PRESENTASI ANDHIKA

Preview:

DESCRIPTION

Angkutan Massal

Citation preview

OM SwaSTyaSTU

Sarana-Sarana Transportasi Penumpang Perkotaan

MD. BGS. ANDHIKA PERMANA PUTRA1391561036

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA

2014

• Pengklasifikasian menurut Jenis Pemakaian

• Model-Model Angkutan Transit • Unsur-Unsur Sistem Angkutan • Operasional Sistem Transit, Layanan,

maupun Karakteristiknya

Ada tiga kategori dasar transportasi menurut jenis pelaksanaan dan penggunaannya, yaitu :

Transportasi pribadi

Transportasi penumpang perkotaan yang disewakan

Sarana angkutan umum transportasi penumpang perkotaan

Mobil pribadi, Sepeda Motor, Sepeda Gayug, Pejalan Kaki

Taxi, angkutan panggilan, maupun opelet/bus rakyat

bus, sarana angkutan kereta api listrik, maupun sarana angkutan cepat,

Kategori arah/jurusan kanan (Right-of-way) R/W

Teknologi Jenis layanan

Ada tiga kategori dasar dari R/W tersebut, yang dibedakan menurut derajat pemisahannya dengan lalu lintas lainnya.

Kategori C

Kategori B

Kategori A

Lalu Lintas Campuran

Kategori C

Pemisahan Sebagian

Kategori B

Terkendali Penuh

Kategori A

Ada empat ciri yang sangat penting yaitu :

1. Daya Dukung (kontak vertikal antara kendaraan dan permukaan lintasan kendaraan yang dapat memindahkan berat kendaraan tersebut)2. Panduan/Petunjuk (alat-alat berupa panduan/petunjuk kendaraan di bagian samping.3. Dorongan (Jenis-Diesel dan Metode)4. Pengendali (alat-alat yang mengatur perjalanan dari satu ataupun semua kendaraan di dalam sebuah sistem)

Jenis layanan dikelompokkan menjadi 3 kelompok seperti berikut ini :1.Jenis rute dan perjalanan, melayani angkutan perjalanan pendek dan angkutan kota.2.Jadwal Pemberhentian maupun jenis operasinya, layanan lokal, cepat, ekspress.3.Waktu Operasionalnya, layanan reguler/layanan puncak, angkutan komuter atau layanan jam-jam puncak dan layanan khusus atau layanan non-reguler

Penggolongan yang paling penting dari mode-mode angkutan tersebut dapat dimasukkan ke dalam tiga kelas umum, yang sebagian besar, namun tidak seluruhnya, didasarkan pada tipe R/W. Hal ini akan dibahas selanjutnya. 1.Angkutan Jalan (juga dikenal sebagai angkutan permukaan)2.Angkutan semi-cepat 3.Mode-mode angkutan cepat beroperasi secara eksklusif

Unsur-unsur fisik dari sistem-sistem angkutan yang ada pada umumnya digolongkan menjadi item-item seperti berikut :1. Kendaraan atau Mobil-mobil2. Lintasan, jalur perjalanan, ataupun lintasan/arah kanan 3. Lokasi-lokasi maupun fasilitas-fasilitas 4. Terminal-terminal 5. Garase atau Depo bus dan lapangan kereta api 6. Sistem-sistem kendali 7. rute transit atau jalur transit

Perpindahan Antar Moda Angkutan

Operasional sistem transit mencakup kegiatan seperti penjadwalan, daftar nama crew/awak, menjalankan dan mengawasi kendaraan-kendaraan, pengumpulan ongkos/biaya, dan pemeliharaan sistem.Layanan Transit adalah sistem yang dilihat menurut para pengguna ataupun para calon penggunanya. Karakteristik Sistem Transit dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu :

