View
8
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
UPAYA MEMINIMALKAN KESALAHAN SISWA DALAM
MENYELESAIKAN SOAL-SOAL FISIKA RAGAM ESAI
MELALUI PELATIHAN PENYELESAIAN SOAL DENGAN
LANGKAH-LANGKAH SISTEMATIS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Rusmi Togatorop
NIM: 081424037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
“Tidak ada satupun di dunia ini, yang bisa di dapat dengan mudah.
Kerja keras dan doa adalah cara untuk mempermudahnya."
“Tuhan akan mengangkat engkau jadi kepala dan bukan menjadi ekor,
engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau
mendengarkan perintah Tuhan,…”. (Kitab Ulangan 28:13a)
Skripsi Ini kupersembahkan untuk
Tuhan Yesus Sumber kekuatanku
Yang tercinta Ayahanda &Ibunda
Kakak2 &Adikku
Almamaterku
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRAK
Upaya Meminimalkan Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-Soal Fisika
Ragam Esai Melalui Pelatihan Penyelesaian Soal dengan Langkah-Langkah
Sistematis
Rusmi Togatorop
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma (2013).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kesalahan yang
dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika serta kesalahan apa saja
yang dapat diminimalkan setelah siswa diberi pelatihan penyelesaian soal fisika
dengan langkah-langkah yang sistematis.
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 11 Yogyakarta dengan mengambil
kelas XI IPA 3 sebagai subjek penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan
November 2012. Instrumen yang digunakan berupa tes uraian tentang Usaha dan
Energi, lembar penyelesaian soal dengan langkah-langkah sistematis, dan soal-soal
latihan. Berdasarkan prakiraan yang telah disusun, dilakukan analisis terhadap jenis-
jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa baik untuk pretes maupun postes.
Selanjutnya dilihat perbedaan jenis dan jumlah kesalahan dari kedua tes tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis dan jumlah kesalahan siswa
dalam menyelesaikan soal fisika berkurang. Jenis kesalahan yang paling banyak
dilakukan adalah kesalahan dalam mengidentifikasi formula dan kesalahan
komputasi. Tanggapan siswa terhadap pelatihan penyelesaian soal yang diberikan
sangat bagus karena dengan langkah yang diberikan penyelesaian soal menjadi lebih
terarah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRACT
Efforts to Minimize Students Error in Solving Essays of Various Physics
Problem by Training Solving the Problems with Systematically Steps
Rusmi Togatorop
Study Program of Physics Education, Mathematics and Science Department, Teacher
and Education Science Faculty, Sanata Dharma University (2013).
This study aims to determine the types of errors made by students in solving
physics problems as well as any errors can be minimized after the completion of the
training students are given physical problem with systematic steps.
The study was conducted in SMA 11 Yogyakarta to take classes XI IPA 3 as
a research subject. The research was conducted in November 2012. The instruments
used in the form of a test description Works and Energy, about the settlement sheet
with systematic steps, and practice questions. Based on the forecasts that have been
prepared, carried out an analysis of the types of errors made by the students' pretest
and posttest for both. Further visits different types and number of errors of two tests.
Results showed that the type and number of errors students in solving physics
problems is reduced. This type of error is the most frequent errors in identifying
formulas and computational errors. The response of students to the completion of the
training given problem is very good because the steps given resolution about being
more focused.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Rusmi Togatorop
Nomor Mahasiswa : 081424037
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
UPAYA MEMINIMALKAN KESALAHAN SISWA DALAM
MENYELESAIKAN SOAL-SOAL FISIKA RAGAM ESAI MELALUI
PELATIHAN PENYELESAIAN SOAL DENGAN LANGKAH-LANGKAH
SISTEMATIS.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya
di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 29 Agustus 2013
Yang menyatakan
(Rusmi Togatorop)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan seluruh proses pengerjaan skripsi yang
berjudul “Upaya Meminimalkan Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-Soal
Fisika Ragam Esai Melalui Pelatihan Penyelesaian Soal dengan Langkah-Langkah
Sistematis”
Penelitian ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Saya menyadari
bahwa tanpa dukungan dari berbagai pihak tentu saja saya tidak akan mampu
menyelesaikan proses penyelesaian skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, dengan
kerendahan hati saya mengucapkan terimakasih kepada pihak yang dengan cara yang
terbaik telah mendukung dan membantu saya. Dengan tulus hati penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Drs. Aufridus Atmadi, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan selama penyusunan skripsi
2. Dra. Baniyah, Selaku kepala sekolah SMA N 11 Yogyakarta yang telah
memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian
3. Drs. Tata Widiatmana, selaku guru fisika SMA N 11 Yogyakarta yang telah
memberikan waktu dan masukan dalam pelaksanaan penelitian
4. Sekretariat JPMIPA, FKIP, Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
6. Keluarga besar GKN Gloria Yogyakarta khususnya persekutuan pemuda
yang selalu memberikan dorongan dan semangat.
7. Saudara-saudaraku dalam Love Comunity „JOY‟ yang selalu mendoakan dan
menjadi tempat berbagi
8. Sahabat dan teman-teman sepermainan
9. Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2008, yang telah bekerjasama
dalam menempuh studi pendidikan fisika.
Saya selaku penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan
dalam pembuatannya, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak yang terkait untuk menyempurnakan laporan ini. Harapan saya semoga
dengan laporan ini dapat bermanfaat bagi saya sebagai pribadi untuk terus
meningkatkan kemampuan saya sebagai calon pendidik dan juga semua pihak yang
membutuhkannya.
Yogyakarta, 12 Juni 2013
Penulis
Rusmi Togatorop
NIM. 081424037
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................ vi
ABSTRACT ...................................................................................................... vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................... viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
BAB II DASAR TEORI
A. Deskripsi Teori dan Penelitian yang Relevan
1. Belajar dan Menyelesaikan Soal Fisika .......................................... 6
2. Langkah-Langkah Menyelesaikan Soal Fisika ............................... 9
3. Tinjauan tentang Jenis-Jenis Kesalahan Siswa dalam
Menyelesaikan Soal-Soal Fisika………………………………. ..19
4. Hakikat Tes Esai ............................................................................ 26
5. Penelitian yang Relevan ............................................................... 28
B. Kerangka Berpikir ................................................................................. 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian ................................................................................. 31
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 32
C. Subyek Penelitian Penelitian ................................................................ 32
D. Variabel Penelitian ................................................................................ 32
E. Perlakuan Penelitian ............................................................................. 32
F. Instrumen Penelitian ............................................................................. 33
G. Metode Analisis Data ............................................................................ 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil dan Analisis Data ......................................................................... 39
1. Analisis Jenis Kesalahan ................................................................. 40
2. Analisis Tingkat Keumuman .......................................................... 50
B. Pembahasan .......................................................................................... 51
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 56
B. Saran ..................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I. Soal-soal pretes ........................................................................... 59
Lampiran II. Soal-soal postes ........................................................................... 60
Lampiran III. Pedoman jawaban soal-soal pretes ............................................. 61
Lampiran IV. Pedoman jawaban soal-soal postes ............................................ 64
Lampiran V.Tabel kesalahan setiap siswa terkait kemampuan
menyelesaiakan soal pada pretes ................................................ 67
Lampiran VI. Tabel kesalahan setiap siswa terkait kemampuan
menyelesaikan soal pada postes ................................................. 74
Lampiran VII. Surat ijin penelitian dari dinas perijinan .................................. 83
Lampiran VIII. Surat pernyataan telah melakukan penelitian ........................ 84
Lampiran IX. Bukti kehadiran siswa .............................................................. 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Tabel jumlah kesalahan terkait kemampuan menyelesaikan soal . 34
Tabel 3.2. Tabel jumlah siswa yang melakukan kesalahan ............................ 36
Tabel 3.3. Tabel perbedaan jumlah kesalahan pada pretes dan postes ........... 37
Tabel 3.4. Tabel perbedaan jumlah siswa yang melakukan kesalahan pada
pretes dan postes ......................................................................... 38
Tabel 4.1. Tabel jumlah kesalahan terkait kemampuan menyelesaikan soal . 40
Tabel 4.2. Tabel jumlah siswa yang melakukan kesalahan ............................ 50
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Contoh kesalahan siswa yang melakukan strategi coba-coba ....... 41
Gambar 2. Contoh kesalahan siswa dalam menentukan simbol ..................... 44
Gambar 3. Contoh kesalahan siswa dalam menuliskan satuan ....................... 45
Gambar 4. Grafik perbedaan jumlah kesalahan pada pretes dan postes ......... 52
Gambar 5. Grafik perbedaan jumlah siswa yang melakukan kesalahan pada
pretes dan postes .......................................................................... 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan ini, banyak orang tidak menyadari bahwa di balik
setiap teknologi yang membuat orang dapat menghemat tenaga, sumber daya, dan
pikiran telah terlebih dahulu digunakan berbagai hasil penelitian fisika. Hal
tersebut ditunjukkan dengan digunakannya fisika dalam banyak kepentingan
dalam kehidupan sehari-hari, antara lain dalam bidang teknik, geografi, dll. Oleh
karena itu tidak dapat disangkal bahwa fisika mempunyai peranan penting dalam
melayani ilmu pengetahuan dan teknologi.
Agar manusia dapat menerapkan fisika tersebut, tentu saja diperlukan
bekal ilmu fisika. Bekal ilmu fisika dapat diperoleh melalui berbagai jalur
pendidikan. Salah satunya adalah pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA).
Dalam kegiatan belajar disekolah, siswa sering dihadapkan pada masalah yang
harus dipecahkan, khususnya menyelesaikan soal-soal. Kemampuan
menyelesaikan tes hasil belajar merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan
siswa dalam memahami fisika. Hasil belajar ini merupakan prestasi belajar fisika
yang diperoleh siswa.
Dalam setiap proses pembelajaran, tentu saja tidak dapat lepas dari
kesalahan-kesalahan tentang sesuatu yang sedang dipelajari maupun dikerjakan.
Demikian juga halnya dalam menyelesaikan soal-soal fisika. Akan tetapi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kesalahan-kesalahan tersebut bukanlah hal yang selalu berarti negatif bagi siswa
sebagai seorang pelajar maupun bagi guru selaku pendidik. Melalui kesalahan-
kesalahan tersebut dapat diambil manfaat guna memperbaiki jalannya proses
belajar mengajar selanjutnya. Burhan Nurgiyanto (1994: 12) menyatakan seorang
siswa yang telah menyadari kesalahan-kesalahan yang dilakukannya sering akan
memberikan reaksi baik secara internal maupun secara eksternal. Secara internal
ia akan mengkritik diri sendiri. Dalam diri siswa terjadi semacam konflik tentang
kesalahan yang telah diperbuatnya, sehingga ia akan mencoba untuk menghindari
kesalahan yang sama pada kesempatan yang lain. Secara eksternal, siswa akan
menerima kritik dari orang lain (misalnya guru) tentang kesalahan yang
diperbuatnya dan ia pun dapat mengkritik orang lain yang berbuat kesalahan yang
sama. Atas penilaian itu sekaligus siswa akan merefleksikan kesalahan dirinya,
sehingga ia akan turut mencoba menghindari kesalahan yang sama.
Agar siswa dapat menghindari kesalahan yang sama, maka perlu
diupayakan informasi-informasi tentang jenis-jenis kesalahan yang banyak
dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal fisika. Informasi ini diharapkan dapat
digunakan dalam mempersiapkan proses belajar mengajar yang menunjang
keberhasilan pendidikan fisika pada masa mendatang. Sekolah sebagai lembaga
formal mempunyai tanggung jawab untuk membantu siswa dalam mengatasi
setiap kesulitan yang mereka hadapi dalam pembelajaran. Maka dari itu perlu
diupayakan informasi serta adanya langkah-langkah yang tepat untuk membantu
siswa meningkatkan kemampuan siswa dalam menghadapi masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Setiap siswa mempunyai cara untuk mengerti sendiri pelajaran fisika
(Suparno 2007: 13). Di dalam setiap proses pembelajaran fisika selalu diikuti
pemecahan masalah-masalah secara kuantitatif, untuk itu guru harus mampu
mengenali cara setiap siswanya untuk mengerti sendiri pelajaran fisika. Selain itu
guru juga harus mampu memilih metode belajar yang tepat dan sesuai sehingga
tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Metode tersebut harus benar-benar
dapat membantu siswa untuk mengerti pelajaran fisika dan bersikap positif
terhadap pembelajaran yang dilakukan. Salah satu cara untuk mengembangkan
proses pembelajaran yang bermakna adalah dengan memberikan latihan soal
dalam pembelajaran.
Latihan soal merupakan salah satu cara yang efektif untuk membantu
siswa dalam memahami fisika. Ketika siswa sering melakukan latihan
memecahkan soal-soal fisika, asumsi bahwa fisika itu sulit karena dipenuhi
dengan rumus-rumus dan hitungan yang rumit akan sedikit berkurang dan
sebaliknya siswa akan terbiasa memecahkan masalah-masalah fisika dan merasa
lebih tertantang ketika soal-soal yang harus dipecahkannya tergolong rumit.
Latihan soal memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengukur sejauh mana
pemahamannya terhadap konsep, hukum-hukum dan teori yang telah dipelajari.
Kemampuan menyelesaikan soal-soal secara sistematis merupakan salah
satu strategi pemecahan masalah yang dapat memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memahami konsep fisika yang lebih baik. Dengan demikian
diharapkan siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Pengerjaan soal
yang sistematis dapat mengarahkan siswa untuk mengerjakan soal secara benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Penyelesaian soal yang tidak sistematis akan membuat siswa bingung atau bahkan
penyelesaian akan terhenti pada suatu tahap. Oleh karena itu peneliti berpendapat
bahwa selain pemahaman fisika dan kemampuan matematika, langkah atau
strategi penyelesaian soal akan membantu siswa dalam menyelesaikan soal. Atas
dasar pemahaman itulah penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
judul “ Upaya meminimalkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal
fisika ragam esai melalui pelatihan penyelesaian soal dengan langkah-langkah
sistematis “. Dengan adanya pelatihan penyelesaian soal terhadap siswa
diharapkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal fisika akan
meningkat.
B. Rumusan Permasalahan
Berdasarkan uraian sebelumnya, permasalahan yang akan diteliti adalah:
1. Jenis kesalahan apa saja yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-
soal fisika ragam esai?
