketika masuk
dan meninggalkan kawasan.
5. Kebijakan kota dapat mengendalikan ukuran dan penempatan elemen
6. Membangun jalur pejalan kaki antar kawasan. Kawasan ramah pejalan kaki
dihubungkan dengan prasarana publik. Pemerintah merencanakan dan
membangun jaringan pejalan kaki antar distrik.
7. Menata dimensi blok, pengambil kebijakan mengatur ketinggian bangunan dan
jarak antar blok. persyaratan garis sempadan fleksibel.
8. Parkir paralel, tidak memerlukan taman parkir, tidak menutup jalan untuk lalu
lintas dan mengijinkan truk menarik dan menyerahkan barang di depan toko.
9. Mengatur standar pencahayaan (ukuran, dan tingkat pencahayaan).
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 30
10. Kawasan pejalan kaki harus dapat diakses dan fokus pada program transit dan
transportasi.
11. Program perumahan kota yang terjangkau.
Street as place adalah upaya membentuk place pada ruang jalan dalam rangka
mengembalikan fungsi jalan bagi kepentingan publik yang mempertimbangkan pejalan
kaki (PPS, 2009). Street as place membentuk kembali jalan sebagai tempat yang disiapkan
untuk meningkatkan vitalitas ekonomi yang lebih baik dan memberikan peluang untuk
kepentingan umum. Street as places mengintegrasikan berbagai elemen koridor jalan
dengan menciptakan vitalitas tempat dimana orang merasa aman, nyaman, merasa
memiliki dan bersosialisasi. Placemaking pada kawasan koridor komersial menurut PPS
(Project for Public Space) meliputi elemen-elemen sebagai berikut :
1. Kenyamanan dan identitas (Comfort and Image)
a. Merefleksikan identitas dan budaya lokal
b. Terdapat ruang untuk duduk, elemen pencahayaan yang baik, lansekap dan
perabot jalan yang memberikan kemudahan dan kenyamanan.
c. Kejelasan dan pembatasan elemen penanda untuk memberikan informasi.
2. Aksesibilitas dan tautan (Access and Linkages)
a. Kemudahan melintasi dan menyeberang di jalan
b. Trotoar mengakomodasi dan memberi kenyamanan pejalan kaki.
c. Menyediakan berbagai pilihan jenis transportasi public
3. Fungsi dan aktifitas (Uses & Activities)
a. Pemakai betah beraktifitas pada ruang koridor.
b. Aktifitas lantai dasar yang mengundang dan terbuka untuk pengunjung.
c. Keragaman aktifitas seperti restaurant, toko, dan layanan usaha lainnya.
4. Mendukung fungsi sosial (Sociability)
a. Masyarakat dapat melakukan aktifitas bersama pada ruang koridor.
b. Rasa memiliki terhadap ruang koridor
c. Representatif untuk mewadahi kegiatan segala jenis usia dan kondisi.
Aspek yang dipertimbangkan (issue of concern) dalam membentuk place pada
penataan kawasan komersial koridor jalan arteri pada tabel II.1 berikut.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 31
Tabel 2.1 : Aspek yang dipertimbangkan dalam membentuk place pada kawasan
komersial koridor jalan ateri primer
No Aspek Perancangan
Place
Indikator Place
1. Fungsi dan Aktifitas
Variasi penggunaan lahan termasuk perumahan.
Kebebasan jenis usaha pertokoan
Pola jam buka, dan adanya kegiatan malam dan sore
hari
Pola penggunaan lahan campuran untuk investasi
bidang properti
Kehidupan jalanan dan bagian depan yang aktif
Kombinasi entertainment retail dan niche
restaurant
Aktifasi lantai dasar yang mengundang dan terbuka
untuk pengunjung
2. Identitas karakter dan
keunikan
Kekhususan setiap kawasan koridor komersial
Merefleksikan identitas dan budaya lokal
3. Kenyamanan Terdapat ruang untuk duduk, elemen pencahayaan,
lansekap dan perabot jalan yang memberikan
kenyamanan
4. Kemudahan Parkir paralel, tidak menutup jalan untuk lalu lintas.
Kemudahan melintasi dan menyeberang jalan
5. Visibilitas Kejelasan elemen penanda dalam memberikan
informasi.
Mendefinisikan secara jelas pintu masuk dan keluar
kawasan.
6. Aksesibilitas dan
tautan
Menempatkan toko langsung berhubungan dengan
sisi jalan.
Menyediakan berbagai pilihan jenis transportasi
publik.
Area istirahat dalam kawasan terhubung dengan
jalan dan trotoar.
Menata sistem transit dan transportasi.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 32
7. Berorientasi pejalan
kaki
Beraneka ragam aktifitas pejalan kaki.
Karakter pedestrian berskala manusia.
Trotoar mengakomodasi dan memberi kenyamanan
pejalan kaki.
Membangun jalur pejalan kaki antar kawasan.
Kawasan ramah pejalan kaki di hubungkan dengan
prasarana publik. Pemerintah membangun jaringan
pejalan kaki antar distrik.
8. Berorientasi
komunitas/masyarakat
Tersedia ruang berkumpul publik yang representatif
dapat mewadahi kegiatan segala jenis usia dan
kondisi termasuk anak-anak dan diffeable people
9. Keunikan Detail Desain Bangunan, Lingkungan urban yang
variatif.
Dekorasi wajah jalan (Streetscape) yang menarik.
10. Kesenangan,
Kegembiraan
Terdapat bioskop, Teater, bar, pub, restoran dan
budaya lainnya, tempat pertemuan dengan berbagai
jenis, harga dan kualitas.
Taman, lapangan dan ruang sudut, memungkinkan
orang menonton dan beraktifitas seperti program
animasi-animasi budaya.
11. Adaptif Kemampuan mengadaptasi bentuk kota dengan
mudah.
12. Skala Manusiawi Skala lingkungan membentuk kota berskala
manusia
13. Regulasi Kebijakan kota mengendalikan ukuran dan lokasi
elemen penanda.
Kebijakan kota mengatur ketinggian bangunan dan
jarak antar blok dan persyaratan garis sempadan.
Sumber : Hasil rangkuman (Mei 2011), Bohl, Charles C.(2002), Montgomery (1998), Carmona et al
(2003), Project for Public Spaces (2003).
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 33
Place making adalah strategi untuk menata kawasan koridor komersial
yang esensinya dikaji dari landasan teori danstudi kasus yang kemudian dapat
merumuskan prinsip normatif pengembangan dan perancangan kawasan koridor komersial
perkotaan.
2.2.6 Linkage sebagai elemen pemersatu kawasan koridor komersial.
Linkage adalah garis semu yang menghubungkan antara elemen yang satu dengan
yang lain, nodes yang satu dengan nodes yang lain, atau distrik yang satu dengan yang lain
(Trancik 1986). Garis semu bisa berbentuk jaringan jalan, jalur pedestrian dan ruang
terbuka yang berbentuk segaris. Keterkaitan ini melibatkan organisasi dari berbagai garis
yang mengaitkan bagian-bagian kota dan desain dari kumpulan ruang (Trancik, 1986).
Kumpulan ruang dapat berupa garis lahan, ruang sirkulasi, aksis pembentuk organisasi,
deretan pepohonan, ruang-ruang terbuka maupun pinggiran bangunan. Secara bersama-
sama elemen tersebut membentuk suatu sistem keterkaitan yang konstan dan perlu
diperhatikan saat akan melakukan penambahan maupun perubahan di dalam suatu ruang
kota.
Fumihiko Maki dalam ‖Investigation into Collective Form‖ menyatakan bahwa:
‖Tautan (linkage) adalah pengikat dalam suatu kota. Ia merupakan satu tindakan
menyatukan semua aktivitas dan menghasilkan bentuk fisik pada suatu ‖. Oleh karena itu
dibutuhkan elemen penghubung dari satu kawasan ke kawasan lain maupun dalam satu
kawasan itu sendiri untuk membantu warga mengerti bagian kotanya dan mempermudah
akses menuju suatu kawasan. linkage perkotaan dapat diamati dengan cara dan pendekatan
yang berbeda, dimana terdapat 2 pendekatan linkage perkotaan:
1. Linkage yang visual,
2. Linkage yang struktural,
Tautan struktural dilakukan dengan membentuk jaringan atau hubungan secara
struktural pada kawasan yang letaknya saling berdekatan tetapi agak terisolir dan berdiri
sendiri, sedangkan tautan visual adalah menghubungkan dua atau lebih fragmen kota
menjadi satu kesatuan secara visual. Pada tautan visual terdapat elemen pembentuk yang
menghasilkan hubungan secara visual dengan baik, yaitu: garis, koridor, sisi, sumbu dan
irama. Setiap elemen memiliki ciri khas atau suasana tertentu. Upaya menghubungkan satu
kawasan dengan kawasan lain sehingga tercipta satu hubungan yang baik adalah dengan
mempertimbangkan aspek sebagai berikut:
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 34
1) Memperhatikan sistem sirkulasi eksisting dalam kawasan seperti: sistem
sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan, sistem transportasi dan sistem
perpindahan atau pola pergerakan manusia dengan berjalan atau berkendaraan.
2) Memperhatikan elemen-elemen perkotaan yang sudah tersedia di kawasan
seperti jalur pejalan, fungsi bangunan, vegetasi dan elemen lain yang dapat
mendukung terciptanya tautan satu kawasan dengan kawasan lain.
2.2.7 Identitas sebagai pembentuk citra kawasan koridor komersial.
Identitas merupakan suatu keadaan, sifat, ciri-ciri khusus, jati diri seseorang atau
benda (Poerwadarminta, 1987). Identitas kawasan merupakan sesuatu yang objektif
tentang seperti apa sebenarnya rupa atau bentuk suatu tempat (Montgomery, 1998).
Identitas merupakan ciri khas suatu tempat, yang menyebabkan adanya perasaan terhadap
suatu tempat. Identitas kawasan bisa terlihat dari bahan apakah yang dipakai, pola yang
terdapat, warna serta apa yang dilakukan masyarakat ditempat tersebut (Zahnd, 1999).
Upaya membentuk identitas tempat pada kawasan koridor komersial menurut Bohl (2002)
antara lain :
1. Mengembangkan penggunaan fungsi campuran
2. Menyediakan jalur pedestrian untuk pasar harian dan perayaan festival
3. Menata pusat kawasan hijau dan air mancur
4. Menyediakan gedung pertemuan sebagai tempat berkumpul untuk pertemuan
asosiasi, pernikahan, resepsi dan perayaan yang bersifat privat maupun publik.
5. Mengembangkan konsep perumahan baru
6. Mengembangkan retail
7. Mengembangkan lingkungan tempat kerja baru
8. Mengembangkan tempat leisure dan konsep entertainment/ hiburan.
9. Meningkatkan pertumbuhan yang smart, pembangunan yang sustainable dan
lingkungan komunitas yang layak ditinggali (livable).
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 35
2.2.8 Pengembangan fungsi campuran pada kawasan koridor komersial
Kajian mixed use corridor dielaborasi dari kajian tujuh koridor komersial fungsi
campruan di kota Kitchener yang terdiri dari: Belmont Avenue (Upper & Lower); King
Street (East & West); Lancaster Street; Queen Street; dan Victoria
Street (North & South).
Tujuan pengembangan kawasan koridor dengan pendekatan mixed use corridor
adalah :
1. Meningkatkan aktifitas koridor berskala manusia dan pengembangan sesuai
arahan kebijakan lokal.
2. Kualitas bangunan dan desain lansekap membentuk sense of place dan
identitas koridor
3. Menciptakan kawasan yang dapat dilalui dengan berjalan kaki dan mendukung
transit.
4. Kualitas ruang publik yang baik menciptakan kreatifitas dan identitas koridor.
Aspek-aspek penting yang dipertimbangkan dalam penataan kawasan
koridor berdasaran pendekatan mixed use corridor adalah:
1. Tata guna lahan:
Mengembangkan fungsi hunian, tempat kerja dan mengintensifkan pengembangan
berorientasi transit. Komponen yang ditata dalam guna lahan kawasan koridor
komersial adalah:
a. Penggunaan lahan
Prinsip penggunaan lahan :
1. Menerapkan fungsi campuran berupa: retail, rukan, townhouse,
perkantoran, restoran dan layanan lain.
2. Penggunaan lahan yang memperkuat ekonomi dan mendorong penggunaan
transportasi umum.
b. Berskala manusia
Prinsip sesuai skala manusia adalah massa bangunan berskala manusia.
c. Mengutamakan fungsi retail
d. Memperkecil penggunaan lahan.
2. Bentuk bangunan
Bentuk bangunan meliputi kepadatan, ketinggian dan ukuran lantai. Dalam konteks
perkotaan, mixed use corridor harus memiliki bentuk perkotaankompak.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 36
Komponen yang ditata dalam penataan bentuk bangunan kawasan koridor komersial
adalah:
a. Penempatan bangunan
Prinsip penempatan bangunan:
1. Bangunan baru menciptakan pola bangunan yang konsisten dan
memperkuat batas jalan dengan variasi ruang terbuka.
2. Setback konsisten untuk mendukung skala bangunan yang sama.
b. Site sudut
Prinsip site sudut:
1. Bangunan diletakkan dekat dengan persimpangan
2. Site sudut diperkuat dengan ketinggian bangunan yang lebih besar untuk
menegaskan persimpangan.
c. Hamparan Jalan
Prinsip hamparan jalan:
Konsistensi batas ruang jalan perkotaan untuk setiap koridor, berupa: rasio tinggi
dan lebar, minimum 1: 4 dan maksimum 1:1 .
d. Ruang transisi
Prinsip ruang transisi: menata ruang transisi antar bangunan.
e. Tinggi bangunan
1. Tinggi bangunan kompatibel dengan bangunan sekitarnya untuk membentuk
ruang jalan dan karakter wilayah.
2. Menghadirkan bangunan bertingkat rendah dan bertingkat sedang.
3. Ketinggian bangunan maksimum dirancang sesuai proporsi lebar jalan, dan
tidak boleh melebihi ketinggian 1:1 sampai rasio lebar.
f. Skala yang manusiawi
1. Desain bangunan untuk kenyamanan pejalan kaki
2. Memiliki hubungan yang kompatibel ke bangunan sekitarnya
3. Menjaga proporsi jalan
3. Desain bangunan
Komponen desain bangunan pada kawasan koridor komersial adalah:
a. Desain fisik bangunan
Prinsip desain bangunan:
Bangunan baru respek dengan bangunan sekitarnya..
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 37
b. Bangunan berlantai rendah (1-3 lantai)
Prinsip bangunan berlantai rendah:
1. Tinggi bangunan mengekspresikan bagian lantai dasar.
2. Perlengkapan mekanik harus dilindungi dari pandangan publik
c. Bangunan berlantai sedang (3-8 lantai)
Prinsip Bangunan berlantai sedang:
1. Desain bangunan mendefinisikan bagian dasar pertengahan dan bagain atas
bangunan dengan menekankan fasad dan artikulasi garis atap .
2. Bentuk slab mendefinisikan lantai dasar dan artikulasi fasad
3. Sempadan bangunan untuk menjaga batas pandangan dari jalan.
d. Fasad bangunan
1. Mendukung fasad lantai dasar yang aktif dengan memperbanyak bukaan
jendela, artikulasi elemen penanda dan detail arsitektur.
2. Fasad bangunan didesain untuk mengurangi kesan bulk, berkontribusi
terhadap tema atau karakter koridor.
4. Parkir
Komponen yang diatur dalam penataan parkir adalah: Lokasi, parkir podium,
gedung parkir, parkir badan jalan dan parkir sepeda.
5. Transit
Komponen yang ditata dalam penataan transit kawasan koridor komersial adalah:
a. Bentuk dan desain bangunan transit
b. Jalur sepeda
c. Penempatan pemberhentian transit
d. Transit Amenities
e. Transit shelter
f. Rencana urban commuter
6. Desain lansekap
Lansekap digunakan untuk mendefinisikan ruang, menciptakan karakter streetscape
dan merupakan penyangga. Desain lansekap meningkatkan lingkungan pejalan kaki yang
memerlukan penekanan lebih besar pada skala, bentuk, tekstur garis, dan warna.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 38
Komponen yang ditata dalam penataan lansekap kawasan koridor adalah:
a. Wajah jalan
b. Ruang Hijau Kota
c. Rumput boulevards
d. Ruang publik
7. Pencahayaan
Pencahayaan meliputi komponen fungsional dan estetika streetscape.
Komponen yang diatur dalam penataan pencahayaan kawasan koridor komersial adalah:
a. Pencahayaan streetscape
b. Tingkat pencahayaan koridor jalan
c. Pencahayaan ranah publik
8. Elemen penanda
Komponen yang diatur dalam penataan elemen penanda kawasan koridor
komersial adalah:
a. Elemen penanda streetscape
b. Pencahayaan Elemen penanda
c. Ukuran elemen penanda
9. Ruang publik
Ruang publik adalah struktur utama kota berupa jalan, jalur pedestrian,
taman, ruang terbuka, dan aksesibilitas ke bangunan umum.
Komponen yang ditata dalam menata ruang publik pada kawasan koridor
komersial adalah:
a. Ukuran blok dan konektifitas
b. Ruang terbuka kota dan Infrastruktur hijau
c. Ruang parkir dan Parkir sepeda
d. Desain streetscape dan Tema streetscape
10. Gerbang kawasan :
Komponen yang diatur dalam menata pintu gerbang pada kawasan koridor
komersial adalah:
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 39
a. Bentuk dan orientasi bangunan
b. Desain bangunan
c. Desain lansekap
d. Public art
e. Crosswalk treatment
f. Lighting
Berdasarkan uraian aspek-aspek penting yang dipertimbangkan dalam penataan
kawasan koridor dengan pendekatan mixed use corridor dapat disimpulkan komponen
yang ditata dan prinsip perancangan pada tabel berikut :
Tabel 2.2 Komponen dan prinsip perancangan kawasan koridor komersial
yang mengembangkan fungsi campuran
Komponen yang ditata Prinsip
Tata guna lahan
Pilihan penggunaan lahan
Menerapkan fungsi campuran: retail,
rukan, townhouse, perkantoran,
restoran dan fasilitasnya.
Penggunaan lahan komersial
memperkuat ekonomi .
Sesuai skala manusia Massa bangunan berskala manusia.
Mengutamakan retail. Retail lantai dasar mendorong
bangunan mixed use.
Bentuk bangunan
Penempatan bangunan Setback yang konsisten mendukung
skala bangunan yang sama.
Site sudut
Site sudut diperkuat dengan ketinggian
bangunan yang lebih besar untuk
menegaskan persimpangan.
Hamparan Jalan
Konsistensi batas ruang jalan.
Rasio tinggi dan lebar minimum 1: 4
dan maksimum 1:1.
Tinggi bangunan Tinggi bangunan menghasilkan
ruang jalan, dan kompatibel dengan
bangunan sekitarnya.
Bangunan 2 -8 lantai untuk transisi
bentuk dan massa yang tepat.
Skala yang manusiawi Bangunan dirancang untuk
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 40
kenyamanan pejalan kaki.
Desain bangunan
Desain fisik bangunan
Bangunan baru respek dengan
bangunan sekitarnya
Tinggi bangunan mendefinisikan
elemen lantai dasar.
Bangunan berlantai rendah (1-3 lantai)
Tinggi bangunan mengekspresikan
bagian lantai dasar dengan
menekankan detail desain serta
kesesuain garis atap.
Perlengkapan mekanik harus
dilindungi dari pandangan publik.
Bangunan berlantai sedang (3-8 lantai)
Desain bangunan mendefinisikan
bagian dasar, pertengahan dan atas
bangunan dengan asad dan artikulasi
garis atap.
Bentuk slab memberi definisi yang
baik tentang bagian lantai dasar dan
artikulasi fasad bangunan.
Fasad bangunan
Desain fasad lantai dasar yang aktif.
fasad didesain untuk mengurangi
kesan bulk, mendukung tema atau
karakter koridor.
Ruang publik
Ukuran blok dan konektifitas
Kavling blok kompatibel dengan
ukuran blok sekitarnya.
Menggabungkan jaringan jalan yang
saling berhubungan.
Pedestrian linkage mendorong jarak
perjalanan lebih pendek.
Infrastruktur hijau
Mengintegrasikan sistem alam yang
ada.
Menata infrastruktur hijau di
sepanjang koridor.
Konektifitas dan aksesibilitas ke
taman, ruang publik baru.
Taman
Mendefinisikan secara jelas gerbang
masuk taman.
Menyediakan fasilitas pejalan kaki
seperti area duduk.
Mengintegraskan public art
Meningkatkan akses ke taman
melalui pedestrian linkage.
Ruang publik kota
Menyediakan berbagai ruang publik
kota sepanjang koridor transit utama,
seperti taman kota, alun-alun, plaza,
halaman
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 41
Desain streetscape
Mendesain streetscape melalui elemen
:
Amenity zona: Mendefinisikan amenity zona dengan
elemen vertikal sebagai street furniture
seperti pohon dan lampu jala.
Zona trotoar:
sepanjang jalan.
koridor jalan utama dan kawasan
dengan laluintas pejalan kaki tinggi.
Zona sempadan depan:
depan dan fasad bangunan berupa
elemen hard dan soft lansekap
termasuk pohon.
Pohon jalan
Sesuai arahan jenis pohon yang
ditanam di daerah perkotaan.
Perabot jalan
Perabot jalan dan lampu
dikoordinasikan dalam desain, warna
dan skala.
Parkir sepeda
Menyediakan parkir sepeda di lokasi
yang tepat.
Tema streetscape
Tema unik streetscape dieksplorasi di
setiap segmen koridor.
Pintu Gerbang
Bentuk dan orientasi bangunan
Bangunan membingkai persimpangan
jalan dan membentuk massa bangunan
untuk menonjolkan persimpangan.
Desain bangunan
Pintu masuk gedung utama berorientasi
pada persimpangan.
lansekap
Gerbang masuk didefinisikan melalui
hardscape dan lansekap.
Public art
Fitur seni publik meningkatkan
kualitas ranah pubik
dipertimbangkan pada gerbang
utama. Fitur dapat berupa sculpture,
elemen penanda artistik, pola paving,
elemen interaktif seperti
pencahayaan, air dan lain-lain.
Penggunaan seni publik harus
dikoordiasikan dengan dinas
kebudayaan kota.
Crosswalk treatment
Perlakuan terhadap penyeberangan
khusus diarahkan di persimpangan
gerbang.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 42
Tangga penyeberangan diarahkan di
persimpangan transit utama terletak
di sepanjang koridor pusat transit.
Mendesain trotoar penyeberangan
yang dekoratif
Pencahayaan
pencahayaan pada gerbang
perempatan untuk meningkatkan
pencahayaan pejalan kaki dan
penampilan streetscape.
Parkir
Lokasi
Parkir samping dan belakang
bangunan.
Parkir podium
Parkir bawah tanah untuk skala
pengembangan besar.
Gedung parkir
Berinteraksi dengan streetscape
melalui artikulasi fasad bangunan,
lantai dasar untuk retail.
Parkir badan jalan
eksistensi curb yang berisi fitur
lansekap, elemen streetscape.
Parkir sepeda
Berbagi parkir sepeda yang disediakan
di dekat tempat transit, dalam
kompleks perumahan dan tempat kerja.
Transit
Guna lahan
Guna lahan berorientasi pejalan kaki
dengan menempatkan toko makanan,
restoran, layanan pribadi, kantor dan
retail di sepanjang rute transit utama
dan stasiun transit.
Penempatan bangunan
Menempatkan bangunan dekat dengan
jalan untuk mengurangi jarak
perjalanan ke stasiun transit dan tempat
berhenti.
Lokasi transit Interval jarak maksimum 250 m.
Fasilitas transit
Menata fasilitas pejalan kaki (peta,
bangku, tempat sampah)
Shelter transit
Menyediakan tempat penampungan
transit di halte transit utama.
Desain lansekap
Streetscape
Streetscape berorientasi pejalan kaki
sepanjang semua jalan.
Urban Green
Mempromosikan kota hijau, pohon
jalan dan tempat tanaman.
Rumput boulevards
Menata rumput boulevard sepanjang
frontage hunian.
Ruang publik
Ruang publik dan semi publik terdiri
dari hard and soft lansekap
Buffering
Area parkir dan utilitas dilindungi dari
jalan
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 43
Pencahayaan
Streetscape
Membentuk identitas lingkungan
pedestrian dan masyarakat.
Desain perlengkapan pencahayaan
sesuai dengan konteks perkotaan dan
meningktakan daya tarik streetscape
Hirarki pencahayaan koridor jalan
Koridor fungsi campuran :
streetscpae melalui baner dan
keranjang bunga gantung.
pejalan kaki melalui peningkatan
pencahayaan ranah privat.
Jalan umum: Pencahayaan
mencerminkan skala jarak dan
tinggi, membentuk karakter kawasan
Jalan utama:Meningkatkan
pencahayaan pejalan kaki dan
pengguna transit
Gerbang Perempatan:
meningkatkan pencahayaan gerbang
persimpangan.
Ruang Publik
pencahayaan ruang publik berskala
pedestrian dan menata lampu dekoratif.
Signage
Streetscape
Menyatu dengan desain fasad dan
berkontribusi terhadap desain .
Elemen penanda mempertahankan
skala manusia dan menyatu dengan
lansekap.
Jenis elemen penanda
Skala ,desain dan penempatan yang
tepat.
Mengurangi ukuran elemen penanda
Intensif elemen penanda yang didesain
untuk lalu lintas kendaraan dikurangi.
Sumber: Prinsip perancangan tujuh mixed use corridor city of Kitchener (2001).
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 44
2.2.9 Pengembangan kawasan koridor komersial yang berorientasi pejalan kaki
Walkabel adalah konsep yang mendukung place making koridor komersial
sehingga menjadi kawasan koridor yang berorientasi pejalan kaki. Dalam buku An
Introduction to Sustainable Transportation: Policy, Planning and Implementation yang
ditulis Schiller, Bruun dan Kenworthy 2010, Roger K. Lewis mengatakan kriteria desain
untuk memotivasi kota yang walkable adalah:
1. Pola jalan mudah diarahkan, blok yang tidak terlalu besar, dan persimpangan yang
tidak terlalu jauh. Jalan harus kontinyu dan saling berhubungan.
Menyediakan jalur kendaraan dan pejalan kaki lebih dari satu jalur.
2. Jalan umum harus proporsional dalam menata lebar trotoar, strip tanaman
jalur kendaraan informal dan median.
3. Meningkatkan kualitas streetscape dan memberi kemudahan serta
kenyamanan. Komponen yang ditata adalah vegetasi streetscape, pencahayaan
dan signage, furnitur jalan yang nyaman, material paving yang menarik.
4. Aman untuk berjalan siang atau malam hari, tanda penyeberangan jelas.
5. Bangunan menghadap jalan umum membutuhkan penataan fasad.
Aspek penting dalam menciptakan dan mempertahankan walkable
commercial corridor : (Dom Nozzi, 2010)
1. Mementingkan pejalan kaki.
2. Kepadatan hunian. Masyarakat hidup dalam jarak berjalan kaki,
menyediakan jaringan penghubung antar blok (tiga sampai lima blok).
3. Dimensi berskala manusia.
Indikatornya adalah:
a. Jalan tidak lebih dari dua atau tiga jalur.
b. Bangunan berbatasan dengan jalan dan trotoar.
c. Teras depan berhubungan langsung dengan trotoar.
d. Tempat parkir di belakang gedung.
e. Tinggi lampu jalan enam sampai sembilan meter.
f. Penggunaan fungsi campuran, lantai bawah toko atau kantor lantai
atas hunian.
g. Jalan berskala manusia menciptakan perasaan menyenangkan di
ruang luar dan menciptakan sense of place.
4. Keaktifan dan keragaman retail.
5. Lalu lintas yang tenang (traffic calming) dengan strategi :
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 45
a. Menyediakan parkir badan jalan.
b. Jalan tidak lebih dari dua atau tiga jalur.
c. Lebar jalur lalu lintas tidak lebih dari 3 atau 3,5 m.
d. Kanopi pohon yag menonjol ke jalan mengurangi kecepatan
kendaraan.
6. Aktifitas 24 jam.
7. Kavling yang sempit mendorong variasi elemen pintu, jendela dan elemen
lainnya, memberi pengalaman yang menyenangkan bagi pejalan kaki.
8. Terlindung dari cuaca Kenyamanan terhadap pengaruh iklim panas dan
hujan adalah penting dengan:
a. Menyediakan arcade depan bangunan di sepanjang trotoar.
b. Manata kanopi pohon yang tinggi, sejajar, dari spesies jenis
pohon yang sama menjorok ke jalan dan trotoar.
9. Trotoar yang lebar. Indikatornya adalah:
a. Lebar trotoar: 1,6 meter sampai 6 meter.
b. Lebar trotoar disesuaikan dengan fungsi jalan.
c. Menyeimbangkan kenyamanan dan kebutuhan pejalan kaki.
10. Tampak depan bangunan yang aktif.
11. Menata median dan lansekap jalan ..
12. Jarak dari tempat tinggal ke tempat kerja, sekolah, taman dan tempat belanja
harus dalam jarak dekat maksimal seperempat mil.
13. Kawasan koridor yang walkable adalah menyediakan ruang tempat
berkumpul dan berinteraksi berupa: tempat hiburan, toko bahan makanan,
kantor pos dan lain-lain.P anjang blok jalan singkat, untuk mengurangi jarak
berjalan yakni tidak lebih dari 150 meter, lebih disukai berkisar 60 sampai
90 meter.
14. Pemusatan vista ke bangunan umum.
15. Bisnis yang tepat/ sesuai.
16. Menekan aktivitas pejalan kaki., tidak menghendaki retail berukuran besar,
drive-through, pompa bensin, penjualan dan service mobil dengan .
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 46
Enam kriteria desain jaringan pejalan kaki yang sukses (Southworth, 2005):
a. Konektivitas
b. Keterkaitan dengan moda lainnya
c. Pola penggunaan lahan
d. Keamanan
e. Kualitas jalan
f. Lingkungan jalan
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 47
BAB III
TINJAUAN WILAYAH STUDI
3.1 Tinjauan Kebijakan Pembangunan
3.1.1 VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2009 ditetapkan bahwa:
tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten merupakan terjemahan
dari visi dan misi pengembangan kabupaten dalam pelaksanaan pembangunan.
Sesuai dengan Pasal 25 UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(UUPR), maka Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Indragiri Hulu mengacu kepada :
1. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), dan Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi (RTRWP) Riau;
2. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang; dan
3. Rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD).
Dengan demikian maka tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Indragiri Hulu
akan
dirumuskan dengan mengacu kepada ketiga hal tersebut. Kebijakan penataan ruang
wilayah Kabupaten Indragiri Hulu merupakan arah tindakan yang ditetapkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Selanjutnya strategi penataan ruang
wilayah kabupaten merupakan penjabaran kebijakan penataan ruang ke dalam langkah -
langkah operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
untuk mencapai kondisi ideal tata ruang wilayah kabupaten yang diharapkan. Visi
pembangunan Kabupaten Indragiri Hulu tersebut diterjemahkan sebagai “Indragiri Hulu
Sejahtera Tahun 2015”
Untuk terwujudnya visi pembangunan Kabupaten Inhu, maka ditetapkan misi
pembangunan Kabupaten Inhu sebagai berikut :
1. Mewujudkan Daya Saing Daerah
Maksudnya adalah memperkuat perekonomian daerah yang berbasis pada potensi
dan keunggulan daerah, meningkatan pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan
sumberdaya alam serta efisien dan efektif dengan tetap memegang prinsip-prinsip
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 48
berkelanjutan (sustainable), meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang
mampu menguasai IPTEK dengan memiliki nilai-nilai moral religius dan kultural,
pembangunan infrastruktur yang maju dan mampu diakses secara merata.
2. Mewujudkan Suasana Kehidupan Masyarakat dan Menyelenggarakan
Pemerintahan Yang Demokratis.
Maksudnya adalah menjadikan suasana kemasyarakatan dan penyelenggaraan
pemerintahan yang dinamis sesuai dengan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam
pancasila dan konstitusi negara dalam koridor NKRI. Semakin mantapnya
kelembagaan politik, masyarakat dan kebudayaan, semakin dinamisnya
komunikasi dan interaksi antara masyarakat dan pemerintah dalam
memperjuangkan dan mewujudkan kepentingan publik yang lebih luas serta
semakin berkembang, mantap dan mapannya suasana kehidupan yang menjunjung
hukum dan perwujudan penegakan hukum yang adil, konsisten serta tidak
diskriminatif.
3. Mewujudkan Pemerataan Pembangunan dan Hasil-Hasilnya
Maksudnya adalah agar seluruh wilayah Kabupaten Indragiri Hulu dan seluruh
kelompok masyarakat dapat berkembang, maju dan sejahtera secara bersama-sama
tanpa ada tertinggal ataupun ditinggalkan, keberpihakan pembangunan kepada
kelompok rentan menjadi prioritas, berkembangnya aksesbilitas yang dapat
menjangkau seluruh wilayah, hilangnya diskriminasi termasuk gender.
4. Mewujudkan Suasana Aman, Damai dan Harmonis Yang Bermoral, Beretika
dan Berbudaya.
Maksudnya adalah dengan menciptakan keadaan kondusif pada aspek ekonomi,
sosial budaya, dan politik. Sebagai daerah yang pada awalnya memiliki tingkat
heterogenitas namun telah melebur dalam suatu nilai kultur yang dijunjung secara
bersama yakni melayu, maka harmonisasi dalam kehidupan masyarakat yang telah
terwujud harus dapat dipertahankan dan kembangkan agar mampu menjadi filter
yang handal untuk menangkal masuknya nilai-nilai asing yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai yang ada dan mengakomodir nilai-nilai yang mampu membawa
perubahan masyarakat pada kondisi yang lebih baik dan lebih sejahtera.
5. Mewujudkan Daerah Yang Memiliki Peran Pada Tingkat Regional
Adalah merupakan upaya untuk menjadi Kabupaten Indragiri Hulu sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari sistem kenegaraan dan sistem sosial ekonomi dan
kebudayaan minimal pada tataran regional sehingga perlu semakin dimantapkan
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 49
identitas dan integrasi yang dapat menjadikan kebanggaan tersendiri sebagai
masyarakat Indragiri Hulu mendorong meningkatkan dan mengembangkan
kerjasama yang saling menguntungkan diberbagai aspek dengan berbagai pihak di
dalam maupun di luar daerah pada skala regional.
Sesuai dengan visi Kabupaten Inhu yang tertulis “Indragiri Hulu Sejahtera
Tahun 2015”makna visi tersebut tertuang dalam judul studio yaitu ―Penataan koridor
kawasan perkotaan Lirik sebagai gerbang kabupaten Inhu‖, dapat diketahui bahwa
Kecamatan Lirik memiliki potensi industriyang memanfaatkan sumber daya alam yaitu
migas dan hal ini rasanya telah sesuai dengan visi Kabupaten Inhu yang ada.
Juga terdapat pada misi Kabupaten Inhu untuk mewujudkan visinya yaitu tertuang
dalam poin pertama dan poin kelima yaitu ―Maksudnya adalah memperkuat perekonomian
daerah yang berbasis pada potensi dan keunggulan daerah, meningkatan pengelolaan dan
pemanfaatan kekayaan sumberdaya alam serta efisien dan efektif dengan tetap memegang
prinsip-prinsip berkelanjutan (sustainable), meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
yang mampu menguasai IPTEK dengan memiliki nilai-nilai moral religius dan kultural,
pembangunan infrastruktur yang maju dan mampu diakses secara merata. ‖Point
kelima‖Adalah merupakan upaya untuk menjadi Kabupaten Indragiri Hulu sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari sistem kenegaraan dan sistem sosial ekonomi dan kebudayaan
minimal pada tataran regional sehingga perlu semakin dimantapkan identitas dan integrasi
yang dapat menjadikan kebanggaan tersendiri sebagai masyarakat Indragiri Hulu
mendorong meningkatkan dan mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan
diberbagai aspek dengan berbagai pihak di dalam maupun di luar daerah pada skala
regional‖
Berdasarkan misi Kabupaten Inhu diatas hal ini sepertinya masih belum bisa
berjalan dengan baik di Kabupaten Inhu khususnya Kecamatan Lirik karena masih
kurangnya pemberdayaan masyarakat secara langsung dalam kegiatan perekonomian
masyarakat Lirik yang masih minim, mekanisme pasar yang berkeadilan juga belum
tertuang penuh dilapangan dikarenakan masih terjadi aglomerasi pasar dipusat kegiatan
industri saja di Kecamatan Lirik.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 50
3.1.2 Rencana Struktur Ruang Kecamatan Lirik
1. Rencana Sistem Perkotaan Wilayah Kecamatan Lirik
a. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan)
Kriteria PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) adalah kawasan perkotaan yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. PPK
berada Lirik mengemban fungsi dengan tingkat pelayanan kecamatan atau
beberapa desa sebagai berikut :
pemerintahan kecamatan;
pertanian;
pendidikan menengah;
peternakan;
pariwisata;
pertambangan;
perkebunan;
pengembangan permukiman; dan
jasa dan pelayanan sosial ekonomi skala kecamatan atau beberapa desa.
b. PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan)
Kriteria PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan) adalah pusat permukiman yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa. PPL berada di Desa Japura
yang mengemban fungsi dengan tingkat pelayanan skala antar desa sebagai
berikut :
pemerintahan kecamatan;
pusat pemerintahan desa;
pusat pertumbuhan desa;
Pusat pengembangan pertanian;
pusat pengembangan perkebunan dan peternakan;
jasa dan pelayanan sosial ekonomi skala antar desa; dan
pendukung aktivitas wisata.
Rencana system perkotaan Kecamatan Lirik dijelaskan dalam Tabel 3.1. berikut
ini.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 51
Tabel. 3.1 : Rencana Rencana Sistem Perkotaan Kecamatan Lirik
FUNGSI /HIRARKI PUSAT KETERANGAN Klasifikasi
Karakter Pusat
I. PPK
(Pusat Pelayanan
Kawasan)
Ibukota kecamatan
Lirik Perkotaan Perkotaan
II. PPL (Pusat
Pelayanan
Lingkungan)
JAPURA Ibukota kecamatan Lirik Perkotaan
Sumber : RTRW Kabupaten Inhu 2011-2031
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 52
Gambar 3.1
Peta Struktur Ruang Kecamatan Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 53
Tabel 3.2 :Penetapan Fungsi Pelayanan Sistem Perkotaan / Pusat Pelayanan di
Kabupaten Indragiri Hulu
FUNGSI
/HIRARKI PUSAT
Sarana dan Prasarana Pelayanan Utama
Pemerintahan Pendidikan Kesehatan Ekonomi Transpor.
Darat
Transpor.
Perairan
T\ranspor.
Udara
I. PPK
(Pusat
Pelayanan
Kawasan )
Lirik Ibukota Kecamatan SMA/SM
K
Puskesma
s
Distri
k
Lokal
Sub
termina
l
- -
II. PPL
(Pusat
Pelayanan
Lingkungan)
Japura Desa SMA /
SMK
Puskesma
s
Pembantu
Dist.
Lokal
Sub
Termin
al
- Bandar
Udara
Sumber : RTRW Kabupaten Inhu 2011-2031
Gambar 3.2 :
Diagram Skematis Keterkaitan Antar Pusat di Kecamatan Lirik
PEKANBARU PKN Pekanbaru
PPK Lirik
PPL Japura
Lirik
Japura
JAMBI PKN Jambi
Sumber : RTRW Kabupaten Inhu 2011-2031
Kec.Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 54
3.1.2 Rencana Sistem Jaringan Prasarana kecamatan Lirik
3.2.1 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Transportasi
3.2.1.1 Jaringan Prasarana Jalan
Jaringan prasarana jalan merupakan jaringan prasarana yang paling penting dan
sangat terkait dengan penetapan sistem perkotaan/pusat pelayanan: PPK, dan PPL.
Pengembangan sistem jaringan transportasi jalan salah satunya bertujuan untuk
melancarkan arus transportasi barang dan jasa di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu dari
pusat-pusat produksi ke daerah pemasaran sehingga dapat membantu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan membuka akses daerah yang terisolir.
Rencana sistem jaringan jalan dalam struktur ruang wilayah Kecamatan Lirik
meliputi sistem primer (wilayah/antar-wilayah) yang terdiri atas Jalan Arteri Primer (JAP),
Jalan Kolektor Primer (JKP), Jalan Lokal Primer (JLP), dan Jalan Kolektor Sekunder.
Penetapan sistem jaringan jalan tersebut didasarkan pada :
Penetapan dalam RTRWN, penetapan dalam Keputusan Menteri PU tentang Jalan
Nasional, dan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Jalan Provinsi; dan
Kajian terhadap sistem jaringan jalan dan penyimpulan mengenai jaringan jalan
yang ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Indragiri Hulu ini, berdasarkan
penetapan sistem perkotaan atau pusat kegiatan/pelayanan.
Rencana Pengembangan Jaringan Jalan di Kabupaten Indragiri Hulu terdiri dari
a) Pemeliharaan Jaringan Jalan pada seluruh jaringan jalan di wilayah Kabupaten
Indragiri Hulu
b) Peningkatan Jaringan Jalan, pada seluruh jaringan jalan di wilayah Kabupaten
Indragiri Hulu
c) Pembangunan Jaringan Jalan, rencana pembangunan jaringan jalan baru di
wilayah Kabupaten Indragiri Hulu
I. Jalan Arteri Primer (JAP)
Jalan Arteri Primer di wilayah kecamatan Lirik dapat dibedakan atas 2 kelompok:
1. Rencana Jalan Bebas Hambatan (Highway), yang merupakan Jalan Arteri Primer
khusus. Jalan bebas hambatan ini merupakan penetapan pada Rencana Struktur
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 55
Ruang Wilayah Nasional dalam RTRWN, yaitu menghubungkan Jambi – Rengat –
Pekanbaru.
2. Jalan dengan status Jalan Nasional yang dikenal juga sebagai Jalan Lintas Timur
Sumatera, yaitu bagian yang terletak di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu, sesuai
dengan Keputusan Menteri PU Nomor 630/KPTS/M/2009, yaitu ruas-ruas jalan
3. Batas Pelalawan – Simpang Japura
II. Jalan Kolektor Primer (JKP)
Jalan Kolektor Primer ditetapkan dalam RTRW Provinsi Riau, yang dibedakan atas
Jalan Kolektor Primer 1 dan Jalan Kolektor Primer 2.
Jalan Kolektor Primer 2 yang terletak di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu, adalah
jalan dengan status Jalan Provinsi, yaitu meliputi ruas-ruas jalan sebagai berikut:
1) Simpang Japura – Air Molek
III. Jalan Lokal Primer (JLP)
Jalan Lokal Primer (JLP) adalah jalan dengan status Jalan Kabupaten, yang
menghubungkan yang menghubungkan antara PPK dan PPL, serta jalan strategis
kabupaten lainnya. Jalan Lokal Primer (JLP) di Kecamatan Lirik meliputi ruas-ruas jalan
sebagai berikut :
1) Pekan Heran (Seberang) - Lirik
Tabel 3.3 : Sistem Jaringan Jalan Dalam Rencana Struktur Ruang Wilayah
di Kecamatan Lirik
No Fungsi Jalan Ruan Jalan Keterangan
I Jalan bebas hambatan
(highway)
Pekanbaru - Rengat - Jambi
Ditetapkan dalam
RTRWN
II II.Jalan Arteri Primer (JAP)
(Status: Jalan
Nasional, dikenal
juga sebagai: Jalan
Lintas Timur
Sumatera - Jalintim)
1.Batas Pelalawan - Simpang Japura Kep.Men.PU
No.630/KPTS/M/2009
dan di tetapkan juga
dalam RTRWN dan
RTRW Prov. Riau
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 56
III Jalan Kolektor Primer (JKP)
b. Jalan Kolektor Primer 2(JKP2)
(Status: Jalan
Provinsi)
1.Simpang Japura - Air Molek
Ditetapkan dalam
RTRW Provinsi Riau
Sumber : RTRW Kabupaten Inhu 2011-2031
Gambar 3.3 :
Skematis Keterkaitan Sistem Pusat dan Sistem Jaringan Jalan
Sumber : RTRW Kabupaten Inhu 2011-2031
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 57
SUB TERMINAL
Sub Terminal akan melayani angkutan penumpang antar pusat dalam Kecamatan
Lirik dan angkutan perdesaan. Selaras dengan penetapan fungsi/hierarki pusat-pusat
kegiatan, maka sub terminal ini akan melayani PPK. Secara khusus, sehubungan dengan
letak PPL Japura yang dilalui oleh Jalan Arteri Primer dan merupakan persimpangan antara
Jaringan Jalan Arteri Primer dan Jalan Kolektor Primer, maka pengembangan sub terminal
ini selain pada PPK tersebut juga pada PPL Japura. Dengan demikian pengembangan sub
terminal ini adalah pada pusat-pusat kegiatan sebagai berikut:
a. PPK Lirik;
b. PPL Japura.
