View
1.652
Download
29
Category
Preview:
Citation preview
LAPORAN
HASIL PERBAIKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
(PKP)
JUDUL
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHUBUNGKAN KONSEP
BILANGAN DAN SIMBOL ANGKA 1 – 10 MELALUI PERMAINAN
MATEMATIKA DENGAN MEDIA RUMAH FLANNEL
DI TK SHANDY PUTRA
OLEH
F A R R E H A
NIM. 818386246
PROGRAM S-1 PG-PAUDUNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ)
UNIVERSITAS TERBUKABATAM2011
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Penelitian ini Disusun Merupakan
Tugas Akhir Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional
Judul :
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHUBUNGKAN KONSEP
BILANGAN DAN SYMBOL ANGKA 1 – 10 MELALUI PERMAINAN
MATEMATIKA DENGAN MEDIA RUMAH FLANNEL
DI TK SHANDY PUTRA
Mengesahkan
Supervisor
MA SDALINA RAIMAR,S.Pd NIP. 130 942 829
Tanjungpinang, 22 JUNI 2011
Diusulkan Oleh :
FARREHANIM. 818386246
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : FARREHA
Nim : 818386246
Tempat / tanggal lahir : Tanjungpinang, 01
Januari 1973
Agama : Islam
Alamat : Perum Taman Harapan
Indah, blok A , no.
31.
Menyatakan bahwa laporan PKP yang saya buat
adalah asli. Jika ternyata ditemukan ketidakaslian
laporan ini, saya bersedia menerima sanksi/hukuman
dari pihak berwajib.
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Tanjungpinang, 22 Juni
2011
Mahasiswa
mtr
FARREHANim : 818386246
LAPORAN HASIL PERBAIKAN
Nama mahasiswa : FARREHA, A. Ma. Pd. TK
Nim : 818386246
Progran Studi : S1-PGPAUD
Tempat Mengajar : TK SANDHY PUTRA
Tempat dan Tanggal Pelaksanaan : TK SANDHY PUTRA
Masalah yang menjadi fokus perbaikan:
Bagaimana upaya meningkatkan kemampuan menghubungkan mengenal
konsep bilangan dan simbol angka 1-10 melalui permainan matematika dengan
media rumah flanel pada kelompok B TK Sandhy Putra
Tanjungpinang, 22 Juni
2011
Mengetahui,
Supervisor, mahasiswa
MASDALINA RAIMAR, S.Pd FARREHANIP: 130 942 829 NIM : 818386246
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, taufik hidayah dan
Inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan perbaikan kegiatan
pembelajaran Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini
dengan judul “Upaya meningkatkan kemampuan menghubungkan konsep
bilangan dan symbol angka 1 – 10 melalui permainan Matematika dengan
media rumah flannel di TK Shandy Putra”.
Laporan Penelitian ini adalah tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP), dan merupakan salah satu tugas akhir dalam memenuhi persyaratan S1 pada Program Studi PGPAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka (FKIP-UT).
Dengan penuh kerendahan hati, penulis menyadari bahwa Laporan Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini karena adanya keterbatasan waktu, ilmu dan pengalaman. Namun berkat tekad dan usaha yang gigih akhirnya hambatan bukanlah penghalang untuk penyelesaian.
Terwujudnya Laporan Penelitian dan Analisis ini berkat bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu dengan penuh ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Walikota Tanjungpinang yang telah membantu biaya subsidi perkuliahan
2. Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Tanjungpinang yang
telah mendukung terlaksananya Program S-1 PGPAUD-UT Pokjar
Tanjungpinang.
3. Ibu Masdalina Raimar, S.Pd selaku Tutor Pembimbing Laporan PKP, yang
telah banyak memberikan pengarahan, petunjuk, bimbingan dan motivasi
dalam penyelesaian laporan ini.
4. Ibu Sunarti, S.Pd. AUD, selaku Pembimbing kegiatan
5. Kepada Ibunda, suami dan anak tercinta yang selalu mendoakan dan
senantiasa memberi semangat dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan serta dukungan moril dan
materil baik langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.
Demi kesempurnaan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat diharapkan. Semoga laporan penelitian dan analisis ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan. Amin.
Tanjungpinang, 22 Juni 2011
Farreha
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................
Halaman Pengesahan ..................................................................................
Kata Pengantar ............................................................................................
Daftar Isi .....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................
B. Rumusan Masalah ...............................................................
C. Tujuan Penelitian .................................................................
D. Manfaat Penelitian ...............................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Motivasi Belajar ..................................................................
B. Bermain dan Permainan Matematika ..................................
C. Peranan Guru Dalam Permainan Matematika......................
D. Alat Permainan Yang Diterapkan ........................................
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian .................................................................
B. Deskripsi Per Siklus ............................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Per Siklus.............................................................
B. Pembahasan Dari Setiap Siklus ...........................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..........................................................................
B. Saran ....................................................................................
Daftar Pustaka..............................................................................................
Lampiran
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (2003) dinyatakan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan anak usia dini / Taman Kanak-Kanak pada hakikatnya
adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi
pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan
pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak. Pendidikan anak usia
dini khususnya Taman Kanak-Kanak perlu menyediakan berbagai kegiatan
yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan yang meliputi
kognitif, bahasa, sosial emosional, fisik dan motorik. (Anderson, 1993 dalam
Masitoh,dkk, 2005).
Dengan demikian pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian
upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan menyediakan
kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan
keterampilan pada anak yang berpedoman pada Kurikulum Standar
Kompetensi 2004 yang meliputi bidang pengembangan perilaku melalui
pembiasaan dan bidang kemampuan dasar yang terdiri dari kemampuan
bahasa, kognitif, kemampuan fisik motorik dan seni. Untuk mewujudkan apa
yang diidealisasikan dalam Kurikulum tersebut maka dalam merencanakan
kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik, kebutuhan dan tahap
perkembangan anak.
Namun fakta di lapangan masih terdapat hambatan atau kendala dalam
upaya pencapaian target pembelajaran khususnya di bidang kemampuan
kognitif yakni pengenalan konsep bilangan dan simbol angka 1-10 pada
Kelompok B TK Sandhy Putra.
Berdasarkan observasi dan hasil kerja anak, ternyata sebagian besar
anak belum mampu menguasai materi pembelajaran, hal ini disebabkan :
a. Dominan anak kurang antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar.
b. Anak kurang berminat untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
c. Kemampuan anak dalam mengenal dan membedakan simbol angka 1-10
sekitar 10 anak dari 25 anak (40%)
d. Anak belum mampu mengenal memahami konsep bilangan dan
memasangkannya dengan simbol angka yang tepat dari 25 anak hanya 8
orang yang mampu (32%).
Sedangkan target keberhasilan pembelajaran yang diharapkan adalah minimal
85%.
Permasalahan ini terjadi tentunya tidak terlepas dari peranan guru
dalam memilih metode / tekhnik atau pendekatan pembelajaran alat peraga,
serta penerapannya dalam proses belajar mengajar yang kurang efektif.
Pembelajaran yang paling efektif untuk anak TK adalah melalui suatu
kegiatan bermain. Menurut Forebel (dalam Masitoh dkk, 2005) bermain
sebagai bentuk kegiatan belajar di TK adalah bermain aktif dan
menyenangkan. Bermain pada dasarnya mementingkan proses daripada hasil.
Bermain merupakan wahana penting untuk perkembangan sosial, emosional,
dan kognitif anak yang direfleksikan pada kegiatan (Bredecamp, 1997).
Sementara itu Piaget (de vries, 2002) mengemukakan bahwa bermain
merupakan wahana yang penting yang dibutuhkan untuk perkembangan
berpikir anak.
Kemudian Siti Aisyah dkk, 2008 mempertegas bahwa “satu-satunya
cara yang efektif untuk memperluas dan memperkaya perkembangan kognitif
anak adalah dengan menawarkan kesempatan bermain dalam lingkungan
yang tidak menakutkan dan mengetahui pertanyaan atau pertanyaan yang
terbaik dalam menghubungkan permainan anak”.
Berdasarkan pada persoalan diatas dan mengacu pada pendapat ahli
pendidikan tersebut serta berpijak pada prinsip pembelajaran di Taman
Kanak-Kanak “bermain sambil belajar, belajar seraya bermain” maka penulis
termotivasi untuk mengadakan PKP dalam upaya perbaikan pembelajaran
melalui pendekatan pembelajaran berorientasi bermain matematika.
Memahami konsep dasar matematika bukanlah hal yang mudah maka
melalui teknik bermain maka akan membelajarkan anak berdasarkan konsep
matematika yang benar, menarik dan menyenangkan. Permainan matematika
merupakan salah satu kegiatan belajar yang mampu memotivasi dan
meningkatkan kemampuan dasar matematika anak pada masa tahap awal
perkembangan anak seperti antara lain kemampuan melihat, membedakan,
meramalkan, memisahkan dan mengenal konsep angka.
Melalui kegiatan belajar yang menerapkan teknik bermain, secara tidak
langsung anak akan belajar mengenal banyak hal. Dengan perkataan lain
melalui pembelajaran matematika anak akan memiliki keterampilan berpikir
secara sistematis sekaligus membekali anak untuk memiliki sikap kerjasama.
Di samping untuk perbaikan proses belajar mengajar, penulisan laporan
hasil perbaikan satuan kegiatan harian ini juga bertujuan untuk memenuhi
tugas dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) PAUD
4501pada program S1 PGPAUD. Laporan ini disusun berdasarkan catatan
yang dibuat ketika merancang kegiatan perbaikan pembelajaran yang
dilakukan dalam 2 siklus.
B. Rumusan Masalah
Upaya meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep
bilangan dan simbol angka 1-10 melalui teknik bermain dengan media rumah
flanel pada kelompok B TK Sandhy Putra
C. Tujuan Perbaikan
Adapun tujuan laporan ini adalah
Upaya meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep
bilanga dan simbol angka 1-10 melalui teknik bermain dengan media rumah
flanel pada kelompok B TK Sandhy Putra
D. Manfaat Perbaikan
Adapun manfaat perbaikan yang dilakukan adalah :
a. Bagi Anak
- Dapat memotivasi minat dan partisipasi anak melalui pendekatan
bermain yang menarik dan menyenangkan.
- Dapat memberi pengalaman belajar yang bermakna.
- Dapat membantu anak dalam meningkatkan kemampuan mengenal
konsep bilangan dan simbol angka 1-10.
- Dapat membantu anak menghindari ketakutan terhadap matematika
sejak dini.
- Dapat membantu anak belajar secara alami melalui kegiatan bermain.
b. Bagi Guru
- Meningkatkan kinerja guru sebagai pendidik, motivator dan fasilitator
dalam upaya terciptanya iklim belajar yang kondusif di sekolah.
- Dapat memotivasi kreatifitas guru dalam pengadaan alat-alat permainan
matematika dan penerapannya dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Sekolah
- Memberi sumbangan positif terhadap peningkatan mutu pendidikan dan
kemajuan sekolah.
- Penyelenggara sekolah termotivasi untuk menyediakan dan pengadaan
alat peraga atau alat permainan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dasar pendidikan merupakan suatu asas untuk
mengembangkan bidang pendidikan dan pembinaan
kepribadian. Pendidikan memerlukan landasan kerja untuk
memberi arah bagi programnya. Pendidikan merupakan suatu
kegiatan yang sadar akan tujuan. Oleh karenanya tujuan
merupakan salah satu hal yang penting dalam kegiatan
pendidikan. Dengan demikian perlu adanya kurikulum yang tepat
untuk mengembangkan kemampuan merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi.
A. Kurikulum TK 2004
Istilah kurikulum digunakan dalam bidang pendidikan.
Dengan mengambil makna dari batasan kurikulum tersebut,
kemudian istilah kurikulum digunakan dalam dunia pendidikan.
Secara sederhana pada awalnya kurikulum diartikan “sejumlah
mata pelajaran yang harus dipelajari/diselesaikan oleh setiap
siswa atau anak didik untuk memperoleh ijazah”.
Kurikulum diartikan sebagai “Program Pendidikan”, yakni
program belajar bagi siswa (plan for learning). Kurikulum sebagai
program belajar bagi siswa memuat rencana yang disusun
secara logis dan sistematis yang diberikan pihak sekolah untuk
membantu pengembangan pribadi siswa kearah pencapaian
tujuan pendidikan. Menurut pandangan kurikulum sebagai
program, kurikulum adalah suatu rencana tertulis yang mengatur
segala hal terkait dengan kepentingan pendidikan. Dalam hal ini
kurikulum merupakan pedoman umum bagi pelaksanaan
pendidikan.
Terkait dengan kurikulum sebagai suatu program, dalam
Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
nasional dijelaskan bahwa kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu (Bab I Pasal I). Batasan yang terkandung
dalam undang-undang tersebut mengartikan kurikulum sebagai
suatu program atau rencana tertulis yang harus dijadikan dasar,
patokan, atau standar bagi pengelolaan sistem pendidikan
secara nasional.
Dalam perkembangan terakhir, kebijakan pemerintah
menerapkan kurikulum tahu 2004 yang dikenal dengan
Kurikulum Berbasis Komptensi (KBK) maka batasan kurikulum
diorientasikan pada pencapaian target kompetensi sebagai
bentuk pengalaman belajar. Menurut Pusat Kurikulum Depdiknas
(2002) Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan seperangkat
rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar
yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan pembelajaran, dan
pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan
kurikulum sekolah.