2. Apakah Penyelesaian soal secara sistematis dapat meminimalkan
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika?, serta jenis
kesalahan apa saja yang berkurang?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
soal-soal fisika serta kesalahan apa saja yang dapat dikurangi ketika siswa
dapat mengerjakan soal secara sistematis.
D. Manfaat Penelitian
1. Siswa
Dengan diketahuinya kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa
diharapkan adanya usaha dari diri pribadi siswa untuk mengatasi
kesalahan tersebut sehingga pencapaian belajar fisika akan menjadi lebih
baik. Siswa juga dapat mengerjakan soal fisika secara sistematis yang
akan meningkatkan hasil belajar mereka
2. Guru
Dengan diketahuinya kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa,
diharapakan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru agar dapat
mengusahakan pengajaran yang lebih tepat sehingga kesalahan yang
dilakukan siswa menjadi sekecil mungkin dan pada akhirnya prestasi
siswa dalam belajar fisika menjadi lebih baik
3. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengalaman serta membantu
dalam menyumbangkan pemecahan masalah belajar siswa dalam fisika
serta dapat memberikan informasi bagi peneliti selanjutnya dalam
melakukan penelitian dengan topik yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori dan Penelitian yang Relevan
1. Belajar dan Menyelesaikan Soal Fisika
“I understand the concepts, I just can’t solve the problems’. Ken Heller,
seorang pengajar di Universitas Minnesota mengatakan bahwa pernyataan seperti
ini sering ditemukan pada siswa dalam pembelajaran fisika dikelas. Kurangnya
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal menjadi pokok persoalan dalam
setiap kegiatan pembelajaran. Banyak siswa yang mampu menjelaskan konsep-
konsep fisika secara teoritis, akan tetapi ketika diperhadapkan dengan persoalan
yang sebenarnya mereka tidak dapat menyelesaikannya dengan menggunakan
teori yang telah diajarkan.
Belajar yang sebenarnya adalah tidak hanya sekedar untuk menghafal
sesuatu tetapi untuk menangkap makna dan dapat mengaplikasikannya untuk
menjelaskan fenomena-fenomena fisika yang ada. Untuk memecahkan masalah
yang kompleks diperlukan kemampuan menghubungkan konsep, prinsip, dan
hukum yang satu dengan yang lain. Menurut Winkel (1989), belajar merupakan
suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap. Berdasarkan uraian tersebut maka
siswa yang rajin belajar akan lebih mudah dalam membaca, menganalisa, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
mengevaluasi suatu masalah sehingga akan lebih mudah memperoleh hasil belajar
yang memuaskan. Pembelajaran dapat diartikan sebagai perubahan dalam
kemampuan, sikap atau perilaku siswa yang relatif permanen sebagai akibat dari
pengalaman atau pelatihan.
Menurut Moh. Uzer Usman (1990), Metode keilmuan merupakan
perpaduan antara rasionalisme dan empirisme. Sebagai perpaduan dari
rasionalisme yang meyakini bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui pikiran
dan empirisme yang meyakini bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui
pengalaman. Metode keilmuan memiliki kerangka dasar prosedur yang dijabarkan
dalam enam langkah, yaitu:
a. Pengamatan dan pengumpulan data yang relevan
b. Penyusunan dan klasifikasi data
c. Perumusan hipotesis
d. Deduksi dan hipotesis
e. Tes dan pengujian kebenaran hipotesis
Perkembangan ilmu pengetahuan sangat cepat, sehingga tidak mungkin
siswa hanya belajar disekolah dengan mengharapkan informasi dari guru saja.
Akan tetapi masih banyak guru yang hanya mengejar waktu agar materi pelajaran
dapat tersampaikan semua sehingga siswa hanya memiliki pengetahuan tetapi
tidak terlatih untuk menemukan pengetahuan, konsep dan mengembangkan ilmu
pengetahuan. Dalam hal ini pendekatan keterampilan melalui pelatihan sangat
penting dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Problem solving atau pemecahan masalah merupakan hal yang sangat
penting dalam pembelajaran fisika. Problem dapat diartikan sebagai keadaan yang
dialami oleh individu atau kelompok yang memerlukan suatu pemecahan. Dalam
pembelajaran fisika, problem adalah soal-soal yang biasanya terdapat didalam
buku-buku teks fisika. Kemampuan menyelesaikan soal dapat mencerminkan
keberhasilan kegiatan pembelajaran. William J Leonard (1996) dalam artikelnya
mengemukakan perbedaan antara para ahli dan para pemula yang mempelajari
fisika. Para pemula memahami problem solving sebagai proses mengingat,
menuangkan kembali dan memanipulasi persamaan untuk dapat menjawab suatu
soal. Sedangkan para ahli memahami problem solving sebagai penerapan
sejumlah ide-ide utama untuk menjelajahi konteks penyelesaian soal dalam
tingkat yang lebih luas. Para ahli cenderung menyelesaikan soal secara kualitatif
dimana pemahaman konsep lebih penting daripada sekedar menerapkan rumus
dan menghitung secara kuantitatif.
Pemecahan masalah dalam pembelajaran fisika tidak berbeda dengan
pemecahan masalah pada umumnya yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-
hari. Apabila siswa pernah menemui masalah sebelumnya dan telah mengetahui
solusinya, maka siswa dapat memecahkan masalah itu dengan mengingat kembali
pemecahannya.
Menurut Sriyono (1992) metode pemecahan masalah adalah suatu cara
mengajar dengan menghadapkan siswa kepada suatu masalah agar dipecahkan dan
diselesaikan. Metode pemecahan masalah menempatkan siswa sebagai subyek
utama yang secara aktif ikut ambil bagian dalam proses pembelajaran, khususnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
untuk memecahkan masalah yang diberikan guru kepada siswa. Keberadaan guru
hanya sebagai fasilitator proses belajar siswa untuk membantu menciptakan
kondisi yang memungkinkan siswa untuk belajar dengan baik. Metode pemecahan
masalah mendorong dan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa
untuk berinisiatif dan berpikir secara sistematis dalam menghadapi suatu masalah.
2. Langkah-Langkah Menyelesaikan Soal fisika
Menurut Kartika Budi (2000) langkah-langkah penyelesaian soal secara
sistematis adalah sebagai berikut:
a. Analisis adalah tahap mengidentifikasi masalah dan data-data yang
tersedia.
b. Rencana adalah tahap mengidentifikasi peristiwa, menentukan langkah-
langkah yang akan ditempuh untuk memecahkan masalah sesuai data yang
tersedia, menentukan atau memilih konsep, hukum, dan persamaan yang
cocok.
c. Penyelesaian adalah tahap merealisasikan penyelesaian sesuai dengan
langkah-langkah, konsep, hukum, persamaan yang telah dipilih, yang
dalam praktek berupa perhitungan- perhitungan.
d. Penilaian adalah tahap pengujian atau pemeriksaan kembali apa yang telah
dilakukan, baik tahap analisis, rencana dan penyelesaian.
Adapun langkah –langkah untuk menyelesaikan soal matematis menurut
Herman Hudojo (1988 : 175) adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
a. Memahami soal
Untuk menyelasikan soal matematis diperlukan pemahaman
terhadap soal dan mengetahui bagian-bagian penting dari soal yaitu hal
yang diketahui, ditanyakan, dan mengetahui data yang diberikan dan
syarat yang diperlukan.
b. Menyusun rencana penyelesaian
Merencanakan penyelesaian soal antara lain: menentukan
hubungan antara data dengan yang ditanyakan, menentukan teorema atau
rumus yang relevan, menentukan strategi penyelesaian dengan
mengidentifikasi data-data, syarat-syarat dan variabel-variabel yang ada.
c. Melaksanakan rencana penyelesaian
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam melaksanakan rencana
penyelesaian soal adalah melakukan komputasi atau manipulasi simbol-
simbol matematis dengan menggunakan kaidah yang benar, dan
menerapkan rumus atau teorema yang relevan dengan memilih data yang
tepat.
d. Mendapatkan penyelesaian dan memeriksanya
Jika akhirnya didapat penyelesaian maka langkah akhir adalah
memeriksa kembali metode penyelesaian dan hasil yang diperoleh.
Kebenaran dari hasil penyelesaian sangatlah tergantung dari kebenaran
susunan yang logis dari langkah-langkah sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Menurut Kennet-Heller langkah-langkah problem Solving pengerjaan
soal secara sistematis adalah sebagai berikut:
a. Mencermati Permasalahan
Mencermati masalah misalnya dengan membaca berulang – ulang
masalah tersebut, sehingga diperoleh bayangan peristiwa yang dijelaskan
dalam soal. Situasi yang ada dalam pertanyaan dapat divisualkan atau
dituangkan dalam bentuk gambar agar lebih mudah dimengerti. Pertanyaan
secara kualitatif akan membantu siswa memahami konsep yang ada pada soal.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada diagram berikut:
Cermati Permasalahan
Rumuskan masalah secara fisika
Rancang pemecahannya
Laksanakan rancangan
Evaluasilah pekerjaan yang telah
dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Rumusan Masalah (Soal)
b. Merumuskan masalah secara fisika
Pada tahap ini masalah akan dirumuskan secara fisika sehingga
dapat ditentukan hubungan antara besaran yang terlibat dalam dimensi
ruang dan waktu. Menentukan besaran apa saja yang diketahui, yang
belum diketahui dan besaran yang ditanyakan.
Rumusan Soal
Visualkan urutan kejadian lengkap dengan informasi
yang disajikan dalam soal
Bayangkan urutan kejadian seperti yang dijelaskan
dalam soal
Cermati pertanyaan
Pilihlah pendekatan kualitatif yang kiranya dapat
membawa anda pada suatu penyelesaian soal
Pastikan bahwa semua simbol yang digunakan menunjukkan
besaran-besaran yang terlibat telah terdefinisikan secara benar
dalam diagram
Buatlah diagram yang memperlihatkan tata hubung antar besaran
yang terlibat dalam dimensi ruang dan waktu
Rumuskan besaran yang ditanyakan
Nyatakan hubungan antara besaran yang terlibat dengan
menggunakan rumus/persamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
c. Merancang Pemecahannya
Merancang pemecahan lebih menekankan pada penggunaan
persamaan yang dianggap sesuai.
Rumusan Masalah Dari Sisi Pandang Fisika
Adakah besaran tambahan yang belum diketahui
Pilihlah satu persamaan yang menyatakan hubungan kuantitatif antar besaran yang
diketahui, termasuk besaran yang ditanyakan
YA
TIDAK
Pilihlah persamaan lain dari hubungan-hubungan kuantitatif yang telah anda
temukan, mencakup besaran yang belum diketahui
Selesaikan persamaan untuk mengungkap besaran yang belum diketahui tadi dan
substitusikan dalam persamaan yang terdahulu
Selesaikan persamaan untuk mendapatkan besaran yang ditanyakan dan periksa
satuan-satuan yang terlibat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
d. Melaksanakan rancangan
Melaksanakan rancangan setelah rancangan pemecahannya
dianggap sudah sesuai dengan masalah, kemudian melakukan perhitungan
Rancangan Penyelesaian
Periksa apakah satua-besaran tersebut berada dalam system yang
sama
Masukkan data-data dari besaran-besaran yang diketahui (beri perhatian khusus pada
satuan) kedalam persamaan yang telah anda pilih
BELUM
SUDAH
Ubahlah satuan dari besaran-besaran yang belum se-sistem tersebut
Gunakan matematika yang benar secara benar untuk menyelesaikan persamaan untuk
menuju ke besaran yang ditanyakan
Bila perlu, ubahlah satuan dari jawaban yang anda temukan agar lebih sederhana dan
mudah dipahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
e. Mengevaluasi pekerjaan yang telah dilakukan
Pekerjaan yang telah dilakukan dilihat kembali atau dikoreksi
ulang. Melakukan koreksi ulang untuk memperkecil kesalahan yang
dilakukan. Bila jawaban dianggap tidak sesuai dapat dilakukan
perencanaan kembali atau bahkan bisa mulai langkah awal sehingga
diperoleh hasil penyelesaian yang benar.
Pelaksanaan pengerjaan soal
Periksalah apakah jawaban sudah masuk akal
Periksalah jawaban apakah sudah dirumuskan secara benar
TIDAK MASUK AKAL
OK
Periksa ulang penyelesaian yang anda buat
Periksa apakah jawaban sudah lengkap dan semua pertanyaan
sudah dijawab
PENYELESAIAN YANG BAIK DAN SEMPURNA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Suatu diagram yang didasarkan pada pendapat Ken Heller dan Patricia
Heller diberikan oleh Vince K Huo sebagai berikut:
Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa penyelesaian suatu soal
merupakan suatu siklus. Untuk memecahkan suatu soal perlu berkali-kali
meninjau ulang setiap langkah penyelesaian yang telah dibuat karena suatu
langkah yang keliru akan membawa pada penyelesaian yang salah.
Contoh Penyelesaian soal fisika dengan langkah-langkah sistematis:
Sebuah Benda bermassa 4 kg mula-mula diam, kemudian bergerak lurus dengan
percepatan 3 ms/s2. Berapakah besarnya usaha yang diubah menjadi energi kinetik
selama 2 sekon?
Langkah-langkah Penyelesaian:
1. Mencermati Masalah
Understanding
the problem
Making a
plan
Carrying out the
plan
Looking
back
Managerial
process
Problem
statement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
a. Visualisasi urutan kejadian dan informasi yang dinyatakan dalam soal
Keadaan Benda mula-mula dan setelah bergerak dengan kecepatan 3 m/s2
b. Pertanyaan secara Kualitatif
Usaha yang diubah menjadi Energi Kinetik
c. Pendekatan secara kualitatif (Teori yang berkaitan)
Usaha sama dengan perubahan Energi kinetic
2. Merumuskan masalah secara fisika
a. Menuliskan hal yang diketahui
Massa benda (m) = 4 kg
Kecepatan awal (Vo) = 0 (diam)
Percepatan (a) = 3 m/s2
Selang waktu (t) = 2 sekon
b. Menuliskan hal yang ditanyakan
Usaha yang diubah menjadi energy kinetic ( W ) pada selang waktu 2 sekon.
c. Persamaan yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal
W = ΔEk , Ek = ½ mv2
4 Kg
4 Kg
a = 3 m/s2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3. Merancang Pemecahan
a. Langkah-langkah penggunaan persamaan yang sesuai untuk menyelesaikan
soal.
