View
222
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
POLTEKKES KEMENKES KENDARTJURUSAN KEPERAWATAN
KENDARl2018
AGUSDARYANTO~. 144012017000043
Oleh :
KARYATULIS lLMIAH
ASUHAN KEPERA WAT AN PADA TN. J DENGANPASCA OPERASI BERNIA SKROTALIS DEXTRA
DI RUANG MAWAR BLUDRUMAH SAKITKONAWE SELATAN
TAHUN2018
POLTEKKES KEMENKES KENDARJJURUSAN KEPERA WATAN
KENDARI2018
AGUSDARYANTO~.J44012017000043
Diajukan Oleh:
Diajukan sdJagai salah sam pefsyararan menyelesaik:an pmdidJlran programDiploma m Keperawatan
KARYA TUUSILMIAH
ASUKAN KEPERAWATAN PADA TN. J DENGANPASCA OPERASI HERNlA SKROTALIS DEXTRA
DIRUANG MAWAR BLUDRUMAH SAKITKONAWESELATAN
TAHUN2018
ii
Jurusan Keperawatan
Mengellih ul :
Mcnyetujui
Telah mendapatkan Persctujuan Tim Pcmbimbing
AGUSDARYANTONIM. 144012U17000043
Disusun dan diajukan oleh :
ASUltAN KEPERAWATANPADA TN. J DENGANPASCA OPERASI HERNIA SKROTAUS DEXTRA
DI RUANG MAWAR BLUD RUMAH SAKITKONA WE SELA TAN
TAHUN2018
HA~PERSETUJUAN
Sahmsd, S.Kep.,Ns.,M.Kep
( _..... _._ _ )
<-_ __ ff../:=.._.._ }Syamsuddin, S.Kep.,Ns.,M.Kep
..._ -)Muhaimin S., S.Kep.,Ns .•Msc
Menyetujui :
Karya Talis ini relah dipertahankau pada Seminar Hasil Karya Tulis Ilmiah elidepan Tim Pcnguji Pada H.ariJTanggal : Senin/ 30 Inti 20111
Dan tclah dinyataJcan mcmcnuhi syarnt
AGUSDARYANTONlM.1440120l7000043
Disusun dan diajukan olcb :
ASUHANK£PERAWATA PADA TN. J D£IIiGANPASCA OPERASI HERNIA SKROTALIS DEXTRA
DJ RUANG MAW AR BLUD RUMA IiSAKJTKONAWE SELATAN
TABUN2018
HALAMAN PENGESAllAN
iv
AGUSDARYMTO
Kendari,13 Juli 2018
Menyatakan dengan sebenamya babwa Tugas Aklur yang saya rulis inl bcnar
benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan alan pikiran
orang lain yang saya akui sebagai rulisan atau pikiran saya sendiri,
Apabila dikemudian han dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah basil
jiplakan, maka saya berscdia menerirna sanksi atas pcrbuatan ierscbtn,
: ASUHANKEPERAWATAN PADA TN. JDENGAN
PAseA OPERASI HERNIA SKROTALIS DEXTRA
DI RUANO MA \VAR BLUD RUMAH SAKIT
KONAWE SELATAN
TAIIUN 2018
Iudul KTI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama . Agu~ Daryanto
~ : .44012017UUOU43
lnstitusi Pendidikan : Jurusan Keperawaran Poltekkes Kemenkes Kendari
SURA T PERNYATAA1"l KEASLlAN TUUSAN
v
l. Sekolah Dasar Negeri Juga n,Kecamatan Kesamben, Kabupatcn Blitar
2. Sokolah Menengah Penama Negcri Kesamben, Kabupaten Blitar
3. Sekolah Perawar Kesehatan Depkes Lawang, Kabupaten Lawang
4. SPK·SJ (D I) Lawang. Kahupaten Malang
II. PENDIDlKAN
I. IDi!:NTITAS
I. Nama Lengkap : Agus Daryanto
2. Tempat/ Tanggal Lahir : BUtar,4 Agustus 1977
3. Jenis Kclamin : Laki-Laki
4. Agama : Islam
5. Suku/ Kcbangsaan : Indonesia
6. Alamar : Desa Asingi, Kecamatan Tinanggca
7. No. Tclp/BP : 082199685458
DAFT AR RIW AYAT RIDUP
"TENGADAHKAN KEPALA MENUNTUT ILMU,
UNTUK MERAIH KEMULl.AN,
TUNDUK.K.dNKEPALA LEBlH DALAM,
MEMANDANGHARTA KEKAYAAN,
HALAMAN MOTTO
vii
7. Kakakku yang telah rnemberikan dukungan dan doanya
selama ini
6. Buat Kakek, Nenek, Tante yang telab mcrnberikan dukungan dan doanya
motivasi sehingga dapat menyelesaikan studi
5. Orang Tua Tercinta yang tclah mcmbcrikan dukungan, doa, semangai dan
4. Seluruh Dosen dan Staf Poltekkes Kemcnkes Kendari
dalam melakukan pengambilan kasus
3. Direktur BLUD Rumah Saki! Konawe Selatan yang telah memberikan izin
Keperawatan Poltekkes Kernenkes Kendari
2. Indriono Hadi, S.Kep.,Ns .•M.Kes selaku Ketua Program Studi Jurusan
1. Askrening, SKM., M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari
penulis mengucapkan terima kasih kcpada :
ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak maka pada kesempatan ini,
S.Kcp.,Ns.,M.K.ep selaku Dosen Pembimbing dan terwujudnya karya culls .ilmiah
kasih atas bantuan, bimbingan dan araban kepada Fitri Wijayati,
uumk memperoJeb gelar Diploma III Keperawatan (Amd.Kep). Ueapan terima
Selatan Tabun 2018". Karya Tulis T1miab ini disusun scbagai salab sam syarat
Operasi Hernia Skrotalis Dextra Di Ruang Mawar SLUD Rumah Sakit Konawe
Tulis Ilmiah yang berjudul "Asuhan Keperawatan Pads Tn. J Dengan Pasea
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan Karya
Alharndulillah, segala puji syukur penulis panjatkan .kehadirar Allah SWT yang
KATAPENGANTAR
viii
Juli 2018Kendari,
PenuJis
Harapan penulis semoga karya tulis inidapat memberikan manfaat,
8. Buat ism tercinta Endri Vitria Silondae yang telah memberikan semangat dan
doanya, semoga Allah SWT memberi jalan yang indah pada kita
9. Buar teman-teruan angkatan I program studi RPL PoJtekkes Kemnekes
Kendari, semoga kebersamaan iniakan tetap terjalin
to. Seluruh pihak yang telah membanru dalam penyelesaian karya tulis Uri
ix
HALAMAN JUDUL ..................•.................. iHALAMAN PERSETUJUAN PEMBTMBING iiHALAMAN PENGESAHAN PENGUJI iiiKEASLIAN PENELmAN ivDAFTAR RlWAYAT H.lDUP vHALAMAN Morro viKATA PENGANTAR viiDAfTAR IS1 ixDAITAR LAMPlRAN xBAB 1 PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang....................... 1B. Tujuan Penulisan 3C. Manfaat Penulisan 4D. Metode Penelitian 5
BAS II TlNJAUAN PUSTAKA 7A. Tinjauan Tentang Hernia 7B. Tinjauan Tentang Asuhan Kcpcrawatan 14
BAB ill LAPORAN KASUS 22A. Pengkajian 22B. Data Fokns 23C. Perumusan MasaJah 23D. Rencana Tindakan Keperawatan 25E. lmplementasi dan Evaluasi 28
BAB IV PEMBAHASAN 37BAB V KESIMPULAN DAN SARAN , 47
A. Kesimpulan 47B. Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49
DAFfAR lSI
A. Latar Belakang
Pembangunan serta pengembangan suaiu negara telah rnemberikan
darnpak yang signifikan pada rnexyarakamya, ridak terkecuali di Indonesia.
Dampalc tersebur telah mengubah pola strulctur masyarakat dan agraris
mcnjadi industri. Hal tcrsebut menunnn manusia unmk berusaha mcmenuhi
kebutuhannya dengan usaha yang ckstra, tentu itu mempengaruhi pola hidup
dan kesehatannya yang dapat menyebabkan kerja tubuh yang bcrat, yang dapat
menimbulknn kelelahan dan kelcmahan dad berbagai organ tubub. Kebiasaan
hidup rersebut dapat menyebabkan terjadinya penyakit seperti hernia.
Mcnurut Pierce & Borley (2006, hal 118) hernia merupakan
pcnonjolan viskus arau scbagian dari viskus melalui cclah yang abnormal pada
selubungnya, Menurut Sjamsuhidajat & long llOlJ, hal. 619) hernia
inguinalis adalah menonjolnya isi suatu rongga yang melaJui anulus inguinalis
yang terlerak di sebelah lateral vaso eprgastrika ekstemus. Sehiogga dapat
disimpulkan hernia adalah penonjolan suatu organ atau lsi perut rnelalui
lubang disekitamya akibat lemahnya organ atau jaringan bersangkutan,
Adapun insiden menurut Word Health Organization (WHO) selama
tahun 2010, di Indonesia tercarat 32,9'1-. atau sekitar 78.2 jura penduduk
dengan kondisi kegemukan. Jika dibandinglcan dcngan data obesiias pada
tahun 2008 yang hanya
9,4%, maka dapat disimpulkan bahwa angka. obesitas di Indonesia
scmakin mcningkat, Pcnyakit hernia di Indonesia mcncmpati urutan kc
BAB [
PEl'llDADULUAN
2
delapan dengan jumlah 291.145 kasu •. Obesitas atau kelebihao berai badan
secara alami akan memiliki lekanan internal yang lebih besar. Tekanan
internal tersebut dengan rnudah dapai mendorong jaringan lemak dan
organ internal mcnjadi hernia.
