View
230
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU SOSIAL DALAM
KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR
SkripsiDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana PsikologiProgram Studi Psikologi
Oleh :
SILVA STEVANI SITOMPUL
NIM : 019114055
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
THE STORY OF YOUR LIFE(Anonymous)
Don’t say you’re not importantIt simply isn’t true
The face that you were born Is proof, GOD has a plan for you
The path may seem unclear right nowBut one day you will seeThat all that came before
Was truly meant to be
GOD wrote the book that is your lifeThat’s all you need to knowEcah day that you are living
Was written long ago
GOD only writes best sellersSo be proud of who you areYour character is important
In this book you are the “Star”
Enjoy the novel as it readsIt will stand throughout the ages
Savor each chapter as you goTaking time to turn the pages
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Karya sederhana ini kupersembahkan untuk
Tuhan YME
Untuk kesempatan dan berkat pada setiap hembusan nafasku
Alm. Papa
Sebagai panutan dalam hidupku
Mama
Untuk kasih yang tidak berkesudahan, dukungan dan kepercayaan
Orang-orang yang mengasihiku
Untuk dukungan dan semangat mu
Almamater Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAKHUBUNGAN ANTARA PERILAKU SOSIAL DALAM
KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR
Silva Stevani SitompulFakultas Psikologi
Universitas Sanata DharmaYogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya dengan motivasi belajar. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan dua variabel, yaitu perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya sebagai variabel bebas dan motivasi belajar sebagai variabel tergantung.
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang berjumlah 74 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya dan skala motivasi belajar yang keduanya disusun oleh peneliti sendiri. Analisis data dilakukan dengan menggunakan tehnik korelasi product moment.
Dari hasil analisa data, diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,243 dengan nilai signifikansi 0,037 (probabilitas 5 % atau p<0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya dengan motivasi belajar namun korelasinya lemah. Sumbangan efektif (koefisien determinasi) yang diberikan oleh perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya sebesar 5,90%.
Kata kunci : perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya, motivasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACTA RELATIONSHIP BETWEEN SOCIAL BEHAVIOUR AMONG
PEER GROUP AND THEIR LEARNING MOTIVATION
Silva Stevani SitompulSanata Dharma University
Yogyakarta2009
The research is aimed to find out the relationship between social behaviour among peer group and their learning motivation. The type of the research is correlational research with two variables, that is, social behaviour among peer group as the free variable and learning motivation as the dependent variable.
The subject of the research are class VIII students of SMP BOPKRI 3 Yogyakarta. They are 74 students. The data was collected by using the social behaviour among peer group scale and the learning motivation scale which are made by the writer. The data was analyzed using Product Moment Correlation Technique.
The result of data analysis showed that score of coeffecient correlation (r) was 0,243 with the 0,037 as the significant score (probabilitas 5% atau p<0,05). It showed that there was a significant relationship between social behaviour among peer group and learning motivation. Yet, the correlation still looked weak. The coefficient determination which was given by social behaviour among peers group was 5,90%
Keywords : social behaviour among peer group, learning motivation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa yang telah berkenan melimpahkan berkat dan rahmatNya sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Psikologi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dengan segala
kerendahan hati penulis sungguh menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini tidak
lepas dari campur tangan, bantuan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.si., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Sylvia C.M.Y.M, S.Psi., M.si., selaku dosen pembimbing yang telah berkenan
membimbing dan mengarahkan dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Segenap dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma, khususnya Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu penulis selama
kuliah.
4. Bapak Paryadi, S.Pd., selaku kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama
BOPKRI 3 Yogyakarta yang telah berkenan memberikan ijin kepada penulis
untuk melakukan penelitian di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Ayah tercinta Surya B.P Sitompul, M.Hum. (alm), mama terkasih Elvira L.,
kakakku Eva, S.Pd dan adikku Shandy, yang tiada henti memberikan
perhatian, dukungan, motivasi, semangat dan doa kepada penulis.
6. Ostian R.M. Siagian, ST., yang selalu menyayangiku dan online 24 jam untuk
memberikan semangat, dukungan, cinta, perhatian serta doa kepada penulis.
7. Gank A-26 (Anas, Lina, Nina, Nining, Siska) yang telah memberikan banyak
kenangan baik itu tawa maupun tangis yang membuat penulis tegar
menghadapi hidup (Finally, I did it!!)
8. Punguan Naposo Sitompul Boru-Bere se-DIY, terima kasih untuk canda tawa
kalian yang selalu menghibur penulis dalam keadaan apapun. Teruntuk
Advendo yang membantu penulis dengan meminjamkan printernya selama
penyusunan skripsi.
9. Last-minute Friends (Aris, Aan, Adri “pongki”, Dessy, Jelly, Mira, Rini, Sius,
Seto, Tumbur), kenangan yang tidak akan terlupakan bersama kalian.
Kehadiran kalian sangat berarti buatku. Terima kasih banyak atas semangat
dan bantuan kalian yang membuat penulis bangkit dari keterpurukan, seperti
kata band DEWA “Hadapi dengan senyuman segala perkara”. Teruntuk Jelly
yang bersedia menjadikan kamar kostnya sebagai base camp pengetikan,
pengeditan, penggosipan sampai tengah malam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
10. Teman-teman Multimedia GPIB (Kak Novi, Ajeng, Alfred, Alfa, Claussie,
Debby, Kara, Pepi, Rosi), terima kasih atas perhatian dan bantuannya, yang
mau bergantian menggantikan tugas penulis di gereja selama penyusunan
skripsi.
11. Keluarga Siagian di Medan (Amangboru, Namboru, Kak Tety, Kak Dela,
Osmond, Dek Oli dan Dek Ola), terima kasih atas dorongan serta doa kepada
penulis.
12. Mas Dian yang mau berbagi ilmu soal statistik, Iban Oik dan Yenny atas
semangat dan dukungan doa, Adhit yang selalu siap membantu penulis, serta
semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih.
Akhir kata, dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa tulisan
ini masih banyak kekurangannya sehingga penulis mengharapkan masukan demi
perbaikan. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, Oktober 2009
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v
HALAMAN KEASLIAN KARYA ..................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........................ ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian .......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 7
A. Remaja ........................................................................................ 7
1. Perkembangan Sosial Remaja .............................................. 8
2. Ciri-ciri Masa Remaja .......................................................... 9
3. Tugas-tugas Perkembangan Remaja .................................... 15
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan
Tugas-tugas Perkembangan Remaja .................................... 16
B. Perilaku Sosial ............................................................................ 18
C. Kelompok Teman Sebaya .......................................................... 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Pengertian Kelompok Teman Sebaya .................................. 23
2. Hakekat Kelompok Teman Sebaya ...................................... 24
3. Peranan Kelompok Teman Sebaya ...................................... 24
D. Motivasi Belajar ......................................................................... 26
1. Pengertian Motivasi Belajar ................................................. 26
2. Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik .......................... 27
3. Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ............ 29
4. Faktor-faktor yang Menyebabkan Menurunnya Motivasi
Belajar .................................................................................. 32
E. Hubungan Antara Perilaku Sosial dalam Kelompok Teman
Sebaya dan Motivasi Belajar ...................................................... 33
F. Hipotesis ..................................................................................... 35
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 36
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 36
B. Identifikasi Variabel ................................................................... 36
C. Definisi Operasional ................................................................... 36
D. Subyek Penelitian ....................................................................... 37
E. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 38
F. Pertanggungjawaban Skala ........................................................ 41
1. Validitas ............................................................................... 41
2. Seleksi Item .......................................................................... 42
3. Reliabilitas ........................................................................... 43
G. Prosedur Penelitian ..................................................................... 44
H. Metode Analisis Penelitian ........................................................ 44
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 45
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ........................................ 45
1. Perijinan Uji coba dan Penelitian ......................................... 45
2. Pelaksanaan Uji Coba Alat Ukur ......................................... 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
B. Hasil Uji Coba Alat Ukur ........................................................... 47
1. Uji Validitas ......................................................................... 47
2. Analisis Item ........................................................................ 48
3. Uji Reliabilitas ..................................................................... 51
C. Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 52
D. Hasil Penelitian .......................................................................... 53
1. Deskripsi Data Penelitian ..................................................... 53
2. Uji Asumsi Penelitian .......................................................... 57
a. Uji Normalitas ................................................................ 57
b. Uji Linieritas .................................................................. 59
c. Uji Hipotesis .................................................................. 59
E. Pembahasan ................................................................................ 60
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 61
A. Kesimpulan ................................................................................ 61
B. Kelemahan Penelitian ................................................................. 64
C. Saran-saran ................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 66
LAMPIRAN ......................................................................................................... 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tabel Blue Print Skala Perilaku Sosial dalam Kelompok
Teman Sebaya Sebelum Uji Coba ........................................................ 39
Tabel 2. Hasil Blue Print Skala Motivasi Belajar Sebelum Uji Coba ................ 41
Tabel 3. Blue Print Skala Motivasi Belajar Sebelum Uji Coba ......................... 49
Tabel 4. Blue Print Skala Perilaku Sosial dalam Kelompok Teman Sebaya
Sebelum Uji Coba ................................................................................ 50
Tabel 5. Blue Print Skala Motivasi Belajar (Setelah Uji Coba) ......................... 51
Tabel 6. Deskripsi Statistik Data Hipotetik ........................................................ 53
Tabel 7. Norma Kategorisasi Skor Perilaku Sosial dalam Kelompok
Teman Sebaya dan Motivasi Belajar .................................................... 55
Tabel 8. Kategorisasi Skor Perilaku Sosial dalam Kelompok
Teman Sebaya ...................................................................................... 55
Tabel 9. Kategorisasi Skor Motivasi Belajar ..................................................... 56
Tabel 10. Deskripsi Statistik Data Empiris ........................................................ 57
Tabel 11. Hasil Uji Normalitas Data Perilaku Sosial dalam Kelompok
Teman Sebaya dan Motivasi Belajar .................................................. 58
Tabel 12. Hasil Uji Linieritas Data Perilaku Sosial dalam Kelompok
Teman Sebaya dan Motivasi Belajar .................................................. 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia memiliki motivasi yang melatarbelakangi berbagai macam
tingkah laku dalam kehidupannya. Di antara sekian banyak motivasi yang
melatarbelakangi tingkah laku manusia salah satunya adalah motivasi belajar.
Motivasi pada dasarnya terjadi karena adanya kebutuhan-kebutuhan yang harus
dipenuhi. Motivasi merupakan syarat mutlak untuk belajar. Di sekolah
seringkali ada anak yang malas, tidak menyenangkan, suka membolos, suka
mencontek saat ujian dan lain sebagainya. Permasalahan yang dihadapi oleh
siswa adalah kurangnya motivasi untuk mendorong siswa agar dapat belajar
dengan segenap tenaga dan pikirannya dan dapat mencapai prestasi yang
diharapkan.
Menurut Winkel (1987) faktor yang mendasari motivasi belajar siswa menurun
adalah :
1. kehidupan diluar sekolah menawarkan banyak bentuk rekreasi yang dapat membuat orang merasa puas, meskipun rasa puas itu tidak dapat bertahan lama
2. pengaruh dari teman-teman yang tidak menghargai prestasi tinggi dalam belajar di sekolah dan prestasi di bidang lain.
3. kekaburan mengenai cita-cita kehidupan sesudah tamat sekolah4. keadaan keluarga yang kurang menguntungkan, karena sejak kecil anak
kurang ditantang untuk memberikan prestasi yang patut dibanggkan atas dasar usahanya sendiri.
5. sikap kritis sejumlah orang muda terhadap masyarakat, sehingga mereka meragukan kegunaan dari belajar di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Dalam proses belajar, motivasi sangat dibutuhkan karena siswa yang tidak
memiliki motivasi dalam belajar tidak akan memiliki semangat dalam
melakukan belajar. Siswa yang termotivasi dalam belajar menunjukkan minat,
kegairahan dan ketekunan yang tinggi dalam belajar (Prayitno,1989).
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil remaja berusia berusia 14-15
tahun sebagai subyek penelitian, dimana masa remaja adalah masa transisi atau
peralihan dari kanak-kanak menuju kedewasaan (Calon dalam Monks,2001)
karena masa remaja belum memperoleh status orang dewasa tapi tidak lagi
memiliki status kanak-kanak. Pada umumnya remaja mulai melepaskan diri
secara emosional dari orang tua dalam rangka menjalankan peran sosialnya
yang baru sebagai orang dewasa (Clarke-Stewart&Friedman,1987;
Ingersoll,1989). Remaja dituntut untuk menampilkan tingkah laku yang
dianggap pantas atau sesuai bagi orang-orang seusianya.
Individu dalam pertumbuhan dan perkembangannya dipengaruhi oleh
lingkungannya. Pengaruh-pengaruh tersebut tidak hanya berasal dari keluarga
melainkan dapat berasal dari kelompoknya maupun lingkungan sosialnya, yaitu
kelompok teman sebaya. Remaja pada umumnya mudah terpengaruh oleh
kelompok teman sebayanya. Oleh karena itu masa remaja disebut pula sebagai
masa social hunger (kehausan sosial), yang ditandai dengan adanya keinginan
untuk bergaul dan diterima di lingkungan kelompok sebayanya (peer group).
Penolakan dari peer group dapat menimbulkan frustrasi dan menjadikan dia
sebagai isolated dan merasa rendah diri. Namun sebaliknya apabila remaja
dapat diterima oleh rekan sebayanya dan bahkan menjadi idola tentunya ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
akan merasa bangga dan memiliki kehormatan dalam dirinya.
(http://komunitasmahasiswa.info/category/teori-psikologi-sosial/)
Menurut Ali (2004) kelompok teman sebaya memegang peranan penting
dalam kehidupan remaja. Teman sebaya menjadi ukuran bahkan pedoman
dalam remaja bersikap dan berperilaku. Remaja merasa ada kelekatan dan
kebersamaan dengan kelompok sebaya, oleh karena itu sering kita melihat
adanya kebudayaan remaja yaitu kesamaan dalam cara berpakaian, cara
berbicara yang sama, mempunyai hobi yang sama serta sikap dan perilaku yang
sama pula termasuk di dalamnya perilaku belajar. Menurut prinsip motivasi
dari teori behavioristik menyatakan seorang siswa yang duduk di sekolah
tingkat pertama lebih termotivasi belajar jika penguatan dari teman sebaya
dibandingkan guru (Prayitno, 1989). Dengan adanya motivasi, akan memberi
arah pada perilaku sosial remaja. Siswa mampu menyalurkan energinya untuk
menyelesaikan tugas akademis, mengembangkan hubungan sosialnya dengan
teman sebaya serta meningkatkan rasa mampu karena siswa termotivasi untuk
memenuhi kekurangan dalam dirinya.
Menurut Santosa, di dalam kelompok teman sebaya tidak dipentingkan
adanya struktur organisasi, namun diantara anggota kelompok merasakan
adanya tanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan kelompoknya (1999).
Kenyataan di lapangan, sebagian siswa berusaha menguasai bahan pelajaran
atau belajar dengan giat untuk memperoleh pembenaran atau penerimaan dari
teman-teman kelompoknya. Bagi remaja awal, ada unsur-unsur yang menjadi
standar dalam memilih kelompok teman sebaya. Diantaranya pola tingkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
laku, minat atau kesenangan, kepribadian atau nilai yang dianut. Apa yang
mereka jadikan standar dilihatnya tentang keserasian dan kesamaannya.
Semakin besar atau banyak keserasian yang mereka miliki maka semakin erat
pula persahabatan diantara mereka. Dalam kelompok teman sebaya, teman
adalah tempat berkaca, sebagai orang yang paling dekat dan teman bisa
member gambaran tentang diri sendiri dari dekat.
Seperti halnya terjadi di SMP BOPKRI 3 Yogyakarta, menurut informasi
guru pembimbing dan observasi di lapangan, para siswa di sekolah ini telah
memiliki kelompok teman sebayanya sendiri-sendiri, yang dalam pemilihannya
tidak ditentukan oleh jenjang kelas (sekolah) dan tidah harus dalam satu kelas.
Selain itu rata-rata dalam satu kelompok memiliki minat atau kesenangan serta
pola tingkah laku yang sama. Sehingga jika dalam suatu kelompok, ada
anggota kelompok yang memiliki prestasi yang baik, maka anggota lainnya
akan termotivasi untuk meraih hasil yang tidak jauh beda. Hal ini selaras
dengan penelitian sebelumnya oleh Lestari (2003) yang menyatakan bahwa
teman-teman sekelas yang sudah memiliki motivasi belajar yang tinggi
memberikan pengaruh yang sangat besar dalam membantu memotivasi siswa
yang belum termotivasi belajarnya, sehingga siswa yang mengalami motivasi
belajar rendah merasa ingin juga memiliki motivasi tinggi seperti teman-teman
yang telah memperoleh prestasi.
Problema perilaku sosial remaja tidak hanya terjadi dengan kelompok
sebayanya, namun juga dapat terjadi dengan orang tua dan dewasa lainnya,
termasuk dengan guru di sekolah. Hal ini disebabkan pada masa remaja,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
khususnya remaja awal akan ditandai adanya keinginan yang ambivalen, di
satu sisi adanya keinginan untuk melepaskan ketergantungan dan dapat
menentukan pilihannya sendiri, namun di sisi lain dia masih membutuhkan
orang tua, terutama secara ekonomis.
Melihat hal diatas, mendorong penulis untuk mengetahui sejauh mana
hubungan perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya dengan motivasi
belajar. Mengingat subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SLTP yang
termasuk pada masa remaja awal, dimana kohesi kelompok cenderung kuat.
Sehingga pengambilan keputusan dan perilakunya ditentukan oleh teman
sebaya.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya dengan
motivasi belajar pada siswa-siswi kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan yang
signifikan antara perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya dengan
motivasi belajar pada siswa-siswi kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah informasi bagaimana
perilaku sosial remaja di sekolah berpengaruh terhadap motivasi belajar
sehingga pencapaian hasil belajar siswa yang optimal dapat tercapai.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi orang tua
Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada orang tua mengenai
perilaku sosial remaja dalam kelompok teman sebayanya.
b. Bagi Siswa
menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam belajar serta mampu
memotivasi teman yang lain.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan positif
bagi sekolah, khususnya dalam meningkatkan motivasi belajar peserta
didik.
d. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dimanfaatkan sebagai bagian dari proses belajar
dan berlatih lebih teliti, cermat, berpikir kritis dalam menganalisa,
mengolah data dan mengambil kesimpulan khususnya dalam
penulisan ilmiah dan dapat mengembangkan pengetahuan baik teoritis
maupun aplikasinya dalam bidang Psikologi Remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Remaja
Remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin adolescere yang
berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Istilah ini mencakup
kematangan mental, emosional, sosial dan fisik (Hurlock, 1999). Masa
remaja ini berada diantara masa kanak-kanak dan masa dewasa, bukan
termasuk golongan anak tetapi juga bukan termasuk golongan orang
dewasa (Monks, 1999).
Masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat-sifat masa transisi
atau peralihan karena remaja belum memperoleh status orang dewasa
tetapi tidak lagi memiliki status anak-anak (Calon dalam Monks, 1999).
Sehingga kalau remaja berperilaku seperti anak-anak, ia akan diajari untuk
“bertindak sesuai umurnya”. Kalau remaja berusaha berperilaku seperti
orang dewasa, ia seringkali dituduh “terlalu besar celananya” dan dimarahi
karena mencoba bertindak seperti orang dewasa (Hurlock, 1994).
Monks, dkk (1999) membagi remaja dalam tiga tingkat usia, yaitu:
1. Early adolescence (Remaja Awal)
Berada pada rentang usia 12 sampai 15 tahun. Pada masa ini
merupakan masa negatif karena menurut Buhler (dalam Mappiare,
1982) pada masa ini terdapat sikap dan sifat negatif yang belum
terlihat dalam masa kanak-kanak. Individu sering merasa bingung,
cemas, takut dan gelisah (Ahmadi, 1991)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Middle adolescence (Remaja Pertengahan)
Dengan rentang usia 15 sampai 18 tahun. Pada masa ini individu
menginginkan atau mendambakan sesuatu dan mencari-cari sesuatu.
Merasa sunyi dan merasa tidak bias mengerti dan tidak dimengerti oleh
orang lain (Ahmadi, 1999).
3. Late Adolescence (Remaja Akhir)
Berkisar pada usia 18 sampai 21 tahun. Pada masa ini individu mulai
merasa stabil. Mulai mengenal dirinya, mulai memahami arah hidup
dan menyadari tujuan hidupnya. Mempunyai pendirian tertentu
berdasarkan satu pola hidup jelas (Ahmadi, 1999).
1. Perkembangan Sosial Remaja
Pada diri remaja, pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku
diakui cukup kuat. Walaupun remaja telah mencapai tahap perkembangan
kognitif yang memadai untuk menentukan tindakannya sendiri, namun
penentuan diri remaja dalam berperilaku banyak dipengaruhi oleh tekanan
dari kelompok teman sebaya (Conger, 1991). Hal ini sesuai dengan yang
diungkapkan Monks (1999) bahwa dalam perkembangan sosial remaja
dapat dilihat adanya dua macam gerak. Dua macam gerak tersebut adalah
Pertama, memisahkan diri dari orang tua, kedua, menuju ke arah teman-
teman sebaya. Oleh karena itu mendapat pengakuan dari kelompok teman
sebaya dapat mempengaruhi pertimbangan dan keputusan seorang remaja
tentang perilakunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Ciri-Ciri Masa Remaja
Periode remaja ini seperti halnya dengan periode yang lainnya, dimana
merupakan periode penting selama rentang kehidupan. Pada masa remaja
terdapat cirri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum
dan sesudahnya. Menurut Hurlock (1994) ciri-ciri tersebut adalah:
a. Masa Remaja sebagai Periode yang Penting
Pada periode remaja, baik akibat fisik dan akibat psikologis sama
pentingnya. Perkembangan fisik yang cepat perlu disertai dengan
perkembangan mental yang cepat pula. Karena semua perkembangan
menimbulkan perlunya penyesuaian mental dan perlunya membentuk
sikap, nilai dan minat baru (Hurlock, 1994).
b. Masa Remaja sebagai Periode Peralihan
Peralihan tidak berarti terputus dengan atau berubah dari apa yang
telah terjadi sebelumnya, melainkan peralihan dari satu tahap ke tahap
berikutnya. Hal ini berarti, apa yang telah terjadi sebelumnya akan tetap
dibawa pada apa yang terjadi sekarang dan akan datang. Pada masa ini,
remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang dewasa. Di lain
pihak, status remaja yang tidak jelas ini juga menguntungkan karena
status memberi waktu kepada remaja untuk mencoba gaya hidup yang
berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang paling
sesuai bagi dirinya (Hurlock, 1994).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
c. Masa Remaja sebagai Periode Perubahan
Pada awal masa remaja perubahan fisik berlangsung pesat yang
diikuti dengan perubahan perilaku dan sikap yang pesat juga. Jika
perubahan fisik menurun maka perubahan perilaku dan sikap menurun
juga. Ada empat perubahan yang sama dan hampir bersifat universal.
Pertama, meningginya emosi yang intensitasnya bergantung pada
tingkat perubahan fisik dan psikologisnya yang terjadi. Kedua,
perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok
sosial menimbulkan masalah baru. Bagi remaja muda, masalah baru
yang timbul tampaknya lebih banyak dan sulit diselesaikan
dibandingkan masalah yang dihadapi sebelumnya. Remaja akan tetap
merasa ditimbuni masalah, sampai ia sendiri menyelesaikan menurut
kepuasannya. Ketiga, dengan berubahnya minat dan pola perilaku,
maka nilai-nilai juga berubah. Sesuatu yang dianggap penting pada
masa kanak-kanak, setelah dewasa tidak penting lagi. Misalnya
sebagian besar remaja tidak lagi menganggap bahwa banyaknya teman
merupakan petunjuk popularitas, tetapi kualitas lebih penting daripada
kuantitas. Keempat, sebagian besar remaja bersikap ambivalen terhadap
setiap perubahan. Mereka menginginkan dan menuntut kebebasan,
tetapi mereka sering takut bertanggung jawab akan akibatnya dan
meragukan kemampuan mereka untuk dapat mengatasi tanggung jawab
tersebut (Hurlock, 1994)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
d. Masa Remaja sebagai Usia Bermasalah
Masalah pada remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi
baik oleh remaja laki-laki atau remaja perempuan, karena
ketidakmampuan mereka untuk mengatasi masalahnya menurut cara
yang mereka yakini, banyak remaja akhirnya mengerti bahwa cara
penyelesaian masalah tidak selalu sesuai dengan harapan mereka
(Hurlock, 1994).
e. Masa Remaja sebagai Masa Mencari Identitas
Pada tahun-tahun awal masa remaja,penyesuaian diri dengan
kelompok masih tetap penting bagi remaja laki-laki dan
perempuan,tetapi mereka mulai mendambakan identitas diri dan tidak
puas lagi dengan menjadi sama dengan teman-teman dalam segala hal,
seperti sebelumnya. Hal ini menimbulkan suatu kebingungan yang
menyebabkan krisis identitas atau identitas-ego pada remaja. Hal ini
dijelaskan oleh erikson (dalam Hurlock, 1994) sebagai berikut:
“Identitas diri yang dicari remaja berusaha untuk menjelaskan
siapa dirinya, apa perannya dalam masyarakat. Apakah ia seorang
anak atau orang dewasa? Apakah nantinya ia dapat menjadi
seorang suami atau ayah?...Apakah ia mampu percaya diri
sekalipun latar belakang rasa tau agama atau nasionalnya membuat
beberapa orang merendahkannya? Secara keseluruhan, apakah ia
akan berhasil atau gagal?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Erikson selanjutnya menjelaskan bagaimana pencarian identitas ini
mempengaruhi perilaku remaja:
“Dalam usaha mencari perasaan kesinambungan dan kesamaan
yang baru, para remaja harus memperjuangkan kembali perjuangan
tahun-tahun lalu, meskipun untuk melakukannya mereka harus
menunjuk secara artificial orang-orang yang baik hati untuk
berperan sebagai musuh; dan mereka selalu siap untuk
menempatkan idoal dan ideal mereka sebagai pembimbing dalam
mencari identitas akhir. Identifikasi yang sekarang terjadi dalam
bentuk identitas ego adalah lebih dari sekedar penjunlahan
identikasi masa kanak-kanak.”
Salah satu cara untuk mengangkat diri sendiri sebagai individu
adalah dengan menggunakan symbol status dalam bentuk mobil,
pakaian dan pemilikan barang-barang lain yang mudah terlihat. Dengan
cara ini, remaja menarik perhatian pada diri sendiri dan agar dipandang
sebagai individu, sementara pada saat yang sama ia mempertahankan
identitas dirinya terhadap kelompok sebaya (Hurlock, 1994).
f. Masa Remaja sebagai Usia yang Menimbulkan Ketakutan
Menurut Majeres (dalam Hurlock, 1994) banyak anggapan tentang
remaja yang mempunyai arti bernilai, tetapi sayang banyak diantaranya
yang bersifat negatif. Anggapan dari masyarakat bahwa remaja adalah
anak-anak yang tidak rapih, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung
berperilaku merusak. Hal ini menyebabkan orang dewasa yang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
membimbing dan mengawasi kehidupan remaja takut bertanggung
jawab dan bersikap tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang
normal atau wajar.
Anggapan dari masyarakat ini mempengaruhi konsep diri dan sikap
remaja. Menurut Anthony (Hurlock, 1994) bahwa anggapan dari
masyarakat berfungsi sebagai cermin yang ditegakkan masyarakat bagi
remaja, yang menggambarkan citra diri remaja sendiri yang kemudian
dianggap sebagai gambaran yang asli, dan remaja akan membentuk
perilakunya sesuai dengan gambaran ini.
Melihat anggapan dan keyakinan bahwa orang dewasa dan atau
masyarakat mempunyai pandangan yang buruk tentang remaja,
membuat peralihan ke masa remaja terlihat sulit. Hal ini banyak
menimbulkan pertentangan antara orang tua dengan anak sehingga
terjadi jarak yang menghalangi anak untuk meminta bantuan orang tua
untuk mengatas pelbagai masalahnya (Hurlock, 1994).
g. Masa Remaja sebagai Masa yang Tidak Realistik
Remaja melihat dirinya dan orang lain sesuai dengan yang ia
inginkan dan bukan sebagaimana adanya. Remaja mempunyai cita-cita
yang kadang tidak realistik, dan hal ini tidak hanya bagi dirinya sendiri
tetapi juga bagi keluarga dan teman-temannya, yang menyebabkan
tingginya emosi. Remaja akan sakit hati dan kecewa apabila orang lain
mengecewakannya atau bila tidak berhasil mencapai tujuan yang
ditetapkannya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Dengan bertambahnya pengalaman pribadi dan pengalaman sosial,
serta meningkatnya kemampuan untuk berpikir rasional, remaja yang
lebih tua memandang dirinya, keluarga, teman-teman serta kehidupan
pada umumnya secara lebih realistik. Dengan demikian, remaja tidak
terlalu banyak mengalami kekecewaan seperti ketika masih lebih muda.
Ini adalah salah satu kondisi yang menimbulkan kebahagiaan yang
lebih besar pada remaja yang lebih besar.
Menjelang berakhirnya masa remaja, pada umumnya remaja laki-
laki atau wanita sering terganggu oleh idealisme yang berlebihan,
bahwa mereka segera harus melepaskan kehidupan mereka yang bebas
bila telah mencapai status orang dewasa. Bila telah mencapai usia
dewasa ia merasa bahwa periode masa remaja lebih bahagia daripada
periode masa dewasa. Adanya tuntutan dan tanggung jawab, terdapat
kecenderungan untuk mengagungkan masa remaja dan kecenderungan
untuk merasa bahwa masa bebas yang penuh bahagia telah hilang
selamanya (Hurlock, 1994).
h. Masa Remaja sebagai Ambang Masa Dewasa
Semakin mendekati usia kematangan yang sah para remaja menjadi
gelisah untuk meninggalkan stereotype belasan tahun memberikan
kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa. Berpakaian dan bertindak
seperti orang dewasa ternyata belumlah cukup. Oleh karena itu, remaja
mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status
dewasanya, yaitu merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
obatan dan terlibat dalam perbuatan seks. Mereka menganggap bahwa
perilaku ini akan memberikan citra yang mereka inginkan.
3. Tugas-tugas Perkembangan Remaja
Masa remaja merupakan tahap kehidupan yang mempunyai segi-segi
baik dan segi-segi buruk. Kebahagiaan remaja akan bertambah dengan
meningkatnya kedewasaan sosial melalui pergaulan hidup (Soekanto,
1996). Dalam masa remaja ini terdapat tugas-tugas perkembangan yang
harus diselesaikan untuk mencapai kedewasaan sosial tersebut.
Tugas perkembangan pada masa remaja dipusatkan pada
penanggulangan sikap dan pola perilaku yang kekanak-kanakan dan
mengadakan persiapan untuk menghadapi masa dewasa. Tugas
perkembangan remaja menurut Mappiare (1982) adalah: Pertama,
petunjuk-petunjuk yang memungkinkan seseorang mengerti dan
memahami apa yang diharapkan atau dituntut oleh masyarakat dan
lingkungan lain terhadap seseorang dalam usia tertentu. Kedua, merupakan
petunjuk bagi seseorang tentang apa dan bagaimana yang diharapkan dari
dirinya pada masa yang akan datang, jika kelak telah tercapai. Tugas
perkembangan masa remaja ini menuntut perubahan besar dalam sikap dan
pola perilaku, sehingga tidak semua remaja laki-laki dan wanita dapat
menguasai tugas perkembangan tersebut selama awal masa remaja.
Tugas-tugas perkembangan remaja menurut Havighurst dalam Gunarsa
(1991) ada 8 tugas yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
a. Memperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lebih
dewasa dengan kawan sebaya, baik laki-laki maupun perempuan
b. Memperoleh peranan sosial
c. Menerima kebutuhannya dan menggunakannya dengan efektif
d. Memperoleh kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa
lainnya
e. Mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri
f. Memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan
g. Mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga
h. Membentuk sistem nilai, moralitas dan falsafah hidup
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pelaksanaan Tugas-tugas
Perkembangan Remaja
Dalam pelaksanaan tugas-tugas perkembangan remaja ini terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi kelancaran pelaksanaannya, yaitu
antara lain:
a. Pertumbuhan fisik remaja, yang berarti bahwa pertumbuhan fisik pada
masa remaja bias tumbuh secara wajar atau tidak. Jika kurang wajar
dan terdapat kelainan-kelainan yang mencolok, maka remaja tersebut
akan mengalami hambatan pelaksanaan tugas perkembangannya.
b. Perkembangan psikis remaja, artinya aspek yang menyangkut psikis
(mental, sikap dan perasaan) dapat berkembang dengan wajar atau
terjadi hambatan atau kelainan yang bersumber dari pembawaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Seorang yang lambat perkembangan mentalnya akan sangat mungkin
mengalami hambatan pelaksanaan tugas-tugas perkembangannya.
c. Kedudukan atau urutan anak dalam keluarga, artinya remaja sebagai
anak tunggal atau bukan, anak kandung atau anak angkat, anak dalam
urutan pertama atau terakhir, banyak mempengaruhi kelancaran
pelaksanaan tugas-tugas perkembangannya.
d. Kesempatan bagi remaja untuk mempelajari tugas-tugas
perkembangan, artinya ada atau tidak kesempatan yang akan
memperlancar atau menghambat pelaksanaan tugas perkembangan
bagi remaja. Remaja yang hidup dalam suatu asrama dengan peraturan
yang kaku, seringkali mengalami hambatan dalam pelaksanaan tugas-
tugas perkembangannya.
e. Motivasi pada seseorang, artinya ada atau tidaknya, kuat atau
lemahnya motivasi atau faktor pendorong yang ada dalam diri remaja
akan memperlancar atau memperlambat pelaksanaan tugas
perkembangannya. Motivasi ini dapat bersumber dari luar diri
(ekstrinsik) dan dari dalam diri (intrinsik). Remaja yang hidup dalam
suatu keluarga atau suatu masyarakat yang memberikan penghargaan
dan penerimaan, akan mendorong remaja dalam kelompok masyarakat
tersebut untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangannya dengan
baik.
f. Kelancaran pelaksanaan tugas-tugas perkembangan masa sebelumnya,
artinya terjadi atau tidak terjadi kelambatan pelaksanaan tugas-tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
perkembangan remaja dalam masa-masa sebelumnya (masa pubertas,
masa kanak-kanak) akan mempengaruhi kelancaran pelaksanaan
tugas-tugas perkembangan dalam masa remaja ini (Mappiare, 1982).
B. Perilaku Sosial
Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh
manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan,
persuasi, dan atau genetika. Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam
perilaku wajar, perilaku dapat diterima, perilaku aneh, dan perilaku
menyimpang.
Dalam sosiologi, perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak
ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan
sosial manusia yang sangat mendasar. Perilaku tidak boleh disalahartikan
sebagai perilaku sosial, yang merupakan suatu tindakan dengan tingkat
lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus
ditujukan kepada orang lain. Hal ini selaras dengan yang dinyatakan
Psikolog Rini dalam blognya (www.rini.blogspot.com) yang menyatakan
bahwa perilaku sosial adalah perilaku yang terjadi dalam situasi sosial,
yakni bagaimana orang berpikir, merasa dan bertindak karena kehadiran
orang lain.
Konsep dasar perilaku sosial menurut Brian
(http://komunitasmahasiswa.info/category/teori-psikologi-sosial/) adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
penguat/ganjaran/reward dan menitikberatkan pada tingkah laku actor dan
lingkungan.
Bentuk perilaku sosial (5 proposisi) yaitu :
1. Proposisi keberhasilan
Jika tindakannya sering mendapat ganjaran, maka semakin sering
dilakukan.
2. Proposisi stimulus
Jika stimulus merupakan kondisi dimana seseorang mendapatkan
ganjaran, maka semakin besar kemungkinan mengulangi seperti pada
waktu lalu.
3. Proposisi nilai
Semakin bermanfaat maka semakin sering kemungkinan tindakan
tersebut diulangi
4. Proposisi Kejenuhan kerugian
Semakin sering seseorang mendapatkan ganjaran yang istimewa, maka
bagian yang lebih mendalam dari ganjaran tersebut menjadi kurang
bermakna bagi orang lain.
5. Proposisi persetujuan dan perlawanan
Jika tidak mendapat ganjaran atau hukuman yang tidak diharapkan, ia
akan marah dan semakin besar kemungkinan orang tersebut akan
melakukan perlawanan dan hasil tingkah lakunya makin berharga bagi
dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Jika dapat ganjaran atau lebih, maka akan menunjukkan tingkah laku
persetujuan. Dan hasil tingkah lakunya semakin berharga baginya.
Minat untuk berkelompok menjadi bagian dari proses tumbuh kembang
yang remaja alami. Yang dimaksud di sini bukan sekadar kelompok biasa,
melainkan sebuah kelompok yang memiliki kekhasan orientasi, nilai-nilai,
norma, dan kesepakatan yang secara khusus hanya berlaku dalam
kelompok tersebut. Atau yang biasa disebut geng. Biasanya kelompok
semacam ini memiliki usia sebaya atau bisa juga disebut peer group.
Demi kawan yang menjadi anggota kelompok ini, remaja bisa
melakukan dan mengorbankan apa pun, dengan satu tujuan yaitu
solidaritas. Kelompok teman sebaya menjadi suatu wadah yang luar biasa
apabila bisa mengarah terhadap hal yang positif. Tetapi terkadang
solidaritas menjadi hal yang bersifat semu, buta dan destruktif, yang pada
akhirnya merusak arti dari solidaritas itu sendiri.