- Menghitung Kecepatan akhir (Vt)
Vt = Vo + a t
- Menghitung Usaha
W = ΔEk, W = ½ mVt2
4. Melaksanakan Rancangan
Masukkan besaran yang ada ke dalam persamaan untuk menjawab pertanyaan.
- Menghitung Vt
Vt = 0 + (3m/s2) (2s) = 6 m/s
- Menghitung W = ΔEk
W = ½ (4kg)(6m/s)2 = 72 Joule
5. Mengevalusi penyelesaian
a. Periksa kembali apakah jawaban sudah dirumuskan dengan benar
Sudah, karena selain nilai satuannya juga sudah tepat
b. Apakah jawaban masuk akal?
Masuk akal karena dengan kecepatan 3 m/s2 usaha yang diubah menjadi
energy kinetik adalah 72 Joule selama 2 sekon.
c. Apakah jawaban sudah lengkap?
Jawaban sudah lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3. Tinjauan tentang Jenis-Jenis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan
Soal-Soal Fisika.
Setiap siswa dalam kegiatan belajarnya pasti menjumpai kesalahan-
kesalahan yang diperbuatnya. Demikian juga halnya saat menyelesaikan soal-soal
fisika. Karena untuk menyelesaikan soal fisika terutama yang membutuhkan
perhitungan matematis siswa dituntut untuk memahami masalah, menguasai
konsep fisika beserta penerapannya, terampil dalam melakukan perhitungan, serta
harus mempunyai keuletan dan ketelitian yang tinggi. Ketidakmampuan siswa
memahami masalah maupun yang lainnya dapat menyebabkan terjadinya
kesalahan dalam menyelesaikan soal fisika.
Newman, memulai memberikan deskripsi (gambaran) tentang kesalahan
sebagai dasar definisi kategori tentang kesalahan pada tahun 1977. Newman
memberikan definisi suatu hirarki problem yang ia terapkan dalam pemecahan
masalah – masalah dengan langkah tunggal. Hirarki tersebut terdiri dari lima
tingkatan dan ditunjukkan dalam diagram berikut.
Hirarki Newman untuk Problem matematis langkah tunggal
Bentuk
Pertanyaan
Karakteristik
pertanyaan
Pengkodean
Keterampilan
Transformasi
Pemahaman
Membaca
Ketidaktahuan
Motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Casey dengan memodifikasi dan mengembangkan hirarki Newman
menghasilkan hirarki yang lebih umum, sehingga dapat diaplikasikan untuk
menganalisis kesalahan-kesalahan permasalahan matematis dalam beberapa
langkah. Hirarki Casey ditunjukkan dalam diagram berikut;
Hirarki Casey untuk analisis kesalahan pemecahan Masalah
Apakah jawaban
final permasalahan
didapat?
Jawaban
terbukti
Keterampilan
memanipulasi
Keterampilan memilih
Memilih strategi
Pemahaman pertanyaan
Membaca pertanyaan
Bentuk pertanyaan
Wilayah
(daerah ) yang
dimengerti
Wilayah
(daerah ) yang
tidak
dimengerti
Ya Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Diagram analisis kesalahan juga dikemukakan oleh Widiastuti (2003: 19)
sebagai pedoman untuk menyelesaikan soal-soal matematis.
Diagram analisis kesalahan oleh Widiastuti
Start
Mencermati soal
Kesalahan membaca
Menyusun rencana
penyelesaian
Melaksanakan rencana
penyelesaian
Memeriksa kembali
Penyimpulan benar
Kesalahan menentukan
notasi
Kesalahan memilih
rumus dan interpretasi
masalah
Kesalahan komputasi
Kesalahan konsepsi
Kesalahan penyimpulan
Hasil
salah
Hasi
l
ben
Ha
sil
sal
Keterangan:
B: Benar, S : Salah
Garis tidak patah-patah : Benar
Garis patah-patah : Siswa tidak konsisten dalam
menyelesaikan soal, sehingga melakukan langkah
yang benar setelah melakukan kesalahan. Berarti
siswa melakukan kesalahan ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Dengan menggunakan diagram tersebut dapat dianalisis kesalahan yang
dilakukan siswa dalam mengerjakan soal fisika.
Beberapa penyebab kesalahan yang disebutkan oleh Suwito (2004) dalam
menyelesaikan soal-soal fisika ragam esai antara lain:
1. Kesalahan mengidentifikasi besaran dan satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak transparan
c. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak langsung
e. Kesalahan mengidentifikasi besaran vektor
f. Kesalahan mengidentifikasi besaran skalar
g. Kesalahan mengidentifikasi simbol
h. Kesalahan menuliskan satuan
i. Kesalahan mengkonversi satuan ke dalam bentuk yang saling cocok
2. Kesalahan menggambarkan diagram bebas sesuai rumusan soal
a. Kesalahan menggambarkan obyek atau system
b. Kesalahan menentukan besaran yang ada pada obyek atau system
3. Kesalahan mengidentifikasi formula
a. Kesalahan mengidentifikasi formula dasar
b. Kesalahan mengidentifikasi formula antara
4. Kesalahan melakukan penyelesaian secara matematik
a. Kesalahan memanipulasi persamaan
b. Kesalahan mensubstitusi nilai besaran kedalam suatu persamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
c. Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik.
Widiyowati (2009) menyebutkan beberapa kategori kesalahan yang yang
hampir serupa, yakni:
1. Kesalahan mengidentifikasi besaran dan satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak transparan
c. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak langsung
e. Kesalahan mengidentifikasi besaran vektor
f. Kesalahan mengidentifikasi besaran skalar
g. Kesalahan mengidentifikasi simbol
h. Kesalahan menuliskan satuan
i. Kesalahan mengkonversi satuan ke dalam bentuk yang saling cocok
2. Kesalahan menggambarkan diagram bebas sesuai rumusan soal
a. Kesalahan menggambarkan obyek atau system
b. Kesalahan menentukan besaran yang ada pada obyek atau system
3. Kesalahan melakukan penyelesaian secara matematis
a. Kesalahan memanipulasi persamaan
b. Kesalahan mensubstitusi nilai besaran ke dalam suatu persamaan
c. Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik
4. Kesalahan karena menggunakan strategi coba-coba (Trial and Error)
5. Kesalahan menangkap soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Berdasarkan uraian analisis kesalahan dan hasil penelitian yang telah
diperoleh olah para peneliti , kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal
fisika ragam esai dapat dibuat seperti berikut:
a. Kesalahan karena menggunakan strategi coba-coba (Trial and Error)
Strategi coba-coba biasanya digunakan untuk mendapatkan gambaran
umum pemecahan masalah. Proses mencoba-coba ini tidak akan selalu berhasil,
adakalanya gagal. Strategi coba-coba banyak digunakan oleh siswa apabila
mereka mengalami kesulitan dalam menganalisis soal, terlebih untuk soal
kompleks. Dalam hal ini biasanya penyebabnya adalah karena siswa kurang
memahami konsep yang akan digunakan untuk menganalisis soal
b. Kesalahan menentukan notasi, besaran dan satuan
Dalam menyelesaikan soal fisika selalu dengan menggunakan notasi dan
simbol yang tidak secara langsung ditunjukkan dalam soal. Soal fisika yang
berupa kalimat perlu ditransformasikan kedalam bentuk matematis dengan
menggunakan notasi dan simbol serta satuan yang tepat. Dalam hal ini siswa
banyak melakukan kesalahan seperti:
1) Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan
2) Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak
transparan
3) Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan
4) Kesalahan mengidentifikasi besaran vector
5) Kesalahan mengidentifikasi besaran skalar
6) Kesalahan mengidentifikasi simbol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
7) Kesalahan menuliskan satuan
8) Kesalahan mengkonversi satuan kedalam bentuk yang saling cocok
c. Kesalahan memilih rumus dan interpretasi masalah
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan siswa dalam mengubah
soal terapan (soal cerita) dalam bentuk bahasa sehari-hari kedalam kalimat
matematis. Kesalahan dalam jenis ini antara lain:
1) Kesalahan menggambarkan obyek atau system
2) Kesalahan menentukan besaran yang ada pada obyek atau sistem
3) Kesalahan mengidentifikasi formula dasar
4) Kesalahan mengidentifikasi formula antara
d. Kesalahan komputasi
Hal ini terkait dengan kemampuan matematika yang dimiliki oleh
siswa. Diperlukan ketelitian dalam melakukan perhitungan untuk
mendapatkan jawaban yang benar. Yang termasuk kesalahan jenis ini antara
lain:
1) Kesalahan memanipulasi persamaan
2) Kesalahan mensubstitusi nilai besaran kedalam suatu persamaan
3) Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan
matematik
e. Kesalahan penyimpulan
Dalam hal ini siswa salah dalam menyimpulkan jawaban soal atau tidak
menuliskan jawaban soal dalam bentuk yang dikehendaki soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
4. Hakikat Tes Esai
a. Tes Esai
Tes esai yang juga sering dikenal dengan tes subyektif, adalah salah satu
jenis tes hasil belajar yang memiliki karakteristik sebagaimana dikemukakan
berikut ini;
Pertama, tes tersebut berbentuk pertanyaan atau perintah yang
menghendaki jawaban berupa uraian atau paparan kalimat yang pada umumnya
cukup panjang.
Kedua, bentuk-bentuk pertanyaan atau perintah itu menuntut kepada testee
untuk memberikan penjelasan, komentar, penafsiran, membandingkan,
membedakan dan sebagainya.
Ketiga, jumlah butir soalnya umumnya terbatas, yaitu berkisar antara lima
sampai dengan sepuluh butir.
Menurut Suharsimi Arikunto (1984: 35) yang dimaksud dengan tes
subyektif adalah adalah sejenis tes kemajuan hasil belajar yang memerlukan
jawaban yang bersifat kata-kata. Kartika Budi menyatakan bahwa tes subyektif
adalah tes dimana siswa harus mengungkapkan (menyusun) jawabannya sendiri
dalam bentuk pernyataan, penjelasan, atau perhitungan bergantung pada jenis
soalnya. Nana Sudjana (1989: 25) menjelaskan tes subyektif sebagai salah satu
jenis tes dimana siswa diminta menjawab pertanyaan dengan uraian atau
menjelaskan dengan menggunakan kata atau kalimat sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b. Prosedur pembuatan soal
Prosedur pembuatan soal bentuk esai menurut Nana Sudjana (1990: 39)
hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:
1) Dari segi yang diukur
Segi yang diukur hendaknya di tentukan secara jelas abilitasnya,
misalnya pemahaman konsep, aplikasi suatu konsep, analisis suatu
permasalahan, dan aspek kognitif lainnya.
2) Dari segi bahasa
Gunakan bahasa yang baik dan benar sehingga mudah diketahui
makna yang terkandung dalam rumusan pertanyaan. Bahasanya
sederhana, singkat, tetapi jelas apa yang ditanyakan. Hindari bahasa yang
berbelit-belit, membingungkan, atau mengecoh siswa.
3) Dari segi teknis penyajian soal
Hendaknya jangan mengulang pertanyaan terhadap materi yang
sama sekalipun untuk abilitas yang berbeda sehingga soal atau pertanyaan
yang diajukan lebih komprehensif daripada segi lingkup materinya.
Beberapa petunjuk operasional berikut ini dapat dijadikan pedoman
dalam menyusun butir-butir soal tes obyektif.
Pertama, dalam menyusun butir-butir soal tes uraian, sejauh
mungkin harus dapat diusahakan agar butir-butir soal tersebut dapat
mencakup ide-ide pokok dari materi pelajaran yang telah diajarkan, atau
telah diperintahkan kepada testee untuk mempelajarinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Kedua, untuk menghindari timbulnya perbuatan curang oleh testee,
hendaknya diusahakan agar susunan kalimat soal dibuat berlainan dengan
susunan kalimat yang terdapat dalam buku pelajaran atau bahan lain yang
diminta untuk mempelajarinya.
Ketiga, sesaat setelah butir-butir soal dibuat hendaknya segera
disusun dan dirumuskan secara tegas bagaimana atau seperti apakah
seharusnya jawaban yang dikehendaki oleh tester sebagai jawaban yang
betul.
Keempat, dalam menyusun butir-butir soal tes uraian hendaknya
diusahakan agar pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintahnya jangan
dibuat seragam, melainkan dibuat secara bervariasi.
Kelima, kalimat soal hendaknya disusun secara ringkas, padat dan
jelas, sehingga cepat dipahami oleh testee dan tidak menimbulkan
keraguan atau kebingungan bagi testee dalam memberikan jawabannya.
Keenam, suatu penting yang tidak boleh dilupakan oleh tester
ialah, agar dalam menyusun butir-butir soal tes subyektif, sebelum sampai
pada butir-butir soal yang harus dijawab atau dikerjakan oleh testee,
hendaknya dikemukakan pedoman tentang cara mengerjakan atau
menjawab butir-butir soal tersebut.
5. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini yakni:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
a. Suwito (2004) , dalam penelitiannya yang berjudul “ Analisis kesalahan
dalam menyelesaikan soal fisika ragam esai pokok bahasan hukum
Newton dan Gaya Gesek” menemukan bahwa hampir semua jenis
kesalahan yang diusulkan ditemukan dalam hasil pekerjaan siswa. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa jenis kesalahan dalam memanipulasi
persamaan memiliki kajian yang paling tinggi.
b. Widiyowati (2009), dalam penelitiannya yang berjudul “ Analisis
kesalahan siswa dalam mengerjakan soal fisika ragam Esai berdasarkan
perbedaan jenis kelamin SMA N 1 Jogonalan Klaten” menemukan bahwa
jenis kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh siswa adalah kesalahan
melakukan perhitungan secara matematis. Widiyowati juga mengusulkan
metode pemecahan masalah sebagai salah satu strategi untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika.
c. Simfrosa Talaga (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “ Kemampuan
siswa mengerjakan soal kompleks secara sistematis” mengemukakan
bahwa penyelesaian soal dengan langkah sistematis dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
B. Kerangka Berpikir
Salah satu usaha untuk meningkatkan prestasi belajar fisika adalah
dengan meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
sebab kemampuan mengerjakan soal berhubungan langsung dengan prestasi
belajar. Apabila siswa semakin terampil dalam menyelesaikan soal fisika, maka
prestasi belajar siswa dalam bidang fisika juga semakin baik. Dengan masih
rendahnya prestasi belajar fisika yang dicapai oleh siswa mengindikasikan bahwa
siswa melakukan kesalahan-kesalahan ketika mengerjakan soal-soal fisika. Oleh
karena itu perlu diupayakan informasi tentang kesalahan-kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal fisika. Informasi tersebuat dapat digunakan sebagai usaha
perbaikan proses pendidikan dimasa yang akan datang.