Hernia ada bcbcrapa macam diantaranya adalah ioguinalis indirect,
inguinalis direct, femoral, umbiJikaJ dan iasicional. Hernia skrotalis dapa!
terjadi karena anomaly congenital atau karena sebab yang didapai (akuistik).
Hernia dapat dijumpai pada scuap usia dan jenis kclamin, prosentase
Icbib banyak rerjadi pada pria dibandingkan dcngan perempuan. Berbagai
Iaktor penyebab berperan PUM pernbukaan pintu masuk .herrua pada annulus
internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantung dan isi
hernia. Disarnping iru discbabkan pula olch faktor yang dapat mcndorong isi
hernia melewari pinto yang sudah terbuka cukup Iebar tersebut (Nuari 20 IS,
hal. ""9).
Pada umumnya keluhan pada orang dewasa berupa benjolan dilipat
paha. Benjolan tersebut billa mcagccil dan menghilang pada saar jsnrahat dan
bila menangis, mengejan, mengangkat bcban barai atau dalam posis: berdiri
dapat timbul kembali. Bila terjadi kompltkasi dapar ditemukan ayeri, kcadaan
llmUII1biasauya baik pada inspeksi ditemukan asimetri pada kedua aisi lipa;
paha, slcrotum atau pada labia dillam posisi berdiri dan bcrbaring pasien
diminta mengejan dan rnenutup mulur daJmn keadaan berdiri palpasi
di lakukan dalarn keadaan ada benjulun hernia, diraba kousisteusinyu w10 cuba
didorong apakah bcnjolan dapat direposisi dengan jari tclunjuk atau jari
3
kelingking pada anak- anak. Kadang cincin hernia dapat diraba berupa analus
inguinalis yang rnelebar (Nuari 2015,llal. 229).
Data rekam medis yang didapatkan penults di BLUD Rurnah Sakit
Konawe Selatan didapatkan data dari Januari sampai Desember pada tahun
2017 sebanyak 121 penderita. Dari jumlah pasien tersebut, sebagian besar
yang mengalami pasca operas; hernia merupakan Iaki-Iaki dengan rnayoritas
usia lanjut Hal ini membuktikan babwa angka kesakitan lebih sering terjadi
pada laki-laki dari pada perempuan, Berdasarkan uraian latar belakang di alas
pcnnlis tertarik untuk mengarnbll kasus "Asuhan Keperawatan Pada Tn. J
Dengan Pasca Operasi Hernia Skrotalis Dextra Di Ruang Mawar BLUD
Rurnah Sakit Konawe SeJatan Tahun 2018"
B. Tujuan PenuUsan
J. Tujuan Umum
Mampu menerapkan asuhan keperawatan pada Tn. J dengan pasca operasi
hernia skrotalis dextra dengan rnenggunakan proses keperawatan,
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian pada Tn. J dengan pasca operas:
hernia skrotalis dekstra,
b. Mampu menganalisa masalah-masalah yang muncuJ pada pada Tn. J
deogan pasca operasi hernia skrotalis dekstra.
c. Mampu memprioritaskan masalah dan merumnskan diagnose
keperawatan pada Tn, J deugan pasea operasi hernia skrotalis dekstra.
d. Mampn mcnyusun rencana keperawatan pada Tn, J dengan pasca
OpLTdSi hernia skrotalis dekstra,
e. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada Tn. J dengan
pasca operasi hernia skrotalis dekstra.
f. Mampu mengevuluasi asuhan keperawatan pada Tn. J dengan
pasca operasi hernia skrotalis dekstra.
g. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada Tn. J
dengan pasca opersi hernia skrotalis dekstra,
C. ManfUl Penullsan
I. Bagi Perkembangan Ilmu Pengcmhuan
a. Dapat menambah pengeiahuan dan wawasan bagi akaderm
keperawatan
b. Dapat mcningkatkan ilmu pengctabuan dan reknologi sejalan
dengan perkcmbangun yang sungat pesat
2. Bagi Profesi Kcpcruwatan
3. Dapat meningkatkan ilmu pengetahuan daJam melakukan asuhan
keperawatan serta penulisan karya tulis ilmiah sesuai dengan ilmu
dan data yang didapatkan.
3. Bagi Penults
a. Mengerti dan marnpu rnenerapkan asuhan pada pasrcn pasca
operasi hernia skrotalis
b. Memperluas pengctahuan dan pengalaman dalam pcnernpan asuhan
keperawatan khususnya padu pasien pasca operasi hernia skrotalis.
c. Menigkatkan keterampilan dalam mcmhcri asuhan keperawatan
khususnya pada pasien pusea npcrasi hernia skrotali s.
s
Penulisan karya tulis ini disusun sccara sistematis, dimana
penyusunannya dibagi dalarn cnam bab, dengan rincian sebagai berikut:
Bab pertama rentang pendahuluan yang bcrisi latar belakang, rujuan
penulisan, manfaat penulisan dan metode peneliuan, Bah kedua tentang
unjauan pusraka yang berisi konsep dasar penyakit dan asuhan
keperawatan. Bob kellgn bcris] tcnlnn, pembahesan yang mencakup
tinjauan kasus dan pelaksanaan asuhan keperawatan, Bab keempat
pembahasan tentang penalaran hasil pengkajian, perpaduan teori dengan
kasus, pembahasan dengan jurnal pendukung, dan keterbatasan penulisan.
Bab kclima mcrupakan kesimpulan dan saran yang bcrisi tentang sintesis
dati pcmbahasan, implikast dan saran untuk pcngcmbangan ilmu
pcngetahuan,
O. Melode Penetttian
I. Pendekatan
Pengambrlan dala dilakukan dengan menggunakan metode
alloanamnesa dan autoanamnesa. Penyusunan karya tulis ilmiah ini
menggunakan rnetode deskripti f dengan pendekatau studi kasus yairu
metode ilmiah yang bersifat mcngumpulkan data, menganalisis data dan
menarik kesimpulan data.
2. Tempat dan Waktu
Penulisan karya ilmiah iru mengambil kasus di Ruang Mawar BLUD
Rumah Sakit Konawc Scialan pada tanggal 1-3 Juli 2018.
3. Langkah-Langkah
4. Teknik Pengambilan Data
Penulis menggunakan beberapa cara dalam memperoleh sumber
data, diantaranya sebagai berikuc wawancara, observasi, pemeriksaan
fisik, srudi dokumentasi, dan studi kepustakaan,
5. Analisa data
Dalam pembahasan, pennlis rnelakukan analisa dcngan
menggunakan mekanisme "compare and contrast" untuk diagnosa yang
muncuJ pada saat pemberian asuhan keperawatan dengan diagnosa yang
muncul pada reori didukung dengan hasil jurnal yang mempunyai tema
yang bcrkaitan dengan pcmberian asuhan keperuwatan yang dilakukan.
7
BA'S n
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Hernia
L Definisi
Menurut Nuari (2015, bal. 229) hernia merupakan penonjolan serat atau mas
organ atau jaringan melalui lubang yang abnormal. Hernia adalah keluamya
isi tubuh (binsanya abdomen) melalui defek atau bagian terlernah dari dinding
rongga yang bersangkutan (Dermawan & Rahayuningsih, 2010 hal. 91).
Hernia adalah prostrusi atau penonjolsn lsi SUIllU rongga melahn defek
atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan (Amin & Kusuma, 2015
hal. 76). Hernia inguinal adalah menonjolnya isi suam rongga yang melului
annulus inguinalis yang terletak dr sebcluh lateral vaso epigastrika ekstcrnus
[Sjamsuhidajat & long.
2011 bal. 619). Sehingga dapar disimpulkan hernia adalah penonjolan
roam organ atau isi perut melalui lubang disekitamya akibat lernahnya organ
atau jaringan bcrsangkutan.
Menurut Dcmawan & Rahayuningsih (20 I0, hal. 91) jenis hernia ada
beberapa macam diantaranya inguinalis indirect adalah batang usus rnelewan
cincin abdomen dan mengikuti saiuran spenna ke dalam kanahs inguinalis.
lnguinalis direct adalah batang usus melewati dinding inguinal bagian
posterior. Femoral adalah batang usus melewati femoral kebawah kedalam
kanalis femorahs. Umbilikal adalah batang usus melewati cincin wnbilikal.
Incisional adalah batang usus atau organ lain menonjoI melalui janngan perut
yang lemah.
8
2. Etiologi
Menurol Nuari (1015, hal. 229) hernia skrotalis dapat terjadi karena anomaly
congenital atau karena sebab yang didapat (akuistik). Hernia dapat
dijumpai pada setiap usia, prosentase lebih banyak tcrjadi pada pria berbagai
faktor pcnycbab berperan pada pernbukaan piutu masuk hernia pada anulus
inrernns yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantung dan isi beruia.
disamping iru disebabkan pula oleh faktor yang dapat mendorong isi
hernia melewati pintu yang sudah terbuka, Faktor yang dapat dipandang
bcrpcran kausal adalah adanya peninggian tekanan di dalam rongga perut,
dan kelernahan otor dinding perut, dan kelcmahan 010! diruling perm kerens
usia, jika kantung hernia inguinalis latcralis mencapai skrotum disebut hernia
skrotalis.