B. Motivasi Belajar
Mc Donald (1959) merumuskan bahwa ……….”Motivation is an energy
change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal
reaction”, yang diartikan, bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi dalam
diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan.
Pendapat lain mengatakan bahwa motivasi adalah dorongan yang
menyebabkan terjadi suatu perbuatan atau tindakan tertentu. (Oemar Hamalik,
2005).
Dorongan ini dapat berasal dari dalam diri sendiri, disebut motivasi intrinsik,
sedangkan motivasi yang disebabkan oleh faktor luar disebut motivasi ekstrinsik.
Motivasi sangat penting dalam pembelajaran karena tanpa motivasi tidak
akan timbul suatu perbuatan, motivasi dapat berfungsi untuk mengarahkan
perbuatan dalam pencapaian tujuan yang diharapkan dan dapat berfungsi sebagai
penggerak tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan
cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Secara umum guru wajib berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa. Secara khusus guru perlu melakukan berbagai upaya
tertentu secara nyata untuk meningkatkan motivasi belajar siswanya. Upaya-upaya
itu terdiri dari pelaksanaan fungsi-fungsi, ……. pergerakan harapan, insentif dan
disiplin. (De Coco & Crawford, 1977).
Upaya penggerakan dapat dengan cara antara lain menerapkan prinsip
kebebasan, motivasi kompetensi, suasana belajar yang berpusat pada anak,
pengajaran berprogram. Pemberian harapan dengan cara merumuskan tujuan
pembelajaran, sedangkan pemberian insentif dapat berupa umpan balik hasil tes,
pemberian hadiah, komentar dan kerjasama. Dan yang terakhir adalah pengaturan
tingkah laku dengan cara restitusi dan proses motivasi disiplin.
a. Pendekatan Pembelajaran Bermain Matematika
Bermain menurut pendidik dan ahli psikologi merupakan pekerjaan masa
kanak-kanak dan cermin pertumbuhan anak. (Gordon & Browne, 1985 dalam
Moeslichatoen R, 2004:24).
Bermain merupakan kegiatan yang memberikan kesenangan dan
dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri yang lebih ditekankan pada caranya dari
pada hasil yang diperoleh dari kegiatan itu. (Dworetsky, 1990). Selanjutnya
menurut Hildebrand (1986), bermain berarti berlatih, mengeksploitasi,
merekayasa, mengulang latihan apapun yang dapat dilakukan untuk
mentransformasi secara imajinatif hal-hal yang sama dengan dunia orang dewasa.
Anak belajar melalui bermain pada intinya adalah suatu kegiatan yang bersifat
voluntir, spontan dan terfokus pada proses, memberi ganjaran secara intrinsik,
menyenangkan, aktif dan fleksibel (M. Solehuddin, 2000). Menurut Spodek dalam
Kostelnik (1995) bermain diartikan sebagai suatu yang fundamental karena
melalui bermain anak memperoleh dan memproses informasi, belajar tentang hal-
hal baru dan melatih keterampilan yang sudah ada.
Berdasarkan uraian diatas bermain merupakan faktor penting bagi
pertumbuhan dan kehidupan anak. Maka pemanfaatan kegiatan bermain dalam
pelaksanaan program kegiatan anak Tk merupakan syarat mutlak yang tidak boleh
diabaikan. Bagi anak TK belajar adalah bermain dan bermain sambil belajar.
Matematika adalah suatu yang berkaitan dengan ide-ide / konsep-konsep
yang tersusun secara hierarkis melalui peralatan yang bersifat deduktif.
Sedangkan permainan matematika di TK adalah kegiatan belajar tentang konsep
matematika melalui aktifitas bermain dalam kehidupan sehari-hari dan bersifat
alamiah. (Yuliani Nurani Sujiono, dkk, 2006).
Kemudian secara umum permainan matematika di TK bertujuan agar anak
dapat mengetahui dasar-dasar pembelajaran berhitung sehingga diharapkan
nantinya anak akan memiliki kesiapan dalam mengikuti pembelajaran matematika
yang sesungguhnya. Secara khusus permainan matematika di TK bertujuan agar
anak memiliki kemampuan sbb :
1. Dapat berpikir logis sistematis sejak dini melalui pengamatan terhadap
benda-benda konkrit, gambar-gambar ataupun angka-angka yang tepat
disekitar anak.
2. Dapat menyesuiakan dan melibatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat,
dalam kesehariannya memerlukan keterampilan berhitung.
3. Dapat memahami konsep ruang dan waktu serta dapat memperkirakan
urutan suatu peristiwa yang terjadi disekitarnya.
4. Dapat melaksanakan suatu aktivitas melalui daya abstraksi, apresiasi serta
ketelitian yang tinggi.
5. Dapat berkreatifitas dan berimajinasi dalam menciptakan sesuatu secara
spontan.
b. Peranan Guru Dalam Permainan Matematika
Peranan guru dalam mengembangkan kegiatan belajar matematika
adalah membangun rasa keingintahuan anak secara alami tentang bentuk,
ukuran, jumlah, dan konsep-konsep dasar lain dalam matematika. Kepedulian
dan keterampilan guru terhadap apa yang dikatakan anak, akan mendorong
mereka untuk mencari pengalaman dan penemuan mereka. Penerimaan guru
terhadap sejumlah kegiatan matematika yang dilakukan oleh anak walaupun
hal tersebut terkesan salah, atau tidak logis akan memberi mereka
kepercayaan diri untuk tetap berpikir, bertanya dan berbagai pengalaman
tentang berbagai hal yang dialami anak. (Yuliani Nurani Sujiono, dkk, 2006).
Mempelajari matematika membutuhkan begitu banyak hafalan hitungan
atau melacak angka-angka, untuk memahami konsep dasar matematika
bukanlah merupakan suatu yang mudah. Oleh karena itu sebagai pendidik
hendaknya memiliki keterampilan yang dibutuhkan anak dalam upaya
memahami matematika itu sendiri yakni kemampuan mengidentifikasi
konsep-konsep matematika melalaui kegiatan bermain yang dapat membantu
perkembangan dan keterampilan anak secara alami, yaitu lingkungan yang
baik / mendukung, tersedianya bahan-bahan atau alat yang dapat mendorongn
anak untuk melakukan kegiatan bermain matematika, dan terbukanya
kesempatan untuk bermain dan berekplorasi.
c. Media Rumah flanel
Alat permainan adalah semua alat yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan naluri bermain anak. Namun di Taman Kanak-Kanak, alat
permainan yang dimaksud adalah alat permainan edukatif. Alat permainan
edukatif adalah alat permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk
kepentingan pendidikan (Mayke Sugianto. T. 1995). Berkaitan dengan alat
permainan yang dirancang untuk tujuan meningkatkan aspek-aspek
perkembangan anak TK.
Pada prinsipnya bahan ajar yang dipandang cocok bagi anak TK adalah
sederhana, konkret, sesuai dengan dunia kehidupan anak, terkait dengan
situasi pengalaman langsung, atraktif, berwarna mengandung rasa ingin tahu,
bermanfaat dan terkait dengan kegiatan bermain anak (Badru Zaman, dkk,
2007).
Adapun media / alat permainan diterapkan adalah rumah flannel dengan
menggunakan kartu gambar, kartu angka dan tutup botol . Alat permainan
dapat berupa hasil kreatifitas guru ataupun memanfaatkan alat permainan
yang ada di sekolah / bahan bekas (yang dibeli).
Sedangkan media rumah flanel adalah hasil karya penulis yang bahan
dasarnya sebagian besar memanfaatkan bahan sisa/bahan bekas. Rumah
matematika bersifat :
1. Ditujukan untuk anak usia TK
2. Multiguna artinya dapat digunakan serta mencakupi lebih dari satu
bidang pengembangan dan kemampuan
3. Aman bagi anak
4. Dapat mendorong aktifitas dan kreatifitas anak
5. Bersifat konstruktif atau ada sesuatu yang dihasilkan
Secara terperinci syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam
pembuatan sumber belajar atau alat pembelajaran :
1. Segi Edukatif
a. Kesesuaian dengan program kegiatan belajar anak TK
b. Kesesuaian dengan didaktik / metodik atau kaidah mengajar antara
lain :
- Sesuai dengan tingkat kemampuan anak
- Dapat mendorong aktifitas dan kreatifitas anak
- Membantu kelancaran dan kegiatan belajar
2. Segi Teknik / Langkah dan Prosedur Pembuatan
a. Kebenaran
b. Ketelitian (tidak menimbulkan salah konsep)
c. Keawetan (kuat dan tahan lama)
d. Ketahanan
e. Keamanan
f. Ketepatan ukuran
g. Kompatibilitas (keluasan / fleksibilitas) dari bagian-bagian salah satu
alat sehingga dapat digunakan dengan alat lain.
3. Segi Estetika / Keindahan
a. Bentuk yang estetis
b. Keserasian ukuran, warna / kombinasi warna serasi.
CARA PEMBUATAN MEDIA RUMAH FLANEL
Dalam pembuatan media / alat pembelajaran rumah planel diperlukan bahan dan
alat sebagai berikut :
- Bahan yang digunakan 70% bahan sisa : triplek, balok les, kain planel, lem
fox, cat, kunci ayam-ayaman, engsel.
- Alat yang digunakan yaitu : geregaji, pisau kater, martil, paku ripet, dan
gunting.
- Cara membuatnya :
1) Potong triplek dengan ukuran 50 cm x 70 cm sebanyak 3 lembar.
Ukuran 50 cm x 50 cm sebanyak 2 lembar. Ukuran 32 cm x 70 cm
sebanyak 2 lembar. Lalu bentuk seperti gambar di bawah ini.
2) Lubangi triplek untuk bagian pintu depan dengan ukuran 10 cm x 30
cm dan bagian pintu belakang dapat dibuka-tutup dengan ukuran 20
cm x 30 cm.
3) Potong kayu les sesuai dengan ukuran triplek yang sudah dipotong
untuk menambah kekuatan pada media yang akan dibuat.
4) Kemudian pasang kunci ayam-ayaman dan paku ripet sebagai pen
agar media bisa dibuka-pasang.
5) Beri lem kelima sisi rumah lalu tempelkan kain planel sesuai warna
kain planel yang diinginkan.
6) Untuk pengenalan konsep bilangan dan simbol angka ambil karton
bergambar dengan ukuran 37 cm x 33 cm dan kartu angka dengan
ukuran 37 cm x 13 cm. Kartu gambar dibuat dengan menggunakan
spidol, krayon dan cat semprot. Agar lebih tahan kartu gambar dan
kartu angka dibungkus plastik atau dilaminating.
7) Untuk kegiatan merekat / pengenalan konsep bilangan dan simbol
angka :
1. Digunakan karton / kotak bekas, kertas warna. Ukuran kartu
angka 8 cm x 9 cm gunakan spidol untuk membuat angka lalu
diberi perekat dibelakangnya. Ukuran kartu gambar 12,5 cm x
10,5 cm (gunakan spidol, krayon untuk membuat gambar). Agar
lebih tahan gambar dapat dilaminating/dibungkus plastik lalu
diberi perekat di belakangnya. Ukuran kartu dan jenis gambar
dapat bervariasi.
2. Digunakan map bekas dan stiker sisa yang diberi perekat
dibelakangnya. Ukuran kartu angka 3,5 cm x 6 cm.
8) Untuk kegiatan mengenal bentuk-bentuk geometri, gunting karton/
kotak bekas sesuai bentuk geometri yang diinginkan lalu tempel kertas
warna dan terakhir beri perekat. Ukuran dan warna kepingan
geometri dapat bervariasi sesuai yang diinginkan.
9) Untuk variasi alat pembelajaran dapat juga digunakan tutup botol
plastik berwarna warni lalu beri perekat di belakangnya. Dapat
digunakan untuk kegiatan :
- Pengenalan warna- Mengurutkan warna berdasarkan pola - Membilang benda - Mengenal perbedaan jumlah benda (banyak – sedikit, sama – tidak
sama)BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Lokasi : Taman Kanak-kanak Sandhy
Putra Jalan IR Sutami, KM 4
2. Waktu : 08.00 s/d 10.30.
Pelaksanaan pembelajaran :
Siklus I : 25 April - 29April 2011
Siklus II : 2 Mei 2011
3. Bidang pengembangan: kognitif
4. Tema : lingkunganku
5. Kelompok : B
6. Karakteristik siswa
a. Usia anak didik : 5-6
b. Jenis kelamin
1) Laki-laki : 12
2) Perempuan : 18
c. Jumlah anak didik : 30
B. Deskripsi Persiklus
1. Rencana
a. Tindakan yang akan dilaksanakan dua siklus.
Pelaksanaan pembelajaran di lakukan untuk
mendapat data awal tentang kegiatan pembelajaran. Siklus
satu adalah tindakan perbaikan. Setiap proses kegiatan
dari tiap siklus dianalisis. Setiap siklus terdiri tahapan
sebagai berkut: perlu di persiapan tindakan, pelaksanaan
tindakan, pengamatan dan melakukan refleksi.