1. Kinerja Sistem yang merupakan keseluruhan rangkaian dari unsur-unsur kinerja, terdiri dari : Frekuensi layanan (f), yaitu banyaknya unit

angkutan yang berangkat setiap jam. Kecepatan operasi (Vo), Kehandalan/reliabilitas, Keamanan, Kapasitas Jalur (C), Kapasitas produktif (Pc), Produktifitas, Tingkat Kegunaan

2. Tingkat Layanan (L/S, level of service) Unsur-unsur kinerja yang mempengaruhi para

pemakai/pengguna, Kualitas Pelayanan (SQ/service quality),

3. Dampak-dampak Dampak-dampak jangka-pendek , Dampak-dampak jangka-panjang

4. Biaya - biaya biaya-biaya investasi (atau modal) , Biaya-biaya operasional

Evolusi Sistem Transportasi

dalam sebuah Daerah Percontohan Perkotaan

MODEL WILAYAH PERKOTAAN DENGAN AGLOMERASI PENDUDUKNYA

DIAWALI DARI SUATU PERMUKIMAN SAMPAI MENJADI KOTA METROPOLITAN.

KEBUTUHAN TRANSPORTASI BERUBAH MENGIKUTI EVOLUSI PERTUMBUHAN

KOTA, MULAI DARI VOLUME LALU LINTAS RENDAH SAMPAI TINGGIN DAN

PERJALANAN PADA UMUMNYA.

1. PERMUKIMAN KECIL : PERJALANAN PRIBADI DAN PARATRANSIT

STEP 1 : JARAK DEKAT – BERJALAN KAKI

STEP 2 : PENGGUNAAN KENDARAAN PRIBADI

STEP 3 : PENGENALAN LAYANAN KENDARAAN ANGKUTAN UMUM (TAXI)

2. TOWN (KOTA KECIL) : ARTERIAL DAN BUS TRANSIT

STEP 4 : KONSTRUKSI PELEBARAN JALAN (ARTERI)

STEP 5 : PENDAHULUAN ANGKUTAN UMUM (PARATRANSIT DAN BUS TRANSIT)

3. MEDIUM SIZE CITIES (KOTA UKURAN SEDANG) : PEMISAHAN MODA & TEKNOLOGI PEMANDU

STEP 6 : MODA PEMISAHAN PARSIAL (R/W KATEGORI B)

STEP 7 : PENGENALAN ANGKUTAN PEMANDU (LRT)

4. LARGE CITIES (KOTA BESAR/METROPOLITAN) : PENAMBAHAN KONTROL PENUH

STEP 8 : KOSNTRUKSI PEMISAH JALAN (JALAN BEBAS HAMBATAN)

STEP 9 : PERSYARATAN AUTOMATISASI (RAPID TRANSIT)

STEP 10 : AUTOMATISASI (AGT, RAPID TRANSIT)

Pemukiman Kecil (Kendaraan Kecil)

LANGKAH 1Model awal mewakili perkampungan kecil yang terdiri dari sedikit perumahan, pabrik-pabrik dan bangunan-bangunan lain, dihubungkan oleh sebuah jaringan jalan. Perjalanan pendek yang sedikit di antara bangunan-bangunan yang berbeda dalam perkampungan ini, paling baik dilakukan dengan berjalan kaki.

LANGKAH 2Bertambahnya ukuran pemukiman, berjalan kaki memerlukan waktu yang lama dan tidak nyaman. Diperlukan moda transportasi yang baru untuk perjalanan yang lebih jauh. Perjalanan yang tersebar paling baiknya dilayani oleh kendaraan berkabin kecil yang dimiliki oleh perseorangan yang digunakan untuk bepergian ke tempat tujuan. Kendaraan ada dimana-mana, nyaman dan ekonomis.Kendaraan berkabin kecil ini seperti mobil pribadi.