Penyebab lain yang memungkinkan terjadinya hernia adalah hernia ingulnalis
indirect. Terjadi pads suatu kantoug kongiental dan prosesus
vaginalis, kerja 0101 yang tcrlalu kuat, mengangkat beban yang berat,
batuk kronik, mengejan sewaktu miksi dan defekasi, peregangan 0101
abdomen karena pcningkaran tekanan intra abdomen (TfA). Seperti cbesitas
dan kchamilan, kclemahan abdomen bisa disebabkan kerena cacat bawaan
atau keadaan yang didapat sesudah lahir dan usia dapat mempengaruhi
kelemahan dinding abdomen (semakin bertambah usia dinding abdomen
scmakin mclcrnab). Peningkatan tekanan intra abdomen diantaranya
mcngaagkat beban bcrat, batuk kronis, kchamilan, kcgcmukan dan gcrak
badan yang berlebih, bawaan sejak lahir pada usia kchamilan 8 bulan tcrjadi
9
penurunan testis melalui kanalis inguinal menarik peritoneum dan disebut
plekns vaginaLis, peritoneum hernia karena canalis inguinaLis akan telap
menutup pada usia 2 bulan (Nuari 2015, hal. 229).
3. Paroflsiologi
Menurut Nuari (2015, hal. 229) kanalis inguinalis adalah kana! yang
normal pada ferns pada bulan ke-S kehamilan. desensus testis melalui kanal
tersebut; aknn menarik permcum kc dalam srkouim sehingga tcrjadi
penonjolan peritoneum yang disebut dengan proses vaginalis peritoneum.
Pada bayi yang baru lahir UJDumnyaproscsus ini telah mengalami obllterasi
sellingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut, namun dalam
beberapa hal seringkali kanalis ini lidak menump kamila testis kiri turon
terlebih dahulu, rnaka kanalis inguinalis kanan lebih scring rerbuka, bila
kanalis kiri terbuka maka biasanya yang kanan juga terbuka dalam keadaan
normal, kanalis yang terbuka ini aksu menurup pada usia 2 bulan. Bila
prosesus terbuka terus (karena tidak mengalami obliterasi) akan timbul bernia
ingulnalis Iaieralis kongenital, Pada orang tua kanalis tersebut telah menutup
namun kerens merupakan lokus minoris persistence, maka pada keadaan yang
menyebabkan tekanan intra abdominal merringkat, kanalis tersebut dapat
terbuka kembali dan timbuJ hernia inguinal1s lateral akuisita. Keadaan yang
dapar menyebabkan pcmngkaran tekanan intra abdominal adalah kehamilam,
batuk kronis, pekerjaan rnengangkat beban berat, miksi misalnya pada
hipcrtropi prosrat,
Apabila isi hernia keluar mclalui hernia peritoneum meJalui anulus 'inguinalis
intemus yang tcrlctak lateral dari pernbuluh cpigastrika inferior, kcmudian
10
hernia rnasuk kedalam hernia kanalis inguinalis dan jika cukup paujang,
menonjol keluar dad analus inguinalis ekstemus, dan bila berlanjut tonjolan
akan sampai ke skrotum yang disebut juga hernia skrotalis. Tindakan bedah
pada hernia dilakukan dengan anestesi general atau spinal sehingga akan
mempengaruhi sistern saraf pusat (SSP) yang berpengaruh pada
tiugkat kesadaran, depresi pada SSP juga mengakibatkan reflek batuk
menghilang, Selain itu pengaruh anestesi juga mengakibatlcan produksi sekret
trakcobronkial meningkat sehingga jalan nafas terganggu, serta
mengakibatkan peristaltik usus rnenurun yang berakibar pada mual dan
rnuntah, sehingga beresiko terjadi aspirasi yang akan menyumbai jalan
nafas.
Prosedur bedah akan mengakibatkan hilang cairan, hal ini karena
kchilangan darah dan kehilangan cairun ydIlg tidak ierasa melalui paru-paru
dan kulit. lnsisi bedah mengakibatkan pertahanan primer tubuh tidak adekuat
(kulit rusak, trauma jaringan, pcnurunan kerja silia, staris cairan tubuh). Luka
bedah sendiri juga merupakan jalan masuk bagi organisme patogen sehingga
sewaktu- waktu dapat terjadi infeksi, Rasa nyeri timbul pada semua jcnis
operasi, karena terjadi rorehan, tarikan, manipulasi jaringan dan organ. Dapat
juga terjadi karena kompresi/stimulasi ujung saraf oleh bahan kimia yang
dilepas pads saat operasi ntau karena iscbemi jaringan akihat gangguan suplai
darah ke Salah saru bagian, seperti karena rekanan, spasme owl arau
hematoma.
II
4. Manifestasi Klinis
Menurut Nuari (2015, hal. 229) pada urnumnya keluhan pada orang dewasa
berupa benjolan eli lipat paba. Benjolan tersebut bisa mengecil dan
menghilang pada saar istirahai dan bila menangis, rnengejan, mengangkat
beban barat atau dalam posisi berdiri dapat timbul kembali, bila terjadi
komplikasi dapat ditemukan nyeri. Keadaan umum biasanya baik pada
inspeksi ditemukan asimetri pada kedua sisi lipat paha, skrorum atau pada
labia dalam posisi berdiri dan berbaring pasicn diminta mengejan dan
menurup mulut dalam keadaan berdiri palpasi dilakukan dalam keadaan ada
benjolan hernia. Diraba konsistensinya dan coba didorong apakah benjolan
dapat direposisi dengan jan telunjuk atau jari kelingking pada anak-anak,
kadang cincin hernia dapat diraba bcrupa anulus inguinal is yang melcbar,
Pemcriksaan mclalui skrotum, jan telunjuk dimasukan ke atas 1atcral dari
tuberkulum pubikum, ikuti fasikulus spermarikus sampai ke anulus inguinatis
lareralis pada keadaan normal jari tangan tidak dapar masuk, bila masa
tersebut menyentuh ujung jan maka itu adalah hernia inguinalis lateralis,
sedangkan bila menyeoruh sisi jar! maka iru adalah hernia inguinaJis medialis.
Pada umurnnya tempi operarif merapakan tempi satu-satunya yang rasional.
Beberapa masatah yang sering terjadi pada fase pasca operas] antara lain
kesadaran meuurun, sumbatan saluran nafas, hipovenrilasi, hiporensl, aritmi
kardiak, shok, nyeri, distensi kandung kern ih, cemas, aspirasi 151
lambung. Tindakan operat:if dilakukan dengau mclakukan insisi pada
tubuh sehingga tubuh memerlukao waktu untuk pcnyembuhun Juku. Luka
12
bedah karena dilakukan dengan disertai teknik asepuk pada umunmya
penyernbuhannya lancar dan cepat,
5. Pernerikasaan Diagnostik
a) Radiografi abdomen : sejwnlah gas terdapat dalam usus, enema
barium menunjukan tingkat obsrruksi
b) CT Scan ; dapar menunjukkan kama! spinal yang mengecil, adanya
protrusi ductus interverrebralis.
( Swearingen, 200 I)
6. Penatalaksanaan
MenurutAmin & Kusurna (2015, hal. 76) penangananhernia ada dun macam:
a) Konservatif,
Pcngobatan konscrvatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan
pemakaian penyangga atau 'penunjang untuk mempertahankau isi hernia.
yang telah direposisi. Bukan merupakan tindakan definitif sehingga dapat
kambuh kembali. Adapun tindakannya terdiri atas:
1) Reposisi
Reposisi adalah suaru usaha untuk mengembalikan isi hernia ke dalam
kavum peritoneum atau abdomen. Rcposisi dilakukan secara manual.
Reposisi dilakukan pada pasien dengan hernia rcponibilis dengan Cam
memakai UWl tangan, Reposisi Lidakdilakukan pada hernia inguinalis
strangulata kecuali pada anak-anak.
2) Suntikan
Dilakukan penyuntikan cairan sklcrotik berupa alkohol atau kinin di
daerah sekitar hernia, yang mcnyebabkan pinru hernia mengaJami
13
sklerosis atau penyempitan sehingga isi hernia keluar dari kavum
peritoneum.
3) Sabuk hernia
Diberikan pada pasien yalll! hernia masih kecil dan mcnolak dilakukan
operasi.
b) Operasi
Operasi merupakao rindakao paling baik dan dapat dilakukan pada hernia
reponibilis, hernia irreponibilis, hernia strangulasi, hernia inkarserata,
Operasi hernia ada 3 macam:
1) Herniotomy
Mcrnbuka dan mernotong kantong hernia serta mengembnlikan isi
hernia ke kavum abcminalis.
2) Hemioraphy
Mulai dari mengangkat leher hernia dan menggantungkannya pada
conjoint tendon (penebalan antara tepi bebas musculus obliquus Intra
abominaJis dan musculus Iranversus abdominal is yang berinsersio di
tuberculumpubicum).