Sebagai langkah awal untuk melaksanakan perbaikan
rencana kegiatan, perlu diperhatikan dan direncana hal-hal
yang berkenan dengan masalah di kelas dan waktu
pelaksanaanya antara lain:
- perbaikan pertama ( siklus 1) dilaksanakan pada hari
Kamis tanggal 25 April 2011, yaitu ………….dengan
media…………….
- perbaikan kedua (siklus 1) dilaksanakan pada hari Sabtu
tanggal 26 April 2011, yaitu………………….dengan
media………………..
- perbaikan ketiga (siklus 1) dilaksanakan pada hari Senin
tanggal 27 April 2011, Yaitu ………………… dengan media
…………….
- perbaikan keempat (siklus 1) dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 28 April 2011, yaitu ……………………. dengan
media ……………..
- perbaikan kelima (siklus 1) dilaksanakan pada hari Jum’at
tanggal 29 April 2011, yaitu ……………dengan
media………….
- perbaikan keenam (siklus ke 2) dilaksanakan pada hari
jumat tangal 2 Mei 2011,yaitu……………. dengan
…………….
RANCANGAN SATU SIKLUS
Siklus : Pertama
Tema : Lingkunganku
Sub tema : Sekolah
Kelompok : B
Tujuan perbaikan : “Meningkatkan Kemampuan Anak dalam
mengenal konsep bilangan dan symbol
angka 1 – 10 melalui permainan matematika
dengan media rumah Flanel pada Kelompok
B”.
Identifikasi masalah :
1. Beberapa anak kurang antusias dalam PBM
2. Kurang aktif dalam belajar mengajar
3. Kurangnya kemampuan anak mengenal konsep bilangan dan
membedakan symbol angka 1 – 10
4. Kurangnya kemampuan anak dalam menghubungkan /
memasangkan konsep bilangan dan symbol angka 1 – 10
Analisis masalah :
Dari keempat masalah yang teridentifikasi, masalah yang
akan dipecahkan adalah kurangnya kemampuan anak dalam
menghubungkan / memasangkan konsep bilangan dan symbol
angka 1 – 10 melalui permainan matematika pada kelompok B
TK Shandy Putra.
Penyebab karena guru menggunakan alat peraga yang
kurang menarik dan tidak member peluang kepada anak untuk
mencari dan menemukan sendiri dalam kegiatan pembelajaran
yang menarik dan menyenangkan melalui permainan. Untuk
mengatasi hal tersebut dapat digunakan pendekatan teknik
permainan Matematika.
Perumusan masalah :
Bagaimanakah meningkatkan kemampuan anak dalam
menghubungkan konsep bilangan dan symbol angka 1 – 10
melalui permainan matematika pada kelompok B TK Shandy
Putra.
Rencana Kegiatan Siklus I
SKH Ke
Pembukaan Inti Penutup
I 1. menyanyi bersama “rumahku” (seni 300
2. bercakap-cakap tentang rumah ( b 6)
1. Membilang gambar dan memasangkannya dengan angka 1 - 10 (kog. 15)
2. mewarnai gambar rumah (seni 5)
3. menggunting gambar rumah (fm 6)
1. menyanyi bersama lagu rumahku
2. mengingat
II 1. mengucap sajak rumahku (seni 32)
2. bercakap-cakap tentang rumah ( b 6)
1. membilang gambar dan tutup botol dan memasangkannya dengan angka 1 - 10 (kog 13)
2. menggambar bebas tentang lingkunganku (seni 1)
3. menjahit angka dan papan jahit (fm 5)
1. mengucap sajak2. mengingat
III 1. bernyanyi individual
(seni 30)2. menyebut urutan
bilangan 1-10 dengan media rumah flanel (kog 12)
1. membilang gambar, tutup botol dan angka 1-10 dengan media rumah flannel (kog 13)
2. mencipta bentuk rumah dari kepingan geometri (seni 10)
3. membuat lingkaran dan bujur sangkar sesuai angka ( fm 9)
1. bernyanyi “rumahku istanaku”
2. mengulas
IV 1. gerak dan lagu (seni 34)
2. mengurutkan gambar seri “rumahku istanaku” dengan media rumah flannel (bhs 14)
1. merekat gambar, angka dan tutup botol 1-10 (kog 13)
2. mencocok gambar rumah (fm 7)
3. kolase bentuk rumah (seni 14)
1. bercerita dengan buku cerita (b 15)
2. mengulas
V 1. bernyanyi rumahku istanaku
2. mengurutkan
1. Memasangkan gambar, tutup botol dengan symbol angka 1- 10
1. bernyanyi rumahku istanaku
2. memberi komentar
gambar seri dengan rumah flanel
(Kog. 13)2. menarik garis
mencontoh angka 1-10 (fm 3)
3. mewarnai gambar lingkungan rumah
terhadap kegiatan hari ini
3. mengulas
Satuan kegiatan Harian I (SKH I)
Kelompok : B
Tema / Sub Tema : Lingkunganku / Rumah
Minggu / Semester : 5 / II
HARI/TGL INDIKATOR KEGIATAN ALAT DAN
BAHAN
PENILAIANPERKEMBANGANA
NAKKBM
25APRIL
2011
Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan dengan tertib (moral 1 )
Mengucapkan salam (moral 10 )
Menyanyi lebih dari 20 lagu anak ( Sn.23)Menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, alamat rumah dengan lengkap (Bhs 6)
Menghubungkan / memasangkan lambang bilangan dengan benda sampai 10 (anak tidak disuruh menulis ) Kog. 15
Mewarnai bentuk gambar sederhana dengan rapi (Sn.5)
Menggunting dengan berbagai media berdasarkan bentuk / pola (lurus, lengkung, glombang, zigzag, lingkaran, segi empat, segi tiga ) (Fm.6)
Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan (m 1)
Membersihkan diri sendiri dengan bantuan (sosem 30 )
I. Pembukaan ± 30 menit
Berdoa
Mengucapkan salam
Menyanyi bersama Rumahku
Bercakap-cakap tentang Rumah
II. Inti 60 menit Membilang gambar
dan memasangkannya dengan angka
Mewarnai gambar rumah
Menggunting gambar rumah
III. Istirahat ± 30 menit Berdoa makan
Makan
Bermain di halaman
Rumah Flanel
Gambar Rumah
Rumah Flanel Kartu gambar
Lembar gambar, Crayon
Gunting, Lem, Gambar Rumah
Menyanyi lebih dari 20 lagu anak ( s.23)
Mau mengemukakan pendapat secara sederhana (PL.25)
IV. Penutup Menyanyi bersama
Lagu Rumahku
Mengingat
Berdoa
Salam
Skenario Perbaikan I (Siklus I)
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan Simbol angka 1 – 10 melalui permainan matematika dengan media Rumah Flanel
Siklus ke : 1
Hari / Tanggal : Senin / 25 april 2011
Hal yang diperbaiki / ditingkatkan :
1. Kegiatan pengembangan 2. Pengelolaan kelas
a. Penataan ruangPada waktu pembukaan anak-anak duduk membentuk huruf U di karpet
b. Pengorganisasian anakPada waktu kegiatan bermain dengan rumah flanel anak dibagi menjadi tiga kelompok, kegiatan tiap kelompok dilakukan di karpet secara bergiliran.
3. Langkah-langkah perbaikan- Guru menjelaskan media yang digunakan yaitu rumah
Flanel dan alat-alat permainan lainnya (Kartu Gambar, Kartu Angka)
- Guru memperlihatkan gambar, bercakap-cakap tentang gambar dan mengajak anak menghitung jumlah gambar
- Anak diberi kesempatan untuk berhitung secara klasikal
- Guru memperkenalkan angka 1 – 10, anak menyebutkan angka tersebut secara bersama-sama / individual
- Anak diminta untuk menyebut urutan bilangan 1 – 10 sambil melihat symbol angka tersebut
- Guru memperlihatkan gambar dan menghitung jumlahnya kemudian memasangkan dengan angka yang tepat
- Anak diminta untuk memilih gambar dan menghitung lalu mencari angka yang tepat
- Guru memberi reward kepada anak- Guru mengadakan Tanya jawab - Guru menugaskan anak secara individual untuk
menghubungkan gambar dengan angka- Guru menunjukkan angka kemudian anak diminta untuk
mencari dan memasangkan gambar yang tepat- Mengadakan diskusi terhadap hasil kegiatan anak, guru
memberi kesempatan kepada anak lain untuk mengomentari hasil kerja temannya
- Guru memberi bimbingan kepada anak yang belum bisa memasangkan gambar sesuai dengan angka yang tepat
Pelaksanaan
Setelah guru menyusun langkah-langkah perbaikan dalam
skenario perbaikan maka guru membuat SKH perbaikan dan
selanjutnya mencari teman sejawat untuk membuat pelaksanaan
perbaikan pembelajaran dan materi lembar APKG – PKP 1 dan
APKG – PKP 2 selanjutnya guru telah siap melaksanakan kegiatan
dan dituangkan dalam SKH perbaikan. Rencana kegiatan pada
siklus pertama menuliskan tentang kegiatan perbaikan dan
pengembangan dan kegiatan yang belum mencapai target.
Penilai 1 adalah teman sejawat atau rekan guru yang
berasal dari TK yang telah ditentukan. Penilai 2 adalah kepala
sekolah tempat penulis mengajar. Penilai 1 dan 2 menilai SKH
yang penulis buat dan pelaksanaannya dengan menggunakan
APKG PKP 1 dan 2.
Pengamatan
Dalam proses pelaksanaan perbaikan rencana kegiatan,
penulis membuat lembaran observasi untuk diamati dan diisi
oleh teman sejawat yang mengamati pelaksanaan perbaikan.
Lembaga observasi yang biasa digunakan di Taman kanak-kanan
untuk menilai hasil proses kegiatan belajar mengajar anak.
Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data
sebagai berikut :
Observasi hasil mengisi pola gambar balon dengan media
kertas asturo dari data diperoleh sebagai berikut :
a) Mampu () anak mampu dalam kegiatan mengisi pola
dengan baik sebanyak 5 orang
b) Cukup () anak masih membutuhkan bimbingan guru
dalam kegiatan mengisi pola sebanyak 15 orang
c) Kurang (o) anak belum mampu dalam kegiatan mengisi
sebanyak 10 orang
Refleksi
Kekuatan dan kelemahan tindakan perbaikan kegiatan
pengembangan,
Pelaksanaan pembelajaran
a) Kekuatan yang saya temukan selama proses
pembelajaran adalah sudah sesuai dengan langkah-
langkah dalam penyusunan SKH, media, pengelolaan
kelas, penilaian dan proses hasil belajar.
b) Kelemahan yang saya temukan selama proses
pembelajaran adalah dalam penggunaan media bentuk
gambar dan kurangnya pendekatan terhadap anak
pada saat kegiatan bermain dengan Rumah Flanel.
Satuan Kegiatan Harian II (SKH II)
Kelompok : B
Tema / Sub Tema : Lingkunganku / Rumah
Minggu / Semester : 5 / II
HARI/TGL INDIKATOR KEGIATAN ALAT DAN
BAHAN
PENILAIANPERKEMBANGANA
NAKKBM
26APRIL
2011
Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan dengan tertib (moral 1 )
Mengucapkan salam (moral 10 )
Mengucapkan sajak dengan ekspresi yang bervariasi misalnya perubahan intonasi, peruabahan gerak dan penghayatan (Sn. 32)
Menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, alamat rumah dengan lengkap (Bhs 6)
Menghubungkan / memasangkan lambing bilangan dengan benda sampai 10 (anak tidak disuruh menulis ) Kog. 15
Menggambar bebas dengan berbagai media, kapur tulis, pensil warna, crayon, arang dan bahan-bahan alam dengan rapi. (Sn.1)
Menggunting dengan berbagai media berdasarkan bentuk / pola (lurus, lengkung, glombang, zigzag, lingkaran, segi empat, segi tiga ) (Fm.6)
I. Pembukaan ± 30 menit
Berdoa
Mengucapkan salam
Mengucapkan sajak Rumahku
Tanya jawab tentang guna dan alamat rumah
II. Inti 60 menit Membilang gambar,
tutup botol dan memasangkannya dengan angka
Menggambar bebas tema Lingkungan Rumah
Menjahit gambar angka
Rumah Flanel
Gambar Rumah
Rumah Flanel Kartu gambar
Crayon dan buku gambar
Papan jahit dan tali sepatu
Menjahit bervariasi (Jelujur dan silang 15 lubang dengan tali raffia, benang wol) (FM.5)
Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan (m 1)
Membersihkan diri sendiri dengan bantuan (sosem 30 )
Mengucapkan sajak dengan ekspresi yang bervariasi misalnya perubahan intonasi, peruabahan gerak dan penghayatan (Sn. 32)
Mau mengemukakan pendapat secara sederhana (PL.25)
III. Istirahat ± 30 menit Berdoa makan
Makan
Bermain di halaman
IV. Penutup Mengucap sajak
Mengingat
Berdoa
Salam
Skenario Perbaikan II (Siklus I)
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan anak dalam
mengenal konsep bilangan Simbol angka 1 – 10
melalui permainan matematika dengan media
Rumah Flanel
Siklus ke : 1
Hari / Tanggal : Senin / 25 april 2011
Hal yang diperbaiki / ditingkatkan :
1. Kegiatan pengembangan
2. Pengelolaan kelas
a. Penataan ruang
Pada waktu pembukaan anak-anak duduk membentuk
huruf U di karpet
b. Pengorganisasian anak
Pada waktu kegiatan bermain dengan rumah flanel anak
dibagi menjadi tiga kelompok, kegiatan tiap kelompok
dilakukan di karpet secara bergiliran.