Buhler (dalam Abi Syamsuddin Makmun,2003) mengemukakan
bahwa perilaku sosial pada masa remaja awal adalah individu mulai
menyadari adanya kenyataan yang berbeda dengan sudut pandangnya.
Oleh karena itu remaja demi alasan solidaritas melakukan apa yang
diinginkan oleh kelompoknya. Kelompok teman sebaya sering kali
memberikan tantangan atau tekanan-tekanan kepada anggota kelompoknya
(peer pressure) yang terkadang berlawanan dengan hukum atau tatanan
sosial yang ada. Tekanan itu bisa saja berupa paksaan untuk menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
narkoba, mencium pacar, melakukan hubungan seks, melakukan
penodongan, bolos sekolah, tawuran, merokok, corat-coret tembok, dan
masih banyak lagi (http://www.ubb.ac.id/).
Secara individual, remaja sering merasa tidak nyaman dalam
melakukan apa yang dituntutkan pada dirinya. Namun, karena besarnya
tekanan atau besarnya keinginan untuk diakui, ketidak berdayaan untuk
meninggalkan kelompok, dan ketidak mampuan untuk mengatakan tidak,
membuat segala tuntutan yang diberikan kelompok secara terpaksa
dilakukan. Lama kelamaan prilaku ini menjadi kebiasaan, dan melekat
sebagai suatu karakter yang diwujudkan dalam berbagai prilaku negatif.
Kelompok atau teman sebaya memiliki kekuatan yang luar biasa
untuk menentukan arah hidup remaja. Jika remaja berada dalam
lingkungan yang penuh dengan energy negatif seperti yang terurai di atas,
segala bentuk sikap, perilaku, dan tujuan hidup remaja menjadi negatif.
Sebaliknya, jika remaja berada dalam lingkungan pergaulan yang selalu
menyebarkan energy positif, yaitu sebuah kelompok yang selalu
memberikan motivasi, dukungan, dan peluang untuk mengaktualisasikan
diri secara positif kepada semua anggotanya, remaja juga akan memiliki
sikap yang positif. Prinsipnya, perilaku kelompok itu bersifat menular.
Dalam Jurnal skripsi Mayuree KJubwong di Srinakharinwirot
University (http://bsris.swu.ac.th/iprc) menjelaskan bahwa perilaku sosial
pada masa remaja awal adalah konformitas, kelekatan dan imitasi.
1. Konformitas terhadap kelompok teman sebaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Pada masa remaja konformitas terhadap kelompok teman sebaya
menjadi penting, karena adanya kebutuhan untuk diterima dan diakui oleh
kelompoknya. Remaja tersebut menyadari bahwa untuk diterima menjadi
kelompok, mereka harus dapat menyesuaikan diri dengan kelompoknya.
Keinginan untuk mendapatkan kesan yang baik dimata teman sebayanya
membuat remaja belajar menyesuaikan tingkah lakunya dengan pola
tingkah laku kelompoknya dan mengidentifikasikan dirinya dengan tujuan
dan aktivitas kelompoknya (Hurlock,1978)
Konformitas dipengaruhi oleh berbagai faktor misalnya sifat,
harapan kelompok, kualitas, kehidupan keluarga. Dengan
mempertimbangkan faktor-faktor ini maka dapat dipahami sifat atau jenis
konformitas pada teman sebaya yang ditunjuk oleh masing-masing remaja.
2. Kelekatan terhadap kelompok teman sebaya
Kelekatan merupakan kecenderungan seseorang mencari kedekatan
dengan orang-orang tertentu untuk mendapatkan afeksi atau kasih sayang.
Orang yang dekat secara fisik biasanya yang mempunyai kesamaan latar
belakang atau minat. Kelekatan disini dapat memberikan banyak pengaruh
pada tingkah laku remaja terutama perilaku belajar.
c. Imitasi terhadap kelompok teman sebaya
Imitasi merupakan hubungan antara stimulus dan respon yang
dapat disertai dengan penguatan atau tanpa penguatan, melibatkan pula
faktor karakteristik model jenis kelamin dan munculnya suatu sikap yang
menyertai perilaku baru tersebut (Berkowitz,1980)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
C. Kelompok Teman Sebaya
1. Pengertian Kelompok Teman Sebaya
Teman sebaya mempunyai peranan penting dalam perkembangan anak dan
remaja (Monk,dkk,1987;Hurlock,1987). Teman sebaya berperan tidak hanya
pada masa kanak-kanak hingga remaja namun berperan hingga usia lanjut, dan
pengaruhnya pun akan berbeda-beda pada setiap tahapan usia. Beberapa
pengertian tentang tentang teman sebaya yang akan dijelaskan oleh beberapa
ahli. Teman sebaya (peer) menurut kamus lengkap psikologi (Chaplin,2002)
artinya kawan seusia. Sedangkan menurut Santrock (2002) teman sebaya
adalah anak-anak atau remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan
yang sama.
Menurut Johnson (Sarwono, 2005) kelompok adalah kumpulan dua orang
atau lebih yang berinteraksi tatap muka, yang masing-masing menyadari
keanggotaannya dalam kelompok, masing-masing menyadari keberadaan orang
lain yang juga anggota kelompok dan masing-masing menyadari saling
ketergantungan secara positif dalam mencapai tujuan bersama.
Menurut Havighurst (Hurlock, 1978) kelompok teman sebaya adalah suatu
kumpulan orang yang berusia kurang lebih berusia sama yang berpikir dan
bertindak bersama-sama.
Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok
teman sebaya merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang saling
berinteraksi untuk melakukan suatu kegiatan, umumnya memiliki kesamaan-
kesamaan seperti usia, minat, dan perilaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2. Hakekat kelompok teman sebaya
Anak berkembang di dalam dua dunia sosial :
a) Dunia orang dewasa, yaitu orang tuanya, guru-gurunya dan sebagainya
b) Dunia teman sebaya, yaitu sahabat-sahabatnya, kelompok bermain,
perkumpulan-perkumpulan
Bagi anak, kelompok sebaya ialah kelompok anak-anak tertentu yang
saling berinteraksi. Setiap kelompok memiliki peraturan-peraturan sendiri,
tersurat maupun tersirat, memiliki tata sosialnya sendiri, mempunyao harapan-
harapannya sendiri bagi para anggotanya. Setiap kelompok sebaya juga
mempunyai kebiasaan-kebiasaan, tradisi-tradisi, perilaku, bahkan bahasa
sendiri. Kelompok sebaya merupakan lembaga sosialisasi yang penting
disamping keluarga, sebab kelompok sebaya juga turut serta mengajarkan cara-
cara hidup bermasyarakat. Biasanya antara umur empat dan tujuh tahun dunia
sosial anak mengalami perubahan secara radikal, dari dunia kecil yang berpusat
di dalam keluarga ke dunia yang lebih luas yang berpusat pada kelompok
sebaya. Anak cenderung merasa nyaman berada bersama-sama teman-teman
sebayanya daripada berada bersama orang-orang dewasa, meskipun orang-
orang dewasa tersebut bersikap menerima dan penuh pengertian.
3. Peranan Kelompok Teman Sebaya
Kebutuhan untuk memiliki hubungan sosial sudah ada sejak individu
berusia kanak-kanak. Hal ini terbukti dengan adanya kebutuhan untuk menjadi
bagian dalam kelompok sosial, baik di rumah, di lingkungan bermain maupun
di sekolah. Anak akan merasa aman dan bahagia bila merasa menjadi bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dalam suatu kelompok tertentu, ia merasa dibutuhkan dan disukai oleh
kelompoknya. Tetapi sebaliknya apabila ia tidak menjadi anggota dalam
kelompok tersebut maka ia akan merasa dikucilkan oleh teman-temannya.
Thornburg (1982) berpendapat bahwa remaja bergabung dengan kelompok
sebaya karena alasan-alasan sebagai berikut :
a) Kelompok sebaya dapat membantu individu dalam melepaskan diri dari
pola-pola tingkah laku kanak-kanak dan belajar berbagai macam tingkah
laku sosial
b) Kelompok sebaya dapat berperan sebagai sarana untuk menyelesaikan
konflik nilai sehingga individu mendapat pertolongan dalam
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang menuju kearah
kedewasaan.
4. Kelompok Sebaya sebagai Situasi Belajar
Dunia teman sebaya dalam situasi belajar menurut Santosa (2004) :
a) Dalam dunia teman sebaya, anak memiliki status yang sama dan sederajat
dengan anak lain.
b) Dalam kelompok sebaya, belajar biasanya berlangsung dalam situasi yang
kurang terkait secara emosional, ini berlangsung pada umur permulaan,
ketika anak kurang menyadari bahwa situasi belajar itu adalah suatu situasi
belajar.
c) Pengaruh kelompok sebaya terhadap anak yang umurnya semakin
bertambah cenderung menjadi lebih penting jika dibandingkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
pengaruh keluarga, sebab anak itu semakin lama semakin sering berada di
tengah-tengah kelompok sebayanya.
D. Motivasi Belajar
Prestasi belajar yang diperoleh siswa tergantung dari usaha belajar
yang telah dilakukan oleh siswa tersebut. Prestasi belajar yang diperoleh
oleh siswa mencerminkan sejauh mana siswa tersebut memahami materi
dan menjawab soal-soal dari materi yang telah dipahaminya tersebut
dalam ujian. Dalam menerima materi pelajaran, ada perbedaan reaksi
antara siswa yang satu dengan yang lain. Ada yang menerimanya dengan
malas-malasan, tidak tertarik, merasa terpaksa bahkan tidak jarang ada
siswa yang menerima pelajaran dengan perasaan takut.
Perbedaan reaksi terjadi karena adanya perbedaan motivasi dalam
belajar. Prayitno (1989) mengemukakan bahwa motivasi dalam belajar
tidak hanya sebagai suatu energi penggerak untuk belajar, namun juga
sebagai sesuatu yang mengarahkan aktivitas siswa pada tujuan belajar,
yaitu perolehan prestasi yang baik. Menurut Djamarah (2000) motivasi
sangat dibutuhkan dalam proses belajar, sebab seseorang yang tidak
mempunyai motivasi dalam belajar tidak mungkin melakukan aktivitas
belajar.
1. Pengertian Motivasi Belajar
Serangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa akan
berhasil jika dilatarbelakangi oleh suatu dorongan yang ada di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
diri siswa yang secara umum dinamakan motivasi. Motivasi inilah
yang mendorong siswa untuk tekun belajar.
Menurut Winkel (2004) motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan-
kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan
memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu
tujuan. Prayitno (1986) juga menegaskan bahwa motivasi dalam
belajar tidak hanya merupakan suatu energi yang menggerakkan siswa
untuk belajar, tetapi juga sebagai suatu yang mengarahkan ativitas
siswa kepada tujuan belajar. Sedangkan Sardiman (1986) menyatakan
bahwa motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non
intelektual.
Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar memegang peranan
penting yaitu dalam memberikan gairah dan semangat untuk
belajar.Dengan demikian motivasi belajar adalah energi yang
menggerakkan siswa untuk belajar demi pencapaian tujuan belajar.
2. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Belajar
Dalam proses belajar siswa, ada dua macam motivasi yaitu motivasi
yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang disebut motivasi intrinsik
dan motivasi yang berasal dari luar diri siswa yang disebut motivasi
ekstrinsik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
a) Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik menurut Sardiman (1986) adalah
motivasi yang aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari
luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada untuk melakukan
sesuatu. Dalam aktivitas belajar, bila individu memiliki motivasi
intrinsik, maka secara sadar akan melakukan suatu kegiatan belajar
yang tidak memerlukan motivasi di luar dirinya. Seseorang yang
memiliki motivasi intrinsik selalu ingin maju dalam belajarnya.
Keinginan itu dilatarbelakangi oleh pemikiran positif, bahwa
semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan
dan berguna kini dan dimasa mendatang (Djamarah, 2000).
Siswa yang termotivasi secara intrinsik dapat dilihat dari
kegiatannya yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas belajar.
Hal tersebut dikarenakan siswa ingin mencapai tujuan belajar yang
sebenarnya. Tujuan belajar yang sebenarnya adalah menguasai apa
yang sedang dipelajari dan memperoleh prestasi belajar yang baik
bukan karena terpaksa atau ingin mendapatkan pujian dari berbagai
pihak seperti misalnya orang tua, guru atau teman sebaya.
b) Motivasi Ekstrinsik
Menurut Sardiman (1986) motivasi ekstrinsik adalah
motivasi yang motif-motifnya aktif dan berfungsi karena adanya
rangsangan dari luar. Djamarah (2000) mengatakan bahwa
motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila siswa menempatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
tujuan belajarnya di luar faktor-faktor situasi belajar. Siswa belajar
karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang
dipelajarinya, misalnya untuk mendapat angka tinggi, mendapat
gelar, mendapat pujian, dan sebagainya.
Motivasi ekstrinsik tidak jelek dan tidak perlu dihindari
sama sekali. Banyak siswa yang termotivasi belajarnya karena
dorongan motivasi ekstrinsik (Prayitno, 1989). Dengan adanya
motivasi ekstrinsik dapat membantu siswa untuk menjadi semangat
dalam belajar. Namun Djamarah (2000) mengungkapkan bahwa
baik motivasi ektrinsik yang positif misalnya pujian, hadiah
maupun motivasi ektrinsik yang negatif yaitu ejekan, celaan,
hukuman berpengaruh pada sikap dan perilaku siswa. Oleh karena
itu hal ini perlu diperhatikan, jangan sampai siswa menjadi tertekan
dan menimbulkan keengganan untuk belajar.
3. Unsur- unsur yang mempengaruhi motivasi belajar
Ada beberapa unsur motivasi yang mempengaruhi motivasi belajar.
Menurut Ali Imron (1996), unsur-unsur tersebut adalah :
a) Cita-cita/aspirasi siswa
Setiap manusia senantiasa mempunyai cita-cita atau
aspirasi tertentu dalam hidupnya, termasuk pembelajar. Cita-cita
atau aspirasi ini senantiasa ia kejar dan ia perjuangkan. Bahkan
tidak jarang, meskipun rintangan yang ditemui sangat banyak
dalam mengejar cita-cita dan aspirasi tersebut, seseorang tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
berusaha semaksimal mungkin karena hal tersebut berkaitan
dengan cita-cita dan aspirasinya. Oleh karena itu, cita-cita dan
aspirasi sangat mempengaruhi motivasi belajar, sebab dengan
tercapainya cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.
b) Kemampuan siswa
Keinginan siswa untuk memperoleh nilai yang baik harus
disertai dengan kemampuan dan kecakapan untuk meraihnya,
misalnya dengan membuat catatan-catatan kecil tentang hal yang
perlu, mengerjakan tugas yang diberikan, mendengarkan pelajaran
dengan seksama. Dengan didukung oleh kemampuan dan
kecakapan, maka keinginan siswa untuk memperoleh nilai yang
baik akan tercapai. Dapat dikatakan bahwa kemampuan akan
memperkuat motivasi belajar.
c) Kondisi siswa
Kondisi siswa dibedakan atas dua yaitu kondisi fisik dan
kondisi psikologisnya yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Bila seseorang kondisi psikologisnya tidak sehat, bisa berpengaruh
juga terhadap ketahanan dan kesehatan fisiknya. Ada kalanya
seseorang yang pada masa-masa sebelumnya bermotivasi belajar
tinggi, tiba-tiba menjadi rendah hanya karena kondisi fisik dan
psikologisnya terganggu atau sakit. Tidak jarang, seseorang yang
motivasi belajarnya biasa-biasa saja, tiba-tiba berubah karena
kondisi fisik dan psikologisnya dalam keadaan prima. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
demikian, kondisi fisik dan psikologis individu mempengaruhi
motivasi belajar.
d) Kondisi lingkungan belajar
Lingkungan belajar ini meliputi lingkungan fisik dan
lingkungan sosial. Yang dimaksud dengan lingkungan fisik adalah
tempat dimana pembelajar tersebut belajar, tempat belajar dalam
keadaan pengap/amburadul ataukah dalam keadaan teratur,tertata
rapi. Sedangkan lingkungan sosial bisa berupa lingkungan
sepermainan, lingkungan sebaya, kelompok belajar juga
menentukan motivasi belajar seseorang. Contohnya, dalam
lingkungan yang kompetitif untuk belajar, seseorang yang
menghuni lingkungan tersebut akan terbawa serta untuk belajar
sebagaimana orang lain. Secara sadar atau tidak, terekayasa untuk
belajar.
e) Unsur-unsur dinamis belajar/pembelajaran
Unsur dinamis belajar/pembelajaran yaitu bagaimana
motivasi dan upaya memotivasi siswa untuk belajar, bahan belajar,
alat bantu, suasana belajar dan kondisi subyek belajar. Hal ini perlu
diperhatikan agar motivasi belajar siswa menjadi tinggi sehingga
memperoleh nilai yang baik.
f) Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar
Guru yang tinggi gairahya dalam membelajarkan
pembelajar, menjadikan pembelajar juga bergairah belajar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
mengakibatkan tingginya motivasi belajar pembelajar. Oleh karena
itu guru juga turut andil dalam menumbuhkan motivasi pembelajar.
Dapat dilihat bahwa keenam unsur diatas memberikan andil yang
besar dalam menumbuhkan motivasi belajar. Namun peneliti
membatasi dan menitikberatkan bahwa motivasi belajar dipengaruhi
oleh kemampuan siswa, kondisi siswa, serta kondisi lingkungan
belajar terutama lingkungan sosialnya yaitu teman sebaya.
4. Faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya motivasi belajar
Gejala-gejala yang ditunjuk saat ini tentang masalah menurunnya
motivasi belajar adalah kelalaian mengerjakan tugas di sekolah
ataupun tugas rumah (PR), rendahnya persiapan saat ujian harian
maupun ujian kenaikan kelas, adanya pandangan asal naik kelas, dan
sebagainya. Menurut Winkel (2004) faktor yang mendasari adanya
gejala tersebut, antara lain :
a) Kehidupan di luar sekolah menawarkan banyak bentuk rekreasi
yang dapat membuat orang merasa puas meski hanya bersifat
sementara
b) Pengaruh dari teman-teman yang tidak menghargai prestasi tinggi
dalam belajar di sekolah dan prestasi di bidang lain
c) Kekaburan mengenai cita-cita kehidupan sesudah tamat sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
d) Keadaan keluarga yang kurang menguntungkan karena sejak kecil
anak kurang ditantang untuk memberikan prestasi yang patut
dibanggakan atas dasar usahanya sendiri
e) Sikap kritis sejumlah orang muda terhadap masyarakat, sehingga
mereka meragukan kegunaan dari belajar di sekolah.