Untuk dapat mengetahui jenis kesalahan yang dilakukan siswa
diperlukan adanya suatu tes prestasi belajar. Tes dalam penelitian ini dilakukan
dengan memberikan soal fisika kepada siswa dalam bentuk Esai. Dari lembar
jawab siswa tersebut diharapkan dapat diteliti kesalahan yang dilakukan siswa
dalam menyelesaikan soal fisika. Salah satu upaya yang dapat meningkatkan
keterampilan mengerjakan soal siswa adalah dengan melatih siswa mengerjakan
soal secara sistematis. Dengan pengerjaan langkah-langkah yang sistematis siswa
diarahkan menuju penyelesaian soal yang tepat sehingga kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal akan berkurang. Dengan berkurangnya jumlah kesalahan
siswa dalam mengerjakan soal-soal fisika maka prestasi belajar siswa akan
meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian, penelitian ini termasuk penelitian
eksperimental. Beberapa hal yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu: 1)
mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam
menyelesaikan soal fisika; 2) memberikan pelatihan penyelesaian soal fisika
dengan langkah-langkah sistematis; 3) menentukan apakah kemampuan
menyelesaikan soal siswa meningkat yang ditandai dengan berkurangnya jenis
dan jumlah kesalahan yang dilakukan siswa saat mengerjakan soal-soal fisika.
Siswa diminta mengerjakan soal secara bebas atau dengan cara mereka
sendiri. Kemudian di periksa dan dianalisis jenis-jenis kesalahan apa yang
dilakukan siswa saat mengerjakan soal-soal fisika. Setelah itu siswa diberikan
pelatihan penyelesaian soal dengan langkah-langkah sistematis yang kemudian
akan kembali di tes dan diperiksa serta dianalisis jenis kesalahan apa yang masih
dilakukan siswa. Melalui hasil tes tersebut dapat diketahui pengaruh pelatihan
penyelesaian dengan langkah-langkah penyelesaian yang diberikan terhadap
kemampuan siswa dalam menyelesaikan fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 11 Yogyakarta. Waktu
penelitian dilaksanakan pada November 2012.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas XI- IPA3 SMA Negeri 11
Yogyakarta
D. Variabel Penelitian
Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:
1. Variabel bebas, yakni variabel yang mempengaruhi tingkah laku yang
lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah proses
pelatihan penyelesaian soal dengan problem solving yang meliputi
penyelesaian soal dengan langkah-langkah yang sistematis.
2. Variabel terikat, yakni variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau
variabel yang lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat
adalah jenis dan jumlah kesalahan yang dilakukan siswa dalam
mengerjakan soal fisika setelah pelatihan penyelesaian soal dengan
langkah-langkah yang sistematis.
E. Perlakuan Penelitian
Penelitian akan dilakukan oleh peneliti sendiri. Tugas dari peneliti adalah
memandu siswa untuk dapat melakukan pengerjaan soal sesuai dengan langkah-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
langkah yang telah dibuat. Penelitian akan dilakukan sesuai dengan waktu yang
telah disepakati bersama pihak sekolah tempat diadakannya penelitian. Dalam
penelitian ini, peneliti hanya akan menekankan pada latihan soal. Adapun tahapan
pelaksanaan penelitian adalah:
1. Melakukan tes tahap pertama
2. Latihan pengerjaan soal sesuai dengan langkah-langkah penyelesaian soal
yang telah dirancang sebelumnya
3. Melakukan tes tahap kedua
F. Instrumen Penelitian
Ada dua jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
instrumen perlakuan dan instrumen pengukuran. Instrumen perlakuan berupa
rancangan pelatihan penyelesaian dengan langkah-langkah sistematis. Sedangkan
instrumen pengukuran berupa soal tes serta lembar analisis kesalahan. Jenis tes
yang diberikan adalah tes tertulis berupa soal-soal ragam esai pada pokok bahasan
Usaha dan Energi. Soal pretes dan postes merupakan soal yang berbeda namun
setara baik dalam isi maupun tingkat kesulitannya.
G. Metode Analisis Data
Data diperoleh dari berkas jawaban siswa. Hasil pekerjaan siswa
merupakan sumber data utama yang dianalisis. Jenis kesalahan dianalisis secara
langsung dari hasil pekerjaan siswa berdasarkan prakiraan yang telah disusun.
Hasil pekerjaan siswa pada tes tahap pertama maupun tes tahap kedua, akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
dianalisis dengan cara yang sama. Data disajikan dalam bentuk tabel yang
memuat jenis kesalahan dan jumlah kesalahan untuk tiap siswa. Tabel untuk data
tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1. Tabel jumlah kesalahan terkait kemampuan menyelesaikan soal
No
Jenis Kesalahan
Jumlah Kesalahan
No. Siswa No. Siswa
No soal Jlh
No soal Jlh
1 2 3 1 2 3
1. Kesalahan karena menggunakan strategi coba-coba(Trial and
error)
2. Kesalahan menentukan Notasi, besaran dan satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara
transparan
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak
transparan
c. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran vector
e. Kesalahan mengidentifikasi besaran scalar
f. Kesalahan menentukan symbol
g. Kesalahan menuliskan satuan
h. Kesalahan mengkonversi satuan kedalam bentuk yang saling
cocok
3. Kesalahan memilih rumus dan interpretasi masalah
a. Kesalahan menggambarkan objek atau sistem
b. Kesalahan menentukan besaran yang ada pada obyek atau
sistem
c. Kesalahan mengidentifikasi formula dasar
d. Kesalahan mengidentifikasi formula antara
4 Kesalahan komputasi
a. Kesalahan memanipulasi persamaan
b. Kesalahan mensubstitusi nilai besaran kedalam suatu persamaan
c. Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan
matematik
5 Kesalahan penyimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Pada tiap kolom soal akan diisi angka tertentu sesuai dengan jumlah
kesalahan yang terdeteksi. Dengan demikian total kesalahan untuk semua soal
dapat dihitung.
1. Analisis jenis kesalahan
Analisis ini dimaksudkan untuk menentukan jenis kesalahan yang
dilakukan oleh siswa. Analisis ini didasarkan pada prakiraan yang telah disusun.
Melalui hasil pekerjaan siswa akan dideskripsikan jenis kesalahan terkait yang
dilakukan siswa saat menyelesaikan soal. Melalui analisis ini dapat diketahui
jenis kesalahan yang paling banyak terjadi. Dalam hal ini, tidak tertutup
kemungkinan muncul kesalahan lain diluar jenis kesalahan yang telah
diprakirakan sebelumnya. Hal ini akan menambah daftar jenis kesalahan yang
telah diprakirakan sebelumnya.
2. Analisis tingkat keumuman
Untuk menentukan banyaknya siswa yang melakukan suatu jenis
kesalahan dilakukan dengan menghitung jumlah siswa yang melakukan kesalahan
tersebut. Jumlah siswa yang melakukan kesalahan tersebut kemudian dinyatakan
dengan persentase terhadap jumlah siswa keseluruhan. Melalui analisis ini dapat
diketahui jenis kesalahan yang cenderung dilakukan oleh setiap siswa. Secara
lebih rinci dapat dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 3.2. Tabel Jumlah siswa yang melakukan kesalahan
3. Analisis peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal
Setelah diberikan perlakuan terhadap siswa dalam hal menyelesaikan
soal-soal fisika, peneliti berasumsi bahwa kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal akan meningkat. Suatu jenis kesalahan yang
kemungkinan akan dilakukan oleh seluruh siswa bisa jadi adalah merupakan jenis
kesalahan kecil yang seringkali diabaikan dan dianggap tidak berpengaruh
terhadap penyelesaian soal. Setelah dilakukan pelatihan jenis kesalahan ini
diharapkan tidak terjadi lagi.
Peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal ditandai
dengan berkurangnya jenis dan jumlah kesalahan yang dilakukan oleh siswa. Hal
ini dapat diketahui dengan melihat hasil pekerjaan siswa pada saat pretes dan
postes. Melalui hasil pekerjaan siswa akan dianalisis setiap jenis kesalahan,
apakah jenis tersebut berkurang atau tidak. Jika suatu jenis kesalahan setelah
diberikan perlakuan dapat berkurang atau bahkan tidak muncul lagi,
menunjukkan bahwa metode yang diberikan sesuai dengan tujuan yang ingin
No Jenis Kesalahan
Jumlah siswa
Jumlah Persentase
(%)
1 Kesalahan karena menggunakan strategi coba-
coba (Trial and error)
2 Kesalahan menentukan Notasi, Besaran, dan
Satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang
diketahui secara transparan
dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dicapai. Selain jenis kesalahan, juga akan dibandingkan tingkat keumuman untuk
setiap kesalahan.
Untuk setiap jenis kesalahan yang dilakukan siswa saat mengerjakan soal
fisika tentunya memerlukan strategi yang berbeda dalam penangannya. Sehingga
dari data yang dianalisis nantinya akan diketahui jenis kesalahan apa saja yang
dapat diminimalis dengan metode penyelesaian soal yang diberikan. Perbedaan
hasil pekerjaan siswa sebelum dan sesudah pelatihan akan dimasukkan dalam
tabel. Tabel pertama memuat jenis kesalahan dan jumlah kesalahan dan tabel
kedua memuat jenis kesalahan dan jumlah siswa yang melakukan kesalahan.
Untuk memudahkan dalam melihat perbedaan hasil pretes dan postes, dari tabel
nantinya akan dibuat grafik hubungan antara jenis kesalahan dengan jumlah
kesalahan, serta grafik hubungan antara jenis kesalahan dengan jumlah siswa yang
melakukan kesalahan.
Tabel 3.3. Tabel perbedaan jumlah kesalahan pada pretes dan postes
No
Jenis Kesalahan
Jumlah siswa yang
melakukan kesalahan
Pretes Postes
Jumlah % Jumlah %
1 Kesalahan karena menggunakan
strategi coba-coba (Trial and error)
2 Kesalahan menentukan Notasi,
Besaran, dan Satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran
yang diketahui secara transparan
dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.4. Tabel perbedaan jumlah siswa yang melakukan kesalahan pada pretes
dan postes
No Jenis Kesalahan
Jumlah
kesalahan
Pretes Postes
1 Kesalahan karena menggunakan strategi coba-
coba (Trial and error)
2 Kesalahan menentukan Notasi, Besaran, dan
Satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang
diketahui secara transparan
dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil dan Analisis Data
Data yang diperoleh berupa hasil pekerjaan siswa sebelum dan sesudah
diadakannya pelatihan mengenai penyelesaian soal dengan langkah yang
sistematis. Soal yang diberikan berupa soal fisika yang kompleks pada pokok
bahasan Usaha dan Energi. Walaupun dalam soal tidak ada soal yang mencakup
pertanyaan yang konseptual akan tetapi dalam soal fisika yang kompleks juga
memuat pemahaman konseptual.
Untuk memperoleh data tes maka peneliti melaksanakan pelatihan
mengenai penyelesaian soal secara sistematis. Tujuan dari pelatihan ini adalah
untuk membimbing siswa mengerjakan soal fisika sesuai dengan langkah yang
sudah dibuat sebelumnya. Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan waktu yang
telah disepakati bersama dengan pihak sekolah. Latihan soal yang diberikan oleh
peneliti sesuai dengan materi yang telah diajarkan oleh guru yang bersangkutan
yaitu pada pokok bahasan Usaha dan Energi. Dengan demikian peneliti hanya
fokus pada penyelesaian soal tanpa harus mengajarkan materi pelajaran . Adapun
data yang diperoleh dari penelitian ini (terlampir).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
1. Analisis Jenis Kesalahan
Jenis kesalahan dianalisis berdasarkan prakiraan yang telah disusun
sebelumnya, yaitu kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan
soal fisika terkait dengan kemampuan menggunakan strategi coba-coba,
kemampuan menentukan notasi, besaran dan satuan, kemampuan memilih rumus
dan interpretasi masalah, kemampuan komputasi serta kemampuan
menyimpulkan. Berdasarkan kemampuan tersebut maka dapat dipaparkan
bagaimana kesalahan yang terjadi dalam tabel berikut:
Tabel 4.1. Tabel jumlah total kesalahan terkait kemampuan menyelesaikan soal
No Jenis Kesalahan
Jumlah
Kesalahan
Pretes Postes
1. Kesalahan karena menggunakan strategi coba-coba (Trial
and error)
18 0
2. Kesalahan menentukan Notasi, Besaran, dan Satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui
secara transparan
41 23
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui
secara tidak transparan
3 1
c. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan 15 8
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran vector 0 0
e. Kesalahan mengidentifikasi besaran scalar 0 0
f. Kesalahan mengidentifikasi simbol 78 35
g. Kesalahan menuliskan satuan 36 20
h. Kesalahan mengkonversi satuan kedalam bentuk yang
saling cocok
12 9
3. Kesalahan memilih rumus dan interpretasi masalah
a. Kesalahan menggambarkan obyek atau system 25 13
b. Kesalahan menentukan besaran yang ada pada obyek
atau system
45 33
c. Kesalahan mengidentifikasi formula dasar 48 21
d. Kesalahan mengidentifikasi formula antara 141 71
4. Kesalahan Komputasi
a. Kesalahan memanipulasi persamaan 102 41
b. Kesalahan mensubstitusi nilai besaran kedalam suatu 73 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
a. Kesalahan terkait dengan kemampuan menggunakan strategi coba-coba
Strategi coba-coba banyak ditemukan pada hasil pekerjaan siswa pada
saat pretes. Berikut contoh hasil pekerjaan siswa yang menggunakan strategi
coba-coba.
Soal 1: Sebuah balok bermassa 3 kg bergerak keatas pada bidang miring yang
sudut kemiringannya 600, dengan energy kinetik awal 18 J. jika koefisien
gesekannya 0,3 maka jarak terjauh yang dicapai balok pada saat meluncur pada
bidang miring adalah?