3.2.1.3 Jaringan Pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Rencana pengembangan jaringan jaringan lalu lintas dan angkutan jalan di wilayah
Kecamatan Lirik meliputi :
1. Jaringan Trayek Angkutan Perkotaan dan Perdesaan :
a. Pematang Reba – Japura – Air Molek – Peranap
b. Pematang Reba – Japura – Redang Seko
c. Pematang Reba – Lirik
3.2.1.4 Jaringan Angkutan Sungai, Danau, dan Penyebrangan
Berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan PP Nomor 61
Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan, prasarana angkutan di perairan yaitu pelabuhan, yang
akan melayani jenis angkutan yang terdiri atas: (1) angkutan laut, (2) angkutan
penyeberangan, dan (3) angkutan sungai dan danau.
Untuk pelabuhan sungai, dengan pelayanan angkutan sungai direncanakan untuk
mendukung pusat-pusat pelayanan yang telah ditetapkan ( PPK, dan PPL ). Sehingga
dengan demikian pelabuhan sungai direncanakan dikembangkan di Japura
3.2.1.6 Jaringan Transportasi Udara
Bandar Udara (Bandara) yang terdapat di Kecamatan Lirik adalah Bandara Japura
di Desa Japura. Dengan mengacu kepada UU No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan,
maka Bandara Japura termasuk bandar udara umum dengan hierarki sebagai bandar udara
pengumpan.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 58
Dalam konteks rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Indragiri Hulu, Bandara Japura
ini akan mendukung PKW Rengat, sebagai pusat dengan hierarki tertinggi di Kabupaten
Indragiri Hulu.
3.2.2 Rencana Pengembangan Sistem Prasarana Energi
3.2.2.1 Rencana Pengembangan Energi Listrik
Pengembangan sistem prasarana energi listrik di Kecamatan Lirik terutama dengan
sistem interkoneksi Sumatera Bagian Tengah yang didukung dengan sistem setempat
(isolated) pada lokasi-lokasi yang sulit dijangkau sistem interkoneksi. Dengan
pengembangan demikian ini diharapkan dapat dilayani kebutuhan energi listrik di seluruh
wilayah Desa / Kelurahan di Kecamatan Lirik. Pembangkit tenaga listrik yang
direncanakan akan dikembangkan meliputi:
1. PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) Lirik, dengan sumber energi adalah gas
Dalam konteks sistem jaringan interkoneksi tersebut di atas, dikembangkan
jaringan SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) 150 KV, dan penempatan GI (Gardu
Induk). Rencana pengembangan jaringan SUTT tersebut meliputi:
1. Jaringan SUTT Rengat – Lirik – Pekanbaru
3.2.2.2 Rencana Pengembangan Energi Gas dan Bahan Bakar Minyak
Jaringan transmisi gas melintasi wilayah Kecamatan Lirik adalah jaringan pipa
transmisi gas Trans Sumatera Tengah, dengan substasion Lirik.
3.2.2.3 Rencana Pengembangan Energi Alternatif
Rencana pengembangan energi alternatif di Kecamatan Lirik meliputi :
1. Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS);
2. Pengembangan Desa Mandiri Energi melalui pengembangan energi biogas
.
3.2.4.3 Sistem Pengelolaan Air Baku Untuk Air Minum
Sistem pengelolaan air baku untuk air minum meliputi prasarana jaringan air
minum perpipaan ini sejak dari sumber air baku, transmisi ke pengolahan, pengolahan
(Instalasi Pengolahan Air Minum), dan distribusi hingga ke konsumen air minum.
Pengembangan jaringan prasarana air minum perpipaan akan melayani PPK, dan PPL.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 59
Sistem pengelolaan air baku untuk air minum meliputi pemanfaatan sumber-
sumber air baku permukaan dan air tanah mencakup pembangunan, rehabilitasi serta
operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana pengelolaan air baku untuk air minum
melalui:
a. pelestarian mata air.
b. pemanfaatan airtanah secara terkendali.
3.2.5 Sistem Jaringan Prasarana Lingkungan
Pengembangan sistem jaringan prasarana lingkungan dikembangkan pada kawasan
permukiman yang diidentifikasi sebagai kawasan permukiman perkotaan, yaitu: PPK, dan
PPL Japura. Pengembangan sistem jaringan prasarana lingkungan yang dimaksud dalam
hal ini adalah meliputi:
a. Prasarana drainase.
b. Prasarana pengolahan air limbah,
c. Sistem jaringan prasarana persampahan.
d. Sistem jalur dan ruang evakuasi bencana.
A. Prasarana Pengolahan Sampah
Prasarana pengolahan sampah (Tempat Pengolahan Akhir/TPA Sampah), yang
diharapkan berada pada jarak yang memadai terhadap kawasan permukiman perkotaan
yang ada, sehingga sangat besar kemungkinannya untuk terpadu atau bergabungnya TPA
untuk beberapa kawasan perkotaan secara bersama-sama. Pengembangan prasarana
pengolahan sampah tersebut direncanakan akan melayani PPK, dan PPL. TPA sampah
yang ada dewasa ini adalah TPA di Lirik atau Japura (melayani PPK Lirik dan PPL
Japura).
Sistem pengelolaan persampahan dilakukan dengan sistem reduce atau
pengurangan, reuse atau penggunaan ulang, dan recycle atau penampungan dan
pengembangan tempat pemrosesan akhir dilakukan dengan sistem sanitary landfill atau
pembuangan sampah akhir.
B. Sistem Jalur dan Ruang Evakuasi Bencana
Berdasarkan data tentang potensi bencana alam yang ada di Kabupaten Indragiri
Hulu, maka perlu dikembangkan suatu jalur dan ruang evakuasi bencana untuk
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 60
meminimalisir korban jiwa apabila terjadi bencana. Pengembangan jalur dan ruang
evakuasi bencana di Kecamatan Lirik meliputi :
a. Jalur evakuasi bencana banjir meliputi :
jalan lingkungan – jalan kolektor di Kecamatan Lirik.
Untuk ruang evakuasi bencana di Kecamatan Lirik :
1. Lapangan
2. Taman publik
3. Bangunan kantor pemerintahan
4. Bangunan fasilitas sosial
5. Bangunan fasilitas umum
3.1.4 Penetapan Kawasan Strategis Kecamatan Lirik
1. KSK Koridor Utara Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera.
Koridor utara Jalintim Sumatera yang dimaksud adalah antara Pematang Reba
sampai ke Lirik, dengan sumbunya adalah Jalan Lintas Timur tersebut.
Karakter pengembangan KSK ini adalah:
a) Terdapat PPK Lirik dan PPL Japura.
b) Memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi
wilayah Kabupaten Indragiri Hulu. Sektor unggulan dimaksud adalah
pertambangan migas, perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan wilayah, yang
didukung oleh sektor pertanian khususnya perkebunan yang berhampiran dengan
koridor tersebut.
c) Ruang sebagai wadah pertumbuhan ekonomi yang pesat harus dikendalikan agar
tidak menurunkan kinerja kegiatan dalam kawasan.
Arahan pengembangan KSK ini adalah:
a) Pengembangan pusat-pusat ekonomi yang mendorong pertumbuhan ekonomi.
b) Pengembangan dan peningkatan prasarana dan sarana pendukung pusat-pusat
kegiatan ekonomi.
c) Pengendalian pemanfaatan ruang dan alih fungsi ruang terhadap bentuk-bentuk
yang dapat menurunkan kualitas lingkungan dan layanan transportasi wilayah.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 61
3.1.5 Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Lirik
3.2.2 Karakteristik Pola Ruang
Dilihat dari arahan pola pemanfaatan ruang, maka pemanfaatan ruang yang diarahkan
untuk Kecamatan Lirik adalah sebagai berikut :
3.2.2.1 Kawasan Lindung
Untuk kawasan berfungsi lindung adalah memantapkan fungsi kawasan lindung yang
berada di wilayah Kecamatan Lirik yang sudah ditetapkan dalam arahan kebijakan
penetapan kawasan lindung di Kabupaten Indragiri Hulu.
3.2.2.2 Kawasan Budidaya
Untuk pengembangan kawasan budidaya arahan pengembangannya adalah sebagai
berikut :
Kawasan Budidaya Perkotaan :
Kawasan budidaya perkotaan yang dapat dikembangkan di Kecamatan Lirik
sesuai dengan arah kebijakan pengembangan wilayah Kabupaten Indragiri Hulu
adalah kawasan untuk kegiatan :
1. Permukiman, dalam hal ini meliputi perumahan dan tempat usaha
(perdagangan, perkantoran, dan lainnya) dengan skala pelayanan
lokal/kecamatan.
2. Perdagangan dan jasa yang mendukung kegiatan ekonomi sektor
perkebunan, kehutanan dan pertambangan.
Kawasan Budidaya Pertanian :
Kawasan budidaya pertanian yang dapat dikembangkan di Kecamatan Lirik
sesuai dengan arah kebijakan pengembangan wilayah Kabupaten Indragiri Hulu
adalah kawasan untuk kegiatan :
1. Pertanian tanaman pangan.
2. Tanaman tahunan (perkebunan) dengan komoditi kelapa sawit, karet,
dan beberapa komoditi lainnya
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 62
3.1.6 Rencana Penetapan Kawasan Lindung Wilayah Kecamatan Lirik
Tabel 3.4
Jenis dan Sebaran Kawasan Lindung di Kecamatan Lirik
No Jenis Kawasan
Lindung
Sebaran di
Deliniasikan
Sebaran di Indikasikan
I Kawasan Perlindungan Setempat:
1. Kawasan
Perlindungan
Setempat:
Lirik -
3. 3. Ruang Terbuka
Hijau Kota
- Ruang terbuka hijau di kawasan
perkotaan pada: PPK dan PPL
Japura
II Kawasan Rawan Bencana Alam:
2. Kawasan Rawan
Banjir
- Di Kecamatan Lirik
III Kawasan Lindung Geologi:
1. Kawasan Rawan Bencana Alam Geologi:
a.
Kawasan rawan
abrasi
- Di Kecamatan Lirik
Sumber : RTRW Kabupaten Inhu 2011-2031
Tabel3.5
Cagar Budaya di Kecamatan Lirik
No Nama Cagar Budaya Lokasi
A. CAGAR BUDAYA BERUPA KOMPLEK:
A.1 Komplek Makam Raja-Raja Indragiri di
Desa Japura - Kec. Lirik:
1. Makam Sultan Husin Syah Desa Japura Kec. Lirik
2. Makam Raja Said Desa Japura Kec. Lirik
3. Makam Raja Ismail Desa Japura Kec. Lirik
4. Makam Datuk Bendahara Hitam Desa Japura Kec. Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 63
5. Makam Pembesar Desa Japura Kerajaan
Indragiri
Desa Japura Kec. Lirik
6. Makam Pokiah Desa Japura Kec. Lirik
Sumber : RTRW Kabupaten Inhu 2011-2031
Tabel3.6
Kawasan Lindung yang Didelineasikan di Kecamatan Lirik
No HL (Ha) TN (Ha) SM (Ha) SS (Ha) Jumlah (Ha)
1. Lirik - - 75,20 75,20
Sumber: Perhitungan secara digitasi pada Peta Pola Ruang Wilayah Kab. Indragiri Hulu.
Keterangan:
HL = Hutan Lindung
TN = Taman Nasional
SM = Suka Margasatwa
SS = Sempadan Sungai
Selanjutnya untuk masing-masing kawasan lindung yang ditetapkan baik yang
ditetapklan delineasinya pada Peta Rencana Pola Ruang Wilayah maupun yang
diindikasikan atau dideskripsikan dijelaskan berikut ini.
A. Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya
1. Kawasan resapan air, yang tidak didelineasikan, dan diindikasikan adalah
kawasan hutan, yang meliputi baik hutan yang merupakan kawasan lindung
(HL, TN, dan SM) maupun kawasan budidaya (HP, HA, dan HR) yang berada
di kawasan Lirik.
B. Kawasan Perlindungan Setempat
Kawasan perlindungan setempat juga dimanfaatkan sebagai kawasan lindung yang
melindungi daerah setempat dimana kawasan tersebut berada. Pada kawasan ini tidak
diperkenankan dilakukan kegiatan budidaya dan apabila telah terdapat kegiatan
budidaya diupayakan untuk diadakan pemindahan lokasi kegiatan budidaya.
Kawasan perlindungan setempat terdiri dari :
1.Sempadan Sungai
Kawasan sempadan sungai merupakan kawasan di sepanjang kiri-kanan
sungai (termasuk sungai buatan dan kanal/saluran irigasi primer) yang
mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai.
Tujuan dilakukan perencanaan kawasan sempadan sungai adalah melindungi
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 64
sungai dari kegiatan manusia yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air
sungai, kondisi fisik pinggir dan dasar sungai, serta mengamankan aliran sungai.
Penetapan kawasan sempadan sungai yaitu sekurang-kurangnya 100 meter
di kiri-kanan sungai besar dan 50 meter di kiri-kanan anak sungai yang berlokasi
di luar permukiman, serta sekurang-kurangnya 15 meter di sepanjang kiri-kanan
sungai yang berlokasi di kawasan permukiman.
Sempadan sungai yang didelineasikan dengan luas kurang lebih 5.067 Ha,
yang merupakan sempadan Sungai Indragiri, Sebaran sempadan sungai tersebut
terdapat di kecamatan Lirik.
2. Kawasan Sempadan Mata Air
Garis sempadan ditetapkan sekurang-kurangnya 200 m disekitar mata air
dan tersebar di beberapa Kecamatan Lirik.
3. Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaan,
Ruang Terbuka Hijau Kota. Kawasan Hutan Kota yang berfungsi sebagai
Ruang Terbuka Hijau (RTH). Kawasan RTH) perkotaan di Kabupaten
Indragiri Hulu seluas kurang lebih 1.698 hektar atau 31 % dari luas wilayah
perkotaan Kabupaten Indragiri Hulu.
C. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam, dan Cagar Budaya.
1. Cagar Budaya, berupa peninggalan atau situs cagar budaya, yang diindikasikan
lokasi sebarannya seperti padadi atas, yang meliputi cagar budaya yang berupa
komplek dan yang berdiri sendiri. Sebaran lokasi cagar budaya tersebut terdapat
di Kecamatan Lirik.
D. Kawasan Rawan Bencana Alam
1. Kawasan rawan banjir, yang diindikasikan pada kawasan yang terletak di tepi
Sungai Indragiri, Batang Peranap, dan Batang Gansal, yaitu di kecamatan: Lirik.
E. Kawasan Lindung Geologi
F1. Kawasan Rawan Bencana Alam Geologi
1.Kawasan rawan abrasi, yang diindikasikan pada tepi atau sempadan sungai dan
anak-anak sungai di tepi Sungai Indragiri,Lirik.
F2. Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Air Tanah.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 65
1.Kawasan imbuhan air tanah, berupa cekungan air tanah (CAT) yang diindikasikan
sama dengan kawasan resapan air, yaitu kawasan hutan baik yang termasuk kawasan
lindung maupun kawasan budidaya. tersebar di Kecamatan Lirik.
4.2.2 Rencana Penetapan Kawasan Budidaya Kecamatan Lirik
1. Kawasan Hutan Produksi
Kawasan hutan produksi di Kecamatan Lirik mempunyai luas kurang lebih
kurang lebih 148.656 Ha. Kawasan hutan produksi di Kecamatan Lirik meliputi.
a. Hutan Produksi Tetap seluas kurang lebih 133.552 Ha, tersebar di Kecamatan Lirik.
b. Hutan Produksi Tetap penyangga Hutan Konservasi (Taman Nasional Bukit
Tigapuluh, Taman Nasional Tesso Nilo, dan Suaka Margasatwa Kerumutan) dengan
lebar berkisar antara 0,5 km – 1,0 km dari tepi kawasan Hutan Konservasi yang
bersangkutan, seluas kurang lebih 15.104 Ha tersebar di Kecamatan Lirik.
Tabel3.7 :
Penetapan Kawasan Budidaya di Kecamatan Lirik
Kecamatan HP (Ha)
HPp
(Ha)
HP Total
(Ha)
HA
(Ha)
HR
(Ha)
PbR
(Ha) PbB (Ha) Pt (Ha) PP (Ha)
PD
(Ha)
Jumlah
(Ha)
Lirik 2.806,42 - 2.806,42 - - 4.440,26 16.776,16 5.590,62 1.640,19 343,47
3
1.597,13
Sumber: Perhitungan secara digitasi pada Peta Pola Ruang Wilayah Kab. Indragiri Hulu.
Keterangan :
HP = Hutan Produksi Tetap
HPp = Hutan Produksi Tetap Penyangga Hutan Konservasi (TN & SM)
HA = Hutan Adat
HR = Hutan Rakyat
PbR = Perkebunan Rakyat
PbB = Perkebunan Besar
Pt = Pertanian (Pertanian Tanaman Pangan dan Pertanian Holtikultura)
PP = Permukiman Perkotaan
PD = Permukiman Perdesaan
2. Kawasan Pertanian
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 66
a. Kawasan Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura
Kawasan pertanian tanaman pangan dan hultikultura dengan luas total kurang lebih
49.840 Ha, yang ada di kecamatan Lirik. Yang sebagian terbesar umumnya
berhampiran dengan Sungai Indragiri. Kawasan pertanian holtikultura merupakan
kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan pertanian dengan jenis komoditi sayuran
dan buah-buahan.
b. Kawasan Pertambangan
Kawasan pertambangan di Kabupaten Indragiri Hulu terletak pada kawasan
yang sesuai dengan penetapan Wilayah Pertambangan (WP) dan penetapan
turunannya WUP (Wilayah Usaha Pertambangan), WPR (Wilayah Pertambangan
Rakyat), dan WPN (Wilayah Pencadangan Nasional). Jenis kegiatan pertambangan
di Kabupaten Indragiri Hulu mencakup pertambangan minyak dan gas bumi
(migas), pertambangan mineral dan batubara (minerba), dan/atau pengambilan air
tanah.
Dalam kelompok migas, potensi minyak bumi di Kabupaten Indragiri Hulu yang
telah teridentifikasi sampai tahun 2008 pada 6 lapangan oleh 3 operator seperti
dikemukakan table berikut ini:
Tabel 3.8 :
Potensi Minyak Bumi di Indragiri Hulu, 2008
Sumber: Indragiri Hulu Dalam Angka 2008/2009
Dalam kelompok mineral dan batubara (minerba) dapat dikemukakan sebaran
potensi tambang minerba yang telah dimintakan sebagai kawasan kuasa pertambangan
(KP). Sementara dari sudut produksi yang telah berjalan sampai tahun 2008 dikemukakan
pada Tabel I.2.20, yaitu penambangan batubara (3 perusahaan) dan penambangan andesit
(4 perusahaan).
Lapangan
Luas
Area
Volume
Awal
Lifting
sd 1-1-
08
(km2) (MTSB) (Barel)
Pertamina Lirik 1,250 28.274 -
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 67
Potensi deposit bahan mineral dan batubara di Kabupaten Indragiri Hulu yang telah
teridentifikasi meliputi:
- Koalin, dengan deposit 11.500.000 M3;
- Pasir kuarsa, dengan deposit 35.500.000 M3;
- Bentonit, dengan deposit 220.000.000 M3;
- Lempung, dengan deposit 278.000.000 M3;
- Batu andesit, dengan deposit 204.375.000 M3;
- Batu granit, dengan deposit 6.745.500.000 M3;
- Timah, dengan deposit 2.090 Gr / M3;
- Batu bara, dengan deposit 726.000.000 M3.
3. Kawasan Industri
Kawasan Industri di Kecamatan Lirik memiliki luas kurang lebih 1.194 Ha, dapat
berupa estat industri (industrial estate), zona industri, dan atau sentra industri, terletak di
kawasan perkotaan dan semi-perkotaan, dan/atau lokasi khusus yang memenuhi
persyaratan sebagai peruntukan industri. Kawasan sentra industri meliputi :
Sentra industri manufaktur dan elektronika di Kecamatan Lirik.
4. Kawasan Pariwisata
Kecamatan Lirikmemiliki potensi wisata alam, wisata budaya, dan wisata minat
khusus. Situasi internal maupun eksternal sangat mempengaruhi perkembangan pariwisata.
Objek-objek wisata tersebut terletak di kecamatan:Lirik. Arahan pemanfaatan ruang
kawasan adalah:
Melakukan penataan ruang kawasan wisata
Meningkatkan kualitas lingkungan kawasan
Mengembangkan infrastruktur penunjang
Mengembangkan kawasan-kawasan wisata potensial baru
Menolak konversi lahan kawasan wisata
Mengelola aset wisata.
Mengembangkan konsep wisata berwawasan lingkungan (ecoturism)
Mengembangkan jalur-jalur paket wisata secara terpadu
Menghindari bangunan permanen pada kawasan baru akan dikembangkan
Membatasi pengembangan pariwisata dalam kawasan lindung.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 68
Tabel 3.9
Objek Wisata di Kecamatan Lirik
No Objek wisata Jenis wisata Desa/lokasi
1 Lapangan Golf
Wisata Minat Khusus
Lirik
2 Kaw. Pertambangan Minyak
Wisata Minat Khusus
Lirik
3 Makam Raja – Raja Japura Wisata budaya Japura
Sumber: Naskah Teknis RTRW Kabupaten Indragiri Hulu, berdasarkan RIPP Kab. INHU 2005-2015.
5. Kawasan Permukiman
Kawasan permukiman di Kecamatan Lirik memiliki luas kurang lebih 19.943,66
Ha yang diklasifikasikan kedalam kawasan permukiman perkotaan dan kawasan
permukiman perdesaan.
a. Kawasan Permukiman Perkotaan
Kawasan Permukiman Perkotaan yang direncanakan berkaitan dengan rencana
struktur ruang (sistem perkotaan/pusat pelayanan) dan kecenderungan perkembangan yang
ada selama ini. Total luas kawasan permukiman perkotaan kurang lebih 11.509 Ha, yang
tersebar di perkotaan Lirik dan Japura.
Kawasan permukiman perkotaan tersebut dilengkapi oleh infrastruktur perkotaan yang
memadai, dan ruang terbuka hijau minimal 30% dari luas kota .
D. Kawasan Peruntukkan Lainnya.
a. Kawasan Perdagangan dan Jasa
Kawasan untuk fasilitas perdagangan dan jasa di Kabupaten Indragiri Hulu
memiliki skala pelayanan regional yang direncanakan di rengat dan pematang reba.
Sedangkan kawasan untuk fasilitas perdagangan dan jasa yang memberikan pelayanan
lokal direncanakan pada Kecamatan Japura.
Jenis perdagangan dalam skala pelayanan tersebut direncanakan, agar mampu memberi
jangkauan pemasaran yang luas, karena tidak hanya melayani konsumen dari wilayah
Kabupaten Indragiri Hulu saja tetapi juga Kabupaten Indragiri Hilir.
Perencanaan fasilitas perdagangan dan jasa di sepanjang ruas-ruas jalan dengan fungsi
primer diharapkan dapat semakin berkembang dan merangsang meluasnya perdagangan
regional, sehingga mampu berperan sebagai pusat-pusat pertumbuhan baru. Penyediaan
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 69
fasilitas perdagangan dan jasa di Ibukota Kabupaten Indragiri Hulu direncanakan sebagai
berikut :
Pertokoan, fungsi utama sarana ini menjual barang-barang keperluan sehari-hari.
Lokasi terletak dipusat-pusat lingkungan dan tidak menyebrang jalan lingkungan dekat
dengan taman kanak-kanak dan tempat bermain. Minimum penduduk yang dapat
mendukung sarana ini adalah 2.500 penduduk. Luas lahan yang dibutuhkan adalah
1.200 m2 dengan KDB 40% atau seluas 1% dibanding luas area yang dilayani. Fasilitas
pertokoan ini harus dilengkapi dengan tempat parkir kendaraan umum yang dapat
dipakai bersama kegiatan lain dipusat lingkungan.
Pusat Perbelanjaan Kawasan fungsi utamanya sebagai pusat perbelanjaan lingkungan
yang menjual kebutuhan sehari-hari termasuk sayur, daging, ikan, buah-buahan, beras,
tepung-tepungan, bahan pakaian, barang kelontong, alat pendidikan, alat rumah tangga.
Terdiri dari toko-toko lengkap dengan bengkel-bengkel reparasi kecil seperti radio,
kompor, setrika dan sepeda motor. Lokasinya pada jalan utama lingkungan dan
mengkelompok dengan pusat lingkungan. Mempunyai terminal kecil untuk
pemberhentian kendaraan.
Minimum penduduk yang dapat mendukung sarana ini adalah 30.000 penduduk. Luas
tanah yang dibutuhkan adalah 13.500 m2 dengan persentase luas sebesar 0,9 – 1%
terhadap luas area yang dilayani.
Pusat Perbelanjaan dan Niaga: didukung oleh 120.000 penduduk, fungsi utama sebagai
perbelanjaan skala regional yakni; sebagai pusat pembangunan swalayan, perhotelan,
serta dilengkapi dengan sarana niaga lainnya seperti kantor – kantor, bank, industri
kecil seperti konveksi dan lain-lain. Toko-toko tidak hanya menjual kebutuhan sehari-
hari tetapi juga yang lainnya seperti bengkel, reparasi, service, unit industri non polusi
dan tempat hiburan. Lokasi mengelompok dengan pusat kota dan mempunyai pangkal
transport untuk kendaraan-kendaraan jenis angkutan penumpang kecil. Minimum
penduduk yang dapat mendukung sarana ini adalah 120.000 penduduk. Luas lahan
yang dibutuhkan adalah 36.000 m2 atau 0,3 m2 perpenduduk atau 0,6% terhadap luas
area yang dilayani. Sarana ini sebaiknya dilengkapi dengan tempat parkir umum, pos
polisi, pos pemadam kebakaran, kantor pos pembantu dan tempat ibadah.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 70
b. Kawasan Pusat Pemerintahan
Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Indragiri Hulu nantinya akan didominasi
oleh bangun-bangunan dalam skala besar berupa fasilitas kegiatan perkantoran yang
terdiri atas unsur-unsur eksekutif, legislatif, yudikatif, dengan didukung oleh fasilitas
perkantoran untuk instansi vertikal dan dinas-dinas daerah.
Dalam kapasitasnya sebagai bangunan perkantoran dengan intensitas kegiatan yang
relatif tinggi, maka perpetakan lahannya direncanakan lebih luas, untuk menjaga
keseimbangan antara bangunan dengan ruang luarnya. Perpetakan lahan disesuaikan
dengan jenis pemanfaatannya untuk dirancang bagi berbagai pemanfaatan ruang
perkantoran (pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu) dan fasilitas pelayanan publik.
Kawasan peruntukan pusat pemerintahan terletak pada kawasan Lirik.
Zonifikasi antar jenis pemanfaatan ruang direncanakan sebagai upaya menjaga
keseimbangan lingkungan (hidup dan binaan), yang nantinya akan berkembang secara
intensif. Selain itu pengembangan kawasan pemerintahan dilengkapi oleh ruang
terbuka hijau dan non hijau, fasilitas sosial, parkir.
C. Kawasan Pertahanan Keamanan.
Kawasan pertahanan dan keamanan merupakan kawasan yang diperuntukan bagi
kegiatan pemerintah di bidang pertahanan dan keamanan. Kawasan pertahanan di
Kabupaten Indragiri Hulu meliputi perkantoran militer yang berada di Kecamatan Rengat
dan Kecamatan Lirik, dan perkantoran kepolisian yaitu Kepolisian Resort (Polres) berada
di Kecamatan Rengat dan Kepolisian Sektor (Polsek) berada di seluruh wilayah
kecamatan.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 71
Bab IV
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 72
BAB IV
GAMBARAN UMUM KAWASAN PERENCANAAN
Lokasi yang menjadi objek penelitian kawasan adalah sepanjang jalan
Lintas Timur/ Lintas Sumatra yang melintasi di Kecamatan Lirik.Hampir
disepanjang kiri – kanan jalan ini terdapat berbagai macam aktivitas kegiatan
pemukiman penduduk, pendidikan, kesehatan, perkantoran, ruang terbuka publik,
Perdagangan dan jasa seperti pasar, bank, pertokoan, bengkel, warung – warung
dan kios-kios, penginapan. Oleh karena itu dipilih untuk dijadikan wilayah studi
perencanaan kota, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta lokasi penelitian di
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu:
Lintas Timur (Jalintim) Suma
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 73
Gambar 3.5 : Tinjauan Kawasan Mikro
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 74
Gambar 3.6 : Analisia Isu Lokasi Studi
Permasalahan diwilayah studi : belum adanya gapura
selamat datang antara pembatas kabupaten inhu dan
kabupaten pelalawan
Untuk itu diperlukannya pembangunan gapura selamat
datang agar kendaraan yang melintasi koridor jalan lintas
timur mengetahui batas kabupetn inhu dan pelalawan, juga
dengan adanya gapura ini lebih kelihatan menarik.
Permasalahan diwilayah studi : Tampak pada kanan jalan
masih ditumbuhi bangunan-bangunan non permanen
yang sekilas tampak tidak teratur dan terkesan kurang
tertata dengan baik.
Untuk itu diperlukannya penaataan bangunan
disepanjang kiri kanan jalan Lintas TImur Desa Japura
yang difungsikan untuk kawasan perdagangan dan jasa.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 75
Permasalahan diwilayah studi : pada jalan jalur lintas
timur tepatnya di desa Japura terdapat Bandar udara
Japura yang seharusnya berfungsi dengan baik
khsusnya pada jam penerbangan yang tepat
Untuk itu dibutuhkannya system operasi landing
pesawat yang benar – benra objektif agar Bandar udara
Japura dapat benar – benar berfugsi sebagai jalur udara
kabupaten inhu
Permasalahan diwilayah studi : system parkir pasar
Japura yang masih semeraut karana berbahaya apabila
memarkirkan kendaraan di tepi jalur lintas timur.
Perluasan lahan pada sisi kanan dan kiri pasar agar ada lahan
parkir yang tidak menganggu aktivitas jalur lintas timur.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 76
Permasalahan diwilayah studi: Keterbatasan LahanPada
pusat Kecamatan Lirik yang terletak di Desa Lirik
Areasebagai kawasan industri yang menyulitkan dalam
proses penataan ruang dan tata guna lahan.
Adanya Kebijakan Pemerintah dalam proses pengembangan
lahan di Desa Lirik Area yang yang terorganisir dengan
amdal dari industry Migas Pertamina
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 77
4.1 KONDISI FISIK DASAR
4.1.1 Geografis
Kecamatan Lirik yang ibukotanya Desa Lirik Area merupakan salah satu kecamatan
yang termasuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Indragiri Hulu yang terletak di
Pulau Sumatera yang terbentang diantara 0000’ Lintang Utara - 10 37’22‖ Lintang Utara
dan 1010 26’41‖ Bujur Timur - 1020 10’54‖ Bujur Timur.
Kecamatan Lirik memiliki batas – batas :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pasir Penyu dan Kecamatan Sei. Lala.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Rengat Barat.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Batu Jaya dan Kabupaten
Pelalawan.
Luas Wilayah kecamatan Lirik sebesar 233,60 km2 atau 22.040 Ha. Wilayah
administrasi yang memiliki luas wilayah terbesar di Kecamatan Lirik adalah desa Lirik
Area dengan luas km2. Sedangkan desa merupakan desa dengan luas terkecil se
Kecamatan Lirik dengan luas hanya km2.
Jarak terjauh antara kantor desa dengan ibukota kecamatan adalah desa Redang Seko
dengan jarak ± 13 km, sedangkan yang terdekat dengan Ibukota Kecamtan Lirik adalah
desa Gudang Batu dan desa Rejosari dengan jarak ± 0,5 km. Secara umum keadaan
topografi adalah berupa dataran meskipun ada beberapa daerah yang berbukit – bukit,
sementara ketinggian permukaan air laut untuk di daerah Lirik adalah sekitar ±6 meter.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 78
Tabel 3.12
Luas Wilayah Kecamatan Lirik Berdasarkan Desa tahun 2013
Sumber : SP2012,BPS Kecamatan Lirik
Grafik 3.2
Grafik Persentase (%) Luas Wilayah Kecamatan Lirik
MenurutDesa/Kelurahan Tahun 2013
Sumber : SP2012,BPS Kecamatan Lirik
6%
2% 3% 5%
10%
0%
2% 7%
0% 5%
2%
11%
18%
13%
0% 9% 6%
Kepadatan Penduduk ( Jiwa / Km2 )
japura
sidomulyo
Pasir ringgit
Gudang batu
Sungai sagu
Lirik area
Rejosari
Lambang sari V
NO Desa /Kelurahan
Luas
Wilayah
(HA)
Luas Wilayah
(jiwa / km2 )
Kepadatan
Penduduk
(jiwa / km2 )
1 Japura 1850 18.5 71.95
2 sidomulyo 700 7 361.57
3 Pasir ringgit 1000 10 234.00
4 Gudang batu 1520 15.2 71.71
5 Sungai sagu 3260 32.6 82.30
6 Lirik area 90 0.9 493.33
7 Rejosari 600 6 161.50
8 Lambang sari V 2100 21 29.14
9 Lembaga sari IV 20 0.2 1315.00
10 Lembaga sari I. II. III 1600 16 57.13
11 Wonosari 600 6 174.50
12 Seko lubuk tigo 3500 35 43.49
13 Banjar balam 5600 56 25.80
14 Redang seko 4000 40 89.00
15 Suka jadi 150 1.5 596.00
16 Mekar sari 2754 27.54 51.16
17 Pasir sialang jaya 1750 17.5 50.46
Jumlah 31094 310.94 76.98
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 79
4.1.2 Kondisi Fisik Dasar Wilayah
Keadaan geografis alam Kecamatan Lirik adalah dataran rendah, beberapa daerah
berdataran tinggi, bertanah gambut, yang sangat cocok untuk pertanian dan perkebunan
seperti yang telah disampaikan diatas. Dengan komoditi utama sawit, karet, serta tanaman
perkebunan rakyat seperti pisang, coco, kelapa, dll. Dan dengan kondisi alam yang seperti
itu, masyarakat Lirik sebagian juga beternak kerbau, sapi, lembu, itik, dll. Karena masih
tersedianya sumber makanan hewan ternak tersebut.
4.1.2.1 Hidrologi / Sumber dan Debit Air
Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam segala bentuknya (cair), gas,
padat, pada, dalam dan diatas permukaan tanah. Termasuk didalamnya adalah penyebaran,
daur dan perilakunya, sifat-sifat fisik dan kimiawinya, serta unsur-unsur hidup dalam air
itu sendiri.
Keterdapatan air tanah pada suatu darah terutama sangat dikontrol oleh beberapa
faktor seperti curah hujan, kelulusan batuan dan kondisi/bentuk daerah. Kondisi hidrologi
di Kecamatan Lirik dibedakan atas 2 bagian yaitu kondisi hidrologi air permukaan dan air
tanah.
Di Kecamatan Lirik terdapat aliran sungai. Sungai - sungai tersebut adalah Sungai
Inhu.
Sungai Inhu dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Sehingga intrusi air laut
tersebut perpotensi menyebabkan kualitas air tanah di wilayah ini bersifat payau/asin
dengan salinitas sedang sampai tinggi. Keadaan drainase wilayah sebagian besar dicirikan
oleh adanya tanah pengerasan dan tanah gambut. Keberadaan lahan gambut merupakan
kantong - kantong penyimpanan air yang sangat besar.
a. Hidrologi air permukaan
Hidrologi air permukaan pada umumnya berasal dari sungai yang mengalir di
Kecamatan Lirik adalah sungai Kampar, sungai Indragiri serta sungai –sungai kecil lainnya
yang mengalir sepanjang kecamatan Lirik. Sungai tersebut digunakan sebagai tempat
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 80
pembuangan limbah, dan juga digunakan sebagai sumber air baku yang digunakan sebagai
air minum, dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (MCK).
b. Hidrologi Air Tanah
Menurut kondisi lithologinya, Kecamatan Lirik ditutupi oleh alluvium yang tersusun
dari kerakal, krikil pasir, dan lempung dengan tingkat kelulusan sedang, serta alluvium
yang tersusun dari krikil, pasir,lempung, sisa tumbuhan dam rawa gambut, dengan
kelulusan rendah pada material halus dan sedang pada material kasar. Sementara bila
dilihat dari potensi air tanah dan produktifitas akuifer, maka tingkat keterdapatan air tanah
di Kota Kecamatan Lirik ,terdiri atas :
Akuifer produktif dengan penyebaran luas , merupakan akuifer dengan keterusan
sedang, muka air tanah pada umumnya dekat permukaan, debit sumur dapat
mencapai 51 / detik.
Akuifer produktif sedang dengan penyebaran luas, merupakan akuifer dengan
keterusan sedang sampai rendah, muka air tanah beragam, debit sumur
umumnya kurang dari 51 / detik.
Akuifer setempat dengan produktifitas sedang, merupakan akuifer tidak
menerus, keterusan rendah, muka air tanah umumnya dangkal, debit sumur
umumnya kurang dari 51 / detik.
Namun untuk di Kecamatan Lirik hanya terdapat 2 macam hidrologi air tanah, yaitu
akuifer produktif dengan penyebaran luas, akuifer produktif sedang dengan penyebaran
luas.
4.1.2.2 Geologi
Berdasarkan peta geologi Kabupaten Indragiri hulu berskala 1 : 250.000, wilayah
pesisir timur Kabupaten Inhu terdiri dari atas formasi geologi muda : aluvium muda (Qh)
dan aluvium tua (Qp). Formasi aluvium muda berbentuk serpih yang dilapisi dengan batu
debu, batu liat dan batu lumpur. Di bagian barat formasi ini terdapat endapan yang terdiri
dari lumpur yang tidak terkonsolidasi dan batu pasir. Formasi minas yang berumur
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 81
Pleistosen merupakan endapan kuarter yang paling tua. Hal ini diikuti dengan endapan
aluvium tua yang terluar.
Sebagian besar ditutupi oleh rawa bergambut. Mendekati aliran sungai – sungai
besar dan daerah meander, endapan fluviatil dari masa holosen merupakan deposit
muda. Pada beberapa daerah didominasi oleh endapan permukaan muda berbentuk rawa
gambut berwarna abu - abu kecoklatan pada keadaan basah, sangat lunak, plastis, rekah
kerut tinggi dan mengandung bahan organik. Kondisi geologi wilayah Kabupaten Inhu
terdiri dari 3 formasi yaitu, formasi petani (Tup). formasi Telisa (TMT) dan formasi
Pematang (TLpe). Formasi petani disebut sebagai lapisan Palembang Tengah dan bawah,
sedangkan kuarter terdiri dari formasi Minas, (Qpmi), endapan permukaan muda (Qh) dan
endapan permukaan tua (Qp). Aluvium tua umumnya merupakan bagian kering sedangkan
aluvium muda menempati cekungan atau daerah belakang pantai yang berawa dan alur –
alur pasang surut.
Pembahasan geologi daerah kecamatan Lirik berdasarkan geologi kabupaten
Indragiri Hulu disamping mengenal jenis, sebaran dan sifat fisik batuan / tanah, struktur
geologi, juga geomorfologinya, yaitu gambaran yang berkaitan dengan bentang alam
dalam hubungannya dengan jenis batuan pembentuknya, seperti lumpur karbon, batun
pasir, konglomerat politmitik, dan batu lempung pasir.
Wilayah Kecamatan Lirik secara umum terbentuk dari Aluvium seperti tanah
endapan aluvial yang proses pengendapannya masih berlangsung hingga sekarang, dan
struktur tanah gambut.
Adapun penggunaan lahan di Kecamatan Lirik adalah sebagai berikut: perkebunan,
pertanian dan permukiman yang mana permukiman itu sendiri terbagi lagi atas
permukiman yang teratur seperti pada Desa Lirik Area dan permukiman yang tidak teratur
contohnya Desa Japura.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 82
Gambar 3.7
Peta Geologi Kecamatan Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 83
4.1.2.3 Topografi / ketinggian dan Bentuk Wilayah
Secara umum keadaan topografi adalah berupa dataran meskipun ada beberapa
daerah yang berbukit – bukit, sementara ketinggian permukaan air laut untuk di daerah
Lirik adalah sekitar ±6 meter.
Dataran
Fisiografi ini berasal dari endapan aluvial. Bentuk wilayah pada unit fisiografi ini
adalah bergelombang sampai berombak (3 – 18%). Drainase sedang sampai baik.
Disamping yang terbentuk dari endapan aluvial, bentuk dataran ini juga berasal dari
sabuk meander dan teras laut tua.
Dari uraian di atas menunjukkan wilayah Kecamatan Lirik didominasi oleh
kelompok kubah gambut dan kelompok marin. Kelompok kubah gambut berkembang dari
endapan organik dan semakin tebal jika semakin jauh dari pantai. Gambut yang
dipengaruhi oleh air laut mempunyai potensi sulfat masam. Sedang kelompok marin
berkembang dari endapan mineral yang dipengaruhi pasang surut air laut dan mempunyai
lebar bervariasi antara 0,5 – 5 km.
Kecamatan Lirik dengan tingkat topografi yang diidentifikasikan dengan garis
kontur dari yang terendah 25 m dpl hingga 100 m dpl. Identifikasi kelompok ketinggian
tersebut menurut selang ketinggian yang penting dapat dikemukakan sebagai berikut ini.
Ketinggian lebih kecil dari 25 m: Ketinggian lebih kecil dari 25 m yaitu
terdapat di sepanjang tepian Sungai Indragiri, Desa Japura, Desa Pasir Ringgit,
Pasir sialang Jaya, sidomulyo, banjar balam, mekarsari dan Desa Redang seko.
Tentu saja dengan karakter lebih luas di bagian hilir dan semakin menyempit di
bagian hulu. Dengan demikian ketinggian lebih kecil dari 25 m ini terdapat di
beberapa desa di Kecamatan Lirik.
Ketinggian 25 m – 100 m: Ketinggian antara 25 m – 100 m terletak di kedua
bagian sebelah selatan dan sebelah utara Kecamatan Lirik. Di sebelah selatan
adalah sampai ke kaki perbukitan ialah Desa sungai Sagu, Desa Sukajadi, Lirik
Area, Lambang sari I.II.III, lambangsari IV, Lambang Sari V. di sebelah utara
ialah Desa Rejosari, Wonosari, dan Desa Seko lubuk Tigo.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 84
Gambar 3.8
Peta Topografi Kecamatan Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 85
4.2 Karakteristik Struktur dan Pola Ruang
4.2.1 Karakteristik Struktur Ruang
Arahan struktur ruang Kecamatan Lirik di kembangkan sebagai wilayah yang
mendukung kegiatan pada permukiman, hutan lindung, kawasan pertanian, serta komoditi
tanaman perkebunan. Adapun struktur tata ruang yang meliputi komponen-komponennya
meliputi :
komponen-komponennya meliputi :
Struktur Kegiatan Fungsional Utama Kota
Kegiatan fungsional yang akan membentuk struktur ruang Kecamatan Lirik secara
keseluruhan meliputi :
a. Industri
Pengembangan kegiatan industri di wilayah Kecamatan Lirik berupa zona
industri yang bercampur dengan kegiatan fungsional lainnya seperti
perumahan. Hal ini dilakukan sebagai sebuah upaya untuk menampung
tenaga kerja pada kawasan permukiman di sekitar lokasi industri.
Berdasarkan kecenderungan yang ada serta potensi lokasi yang dimiliki
wilayah Kecamatan Lirik.
Pusat Lingkungan Permukiman (Pusat Pelayanan)
Pusat lingkungan permukiman merupakan tempat pemusatan fasilitas umum
dan fasilitas sosial dengan skala pelayanan lingkungan permukiman.