E. Hubungan antara Perilaku Sosial dalam Kelompok Teman Sebaya dan
Motivasi Belajar
Masa remaja merupakan masa untuk belajar di sekolah. Sekolah
merupakan suatu tempat dimana ia dapat belajar dan dapat bergaul dengan
teman-teman sebayanya. Di sekolah, remaja biasanya menghabiskan
waktu bersama-sama paling sedikit selama enam jam setiap harinya, ini
berarti hampir sepertiga waktu yang dimilikinya dilewati remaja di sekolah
bersama dengan teman-temannya. Oleh karena itu tekanan untuk
mengikuti teman-teman sebaya adalah kuat selama masa remaja,
khususnya kelas delapan dan Sembilan (Santrock,2002). Tidak
mengherankan bila pengaruh teman sebaya sangat besar terhadap
kehidupan remaja.
Kelompok teman sebaya merupakan sarana bagi remaja untuk
saling berinteraksi. Setiap kelompok teman sebaya memiliki peraturan-
peraturan sendiri, mempunyai harapan-harapan sendiri bagi para
anggotanya. Melalui kelompok teman sebaya remaja akan belajar standar
moralitas orang dewasa, bermain secara baik, kerjasama, kejujuran dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
tanggung jawab. Di dalam kelompok teman sebaya, remaja merasa
diterima, dibutuhkan, dihargai. Bagi remaja awal, ada unsur-unsur yang
menjadi standar dalam memilih kelompok teman sebaya. Diantaranya pola
tingkah laku, minat atau kesenangan, kepribadian atau nilai yang dianut.
Menurut Ali (2004) kelompok teman sebaya memegang peranan
penting dalam kehidupan remaja. Teman sebaya menjadi ukuran bahkan
pedoman dalam remaja bersikap dan berperilaku.. Salah satu perilaku yang
diadaptasi adalah perilaku belajar. Dengan diterimanya remaja dalam
lingkungan teman-teman sebaya maka remaja akan dapat melaksanakan
tugas belajarnya.
Menurut Prayitno (1989) bahwa hubungan sosial antara siswa
dengan siswa lain mempengaruhi proses belajar. Dalam proses belajar
motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai
motivasi dalam belajar tidak mungkin melakukan aktivitas belajar. Siswa
yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai energi untuk melakukan
kegiatan belajar. Motivasi belajar yang kuat menjadi sebab utama siswa
melakukan aktivitas belajar pada suatu saat tertentu (Handoko, 1992).
Penelitian Lestari (2003) menyatakan bahwa teman-teman sekelas
yang sudah memiliki motivasi belajar yang tinggi memberikan pengaruh
yang sangat besar dalam membantu memotivasi siswa yang belum
termotivasi belajarnya. Sehingga siswa yang mengalami motivasi belajar
rendah merasa ingin juga memiliki motivasi tinggi seperti teman-teman
yang telah memperoleh prestasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Dalam kelompok teman sebaya, teman sebagai reflektor yaitu
tempat berkaca dimana teman memberikan gambaran tentang siapa diri
kita. Teman sebaya merupakan sumber status, persahabatan dan rasa saling
memilliki yang penting dalam situasi sekolah. Kelompok teman sebaya
juga merupakan komunitas belajar dimana peran-peran sosial dan standar
yang berkaitan dengan kerja dan prestasi dibentuk.
Hubungan perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya dengan
motivasi belajar diatas divisualisasikan dalam bagan paradigma di bawah
ini. Hubungan yang terjadi, merupakan hubungan bolak-balik yaitu saling
mempengaruhi. Bagan ini menggambarkan kerangka keterkaitan antara
dua variabel. Variabel pertama adalah interaksi teman sebaya sebagai
variabel bebas (independent variable) dan variabel kedua adalah motivasi
belajar (dependent variable) sebagai variable tergantung.
Variabel Bebas Variabel Tergantung
(independent variable) (dependent variable)
F. Hipotesis
Ada hubungan signifikan antara perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya
dengan motivasi belajar.
Perilaku Sosial dalam
Kelompok Teman Sebaya
Motivasi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat korelasional, yaitu suatu penelitian untuk
mencari hubungan antara dua variabel (Coolican, 1994). Penelitian ini
berpusat pada hubungan antara interaksi teman sebaya dengan motivasi
belajar pada remaja awal.
B. Identifikasi Variabel
Variabel penelitian ini terdiri dari
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah interaksi teman sebaya.
2. Variabel tergantung
Variabel tergantung pada penelitian ini adalah motivasi belajar.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel penelitian:
1. Motivasi belajar adalah dorongan yang ada di dalam diri siswa yang
dapat menimbulkan keinginan belajar, sehingga tujuan belajar yang
dikehendaki siswa dapat tercapai yang ditunjukkan dengan perestasi
belajar siswa di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Pernyataan dalam skala motivasi belajar ini disusun oleh peneliti
berdasarkan teori-teori yang dikemukakan oleh berbagai ahli tentang
motivasi belajar. Hal-hal yang diteliti yaitu: : a) hasrat dan keinginan
untuk belajar, b) dorongan dan kebutuhan untuk belajar, c) harapan
dan cita-cita masa depan, d) kemampuan pembelajar, e) penghargaan
dalam belajar, dan f) lingkungan belajar yang kondusif.
2. Perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya
Perilaku sosial adalah perilaku yang terjadi dalam situasi sosial
khususnya dalam kelompok, yaitu :
a) Konformitas pada kelompok yaitu adanya kebutuhan untuk diterima
dan diakui oleh kelompoknya dan bergaul dengan standar yang
sudah ditetapkan dalam kelompok.
b) Kelekatan pada kelompok yaitu ikatan afeksi yang relatif bertahan
lama dengan intensitas yang dalam
c) Imitasi kelompok yaitu meniru perilaku kelompok yang dilihat
subyek, yang dilakukan secara sadar atau tidak, dapat dilakukan
dengan segera atau dengan penundaan.
Semakin tinggi skor yang diperoleh dari skala ini maka semakin
tinggi pula interaksi teman sebaya.
D. Subyek Penelitian
Subyek penelitian yang ini adalah pelajar Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama (SLTP) yang duduk di kelas 2 SMP dengan kisaran usia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
14-15 tahun, yang berada pada titik remaja awal. Alasan peneliti karena
pada usia ini remaja awal menghabiskan sebagian besar waktunya dengan
teman sebaya baik dalam kegiatan sekolah maupun ekstrakurikuler. Oleh
karenanya peranan teman sebaya cukup besar dan pengambil keputusan
dalam setiap perilaku remaja.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan dua bentuk kuesioner yang disusun sendiri oleh
peneliti dengan menggunakan metode skala. Dua bentuk kuesioner yang
dimaksud yaitu skala perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya dan
skala motivasi belajar.
1. Skala Perilaku Sosial dalam Kelompok Teman Sebaya
Skala perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya disusun
berdasarkan pernyataan-pernyataan yang bersifat favorable (15 item) dan
unfavorable (15 item). Pilihan jawaban terdiri dari 4 kategori yaitu Sangat
Setuju (SS) diberi skor 4, Setuju (S) diberi skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi
skor 2 dan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1. Sebaliknya
untuk pernyataan unfavorable, jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 1,
Setuju (S) diberi skor 2, Tidak Setuju (TS) diberi skor 3 dan jawaban
Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 4.
Total skor pada skala ini menunjukkan tingkat perilaku sosial
dalam kelompok teman sebaya siswa-siswi SMP di sekolah. Skor total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
untuk masing-masing siswa didapatkan dari hasil penjumlahan skor tiap
pernyataan yang diperoleh siswa. Semakin tinggi skor total yang diperoleh
subyek menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat perilaku sosial dalam
kelompok teman sebaya. Sebaliknya, semakin rendah skor total yang
diperoleh subyek menunjukkan tingkat perilaku sosial dalam kelompok
teman sebaya yang semakin rendah.
Tabel 1Blue Print Skala Perilaku Sosial dalam Kelompok Teman Sebaya Sebelum Uji Coba
Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
Konformitas terhadap kelompok
2,4,5,6,7,13,23, 32,34,36,
8,20,21,22,24, 25,31,33,35,37
20
Kelekatan terhadap kelompok
17,19,26,28,30 10,12,27,29,15 10
Imitasi kelompok
9,11,14,16,18 1,3,38,39,40 10
Jumlah 20 20 40
Skala ini bertujuan untuk mengukur tingkat perilaku sosial dalam
kelompok teman sebaya siswa-siswi SMP. Skala ini disusun oleh peneliti
berdasarkan bentuk-bentuk perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya
yang biasa dilakukan siswa.
2. Skala Motivasi Belajar
Skala ini disusun menggunakan teknik summated rating Likert
dimana subyek diminta untuk menjawab pernyataan dengan memilih salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
satu jawaban dari empat kategori jawaban yang disediakan. Total item soal
pada skala motivas belajar ini berjumlah 60 item yang terdiri dari 30 .item
pernyataan favorable dan 30 item unfavorable. Suatu item dikatakan
favorable bila pernyataan mendukung motivasi belajar siswa SMP,
sebaliknya suatu item disebut unfavorable bila pernyataan tersebut tidak
mendukung motivasi belajar siswaSMP.
Pada item-item yang favorable jawaban Sangat Setuju (SS) diberi
nilai 4, Setuju (S) mendapat nilai 3, Tidak Setuju(TS) diberi nilai 2, dan
Sangat Tidak Setuju (STS) mendapat nilai 1. Sebaliknya, untuk item-item
yang unfavorable, jawaban Sangat Setuju (SS) diberi nilai 1, Setuju (S)
mendapat nilai 2, Tidak Setuju(TS) diberi nilai 3, dan Sangat Tidak Setuju
(STS) mendapat nilai 4.
Perolehan skor pada skala ini menunjukkan tingkat notivasi belajar
seseorang. Semakin tinggi skor motivasi belajar menunjukkan semakin
tinggi tingkat motivasi belajar seseorang. Sebaliknya, perolehan skor yang
rendah pada skala ini menunjukkan semakin rendahnya tingkat motivasi
belajar seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 2Blue Print Skala Motivasi Belajar Sebelum Uji Coba
Aspek Jenis Motivasi JumlahEkstrinsik Intrinsik
Favorable Unfavorable Favorable UnfavorableHasrat dan keinginan
untuk belajar
16,17,18, 37,38
4,5,6, 57,58
10
Dorongan dan
kebutuhan untuk belajar
1,2,3, 39,40
22,23,23, 59,60
10
Harapan dan cita-cita
masadepan
25,26,27, 49,50
7,8,9, 41,42
10
Kemampuan pembelajar
10,11,12, 51,52
31,32,33, 43,44
10
Penghargaan dalam belajar
28,29,30, 45,46
13,14,15, 53,54
10
Lingkungan belajar yang
kondusif
19,20,21, 47,48
34,35,36, 55,56
10
Jumlah 10 10 20 20 60
Skala ini bertujuan untuk mengukur motivasi belajar intrinsik dan
ekstrinsik pada siswa-siswi SMP. Skala ini disusun oleh peneliti
berdasarkan aspek motivasi belajar.
F. Pertanggungjawaban Skala
Sebagai sebuah alat ukur, setiap skala hendaknya paling sedikit
harus memenuhi persyaratan pokok yaitu valid dan reliable.
1. Validitas
Menurut Azwar (1997), validitas merupakan ukuran seberapa
cermat suatu alat ukur dapat melakukan fungsi ukurnya, selanjutnya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
sebuah alat ukur dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila
alat tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya, yaitu memberikan hasil
ukur yang sesuai dengan maksud dan tujuan pengukuran.
Jenis validitas yang hendak diperiksa dalam penelitian ini adalah
validitas isi. Validitas isi dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana
item-item dalam tes mencakup seluruh kawasan isi objek yang hendak
diukur (Azwar,2000). Selanjutnya, pengujian validitas isi ini dilakukan
melalui professional judgement dimana proses penilaian dilakukan oleh
orang yang dianggap ahli yaitu dosen pembimbing. Tujuan dari pengujian
validitas isi tersebut dimaksudkan untuk mengetahu apakah item-item
tersebut benar-benar mewakili seluruh aspek yang hendak diukur
(Azwar,1997).
2. Seleksi Item
Seleksi item dilakukan setelah dilakukannya uji validitas isi.
Seleksi item ini pertama kali diambil dari data hasil uji coba item pada
subyek yang memiliki karakteristik yang setara dengan subyek yang akan
diteliti. Setelah itu, item-item tersebut dievakuasi dengan analisis butir
dengan menggunakan parameter daya beda item. Hal ini dilakukan untuk
melihat sejauhmana item-item tersebut mampu membedakan antara
kelompok atau individu yang mempunyai dan yang tidak mempunyai
atribut yang hendak diukur (Azwar,2000).
Pengujian daya beda akan dilakukan dengan komputasi koefisien
korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor skala yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
menghasilkan koefisien korelasi item total yang disebut parameter daya
beda item berdasarkan tes signifikansi 0,05 atau 5%. Sebagai criteria
pemilihan item berdasarkan korelasi item total, digunakan batasan rix =
0,30. Semua item yang mencapai korelasi minimal 0,30 maka daya
bedanya dianggap memuaskan.
3. Reliabilitas
Reliabilitas dapat juga disebut juga sebagai keterhandalan suatu
alat ukur. Reliabilitas itu sendiri mengarah pada konsistensi hasil ukur
yaitu sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar,1997).
Taraf reliabilitas dapat diartikan sebagai taraf dimana suatu alat ukur
mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan
dalam ketepatan dan ketelitian hasil (Azwar,1997).
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan pendekatan konsistensi internal dengan tes melalui teknik
Alpha Cronbach. Teknik ini digunakan dengan alas an bahwa koefisien
alpha dapat mengatasi kelemahan teknik belah dua. Di sisi lain, prosedur
pendekatan ini hanya satu kali dengan pengenaan tes hanya pada
sekelompok individu sebagai subyek (Azwar,2000).
Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan dengan koefisien
reliabilitas (rxx’) yang angkanya berada dalam rentang antara 0 sampai
dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00
berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Pada umumnya reliabilitas telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
dianggap memuaskan apabila koefisiennya mencapai minimal rxx’ = 0,900
(Azwar,1999).
G. Prosedur Penelitian
1. Peneliti membuat skala pengukuran interaksi teman sebaya dan skala
motivasi belajar yang telah diuji validitas isinya melalui professional
judgement.
2. Peneliti mengujicobakan skala pada kelompok subyek yang memiliki
ciri-ciri atau karakteristik yang sama dengan kelompok subyek
sesungguhnya.
3. Melakukan analisis item serta mengukur reliabilitas skala untuk
mendapatkan butir yang sahih sehingga didapatkan skala yang valid
dan reliable.
4. melakukan pengambilan data pada subyek yang telah dipilih
5. Semua data yang masuk kemudian dianalisa dengan uji statistic
korelasi product moment untuk melihat apakah ada hubungan antara
interaksi teman sebaya dengan motivasi belajar pada subyek penelitian.
H. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis korelasi product moment dari Pearson. Teknik korelasi ini
bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara variabel interaksi
teman sebaya dengan variabel motivasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian
1. Perijinan Uji Coba dan Penelitian
Pada tahap awal, peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian
kepada kakak-kakak layan teruna di beberapa Gereja Kristen yang ada di
Yogyakarta. Melalui surat tersebut, peneliti meminta ijin untuk melakukan
ujicoba alat ukur penelitian dengan subyek siswa-siswi kelas VIII. Setelah
perizinan selesai, selanjutnya peneliti mendapatkan ijin pada tanggal 17
Mei-31 Mei 2009 pada akhir kelas pelajaran teruna dengan dibantu kakak-
kakak layan teruna agar mereka dapat mengisi skala.
Sama halnya dengan tahap awal uji coba, pada saat pelaksanaan
penelitian, peneliti mengajukan surat perizinan penelitian kepada kepala
sekolah SMP BOPKRI 3 Yogyakarta. Melalui surat tersebut, peneliti
mendapatkan ijin untuk melakukan penelitian pada tanggal 9 Juni 2009
pada jam pelajaran pertama dengan subyek penelitian sejumlah 74 siswa-
siswi yang terdiri dari kelas VIII B dan kelas VIII C
SMP BOPKRI 3 yang terletak di JL. Cik Di Tiro no. 39 Yogyakarta
adalah salah satu sekolah menengah pertama yang mempunyai
Terakreditasi A, dengan mengemban visi menjadi sekolah berprestasi,
berbudaya dan santun. Selain itu mempunyai misi yaitu menumbuhkan
penghayatan terhadap ajaran agama dan budaya bangsa sehingga menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
santun dalam bertindak, mendorong dan membantu siswa untuk mengenali
potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal dan
menambahkan semangat keunggulan kepada seluruh warga sekolah.
Mengemban visi sebagai sekolah berprestasi dapat terlihat pada angka
kelulusan yang dihasilkan oleh sekolah ini. Jumlah lulusan yang
dihasilkan sekolah ini rata-rata diatas 95% dengan rata-rata NEM yang
cukup baik.
Pengembangan minat dan bakat pada siswa-siswi BOPKRI 3
diwujudkan dalam kegiatan ekstrakurikuler yaitu pramuka yang bersifat
wajib, dan yang tidak wajib adalah volley ball, sepak bola, basket, band,
peleton inti, Taekwondo dan English Conversation. Kegiatan tersebut
telah menghasilkan prestasi yang mengharumkan nama SMP BOPKRI 3
yaitu The Best Performance pada Music For Life Expo SMA Stella Duce
tahun 2008, Juara I dan Juara II Turnamen Fituno Taekwondo Jabotabek.
SMP BOPKRI 3 tidak melupakan kebudayaan Indonesia terutama budaya
jawa sehingga tetap mengajarkan pada anak-anak membatik dan Bahasa
Jawa yang masuk dalam muatan local.
2. Pelaksanaan Uji coba Alat Ukur
Pelaksanaan uji coba alat dilakukan pada tanggal 17 Mei-31 Mei
2009 dengan cara menyebarkan 63 angket kepada subyek penelitian yang
berusia 14-15 tahun atau duduk di kelas VIII.
Dalam proses pelaksanaannya, peneliti datang ke kelas teruna
kemudian menjelaskan maksud dan tujuan dari angket yang dibagikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Disamping itu, peneliti juga memberikan penjelasan tentang bagaimana
prosedur pengisian angket yang harus dilakukan oleh subyek. Agar tidak
mengganggu proses pembelajaran di kelas, peneliti memberikan waktu
pengisian angket di rumah masing-masing dan memberikan tanggung
jawab pengumpulan angket kepada kakak layan teruna. Pada hari minggu
berikutnya, peneliti mengambil angket yang telah diisi kepada kakak layan
teruna masing-masing.
B. Hasil Uji Coba dan Alat Ukur
Skala yang disebarkan untuk uji coba adalah 63 namun tidak semua
angket kembali dengan baik. Dari 63 angket yang dibagikan, ada 3 angket
yang kembali dengan jawaban ganda serta jawaban kosong atau terlewatkan
sehingga 3 angket tersebut tidak digunakan. 60 angket hasil uji coba yang
telah kembali digunakan untuk analisis item, estimasi validitas serta
reliabilitas sehingga alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini dapat
diketahui tingkat validitas dan reliabilitasnya.