Contoh jawaban siswa
persamaan
c. Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan
perhitungan matematik
5 5
5. Kesalahan penyimpulan 5 3
Gambar 1. Contoh kesalahan siswa yang menggunakan strategi coba-coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Dari jawaban siswa tersebut terlihat bahwa siswa sama sekali tidak
memiliki rancangan penyelesaian dan hanya sekedar mencoba menjawab saja.
Model jawaban seperti ini menunjukkan siswa tidak mengerti konsep fisika yang
berkaitan dengan soal. Ada sebanyak 18 kesalahan yang ditemukan pada pretes.
Sementara pada postes tidak ada lagi siswa yang mengerjakan soal dengan model
coba-coba tersebut.
b. Kesalahan terkait dengan kemampuan menentukan notasi, besaran, dan
satuan
Seperti yang ditunjukkan pada tabel, kesalahan yang paling banyak
dilakukan siswa secara berurutan yaitu: kesalahan mengidentifikasi simbol,
kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan, kesalahan
menuliskan satuan, kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan,
kesalahan mengkonversi satuan kedalam bentuk yang saling cocok serta kesalahan
dalam mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak transparan.
Sedangkan kesalahan dalam mengidentifikasi besaran vektor dan skalar tidak
ditemukan dalam jawaban siswa.
1) Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui
Pada umumnya siswa terlebih dahulu menuliskan setiap besaran yang ada
dalam soal. Akan tetapi ada juga siswa yang tidak menuliskan besaran-besaran
tersebut. Sebenarnya tidaklah menjadi masalah jika besaran-besaran yang ada
dalam soal tidak dituliskan pada bagian diketahui. Yang menjadi masalah adalah
ketika menyelesaikan soal, siswa berpatokan pada bagian diketahui yang telah di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
buat tanpa kembali menganalisa soal. Hal tersebut menyebabkan kesalahan untuk
tahap selanjutnya. Ada 41 kesalahan jenis ini yang dilakukan siswa pada tes tahap
pertama dan menurun menjadi 23 kesalahan pada tes tahap kedua.
Selain besaran yang diketahui secara transparan, biasanya dalam soal-
soal fisika yang kompleks ada besaran-besaran yang diketahui secara tidak
transparan. Demikian juga dalam soal yang diberikan pada siswa pada penelitian
ini. Akan tetapi ada siswa yang tidak memperhatikan hal tersebut. Ketidakjelian
siswa menyebabkan besaran-besaran tersebut terlewatkan dan menyebabkan
kesalahan pada jawaban. Kesalahan jenis ini ditemukan dalam jawaban siswa
pada tes tahap pertama sebesar 3 kesalahan dan 1 kesalahan pada tes tahap kedua.
2) Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan
Kesalahan dalam menuliskan apa yang ditanyakan juga ditemukan dalam
jawaban siswa. Kesalahan ini biasanya terkait dengan kesalahan menentukan
simbol. Misalnya pada soal pretes nomor 2, yang ditanyakan adalah energy
potensial pada titik tertinggi. Akan tetapi siswa menyimbolkannya dengan Ek
yang menyebabkan kesalahan pada tahap penyelesaian selanjutnya. Ada 15
kesalahan pada pretes dan 8 kesalahan pada postes.
3) Kesalahan mengidentifikasi simbol
Kesalahan menentukan simbol termasuk dalam salah satu kesalahan yang
sangat banyak dilakukan yaitu 78 kesalahan pada saat pretes dan berkurang
menjadi 35 pada saat postes. Beberapa kesalahan yang dapat dianalisa antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Kesalahan dalam menuliskan simbol utama dan tambahan seperti energi
potensial (EP) pada suatu titik misalnya titik A, siswa menuliskannya
sebagai EPA seharusnya adalah menjadi EPA.
Kesalahan dalam menentukan jenis huruf untuk simbol. Percepatan
grafitasi bumi (g) disimbolkan dengan G. padahal G dan g merupakan
dua simbol dalam fisika yang sangat berbeda. Waktu (t) disimbolkan
dengan T, serta gaya (F) yang disimbolkan dengan f.
Kesalahan dalam memilih simbol. Koefisien gesekan disimbolkan
dengan m, w dan beberapa siswa tidak mengetahui simbolnya. Contoh
siswa yang salah dalam memilih simbol yang berakibat sangat fatal
terhadap penyelesaian soal ditunjukkan pada contoh berikut:
Dari contoh diatas siswa menuliskan simbol untuk koefisien
gesekan sebagai w seharusnya adalah μ , dan ketika melakukan
perhitungan dengan rumus siswa secara konsisten menggunakan nilai
koefisien yang diketahui tersebut sebagai nilai dari usaha (w).
Gambar 2. Contoh kesalahan siswa dalam
menentukan simbol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
4) Kesalahan menuliskan satuan
Besaran dan satuan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Kadang siswa melupakan satuan ketika menyelesaikan soal dan hanya terfokus
pada nilai besaran yang harus dihitung. Selain siswa yang tidak menuliskan satuan
juga terdapat dalam hasil pekerjaan siswa satuan-satuan yang salah maupun yang
tidak tepat. Contoh dari kesalahan satuan ditunjukkan sebagai berikut:
Dalam jawaban tersebut ditemukan siswa menuliskan satuan dengan tidak tepat
yang seharusnya derajat (...0
) menjadi persen (%).
5) Kesalahan mengkonversi satuan kedalam bentuk yang saling cocok
Konversi satuan yang terdapat dalam soal adalah konversi yang sangat
sederhana, yakni mengkonversi gram (g) ke kilogram (kg) . Beberapa siswa
melakukan kesalahan dalam mengkonversi satuan tersebut. Kemungkinan siswa
terburu-buru dalam mengerjakan sehingga tidak memperhatikan satuan yang
belum sesuai untuk dimasukkan dalam perhitungan. Selain tidak mengkonversi
juga ditemukan siswa yang salah konversi yakni menuliskan 200 g = 2 kg.
Gambar 3. Contoh kesalahan siswa dalam menuliskan satuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
c. Kesalahan terkait kemampuan memilih rumus dan interpretasi masalah.
Kesalahan jenis ini dari yang paling banyak dilakukan oleh siswa secara
berurutan yaitu kesalahan mengidentifikasi formula antara, kesalahan
mengidentifikasi formula dasar, kesalahan menentukan besaran yang ada pada
obyek atau system, kesalahan menggambarkan obyek atau sistem.
1) Kesalahan menggambarkan obyek atau sistem
Kesalahan yang dilakukan oleh siswa ketika menginterpretasikan soal
dalam bentuk gambar adalah dalam menentukan arah dari komponen-komponen
yang ada dalam soal. Gambar yang dibuat siswa kebanyakan tidak lengkap dan
terlihat bahwa gambar tidak dipergunakan untuk memahami soal melainkan hanya
sebagai pelengkap jawaban saja.
Setelah dilakukan pelatihan siswa lebih memahami bahwa gambar sangat
berguna dalam membimbing kearah penyelesaian soal. Hal ini dibuktikan dengan
hasil pada tes tahap kedua dimana banyak siswa yang terlebih dahulu
menggambarkan situasi dalam soal sebelum melakukan penyelesaian.
Menggambarkan dan menentukan besaran yang ada pada obyek atau
sistem merupakan dua hal tidak dapat dipisahkan. Dari hasil pekerjaan siswa pada
pretes ditemukan bahwa ketika menuangkan soal dalam bentuk gambar besaran-
besaran yang terkait tidak turut serta ada dalam gambar. Berbeda dengan hasil
pekerjaan siswa pada pretes, pada postes sudah banyak siswa yang dapat
menunjukkan besaran-besaran terkait dalam gambar. Bahkan beberapa siswa
mengatakan bahwa dengan adanya gambar, soal fisika menjadi lebih mudah untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dikerjakan. Beberapa kesalahan siswa yang terkait dengan kemampuan
menggambarkan dan menentukan besaran pada objek yang dapat dianalisa antara
lain:
Kesalahan dalam menentukan arah besaran yang terkait , contohnya
adalah gaya-gaya yang bekerja.
Beberapa besaran dalam soal tidak diperlihatkan pada gambar
2) Kesalahan mengidentifikasi formula
Rumus atau formula tidak dapat dipisahkan dengan soal –soal fisika yang
kompleks. Semua soal yang digunakan dalam penelitian ini harus dikerjakan
dengan menggunakan rumus. Kesalahan siswa dalam menentukan rumus terutama
rumus dasar dapat diartikan bahwa siswa tidak mengetahui konsep apa yang harus
digunakan untuk menyelesaikan soal. Banyak ditemukan siswa cenderung
mencari rumus yang langsung terkait dengan semua besaran yang diketahui.
Sebuah soal yang kompleks harus diselesaikan dengan menggunakan
beberapa formula atau rumus. Formula utama untuk menemukan jawaban harus
didukung dengan beberapa formula tambahan agar formula utama dapat
digunakan. Dalam hasil pekerjaan siswa dapat dilihat upaya siswa dalam
mencapai jawaban akhir dengan menggunakan berbagi rumus. Ada yang tepat dan
ada juga yang kurang tepat. Kesalahan yang paling banyak terjadi yaitu siswa
tidak dapat menjabarkan rumus .
Contohnya adalah pada soal pretes nomor 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Untuk menghitung nilai Percepatan (a), rumus yang dipergunakan adalah:
, kemudian dijabarkan menjadi
. Akan tetapi dalam jawaban
siswa tidak terdapat penjabaran tersebut dan langsung memasukkan nilai F yang
akhirnya menimbulkan kesalahan. Dalam mengidentifikasi formula dasar terdapat
48 kesalahan pada saat pretes dan berkurang menjadi 21 pada postes, serta 141
kesalahan pada saat pretes dan 71 kesalahan pada postes untuk kesalahan dalam
mengidentifikasi formula antara.
d. Kesalahan terkait dengan kemampuan komputasi
Jenis Kesalahan dari yang paling banyak terjadi secara berurutan yaitu
kesalahan memanipulasi persamaan, kesalahan mensubstitusi nilai besaran
kedalam suatu persamaan, dan kesalahan dalam menghitung nilai suatu besaran
dengan perhitungan matematik. Untuk setiap kesalahan tersebut pada pretes dan
postes berbeda hasilnya. Ada yang mengalami penurunan pada postes dan ada
juga yang tidak dapat dikurangi.
1) Kesalahan memanipulasi persamaan
Terdapat 102 kesalahan pada saat pretes dan berkurang menjadi 41
kesalahan pada postes. Kesalahan ini banyak disebabkan karena besaran yang
ditanyakan tidak terdapat dalam rumus utama. Contoh:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dan h =
. Ada siswa yang tidak dapat mengoperasikan kedua
rumus tersebut untuk mendapatkan nilai EP.
2) Kesalahan mensubstitusi nilai besaran kedalam suatu persamaan
Ketidakcocokan antara besaran yang terdapat dalam rumus dengan nilai
yang dimasukkan menjadi pokok kesalahan jenis ini. Ada siswa yang
memasukkan nilai-nilai apa saja yang diketahui meskipun tidak ada kaitannya
dengan besaran dalam rumus.
3) Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik
Kemampuan matematika sangat berkaitan dengan kemampuan dalam
menyelesaikan sal-soal fisika. Ada siswa mengerti konsep, menggunakan rumus
yang tepat , tetapi salah dalam menghitung.
e. Kesalahan terkait dengan kemampuan menyimpulkan
Ada siswa yang dapat menyelesaikan soal sampai akhir, akan tetapi
ketika menyimpulkan mereka membuat kesalahan. Beberapa kesalahan terkait
dengan menyimpulkan yang dianalisa yaitu
Siswa sudah melakukan penyelesaian dengan tepat tetapi dalam
kesimpulan tidak menuliskan satuan
Siswa yang dalam kesimpulan mencoba mengkonversi kedalam
satuan lain akan tetapi tidak tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Analisis Tingkat Keumuman
Tabel 4.2. Tabel Jumlah siswa yang melakukan kesalahan
Jika dilihat jumlah siswa siswa yang memiliki jumlah kesalahan tinggi,
maka tampak jelas jenis kesalahan paling umum atau jenis kesalahan yang paling
No Jenis Kesalahan
Jumlah siswa yang
melakukan kesalahan
Pretes Postes
Jlh % Jlh %
1.
Kesalahan karena menggunakan strategi coba-
coba (Trial and error)
14 45,2 0 0
2. Kesalahan menentukan Notasi, Besaran, dan Satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang
diketahui secara transparan
27 87,1 22 71
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang
diketahui secara tidak transparan
3 9,2 1 3,2
c. K Kesalahan mengidentifikasi besaran yang
ditanyakan
14 45,2 7 22,6
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran vector 0 0 0 0
e. Kesalahan mengidentifikasi besaran skalar 0 0 0 0
f. Kesalahan mengidentifikasi simbol 29 93,5 21 67,7
g. Kesalahan menuliskan satuan 25 80,6 15 48,4
h. Kesalahan mengkonversi satuan kedalam bentuk
yang saling cocok
7 22,3 5 16,1
3. Kesalahan memilih rumus dan interpretasi masalah
a. Kesalahan menggambarkan obyek atau system 9 29 12 38,7
b. Kesalahan menentukan besaran yang ada pada
obyek atau system
18 58,1 20 64,5
c. Kesalahan mengidentifikasi formula dasar 31 100 23 74,2
d. Kesalahan mengidentifikasi formula antara 31 100 29 93,5
4. Kesalahan Komputasi
a. Kesalahan memanipulasi persamaan 31 100 24 77,4
b. Kesalahan mensubstitusi nilai besaran kedalam
suatu persamaan
30 96,8 20 64,5
c. Kesalahan menghitung nilai suatu besaran
dengan perhitungan matematik
5 16,1 5 16,1
5. Kesalahan penyimpulan 5 16,1 3 9,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
banyak dilakukan oleh siswa. Ada beberapa jenis kesalahan dimana seluruh siswa
melakukannya pada saat pretes, yaitu kesalahan mengidentifikasi formula dasar,
kesalahan mengidentifikasi formula antara dan kesalahan memanipulasi
persamaan. Akan tetapi setelah pembelajaran siswa yang melakukan berbagai
kesalahan tersebut sangat berkurang.