Penempatannya secara konsepsional berada dipusat lingkungan permukiman
untuk mempermudah orang menjangkaunya. Dan tentunya sebaran dalam
konteks tata ruang akan tersebar pada lokasi-lokasi permukiman penduduk di
desa-desa di Kecamatan Lirik.
b. Kawasan ini menampung kegiatan pelayanan jasa, perkantoran dan
perdagangan yang memiliki hirarki dan jangkauan pelayanan tingkat
kecamatan. Jenis kegiatan meliputi perdagangan dan jasa, fasilitas sosial,
ruang terbuka dan lain-lain.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 86
4.2.2 Karakteristik Pola Ruang
Dilihat dari arahan pola pemanfaatan ruang, maka pemanfaatan ruang yang diarahkan
untuk Kecamatan Lirik adalah sebagai berikut :
4.2.2.1 Kawasan Lindung
Untuk kawasan berfungsi lindung adalah memantapkan fungsi kawasan lindung yang
berada di wilayah Kecamatan Lirik yang sudah ditetapkan dalam arahan kebijakan
penetapan kawasan lindung di Kabupaten Indragiri Hulu.
4.2.2.2 Kawasan Budidaya
Untuk pengembangan kawasan budidaya arahan pengembangannya adalah sebagai
berikut :
Kawasan Budidaya Perkotaan :
Kawasan budidaya perkotaan yang dapat dikembangkan di Kecamatan Lirik
sesuai dengan arah kebijakan pengembangan wilayah Kabupaten Indragiri Hulu
adalah kawasan untuk kegiatan :
3. Permukiman, dalam hal ini meliputi perumahan dan tempat usaha
(perdagangan, perkantoran, dan lainnya) dengan skala pelayanan
lokal/kecamatan.
4. Perdagangan dan jasa yang mendukung kegiatan ekonomi sektor
perkebunan, kehutanan dan pertambangan.
Kawasan Budidaya Pertanian :
Kawasan budidaya pertanian yang dapat dikembangkan di Kecamatan Lirik
sesuai dengan arah kebijakan pengembangan wilayah Kabupaten Indragiri Hulu
adalah kawasan untuk kegiatan :
3. Pertanian tanaman pangan.
4. Tanaman tahunan (perkebunan) dengan komoditi kelapa sawit, karet,
dan beberapa komoditi lainnya
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 87
Gambar 3.9
Peta Penggunaan Lahan Existing Kecamatan Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 88
4.3 Vegetasi
Kondisi vegetasi yang ada di Kecamatan Lirik terdiri dari vegetasi alamiah dan
vegetasi hasil budidaya. Umumnya vegetasi dipengaruhi oleh kondisi fisik alam, seperti
iklim, jenis tanah, hidrologi, dan yang lainnya yang biasanya dikelompokkan dalam satuan
penggunaan lahan (SPL). Selain itu vegetasi juga dipengaruhi oleh kondisi geografis yang
ada, seperti dataran tinggi, pesisir pantai, pulau karang, dan lainnya.
Vegetasi alamiah yang terjadi tanpa campur tangan manusia (hasil budidaya)
sebagian besar berada di kawasan hutan lindung. Vegetasi ini umumnya berupa tanaman
keras jenis kayu-kayuan seperti jati, mahoni, gaharu, kulim, dan lain-lain. Selain itu juga
terdapat vegetasi yang berupa tanaman buah-buahan seperti cempedak, petai, dan yang
lain-lain yang tumbuh secara alamiah. Kecamatan Lirik mempunyai banyak potensi yang
masih dapat dimanfaatkan, terutama di bidang pertanian, perkebunan dan perikanan darat.
Namun dari data yang diperoleh. Untuk penjelasan perdesa belum ada, ditabel ini akan
diperlihatkan statistik luas tanaman palawija secara keseluruhan Kecamatan Lirik.
Perkebunan
a. Perkebunan palawija
Pada sector pertanian dikecamatan Lirik tidak banyak tanaman palawijaya yang
diusahakanmasyarakat setempat. Karena sector pertanian di kecamatan lirik
didominasi oleh perkebunan kelapa sawit. Untuk lebih jelas dapat kitalihat data
berikut dibawah ini:
Tabel 3.13
Luas Tanaman Palawija Menurut Kecamatan Tahun 2012 (Ha)
NO Desa /Kelurahan Jagung Ubi
Rambat
Kacang
Tanah Kedelai
Ubi
kayu Lainya
1 Japura 0 0 0 0 0 0
2 Sidomulyo 0.1 0.25 0.1 0 1.5 0
3 Pasir ringgit 0.1 0.25 0.3 0 1.5 0
4 Gudang batu 0 0 0 0 0 0
5 Sungai sagu 0.2 0.4 0.2 0 3.5 0
6 Lirik area 0 0 0 0 0 0
7 Rejosari 0 0.2 0.2 0 3.2 0
8 Lambang sari V 0 0.1 0 0 0.2 0
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 89
9 Lembaga sari IV 0 0 0 0 0 0
10 Lembaga sari I. II. III 0 0 0 0 0.2 0
11 Wonosari 0 0.2 0 0 1.2 0
12 Seko lubuk tigo 0.2 0.25 0 0 2 0
13 Banjar balam 0 0 0 0 0 0
14 Redang seko 1.2 1 0 0 3.5 0
15 Suka jadi 0.2 0.25 0.2 0 3 0
16 Mekar sari 0 0 0 0 1 0
17 Pasir sialang jaya 0 0.1 0 0 1 0
Jumlah 2 3 1 0 21.8 0
Sumber : kabupaten dalam angka , BPS 2012
Grafik 3.3
Grafik Luas Tanaman Palawija Menurut Kecamatan Tahun 2012 (Ha)
Sumber : Input data Kabupaten Dalam Angka, BPS 2012
Kecamatan Lirik bisa kita lihat dari grafik diatas, data tersebut menjelaskan
bagaimana kondisi kecamatan yang mengelola perkebunan palawija. Mungkin kehidupan
beberapa masyarakat Lirik masih dengan taraf hidup yang berada dibawah rata-rata dari
penduduk kecamatan lain. Ini bisa dibuktikan dengan data pada grafik diatas, ± 26.8 ha
luas tanamam palawija di daerah ini. Di kecamatan Lirik tanaman palawija masih menjadi
komoditi yang bisa diandalkan , walaupun tidak terlalu besar namun ini bisa juga menjadi
tambahan untuk kebutuhan primer masyarakat Kecamatan Lirik .
Produksi perkebunan palawija di Kecamatan Lirik tidak terlalu banyak. Dari hasil
survey kelapangan tidak semua desa di Kecamatan Lirik ini memproduksi tanaman
01
2
3
4
Jap
ura
Sid
om
uly
o
Pas
ir r
ingg
it
Gu
dan
g b
atu
Sun
gai s
agu
Liri
k ar
ea
Re
josa
ri
Lam
ban
g sa
ri V
Lem
bag
a sa
ri IV
Lem
bag
a sa
ri I.
II. I
II
Wo
no
sari
Seko
lub
uk
tigo
Ban
jar
bal
am
Re
dan
g se
ko
Suka
jad
i
Me
kar
sari
Pas
ir s
iala
ng
jaya
jagung
ubi rambat
kacang tanah
kedelai
ubi kayu
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 90
tersebut. Jadi untuk produksi hanya beberapa desa saja yang memproduksi tanaman
tersebut. Dari tabel diatas kedelai yang sama sekali tidak satupun desa memproduksinya.
Sedangkan untuk jagung, ubi kayu, dan kacang tanah hampir semua memproduksinya. Dan
pruduksinya lumayan sebagai tambahan untuk kebutuhan masyarakat.
Perkebunan Rakyat
Perkebunan rakyat yang menjadi salah satu primadona komuditi perdagangan
kecamatan lirik antara lain kelapa sawit,karet,dan kelapa. Bisa kita lihat sebaran luas
masing-masing perkebunan rakyat di bawah ini.
Tabel 3.14
Luas dan Produksi perkebunan rakyat Menurut Kecamatan Lirik Tahun 2012
No
Kecamatan Lirik
Nama
Komoditi
Luas Areal Perkebunan (Ha) Jumlah
Produksi
(Ton)
Rata- Rata
Produksi
(Ton/HA)
Petani
(KK) TBM TM TT
R
JUMLA
H
TOTAL
1 2 3 4 5
1 Sawit 131 262
3
85 2839 11227 4.28 1766
2 Karet 405 381 156
2
2348 1201 3.15 1274
3 Kelapa 0 200 128 328 176 0.88 200
Jumlah 536 320
4
177
5
5515 12604 8.31 3240
Sumber : Kecamatan Lirik dalam angka , BPS 2012
Gambar 3.10
Tanaman Palawija di Kecamatan Lirik Tahun 2013
Sumber : hasil survey lapangan tahun 2012
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 91
Gambar 3.11
Peta kawasan Perkebunan Kecamatan Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 92
Perternakan
Sementara pada sector peternakan, yang paling banyak dibudidayakan oleh
masyarakat lirik berdasarkan ahsil survey primer adalah sapi, kambing, dan kerbau,
ayam, itik dll.
Gambar 3.12
Gambar Pertenakan Kecamatan Lirik Tahun 2012
Sumber : hasil survey lapangan tahun 2012
4.4. Karakteristik Kependudukan
Aspek kependudukan merupakan salah satu faktor yang sangat penting di dalam
perencanaan, karena penyusunan rencana tata ruang langsung atau tidak langsung
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk.
Kebijakan kependudukan mencakup dua aspek yaitu spasial dan non spasial. Aspek spasial
meliputi persebaran penduduk dalam ruang (kawasan) yang telah direncanakan, sedangkan
aspek non spasial merupakan kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas
sumberdaya manusia dan kesejahteraan rakyat.
Masalah penduduk di Kecamatan Lirik sama dengan halnya seperti daerah lain di
Indonesia. Untuk mencapai manusia yang berkualitas dengan jumlah penduduk yang tidak
terkendali akan sulit dicapai. Program kependudukan yang meliputi pengendalian
kelahiran, menurunkan tingkat kematian bagi anak bayi dan, perpanjangan usia dan
harapan hidup, penyebaran penduduk yang seimbang serta pengembangan potensi
penduduk sebagai modal pembangunan yang harus ditingkatkan.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 93
4.4.1 Tingkat Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk dari tahun – ke tahun selalu mengalami peningkatan,
begitu pula dengan kecamatan Lirik kabupaten Indragiri Hulu ini, Pada tahun 2012 desa
dikecamatan Lirik yang memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah desa Redang Seko,
yaitu sebanyak 3381 jiwa, kemudian jumlah penduduk terbanyak kedua terdapat didesa
Sungai Sagu, yaitu sebesar 2641 jiwa, sedangkan penduduk yang paling sedikit terdapat di
desa Lambang Sari IV yang berjumlah 263 jiwa penduduk.
Pada tahun 2013 desa dikecamatan Lirik yang memiliki jumlah penduduk
terbanyak adalah desa Redang Seko, yaitu sebanyak 3560 jiwa, kemudian jumlah
penduduk terbanyak kedua terdapat didesa Sungai Sagu, yaitu sebesar 2683 jiwa,
sedangkan penduduk yang paling sedikit terdapat di desa Lambang Sari IV yang berjumlah
263 jiwa penduduk.
Tabel 3.15: Jumlah Penduduk Kecamatan Lirik Tahun 2012-2013
No Desa/Kelurahan
Tahun
2012 2013
Jumlah
Penduduk
Jumlah
Penduduk
1 Japura 1320 1331
2 Sidomulyo 2478 2531
3 Pasir ringgit 2274 2340
4 Gudang batu 1078 1090
5 Sungai sagu 2642 2683
6 Lirik area 445 444
7 Rejosari 972 969
8 Lambang sari V 619 612
9 Lembaga sari IV 263 263
10 Lembaga sari I. II. III 905 914
11 Wonosari 1036 1047
12 Seko lubuk tigo 1495 1522
13 Banjar balam 1366 1445
14 Redang seko 3381 3560
15 Suka jadi 880 894
16 Mekar sari 1388 1409
17 Pasir sialang jaya 1320 883
Jumlah 23418 23937
Sumber : BPS Kecamatan Lirik dalam angka 2012 dan 2013
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 94
Grafik 3.4
Jumlah Penduduk Kecamatan Lirik Tahun 2012-2013
Sumber : BPS Kecamatan Lirik dalam angka 2012 dan 2013
4.4.2 Pola Distribusi Penduduk
Pola distribusi penduduk di Kecamatan Lirik ini dicerminkan oleh besar kecilnya
jumlah penduduk dan tingkat kepadatan penduduk yang terdistribusi pada setiap Desa.
Seperti halnya yang terjadi pada kecamatan lainnya, bahwa penyebaran penduduk relatif
dipengaruhi oleh kecenderungan penduduk terkonsentrasi pada tempat dimana akses
terhadap fasilitas pelayanan dengan biaya transportasi rendah merupakan pilihan utama
penduduk dalam menentukan tempat tinggal.. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel3.16
Jumlah penyebaran penduduk di Kecamatan Lirik
Pada Tahun 2012 – Tahun 2013
No Desa/Kelurahan
Tahun 2012 Tahun 2013
Jumlah
Penduduk
Persentase
%
Jumlah
Penduduk Persentase %
1 Japura 1320 6 1331 6
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
jumlah pddk 2012
Jumlah Pddk 2013
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 95
2 Sidomulyo 2478 11 2531 11 3 Pasir ringgit 2274 10 2340 10 4 Gudang batu 1078 5 1090 5 5 Sungai sagu 2642 11 2683 11 6 Lirik area 445 2 444 2 7 Rejosari 972 4 969 4 8 Lambang sari V 619 3 612 3 9 Lembaga sari IV 263 1 263 1 10 Lembaga sari I. II. III 905 4 914 4 11 Wonosari 1036 4 1047 4 12 Seko lubuk tigo 1495 6 1522 6 13 Banjar balam 1366 6 1445 6 14 Redang seko 3381 14 3560 15 15 Suka jadi 880 4 894 4 16 Mekar sari 1388 6 1409 6 17 Pasir sialang jaya 1320 6 883 4
Jumlah 23418 100 23937 100
Sumber : SP2011,BPS Kecamatan Lirik
4.4.3 Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk Kecamatan Lirik pada tahun 2012 adalah 23148 jiwa, dan untuk
tahun 2013 jumlah penduduk Kecamatan Lirik terjadi peningkatan menjadi 23937 jiwa.
Kepadatan penduduk Kecamatan Lirik tahun 2012 adalah 23.418 jiwa, Untuk Kepadatan
penduduk Kecamatan Lirik tahun 2013 adalah 76.98.
Bila dikelompokkan angka kepadatan masing-masing kecamatan tersebut secara
relatif, ada 3 kelompok, yaitu:
Relatif tinggi, yaitu lebih besar dari 100 jiwa/km2 adalah: Sidomulyo, Pasir
Ringgit, Lirik Area, Rejosari, Lambang Sari IV, Wonosari, dan Sukajadi, ;
Relatif sedang, yaitu lebih besar dari 45 jiwa/km2 dan lebih kecil dari 100
jiwa/km2 adalah: Japura, Gudang Batu, Sungai Sagu, Lambang Sari I.II.III,
Redang Seko, Mekar Sari, dan Pasir Sialang Jaya;
Relatif rendah, yaitu lebih kecil dari 45 jiwa/km2 adalah: Lambang Sari V,
Seko Lubuk Tigo, Banjar Balam, .
Untuk lebih jelas dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 96
Tabel 3.17 :Kepadatan Penduduk Kecamatan Lirik
Tahun 2012 -2013
No Desa/Kelurahan
Tahun
2012 2013
Jumlah
Penduduk Kepadatan
Jumlah
Penduduk Kepadatan
1 Japura 1320 100 1331 71.95
2 Sidomulyo 2478 354 2531 361.57
3 Pasir ringgit 2274 227 2340 234
4 Gudang batu 1078 71 1090 71.71
5 Sungai sagu 2642 81 2683 82.30
6 Lirik area 445 494 444 493.33
7 Rejosari 972 162 969 161.50
8 Lambang sari V 619 29 612 29.14
9 Lembaga sari IV 263 1.315 263 1315.00
10 Lembaga sari I. II. III 905 57 914 57.13
11 Wonosari 1036 173 1047 174.50
12 Seko lubuk tigo 1495 43 1522 43.49
13 Banjar balam 1366 24 1445 25.80
14 Redang seko 3381 85 3560 89.00
15 Suka jadi 880 587 894 596.00
16 Mekar sari 1388 50 1409 51.16
17 Pasir sialang jaya 1320 50 883 50.46
Jumlah 23418 23.418 23937 76.98
Sumber : Lirik Dalam Angka 2012 dan 2013
Grafik 3.5 KepadatanPenduduk KecamatanLirikTahun 2013
Sumber : Kecamatan Lirik Dalam Angka 2013
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
JumlahPenduduk(jiwa)
KepadatanPendudukJiwa/km2)
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 97
Gambar 3.13
Peta Kepadatan Penduduk Kecamatan Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 98
4.4.4 Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah penduduk penduduk laki-laki di Kecamatan Lirik secara umum lebih
banyak bila dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan. Pada tahun 2012 jumlah
penduduk laki-laki berjumlah 12.202jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 11.216jiwa,
dan untuk tahun 2013 jumlah penduduk laki-laki maupun perempuan mengalami
peningkatan. Untuk penduduk laki-laki pada tahun 2012 berjumlah 12.487jiwa dan
penduduk perempuan berjumlah 11.450jiwa. Untuk lebih jelas dapat di lihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel3.18: Jumlah Penduduk Dirinci Menurut
Jenis Kelamin di Kecamatan Lirik Tahun 2012–2013
No Desa/Kelurahan 2012 2013
Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Japura 669 651 1.32 675 656 1331
2 Sidomulyo 1.313 1.161 2.478 1348 1183 2531
3 Pasir ringgit 1.19 1.084 2.274 1226 1114 2340
4 Gudang batu 556 512 1.078 572 518 1090
5 Sungai sagu 1.396 1..246 2.642 1419 1264 2683
6 Lirik area 233 212 445 232 212 444
7 Rejosari 503 469 972 501 468 969
8 Lambang sari V 307 312 619 304 308 612
9 Lembaga sari IV 125 138 263 125 138 263
10 Lembaga sari I. II. III 454 451 905 457 457 914
11 Wonosari 532 504 1.036 537 510 1047
12 Seko lubuk tigo 798 697 1.495 820 702 1522
13 Banjar balam 714 652 1.366 758 687 1445
14 Redang seko 1.761 1.62 3.381 1853 1707 3560
15 Suka jadi 446 434 880 453 441 894
16 Mekar sari 736 652 1.388 748 661 1409
17 Pasir sialang jaya 669 651 1.32 459 424 883
Jumlah 12.202 11.216 23.418 12.487 11.450 23937
Sumber :BPS Kec. Lirik Dalam Angka 2012 & 2013
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 99
Grafik 3.6 :Jumlah Penduduk Dirinci Menurut
Jenis Kelamin Kecamatan LirikTahun 2012
Sumber :Bps Kec Lirik Dalam Angka 2012 & 2013
Grafik 3.7 :Jumlah Penduduk Dirinci Menurut
Jenis Kelamin Kecamatan LirikTahun 2013
Sumber :Lirik Dalam Angka 2012 & 2013
4.4.5 Jumlah Penduduk berdasarkan Kelahiran (Fertilitas) dan Kematian
(Mortalitas)
Jumlah penduduk dipengaruhi oleh faktor fertilitas dan faktor mortalitas.
Jumlah kelahiran dan kematian pada tahun 2012 sampai 2013 tidak mengalami
kenaikan dan penurunan. Jumlah kelahiran di Kecamatan Lirik tahun 2012 adalah
117 jiwa dan kematian 94 jiwa, tahun 2013 jumlah kelahirannya adalah 117 jiwa
dan kematiannya sebanyak 94 jiwa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
0
500
1000
1500
2000
laki-laki
perempuan
0
500
1000
1500
2000
laki-laki
perempuan
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 100
Tabel 3.19
Jumlah Kelahiran dan Kematian menurut Desa
Di Kecamatan Lirik Tahun 2012-2013
No Desa/Kelurahan 2012 2013
Lahir Mati Lahir Mati
1 Japura 18 14 18 14
2 Sidomulyo 13 12 13 12
3 Pasir ringgit 2 6 2 6
4 Gudang batu 6 4 6 4
5 Sungai sagu 9 13 9 13
6 Lirik area 4 0 4 0
7 Rejosari 3 5 3 5
8 Lambang sari V 4 6 4 6
9 Lembaga sari IV 0 0 0 0
10 Lembaga sari I. II. III 5 6 5 6
11 Wonosari 14 5 14 5
12 Seko lubuk tigo 14 8 14 8
13 Banjar balam 0 1 0 1
14 Redang seko 7 3 7 3
15 Suka jadi 5 2 5 2
16 Mekar sari 7 3 7 3
17 Pasir sialang jaya 6 6 6 6
Jumlah 117 94 117 94
Sumber :Bps Kec Lirik Dalam Angka 2012 & 2013
Grafik 3.8 : Jumlah Kelahiran menurut Desa
Di Kecamatan Lirik Tahun 2012-2013
Sumber :Lirik Dalam Angka 2012 & 2013.
02468
101214161820
lahir
mati
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 101
4.4.6 Jumlah Penduduk berdasarkan Migrasi
Selain faktor fertilitas dan mortalitas, migrasi juga sangat berpengaruh pada jumlah
penduduk. Pada Kecamatan Lirik jumlah penduduk yang datang (imigrasi) dengan jumlah
penduduk yang pergi (emigrasi) tidak mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun 2012
sampai 2013. Tentu dengan keadaan yang seperti ini berarti tidak mempengaruhi kenaikan
dan penurunan jumlah penduduk. Pada tahun 2012 jumlah kedatangan di Kecamatan Lirik
adalah 164 jiwa, sedangkan untuk jumlah penduduk yang pergi pada tahun 2012 sebanyak
102 jiwa, dan tahun 2013 jumlah kedatangan sebanyak 164 jiwa, Sedangkan untuk jumlah
penduduk yang pergi pada tahun 2013 adalah sebanyak 102 jiwa.Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.20 : Jumlah Kepindahan Menurut Desa
Di Kecamatan Lirik Tahun 2012-2013
No Desa/Kelurahan 2012 2013
Datang Pergi Datang Pergi
1 Japura 2 9 2 9
2 Sidomulyo 17 5 17 5
3 Pasir ringgit 17 0 17 0
4 Gudang batu 4 6 4 6
5 Sungai sagu 7 21 7 21
6 Lirik area 21 6 21 6
7 Rejosari 21 19 21 19
8 Lambang sari V 14 4 14 4
9 Lembaga sari IV 0 0 0 0
10 Lembaga sari I. II. III 0 0 0 0
11 Wonosari 8 3 8 3
12 Seko lubuk tigo 23 16 23 16
13 Banjar balam 1 0 1 0
14 Redang seko 3 3 3 3
15 Suka jadi 1 4 1 4
16 Mekar sari 25 6 25 6
17 Pasir sialang jaya 0 0 0 0
Jumlah 164 102 164 102 Sumber :Lirik Dalam Angka 2012 & 2013
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 102
Grafik3.9 : Jumlah Penduduk yang Pergi menurut Desa
Di Kecamatan Lirik Tahun 2012-2013
4.4.7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Penduduk di Kecamatan Lirik mayoritas beragama islam, jadi tidak heran jika
sarana peribadatan untuk muslim lebih banyak daripada untuk non muslim. Terdapat enam
jenis agama yang terdapat di Kecamatan Lirik, yaitu agama islam, kristen, katolik, hindu,
budha dan konghucu. Pada tahun 2012 jumlah penduduk yang beragama islam adalah
21.966 jiwa, jumlah penduduk yang beragama kriten adalah 1.062 jiwa, jumlah penduduk
yang beragama katolik sebanyak 106 jiwa, jumlah penduduk yang beragama hindu 0 jiwa,
jumlah penduduk yang beragama budha sebanyak 23 jiwa dan jumlah penduduk yang
beragama konghucu sebanyak 7 jiwa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 3.21
Jumlah Penduduk Dirinci Berdasarkan Agama
Di kecamatan Lirik 2013
020406080
100120140160180
Datang
Pergi
NO Desa /Kelurahan Agama
Islam Kristen Katolik Hindu Budha Konghucu
1 Japura 1.32 0 0 0 0 0
2 Sidomulyo 2.136 77 1 0 10 0
3 Pasir ringgit 2.266 8 0 0 0 0
4 Gudang batu 1.013 25 28 0 12 0
5 Sungai sagu 2.509 104 27 0 1 1
6 Lirik area 414 31 0 0 0 0
7 Rejosari 948 21 3 0 0 0
8 Lambang sari V 600 19 0 0 0 0
9 Lembaga sari IV 262 1 0 0 0 0
10 Lembaga sari I. II. III 886 4 9 0 0 6
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 103
Sumber :Lirik Dalam Angka 2012 & 2013
Grafik 3.10: Jumlah Penduduk Dirinci Berdasarkan Agama
Di kecamatan Lirik
4.5 Sarana dan Prasarana
4.5.1 Sarana di Kecamatan Lirik
Sarana memiliki peranan tersendiri dalam perkembangan suatu kota. Ketersediaan
sarana yang banyak tentunya menimbulkan sebuah asumsi bahwa daerah tersebut memiliki
ketercukupan akan pemenuhan sarana di suatu daerah. Sarana tersebut berfungsi sebagai
pelengkap dari bagaian-bagian dalam suatu kota. Di Kecamatan Lirik khususnya,
pemenuhan akan sarana cukup terbilang masih belum mencukupi. Baik akan jumlah nya
serta penjagaan dan kualitas sarana tersebut. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri
bagi pemerintah Kecamatan Lirik dalam pemenuhan akan kebutuhan sarana tersebut.
Sarana di Kecamatan Kelayang terbagi akan 6 bagian utama, dengan spesifikasi sebagai
berikut :
a. Sarana Pendidikan.
b. Sarana Perekonomian.
c. Sarana Peribadatan.
0
5000
10000
15000
20000
25000
Islam Kristen Katolik Hindu Budha Konghucu
11 Wonosari 1.019 11 6 0 0 0
12 Seko lubuk tigo 1.482 8 5 0 0 0
13 Banjar balam 1.172 194 0 0 0 0
14 Redang seko 2.925 442 14 0 0 0
15 Suka jadi 874 6 0 0 0 0
16 Mekar sari 1.264 111 13 0 0 0
17 Pasir sialang jaya 876 0 0 0 0 0
Jumlah 21.966 1.062 106 0 23 7
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 104
d. Sarana Kesehatan.
e. Sarana Pemerintahan.
f. Sarana Sosial Dan Budaya.
4.5.1.1 Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan di Kecamatan Lirik beragam jenisnya seperti TK, SD,
MDA, SMP, MTS, SMU, SMK, MA, Akamademi/PT. Sarana pendidikan TK yang
ada di Kecamatan Lirik sebanyak 6 unit, SD sebanyak 15 unit, MDA sebanyak 12
unit, SMP sebanyak 3 unit, MTS sebanyak 1 unit, SMU sebanyak 2 unit, dan SMK
sebanyak 2 unit.
Keadaan sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Lirik cukup baik. Karena
dilihat dari kondisi bangunan yang cukup memadai. Namun, untuk fasilitas pelayanan
sekolah belum sepenuhnya maksimal, disebabkan akses yang dimiliki masing-masing
sarana masih standar. Berikut adalah tabel, grafik dan gambar sarana pendidikan di
Kecamatan Lirik :
Tabel 3.22
Sarana Pendidikan di Kecamatan Lirik tahun 2013
NO
Desa /Kelurahan
Tingkat pendidikan
TK
/sederajat
SD SMP MTS Jumlah
1 Japura 0 1 0 0 1
2 Sidomulyo 1 1 0 0 2
3 Pasir ringgit 0 2 1 0 3
4 Gudang batu 1 1 0 0 2
5 Sungai sagu 1 2 0 1 4
6 Lirik area 1 1 0 0 2
7 Rejosari 0 1 0 0 1
8 Lambang sari V 0 0 0 0 0
9 Lembaga sari IV 0 0 0 0 0
10 Lembaga sari I. II. III 1 1 0 0 2
11 Wonosari 0 0 0 0 0
12 Seko lubuk tigo 0 1 0 0 1
13 Banjar balam 0 1 1 0 2
14 Redang seko 0 2 0 0 2
15 Sukajadi 1 1 1 0 3
16 Mekar sari 0 0 0 0 0
17 Pasir sialang jaya 0 0 0 0 0
Jumlah 6 15 3 1 24
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 105
Sumber : SP2012,BPS kec, Lirik
Gambar 3.14 : Sarana Pendidikan di Kecamatan Lirik
Sumber : Survey Primer Angkatan 2011 T.A 2013 /2014 .
NO
Desa /Kelurahan
Tingkat pendidikan
SMU SMK MA Akademi
/PT
Jumlah
1 Japura 0 0 0 0 0
2 Sidomulyo 0 0 0 0 0
3 Pasir ringgit 0 0 0 0 0
4 Gudang batu 0 1 0 0 1
5 Sungai sagu 1 0 0 0 1
6 Lirik area 1 1 0 0 2
7 Rejosari 0 0 0 0 0
8 Lambang sari V 0 0 0 0 0
9 Lembaga sari IV 0 0 0 0 0
10 Lembaga sari I. II. III 0 0 0 0 0
11 Wonosari 0 0 0 0 0
12 Seko lubuk tigo 0 0 0 0 0
13 Banjar balam 0 0 0 0 0
14 Redang seko 0 0 0 0 0
15 Suka jadi 0 0 0 0 0
16 Mekar sari 0 0 0 0 0
17 Pasir sialang jaya 0 0 0 0 0
Jumlah 2 2 0 0 4
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 106
Gambar 3.15
Peta Sarana Pendidikan Kecamatan Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 107
Gambar 3.16
Photo Mapping Sarana Pendidikan Kecamatan Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 108
4.5.1.2 Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan di Kecamatan Lirik adalah poliknik, puskesmas, puskemas
pembantu, tempat praktek dokter, tempat praktek bidan, pos kesdes, polindes dan
posyandu. Poliknik di Kecamatan Lirik berjumlah 2 unit, puskesmas berjumlah 1 unit,
puskesmas pembantu 3 unit, praktek dokter 4 unit, bidan berjumlah 15 unit, poskesdes
berjumlah 12 unit, polindes 1, dan posyandu bwerjumlah 24 unit. Sarana kesehatan
tersebut terletak di berbagai macam desa di Kecamatan Lirik, maka masyarakat
setempat dapat terlayani kesehatannya. Keadaan dari puskesmas ini cukup baik dari
segi fisik dan dari segi tenaga medis yang bertugas di puskesmas tersebut.
Tabel 3.23
Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Desa / Kelurahan
Di Kecamatan Lirik Tahun 2013.
NO Desa /Kelurahan Polinik
/Balai
pengobatan
Puskesmas
puskesmas
pembantu
1 Japura 0 0 0
2 Sidomulyo 0 0 1
3 Pasir ringgit 0 0 1
4 Gudang batu 0 0 0
5 Sungai sagu 1 0 0
6 Lirik area 2 0 0
7 Rejosari 0 0 0
8 Lambang sari V 0 0 0
9 Lembaga sari IV 0 0 0
10 Lembaga sari I. II. III 0 1 0
11 Wonosari 0 0 0
12 Seko lubuk tigo 0 0 0
13 Banjar balam 0 0 0
14 Redang seko 0 0 1
15 Suka jadi 0 0 0
16 Mekar sari 0 0 0
17 Pasir sialang jaya 0 0 0
Jumlah 3 1 5
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 109
Sumber : SP2012,BPS Kec Lirik
Gambar 3.17 : Sarana kesehatan di Kecamatan Lirik
Sumber : survey primer angkatan 2011 T.A 2013 /2014 .
`No Desa /Kelurahan
Tempat
Praktek
Dokter
Tempat
Praktek
Bidan
Pos
Kesdes Polindes Posyandu
1 Japura 0 1 1 0 1
2 Sidomulyo 0 1 1 0 1
3 Pasir ringgit 0 1 1 0 4
4 Gudang batu 0 1 0 0 1
5 Sungai sagu 0 1 1 0 1
6 Lirik area 2 1 0 0 1
7 Rejosari 0 0 1 0 1
8 Lambang sari V 1 1 1 0 1
9 Lembang sari IV 0 1 1 0 1
10 Lembaga sari I. II. III 1 1 0 0 1
11 Wonosari 0 1 1 0 1
12 Seko lubuk tigo 0 0 0 0 3
13 Banjar balam 0 1 1 0 2
14 Redang seko 0 1 1 0 1
15 Suka jadi 0 1 0 0 1
16 Mekar sari 0 1 1 1 1
17 Pasir sialang jaya 0 1 1 0 2
Jumlah 4 15 12 1 24
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 110
Gambar 3.18
Peta Sarana kesehatan
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 111
Gambar 3.19
Photo Mapping Sarana kesehatan
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 112
4.5.1.3 Sarana Peribadatan
Di Kecamatan Lirik keberagaman agama sangat di hormati hal ini di buktikan
dengan banyaknya pembangunan sarana peribadatan. Di Kecamatan Lirik setidaknya
tercatat 31 unit mesjid, 37 mushalla, dan 3 gereja, ini merupakan bukti bahwa
kepedulian masyarakat terhadap kehidupan beragama yang sangat kuat. terdapat
sarana peribadatan berupa mesjid yang berjumlah 2 unit, langgar/surau 6 unit.
Meskipun adanya keberagaman agama dengan mayoritas beragama islam namun
tidak mengurangi nilai – nilai toleransi antar umat beragama islam namun pemeluk
agama lain yang secara jumlah merupakan minoritas tapi tidak ada sedikitpun
perlakuan diskriminatif terhadapnya.
Tabel 3.24
Sarana Peribadatan di Kecamatan Lirik Tahun 2013
Sumber : SP2012,BPS Indragiri hulu
NO Desa /Kelurahan Mesjid Mushola/surau/
Langgar Gereja
Vihara/
klenteng
1 Japura 1 3 0 0
2 Sidomulyo 1 4 0 0
3 Pasir ringgit 3 6 0 0
4 Gudang batu 1 2 0 0
5 Sungai sagu 3 2 1 0
6 Lirik area 1 1 1 0
7 Rejosari 1 1 0 0
8 Lambang sari V 1 1 0 0
9 Lembaga sari IV 1 0 0 0
10 Lembaga sari I. II. III 1 2 0 0
11 Wonosari 1 3 0 0
12 Seko lubuk tigo 3 4 0 0
13 Banjar balam 2 1 0 0
14 Redang seko 6 2 1 0
15 Suka jadi 1 3 0 0
16 Mekar sari 3 0 0 0
17 Pasir sialang jaya 1 2 0 0
Jumlah 31 37 3 0
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 113
Grafik 3.11 : Sarana Peribadatan di Kecamatan Lirik.
Sumber : SP2012,BPS Indragiri hulu
Berikut adalah salah satu gambar sarana peribadatan di Kecamatan Lirik :
Gambar 3.20 : Sarana Peribadatan di Kecamatan Lirik
Sumber : survey primer angkatan 2011 T.A 2013 /2014 .
0
2
4
6
Mesjid Mushalla/Surau/Langgar Gereja Vihara/Klenteng
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 114
Gambar 3.21
Peta Sarana Peribadatan Kecamatan Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 115
Gambar 3.22
Photo Mapping Sarana Peribadatan Kecamatan Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 116
4.5.1.4 Sarana Olahraga
Sarana olahraga yang ada di Kecamatan Lirik beragam seperti sepak bola, Bola volli,
bulu tangkis, bola basket, futsal dan lain – lain. Berdasarkan jumlah sarana lapangan
olahraga menurut desa/kelurahan pada tahun 2013 jumlah lapangan olahraga yang terdapat
di Kecamatan Lirik ialah bola voli 39 lapangan, bulu tangkis 19 lapangan, sepak bola 12
lapangan, dan bola basket 2 lapangan.
Tabel 3.25 : Jumlah Sarana Lapangan Olahraga Menurut Desa/ Kelurahan di
Kecamatan Lirik Tahun 2013
NO
Desa /Kelurahan
Sepak
Bola
Bola
Voli
Bulu Tangkis
Bola
Basket
Futsal
1 Japura 1 1 1 0 0
2 Sidomulyo 1 1 0 0 0
3 Pasir ringgit 1 6 2 0 0
4 Gudang batu 0 1 1 1 0
5 Sungai sagu 2 4 2 0 0
6 Lirik area 1 4 2 1 0
7 Rejosari 1 0 0 0 0
8 Lambang sari V 1 1 1 0 0
9 Lembaga sari IV 0 2 0 0 0
10 Lembaga sari I. II. III 0 3 2 0 0
11 Wonosari 0 1 1 0 0
12 Seko lubuk tigo 0 3 0 0 0
13 Banjar balam 1 2 1 0 0
14 Redang seko 2 5 3 0 0
15 Suka jadi 1 2 2 0 0
16 Mekar sari 0 1 0 0 0
17 Pasir sialang jaya 0 2 1 0 0
Jumlah 12 39 19 2 0
Sumber : SP2012,BPS Indragiri hulu
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 117
Grafik 3.12 : Sarana Olahraga di Kecamatan Lirik
Sumber : SP2012,BPS Indragiri hulu
Gambar 3.23
Sarana Olahraga di Kecamatan Lirik
Sumber : survey primer angkatan 2011 T.A 2013 /2014 .
0
10
Jap
ura
Sid
om
uly
o
Pas
ir r
ingg
it
Gu
dan
g b
atu
Sun
gai s
agu
Liri
k ar
ea
Re
josa
ri
Lam
ban
g…
Lem
bag
a sa
ri…
Lem
bag
a sa
ri…
Wo
no
sari
Seko
lub
uk…
Ban
jar
bal
am
Re
dan
g se
ko
Suka
jad
i
Me
kar
sari
Pas
ir s
iala
ng…
Sepak bola bola voli bulu tangkis bola basket futsal
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 118
Gambar 3.24
Peta Sarana Olahraga Kecamatan Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 119
Gambar 3.25
Photo Mapping Sarana Olahraga Kecamatan Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 120
4.5.1.5 Sarana Persampahan
Sampah merupakan sisa dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh penduduk
pada suatu wilayah. Sampah tidak dapat di hindarkan dari kegiatan penduduk, tetapi
hal yang lebih penting adalah bagaimana pengolahan sampah tersebut dilakukan
sehingga tidak mengganggu kesehatan dan estetika suatu desa. Dari data yang kami
peroleh di kecamatan Gunung Sahilan, mekanisme pengangkutan sampah di
Kecamatan Lirik ada 2 tahapan yaitu:
1. Pengumpulan
Pengumpulan yaitu sampah-sampah dari rumah warga, kantor dan toko
dikumpulkan di depan rumah masing-masing dengan menggunakan wadah seperti
bak sampah, tong-tong yang terbuat dari kayu dan kaleng besar serta kantong
pelastik. Namun Sayang pemngumpulan samapah-sampah tersebut terlihat seperti
sembarangan dan tidak diperhatikan.
Gambar 3.26
Persampahan di Kecamatan Lirik
Sumber : Survey Primer Angkatan 2011 T.A 2013 /2014 .
2. Pembakaran
Setelah sampah-sampah tadi di kumpulkan di suatu tempat tahap berikut yaitu
pembakaran,dimana sampah-sampah tadi sudah dikumpul sehingga proses pembakaran
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 121
akan dilakukan agar sampah tadi tidak berserakan di lingkungan hidup penduduk
Kecamatan Lirik.
4.5.1.6 Air Limbah
Sistem pembuangan air limbah yang dilakukan saat ini di kecamatan Lirik meliputi
sistem On Site (setempat). Sistem On Site termasuk Jamban pribadi / Jamban umum yang
dilengkapi dengan tanki septik dengan bidang rembesan. Apabila tanki tersebut sudah
penuh, maka tanki tersebut akan di sedot dan dikuras dengan menggunakan truk tinja dan
dibuang ke IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja).
Untuk limbah rumah tangga, di Kecamatan Lirik menggunakan jamban/wc sendiri
untuk penampungan zat sisa hasil makanannya, tetapi masih ada juga yang menggunakan
anak sungai untuk membuang kotoran sisa makanannya.
Tabel 3.26
Jumlah Rumah Tangga Menurut Kepemilikan Fasilitas
Kakus/Jamban Tahun 2012
NO Desa /Kelurahan Sendiri Bersama Umum Tanpa
Jamban
Jumlah
1 Japura 262 28 13 6 309
2 Sidomulyo 509 22 0 13 544
3 Pasir ringgit 253 98 74 84 509
4 Gudang batu 232 17 0 2 251
5 Sungai sagu 640 0 1 23 664
6 Lirik area 127 0 0 0 127
7 Rejosari 242 6 0 0 248
8 Lambang sari V 178 0 0 0 178
9 Lembaga sari IV 61 0 0 0 61
10 Lembaga sari I. II. III 206 10 0 1 217
11 Wonosari 272 5 0 8 285
12 Seko lubuk tigo 235 76 0 57 374
13 Banjar balam 171 133 9 70 383
14 Redang seko 661 69 32 123 885
15 Suka jadi 205 7 0 9 221
16 Mekar sari 361 5 0 2 368
17 Pasir sialang jaya 43 0 0 150 193
Jumlah 4658 476 135 548 5817
Sumber : SP2011,BPS Indragiri hulu
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 122
Tabel 3.27
Jumlah Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Tinja
di Kecamatan Lirik Tahun 2012
NO Desa /Kelurahan Pembuangan Tinja
Jumlah Tangki
Septik
Tanpa
Tangki
Saptik
Tidak
Pakai
Tanpa
Tempat
BAB
1 Japura 189 95 19 6 309
2 Sidomulyo 495 33 3 13 544
3 Pasir ringgit 271 115 39 84 509
4 Gudang batu 209 22 18 2 251
5 Sungai sagu 617 24 0 23 664
6 Lirik area 127 0 0 0 127
7 Rejosari 223 23 2 0 248
8 Lambang sari V 176 2 0 0 178
9 Lembaga sari IV 61 0 0 0 61
10 Lembaga sari I. II. III 201 15 0 1 217
11 Wonosari 255 15 7 8 285
12 Seko lubuk tigo 157 155 5 57 374
13 Banjar balam 238 55 20 70 383
14 Redang seko 502 210 50 123 885
15 Suka jadi 197 13 2 9 221
16 Mekar sari 329 32 5 2 368
17 Pasir sialang jaya 36 7 0 150 193
jumlah 4283 816 170 548 5817 Sumber : SP2011,BPS Indragiri hulu
Grafik3.13
Grafik Jumlah Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Tinja
di Kecamatan Lirik Tahun 2012
Sumber : SP2011,BPS Indragiri hulu
0
500
1000
Tangki Septik Tanpa Tangki Saptik Tidak Pakai Tanpa Tempat BAB
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 123
4.5.1.7 Sarana Perekonomian
a. Sumber Ekonomi
Kegiatan perekonomian (seperti pasar) serta kelengkapannya mempunyai peran
penting. Disamping berperan menggerakan roda perekonomian, juga merupakan sumber
mata pencarian sebagian besar penduduk.
Untuk menunjang perekonomian di kecamatan Lirik, kegiatan perekonomian serta
kelengkapannya mempunyai peran yang sangat penting.Sebagai kawasan yang mulai
berekembang, pemerintah setempat menitikberatkan pembangunan bidang ekonomi pada
sector perdagangan dan jasa yang di arahkan untuk memacu pengembangan sector industry
, angkutan , komunikasi dan lain-lain.