1. Uji Validitas
Validitas mempunyai arti tingkat ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi alat ukur. Validitas pada penelitian ini didasarkan
pada analisis rasional terhadap isi item yang penilaiannya dilakukan melalui
professional judgement yaitu dengan membandingkan isi item dengan blue
print yang telah ditentukan. Penilaian ini dilakukan oleh dosen pembimbing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
untuk memeriksa apakah item skala yang ada sudah jelas / sudah dapat
dipahami maksudnya serta dapat mewakili aspek yang hendak diukur.
2. Analisis Item
Analisa item merupakan proses pemilihan pernyataan-pernyataan yang
akan dijadikan sebagai item skala. Analisa item dilakukan berdasarkan nilai
dari koefisien korelasi total (rix) yaitu konsistensi antara fungsi item dengan
fungsi secara keseluruhan. Dalam proses pengujian analisa item, peneliti
menggunakan bantuan computer dengan program SPSS (Statistical Package
For Social Sciences for windows versi 16.0
Pedoman yang dipakai dalam pemilihan item-item yang berkualitas
didasarkan pada koefisien nilai total (rix) minimal sebesar 0,3. Setelah
dilakukan analisis item, peneliti kemudian melakukan seleksi item yaitu
menggugurkan item yang memiliki koefisien nilai total kurang dari 0,3.
a.. Skala Perilaku Sosial dalam Kelompok Teman Sebaya
Dari 40 item skala perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya,
ada 12 item yang lolos dan 28 item yang gugur disebabkan karena
memiliki koefisien nilai total kurang dari 0,3. Peneliti mencoba
menurunkan koefisien nilai total (rix) menjadi 0,25. Hasilnya 18 item
yang lolos dan 22 item yang gugur. Skala ini mempunyai tingkat
validitas yang rendah karena jumlah item yang gugur melebihi 20 %.
Skala ini juga tidak reliable karena memberikan nilai cronbach alpha
yaitu 0,666, seperti yang diungkapkan Wijaya bahwa suatu konstruk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,7
(Wijaya,2009).
Berikut ini item-item skala perilaku sosial dalam kelompok teman
sebaya yang gugur setelah uji coba dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3Blue Print Skala Interaksi Teman Sebaya(Setelah Uji Coba)
*) item-item yang gugur setelah uji coba.
Oleh karena itu peneliti membuat kembali skala interaksi teman
sebaya dengan 30 item, 10 item untuk aspek terhadap konformitas
terhadap kelompok, 10 item untuk aspek kelekatan terhadap kelompok
dan 10 item imitasi kelompok. Peneliti kemudian melakukan seleksi
dengan memilih item-item yang memiliki koefisien nilai total (rix) > 0,3
dan memperoleh 24 item yang lolos dan 6 item yang gugur.
Aspek Interaksi TemanSebaya
No Item Jumlah TotalFavorabel Unfavorabel
Konformitas terhadap kelompok
2,4*,5,6*,7*,13*,23,32*,34*,36*
8,20,21,22*, 24*,25,31,33, 35*,37*
20
Kelekatan terhadap kelompok
17,19,26*,28*,30
10*,12*,27*,29,15
10
Imitasi kelompok 9*,11*,14,16,18 1*,3*,38*,39,40*
10
TOTAL 20 20 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 4Blue Print Skala Perilaku Sosial dalam Kelompok Teman Sebaya Untuk Penelitian
*) item-item yang gugur setelah uji coba.
b. Skala Motivasi Belajar
Demikian halnya pada skala motivasi belajar, dari 60 item
pada skala motivasi belajar, ada 48 item yang lolos dan dijadikan
skala penelitian, sedangkan 12 item yang lainnya gugur karena
memiliki koefisien nilai total (rix) kurang dari 0,3. Susunan butir item
skala motivasi belajar setelah uji coba dapat dilihat pada tabel 5
No Aspek Interaksi Teman Sebaya
No Item Jumlah TotalFavorabel Unfavorabel
1 Konformitas terhadap kelompok
1*,3,5,24,26 13,15,17*,19,21
10
2 Kelekatan terhadap kelompok
14,16*,18,20*,22
2,4,6,27*,29* 10
3 Imitasi kelompok
7,9,11,28,30 8,10,12,23,25 10
TOTAL 15 15 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 5Blue Print Skala Motivasi Belajar(Setelah Uji Coba)
*) item-item yang gugur setelah ujicoba
*) item-item yang gugur
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan tingkat konsistensi/kepercayaan hasil ukur yang
mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengujian reliabilitas dilakukan
terhadap item yang telah lolos seleksi berdasarkan koefisien reliabilitas Alpha
Cronbach.
Reliabilitas skala ini diperoleh dengan menggunakan SPSS for windows
versi 16.0. koefisien reliabilitas setelah uji coba yang diperoleh untuk skala
perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya adalah 0,935. Hasil
penghitungan ini mengandung arti bahwa skala perilaku sosial dalam
kelompok teman sebaya mampu mencerminkan 93,5% variasi yang terjadi
pada skor murni subyek yang bersangkutan sehingga dapat digunakan untuk
mengukur aspek yang hendak diukur yaitu perilaku sosial dalam kelompok
Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
Hasrat dan keinginan untuk belajar
16*,17,18,37,38 4,5,6,57*,58 10
Dorongan dan kebutuhan untuk belajar
1,2*,3*,39,40 22,23,24*,59*,60 10
Harapan dan cita-cita masa depan
25,26,27,49,50 7,8,9,41,42 10
Kemampuan pembelajar
10,11,12,51*,52 31,32,33,43,44* 10
Penghargaan dalam belajar
28*,29,30,45,46 13*,14*,15,53,54 10
Lingkungan belajar yang kondusif
19,20,21,47,48 34,35,36,55*,56 10
Jumlah 30 30 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
teman sebaya. Berdasarkan besarnya alpha ini maka dapat disimpulkan
bahwa skala perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya ini memiliki daya
keterandalan yang tinggi.
Pada skala motivasi belajar, hasil penghitungan koefisien reliabilitas alpha
setelah uji coba adalah 0,958. Sama halnya dengan skala perilaku sosial
dalam kelompok teman sebaya, mengacu pada besarnya alpha pada skala
motivasi belajar menunjukkan bahwa skala ini mampu mencerminkan 95,8%
variasi yang terjadi pada skor murni subyek sehingga dianggap mampu
mengukur variabel motivasi belajar.
C. Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap penelitian ini peneliti membagikan instrument penelitian
kepada 74 siswa-siswi kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta. Sama seperti
pada tahap uji coba, peneliti masuk ke kelas untuk membagikan skala
kemudian menjelaskan tentang maksud dan tujuan dari skala yang dibagikan.
Disamping itu, peneliti juga menjelaskan langkah-langkah serta prosedur
pengisian skala yang tepat. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
kesalahan pengisian skala dan agar tidak ada lagi skala yang tidak memenuhi
kelengkapannya seperti pada tahap ujicoba.
Pada tahap penelitian, peneliti meminta ijin 1 jam pelajaran penuh pada
masing-masing kelas untuk pelaksanaan pengisian angket dengan serius serta
untuk menghindari kesalahan pengisian skala. Disamping itu, adanya peneliti
yang menunggu serta mengawasi di dalam kelas juga dapat membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
subyek jika ada hal-hal yang kurang jelas atau ingin ditanyakan oleh subyek.
Dari 74 angket yang dibagikan, semuanya kembali dengan baik.
D. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Penelitian
Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis data penelitian, untuk
mendapatkan gambaran mengenai data penelitian, berikut ini disajikan tabel
deksripsi data penelitian yang berisikan fungsi-fungsi statistik dasar secara
lengkap untuk variabel Interaksi Teman Sebaya dan Motivasi Belajar.
Tabel 6Deskripsi Statistik Data Hipotetik
Variabel Data HipotetikX
MinX
MaxMean SD Range
Perilaku Sosial dalam Kelompok Teman Sebaya
30 120 75 15 90
Motivasi Belajar 48 192 120 24 144
Dalam skala perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya
terdapat 30 butir item dengan skor 1, 2, 3, dan 4, sehingga dengan demikian
skor terendahnya adalah 30 dan skor tertingginya mencapai 120. Rentang
skor (range) untuk skala ini adalah 120 - 30 = 90. Nilai μ (mean hipotetik)
adalah (120 + 30) : 2 = 75. Sedangkan untuk nilai σ (standar deviasi) yang
diperoleh adalah sebesar 15, nilai ini merupakan hasil dari pembagian range
dengan standar kurve normal (satuan deviasi standar terbagi menjadi 6
bagian), yaitu 90 : 6 = 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Dalam skala yang kedua, yaitu skala motivasi belajar terdapat 48 butir
item dengan skor 1, 2, 3, dan 4. Dengan demikian skor terendahnya adalah 48
dan skor tertingginya mencapai 192. Rentang skor (range) untuk skala ini
adalah 192 – 48 = 144. Nilai μ (mean hipotetik) adalah (192 + 48) : 2 =
120. Disamping itu, nilai σ (standar deviasi) yang diperoleh adalah sebesar
24. Nilai ini merupakan hasil dari pembagian range dengan standar kurve
normal (satuan deviasi standar terbagi menjadi 6 bagian), yaitu 144 : 6 = 24
Deskripsi data penelitian ini kemudian digunakan untuk
mengkategorisasikan skor dari masing-masing variabel dalam penelitian ini
dan untuk mengetahui apakah subyek penelitian tergolong memiliki
kecenderungan skor yang tinggi, sedang atau rendah yang dibuat berdasarkan
skor teoritis. Untuk mengetahui kategorisasi tersebut, maka cara yang dapat
digunakan adalah dengan menetapkan criteria kategori yang didasarkan pada
asumsi bahwa skor yang diperoleh subyek terdistribusi secara normal, dengan
demikian dapat dibuat skor teoritis yang terdistribusi menurut model normal
(Azwar,1999).
Skala perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya dan motivasi belajar
dalam penelitian ini dikategorisasikan ke dalam 5 golongan. Tujuan dari
penggolongan ini adalah untuk menempatkan subyek ke dalam kelompok-
kelompok yang terpisah menurut kontinum atribut yang diukur
(Azwar,1999). Langkah yang dilakukan adalah membagi status deviasi
standar dari distribusi normal menjadi lima bagian dengan hasil kategori
sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 7Norma Kategorisasi Skor Perilaku Sosial dalam Kelompok Teman Sebaya dan Motivasi Belajar
Kategorisasi SkorSangat tinggi (μ + 1.5σ) < XTinggi (μ + 0.5σ) < X ≤ (μ + 1.5σ)Sedang (μ - 0.5σ) < X ≤ (μ + 0.5σ)Rendah (μ - 1.5σ) < X ≤ (μ - 0.5σ)Sangat Rendah X ≤ (μ - 1.5σ)
Untuk langkah berikutnya adalah dengan memasukkan nilai mean
hipotetik (μ) dan nilai satuan standar deviasinya (σ), maka akan diperoleh
kategori dari masing-masing variabel penelitian sebagai berikut :
Tabel 8Kategorisasi Skor Perilaku Sosial dalam Kelompok Teman Sebaya
Kategorisasi Norma Skor Jml %
Sangat tinggi (μ + 1.5σ) < X 97,5< X 56, 756 %
Tinggi(μ + 0.5σ) < X ≤ (μ + 1.5σ)
82,5 < X ≤ 97,5
1925, 675 %
Sedang(μ - 0.5σ) < X ≤ (μ + 0.5σ)
67,5 < X ≤82,5
2837, 837 %
Rendah(μ - 1.5σ) < X ≤ (μ -0.5σ)
52,5 < X ≤ 67,5
1925, 675 %
Sangat Rendah
X < (μ - 1.5σ) X ≤ 52,5 3 4, 054 %
Jumlah 74 100 %
Mengacu pada norma kategorisasi untuk skala perilaku sosial dalam
kelompok teman sebaya dan berdasarkan pada data yang ada, ditemukan
bahwa sebagian besar subyek memiliki tingkat perilaku sosial dalam
kelompok teman sebaya yang sedang. Subyek yang memiliki tingkat perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
sosial yang sangat tinggi dengan teman sebayanya sebanyak 5 orang,
sedangkan perilaku sosial yang tinggi dengan teman sebayanya sebanyak 19
orang sama dengan jumlah subyek yang berada pada kategorisasi rendah.
Subyek pada kategorisasi perilaku sosial yang sangat rendah dengan teman
sebayanya ada 3 orang.
Tabel 9Kategorisasi Skor Motivasi Belajar
Kategorisasi Norma Skor Jml %Sangat tinggi (μ + 1.5σ) < X 156< X 21 28,37%Tinggi (μ + 0.5σ) < X ≤ (μ +
1.5σ)132 < X ≤ 156
48 64, 86%
Sedang (μ - 0.5σ) < X ≤ (μ + 0.5σ)
108 < X ≤ 132
5 6, 75%
Rendah (μ - 1.5σ) < X ≤ (μ -0.5σ)
108 < X ≤ 84 0 0 %
Sangat Rendah
X < (μ - 1.5σ) X ≤ 84 0 0 %
Jumlah 74 100 %
Mengacu pada norma kategorisasi untuk skala motivasi belajar dan
berdasarkan pada data yang ada, ditemukan bahwa sebagian besar subyek
memiliki motivasi belajar tinggi sebanyak 48 orang dan sangat tinggi
sebanyak 21 orang, sedangkan subyek yang memiliki skor kategori rendah
dan sangat rendah tidak ada. Hanya 5 subyek masuk dalam kategori sedang.
Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan, skor terendah yang diperoleh
subyek untuk skala interaksi teman sebaya adalah 63, dan skor yang tertinggi
sebesar 99. Selanjutnya untuk mean diperoleh 74,71 dan standar deviasinya
sebesar 5,50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Pada skala motivasi belajar, skor minimal subyek adalah 117 dan skor
maksimalnya adalah 185, kemudian untuk mean diperoleh angka sebesar 1,51
dan standar deviasinya sebesar 14,85. Hasil lengkap mengenai data penelitian
ini dapat dilihat dalam tabel :
Tabel 10Deskripsi Statistik Data Empiris
Variabel Deskripsi Data PenelitianX
MinX
MaxMean SD
Perilaku Sosial dalam Kelompok Teman Sebaya
63 99 74,71 5,50
Motivasi Belajar 117 185 1,51 1,48 Ekstrinsik 30 33 46,85 5,09 Intrinsik 80 85 98,02 10,61
2. Uji Asumsi Penelitian
Kegiatan penelitian ini pada akhirnya bertujuan untuk menarik sebuah
kesimpulan berdasarkan data-data yang diperoleh dari sampel sehingga dapat
digeneralisasikan pada semua anggota populasi. Sebelum menerapkan teknik
statistic inferrensial tertentu terhadap data yang diperoleh, maka data-data
tersebut harus memenuhi syarat-syarat normalitas dan linieritasnya terlebih
dahulu.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebaran
variabel bebas dan variabel tergantung bersifat normal atau tidak. Uji
normalitas data penelitian ini menggunakan rumus One Sample Kolmogorof
Smirnov Test. Alasan utama metode ini karena data yang dimiliki dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
penelitian ini bersifat kontinyu, rumus yang digunakan dalam penelitian ini
juga lebih ketat dimana data dalam penelitian ini tidak diperlakukan secara
terpisah atau individual. Asumsi uji normalitas adalah jika p > 0,05 maka
sebaran skor yang diperoleh adalah normal. Berikut ini disajikan hasil uji
normalitas terhadap data-data penelitian :
Tabel 11Hasil Uji Normalitas Data Perilaku Sosial dalam Kelompok Teman Sebaya dan Motivasi Belajar
(1). Uji Normalitas Variabel Perilaku Sosial dalam Kelompok Teman
Sebaya
Nilai Kolmogorov Smirnov Test pada variabel perilaku sosial dalam
kelompok Teman Sebaya adalah 0,975 dengan p lebih besar dari 0,05
(0,975 > 0,05). Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka distribusi
pada skala pengukuran terbukti tidak menyimpang dari distribusi normal.
(2). Uji Normalitas Variabel Motivasi Belajar
Nilai Kolmogorov Smirnov Test pada variabel Interaksi Teman
Sebaya adalah 1,279 dengan p lebih besar dari 0,05 (1,279 > 0,05).
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka distribusi pada skala
pengukuran terbukti tidak menyimpang dari distribusi normal.
Skor Perilaku Sosial dalam Kelompok Teman Sebaya
Skor Motivasi Belajar
Kolmogorov-Smirnov Z 0.975 1.279Asymp.Significant 0.297 0.076Sebaran Normal Normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b. Uji Linieritas
Hasil dari uji linieritas menunjukkan bahwa antara variabel Tingkat
Perilaku Sosial dalam Kelompok Teman Sebaya dan Motivasi Belajar
menunjukkan garis linier dengan signifikansi 0,022 (p<0,05) dan nilai F
linieritas sebesar 5,696.
Berdasarkan hasil uji linieritas yang dilakukan dengan menggunakan
program SPSS versi 16 diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 12Hasil Uji Linearitas Data Perilaku Sosial dalam Kelompok Teman Sebaya dan Motivasi Belajar
F SigSkor Perilaku Sosial dalam Kelompok Teman Sebaya dan Skor Motivasi Belajar
(combined) 1.692 0.57Linearity 5.696 0.022Deviation from linearity
1.571 0.88
Berdasarkan hasil data tersebut, maka ini membuktikan bahwa ada
hubungan yang bersifat linier antara perilaku sosial dalam kelompok teman
sebaya dan motivasi belajar pada siswa-siswi kelas VIII SMP BOPKRI 3
Yogyakarta.
c. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas sebaran dan uji linieritas, berikutnya
adalah dilakukan analisis data penelitian. Dalam melakukan analisis hipotesis
pada penelitian ini menggunakan korelasi product moment dari Pearson
dengan menggunakan program SPSS versi 16 for windows. Hasil analisis
menunjukkan koefisien korelasi untuk variabel perilaku sosial dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
kelompok teman sebaya dan motivasi belajar adalah 0,243 dengan taraf
signifikansi 0,037. Analisis data ini membuktikan bahwa ada hubungan
signifikan atau diterima pada probabilitas 5 % (p<0,05) dan positif antara
perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya dengan motivasi belajar.
Sumbangan perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya terhadap
motivasi belajar dapat dilihat dari koefisien determinasinya (r2), yaitu sebesar
0,0590. Koefisien determinasi sebesar 0,0590 berarti perilaku sosial dalam
kelompok teman sebaya pada siswa-siswi kelas VIII menyumbang sebesar
5,90 % terhadap motivasi belajar. Sumbangan sebesar 94,1 % terhadap
motivasi belajar diperoleh dari faktor lain. Hal ini menunjukkan adanya
hubungan positif antara variabel perilaku sosial dalam kelompok teman
sebaya terhadap motivasi belajar. Dengan demikian, maka hipotesis
penelitian ini diterima.