Ada satu jenis kesalahan dimana jumlah siswa yang melakukan kesalahan
sebelum dan sesudah pembelajaran tetap sama yaitu kesalahan menghitung suatu
besaran dengan perhitungan matematika. Hal ini menunjukkan bahwa rancangan
pembelajaran yang diberikan masih memiliki kekurangan dalam upaya untuk
meningkatkan kemampuan matematika siswa.
Sementara untuk jenis kesalahan terkait dengan kemampuan
menggambarkan objek atau sistem dan menentukan besaran yang ada pada objek,
jumlah siswa yang salah justru meningkat. Hal ini dikarenakan pada saat pretes
belum semua siswa melibatkan gambar dalam peneyelesaian soal, sehingga tidak
dapat dianalisis kesalahannya.
B. Pembahasan
Berdasarkan analisis data, kemampuan siswa mengerjakan soal kompleks
secara sistematis dilihat melalui dua tahap tes . Tes tahap pertama diberikan
sebelum diadakannya pelatihan sedangkan tes tahap kedua diberikan setelah
dilakukan pelatihan penyelesaian dengan langkah-langkah yang sistematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Berikut adalah grafik hubungan antara jenis kesalahan dengan jumlah kesalahan
yang dilakukan.
Pada tes tahap pertama banyak diantara siswa yang belum menerapkan
langkah mendeskripsikan peristiwa dengan gambar. Siswa berasumsi bahwa
adanya gambar tidak terlalu berguna dalam menyelesaikan soal bahkan beberapa
siswa menggunakan gambar hanya sebagai pelengkap jawaban saja. Siswa
mengerjakan soal dengan format yang dimulai dengan menuliskan diketahui ,
ditanyakan, dan jawab. Pola berpikir siswa pada tes tahap pertama adalah mencari
rumus mana yang berhubungan dengan besaran-besaran yang diketahui.
Pada tes tahap kedua yang diberikan setelah diadakannya pelatihan,
dapat dilihat bahwa siswa dapat merancang penyelesaian soal. Untuk soal yang
0
20
40
60
80
100
120
140
160
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Jum
lah
Ke
sala
han
Jenis Kesalahan
Grafik Perbedaan Jumlah Kesalahan Pada Pretes dan
Postes
Hasil Pretes Hasil Postes
Gambar 4. Grafik perbedaan jumlah kesalahan pada pretes dan postes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
kompleks, merancang penyelesaian soal sangat penting agar siswa dapat memiliki
bekal dan persamaan yang tepat sehingga terhindar dari penyelesaian yang hanya
sekedar coba-coba. Langkah ini sangat penting untuk melatih siswa berpikir
analisis.
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa pelatihan penyelesaian soal
dengan langkah sistematis dapat membantu siswa untuk mengurangi kesalahan
dalam menyelesaikan soal. Hal ini karena penyelesaian soal dengan langkah
sistematis dapat mengarahkan siswa dalam menyelesaikan soal dan menghindari
kemungkinan adanya kecerobohan. Dengan adanya langkah-langkah tersebut
siswa dapat mengetahui apa sebenarnya yang mereka tidak mengerti ketika akan
menyelesaikan soal. Penyelesaian soal dengan langkah sistematis sangat
membantu untuk siswa yang belum terbiasa dalam menyelesaikan soal-soal yang
kompleks.
Selain untuk meminimalkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
fisika, dari analisis juga dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang melakukan
kesalahan juga berkurang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada grafik berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Jumlah siswa yang melakukan kesalahan berkurang untuk beberapa jenis
kesalahan. Untuk kesalahan dalam melakukan perhitungan matematika, jumlah
yang salah adalah tetap. Siswa yang salah dalam melakukan perhitungan
matematika perlu diberi perhatian khusus untuk meningkatkan kemampuan
mereka dalam berhitung.
Setelah diberikan pelatihan mengenai cara menyelesaikan soal dengan
langkah-langkah sistematis, siswa mengikuti langkah tersebut dalam
menyelesaikan soal. Hal ini terlihat dari hasil postes. Cara siswa menyelesaikan
soal dengan langkah sistematis meliputi identifikasi besaran, menggambarkan
situasi soal dengan diagram, mengidentifikasi formula atau rumus, melakukan
perhitungan dan membuat kesimpulan. Tidak menjadi jaminan bahwa siswa yang
0
5
10
15
20
25
30
35
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Jum
lah
Sis
wa
yan
g Sa
lah
Jenis Kesalahan
Grafik Perbedaan Jumlah Siswa yang Melakukan
Kesalahan Pada Pretes dan Postes
Hasil Pretes Hasil Postes
Gambar 5. Grafik perbedaan jumlah siswa yang melakukan kesalahan pada pretes dan postes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
mengerjakan soal dengan sangat lengkap sesuai dengan langkah yang diberikan
menghasilkan jawaban yang benar. Langkah-langkah tersebut berguna untuk
menuntun siswa agar dapat merancang penyelesaian soal dengan tepat.
Pada hasil pekerjaan siswa dapat diamati bagaimana siswa
menyelesaikan soal. Ada siswa yang langsung menyelesaikan soal tanpa
identifikasi dan diagram. Ada yang menyelesaikan soal dengan sangat panjang
akan tetapi jawabannya salah. Ada juga yang menyelesaikan dengan terstruktur
dan mendapatkan jawaban yang sempurna. Pada umumnya siswa SMA masih
berada pada tahap dimana untuk mendapatkan jawaban yang benar mereka harus
menyelesaikan soal sesuai dengan langkah-langkah. Karena tanpa langkah-
langkah mereka akan kebingungan dalam menyelesaikannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari data yang diperoleh setelah melakukan analisis dan pembahasan, maka
peneliti dapat menarik kesimpulan:
1. Penyelesaian soal dengan langkah-langkah sistematis dapat
meminimalkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika
yang kompleks kecuali jenis kesalahan melakukan perhitungan
matematika.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kesalahan yang paling banyak
dilakukan adalah kesalahan dalam mengidentifikasi formula serta
kesalahan komputasi.
3. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang diberikan adalah sangat
bagus, karena membantu siswa dalam menyelesaikan soal dengan lebih
mudah dan sistematis.
B. Saran
Berdasarkan analisis dan kesimpulan yang dikemukakan diatas dan dengan
keterbatasan yang ada, maka peneliti menyarankan:
1. Sebaiknya guru melatih siswa merancang penyelesaian soal agar siswa
menjadi terbiasa setiap kali akan mengerjakan soal fisika yang kompleks.
2. Guru Perlu mengadakan evaluasi untuk setiap jawaban siswa, sehingga
kesalahan yang sama tidak terjadi berulang-ulang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
DAFTAR PUSTAKA
Burhan Nurgiyanto. 1994. Analisis kesalahan dalam pengajaran bahasa. Jurnal
kependidikan No.1, Vol 4. IKIP Yogyakarta
Bloom, Benjamin s., Hastings, Thomas J., Madaus&George F. (1971). Handbook
on formative and summative evaluation of student learning. New york :
McGraw-Hill Book Company
Clements, M.A. and Ellerton, N.F., 1980. The Newman for Analysing Errors on
Written Mathematical Tasks.
http://Compasstech.com.au/ARNOLD/PAGES/newman. Htm. Diakses
tanggal 20 Januari 2013
Foster Bob. 2006. Soal dan Pembahasan Fisika. Edisi 2006. Jakarta : Erlangga
Heller, Patricia, Heller, Kenneth., 1999. Cooperative Group Problem Solving in
Physics.http://groups.physics.umn.edu/physed/Research/CGPS/Green%2
0Book/cover_tc.pdf. Diakses pada Agustus 2012
Hudojo Herman. 1988. Strategi Mengajar Belajar Matematika. Malang: IKIP
Malang
Kartika Budi, Fr. Y., 2000. Mengoptimalkan Aspek Pendidikan. Dalam Majalah
Widya Dharma Edisi Oktober. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Manalu, P . 1980. Strategi belajar dengan pemecahan masalah. Jakarta:
DepdikBud
Moh Uzer Usman. 1900. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Ngalim Purwanto, M. 1981. Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran.
Bandung: cv Remadja Karya
Saifudin Anwar. 1996. Tes prestasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar offset
Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Sudijono, A (1998). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Sukardi. 2003. Metodologi penelitian pendidikan. Yogyakarta. PT . Bumi aksara
Suparman, A &Purwanto. 1997. Analisis pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.jar.
Suwito, Al. 2004. Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Fisika Ragam
Esai Pokok Bahasan Hukum Newton dan Gaya Gesek. (Skripsi).
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Talaga Simfrosa. 2009. Kemampuan Siswa Mengerjakan Soal Kompleks Secara
Sistematis (Studi Kasus pada SMA N 1 Depok Kelas XI. IPA 1). (Skripsi).
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Widiastuti. 2003. Identifikasi Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal
Peluang. (Skripsi). Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
Widiyowati. 2009. Analisis Kesalahan Siswa dalam Mengerjakan Soal Fisika
Ragam Esai Berdasarkan Perbedaan Jenis Kelamin SMA N 1 Jogonalan
Klaten. (Skripsi). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Winkel, W.S. 1989. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Lampiran I. Soal-soal pretes
1. Sebuah balok bermassa 3 kg bergerak keatas pada bidang miring yang sudut
kemiringannya 600, dengan energy kinetik awal 18 J. jika koefisien gesekannya
0,3 maka jarak terjauh yang dicapai balok pada saat meluncur pada bidang
miring adalah?
2. Sebuah peluru bermassa 200 gram ditembakkan dengan sudut elevasi 300 dan
kecepatan awalnya 10m/s. Jika percepatan gravitasi bumi 10m/s2, energi
potensial peluru pada titik tertingginya adalah?
3. Sebuah benda bermassa 2 kg terletak ditanah. Benda itu ditarik vertikal keatas
dengan gaya 25 N selama 2 detik, lalu dilepaskan. Jika percepatan gravitasi
adalah 10 m/s2, energy kinetik benda pada saat mengenai tanah adalah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lampiran II. Soal – soal postes
1. Sebuah bola massanya 2 kg mula-mula diam kemudian meluncur ke bawah
pada bidang miring dengan sudut kemiringan bidang 300 dan panjangnya 10
meter. Selama bergerak bola mengalami gaya gesekan 2 N. Hitunglah
kecepatan bola saat sampai pada dasar bidang miring.
2. Sebuah peluru dengan massa 20 gram ditembakkan dengan sudut elevasi 300
dan dengan kecepatan 40 m/s jika gesekan dengan udara diabaikan, maka
energi potensial peluru pada titik tertinggi adalah?
3. Sebuah benda bermassa 3 kg terletak ditanah. Benda itu ditarik vertical keatas
dengan gaya 50 N selama 2 detik, lalu dilepaskan. Energi kinetik benda pada
saat mengenai tanah adalah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lampiran 3. Pedoman jawaban pretes
Pertanyaan Mencermati masalah Merumuskan masalah Merancang pemecahan Melaksanakan rancangan Mengevaluasi
penyelesaian
1. Sebuah balok
bermassa 3 kg
bergerak keatas
pada bidang
miring yang
sudut
kemiringannya
600, dengan
energy kinetik
awal 18 J. jika
koefisien
gesekannya 0,3
maka jarak
terjauh yang
dicapai balok
pada saat
meluncur pada
bidang miring
adalah?
a. Visualisasi urutan
kejadian
b. Pertanyaan secara
kualitatif:
Jarak yang ditempuh
oleh benda sebelum
meluncur pada bidang
miring
c. Pendekatan secara
kualitatif:
Usaha sama dengan
perubahan energy
kinetic
a. Menuliskan hal
yang diketahui:
m = 3 kg,
α = 600,
Ek =18 J
b. Menuliskan hal
yang ditanyakan:
Jarak (s)
c. Persamaan yang
akan digunakan
untuk
menyelesaikan
soal:
ΔEK = ƩF.S
ΔEK = ƩF.S
ΔEK = (m g sin α + μk m g
cos α ) s
ΔEK = ƩF.S
ΔEK = (mg sin α + μk cos α)s
ΔEK = (mg sin α + μk cos α)s
18J = (3.10 sin 600 + 0,3 cos 60
0)s
18 J = 30 kg m/s2 (
√ + 0,3 .
) s
18 J = 30 kg m/s2 (1,016) s
18 J = (30,48 kg m/s2) s
Jawaban sudah
lengkap dan masuk
akal. Jarak yang
ditempuh adalah
0,6 m
2. Sebuah peluru
bermassa 200
gram
ditembakkan
dengan sudut
elevasi 300 dan
kecepatan
awalnya
a. Visualisasi urutan
kejadian
a. Menuliskan hal
yang diketahui:
m = 200 g = 0,2 kg
α = 300,
vo = 10 m/s2
b. Menuliskan hal
yang ditanyakan:
Titik tertinggi H ditentukan
dengan persamaan
Energi potensial peluru dititik
0,2) sin 30
0)
2
= (10)(0,25)
= 2,5 J
Jawaban sudah
lengkap dan masuk
akal. Energi
potensial pada titik
tertingginya adalah
2,5 Joule
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
10m/s. Jika
percepatan
gravitasi bumi
10m/s2, energi
potensial
peluru pada
titik
tertingginya
adalah?
b. Pertanyaan secara
kualitatif:
Energi potensial yang
dimiliki benda pada
titik tertinggi
c. Pendekatan secara
kualitatif:
Energi potensial pada
titik tertinggi
ditentukan dengan
menghitung titik
tertinggi yang
ditempuh benda
sebelum benda kembali
turun
Energi potensial
titik tertinggi
(EPh)?
c. Persamaan yang
akan digunakan
untuk
menyelesaikan
soal:
tertinggi H adalah
3. Sebuah benda
bermassa 2 kg
terletak
ditanah. Benda
itu ditarik
vertical keatas
dengan gaya
25 N selama 2
detik, lalu
dilepaskan.
a. Visualisasi urutan
kejadian
a. Menuliskan hal
yang diketahui:
m = 2 kg
F= 25 N
t = 2 sekon
g = 10 m/s2
b. Menuliskan hal
yang ditanyakan:
Energi kinetic
Gerak A ke B
Pada gerak B ke D berlaku
hukum kekekalan energy
mekanik karena tidak ada lagi
gaya yang bekerja pada benda.