3. Langkah-langkah perbaikan
- Guru menjelaskan media yang digunakan yaitu rumah
Flanel dan alat-alat permainan lainnya (Kartu Gambar,
Kartu Angka dan tutup botol)
- Guru memperlihatkan gambar, bercakap-cakap tentang
gambar dan mengajak anak menghitung jumlah gambar
dan tutup botol
- Anak diberi kesempatan untuk berhitung secara klasikal
- Guru memperkenalkan angka 1 – 10, anak menyebutkan
angka tersebut secara bersama-sama / individual
- Anak diminta untuk menyebut urutan bilangan 1 – 10
sambil melihat symbol angka tersebut
- Guru memperlihatkan gambar dan menghitung jumlahnya
kemudian memasangkan dengan angka yang tepat
- Anak diminta untuk memilih gambar dan menghitung lalu
mencari angka yang tepat
- Guru meminta anak untuk mengambil tutup botol dan
merekatkannya di rumah Flanel sesuai dengan angka yang
diminta
- Guru memberi reward setiap kegiatan anak
- Guru mengadakan Tanya jawab
- Guru menugaskan anak secara individual untuk
menghubungkan / merekatkan gambar, tutup botol
dengan angka
- Guru menunjukkan angka kemudian anak diminta untuk
mencari dan memasangkan gambar, dan jumlah tutup
botol yang tepat
- Mengadakan diskusi terhadap hasil kegiatan anak, guru
memberi kesempatan kepada anak lain untuk
mengomentari hasil kerja temannya
- Guru memberi bimbingan kepada anak yang belum bisa
memasangkan gambar, tutup botol sesuai dengan angka
yang tepat
Pelaksanaan
Setelah guru menyusun langkah-langkah perbaikan dalam
skenario perbaikan maka guru membuat SKH perbaikan dan
selanjutnya mencari teman sejawat untuk membuat pelaksanaan
perbaikan pembelajaran dan materi lembar APKG – PKP 1 dan
APKG – PKP 2 selanjutnya guru telah siap melaksanakan kegiatan
dan dituangkan dalam SKH perbaikan. Rencana kegiatan pada
siklus pertama menuliskan tentang kegiatan perbaikan dan
pengembangan dan kegiatan yang belum mencapai target.
Penilai 1 adalah teman sejawat atau rekan guru yang berasal
dari TK yang telah ditentukan. Penilai 2 adalah kepala sekolah
tempat penulis mengajar. Penilai 1 dan 2 menilai SKH yang
penulis buat dan pelaksanaannya dengan menggunakan APKG
PKP 1 dan 2.
Pengamatan
Dalam proses pelaksanaan perbaikan rencana kegiatan,
penulis membuat lembaran observasi untuk diamati dan diisi
oleh teman sejawat yang mengamati pelaksanaan perbaikan.
Lembaga observasi yang biasa digunakan di Taman kanak-kanan
untuk menilai hasil proses kegiatan belajar mengajar anak.
Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh
data sebagai berikut :
Observasi hasil mengisi pola gambar balon dengan media
kertas kado (siklus I) dari data diperoleh sebagai berikut :
a) Mampu () anak mampu dalam kegiatanmengisi pola
dengan baik sebanyak 10 orang
b) Cukup () anak masih membutuhkan bimbingan guru
dalam kegiatan mengisi pola sebanyak 13 orang
c) Kurang (o) anak belum mampu dalam kegiatan mengisi
pola sebanyak 7 orang
Refleksi
Kekuatan dan kelemahan tindakan perbaikan kegiatan
pengembangan,
1) Pelaksanaan pembelajaran
a) Kekuatan yang saya temukan selama proses
pembelajaran adalah sudah sesuai dengan
langkah-langkah dalam penyusunan SKH, media,
pengelolaan kelas, penilaian dan proses hasil
belajar.
b) Kelemahan yang saya temukan selama proses
pembelajaran adalah dalam penggunaan media
bentuk gambar dan kurangnya pendekatan
terhadap anak pada saat kegiatan memasangkan
angka dengan gambar dan tutup botol atau
sebaliknya.
Satuan kegiatan Harian III (SKH III)
Kelompok : B
Tema / Sub Tema : Lingkunganku / Rumah
Minggu / Semester : 5 / II
HARI/TGL INDIKATOR KEGIATAN ALAT DAN
BAHAN
PENILAIANPERKEMBANGANA
NAKKBM
27APRIL
2011
Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan dengan tertib (moral 1 )
Mengucapkan salam (moral 10 )
Menyanyi lebih dari 20 lagu anak ( Sn.23)
Menyebut urutan bilangan dari 1 – 20 (Kog.12)
Menghubungkan / memasangkan lambing bilangan dengan benda sampai 10 (anak tidak disuruh menulis ) Kog. 15
Menciptakan 3 bentuk dari kepingan geometri (Sn. 10)
Membuat lingkaran danbujur sangkar dengan rapi (FM.9)
Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan (m 1)
Membersihkan diri sendiri dengan bantuan (sosem 30 )
I. Pembukaan ± 30 menit
Berdoa
Mengucapkan salam
Bernyanyi individual Lagu Rumahku
Menyebutkan urutan bilangan 1 – 10
II. Inti 60 menit Membilang gambar,
tutup botol dan memasangkannya dengan angka 1 - 10
Menciptakan bentuk rumah dari kepingan geometri
Membuat lingkaran dan bujur sangkar sesuai angka
III. Istirahat ± 30 menit Berdoa makan
Makan
Bermain di halaman
Rumah Flanel
Gambar Rumah
Rumah Flanel Kartu gambar,
tutup botol
Kepingan geometri berwarna
Buku, pensil
Menyanyi lebih dari 20 lagu anak ( s.23)
Mau mengemukakan pendapat secara sederhana (PL.25)
IV. Penutup Bernyanyi Rumahku
Istanaku
Mengingat
Berdoa
Salam
Skenario Perbaikan III (Siklus I)
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan anak dalam
mengenal konsep bilangan Simbol angka 1 – 10
melalui permainan matematika dengan media
Rumah Flanel
Siklus ke : 1
Hari / Tanggal : Senin / 25 april 2011
Hal yang diperbaiki / ditingkatkan :
1. Kegiatan pengembangan
2. Pengelolaan kelas
a. Penataan ruang
Pada waktu pembukaan anak-anak duduk membentuk
huruf U di karpet
b. Pengorganisasian anak
Pada waktu kegiatan bermain dengan rumah flanel anak
dibagi menjadi tiga kelompok, kegiatan tiap kelompok
dilakukan di karpet secara bergiliran.
3. Langkah-langkah perbaikan
- Guru menjelaskan media yang digunakan yaitu rumah
Flanel dan alat-alat permainan lainnya (Kartu Gambar,
Kartu Angka dan tutup botol)
- Guru memperlihatkan gambar, bercakap-cakap tentang
gambar dan mengajak anak menghitung jumlah gambar
dan tutup botol
- Anak diberi kesempatan untuk berhitung secara klasikal
- Guru memperkenalkan angka 1 – 10, anak menyebutkan
angka tersebut secara bersama-sama / individual
- Anak diminta untuk menyebut urutan bilangan 1 – 10
sambil melihat symbol angka tersebut
- Guru memperlihatkan gambar dan menghitung jumlahnya
kemudian memasangkan dengan angka yang tepat
- Anak diminta untuk memilih gambar dan menghitung lalu
mencari angka yang tepat
- Guru meminta anak untuk mengambil tutup botol dan
merekatkannya di rumah Flanel sesuai dengan angka yang
diminta
- Guru memberi reward setiap kegiatan anak
- Guru mengadakan Tanya jawab
- Guru menugaskan anak secara individual untuk
menghubungkan / merekatkan gambar, tutup botol
dengan angka
- Guru menunjukkan angka kemudian anak diminta untuk
mencari dan memasangkan gambar, dan jumlah tutup
botol yang tepat
- Mengadakan diskusi terhadap hasil kegiatan anak, guru
memberi kesempatan kepada anak lain untuk
mengomentari hasil kerja temannya
- Guru memberi bimbingan kepada anak yang belum bisa
memasangkan gambar, tutup botol sesuai dengan angka
yang tepat
Pelaksanaan
Setelah guru menyusun langkah-langkah perbaikan dalam
skenario perbaikan maka guru membuat SKH perbaikan dan
selanjutnya mencari teman sejawat untuk membuat pelaksanaan
perbaikan pembelajaran dan materi lembar APKG – PKP 1 dan
APKG – PKP 2 selanjutnya guru telah siap melaksanakan kegiatan
dan dituangkan dalam SKH perbaikan. Rencana kegiatan pada
siklus pertama menuliskan tentang kegiatan perbaikan dan
pengembangan dan kegiatan yang belum mencapai target.
Penilai 1 adalah teman sejawat atau rekan guru yang berasal
dari TK yang telah ditentukan. Penilai 2 adalah kepala sekolah
tempat penulis mengajar. Penilai 1 dan 2 menilai SKH yang
penulis buat dan pelaksanaannya dengan menggunakan APKG
PKP 1 dan 2.
Pengamatan
Dalam proses pelaksanaan perbaikan rencana kegiatan,
penulis membuat lembaran observasi untuk diamati dan diisi
oleh teman sejawat yang mengamati pelaksanaan perbaikan.
Lembaga observasi yang biasa digunakan di Taman kanak-kanak
untuk menilai hasil proses kegiatan belajar mengajar anak.
Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh
data sebagai berikut :
Observasi hasil mengisi pola gambar balon dengan media
kertas kado (siklus I) dari data diperoleh sebagai berikut :
a) Mampu () anak mampu dalam kegiatan mengisi pola
dengan baik sebanyak 10 orang
b) Cukup () anak masih membutuhkan bimbingan guru
dalam kegiatan mengisi pola sebanyak 13 orang
c) Kurang (o) anak belum mampu dalam kegiatan mengisi
pola sebanyak 7 orang
Refleksi
Kekuatan dan kelemahan tindakan perbaikan kegiatan
pengembangan,
1) Pelaksanaan pembelajaran
a) Kekuatan yang saya temukan selama proses
pembelajaran adalah sudah sesuai dengan
langkah-langkah dalam penyusunan SKH, media,
pengelolaan kelas, penilaian dan proses hasil
belajar.
b) Kelemahan yang saya temukan selama proses
pembelajaran adalah kurangnya kemampuan anak
dalam membedakan angka 1 – 10.
Satuan kegiatan Harian IV (SKH IV)
Kelompok : B
Tema / Sub Tema : Lingkunganku / Rumah
Minggu / Semester : 5 / II
HARI/TGL INDIKATOR KEGIATAN ALAT DAN
BAHAN
PENILAIANPERKEMBANGANA
NAKKBM
28APRIL
2011
Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan dengan tertib (moral 1 )
Mengucapkan salam (moral 10 )
Mengepresikan gerakan sesuai dengan syair lagu atau cerita
Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri 4 – 6 gambar (Bhs 14)
Menghubungkan / memasangkan lambing bilangan dengan benda sampai 10 (anak tidak disuruh menulis ) (Kog.15
Mencocok bentuk (Fm.7)
Membuat gambar dengan teknik kolase dengan memakai berbagai media (kertas, ampas kelapa, biji-bijian, kain perca, batu-batuan, dll) (Sn.14)
Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan (m 1)
Membersihkan diri sendiri dengan bantuan (sosem 30 )
I. Pembukaan ± 30 menit
Berdoa Mengucapkan salam
Gerak dan Lagu
Mengurutkan gambar seri rumahku istanaku dengan media rumah flanel
II. Inti 60 menit Merekat,
memasangkan gambar, angka dan tutup botol 1 – 10
Mencocok gambar rumah
Kolase bentuk rumah dengan kertas
III. Istirahat ± 30 menit Berdoa makan
Makan
Bermain di halaman
Rumah Flanel
Gambar seri
Rumah Flanel Kartu gambar,
tutup botol
Gambar rumah, alat cocok dan bantal
Gambar rumah, lem, kertas warna
Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dan menceritakan isi buku dengan menunjuk beberapa kata yang dikenalnya (Bhs. 15)
Mau mengemukakan pendapat secara sederhana (PL.25)
IV. Penutup Bercerita dengan buku
cerita
Mengulas
Berdoa
Salam
Skenario Perbaikan IV (Siklus I)
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan anak dalam
mengenal konsep bilangan Simbol angka 1 – 10
melalui permainan matematika dengan media
Rumah Flanel
Siklus ke : 1
Hari / Tanggal : Kamis / 28 april 2011
Hal yang diperbaiki / ditingkatkan :
1. Kegiatan pengembangan
2. Pengelolaan kelas
a. Penataan ruang
Pada waktu pembukaan anak-anak duduk membentuk
huruf U di karpet
b. Pengorganisasian anak
Pada waktu kegiatan bermain dengan rumah flanel anak
dibagi menjadi tiga kelompok, kegiatan tiap kelompok
dilakukan di karpet secara bergiliran.
