Upload
abdee
View
163
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pkp
Citation preview
LAPORAN PKP – PGSD
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI
UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN SISWA KELAS V
PADA PEMBELAJARAN IPA
TENTANG BENDA DAN SIFATNYA
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional
(PDGK4501)
Penyusun:
Nama : EKO YUNIANTO
NIM : 818 300 302
Program Studi : PGSD – S1
Pokjar : Kertasemaya
Masa Registrasi : 2013.1
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ BANDUNG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan Pendidikan Nasional Indonesia telah diatur dalam
Undang – Undang SISDIKNAS Nomor 20 tahun 2003 bahwa Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Maka sangat relevan sekali dengan
tujuan akhir program S1 PGSD-UT adalah agar para lulusannya mampu
berperan sebagai guru yang professional.Yang mampu bertindak dalam
segala situasi terutama yang berhubungan dengan kegiatan mendidik
siswanya.
Bapak Pendidikan Nasional Indonesia Ki Hajar Dewantara juga
menyatakan bahwa Pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya
anak-anak, adapun maksudnya , pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya.
Mengacu pada aturan dan pendapat di atas seorang guru harus mampu
melibatkan siswa dalam setiap pembelajaran secara aktif, kreatif, inovatif,
berhasil dan menyenangkan.
Pendidikan awal siswa – siswi SDN Sukadana III sebelum masuk
jenjang SD , mayoritas dari pendidikan keluarga, karena belum adanya
Sekolah TK, belum lagi pendidikan orang tua mereka yang hanya sebagaian
kecil saja mengenyam pendidikan, itupun hanya sebatas Sekolah Dasar.
Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran eksak, yang menuntut siswa
untuk mengetahui tentang konsep-konsep IPA secara sederhana. Sesuai
dengan tujuannya pembelajaran IPA perlu di ajarkan dengan cara yang tepat
yang harus melibatkan siswa secara aktif guna menumbuhkan cara berpikir
ilmiah pada siswa tersebut.
Tetapi yang terjadi pada siswa-siswi Kelas V SDN Sukadana III
Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu dari hasil evaluai pembelajaran
IPA tentang benda dan sifatnya, masih belum menunjukkan hasil yang
memuaskan, dari 20 orang siswa hanya 25 % saja yang mencapai KKM,
dan 75 % belum mencapai KKM.
Berdasarkan keadaan seperti ini harus segera di lakukan perbaikan
pembelajaran. Berdasarkan data tersebut penulis meminta bantuan teman
sejawat sebagai pengamat untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran IPA
tentang Benda dan Sifat-sifatnya.
1. Identifikasi Masalah
Selama kegiatan pembelajaran IPA tentang Benda dan Sifatnya di Kelas
V SDN Sukadana III Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu, teman
sejawat melakukan observasi terhadap semua kegiatan pembelajaran, dan
hasilnya terdapat beberapa masalah yang muncul, yaitu :
a. Hasil Pembelajaran IPA tentang Benda dan Sifatnya masih rendah, dari
20 orang siswa Kelas V SDN Sukadana III hanya 25 % yang mencapai
KKM dan 75 % belum mencapai KKM.
b. Metode yang digunakan guru kurang tepat,
c. Siswa di belakang tidak memperhatikan pembelajaran,
2. Analisis Masalah
Setelah dilakukan identifikasi masalah, penulis mendiskusikan
masalah tersebut dengan teman sejawat dan supervisor 2, dan ditemukan
analisis masalahnya, yaitu :
a. Guru kurang menguasai materi pembelajaran.
b. Guru hanya menggunakan metode ceramah.
c. Guru tidak menggunakan alat peraga pembelajaran.
d. Guru tidak memberikan contoh-contoh penerapan konsep benda dan
sifatnya dalam kehidupan sehari-hari yang dikenal siswa.
3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah
Penggunaan metode demonstrasi dalam perbaikan pembelajaran IPA
tentang benda dan sifatnya di SDN Sukadana III merupakan alternatif dan
prioritas pemecahan masalah pembelajaran saat itu.Metode secara harfiah
berarti ‘cara’. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai
cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.
Maka penulis ingin melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran
dengan judul “ Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan
Pemahaman Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Tentang Benda dan
Sifatnya”di SDN Sukadana III Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu.
B. Rumusan Masalah
Dari hasil identifikasi dan analisis masalah di atas, penulis melakukan
diskusi dengan supervisor 2, maka ditemukan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana meningkatkan hasil pembelajaran IPA tentangbenda dan
sifatnya di Kelas V SDN Sukadana III melalui metode demonstrasi.
2. Bagaimana cara melibatkan siswa dalam pembelajaran IPA tentang
bendadan sifatnya di Kelas V SDN Sukadana III melalui metode
demonstrasi ?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Paradigma baru dalam dunia pendidikan Indonesia, guru berperan
sebagai fasilitator dalam pembelajaran, pembelajaran terpusat pada peserta
didik, tentunya tidak lepas dari kemampuan yang dimiliki guru tersebut
dalam wawasan pendidikan yang dituangkan dalam rencana pembelajaran
secara tertulis yang sistematis. Kemudian direalisasikan di kelasnya secara
bertanggung jawab, untuk tercapainya tujuan pembelajaran tersebut.Dalam
penelitian perbaikan pembelajaran yang penulis lakukan juga tidak terlepas
dari tujuan yang ingin dicapai.