Kecamatan Lirik telah banyak mengalami perkembangan dari tingkat pembangunan
kota. Untuk kegiatan perdagangan, Pasar merupakan prasarana utama kegiatan
perdagangan yang sangat mempengaruhi kemajuan kegiatan perdagangan. Di kecamatan
Lirik terdapat Pasar Japura milik pemda. Usaha perdagangan di Kecamata Lirik didominasi
oleh usaha perdagangan non formal.Kegiatan perdagangan non formal pada umumnya
merupakan pedagang kebutuhan sehari-hari seperti sayuran, buah-buahan,
makanan/minuman, dan lain-lain.Sebagian besar pedagang memiliki tempat usaha yang
tetap berupa kios, warung atau toko, dan selebihnya merupakan pedagang yang tidak
memiliki tempat usaha tetap/permanen.
b. Perdagangan dan Jasa
Ramai tidaknya suatu daerah biasanya terlihat dari keberadaan banyak tidaknya
fasilitas pemasaran seperti pasar, pertokoan, kios, dan sejenisnya. Tempat-tempat ini
merupakan unsur penting dalam menunjang pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Pada
tahun 2011 di Kecamatan Kelayang tercatat ada 11 pasar, 338 toko/ warung, dan 68 rumah
makan, sedangkan untuk tahun 2012 tercatat terdapat 11 pasar, 465 toko, dan 72 rumah
makan. Untuk lebih jelasnya, jumlah fasilitas perdagangan dan jasa dapat dilihat pada
tabel berikut.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 124
Tabel 3.28 : Jumlah Fasilitas Perdagangan dan
Jasa Kecamatan Lirik Tahun 2011 dan 2012
Sumber : BPS Kecamatan Lirik Dalam Angka 2012 dan 2013
No Desa/Kelurahan
2012 2013
Pasar Toko/
warung
Rumah
Makan
Hotel /
Penginapan Pasar
Toko /
warung
Rumah
Makan
Hotel /
Penginapan
1 Japura 1 9 1 0 1 13 2 0
2 Sidomulyo 0 8 0 0 0 12 1 1
3 Pasir ringgit 1 36 0 0 1 37 0 0
4 Gudang batu 0 2 0 0 0 4 0 0
5 Sungai sagu 0 20 0 0 0 22 0 0
6 Lirik area 0 0 0 4 0 0 0 0
7 Rejosari 0 1 0 0 0 4 0 0
8 Lambang sari V 0 12 0 0 0 14 0 0
9 Lembaga sari IV 0 2 1 0 0 3 0 0
10 Lembaga sari I.
II. III 1 21 3 0 1 25 3 0
11 Wonosari 0 0 3 0 0 3 3 0
12 Seko lubuk tigo 0 17 0 0 0 16 0 0
13 Banjar balam 0 0 3 0 0 3 3 0
14 Redang seko 1 15 0 0 1 17 0 0
15 Suka jadi 0 8 0 0 0 10 0 0
16 Mekar sari 0 12 0 0 0 14 0 0
17 Pasir sialang
jaya 0 2 0 0 0 5 0 0
Jumlah 4 165 11 4 4 202 12 1
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 125
Grafik3.14 :Jumlah Fasilitas Perdagangan dan
Jasa Kecamatan Lirik Tahun 2013
Sumber : BPS Kecamatan Lirik Dalam Angka 2012
Gambar 3.27 : Kondisi Sarana Perekonomian Kecamatan Lirik
Sumber: Survey Lapangan angkatan 2011. T.A 2013-2014
0
50
100
150
200
250
Pasar Toko/kios/warung/kelontong Rumah makan Hotel/penginapan
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 126
Gambar 3.28
Peta Sarana Perekonomian Kecamatan Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 127
Gambar 3.29
Photo Mapping Sarana Perekonomian Kecamatan Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 128
4.5.2 Prasarana
Suatu wilayah bisa dikatakan maju apabila wilayah tersebut memiliki utilitas –
utilitas, oleh karena itu pemerintah dalam hal ini tepatnya di kawasan perkotaan sangat
berperan penting dalam melaksanakan pembangunan untuk keperluan masyarakat. Adapun
bentuk dari pada utilitas – utilitas di Kecamatan Lirik tersebut adalah sebagai berikut :
1.Jaringan Jalan
2.Jaringan Drainase
3.Jaringan Listrik
4.Jaringan Telekomunikasi
5.Jaringan Air Bersih
4.5.2.1 Jaringan Jalan
Jaringan jalan merupakan prasarana terpenting dalam sistem tranportasi.
Keterkaitan wilayah Indonesia satu dengan yang lainnya atau hubungan antara satu
wilayah dengan wilayah yang lain tidak lepas dari suatu sistem transportasi yang
dihubungkan dengan jaringan jalan.
Pola jaringan jalan di Kecamatan Lirik pada umumnya berbentuk spinal, pola
jaringan jalan ini merupakan pola yang efisien dalam mendukung pergerakan penduduk.
Pada peta jaringan jalan dapat diketahui bahwa jalan yang ada di Kecamatan Lirik ini
menghubungkan satu daerah ke daerah lainnya, desa ke desa serta desa dengan pusat
kecamatan, dan jalan listas sumatra timur, melalui hirarki jalan yang sudah ada.
Gambar 3.30 : Pola Jaringan Jalan
Sumber: Morlok (1978: 684)
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 129
a) Hirarki Jalan
Hirarki jalan yang ada di Kecamatan Lirik ini terdiri atas jalan arteri, jalan kolektor,
jalan lokal, dan jalan lingkungan. Bentuk hirarki jalan dapat dilihat pada Gambar, yaitu
Peta Hirarki Jaringan Jalan.
b) Panjang Jalan
Sebagaimana yang telah diuraikan diatas, bahwa jalan di Kecamatan Lirik terbagi
atas beberapa hirarki yang berbeda dan memiliki panjang yang berbeda pula antara jalan
yang permukaan aspal, diperkeras/kerikil, dan jalan tanah. Dibawah ini dapat dilihat pada
Tabel tentang panjang jalan Kecamatan Lirik berdasarkan jenis permukaan.
Tabel 3.29
Panjang jalan di desa/kelurahan menurut kondisi jalan
di Kecamatan Lirik tahun 2013
NO Desa/Kelurahan Kondisi Jalan Jumlah
diaspal diperkeras tanah
1 Japura 0.7 0 0.9 1.6
2 Sidomulyo 4 1 0 5
3 Pasir ringgit 0.2 0.9 3 4.1
4 Gudang batu 3 1 0 4
5 Sungai sagu 6 10 9 25
6 Lirik area 5 0 5 10
7 Rejosari 3 17 2 22
8 Lambang sari V 3.4 0 0.25 3.65
9 Lembaga sari IV 2.5 0 0.5 3
10 Lembaga sari I. II. III 0.7 0.4 1 2.1
11 Wonosari 3.2 0 0 3.2
12 Seko lubuk tigo 3 1 1 5
13 Banjar balam 7 0.5 0 7.5
14 Redang seko 3 1 1 5
15 Suka jadi 1.6 1.4 0.1 3.1
16 Mekar sari 1 5 10 16
17 Pasir sialang jaya 1 2 2 5
Total 48.3 41.2 35.75 1025.25
Sumber : SP2012, BPS Indragiri hulu
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 130
Gambar 3.31
Kondisi Lapangan Jaringan Jalan Kecamatan Lirik Tahun 2014
Sumber : survey primer angkatan 2011 T.A 2013 /2014 .
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 131
Tabel 3.30 : Nama Ruas Jalan Berdasarkan Kondisi Jalan di Kecamatan Lirik Pada Tahun 2013.
No No
Ruas Nama Ruas Pangkal Ujung
Panjang
(km)
Jenis Perkerasan
Kecamatan Keterangan
Aspal Kerikil Tanah Semenisasi
(km)
Baik
(Km)
Sedang
(km)
Rusak
(Km)
Baik
(km)
Sedang
(km)
Rusak
(km)
Baik Sedang Rusak
(km) (km) (km)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 1 JL. Mekar Sari - Banjar
Balam
JN.Km 9,3 Sp. Japura Perkebunan 4150 2000 2150 Lirik
2 2 JL. Simpang Banjar
Balam - Banjar Balam
JN.Km 13,6 Sp.
Japura
Perkebunan 2900 2900 Lirik
3 3 JL. Redang Seko –
Belimbing
JN.Km 16,5 Sp.
Japura
Pabrik 3000 3000 Lirik
4 4 JL. Lirik - Seko Lubuk
Tigo
Jl.Sri Gunting Perkebunan 6000 1000 4000 1000 Lirik
5 5 JL. Redang Seko - Hulu
Seko
JN.Km 17,7 Sp.
Japura
Perkebunan 6000 1000 5000 Lirik
6 6 JL. Redang Seko –
Perkebunan
JN.Km 24,0 Sp.
Japura
Perkebunan 1500 15000 Lirik
7 7 JL. Sidomulyo – Kompi 134/134 JN. Km 1,50 Sp.
Japura
2000 500 1500 Lirik
8 8 JL. Sukajadi - Sei. Sagu 158/158 158?158 1580 1580 Lirik
9 9 JL. Simpang Mekarsari –
Mekarsari
JN.Km 10,5 Sp.
Japura
Perkebunan 1100 1100 Lirik
10 10 JL. Simpang Talau –
Perkebunan
Simp. Talau Perkebunan 1100 1100 Lirik
11 11 JL. Simpang Tambun –
Perkebunan
JN.Km 18,0 Sp.
Japura
Perkebunan 2300 2300 Lirik
12 12 JL. Simpang Japura -
Pasir Ringgit
JN.Km 17,3 P. Reba Sei. Indragiri 2450 1000 1000 450 Lirik
13 13 JL. Wonosari - Sei. Sagu JN.Km 5,0 Sp. Japura 158/158 1700 400 1300 Lirik
14 14 JL. Lirik – Wonosari JN. Km 4,0 Sp.
Japura
JN. Km 6,0 Sp.
Japura
4450 1500 700 2350 Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 132
15 15 JL. Simpang Pasar
Kompan Jaya - Pasir
Ringgit
022/022 Perumahan 500 500 Lirik
16 16 JL. Simpang Wonosari –
Wonosari
JN. Km 5,0 Sp.
Japura
135/135 450 450 Lirik
17 17 JL. Simpang Wonosari -
Simpang Sei. Sagu
135/135 158/158 850 850 Lirik
18 18 JL. Japura Laut - Kp.
Baru Ps. Ringgit
JN. Km 14,0 Sp.
Japura
Dusun Kampung
Baru
840 840 Lirik
19 19 JL. Simpang Pasir
Ringgit - Kompan Jaya
022/022 Perkebunan 1500 1500 Lirik
20 20 JL. Japura - Sidomulyo JN. Km 1,1 Sp.
Japura
134/134 1800 1800 Lirik
DALAM KOTA LIRIK
21 21 JL. Lingkar Lambang
Sari 1,2,3
JN. Km 2,6 Sp.
Japura
JN. Km 3,85 Sp.
Japura
3300 2900 400 Lirik
22 22 JL. Merpati JL. Rejosari JL. Barau - barau 500 500 Lirik
23 23 JL. Lingkar Kantor
Camat
JL. Lingkar Lambang
Sari 1,2,3
JN. Km 3,225 Sp.
Japura
1000 500 200 100 200 Lirik
24 24 JL. Sri Gunting JL. Lingkar Lambang
Sari 1,2,3
Perkebunan 1750 1050 700 Lirik
25 25 JL. Merbah JL. Lingkar Lambang
Sari 1,2,3
Perkebunan 550 550 Lirik
26 26 JL. Tempua JL. Lingkar Lambang
Sari 1,2,3
JL. Sri Gunting 850 850 Lirik
27 27 JL. Raja Wali JL. Lingkar Lambang
Sari 1,2,3
JL. Sri Gunting 450 450 Lirik
28 28 JL. Barau – barau JL. Lingkar Lambang
Sari 1,2,3
JL. Merpati 850 100 750 Lirik
29 29 JL. Pesantren 135/135 Pesantren 100 100 Lirik
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Inhu.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 133
Gambar 3.32
Peta Prasarana Jaringan Jalan Kecamatan Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 134
Gambar 3.33
Photo Mapping Prasarana Jaringan Jalan Kecamatan Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 135
4.5.2.2 Jaringan Listrik
Prasarana listrik di kecamatan lirik di topang oleh listrik dari PLN. Namun masih
ada sebagian besar masyarakat yang menggunakan listrik PLN, tapi tidak menggunakan
meteran dari pihak PLN. Masyarakat tersebut menumpang/menyambung arus listrik
kepada tetangganya yang sudah memiliki meteran. Dan sebagian masyarakat juga
menggunakan mesin dompeng untuk penerangan.
Tabel 3.31
Jumlah Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan Utama
di Kecamatan Lirik Tahun 2013
No Desa/Kelurahan
Sumber Penerangan Utama
PLN PLN Tanpa Meteran
Non PLN
Bukan Listrik
1 Japura 106 159 7 37
2 Sidomulyo 282 192 50 19
3 Pasir Ringgit 145 186 85 93
4 Gudang Batu 136 54 46 15
5 Sungai Sagu 187 113 353 11
6 Lirik Area 4 7 114 2
7 Rejosari 167 67 5 9
8 Lambang Sari V 133 42 2 1
9 Lambang Sari IV 53 8 0 0
10 Lambang Sari I, II, III 205 7 0 5
11 Wonosari 171 85 27 2
12 Seko Lubuk Tigo 64 81 77 152
13 Banjar Balam 34 102 194 53
14 Redang Seko 0 0 787 98
15 Sukajadi 141 74 4 2
16 Mekar Sari 13 90 262 3
17 Pasir Sialang Jaya 0 0 160 33
Jumlah 1841 1267 2173 535
Sumber: SP2012, BPS Indragiri Hulu
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 136
Grafik 3.15
Grafik Jumlah Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan Utama
di Kecamatan Lirik Tahun 2013
Sumber: Input data dari data BPS 2013
Gambar 3.34
Kondisi Lapangan Pengguna Listrik di Kecamatan Lirik
Tahun 2014
Sumber : Survey Primer Angkatan 2011 T.A 2013 /2014 .
0
2000
4000
6000
Akses Internet Akses Internet Akses Internet Tidak Akses Jumlah Jumlah
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 137
Gambar 3.35
Peta Jaringan Listrik Kecamatan Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 138
4.5.2.3 Jaringan Drainase
Saluran drainase terbagi kedalam dua jenis saluran. Pertama, saluran pembuang
yang berasal dari limpasan air permukaan (surface run off) akibat curah hujan jatuh ke
bidang datar. Dan kedua adalah saluran pembuangan limbah penduduk/pemukiman dan
aktifitas yang mengandung cairan akibat penggunaannya.
Jenis pertama mencakup sistem pembuangan air hujan di kecamatan Lirik
umumnya terbagi menjadi dua saluran tertutup dan terbuka. Di kecamatan tersebut terdapat
saluran drainase yang bersifat Sistem saluran terbuka (open drain) umumnya dapat
dijumpai pada kawasan pedesaan di seluruh kecamatan Lirik dengan konstruksi permanent
dan saluran biasa (tanpa beton).
Sistem pengaliran air pada saluran konstruksi tanah dilakukan secara integral
melalui anak-anak sungai yang ada. Anak sungai dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
outfall dari sistem drainase di kecamatan lirik yang mengalir kearah sungai indragiri.
Gambar 3.36
Kondisi Drainase Kecamatan Lirik Tahun 2014
Sumber: Survey Lapangan Tahun 2014
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 139
Gambar 3.37
Photo Mapping Prasarana Jaringan Drainase Kecamatan Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 140
4.5.2.4 Jaringan Telekomunikasi dan Informasi
Di bidang layanan jasa telekomunikasi, di kecamatan lirik ini tersedia tower-tower
jaringan Telkomsel, Indosat, dan XL. Selain itu, jaringan akses internet pun sudah tersedia
di kecamatan lirik. Hal ini tentunya berdampak positif pada perkembangan telekomunikasi
di daerah ini, guna memperoleh informasi secara cepat dan akurat baik dari pemda
setempat maupun informasi skala nasional.
Perkembangan akan teknologi informasi yang pesat pula, mengakibatkan
masyarakat Kecamatan Lirik mudah dalam melakukan kegiatan, baik untuk kegiatan
pemerintahan guna menunjang otonomi desa. Serta kegiatan ekonomi yang berdampak
positif bagi perekonomian masyarakat.
Tabel 3.32
Keberadaan dan Kekuatan Sinyal Telepon Seluler Menurut Operator
di Kecamatan Lirik Tahun 2013
No Desa/Kelurahan Operator Seluler
Telkomsel Indosat XL Lainnya
1 Japura Ada Ada ada tidak ada
2 Sidomulyo Ada Ada ada tidak ada
3 Pasir Ringgit Ada Ada ada tidak ada
4 Gudang Batu Ada Ada ada tidak ada
5 Sungai Sagu Ada Ada ada tidak ada
6 Lirik Area Ada Ada ada tidak ada
7 Rejosari Ada Ada ada tidak ada
8 Lambang Sari V Ada Ada ada tidak ada
9 Lambang Sari IV Ada Ada ada tidak ada
10 Lambang Sari I, II, III Ada Ada ada tidak ada
11 Wonosari Ada Ada ada tidak ada
12 Seko Lubuk Tigo Ada Ada ada tidak ada
13 Banjar Balam Ada Ada ada tidak ada
14 Redang Seko Ada Ada ada tidak ada
15 Sukajadi Ada Ada ada tidak ada
16 Mekar Sari Ada Ada ada tidak ada
17 Pasir Sialang Jaya Ada Ada ada tidak ada
Sumber: Kantor Desa/Kelurahan di Kecamatan Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 141
Tabel 3.33
Jumlah Rumah Tangga Menurut Akses Internet
di Kecamatan Lirik Tahun 2013
No Desa/Kelurahan Akses Internet Jumlah
Akses Internet Tidak Akses
1 Japura 13 296 309
2 Sidomulyo 27 517 544
3 Pasir Ringgit 5 504 509
4 Gudang Batu 27 224 251
5 Sungai Sagu 38 626 664
6 Lirik Area 29 98 127
7 Rejosari 8 240 248
8 Lambang Sari V 69 109 178
9 Lambang Sari IV 2 59 61
10 Lambang Sari I, II, III 116 101 217
11 Wonosari 9 276 285
12 Seko Lubuk Tigo 22 352 374
13 Banjar Balam 15 368 383
14 Redang Seko 11 874 885
15 Sukajadi 37 184 221
16 Mekar Sari 17 351 368
17 Pasir Sialang Jaya 13 180 193
Jumlah 458 5359 5817
Sumber: SP2012, BPS IndraGiri Hulu
Gambar 3.38
Kondisi Lapangan Jaringan Telekomunikasi
Tahun 2014
Sumber: Survey Lapangan angkatan 2011. T.A 2013-2014
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 142
Gambar 3.39
Peta Prasarana Jaringan Telekomunikasi Kecamatan Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 143
BAB
V
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 144
Bab V
Analisa Wilayah Studi
5.1 Analisis Fungsi dan Peran Wilayah Studi
5.1.1 Analisis penentuan fungsi bagian wilayah kota.
Kecamatan Lirik merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di
Kabupaten Inhu, Provinsi Riau yang memiliki luas keseluruhan 233,60 km2 atau
22.040 Ha. Jika di analisa Kecamatan Lirik memiliki letak yang sangat strategis
sehingga dinilai peran dan fungsinya Kecamatan Lirik merupakan kota pendukung
terhadap ibu kota Provinsi Riau yaitu Kota Pekanbaru, dan ibukota Indonesia yakni
Jakarta. Hal ini dapat dilihat dari keberadaan Kecamatan Lirik yang berada pada
koridor utara jalur lintas timur Sumatera yang sumbunya ialah jalan lintas timur.
Disamping itu Kecamatan Lirik dilalui sungai besar yaitu sungai Indragiri Hulu
yang berada pada Desa Japura dan yang bermuara munuju laut tentunya hal ini
membawa peran yang sangat baik terhadap jalur perdagangan dengan Kabupaten
serta Provinsi Tetangga yaitu Propinsi Kepri. Kecamatan Lirik juga memiliki
bandar udara berskala Kabupaten yang terletak di Desa Japura. Dengan mengacu
kepada UU No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, maka Bandara Japura termasuk
bandar udara umum dengan hierarki sebagai bandar udara pengumpan. Bandara
Japura ini akan mendukung PKW Rengat, sebagai pusat dengan hierarki tertinggi di
Kabupaten Indragiri Hulu. Pada hakikatnya Kecamatan Lirik yang di dalam tataran
sistem perkotaan di Wilayah Kabupaten Inhu merupakan pusat pelayanan kawasan
dan pusat pelayanan lokal. Oleh karena itu tentu memiliki kompleksitas fungsi
sebagai pusat permukiman, pusat kegiatan perdagangan dan jasa, dan pusat
pemerintahan dengan tingkat pelayanan skala antar desa .
5.1.2 Analisa pola sebaran kegiatan kota.
Untuk pola sebaran kegiatan yang ada di kecamatan Lirik sendiri yaitu di Desa
Lirik Area dan Desa Japura yang dikonsentrasikan sebagai kawasan perdagangan dan jasa,
pemerintahan, dan pemusatan pemukiman yang melayani desa yang ada disekitarnya,
untuk kawasan permukiman yang ada di Kecamatan Lirik di konsentrasikan tepatnya
dibelakang kawasan perdagangan dan jasa yang ada di Desa Japura, sementara
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 145
untuk kearah utara Kecamatan Lirik di pusatkan sebagai kawasan perkantoran dan
pemerintahan. Sedangkan fungsi utama dari Kecamatan Lirik yaitu sebagai Jalur
lintas timur dengan skala pelayanan nasional, pusat pelayanan sarana transportasi
darat, dan udara skala sebagai sebagai pusat kegiatan wilayah.
5.1.3 Analisa Arahan Pengembangan Kawasan
Penataan koridor kawasan perkotaan Kecamatan Lirik Kecamatan Lirik membutuhkan
lahan yang luas sehingga pengembangannya harus terarah dan terkendali. Arahan
pengembangannya harus mematuhi kaidah, norma dan aturan yang ada dengan
tetapmemperhatikan kelestarian lingkungan sehingga tidak merusak kawasan sekitarnya
terutama kawasan lindung.
5.1.3.1 Arahan Kebijakan Pemerintah Daerah
Kebijakan pembangunan pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat didasarkan pada prioritas-prioritas bidang
pembangunan. Arahan-arahan kebijakan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu telah
dimuat dalam dokumen perencanaan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Indragiri Hulu.
Mencermati arahan kebijakan pemerintah daerah terkait dengan strategi
pengembangan kawasan, maka konsep penataan koridor kawasan perkotaan Kecamatan
Lirik perlu pendalaman analisis pengembangan kawasan Koridor Komersial. Kunci
kesuksesan kawasan koridor komersial sehingga menjadi kawasan koridor komersial yang
aktif adalah daya tarik tempat/ruang kawasan koridor komersial tersebut. Untuk
menciptakan daya tarik tempat/ ruang, dibutuhkan strategi place making guna mencapai
kesuksesan suatu tempat.
Untuk Penataan kawasan koridor Komersial (kawasan perkotaan) sesuai dengan
prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable development) maka perlu dimantapkan
bagian-bagian wilayah yang akan atau tetap memiliki fungsi lindung. Strategi
pembangunan diarahkan pada :
a. Pemantapan kawasan lindung sesuai dengan fungsi masing-masing, baik untuk
melindungi kawasan bawahannya (fungsi hidrologis), melindungi kawasan
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 146
setempat, member perlindungan terhadap keanekaragaman flora dan fauna dan
ekosistemnya, serta melindungi kawasan rawan bencana.
b. Pendelineasian kawasan lindung akan mengikuti kriteria kawasan lindung yang
diterapkan bagi kawasan sekitarnya.
Pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan lindung agar sesuai dengan fungsi
lindung yang telah ditetapkan dalam mengupayakan tercapainya kelestarian dan
keseimbangan lingkungan dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan pembangunan.
Kegiatan budidaya yang telah ada dikawasan lindung yang ditetapkan pada prinsipnya
dapat dilanjutkan sejauh tidak mengganggu kepentingan fungsi lindung.
Setelah pemantapan kawasan lindung, dengan memperhatikan keterkaitan potensi
dan daya dukung wilayah, perlu adanya arahan pengembangan bagi kegiatan pusat
pelayanan dari suatu daerah mapun kawasan. Dalam hal ini pengembangan kawasan pusat
pelayanan akan diarahkan pada :
a. Pemanfaatan ruang untuk kegiatan-kegiatan penduduk yang bemukim pada suatu
kawasan dengan pendelinesian jenis-jenis kawasan yang memperhatikan rencana
dalam sektor penggunaan lahan yang ada. Secara umum pengembangan kawasan
yang menjadi suatu pusat pelayanan diarahkan untuk mengakomodasi kegiatan
perdagangan dan jasa (pasar), permukiman.
b. Pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan pusat pelayanan agar terkembang
menjadi suatu kawasan perkotaan dengan memperhatikan rencana pembangunan
utilitas dan fasilitas yang terdapat pada kebijakan musrenbang kecamatan. Dengan
adanya pengendalian pemanfaatan ruang dalam kawasan yang menjadi pusat
pelayanan maka menjadi suatu bagian dari mekanisme pengelolaan tata ruang.
5.2 Analisa Daya Dukung Fisik
5.2.1 Analisa Topografi
Secara umum bentang alam di Kecamatan Lirik merupakan daerah landai atau
dataran rendah, dan berbukitan. Dataran rendah ini membentang kearah utara mencakup
wilayah sekitar ±35% dari total luas wilayah Kecamatan Lirik (±22.040 Ha). Wilayah -
wilayah yang berada pada ketinggian lokasi antara 0-6 meter diatas permukaan laut (dpl).
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 147
Kondisi ini memungkinkan Kecamatan Lirik mampu berkembang secara merata di
berbagai bidang seperti perkembangan pembangunan perumahan, adanya pasar grosir,
toko/ruko, atau gedung-gedung fasilitas sosial lainnya.
Gambar 5.1
Orientasi Pengembangan Wilayah
Kriteria kemiringan lahan yang akan digunakan sebagai pedoman dan dasar
pertimbangan peruntukan lahan bagi Kecamatan Lirik dapat dilihat pada rangkaian tabel di
bawah ini.
5.2.2 Analisa Geologi
Bila di lihat dari kondisi eksisting di lapangan keadaan struktur tanah di Kecamatan
Lirik pada umumnya terdiri dari tanah gambut, sebagian besar daerah di kawasan lirik
tumbuh subur hutan dan kawasan pertanian, maupun perkebunan. Dalam analisa fungsi
tanah gambut sangat cocok untuk bercocok tanam.
5.2.3 Analisa Hidrologi
Bila dilihat dari kondisi eksisting di Kecamatan Lirik dilalui oleh satu sungai yang
membentang dari Kecamatan Pasir Penyu ke Kecamatan Rengat barat, selanjutnya
dikecamatan Lirik terdapat anak-anak sungai yang sebagian besar mengalir dan menyebar
hampir disetiap desa dan kelurahan yang ada di Kecamatan Lirik. Dengan kondisi yang
> 40 %
1000 mdpl
2000 mdpl
Mutlak konservasi
< 15 % 15-40%
KBU
>750 mdpl Perkotaan
pertanian dan perdesaan Konservasi
Orientasi pengembangan wilayah
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 148
demikian dapat dimanfaatkan oleh penduduk sekitar sebagai tempat tambak ikan dengan
memanfaatkan anak sungai tersebut sehingga dengan memanfaatkan kondisi tersebut
setidaknya dapat meningkatkan perekonomian yang ada diwilayah tersebut. Beberapa
sungai yang mencirikan kondisi hidrologi daerah rawa. sungai tersebut dipengaruhi oleh
pasang surut air laut, Sehingga intrusi air laut tersebut perpotensi menyebabkan kualitas air
tanah di wilayah ini bersifat payau/asin dengan salinitas sedang sampai tinggi.
5.2.4 Analisia Klimatologi
Secara umum, Kecamatan Lirik yang masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten
Indragiri Hulu beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi. Kecamatan Lirik terletak
pada garis khatulistiwa sehingga kondisi iklim di daerah ini beriklim tropis dengan curah
hujan yang tinggi, dengan kondisi tersebut maka di kecamatan Lirik didalam pemanfaatan
lahan akan lebih baik jika diarahkan pada sektor perkebunan karet, dan sawit dikarenakan
sifat dan karakter Tumbuhan seperti karet dan sawit dapat bertahan dengan kondisi dan
iklim yang tropis.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 149
5.3 Analisa Fasilitas dan Utilitas
5.3.1 Proyeksi Penduduk Hingga 10 Tahun ke Depan
Tabel 5.1
Matrik Analisa Kependudukan
Sumber : Analisa 2014
Gambar 5.2
Kerangka Analisis Kependudukan
No Nama Analisa Deskripsi Input Proses Output
1. Analisa Proyeksi
Penduduk.
Untuk mengetahui
perkembangan
jumlah penduduk di
masa yang akan
datang.
Data jumlah
penduduk dalam
angka tahun
2012-2013.
MenggunakanMetodeBunga
Berganda :
Pn = Po (1+r)ⁿ.
Proyeksijumlah
pendudukpadata
hun2021.
2. Analisa
Kepadatan
Penduduk.
Menganalisis
kepadatan penduduk
pada masing-masing
desa/kelurahan.
Jumlah
penduduk dan
luas wilayah
tahun 2012-
2013.
Dalam menghitung
kepadatan penduduk
menggunakan rumus :
Proyeksi tingkat
kepadatan
penduduk yang
bermukim di
masing-masing
desa/kelurahan
tahun 2021.
3. Analisa
Distribusi
Penduduk
Untuk mengetahui
sebaran penduduk di
masing-masing
desa/kelurahan.
Jumlah
Penduduk dalam
angka 2009-
2011.
Dalamperhitunganinimenggu
nakanrumus:
Proyeksi
persebaran
jumlah
penduduk tahun
2021 di masing-
masing
desa/kelurahan.
SEKTOR
KEPENDUDUKAN
PERKIRAAN JUMLAH
PENDUDUDUK
KEPADATAN
PENDUDUDK
DISTRIBUSI PENDUDUK
PROYEKSI
PENDUDUK
PROYEKSI
KEPADATAN
PENDUDUK
PROYEKSI
DISTRIBUSI
PENDUDUK
x 100
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 150
`
5.3.1.1 Proyeksi Jumlah Penduduk
Pemahaman terhadap tingkat perkembangan penduduk dimaksudkan untuk
mengetahui karakteristik perkembangan jumlah penduduk sebagai salah satu dasar
pertimbangan dalam menentukan perkiraan jumlah penduduk pada beberapa tahun
mendatang (proyeksi penduduk). Dengan mengamati karakteristik perkembangan laju
pertumbuhan penduduk Kecamatan Lirik maka dapat diperkirakan kecenderungan (trend)
pola perkembangan penduduk di masa mendatang.
Memperhatikan perkembangan penduduk di Kecamatan Litrik, diketahui bahwa
perkembangannya relatif memiliki kesamaan dan cenderung sedikit menigkat.
Hal ini diindikasikan karena perkembangan penduduknya meningkat sesuai dengan
rata - rata pertumbuhan tahun sebelumnya. Untuk memperoleh hasil proyeksi penduduk
yang lebih akurat, maka perhitungan proyeksi penduduk Kecamatan Lirik sampai dengan
akhir tahun perencanaan, yaitu Tahun 2023 dilakukan dengan memproyeksikan jumlah
penduduk.
Secara umum pertimbangan - pertimbangan dalam melakukan proyeksi penduduk
(termasuk didalamnya memilih metode/metode proyeksi) Kabupaten Inhu antara lain :
1) Perkembangan jumlah penduduk ;
2) Kepadatan penduduk ;
3) Ketersediaan lahan ;
4) Arahan kebijaksanaan/rencana Pemerintah Provinsi Riau dan Kabupaten Inhu.
Dari analisa kependudukan diketahui Jumlah penduduk di Kecamatan Lirik pada tahun
2013 berjumlah 23937 jiwa.
Teknik ini menganggap perkembangan jumlah penduduk akan berganda dengan
sendirinya. Model yang dipergunakan dalam memproyeksikan jumlah penduduk
disesuaikan dengan karakteristik perkembangan penduduk setiap kecamatan. Jenis model
RENCANA PERSEBARAN PENDUDUK
KECAMATAN LIRIK
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 151
digunakan adalah Model Bunga Berganda, yang dideskripsikan dalam bentuk persamaan
sebagai berikut : n
tnt rPP 1
Dimana:
r = rata-rata persentase tambahan jumlah penduduk daerah yang diselidiki
berdasarkan data masa lampau
n = tahun perencanaan
Pt = Penduduk tahun awal
Proyeksi penduduk Kecamatan Lirik dilakukan secara parsial. Metode proyeksi yang
digunakan adalah Model Bunga Berganda dengan penduduk tahun terakhir yaitu tahun
2012 sebagai tahun dasar.
Tabel 5.2
Jumlah Penduduk Di Kecamatan Lirik tahun 2012 -2013
No Desa/Kelurahan
Tahun
2012 2013
Jumlah
Penduduk
Jumlah
Penduduk
1 Japura 1320 1331
2 Sidomulyo 2478 2531
3 Pasir ringgit 2274 2340
4 Gudang batu 1078 1090
5 Sungai sagu 2642 2683
6 Lirik area 445 444
7 Rejosari 972 969
8 Lambang sari V 619 612
9 Lembaga sari IV 263 263
10 Lembaga sari I. II. III 905 914
11 Wonosari 1036 1047
12 Seko lubuk tigo 1495 1522
13 Banjar balam 1366 1445
14 Redang seko 3381 3560
15 Suka jadi 880 894
16 Mekar sari 1388 1409
17 Pasir sialang jaya 1320 883
Jumlah 23418 23937
Sumber : Kecamatan Dalam Angka, BPS
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 152
Untuk mengetahui proyeksi penduduk di Kecamatan Lirik maka ditentukan
pertumbuhan penduduk , yaitu dengan menggunakan rumus Metode Bunga Berganda
sebagai berikut:
Untuk lebih jelasnya mengenai proyeksi jumlah penduduk di Kecamatan Lirik
dapat dilihat pada tabel 5.6 :
Pt = Po (1+r)ⁿ Dimana :
Pt = Jumlah penduduk tahun t (jiwa)
Po = Jumlah penduduk tahun awal (jiwa)
r = Rasio pertumbuhan (%)
n = Selisih Tahun
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 153
Tabel 5.3
Tabel proyeksi jumlah pendududuk Kecamatan Lirik
Tahun 2014-2023
Desa
Jumlah Penduduk
r (%)
Proyeksi Jumlah Penduduk (jiwa)
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Japura 1320 1331 0.008 1342 1353 1365 1376 1387 1399 1411 1422 1434 1446
Sidomulyo 2478 2531 0.021 2585 2640 2697 2755 2813 2874 2935 2998 3062 3128
Pasir ringgit 2274 2340 0.029 2408 2478 2550 2624 2700 2778 2859 2942 3027 3115
Gudang batu 1078 1090 0.011 1102 1114 1127 1139 1152 1165 1178 1191 1204 1218
Sungai sagu 2642 2683 0.016 2725 2767 2810 2853 2898 2943 2988 3035 3082 3130
Lirik area 445 444 -0.002 443 442 441 440 439 438 437 436 435 434
Rejosari 972 969 -0.003 966 963 960 957 954 951 948 945 942 940
Lambang sari V 619 612 -0.011 605 598 591 585 578 572 565 559 552 546
Lambang sari IV 263 263 0.0000 263 263 263 263 263 263 263 263 263 263
Lambang sari I. II. III 905 914 0.010 923 932 942 951 960 970 980 989 999 1009
Wonosari 1036 1047 0.011 1058 1069 1081 1092 1104 1115 1127 1139 1151 1164
Seko lubuk tigo 1495 1522 0.018 1549 1577 1606 1635 1664 1695 1725 1756 1788 1820
Banjar balam 1366 1445 0.058 1529 1617 1710 1809 1914 2025 2142 2266 2397 2535
Redang seko 3381 3560 0.053 3748 3947 4156 4376 4608 4852 5108 5379 5664 5963
Suka jadi 880 894 0.016 908 923 937 952 967 983 998 1014 1030 1047
Mekar sari 1388 1409 0.015 1430 1452 1474 1496 1519 1542 1565 1589 1613 1637
Pasir sialang jaya 1320 883 -0.331 591 395 264 177 118 79 53 35 24 16
JUMLAH 23862 23937 24176 24532 24974 25481 26040 26642 27283 27959 28668 29411
Sumber : Hasil Analisis 2014
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 154
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa terjadi
peningkatan penduduk di Kecamatan Lirik selama masa perencanaan yaitu 10 tahun.
Pertambahan jumlah penduduk pada akhir tahun rencana (2023) meningkat sebanyak
29411 jiwa. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh variabel fertilitas dan mortalitas, sebagai
pertumbuhan alamiah dan pertumbuhan penduduk karena faktor eksternal yaitu adanya
migrasi baik keluar ataupun kedalam Kecamatan Lirik.
5.3.1.2 Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk Kecamatan Lirik pada tahun 2012 adalah 23148 jiwa, dan untuk
tahun 2023 jumlah penduduk Kecamatan Lirik terjadi peningkatan menjadi 29411 jiwa.
Kepadatan penduduk Kecamatan Lirik tahun 2012 adalah 23.418 jiwa, Untuk Kepadatan
penduduk Kecamatan Lirik tahun 2023 adalah 94.59.
Bila dikelompokkan angka kepadatan masing-masing kecamatan tersebut secara
relatif, ada 3 kelompok, yaitu:
Relatif tinggi, yaitu lebih besar dari 100 jiwa/km2 adalah: Sidomulyo, Pasir
Ringgit, Lirik Area, Rejosari, Lambang Sari IV, Wonosari, dan Sukajadi, ;
Relatif sedang, yaitu lebih besar dari 45 jiwa/km2 dan lebih kecil dari 100
jiwa/km2 adalah: Japura, Gudang Batu, Sungai Sagu, Lambang Sari I.II.III,
Redang Seko, Mekar Sari, dan Pasir Sialang Jaya;
Relatif rendah, yaitu lebih kecil dari 45 jiwa/km2 adalah: Lambang Sari V,
Seko Lubuk Tigo, Banjar Balam, .
Untuk lebih jelas dapat di lihat pada tabel di bawah ini
Tabel 5.4
Kepadatan Penduduk
No Desa/Kelurahan
Tahun
2012 2023
Jumlah
Penduduk Kepadatan
Jumlah
Penduduk Kepadatan
1 Japura 1320 100 1446 78.16
2 Sidomulyo 2478 354 3128 446.86
3 Pasir ringgit 2274 227 3115 311.50
4 Gudang batu 1078 71 1218 80.13
5 Sungai sagu 2642 81 3130 96.01
6 Lirik area 445 494 434 482.22
7 Rejosari 972 162 940 156.67
8 Lambang sari V 619 29 546 26.00
9 Lembaga sari IV 263 1.315 263 1315.00
10 Lembaga sari I. II. III 905 57 1009 63.06
11 Wonosari 1036 173 1164 194.00
12 Seko lubuk tigo 1495 43 1820 52.00
13 Banjar balam 1366 24 2535 45.27
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 155
14 Redang seko 3381 85 5963 149.08
15 Suka jadi 880 587 1047 698.00
16 Mekar sari 1388 50 1637 59.44
17 Pasir sialang jaya 1320 50 16 0.91
Jumlah 23418 23.418 29411 94.59
Sumber : Hasil Analisis 2013
Dari hasil analisis di atas terlihat ada yang persamaan yaitu di Desa Sejangat yang
memiliki jumlah penduduk yang tinggi,dan memiliki tingkat kepadatan yang tinggi. Hal ini
di karenakan luas wilayah Sejangat memiliki luas wilayah yang kurang luas.
5.3.1.3 Distribusi Penduduk
Pola distribusi penduduk di Kecamatan Lirik ini dicerminkan oleh besar kecilnya
jumlah penduduk dan tingkat kepadatan penduduk yang terdistribusi pada setiap Desa.
Seperti halnya yang terjadi pada kecamatan lainnya, bahwa penyebaran penduduk relatif
dipengaruhi oleh kecenderungan penduduk terkonsentrasi pada tempat dimana akses
terhadap fasilitas pelayanan dengan biaya transportasi rendah merupakan pilihan utama
penduduk dalam menentukan tempat tinggal.. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 5.5
Tabel Distribusi penduduk
No Desa/Kelurahan
Tahun 2012 Tahun 2023
Jumlah
Penduduk Persentase %
Jumlah
Penduduk Persentase %
1 Japura 1320 6 1446 5 2 Sidomulyo 2478 11 3128 11 3 Pasir ringgit 2274 10 3115 11 4 Gudang batu 1078 5 1218 4 5 Sungai sagu 2642 11 3130 11 6 Lirik area 445 2 434 1 7 Rejosari 972 4 940 3 8 Lambang sari V 619 3 546 2 9 Lembaga sari IV 263 1 263 1 10 Lembaga sari I. II. III 905 4 1009 3 11 Wonosari 1036 4 1164 4 12 Seko lubuk tigo 1495 6 1820 6 13 Banjar balam 1366 6 2535 9 14 Redang seko 3381 14 5963 20 15 Suka jadi 880 4 1047 4 16 Mekar sari 1388 6 1637 6 17 Pasir sialang jaya 1320 6 16 0
Jumlah 23418 100 29411 100
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 156
Gambar 5.3
Peta Analisa Persebaran Penduduk
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 157
5.3.2 Analisa Proyeksi Kebutuhan Sarana Umum
5.3.2.1 Analisa Sarana Peribadatan
Dalam suatu lingkungan kehidupan masyarakat perlu adanya beberapa fasilitas
penunjang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, salah satunya yaitu sarana
peribadatan.Fungsi utama dibangunnya sarana peribadatan ini adalah untuk meningkatkan
keimanan dan ketakwaan masyarakat terhadap agama yang dianut dan kepercayaannya
masing-masing. Adapun analisa yang di lakukan meliputi :
Perhitungan kebutuhan Fasilitas Peribadatan
Rumus yang di gunakan adalah :
Dalam perhitungan analisis dapat menggunakan standar yang telah di tetapkan
untuk masing-masing sarana yaitu :
Masjid = 2.500 penduduk
Surau = 1.500 penduduk
Masjid Raya = 1.000.000 penduduk
Gereja = 1.000.000 penduduk
vihara = 1.000.000 penduduk
Pura = 1.000.000 pendudu
Untuk dapat mengetahui berapa banyak jumlah fasilitas peribadatan yang
dibutuhkan untuk tahun berikutnya, dapat di lihat pada tabel analisis mulai dari tahun 2013
-2023
Jumlah Penduduk
Standar Fasilitas
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 158
Tabel 5.6
Proyeksi Kebutuhan Sarana Peribadatan di Kecamatan Lirik Tahun 2014 – 2023
Sumber : hasil proyeksi analisis
Dari Tabel di atas dapat dilihat kebutuhan sarana peribadatan di Kecamatan lirik ,untuk Mesjid karena kondisi eksisting mesjid yang
ada 31 unit, menurut proyeksi hingga tahun 2023 tidak adanya penambahan masjid. Mushalla yang ada pada tahun eksisting ialah 37 unit,
menurut proyeksi hingga tahun 2023 tidak adanya penambahan mushalla. Sedangkan untuk Gereja yang jumlah fasilitasnya pada tahun 2013
mencapai masing-masing 3 unit, untuk tahun 2014 - 2023 dari hasil proyeksi tidak di butuh kannya penambahan.
Begitu juga untuk Vihara kebutuhan dan penambahan buat fasilitas ini juga tidak ada penambahan.
Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Jumlah Penduduk ( Jiwa ) 24176 24532 24974 25481 26040 26642 27283 27959 28668 29411
sineJ
aSaSiS
Standar
Penduduk
halmuJ
(3102J) K T K T K T K T K T K T K T K T K T K T
dijseM 2500 31 9
10 0 11 0 12 0 13 0 14 0 15 0 16 0 17 0 18 0
dhjumllm 1500 37 16 0 17 0 18 0 19 0 18 0 19 0 20 0 21 0 22 0 23 0
aieism 1.000.000 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
aeumem 1.000.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 159
5.3.2.2 Analisa Sarana Kesehatan
Fasilitas kesehatan merupakan salah satu fasilitas yang ada pada suatu wilayah atau
daerah yang berfungsi untuk mengendalikan perkembangan atau pertumbuhan penduduk
dalam bidang kesehatan dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakatnya.Untuk
kedepannya,di perlukan proyeksi kebutuhan fasilitas dimasa yang akan datang sesuai
dengan tahun perencanaan. Pengadaan fasilitas ini dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat akan fasilitas kesehatan, sehingga diharapkan terwujudnya wilayah
perencanaan sebagai pusat pelayanan sosial.
Analisa yang di lakukan meliputi :
1. Perhitungan kebutuhan Fasilitas Kesehatan
Rumus yang di gunakan adalah :
Tebel 5.7
Kriteria Standar Fasilitas Kesehatan
No Jenis Sarana
Kesehatan
Standar
Fasilitas Kriteria Keterangan
1 Polindes 1.000 Lokasi terletak ditengah-tengah
lingkungan
Radius pencapaian
maksimum 1.500 m
2 Puskemas 30.000 Lokasi terletak ditengah-tengah
lingkungan
Radius pencapaian
maksiimum 3.000 m
3 Puskesmas
Pembantu 6.000
Lokasi terletak ditengah-tengah
lingkungan
Radius pencapaian
maksimum 1B.500 m
4 Posyandu 1000 Lokasi terletak ditengah-tengah
lingkungan
Radius pencapaian
maksimum 1.500 m
5 Poskesdes 1.000 Lokasi tersebar di antara
kelompok keluarga
Radius pencapaian
maksimum 1.500 m
Jumlah Penduduk
Standar Fasilitas
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 160
6 Tempat praktek
Dokter 5.000
Lokasi tersebar di antara
kelompok keluarga
Radius pencapaian
maksimum 1.500 m
7 RS.Bersalin 10.000 Lokasi terletak ditengah-tengah
lingkungan
Radius pencapaian
maksiimum 3.000 m
8 tempat praktek
Bidan 1000 Terletak di lokasi yang tenang
Radius pencapaian
maksimum 1.500 m
Merata di seluruh ini.