3) Hernioplasry
Menjahitkan conjoint tendon pada IigJ.,·IlU:lllUID inguinale agar LMR
hilangl tenurup dan dinding perm jadi lebih kuat karena tertutup otor,
Hemioplasry pada hernia inguinalis lareralis ada bermacam-macam
mcnurui kebutuhaunya [Ferguson, Bassini, halst, hcrnioplasty, pada
hernia inguinal is media dan hernia fcmoraJis dikerjakan dengan cum
Me.Vay)
14
B. Tinjauan Tentang Asuhan Keperawatan
l. Fokus Pengkajiau
Data subjckti f;
a. Sebelum operasi
Adanya benjolan di selangkangan, kemaluan atau skrouim nyeri
di daerah benjolan rneski jarang dijumpai kalau ada biasanya
dirasakan didacrab epigastrium atau daerah paraumbilikal berupa
nyeri Yilero I knronll regangan pndo melemeri1JJ118QWl1ktusegmen
usus halus masnk ke dalam kaniong hernia, Nyeri yang discnai mual,
mumah, kembung,
Riwayai penyakir terdahulu: riwayat baluk kronis dan rumor
intraabdominal, bedah abdominal.
Riwayat penyakit sckarang : merasa ada benjolan di skrotum bagian
kanan atau kiri dan kadeng-kadang mengecillmcughilang. Bila
menan gis, batuk, mengangkat beban berat akan tirnbul
bcnjolan lagi, rimbul rasa nycri pads bcnjolan dan timbul rasa
kcmeng disertai mual-muntah. Akibat komplikasi terdapat shock,
demarn, asidosis metabolik, abses, fistel, peritonitis.
b. Sesudab operasi
Nyeri didaerah operasi, lemas, pusing, mual dan kembung
Data objektif:
a, lnspeksi
l5
Hernia reponibel terdapat benjolan di lipat paba yang muncul pada
waktu berdiri, batuk, bersin atau rnengedan dan mengbilang setelah
berbaring,
b. Palpasi
Caranya : titik tengah antara SIAS (Spina Iliaca Anterior Superior)
dengau tuberkulum pubicum ditekan lalu pasien disuruh mengejan.
Jika terjadi penonjolan di sebelah maka dapai diasumsikan bahwa im
hernia inguinalis medialis. Tiuk yang tcrletak di scbelah lateral
tuberkulum pubikum direkan lalu pasien disuruh mcngejan jika
rerlihat beojolan di lateral tiuk yang kita tekan maka dapat
diasurnsikan sebagai hernia inguinalis
Hernia inguinalis : kanrong hernia yang kosoug kadang dapar diraba
pads funikulus spcrmarikus scbagai gesekan dua permukaan sutera .
tanda ini disebut tanda sarong tangan suiera. Kantong hernia yang
berisi rnungkin teraba usus, omentum (seperti karel), aiau ovarium.
Dalam hal herrua dapat direposisi pada waktu jari masih berada
dalam annulus eksternus, pasien mulai mengedan kalau hernia
mulai menyentuh ujung jari berani hernia inguinalis lateralis dan
kalau sampai jan yang menyentuh menaudakan hernia inguinalis
medialis
c. Perkusi
Bile didapatkau pcrkusi pcrut kembung maka kemungkinan hernia
strangulata, Hipertimpani, terdengar pckak
16
d. Auskuhasi
Hiperperistahis dldapatkan pada auskultasi abdomen pada hernia
yang rnengalarm obstruksi usus (hernia inkarserata)
c. Colok dubur
Tonjolan hernia yang nyeri yang mcrupakan tanda howship
camberg (hernia obtutatoria)
f. Perneriksaan test diagnostik : rongent, USG
g. Tanda-tanda vital: tcmperatur meningkat, pernafasan mcningkai,
nadi meningkai. rekanan darah meningkai.
h. Hasil Iaboratorium
Leukosit> 10.000 - 18.000 Imm3 serum elcktmlit rneningkat
Pcngkajian pasca opcrasi;
Pada umumnya klien dengan pasca opcrasi akan rnengalami nyeri yang
hebat sehingga diperlukan pengkajian nyeri dengan prinsip PQRST
(Muttaqm 2008, h.120).
a, Provoking Incident.
Merupakan hal-hoi yang menjadi faktor presipitaSl timbulnya nyeri,
biasanya berupa trauma pada bagian tubuh yang menjalani prosednr
pembedahan.
h. Quality of Pain
Merupakan jenis rasa nyeri yangdialami klien, c) Region.Radiation,
Relict. Area yang dirusakan nyen pada khcn. Imobilisasr atau
istirahat dapar rncngurangi rasa nyeri yang dirasakan agar udak
mcojuJiIt 31t1U mcnyebilt.
17
a, Kaji skala lokasi, durasi. imensiras dan karaktcristik nyeri
Intervensi
3) Skala nyeri 0-2
2) Klien mengarakan nyeri berkurang
I) Klien nampak rileks
Tujuan nyeri tcratasi dengan kriteria hasil:
pada k:ulit. jaringan, dan intcgntas otoi
a) Nyen berhubungan dengan adanya luka pernbedahan, gangguan
2. Fokus Diagnosa dan Iutcrvcnsi Kcpcrawatan
daJam kondisi seperti apa oyeri bcrtambah buruk.
Time. Merupakan lamanya nycri berlangsung, kapaa muncul dan
skala intensitas nyeri numcrik 5-7 dan skala pengukuran 1-10. c)
Biasanya klien herruu akun menilai sakit yang dialaminya dengan
Jogjakarta: Ar-Ruzz.)
(Andarmoyo, S. (2013). Konsep & Proses Keperawatan Nycri,
7]1• 1l'id*.,..;
.--.-._._._. __._a_._._4""
intervensi (Andarmoyo, 2013) .
efektif digunakan saat mcngkaji intensitas nyeri sebelurn dun setelah
klien menilat nyeri dengan menggunakan skala 0-10. Skala paling
digunakan sebagai pengganu alai pendeskripsian kala..Dalarn hal ini,
Skala penilaian numerik (Numeric~1 rating scale, NRS) lebih
c, Severity (Seide) Ilfl'uln
1ft
c. Ajarkan penggnnaan teknik relaksasi misalnya relaksasi nafas dalam,
bimbingau imajinusi
Rasionat: Melepaskan tegangan ernosional dan 0101, meningkatkan
perasaan kontrcl yang mungkin dapar meningkatkan kemampuan
koping
f. Bcrikan perawatan oral reguler
Rasional: Mengurangi ketidaknyamanan yaog dihubungkan dengan
membran mukosa dan mulut
g. Obscrvasi cfek analgcsik
Rasional: Respirasi mungkin rncnurun pada pcmberian narkctik
h, Bcrikan obat SCSU31 indikasi, analgcsik
Rasional: Berguna dalarn pengawasan keefektifan obat, kemajuan
penyembuhan luka
b. Kaji tanda-tanda vital
Rasional. Adanya rasa nyeri kernungkinan kJien akan mengalami
pc:nurunan tekanan darah
c. Kaji penyebab .ketidaknyamanan yang mungkin tcrjadi selain dad
prosedur operasi
Rasional: Kctidaknyamanan mungkin di scbabkan pcnekanan pada
katcter mdweling yang adak temp. selang NGT, pemasangan
jalur parenteral
d.. Lakukan perubahau posisi setiap 2 jam sepeni semifowler, miring
Rasional. Perubahan posisi mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan
sirkulasi
19
Rasional: Menimbulkan penghilangan rasa sakiI yang lebih efektif
b) Risiko teqadinya infeksi beihubungan dcngan insisi pembedahan
Tujuan: tidak terjadi infeksi pada insisi pernbedahan dengan kriteria hasil:
I) Mencapai pernulihan Lukarepat pada waktunya
2) Luka msisi bebas dari tanda-tanda infcksi
lntervensi
a. Panrau tanda-tanda vital
Rasional: Demam dapat mengmdikasikan lerjadinya infcksi
b. Lakukan pencucian tangan sebelum dan sesudah kontak dengan klien
Rasional: Mengurangi risiko rerjadinya komaminasi mikro
organisrne
c. Kaji insisi dan batman luka, penyaruan luka, karakteristik
drainasc, adanya tanda-tanda infcksi pads luka
Rasional: Memberikan dcteksi dini adanya infeksi dan
member lkan pengawasan penyembuhan luka
d, Lakukan perawatan luka dcngan teknik Menl
Rasiooal: Mcncegah rerjadinya infeksi, dan mengurangi
kontammasi mikroorganisme
e. Bcrikan antibiotik sesuai indikasi
Rasional: Menurunkan penyebaran dan pertumbuhan
mikroorganisme
c) Hambatan mobtlitas fisik berhubungan dengan nyen.
Kritcriu hasil:
l) Klien mcnunjukan tindakan unmk mcningkatkan aktivitas,
20
2) khcn ridak nyen pada saar aktivitas.
3) Klien berpartisipasi daJam program latihan.
4) Klien mencapai keseimbangan saar duduk.
Intervensi:
a. Berikan posisi yang benar,
Rasronal: pemberian posisi yang benar penung UDIUkmencegah
kontrkatur, mcrc:mwkantekanan, meneegah neuropati,
b. Bantu klien daJammelakukan aktifitas progrcsif.
Rasional: kcterbatasan aknfltas tergaruung pada kondisi yang IdlUSUS
tapi binsanya berkembang dengan pesat,
c. Anjurkanklicn untuk banyak istirahat.
Rasional: mengurangi aktivitas yang tidak dipcrlukan dan energi
tcrkurnpul dapat digunakan untuk akrrvitas seperlunya karcna tcrlalu
banyak melakukan akti vitas yang tidak perlu dapat rnenguras energi,
d. Ubab posisi secara pcriudik dan dorong untuk latihun nafas
dalarn.