E. Pembahasan
Koefisien korelasi sebesar 0,237 menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku sosial dalam kelompok
teman sebaya dengan motivasi belajar pada siswa-siswi kelas VIII SMP
BOPKRI 3 Yogyakarta namun tidak cukup kuat/lemah. Berdasarkan kriteria
Guilford (dalam Ratna Djamika,1998) koefisien korelasi sebesar 0,20 < 0,40
memiliki tingkat korelasi yang rendah (low correlation). Sumbangan yang
diberikan perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya terhadap motivasi
belajar pada siswa-siswi kelas VIII SMP BOPRI 3 Yogyakarta yaitu sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
5,90 %. Fakta tersebut menunjukkan bahwa perilaku sosial dalam kelompok
teman sebaya tidak cukup kuat untuk dijadikan salah satu faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar pada siswa–siswi kelas VIII SMP BOPKRI 3
Yogyakarta.
Keberhasilan pendidikan tentunya tidak lepas dari belajar. Untuk
meningkatkan hasil belajar dibutuhkan motivasi dalam belajar. Dalam proses
belajar siswa, ada dua macam motivasi yaitu motivasi yang ada dalam diri
siswa itu sendiri yang disebut motivasi intrinsik dan motivasi yang berasal
dari luar diri siswa yang disebut motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik
meliputi keinginan siswa untuk maju dalam belajarnya, ketekunan belajar
siswa, memiliki dorongan dari diri sendiri untuk mendapatkan nilai yang
tinggi, dan kemauan untuk mencapai cita-cita yang diharapkan. Motivasi
ekstrinsik meliputi keinginan untuk mendapatkan pujian dan lingkungan
belajar yang kondusif.
Berdasarkan perhitungan statistik, subyek memiliki motivasi belajar yang
berada dalam kategori tinggi yaitu 64,864 %. Hasil itu menunjukkan bahwa
siswa-siswi kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta sudah memiliki motivasi
belajar. Menurut Djumarah (2002) motivasi belaajr sebagai suatu pendorong
yang mengubah energi dalam diri seseorang dalam bentuk kegiatan nyata
untuk mencapai tujuan tertentu.
Peneliti menarik kesimpulan bahwa siswa-siswi telah memiliki motivasi
belajar yang tinggi tidak karena siswa-siswi sudah mempunyai kesadaran
belajar. Siswa-siswi sudah memiliki tujuan dalam belajar yaitu ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
memiliki pengetahuan, wawasan yang luas dan kesadaran bahwa belajar
sebagai modal dimasa yang akan datang.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa mean untuk motivasi intrinsik
lebih besar dibandingkan motivasi ekstrinsik. Artinya, siswa-siswi SMP
BOPKRI 3 tidak terlalu dipengaruhi oleh motivator dari luar.
Motivasi belajar dipengaruhi oleh 2 macam yaitu motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Peneliti ingin melihat motivasi ekstrinsik siswa-siswi
SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dari perilaku sosial dalam kelompok teman
sebaya.
Perilaku sosial adalah perilaku yang terjadi dalam situasi sosial
khususnya dalam kelompok yaitu konformitas, kelekatan dan imitasi. Hal ini
terlihat dari perilaku remaja yang bersikap dan bertindak sesuai dengan
perilaku kelompoknya. Remaja merasa ada kelekatan dan kebersamaan
dengan kelompok sebaya, oleh karena itu sering kita melihat adanya
kebudayaan remaja yaitu kesamaan dalam cara berpakaian, cara berbicara
yang sama, mempunyai hobi yang sama serta sikap dan perilaku yang sama
pula termasuk di dalamnya perilaku belajar.
Remaja mengalami perkembangan yang sangat cepat, baik karena
tuntutan masyrakat yang semakin tinggi maupun karena pertumbuhan mental
dan fisik. Pada situasi seperti itu, remaja membutuhkan pegangan. Salah satu
wadah remaja untuk mendapat pegangan tersebut adalah dengan berada
diantara teman-temannya. Haditono (dalam Monks,1989) mengatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
dalam suatu kelompok dengan kohesi yang kuat berkembang suatu iklim
kelompok dengan norma-norma tertentu.
Berdasarkan hasil perhitungan statistik bahwa perilaku sosial dalam
kelompok teman sebaya sebesar 37,837 % dengan kategori sedang, artinya
siswa mampu memilih norma kelompok mana yang harus diikuti dalam
kelompoknya dan mana norma kelompok yang tidak harus diikuti. Dapat kita
lihat juga jawaban pada skala perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya
bahwa skor yang tinggi terdapat pada: Saya sulit berbagi cerita dengan
teman-teman kelompok (item 2), Saya mengabaikan sesuatu yang diberikan
oleh teman-teman kelompok karena hal tersebut tidak sesuai dengan diri saya
(item 8), Saya enggan mengikuti gaya belajar teman-teman kelompok saya
(item 10), Saya enggan mengikuti anjuran teman-teman (item 12), Saya bebas
bereskpresi melakukan kegiatan yang saya sukai tanpa mempedulikan ejekan
teman-teman kelompok (item 19) dan Saya tidak harus menjadi populer
untuk disegani dalam kelompok (item 21) yang menunjukkan bahwa para
siswa-siswi lebih suka menjadi diri sendiri, bersikap apa adanya dan enggan
mengikuti anjuran teman.
Peneliti menarik kesimpulan bahwa motivasi belajar subyek tidak
berjalan beriringan dengan perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya.
Siswa-siswi SMP BOPKRI 3 Yogyakarta sudah mempunyai motivasi belajar
yang tinggi tanpa dipengaruhi oleh motivator dari luar diri siswa-siswi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui koefisien korelasi antara
perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya dengan motivasi belajar
adalah 0,243 dengan taraf signifikansi 0,037 (p<0,05). Hal ini berarti
bahwa hipotesis diterima, ada hubungan yang positif dan signifikan antara
perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya dengan motivasi belajar
namun memiliki korelasi yang rendah.
B. Kelemahan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki kekurangan serta
kelemahan dalam beberapa segi, diantaranya adalah :
1. Keterbatasan waktu dalam menyusun aitem-aitem untuk diuji cobakan
karena masa HER dan mendekati musim liburan sekolah,
2. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan kuesioner yang berisi pernyataan. Meskipun peneliti
telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun aitem-aitem
yang obyektif, akan tidak semua aitem dalam penelitian ini benar-
benar terbebas dari kata-kata yang mengandung social desirability. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
ini sangat memungkinkan subyek untuk melakukan faking dengan
menjawab pernyataan yang sesuai dengan harapan social sekitarnya.
C. Saran-Saran
Dengan melihat hasil penelitian yang menunjukkan adanya
hubungan antara interaksi teman sebaya dengan motivasi belajar, maka
peneliti mencoba untuk memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti selanjutnya,
a. menyadari masih kurang sempurnanya penelitian ini, untuk
memperhatikan saat pengambilan data yaitu pemilihan waktu yang
tepat untuk mengisi kuesioner, agar mendapatkan jawaban yang
sesuai dengan diri subyek.
b. mencari faktor lain yang bisa menyumbang lebih besar terhadap
motivasi belajar, mengingat interaksi teman sebaya dalam penelitian
ini sumbangan efektifnya terhadap motivasi belajar sebesar 5,90%.
2. Bagi siswa-siswi SMP BOPKRI 3 Yogyakarta,
Meskipun hasil penelitian ini menunjukkan adanya motivasi belajar
yang tinggi akan tetapi para siswa-siswi sebaiknya tetap meningkatkan
motivasi belajar agar hasil yang dicapai prestasi yang dicapai lebih
optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. & Asrori, M. (2004). Psikologi Remaja. Jakarta : Bumi Aksara.
Ali, I. Drs. , M.Pd. (1996). Motivasi Dalam Belajar. Jakarta : Pustaka Jaya.
Sardiman, A. M. (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Azwar, S. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (1999). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Berkowitz, L. (1980). A Survey of Social Psychology 2nd edition. USA : Holt, Rinehart and Winston.
Chaplin, C. P. (1995). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT Raja Grasindo Persada.
Hamalik, O. Dr. Prof. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Djamarah, B. F. (2000). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Hurlock, E. (1994). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rintang Kehidupan.Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.
Lestari, S. (2003). Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa kelas V SD Negeri Plamongansari 01 Semarang melalui tutor teman sebaya tahun pelajaran 2002/2003. Skripsi, Universitas Negeri Semarang (tidak diterbitkan).
Monks, F. J. & Knoers, A. M. P. & Haditono, S. R. (1999).Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada University Press.
Prayitno, E. (1989). Motivasi Dalam Belajar. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Santrock, J. W. (2003). Adolescence. Edisi keenam. Jakarta : Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Santosa, S. (2004). Dinamika Kelompok. Jakarta : Bumi Aksara.
Sardiman, A. M. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : CV. Rajawali.
Slameto. (2007). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Bina Aksara.
Thornburg, H. D. (1982). Development in Adolescence (2nd ed). California : Brooks / Cole Publishing Co.
Tony. Paradigma Perilaku Sosial. Dipungut 18 Mei 2009 dari http://komunitasmahasiswa.info/category/teori-psikologi-sosial/
Rini. Perilaku Sosial. Dipungut 19 Mei 2009 dari www.rini.blogspot.com
Winkel, W. S. (1987). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
LAMPIRAN :
1. Skala
2. Skor Jawaban Subyek
3. Uji Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA ASebelum mengerjakan, tulislah nama, usia, kelas dan jenis kelamin dengan lengkap dan bacalah
petunjuk pengerjaannya berikut ini.Inisial : Usia :Kelas :Jenis kelamin : Ranking semester lalu :
Petunjuk Pengerjaan : 1. Berikut ini ada sejumlah pernyataan-pernyataan seputar diri Anda2. Anda dimohon untuk memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri
Anda, dengan member tanda √ (centang) pada kolom jawaban yang tersedia dengan pilihan jawaban sebagai berikut : SS : artinya Anda Sangat Sesuai dengan pernyataan tersebutS : artinya Anda Sesuai dengan pernyataan tersebutTS : artinya Anda Tidak Sesuai dengan pernyataan tersebutSTS : artinya Anda Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan tersebut
3. Mohon untuk mengisi semua pernyataan dan usahakan jangan sampai ada yang terlewatserta mengumpulkan kembali angket ini.
4. Apapun jawaban Anda tidak ada yang salah, oleh karena itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Anda yang sebenarnya.
No. Pernyataan SS S TS STS1. Saya berharap bila teman-teman selalu meminta
bantuan saat membutuhkan2. Saya sulit berbagi cerita dengan teman-teman
kelompok3. Saya berharap kelompok mengakui keahlian saya4. Di sekolah, saya selalu bermain sendiri tanpa ada
teman di dekat saya5. Saya berharap teman-teman melihat bahwa saya
mempunyai kemampuan yg lebih dari orang lain dalam hal kesenian
6. Saya tidak mau teman-teman memberikan perhatian kepada saya saat saya sedih
7. Saya merasa harus belajar apa yang telah diajarkan oleh kelompok saya karena itu sangat bermanfaat bagi saya
8. Saya mengabaikan sesuatu yang diberikan oleh teman-teman kelompok karena hal tersebut tidak sesuai dengan diri saya
9. Saya ingin menjadi seperti ketua kelompok saya10. Saya enggan mengikuti gaya belajar teman-teman
kelompok saya11. Saya berusaha untuk menyamakan jadwal kegiatan
saya dengan teman kelompok saya12. Saya enggan mengikuti anjuran teman-teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SS S TS STS13. Saya merasa enggan diperhatikan teman-teman
kelompok dalam hal gaya rambut14. Saya merasa tenang bila berada dekat dengan teman-
teman15. Saya tidak merasa sedih bila teman-teman tidak
mengingat hari ulang tahun saya 16. Padajam-jam istirahat di sekolah saya berkumpul
dengan teman-teman kelompok saya17. Meskipun saya mempunyai PS2/game yang sama
dengan kelompok, saya tidak harus masuk dalam kelompok tersebut
18. Saya akan merasa beruntung bila memiliki teman yang penuh perhatian
19. Saya bebas berekspresi melakukan kegiatan yang saya sukai tanpa mempedulikan ejekan teman-teman kelompok
20. Saya memiliki kerinduan bertemu dengan teman-teman setelah libur panjang sekolah
21. Saya tidak harus menjadi populer untuk disegani dalam kelompok
22. Saya akan merasa senang bila teman-teman kelompok mendengarkan pengalaman-pengalaman saya
23. Saya cenderung mengikuti kata hati dalam hal berpenampilan
24. Saya ikut jalan-jalan ke mall dengan teman-teman meskipun besok ada tes karena kalau tidak saya akan diasingkan
25. Saya enggan mengikuti kegiatan kesenian teman-teman kelompok saya di sekolah
26. Saya merasa lebih diterima oleh teman-teman kelompok bila saya mengikuti gaya berpakaian mereka
27. Saya enggan belajar bersama teman-teman kelompok meskipun saya sulit memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru
28. Ketika menghadiri pesta teman, saya selalu berpakaian sama dengan kelompok saya
29. Saya mengabaikan komentar teman-teman kelompok terhadap diri saya
30. Saya merasa nyaman dengan mengikuti model rambut seperti teman-teman kelompok saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA BSebelum mengerjakan, tulislah nama, usia, kelas dan jenis kelamin dengan lengkap dan bacalah
petunjuk pengerjaannya berikut ini.Inisial : Usia :Kelas :Jenis kelamin : Ranking semester lalu :
Petunjuk Pengerjaan : 1. Berikut ini ada sejumlah pernyataan-pernyataan seputar diri Anda2. Anda dimohon untuk memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri
Anda, dengan member tanda √ (centang) pada kolom jawaban yang tersedia dengan pilihan jawaban sebagai berikut : SS : artinya Anda Sangat Sesuai dengan pernyataan tersebutS : artinya Anda Sesuai dengan pernyataan tersebutTS : artinya Anda Tidak Sesuai dengan pernyataan tersebutSTS : artinya Anda Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan tersebut
3. Mohon untuk mengisi semua pernyataan dan usahakan jangan sampai ada yang terlewatserta mengumpulkan kembali angket ini.
4. Apapun jawaban Anda tidak ada yang salah, oleh karena itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Anda yang sebenarnya.
