View
729
Download
134
Category
Preview:
Citation preview
Oleh:Oleh:
M. MiftaM. Miftakkhul Huda, M.PdIhul Huda, M.PdI..
Pertemuan 2Pertemuan 2
TAFSIR, TA’WIL DAN TAFSIR, TA’WIL DAN TARJAMAHTARJAMAH
1. Pengertian tafsir2. Pengertian ta’wil3. Pengertian tarjamah
Etimologi: tanqul (memindahkan). Terminologi: memindahkan makna
pembicaraan yang terkandung dalam suatu bahasa kepada bahasa yang lain lengkap dengan makna dan maksudnya.- Terjemah ada dua:
1. Terjemah harfiah yaitu terikat kata per kata sehingga kadang membingungkan.
2. Terjemah tafsiriyah yaitu tidak terikat kata per kata lebih melihat kepada kandung makna (kontekstual).
Contoh dalam surat al-Hajj ayat 30:
م4ا يتل4ى عليكم4 فاجتنبوا واحلت4 لكم4 االنعام4 االور جس من االؤثان واجتنبوا قول الز (30)الر
Artinya: “Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan yang dusta.” (Qs. Al-Hajj: 30)
Sebagai contoh kata dalam firman Allah Swt:
..... ه فوق ايديهم (10.......)يد الل
Artinya: “................Tangan (kekuasaan) Allah diatas tangan (kekuasaan) mereka........(Qs. Al-Fath: 10)
Contoh: والتجعل44 ىدك44 مغلولة44 الى44 عنقك44 ط فتقعدملوم44ا طهاكل البس44 والتبس44
(29)محسورا Artinya: “Dan janganlah kamu jadikan
tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan lah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” (Qs. Al-Isra’: 29)
8
Mengingat pentingnya peran mufassir dlm menjelaskan Al-Qur’an
maka SYARAT SEORANG MUFASSIRSYARAT SEORANG MUFASSIR adalah:1. Memiliki integritas sbg muslim sejati yakni: memiliki
Aqidah yg benar & mantap, Akhlaq yg baik, jujur, adil & menjaga
muru’ah (kehormatan diri), serta menjalankan segala ketentuan agama di bidang Ibadah & Mu‘amalah.
2. Memiliki pengetahuan bahasa Arab yg baik (nahwu, sharaf, sastra)
3. Memiliki pengetahuan yg baik mengenai ilmu2 Al-Qur’an (kaidah2 & dasar2 penafsiran, asbâb al-nuzûl, tartîb al-nuzûl, munâsabah / korelasi ant ayat & ant surat), ilmu2 hadis (shahîh, hasan & dla‘îf), & ilmu ushûl al-fiqh.
4. Untuk tafsir tematik, mufassir harus menguasai pengetahuan dasar sekitar tema / masalah pokok yang akan dibahas.
Pembagian TafsirPembagian Tafsir1. Tafsir bi al-Matsur/bi al-Riwayah
Tafsir bi al-ma’tsur adalah cara menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an yang bersumber dari nash-nash, baik nash al-Qur’an, sunnah Rasulullah saw, pendapat sahabat, ataupun perkataan tabi’in
2. Tafsir bi al-Dirayah/bi al-Ra’yiTafsir bi al-Dirayah adalah menafsirkan al-Qur’an
berdasarkan ijtihad mufassir setelah mengenali lebih dahulu bahasa arab dari berbagai aspeknya serta mengenali aspek-aspeknya, lafal-lafalnya dan segi argumentasi yang dibantu dengan menggunakan syair-syair jahili mufassir
3. Tafsir al-Isyarah Mentakwilkan (menafsirkan) ayat yang tidak menurut
zahirnya, berdasarkan isyarat yang samar yang hanya diketahui oleh orang yang berilmu dan bertaqwa
klasifikasi tafsir berdasarkan metode penafsirannya menjadi empat macam metode. Yaitu:
(1) Metode Tahlily, (2) Metode Ijmaliy, (3) Metode Muqaran, dan (4) Metode Maudhu’i.
a. Penerjemahnya hendaknya mengetahui dua bahasa (bahasa asli dan bahasa terjemah).
b. Mendalami dan menguasai uslub-uslub dan keistimewaan-keistimewaan bahasa yang diterjemahkan.
c. Hendaknya shighat (bentuk) terjemah itu benar dan apabila dituangkan kembali kedalam bahasa aslinya tidak terdapat kesalahan.
d. Terjemahan itu harus dapat mewakili semua arti dan maksud bahasa asli dengan lengkap dan sempurna.
1. Terjemah harus terjadi peralihan bahasa, tafsir tidak.
2. Terjemah menuntut terpenuhi kandungan makna bahasa pertama, tafsir tidak.
3. Terjemah menuntut pengakuan bahwa makna yang sudah dialihbahasakan memang itulah yang dikehendaki oleh bahasa pertama, tafsir tidak.
a. Tafsir: menjelaskan makna ayat-ayat yang kadang-kadang dengan panjang lebar, lengkap dengan penjelasan hukum-hukum dan hikmah yang dapat diambil dari ayat itu dan seringkali disertai dengan keaimpulan kandungan ayat-ayat tersebut.
b. Takwil: Mengalihkan lafadz-lafadz ayat Al-Qur'an dari arti yang lahir dan rajih kepada arti lain yang samar dan marjuh.
c. Terjemah: Hanya mengubah kata-kata dari bahasa Arab kedalam bahasa lain tanpa memberikan penjelasan arti kandungan secara lebar dan tidak menyimpulkan dari isi kandungan nya.
Hubungan Tafsir, Takwil dan Terjemah
• Tafsir memerlukan penerjemahan yang ada di setiap lafadz-lafadz Al-Qur’an.
• Tafsir akan menjelaskan setiap lafadz yang ada di dalam Al-Qur’an
• Sebelum menafsir sebuah ayat, kita harus mengetahui arti (terjemah) dari lafadz Al-Qur’an tersebut sehingga kita faham akan maknanya.
Wassalam04.03.2016
www.paksalam.wordpress.com
Recommended