Sehingga Energi kinetik dapat
ditentukan
Jawaban sudah
lengkap dan masuk
akal. Energi kinetic
benda saat kembali
ke tanah adalah 125
Joule
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Jika
percepatan
gravitasi
adalah 10
m/s2, energy
kinetik benda
pada saat
mengenai
tanah adalah?
b. Pertanyaan secara
kualitatif:
Energi kinetik benda
saat mengenai tanah
c. Pendekatan secara
kualitatif:
Pada benda yang
bergerak keatas dan
kemudian dijatuhkan
ketempat semula
berlaku hukum
kekekalan energy
mekanik
benda pada saat
jatuh ketanah
(Ek)?
c. Persamaan yang
akan digunakan
untuk
menyelesaikan
soal:
Ek= 1/2mv2
hAB = ½ at2
hAB = ½ (2,5)22
hAB = 5m
VB = at
VB = (2,5) (2)
VB = 5 m/s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Lampiran 4. Pedoman jawaban postes
Pertanyaan Mencermati masalah Merumuskan masalah Merancang pemecahan Melaksanakan rancangan Mengevaluasi
penyelesaian
1. Sebuah bola
massanya 2 kg
mula-mula
diam kemudian
meluncur ke
bawah pada
bidang miring
dengan sudut
kemiringan
bidang 300 dan
panjangnya 10
meter. Selama
bergerak bola
mengalami
gaya gesekan 2
N. Hitunglah
kecepatan bola
saat sampai
pada dasar
bidang miring.
a. Visualisasi urutan
kejadian
b. Pertanyaan secara
kualitatif:
Kecepatan bola sampai
pada dasar bidang
miting
c. Pendekatan secara
kualitatif:
Pada saat benda akan
bergerak menuruni
benda miring ada gaya
kinetis
a. Menuliskan hal
yang diketahui:
m = 2kg,
α = 300,
s = 10 m
F = 2 N
b. Menuliskan hal
yang ditanyakan:
Kecepatan akhir
(Vt)
c. Persamaan yang
akan digunakan
untuk
menyelesaikan
soal:
Vt2 = Vo
2 + 2as
ƩF = m.a
W sin 300 – fk = m.a
2kg (9,8 m/s2) sin 30
0 – 2 N =
2 kg (a)
9,8 N – 2 N = 2kg (a)
7,8 N = 2kg (a)
a = 3,9 m/s2, maka
Vt2 = Vo
2 + 2as
Vt2 = 0 + 2 (3,9 m/s
2) (10m)
Vt2 = 78 m
2/s
2
Vt = √
Vt = 8,8 m/s
Jawaban sudah
lengkap dan masuk
akal. Kecepatan
bola pada saat
sampai didasar
bidang miring
adalah 8,8 m/s
2. Sebuah peluru
dengan massa
20 gram
ditembakkan
dengan sudut
elevasi 300 dan
d. Visualisasi urutan
kejadian
d. Menuliskan hal
yang diketahui:
m = 200 g = 0,2 kg
α = 300,
vo = 10 m/s2
Titik tertinggi H ditentukan
dengan persamaan
0,02 kg) sin
300)
2
= (0,01 kg)(1600 m/s)(0,25)
Jawaban sudah
lengkap dan masuk
akal. Energi
potensial pada titik
tertingginya adalah
4 Joule
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
dengan
kecepatan 40
m/s jika
gesekan
dengan udara
diabaikan,
maka energy
potensial
peluru pada
titik tertinggi
adalah?
e. Pertanyaan secara
kualitatif:
Energi potensial peluru
pada titik tertinggi
f. Pendekatan secara
kualitatif:
Energi potensial pada
titik tertinggi
ditentukan dengan
menghitung titik
tertinggi yang
ditempuh benda
sebelum benda kembali
turun
e. Menuliskan hal
yang ditanyakan:
Energi potensial
titik tertinggi
(EPh)?
f. Persamaan yang
akan digunakan
untuk
menyelesaikan
soal:
Energi potensial peluru dititik
tertinggi H adalah
= 4 J
3. Sebuah benda
bermassa 3 kg
terletak
ditanah. Benda
itu ditarik
vertical keatas
dengan gaya 50
N selama 2
d. Visualisasi urutan
kejadian
d. Menuliskan hal
yang diketahui:
m = 2 kg
F= 25 N
t = 2 sekon
g = 10 m/s2
e. Menuliskan hal
Gerak A ke B Pada gerak B ke D berlaku
hukum kekekalan energy
mekanik karena tidak ada lagi
gaya yang bekerja pada benda.
Sehingga Energi kinetik dapat
Jawaban sudah
lengkap dan masuk
akal. Energi kinetic
benda saat kembali
ke tanah adalah
665,67 J Joule
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
detik, lalu
dilepaskan.
Energy kinetic
benda pada
saat mengenai
tanah adalah?
e. Pertanyaan secara
kualitatif:
Energi kinetik benda
saat mengenai tanah
f. Pendekatan secara
kualitatif:
Pada benda yang
bergerak keatas dan
kemudian dijatuhkan
ketempat semula
berlaku hukum
kekekalan energy
mekanik
yang ditanyakan:
Energi kinetic
benda pada saat
jatuh ketanah
(Ek)?
f. Persamaan yang
akan digunakan
untuk
menyelesaikan
soal:
Ek= 1/2mv2
,
hAB = ½ at2
hAB = ½ (6,67)22
hAB = 13,3m
VB = at
VB = (6,67) (2)
VB = 13,3 m/s
ditentukan
+ 266,67)J
J
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran V. Tabel kesalahan setiap siswa terkait kemampuan menyelesaiakan soal pada pretes
No
Jenis Kesalahan
Jumlah Kesalahan
No. Siswa. 1 No. Siswa. 2 No. Siswa. 3 No. Siswa. 4
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Kesalahan karena menggunakan strategi coba-coba(Trial and error) 1 1 2 1 1
2. Kesalahan menentukan Notasi, besaran dan satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan 1 1 1 1 1 1 2
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak
transparan
c. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran vector
e. Kesalahan mengidentifikasi besaran scalar
f. Kesalahan menentukan symbol 1 1 2 3 1 1 4 1 1 3 5 3 3 6
g. Kesalahan menuliskan satuan 1 1 2 2
h. Kesalahan mengkonversi satuan kedalam bentuk yang saling cocok 1 1 1 1
3. Kesalahan memilih rumus dan interpretasi masalah
a. Kesalahan menggambarkan objek atau sistem 1 1 2 1 1 1 1
b. Kesalahan menentukan besaran yang ada pada obyek atau sistem 1 1 2 3 3
c. Kesalahan mengidentifikasi formula dasar 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1
d. Kesalahan mengidentifikasi formula antara 1 2 3 3 2 5 2 2 3 4 7
4 Kesalahan komputasi
a. Kesalahan memanipulasi persamaan 1 3 4 2 2 4 2 2 2 3 5
b. Kesalahan mensubstitusi nilai besaran kedalam suatu persamaan 1 1 1 1 2 1 2 2 5
c. Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik 1 1
5 Kesalahan penyimpulan 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
No
Jenis Kesalahan
Jumlah Kesalahan
No. Siswa. 5 No. Siswa. 6 No. Siswa. 7 No. Siswa. 8
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Kesalahan karena menggunakan strategi coba-coba(Trial and error)
1
1
1 1
2. Kesalahan menentukan Notasi, besaran dan satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan 1 1 1 1 1 1 1 1
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak
transparan
c. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan 1 1 1 1
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran vector
e. Kesalahan mengidentifikasi besaran scalar
f. Kesalahan menentukan symbol 2 1 2 5 1 1 2 1 1 4 1 1
g. Kesalahan menuliskan satuan 1 1 2 1 1 1 1
h. Kesalahan mengkonversi satuan kedalam bentuk yang saling cocok 2 2
3. Kesalahan memilih rumus dan interpretasi masalah
a. Kesalahan menggambarkan objek atau sistem 1 1 1 1 1 1
b. Kesalahan menentukan besaran yang ada pada obyek atau sistem 1 1 3 3
c. Kesalahan mengidentifikasi formula dasar 1 1 2 1 1 1 1 1 1
d. Kesalahan mengidentifikasi formula antara 3 2 3 8 3 2 5 3 2 5 1 3 4
4 Kesalahan komputasi
a. Kesalahan memanipulasi persamaan 3 2 2 7 1
2 3 2
2 3 1 2 6
b. Kesalahan mensubstitusi nilai besaran kedalam suatu persamaan 2 3 2 7 1 1 1 3 1 1 2 3 1 4
c. Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik 1 1 1 1
5 Kesalahan penyimpulan
Jenis Kesalahan Jumlah Kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
No
No. Siswa. 9 No. Siswa. 10 No. Siswa. 11 No. Siswa. 12
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Kesalahan karena menggunakan strategi coba-coba(Trial and error) 1 1
2. Kesalahan menentukan Notasi, besaran dan satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan 1 1 1 1 2 1 1 1
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak
transparan
c. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan 1 1
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran vector
e. Kesalahan mengidentifikasi besaran scalar
f. Kesalahan menentukan symbol 1 1 2 3 1 1 5 1 1 2 1 3
g. Kesalahan menuliskan satuan 1 1 1 1 2
h. Kesalahan mengkonversi satuan kedalam bentuk yang saling cocok
3. Kesalahan memilih rumus dan interpretasi masalah
a. Kesalahan menggambarkan objek atau sistem
b. Kesalahan menentukan besaran yang ada pada obyek atau sistem 3 3 4 4
c. Kesalahan mengidentifikasi formula dasar 2 1 3 1 1 2 1 1 2 1 1
d. Kesalahan mengidentifikasi formula antara 2 2 4 3 3 6 2 3 5 2 2 4
4 Kesalahan komputasi
a. Kesalahan memanipulasi persamaan 2 2 4 2 1 3 1 2 3 2 1 3
b. Kesalahan mensubstitusi nilai besaran kedalam suatu persamaan 1 1 1 1 2 1 1 2 4 1 1 2
c. Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik
5 Kesalahan penyimpulan
Jenis Kesalahan
Jumlah Kesalahan
No. Siswa. 13 No. Siswa. 14 No. Siswa. 15 No. Siswa. 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
No
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Kesalahan karena menggunakan strategi coba-coba(Trial and error) 1 1 1 1
2. Kesalahan menentukan Notasi, besaran dan satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan 1 1 1 1 1 1
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak
transparan
c. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan 1 1 1 1 1 1
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran vector
e. Kesalahan mengidentifikasi besaran scalar
f. Kesalahan menentukan symbol 3 3 1 1 2 1 3 2 2
g. Kesalahan menuliskan satuan 1 1 1 1 1 1 1 1 2
h. Kesalahan mengkonversi satuan kedalam bentuk yang saling cocok 1 1 2
3. Kesalahan memilih rumus dan interpretasi masalah
a. Kesalahan menggambarkan objek atau sistem 1 1
b. Kesalahan menentukan besaran yang ada pada obyek atau sistem 2 2
c. Kesalahan mengidentifikasi formula dasar 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2
d. Kesalahan mengidentifikasi formula antara 2 3 5 2 2 4 3 3 6 2 2 4
4 Kesalahan komputasi
a. Kesalahan memanipulasi persamaan 2 1 3 2 2 4 2 1 3 1 2 3
b. Kesalahan mensubstitusi nilai besaran kedalam suatu persamaan 2 2 1 1 1 1 1 3 1 1 2
c. Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik
5 Kesalahan penyimpulan 1 1
No
Jenis Kesalahan
Jumlah Kesalahan
No. Siswa. 17 No. Siswa. 18 No. Siswa. 19 No. Siswa. 20
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
1. Kesalahan karena menggunakan strategi coba-coba(Trial and error) 1 1 1 1 2
2. Kesalahan menentukan Notasi, besaran dan satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan 1 1 2 3 5 1 2 3 1 1 2
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak
transparan 1 1
c. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan 1 1 1 1 2 1 1
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran vector
e. Kesalahan mengidentifikasi besaran scalar
f. Kesalahan menentukan symbol 2 2 4 2 1 3 1 1
g. Kesalahan menuliskan satuan 1 1 1 1 1 1 2
h. Kesalahan mengkonversi satuan kedalam bentuk yang saling cocok
3. Kesalahan memilih rumus dan interpretasi masalah
a. Kesalahan menggambarkan objek atau sistem 1 1 1 1 2 2
b. Kesalahan menentukan besaran yang ada pada obyek atau sistem 3 3 2 2 3 3
c. Kesalahan mengidentifikasi formula dasar 1 1 2 1 3 1 1 1 3 1 1 2
d. Kesalahan mengidentifikasi formula antara 2 3 5 1 2 3 2 1 3 6 2 3 5
4 Kesalahan komputasi
a. Kesalahan memanipulasi persamaan 2 2 4 2 1 3 3 3 1 1 2
b. Kesalahan mensubstitusi nilai besaran kedalam suatu persamaan 3 1 4 1 1 3 3 1 1 2
c. Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik 2 2
5 Kesalahan penyimpulan 1 1
No
Jenis Kesalahan
Jumlah Kesalahan
No. Siswa. 21 No. Siswa. 22 No. Siswa. 23 No. Siswa. 24
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Kesalahan karena menggunakan strategi coba-coba(Trial and error) 1 1 1 1 2
2. Kesalahan menentukan Notasi, besaran dan satuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan 2 2 1 1 1 1 1 2 3
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak
transparan
c. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan 1 1 1 1
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran vector
e. Kesalahan mengidentifikasi besaran scalar
f. Kesalahan menentukan symbol 1 1 1 1 2 1 3 2 1 3
g. Kesalahan menuliskan satuan 1 1 1 1 1 1 1 1
h. Kesalahan mengkonversi satuan kedalam bentuk yang saling cocok 1 1
3. Kesalahan memilih rumus dan interpretasi masalah
a. Kesalahan menggambarkan objek atau sistem 1 1 1 1 1 1 1 1
b. Kesalahan menentukan besaran yang ada pada obyek atau sistem 3 3 4 4 2 2
c. Kesalahan mengidentifikasi formula dasar 2 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 3
d. Kesalahan mengidentifikasi formula antara 1 2 3 1 3 4 2 3 5 2 1 3 6
4 Kesalahan komputasi
a. Kesalahan memanipulasi persamaan 1 2 3 2 2 4 2 1 3 3 3
b. Kesalahan mensubstitusi nilai besaran kedalam suatu persamaan 1 1 1 1 2 1 1 3 3
c. Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik
5 Kesalahan penyimpulan 1 1
No
Jenis Kesalahan
Jumlah Kesalahan
No. Siswa. 25 No. Siswa. 26 No. Siswa. 27 No. Siswa. 28
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Kesalahan karena menggunakan strategi coba-coba(Trial and error) 1 1
2. Kesalahan menentukan Notasi, besaran dan satuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan 1 1 1 1 1 1 1 1
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak
transparan 1 1
c. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan 1 1