3. Langkah-langkah perbaikan
- Guru menjelaskan media yang digunakan yaitu rumah
Flanel dan alat-alat permainan lainnya (Kartu Gambar,
Kartu Angka dan tutup botol)
- Guru memperlihatkan gambar, bercakap-cakap tentang
gambar dan mengajak anak menghitung jumlah gambar
dan tutup botol
- Anak diberi kesempatan untuk berhitung secara klasikal
- Guru memperkenalkan angka 1 – 10, anak menyebutkan
angka tersebut secara bersama-sama / individual
- Anak diminta untuk menyebut urutan bilangan 1 – 10
sambil melihat symbol angka tersebut
- Guru memperlihatkan gambar dan menghitung jumlahnya
kemudian memasangkan dengan angka yang tepat
- Anak diminta untuk memilih gambar dan menghitung lalu
mencari angka yang tepat
- Guru meminta anak untuk mengambil tutup botol dan
merekatkannya di rumah Flanel sesuai dengan angka yang
diminta
- Guru memberi reward setiap kegiatan anak
- Guru mengadakan Tanya jawab
- Guru menugaskan anak secara individual untuk
menghubungkan / merekatkan gambar, tutup botol
dengan angka
- Guru menunjukkan angka kemudian anak diminta untuk
mencari dan memasangkan gambar, dan jumlah tutup
botol yang tepat
- Mengadakan diskusi terhadap hasil kegiatan anak, guru
memberi kesempatan kepada anak lain untuk
mengomentari hasil kerja temannya
- Guru memberi bimbingan kepada anak yang belum bisa
memasangkan gambar, tutup botol sesuai dengan angka
yang tepat
Pelaksanaan
Setelah guru menyusun langkah-langkah perbaikan dalam
skenario perbaikan maka guru membuat SKH perbaikan dan
selanjutnya mencari teman sejawat untuk membuat pelaksanaan
perbaikan pembelajaran dan materi lembar APKG – PKP 1 dan
APKG – PKP 2 selanjutnya guru telah siap melaksanakan kegiatan
dan dituangkan dalam SKH perbaikan. Rencana kegiatan pada
siklus pertama menuliskan tentang kegiatan perbaikan dan
pengembangan dan kegiatan yang belum mencapai target.
Penilai 1 adalah teman sejawat atau rekan guru yang berasal
dari TK yang telah ditentukan. Penilai 2 adalah kepala sekolah
tempat penulis mengajar. Penilai 1 dan 2 menilai SKH yang
penulis buat dan pelaksanaannya dengan menggunakan APKG
PKP 1 dan 2.
Pengamatan
Dalam proses pelaksanaan perbaikan rencana kegiatan,
penulis membuat lembaran observasi untuk diamati dan diisi
oleh teman sejawat yang mengamati pelaksanaan perbaikan.
Lembaga observasi yang biasa digunakan di Taman kanak-kanak
untuk menilai hasil proses kegiatan belajar mengajar anak.
Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh
data sebagai berikut :
Observasi hasil mengisi pola gambar balon dengan media
kertas kado (siklus I) dari data diperoleh sebagai berikut :
d) Mampu () anak mampu dalam kegiatan mengisi pola
dengan baik sebanyak 10 orang
e) Cukup () anak masih membutuhkan bimbingan guru
dalam kegiatan mengisi pola sebanyak 13 orang
f) Kurang (o) anak belum mampu dalam kegiatan mengisi
pola sebanyak 7 orang
Refleksi
Kekuatan dan kelemahan tindakan perbaikan kegiatan
pengembangan,
Pelaksanaan pembelajaran
a) Kekuatan yang saya temukan selama proses
pembelajaran adalah sudah sesuai dengan
langkah-langkah dalam penyusunan SKH, media,
pengelolaan kelas, penilaian dan proses hasil
belajar.
b) Kelemahan yang saya temukan selama proses
pembelajaran adalah anak masih lambat dalam
memilih angka 1 – 10 sesuai dengan perintah guru
pada kegiatan menghubungkan gambar dan tutup
botol bahkan masih memerlukan motivasi dari
guru dalam pelaksanaan.
Satuan kegiatan Harian V (SKH V)
Kelompok : B
Tema / Sub Tema : Lingkunganku / Rumah
Minggu / Semester : 5 / II
HARI/TGL INDIKATOR KEGIATAN ALAT DAN
BAHAN
PENILAIANPERKEMBANGANA
NAKKBM
29APRIL
2011
Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan dengan tertib (moral 1 )
Mengucapkan salam (moral 10 )
Menyanyi lebih dari 20 lagu anak ( Sn.23)
Menyebut urutan bilangan dari 1 – 20 (Kog.12)
Menghubungkan / memasangkan lambing bilangan dengan benda sampai 10 (anak tidak disuruh menulis ) (Kog.15
Meniru membuat garis tegak, data, miring, lengkung dan lingkaran (Fm. 3)
Mewarnai bentuk gambar sederhana dengan rapi
Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan (m 1)
Membersihkan diri sendiri dengan bantuan (sosem 30 )
Menyanyi lebih dari 20 lagu anak-anak (Sn. 30)
Mau mengemukakan
I. Pembukaan ± 30 menit
Berdoa Mengucapkan salam
Bernyanyi Rumahku
Istanaku Menyebutkan urutan
bilangan 1 - 10
II. Inti 60 menit Merekat,
memasangkan gambar, angka dan tutup botol 1 – 10
Menarik garis mencontoh angka 1 – 10 dibawah gambar
Mewarnai gambar lingkungan rumah
III. Istirahat ± 30 menit Berdoa makan
Makan
Bermain di halaman
IV. Penutup Bernyanyi rumahku
istanaku
Rumah Flanel
Gambar seri
Rumah Flanel Kartu gambar,
tutup botol
Buku bergambar
Gambar rumah, krayon
pendapat secara sederhana (PL.25)
Memberi komentar terhadap kegiatan hari ini
Diskusi
Berdoa
Salam
Skenario Perbaikan V (Siklus I)
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan anak dalam
mengenal konsep bilangan Simbol angka 1 – 10
melalui permainan matematika dengan media
Rumah Flanel
Siklus ke : 1
Hari / Tanggal : Jumat / 29 april 2011
Hal yang diperbaiki / ditingkatkan :
1. Kegiatan pengembangan
2. Pengelolaan kelas
a. Penataan ruang
Pada waktu pembukaan anak-anak duduk membentuk
huruf U di karpet
b. Pengorganisasian anak
Pada waktu kegiatan bermain dengan rumah flanel anak
dibagi menjadi tiga kelompok, kegiatan tiap kelompok
dilakukan di karpet secara bergiliran.
3. Langkah-langkah perbaikan
- Guru menjelaskan media yang digunakan yaitu rumah
Flanel dan alat-alat permainan lainnya (Kartu Gambar,
Kartu Angka dan tutup botol)
- Guru memperlihatkan gambar, bercakap-cakap tentang
gambar dan mengajak anak menghitung jumlah gambar
dan tutup botol
- Anak diberi kesempatan untuk berhitung secara klasikal
- Guru memperkenalkan angka 1 – 10, anak menyebutkan
angka tersebut secara bersama-sama / individual
- Anak diminta untuk menyebut urutan bilangan 1 – 10
sambil melihat symbol angka tersebut
- Guru memperlihatkan gambar dan menghitung jumlahnya
kemudian memasangkan dengan angka yang tepat
- Anak diminta untuk memilih gambar dan menghitung lalu
mencari angka yang tepat
- Guru meminta anak untuk mengambil tutup botol dan
merekatkannya di rumah Flanel sesuai dengan angka yang
diminta
- Guru memberi reward setiap kegiatan anak
- Guru mengadakan Tanya jawab
- Guru menugaskan anak secara individual untuk
menghubungkan / merekatkan gambar, tutup botol
dengan angka
- Guru menunjukkan angka kemudian anak diminta untuk
mencari dan memasangkan gambar, dan jumlah tutup
botol yang tepat
- Mengadakan diskusi terhadap hasil kegiatan anak, guru
memberi kesempatan kepada anak lain untuk
mengomentari hasil kerja temannya
- Guru memberi bimbingan kepada anak yang belum bisa
memasangkan gambar, tutup botol sesuai dengan angka
yang tepat
Pelaksanaan
Setelah guru menyusun langkah-langkah perbaikan dalam
skenario perbaikan maka guru membuat SKH perbaikan dan
selanjutnya mencari teman sejawat untuk membuat pelaksanaan
perbaikan pembelajaran dan materi lembar APKG – PKP 1 dan
APKG – PKP 2 selanjutnya guru telah siap melaksanakan kegiatan
dan dituangkan dalam SKH perbaikan. Rencana kegiatan pada
siklus pertama menuliskan tentang kegiatan perbaikan dan
pengembangan dan kegiatan yang belum mencapai target.
Penilai 1 adalah teman sejawat atau rekan guru yang berasal
dari TK yang telah ditentukan. Penilai 2 adalah kepala sekolah
tempat penulis mengajar. Penilai 1 dan 2 menilai SKH yang
penulis buat dan pelaksanaannya dengan menggunakan APKG
PKP 1 dan 2.
Pengamatan
Dalam proses pelaksanaan perbaikan rencana kegiatan,
penulis membuat lembaran observasi untuk diamati dan diisi
oleh teman sejawat yang mengamati pelaksanaan perbaikan.
Lembaga observasi yang biasa digunakan di Taman kanak-kanak
untuk menilai hasil proses kegiatan belajar mengajar anak.
Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data sebagai berikut :
Observasi hasil mengisi pola gambar balon dengan media
kertas kado (siklus I) dari data diperoleh sebagai berikut :
a) Mampu () anak mampu dalam kegiatan mengisi pola
dengan baik sebanyak 10 orang
b) Cukup () anak masih membutuhkan bimbingan guru dalam
kegiatan mengisi pola sebanyak 13 orang
c) Kurang (o) anak belum mampu dalam kegiatan mengisi pola
sebanyak 7 orang
Refleksi
Kekuatan dan kelemahan tindakan perbaikan kegiatan
pengembangan,
Pelaksanaan pembelajaran
a) Kekuatan yang saya temukan selama proses pembelajaran
adalah sudah sesuai dengan langkah-langkah dalam
penyusunan SKH, media, pengelolaan kelas, penilaian dan
proses hasil belajar.
b) Kelemahan yang saya temukan selama proses pembelajaran
adalah beberapa anak masih memerlukan motivasi atau
rangsangan dari guru.
Analisis dan interpretasi data yang diperoleh selama
5 hari kegiatan perbaikan (siklus 1) berlangsung:
RANCANGAN SATU SIKLUS
Siklus : Kedua
Tema : Lingkunganku
Sub tema : Sekolah
Kelompok : B
Tujuan perbaikan : “Meningkatkan Kemampuan Anak dalam
mengenal konsep bilangan dan symbol
angka 1 – 10 melalui permainan matematika
dengan media rumah Flanel pada Kelompok
B”.
Identifikasi masalah :
1. Beberapa anak kurang antusias dalam PBM
2. Anak sudah aktif dalam belajar mengajar namun masih
lambat dalam memilih angka
3. Kurangnya kemandirian dan percaya diri dalam memilih
symbol angka
4. Beberapa anak masih memerlukan motivasi dalam
menghubungkan / memasangkan konsep bilangan dan symbol
angka 1 – 10
Analisis masalah :
Dari keempat masalah yang teridentifikasi, masalah yang
akan dipecahkan adalah kurangnya kemampuan anak dalam
menghubungkan / memasangkan konsep bilangan dan symbol
angka 1 – 10 melalui permainan matematika pada kelompok B
TK Shandy Putra.
Penyebab karena guru kurang memberikan variasi
kegiatan yang sifatnya menantang anak untuk melakukan
kegiatan mencari dan menemukan sendiri dalam permainan
matematika.
Untuk mengatasi hal tersebut guru dapat menggunakan
teknik permainan matematika dengan media rumah Flanel dalam
bentuk perlombaan baik secara individual maupun kelompok.
Perumusan masalah :
Bagaimanakah meningkatkan kemampuan anak dalam
menghubungkan konsep bilangan dan symbol angka 1 – 10
melalui permainan matematika pada kelompok B TK Shandy
Putra.