No. Pernyataan SS S TS STS1. Saya menghindari membaca buku pelajaran yang
tebal karena membuat saya bosan2. Saya bebas mengutarakan pendapat pada saat
pelajaran berlangsung3. Saya malas bertanya pada teman saat mengerjakan
tugas, meski saya tidak tahu jawabannya4. Saya mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh,
saat ulangan5. Saya bertanya pada teman sebangku saat ulangan
berlangsung6. Saya mengumpulkan tugas sekolah tepat waktu
untuk mendapatkan nilai yang baik7. Saya sudah puas dengan prestasi yang saya miliki
dan enggan untuk memperbaiki8. Saya tetap berusaha agar mendapatkan nilai bagus,
walaupun sulit 9. Saya merasa jenuh belajar karena banyak materi
pelajaran yang harus dipelajari10. Saya selalu belajar setiap malam untuk mendapatkan
nilai bagus meski memiliki banyak kegiatan di sekolah
11. Saya berusaha dengan kemampuan yang saya miliki untuk mencapai cita-cita saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SS S TS STS12. Saya harus membaca ulang untuk mengingat kembali
materi yang diajarkan di sekolah13. Untuk cita-cita yang saya inginkan, saya harus tekun
belajar14. Saya mengabaikan tugas/PR karena sulit15. Saya bisa meningkatkan kepercayaan diri dari
keberhasilan mewujudkan cita-cita16. Saya sulit menerima penjelasan yang diberikan oleh
guru17. Saya bisa membahagiakan orang tua dengan
mencapai cita-citaku18. Saya enggan menambah jam belajar di rumah
meskipun nilai saya jelek19. Saya ingin bisa bahagia karena bisa mewujudkan
cita-cita20. Saya ragu-ragu bahwa cita-cita saya sudah sesuai
dengan kemampuan21. Saya mendapatkan barang keinginan saya dari orang
tua karena bisa memperoleh nilai baik di raport22. Saya memilih duduk di belakang meskipun nilai saya
kurang baik23. Ruangan kelas yang terang membantu saya
berkonsentrasi dalam belajar24. Saya lebih mampu belajar dengan baik dalam
suasana kelas yang tenang25. Saya menyimak dengan seksama penjelasan guru,
agar dapat memahami materi yang diberikan26. Saya takut bertanya kepada guru karena merasa
terancam oleh teman-teman27. Saya mendapatkan waktu bermain yang lebih bila
saya mampu mengerjakan tugas/PR dengan baik28. Saya terganggu oleh teman saya yang sedang
mengobrol pada saat guru menerangkan materi29. Saya mendapatkan teman banyak karena bisa
mengerjakan soal yang sulit30. Saya ragu-ragu mengembangkan keterampilan yang
saya miliki untuk masa depan31. Saya membaca buku di luar buku pelajaran untuk
menambah wawasan saya32. Saya ragu-ragu dapat mewujudkan cita-cita saya33. Saya mengabaikan tugas/PR karena sulit 34. Saya enggan memikirkan apa yang saya inginkan di
masa depan35. Saya duduk di posisi depan agar dapat mengerti
dengan baik materi yang diajarkan guru36. Saya enggan mencari tahu tindakan apa yang harus
saya lakukan untuk mewujudkan cita-cita saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SS S TS STS37. Saya mampu memahami materi pelajaran karena
didukung dengan ketersediaan buku di perpustakaan38. Lingkungan sekolah yang kotor membuat saya tidak
bersemangat dalam belajar39. Materi pelajaran yang sulit, mampu saya pahami
dengan bantuan teman-teman40. Saya tetap mendapatkan pujian walau nilai saya jelek41. Kompetisi yang sehat dalam kelas membuat saya
bersemangat dalam belajar42. Saya enggan mengerjakan tugas karena guru
bersikap dingin43. Saya dapat memahami pelajaran dengan cepat44. Saya menghindari mengerjakan tugas kelompok
karena teman bersikap acuh tak acuh45. Saya mudah menfokuskan diri pada saat pelajaran46. Saya mengerjakan tugas/PR yang diberikan oleh
guru47. Saya mampu mengerjakan tugas yang diberikan guru
dengan cepat48. Menurut saya, kegiatan di sekolah itu untuk
memperoleh ijazah dan surat tamat belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RELIABILITAS PERILAKU SOSIAL DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA
subyek item 1 item2 item 3 item 4 item 5 item 6 item 7 item 8
subyek 1 4 3 3 3 3 3 3 3
subyek 2 4 4 4 4 4 4 4 2
subyek 3 3 3 3 3 3 3 4 3
subyek 4 3 4 4 4 4 4 4 3
subyek 5 3 3 3 3 3 3 3 3
subyek 6 4 3 3 3 3 3 3 3
subyek 7 3 3 3 3 3 3 3 2
subyek 8 4 3 3 3 3 3 3 2
subyek 9 3 3 3 3 3 3 3 2
subyek 10 4 3 3 3 3 3 3 2
subyek 11 4 3 4 3 4 3 3 3
subyek 12 4 4 4 4 4 4 4 3
subyek 13 3 3 3 3 3 3 3 3
subyek 14 3 3 4 3 4 3 3 3
subyek 15 2 2 3 2 3 2 3 2
subyek 16 4 2 3 2 3 2 4 2
subyek 17 3 3 4 3 4 3 3 2
subyek 18 3 3 3 3 3 3 3 3
subyek 19 3 2 3 2 3 2 3 3
subyek 20 3 3 3 3 3 3 3 3
subyek 21 3 3 3 3 3 3 3 2
subyek 22 4 2 3 2 3 2 3 2
subyek 23 4 3 3 3 3 3 4 3
subyek 24 4 3 3 3 3 3 3 3
subyek 25 3 3 3 3 3 3 3 3
subyek 26 4 3 3 3 3 3 3 2
subyek 27 4 2 4 2 4 2 3 2
subyek 28 4 4 4 4 4 4 4 3
subyek 29 4 3 4 3 4 3 3 3
subyek 30 3 2 4 2 4 2 3 2
subyek 31 4 3 3 3 3 3 4 2
subyek 32 3 3 3 3 3 3 4 2
subyek 33 3 3 3 3 3 3 3 2
subyek 34 3 3 4 3 4 3 3 2
subyek 35 4 3 3 3 3 3 3 3
subyek 36 3 3 3 3 3 3 3 2
subyek 37 4 4 4 4 4 4 3 3
subyek 38 4 4 4 4 4 4 3 3
subyek 39 3 2 3 2 3 2 3 2
subyek 40 3 3 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
subyek item 1 item 2 item 3 item 4 item 5 item 6 item 7 item 8
subyek 41 2 2 2 2 2 2 3 2subyek 42 4 3 4 3 3 4 4 3subyek 43 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 44 3 3 4 3 3 4 4 3subyek 45 2 2 3 2 2 3 3 2subyek 46 2 2 2 2 2 2 3 2subyek 47 3 2 3 2 2 3 3 2subyek 48 3 2 1 2 2 1 2 2subyek 49 3 3 2 3 3 2 3 3subyek 50 3 3 1 3 3 1 3 3subyek 51 4 3 4 3 3 4 3 3subyek 52 2 3 2 3 3 2 1 3subyek 53 3 2 3 2 2 3 4 2subyek 54 4 3 3 3 3 3 4 3subyek 55 3 4 3 4 4 3 3 4subyek 56 3 2 2 2 2 2 3 2subyek 57 3 4 2 4 4 2 3 4subyek 58 3 3 2 3 3 2 4 3subyek 59 3 2 1 2 2 1 3 2subyek 60 3 2 1 2 2 1 3 2subyek 61 4 4 4 4 4 4 4 4subyek 62 4 3 2 3 3 2 3 3subyek 63 3 3 2 3 3 2 3 3subyek 64 3 3 2 3 3 2 2 3subyek 65 3 3 2 3 3 2 3 3subyek 66 4 3 3 3 3 3 3 3subyek 67 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 68 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 69 4 3 4 3 3 4 4 3subyek 70 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 71 3 3 2 3 3 2 3 3subyek 72 4 2 3 2 2 3 4 2subyek 73 3 2 2 2 2 2 2 2subyek 74 4 4 3 4 4 3 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
subyek item 9 item 10 item 11 item 12 item 13 item 14 item 15 item 16
subyek 1 2 2 2 2 1 2 1 4subyek 2 3 3 4 3 1 3 1 4subyek 3 2 2 2 2 1 2 1 4subyek 4 2 2 1 2 2 2 2 4subyek 5 3 3 3 3 2 3 2 4subyek 6 2 2 2 2 2 2 2 4subyek 7 4 4 3 4 3 4 3 3subyek 8 2 2 2 2 2 2 2 3subyek 9 2 2 2 2 2 2 2 4subyek 10 4 4 2 4 3 4 3 4subyek 11 3 3 2 3 2 3 2 4subyek 12 2 2 3 2 3 2 3 3subyek 13 2 2 2 2 2 2 2 2subyek 14 3 3 2 3 3 3 3 3subyek 15 3 3 1 3 1 3 1 4subyek 16 2 2 2 2 2 2 2 4subyek 17 2 2 1 2 2 2 2 4subyek 18 3 3 2 3 2 3 2 2subyek 19 3 3 2 3 2 3 2 2subyek 20 2 2 1 2 2 2 2 3subyek 21 3 3 2 3 1 3 1 4subyek 22 3 3 2 3 2 3 2 3subyek 23 2 2 2 2 2 2 2 3subyek 24 1 1 1 1 1 1 1 2subyek 25 4 4 3 4 1 4 1 4subyek 26 2 2 3 2 2 2 2 3subyek 27 4 4 2 4 2 4 2 3subyek 28 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 29 3 3 2 3 2 3 2 4subyek 30 3 3 2 3 2 3 2 3subyek 31 1 1 1 1 1 1 1 4subyek 32 2 2 2 2 1 2 1 3subyek 33 3 3 2 3 2 3 2 3subyek 34 2 2 3 2 1 2 1 4subyek 35 3 3 3 3 2 3 2 3subyek 36 3 3 2 3 2 3 2 3subyek 37 4 4 2 4 2 4 2 3subyek 38 4 4 3 4 2 4 2 3subyek 39 4 4 2 4 3 4 3 4subyek 40 2 2 3 2 1 2 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
subyek item 9 item 10 item 11 item 12 item 13 item 14 item 15 item 16
subyek 41 2 2 2 2 2 2 2 3subyek 42 3 3 4 3 2 3 2 3subyek 43 3 3 3 3 2 3 2 3subyek 44 3 3 4 3 2 3 2 2subyek 45 2 2 3 2 2 2 2 3subyek 46 2 2 2 2 2 2 2 3subyek 47 2 2 3 2 2 2 2 3subyek 48 2 2 1 2 1 2 1 3subyek 49 3 3 2 3 3 3 3 3subyek 50 3 3 1 3 2 3 2 4subyek 51 3 3 4 3 1 3 1 4subyek 52 3 3 2 3 1 3 1 4subyek 53 2 2 3 2 2 2 2 4subyek 54 3 3 3 3 4 3 4 4subyek 55 4 4 3 4 3 4 3 3subyek 56 2 2 2 2 1 2 1 4subyek 57 4 4 2 4 2 4 2 3subyek 58 3 3 2 3 2 3 2 3subyek 59 2 2 1 2 2 2 2 3subyek 60 2 2 1 2 3 2 3 4subyek 61 4 4 4 4 1 4 1 4subyek 62 3 3 2 3 2 3 2 3subyek 63 3 3 2 3 1 3 1 4subyek 64 3 3 2 3 1 3 1 3subyek 65 3 3 2 3 2 3 2 4subyek 66 3 3 3 3 2 3 2 3subyek 67 3 3 3 3 2 3 2 2subyek 68 3 3 3 3 3 3 3 2subyek 69 3 3 4 3 2 3 2 2subyek 70 3 3 3 3 2 3 2 3subyek 71 3 3 2 3 2 3 2 3subyek 72 2 2 3 2 1 2 1 2subyek 73 2 2 2 2 2 2 2 3subyek 74 4 4 3 4 4 4 4 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
subyek item 17 item 18 item 19 item 20 item 21 item 22 item 23 item 24
subyek 1 3 1 2 4 2 2 2 1subyek 2 1 1 3 3 3 4 4 2subyek 3 1 1 2 4 2 2 2 1subyek 4 1 2 2 4 2 1 1 1subyek 5 2 2 3 3 3 3 3 2subyek 6 2 2 2 4 2 2 2 1subyek 7 2 3 4 4 4 3 3 1subyek 8 3 2 2 4 2 2 2 2subyek 9 2 2 2 3 2 2 2 1subyek 10 2 3 4 4 4 2 2 2subyek 11 3 2 3 3 3 2 2 2subyek 12 2 3 2 4 2 3 3 3subyek 13 3 2 2 3 2 2 2 2subyek 14 2 3 3 3 3 2 2 3subyek 15 3 1 3 4 3 1 1 4subyek 16 1 2 2 4 2 2 2 3subyek 17 2 2 2 4 2 1 1 2subyek 18 2 2 3 3 3 2 2 1subyek 19 2 2 3 3 3 2 2 1subyek 20 2 2 2 4 2 1 1 1subyek 21 2 1 3 4 3 2 2 1subyek 22 1 2 3 3 3 2 2 2subyek 23 2 2 2 4 2 2 2 2subyek 24 2 1 1 3 1 1 1 1subyek 25 1 1 4 4 4 3 3 2subyek 26 1 2 2 3 2 3 3 2subyek 27 2 2 4 3 4 2 2 3subyek 28 2 3 3 4 3 3 3 3subyek 29 3 2 3 3 3 2 2 2subyek 30 2 2 3 4 3 2 2 1subyek 31 2 1 1 1 1 1 1 1subyek 32 1 1 2 2 2 2 2 1subyek 33 1 2 3 3 3 2 2 1subyek 34 2 1 2 1 2 3 3 1subyek 35 1 2 3 4 3 3 3 2subyek 36 2 2 3 3 3 2 2 2subyek 37 2 2 4 3 4 2 2 2subyek 38 2 2 4 2 4 3 3 2subyek 39 2 3 4 4 4 2 2 3subyek 40 3 1 2 4 2 3 3 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
subyek item 17 item 18 item 19 item 20 item 21 item 22 item 23 item 24
subyek 41 1 2 2 1 2 2 2 2subyek 42 2 2 3 2 3 4 4 2subyek 43 2 2 3 3 3 3 3 2subyek 44 2 2 3 3 3 4 4 1subyek 45 2 2 2 4 2 3 3 1subyek 46 2 2 2 3 2 2 2 2subyek 47 2 2 2 3 2 3 3 2subyek 48 2 1 2 2 2 1 1 1subyek 49 1 3 3 3 3 2 2 2subyek 50 3 2 3 3 3 1 1 2subyek 51 2 1 3 4 3 4 4 1subyek 52 1 1 3 3 3 2 2 1subyek 53 1 2 2 3 2 3 3 3subyek 54 2 4 3 4 3 3 3 3subyek 55 4 3 4 3 4 3 3 2subyek 56 3 1 2 4 2 2 2 1subyek 57 1 2 4 2 4 2 2 3subyek 58 2 2 3 4 3 2 2 2subyek 59 2 2 2 4 2 1 1 1subyek 60 2 3 2 4 2 1 1 1subyek 61 3 1 4 4 4 4 4 1subyek 62 1 2 3 3 3 2 2 2subyek 63 2 1 3 4 3 2 2 1subyek 64 1 1 3 3 3 2 2 1subyek 65 1 2 3 3 3 2 2 2subyek 66 2 2 3 3 3 3 3 2subyek 67 2 2 3 4 3 3 3 1subyek 68 2 3 3 3 3 3 3 2subyek 69 3 2 3 4 3 4 4 4subyek 70 2 2 3 3 3 3 3 2subyek 71 2 2 3 3 3 2 2 2subyek 72 2 1 2 1 2 3 3 3subyek 73 1 2 2 3 2 2 2 2subyek 74 2 4 4 2 4 3 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
subyek item 25 item 26 item 27 item 28 item 29 item 30 Total
subyek 1 2 2 2 1 2 1 77subyek 2 4 4 3 1 3 1 83subyek 3 2 2 2 1 2 1 76subyek 4 1 1 2 2 2 2 82subyek 5 3 3 3 2 3 2 71subyek 6 2 2 2 2 2 2 73subyek 7 3 3 4 3 4 3 70subyek 8 2 2 3 2 4 2 71subyek 9 2 2 3 2 3 2 69subyek 10 2 2 3 3 3 3 75subyek 11 2 2 3 2 3 2 77subyek 12 3 3 3 3 1 3 82subyek 13 2 2 3 2 3 2 69subyek 14 2 2 2 3 3 3 70subyek 15 1 1 3 1 3 1 73subyek 16 2 2 3 2 4 2 78subyek 17 1 1 3 2 1 2 75subyek 18 2 2 2 2 3 2 73subyek 19 2 2 2 2 3 2 76subyek 20 1 1 4 2 2 2 75subyek 21 2 2 4 1 4 1 74subyek 22 2 2 3 2 3 2 70subyek 23 2 2 2 2 3 2 72subyek 24 1 1 2 1 2 1 80subyek 25 3 3 3 1 4 1 73subyek 26 3 3 3 2 2 2 73subyek 27 2 2 3 2 3 2 73subyek 28 3 3 3 3 3 3 75subyek 29 2 2 4 2 3 2 73subyek 30 2 2 3 2 3 2 80subyek 31 1 1 1 1 4 1 65subyek 32 2 2 3 1 3 1 65subyek 33 2 2 3 2 2 2 74subyek 34 3 3 3 1 3 1 63subyek 35 3 3 3 2 2 2 78subyek 36 2 2 2 2 3 2 75subyek 37 2 2 2 2 3 2 73subyek 38 3 3 3 2 2 2 70subyek 39 2 2 4 3 3 3 78subyek 40 3 3 3 1 4 1 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
subyek item 25 item 26 item 27 item 28 item 29 item 30 Total
subyek 41 2 2 3 2 3 2 73subyek 42 4 4 4 2 3 2 86subyek 43 3 3 3 2 3 2 76subyek 44 4 4 4 2 3 2 70subyek 45 3 3 4 2 3 2 72subyek 46 2 2 3 2 3 2 67subyek 47 3 3 3 2 3 2 78subyek 48 1 1 2 1 1 1 75subyek 49 2 2 2 3 3 3 81subyek 50 1 1 2 2 1 2 78subyek 51 4 4 1 1 4 1 84subyek 52 2 2 2 1 3 1 81subyek 53 3 3 4 2 2 2 73subyek 54 3 3 4 4 3 4 84subyek 55 3 3 3 3 3 3 72subyek 56 2 2 3 1 3 1 71subyek 57 2 2 3 2 3 2 72subyek 58 2 2 2 2 3 2 71subyek 59 1 1 3 2 4 2 77subyek 60 1 1 3 3 4 3 78subyek 61 4 4 4 1 4 1 83subyek 62 2 2 3 2 3 2 73subyek 63 2 2 4 1 3 1 64subyek 64 2 2 3 1 2 1 76subyek 65 2 2 3 2 3 2 74subyek 66 3 3 3 2 3 2 76subyek 67 3 3 2 2 2 2 76subyek 68 3 3 2 3 3 3 77subyek 69 4 4 1 2 4 2 99subyek 70 3 3 3 2 3 2 75subyek 71 2 2 3 2 3 2 73subyek 72 3 3 4 1 4 1 71subyek 73 2 2 3 2 3 2 71subyek 74 3 3 2 4 2 4 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RELIABILITAS MOTIVASI BELAJAR
subyek item 1 item2 item 3 item 4 item 5 item 6 item 7 item 8
subyek 1 4 3 3 3 3 3 3 3subyek 2 4 4 4 4 4 4 4 2subyek 3 3 3 3 3 3 3 4 3subyek 4 3 4 4 4 4 4 4 3subyek 5 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 6 4 3 3 3 3 3 3 3subyek 7 3 3 3 3 3 3 3 2subyek 8 4 3 3 3 3 3 3 2subyek 9 3 3 3 3 3 3 3 2