Adapun tujuan penelitian perbaikan pembelajaran, sesuai rumusan
masalah di atas adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
a. Mengaplikasikan program Kurikulum Dikdas sesuai dengan tujuan
dan arah pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas prestasi
belajar siswa.
b. Menjadi acuan bagi guru dalam mengukur kemampuan guru dalam
menyampaikan pembelajaran kepada siswa.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatakan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran IPA
tentang benda dan sifatnya pada Kelas V SDN Sukadana III
Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu melalui metode
demonstrasi.
b. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA
tentang benda dan sifatnya pada Kelas V SDN Sukadana III melalui
metode demonstrasi.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian Perbaikan Pembelajaran yang lebih popular di kenal dengan
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ), walaupun PTK termasuk penelitian
kualitatif karena tujuannya ingin menggambarkan realitas empirik di balik
fenomena, tapi paling tidak bisa dijadikan pengalaman dalam proses
pembelajaran di lingkungan sekolah setempat atau lebih khusus bisa di
terapkan pada kelas bersangkutan dan sangat bermanfaat sekali bagi guru,
siswa dan sekolah yang di maksud.
1. Manfaat untuk Guru
a. Meningkatkan wawasan pengetahuan, pemahaman, cara pemecahan
masalah, kualitas pengelolaan kelas dan profesionalisme.
b. Menambah Pengalaman dalam penggunaan metode pembelajaran
sehinggaproses pembelajaran menjadi bervariatif.
2. Manfaat untuk Siswa
a. Pembelajaran tidak membosankan, termotivasi untuk belajar lebih aktif.
b. pengalaman belajar lebih bermakna dan terkesan, serta pemahaman
materi pembelajaran lebih meningkat.
3. Manfaat untuk sekolah
a. Mutu Standar Kelulusan akan lebih baik dan dapat
dipertanggung jawabkan terhadap masyarakat atau orang tua siswa.
b. Kualitas guru dalam pengelolaan dan pembelajaran di kelas lebih
terukur, sehingga akan menjadikan nilai tambah bagi sekolah SDN
Sukadana III Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran IPA ( Sains) di Sekolah Dasar
1. Pengertian Pembelajaran IPA
Pembelajaran adalah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk
mendapatkan pengetahuan secara bertahap dan berkesinambungan. Dalam
Undang-Undang SISDIKNAS Nomor 20 Tahun 2003 Pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.
(Gagne dan Briggs, 1979:3) mengungkapkan Pengertian
Pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan untuk membantu
proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang,
disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya
proses belajar siswa yang bersifat internal.
(Surya, 2004: 213) Pembelajaran merupakan suatu proses yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.
Beberapa uraian di atas dapat tarik kesimpulan bahwa, Pembelajaran
adalah interaksi antara peserta didik dengan guru dan sumber belajar dalam
suatu lingkungan belajar.
2. Teori Pembelajaran IPA
IPA atau Sains yaitu mata pelajaran eksakta yang mempelajari alam
semesta dan isinya, yang merupakan hasil kegiatan manusia berupa
pengetahuan, gagasan dan konsep-konsep yang diperoleh dari pengalaman
proses kegiatan ilmiah di alam sekitar.
“Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu kumpulan
pengetahuan yang tersusun secara sistematik yang didalamnya secara
umum terbatas pada gejala-gejala alam”.(Fisher,1975:76) yang dikutip
oleh (Muh. Amin,1987:3)
(Sumaji,1998:31), IPA (sains) berupaya untuk membangkitkan minat
manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang
alam sekitarnya. Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan
dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah
pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai tentang kebesaran sang
pencipta. (Depdibud 1993/1994 :97)
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, IPA (sain) adalah
pengetahuan, gagasan dan konsep alam semesta, beserta gejala-
gejalanya secara umum yang dihasilkan manusia dari pengalaman
proses kegiatan ilmiah.
3. Pembelajaran IPA tentang Benda dan sifat-sifatnya
Seorang guru harus mengetahui alasan mengapa IPA atau sains
diajarkan di sekolah Dasar, karena proses pembelajaran IPA akan lebih
mudah dan mengarah pada tujuan yang sebenarnya. Tidak hanya
mengetahui mata pelajaran tersebut sudah tercantum dalam kurikulum dan
harus dilaksanakan di sekolah, tetapi harus mengetahui landasan teorinya,
diantaranya :
a. Mata Pelajaran IPA atau sains adalah program untuk menanamkan
dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai
ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran
sang pencipta (Depdikbud 1993/1994:97).
Sangat jelas hal ini akan menghilangkan sikap dikotomi ilmu umum
dengan ilmu agama bahkan akan saling menguatkan antara
pengetahuan ilmiah dengan nilai agama.
b. Pendidikan sains diarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat”
sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang
lebih mendalam tentang alam sekitar (Depdiknas 2004:33)
Maka pembelajaran IPA (sains) harus memberikan pengalaman
langsung dan kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi siswa,
dan akan bermanfaat untuk mempelajarai diri sendiri dan alam sekitar
sehingga akan menjadikan siswa tersebut mengetahui integrasi nilai-nilai
agama.
B. Metode Demonstrasi
1. Pengertian Metode Demonstrasi
Menyatakan Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang , kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu
kegiatan , baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan yang disajikan(Muhibbin
Syah, 2000: 85). Menurut (Syaiful B. Djamarah dkk,1995: 58), metode
memiliki kedudukan :
a. Sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM);
b. Menyiasati perbedaan individual anak didik;
c. Untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu
peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang
dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara
nyata atau tiruannya (Syaiful, 2008:210).
Metode demonstrasi diartikan sebagai upaya peragaan tentang suatu
cara melakukan sesuatu. Tujuan pokok penggunaan metode demonstrasi
dalam kegiatan pembelajaran adalah untuk memperjelas pengertian konsep
dan memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya
sesuatu.
Tujuan pokok penggunaan metode demonstrasi ini dalam proses
pembelajaran adalah untuk memperjelas pengertian konsep dan
memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu.