Rencana Kegiatan Siklus II
SKH Ke
Pembukaan Inti Penutup
I 1. bernyanyi Lagu Tamanku (Sn-30) Taman Kanak-kanak
2. bercakap-cakap tentang Sekolah / Taman Kanak-kanak (Bhs-6)
1. menghubungkan gambar dengan symbol angka 1 – 10 dengan media rumah Flanel (Kog.15)
2. menjahit gambar angka dengan tali raffia (FM.6)
3. mewarnai gambar sekolah (Sn.5)
1. Bernyanyi (sn.30)
2. Diskusi
II 1. Bernyanyi lagu ke sekolah (Sn.30)
2. Mengucapkan sajak Sekolahku (Sn.32)
1. Memasangkan angka dengan gambar 1-10 menggunakan rumah Flanel (Kog.15)
2. Mencontoh tulisan 1 – 5 (FM.3)
3. Menggambar bebas dengan kerayon tema Sekolahku (Sn.2)
1. Mengulang sajak bernyanyi
2. Mengulas
III 1. Menyebutkan urutan bilangan 1 – 10 (Kog.20)
2. Melakukan 3 – 5 perintah secara berurutan
1. Memasangkan lambing bilangan dengan gambar 1 – 10 (Kog.15)
2. Meronce angka 1 – 103. Menggunting gambar
pensil (FM.7)
1. Mengurutkan angka 1 – 10 dengan papan Flanel
2. Diskusi
IV 1. Bernyanyi lagu Satu, Dua
2. Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya dengan media rumah Flanel (Peralatan Sekolah) Kog.5
1. Menghubungkan bilangan dan gambar 1 – 10 media rumah flannel (Kog. 14)
2. Menggunting gambar Pensil
3. Mencontoh tulisan angka 1 –10 (FM.3)
1. Pantomin
2. Diskusi
V 1. Bernyanyi Lagu Taman yang Paling Indah (Sn.30)
2. Menyebut urutan bilangan 1 – 10 (Kog. 20)
1. Memasangkan lambing bilangan dengan gambar dan tutup botol menggunakan media rumah flannel (Kog. 15)
2. Menciptakan bentuk sekolah dari kepingan gemometri (Sn.10)
3. Membuat bentuk dari dasi dengan plastisin.
1. Menceritakan pengalaman hariku
2. Diskusi
(FM.2)
Satuan kegiatan Harian I (SKH I)
Kelompok : B
Tema / Sub Tema : Lingkunganku / Sekolah
Minggu / Semester : 5 / II
HARI/TGL INDIKATOR KEGIATAN ALAT DAN
BAHAN
PENILAIANPERKEMBANGANA
NAKKBM
2MEI
2011
Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan dengan tertib (moral 1 )
Mengucapkan salam (moral 10 )
Menyanyi lebih dari 20 lagu anak ( Sn.23)
Menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, alamat rumah dengan lengkap (bhs 6)
Menghubungkan / memasangkan lambang bilangan dengan benda sampai 10 (anak tidak disuruh menulis ) (Kog.15)
Menjahit bervariasi (jelujur dan silang) 15 lubang dengan tali raffia, benang wol (Fm.5)
Mewarnai bentuk gambar sederhana dengan rapi (Sn.5)
Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan (m 1)
I. Pembukaan ± 30 menit
Berdoa Mengucapkan salam
Bernyanyi Lagu
Tamanku Taman Kanak-Kanak
Bercakap-cakap tentang sekolah
II. Inti 60 menit Menghubungkan
gambar, tutup botol dengan symbol angka 1 – 10 dengan media rumah Flanel
Menjahit gambar angka dengan tali rafia
Mewarnai gambar sekolah
III. Istirahat ± 30 menit Berdoa makan
Rumah Flanel
Gambar seri
Rumah Flanel Kartu gambar,
tutup botol, kartu angka
Papan Jahit dan Tali Rapia
Gambar sekolah, krayon
Membersihkan diri sendiri dengan bantuan (sosem 30 )
Menyanyi lebih dari 20 lagu anak-anak (Sn. 30)
Mau mengemukakan pendapat secara sederhana (PL.25)
Makan
Bermain di halaman
IV. Penutup Bernyanyi Tamanku
Taman Kanak-Kanak Memberi komentar
terhadap kegiatan hari ini
Diskusi Berdoa Salam
Skenario Perbaikan I (Siklus II)
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan anak dalam
mengenal konsep bilangan Simbol angka 1 – 10
melalui permainan matematika dengan media
Rumah Flanel
Siklus ke : II
Hari / Tanggal : Senin / 2 Mei 2011
Hal yang diperbaiki / ditingkatkan :
1. Kegiatan pengembangan
Kegiatan anak dalam menghubungkan konsep bilangan dan
symbol angka 1 – 10 dengan media rumah flannel dalam
bentuk per kelompok dirubah dengan kegiatan perlombaan.
2. Pengelolaan kelas
a. Penataan ruang
Pada waktu pembukaan anak-anak duduk membentuk
huruf U di karpet
b. Pengorganisasian anak
Pada waktu kegiatan bermain dengan rumah flanel anak
dibagi menjadi tiga kelompok, kegiatan tiap kelompok
dilakukan di karpet secara bergiliran.
3. Langkah-langkah perbaikan
Kegiatan pengembangan
Kegiatan klasikal yang masih dalam bimbingan ditingkatkan
menjadi kegiatan mandiri baik secara kelompok maupun
individual dalam bentuk perlombaan.
a. Guru menunjukkan alat yang akan digunakan
- Guru menjelaskan media yang digunakan yaitu rumah
Flanel dan alat-alat permainan lainnya (Kartu Gambar,
Kartu Angka dan tutup botol)
- Guru memperlihatkan gambar, bercakap-cakap tentang
gambar dan mengajak anak menghitung jumlah gambar
dan tutup botol
- Anak diberi kesempatan untuk berhitung secara klasikal
dan kelompok
- Guru mengingatkan angka 1 – 10, anak menyebutkan
angka tersebut secara bersama-sama / individual
- Anak diminta untuk menyebut urutan bilangan 1 – 10
sambil melihat symbol angka tersebut
- Guru memperlihatkan gambar dan menghitung jumlahnya
kemudian memasangkan dengan angka yang tepat
- Guru menjelaskan kegiatan-kegiatan selanjutnya yaitu
kegiatan perlombaan dan mendemonstrasikan cara
menyelesaikan tugas perkelompok
- Anak diminta untuk memilih gambar dan menghitung lalu
mencari angka yang tepat
- Guru meminta anak untuk mengambil tutup botol dan
merekatkannya di rumah Flanel sesuai dengan angka yang
diminta
- Guru memberi reward setiap kegiatan anak
- Guru mengadakan Tanya jawab
- Guru menugaskan anak secara kelompok dalam bentuk
perlombaan
- Masing-masing kelompok bekerja sama mencari gambar
dan symbol angka yang tepat lalu direkatkan dirumah
Flanel
- Mendiskusikan hasil kerja kelompok I dan Kelompok II
dengan kelompok lain
- Guru senantiasa membei reward atas partisipasi anak
- Guru menugaskan kelompok III dan IV masing-masing
kelompok bekerja sama mencari gambar dan symbol
angka yang tepat lalu direkatkan di rumah Flanel
- Mendiskusikan hasil kerja kelompok III dan IV dengan
kelompok lain
- Guru senantiasa membei reward atas partisipasi anak
- Guru menugaskan anak secara kelompok untuk
menghubungkan / merekatkan tutup botol dengan angka
dalam bentuk perlombaan
- Mengadakan diskusi terhadap hasil kegiatan anak, guru
memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk
mengomentari hasil kerja temannya
Pelaksanaan
Setelah guru menyusun langkah-langkah perbaikan dalam
skenario perbaikan maka guru membuat SKH perbaikan dan
selanjutnya mencari teman sejawat untuk membuat pelaksanaan
perbaikan pembelajaran dan materi lembar APKG – PKP 1 dan
APKG – PKP 2 selanjutnya guru telah siap melaksanakan kegiatan
dan dituangkan dalam SKH perbaikan. Rencana kegiatan pada
siklus kedua menuliskan tentang kegiatan perbaikan dan
pengembangan dan kegiatan yang sudah mencapai target.
Penilai 1 adalah teman sejawat atau rekan guru yang berasal
dari TK yang telah ditentukan. Penilai 2 adalah kepala sekolah
tempat penulis mengajar. Penilai 1 dan 2 menilai SKH yang
penulis buat dan pelaksanaannya dengan menggunakan APKG
PKP 1 dan 2.
Pengamatan
Dalam proses pelaksanaan perbaikan rencana kegiatan,
penulis membuat lembaran observasi untuk diamati dan diisi
oleh teman sejawat yang mengamati pelaksanaan perbaikan.
Lembaga observasi yang biasa digunakan di Taman kanak-kanak
untuk menilai hasil proses kegiatan belajar mengajar anak.
Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh
data sebagai berikut :
Observasi hasil mengisi pola gambar balon dengan media
kertas kado (siklus I) dari data diperoleh sebagai berikut :
a) Mampu () anak mampu dalam kegiatan mengisi pola
dengan baik sebanyak 10 orang
b) Cukup () anak masih membutuhkan bimbingan guru
dalam kegiatan mengisi pola sebanyak 13 orang
c) Kurang (o) anak belum mampu dalam kegiatan mengisi
pola sebanyak 7 orang
Refleksi
Kekuatan dan kelemahan tindakan perbaikan kegiatan
pengembangan,
Pelaksanaan pembelajaran
a) Kekuatan yang saya temukan selama proses
pembelajaran adalah sudah sesuai dengan
langkah-langkah dalam penyusunan SKH, media,
pengelolaan kelas, penilaian proses hasil belajar
serta anak kelihatan sangat antusias dan aktif
dalam proses pembelajaran.
b) Kelemahan yang saya temukan selama proses
pembelajaran adalah penataan kegiatan
perlombaan saat berlangsung dengan masih
kurang tertib .
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi per siklus
Setelah melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan perbaikan kegiatan, berikut ini adalah hasil pengolahan data awal terlihat pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil Perkembangan Anak dalam Kegiatan
menghubungkan gambar dengan angka 1 - 10 (Sebelum
Perbaikan)
No Nama Penilaian perkembangan anak
● √ O1 Aini Fatimah ●2 Alyati Dafa O 3 Afifah Zaini ●4 Adit Cahyo O 5 Al Hasbi ●6 Cahyati O 7 Divo Putra O 8 Diva Putri O 9 Dini Aminarti O 10 Dewi Rustati O 11 Ganda O 12 Gina Utami √13 Sinta Laura O 14 Intan Fahira √15 Indi Wulandari O 16 Yesi Ahmad √17 Muhammad Fadil O 18 Muhammad Iqbal √19 Muhammad Rizki O 20 Muhammad Revo √21 Muhammad Zaki O 22 Marliana √23 Novitri O 24 Nabila Felisa
Maheswari√
25 Putri Rahmadani O 26 Puspa Sari √
27 Reni Sulistyawati O 28 Salsabila √29 Ricki Subarjah O 30 Shandy Tio Putra √Jumlah (orang) 3 10 17Persentase (%) 10 33,3 56,7
Keterangan :
- Baik (), anak sudah mampu dan mandiri dalam
menyelesaikan tugas secara cepat dan tepat tanpa
bantuan
- Cukup (), anak cukup mampu menunjukkan
kemampuan dalam menyelesaikan tugas
- Kurang (O), anak belum mampu masih butuh bantuan
Tabel 1. Memberikan informasi data sebelum perbaikan,
hal ini akan lebih jelas dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 1. Nilai Perkembangan Anak dalam
Kegiatan menghubungkan gambar dengan angka 1 - 10
(Sebelum Perbaikan)
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
baikcukup kurang
Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada
pelaksanaan pembelajaran, ternyata anak dalam membilang
gambar dan memasangkannya dengan angka 1 – 10 dengan nilai
baik yaitu berjumlah 3 orang (10%), anak yang masih
memerlukan bimbingan berjumlah 10 orang (33,3%) dan anak
yang belum mampu berjumlah 17 orang (56,6%).
Setelah melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
perbaikan kegiatan, berikut ini adalah hasil pengelolaan data
perbaikan satu (siklus I) terlihat pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil perkembangan anak dalam
menghubungkan gambar, tutup botol dengan symbol
angka 1 – 10 melalui media Rumah Flanel ( sesudah
perbaikan I)
No Nama Penilaian perkembangan anak
● √ O1 Aini Fatimah ●2 Alyati Dafa √3 Afifah Zaini ●4 Adit Cahyo √5 Al Hasbi ●6 Cahyati √7 Divo Putra ●8 Diva Putri √9 Dini Aminarti ●10 Dewi Rustati √11 Ganda O 12 Gina Utami √ 13 Sinta Laura O 14 Intan Fahira √ 15 Indi Wulandari O 16 Yesi Ahmad √ 17 Muhammad Fadil O 18 Muhammad Iqbal √ 19 Muhammad Rizki O 20 Muhammad Revo √ 21 Muhammad Zaki O
22 Marliana √ 23 Novitri O 24 Nabila Felisa Maheswari √ 25 Putri Rahmadani O 26 Puspa Sari √ 27 Reni Sulistyawati O 28 Salsabila √29 Ricki Subarjah O 30 Shandy Tio Putra √Jumlah (orang) 5 15 10Persentase (%) 16,7 50 33,3
Keterangan :
- Baik (), anak sudah mampu dan mandiri dalam
menyelesaikan tugas secara cepat dan tepat tanpa
bantuan
- Cukup (), anak cukup mampu menunjukkan
kemampuan dalam menyelesaikan tugas
- Kurang (O), anak belum mampu masih butuh bantuan
Tabel 2. Memberikan informasi data sesudah perbaikan I
(siklus 1) hal ini akan lebih jelas dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 2. Hasil perkembangan anak dalam
menghubungkan gambar, tutup botol dengan symbol
angka 1 – 10 melalui media Rumah Flanel ( sesudah
perbaikan I)
Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada perbaikan 1
siklus I , ternyata anak yang mampu berjumlah 5 orang (16,7%),
anak yang masih memerlukan bimbingan berjumlah 15 orang
(50%) dan anak yang belum mampu berjumlah 10 orang
(33,3%).