9 Polinik 3.000 Terletak di tengah-tengah
lingkungan
Radius pencapaian
maksimum 2.000 m
Untuk itu perkiraan pertambahan kebutuhan akan fasilitas kesehatan di masa yang akan
datang dapat dilihat pada uraian berikut ini :
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 161
Tabel 5.8
Proyeksi Kebutuhan Sarana Kesehatan di Kecamatan LirikTahun 2013 – 2023
Sumber:Hasil analisis 2014
Dari Tabel di atas dapat dilihat kebutuhan sarana kesehatan di Kecamatan lirik, untuk Polindes pada tahun 2013 sebanyak 1 unit
namun ditahun proyeksi yaitu mulai tahun 2014 – 2023 terdapat 28 unit penambahan sarana polindes.Puskesmas pada tahun 2013 sebanyak 1
dan jumlah tambahan tidak ada, dan ditahun proyeksi selanjutnya dari tahun 2014 sampai 2023 tidak terdapat penambahan unit Puskesmas.
Tahun
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
Jumlah Penduduk ( jiwa)
24176
24532
24974
25481
26040
26642
27283
27959
28668
29411
itejJsmjelenmj Standar Fasilitas jumlah
( 2013 ) K T K T K T K T K T K T K T K T K T K T
Polindes 1000 1 24 23 25 1 25 0 25 0 26 1 26 0 27 1 27 0 28 1 29 1
Puskesmas 30000 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
Puskesmas
pembantu 6000 5 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 5 0 5 0 5 0
Poskesdes 1000 12 24 12 25 1 25 0 25 0 26 1 26 0 27 1 27 0 28 1 29 1
Tempat
praktek
Dokter
5000 4 5 1 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 6 1 6 0 6 0 6 0
Rs.Bersalin 10000 0 2 2 2 0 2 0 2 0 3 1 3 0 3 0 3 0 3 0 3 0
Tempat
praktek bidan 1000 10 24 14 25 1 25 0 25 0 26 1 26 0 27 1 27 0 28 1 29 1
Poliknik 3000 3 8 5 8 0 8 0 8 0 9 1 9 0 9 0 10 1 10 0 10 0
Posyandu 1000 24 24 0 25 1 25 0 25 0 26 1 26 1 27 1 27 0 28 1 29 1
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 162
Puskesmas Pembantu pada tahun 2013 sebanyak 5 dan jumlah tambahan ditahun
2014 -2020mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, dan ditahun proyeksi selanjutnya
dari tahun 2021- 2023 kembali ketahun pertama yaitu 5 unit Puskesmas Pembantu.
Poskesdes pada tahun 2013 jumlah kebutuhan sebanyak 12 dan jumlah ada, dan
ditahun proyeksi 2014 - 2023 mengalami penambahan 17 unit.
Praktik Dokter pada tahun 2013 sebanyak 4 dan mengalami tambahan ditahun
proyeksi tahun 2015 sampai 2023 terdapat penambahan 2 unit Praktik Dokter.
RS bersalin pada tahun 2013 tidak ada, namun ditahun proyeksi selanjutnya dari
tahun 2014 sampai 2023 terdapat 3 penambahan unit RS Bersalin.
Tempat praktik bidan pada tahun 2013 sebanyak 10 unit , dan ditahun proyeksi
2014 - 2023 mengalami penambahan yang cukup besar yaitu sebanyak 19 unit
penambahan tempat praktik bidan.
Poliknik jumlah kebutuhan sarana pada tahun 2013 sebanyak 3 unit, dan jumlah
tambahan sarana tidak ada, sedangkan ditahun rencana 2021, untuk kebutuhan sarana
poliklinik sebanyak 10 unit dan mengalami penambahan tidak ada.
Posyandu pada tahun 2013 sebanyak 24 unit , dan ditahun proyeksi 2014 - 2023
mengalami penambahan yaitu sebanyak 5 unit penambahan tempat praktik bidan.
5.3.2.3 Analisa Sarana Pendidikan
Pendidikan mempunyai peran yang sangat pentimg dalam kehidupan
bermasyarakat. Pendidikan dapat menentukan kecerdasan masyarakat di suatu daerah.
Dengan adanya masyarakat yang berpendidikan maka suatu daerah akan menjadi lebih
maju. Karena masyarakat yang berpendidikan tersebut akan berpotensi untuk
mengembangkan dan memajukan daerahnya seseuai dengan perkembangan yang zaman.
Salah satu penunjang dari pendidikan tersebut adalah adanya sarana yang cukup
serta memadai dan lengkap. Untuk itu untuk kedepannya, serana pendidikan ini haruslah
menjadi prioritas dalam usaha untuk memajukan masyarakat. Dengan cara membangun
sarana pendidikan tersebut.
Sebelum membuat perencanaan pendidikan yang akan dibangun disuatu daerah,
maka hal yang lebih dulu dilakukan adalah menganalisa sarana pendidikan ini. Analisa
sarana pendidikan yang dilakukan adalah analisa untuk mentukan skala pelayanan yang
diberikan khususnya sarana pendidikan terhadap penduduk yang ada di kecamatan Lirik.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 163
Analisa ini meliputi:
1. Analisa Kebutuhan Ruang
Analisa yang dilakukan untuk fasilitas pendidikan ini yang pertama adalah
menganalisis kebutuhan Ruang. Adapun analisis kebutuhan ruang ini bertujuan untuk
menghitung berapa unit kebutuhan sekolah di tahun rencana kecamatan Lirik yang
dihitung berdasarkan jumlah penduduk di tahun rencana dan standar penduduk.
Rumus yang digunakan adalah:
2. Analisa Kebutuhan Lahan
Dengan melakukan perhitungan terhadap kebutuhan ruang dapat ditentukan
kebutuhan tahun rencana
3. Analisa Penempatan Lokasi
Ini diperuntukan dimana akan terjadi penambahan sarana pendidikan setiap tingkat
pendidikan yang ada di Kecamatan .
Asumsi yang digunakan untuk menentukan lokasi adalah:
a. Skala pelayanan untuk tingkat pendidikan
b. Penempatan yang dekat dengan permukiman penduduk
c. Aksesibilitas yang lancer
d. Belum terdapatnya sarana pendidikan yang di daerah tersebut.
Tabel 5.9
Kriteria Fasilitas Pendidikan
No Jenis Sarana
Pendidikan
Standar
Penduduk Luas Lahan Kriteria Keterangan
1 TK 1000 1200
Lokasi sebaiknya
ditengah kelompok
keluarga. Radius
pencapaian< 500 M
Standar 35-40
Murid/ kelas (2
Ruang Kelas)
2 SD 1600 1500
Lokasi sebaiknya
ditengah kelompok
keluarga. Radius
40 Murid/ kelas (6
Ruang Kelas)
Jumlah Kepadatan Penduduk X
Standar Jumlah Penduduk
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 164
pencapaian1000 M
3 SMP 4800 10000
Lokasi digabungkan
denganlapangan. Radius
pencapaian 1500 M
30 Murid/ kelas (6
Ruang Kelas)
4 SMA 4800 20000
Lokasi digabungkan
denganlapangan. Radius
pencapaian 1500 M
30 Murid/ kelas (6
Ruang Kelas)
Sumber: Dinas PU
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 165
Tabel 5.10 Analisa Sarana Pendidikan TK
Sumber : Analisis 2014
No Kelurahan Standar
Kebutuhan
Jumlah
TK
Eksisting
2013
Jlh
Pddk
2014
K T
Jlh
Pddk
2015
K T
Jlh
Pddk
2016
K T
Jlh
Pddk
2017
K T
Jlh
Pddk
2018
K T
Jlh
Pddk
2019
K T
Jlh
Pddk
2020
K T
Jlh
Pddk
2021
K T
Jlh
Pddk
2022
K T
Jlh
Pddk
2023
K T
1 Japura 1000 0 1342 1 1 1353 1 0 1365 1 0 1376 1 0 1387 1 0 1399 1 0 1411 1 0 1422 1 0 1434 1 0 1446 1 0
2 Sidomulyo 1000 1 2585 3 2 2640 3 0 2697 3 0 2755 3 0 2813 3 0 2874 1 0 2935 1 0 2998 1 0 3062 1 0 3128 1 0
3 Pasir ringgit 1000 0 2408 2 2 2478 2 0 2550 3 3 2624 3 0 2700 3 0 2778 1 1 2859 1 0 2942 3 3 3027 1 1 3115 1 0
4 Gudang batu 1000 1 1102 1 0 1114 1 0 1127 1 0 1139 1 0 1152 1 0 1165 1 0 1178 1 0 1191 1 0 1204 1 0 1218 1 0
5 Sungai sagu 1000 1 2725 3 2 2767 3 0 2810 3 0 2853 3 0 2898 3 0 2943 1 0 2988 1 0 3035 1 0 3082 1 0 3130 1 0
6 Lirik area 1000 1 443 0 0 442 0 0 441 0 0 440 0 0 439 0 0 438 1 0 437 1 0 436 0 0 435 1 0 434 1 0
7 Rejosari 1000 0 966 1 1 963 1 0 960 1 0 957 1 0 954 1 0 951 1 0 948 1 0 945 0 0 942 1 1 940 1 0
8 Lambang sari V 1000 0 605 0 0 598 1 1 591 1 0 585 1 0 578 0 0 572 1 0 565 1 0 559 0 0 552 1 1 546 1 0
9 Lambang sari IV 1000 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0 263 0 0 263 1 0 263 1 1
10 Lambang sari I. II. III 1000 1 923 0 0 932 1 0 942 1 0 951 1 0 960 1 0 970 1 0 980 1 0 989 1 0 999 1 0 1009 1 0
11 Wonosari 1000 0 1058 1 1 1069 1 0 1081 1 0 1092 1 0 1104 1 0 1115 1 1 1127 1 0 1139 1 0 1151 1 0 1164 1 0
12 Seko lubuk tigo 1000 0 1549 2 2 1577 2 0 1606 2 0 1635 2 0 1664 1 1 1695 1 2 1725 1 0 1756 2 0 1788 1 0 1820 1 0
13 Banjar balam 1000 0 1529 2 0 1617 2 0 1710 2 0 1809 2 0 1914 2 0 2025 2 0 2142 2 0 2266 2 0 2397 2 0 2535 2 0
14 Redang seko 1000 0 3748 4 4 3947 4 0 4156 4 0 4376 4 0 4608 5 5 4852 4 4 5108 5 5 5379 5 0 5664 5 0 5963 5 0
15 Suka jadi 1000 1 908 0 0 923 1 0 937 1 0 952 1 0 967 1 0 983 1 0 998 1 0 1014 1 0 1030 1 0 1047 1 0
16 Mekar sari 1000 0 1430 1 1 1452 1 0 1474 1 0 1496 1 0 1519 2 2 1542 1 1 1565 1 0 1589 2 0 1613 1 0 1637 1 0
17 Pasir sialang jaya 1000 0 591 0 0 395 0 0 264 0 0 177 0 0 118 0 0 79 2 0 53 1 0 35 1 0 24 0 0 16 0 0
Jumlah 6 24176 21 16 24532 24 1 24974 25 3 25481 25 0 26040 25 8 26642 22 8 27283 22 5 27959 22 0 28668 21 2 29411 21 1
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 166
Tabel 5.11 Analisa Sarana Pendidikan SD
No Kelurahan Standar
Kebutuhan
Jumlah
SD
Eksisting
2013
Jlh
Pddk
2014
K T
Jlh
Pddk
2015
K T
Jlh
Pddk
2016
K T
Jlh
Pddk
2017
K T
Jlh
Pddk
2018
K T
Jlh
Pddk
2019
K T
Jlh
Pddk
2020
K T
Jlh
Pddk
2021
K T
Jlh
Pddk
2022
K T
Jlh
Pddk
2023
K T
1 Japura 1600 1 1342 0 0 1353 1 0 1365 1 0 1376 1 0 1387 0 0 1399 1 0 1411 1 0 1422 1 0 1434 1 0 1446 1 0
2 Sidomulyo 1600 1 2585 2 1 2640 2 0 2697 2 0 2755 2 0 2813 2 0 2874 1 1 2935 1 0 2998 2 1 3062 1 1 3128 1 0
3 Pasir ringgit 1600 2 2408 1 0 2478 2 0 2550 2 0 2624 2 0 2700 2 0 2778 1 0 2859 1 0 2942 2 0 3027 1 0 3115 1 0
4 Gudang batu 1600 1 1102 0 0 1114 1 0 1127 1 0 1139 1 0 1152 0 0 1165 1 0 1178 1 0 1191 1 0 1204 1 0 1218 1 0
5 Sungai sagu 1600 2 2725 2 0 2767 2 0 2810 2 0 2853 2 0 2898 1 0 2943 1 0 2988 1 0 3035 2 0 3082 1 0 3130 1 0
6 Lirik area 1600 1 443 0 0 442 0 0 441 0 0 440 0 0 439 0 0 438 1 0 437 1 0 436 0 0 435 1 0 434 1 0
7 Rejosari 1600 1 966 0 0 963 1 0 960 1 0 957 1 0 954 1 0 951 1 0 948 1 0 945 1 0 942 1 0 940 1 0
8 Lambang sari V 1600 0 605 0 0 598 0 0 591 0 0 585 0 0 578 0 0 572 1 0 565 1 0 559 0 0 552 1 0 546 1 0
9 Lambang sari IV 1600 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0
10 Lambang sari I. II. III 1600 1 923 0 0 932 1 0 942 1 0 951 1 0 960 1 0 970 1 0 980 1 0 989 1 0 999 1 0 1009 1 0
11 Wonosari 1600 0 1058 0 0 1069 1 1 1081 1 0 1092 1 0 1104 1 0 1115 1 0 1127 1 0 1139 1 0 1151 1 0 1164 1 0
12 Seko lubuk tigo 1600 1 1549 1 0 1577 1 0 1606 1 0 1635 1 0 1664 1 0 1695 1 0 1725 1 0 1756 1 0 1788 1 0 1820 1 0
13 Banjar balam 1600 1 1529 1 0 1617 1 0 1710 1 0 1809 1 0 1914 1 0 2025 1 0 2142 1 0 2266 1 0 2397 1 0 2535 1 0
14 Redang seko 1600 2 3748 2 0 3947 2 0 4156 3 1 4376 3 0 4608 3 0 4852 3 0 5108 4 2 5379 4 0 5664 4 0 5963 4 0
15 Suka jadi 1600 1 908 0 0 923 1 0 937 1 0 952 1 0 967 1 0 983 1 0 998 1 0 1014 1 0 1030 1 0 1047 1 0
16 Mekar sari 1600 0 1430 0 0 1452 1 1 1474 1 0 1496 1 1 1519 2 2 1542 1 0 1565 1 1 1589 1 0 1613 1 0 1637 1 0
17 Pasir sialang jaya 1600 0 591 0 0 395 0 0 264 0 0 177 0 0 118 0 0 79 0 0 53 0 0 134 0 0 24 0 0 16 0 0
Jumlah 15 24176 9 1 24532 17 2 24974 18 1 25481 18 1 26040 16 2 26642 18 1 27283 19 3 27959 19 1 28668 19 1 29411 16 0
Sumber : Analisis 2014
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 167
Tabel 5.12 Analisa Sarana Pendidikan SMP
No Kelurahan Standar
Kebutuhan
Jumlah
SD
Eksisting
2013
Jlh
Pddk
2014
K T
Jlh
Pddk
2015
K T
Jlh
Pddk
2016
K T
Jlh
Pddk
2017
K T
Jlh
Pddk
2018
K T
Jlh
Pddk
2019
K T
Jlh
Pddk
2020
K T
Jlh
Pddk
2021
K T
Jlh
Pddk
2022
K T
Jlh
Pddk
2023
K T
1 Japura 1600 1 1342 0 0 1353 1 0 1365 1 0 1376 1 0 1387 0 0 1399 1 0 1411 1 0 1422 1 0 1434 1 0 1446 1 0
2 Sidomulyo 1600 1 2585 2 1 2640 2 0 2697 2 0 2755 2 0 2813 2 0 2874 1 1 2935 1 0 2998 2 1 3062 1 1 3128 1 0
3 Pasir ringgit 1600 2 2408 1 0 2478 2 0 2550 2 0 2624 2 0 2700 2 0 2778 1 0 2859 1 0 2942 2 0 3027 1 0 3115 1 0
4 Gudang batu 1600 1 1102 0 0 1114 1 0 1127 1 0 1139 1 0 1152 0 0 1165 1 0 1178 1 0 1191 1 0 1204 1 0 1218 1 0
5 Sungai sagu 1600 2 2725 2 0 2767 2 0 2810 2 0 2853 2 0 2898 1 0 2943 1 0 2988 1 0 3035 2 0 3082 1 0 3130 1 0
6 Lirik area 1600 1 443 0 0 442 0 0 441 0 0 440 0 0 439 0 0 438 1 0 437 1 0 436 0 0 435 1 0 434 1 0
7 Rejosari 1600 1 966 0 0 963 1 0 960 1 0 957 1 0 954 1 0 951 1 0 948 1 0 945 1 0 942 1 0 940 1 0
8 Lambang sari V 1600 0 605 0 0 598 0 0 591 0 0 585 0 0 578 0 0 572 1 0 565 1 0 559 0 0 552 1 0 546 1 0
9 Lambang sari IV 1600 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0
10 Lambang sari I. II. III 1600 1 923 0 0 932 1 0 942 1 0 951 1 0 960 1 0 970 1 0 980 1 0 989 1 0 999 1 0 1009 1 0
11 Wonosari 1600 0 1058 0 0 1069 1 1 1081 1 0 1092 1 0 1104 1 0 1115 1 0 1127 1 0 1139 1 0 1151 1 0 1164 1 0
12 Seko lubuk tigo 1600 1 1549 1 0 1577 1 0 1606 1 0 1635 1 0 1664 1 0 1695 1 0 1725 1 0 1756 1 0 1788 1 0 1820 1 0
13 Banjar balam 1600 1 1529 1 0 1617 1 0 1710 1 0 1809 1 0 1914 1 0 2025 1 0 2142 1 0 2266 1 0 2397 1 0 2535 1 0
14 Redang seko 1600 2 3748 2 0 3947 2 0 4156 3 1 4376 3 0 4608 3 0 4852 3 0 5108 4 2 5379 4 0 5664 4 0 5963 4 0
15 Suka jadi 1600 1 908 0 0 923 1 0 937 1 0 952 1 0 967 1 0 983 1 0 998 1 0 1014 1 0 1030 1 0 1047 1 0
16 Mekar sari 1600 0 1430 0 0 1452 1 1 1474 1 0 1496 1 1 1519 2 2 1542 1 0 1565 1 1 1589 1 0 1613 1 0 1637 1 0
17 Pasir sialang jaya 1600 0 591 0 0 395 0 0 264 0 0 177 0 0 118 0 0 79 0 0 53 0 0 134 0 0 24 0 0 16 0 0
Jumlah 15 24176 9 1 24532 17 2 24974 18 1 25481 18 1 26040 16 2 26642 18 1 27283 19 3 27959 19 1 28668 19 1 29411 16 0
Sumber : Analisis 2014
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 168
Tabel 5.13 Analisa Sarana Pendidikan MTS
Sumber : Analisis 2014
No Kelurahan Standar
Kebutuhan
Jumlah
MTS
Eksisting
2013
Jlh Pddk
2014 K T
Jlh
Pddk
2015
K T
Jlh
Pddk
2016
K T
Jlh
Pddk
2017
K T
Jlh
Pddk
2018
K T
Jlh
Pddk
2019
K T
Jlh
Pddk
2020
K T
Jlh
Pddk
2021
K T
Jlh
Pddk
2022
K T
Jlh
Pddk
2023
K T
1 Japura 4800 0 1342 0 0 1353 0 0 1365 0 0 1376 0 0 1387 0 0 1399 1 0 1411 1 0 1422 0 0 1434 1 0 1446 1 0
2 Sidomulyo 4800 0 2585 1 1 2640 1 0 2697 1 0 2755 1 0 2813 1 0 2874 1 0 2935 1 0 2998 1 0 3062 1 0 3128 1 0
3 Pasir ringgit 4800 0 2408 1 1 2478 1 0 2550 1 0 2624 1 0 2700 1 0 2778 1 0 2859 1 0 2942 1 0 3027 1 0 3115 1 0
4 Gudang batu 4800 0 1102 0 0 1114 0 0 1127 0 0 1139 0 0 1152 0 0 1165 1 0 1178 1 0 1191 0 0 1204 1 0 1218 1 0
5 Sungai sagu 4800 1 2725 1 0 2767 1 0 2810 1 0 2853 1 0 2898 1 0 2943 1 0 2988 1 0 3035 1 0 3082 1 0 3130 1 0
6 Lirik area 4800 0 443 0 0 442 0 0 441 0 0 440 0 0 439 0 0 438 1 0 437 1 0 436 0 0 435 1 0 434 1 0
7 Rejosari 4800 0 966 0 0 963 0 0 960 0 0 957 0 0 954 0 0 951 1 0 948 1 0 945 0 0 942 1 0 940 1 0
8 Lambang sari V 4800 0 605 0 0 598 0 0 591 0 0 585 0 0 578 0 0 572 1 0 565 1 0 559 0 0 552 1 0 546 1 0
9 Lambang sari IV 4800 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0
10 Lambang sari I. II. III 4800 0 923 0 0 932 0 0 942 0 0 951 0 0 960 0 0 970 1 0 980 1 0 989 0 0 999 1 0 1009 1 0
11 Wonosari 4800 0 1058 0 0 1069 0 0 1081 0 0 1092 0 0 1104 0 0 1115 1 0 1127 1 0 1139 0 0 1151 1 0 1164 1 0
12 Seko lubuk tigo 4800 0 1549 0 0 1577 0 0 1606 0 0 1635 0 0 1664 0 0 1695 1 0 1725 1 0 1756 0 0 1788 1 0 1820 1 0
13 Banjar balam 4800 0 1529 0 0 1617 0 0 1710 0 0 1809 0 0 1914 0 0 2025 1 0 2142 1 0 2266 1 0 2397 1 0 2535 1 0
14 Redang seko 4800 0 3748 1 0 3947 1 0 4156 1 0 4376 1 0 4608 1 0 4852 1 0 5108 1 0 5379 1 0 5664 1 0 5963 1 0
15 Suka jadi 4800 0 908 0 0 923 0 0 937 0 0 952 0 0 967 0 0 983 1 0 998 1 0 1014 0 0 1030 1 0 1047 1 0
16 Mekar sari 4800 0 1430 0 0 1452 0 0 1474 0 0 1496 0 0 1519 0 0 1542 1 0 1565 1 0 1589 0 0 1613 1 0 1637 1 0
17 Pasir sialang jaya 4800 0 591 0 0 395 0 0 264 0 0 177 0 0 118 0 0 79 1 0 53 1 0 35 0 0 24 0 0 16 0 0
Jumlah 1 24176 4 2 24532 4 0 24974 4 0 25481 4 0 26040 4 0 26642 17 0 27283 17 0 27959 5 0 28668 16 0 29411 16 0
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 169
Tabel 5.14 Analisis Sarana Pendidikan SMU
No Kelurahan Standar
Kebutuhan
Jumlah
SMU
Eksisting
2013
Jlh
Pddk
2014
K T
Jlh
Pddk
2015
K T
Jlh
Pddk
2016
K T
Jlh
Pddk
2017
K T
Jlh
Pddk
2018
K T
Jlh
Pddk
2019
K T
Jlh
Pddk
2020
K T
Jlh
Pddk
2021
K T
Jlh
Pddk
2022
K T
Jlh
Pddk
2023
K T
1 Japura 4800 0 1342 0 0 1353 0 0 1365 0 0 1376 0 0 1387 0 0 1399 1 1 1411 1 0 1422 0 0 1434 1 0 1446 1 0
2 Sidomulyo 4800 0 2585 1 1 2640 1 0 2697 1 0 2755 1 0 2813 1 0 2874 1 0 2935 1 0 2998 1 0 3062 1 0 3128 1 0
3 Pasir ringgit 4800 0 2408 1 1 2478 1 0 2550 1 0 2624 1 0 2700 1 0 2778 1 0 2859 1 0 2942 1 0 3027 1 0 3115 1 0
4 Gudang batu 4800 0 1102 0 0 1114 0 0 1127 0 0 1139 0 0 1152 0 0 1165 1 0 1178 1 0 1191 0 0 1204 1 0 1218 1 0
5 Sungai sagu 4800 1 2725 1 0 2767 1 0 2810 1 0 2853 1 0 2898 1 0 2943 1 0 2988 1 0 3035 1 0 3082 1 0 3130 1 0
6 Lirik area 4800 1 443 0 0 442 0 0 441 0 0 440 0 0 439 0 0 438 1 0 437 1 0 436 0 0 435 1 0 434 1 0
7 Rejosari 4800 0 966 0 0 963 0 0 960 0 0 957 0 0 954 0 0 951 1 0 948 1 0 945 0 0 942 1 0 940 1 0
8 Lambang sari V 4800 0 605 0 0 598 0 0 591 0 0 585 0 0 578 0 0 572 1 0 565 1 0 559 0 0 552 1 0 546 1 0
9 Lambang sari IV 4800 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0
10 Lambang sari I. II. III 4800 0 923 0 0 932 0 0 942 0 0 951 0 0 960 0 0 970 1 0 980 1 0 989 0 0 999 1 0 1009 1 0
11 Wonosari 4800 0 1058 0 0 1069 0 0 1081 0 0 1092 0 0 1104 0 0 1115 1 0 1127 1 0 1139 0 0 1151 1 0 1164 1 0
12 Seko lubuk tigo 4800 0 1549 0 0 1577 0 0 1606 0 0 1635 0 0 1664 0 0 1695 1 0 1725 1 0 1756 0 0 1788 1 0 1820 1 0
13 Banjar balam 4800 0 1529 0 0 1617 0 0 1710 0 0 1809 0 0 1914 0 0 2025 1 0 2142 1 0 2266 1 1 2397 1 0 2535 1 1
14 Redang seko 4800 0 3748 1 1 3947 1 0 4156 1 0 4376 1 0 4608 1 0 4852 1 0 5108 1 0 5379 1 0 5664 1 0 5963 1 0
15 Suka jadi 4800 0 908 0 0 923 0 0 937 0 0 952 0 0 967 0 0 983 1 0 998 1 0 1014 0 0 1030 1 0 1047 1 0
16 Mekar sari 4800 0 1430 0 0 1452 0 0 1474 0 0 1496 0 0 1519 0 0 1542 1 0 1565 1 0 1589 0 0 1613 1 0 1637 1 0
17 Pasir sialang jaya 4800 0 591 0 0 395 0 0 264 0 0 177 0 0 118 0 0 79 1 0 53 1 0 35 1 0 24 0 0 16 0 0
Jumlah 2 24176 4 3 24532 4 0 24974 4 0 25481 4 0 26040 4 0 26642 17 1 27283 17 0 27959 6 1 28668 16 0 29411 16 1
Sumber : Analisis 2014
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 170
Tabel 5.15 Analisis Sarana Pendidikan SMK
Sumber : Analisis 2014
sss
No Kelurahan
Standar
Kebutuhan
Jumlah
SMK
Eksisting
2013
Jlh
Pddk
2014
K T
Jlh
Pddk
2015
K T
Jlh
Pddk
2016
K T
Jlh
Pddk
2017
K T
Jlh
Pddk
2018
K T
Jlh
Pddk
2019
K T
Jlh
Pddk
2020
K T
Jlh
Pddk
2021
K T
Jlh
Pddk
2022
K T Jlh Pddk
2023 K T
1 Japura 4800 0 1342 0 0 1353 0 0 1365 0 0 1376 0 0 1387 0 0 1399 1 1 1411 1 0 1422 0 0 1434 1 0 1446 1 0
2 Sidomulyo 4800 0 2585 1 1 2640 1 0 2697 1 0 2755 1 0 2813 1 0 2874 1 1 2935 1 1 2998 1 1 3062 1 1 3128 1 1
3 Pasir ringgit 4800 0 2408 1 1 2478 1 0 2550 1 0 2624 1 0 2700 1 0 2778 1 1 2859 1 1 2942 1 1 3027 1 1 3115 1 1
4 Gudang batu 4800 1 1102 0 0 1114 0 0 1127 0 0 1139 0 0 1152 0 0 1165 1 0 1178 1 0 1191 0 0 1204 1 0 1218 1 0
5 Sungai sagu 4800 0 2725 1 1 2767 1 0 2810 1 0 2853 1 0 2898 1 0 2943 1 0 2988 1 0 3035 1 0 3082 1 0 3130 1 0
6 Lirik area 4800 1 443 0 0 442 0 0 441 0 0 440 0 0 439 0 0 438 1 0 437 1 0 436 0 0 435 1 0 434 1 0
7 Rejosari 4800 0 966 0 0 963 0 0 960 0 0 957 0 0 954 0 0 951 1 1 948 1 0 945 0 0 942 1 0 940 1 0
8 Lambang sari V 4800 0 605 0 0 598 0 0 591 0 0 585 0 0 578 0 0 572 1 1 565 1 0 559 0 0 552 1 0 546 1 0
9 Lambang sari IV 4800 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 0 0 263 1 1 263 1 0 263 0 0 263 1 0 263 1 0
10 Lambang sari I. II. III 4800 0 923 0 0 932 0 0 942 0 0 951 0 0 960 0 0 970 1 1 980 1 0 989 0 0 999 1 0 1009 1 0
11 Wonosari 4800 0 1058 0 0 1069 0 0 1081 0 0 1092 0 0 1104 0 0 1115 1 1 1127 1 0 1139 0 0 1151 1 0 1164 1 0
12 Seko lubuk tigo 4800 0 1549 0 0 1577 0 0 1606 0 0 1635 0 0 1664 0 0 1695 1 1 1725 1 0 1756 0 0 1788 1 0 1820 1 0
13 Banjar balam 4800 0 1529 0 0 1617 0 0 1710 0 0 1809 0 0 1914 0 0 2025 1 1 2142 1 0 2266 1 0 2397 1 0 2535 1 0
14 Redang seko 4800 0 3748 1 1 3947 1 0 4156 1 0 4376 1 0 4608 1 0 4852 1 0 5108 1 0 5379 1 0 5664 1 0 5963 1 0
15 Suka jadi 4800 0 908 0 0 923 0 0 937 0 0 952 0 0 967 0 0 983 1 1 998 1 0 1014 0 0 1030 1 0 1047 1 0
16 Mekar sari 4800 0 1430 0 0 1452 0 0 1474 0 0 1496 0 0 1519 0 0 1542 1 1 1565 1 0 1589 0 0 1613 1 0 1637 1 0
17 Pasir sialang jaya 4800 0 591 0 0 395 0 0 264 0 0 177 0 0 118 0 0 79 1 0 53 1 0 35 1 0 24 0 0 16 0 0
Jumlah 2 24176 4 4 24532 5 4 24974 5 4 25481 5 4 26040 4 4 26642 17 13 27283 17 3 27959 6 4 28668 16 3 29411 16 5
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 171
Berdasarkan hasil analisis, maka kebutuhan pengembangan fasilitas pendidikan di
Kecamatan Minas sampai Tahun 2021 adalah sebagai berikut :
Taman Kanak-kanak
Persebaran taman kanak-kanak negri di Kecamatan Lirik belum merata
diseluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Lirik hanya ada 6 taman kanak-kanak
negri di Kecamatan Lirik yaitu di Kelurahan Sidomulyo, Gudang batu, Sungai
sagu, Lirik area, Lambang sari I.II.III dan Sukajadi. Namun berdasarkan
perhitungan jumlah penduduk dan standar sarana, terjadi lonjakan penyediaan
sarana pendidikan taman kanak-kanak dikarenankan lonjakan jumlah penduduk di
Kelurahan Redang seko yang membutuhkan 18 unit taman kanak-kanak, hasil
perhitungan diatas bukan lah hal yang mutlak dikarenakan banyak aspek yg
memperngaruhi pertambahan penduduk, dan tidak setiap saat dan setiap tahun
sarana taman kanak-kanak akan dibutuhkan di Kecamatan Lirik.
Sekolah Dasar
Keadaan eksisting jumlah sekolah dasar di Kecamatan lirik adalah 1 SD di
Kelurahan japura, 1 SD di Kelurahan sidomulyo, 2 SD di Kelurahan Pasir ringgit, 1
SD di Kelurahan Gudang batu, 2 SD di Kelurahan Sungai sagu, 1SD di Kelurahan
Lirik area, 1SD di Kelurahan Rejosari, 1 SD di Kelurahan Lambang sari I. II. III, 1
SD di Kelurahan Seko lubuk tigo, 1 SD di Kelurahan Banjar balam, 2 SD di
Kelurahan Redong seko, 1 SD di Kelurahan Sukajadi, melihat kondisi di atas
hamper setiap tahun tidak terjadi penambahan, namun sampai akhir tahun
perencanaan 2023 terjadi penambahan 3 unit SD di kelurahan Redang seko.
Sekolah Menengah Pertama
Jumlah sekolah menengah pertama di Kecamatan Lirik untuk masing-
masing kelurahan adalah Kelurahan Pasir ringgit hanya memiliki 2 unit SMP dan
hanya membutuhkan penambahan 1 unit SMP pd tahun 2015, Kelurahan Banjar
balam pada tahun 2013 memilki 1 unit SMP diakhir tahun perencanaan tahun
2015 Kelurahan Banjar balam tidak membutuhkan penambahan SMP, Kelurahan
Sukajadi pada tahun 2013 memiliki 1 unit SMP dan berdasarkan hasil proyeksi
Kelurahan Sukajadi tidak membutuhkan penambahan SMP.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 172
Madrasah Tsanawiyah
Jumlah Madrasah Tsanawiyah di Kecamatan Lirik untuk masing-masing
kelurahan hanya ada di Kelurahan Sungai sagu yang hanya memiliki 1 unit MTS
dan pada akhir perencanaan 3023 tidak terjadi penambahan MTS di kelurahan
Sungai sagu.
Sekolah Menengah Umum
Kondisi eksisting SMU yang ada Kecamatan Lirik hanya memiliki 2 unit SMU
yang tersebar, 1 unit di Kelurahan Sungai sagu dan 1 unit di Kelurahan Lirik area,
sedangkan untuk penambahan pada akhir tahun perencanaan berdasarkan proyeksi
tidak terjadi penambahan SMA di kelurahan Sungai sagu maupun Lirik area.
Sekolah Menengah Kejuruan
Kondisi eksisting SMK yang ada Kecamatan Lirik hanya memiliki 2 unit SMK
yang tersebar, 1 unit di Kelurahan Gudang batu dan 1 unit di Kelurahan Lirik area,
sedangkan untuk penambahan pada akhir tahun perencanaan adalah di Kelurahan
Gudang batu belum membutuhkan SMK, sedangkan pada akhir tahun perencanaan
2023 berdasarkan proyeksi terjadi penambahan 1 unit SMK di kelurahan Lirik area.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 173
Gambar 5.4
Peta sebaran analisa pendidikan
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 174
5.3.2.4 Analisa Sarana Perekonomian
Aktivitas ekonomi merupakan rutinitas yang diperlukan oleh semua penduduk.
Oleh karena itu, dalam rangka memberikan pelayanan perekonomian maka diperlukannya
analisis sarana perekonomian seperti pasar, bank, jasa persewaan, koperasi dan lain-lain.
Di kecamatan Lirik sarana perekekonomian seperti toko dan warung/kios pada
tahun 2013 boleh dibilang sangat memadai. Pelayanan toko dan kios/warung, rumah
makan, hotel/penginapan di kecamatan Lirik dengan lingkup pelayanan lingkungan
perumahan, pada tahun 2013 pelayan perdagangan yang paling tinggi yaitu di Kelurahan
Pasir ringgit, yang pengalokasiannya tersebar merata di seluruh bagian Kelurahan. Pada
tahun 2023 Penambahan terdapat pada sarana Pasar dan diharapkan dapat lebih tersebar
merata agar seluruh penduduk dapat terlayani. Disamping itu juga perlu diperhatikan
pengaturan perdagangan kaki lima yang selama ini penyebarannya tidak teratur sehingga
dapat menguntungkan bagi para pedagang tersebut dan juga keindahan dan ketertiban kota
tetap terpelihara dan diharapkan akan mampu mendukung perkembangan kotanya.
Kawasan komersil terpusat di sepanjang jalur kolektor dari lirik menuju ibukota
Kabupaten Indragiri hulu Sebagai fasilitas fungsi primer (skala pelayanan tingkat
kecamatan) maka kawasan komersil ditata di tepi jalan kolektor yang menghubungkan lalu
lintas pekanbaru dan Indragiri hulu Penataan kawasan fungsi komersil di sepanjang jalur
arteri primer bertujuan :
1. Meningkatkan aksesibilitas antar Propinsi serta kota dan desa.
2. Memudahkan mobilitas dan pergantian moda angkutan dengan adanya sub
terminal, pelabuhan yang berdekatan dengan pasar Kecamatan .
3. Sub terminal, pelabuhan ditata berdekatan dengan pasar dan pertokoan agar
memudahkan distribusi barang dan jasa.
Keberadaan pasar, toko/ kios, Rumah makan makan, ditepi jalan arteri yang baru
agar mampu memicu pertumbuhan wilayah. Hal ini mengingat karena pasar, rumah makan,
toko/kios sebagai salah satu pusat kegiatan ternyata mampu memicu pertumbuhan wilayah
dari lahan tidak terbangun menjadi lahan terbangun bagi lahan di sekitarnya. Aglomerasi
atau mengelompoknya fungsi komersil (pasar, pertokoan,) secara berdekatan akan menjadi
daya tarik tersendiri suatu wilayah.
Sarana perekonomian tidak selalu berdiri sendiri dan terpisah dengan bangunan
sarana yang lain. Dasar penyediaan selain berdasarkan jumlah penduduk yang akan
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 175
dilayaninya, juga mempertimbangkan pendekatan desain keruangan unit-unit atau
kelompok lingkungan yang ada. Tentunya hal ini dapat terkait dengan bentukan grup
bangunan / blok yang nantinya terbentuk sesuai konteks lingkungannya. Sedangkan
penempatan penyediaan fasilitas terletak di Desa yang masih membutuhkan saran tersebut.
Menurut skala pelayanan, penggolongan jenis sarana perdagangan dan niaga adalah:
a) Toko/kios/ kelontong (skala pelayanan unit RT = 250 penduduk), yang menjual
barang-barang kebutuhan sehari-hari;
b) Pertokoan (skala pelayanan 6.000 penduduk), yang menjual barang-barang
kebutuhan sehari-hari yang lebih lengkap dan pelayanan jasa seperti wartel,
fotocopy, dan sebagainya;
c) Pusat pertokoan dan atau pasar lingkungan (skala pelayanan unit desa ≈ 30.000
penduduk), yang menjual keperluan sehari-hari termasuk sayur, daging, ikan, buah
buahan, beras, tepung, bahan-bahan pakaian, pakaian, barang-barang kelontong,
alat-alat pendidikan, alat-alat rumah tangga, serta pelayanan jasa seperti warnet,
wartel dan sebagainya;
d) Pusat perbelanjaan dan niaga (skala pelayanan unit kecamatan ≈ 120.000
penduduk), yang selain menjual kebutuhan sehari-hari, pakaian, barang kelontong,
elektronik, juga untuk pelayanan jasa perbengkelan, reparasi, unit-unit produksi
yang tidak menimbulkan polusi, tempat hiburan serta kegiatan niaga lainnya seperti
kantor-kantor, bank, industri kecil dan lain-lain.
Untuk Terwujudnya Kota Lirik yang maju dan berkembang terntu saja Kebutuhan
kebutuhan diatas harus dipenuhi demi menunjang kegiatan perekonomian masyarakat di
kecamatan Lirik tersebut. Jadi jumlah sarana perekonomian, seperti toko,warung, rumah
makan,dan pasar ditiap desa perlu diperhatikan agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat
setempat.
Perhitungan kebutuhan Fasilitas Ekonomi
Rumus yang digunakan adalah :
Jumlah Penduduk
Standar Fasilitas
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 176
Dalam perhitungan analisis dapat menggunakan standar yang telah di tetapkan
untuk masing-masing sarana yaitu :
Pasar = 30.000 penduduk
Toko/kios = 2500 penduduk
Rumah makan = 250 penduduk
Hotel / penginapan = 30.000 penduduk
BANK = 30.000 penduduk
Untuk dapat mengetahui berapa banyak jumlah fasilitas Ekonomi yang dibutuhkan
untuk tahun berikutnya, dapat di lihat pada tabel analisis mulai dari tahun 2013 -2023
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 177
Tabel 5.16
Kebutuhan Fasilitas Ekonomi di Kecamatan Lirik Tahun 2013 -2023
Sumber : Hasil analisis 2014
Untuk sarana ekonomi, secara standar di Kecamatan lirik kebutuhannya sudah terpenuhi, dengan adanya pasar. Namun bila dilihat
dari kebutuhan eksisting masyarakat, dibutuhkan sarana ekonomi yang dapat melayani skala lokal di Kecamatan lirik, misalnya keberadaan
pasar lokal di kawasan yang menjadi pusat kegiatan.
Terlebih lagi Kecamatan lirik sebgai jalan lalu lintas untuk antar provinsi, Tentu saja akan menjadi pusat keramaian di masa mendatang.
Untuk itu dari pemerintah setempat harus lebih tanggap terhadap masalah masyarakat dan mengembangkan kecamatan Lirik sebagai pusat
kegiatan perdagangan lalu lintas timur khususnya. Diperlukannya penambahan Pasar yang berskala pelayanan desa di Kecamatan Lirik agar
masyarakat di Desa – Desa yang jauh dari pusat kegiatan tidak perlu lagi mesti jauh ke Kota.
Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
jumlah penduduk ( jiwa) 24176 24532 24974 25481 26040 26642 27283 27959 28668 29411
satijisejisinej Standar Fasilitas Jumlah ( 2013 )
K T K T K T K T K T K T K T K T K T K T
Pasar 30000 4 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 2 0
Toko/ Kios/warung
250 202 97 0 98 0 100 0 101 0 102 0 103 0 104 0 105 0 106 0 107 0
Rumah makan
250 12 97 85 98 1 100 2 101 1 102 1 103 1 104 1 105 1 106 1 107 1
Hotel / Penginapan
30000 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 178
Dari table diatas dapat kita lihat bahwa jumlah pasar pada Tahun 2013 yaitu
sebanyak 1 Pasar dan jumlah tambahan pada setiap tahunnya tidak ada, namun pada tahun
rencana pada tahun 2023 jumlah pasar membutuhkan penmbahan 2 unit. Untuk
Toko/kios/kelontong jumlah pada tahun 2013 sebanyak 202 toko, menurut proyeksi tidak
ada penambahan hingga tahun rencana 2023.
Untuk sarana penginapan / hotel sama dengan kebutuhan akan pasar tidak ada
penambahan setiap tahunnya, begitu juga pada tahun rencana jumlah penginapan atau hotel
adalah 2. Sedangkan untuk rumah makan pada tahun 2013 yaitu sebanyak 12 mengalami
penambahan pada tahun rencana 2023 penambahan berjumlah 95 unit rumah makan.
Bank dikecamatan lirik jika dilihat dari data tahun 2013 yaitu sebanyak 1 akan
tetapi menurut hasil proyeksi pada tahun rencana 2023 tidak ada penambahan Bank, dalam
analisis tidak ada penambahan setiap tahunnya,namun pada tahun yang akan datng dengan
semakin bertambahnya penduduk tahun 2023 sehingga dibutuhkan fasilitas Bank agar
mudah dijangkau oleh masyarakat kecamatan lirik
5.3.3 Analisa Kebutuhan Sistem Jaringan Prasarana
5.3.3.1 Sistem Jaringan Jalan
Sebagai sebuah kota yang sedang berkembang, keberadaan jaringan jalan
merupakan satu hal yang sangat penting sebab peran jaringan jalan memiliki fungsi sebagai
penjamin aksesibilitas dan mobilitas bagi manusia, barang serta jasa.