Rasional; rnencegah dan menurunkan insiden komplikasi dan
mengurangi rasa nyeri karcna komplikasi dapat terjadi karena
kurangnya penanganan.
c. Kolaborasi pcmberian pcngobatan nyeri scbelum aktivitas.
Rasional: mcngurangi rasa nycri pada klicn.
Resiko let·ladiInfeksi
!
Perdarahnndan organabdomenterbuka
21
Uambarllll Mobililas Fisik
lKclemaban Fisik
PembedahaaHernia
._l ..I.U~1tnSISI =i.;
lnkontinuilllS jaringan ierputus
lAklivasi rcscptor nyeri
lMerangsang thalamus dan konteks serebri
lNveri
3 Pathway POSIOperasi Hernia
22
A. Penglu&jiao
Klien bernama Tn. 1, berjenis kelamln laki-Iaki, berumur 33 Tahun, beragarna
islam, menikah, pendidikan SLTP, bekerja sebagai tani, bertempnt tlnggal di
Desa Puoso Kecamatan Benua Kabupaten Konawe Selatan, Tanggal masuk I
Juli 2018 jam 10.30 WlTA, dcngan diagnose modis Hernia Skrotalis
Deksira. Klien datang ke rumuh sakit dengan keluhan skroium membesar
dan terasa nyeri, Penanggung jawab klien adaJah Ny. N umur 18 tahun bekerja
sebagai ibu rumah rangga, pendidikan terakhlr SO, Ny. N adalah istri dari Tn
.T. PaW. tanggal 1 lull .2018 Tn, J datang Icc BLUD Ruman Sakit Konuwe
Sclaian pada pukul 10.00 wtTA tompamya di poli penyakit daJam dcngan
kcluhan utama oyeri pada daerah skrutum dan dianjurkan untuk operasi. Lalu
pnda ranggal 2 Juli .2018 khen menjalaru operasi henna, PaW. saar
pengkajian pada tanggal 21uli 2018 jam 14.15 WTTA didapatkan data klien
inengatakan nyeri bekas operasi P (Provoking) . klien mengalakan nyeri
setelah operasi Q (Quality): nyeri seperti di tusuk-tusuk, R (Region] : perut
bagian kanan bawah, S (Skala): skala imensitas nyeri mnnerik tingkat 6
(sedang), T (Time): terus-menerus klien tampak meringis kesakitan, lemes,
terdapai luka pasca operasi pads perut kanan bawah, semua aktivitas dibanru
keluarga nntnk mobilisasi dengun skala aktivitas tingkal 3 (memeriukan
bantuan orang lain). TO 130180mmHg. suhu 37.S°C, mu1i 82 x/menit, Rr 22 xi
menit,
BABin
LAPORAN l<ASUS
23
KemungkinanNo Masalab penyebab (pobon Data
masalah)Data subjektif:I. Nyeri akut Pcmbcdahan
Hernia - Klien mengatakan
~ nycri bekas operasi,Luka insisi P: Nyeri post opcrasi
~ hernia. Q: NyeriInkontinuitas jaringan scperti di tusuk-
terputus tusuk, R: penn kaolin
: Ruang MawarRuang Rawat
: 144012017000043NimNo Relearn Medik : 059307
Nama Mahasiswa : Agus Daryanio: Tn. INama Pasieu
C. Perumusan Masalah
DATASUflYEKTlF DATA OBJEKTlFI. Klien mengatakan nyen bekas I. Klien tampak meringis
operasi, P: Nyeri post operasi rnenahan nyerihernia, Q: Nycri seperti di tusuk- 2. Klien tarnpak lemastusuk. R: pcrut kaolin bawah, S: 3. Skala aktivitas tinglcat 3skala intensiras nyen numenk (mcmerlukan bantuan orangungkat 6 (scdang), T: terus lain)menerus 4. TO DO/SO mmllg, subu
2. Klien mengatakan belum bi~ 37,5"C. RR 22 x/menit, nadiberaktifitas seperti biasa, akrivitas 82xfmenitdi bantu oleh keluarga 5. Klten teriihat meringis
:l. Khen mengatakan nyeri luka kesakiranoperasi, terdapat luka operasi padaperul bDWtth btlllilm kllI1HI'
: Ruang MawarRuang Rawat
: 144012017000043NimNo RelearnMoehle : 059307
Nama Mahasiswa : Agus Daryanto: Tn. JNama Pasien
B. Data Fokus
I Data Subjcktif;Klien mengatakannyeri luka operasi,terdapat luka operasipada perut bawahbagian kananData Objektif:
Klien tampakmeringisSuhu 37,sl>C
24
tTusPerdarahan dan organabdomen rerbuka
~Resiko terjadi infeksi
3.Hambatan mobllitas fisl"
-r-:R::-e-s-:-:ik-o--+-~P~e-mbedahal1
terjadi Herniainfeksi ~
Luka insisi
iInkontinunas jaringan
~S: skala intensitasnyen numerik
Aktivasi reseptor nyeri tingkat 6 (sedang),
~ T: terus menerusMcrangsang thalamus Data objeku f:dan kontcks serebri - Klien tampak
~meringis menahan
Nyeri nyeri- 10 130{80 mmHg,
RR 22 x/merut,
'2.nadi 82x1mcnit
Humbatan Pernbedahan Hernia Data Subjektifrnobilitas ~ - Klien mcngatakanfisik Luka insisi belum bisa
~ bcraknfi ias sepertiInkontmuitas jaringan biasa, aktivitas di
tcrrUIDS bantu olehkeluarga
Akrivasi reseptor nyeri Data Obje""tif
~ - Klien tampakMerangsang thalamus lernasdan konteks serebri . Skala aktivitas
~ tingkat 3Nyeri (memerlukan
~bantuan orang lain)
Kelemahan fisik
~ .. .
,....,...
oZ
-co J'5 .:~~
-c3<
~.g ":2§o :a= -a5't- o;;:;
til= ~'"w'"it '".. r-, ~.... ...... 0 fCo ""~ ~ '".,.,e- c:a:=,. -'"""'"' :a"C
~.E! " -'" '"... .;;;
~~.. &!'"c:a:
5~
01)
"I:Xi
~... cIX ;z ;z
Q
""....0 0
0'E <=>
& 0r-
'" ::>0 N
'"~
~::>
-c ~
....~
I.,~ E:L ;z
N
-.9o.!.o-o
u'"'".~~
C.~"U3Ecn
"".,,:---------!N
oE "1'" r-,......0
EZ
...,
coE'":z
-
----
"-.. d ..... co -'".,~ g>"
~;;;:c ~ ';:::
El:0
~ i 0
:::I OJ ,~r.; -'" .§ c1: ..c: ., ~
.£l :::I :0u.,-0 ~ - 0c Q, r:: Ec .. ... a E
..~ ~
... .E ..0
~ .!! c:::I ~ ~ :~t: s'S' .c '"... .:.; '" S :a ~J:(
~.£l
:-::; ~ " :;:i~
co j ,~
6.,
"Q ~ 5 .!.i -.: 1!!II) .,Oil '~ :.0'
~ ~ :~OJ c ... E c: E" :.0' ... iii ~ .J:: ~S () ,5 <>u rJl ~ .!< 0 ,~
B esc i=: u ;;2 .... 8 iii §~ .£> en '"j ~
co~
~- '"B ., l(j..5 '" ;;:;
Q.. 0 , 0 , , <: ::2: .c
~~ on <bll co,S - e - J-::2: 0 oj
~- N !;-
o~ ...,§,..:.....0
., 'r;; a '"..>d '" ...::I ~., e ]c §-~~ co .~ '"e ... 00 'ElI :gE '"C .D e .;::>
~.. - .0:
.~ e u
~~.. II) ~ ~it .. 8 0
~ .!! ....::I "'-0 CIS
~(.)N 0 ::I.C' oo~ J:l
.t:.0: ... .C'
..!3 c;.; :: u Coo " eo .~.,c <> ~ '::~ E eo. ,3 '" ~ 'iii co
'il ~ t:: ._ -..101 '" .,~ s .. 'i3.-1 ::; ., ..c -... '" 0.0 E~.;; "E e f "':.o'e '" ~
.. e 0;, .;;;C ::I .2 '" ~ .!::! c<.J tI.) "'0 0 .- -= "0 '" <> ::
'E I/)~ E
.,z: ~ Q. c= Q en != ca E '0 i:.., 0 Co .. '"~ - .. .,~
:s~ ~..s. .. -..9
., '"I>- Cl , Cl , , , , -c .D 0.. C~
~~ ()C) .... «.S - E -
~~ '" <T- .... .:; -
N
c- o ;;;'" ~OC E.c; - E "'! ~ -o :; 0 .... .. a .,f ~VI ..., N .!., 0 '" ...., -
] ~0~~es s '" ,,_
<;:...~
....:: ::J -<ui: .,c ""z_g <> ()"0 ...
....
.S5en
N
~.t::
~.@ ~~'~ = a 9e.Q~-f gf ~~$2ra..," .,L_ J_~__c__~__.Q__ ~ ~
.S 00 05 '; (; ~ ;:!tJ:l-.N . ....,O
1----1
c._!!~
"'.:.<[ ..::l
E ~2::r;
N
'@c..
~ ~'" ...,oe '')
CO ......~o
<=co.--.