Setelah melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
perbaikan kegiatan, berikut ini adalah hasil pengelolaan data
perbaikan dua (siklus I) terlihat pada tabel 3
Tabel 3. Hasil perkembangan anak dalam
menghubungkan gambar, tutup botol dengan symbol
angka 1 – 10 melalui media Rumah Flanel ( sesudah
perbaikan II)
No Nama Penilaian perkembangan anak
● √ O1 Aini Fatimah ●2 Alyati Dafa O 3 Afifah Zaini ●4 Adit Cahyo O 5 Al Hasbi ●6 Cahyati √ 7 Divo Putra ●8 Diva Putri √
0
2
4
6
8
10
12
14
16
baik cukup kurang
9 Dini Aminarti ●10 Dewi Rustati √ 11 Ganda ●12 Gina Utami √ 13 Sinta Laura ●14 Intan Fahira √15 Indi Wulandari ●16 Yesi Ahmad √17 Muhammad Fadil ●18 Muhammad Iqbal √19 Muhammad Rizki ●20 Muhammad Revo √21 Muhammad Zaki O 22 Marliana √23 Novitri O 24 Nabila Felisa Maheswari √25 Putri Rahmadani O 26 Puspa Sari √27 Reni Sulistyawati O 28 Salsabila √29 Ricki Subarjah O 30 Shandy Tio Putra √Jumlah (orang) 10 13 7Persentase (%) 33,3 43,3 23,3
Keterangan :
- Baik (), anak sudah mampu dan mandiri dalam
menyelesaikan tugas secara cepat dan tepat tanpa
bantuan
- Cukup (), anak cukup mampu menunjukkan
kemampuan dalam menyelesaikan tugas
- Kurang (O), anak belum mampu masih butuh bantuan
Tabel 3. Memberikan informasi data sesudah perbaikan II
(siklus I), hal ini akan lebih jelas dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 3. Hasil perkembangan anak dalam menghubungkan gambar, tutup botol dengan symbol angka 1 – 10 melalui media Rumah Flanel ( (sesudah perbaikan II)
0
2
4
6
8
10
12
14
baikcukup kurang
Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada perbaikan
2 siklus I , ternyata anak yang mampu dengan baik yaitu
berjumlah 10 orang (33,3%), anak yang masih memerlukan
bimbingan berjumlah 13 orang (43,3%) dan anak yang belum
mampu berjumlah 7 orang (23,3%).
Setelah melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
perbaikan kegiatan, berikut ini adalah hasil pengelolaan data
perbaikan tiga (siklus I) terlihat pada tabel 4
Tabel 4. Hasil perkembangan anak dalam
menghubungkan gambar, tutup botol dengan symbol
angka 1 – 10 melalui media Rumah Flanel (sesudah
perbaikan III)
No Nama Penilaian
perkembangan anak● √ O
1 Aini Fatimah ●2 Alyati Dafa O 3 Afifah Zaini ●4 Adit Cahyo O 5 Al Hasbi ●6 Cahyati O 7 Divo Putra ●8 Diva Putri O 9 Dini Aminarti ●10 Dewi Rustati √ 11 Ganda ●12 Gina Utami √ 13 Sinta Laura ●14 Intan Fahira √15 Indi Wulandari ●16 Yesi Ahmad √17 Muhammad Fadil ●18 Muhammad Iqbal √19 Muhammad Rizki ●20 Muhammad Revo √21 Muhammad Zaki ● 22 Marliana √23 Novitri ● 24 Nabila Felisa Maheswari √25 Putri Rahmadani O 26 Puspa Sari √27 Reni Sulistyawati O 28 Salsabila √29 Ricki Subarjah O 30 Shandy Tio Putra √Jumlah (orang) 12 11 7Persentase (%) 40 36,7 23,3
Keterangan :
- Baik (), anak sudah mampu dan mandiri dalam
menyelesaikan tugas secara cepat dan tepat tanpa
bantuan
- Cukup (), anak cukup mampu menunjukkan
kemampuan dalam menyelesaikan tugas
- Kurang (O), anak belum mampu masih butuh bantuan
Tabel 4. Memberikan informasi data sesudah perbaikan III
(siklus I) untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 4. Hasil perkembangan anak dalam menghubungkan gambar, tutup botol dengan symbol angka 1 – 10 melalui media Rumah Flanel (sesudah perbaikan III)
0
2
4
6
8
10
12
baikcukupkurang
Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada perbaikan
3 siklus I , ternyata anak yang mampu dengan baik yaitu
berjumlah 12 orang (40%), anak yang masih memerlukan
bimbingan berjumlah 11 orang (36,7%) dan anak yang belum
mampu berjumlah 7 orang (23,3%).
Setelah melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan perbaikan kegiatan, berikut ini adalah hasil pengelolaan data perbaikan empat (siklus I) terlihat pada tabel 5
Tabel 5. Hasil perkembangan anak dalam menghubungkan gambar, tutup botol dengan symbol
angka 1 – 10 melalui media Rumah Flanel ( sesudah perbaikan IV)
No Nama Penilaian perkembangan anak
● √ O1 Aini Fatimah ●2 Alyati Dafa O 3 Afifah Zaini ●4 Adit Cahyo O 5 Al Hasbi ●6 Cahyati O 7 Divo Putra ●8 Diva Putri O 9 Dini Aminarti ●10 Dewi Rustati O 11 Ganda ●12 Gina Utami √ 13 Sinta Laura ●14 Intan Fahira √15 Indi Wulandari ●16 Yesi Ahmad √17 Muhammad Fadil ●18 Muhammad Iqbal √19 Muhammad Rizki ●20 Muhammad Revo √21 Muhammad Zaki ● 22 Marliana √23 Novitri ● 24 Nabila Felisa Maheswari √25 Putri Rahmadani ● 26 Puspa Sari √27 Reni Sulistyawati ● 28 Salsabila √29 Ricki Subarjah O30 Shandy Tio Putra √Jumlah (orang) 14 10 6Persentase (%) 46,7 33,3 20
Keterangan :
- Baik (), anak sudah mampu dan mandiri dalam
menyelesaikan tugas secara cepat dan tepat tanpa
bantuan
- Cukup (), anak cukup mampu menunjukkan
kemampuan dalam menyelesaikan tugas
- Kurang (O), anak belum mampu masih butuh bantuan
Tabel 5. Memberikan informasi data sesudah perbaikan IV
(siklus I) hal ini akan lebih jelas dilihat pada gambar berikut :
Gambar 5. Hasil perkembangan anak dalam menghubungkan gambar, tutup botol dengan symbol angka 1 – 10 melalui media Rumah Flanel ( sesudah perbaikan IV)
0
2
4
6
8
10
12
14
baikcukupkurang
Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada perbaikan
4 siklus I , ternyata anak yang mampu dengan baik yaitu
berjumlah 14 orang (46,7%), anak yang masih memerlukan
bimbingan berjumlah 10 orang (33,3%) dan anak yang belum
mampu berjumlah 6 orang (20%).
Setelah melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
perbaikan kegiatan, berikut ini adalah hasil pengelolaan data
perbaikan kelima (siklus I) terlihat pada tabel berikut
Tabel 6. Hasil perkembangan anak dalam menghubungkan gambar, tutup botol dengan symbol angka 1 – 10 melalui media Rumah Flanel ( sesudah perbaikan V)
No Nama Penilaian perkembangan anak
● √ O1 Aini Fatimah ●2 Alyati Dafa ● 3 Afifah Zaini ●4 Adit Cahyo ● 5 Al Hasbi ●6 Cahyati ● 7 Divo Putra ●8 Diva Putri ● 9 Dini Aminarti ●10 Dewi Rustati O 11 Ganda ●12 Gina Utami O 13 Sinta Laura ●14 Intan Fahira O 15 Indi Wulandari ●16 Yesi Ahmad O 17 Muhammad Fadil ●18 Muhammad Iqbal √19 Muhammad Rizki ●20 Muhammad Revo √21 Muhammad Zaki ● 22 Marliana √23 Novitri ● 24 Nabila Felisa Maheswari √25 Putri Rahmadani ● 26 Puspa Sari √
27 Reni Sulistyawati ● 28 Salsabila √29 Ricki Subarjah ● O30 Shandy Tio Putra √Jumlah (orang) 18 7 5Persentase (%) 60 23,3 16,7
Keterangan :
- Baik (), anak sudah mampu dan mandiri dalam
menyelesaikan tugas secara cepat dan tepat tanpa
bantuan
- Cukup (), anak cukup mampu menunjukkan
kemampuan dalam menyelesaikan tugas
- Kurang (O), anak belum mampu masih butuh bantuan
Tabel 6. Memberikan informasi data sesudah perbaikan V
(siklus I), hal ini akan lebih jelas dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 6. Hasil perkembangan anak dalam
menghubungkan gambar, tutup botol dengan symbol
angka 1 – 10 melalui media Rumah Flanel (sesudah
perbaikan V)
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
baikcukupkurang
Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada perbaikan
5 siklus I , ternyata anak yang mampu mengisi pola dengan baik
yaitu berjumlah 18 orang (60%), anak yang masih memerlukan
bimbingan berjumlah 7 orang (33,3%) dan anak yang belum
mampu mengisi pola berjumlah 5 orang (16,7%).
Setelah melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
perbaikan kegiatan, berikut ini adalah hasil pengelolaan data
perbaikan keenam (siklus II) terlihat pada tabel 7
Tabel 7. Hasil perkembangan anak dalam
menghubungkan gambar, tutup botol dengan symbol
angka 1 – 10 melalui media Rumah Flanel ( sesudah
perbaikan VI)
No Nama Penilaian perkembangan anak
● √ O1 Aini Fatimah ●2 Alyati Dafa ● 3 Afifah Zaini ●4 Adit Cahyo ● 5 Al Hasbi ●6 Cahyati ● 7 Divo Putra ●8 Diva Putri ● 9 Dini Aminarti ●10 Dewi Rustati ● 11 Ganda ●12 Gina Utami ● 13 Sinta Laura ●14 Intan Fahira ● 15 Indi Wulandari ●16 Yesi Ahmad ● 17 Muhammad Fadil ●18 Muhammad Iqbal ●19 Muhammad Rizki ●20 Muhammad Revo ●21 Muhammad Zaki ● 22 Marliana O 23 Novitri ● 24 Nabila Felisa Maheswari O 25 Putri Rahmadani ● 26 Puspa Sari √27 Reni Sulistyawati ● 28 Salsabila √29 Ricki Subarjah ●30 Shandy Tio Putra √Jumlah (orang) 25 3 2Persentase (%) 83,3 10 6,7
Keterangan :
- Baik (), anak sudah mampu dan mandiri dalam
menyelesaikan tugas secara cepat dan tepat tanpa
bantuan
- Cukup (), anak cukup mampu menunjukkan
kemampuan dalam menyelesaikan tugas
- Kurang (O), anak belum mampu masih butuh bantuan
Tabel 7. Memberikan informasi data sesudah perbaikan VI
(siklus II), hal ini akan lebih jelas dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 7. Nilai perkembangan anak mengisi pola
(sesudah perbaikan VI)
0
5
10
15
20
25
baikcukupkurang
Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada perbaikan
6 siklus II , ternyata anak yang mampu dengan baik yaitu
berjumlah 25 orang (83,3%), anak yang masih memerlukan
bimbingan berjumlah 3 orang (10%) dan anak yang belum
mampu mengisi pola berjumlah 2 orang (6,7%)
Setelah melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
perbaikan kegiatan, berikut ini adalah hasil perbandingan
sebelum perbaikan, sesudah perbaikan 1-5 siklus I dan sesudah
perbaikan 6 siklus II terlihat pada tabel 8
Tabel 8. Hasil Perbandingan sebelum perbaikan,
sesudah perbaikan 1-5 siklus I dan sesudah perbaikan 6
siklus II
No
Nama Sebelum perbaikan
Sesudah perbaikan 1
Sesudah perbaikan II
Sesudah perbaikan III
Sesudah perbaikan IV
Sesudah perbaikan V
Sesudah perbaikan VI
● √ O ● √ O ● √ O ● √ O ● √ O ● √ O ● √ O1 Aini
Fatimah● ● ● ● ● ● ●
2 Alyati Dafa
O √ O O O ● ●
3 Afifah Zaini
● ● ● ● ● ● ●
4 Adit Cahyo
O √ O O O ● ●
5 Al Hasbi ● ● ● ● ● ● ●6 Cahyati O √ √ O O ● ● 7 Divo
PutraO ● ● ● ● ● ●
8 Diva Putri
O √ √ O O ● ●
9 Dini Aminarti
O ● ● ● ● ● ●
10
Dewi Rustati
O √ √ √ O O ●
11
Ganda O O ● ● ● ● ●
12
Gina Utami
√ √ √ √ √ O ●
13
Sinta Laura
O O ● ● ● ● ●
14
Intan Fahira
√ √ √ √ √ O ●
15
Indi Wulandari
O O ● ● ● ● ●
16
Yesi Ahmad
√ √ √ √ √ O ●
17
Muhammad Fadil
O O ● ● ● ● ●
18
Muhammad Iqbal
√ √ √ √ √ √ ●
19
Muhammad Rizki
O O ● ● ● ● ●
20
Muhammad Revo
√ √ √ √ √ √ ●
21
Muhammad Zaki
O O O ● ● ● ●
22
Marliana
√ √ √ √ √ √ O
23
Novitri O O O ● ● ● ●
24
Nabila Felisa Maheswari
√ √ √ √ √ √ O
25
Putri Rahmadani
O O O O ● ● ●
26
Puspa Sari
√ √ √ √ √ √ √
27
Reni Sulistyawati
O O O O ● ● ●
28
Salsabila
√ √ √ √ √ √ √
29
Ricki Subarjah
O O O O O O ●
30
Shandy Tio Putra
√ √ √ √ √ √ √
Jumlah (orang)
3 10
17
5 15
10
10
13
7 12
11
7 14
10
6 18
7 5 25 3 2
Persentase (%)
10
33,3
56,7
16,7
50
33,3
33,3
43,3
23,3
40
36,7
23,3
46,7
33,3
20
60
23,3
16,7
83,3
10
6,7
Keterangan :
- Baik (), anak sudah mampu dan mandiri dalam
menyelesaikan tugas secara cepat dan tepat tanpa
bantuan
- Cukup (), anak cukup mampu menunjukkan
kemampuan dalam menyelesaikan tugas
- Kurang (O), anak belum mampu masih butuh bantuan
Tabel 8 memberikan informasi sebelum perbaikan bahwa
skor rata-rata baik diperoleh 3 orang (10%), skor rata-rata cukup
diperoleh 10 orang (33,3%), sedangkan skor kurang diperoleh
17 orang (56,7%).