Saat ini di Kecamatan Lirik, jaringan jalan sudah menjangkau sentra permukiman-
permukiman penduduk di semua desa/kelurahan di Kecamatan Lirik. Walaupun dari sisi
kualitas dan kontruksinya masih beraneka ragam seperti dari sisi kualitas ada jalan yang
kualitasnya baik, sedang dan ada pula yang buruk dan dari sisi kontruksinya ada yang
sudah beraspal, ada yang masih perkerasan tanah dan batu.
Sarana perhubungan antar desa di Kecamatan Lirik umumnya transportasi darat. Dari data
SP2012, BPS Indragiri hulu Kecamatan Lirik diperoleh panjang jalan beton/aspal yaitu
48,3. Panjang jalan yang diperkeras kerikil/batu yaitu 41,2. Dan panjang jalan tanah 35,75
dengan kondisi baik semuanya.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 179
Tabel 5.17
Panjang jalan di desa/kelurahan menurut kondisi jalan di
Kecamatan Lirik tahun 2013
NO Desa/Kelurahan Kondisi Jalan Jumlah
diaspal diperkeras tanah
1 Japura 0.7 0 0.9 1.6
2 Sidomulyo 4 1 0 5
3 Pasir ringgit 0.2 0.9 3 4.1
4 Gudang batu 3 1 0 4
5 Sungai sagu 6 10 9 25
6 Lirik area 5 0 5 10
7 Rejosari 3 17 2 22
8 Lambang sari V 3.4 0 0.25 3.65
9 Lembaga sari IV 2.5 0 0.5 3
10 Lembaga sari I. II. III 0.7 0.4 1 2.1
11 Wonosari 3.2 0 0 3.2
12 Seko lubuk tigo 3 1 1 5
13 Banjar balam 7 0.5 0 7.5
14 Redang seko 3 1 1 5
15 Suka jadi 1.6 1.4 0.1 3.1
16 Mekar sari 1 5 10 16
17 Pasir sialang jaya 1 2 2 5
Total 48.3 41.2 35.75 1025.25
Sumber : SP2012, BPS Indragiri hulu
5.3.3.2 Sistem Jaringan Listrik
Jaringan listrik merupakan kebutuhan utama didalam pelayanan penerangan sebuah kota.
Untuk Kecamatan Lirik, prasarana ini belum cukup memenuhi kebutuhan penduduk.
Masih banyak desa/kelurahan di kecamatan ini yang masih menggunakan penerangan non
PLN, Seperti mesin genset dan lampu pelita yang menggunakan bahan bakar minyak
tanah. Jumlah pengguna listrik PLN 1.841 pelanggan, jumlah pengguna listrik tanpa
meteran PLN 1.267, jumlah pengguna non PLN 2.173, dan jumlah pengguna penerangan
bukan listrik 535.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 180
Analisa kebutuhan Iistrik di Kecamatan Lirik didasarkan pada asumsi, sebagai
berikut :
o Kebutuhan daya untuk perumahan (domestik), terdiri dari :
Kapling besar : 1.300 watt
Kapling sedang : 900 watt
Kapling kecil : 450 watt
o Kebutuhan daya untuk industri, fasilitas umum, penerangan jalan
dan lainnya adalah 35 % dari kebutuhan daya.
o Setiap 250 KwH (Kilo watt Hour) pemakaian daya, maka
dibutuhkan 1 gardu listrik (pembagi arus) dan 1 trafo (penaik
tegangan).
Adapun analisis kebutuhan listrik untuk pelanggan diperoleh dengan menggunakan uji
standar sebagai berikut :
TAHUN 2013
1. Rumah Tangga
Kebutuhan Rumah Tangga = KK x 450 Watt x Target Pelayanan
1.000
Keterangan :
1 KK = 5 Jiwa
Diasumsikan daya listrik untuk 1 KK = 450 Watt
Target Pelayanan =100 %
Kebutuhan pemakaian listrik rumah tangga tahun 2013 adalah :
Kebutuhan rumah tangga = 23937 x 450 x 100%
1.000
= 2154 KWH.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 181
2. Kebutuhan untuk Jasa Pelayanan Umum
Kebutuhan Jasa Pelayanan Umum = 20% x kebutuhan rumah tangga
Kebutuhan Jasa Pelayanan Umum tahun 2013 adalah :
Kebutuhan Jasa Pelayanan Umum = 20% x 2154 KWH
= 431 KWH
3. Kebutuhan Jalan
Kebutuhan Jalan = 10% x Kebutuhan rumah tangga
Kebutuhan Jalan tahun 2013 adalah :
Kebutuhan Jalan = 10% x 2154 KWH
= 215 KWH
Maka kebutuhan listrik di Kec. Lirik tahun 2013 adalah sejumlah :
= 2154 KWH + 431 KWH + 215 KWH
= 2800 KWH
TAHUN 2023
1. Rumah Tangga
Kebutuhan Rumah Tangga = KK x 450 Watt x Target Pelayanan
1.000
Keterangan :
1 KK = 5 Jiwa
Diasumsikan daya listrik untuk 1 KK = 450 Watt
Target Pelayanan =100 %
Kebutuhan pemakaian listrik rumah tangga tahun 2023 adalah :
Kebutuhan rumah tangga = 29411 x 450 x 100%
1.000
= 2647 KWH.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 182
2. Kebutuhan untuk Jasa Pelayanan Umum
Kebutuhan Jasa Pelayanan Umum = 20% x kebutuhan rumah tangga
Kebutuhan Jasa Pelayanan Umum tahun 2023 adalah :
Kebutuhan Jasa Pelayanan Umum = 20% x 2647 KWH
= 529 KWH
3. Kebutuhan Jalan
Kebutuhan Jalan = 10% x Kebutuhan rumah tangga
Kebutuhan Jalan tahun 2023 adalah :
Kebutuhan Jalan = 10% x 2647 KWH
= 265 KWH
Maka kebutuhan listrik di Kec. Lirik tahun 2023 adalah sejumlah:
= 2647 KWH + 529 KWH + 265 KWH
= 3441 KWH.
TABEL KEBUTUHAN PEMAKAIAN LISTRIK DI KECAMATAN LIRIK
Tahun Jumlah
Penduduk
Jumlah
KK
Kebutuhan
Rumah
Tangga
(KWH)
Kebutuhan
Sosial
Ekonomi
(KWH)
Kebutuhan
Jalan
(KWH)
Total
Kebutuhan
(KWH)
20% 10%
2013 23937 4787 2154 431 215 2800
2014 24176 4835 2176 435 218 2829
2015 24532 4906 2208 442 221 2871
2016 24974 4994 2247 449 225 2921
2017 25481 5096 2293 459 229 2981
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 183
Sumber : Hasil analisis Tahun 2014
Pelayanan jaringan listrik di Kecamatan Lirik didistribusikan dari PLN. Sedangkan
jaringan listrik di Kecamatan Lirik belum menjangkau disebagian pelosok desa/kelurahan.
Menurut hasil survei dilapangan, jaringan listrik didistribusikan dengan kabel udara. Pada
saat ini penempatan kabel distribusi jaringan listrik belum terlihat mengganggu kualitas
visual Kecamatan Lirik.
Dari analisa tersebut membuktikan bahwa untuk kebutuhan listrik dimasa yang
akan datang semakin bertambah dan memerlukan kualitas jaringan listrik yang baik. Hal
ini dikarenakan Kecamatan Lirik Sebagai Kawasan yang mempunyai beberapa jenis
industri yang besar, tidak akan kuat menggunakan kualitas jaringan yang buruk. Karena
hanya akan menghambat dalam proses kegiatan dalam industri tersebut. Selain itu
masyarakat yang berada diluar industri akan merasakan juga akibat atau dampak dari apa
yang terjadi dilingkungan tersebut. Dan untuk melengkapi dan menunjang kelengkapan
kulaitas prasarana tersebut diperlukan infrastruktur yang lengkap dan merupakan
kebutuhan prioritas bagi penduduk Kecamatan Lirik yang disediakan oleh pemerintah
untuk menunjang prasarana tersebut. Selain penambahan jaringan listrik keseluruh
desa/kelurahan, pihak PLN harus bertindak tegas atas masyarakat yang belum
menggunakan meteran resmi dari pihak PLN, agar terdaftar menjadi pelanggan. Dan
pemerataan dalam penyediaan prasarana tersebut di seluruh desa/kelurahan Kematan Lirik.
5.3.3.3 Sistem Jaringan Drainase
Perencanaan sistem jaringan drainase pada dasarnya mempunyai dua fungsi yaitu
sebagai pengendali banjir dan sebagai pelayanan drainase kota/wilayah. Fungsi pengendali
banjir (flood control) diperuntukan untuk menangani luapan air dalam jumlah besar seperti
2018 26040 5208 2344 469 234 3047
2019 26642 5328 2398 480 240 3118
2020 27283 5457 2456 491 246 3193
2021 27959 5592 2516 503 252 3271
2022 28668 5734 2580 516 258 3354
2023 29411 5882 2647 529 265 3441
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 184
halnya luapan sungai. Sedangkan drainase kota diarahkan untuk menangani genangan-
genangan atau becek-becek yang terjadi di daerah tangkapan air (cathment area).
Pertumbuhan suatu wilayah yang mengarah pada perubahan (pembangunan) jika
tanpa diimbangi dengan penyediaan prasarana drainase yang mencukupi akan
menyebabkan permasalahan bajir / genangan.
Tujuan dibangunnya prasarana saluran drainase adalah untuk :
a. Menjamin kesehatan dan kesejahtraan masyarakat.
b. Melindungi alam dan lingkungan seperti tanah, kualitas udara dan kualiatas air
c. Menghindari bahaya, kerusakan materil, kerugian dan beban-beban lainnya yang
disebabkan oleh amukan limpahan banjir. Memperbaiki kualitas lingkungan,
konservasi sumber daya air.
Fungsi drainase sendiri antara lain :
1. Mengeringkan daerah becek dari genangan air.
2. Mengendalikan limpahan air hujan yang berlebihan.
3. Mengendalikan erosi, kerusakan jalan dan bangunan.
Berdasarkan sejarah terbentuknya drainase terbagi atas:
1) Drainase alamiah (natural drainage) yakni drainase yang terbentuk secara alamiah,
tidak terdapat bangunan penunjang.
2) Drainase buatan (artificial drainage) yakni drainase yang dibuat dengan tujuan
tertentu, memerlukan bangunan khusus.
Jenis-jenis jaringan drainase:
A. Drainase Primer, adalah drainase utama yang berfungsi sebagai daerah tumpahan air
dari drainase sekunder dan drainase tersier sebelum ke laut. Drainase juga merupakan
aliran-aliran sungai utama yang ada di suatu kota/wilayah seperti Sungai Kampar.
B. Drainase Sekunder, adalah wadah pengaliran dari drainase tersier sebelum ke
drainase primer. Drainase sekunder tersebut dapat berupa anak-anak sungai dari
drainase primer..
C. Drainase Tersier, adalah drainase yang merupakan wadah yang umumnya
merupakan saluran pembuangan limbah rumah tangga yang berada di lingkungan.
Dari sisi bukaannya , saluran drainase terbagi atas 2 jenis
1. Saluran tertutup
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 185
Berfungsi mengalirkan air, baik yang sudah tercemar maupun yang belum tercemar.
Saluran ini dibangun untuk daerah dengan kepadatan tinggi dan lahan yang sempit,
misalnya komersil, perkantoran dll.
2. Saluran terbuka
Saluran terbuka berfungsi untuk menyalurkan air yang belum tercemar atau
kualitasnya tidak membahayakan. Lokasinya terletak pada daearah yang masih
tersedia lahan seta tidak pada daerah yang sibuk.
Saluran drainase jenis terbuka biasanya rata dengan muka jalan sehingga air dapat
masuk dengan bebas.
Rancangan bentuk saluran drainase meliputi beberapa macam, antara lain :
1) Trapesium, yang cocok diterapkan pada daerah-daerah yang masih cukup lahan dengan
fluktuasi debit air hujan kecil
2) Trapesium ganda, sesuai dan cocok diterapkan pada daerah yang cukup lahan dengan
fluktuasi debit besar. Aliran air berada pada penampang trapesium bagian bawah.
3) Trapesium dikombinasi, cocok ditempatkan pada daerah dengan aliran air hujan kecil,
fluktuasi besar dan lahan yang tersedia cukup
4) Segi empat, cocok ditempatkan pada daerah-daerah (lokasi) yang melewati
permukiman yang padat dan fluktuasi debit aliran kecil.
5) Segi empat kombinasi, cocok ditempatkan pada daerah-daerah yang melewati
permukiman yang padat dan fluktuasi debit aliran kecil.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 186
Gambar 5.5
Peta analisia drainase
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 187
5.3.3.4 Sistem Jaringan Air Bersih
Pada umumnya Air bersih merupakan bagian dari sumber kehidupan makhluk
hidup khususnya kita sebagai manusia, sehingga air bersih ini harus dapat memenuhi
standar kualitas dan kuantitas untuk dikonsumsi, tanpa ada air bersih maka segala aktifitas
suatu kota atau wilayah akan terhambat dan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif.
Penggunaan air bersih di Kecamatan Lirik masih beragam, yaitu sumur galian, sumur bor
oleh swadaya masyarakat oleh PNPM dan telah juga telah tersentuh oleh PDAM
khususnya dikelurahan pasir ringgit, namun pada umumnya masyarakat menggunakan air
sumur, air hujan. Pelayanan air bersih didalam kawasan perencanaan sebagian besar
mempergunakan air tanah (sumur) dan air hujan.
Untuk kebutuhan air bersih di kecamaran Lirik direncanakan dengan menggunakan
dasar jumlah penduduk dan rencana pengembangan aktifitas dimasa mendatang.
Perkembangan penduduk ini perlu diimbangi dengan ketersediaan prasarana air yang
meningkat pula. Untuk mencapai sasaran pentediaan prasarana air yang besar tersebut
tentu diperlukan peningkatan kemampuan dalam pengelolaan penyediaan pelayanan air
bersih terutama dalam mendayagunakan sumber daya yang dimiliki maupun sumber daya
yang tersedia.
Kebutuhan air bersih untuk penduduk terdiri dari kebutuhan domestic dan juga non
domestic. Untuk kebutuhan domestic terdiri dari kebutuhan penduduk dalam rumah tangga
sedangkan kebutuhan nondomestic dimaksudkan untuk kegiatan- kegiatan non rumah
tangga, seperti kegiatan social ekonomi dan hidran kebakaran tanpa kebutuhan
pergudangan/industry. Berdasarkan kondisi eksisting, maka kecamatan Lirik
merencanakan system penyediaan air bersih sampai tahun 2024 yang dapat melayani
kebutuhan. Rencana pengembangan ini diharapkan mampu mencakup kurang lebih 80%
jumlah penduduk dapat terlayani dengan air bersih sesuai dengan target millennium
development goals (MDG). Dimana penduduk terlayani dengan system perpipaan sesuai
dengan arahan RPJM nasional dan JAKSTRA nasional mengenai persediaan air bersih
Untuk rencana pelayanan kebutuhan air bersih dalam perencanaan jangka 10 tahun
kedepan akan dijelaskan dalam table berikut:
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 188
Tabel 5.18
Analisis Kebutuhan Air Bersih Di Kecamatan Lirik
Dari Tahun 2014-2024
Tahun
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Jumlah
KK
Kebutuhan
Rumah tangga
(Jiwa/liter/detik)
Jasa
Pelayanan
Umum
Tingkat
kebocor
an Jumlah
KRT 30%
KRT
20%
KRT
2014 24176 4835 16.78 5.03 3.35 25.16
2015 24532 4906 17.03 5.11 3.40 25.55
2016 24974 4995 17.34 5.20 3.46 26.01
2017 25481 5096 17.69 5.30 3.53 26.54
2018 26040 5208 18.08 5.42 3.61 27.12
2019 26642 5328 18.50 5.55 3.70 27.75
2020 27283 5457 18.94 5.68 3.78 28.41
2021 27959 5592 19.41 5.82 3.88 29.12
2022 28668 5734 19.90 5.97 3.98 29.86
2023 29411 5882 20.42 6.12 4.08 30.63
2024 30186 6037 20.96 6.28 4.19 31.44 Sumber: Analisis Tahun 2014
TAHUN 2014
Maka diperkirakan kebutuhan air bersih di Kecamatan Lirik adalah sebagai berikut:
Kebutuhan untuk rumah tangga pada tahun 2014 adalah :
= 60 liter/hari/orang x 24176orang
= 1.450.560 liter/hari
= 16.78 liter/detik
Kebutuhan untuk jasa pelayanan umum adalah :
= 30% x 16.78liter/detik
= 5.03liter/detik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 189
Tingkat kebocoran adalah :
= 20% x 16.78liter/detik
= 3.35liter/detik
Maka kebutuhan air total pada tahun 2014adalah sejumlah
= 16.78+ 5.03+ 3.351liter/detik
= 25.16liter/detik
TAHUN 2024
Untuk akhir tahun rencana diperkirakan kebutuhan air bersih di Kecamatan Lirik adalah
sebagai berikut:
Kebutuhan untuk rumah tangga pada tahun 2024 adalah :
= 60 liter/hari/orang x 30186orang
= 1.811.160 liter/hari
= 20.96liter/detik
Kebutuhan untuk jasa pelayanan umum adalah :
= 30% x 20.96liter/detik
= 6.28liter/detik
Tingkat kebocoran adalah :
= 20% x 20.96liter/detik
= 4.19liter/detik
Maka kebutuhan air total pada tahun 2014 adalah sejumlah
= 20.96+ 6.28+ 4.191liter/detik
= 31.44liter/detik
5.3.3.5 Sistem Jaringan Pembuangan Sampah
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 190
Dalam mencapai lingkungan yang nyaman,bersih dan hijau tentunya harus ada
upaya yang sangat serius dalam menjaga lingkungan dari sampah dan limbah hasil aktifitas
masyarakat. Sampah merupakan permasalahan perkotaan/wilayah yang tidak akan pernah
berhenti sepanjang kegiatan perkotaan/wilayah tersebut masih berjalan. Meningkatnya
jumlah penduduk dengan berbagai kegiatannya akan berkorelasi dengan produksi sampah
yang dihasilkan. Karena sifatnya yang cenderung membahayakan bagi kesehatan
masyarakat dan keasrian lingkungan, maka sampah perlu dikelola sedemikian rupa
sehingga keberadaannya tidak mengganggu perwujudan visi pembangunan kota/wilayah.
Dengan demikian sangat penting memperkirakan berapa volume timbunan sampah yang
akan terjadi sehingga dapat diperoleh hasil penanganan sampah yang sesuai rencana.
Untuk itu dibutuhkan wadah persampahan atau TPA serta alat pendukung lainnya seperti
angkutan sampah.
Sistem persampahan di Kabupaten Indragiri Hulu khususnya di Kecamatan Lirik
dilakukan dengan sistem pembuangan sampah secara komunal atau dibakar, ada juga
pembuangan melaui TPS. Untuk menganalisis besarnya jumlah sampah yang terdapat di
sebuah daerah maka sebelumnya harus diketahui standar-standar dari volume sampah
berdasarkan sumbernya. Berikut gambar persampahan yang ada saat ini :
Tabel 5.19
No URAIAN TAHUN
Peningkatan 2013 2023
1 jumlah penduduk 19.108 35284 9268
2 Sampah Domestik 2.5 2.5 Sumber : Analisis 2014
5.4 Analisa KDB, KDH, dan KLB
I. Arahan Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
Rencana pengaturan KDB ditujukan untuk mengatur proporsi antara daerah
terbangun dengan non terbangun serta untuk mengatur intensitas kepadatan bangunan.
Konsep koefisien dasar bangunan (KDB) ini mengandung pengertian angka perbandingan
antara jumlah luas lahan tertutup bangunan terhadap luas lahan keseluruhan dikali 100%.
Beberapa kondisi alam yang perlu diperhatikan dalam penetapan koefisien dasa bangunan
(KDB) diantaranya meliputi DAS ( Daerah Aliran Sungai) yang akan menjadi saluran
utama (primer) pengeringan air hujan. Selain memperhatikan kondisi alam tersebut,
ketentuan pengaturan KDB bertujuan untuk :
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 191
1. Menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan.
2. Menciptakan keserasian antara lingkungan baru dengan lingkungan lama yang sudah
terbentuk.
3. Menjaga keseimbangan antara bangkitan kendaraan yang ditimbulkan oleh
bangunan dengan rencana jaringan jalan dan pengoprasian system trasportasi kota.
Secara umum, pengaturan KDB 0% ditetapkan pada daerah yang ditetapkan tidak ada
bangunan fisik, yakni berupa kawasan pertanian dengan irigasi teknis (Kepres No.33
Tahun 1990) serta disepanjang sempadan sungai. Adapun pengaturan KDB di Kecamatan
Lirik berdasarkan fungsi jalan, meliputi arteri, kolektor dan local dapat dilihat pada tabel
berikut :
Pengaturan Koefesien Arah Bangunan (KDB)
No Fungsi KDB Maksimum (%) Keterangan
Arteri Kolektor Lokal
1 Perumahan
a. Perumahan
bangunan
tinggi
25 20 15 Untuk membangun
perumahan kepadatan
tinggi (vertical),
diwajibkan
menyediakan : lahan
parker, taman, ruang
terbuka hijau,
kesehatan, peribadatan,
fasilitas umum dan
penerangan jalan
umum.
b.Perumahan
bangunan
sedang
25 25 25 Untuk membangun
perumahan kepadatan
sedang (horizontal),
diwajibkan
menyediakan : taman,
ruang terbuka hijau,
sarana kesehatan,
pendidikan,
peribadatan, fasilitas
umum, prasarana
lingkungan,
penerangan jalan
umum, jalan, drainase,
air bersih, dan resapan
air.
c. Perumahan 25 20 20 Untuk membangun
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 192
bangunan
rendah
perumahan kepadatan
rendah, di wajibkan
menyediakan : taman,
ruang terbuka hijau,
sarana kesehatan,
pendidikan,
peribadatan, fasilitas
umum, prasarana
lingkungan,
penerangan jalan
umum, jalan, drainase,
air bersih dan resapan
air.
2 Jasa -
a. Luas
>10.000m2
25 40 50 -
b. Luas >5.000 m2 25 40 50 -
c. Luas >1.000-
5.000 m2
50 50 50 -
d. Luas >200-
1.000 m2
60 60 60 -
e. Pusat primer 50 50 50 -
f. Pusat sekunder 50 50 50 -
3 Pemerintahan
dengan luas ≥
5.000 m2
50 50 50
4 Perdagangan Untuk membangun
fasilitas komersial
perdagangan,
diwajibkan
menyediakan jembatan
penyebrangan orang
(JPO), lahan parker,
taman, ruang terbuka
hijau, penerangan jalan
umum dan fasilitas
umum.
a. Grosir 50 X X -
b. Eceran
aglomeras
i (pusat
belanja/M
all)
50 60 X -
c. Eceran
aglomeras
i (linear)
50 60 X -
d. Eceran
tunggal
50 60 60 -
e. Pusat 70 70 70 -
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 193
primer
f. Pusat
sekunder
70 70 60 -
5 Industri -
a. Kecil - 60 60 -
6 Perguruan tinggi 50 50 X -
7 Fasilitas sosial
dan umum
50 50 60 -
Sumber : Hasil analisis Tahun 2014
Gambar 5.6
Intensitas Pemanfaatan Ruang dan Sketsa Perhitungan KDB
II. Arahan Keofisien Lantai Bangunan (KLB)
Kebijaksanaan ketinggian bangunan sangat erat kaitannya dengan kebijaksanaan
penentuan FAR (flooe area ratio). Penentuan ketinggian bangunan ini akan sangat
berpengaruh terhadap pembentukan wajah atau image terhadap kawasan yang
bersangkutan. Dalam RTRW kabupaten Inhu ini, skyline kota diarahkan dengan ketinggian
maksimal 2,5 lantai yang terpusat di kawasan pusat kota. Dengan demikian untuk dapat
mendukung konsep pembentukan skyline kota yang diharapkan koridor jalan utama akan
menjadi pembatas dalam pengaturan ketinggian bangunan yang diberlakukan di kawasan
permukiman ini diusahakan antara lain melalui pengaturan FAR dengan ketinggian
bangunan maksimum. Pengaturan tinggi bangunan bersama dengan pengaturan jarak
terhadap lantai dasar serta luas maksimum yang diijinkan akan menghasilkan gambaran
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 194
building envelope suatu kawasan. Rencana pengaturan ketinggian bangunan ini juga akan
membentuk skyline kota dengan memberlakukan ketinggian maksimum dan minimum
dimasing-masing sub blok.
Pertimbangan utama penetapan keofisien lantai bangunan yang diberlakukan
dimasing-masing sub blok adalah :
1. Daya dukung lahan dimasing-masing sub blok
2. Menciptakan keserasian bangunan dengan view sekitarnya sesuai peruntukannya.
3. Menciptkan skyline kota yang harmonis dan berkarakteristik
4. Mempertahankan karakteristik wilayah, seperti kawasan perumahan, perdagangan
dan jasa, pemerintahan, dan sebagainya.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka rekomendasi bagi
pengembangan keofisien lantai bangunan (KLB) dapat dilihat pada tabel dan gambar
berikut
Pengaturan Keofisien Lantai Bangunan (KLB)
No Fungsi KDB Maksimum (%) Keterangan
Arteri Kolektor Lokal
1 Perumahan
a. Perumahan
bangunan tinggi
0,5 0,4 0,3 .
b.Perumahan
bangunan sedang
0,5 0,5 0,5
c. Perumahan
bangunan rendah
0,5 0,4 0,4
2 Jasa
a. Luas >10.000m2 0,5 0,8 1 - Permohonan
pembangunan harus
melalui pengkajian
rancangan ( desain
review) yagn menilai
dampak pembangunan
tersebut terhadap
berbagai aspek yang
berkaitan
- Prasarana harus
disediakan sesuai
standar teknis, terutama
kebutuhan parker
b.Luas >5.000 m2 0,5 0,8 1
c. Luas >1.000-
5.000 m2
1 1 1
d. Luas >200-1.000
m2
1,2 1,2 1,2
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 195
- Batas tinggi bangunan
maksimum adalah pada
bidang kemiringan 45%
dari as jalan.
e. Pusat primer 1 1 1 - Prasarana harus
disediakan sesuai
standar teknis, terutama
kebutuhan parker
f. Pusat sekunder 1 1 1 - Prasarana harus
disediakan sesuai
standar teknis, terutama
kebutuhan parker
3 Pemerintahan
dengan luas ≥
5.000 m2
1 1 1
4 Perdagangan
a. Grosir 1 X X - Permohonan
pembangunan harus
melalui pengkajian
rancangan ( desain
review) yagn menilai
dampak pembangunan
tersebut terhadap
berbagai aspek yang
berkaitan
- Prasarana harus
disediakan sesuai
standar teknis, terutama
kebutuhan parker
- Batas tinggi bangunan
maksimum adalah pada
bidang kemiringan 45%
dari as jalan.
b. Eceran
aglomerasi (pusat
belanja/Mall)
1 1,2 X
c. Eceran
aglomerasi
(linear)
1 1,2 X
d. Eceran tunggal 1 1,2 1,2
e. Pusat primer 1,4 1,4 1,4
f. Pusat sekunder 1,4 1,4 1,2
5 Industri
d. Kecil - 1,2 1,2
6 Perguruan tinggi 1 1 x - Permohonan
pembangunan harus
melalui pengkajian
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 196
rancangan ( desain
review) yagn menilai
dampak pembangunan
tersebut terhadap
berbagai aspek yang
berkaitan
- Prasarana harus
disediakan sesuai
standar teknis, terutama
kebutuhan parker
- Batas tinggi bangunan
maksimum adalah pada
bidang kemiringan 45%
dari as jalan.
7 Fasilitas sosial dan
umum
1 1 1,6 - Permohonan
pembangunan harus
melalui pengkajian
rancangan ( desain
review) yagn menilai
dampak pembangunan
tersebut terhadap
berbagai aspek yang
berkaitan
- Prasarana harus
disediakan sesuai
standar teknis, terutama
kebutuhan parker
- Batas tinggi bangunan
maksimum adalah pada
bidang kemiringan 45%
dari as jalan.
III. Arah Ketinggian Bangunan
Sempadan bangunan adalah jarak minimum yang diperkenankan dari batas
perpetakan sampai bidang terluar dinding suatu bangunan, atau jarak minimum
bidang-bidang terluar dinding suatu bangunan lainnya yang terdekat dimana
jarak/jalur tersebut tidak diperkenankan beratap.
1. Keamanan Terhadap Bahaya Kebakaran
Merupakan jarak atau ruang yang diperhitungkan dapat mencegah
merambatnya api ke bangunan lain dan memberikan ruang yang cukup untuk
petugas dalam memadamkan kebakaran. Jarak aman terhadap bahaya kebakaran ini
diperhitungkan juga terhadap pemakaian bahan bangunan dan faktor ketinggian
bangunan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 197
Gambar 5.7
Keamanan Terhadap Bahaya Kebakaran
Sumber : Hasil Analisis
2. Pencahayaan dan Pengawasan Bangunan
Ruang antara bangunan harus cukup memberikan kemungkinan pertukaran
udara dan masuknya terang langit ke dalam bangunan. Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada gambar berikut :
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 198
Gambar 5.8
Pencahayaan dan Pengawasan Bangunan
Sumber : Hasil Analisis
3. Ruang Visual Lalu Lintas
Pengaturan sempadan bangunan menyangkut garis-garis sempadan muka
bangunan, sempadan belakang bangunan, dan garis sempadan samping bangunan.
Tujuan dari pengaturan garis sempadan bangunan ini adalah untuk keserasian tata
letak bangunan, memperlancar sirkulasi udara dan manusia, memperkecil resiko
kebakaran dan lain-lain. Untuk pengaturan garissempadan muka bangunan,
samping dan belakang bangunan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Garis sempadan muka bangunan depan ditetapkan ½ dari lebar daerah milik
jalan right of way (ROW)
b. Garis sempadan samping banguann berjarak 1,5 m dari dinding bangunan
c. Untuk garis sempadan bangunan yang berada di persimpangan jalan, sempadan
samping ditetapkan ½ lebar ROW.
d. Garis sempadan belakang rumah berjarak 1 m dari dinding bangunan.
Untuk lebih jelasnya tipikal pengaturan bangunan dapat dilihat seperti pada gambar
berikut :
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 199
Gambar 5.9
Pengaturan Sempadan Bangunan
Sumber : Hasil Analisis
4. Arah Keofisien Daerah Hijau
Dengan semakin menyusutnya ruang terbuka hijau, maka dibutuhkan suatu
konsep hijau dalam proses pembangunan yang berkelanjutan dan ramah
lingkungan. Oleh karena itu, selain diperlukan keofisien dasar bangunan (KDB)
yang besarnya berkisar 50-70% juga diperlukan keofisien dasar hijau (KDH)
dengan besaran 30-50% KDB dan KDH yang seimbang diharapkan mampu
mewujudkan perencanaan ideal dan sehat secara konsisiten. Dalam RTRW kab
Inhu kawasan kecamatan Lirik ini diarahkan untuk tidak ada ruang yang terbuka
atau mati. Ketersediaan lahan hijau dikembangkan secara optimal dihalaman depan,
samping, belakang serta teras balkon depan, dan tengah atau samping. Taman
diarahkan sebagai bagian dari penghijauan rumah yang bertujuan memperbaiki
kualitas lingkungan kota.
Perbesaran volume bangunan rumah-rumah tinggal yang tidak efisien dan
tidak efektif perlu diarahkan sehingga kebutuhan utama penghuni rumah menjadi
prioritas utama dan massa bangunan lebih diarahkan menjadi ruang-ruang
fungsional.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 200
Koefisien daerah hijau dilingkungan yang padat diarahkan perkembangannya
untuk KDH dengan petak ukuran antara kecil samping sedang, mengingat
ketersediaan lahan kosong yang terbatas dan untuk mempertahankan ruang terbuka
hijau yang ada. Sedangkan untuk wilayah lain yang kepadatannya masih rendah
maka ruang terbuka bias diarahkan untuk daerah hijau berukuran sedang sampai
besar. Dan untuk daerah-daerah yang diarahkan menjadi pusar primer maupun
sekunder dengan pertumbuhan yang cepat harus dipertimbangkan pula seberapa
besar kebutuhan ruang terbuka hijau.
Arahan KDH Untuk Bangunan Fasilitas Umum
Fasilitas Umum Jenis Fasilitas Luas KDH (%)
Pendidikan TK 40-50
SD 40-50
SLTP 30-40
SLTA 30-40
Akademi/ Perguruan
Tinggi
30-40
Peribadatan Masjid 40-50
Musholla 30-40
Gereja 40-50
Kesehatan Puskesmas 30-40
Pustu 30-40
Rumah Bersalin 40-50
Apotik 30-40
Praktek Dokter 30-40
Rekreasi Taman/Tempat
Bermain
40-50
Taman dan Olah Raga 40-50
Kebudayaan Balai Pertemuan 30-40
Gedung Serbaguna 30-40
Bioskop 30-40
Halte 30-40 Sumber : Hasil Rencana Tahun 2010.
Sedangkan KDH untuk perpetakan bangunan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Perumahan
a) Rumah Kecil ( luas 60-100 m2
), KDH : 30-40%
b) Rumah Sedang ( 101-300 m2 ) KDH : 40-50%
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 201
c) Rumah Besar (>300-1.000 m2 ), KDH : 50%
2. Perdagangan
a) Kavling > 10.000 m2, KDH : 50%
b) Kavling 5.000-10.000 m2, KDH : 40-50%
c) Kavling 1.000-5.000 m2, KDH : 30-40%
d) Kavling 200-1.000 m2, KDH 30-40%
3. Jasa
a) Kavling > 10.000 m2, KDH : 50%
b) Kavling 5.000-10.000 m2, KDH : 40-50%
c) Kavling 1.000-5.000 m2, KDH : 30-40%
d) Kavling 200-1.000 m2, KDH 30-40%
4. Industry dan Pergudangan
a) Kavling > 10.000 m2, KDH : 50%
b) Kavling 5.000-10.000 m2, KDH : 40-50%
c) Kavling 1.000-5.000 m2, KDH : 30-40%
d) Kavling 200-1.000 m2, KDH 30-40% atau industry rumah tangga, KDH : 30-
40%
5. Arah Perpetakan Bangunan
Perpetakan bangunan berhubungan dengan luas kavling suatu bangunan,
semakin beasr kavling suatu bangunan maka diharapkan koefisien dasar
bangunan (KDB) semakin kecil. Hal ini untuk menjaga agar tetap adanya ruang
terbuka dan lahan resapan pada setiap kavling rumah. Untuk kawasan-kawasan
dengan kavling kecil sebaiknya tetap memberikan ruang terbuka agar kesan
kumuh dan semrawut dapat dihindari
Bangunan yang berada di lingkungan yang padat diarahkan perkembangannya
untuk bangunan dengan petak ukuran antara kecil sampai sedang, mengingat
ketersediaan lahan kosong yang terbatas dan untuk mempertahankan ruang
terbuka hijau yang ada. Sedangkan wilayah lain yang kepadatannya masih
rendah maka perpetakan bangunannya bias diarahkan untuk petak-petak
berukuran sedang sampai besar. Namun untuk daerah-daerah yang diarahkan
menjadi pusat primer maupun sekunder dengan pertumbuhan yang cepat harus
dipertimbangkan kebutuhan ruang terbuka hijau, sehingga pertumbuhan
bangunannya harus tetap mempertahankan ruang terbuka hijau.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 202
Bangunan untuk perdagangan dan jasa diarahkan memiliki perpetakan berupa
blok-blok bangunan dengan luas setiap blok 500-1.000 m2 dengan panjang blok
antara 50-100 meter. Petak kavling untuk perdagangan dan jasa diarahkan antara
petak kecil sampai sedang, mengingat tingginya nilai lahan ditepi jalan utama
karena faktor lokasinya yang strategis. Bangunan-bangunan untuk fasilitas
umumdiarahkan menyesuaikan dengan standar permukiman perkotaan tahun
1986 oleh Departemen Pekerjaan Umum yaitu dapat dilihat pada tabel berikut :
Arahan Perpetakan Bangunan Fasilitas Umum
Fasilitas Umum Jenis Fasilitas Luas Lahan (m2)
Pendidikan 1. TK 1.200
2. SD 3.600
3. SLTP Umum : 2.700
Khusus : 5.000
4. SLTA Umum : 2.700
Khusus : 5.000
Peribadatan 1. Masjid 1.750
2. Musholla 300
3. Gereja 1.000
Kesehatan 1. Puskesmas 1.200
2. Pustu 300
3. Rumah Bersalin 1.000
4. Apotik 300
5. Praktek Dokter 100
Rekreasi 1. Taman/Tempat
Bermain
250
2. Taman dan Olah
Raga
2.500
3. Jalur Hijau -
Kebudayaan 1. Balai Pertemuan 400
2. Gedung Serbaguna 1.000
3. Bioskop 2.000
Umum 1. Pos Keamanan 10
2. TPS -
3. Halte 400
Sumber : Standar Permukiman Perkotaan, 1986 DPU.
5.5 Analisa Struktur Ruang
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 203
Sturktur ruang Kecamatan Lirik dipengaruhi oleh fungsi Desa Lirik sebagai PPk
(Pusat Pelayanan Kawasan) dan Desa Japura sebagai PPL (Pusat Pelayanan Lokal).
Struktur ruang Kecamatan Lirik terdiri atas :
2 unit desa/kelurahan pusat pertumbuhan yang terdapat di Desa Japura dan Lirik,
dua desa pusat pertumbuhan ini dipilih dikarenakan kondisi lahan terbangun yang
telah banyak, pusat pertumbuhan ini kemudian diarahkan pelayanan ke Pusat
Pengembangan Kecamatan yang terdapat di Japura yang berdekatan dengan pusat
ibukota Kecamatan Lirik yaitu Lirik.
2 unit Pusat Pengembangan Kecamatan yang terdapat di Desa Japura dan Lirik,
dimana Desa Japura difungsikan untuk melayani pusat pertumbuhan dan arah
pelayaan ke arah PPL (Pusat Pelayanan Lokal), Pusat Pengembangan Kecamatan di
Japura tereletak di ujung selatan Kecamatan Lirik yang arah pelayanannya ke arah
PPL Japura Komersil dan PPL Japura Pemukiman perkotaan, sementara itu Pusat
Pelayanan Kecamatan di Lirik arah pelayanannya kearah pusat pengembangan
kecamatan yang ada di Desa Lirik Area kearah PPK Lirik Pemerintahan
5.5.1 Analisa Konsep Struktur Ruang Makro
Analisa Konsep Struktur Ruang Makro untuk mendudukkan Posisi Kecamatan Lirik
Dalam Konstelasi regional sehingga akan terlihat peran dan fungsi Kecamatan Lirik
dalam kaitannya dengan pengembangan wilayah yang lebih luas.
Berdasarkan kondisi geografis Kecamatan Lirik, maka wilayah sekitarnya dapat
mempengaruhi perkembangan Kecamatan Lirik. Beberapa hal yang perlu dicermati
mengingat pengaruhnya terhadap perkembangan Kacamatan Lirik adalah :
a. Dalm konteks wilayah Kabupaten Inhu, secara keruangan wilayah di Kabupaten
Inhu yang terkait dengan Kecamatan Lirik adalah Kecamatan Rengat barat.
Dalam konteks koridor Kecamatan Lirik – Rengat Barat, berdasarkan
perkembangan ini dan perkembangan di masa yang akan datang, kecenderungan
akan mengarahkan perkembangan Kecamatan Rengat Barat lebih maju
dibandingkan Kecamatan Lirik. Hal ini di karenakan Kecamatan Rengat Barat
berbasis pada kegiatan pusat pemerintahan Kabupaten Inhu yang tentunya akan
memberikan memberikan dampak luas terhadap perkembangan wilayah di
sekitarnya. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam pengembangan kawasan
koridor kecamatan Lirik perlu ditetapkan fungsi dan peran yang kuat sehingga
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 204
dapat mengimbangi perkembangan diwilayah sekitar dan dapat tumbuh
kembang secara bersamaan.
b. Posisi Kecamatan Lirik berbatasan dengan kabupaten Pelalawan dam kota
Pekanbaru yang perkembangannya lebih maju dalam fungsi PKW dan PKN
dalam lingkup Provinsi Riau, maka kedua pusat pertumbuhan itu diaharapkan
memberikan perkembangan terhadap akibat kegiatan yang ada di wilayah
tersebut.
c. Wilayah Kecamatan Lirik dilalui oleh jalan nasional (arteri primer) yang
menghubungkan wilayah kota Pekanbaru – Jambi- Jakarta, dimana pada daerah
sepanjang koridor kecamatan lirik diperkirakan akan memiliki tingkat
aksesbilitas yang tinggi dan perkembangan kegiatan yang relative besar.
Aksesbilitas yang tinggi menjadikan kawasan tersebut memiliki daya tarik yang
tinggi bagi perkembangan wilayah korior perkotaan.
Lebih jelasnya secara tematik Analisis struktur ruang makro pengembangan
Kecamatan Lirik dapat dilihat pada gambar di bawah
Gambar 5.10
Skematik Analisa Struktur Ruang Makro
Sumber : Analisa 2014
5.5.2 Analisa Struktur Ruang Mikro
Struktur ruang kawasan Kecamatan Lirik merupakan suatu kerangka struktural yang
menampilkan bentuk kotanya dan dapat dilihat dari unsur – unsur kegiatan fungsional yang
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 205
dihubungkan oleh system transportasi serta di dukung oleh ketersediaan sarana dan
prasarana yang memadai.
Adapun tujuan analisa struktur ruang mikro Kecamatan Lirik diantaranya ialah :
Menjabarkan struktur ruang yang dikembangkan di wilayah Kecmatan Lirik.
Memacu pertumbuhan dan mewujudkan pemerataan pembangunan keseluruh
kawasan.
Mendayagunakan fasilitas pelayanan dan penyebarannya dilkukan secara
berjenjang sesuai kebutuhan dan tingkat pelayanan.
Menciptakan daya tarik bagi seluruh bagian wilayah dengan penyebaran pusat –
pusat pelayanan keseluruk wilayah kecamatan
Menciptakan dinamika perkembangan yang sinergis
Konsep pengembangan struktur ruang Kecamatan Lirik penyebaran dialoksikan di
tempat – tempat strategis atau mempunyai aksesbilitas yang baik. Sehingga mudah di
jangkau dari seluruh wilayah.
Konsep pengembangan tidak terlepas dengan fungsi dan peran Kecamatan Lirik
yang telah ditetapkan. Sesuai dengan arahan RTRW kabupaten Inhu maka peranan yang
diemban Kecamatan Lirik adalah :
a. Pelayanan pemerintahan skala Kecamatan
b. Pengembangan kawasan pertambangan
c. Pelayanan jasa dan pelayanan sosial ekonomi skala kecamatan atau beberapa desa
d. Pengembangan Kawasan perkebunan dan peternakan;
e. Pelayanan Fasilitas Umum dan sosil mencakup beberapa kecamatan
f. Pelayanan jasa perhubungan udara ( antar kota maupun provinsi )
Lebih jelasnya secara skematik Anlisa ruang mikro pengembangan Kecamatan Lirik
dapat dilihat pada skematik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 206
Gambar 5.11
Skematik Analisa Struktur Ruang Mikro Kecamatan Lirik
Sumber : Analisa 2014
Sistem Pusat Pelayanan
Hirarki yang bersifat horizontal disbanding vertical dengan tujuan
memberikan pelayanan dalam jarak yang dapat mudah di akses oleh seluruh
penduduk. Berdasarkan analisa pengembangan secara umum dan analisa struktur
ruang yang ditetapkan, maka pusat – pusat pelayanan di kecamatan Lirik di arhkan
menjadi 3 tingakatan hirarki pelayanan, yaitu :
Pusat pelayanan Hirarki I, melayani wilayah kecamatan dan wilayah sekitarnya
desa yang di tetapkan sebagai hirarki I adalah Desa – desa yang berada pada
kawasan koridor jalur Lintas Timur, pusat ini memiliki tingkt pelayanan intensits
tinggi yang melayani seluruh wilayah.
Pusat pelayanan Hirarki II, Melayani beberapa Desa dengan tingkat pelayanan
intensitas sedang. Lokasi ini pada Desa Japura dan Lirik.