2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi
a. Kelebihan Metode Demonstrasi
1). Membantu siswa memahami dengan jelas jalannya suatu proses
atau kerja suatu benda,
2). Memudahkan berbagai jenis penjelasan,
3). Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat
diperbaiki melalui pengalaman dan contoh konkret, dengan
menghadirkan objek sebenarnya(Syaiful Bahri Djamarah,
2000:76).
b. Kekurangan Metode Demonstrasi
1). Sukar dimengerti apabila didemonstrasikan oleh guru yang kurang
menguasaiapa yang didemonstrasikan(Syaiful Bahri Djamarah,
2000:76),
2). Memerlukan banyak waktu,
3). Memerlukan kesabaran dan keuletan,
3. Manfaat Psikologis Pedagogis Metode Demonstrasi
a. Perhatian siswa dapat lebih di fokuskan,
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari,
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam
diri siswa(Drajat, 1995).
4. Langkah-langkah Metode Demonstrasi
Menurut (Hasibuan dan Mujiono,1993:31), Langkah-langkah metode
pembelajaran demonstrasi adalah sebagai berikut :
a. Merumuskan dengan jelas kecakapan dan atau keterampilan apa yang
diharapkan di capai oleh siswa sesudah demonstrasi itu dilakukan.
b. Mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh, apakah metode itu
wajar dipergunakan, dan apakah ia merupakan metode yang paling
efektif untuk mencapai tujuan yang dirumuskan.
c. Alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa di dapat demngan
mudah, dan sudah di coba terlebih dahulu supaya waktu diadakan
demonstrasi tidak gagal.
d. Jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan demonstrasi dengan jelas.
e. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan dilaksanakan,
sebaiknya sebelum demonstrasi dilakukan, sudah dicoba terlebih dahulu
supaya tidak gagal pada waktunya.
f. Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan, apakah tersedia waktu untuk
memberi kesempatan kepada siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan
dan komentar selama dan sesudah demonstrasi.
g. Selama demonstrasi berlangsung, hal-hal yang harus diperhatikan
adalah :
1.Keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa,
2. Alat-alat telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga setiap
siswa dapat melihat dengan jelas,
3. Telah disarankan kepada siswa untuk membuat catatan-catatan
seperlunya.
h. Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa, sering pula
diadakan diskusi sesudah demonstrasi berlangsung atau siswa mencoba
melakukan demonstrasi.
BAB III
PELAKSANAAN
PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian
1. Subjek Penelitian
Peneltian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Kelas V SDN
Sukadana III Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu. Mata pelajaran
yang menjadi subjek penelitian yaitu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dengan materi pokok “Benda dan Sifat-sifatnya”, dengan
menggunakan alat peraga KIT IPA.
Jumlah siswa Kelas V SDN Sukadana III Kecamatan Tukdana
Kabupaten Indramayu, pada saat PTK ini dilaksanakan yaitu sebanyak 30
orang, terdiri dari 8 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan.
Kapasitas tempat duduk terdiri atas 10 meja dan 20 tempat duduk/ kursi.
Tingkat kemampuan para siswa bervariasi ada yang kurang, ada yang
sedang dan ada pula beberapa orang di atas rata-rata. Dari data ulangan
IPA pada Mid Semester tahun 2012 yang baru saja dilaksanakan tercatat
siswa yang memiliki nilai di atas KKM yaitu 5 orang atau 25 % dari 15
orang siswa. Siswa yang berada dibawah KKM ada 15 orang siswa atau
75 % dan sisanya memiliki nilai sama dengan KKM, dimana KKM untuk
pelajaran IPA semester 1 di SDN Sukadana III yaitu 67.
Data Keadaan Siswa Kelas V
Tabel 3.1
NoJenis Kelamin
KeteranganL P
1 8 12
Jumlah 20
2. Tempat Penelitian
Mengapa Peneliti memilih tempat di SDN Sukadana III Kecamatan
Tukdana sebagai tempat Penelitian Tindakan Kelas, karena lokasi tersebut
adalah tempat dimana peneliti mengabdi / bekerja.
Tempat Penelitian
Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran
Tabel 3.2
No Tempat Penelitian Alamat
1 SDN Sukadana III
Desa Sukadana Blok Carik RT. 11 RW. 02 Kecamatan TukdanaKabupaten IndramayuPropinsi Jawa barat
3. Waktu Penelitian
Waktu Penelitian Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran disesuaikan
dengan jam dan materi yang sudah dialokasikan dalam silabus.
Waktu Penelitian
Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran
Tabel 3.3
NoHari dan Tanggal
Keterangan
1Kamis,
20 September 2012
- Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus 1
- Mata Pelajaran IPA- Materi : Benda
dan sifat-sifatnya--
2--
2012
- Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus 2
- Mata Pelajaran IPA- Materi : Benda
dan sifat-sifatnya
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Langkah –langkah yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas di
Kelas V SDN Sukadana III dengan materi bbenda dan sifat-sifatnya adalah
sebagai berikut :
1. Rencana Perbaikan
a. Siklus I
1). Menyusun indikator
2). Menyampaikan tujuan
3). Menjelaskan langkah–langkah pembelajaran
4). Mengaitkan pelajaran yang lalu dengan yang materi yang
akan diajarkan
5). Dengan mengamati gambar tentang bentuk benda dan sifat-sifatnya,
siswa dan gurumengadakan tanya jawab tentang benda dan sifat-
sifatnya.
6). Membimbing diskusi kelompok tentang benda dan sifat-sifatnya.
7). Membimbing pengamatan siswa dalam diskusi tentang benda dan
sifat-sifatnya.
8). Menyimpulkan pelajaran
9). Mengadakan post tes
b. Siklus II
1). Mengondisikan siswa pada situasi pembelajaran
2). Menyampaikan tujuan
3). Menjelaskan langkah – langkah pembelajaran
4). Mengaitkan pelajaran yang lalu dengan yang materi yang
akan diajarkan
5). Dengan mengamati alat peraga KIT IPA dan media pembelajaran
yang ada di sekitar lingkungan sekolah, siswa dan guru
mengadakan tanya jawab tentang tentang benda dan sifat-sifatnya.