LANGKAH 3Perbaikan lebih lanjut dalam sistem transportasi akan menyediakan beberapa jenis perjalanan dengan kendaraan bermotor. Hal ini paling efisien dapat dicapai dengan pengenalan layanan angkutan umum. Dalam sebuah pemukiman kecil solusi terbaik yaitu memperkenalkan kendaraan untuk dioperasikan oleh pengemudi profesional yang akan mengantar orang dengan harga tetap, dan ditentukan oleh otoritas publik. Moda yang ada di dunia nyata yang sesuai dengan definisi ini adalah taksi. Mobil pribadi dan taksi merupakan sebuah sistem transportasi ideal untuk pemukiman kecil, dan permukiman dengan kepadatan rendah.Bus, Bemo, Becak, Bajai,Angkot, Dll.

Kota Kecil (Jaringan dan Layanan Transportasi Umum)

LANGKAH 4Sebagai perkampungan kecil yang berkembang menjadi kota, perjalanan kendaraan kecil yang rutin pada jalan yang sempit menyebabkan macet. Kapasitas sistem transportasi harus meningkat. Dua hal yang paling logis adalah: memperlebar jalan dan memperkenalkan kendaraan yang lebih besar. Efek dari perubahan ini pada satuan harga transportasi, termasuk investasi dan operasional dan harga pengguna.

LANGKAH 4Konstruksi dari kapasitas jalan yang lebih tinggi membawa:+ LoS yang lebih tinggi+ Harga unit transportasi yang lebih rendah+ Pendorong untuk pertumbuhan ekonomi - Memerlukan investasi yang tinggi- Berakibat negatif terhadap lingkungan dari jalan dan kendaraan besar menyimpan banyak fasilitas.

Akibat Kapasitas Jalan dan Ukuran Kendaraan pada Unit Biaya

LANGKAH 5Peningkatan kapasitas melalui pengenalan kendaraan kapasitas besar dapat dicapai dengan pelayanan angkutan umum. Hal yang mustahil untuk membujuk pemilik kendaraan pribadi untuk membeli kendaraan yang lebih besar dari keperluan mereka atau mempengaruhi mereka untuk menerima orang asing sebagai penumpang untuk meningkatkan hunian kendaraan.Untuk volume penumpang yang rendah, kendaraan kapasitas sedang yang berhenti dimanapun bisa dijadikan solusi yang terbaik, karena mereka menawarkan pengaturan layanan berdasarkan keinginan penumpang, dengan frekuensi yang wajar dan harga yang bersahabat.

Minibus di Los Angles

Reguler Bus

LANGKAH 5Hasil pengenalan layanan transit sebagai berikut :+Biaya transportasi yang lebih rendah tersedia untuk

semua orang pada area yang dilayani+Layanan Jadwal yang sederhana dan mudah

disediakan sepanjang jaringan angkutan+Meningkatkan kapasitas jalan: LoS yang lebih besar

untuk semua kendaraan+Lebih sedikit kemacetan- Sejak kesulitan untuk membebani sopirnya, total

biaya (termasuk sosial) dari perjalanan, transit harus sering disubsidi untuk menarik penumpang yang potensial

LANGKAH 5Pergantian kendaraan angkutan besar atau unit (Tus) hasilnya adalah :+ Kapasitas transportasi yg lebih tinggi+ Harga lebih rendah per unit kapasitas, khususnya untuk produktivitas tenaga kerja yang lebih tinggi+ Kenyamanan berkendara yang lebih baik- Frekuensi layanan yang lebih rendah untuk permintaan yang diberikan

LANGKAH 5Operator dengan kendaraan kapasitas sedang menambahkan pelayanan mereka kepada penumpang yang berhubungan dengan paratransit moda. Observasi dasar dari pengembangan suksesi ini juga sesuai pada: (1) ukuran kendaraan yang optimal dengan volume penumpang dan (2) pelayanan dengan pengaturan rute dan jadwal bisa diperbaiki dengan rute yang tetap dan jadwal yang sesuai dengan peningkatan jumlah penumpang.