subyek 10 4 3 3 3 3 3 3 2subyek 11 4 3 4 3 4 3 3 3subyek 12 4 4 4 4 4 4 4 3subyek 13 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 14 3 3 4 3 4 3 3 3subyek 15 2 2 3 2 3 2 3 2subyek 16 4 2 3 2 3 2 4 2subyek 17 3 3 4 3 4 3 3 2subyek 18 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 19 3 2 3 2 3 2 3 3subyek 20 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 21 3 3 3 3 3 3 3 2subyek 22 4 2 3 2 3 2 3 2subyek 23 4 3 3 3 3 3 4 3subyek 24 4 3 3 3 3 3 3 3subyek 25 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 26 4 3 3 3 3 3 3 2subyek 27 4 2 4 2 4 2 3 2subyek 28 4 4 4 4 4 4 4 3subyek 29 4 3 4 3 4 3 3 3subyek 30 3 2 4 2 4 2 3 2subyek 31 4 3 3 3 3 3 4 2subyek 32 3 3 3 3 3 3 4 2subyek 33 3 3 3 3 3 3 3 2subyek 34 3 3 4 3 4 3 3 2subyek 35 4 3 3 3 3 3 3 3subyek 36 3 3 3 3 3 3 3 2subyek 37 4 4 4 4 4 4 3 3subyek 38 4 4 4 4 4 4 3 3subyek 39 3 2 3 2 3 2 3 2subyek 40 3 3 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
subyek item 1 item 2 item 3 item 4 item 5 item 6 item 7 item 8
subyek 41 4 4 4 4 4 4 4 3subyek 42 4 2 4 2 4 2 3 2subyek 43 3 4 4 4 4 4 4 4subyek 44 4 3 4 3 4 3 3 3subyek 45 4 3 3 3 3 3 3 2subyek 46 4 4 4 4 4 4 3 3subyek 47 4 3 3 3 3 3 3 2subyek 48 4 4 4 4 4 4 4 2subyek 49 3 3 3 3 3 3 4 2subyek 50 4 3 3 3 3 3 3 3subyek 51 3 3 3 3 3 3 3 2subyek 52 4 3 3 3 3 3 3 2subyek 53 4 3 3 3 3 3 3 2subyek 54 4 4 4 4 4 4 4 3subyek 55 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 56 2 3 4 3 4 3 1 4subyek 57 3 3 3 3 3 3 4 3subyek 58 4 4 3 4 3 4 3 3subyek 59 3 3 4 3 4 3 3 3subyek 60 4 3 3 3 3 3 2 4subyek 61 4 3 3 3 3 3 3 3subyek 62 4 3 3 3 3 3 3 2subyek 63 4 3 3 3 3 3 4 3subyek 64 4 3 4 3 4 3 3 3subyek 65 4 3 3 3 3 3 3 3subyek 66 3 3 3 3 3 3 3 2subyek 67 3 2 2 2 2 2 2 2subyek 68 4 3 3 3 3 3 3 2subyek 69 4 4 4 4 4 4 4 3subyek 70 4 3 3 3 3 3 3 2subyek 71 2 3 4 3 4 3 1 4subyek 72 3 3 3 3 3 3 4 3subyek 73 3 4 4 4 4 4 4 3subyek 74 3 3 4 3 4 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
subyek item 9 item 10 item 11 item 12 item 13 item 14 item 15 item 16
subyek 1 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 2 3 4 4 4 4 4 4 4subyek 3 3 3 3 4 3 3 4 3subyek 4 3 2 4 4 4 4 4 4subyek 5 2 2 3 3 3 3 3 3subyek 6 3 2 3 3 3 3 3 3subyek 7 2 2 3 3 3 3 3 3subyek 8 2 2 3 3 3 3 3 3subyek 9 2 2 3 3 3 3 3 3subyek 10 3 2 3 3 3 3 3 3subyek 11 3 3 4 3 4 3 3 4subyek 12 3 3 4 4 4 4 4 4subyek 13 3 2 3 3 3 3 3 3subyek 14 3 2 4 3 4 3 3 4subyek 15 2 2 3 3 3 2 3 3subyek 16 2 2 3 4 3 2 4 3subyek 17 3 2 4 3 4 3 3 4subyek 18 2 2 3 3 3 3 3 3subyek 19 2 2 3 3 3 2 3 3subyek 20 3 2 3 3 3 3 3 3subyek 21 2 2 3 3 3 3 3 3subyek 22 2 2 3 3 3 2 3 3subyek 23 3 2 3 4 3 3 4 3subyek 24 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 25 2 2 3 3 3 3 3 3subyek 26 2 2 3 3 3 3 3 3subyek 27 2 2 4 3 4 2 3 4subyek 28 3 3 4 4 4 4 4 4subyek 29 2 3 4 3 4 3 3 4subyek 30 2 2 4 3 4 2 3 4subyek 31 2 2 3 4 3 3 4 3subyek 32 2 2 3 4 3 3 4 3subyek 33 3 2 3 3 3 3 3 3subyek 34 2 2 4 3 4 3 3 4subyek 35 3 2 3 3 3 3 3 3subyek 36 3 2 3 3 3 3 3 3subyek 37 3 3 4 3 4 4 3 4subyek 38 4 2 4 3 4 4 3 4subyek 39 3 2 3 3 3 2 3 3subyek 40 3 2 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
subyek item 9 item 10 item 11 item 12 item 13 item 14 item 15 item 16
subyek 41 3 4 4 4 4 4 4 4subyek 42 3 3 4 3 4 2 3 4subyek 43 4 4 4 4 4 4 4 4subyek 44 3 2 4 3 4 3 3 4subyek 45 3 2 3 3 3 3 3 3subyek 46 3 3 4 3 4 4 3 4subyek 47 3 2 3 3 3 3 3 3subyek 48 3 4 4 4 4 4 4 4subyek 49 2 2 3 4 3 3 4 3subyek 50 3 2 3 3 3 3 3 3subyek 51 3 2 3 3 3 3 3 3subyek 52 3 2 3 3 3 3 3 3subyek 53 2 2 3 3 3 3 3 3subyek 54 3 3 4 4 4 4 4 4subyek 55 3 2 3 3 3 3 3 3subyek 56 4 1 4 1 4 3 1 4subyek 57 2 2 3 4 3 3 4 3subyek 58 3 3 3 3 3 4 3 3subyek 59 3 3 4 3 4 3 3 4subyek 60 4 3 3 2 3 3 2 3subyek 61 3 2 3 3 3 3 3 3subyek 62 3 2 3 3 3 3 3 3subyek 63 3 3 3 4 3 3 4 3subyek 64 3 3 4 3 4 3 3 4subyek 65 3 2 3 3 3 3 3 3subyek 66 3 2 3 3 3 3 3 3subyek 67 2 2 2 2 2 2 2 2subyek 68 2 2 3 3 3 3 3 3subyek 69 3 3 4 4 4 4 4 4subyek 70 2 2 3 3 3 3 3 3subyek 71 4 1 4 1 4 3 1 4subyek 72 2 2 3 4 3 3 4 3subyek 73 3 2 4 4 4 4 4 4subyek 74 3 3 4 3 4 3 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
subyek item 17 item 18 item 19 item 20 item 21 item 22 item 23 item 24
subyek 1 3 3 4 4 4 2 4 3subyek 2 4 4 4 4 4 4 3 4subyek 3 3 4 4 3 4 2 2 3subyek 4 4 4 4 4 4 3 3 4subyek 5 3 3 3 3 2 3 3 3subyek 6 3 3 3 4 3 2 2 3subyek 7 3 3 3 3 3 3 2 3subyek 8 3 3 4 4 3 3 2 3subyek 9 3 3 3 3 3 3 2 3subyek 10 3 3 4 4 3 3 2 3subyek 11 3 3 4 4 3 3 3 4subyek 12 4 4 4 4 4 3 2 4subyek 13 3 3 3 4 3 1 1 3subyek 14 3 3 4 4 4 4 3 4subyek 15 2 3 3 3 2 2 3 3subyek 16 2 4 4 3 4 1 3 3subyek 17 3 3 4 4 4 3 4 4subyek 18 3 3 3 3 2 3 3 3subyek 19 2 3 3 3 2 3 3 3subyek 20 3 3 3 3 3 3 2 3subyek 21 3 3 3 3 3 2 2 3subyek 22 2 3 3 3 2 2 2 3subyek 23 3 4 3 4 4 2 2 3subyek 24 3 3 3 3 3 4 2 3subyek 25 3 3 4 4 3 3 2 3subyek 26 3 3 3 3 3 2 2 3subyek 27 2 3 3 3 3 3 2 4subyek 28 4 4 4 4 3 2 3 4subyek 29 3 3 4 4 4 2 2 4subyek 30 2 3 4 4 4 2 2 4subyek 31 3 4 4 4 4 4 2 3subyek 32 3 4 4 4 4 3 2 3subyek 33 3 3 3 4 4 1 1 3subyek 34 3 3 4 4 4 3 3 4subyek 35 3 3 4 4 3 3 2 3subyek 36 3 3 4 4 3 2 2 3subyek 37 4 3 4 3 4 3 2 4subyek 38 4 3 4 4 4 2 3 4subyek 39 2 3 3 3 3 2 2 3subyek 40 3 3 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
subyek item 17 item 18 item 19 item 20 item 21 item 22 item 23 item 24
subyek 41 4 4 4 4 4 3 2 4subyek 42 2 3 4 3 3 2 2 4subyek 43 4 4 4 4 4 4 4 4subyek 44 3 3 3 4 3 4 4 4subyek 45 3 3 3 4 4 3 2 3subyek 46 4 3 4 4 4 3 2 4subyek 47 3 3 4 4 4 2 3 3subyek 48 4 4 4 4 4 4 3 4subyek 49 3 4 4 4 3 3 2 3subyek 50 3 3 4 3 3 4 2 3subyek 51 3 3 4 4 3 2 2 3subyek 52 3 3 4 4 3 3 2 3subyek 53 3 3 4 4 3 2 3 3subyek 54 4 4 4 4 4 3 3 4subyek 55 3 3 3 4 3 2 2 3subyek 56 3 1 4 4 4 1 1 4subyek 57 3 4 3 4 3 3 2 3subyek 58 4 3 4 4 4 3 3 3subyek 59 3 3 3 4 3 2 2 4subyek 60 3 2 4 4 4 2 1 3subyek 61 3 3 3 4 3 2 2 3subyek 62 3 3 4 4 4 2 3 3subyek 63 3 4 4 4 4 3 2 3subyek 64 3 3 4 4 3 3 3 4subyek 65 3 3 4 3 3 4 2 3subyek 66 3 3 4 4 3 2 2 3subyek 67 2 2 3 2 2 2 2 2subyek 68 3 3 4 4 3 2 3 3subyek 69 4 4 4 4 4 3 3 4subyek 70 3 3 4 4 3 3 2 3subyek 71 3 1 4 4 4 1 1 4subyek 72 3 4 3 4 3 3 2 3subyek 73 4 4 4 4 4 3 3 4subyek 74 3 3 3 4 3 2 2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
subyek item 25 item 26 item 27 item 28 item 29 item 30 item 31 item 32
subyek 1 3 3 4 3 3 4 3 4subyek 2 4 4 4 4 4 4 4 3subyek 3 3 4 4 3 3 4 3 4subyek 4 4 4 4 4 4 4 3 4subyek 5 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 6 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 7 3 3 3 3 3 3 2 3subyek 8 3 3 4 3 3 3 3 3subyek 9 3 3 3 3 3 3 2 3subyek 10 3 3 4 3 3 3 3 3subyek 11 3 3 3 4 3 3 3 3subyek 12 4 4 4 4 4 4 4 4subyek 13 3 3 3 3 3 3 3 1subyek 14 3 3 4 4 3 4 3 3subyek 15 2 3 2 3 2 2 2 2subyek 16 2 4 4 3 2 3 3 3subyek 17 3 3 3 4 3 3 3 3subyek 18 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 19 2 3 3 3 2 3 3 3subyek 20 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 21 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 22 2 3 3 3 2 3 2 2subyek 23 3 4 4 3 3 4 3 3subyek 24 3 3 1 3 3 4 2 2subyek 25 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 26 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 27 2 3 3 4 2 3 3 3subyek 28 4 4 3 4 4 3 3 4subyek 29 3 3 3 4 3 3 3 3subyek 30 2 3 1 4 2 4 3 4subyek 31 3 4 4 3 3 3 3 3subyek 32 3 4 4 3 3 4 4 3subyek 33 3 3 4 3 3 4 4 3subyek 34 3 3 4 4 3 4 4 2subyek 35 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 36 3 3 4 3 3 3 3 3subyek 37 4 3 4 4 4 3 3 3subyek 38 4 3 4 4 4 3 4 3subyek 39 2 3 3 3 2 3 3 3subyek 40 3 3 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
subyek item 25 item 26 item 27 item 28 item 29 item 30 item 31 item 32
subyek 41 4 4 4 4 4 4 4 4subyek 42 2 3 3 4 2 3 3 3subyek 43 4 4 4 4 4 4 2 4subyek 44 3 3 4 4 3 4 3 3subyek 45 3 3 4 3 3 4 3 3subyek 46 4 3 4 4 4 4 3 4subyek 47 3 3 4 3 3 3 3 3subyek 48 4 4 4 4 4 4 4 3subyek 49 3 4 4 3 3 3 2 3subyek 50 3 3 3 3 3 3 4 4subyek 51 3 3 4 3 3 3 3 3subyek 52 3 3 4 3 3 3 3 3subyek 53 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 54 4 4 3 4 4 4 4 4subyek 55 3 3 4 3 3 3 3 3subyek 56 3 1 3 4 3 4 4 1subyek 57 3 4 4 3 3 3 3 3subyek 58 4 3 4 3 4 4 3 4subyek 59 3 3 4 4 3 4 3 3subyek 60 3 2 4 3 3 4 4 4subyek 61 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 62 3 3 4 3 3 3 3 3subyek 63 3 4 4 3 3 3 3 4subyek 64 3 3 3 4 3 3 3 3subyek 65 3 3 3 3 3 3 4 4subyek 66 3 3 4 3 3 3 3 3subyek 67 2 2 4 2 2 3 2 3subyek 68 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 69 4 4 3 4 4 4 4 4subyek 70 3 3 4 3 3 3 3 3subyek 71 3 1 3 4 3 4 4 1subyek 72 3 4 4 3 3 3 3 3subyek 73 4 4 4 4 4 4 3 4subyek 74 3 3 4 4 3 4 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
subyek item 33 item 34 item 35 item 36 item 37 item 38 item 39 item 40
subyek 1 4 3 3 3 3 2 3 3subyek 2 4 4 4 4 4 2 4 4subyek 3 4 3 3 3 2 2 3 3subyek 4 4 4 4 3 3 2 4 4subyek 5 3 3 3 3 3 2 3 3subyek 6 2 3 3 2 2 2 3 3subyek 7 2 3 3 2 3 2 3 3subyek 8 2 3 3 3 2 2 3 3subyek 9 2 3 3 2 3 2 3 3subyek 10 2 3 3 3 3 2 3 3subyek 11 3 4 3 3 3 3 4 3subyek 12 3 4 4 4 3 3 4 4subyek 13 2 3 3 3 1 2 3 3subyek 14 3 4 3 4 3 3 4 3subyek 15 2 3 2 2 2 2 3 2subyek 16 2 3 2 4 3 2 3 2subyek 17 3 4 3 2 4 2 4 3subyek 18 2 3 3 3 3 2 3 3subyek 19 3 3 2 3 3 2 3 2subyek 20 3 3 3 3 2 2 3 3subyek 21 3 3 3 3 3 2 3 3subyek 22 2 3 2 2 3 2 3 2subyek 23 4 3 3 4 3 2 3 3subyek 24 4 3 3 2 3 2 3 3subyek 25 2 3 3 2 3 3 3 3subyek 26 2 3 3 3 3 2 3 3subyek 27 3 4 2 3 3 2 4 2subyek 28 4 4 4 4 4 2 4 4subyek 29 4 4 3 3 3 2 4 3subyek 30 3 4 2 3 2 1 4 2subyek 31 4 3 3 3 2 2 3 3subyek 32 3 3 3 3 3 2 3 3subyek 33 3 3 3 3 1 1 3 3subyek 34 2 4 3 3 3 2 4 3subyek 35 2 3 3 3 3 2 3 3subyek 36 4 3 3 3 2 2 3 3subyek 37 2 4 4 4 2 2 4 4subyek 38 4 4 4 3 3 3 4 4subyek 39 3 3 2 3 2 2 3 2subyek 40 3 3 3 3 3 2 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
subyek item 33 item 34 item 35 item 36 item 37 item 38 item 39 item 40
subyek 41 4 4 4 4 4 3 4 4subyek 42 2 4 2 3 2 2 4 2subyek 43 2 4 4 3 2 2 4 4subyek 44 3 4 3 3 4 2 4 3subyek 45 4 3 3 3 1 1 3 3subyek 46 4 4 4 3 3 2 4 4subyek 47 3 3 3 3 3 2 3 3subyek 48 4 4 4 4 4 2 4 4subyek 49 2 3 3 2 2 2 3 3subyek 50 2 3 3 3 3 3 3 3subyek 51 4 3 3 3 2 2 3 3subyek 52 2 3 3 3 3 2 3 3subyek 53 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 54 4 4 4 4 3 3 4 4subyek 55 3 3 3 3 2 2 3 3subyek 56 2 4 3 1 2 2 4 3subyek 57 2 3 3 2 2 1 3 3subyek 58 2 3 4 3 3 3 3 4subyek 59 4 4 3 3 1 2 4 3subyek 60 3 3 3 2 4 1 3 3subyek 61 2 3 3 2 2 2 3 3subyek 62 3 3 3 3 3 2 3 3subyek 63 4 3 3 3 2 2 3 3subyek 64 3 4 3 3 3 3 4 3subyek 65 2 3 3 3 3 3 3 3subyek 66 4 3 3 3 2 2 3 3subyek 67 2 2 2 2 3 2 2 2subyek 68 3 3 3 3 3 3 3 3subyek 69 4 4 4 4 3 3 4 4subyek 70 2 3 3 3 2 2 3 3subyek 71 2 4 3 1 2 2 4 3subyek 72 2 3 3 2 2 1 3 3subyek 73 4 4 4 3 3 2 4 4subyek 74 4 4 3 3 1 2 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
subyekitem 41
item 42
item 43
item 44
item 45
item 46
item 47
item 48 Total
subyek 1 4 4 3 3 3 4 4 4 156subyek 2 4 4 4 4 4 2 4 4 183subyek 3 4 4 2 3 3 2 4 3 152subyek 4 4 4 4 4 4 4 4 3 179subyek 5 3 3 3 3 3 3 3 3 140subyek 6 4 4 2 3 3 3 4 4 142subyek 7 3 3 3 3 3 3 3 3 136subyek 8 3 3 2 3 3 1 3 4 139subyek 9 3 3 3 3 3 3 3 3 136subyek 10 4 4 3 3 3 3 4 4 147subyek 11 3 3 3 4 3 3 3 4 158subyek 12 4 4 3 4 4 3 4 4 181subyek 13 3 3 2 3 3 2 3 3 132subyek 14 4 4 3 4 3 4 4 3 164subyek 15 3 3 2 3 2 2 3 2 117subyek 16 4 4 2 3 2 4 4 4 141subyek 17 4 4 2 4 3 3 4 3 157subyek 18 3 3 2 3 3 3 3 3 138subyek 19 3 3 3 3 2 2 3 3 129subyek 20 3 3 2 3 3 3 3 3 139subyek 21 4 4 3 3 3 3 4 3 141subyek 22 4 4 2 3 2 2 4 4 126subyek 23 4 4 2 3 3 3 4 4 155subyek 24 4 4 3 3 3 4 4 4 146subyek 25 4 4 3 3 3 3 4 3 144subyek 26 3 3 2 3 3 3 3 4 138subyek 27 4 3 2 4 2 3 4 4 142subyek 28 3 4 4 4 4 4 3 4 178subyek 29 4 4 2 4 3 4 4 4 159subyek 30 4 4 3 4 2 3 4 3 142subyek 31 4 4 3 3 3 3 4 4 154subyek 32 4 3 2 3 3 4 4 3 152subyek 33 4 4 3 3 3 3 4 3 142subyek 34 3 3 3 4 3 3 3 3 154subyek 35 3 4 3 3 3 3 3 4 145subyek 36 4 3 3 3 3 1 4 3 152subyek 37 4 4 2 4 4 3 4 4 168subyek 38 4 4 4 4 4 4 4 4 176subyek 39 3 3 3 3 2 3 3 3 128subyek 40 4 3 3 3 3 3 4 3 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
subyekitem 41
item 42
item 43
item 44
item 45
item 46
item 47
item 48 Total
subyek 41 4 4 3 4 4 4 4 4 185subyek 42 4 4 3 4 2 4 4 4 145subyek 43 3 3 2 4 4 3 3 3 175subyek 44 3 3 3 4 3 4 3 4 161subyek 45 4 3 3 3 3 3 4 4 146subyek 46 4 4 4 4 4 4 4 4 144subyek 47 3 3 3 3 3 4 3 4 147subyek 48 4 4 4 4 4 2 4 4 183subyek 49 4 4 4 3 3 4 4 3 148subyek 50 3 3 3 3 3 3 3 4 164subyek 51 4 4 3 3 3 3 4 3 145subyek 52 4 4 3 3 3 3 4 4 147subyek 53 3 3 3 3 3 3 3 4 144subyek 54 4 4 3 4 4 3 4 4 164subyek 55 3 3 3 3 3 3 3 3 141subyek 56 4 4 2 4 3 4 4 2 139subyek 57 4 3 1 3 3 2 4 3 142subyek 58 4 4 4 3 4 2 4 4 164subyek 59 3 3 3 4 3 3 3 3 153subyek 60 4 4 2 3 3 4 4 4 148subyek 61 4 4 2 3 3 3 4 4 142subyek 62 3 3 3 3 3 4 3 4 147subyek 63 4 4 3 3 3 4 4 4 158subyek 64 3 3 3 4 3 3 3 4 158subyek 65 3 3 3 3 3 3 3 4 147subyek 66 4 4 3 3 3 3 4 3 145subyek 67 2 3 3 2 2 3 2 3 154subyek 68 3 3 3 3 3 3 3 4 154subyek 69 4 4 3 4 4 3 4 4 182subyek 70 3 3 2 3 3 1 3 4 139subyek 71 4 4 2 4 3 4 4 2 139subyek 72 4 3 1 3 3 2 4 3 142subyek 73 4 4 4 4 4 4 4 3 179subyek 74 3 3 3 4 3 3 3 3 154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Recommended