6). Membimbing diskusi kelompok tentang benda dan sifat-sifatnya.
7). Membimbing pengamatan langsung siswa dalam diskusi tentang
benda dan sifat-sifatnya.
8). Menyimpulkan pelajaran
9). Mengadakan post tes
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Siklus 1
1). Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kegiatan inti dalam RPP.
2). Melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran siswa.
3). Melakukan tindakan khusus kepada siswa yang memerlukan
bimbingan.
b. Siklus 2
1). Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kegiatan inti dalam RPP.
2). Bersama siswa mendemonstrasikan tentang benda dan sifat-sifatnya.
3). Melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran siswa.
4). Melakukan tindakan khusus kepada siswa yang memerlukan
bimbingan.
3. Observasi
Pada kegiatan observasi, Supervisor 2 dan teman sejawat mengamati
peneliti dalam melaksanakan proses perbaikan pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi.
C. Teknik Analisis Data
Tehnik yang di gunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini
adalah dengan menggunakan tehnik sebagai berikut :
1. Lembar Observasi
Secara sederhana, observasi berarti pengamatan dengan tujuan
tertentu, yaitu untuk mengumpulkan data-data hasil perbaikan observasi
dalam penelitian dilakukan terhadap guru sebagai peneliti oleh supervisor
2, dan pengamatan (observasi) terhadap siswa sebagai subyek
penelitian.Lembar observasi terhadap guru sebagai peneliti adalah jurnal
yang telah disediakan oleh UT. Lembar obsevasi untuk siswa sebagai
subyek perbaikan penelitian adalah observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran.
2. Lembar soal-soal Tes
Untuk mengetahui hasil perbaikan pembelajaran, data-data
dikumpulkan melalui hasil tes pembelajaran.Tes pembelajaran berupa
soal-soal tes yang disusun dalam RPP (Rencana Perbaikan Pembelajaran)
setiap siklus.Hasil tes pembelajaran dimasukkan kedalam suatu tabel,
kemudian di deskripsikan sehingga diketahui peningkatan perbaikan
pembelajaran setiap siklusnya.
Nilai Evaluasi Siswa
Tabel 3.4
No Nama SiswaNilai
KeteranganSiklus I Siklus II
1 Nuralit 55 672 Ayu Fatmawati 60 803 Cica Komalasari 65 704 Dinda Anggraeni 65 905 Egi Nurazizah 80 1006 Elita Nurhasanah 60 677 Fathurohman 65 708 Gilang 60 679 Kardono 65 7510 Kunaenih 70 8011 Moh. Arifn 60 7512 Moh. Padri 50 6713 Putri Aniyah 80 9014 Reni 67 7515 Risky 60 7016 Rismayani 55 6717 Srimuti 65 75
18 Tarsih 55 7519 Tedi Suwanto 67 8020 Triani Astuti 65 75
Jumlah nilai 1269 1515Rata-rata kelas 63,45 75,75
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran
Sesuai dengan jadwal perbaikan penelitian pada Bab III di atas,
perbaikan penelitian dilaksanakan dua siklus, yaitu :
1. Siklus I
a. Perencanaan
1) Menentukan Standar Kompetensi
Standar kompetensinya yaitu benda dan sifat-sifatnya
2) Menentukan Kompetensi Dasar
Menggolongkan benda dan sifat-sifatnya
3) Menentukan Indikator
Siswa dapat membedakanbenda dan sifat-sifatnya
4) Menentukan tujuan Perbaikan
Meningkatkan kemampuan siswa dalam menyebutkan jenis-senis
benda dan sifat-sifatnya dengan menggunakan metode deskritif.
5) Menetukan Tujuan Pembelajaran
Melalui pengamatan gambar batuan siswa mampu menyebutkan
jenis-jenis benda dan sifat-sifatnya
6) Materi
Menyebutkan benda dan sifat-sifatnya
7) Pendekatan dan Metode Pembelajaran
a) Pedekatan : Kontekstual
b) Metode : Demonstrasi
b. Langkah-langkah Proses Pembelajaran
1) Pendahuluan (15 Menit)
a) Guru mengkondisikan siswa kedalam proses belajar
b) Guru menyampaikan apersepsi dalam bentuk pertanyaan :
“apakah kalian dapat membedakan benda dan sifat-sifatnya?’
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan Inti (50 menit)
a) Guru menanyakan kepada siswa benda apa saja yang terdapat di
rumahdan dapat menggolongkan sifat-sifatnya.
b) Siswa mengamati gambar benda agar dapat meningkatkan
kemampuan dalam menyebutkan jenis-jenis benda dan sifat-
sifatnya
c) Siswa diberi pertanyaan mengenai benda dan sifat-sifatnyaseperti
yang ada pada gambar
d) Guru memberikan pertanyaan pada siswa untuk membangun
pengertian / definisi benda dan sifat-sifatnya seperti yang ada
pada gambar
3) Review (5 Menit)
Setelah Setelah diberi penguatan guru, memberikan pertanyaan
kembali untuk mengukur pemahaman siswa “golongkan benda dan
sifat-sifatnya?”
4) Penutup (20 menit)
a) Guru memberikan soal latihan kepada siswa untuk mengukur
sejauh mana kemampuan siswa untuk mengetahui benda dan sifat-
sifatnya
b) Guru memberikan tindak lanjut dengan bentuk pemberian tugas
membaca di rumah (PR) untuk mempersiapkan siswa mengikuti
pembelajaran di pertemuan selanjutnya
c. Pengamatan Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan
pengamatan secara langsung mengenal fenomena-fenomena dan gejala
psikis maupun psikologi dengan pencatatan seperti menurut para ahli :
Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku
yang digambarkan akan terjadi (Suharsimi, 2006: 229). Dan Menurut
Supardi (2008: 127) bahwa : Observasi adalah kegiatan pengamatan
(pengambilan data) untuk melihat seberapa jauh efek tindakan telah mencapai
sasaran.
Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa observasi
adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) secara langsung
mengenal fenomena-fenomena dan gejala psikis maupun psikologi
dengan pencatatan untuk memotret seberapa jauh efek tidakan telah
mencapai sasaran.
1. Hasil observasi supervisor 2 terhdap penyampaian materi peneliti
tertera pada tabel 4.1 di bawah ini :
Hasil Observasi Aktivitas Peneliti Mata Pelajaran IPA Siklus 1
Tabel 4.1
NoPerilaku guru yang
diobservasi
Kemunculan
KomentarAda
Tidak ada
A Pendahuluan 1 Apakah guru
mengkondisikan siswa kedalam proses
√ Ada 2 siswa yang belum masuk kelas setelah pelajaran dimulai
pembelajaran?
2Apakah guru menyampaikan apersepsi dalam bentuk pertanyaan kepada siswa?
√
Pertanyaan terlalu terlalu memberatkan siswa, karena terlalu mendalam : - sebutkan contoh-contoh benda yang ada di sekitar sekolah?
3Apakah guru menyampaikan tujuan pembelajaran?
√ Suara guru kurang terdengar oleh siswa yang duduk dibelakang.
B Kegiatan Inti
1
Apakah guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang menggambarkan
√
Proses pembelajaran belum terserap oleh semua siswa sehingga ada 3 siswa yang belum bisa menjawab pertanyaan
benda dan sifat-sifatnyaberdasarkan pembuktian?
2
Apakah guru menggunakan alat / media agar siswa dapat mengonseptualisasikan hewan berdasarkan jenis benda dan sifat-sifatnya?
√
Alat / media lebih baik di buat poster yang besar supaya terlihat oleh seluruh siswa.
3
Apakah guru menanyakan kepada siswa mengenai perbedaan benda berdasarkan sifat-sifatnya?
√
seorang siswa belum paham / mengerti tentang benda dan sifat-sifatnya
4
Apakah guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk membangun pengertian/
√ Ada 3 siswa yang bermain
saat guru mnegajukan pertanyaan
definisi menggolongkan benda dan sifat-sifatnya?
C Review
1 Apakah guru memberikan pertanyaan kembali untuk mengukur pemahaman siswa?
√ Ada seorang siswa yang bertanya, batu kali termasuk sifat batuan yang
bagaimana ?
D Penutup
1
Apakah guru memberikan soal latihan kepada siswa untuk mengukur sejauh √
Ada satu siswa yang tidak menulis soal latihan
mana kemampuan siswa dalam pemahaman materi?
2
Apakah guru memberikan jembatan dengan bentuk pemberian tugas (PR)
√
Sebaiknya PR di buatkan soal yang harus di kerjakan dengan membaca buku IPA kelas V, bukan hanya membaca di rumah
dengan membaca di rumah untuk mempersiapkan siswa dalam
pertemuan selanjutnya?
Berdasarkan tabel aktivitas peneliti di atas yang diperoleh dari supervisor 2
menunjukkan aktivitas yang cukup baik pada siklus 1
2. Hasil observasi siswa selama proses perbaikan pembelajaran tertera
pada tabel 4.2 di bawah ini :
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Mata Pelajaran IPA Siklus 1
Tabel 4.2
NoKegiatan
Temuan EnsensialGuru Peserta Didik
A Pendahuluan
1
Guru mengkondisikan siswa kedalam proses
Siswa dalam kondisi siap menerima pelajaran
Ada 2 siswa yang belum hadir di waktu pembelajaranpembelajaran
2 Guru menyampaikan apersepsi dalam bentuk
Ada 2 siswa yang belum mengerti sama sekali tentang
2 siswa yang baru hadir belum siap menerima pembelajaranpertanyaan "Apa yang
dimaksud benda dan sifat-
sifatnya
benda dan sifat-sifatnya
3Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Siswa mencatat tujuan pembelajaran
Semua siswa memperhatikan guru yang menyampaikan tujuan pembelajaran
B Kegiatan Inti
1
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang
Siswa berdiskusi dengan teman sebangku tentang benda dan sifat-sifatnya
Siswa dibelakang mengobrol dengan teman semejanya
menggambarkan objek benda dan sifat-sifatnya
berdasarkan pembuktian?
2
Guru menggunakan alat/media pembelajaran agar
Siswa melihat dan memperhatikan alat/ media yang di gunakan guru
Media/ alat kurang banyak tidak sesuai dengan jumlah siswa, sehingga siswa yang dibelakang tidak kebagian
siswa dapat mengonseptualisasikan hewan pemakan
3
Guru menanyakan kepada siswa mengenai perbedaan benda-benda berdasarkan sifat-sifatnya
Siswa menjawab pertanyaan dari guru
Ada 3 siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru.
4
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa untuk Siswa
melakukan tanya jawab dengan guru
Ada 3 siswa yang mengobrol di waktu guru memberikan pertanyaan
membangun pengertian/definisi menggolongkan
benda dan sifat-sifatnya
C Review
1
Guru memberikan pertanyaan kembali untuk
Siswa menjawab pertanyaan dari guru
Siswa mencatat pertanyaan yang diberikan gurumengukur pemahaman siswa
D Penutup
1 Guru memberikan soal latihan Siswa Siswa mengerjakan
kepada siswa untuk menjawab dan menulis pertanyaan yang diberikan guru
soal latihanmengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam
dalam pemahaman materi
2
Guru memberikan jembatan dengan bentuk
Siswa menanyakan halaman berapa yang harus di baca?