Pusat pelayanan Hirarki III, melayani Desa atau satuan unit lingkungan
permukiman ( neighborhood unit ) yang meliputi desa sidomulyo, pasir ringgit,
gudng batu, sungai sagu, rejosari, lambing sari I.II.III, lambing sari V, lambing
sari IV, wonosari, seko lubuk tigo, banjar balam, redng seko, sukajadi, mekar
sari, pasir sialang jaya.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 207
5.6 Analisa Pola Ruang
Analisa pola ruang Kecamatan Lirik yang merupakan analisa distribusi peruntukan
ruang dalm wilayah kecamatan yang meliputi analisa peruntukan ruang untuk funsi lindung
dan nalisa peruntukan ruang untuk fungsi budidaya.
Analisa pola ruang Kecamatan Lirik berfungsi
a. Sebagai alokasi untuk kegiatan social ekonomi masyarakat dan kegiatan
pelestarian lingkungan
b. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang
c. Sebagai dasar penyusuanan indikasi program 10 tahun
d. Sebagi dasar pemberian izin pemnfaatan ruang.
Pada koridor jalan Kecamatan Lirik sudah terbentuk permukiman, perdagangan dan
jasa, juga perkembangan perkebunan kelapa sawit yang ada. Dilihat dari pola ruangnya
terdapat karakteristik sebagai berikut :
a. Kegiatan komersial yang berorintasi di pusat kota
b. Kegiatan permukiman yang berkembang pada kawasan perindustrian migas
c. Perkembangan kawasan agropolitan untuk menyedikan tempat untuk hasil
produksi perkebunan
Untuk pengambangan kawasan Kecamatan Lirik sesuai dengan arahan diatas, maka
konsep pengembangannya adalah memanfaatkan lahan yang ada di Kecamatan Lirik untuk
spot – spot tertentu dengan penekanan pada kawasan koridor jalan lintas timur Kecamatan
Lirik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 208
Gambar 5.12
Analisa Pola Ruang Kecamatan Lirik
Sumber : Analisa 2014
5.6 Analisis Aspek Lingkungan
Kondisi lingkungan yang baik disuatu kota merupakan satu indikator tentang
perkembangan dan kemajuan suatu kota, kebutuhan akan kualitas lingkungan yang baik
merupakan hal yang wajib ada, terutama bagi kota-kota industri yang selalu mencirikan
kota yang tidak sehat.
Keberadaan industri migas di Kecamatan Lirik sedikit banyak akan mempengaruhi
kualitas lingkungan yang ada di Kecamatan Lirik terutama kualitas udara yang ada. Hal ini
perlu diperhatikan betul oleh dinas-dinas terkait mengenai penurunan kualitas lingkungan
yang terkena dampak negative industri yang ada di Kecamatan Kecamatan Lirik.
Berdasarkan hasil survey dilapangan mengenai penurunan kualitas lingkungan yang
menurun akibat kegiatan industri yang memberikan dampak negative pada lingkungan, di
Kecamatan Lirik hal ini belum terlihat secara signifikan penurunan kualitas
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 209
lingkungannya, hanya saja kondisi dilapangan terasa panas yang terik , dikarenakan terlalu
luasnya lahan kelapa sawit yang ada di Kecamatan Lirik kurang bisa memberikan suasana
sejuk dan meredam sinar matahari, ditambah lagi Kecamatan Lirik merupakan area sumur
minyak bumi yang pabrik industrinya mengeluarkan bahan buang keudara sehingga udara
disana sedikit berkabut seperti asap, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
Sumber : Survey Tahun 2014
5.7 Analisis Produktifitas Lahan
Berdasarkan dari analisis diatas bahwasanya di Kecamatan Lirik sangat tepat
digunakan untuk lahan pertanian maupun perkebunan dan sebagai hutan tanaman industri.
Sementara untuk kegiatan aktifitas penduduknya seperti permukiman, perdagangan dan
jasa berada atau terletak pada pusat kota yaitu di Desa Japura dan Desa Lirik Area.
5.7.1 Analisa Tata Guna lahan
Berdasarkan dari kondisi eksisting di Kecamatan Lirik penggunaan tata gua lahan
belum optimal pemanfaatannya. Pemanfaatan lahan yang ada di peruntukkan sebagai
kawasan budidaya yang produktifitas lahannya seperti adanya perkebunan karet, sawit
yang terdapat di beberapa desa, aktifitas perdagangan dan jasa serta kegiatan pemerintahan
atau aktifitas sosial lainnya.
Untuk lebih jelasnya pola penggunaan lahan Kecamatan Lirik diarahkan sebagai berikut :
a) Untuk pengembangan kawasan budidaya arahan pengembangannya adalah
sebagai berikut :
Kawasan Budidaya Perkotaan :
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 210
Kawasan budidaya perkotaan yang dapat dikembangkan di Kecamatan
Lirik sesuai dengan arah kebijakan pengembangan wilayah Kabupaten
Indragiri Hulu adalah kawasan untuk kegiatan:
1. Permukiman, dalam hal ini meliputi perumahan dan tempat usaha
(perdagangan, perkantoran, dan lainnya) dengan skala pelayanan
lokal/kecamatan. Sebarannya berada pada setiap desa di Kecamatan
Bukit Batu dengan pola perkembangan di sepanjang jalur transportasi
dan pusat aktivitas ekonomi.
2. Pelayanan pemerintahan kecamatan
3. Pusat kawasan Industri
4. Perdagangan dan jasa yang mendukung kegiatan ekonomi
Kawasan Budidaya Perkebunan & Perikanan:
Kawasan budidaya perkebunan & Perikanan yang dapat dikembangkan di
Kecamatan Lirik sesuai dengan arah kebijakan pengembangan wilayah
Kabupaten Indragiri Hulu adalah kawasan untuk kegiatan :
1. Tanaman tahunan (perkebunan) dengan komoditi kelapa sawit, karet,
dan beberapa komoditi lainnya.
b) Untuk kawasan berfungsi lindung adalah memantapkan fungsi kawasan lindung
yang berada di wilayah Kecamatan Lirik yang sudah ditetapkan dalam arahan
kebijakan penetapan kawasan lindung di Kabupaten Indragiri Hulu.
5.8 Analisa Sektor Perdagangangan dan Jasa
5.8.1 Analisa Kecenderungan Perkembangan Perekonomian
Kecendrungan Perkembangan Perekonomian Kawasan Pasar Japura
Aktivitas Ekonomi dikecamatan Lirik saat ini dilayani oleh Pasar , Kios, dan Toko.
tingkat Pertumbuhan Ekonomi yang Paling tinggi dikecamatan Lirik terdapat di Desa
Japura, dikarenakan Desa Japura merupakan Pusat Pelayanan Lokal. Japura memiliki satu
pasar mingguan, yang juga dapat berkembang di sekitarnya pembangunan ruko maupun
toko.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 211
Dari tahun ketahun Jumlah sarana Perekonomian dikecamatan Lirik semakin
Bertambah khususnya pada sepanjang Jalan Arteri Primer Lintas Timur , hal ini dapat
dilihat semakin padatnya bangunan bangunan seperti Ruko – kios disepanjang jalan ini.
Perekonomian Kecamatan Lirik akan semakin meningkat apabila masyarakat,
pemerintah benar – bentar mampu melihat, dan memanfaatkan Potensi – potensi yang ada
di Desa Japura.
Dengan Munculnya pusat-pusat pertumbuhan akan mengakibatkan bertambahnya
mobilitas penduduk, sistem pergerakan barang, dan tenaga kerja. Jadi, dengan
terbentuknya Desa Japura sebagai kawasan komersial maka mampu meningkatkan sektor
perekonomian dan pembangunan ekonomi lokal di Kecamatan Lirik.
5.8.2 Analisa Kemampuan Pelayanan Aktifitas Ekonomi
Pelayanan Aktivias Ekonomi Pada Kawasan Koridor Jalur Lintas Nasional
Secara umum kecamatan dan kawasan koridor perkotaan Lirik
berkembang atas kegiatan pertambangan migas dan, karena adanya aktivitas
Bandar udara japura , karena secara visual terdapatnya secara luas kawasan
tambang (PT Pertamina) sepanjang koridor jalan raya Desa Lirik Area serta
kegiatan perdagangan dan jasa dibeberapa lokasi seperti pasar Japura, dan
sepanjang koridor jalan Lintas Timur. Sedangkan keunggulan komparatif untuk
skala kawasan perkotaan, maka kegiatan perdagangan pada skala local lebih
mendominasi. Hal ini dapat dilihat pada sepanjang linear kawasan perkotaan
terutama sepanjang jalan Lintas Timur terlihat warung-warung makan, restoran
serta perdagangan skala kecil/local lainnya. Sedangkan di sekitar pasar Japura
maka lebih didominasi para pedagang baik di pasar maupun toko – toko sepanjang
kawasan tersebut.
Melihat perkembangan penduduk serta keunggulan komparatifnya maka
perkembangan kawasan perkotaan lebih cenderung berkembang kearah kegiatan
perdagangan. Namun kegiatan ini bersifat skala kecil/local sehingga hanya
melayani lingkup kawasan perkotaan maupun para pegawai tingkat menengah
kebawah.
Dari perhitungan jumlah bangunan perdagangan dan jasa, didapat pada
tahun 2013 di Kecamatan Lirik terdapat 279 bangunan. Dari jumlah tersebut,
penggunaan bangunan yang dominan adalah toko warung maupun kios.
Penggunaan bangunan terbesar kedua adalah untuk Mix use (jasa dan niaga). Jika
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 212
ditinjau dari kegiaatan aktivitas ekonominya sesuai dengan kondisi letak
Kecamatan Lirik yang berada pada jalur yang strategis yaitu gerbang utama lintas
Pekanbaru – Rengat -Jambi.
Perdagangan dan Jasa pada kawasan koridor Jalur Lintas Nasional
Salah satu fenomena perkembangan kota di Kecamatan Lirik saat ini adalah
kurang terkembangnya kegiatan perdagangan dan jasa. Terlebih lagi Kecamatan
Lirik letaknya berada di sepanjang kawasan koridor jalan lintas timur, sehingga
memebutuhkan perhatian yang lebih serius dalam penataannya.
Adapun kriteria penentuan lokasi pusat – pusat perdangan berdasarkan hasil
observasi dan analisis dapat di uraikan sebagai berikut:
Lokasi tergantung pada hasil analisis pasar dengan pertimbangan distribusi
penduduk, daya beli dan lokasi dari pusat – pusat yang bersaing.
Pusat perdangan dan jasa berada pada jalan arteri
Dekat dengan lokasi pergudangan, terminal regional, dan terminal barang
Mempunyai sirkulasi yang baik
Mempunyai jalur/ jalan lain menuju ataupun keluar dari pusat kawasan
Mempunyai cukup lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka
hijau dan lahan parkir.
Bentuk arsitektur bangunan ruko yang domoinan tumbuh cenderung tidak
memperhatikan aspek estetika banguan dan keharmonisan antara fungsi kawasan
dan jaringan jalan yang mendukungnya . Akibat kesan spesifik pada beberapa
kawasan tidak tertangkap dengan baik karena ciri setiap kawasan cenderung
homogen.
Kawasan perdangan dan jasa yang ada di Kecamatan Lirik antara lain:
pusat perdagangan dan jasa di sepanjang jalan lintas timur terdapat ruko-ruko/
toko.
Dilihat dari skala pelayanannya, kegiatan perdagangan di Kecamatan Lirik
terbagi atas 2 (dua) kelompok yaitu:
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 213
a. kegiatan perdagangan dalam skala pelayanan lokal atau lingkungan permukiman.
Kegiatan perdagangan jenis ini hampir dapat ditemui pada setiap sudut kawasan
perumahan berupa ruko, warung atau kios dengan jenis barang dagangan yang
bervariatif namun lebih di dominasi oleh barang kebutuhan seharii-hari.
b. Kegiatan perdagangan dengan skala pelayanan kawasan. Biasanya mampu melayani
beberapa kawasan permukiman dengan menyediakan barang kebutuhan sehari-hari.
Bila pada perdagangan dengan skala pelayanan lokal peyebarannya masih bersifat
sporadis, maka pada tipe kawasan perdagangan ini penyebarannya telah terpola
dengan mengelompok (namun tidak menerus).
Tabel 5.20
Sebaran Kawasan Perdagangan dan Jasa
di Kecamatan Lirik Tahun 2013
No Skala Kegiatan
Perdagangan
Lokasi
1 Lokal Menyebar pada setiap kelurahan yang ada di Kecamatan
Lirik, terutama pada pusat-pusat lingkungan
permukiman. Kegiatan perdagangan ini biasanya
menyediakan barang-barang eceran untuk kebutuhan
sehari-hari.
2 Kawasan Melebar disetiap kelurahan yang ada di Kecamatan Lirik
terutama pada pusat-pusat kawasan. Kegiatan
perdagangan jenis ini menyediakan barang-barang eceran
namun skala usaha yang lebih besar.
Sumber : Hasil Observasi dan Analisia
5.9 Analisa Prospek Penataan Kawasan Koridor Perkotaan
Untuk Penataan Kawasan Koridor Perkotaan Kecamatan Lirik sebagai Kawasan
Komersial diperlukan sebuah perencanaan yang sangat matang. Hal ini tentunya agar
setiap potensi pengembangan sesuai dengan fungsi perencanaan & menjadi kekuatan
pembangunan dimasa depan. Untuk melihat prospek kawasan koridor perkotaa, diperlukan
beberapa tahap analisa sebagai berikut :
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 214
5.9.1 Analisis SWOT Kawasan Koridor Perkotaan
Analisis SWOT merupakan analisis yang bertujuan untuk memudahkan dalam mengetahui
dan memahami apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman sehingga
memudahkan kita dalam membuat konsep dan merencanakan strategi yang yang akan dibuat.
Adapun Strength (kekuatan) terdiri dari hal-hal yang menjadi kekuatan atau potensi yang
mendukung dalam perencanaan. Selanjutnya weakness (kelemahan) memuat hal-hal yang menjadi
kekurangan atau kendala dalam perencanaan. Sedangkan opportunity (peluang) berisikan tentang
hal-hal yang menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan dalam mengembangkan kawasan
perencanaan. Dan terakhir adalah threats (ancaman) yaitu hal-hal yang bisa mengancam
keberhasilan pembangunan dan perencanaan. Berikut adalah analisis beserta matriks SWOT.
Tabel 5.21
Analisis Internal SWOT Sektor Kawasan Koridor Komersial
Strength (kekuatan)
Terdapat Bandar Udara berskala
Regional sehingga memerlukan jaringan
trasnportasi yang memadai.
Ketersediaan lahan yang memadai untuk
pembangunan kawasan komersial.
Terdapat sungai yang bisa dimanfaatkan
untuk transportasi sungai.
Memiliki topografi yang relatif datar
Weakness (kelemahan)
Belum maksimalnya
penggunaan & pemeliharaan
keberadaan bandara di Desa
Japura
Desain dan rencana
pengembangan masih belum
diimplementasikan.
Tidak terdapatnya pelabuhan
sungai yang memadai sehingga
masyarakat enggan menggunakan
transportasi sungai.
Sedikitnya moda transportasi
umum terutama darat yang
menyebabkan terbatasnya
pergerakan masyarakat Opportunity (peluang)
sumberdaya alam yang mendukung
dibidang agro industri.
masih tersedianya lahan untuk
pengembangan jalan baru seperti yang
dimuat didalam RTRW yaitu jalan bebas
hambatan pekanbaru – rengat – jambi.
Penataan suatu kawasan yang berada
pada sepanjang koridor jalan Lintas
Timur
Threats (ancaman)
tingkat kecelakaan akan
bertambah.
Kendaraan berat akan semakin
meningkat dan merusak jalan.
Sumber : Hasil Analisa
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 215
Tabel 5.22
Analisis Eksternal SWOT Sektor Kawasan Koridor Komersial
Strength (kekuatan)
Lokasi yang strategis karena
merupakan jalur padat lintas timur
sumatera.
Terletak pada posisi yang amat
menguntungkan yang
memperkuat fungsi kawasan
strategis Kabupaten Inhu
Weakness (kelemahan)
Belum adanya terminal penumpang
dan barang.
Desain dan rencana
pengembangan masih belum
diimplementasikan
Opportunity (peluang)
masih tersedianya lahan untuk
pengembangan jalan baru seperti
yang dimuat didalam RTRW yaitu
jalan bebas hambatan pekanbaru –
rengat – jambi.
Mengahasilkan invesstor agar menata
kawasan yang berada pada sepanjang
koridor jalan Lintas Timur.
Threats (ancaman)
tingkat kecelakaan akan bertambah.
Kendaraan berat akan semakin
meningkat dan merusak jalan.
Sumber : Hasil Analisa
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 216
Bab VI
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 217
BAB VI
RENCANA
6.1 Rencana Umum
6.1.1 Tujuan Pengembangan Kawasan Kecamatan Lirik
Sesuai dengan esensi RTRW Kab INHU yang tidak terlepas dari tujuan umum
penyelenggaraan penataan ruang di daerah yaitu mengupayakan terlaksananya perencanaan
tata ruang secara terpadu dan menyeluruh, baik dengan wilayah disekitar Kecamatan Lirik
maupun dengan rencana tata ruang yang lebih makro (RTRW Kabupaten INHU);
terwujudnya tertib pemanfaatan ruang ; serta terselenggaranya pengendalian pemanfaatan
ruang.
Tujuan pengembangan tata ruang Kecamatan Lirik pada masa yang akan datang
tidak akan terlepas dari peran dan fungsinya sebagai kecamatan yang berfungsi sebagai
PPL dqan PPK
Fungsi-fungsi utama yang dikembangkan di wilayah Kecamatan Lirik ini akan
meliputi :
1. Pemukiman,
2. Perdagangan dan jasa,
3. Pusat Pemerintahan dan Perkantoran, dan
4. Zona Hijau (Buffer Zone)
5. Monumen circle pada beberapa ruas koridor jalan
Untuk mendukung pembangunan fungsi-fungsi tersebut di atas, maka tujuan
pengembangan Kecamatan Lirik adalah:
1. Pengembangan kawasan pemukiman bersama dengan fasilitas pelayanan lainnya
(terutama fasilitas pendidikan dan ruang terbuka) sebagai faktor pengikat
lingkungan pemukiman (neighborhood)
2. Pengembangan kawasan sebagai kawasan pusat pemerintahan dan perkantoran
3. Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa
4. Pengembangan kawasan sebagai kawasan zona hijau (Buffer Zone)
5. Rencana pembangunan simpul monument circle pada kawasan koridor.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 218
6.2 Rencana Sebaran Permukiman penduduk.
Rencana distribusi penduduk di kecamatan Lirik dilakukan 10 tahun. Yang
dilakukan perhitungan per 1 tahun. Distribusi ini dilakukan utuk melihat laju
perkembangan penduduk di kecamatan Lirik kedepan. Untuk lebih jelas rencana distribusi
penduduk di Lirik perdesa pada thun 2012 dan 2013 dalam dapat dilihat pada tabel 6.1.
Tabel 6.1
Rencana Distribusi Penduduk
Di Kecamatan Lirik Tahun 2014-2023
No Desa/Kelurahan
Tahun 2012 Tahun 2023
Jumlah
Penduduk
Persentase
%
Jumlah
Penduduk Persentase %
1 Japura 1320 6 1446 5 2 Sidomulyo 2478 11 3128 11 3 Pasir ringgit 2274 10 3115 11 4 Gudang batu 1078 5 1218 4 5 Sungai sagu 2642 11 3130 11 6 Lirik area 445 2 434 1 7 Rejosari 972 4 940 3 8 Lambang sari V 619 3 546 2 9 Lembaga sari IV 263 1 263 1 10 Lembaga sari I. II. III 905 4 1009 3 11 Wonosari 1036 4 1164 4 12 Seko lubuk tigo 1495 6 1820 6 13 Banjar balam 1366 6 2535 9 14 Redang seko 3381 14 5963 20 15 Suka jadi 880 4 1047 4 16 Mekar sari 1388 6 1637 6 17 Pasir sialang jaya 1320 6 16 0
Jumlah 23418 100 29411 100
Sumber : Rencana Tim Studio Perencanaan Kota
6.2.1 Struktur Dan Organisasi Ruang Dalam
Kecamatan Lirik pada tahun 2013 memiliki 56 dusun / lingkungan, 74 RW, dan 150 RT.
1. Struktur rukun tetangga
Rukun tetangga (RT) merupakan unit organisasi ruang terkecil dalam struktur
permukiman di Kecamatan Lirik. Struktur RT ini di rencanakan pada setiap desa
yang ada di Kecamatan Lirik. Rata-rata satu RT terdiri dari 50 kepala keluarga
(KK), dengan asumsi satu keluarga terdiri dari 5 jwa,dengan demikian 1 RT
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 219
minimal berupa warung, kantin, pos ronda danruang terbuka hijau berupa taman
aktif yang dapat digunakan untuk interaksi sosial dalam lingkungan rukun tetangga.
Gambar 6.1
Skema Struktur Organisasi Ruang Tingkat RT
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Gambar 6.2
Diagram Skematik Organisasi Ruang Satuan Rukun Tetangga
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 220
Struktur dan Organisasi Ruang Rukun Tetangga (RT)
Pengaturan hunian dilakukan secara berkelompok bertujuan untuk mempermudah
dalam koordinasi sesama enghuni dan memudahkan dalam pemanfaatan fasilitas
lingkungan yng dapat memberikan pelayanan bagi satuan rukun tetangga.
Tata Letak Bangunan
Rencana Perpetakan/kaplin/persil didalam permukiman tepatnya di setiap desa
yang ada di Kecamatan Lirik dapat disusun berdasarkan sistem modular. Beberapa
kelebihan dari sistem modular dalam menyusun kapling antara lain :
a. Efisien pemanfaatan ruang dan menghindari ruang sisa yang tidak bermanfaat
(in-efisien space)
b. Memudahkan dalam penyediaan instalasi utilitas perkotaan seperti: jaringan air
bersih, drainase, instalasi listrk dan telepon, tong sampah dan pembuangan
limbah rumah tangga.
c. Secara sosial membentuk interaksi yang baik antar penghuni melalui ruang
terbuka dan fasilitasbersama.
d. Menghindari/mengurangi kesenjangan strata sosial dalam pembinaan kehidupan
bersama warga.
e. Menjamin keselamatan, kemudahan, keamanan, kenyamanan dalam
pemanfaaan ruang.
Gambar 6.3
Model cluster RT
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 221
2. Pola Pengembangan RW ( Rukun Warga )
Perencanaan pola pengembangn RW di rencanakan pada setiap desa yang ada di
kecamatan Lirik. Rukun warga merupakan penggabungan dari beberapa rukun
tetangga. Diperkirakan 1 RW terdiri dari 12 RT. Dnan demikian 1 RW diasumsikan
terdiri dari 600 keala keluarga (KK) dengan jumlah penghuni 300 jiwa. 1 RW
membutuhkan ruang dan fasilitaspelayanan sosial dengan lokasi terpusat dalam
lingkungan RW. Fasilitas pelayanan yang perlu diadakan minimal ekolah dasar
(SD), tempat ibadah, taman bermain aktif, toko/swalayan, kantor RW, gedung
pertemuan dan poliklinik. Lihat gambar di bawah fasilitas pelayanan sosial dalam
lingkungan RW merupakan fasilitas yang disediakan oleh investor atau pemerintah
atau warga RT atau subsidi dari ketiganya.
Gambar 6.4
Skema Struktur Organisasi Ruang Terbuka Tingkat RW
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 222
Struktur dan Organisasi Ruang Rukun Warga (RW)
Rencana struktur organisasi ini sangat berperan penting dalam pendataan
pemduduk di Kecamatan lirik. Pusat pelayanan lingkungan dalam skala rukun
warga merupakan fasilitas yang diadakan untuk melayani warga dalam lingkungan
RW. Rukun warga merupakan kumpulan dari rukun tetangga sehingga fasilitas
pelayanan lingkungan dalam skala RT harus disebarkan didalam wilayah
administratif rukun warga. Fasilitas yang dimiliki rukun warga terletak pada areal
yang mudah dijangkau secara merata oleh rukun warga. Oleh sebab itu lokasi
fasiltas pelayanan dalam skala RW hendaknya terletak pada posisi tengah dalam
wilayah administratifnya. Jalan lingkungan-1 merupakan akses utama yang
menghubungkan pusat pelayanan RW dengan RW lain disekitarnya. Sedangkan
jalan didalam perumahan dapat menggunakan jalan lingkungan-2. Dengan
demikian beban lalu lintas didalam kompleks perumahan apat dijaga
keseimbangannya berdasarkan hirarki jalan.
Gambar 6.5
Skema Organisasi Ruang Pusat Kegiatan
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 223
Gambar 6.6
Skema Organisasi Ruang Pusat Kegiatan
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Gambar 6.7
Alternatif Tata Letak Bangunan dalam
Organisasi Ruang Permukiman Skala Rukun Warga
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 224
6.3 Rencana Kebutuhan Pemenuhan Prasarana
6.3.1 Rencana Desain Ruang Jalan
Rencana umum :
1. Koridor Arteri Primer Jalan Lintas Timur dri desa Redang Seko hingga desa
Japura
ROW minimal adalah minimal 30 M dan maksimal 40 M.
Median jalan diperlukan sebagai fungsi keselamatan dan keharmonisan
lingkungan visual.
Ruang jalan arteri dimanfaatkan untuk menampung lalu-lintas kendaraan dan
pejalan kaki.
Ruang pengawasan jalan merupakan bagian penting yang perlu mendapat
intervensi khusus sesuai dengan kebutuhan pencitraan lingkungan.
Landskap ruang jalan didisain sebagai formulasi kenyamanan, keselamatan
dan orientasi lingkungan visual.
Perludilakukan penataan elemen-elemen estetis yang skaligus dapat
dimanfaatkan sebagai elemen-elemen promosi komersial, sejauh tidak
mengganggu elemen-elemen symbol infirmasi.
Gambar 6.8
Rencana pembangunan jalan arteri primer
Sumber : UU standar nasional pembangunan jalan
2. Koridor Kolektor Primer pada beberapa jalan lintas desa di kecamatan lirik
ROW minimal adalah minimal 20 M dan maksimal 25 M.
Median jalan tidak diperlukan diadakan, tetapi marka jalan harus jelas sebagai
upaya keselamatan dan keharmonisan lingkungan visual.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 225
Ruang jalan kolektor primer ini dimanfaatkan untuk menampung lalu-lintas
kendaraan dengan kecepatan sedang, dan perlu diciptakan ruang pejalan kaki
senyaman mungkin.
Ruang pengawasan jalan merupakan bangian penting yang perlu mendapat
intervensi khusus sesuai dengan kebutuhan pencitraan lingkungan.
Lanskap ruang jalan didisain sebagai formulasi kenyamanan, keselamatan dan
orientasi alami pada lingkungan visual.
Perlu dilakukan penataan elemen estetis yang sekaligus dapat dimanfaatkan
sebagai elemen promosi komersial, sejauh tiddak mengganggu elemen simbol
informasi.
Gambar 6.9
Rencana pembangunan jalan Kolektor Primer
Sumber : UU standar nasional pembangunan jalan
3. Kawasan Simpang Jalan Lingkar Simpang Tiga
Disain ruang simpul strategis ini selayaknya tetap menjamin kejelasan
eksistensi koridor arteri primer yang melaluinya. Dengan demikian ROW dari
3 ruas ruang jalan lainnya yang bermuara pada ruang simpul ini harus lebih
kecil dari pada ROW arteri primer.
4. Kawasan Permukiman di Desa Japura
Konsep jaringan jalan atau sirkulasi dibedakan satu sama lain, dengan acuan
dasar ROW jalan bervariasi antara 20-15-11 M.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 226
6.3.2 Rencana Konsep Simpul Jalan Tugu monument circle
Simpul jalan merupakan pertemuan antara 2 jalan arteri di Desa Sidomulyo yang
mengarah pada kecamatan Pasir Penyu. Simpul ini merupakan mode yang dipersiapkan
sebagai pusat pertumbuhan pelayanan perdagangan dan jasa dikawasan ini. Penataan
lensekap pada simpul ini untuk memperkuat ruang, dan pusat pada sculputure yang berada
ditengah bundaran. Konsep sculputure merupakan figure yang mewakili cirri – ciri budaya
setempat.
Gambar 6.10
Rencana Pembangunan tugu monument circle ( landmark ) simpang tiga
pada kawasan koridor jalan lintas kab Inhu desa sidomulyo
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 227
Pada area ini pemilihan vegetasi bertajuk vormal mendominasi jalur hijau ditepi
jalan, sehingga ruang yang terbentuk menjadi lebih kuat,dan berpusat ditengah bundaran
untuk maksud ini jenis pohon dijalur hijau tepi jalan di pilih pohon Damar (aghatis
damara), yang bertajuk kolumnar.
Perkerasan khususnya disekitar bundaran dibedakan warna dan teksturnya agar
memperkuat keberadaan ruang ini, sekaligus sebagai pembatas kecepatan,sekaligus sebagai
pembatas kecepatan,karena terdapat persimpangan dan peningkatan aktifitas social
masyarakat.Penerangan menggunakan PJU standar ditambah dilengkapi dengan lampu
hias, sehingga lebih terasa lebih menonjol pada malam hari,disbanding diluar kawasan
simpul ini.
Khusus untuk area ini, terdapat RTH koleksi tanaman. Untuk kawasan ini di
rencanakan berupa kelompok pohon yang di dominasi dari jenis memiliki
bungaspektakuler pada musimnya, sehinga pada saat musim berbunga kawasan ini tampil
berbeda.Untuk maksud ini, maka jenis pohon yang di usulkan adalah flamboyant (delonix
regia), tabebuya, (Tabebuia chrysanta), serta tanaman perdu dan semak yang juga
berbunga.
Perencanaan pembangunan tugu kedua terletak pada simpang jalur lintas Arteri
skunder di Desa japura menuju Kecamatan Pasir Penyu. Pembangunan tugu ini di
harapkan menjadi daya tarik dari kecamatan lirik kedepannya hingga tahun perencanaan.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 228
Gambar 6.11
Rencana Pembangunan tugu monument circle ( landmark ) simpang empat
pada kawasan koridor jalan lintas kab Inhu desa Japura.
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Dalam konteks struktur ruang makro, kecamatan lirik menjadi kecamatan gerbang
masuk atas pembatas dari daerah Pelalawan, tertuang dalam RTRW kab Inhu, bahwa
kecamatan Lirik tepatnya pada desa Redang Seko memiliki pembangunan jangka menegah
pembangunan gapura gerbang pembatas dari Kabupaten Inhu dan Kabupaten Pelalawan.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 229
Gambar 6.12
Rencana Pembangunan Gapura Sebagai Gerbang Pembatas Kabupaten Inhu
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
6.3.3 Rencana Pembangunan Jaringan Drainase
Pembangunan Rencana sistem drainase di Kecamatan Lirik terdiri dari system
jaringan drainase sekunder dan system jaringan drainase primer. Saat ini system drainase
di kecamatan lirik belum memadainya jaringan drainase yang baik dalam jumlah maupun
kapasitas. Sisitem drainase eksisting baru mencakup sebagian kecil dari daerah pelayanan
dan sebagian besar berada pada daerah pusat – pusat kegiatan saja. Dapat dikatakan banyak
terdapat fungsi saluran drainase yang masih digunakan bersama – sama dengan system
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 230
penyaluran air limbah baik domestik maupun industry ( system campur ) sehingga terjadi
penurunan kapasitas aliran pada saat musim hujan.
Untuk system draenase mikro di rencanakan pada beberapa desa yang merupakan
jalan arteri sekunder dan jalan local primer .disarankan periode ulang hujan ( PUH )
diambil dari 1 – 5 tahun.PUH 1-2 tahun dapat dipakai pada system drainase daerah
permukiman,sedangkan PUH diatas dapat digunakan pada daerah komersial dan
indusri,serta fasilitas – fasilitas transportasi.Untuk system draenase makro PUH diambil
antara 1-25 tahun.
Tabel periode Ulang Hujan ( PUH ) untuk system drainase
a.Sistem Drainase Makro
Kota CA < 10 Ha CA 10 - 100 Ha CA 100 - 500 Ha CA >
500 Ha
Metro
politan
1 – 2 2 – 5
5 – 10 10 – 25
Besar 1 – 2 2 – 5 2 – 5 5 – 15
Sedang 1 – 2 2 – 5 2 – 5 5 – 10
Kecil 1 – 2 1 – 2 1- 2 5 – 10
Sangat kecil 1 1 1 -
CA = catchment Area ( Daerah Tangkapan air hujan )
b.Sistim Drainase Mikro
CA= catchment Area ( Daerah tangkapan air hujan )
c. Sistem Saluran Jalan Raya
Klasifikasi jalan raya PUH ( Tahun )
jalan bebas
hambatan
5
Arteri 2
Kolektor 1
Local 1
PUH ( Tahun )
Kawasan CA 10 - 100
Ha
CA >100
Ha
Industri /
komersial
2 – 5 5
Permukiman 1 2
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 231
Prioritas penanganan drainase ( terutama perkotaan ) umumnya ditunjukan untuk
mengatasi masalah genangan air, dengan mengutamakan hal – hal sebagai berikut :
Genangan yang menyebabkan kerugian serta kerusakan harta dan benda dan jiwa :
1. Tinggi genangan > 0,5 m
2. Luas genangan > 5% dari luas wilayah
3. Kepadatan penduduk > 100 jiwa / Ha
4. Frekuensi genangan paling sedikit terjadi 2 kali setahun
5. Lama genangan > 2 jam
Daerah yang tergenang memiliki nilai social ,ekonomi,politik yang tinggi dan
strategis
Daerah dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi
Sistem drainase kecamatan lirik hanya mampu menampung limpasan permukaan air
yang sumber dari limpasan air hujan dan limpasan limbah domestic atau lebih dikenal
dengan system drainase campuran. Untuk limbah industry , buangan yang diizinkan untuk
masuk ke draenase hanyalah limbah yang telah melewati proses pengolahan yang tidak
membahayakan .Oleh karena limbah air yang masuk ke saluran draenase relatif sangat
kecil dibandingkan dengan debit akibat air hujan,maka perencanaan draenase permukaan
hanyalah mengacu pada karesteristik limpasan air hujan.
Drainase Kecamatan Lirik terdiri dari drainase primer, skunder dan tersier. Drainase
primer adalah saluran induk yaitu sungai utama. Drainase di desain pada kiri kanan jalan
kolektor primer,jalan kolektor sekunder dan jalan local yang merupakan cabang dari
drainase primer. Sedangkan untuk draenase tersier merupakan jalan local yang merupakan
cabang dari draenase sekunder.
Kapasitas saluran drainase sangat bergantung kepada kondisi tata gunalahan saat
ini.jika saluran yang sudah ada tidak sesuai dengan kapasitas desain selayaknya,maka perlu
adanya normalisasi. Normalisasi saluran termasuk juga perbaikan gorong – gorong,
memperlebar ataupun memper dalam saluran dan pembuatan lubang – lubang inlet.
Sistem yang direncanakan adalah system drainase yang terpisah dengan air buangan
domestic. Pada perencanaan sisitem penyaluran air hujan ini digunakan beberapa
parameter yang merupakan dasar rencana system.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 232
Dalam menentukan arah jalur saluran air hujan yang direncanakan di Kecmatan Lirik
terdapat prinsip – prinsip pokok sebagai berikut :
Arah pengaliran mengikuti garis kontur yang ada sehingga diharapkan pengaliran
secara gravitasi dan menghindari pemompaan.
Pemanfaatan daerah saluran irigasi teknik yang ada sebagai saluran draenase primer
apabila memungkinkan.
Menghindari banyaknya perlintasan pada jalan sehingga mengurangi pembuatan
gorong – gorong.
Saluran besar mungkin mengurangi salurran pada limpasannya melalui proses
inftrasi.
Kecepatan aliran tidak boleh terlalu besar agar tidak terjadi penggerusan
,sebaliknya tidak terlalu lambat agar tidak terjadi pengendapan.
Profil saluran harus mampu menampung debit maksimum dari daerah pengaliran
sesuai dengan PUH yang telah ditentukan.
Saluran pembuangan air hujan di kecamtan Lirik terdiri dari :
a) Saluran tertutup
Saluran ini terbuat dari beton tidak bertulang,berbentuk bulat dan diterapkan pada
daerah yang kepadatan tinggi dengan ruang yang tersedia terbatas dan lalu lintas
pejalan kaki padat.Saluran ini cocok untuk daerah perdagangan ,pusat
pemerintahan
b) Saluran terbuka
Saluran ini memiliki dua bentuk dengan karesteritik yang berbeda,yaitu :saluran
bentuk segi empat dan modifikasinya.Saluran ini dibuat dari pasangan batu kali /
batu belah dan diterapkan pada daerah lahan terbatas,seperti pada lingkungan
permukiman penduduk.
Saluran bentuk trafesium dan modifikasinya,salurann ini dibuat tanpa pengerasan
diterapkan pada daerah dengan kepadatan rendah dengan ruang yang tersedia cukup
luas seperti daerah pertanian dan tanah lapang.
Jaringan sisitem penyaluran direncanakan sesuai dengan keadaan fisik pelayanan.jalur
saluran draenase ini sebagian besar terletak pada kanan kiri jalan raya.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 233
6.3.3.1 Kriteria Perencanaan Saluran Drainase
Dalam perencanaan penyaluran air hujan di Kecamatan Lirik digunakan
kriteria air hujan sebagai berikut :
Besarnya intensitas curah hujan diperoleh dari kurva durasi intensitas cura hujan
sebagaimana terlampir sesuai dengan PUH yang dibutuhkan :
Analisis banjir direncanakan dengan periode ulang hujan ( PUH ) tertentu yaitu :
PUH 2 tahunan,untuk merencanakan saluran tersier dan kwarter.
PUH 5 tahunan,untuk merencanakan saluran sekunder
PUH10 tahunan,untuk merencanakan saluran primer / sungai/ anak – anak
sungai
PUH 20 tahunan untuk merencanakan saluran – saluran ( kategori besar )
Debit saluran diperhitungkan dengan persamaan rasional
Kecepatan aliran rata – rata 0,6 m/dtk dengan kemiringan rata – rata 1 – 2 %
Koefisien pengaliran sesuai dengan tataguna lahan
Kriteria perencanaan dimensi saluran drainase kecamatan Lirik antara lain :
a. Bentuk saluran
Bentuk saluran drainase yang direncanakan adalah berbentuk trapezium,empat
persegi panjang dan gorong – gorong .Untuk gorong – gorong direncanakan dengan
diameter 2 sampai 4 meter.
Tabel 6.2
Kemiringan dindung saluran Berbentuk Bahan
No Bahan saluran Kemiringan
dinding
1 Batuan cadas Mendekati vertikal
2 Tanah lumpur 0.25:1
3 Lempung keras / Tanah dengan lapisan beton ( 0.50 - 1 ) : 1
4 Pasangan batu /Tanah untuk saluran besar 1;1
5 Lempung / untuk saluran kecil 1.50 : 1
6 Tanah berpasir lepas 2:01
7 Lumpur berpasir/ Lempung porous 3:01
Sumber : chow,ven Te,open channel Hydraulic,Mc graw hill,New York 1959
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 234
1) Kriteria Hidrologi
Didalam perencanaan drainase di kecamtan Lirik perlu ditinjau besarnya banjir
yang dapat terjadi pada periode ulang tertentu.Untuk menemukan besarnya debit
rencana akan dipakai sebagai dasar perencanaan teknis drainase, perlu ditetapkan
terlebih dahulu besarnya hujan rencana yang mengakibatkan banjir yang dimaksud.
Berdasarkan analisis frekuensi akan diperoleh besarnya hujan harian
maksimum yang mungkin akan terjadi pada periode ulang tertentu. Dengan
ditetapkannya periode ulang maka hujan rencana yang diinginkan dapat ditetapkan
untuk perhitungan selanjutnya. Perhitungan selanjutnya adalah perhitungan intensitas
hujan yang dihitung berdasar kan rumus empiris yang ada.
2) Analisis frekuensi
Dari debit rencana yang sudah diperoleh maka dimensi saluran atau bangunan
air lainnya dapat direncanakan sedemikian sehingga kapasitas bangunan sesuai
dengan debit rencana yang telah ditetapkan.
Sesuai dengan data yang ada, maka perhitungan analisa frekuensi hujan
rencana di kecamatan Lirik dipakai cara distribusi Gumbel ( distribusi harga ekstim ).
Adapun :
Rt = besarnya curah hujan utuk periode tahun berulang t tahun ( mm )
R = besarnya curah hujan maksimum rata – rata selama tahun pengamatan ( mm )
Sx = Standar defiasi
K = faktor frekuensi
3) Debit Rencana
Perhitungan debit rencana menggunakan rumus rasional adalah sebagai berikut :
Rt = R +
Q = 0,278 .C.l.Cs.A
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 235
Adapun :
Q = Debit rencana ( m3/ dtk )
C = koevisien pengaliran / limpasan
L = intensitas hujan (mm /jam )
A = luas daerah pengaliran ( km2)
Cs = koevisien penyerapan
Untuk menghitung harga koefisien pengaliran ( C ) , dipakai pedoman pada
table berikut ini
Tabel 6.3
Harga koefisien pengaliran ( C )
Pada berbagai koefisien tanah dan tipe daerah aliran
Type Daerah Pengaliran Kondisi C
Rerumputan Tanah pasir datar ,2 % 0,15 -0,10
Tanah pasir rata - rata ,2-7 % 0,10 - 0,15
Tanah pasir curam, 7 % 0,15 - 0,20
Tanah gemuk datar ,2% 0,13 - 0,17
Tanah gemuk rata - rata , 2-7 % 0,18 - 0,22
Tanah gemuk curam, 7 % 0,25 - 0,35
Business Daerah kota lama 0,75 - 0,95
Daerah pinggiran 0,50 - 0,70
Perumahan Daerah "single family" 0,30 - 0,50
"Multy unit" terpisa - pisah 0,40 - 0,60
" Multy unit" tertutup 0,60 - 0,75
"Sub urban" 0,25 - 0,40
Daerah rumah apartemen 0,20 - 0,70
Industri Darah ringan 0,60 - 0,80
Daerah Berat 0,60 - 0,90
Pertamanan,Kuburan 0,10 - 0,25
Tempat bermain 0,20 - 0,35
Halaman kreta api 0,20 - 0,35
Daerah yang tidak
dikerjakan
0,10 - 0,30
Jalan Beraspal 0,70 - 0,95
Beton 0,80 - 0,95
Batu 0,70 - 0,95
Untuk berjalan dan naik
kuda
0,75 - 0,85
Atap 0,75 - 0,95
Sumber hasil : kajian konsultan 2010
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 236
4) Kriteria Hidrolika
Analisa hidrolika dimaksudkan untuk mencari dimensi hidrololika dari
saluran drainase maupun bangunan – bangunan pelengkapnya.Didalam analisa
hidrolika sudah pula termasuk perencanaan kemiringan saluran,perhitungan tinggi
kehilangan tenaga (head losses) dari bangunan-bangunan pelengkap dengan
pertimbangan potensi beda tinggi keseluruhan antara muka air dihilir outlet (down
stream control) sampai dengan permukaan tanah terjauh atau terendah yang harus
dibuang. Perhitunga hidrolis tersebut selanjutnya di pergunakan sebagai bahan
masukan analisa struktur dan perencanaan teknis bangunan dalam system jaringan
drainase.
1. Rencana Pengembangan drainase
Jaringan-jaringan drainase yang akandi rencanakan di wilayah ini akan
mengikuti pola jaringan jalan dan pola aliran air yang ada dengan
memperhatikan kemiringan lahan kawasan di Kecamatn Lirik.
Rehabilitasi bertujuan untuk memperbaiki system drainase yang sudah ada
sehingga dapat memenuhi kapasitas desain pada tingkat pelayanan tertuntu .
Peningkatan dimensi saluran.