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran vector
e. Kesalahan mengidentifikasi besaran scalar
f. Kesalahan menentukan symbol 2 1 3 1 1 1 1 2 1 3
g. Kesalahan menuliskan satuan 1 1 2 1 1 1 1 1 1
h. Kesalahan mengkonversi satuan kedalam bentuk yang saling cocok 1 1 2
3. Kesalahan memilih rumus dan interpretasi masalah
a. Kesalahan menggambarkan objek atau sistem 1 1 1 1 2 1 1 1 1
b. Kesalahan menentukan besaran yang ada pada obyek atau sistem 1 2 3 2 2 2 2
c. Kesalahan mengidentifikasi formula dasar 1 1 2 2 1 3 1 1 1 1 2
d. Kesalahan mengidentifikasi formula antara 2 3 5 2 2 1 2 3 1 1 2
4 Kesalahan komputasi
a. Kesalahan memanipulasi persamaan 1 1 2 1 1 1 2 3 2 1 3
b. Kesalahan mensubstitusi nilai besaran kedalam suatu persamaan 1 1 2 1 1 3 1 3 1 1
c. Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik
5 Kesalahan penyimpulan
No
Jenis Kesalahan
Jumlah Kesalahan
No. Siswa. 29 No. Siswa. 30 No. Siswa. 31
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Kesalahan karena menggunakan strategi coba-coba(Trial and error) 1 1 2 1 1
2. Kesalahan menentukan Notasi, besaran dan satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan 1 2 3 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak
transparan 1 1
c. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan 1 1 1 1
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran vector
e. Kesalahan mengidentifikasi besaran scalar
f. Kesalahan menentukan symbol 2 2 4 1 1 2
g. Kesalahan menuliskan satuan 1 1 2 1 2 3 1 2 3
h. Kesalahan mengkonversi satuan kedalam bentuk yang saling cocok 1 2 3
3. Kesalahan memilih rumus dan interpretasi masalah
a. Kesalahan menggambarkan objek atau sistem 1 1 1 1 1 1 2
b. Kesalahan menentukan besaran yang ada pada obyek atau sistem 2 2 1 1
c. Kesalahan mengidentifikasi formula dasar 1 1 2 1 1 2 1 1 2
d. Kesalahan mengidentifikasi formula antara 3 1 3 7 3 2 5 1 2 3
4 Kesalahan komputasi
a. Kesalahan memanipulasi persamaan 3 3 1 2 3 1 2 3
b. Kesalahan mensubstitusi nilai besaran kedalam suatu persamaan 3 3 1 2 3 1 1 2
c. Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik
5 Kesalahan penyimpulan 1 1
Lampiran VI. Tabel kesalahan setiap siswa terkait kemampuan menyelesaikan soal pada postes
No
Jenis Kesalahan
Jumlah Kesalahan
No. Siswa. 1 No. Siswa. 2 No. Siswa. 3 No. Siswa. 4
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Kesalahan karena menggunakan strategi coba-coba(Trial and error)
2. Kesalahan menentukan Notasi, besaran dan satuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan 1 1 1 1 2 1 1
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak
transparan
c. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran vektor
e. Kesalahan mengidentifikasi besaran skalar
f. Kesalahan menentukan simbol 1 1 1 1 2 1 2 3 2 2 4
g. Kesalahan menuliskan satuan
h. Kesalahan mengkonversi satuan kedalam bentuk yang saling cocok 1 1
3. Kesalahan memilih rumus dan interpretasi masalah
a. Kesalahan menggambarkan objek atau sistem 1 1 1 1 1 1 1 1
b. Kesalahan menentukan besaran yang ada pada obyek atau sistem 1 1 1 1 2 2 2 2
c. Kesalahan mengidentifikasi formula dasar 1 1 1 1 1 1
d. Kesalahan mengidentifikasi formula antara 1 1 2 1 1 2 2 2 1 3
4 Kesalahan komputasi
a. Kesalahan memanipulasi persamaan 1 1 2 1 3 1 2 3
b. Kesalahan mensubstitusi nilai besaran kedalam suatu persamaan 1 1 2
c. Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik 1 1
5 Kesalahan penyimpulan 1 1
No
Jenis Kesalahan
Jumlah Kesalahan
No. Siswa. 5 No. Siswa. 6 No. Siswa. 7 No. Siswa. 8
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Kesalahan karena menggunakan strategi coba-coba(Trial and error)
2. Kesalahan menentukan Notasi, besaran dan satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan 1 1 2 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak
transparan
c. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan 1 1 2 1 1
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran vektor
e. Kesalahan mengidentifikasi besaran skalar
f. Kesalahan menentukan simbol 1 1 2 1 1 1 1
g. Kesalahan menuliskan satuan 2 1 3 1 1
h. Kesalahan mengkonversi satuan kedalam bentuk yang saling cocok 1 1
3. Kesalahan memilih rumus dan interpretasi masalah
a. Kesalahan menggambarkan objek atau sistem 1 1
b. Kesalahan menentukan besaran yang ada pada obyek atau sistem 3 3 2 2 2 2
c. Kesalahan mengidentifikasi formula dasar 1 1 1 1
d. Kesalahan mengidentifikasi formula antara 2 1 3 6 2 1 3 1 1 2
4 Kesalahan komputasi
a. Kesalahan memanipulasi persamaan 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 4
b. Kesalahan mensubstitusi nilai besaran kedalam suatu persamaan 1 3 1 5 3 3 1 2 3 1 1 2
c. Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik 1 1 1 1
5 Kesalahan penyimpulan
No
Jenis Kesalahan
Jumlah Kesalahan
No. Siswa. 9 No. Siswa. 10 No. Siswa. 11 No. Siswa. 12
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Kesalahan karena menggunakan strategi coba-coba(Trial and error)
2. Kesalahan menentukan Notasi, besaran dan satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan 1 1 1 1 1 1 2
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak
transparan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
c. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran vektor
e. Kesalahan mengidentifikasi besaran skalar
f. Kesalahan menentukan simbol 1 1 2 2 1 1 4 1 1 2 1 3
g. Kesalahan menuliskan satuan 2 1 3 1 1
h. Kesalahan mengkonversi satuan kedalam bentuk yang saling cocok
3. Kesalahan memilih rumus dan interpretasi masalah
a. Kesalahan menggambarkan objek atau sistem
b. Kesalahan menentukan besaran yang ada pada obyek atau sistem 3 3 1 1
c. Kesalahan mengidentifikasi formula dasar 1 1 2 1 1 1 1 2
d. Kesalahan mengidentifikasi formula antara 1 2 3 2 3 5 1 1 2 2 2
4 Kesalahan komputasi
a. Kesalahan memanipulasi persamaan 1 1 1 1 2 1 1 1 1
b. Kesalahan mensubstitusi nilai besaran kedalam suatu persamaan 1 1 1 1 1 3 1 1 2
c. Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik
5 Kesalahan penyimpulan 1 1
No
Jenis Kesalahan
Jumlah Kesalahan
No. Siswa. 13 No. Siswa. 14 No. Siswa. 15 No. Siswa. 16
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Kesalahan karena menggunakan strategi coba-coba(Trial and error)
2. Kesalahan menentukan Notasi, besaran dan satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan 1 1 2 1 1 1 1 2
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak
transparan
c. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran vektor
e. Kesalahan mengidentifikasi besaran skalar
f. Kesalahan menentukan simbol 2 2 1 1 1 1
g. Kesalahan menuliskan satuan 1 1 1 1 1 1
h. Kesalahan mengkonversi satuan kedalam bentuk yang saling cocok 1 1 2
3. Kesalahan memilih rumus dan interpretasi masalah
a. Kesalahan menggambarkan objek atau sistem
b. Kesalahan menentukan besaran yang ada pada obyek atau sistem 1 1
c. Kesalahan mengidentifikasi formula dasar 1 1 1 1 1 1 1 1 2
d. Kesalahan mengidentifikasi formula antara 1 2 3 1 1 1 2 3 2 1 3
4 Kesalahan komputasi
a. Kesalahan memanipulasi persamaan 1 1 2 2 2 1 1 1 1
b. Kesalahan mensubstitusi nilai besaran kedalam suatu persamaan 1 1 1 1 1 3 1 1
c. Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik 1 1
5 Kesalahan penyimpulan 1 1
No
Jenis Kesalahan
Jumlah Kesalahan
No. Siswa. 17 No. Siswa. 18 No. Siswa. 19 No. Siswa. 20
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Kesalahan karena menggunakan strategi coba-coba(Trial and error)
2. Kesalahan menentukan Notasi, besaran dan satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan 1 2 3 1 1
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak
transparan
c. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran vektor
e. Kesalahan mengidentifikasi besaran skalar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
f. Kesalahan menentukan simbol 1 1 2
g. Kesalahan menuliskan satuan 1 1 1 1 1 1
h. Kesalahan mengkonversi satuan kedalam bentuk yang saling cocok
3. Kesalahan memilih rumus dan interpretasi masalah
a. Kesalahan menggambarkan objek atau sistem
b. Kesalahan menentukan besaran yang ada pada obyek atau sistem 1 1 2 2
c. Kesalahan mengidentifikasi formula dasar 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2
d. Kesalahan mengidentifikasi formula antara 1 1 1 1 2 1 1 1 3 2 2 4
4 Kesalahan komputasi
a. Kesalahan memanipulasi persamaan 1 1 1 1 1 1 2
b. Kesalahan mensubstitusi nilai besaran kedalam suatu persamaan 2 2 1 1 1 1
c. Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik 1 1
5 Kesalahan penyimpulan
No
Jenis Kesalahan
Jumlah Kesalahan
No. Siswa. 21 No. Siswa. 22 No. Siswa. 23 No. Siswa. 24
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Kesalahan karena menggunakan strategi coba-coba(Trial and error)
2. Kesalahan menentukan Notasi, besaran dan satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan 1 1 1 1 1 1 2
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak
transparan
c. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan 1 1 1 1
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran vektor
e. Kesalahan mengidentifikasi besaran skalar
f. Kesalahan menentukan simbol 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
g. Kesalahan menuliskan satuan
h. Kesalahan mengkonversi satuan kedalam bentuk yang saling cocok
3. Kesalahan memilih rumus dan interpretasi masalah
a. Kesalahan menggambarkan objek atau sistem 1 1
b. Kesalahan menentukan besaran yang ada pada obyek atau sistem 1 1 2 2
c. Kesalahan mengidentifikasi formula dasar 1 1 1 1 1 1
d. Kesalahan mengidentifikasi formula antara 1 1 1 1 2 1 3
4 Kesalahan komputasi
a. Kesalahan memanipulasi persamaan 1 2 3 1 1 2
b. Kesalahan mensubstitusi nilai besaran kedalam suatu persamaan 1 1 1 1
c. Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik
5 Kesalahan penyimpulan 1 1
No
Jenis Kesalahan
Jumlah Kesalahan
No. Siswa. 25 No. Siswa. 26 No. Siswa. 27 No. Siswa. 28
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Kesalahan karena menggunakan strategi coba-coba(Trial and error)
2. Kesalahan menentukan Notasi, besaran dan satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan 1 1 1 1
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak
transparan
c. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan 1 1
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran vektor
e. Kesalahan mengidentifikasi besaran skalar
f. Kesalahan menentukan simbol 1 1 2 1 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
g. Kesalahan menuliskan satuan 1 1 1 1
h. Kesalahan mengkonversi satuan kedalam bentuk yang saling cocok 1 1 1 3
3. Kesalahan memilih rumus dan interpretasi masalah
a. Kesalahan menggambarkan objek atau sistem 1 1 1 1
b. Kesalahan menentukan besaran yang ada pada obyek atau sistem 1 1 2 1 1 1 1
c. Kesalahan mengidentifikasi formula dasar 1 1 1 1
d. Kesalahan mengidentifikasi formula antara 1 2 3 1 1 1 2 3 1 1 2
4 Kesalahan komputasi
a. Kesalahan memanipulasi persamaan 1 1 1 1 2 1 1
b. Kesalahan mensubstitusi nilai besaran kedalam suatu persamaan 1
c. Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik
5 Kesalahan penyimpulan
No
Jenis Kesalahan
Jumlah Kesalahan
No. Siswa. 29 No. Siswa. 30 No. Siswa. 31
No soal Jlh
No soal Jlh
No soal Jlh
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Kesalahan karena menggunakan strategi coba-coba(Trial and error)
2. Kesalahan menentukan Notasi, besaran dan satuan
a. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan 1 1 2 1 1
b. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang diketahui secara tidak
transparan 1 1
c. Kesalahan mengidentifikasi besaran yang ditanyakan
d. Kesalahan mengidentifikasi besaran vektor
e. Kesalahan mengidentifikasi besaran skalar
f. Kesalahan menentukan simbol 1 2 3 1 1 2
g. Kesalahan menuliskan satuan 1 1 2 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
h. Kesalahan mengkonversi satuan kedalam bentuk yang saling cocok
3. Kesalahan memilih rumus dan interpretasi masalah
a. Kesalahan menggambarkan objek atau sistem 1 1 1 1 1 1
b. Kesalahan menentukan besaran yang ada pada obyek atau sistem 1 1 1 1
c. Kesalahan mengidentifikasi formula dasar 1 1 1 1
d. Kesalahan mengidentifikasi formula antara 1 1 2 1 1 2 1 1 2
4 Kesalahan komputasi
a. Kesalahan memanipulasi persamaan 1 1
b. Kesalahan mensubstitusi nilai besaran kedalam suatu persamaan 2 2 1 1 2 2
c. Kesalahan menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik 1 1
5 Kesalahan penyimpulan 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran VII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran VIII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran IX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Recommended