5;>,"§~.,"0~ _L _J
m,~ '"§ 8 ...
d !.l '".,
0 'r;. .Q - "0..10( :.0 ;:! '" '" '§ d-u; "'" OIl Q. ::: ::>.g~ ~ c E u: 01;.:.<., '"c:t! ~ .: ..g .!! E M '".s:> 0 '"
,,...-E~.~-'01o Q.
"! e,.... '"o '"~ -----------------------------+-----------
~, MM -,~
~:{~ 0
';;; .,.,~[q OC Q.
E "!~ E -
~ Q 0 '" r-. ... 3c<II M "l ._0 '" ,~-
...i
~-------------
37
BADlY
l'EMBAUASAN
Pada bab im penulis akan membahas tentang ..Asuhan Kcperawatan Pads Tn. J
Dcngun Pasca Operasi Hernia Skrotalis Dextra Di Ruang Mawar BLUD Rumah
Sakit Kouawe Selaran Tahun 20 IS" berdasarkan pengkajian dari tauggul 1-3 Iuli
2018. Penulis rnenemukan J diagnosa berdasarkan data pendukung yang
ditemukan pada pasien. Penults membagi dnlam 5 (lima) proses kepcrawatan
yairu melipuri pengkajian. diagnosa, imervensi, implememasr, dan evaluasi.
A. Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian pcnulis menggunakan format yang telah
ada pada format pengkajian asuhun keperawatan medikal bedah (KMB).
Sclarna proses pengkajian pcuulis tidak menemukan hambatan, pasien dan
keluarga kooperatif sehingga mcrupcrmudah penults untuk mcngumpulkau
data. Penulis mengkaji dan semua aspek rneliputi: aspek bio-psiko
sosiaTkultural-spiritual.
Dan pengkajian yang penults lakukan pada Tn, J. pada tanggaJ I Juh
2018 mengkaji semua aspek dan sistem daJarn Asuhan Keperawatan Pada
Tn. J Dengan Pasca Operas! J lernia Skrotalis Dextra Di Mawar BLUD
Rumah Sakit Konawe Selatan Tahun 2018 didapatkan data dad aspek bio:
data subjektif: dam subjcktif yaitu klien mengatakan nyeri bekas operasi, P:
Nyeri pasco operasi hernia, Q' Nycn seperti ditusnk-rusuk, R: perut kanan
bawah, S: Skala iniensitas nycn numerik tingkar 6{sedang), T: (crus
menerus, klicn tampak rneringis kcsakitan, lemes, tcrapat luka post operas]
pada perut kanan bawah, sernua aktivitas dibanru keluarga mobilisasi skala
Penulis menegakan diugnusa iui, bcrdasarkun datu subjektif yaitu
klien rnengatakan nyeri bekas operasi, P: nyeri pasca operasi hernia, Q:
nyeri sepcrti di rusuk-tusuk, R : penn bagian kanan bawah, S : skala 6, T :
terus-rnenerus. Data objektif yaitu pasien terlihat meringis menahan
nyeri. Oleh sebab 1111 penulis mengangkat diagnosa ini menjadi prioritas
yang utama sehingga tindakan pengurangan nyeri harus segera duangani.
Diagnose ini menjadi prioritas utama karenu saar pengkajian
Iceluhan utama adalah nyeri, klien yang mengalami nyeri akan
menyebabkan gangguan rasa nyaman dan gangguan pola tidu r. Hal ini
dapat mengganggu proses peuycmbuhau pada klien, Sehingga penulis
rnemprioritaskan diagnose nycri akur bcrhubungan dengan agcn cidera
fisik sebagai prioritas urama
aktivitas tingkat 3 (rnemerlukan bamuan orang lain). TD 130180 mmHg.
suhu 37,S·C, nadi 82 xlmenit, Rr 22 xl menit,
B. Dlagnosa Keperawatan
Basil pengkajian didapat prioritas masalah keperawatan yaitu:
6. Nyeri akut berlwbungan dengan agen cidera fisik
Nyeri akut yaitu pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkaa yang O1Ul1Cul akibat kerusakun jaringan yang akiual atau
porensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa
(international association for the study of pain); awitan yang tiba-tiba
atau lambat dan imensiras ringan hingga berat dengan akhir yolng dapal
diantisipasi diprediksi dan berlangsuug kurang 6 bulan (Nanda 2012, baJ
604).
7. Harnbatan mobiliias lisik berhubungan dengan nyeri
Hambatanmobilitas fisik adalah keterbatasan pada pergerakan fisik
mbub atau satu atau lebih eksrrernitas secara rnandiri dan terarah (Nanda
2012, hal 304).
Penulis mencgakan diagnosa ini, berdasarkan data subjcktif yaitu
klien mengarakan belum bisa bcraktifitas sepeni biasa. Data objektif
yaitu, lemas, aktivitas di bantu oleh keluarga, mobilitas tcrganggu.
tingkar aktivitas 2(memerlukan banman orang lain) TO: 130lHOmmHg,
suhu 37,S·C, nadi 82x/menit, RR 22 x/men«,
Diagnose in! sebagai prioritas yang kcdua karena diagnusa ini
bukan masalah uiama. Namun apabila keterbatasan mobilisasi tidak
segera ditangani, maka dapai mcmpcrburuk kcadaan klien dan O(OLOtot
tubuh klien menjudi kaku. Olelt karena nu klien harus dilatih uktivitas
secara mandiri seperti .ke kamar mandr untuk BAK dan BAB dan
aktivuas lainnya.
8 Resiko mfeksi berhubungan dengan kerusakun jaringan
Resiko infeksr adalah rncngalami peningkatan risiko terscrang
organisme patogenik (Nanda 2012. baI531).
Penulis menegukan diagnose ini, berdasarkan data subjektif yang
mendukung yaito klien mengatakan nyeri luka operasi, Data objektif
yaitu terdapar luka operasi pada penn bawah bagian kanan, klien terlihat
mringis kesakitan, m 130/80 mmHg. suhu 37.S·C, LLIiWR2xim<.'TIil,RR
22 x/menit, Diagnosa ini mcnja()i prioritas yang ketiga karena puda saat
pengkajian rerdapat luka post operasi yang dibalut kassa, apabda luka
tidak segera ditangani, maka dapat memperburuk keadasn khen dan
menghambat proses penyembuhan pada klien karena terjadi infcksi,
C. Jnrervensl
Imervensi yang di susun untuk diagnosa nyeri akut yang benujuan
nyeri post operasi akan berkurnng atau hilang dan kriteria basilnya masalah
dapat rerarasr seielah dilakukan tindakan keperawaran selama 3~ 24 jam
dengan kriteria basil nyeri berkurung atau hilang, klieu Lampakrileks. skala
nyeri 1-3.
Intervensi keperawaran yang telah dilalrukan adaIah monitor tanda
tanda vital; TO 130/80mmHg, suhu 37,5·C, nadi 82 x/menit, Rr 22 xl menu,
rasional: unmk mengctahui apukah ada pcrdamhan pada jaringun karena
pcrdarahan jaringan dapat mcnycbabkan nekrosis. Kaji ulang 0Yi:,; I:IlLaI
lokasi, karaktcnstik, intlmsilus (nyeri 1-10), rasional: rnemantau derajat
ketidak nyamanan dan keefektifan analgetik arau dapat menyntakan
terjadinya komplikasi karena rerjadinya komplik:asi akan memperburuk
kondisi khen. Berikan pU~ibisenyaman mungkin sesuai kebutuhan rasioual:
posisi yang nyaman mernbanru pasien menurunkan spasme otot sebingga
mengurangi rasa nyeri karena posisi nyaman dapat mengurangi nycri pada
klien, Ajarkan teknik relaksasi nufas dalarn. rasional: untuk rnenurunkun
ketegangan olot mengfoJruskan kcmbali perhatian agar ridak tertuju pada
nyeri karena keeegangan otut dapat meningkatkan rasa nyeri, Kolaborasi
dengan dokter pembcrian obut keiorolak 2x30 mg, rasional: mengurangi rasu
nyeri
41
Iniervensi yang disusun untuk diagnosa hambatan rnobilitas fisik yang
bertujuan klien akan menunjukan tindakan aktivitas secara mandiri dan
kriteria hasilnya masalah dapat teratasi sctelah dilakukau tindakan
keperawatan selama 3x 24 jam dengan kriteria hasil klien menunjukan
tindakan unruk menicgkatkan aktivitas. klien tidak nyen pada saar aktivitas.
Intervensi keperawaran yang alma dilakukan antara lain bantu klien
dalam melakukan aktivitas progresif, rasiunul: keterbatasan aktivitas
tergantung pada kondisi yang khusus tetapi biasanya berkembang dengan
lnmbat sesuai toleransi karena aktivitas yang berlebihan dapat
memperlambat penyembuhan luka. Anjurkan klien untuk banyak istiraha],
rasional: mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul
dapat digunakan unruk aktivitas scperlunya karena terlalu banyak
mclakukan aktiviras yang tidak pcrlu dapat rnenguras encrgi. UbHh posisi
secara pcnodik dan dorong untuk latihan nafas dalam, rasional: mencegah
dan menurunkan insiden komplikasi dan mcngurangi rasa nyeri karena
kornplikasi dapat terjadi karena kurangnya penanganan. Kolaborasi
pcrnberian pengobatan nyeri scbelum aktivitas, rasional: mengurangi rasa
nyeri pada klien.