Untuk Data sesudah perbaikan I (siklus I) bahwa skor
rata-rata baik diperoleh 5 orang (16,7%), skor rata-rata cukup
diperoleh 15 orang (50%), dan skor rata-rata kurang diperoleh 10
orang (33,3%).
Dan data sesudah perbaikan II (siklus I) bahwa skor rata-
rata baik diperoleh 10 orang (33,3%), skor rata-rata cukup
diperoleh 13 orang (43,3%), dan skor rata-rata kurang diperoleh
7 orang (23,3%).
Dan data sesudah perbaikan III (siklus I) bahwa skor rata-
rata baik diperoleh 12 orang (40%), skor rata-rata cukup
diperoleh 11 orang (36,7%), dan skor rata-rata kurang diperoleh
7 orang (23,3%).
Dan data sesudah perbaikan IV (siklus I) bahwa skor rata-
rata baik diperoleh 14 orang (46,7%), skor rata-rata cukup
diperoleh 10 orang (33,3%), dan skor rata-rata kurang diperoleh
6 orang (20%).
Dan data sesudah perbaikan V (siklus I) bahwa skor rata-
rata baik diperoleh 18 orang (60%), skor rata-rata cukup
diperoleh 7 orang (23,3%), dan skor rata-rata kurang diperoleh 5
orang (16,7%).
Dan data sesudah perbaikan VI (siklus II) bahwa skor rata-
rata baik diperoleh 25 orang (83,3%), skor rata-rata cukup
diperoleh 3 orang (10%), dan skor rata-rata kurang diperoleh 2
orang (6,7%).
Hal ini akan lebih jelas dilihat pada gambar 8
Gambar 8. Hasil Perbandingan sebelum
perbaikan, sesudah perbaikan 1-5 siklus I dan sesudah
perbaikan 6 siklus II
sebelum perbaikan
sesudah perbaikan
I
sesudah perbaikan
II
sesudah perbaikan
III
sesudah perbaikan
IV
sesudah perbaikan
V
sesudah perbaikan
VI
0
5
10
15
20
25
30
baikcukupkurang
Bila diamati dari tiga grafik siklus di atas, maka dapat
dilihat perbandingannya bahwa anak sudah mampu
menghubungkan gambar, tutup botol dengan simbol 1 – 10
dengan media Flanel dengan baik. Hal ini terbukti dari penilaian
pelaksanaan pembelajaran, siklus I perbaikan 1-5 dan siklus II
perbaikan 6 mengalami peningkatan yang signifikan.
Refleksi Siklus I perbaikan I
a) Keberhasilan yang saya temukan selama proses
pembelajaran adalah sudah sesuai dengan langkah-
langkah dalam penyusunan SKH, media, pengelolaan
kelas, penilaian dan proses hasil belajar.
b) Kegagalan yang saya temukan selama proses
pembelajaran adalah dalam penggunaan media bentuk
gambar dan kurangnya kemampuan anak pada saat
kegiatan bermain dengan Rumah Flanel.
Refleksi siklus I perbaikan II
a) Keberhasilan yang saya temukan selama proses
pembelajaran adalah sudah sesuai dengan langkah-
langkah dalam penyusunan SKH, media, pengelolaan
kelas, penilaian dan proses hasil belajar.
b) Kegagalan yang saya temukan selama proses
pembelajaran adalah kurangnya kemampuan anak
dalam membedakan symbol angka sehingga anak
masih memerlukan motivasi dan bantuan dari guru
pada saat kegiatan memasangkan angka dengan
gambar dan tutup botol atau sebaliknya.
Refleksi siklus I perbaikan III
a) Keberhasilan yang saya temukan selama proses
pembelajaran adalah sudah sesuai dengan langkah-
langkah dalam penyusunan SKH, media, pengelolaan
kelas, penilaian dan proses hasil belajar.
b) Kegagalan yang saya temukan selama proses
pembelajaran adalah kurangnya kemampuan beberapa
anak dalam membedakan angka 1 – 10.
Refleksi siklus I perbaikan IV
a) Keberhasilan yang saya temukan selama proses
pembelajaran adalah sudah sesuai dengan langkah-
langkah dalam penyusunan SKH, media, pengelolaan
kelas, penilaian dan proses hasil belajar.
b) Kegagalan yang saya temukan selama proses
pembelajaran adalah anak masih lambat dalam memilih
angka 1 – 10 sesuai dengan perintah guru pada
kegiatan menghubungkan gambar dan tutup botol
bahkan masih memerlukan motivasi dari guru dalam
pelaksanaan.
Refleksi siklus I perbaikan V
a) Keberhasilan yang saya temukan selama proses
pembelajaran adalah sudah sesuai dengan langkah-
langkah dalam penyusunan SKH, media, pengelolaan
kelas, penilaian dan proses hasil belajar.
b) Kegagalan yang saya temukan selama proses
pembelajaran adalah beberapa anak masih
memerlukan motivasi atau rangsangan dari guru.
Refleksi siklus II perbaikan VI
a) Keberhasilan yang saya temukan selama proses
pembelajaran adalah sudah sesuai dengan langkah-
langkah dalam penyusunan SKH, media, pengelolaan
kelas, penilaian proses hasil belajar serta anak
kelihatan sangat antusias dan aktif dalam proses
pembelajaran.
b) Kegagalan yang saya temukan selama proses
pembelajaran adalah penataan kegiatan perlombaan
saat berlangsung dengan masih kurang tertib.
B. Pembahasan dari Setiap Siklus
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada Hari
Rabu, tanggal 20 April 2011. Dari hasil penelitian pada
pelaksanaan pembelajaran, ternyata anak yang mampu
menghubungkan gambar, tutup botol dan symbol angka
dengan baik berjumlah 3 orang (10%), anak yang masih
membutuhkan bimbingan guru berjumlah 10 orang (33,3%)
dan anak belum mampu berjumlah 17 orang (56,7%).
Pada siklus I perbaikan I dilaksanakan pada Hari Senin,
tanggal 25 April 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
anak yang mampu dengan baik yaitu berjumlah 5 orang
(16,7%), anak yang masih membutuhkan bimbingan guru
berjumlah 15 orang (50%) dan anak belum mampu dengan
berjumlah 10 orang (33,3%).
Siklus I perbaikan II dilaksanakan pada Hari Selasa,
tanggal 26 April 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
anak yang mampu dengan baik yaitu berjumlah 10 orang
(33,3%), anak yang masih membutuhkan bimbingan guru
dalam berjumlah 13 orang (43,3%) dan anak belum
mampu dengan berjumlah 7 orang (23,3%).
Siklus I perbaikan III dilaksanakan pada Hari Rabu,
tanggal 27 April 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
anak yang mampu dengan baik yaitu berjumlah 12 orang
(40%), anak yang masih membutuhkan bimbingan guru
dalam berjumlah 11 orang (36,7%) dan anak belum
mampu dengan berjumlah 7 orang (23,3%).
Siklus I perbaikan IV dilaksanakan pada Hari Kamis ,
tanggal 28 April 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
anak yang mampu dengan baik yaitu berjumlah 14 orang
(46,7%), anak yang masih membutuhkan bimbingan guru
berjumlah 10 orang (33,3%) dan anak belum mampu
dengan berjumlah 6 orang (20%).
Siklus I perbaikan V dilaksanakan pada Hari Jum’at,
tanggal 29 April 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
anak yang mampu dengan baik yaitu berjumlah 18 orang
(60%), anak yang masih membutuhkan bimbingan guru
berjumlah 7 orang (23,3%) dan anak belum mampu
dengan berjumlah 5 orang (16,7%).
Sedangkan siklus II perbaikan VI dilaksanakan pada
Hari Senin, tanggal 2 Mei 2011. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa anak yang mampu mengisi pola
gambar balon dengan baik yaitu berjumlah 25 orang
(83,3%), anak yang masih membutuhkan bimbingan guru
mengisi pola gambar balon berjumlah 3 orang (10%) dan
anak belum mampu mengisi pola gambar balon dengan
berjumlah 2 orang (6,7%).
Hal ini telah menunjukkan bahwa pembelajaran
kegiatan yang dilaksanakan pada pelaksanaan
pembelajaran belum mencapai target yang diinginkan
sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Keberhasilan
guru dalam meningkatkan kemampuan motorik halus
melalui kegiatan hanya mencapai 10 % pada pelaksanaan
pembelajaran.
Dengan dirubahnya media bentuk gambar balon
ukuran A4 dengan teknik merintik dirubah menjadi bentuk
gambar balon ukuran A4 dengan media kertas asturo
tampak keberhasilan guru dalam meningkatkan
kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan mengisi
pola meningkat hanya mencapai 16,7%.
Dengan dirubahnya media bentuk gambar balon
ukuran A4 dengan media kertas asturo dirubah menjadi
bentuk gambar balon ukuran A4 dengan media kertas kado
tampak keberhasilan guru meningkatkan kemampuan
motorik halus anak melalui kegiatan kolase hanya
mencapai 33,3%.
Dengan dirubahnya media bentuk gambar balon
ukuran A4 dengan media kertas kado dirubah menjadi
bentuk gambar balon ukuran A4 dengan media kertas
crepe tampak keberhasilan guru meningkatkan
kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan kolase
hanya mencapai 40%.
Dengan dirubahnya media bentuk gambar balon
ukuran A4 dengan media kertas crepe dirubah menjadi
bentuk gambar balon sederhana dengan media kain perca
tampak keberhasilan guru meningkatkan kemampuan
motorik halus anak melalui kegiatan kolase hanya
mencapai 46,7%.
Dengan dirubahnya media bentuk gambar balon
sederhana dengan media kain perca dirubah menjadi
bentuk gambar balon sederhana dengan media kertas
berbentuk lingkaran kecil tampak keberhasilan guru
meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui
kegiatan kolase mencapai 60%.
Dan Dengan dirubahnya media bentuk gambar balon
sederhana dengan media kertas berbentuk lingkaran kecil
dirubah menjadi bentuk gambar balon sederhana dengan
media sobekan kertas tampak keberhasilan guru
meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui
kegiatan kolase mencapai 83,3%.
Jadi dengan menggunakan metode demonstrasi
terlihat adanya peningkatan kemampuan motorik halus
anak dalam kegiatan mengisi pola. Hal ini dapat
mengembangkan motorik halus dalam pengembangan
kreativitas anak.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan dapat disimpulkan :
1. Penerapan permainan Matematika dengan menggunakan rumah Flanel
efektif untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal,
menghubungkan gambar, jumlah benda sesuai dengan symbol angka 1 –
10 di TK Shandy Putra.
2. Dari penerapan pembelajaran permainan Matematika di TK akan
mendapat hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran yang
hanya mengandalkan papan tulis.
3. Pembelajaran/alat peraga yang digunakan sangat menarik minat dan
keaktifan anak dalam pembelajaran.
B. Saran
Sehubungan dengan kesimpulan diatas disarankan sebagai berikut :
1. Diupayakan pada guru TK hendaknya tidak mengabaikan metode
bermain dalam pembelajaran.
2. Variasi pembelajaran dan penggunaan alat pembelajaran hendaknya
diperhatikan dan diterapkan dalam upaya meningkatkan kemampuan
anak dalam belajar.
3. Agar guru lebih meningkatkan kreatifitas dalam menciptakan alat
pembelajaran demi tercapainya tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Nugraha dkk, 2006. Metode Pengembangan Sosial Emosional.
B.E.F Montolalu dkk, 2007. Metode Bermain dan Permainan Anak.
Badru Zaman dkk, 2007. Media dan Sumber Belajar.
Depdiknas, 2005. Pedoman Penilaian di Taman Kanak-Kanak.
Depdiknas, 2005. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Taman Kanak-Kanakn
dan Raudhatul Athfal.
Masitoh dkk, 2005. Strategi Pembelajaran TK.
R. Muslichatoen, 2001. Metode Pengajaran di TK, IKIP Malang; Depdikbud
Dirjen Dikti Proyek Tenaga Akademik.
Siti Aisyah dkk, 2007. Pembelajaran Terpadu.
Yuliani Nurani Sujiono dkk, 2006. Metode Pengembangan Kognitif.
Recommended