Ada siswa yang ijin ke belakang sehingga tidak tahu jika ada tugas (PR)
pemberian (PR) dengan membaca di rumah untukmempersiapkan siswa dalam pertemuan selanjutnya
Berdasarkan tabel 4.2 diatas aktivitas siswa masih sangat rendah ada 2
siswa yang telat masuk 7%, aktivitas siswa yang bertanya hanya 10 orang
33%.
3. Hasil skor merupakan hasil kerja siswa seperti penulis uraikan berikut
ini pada tabel 4.3 :
Hasil Penilaian Tes Formatif Mata Pelajaran IPA Siklus 1
Tabel 4.3
No Nama Siswa
Analisis Soal
NilaiJumlah Jumlah
Benar Salah
1 Nuralit 3 2 602 Ayu Fatmawati 3.5 1.5 703 Cica Komalasari 3.5 1.5 704 Dinda Anggraeni 3.5 1.5 705 Egi Nurazizah 4.5 0.5 906 Elita Nurhasanah 3 2 607 Fathurohman 3 2 608 Gilang 3 2 609 Kardono 3.5 1.5 7010 Kunaenih 3.5 1.5 7011 Moh. Arifn 2.5 2.5 5012 Moh. Padri 3.5 1.5 7013 Putri Aniyah 4 1 8014 Reni 3.5 1.5 7015 Risky 3 2 6016 Rismayani 3.5 1.5 7017 Srimuti 3.5 1.5 7018 Tarsih 3 2 6019 Tedi Suwanto 3 2 6020 Triani Astuti 3 2 60
Jumlah 1330Rata-rata 66,05
Di Atas KKM 11Di Bawah KKM 9
Dari tabel diatas dapat dilihat pula pada grafik seperti pada gambar 4.2
seperti berikut ini :
Dengan demikian perbaikan pembelajaran pada siklus I
belum menemukan hasil yang sempurna oleh karena itu, peneliti
perlumengadakan perbaikan pembelajaran siklus II karena semua
siswa tidak mendapat nilai di atas KKM.
d. Refleksi
Dalam mengadakan refleksi, peneliti telah berdiskusi dengan
supervisor 2 dan mengkonsultasikan dengan pembimbing untuk mengkaji
semua temuan pada siklus 1, baik kekurangan maupun kelebihan selama
proses pembelajaran yang dijadikan dasar untuk menyusun dan
melaksanakan perbaikan pembelajaran kembali pada siklus II.
Pada saat guru menjelaskan materi menyebutkan benda dan sifat-
sifatnya siswa terbagi, ada yang memperhatikan dan ada yang bercanda
sehingga suasana kelas kurang kondusif. Berdasarkan hasil refleksi pada
proses pembelajaran maka perlu diadakan perbaikan pembelajaran pada
siklus kedua yaitu :
1) Guru harus pandai mengkondisikan kelas ke dalam suasana kelas
yang kondusif
2) Guru harus pandai menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
3) Guru harus menggunakan pendekatan yang menarik tepat dan sesuai
dengan materi
4) Pengaturan waktu harus tepat.
2. Siklus II
a. Perencanaan
1) Menentukan Standar Kompetensi
Standar kompetensinya yaitu Menggolongkan benda dan sifat-
sifatnya
2) Hasil Belajar
Tujuan hasil belajar siswa menunjukan kemampuan menyebutkan
jenis-jenis benda dan sifat-sifatnya
3) Indikator
Indikator pada siklus II ini adalah siswa dapat menyebutkan benda
dan sifat-sifatnya
4) Tujuan Perbaikan
Tujuan perbaikan pada siklus II ini adalah meningkatkan kemampuan
siswa dalam menyebutkan jenis-senis benda dan sifat-sifatnya
menggunakan metode demonstrasi.
5) Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada siklus II ini adalah melalui pengamatan
gambar hewan siswa mampu menyebutkan jenis-jenis benda dan
sifat-sifatnya
6) Materi
Menyebutkan benda dan sifat-sifatnya
7) Pendekatan dan Metode Pembelajaran
a) Pendekatan : Kontekstual
b) Metode : Demonstrasi
b. Langkah-langkah Pembelajaran
1) Pendahuluan (15 Menit)
a) Siswa dikondisikan ke dalam proses pembelajaran
b) Guru mengabsen siswa
c) Guru menyampaikan apersepsi dalam bentuk pertanyaan :
“benda apa sajakah yang ada disekitar kalian coba sebutkan
berdasarkan bentuk dan sifat-sifatnya?’
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan Inti (40 Menit)
a) Gurumenanyakan kepada siswa benda apasaja yang terdapat di
rumah berdasarkan sifat-sifatnya.
b) Siswa mengamati gambar contoh benda agar dapat meningkatkan
kemampuan dalam menyebutkan jenis-jenis benda dan sifat-
sifatnya
c) Guru memberi menjelaskan kepada siswa mengenai perbedaan
benda dan sifat-sifatnya seperti yang ada pada gambar
d) Guru memberikan pertanyaan pada siswa untuk membangun
pengertian / definisi benda dan sifat-sifatnya seperti yang ada pada
gambar
3) Review (5 Menit)
a) Setelah diberi penguatan guru, memberikan pertanyaan kembali
untuk mengukur pemahaman siswa “benda apa sajakah yang ada
disekitar kalian coba sebutkan berdasarkan bentuk dan sifat-
sifatnya?”