Iniervensi yang disusun unruk diagnose resiko infeksi yang benujuan
Infeksi tidak terjadidan kriteria hasilnya masalab dapar teratasi setelah
dilaknkan tindakau keperawauin selama 3x 24 jam dcngan kriteria basil:
terjadi peningkatan pcnyembuhan Inka yang baik.
Rcncana kcperawatan yang akan dilakukan antara lain monitor
tandatanda vital, rasional : untuk mengctahui pcrubahan kondisi klien dan
42
suhu malam hari rnenjadi tinggi yang kembali normal pada pagi hari adalah
karakterisrik iafeksi karena perubahan tanda-tanda vital dapat menjadi salah
SRmtanda terjadinya infeksi, Pertahankan reknik aseptik saar ganti bahn hari
ketiga, rasiunal ; unluk rnelindungi dari kouraminasi selama pergantien
karena bila terjadi kontaminasi saar ganti balut dapat menyebabkan
terjadinya infeksi, Observasi luka insisi dan adanya tanda-tanda lnfeksi,
rasional : jika dikerahui adanya tanda-tanda infeksi dapat dilakukan
pengobatan lebih dinl sehingga dapat mencegah infeksi lebi.b lanjut karena
pencegahan infeksi dapat dilakukan secara dini. Pertahankan balutan kering,
rasional : jib balutan basah bisa mcnjadi sumbu penYCrdpan kontam inasi
karena balutan yang basab akan memudabkan bakteri dan kuman masuk
mclalui baluran rersebur. Kolaborasi dcngan tim medis pemberian aruibiotik
cefotaxim 2xl gram sesuai terapi, rasional : mcngurangi terjadinya resiko
infeksi
D. Tmplemenrasi
Implemenlasi yang telah peaulis lakukan untuk diagnose nyen akut
berhubungan dengan agen cidem fisik adalah mernonitor tanda-tanda vital;
'I'D 130/80 mmHg, suhu 37,S·C, nadi 82 x/menit, Rr 22 xl menit karena
untuk mengetahui apakah ada perdarahun pada jaringan, mengkaji wang
nyeri catat lokasi, karakteristik, intensitas (nyeri 1-10) karena memantau
derajat ketidaknyamanan dan keefektifan analgerik atau dapat rnenyatakan
ierjadinya komplikssi, memberikan posisi senyaman mungkin scsuai
kebutuhan karena posisi yang nyarnan mcmbantu pasien menurunkan
spasme 0101 schingga mcngurangi rasa nyeri, mcngajarkan teknik relaksasi
43
nafas dalam dan berimajinasi karena untuk menurunkan ketegangan OIOt
mengfokuskan kembali perhatian agar tidak tertuju pada nyeri, kolaborasi
dcngan doktcr pemberian obat ketorolak 2x30 mg sesuai indikasi karena
mcngurangi rasa nycri.
Kekuatan dari implementasi ini adalah mengetahui skala nyeri sccara
komprehensif dan ldien merasa nywnan serta klien kooperauf saar diialrukan
lindakan kepcrawatan schingga tindakan dapat dilakukan secaru lanear.
Kelemahan dari implemenrasi ini adalah klicn ridak menjalankan tindakan
yang sudah diajarkan jika tidak dianjurkan oleh perawat sehingga klien
mengeluh nyeri, Solusi yang dilakukan yaitu moiivasi dan jelaskan pada
klien penringnya melakukan lindakan yang sudah dianjurkun oleh perawar
diantaranya teknik relaksasi nafas dalam dan posisi semi fowler.
Implernentasi untuk diagnosa hambatan mobilitas fisik berhubungan
dengan nyeri adalah rnembamu klien dalarn melalmkan aktivitas progresif
karena keterbatasan akriviras It.''TglInIUDg pads kondisi yang khusus tetapi
brasanya bcrkembaug dengan Iambal sesuai toleransi, menganjurkan klien
untuk banyak istirahai karena mengurangi akuvitas yang tidak diperlukan
dan energi terkumpul dapat digunakan unruk aktivitas seperlunya.
mengawasl rekanan darah dalam mclakukan aktivitas karena memanrau
kondisi klien setelah beraktiviras, mengubah posisi secara periodik dan
dorong untuk latihan nafas dalam karen a rnencegah dan mcnurunkan insiden
kumplikasi dan rnengunungi rasa ayeri, rnengkolaborasi pemberian ketorolak
2)(30 mg scbclum aktivitas karena mcngurangi rasa nycri pada klicn.
Kekuaian dari implementasi in.i adalah melatih klien dalam
beraktivitas secara mandiri dan mengurangi kekakuan pads otot-otct tubuh
klien. Kelemahan dari implemenrasi mi adalah ldien terlihat kesaknan sam
dilatih mobil ita!> secara bertahap. sehingga klien tidak mau latihan lagi,
Solusi yang dilakukan yaitu motivasi dan jelaskan pada klien tentang
pentingaya latihan mobilisasi bertahap secara mandin yang berguna unruk
mengurangi kekakuan 010L.
Implemeotasi unruk diagnose resiko inIeksi berhubungan dengan
kerusakan jaringan adalah memoniror tanda-tanda vital karena untuk
mengetahui perubahan kondisi klien dan suhu malam bari menjadi tinggi
yang kembali normal pads pagi hari udalah kurakteristik infeksi,
mcmpertahankan aseptik saar ganti balut hari kctiga karena untuk
mclindungi dari kontaminasi Scll1lT1U pergantian, mengobservasi luku insisi
dan adanya tanda-tanda infeksi kerena jika diketahui adanya tanda-tanda
infeksi dapai dilakukan pengobatan lebih dmi sehingga dapar rnencegah
infcksi lebih lacjut, mempertahankan balutan kering karena jika balutan
basah bisa rnenjadi sumbu penyerapan kontaminasi, rnengkolaborasi dengan
lim medis pemberiaa antibiotik sesuai tempi karena mengurangi terjadinya
resiko infeksi,
Kekuatan dari implementasi ini yaiui dapat memberi rasa nyaman
pada klien clan dapat mcngurangi terjadinya infeksi padu luka pasca operasi.
Kclcrnahan dan implementasi im adalah nampak merasa nyeri saul diganri
balut dan klicn tidak tau cara perawatan secara aseprik. Solusi yang dapai
dilakukan adalah jeluskan pada klien Lenlang bahaya rerjadi infeksi pada
Lukapasca operasi,
E. £vaJuasi
I!vllluruil yun¥ dllakuklln UOLukrllenyclelilllklll1 dh\~l(llill flyefi uku!
bcrhubunjlln denllaD llilen ciderQ fi,ik pllua mnlP( 3 Jull 2018 IIdlllnh
~Vllhlll..i )'llIli dUakukan scllllllo bill hori mc(nJcuk:an tlndalron IcepCruWlllllll
sudah sesuai dengan kriteria hasil yang dicapai yaitu nycri berkurang atau
hilang, klien tampak. rileks, skala nyeri 0-1 dan tujuannya Nyeri post operasi
akan berkurang atau hilang. Evaluasi yang telah dilakukan nyeri akut
berhubungan dengan ugen cidera Iisik masalah teratasi sesuai dengan
harapan penulis dengan kriteria hasil klicn mengatakan nyeri setelah opcrasi
bcrkurang, P : nyeri luku post operasi hernia bcrkurang, Q : nycri tertusuk
tusuk, R : perul kanan bawah, S : skala intcnsitas nyeri numerik level 2
[ringan), T : nyeri lulang timbul saar berjalan, klien nampak rileks, tampak
tcnang. TD : 120/80 rnmflg, suhu : 36.SoC. Nadi : 8ix/rucnit RR : 2Ox/ooeni!
serta pertahankan koow.i klien,
Evaluasi yang drlakukan untuk dlalP'osa hambatan mobilitas fisik
berhubungan dcngan n)leri pada langgul 3 Juli 2018 udalah evaluas! yang
di lakukan selama tiga hari meJakukan rindakan keperawatan sudah sesuai
dengan kriteria hasil yang dicapai yaitu klien menunjukan tindakan unruk
meningkatkan aktivitas, klien tidak nyeri pada saar uktivirasdan
tUJuannyaklieu ukan mcnunjukaa tindakan aktivitas sccara mandiri. Evaluasi
yllng telah dilakukan hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyen
rnasalah teratasi sesuai dcngan harapan, dengan kritcria hasil klien
46
mengatakan lemas bekurang, sudah bisa ke toilet dan rnerubah po:.il>l secara
mandiri, k1ien terlihat rucks. tidak pucat, alrtivitas dilakukan secara mandiri,
TO J 20/80 mml'Ig, suhu 37,50C , N 87x/menil., RR 20ximenil.
Evaluasi yang dilakukan untuk diagnosa resiko infeksi berhubungan
dengan kerusakan jaringan pada tanggal 3 Juli 20 IS adalah cvaluasi yang
dilakukan selama tiga han melakukan tindakan keperawatan sudah sesuai
dengan kriteria hasil yang dicapai yaitu terjadi peningkatan penycmbuhan
luka yang baik dan wjuannya Infeksi tidak terjadi. EvaJuasi yang telah
dilakukan resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan jaringan masalah
teratasi sesuai dengan harapan, dcngan kriteria hasil klien mcngaiakun nyeri
luka post operasi sudah berkurang, kcadaan luka baik, tiduk edema, ridak
ada nanah, tidak kcmcrahan, TO ; 120/80 mmHg, suhu 37.5° C, Nadi
87x/menil, RR : lOx/menil.