System penyaluran air hujan di wilayah perencanaan di buat secara terpisah
dengan saluran air limbh namun tercampur dengan air bekas cucian dari
dapur dan kamar mandi
System saluran yang di rencanakan pada umumnya adalah system saluran
terbuka
Pada beberapa lokasi digunakan system saluran tertutup kususnya pada
daerah penting.contoh desain drenase tertutup dapat dilihat pada gambar.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 237
Gambar 6.13
Rencana Desain Drainase Tertutup di Koridor Jalan Arteri Primer Kecamatan Lirik
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Pengembangan yang system eko drainase pada penerapanya di lapangan.
sasaran dari pengembagan system drainase ini adalah tersedianya system
yang memadai ditinjau dari segi kapasitas dan bias mengatasi gangguan yang
slama ini penyebab kurang berpungsinya system drainase tersebut, seperti
pembuatan sumur resapan.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 238
Gambar 6.14
Peta rencana jaringan drainase
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 239
6.3.4 Rencana Pengembangan Taman Lingkungan dan Taman Kota
1) Rencana Pengembangan Taman Lingkungan
Rencana RTH publik berada pada kawasan perdagangan dan jasa, permukiman
perumahan di desa japura. Taman skala pelayanan 250 – 2500 penduduk, berada pada
kawasan perdagangan dan jasa yang ada di Desa Japura diarahkan untuk melayani
anak balita, manula dan ibu rumah tangga, dibangun ditengah permukiman penduduk
dengan luas minimal 250 m2. Taman ini berupa lapangan terbuka dengan fasilitas
bermain anak, kursi taman, dengan 3 pohon pelindung. Aktivitas utamanya adalah
kegiatan yang lebih bersifat pasif, misalnya duduk atau bersantai, sehingga lebih
didominasi oleh ruang hijau dengan pohon-pohon tahunan. Mengingat taman ini
berada di pusat kegiatan perdagangan dan jasa. Selain itu terdapat juga kegiatan pasif
di dalamnya, yaitu berupa area-area yang dapat digunakan untuk bersantai duduk di
bawah tegakan pohon, sambil melihat kegiatan olahraga masyarakat secara skematis
dan ilustratif arahanpenataan dalah seperti gambar berikut ini :
Gambar 6.15
Rencana Penataan Taman Skala Pelayanan 250 - 2500 Penduduk di Desa japura
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Kawasan perdagangan
dan jasa
RTH Publik
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 240
2) Rencana Jalur Hijau koleksi Taman ( Arboretum )
Untuk area diluar pusat perdagangan area ini memanjang mengikuti jalur jalan
sebesar 50m dibagian tepi. Koleksi tanaman yang dikontruksikan dapat dipilih lebih
luas,karena disamping memiliki lahan yang cukup luas juga berjauhan dari jalur jalan
utama,sehingga aktivitas yang terjadi sebagai akibat jenis vegetasi yang ditanam,tidak akan
mengganggu jalur lalulintas utama.untuk kebub percontohan yang berfungsi sebagai
pembatas antara jalur utama dengan peruntukan lahan terbangun. Area ini selain tidak ada
interaksi langsung antara jalan dengan aktifitas masyarakat yang bermukim tepi jalannya.
Dengan demikian fungsi jalan utama sebagai jalan arteri primer tidak terganggu. Dilihat
dari segi ekologis penyediaan RTH ini dapat berperan untuk meningkatkan keragaman
vegetasi yang ada.Peningkatan keragaman vegetasi akan meningkatkan daya dukung
lingkunga,sehingga diharapkan akan meningkatkan pula keragaman hayati di kawasan
ini,sekaligus dapat berperan sebagai hutan kota.
Area ini dipenuhi dengan berbagai tanaman,ditata sebagai arboretum. Arboretum
adalah koleksi tanaman yang ditata,sesuai dengan kelompok klasifikasi tanaman tertentu.
Untuk menghasilkan peran yang lebih baik maka pemilihan Vegetasi untuk area ini
mengacu fungsi ekologis. Penataan dan pemilihan vegetasi untuk,pengembangan vegetasi
adalah sebagai berikut :
Gambar 6.16
Arboretum / Hutan Kota Ruas Jalan tipe 1
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Kebun percontohan / arboretum untuk jalan tipe 2, dimana pelayanan dan jasa serta
permukiman dikembangkan di bagian dalam.Dengan demikian RTH ini akan berperan
sebagai pembatas aktivitas antara jalan utama dengan aktifitas social ekonomi
masyarakat. Dengan fungsi ini maka RTH ini hanya memiliki lebar jalan 21m. Dengan
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 241
lebar area seperti ini maka pemilihan vegetasi kecil dan sedang menjadi lebih layak
dikembangkan.Penataan dan pemilihan vegetasi dapa dilihat pada gambar dan metrik
dibawah ini .
Gambar 6.17
Arboretum pada ruas jalan tipe 2
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Tabel 6.4
Alternative vegetasi area koleksi Tanaman
No Nama
Tanaman
Nama latin berbunga Berbuah Tanaman
kehutanan
aSiS
SiJ
aSinaS
Pengundang
burung
Dikonsumsi jarak
Tanaman
( m )
1 Jambiang Syzygum
cumili
Ѵ Ѵ
2 Kecapi sandoricum
koetjape
Ѵ Ѵ Ѵ
3 Maja crescentia
cuyete
Ѵ Ѵ
4 Kesemek diospyros kaki Ѵ Ѵ Ѵ
5 jambu bol Eugenia
malaccensis
Ѵ Ѵ
6 Kepel stelechocarpus
borahol
Ѵ Ѵ
7 Nimbi azadiracta
indita
Ѵ
8 Mindi melia
azederacha
Ѵ
9 jambu
monyet
agathis
lalilladieri
Ѵ Ѵ
10 Enau arenga pinnata Ѵ Ѵ
11 kayu manis cinnamomun
burmannili
Ѵ Ѵ
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 242
Sumber : hasil analisis ,Tahun 2014
6.4 Rencana Kawasan Koridor perkotaan
Rencana peruntukan lahan micro ( rencana tapak ) untuk kawasan pusat kota dan
kawasan koridor Jalan di Kecamatan Lirik meliputi segmen 3B dan segmen 4.
1. Segmen 3B
Merupakan kawasan peruntukan kebun percontohan. Pada kawasan ini
direncanakan sosok dan bentuk rupa elemen estetis. Pada kawasan ini tidak boleh
ada bangunan permanen. Area ini merupakan pusat kegiatan pariwisata, dengan
12 Kemiri dipterocarpus
sp
Ѵ Ѵ
13 sawo kecik manilkata
kauki
Ѵ Ѵ Ѵ
14 sonol
keeling
dalbergia
latifolia
Ѵ Ѵ
15 Suren toona sureni Ѵ
16 keluarga
rambutan
naphellium sp Ѵ Ѵ
17 Sawo achras zapota Ѵ Ѵ
18 kedondong spondias
cythere
Ѵ Ѵ
19 Salam Ѵ Ѵ Ѵ
20 Belimbing averhoa
carambola
Ѵ Ѵ
21 keluarga
jambu air
sizygium
aqeum
Ѵ Ѵ Ѵ
22 Kantil michelia
champaca
Ѵ Ѵ
23 Kenanga cananga
andorata
Ѵ
24 Kersen muntingia
calabura
Ѵ Ѵ Ѵ
25 Melinjo gnetum
ngenemon
Ѵ Ѵ Ѵ
26 Kelengkeng euphoria
longan
Ѵ Ѵ
27 Duku aglala dookoo Ѵ Ѵ
28 Jambu mete anacardium
occidentale
Ѵ Ѵ Ѵ
29 Kenari canarium
ovatum
Ѵ Ѵ
30 Matoa pometia
pinnata
Ѵ Ѵ Ѵ
31 Asam jawa tamarindus
tamarin
Ѵ Ѵ Ѵ
32 Pala myristica
fragrans
Ѵ
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 243
target wisatawan yang melintasi jalur arteri untuk menuju maupun dari Kabupaten
Inhu.
2. Segmen 4
Segmen 4 terbagi menjadi 3 kawasan yaitu :
a. Kawasan perdagangan dan jasa
.Fungsi-fungsi yang diarahkan di kawasan ini adalah komersial, jasa, dan
perdagangan.
b. Kawasan permukiman
Pada kawasan ini direncanakan sosok perumahan yang berada pada sekitar
kawasan perdagangan dan jasa .
Gambar 6.18
Rencana pembangunan kawasan perumahan
peruntukan permukiman di Desa Japura
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 244
A. Rencana Tata Banguan
Rencana tata bangunan ditujukan untuk :
1. Mewujudkan kawasan yang selaras dengan morfologi perkembangan area
tersebut serta keserasian dan keterpaduan pengaturan konfigurasi blok, kavling
dan bangunan.
2. Meningkatkan kualitas ruang yang nyaman, aman, sehat, menarik dan
berwawasan ekologis, serta akomodatif terhadap keragaman kegiatan.
3. Mengoptimalkan keserasian antara ruang luar bangunan dan lingkungan publik
sehingga tercipta ruang-ruang antar bangunan yang interaktif.
4. Menciptakan berbagai citra dan karakter khas dari berbagai sub area yang
direncanakan.
5. Mencapai keseimbangan, kaitan dan keterpaduan dari berbagai elemen tata
bangunan dalam hal pencapaian kinerja, fungsi, estetis dan social, antara
kawasan perencanaan dengan kawasan diluarnya.
6. Mencapai lingkungan yang tanggap terhadap tuntutan kondisi ekonomi serta
terciptanya intergrasi sosial secara keruangan.
Panduan umum tata bangunan di koridor Lirik adalah sebagai berikut :
Banguan utilitas lingkungan dan prasarana infrastruktur lainnya pada koridor
arteri primer dan koridor sekunder dapat memanfaatkan bagian-bagian ruang
jalan ini.
Disain tatanan gedung-gedung dikawasan campuran perniagaan dan jasa
diekspresikan sebagai ungkapan kawasan ―business‖ yang secara fungsional
mendukung prasarana promosi komersial dengan cirri keragaman moda
trasportasi dan fasilitas pendukung kegiatan seperti blok hotel atau
penginapan, blok perdagangan retail, perdagangan dan jasa, dan blok
permukiman.
Tata bangunan dalam perencanaan kawasan perdagangan dan jasa desa
Japura di kawasan koridor jalan lintas timur, salah satunya pembangunan ruko dan
pusat perekonomian Ramayana, pembangunan di harapkan investor dapat berperan
aktif dalam perkembangan kawasan ini, agar desa japura sebagai PPL dapat benar -
benar berfungsi sebgai skala pelayanan kecamatan dan skala desa.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 245
Gambar 6.19
Rencana Pembangunan Kawasan Perdagangan dan Jasa
Sumber : Konsep Gambar Rancangan tim studio Perencanaan Kota
B. Rencana Pembagian Segmentasi Kawasan Koridor
Untuk memudahkan perencanaan, area koridor pusat kota Kecamatan Lirik dibagi
menjadi beberapa sekmen seperti yang ditetapkan pada peruntukan lahan Makro yaitu :
Kawasan
pemukiman
Kawasan
perdagangan
dan jasa
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 246
Gambar 6.20
Konsep Rencana Koridor Jalan Kecamatan Lirik
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 247
1. Segmentase konsep perencanaan koridor kecamatan Lirik terbagi menjadi
a. Segmen 1, diperuntukkan untuk kegiatan perkebunan rakyat dan pembangunan
monumen gapura gerbang kabupaten Inhu tepatnya di Desa Japura.
b. Segmen 2, segmen ini berada pada kawasan peruntukan pemerintahan dan
permukiman di desa Lirik Area yang berada pada lahan perindustrian migas
pertamina.
Gambar 6.21
Konsep Rencana Segmen 2
Sumber : Konsep Gambar Rancangan tim studio Perencanaan Kota
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 248
c. Segmen 3, segmen ini berada pada Desa japura Kecamatan Lirik dan, dengan
peruntukan untuk kegiatan perdagangan dan jasa serta pembangunan tugu
monumen circle.
d. Segmen 4, segmen ini berada pada pusat perniagaan dan perdagangan jasa , juga
kawasan permukiman. Segmen ini ditandai dengan adanya simpul monument
circle yang merupakan batas kabupaten dan sign memasuki wilayah.
Gambar 6.22
Konsep rencana segmen 4
Sumber : Konsep Gambar Rancangan tim studio Perencanaan Kota
RTH
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 249
C. Panduan Rencana Pembangunan Desain Street Furnuture
Yang dimaksud dengan street furniture adalah perlengkapan penunjang yang
disediakan di dalam kawasan koridor Kecamatan Lirik tepatnya pada Desa japura.
Diantaranya adalah : tempat duduk, bak sampah, lampu penerangan dll. Fungsi dari street
furniture ini adalah untuk menciptakan rasa nyaman, aman, dan tetap estetis.
Berikut ini adalah beberapa rencana dari street furniture :
Tempat duduk
Ditempatkan di beberapa titik strategis terutama di sepanjang jalur pergerakan dan
sekeliling Kawasan Perdagangan dan jasa di desa japura. Terbuat dari material
local (kayu ulin) dan pasangan batubata.
Gambar 6.23
Pembangunan Penyediaan Tempat Duduk di Beberapa Ruas Jalan Kawasan
Permukiman Perdagangan dan Jasa di Desa Japura
Sumber : Konsep Gambar Rancangan tim studio Perencanaan Kota
Tempat sampah
Ditempatkan di beberapa titik strategis dimana banyak orang melakukan aktifitas
dan berkumpul di sekitar pusat perdagangan dan jasa. Tempat sampah ini menjadi
penting untuk menghindari dibuangnya sampah sembarangan. Khususnya pada
kawasan perdaganagan dan jasa di desa Japura yang dekat dengan permukiman
perumahan.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 250
Gambar 6.24
Penyediaan Tempat Sampah Beberapa Ruas Jalan Kawasan
Permukiman Perdagangan dan Jasa di Desa Japura
Sumber : Konsep Gambar Rancangan tim studio Perencanaan Kota
Lampu penerangan (exterior lighting)
Rencana pembangunan Lampu penerangan tapak di bagi dalam dua jenis, yaitu
lampu penerangan jalan dan lampu taman. Lampu penerangan jalan dipasang di
sepanjang jalan jalur masuk setiap jarak 50 meter dan di tempat parker, sedangkan
lampu taman dipasang pada beberapa titik kegiatan dan di sepanjang jalur
pendestrian. Desain dari lampu taman ini harus dapat memuat media promosi
(banner) serta meminimalisir vandalisme. Rencana ini lebih di effesienkan pada
jalur perdagangan dan jasa di desa Japura.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 251
Gambar 6.25
Penyediaan Lampu Penerangan Pada Ruas Jalan Kawasan Permukiman
Perdagangan dan Jasa di Desa Japura
Sumber : Konsep Gambar Rancangan Tim Studio Perencanaan Kota
Dalam membentuk karakter bangunan perkotaan yang akan dikembangkan
disesuaikan dengan kondisi fisik alam sekitarnya, atau mengikuti bentuk bangunan yang
dijadikan cirri khas dari kecamatan Lirik (landmark), sehingga memiliki daya tarik
tersendiri. Penerapan aspek urban design guidelines dalam membentuk karakter bangunan
ini difungsikan sebagai :
1. Arahan pembangunan fisik yang diterjemahkan sebagai penentuan peruntukan
lahan yang dimaksudkan untuk mengarahkan pertumbuhan kegiatan-kegiatan
tertentu serta keterkaitan antar kegiatan.
2. Sebagai unsure pengendalian pembangunan, dengan memberlakukan ketentuan
keofisien lantai dasar (KLB) atau floor area ratio (FAR) untuk mengatur skyline
(ketinggian) bangunan, keofisien dasar bangunan (KDB) atau building coverage
ratio (BCR) dan building lines, berupa garis sempadan banguna untuk mengatur
kepadatan dan bentuk massa bangunan. Ketiga unsure tersebut bertujuan untuk
mengendalikan proporsi ruang terbuka kota sesuai daya dukung lahan, estetika
serta segi ekonominya, dengan memperhatikan peruntukan lahan, kondisi fisik, dan
struktur kotanya baik pusat kota/sub pusat kota. Dengan adanya ketentuan ini
diharapkan terbentuk massa bangunan yang hirarki dan berjenjang sehingga
mampu menciptakan keteraturan kota.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 252
3. Untuk menyeimbangkan kepentingan masyarakat dan interes dari investor melalui
pengaturan zoning
4. Untuk mengatur jalur pejalan kaki, baik berupa jalur pendestrian yang akan
dikembangkan, taman kota, dan trotoar atau tempat pergerakan dari satu moda ke
moda transportasi lainnya.
Untuk merangsang pertumbuhan, terutama dilokasi pusat kegiatan, perlu
diperkenalkan suatu konsep pengendalian dengan memberikan ketentuan aturan di Desa
Japura yang dituangkan dalam :
1. Incentive Zoning, yaitu memberikan kelonggaran untuk melebihi KLB yang
ditentukan dengan kompensasi keharusan membangun ataupun menyediakan
sarana yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara langsung, seperti
penyediaan taman kota, masjid ataupun sarana pelayanan umum lainnya.
2. Performance Zoning,yaitu kesempatan untuk membangun melebihi aturan yang
berlaku dengan kesanggupan menyediakan sarana pelayanan umum yang
dibutuhkan masyarakat.
3. Transfer Zoning, yaitu hak untuk memindahkan kepadatan atau ketinggian
bangunan yang dimiliki diijinkan untuk dipindahkan sebagian atau keseluruhan
kepada pihak lain tanpa menambah atau melampaui total KDB dan KLB yang
berlaku di keseluruhan kawasan.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 253
Bab VII
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 254
Bab VII
Pengelolaan dan Pembiayaan.
7.1 Peran dan Fungsi Kelembagaan
Untuk melaksanakan perencanaan yang dirumuskan , maka dibutuhkan peran dari
lembaga-lembaga terkait terutama Pemerintah Kabupaten Inhu dalam mewujudkan
berbagai pembangunan di Kecamatan Lirik. Berikut ini adalah lembaga yang terkait
dalam proses pengimplimetasian rencana di Kecamatan Lirik :
1. BAPPEDA, berperan dalam merencanakan pembangunan daerah yang
disesuaikan dengan RTRW Kabupaten Inhu sehingga terciptanya satu
kesatuan dengan rencana pembangunan daerah
2. Dinas Perdagangan dan Perindustrian, berperan dalam memberikan
kebijakan dan strategi serta arah pengembangan Kecamatan Berbasis
industri.
3. Dinas P.U Bina Marga dan Cipta Karya, berperan dalam merencanakan
proyekpembangunan jaringan jalan dan drainase agar terciptanya sistem
aksebilitas yang lancar dan nyaman
4. Dinas KIMPRASWIL, berperan dalam menciptakan permukiman yang
teratur dan tertata dengan rapi dan dilengkapi dengan sarana dan prasarana
yang mencukupi dan mampu melayani kebutuhan masyarakat.
5. Dinas PLN, berperan dalam memberikan pelayanan terhadap kebutuhan
akan listrik kepada masyarakat
6. Dinas PDAM, berperan dalam memberikan pelayanan terhadap kebutuhan
akan air kepada masyarakat
7. Dinas TELKOM, berperan dalam memberikan pelayanan komunikasi untuk
meningkatkan akses jaringan di Kecamatan Lirik
8. Dinas Kebersihan dan Pertamananan, berperan dalam menciptakan
Kecamatan Lirik yang bersih, sehat dan sejahtera.
9. DISPORA, berperan dalam mebangun pusat pendidikan dalam
mencerdaskan dan meningkatkan SDM di Kabupaten Inhu dan
menciptakan bakat dan hobi berolahraga masyarakat di Kabupaten Inhu dan
Kecamatan Lirik khususnya.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 255
10. DISKES, berperan dalam memberikan dan menciptakan program / gerakan
kesehatan agar menghasilkan masyarakat yang sehat jasmani dan rohani
11. Dinas Agama, berperan dalam merencanakan pembangunan tempat –
tempat ibadah untuk mewujudkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa.
Untuk tingkat keberhasilan pengimplementasian rencana di Kecamatan
dibutuhkan koordianasi antas masing-masing pihak lembaga. Koordinasi dan
pengelolaan pembangunan yang baik memungkinkan adanya penggunaan sumber
daya optimal sehingga diperlukan adanya ;
a. Koordinasi yang baik antar instansi / dinas terkait
b. Penegasan antara wewenang perencanaan dan pengendalain/pengawasan.
c. Pembagian tugas dan wewenang yang jelas
d. Koordinasi antara beban perencanaan pembangunan dengan instansi-
instansi vertikal maupun horisontal dan
e. Pengelolaan yang tepat dalam perencanaan agar terciptanya trasnparansi,
detail, efektif, efisien dan tanggung jawab.
f. Pengawasan dalam pengimplementasian rencana dimading instansi
dibutuhkan
7.2 Peran Stakeholder
Stakeholder adalah orang atau kelompok yang mempuyai pengaruh penting dalam
jalannya suatu pembangunan. Masing masing stakeholder memiliki kemampuan untuk
membuat pengaruh terhadap suatu pengembangan wilayah. Berikut stakeholder yang
berperan dalam perencanaan pembangunan kawasan di Kecamatan Lirik di tahun 2023:
1. Pemerintah : dalam hal ini, pemerintah memiliki andil yang sangat penting
dalam mewujudkan Kecamatan Lirik sebagai kecamatan yang prospek
untuk berkembang dengan basis industri di Kabupaten Inhu dan juga
menjadikan Kecamatan Lirik berkarakteristik ke kota dengan pembangunan
fisik yang bercirikan kota. Dalam hal ini pemerintah memiliki arahan
kebijakan dalam menerapkan pembangunan dan diwujudkan melalui
program program yang tersusun dalam rencana strategis yang kemudian
akan dilaksanakan oleh instansi yang berada di bawahnya sehingga
pemerintah memilki wewenang untuk mewujudkan semuanya.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 256
2. Swasta : dalam hal ini, tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama antara
pihak swasta dan pemerinatah ( Public Private Partnership). Selaku pihak
swasta yang dalam rencana ini adalah para investor yang ingin berinvestasi
baik dibidang industry baik industry hulu, industri hilir, industry besar,
industry kecil dan perkebunan, pihak swasta memilki dana yang cukup
banyak dan kualitas pembangunan yang tejamin sehingga dalam
menerapkan kawasan industri serta member efek positif terhadap
perkembangan Kota dan ekonomi kota. Dalam hal konteks Kecamatan
Minas peran swasta sangat besar untuk mewujudkan Kecamatan Lirik yang
berbasis sektor industri.
3. Masyarakat : masyarakat merupakan faktor utama yang harus diperhatikan
kedudukannya, karena bagaimananpun juga tujuan perencanaanadalah untuk
meningkatkan kesejahteraan dan memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat juga berperan dalam menjaga,
merawat dan memanfaatkan infrastruktur yang telah dibangun oleh pihak
swasta dan pemerintah. Berikut konsep perlibatan masyarakat dalam
perencanaan pembangunan daerah di Kecamatan Lirik:
Menempatkan masyarakat sebagai pelaku (ujung tombak) dalam
upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi (termasuk dalam
penataan ruang)
Memfasilitasi masyarakat agar menjadi pelaku dalam proses
perencanaan tata ruang ( pemerintah sebagai fasilitator dan
hormati hak masyarakat, serta kearifan local / keberagaman
budayanya).
Mendorong agar stakeholder mampu bertindak secara transparan
akun table dan professional dalam proses penataan ruang
(terutama dalam perencanaan tata ruang)
Mendorong perkuatan kelembagaan yang mewadahi berbagai
aspirasi dari berbagai stakeholder.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 257
Gambar 7.1
Bagan Pelaksanaan Pembangunan
Rencana Detai Tata Ruang Kecamatan Lirik
Keterangan :
Hubungan Langsung
Hubungan Koordinasi
BUPATI
BAPEDDA Dinas / Instansi Kabupaten
Instansi Tingkat Kecamatan
Masyrakat Pengusah Lembaga lain
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 258
Bentuk-Bentuk Partisifasi Masyarakat
1. Pertemuan dengan warga ,maupun berbagai kegiatan yang melibatkan
forum-forum warga,lembaga swadaya masyarakat,swasta,DPR/DPRD dan
pelaku pembangunan lainya termasuk organisasi non pemerintah.
2. Sebagai upaya yang telah dilakukan agar masyarakat ikut berperan Dalam
proses penyelegaraan penataan ruang adalah:
Mendorong proses penyusunan kebijakan agar berpihak pada
masyarakat / domain public
Mengajak dan mengundang masyarakat dalam proses musyawarah
untuk mendiskusikan pelaksanaan suatu proyek pembangunan
Melakukan berbagai konsultasi public atas produk perencanaan tata
ruang dalam berbagai level dan kesempatan kepada stakeholder
seperti DPR/DPRD,LSM/Ormasy,Pemda,dan Pers
Mendorong public awarness melalui pendidikan/ kampanye public
seperti dialog public di TV dan Radio,iklan layanan masyarakat di
TV dan radio dan tulisan diberbagai media massa.
Meningkatkan public services
Mendorong eksistensi dan efectifitas operasionalisasi kelembagaan
penataan ruang seperti BKTRN, dan TKPRD dan LSM.
7.3 Konsep Pembiayaan Pembangunan
Dengan pertimbangan bahwa pelaksanaan asas desentralisasi termasuk ke dalam
aspek pembangunannya, maka bagian ini lebih difokuskan pada Pendapatan Asli
Daerah (PAD). Sumber keuangan yang termasuk dalam PAD ini terdiri dari Pajak
Daerah, Retribusi Daerah, Penerimaan Dinas-Dinas dan Bagi Hasil. Pajak Daerah
merupakan elemen sumber pendapatan daerah yang paling potensial karena adanya laju
pertumbuhan yang pesat sehingga kontribusinya besar terhadap keuangan daerah.
Namun, jenis pajak daerah lainnya yang perlu mendapatkan perhatian dalam
pengelolaannya adalah Pajak Kendaraan Bermotor dan Perusahaan Menengah dan
Besar.
Sedangkan Retribusi Daerah yang dinilai paling potensial adalah dana perijinan
bangunan, perusahaan industri kecil, dan retribusi pasar. Namun yang belum dikelola
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 259
secara optimal adalah uang sewa tanah dan bangunan, dan retribusi iklan.
Pengembangan dana pembangunan ini juga memerlukan peran serta masyarakat dan
swasta yang dapat dilakukan melalui (i) Peningkatan kualitas dan kuantitas jasa
pelayanan umum dengan harga terjangkau, dengan penggunaan layanan umum yang
tinggi dapat merangsang peningkatan investasi dari swasta untuk penyediaan jasa
pelayanan umum; serta (ii) Peningkatan kemitraan antara antara Pemerintah Daerah
dengan pihak swasta dalam penyediaan/pembangunan prasarana dan sarana wilayah
sesuai dengan kebutuhan wilayahnya.
Pelibatan masyarakat dan swasta dalam pendanaan pembangunan dapat dilakukan
melalui instrumen Public-Private Revenue Financing. Salah satu instrumen keuangan
yang biasa digunakan dalam kelompok ini adalah Land readjustment. Instrumen ini
dinilai cukup kompleks, dan biasanya diterapkan pada suatu daerah tertentu yang relatif
belum berkembang namun mempunyai catatan registrasi tanah yang akurat dan
lengkap. Pada umumnya dengan land readjustment ini, luas tanah yang dimiliki oleh
seseorang akan berkurang tapi nilainya bertambah. Hal ini merupakan motivasi utama
yang mendorong dilakukannya land readjustment.
Penerapan konsep Tanah Pengganti Biaya Pembangunan (TPBP) dimaksudkan
untuk memperoleh biaya bagi pelaksanaan pengaturan kavling tanah. Dalam hal ini,
biaya diperoleh dengan cara menjual tanah yang ada. Dengan konsep ini, maka
besarnya TPBP ditentukan oleh jumlah biaya pembangunan pelaksanaan. Dalam hal
ini, diusulkan pendekatan dimana besarnya TPBP lebih dipengaruhi oleh kesanggupan
masyarakat dalam menyumbangkan tanahnya. Prinsip yang dipegang dalam
menentukan bentuk pengelolaan TPBP ini, adalah dengan TPBP yang ada diupayakan
untuk dapat memperoleh biaya yang dibutuhkan. Sudah menjadi kenyataan, bahwa
pembangunan kota terutama penyediaan berbagai sarana dan fasilitas akan menghadapi
masalah penyediaan lahan. Dengan konsep yang telah diusulkan, TPBP akan menjadi
asset berupa lahan yang dapat mengatasi masalah kebutuhan lahan tersebut.
Ada 3 (tiga) jalur yang bisa diambil oleh Pemerintah Kabupaten Inhu untuk
membiayai pembangunan di Kecamatan Lirik, yaitu:
1. Built, Operate, Transfer (BOT)
Pihak Investor membangun sebuah proyek dan setelah selesai, pihak investor dapat
mengoperasikannya secara komersial dalam jangka waktu tertentu, dan pada saat
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 260
masa operasionalnya habis/berakhir, maka proyek tersebut diberikan kepada
Pemerintah Kabupaten.
2. Build, Own, Operate (BOO)
Pihak investor mendirikan proyek di atas tanah milik Pemerintah Kabupaten Inhu,
setelah selesai proyek tersebut menjadi milik Pemerintah Kabupaten Inhu, sementara
investor dapat mengoperasikan bangunan tersebut dalam kurun waktu yang telah
disepakati.
3. Build, Own, Lease (BOL)
Pihak investor mendirikan proyek di atas tanah milik Pemerintah Kabupaten Inhu,
setelah selesai proyek tersebut menjadi milik Pemerintah Kabupaten Inhu, sementara
investor mendapatkan hak untuk menyewakan bangunan komersial tersebut.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 261
INDIKASI PROGRAM KECAMATAN LIRIK DALAM PERENCANAAN SELAMA 10 TAHUN
NO Komponen indiksai program Lokasi
waktu pelaksanaan
Pendanaan Pelaksana tahun ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 KORIDOR
jalan arteri primer Perbaikan jalan lintas APBD dinas PU,tarcip
jalan kolektor primer Pembangunan tiap desa APBD dinas PU,tarcip
jalan arteri 2 arah Rencana Japura APBD dinas PU,tarcip
2 DRAINASE
jaringan drainase
primer Pembangunan jalan lintas APBD dinas PU,tarcip
jaringan drainas
skunder Pembangunan tiap desa APBD dinas PU,tarcip
3 RTH
RTH jalan Rencana Japura APBD/swadaya dinas PU,tarcip
rth publik Rencana Japura dinas PU,tarcip
4 CIRCLE MONUMEN
tugu simpang tiga 1 Pembangunan Sidomulyo APBD pemkab dinas PU,tarcip
tugu simpang tiga 2 Pembangunan Japura APBD pemkab dinas PU,tarcip
gapura perbatasan Pembangunan redang seko APBD pemkab dinas PU,tarcip
5 PERDAGANGAN DAN JASA
pusat perbelanjaan Pembangunan Japura Swasta konsultan, PU
ruko, pasar dll Pembangunan Japura Swasta konsultan, PU
6 KAWASAN PERMUKIMAN
permukiman block area Rencana Japura Swasta Developer
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 262
BAB VIII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Kecamatan Lirik dalam pengembangan wilayah di Kab. Inhu masih belum optimal
didayagunakan. Hal ini dapat dilihat dari masih terdapatnya beberapa masalah
pembangunan, yang antara lain :
1. Kawasan perkotaan di kecamatan ini menunjukan gejala pertumbuhan yang tidak
terencana (sporadic). Kondisi ini tentunya tidak kondusif bagi peningkatan
pendayagunaan potensi ekonomi wilayah di kecamatan ini khususnya bahkan untuk
kecamatan lain di Kabupaten Lirik.
2. Potensi ekonomi yang besar yang belum didayagunakan secara optimal, kendati telah
adanya kebijakan pengembangan wilayah yang sangat strategis.
3. Masih belum tersedia secara memadai infrastruktur yang dapat menunjang
pengembangan wilayah kecamatan ini sehingga dapat memainkan peran yang strategis
dalam pengembangan wilayah Kabupaten Inhu.
4. Masih terbatasnya lahan perindustrian migas pertamina dan kawasan pemerintahan.
Berdasarkan potensi pengembangan dan masalah tersebut di atas, perlu dilakukan
perencanaan pengembangan wilayah tersebut dalam bentuk penyusunan masterplan
pengembangan Kecamatan Lirik sebagai kawasan yang bertada pada jalur lintas serta
pengembangan kawasan perkotaan.
Wilayah perencanaan meliputi wilayah adminsitrasi kecamatan, yaitu Kecamatan Lirik.
7.2 Saran
Berdasarkan letak geografis yang strategis, Kecamatan Lirik dapat berperan sebagai
sebagai kawasan yang berkembang pada perdagangan dan jasa bagian dari sistem kota-
kota yang berperan melayani dan menghubungkan antar wilayah dalam skala kecamatan
juga skala desa. Disamping itu, kota transit juga dapat dicirikan oleh kondisi sistem
transportasi perkotaan yang mendukung berfungsinya suatu kota dalam sistem internal
wilayah yang lebih luas, untuk terbentuknya Kecamatan Lirik Menjadi Kota yang
tertata baik itu dalam segi pemerintahan, permukiman, dan juga perdagangan jasa tentu
saja semua sarana prasarana untuk penunjang terbentuknya kota harus dilengkapi.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 263
DAFTAR PUSTAKA
Kabupaten Inhu Dalam Angka 2012 - 2013
Kecamatan Lirik Dalam Angka 2012 - 2013
Laporan Studio Perencanaan Kota
RTRW Kabupaten Indragiri Hulu
UU No. 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian
UU No. 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Agraria
www.IndragiriHulukab.go.id
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 264
LAMPIRAN DESAIN SURVEY
1. Lembaran Data Skunder
2. Panduan Observasi Studi
3. Format Wawancara Instansi pemerintah
4. Lembar Pertanyaan perorangan
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 265
DESAIN SURVEY
Suatu penelitian survei bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang orang yang
jumlahnya besar, dengan cara mewawancarai sejumlah kecil dari populasi tersebut. Survei
dapat digunakan dalam penelitian yang bersifat eksploratif, deskriptif maupun
eksperimental.Hasil dari wawancara yang sudah disebarkan kepada masyarakat ,datanya
berupa data sekunder.
Mutu Survei bergantung pada:
1. Jumlah orang yang dijadikan sampel.
2. Taraf hingga mana sampel itu representatif, artinya mewakili kelompok yang
diselidiki.
3. Tingkat kepercayaan informasi yang diperoleh dari sampel tersebut.
Jadi, soal sampling yakni memilih sejumlah terbatas dari kelompok yang diselidiki itu,
sangat penting dalam survei. Untuk itu perlu diadakan sampling menurut cara tertentu.
Memperoleh data yang dapat dipercaya tidak selalu mudah. Peneliti tidak dapat memaksa
orang mengatakan yang benar dan sering sangat sukar mengetahui, hingga manakah
kebenaran keterangan yang diberikan seseorang. Untuk memperoleh keterangan, dapat
digunakan Kuesioner atau angket, wawancara, observasi langsung atau kombinasi teknik-
teknik pengumpulan data itu. Berdasarkan data itu, dapat diuji kebeneran asumsi atau
hipotesis tertentu.
Kebaikan Desain Survei:
Dalam survei biasanya dilibatkan sejumlah besar orang untuk mencapai
generalisasi atau kesimpulan yang bersifat umum yang dapat
dipertanggungjawabkan. Perlu diusahakan agar sampel itu benar-benar mewakili
keseluruhan kelompok yang diselidiki.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 266
Dalam survei dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti angket,
wawancara dan observasi menurut pilihan si peneliti.
Dalam survei sering tampil masalah-masalah yang sebelumnya tidak diketahui atau
diduga, sehingga sekaligus bersifat eksploratif.
Dengan survei peneliti dapat membenarkan atau menolak teori tertentu.
Biaya survei relatif murah ditinjau dari besarnya jumlah orang yang memberi
informasi. Khususnya bila digunakan angket yang dapat dikirimkan melalui pos,
dengan biaya rendah. Bila digunakan wawancara dengan kontak langung kepada
sampel, tentu biayanya jauh lebih tinggi.
Kekurangan Desain Survei:
Survei biasanya meneliti pendapat atau perasaan populasi yang tidak mendalam,
apalagi bila menggunakan angket.
Pendapat populasi yang disurvei antara lain mengenai soal-soal yang mengandung
unsur emosi dan politik, seperti pendapat, mudah berubah-ubah dalam jangka
waktu singkat karena pengaruh pidato atau ceramah pada calon partai melalui
televisi atau tulisan dalam surat kabar.
Tidak ada jaminan bahwa angket dijawab oleh seluruh sampel. Besar kemungkinan
ada perbedaan antara mereka yang menjawab dan yang tidak menjawab.
Kesimpulan yang diambil didasarkan atas jawaban yang masuk saja, tidak
sepenuhnya dapat dipercayai sebagai pendapat keseluruhan sampel dan dengan
sendirinya pendapat keseluruhan populasi.
Mereka yang memberi jawaban menunjukkan adanya minat terhadap soal yang diteliti
atau keterangan yang diminta. Bagaimana pendirian mereka yang tidak menjawab, tidak
ketahui. Maka kesimpulan atau generalisasi yang peroleh hanya dapat diterima dengan
sangat hati-hati, walaupun hasil setiap penelitian harus dianggap bersifat sementara yang
dapat didukung atau dibantah oleh penelitian kemudian.
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 267
Panduan Observasi Studi
Objek pengamatan dalam kegiatan observasi lapangan wilayah studi meliputi :
No. Objek Observasi
Kelengkapan Data Media Observasi
Ada Tidak
1 Lokasi objek-objek perdagangan √ Plotting Peta, Foto
2 Kondisi transportasi √
a. Prasarana transportasi, meliputi jalan √ Foto
b. Sarana transportasi, meliputi kendaraan umum √ Foto
3 Kondisi dan sebaran fasilitas peribadatan √ Foto, Plotting Peta
4 Kondisi dan sebaran fasilitas pendidikan √ Foto, Plotting Peta
5 Kondisi dan sebaran fasilitas kesehatan √ Foto, Plotting Peta
6 Kondisi dan sebaran fasilitas perekonomian √ Foto, Plotting Peta
a. Fasilitas perdagangan dan jasa, meliputi : toko,
warung, pasar, dll
√ Foto, Plotting Peta
b. Fasilitas perkantoran, meliputi instansi pemerintah
dan swasta, niaga
√ Foto, Plotting Peta
7 Kondisi dan jaringan utilitas Air bersih √ Foto, Plotting Peta
8 Kondisi dan jaringan utilitas jaringan air kotor √ Foto, Plotting Peta
9 Kondisi dan jaringan utilitas drainase √ Foto, Plotting Peta
10 Kondisi dan jaringan utilitas persampahan √ Foto, Plotting Peta
11 Kondisi dan jaringan utilitas listrik √ Foto, Plotting Peta
12 Kondisi dan sebaran permukiman penduduk √ Foto, Plotting Peta
13 Kondisi kegiatan Perdagangan √ Foto
14 Kondisi kegiatan Pendidikan √ Foto
15 Kondisi kegiatan Pemerintahan √ Foto
16 Kondisi guna lahan √ Plotting peta, Foto
a. Lokasi lahan terbangun √
b. Lokasi lahan non terbangun √
17 Pergerakan penduduk √ Plotting Peta
18 Arus keluar-masuk barang √ Plotting Peta
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 268
Ceklist Data Sekunder
No Kelompok Data
Jenis Data Keterangan Time Series Keterangan Data
Instansi 2009 2010 2011 2012 2013
1. Profil Kebijakan RTRW KABUPATEN INDRAGIRI HULU Buku/ Soft File
Tahun terakhir - Dinas Tata Kota Kab/
Bappeda RDTR KECAMATAN LIRIK Buku/ Soft File
Tahun terakhir
2. Profil Kondisi Kondisi Fisik dan Sumberdaya Alam
- Batas administrasi (Kabupaten dan
Kecamatan) Uraian & peta Tahun terakhir - Dinas Bappeda
Kabupaten
- Batas administrasi Kelurahan) Uraian & peta
Tahun terakhir
`
- Jenis dan dominasi guna lahan Tabel dan peta
5 tahun terakhir
- Luas lahan Tabel
5 tahun terakhir
- Status dan nilai tanah Tabel
Tahun terakhir
- Kepadatan bangunan (KDB)
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 269
No Kelompok Data
Jenis Data Keterangan Time Series Keterangan Data
Instansi 2009 2010 2011 2012 2013
- Penggunaan bangunan
- Kondisi bentang alam (topografi,
kemiringan lereng, hidrologi, curah
hujan, iklim, dll)
Tabel & peta
skala
Tahun terakhir
- Sumberdaya air Tabel
Tahun terakhir
- Kawasan lindung Tabel & peta
Tahun terakhir
- kawasan budidaya Tabel & peta
Tahun terakhir
- Objek wisata dan persebarannya Tabel & peta
Tahun terakhir
SDM
- Jumlah dan sebaran penduduk per
Kelurahan Tabel dan peta 2 tahun terakhir
- Jumlah KK Tabel
2 tahun terakhir
- Komposisi penduduk menurut
kelompok umur dan jenis kelamin
per Kelurahan
Tabel 2 tahun terakhir
- Komposisi penduduk menurut
agama per Kelurahan Tabel 5 tahun terakhir
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 270
No Kelompok Data
Jenis Data Keterangan Time Series Keterangan Data
Instansi 2009 2010 2011 2012 2013
- Komposisi penduduk menurut mata
pencaharian per Kelurahan Tabel 2 tahun terakhir
- Jumlah penduduk migrasi per
kelurahan Tabel 2 tahun
- Struktur dan sebaran tenaga kerja Tabel
2 tahun terakhir
- Mobilitas tenaga kerja Uraian & peta
2 tahun terakhir
- Sosial Budaya Masyarakat Uraian
2 tahun terakhir
Sektor/komoditi unggulan masyarakat
:
- PAD per Kecamatan Tabel
2 tahun terakhir
- Produksi dan produktivitas per
sektor per Kelurahan Tabel 2 tahun terakhir
- Struktur perekonomian Tabel
2 tahun terakhir
- PDRB perkapita Tabel
2 tahun terakhir
- Keuangan/investasi Tabel
2 tahun terakhir
- Eksport - import Tabel
2 Tahun terakhir
- Outlet dan pasar Tabel & peta
2 tahun terakhir
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 271
No Kelompok Data
Jenis Data Keterangan Time Series Keterangan Data
Instansi 2009 2010 2011 2012 2013
3. Profil Kondisi
Kebutuhan
- Jenis kegiatan perdagangan Tabel
2 tahun terakhir - Kantor Kelurahan
- BPS
- Jenis komoditas unggulan Tabel
2 tahun terakhir
- Usaha komoditas unggulan Tabel
2 tahun terakhir
- Komoditas yang dibutuhkan Tabel
2 tahun terakhir
4. Infrastruktur dan
Kelembagaan Fasilitas umum dan sosial : - Kantor Kelurahan
- Bapeda
- BPS
- Kimpraswil
- Dinas Perhubungan
- Jumlah dan sebaran sarana
perekonomian per kelurahan (skala
regional dan kota)
Tabel & peta 2 tahun terakhir
- Jumlah dan sebaran perumahan dan
permukiman per kelurahan Tabel & peta 2 tahun terakhir
- Jumlah dan sebaran sarana
pendidikan per kelurahan Tabel & peta 2 tahun terakhir
- Jumlah dan sebaran sarana
kesehatan per kelurahan Tabel & peta 2 tahun terakhir
- Jumlah dan sebaran sarana rekreasi
dan olahraga per kelurahan Tabel & peta 2 tahun terakhir
- Jumlah dan sebaran sarana
peribadatan per kelurahan Tabel & peta 2 tahun terakhir
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 272
No Kelompok Data
Jenis Data Keterangan Time Series Keterangan Data
Instansi 2009 2010 2011 2012 2013
- Jumlah dan jenis industri per
kelurahan Tabel 2 tahun terakhir
- Jumlah dan sebaran perkantoran &
pemerintahan Tabel 2 tahun terakhir
sarana :
- Jumlah pengguna dan sebaran
sistem jaringan telepon per
kelurahan
Tabel & peta 2 tahun terakhir
BPS
- Jumlah konsumen dan sebaran
sistem jaringan listrik per kelurahan Tabel & peta 2 tahun terakhir
- Jumlah pengguna dan sebaran
sistem jaringan air bersih per
kelurahan
Tabel & peta 2 tahun terakhir
- Sistem jaringan drainase/air
buangan Analisa dan
peta
2 tahun terakhir
- Pengelolaan sistem persampahan Analisa dan
peta
2 tahun terakhir
Prasarana :
Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu
Studio Perencanaan Kota 273
No Kelompok Data
Jenis Data Keterangan Time Series Keterangan Data
Instansi 2009 2010 2011 2012 2013
- Kondisi dan rencana jaringan jalan
per kelurahan Tabel & peta
2 tahun terakhir BPS
- Status, hirarki dan fungsi jalan Tabel & peta
2 tahun terakhir
Struktur organisasi Kelurahan Tabel
2 tahun terakhir
Kelembagaan di Kelurahan Tabel
2 tahun terakhir
5. Peraturan Terkait
Tentang Kab. INHU
UU, PP, Perda, dll Buku,soft file
2 tahun terakhir Dinas Terkait
Recommended