4) Penutup (20 Menit)
a) Guru memberikan soal latihan kepada siswa untuk mengukur
sejauh mana kemampuan siswa untuk mengetahui jenis benda
berdasarkan sifat-sifatnya
b) Guru memberikan tindak lanjut dengan bentuk pemberian tugas
di rumah (PR) untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
menyebutkan jenis-jenis benda berdasarkan sifat-sifatnya.
c. Pengamatan (Observasi)
Penulis melakukan observasi sebagai pengumpulan data dengan
pengematan secara langsung mengenal fenomena-fenomena dan gejala
psikis maupun psikologi dengan pencatatan
1) Hasil observasi supervisor 2 pada siklus II dapat diuraikan pada tabel
4.4 berikut ini :
Hasil Observasi Aktifitas Peneliti
Mata Pelajaran IPA Siklus II
Tabel 4.4
NoPerilaku guru yang
diobservasi
KemunculanKomentar
Ada Tidak ada
1 Pendahuluan
a
Apakah guru mengkondisikan siswa kedalam proses pembelajaran?
√
Siswa siap menerima pembelajaran
bApakah guru mengabsen siswa?
√ Semua siswa hadir, di dalam kelas
cApakah guru memberikan apersepsi kepada siswa dalam bentuk pertanyaan?
√
Pertanyaan guru sangat bagus karena tidak terlalu tinggi untuk mengawali pembelajaran. Dan siswa pun antusis menjawab pertanyaan guru
dApakah guru menyampaikan tujuan pembelajaran?
√
Suara guru sangat keras sehingga terdengar oleh semua siswa, terlebih oleh siswa yang duduk di belakang
2 Kegiatan Inti
a
Apakah guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang menggambarkan √
Pertanyaan guru sangat bagus, sehingga siswa terangsang untuk berfikir objekbenda berdasarkan sifat-
sifatnya?mengenai materi pembelajarn yang
b
Apakah guru menggunakan alat / media agar siswa dapat mengonseptualisasikan benda berdasarkan sifat-sifatnya?
√
Alat media sangat baik, karena dibagikan kepada seluruh siswa satu-persatu, sehingga dapat meningkatkan siswa dalam mengonseptualisasikan benda berdasarkan sifat-sifatnyadengan baik
c
Apakah guru memberi penjelasan kepada siswa mengenai perbedaan-perbedaan hewan berdasarkan jenis makananya seperti pada gambar?
√
Penjelasan guru sangat baik, karena disesuaikan dengan media pembelajaran sehingga dapat memudahkan siswa dalam mencerna pembelajaran
d
Apakah guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk membangun pengertian/ definisi jenis benda berdasarkan sifat-sifatnya?
Pemberian pertanyaan guru, membuat siswa aktif sehingga terjadi pembelajaran yang hidup di dalam kelas
3 Review
a
Apakah guru memberikan pertanyaan kembali untuk mengukur pemahaman siswa?
√
Pertanyaan review sebelum pemberian soal dapat membantu siswa untuk fokus pada pembelajaran
4 Penutup
a Apakah guru memberikan soal latihan kepada siswa untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam
√ Siswa mengerjakan soal latihan dengan bersemangat/antusias karena merasa sudah
pemahaman materi pembelajaran?
sangat paham dengan materi pembelajaran
b
Apakah guru memberikan tindak lanjut dengan bentuk pemberian tugas (PR) untuk meningkatkan pengetahuan siswa?
√
Pemberian PR sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan siswa
Berdasarkan tabel 4.4 aktifitas penelitian yang penulis lakukan dapat
disimpulkan sudah sangat baik.
2) Hasil observasi berupa aktifitas siswa dapat diuraikan pada tabel 4.5
seperti di bawah ini :
Hasil Observasi Aktifitas Siswa
Mata Pelajaran IPA Siklus II
Tabel 4.5
NoKegiatan
Temuan EnsensialGuru Peserta Didik
1 Pendahuluan
aGuru mengkondisikan siswa kedalam proses Pembelajaran
Siswa dalam kondisi siap menerima pelajaran
Siswa lebih serius dari pertemuan sebelumnya
b Guru mengabsen siswapeserta didik menjawab ketika namanya disebut
siswa hening mendengarkan guru yang sedang mengabsen siswa
cGuru menyampaikan apersepsi dalam bentuk pertanyaan ringan
Siswa menjawab secara antusias
Pertanyaan guru sangat baik dalam apersepsi membuat suasana kelas menjadi hidup, siswa antusias menjawab pertanyaan guru
dGuru menyampaikan tujuan pembelajaran
Siswa mencatat tujuan pembelajaran
Siswa memperhatikan guru yang menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
2 Kegiatan Inti
a Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang menggambarkan objek
Siswa menjawab pertanyaan guru
Dengan adanya pertanmyaan dari guru, siswa menjadi aktif untuk berfikir
hewan berdasarkan pembuktian yang ada di rumah siswa
b
Guru menggunakan alat/media pembelajaran agar siswa dapat mengonseptualisasikan benda berdasarkan sifat-sifatnya
Siswa memperhatikan alat peraga/ media yang di gunakan guru
alat peraga/ media di bagikan satu-persatu kepada siswa sehingga dapat memudahkan siswa dalam mengonseptualisasikan pembelajaran berdasarkan gambar yang telah di bagikan
c
Guru memberikan penjelasan kepada siswa mengenai jenis-jenis benda berdasarkan sifat-sifatnyaseperti pada gambar yang telah dibagikan kepada siswa
siswa mendengarkan penjelasan guru dan memperhatikan gambar
Siswa terkendali mendengarkan penjelasan guru, tidak ada yang mengobrol
d
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa untuk
Siswa melakukan tanya jawab dengan guru
Pembelajar siswa sangat aktif sehingga tercapai secara maksimal
membangun pengertian/definisi menggolongkanbenda berdasarkan sifat-sifatnya
3 Review
a
Guru memberikan pertanyaan kembali untuk
Siswa menjawab pertanyaan dari guru
Pemberian pertanyaan sebelum klimaks pada soal latihan sangat membantu siswa dalam mencapai pembelajaran yang hendak di capai
mengukur pemahaman siswa
4 Penutup
a Guru memberikan soal latihan kepada siswa untuk
Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan guru
Siswa mengerjakan soal secara individu, hal ini memudahkan guru untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami mengukur sejauh mana
kemampuan siswa
dalam
materi pembelajarandalam pemahaman materi
b
Guru memberikan tindak lanjut dengan bentuk
siswa menerima PR dari guru
Pemberian tindak lanjut melalui PR sangat membantu siswa untuk mematangkan pemahaman materi
pemberian (PR) soal, untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam memahami materi
Berdasarkan tabel 4.5 diatas hasl observasi siswa dapat
disimpulkan bahwa aktifitas siswa sudah sangat baik dan respon terhadap
perbaikan pembelajaran yang dilakukan siswa yang bertanya ada 25
orang 83%, aktifitas siswa yang aktif menjawab ada 24 orang 80%, siswa
yang tidak memperhatikan pembelajaran 0 orang 0%, siswa yang
melaksanakan perintah 20 orang siswa 100%.