47
.". Kesimpulan
I. Pengkajian dilakukan pada tanggal I Juli 2018 jam 14.30WITA dcngan
basil klieu mengatakan nyen bekas operasi operasi. P(Provoking) . nyen
pasca operasi hernia, Q(QIIOIIIY) : nyeri seperti di tusuk-rusuk, R(Regio/l)'
perut bagian kanan bawah, S(Skala) : Skala intensitas nyen numenk
tingkat 6(sedang), T(77",e) : terus-menerus. Klien mengatakan bcJum bisa
beraktifitas seperti biasu, Pusien terlihm meringis menahan nyeri, lemas,
scmua aktivitas di bantu uleh keluarganya, mobilitas tcrganggu, skala
uktivitas tiogkat 3(dibanlU kcluurga), tcnlapat luka opcrasi pada pcrut
bawah bagian kanan. klieo terlihat mringis kesakitan TD 1.30/110mmHg,
suhu 37,5"C, nadi 82x/meoil, RR 22xfmenit
2. Masalah yang muncuJ padn Tn. J adaJah nyeri akut bechubungan dengan
agen, ccdera fisik, barnbaran mobiliias fisik ber:hubungan dengan nyeri,
rcsiko infeksi berhubungan dengan kerusakan jaringan.
3. Rencana yang disusun pada To. J dengan pasca operasi hernia skrotalis
dekstra yaitu nyeri akut ada 5 rencana tindakan keperawatan, hambatan
mobilitas fisik ada 4 rcncana tindakan kcperawatan dan resiko infeksi ada
5 n:ncana tindakao kepcrawatan
BABV
KESl~fPULAN DANSARAN
4. Dalarn melakukan perawatan pada Tn. J penulis telah berusaha melakukan
tindakan keperawatan yang sesuai dengan rencaua dan dilunjukkan untuk
mengatasi masalah yang dialami klien,
5. Penuhs merawai ldien selama riga hari dengan merumuskan lisa diagnose
keperawatan, dari diagnose yang muncuJ semua masalah sudab teratasi
B. Saran
I. Bags profesi keperawatan
Mcningkatkan pengctahuan dalam hat penanganan dan pelayanan pada
pasiea hernia skrotahs guna mcmbenkan asuhan keperawatan yang
komprebensif bagi pasien,
2. Bagi luhan prakrek
Meningkalkan kedisiplinan dalam hal jam besuk pasicn yang di rawat di
ruang mawar BLUD Rumah Sakir Konawc Sclaian, sehingga dapar
rerciptanya kenyamanan pada pasien guna mempennudab pemberian
asuhun keperawatan pada pasien.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Hendaknya mempennudab keburuhan mahasiswa dalam proses
penyususnan karya tulis rlmiah sehingga dapat mempercepat pcnyelesaian
Karynrulis ilmiah
49
Sjamsuhidajat & De Jong, Wim, 20 II. Buku Ajar llmuBedahEdisi 3. Jakarta.EGC.
Rekarn Mcdis BLUD Rumah Sakit Konawc Selatan. 2017-2018. AngkaPrevalensi Hernia.
Pierce A. Grace & Neil It Rorley. 2006. At a Glance Ilmu Bedab. Jakarta:Erlangga
NANDA. 2012. Diagnosa keperawaian Defisiensi dan klasrfikasi 2012-2014.Jakarta: EGC.
Nuari, N.A 2015. Asuhan Keperawatan l'ada Gangguan Sisrem Gastrointestinal.Jakarta. Trans Info Mcdi3.
Mullaqin. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Oangguan Sistem Muskuloskletal.Jakarta: EGC
Fitria, R. A 2014. hUp:f/ueu201432120.weblog.esaungguLac.id dilihat pada 10juni 2016.
Dermawan, DedCD & Rahayuningsih, Tunk. 2010. Keperawatan MedikaJBedah, Yogyakarta, Gosyen Publishing,
Amin, H. N & Kusuma, Hardhi. 2015. NANDA (Nonh American NursingDiagnosis Association) 'NTC-NOC Jilid 2. Yogyakarta. MediactionPublishing.
DAFTAR l'USTAKA
.. •..DOKUMENTASI
Andoolo,2 Juli 2018
Demikian surat ketemngan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
"ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST OP BERNIA"
Benar-benar telah melakukan penelitian di BLVD Rumah Sakit Konawe Selatandengan judul:
: AgusDuyanto
: 14401201700004 3
: 0 III Keperawatan/ Kelas RPL: Politeknik Kesehatan Kendari
: Alimln P., SKM
: 19720717 199303 1 008
: Penata Tk. 1,Gol. Jlljd
: Kepala Seksi Pelayanan Medik
Jurusan
Universitas/Sekolah
Dengan ini menerangkan bahwaNama
NIM
Yang bertanda tangan di bawah iniNama
NIP
Pangkatj GoL
Jabatan
SURAT KETERANGAN HUH MELAKUKAN PENELITIANNOMOR: 445/
PEMERINTAH KABUP AT EN KONA WE SELA TANHADANLAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)
RUMAH SAKIT KONAWE SELATAN1LPorosAndoolo No.1-email rsud 1.onA",,_sclaun!%)ollOOoom
Kendari,?H.::.....Q.7.... ::-.....20 18Menyetujui
Pembimbing I
()r<Br®f] lP-/ /,J IJItY I) ;-I, s.F<{'. pj5. fM, ~ f-
_' PARAF'10 TANGGAL MATERI RIMBlNGAN PEMBlMBlNG•\0,
J.CJ Q' - ~7'?-or8 dvcltAL- I
J.. (8- 07' 2tJf? to '>5(A(. '81"? r (I ill ~ ,1.[--- "
3 ,;,0 - 07 ..2-0{9 bfl.B 0/ - V ~
L( '2.4 - 07 -2.0fti t-e tc {(,(/I'l,I t-:a VI FII AU(
:--AMAPE\<1BIMBlNG '- :t=/TP-I u)/vAY/t7~ $.J:ep,M, (IIIJ:ep,JUDLL
NIM
IIGU5 llAfZ.1'AN10ILf(fO( 2.,()ll.Oo?o4-JI1St=ep P&sr&Y>e~SI fl6k./\JfA
NAMA
LEMBAR KONSUI. KTI
KEMENTERIAN KESEHATAN RIBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
II. rend. A.H Nasetion, No G 14Anduonohu, Ko18 Kendari 93232Telp. (040 I) 3190492 Fax. (040 I) 3193339 e-mail Il!l!I;:!<k~el1llil~llIbcv ~J
Kendari, Agusrus2018Ketua Jurusan Keperawatan
No NaOlUPenguji Male]'i Perbaikan Tanda Tangen
I Muhaimin S.• S.Kcp .•Ns ..Msc 1. Perbaikan KamPengantarF1• Oirektur Poltekes Unrtan I
2. Bab U Tinjauan Pastaka• Tmjauan Tcntang Hernia I· Pat Way
3. Dokumeruasi• Tutup Wl\inh
2 Syamsuddin. S.Kc:p.•Ns..M.Kep ,
~
3 Sahmad, S.Kcp.•Ns.•M.Kep I.Bab IV Pcmbahasan 1t0/-- Penggunaan BahasaBaku ( CekJl - Cckit )
: 144012017000043NlMNAMAMAHASlSWA : AGUS DARYANTO
LEMBAR KONSUL PERBAIKANUJIAN KARYA TUUS ILMlAH
'I' Edl~ .•N'NIP. 198605042010121 001
Kendari, 20 Juli 2018Bendahara JunusanKeperawatan
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimanamestinya.
1. Slip Pembayaran SPP Semester I s.d Semester II
Benar-benar telah telah melunasi SPP Semester I s.d II yang terkait dengan JunusanKeperawatan, dengan bukti sebagai berikut:
Nama : Agus DaryantoNim ; 14401 2017000043
Dengan ini menyatakan bahwa:
SURAT KETERANGAN BEBAS ADMINISTRASINomor: DL.09.02!5! .t\.t' 12018 f
eKEMENTERIAN KESEHATAN RIBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDA YAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARIJI. Jend. A.H. Nasution. No. G.14 Anduonohu, Kola Kendari 93232
Telp. (0401) 3190492 Fax. (0401) 3193339 e-mail: poitekkeskendari@yahoo.com
senar-benar mahasiswa yang tersebut namanya di atas sampai saat Ini tidak
mempunyai sangkut paut di Perpustakaan Poltekkes Kendari baik urusan peminjaman buku
maupun urusan administrasllainnya.
Demlklan surat keterangan ini diberikan untuk dlgunakan sebagai syarat untuk
mengikuti ujian akhir pada Jurusan RPl. 0.111 Keperawatan Tahun 2018
Jurusan
: Blitar, 04 Agustus 1977
: RPl .0.111 Keperawatan
: OsAsingi, KecTinanggea, Kab KonselAlamat
: 144012017000043NIM
Tempat Tgl. Lahlr
: Agus DaryantoNama
Yang bertanda tangan dl bawah Ini Kepala Unit Perpustakaan Politeknik Kesehatan
Kendarl, menerangkan bahwa :
SURAT KETERANGANBEBASPUSTAKANo: 221/PP/2018 ~
KEMENTERIAN KESEHATAN RIBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JL.Jend. Nasurion No. G.!4 Anduonohu. KOla kendarl93232Tel". (CUO!}390492.Fax(CUOf}393339 e-mail: poltekkeskendari@yllhoo.com
Recommended