3) Hasil skor siswa berupa skor dari tes pembelajaran siklus II terdapat
pada tabel 4.6 berikut ini :
Hasil Penilaian Tes Formatif
Mata Pelajaran IPA Siklus II
Tabel 4.6
No Nama Siswa
Analisis Soal
NilaiJumlah Jumlah
Benar Salah
1 Nuralit 4.5 0.5 902 Ayu Fatmawati 5 0 1003 Cica Komalasari 4.5 0.5 904 Dinda Anggraeni 4.5 0.5 905 Egi Nurazizah 5 0 1006 Elita Nurhasanah 3.5 1.5 707 Fathurohman 4.5 0.5 908 Gilang 4 1 80
9 Kardono 4.5 0.5 9010 Kunaenih 4 1 8011 Moh. Arifn 4 1 8012 Moh. Padri 5 0 10013 Putri Aniyah 5 0 10014 Reni 5 0 10015 Risky 4 1 8016 Rismayani 4.5 0.5 9017 Srimuti 4.5 0.5 9018 Tarsih 4 1 8019 Tedi Suwanto 4 1 8020 Triani Astuti 4 1 80
Jumlah 1760Rata-rata 88
Di Atas KKM 20Di Bawah KKM 0
Presentase 100 %
Dari data diatas terlihat telah terjadi peningkatan hasil
pembelajaran pada penelitian siklus I dan siklus II.Pada pembelajaran
siklus II hasil belajar yang dicapai siswa sudah memuaskan dan sesuai
dengan harapan penulis.Dari 20 siswa, sudah mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM).
Oleh karena itu perbaikan pembelajaran mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) tentang menyebutkan hewan berdasarkan jenis
makananya berakhir pada siklus II.
d. Refleksi
Hasil refleksi dari siklus II ini sudah menunjukan hasil dengan
adanya siswa yang mendapatkan nilai 100 ada 13 orang, nilai 90 ada 7
orang, nilai 80 ada 8 orang dan nilai dengan 70 ada 2 orang kesemua nilai
siswa tersebut sudah diatas Kriteria Kentuntasan Minimal (KKM),
dengan demikian hal ini menunjukan peningkatan hasil yang baik dari
siklus sebelumnya baik dari pendekatan pembelajaran maupun dari
tehnik perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Pembahasan Siklus I
Setelah menganalisis permasalahan yang ada penulis mencoba
melakukan perbaikan dengan pengadaan pembelajaran siklus I yang dibantu
oleh supervisor 2, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
(observasi), dan merefleksi kembali dari kegiatan tersebut.
Berdasarkan data yang ada pada pembahasan sebelumnya keberhasilan
peserta didik dan guru dalam perbaikan pembelajaran pada siklus I masih
belum terlihat, karena masih banyak siswa yang belum memenuhi kriteria
ketuntasan minimal (KKM), bahwa nilai siswa yang belum tuntas yaitu ada
13 orang 43%, dan yang sudah diatas kriteria ketuntasan minimal antara
nilai 65-100 adalah 17 orang 57%.
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. Guru kurang mengkondisikan kelas ke dalam suasana kelas yang
kondusif
b. Guru kurang menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
c. Guru harus menggunakan pendekatan yang menarik tepat dan sesuai
dengan materi
d. Pengaturan saat perbaikan pembelajaran waktu harus tepat.
2. Pembahasan Siklus II
Berdasarkan hasil perbaikan siklus I penulis mencoba melakukan
perbaikan pada siklus II yang dibantu oleh supervisor 2 dan pembimbing
supervisor I, hasil uraian perbaikan pembelajaran yang dilkukan pada siklus
II adalah sebagai berikut :
Dari hasil perbaikan pembelajaran pada siklus II sangat memuaskan
karena semua siswa mendapatkan nilai diatas kriteria ketuntasan minimal
(KKM) sehingga perbaikan cukup hanya dilaksanakan sampai sini.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penggunaan alat peraga alamiah yang disertai dengan metode yang tepat
pada pembelajaran IPA ternyata dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa,
memotivasi siswa untuk belajar, membantu siswa dalam diskusi, meningkatkan
perhatian dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, dan meningkatkan
hasil pembelajaran. Terbukti dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar
63,47 pada siklus I dengan alat peraga gambar, menjadi 74,13 pada siklus II
dan 79,13 pada siklus III, dimana kedua siklus terakhir menggunakan alat
peraga alamiah.
B. Saran
Setiap guru seharusnya selalu berusaha untuk menggunakan alat peraga
alamiah dalam pembelajaran IPA yang sesuai dengan materi. Selain untuk IPA,
alat peraga alamiah bisa juga diterapkan pada setiap mata pelajaran terutama
pelajaran Bahasa Indonesia, untuk mengurangi verbalisme.