Kota Sedang (Pengenalan Semirapid Transit)

LANGKAH 6Pertumbuhan lebih lanjut dari model kota menjadi sebuah kota ukuran sedang mengarah pada kemacetan dan penurunan L/S. Langkah logis berikutnya adalah untuk menciptakan pemisahan penguna jalan untuk berbagai jenis ruas, sehingga perjalanan menjadi lancar, tanpa adanya hambatan samping dari kendaraan lain, pejalan kaki, dan sebagainya.

LANGKAH 6Pemisahan jaringan transit kendaraan (R / W kategori B)

menghasilkan: + Kinerja pelayanan yang tinggi dan kinerja sistem + Kekuatan sistem pencitraan dan identitas. + Tingginya tarikan penumpang (konsekuensi dari dua hasil

diatas). + Rendahnya unit biaya operasi. + Dampak pada penggunaan lahan dan bentuk kota bersifat

permanen. ± Berubah kondisi lalu lintas, tergantung apakah transit R / W

berada di luar atau di dalam jalan-jalan yang ada (misalnya, adanya median).

- Lahan tambahan yang diperlukan. - Investasi Substansial dan konstruksi yang diperlukan.

LANGKAH 7Ketika satu bagian ruas dioperasikan angkutan umum pada bagian lain dari arus lalu lintas, seperti kendaraan angkutan pada sebagian dipisahkan dengan RoW, keuntungan teknologi kendaraan yang menggunakan sistem pemandu ini lebih besar daripada kelemahannya , seperti ditunjukkan pada daftar berikut.

LANGKAH 7Dibandingkan dengan moda pemindahan yang digunakan, terdapat perbedaan dalam :+ Tingginya Kapasitas dan produktivitas dalam pengoperasian kereta (waktu tiba kereta) + Menurunkan biaya operasi per unit dari kapasitas yang ditawarkan. + Kemungkinan menggunakan transaksi elektronik ( keuntungan ) + Kehandalan dan keselamatan (gagal/amannya pengoperasian). + Sempitnya RoW. + Operasi di terowongan, dalam saluran dan di daerah taman mungkin tanpa kerusakan lingkungan yang signifikan. - Kurang pertukaran dengan lalu lintas lainnya dalam operasional di jalan - Terbatas pada jaringan jalan pemandu saja, sehingga tidak ekonomis

untuk rute yang luas di daerah kepadatan rendah. - Rendahnya fleksibilitas operasional (rute, jalan memutar, dll). - Memerlukan investasi yang lebih tinggi.

Kota Besar (Penambahan Rapid Transit)

LANGKAH 8Area perkotaan berkembang menjadi kota besar. Dengan volume perjalanan yang tinggi pada beberapa ruas jalan dan ukuran ruang yang besar, kota besar memerlukan sistem transportasi yang lebih baik dan membutuhkan angkutan umum pada jalan yang terpisah. Cara untuk menambah kecepatan, kapasitas, dan keandalan perjalanan yang diperlukan pada kota dengan jutaan penduduk adalah dengan menetapkan jalan dengan hak prioritas kontrol penuh untuk rute pokok antara mode kendaraan pribadi dan umum.

LANGKAH 8Jalan dengan kontrol penuh (tingkat-pemisah jalan kecil-A), dibandingkan dengan kontrol sebagian (B) dan jalan tidak terkontrol (C), memiliki :+ Pelayanan jalan yang lebih tinggi (Kapasitas, kecepatan, keandalan, dsb). + Lebih besar LoS+ Biaya operasional yang lebih rendah.+ Persyaratan sistem ruang permanen yang lebih besar (Jalan pemisah dibuat untuk membatasi dari perkembangan pemukiman sekitar)+ Ketetapan yang berakibat terhadap tata guna lahan- Diperlukan area yang lebih besar (Khususnya untuk simpang tak sebidang)- Biaya investasi yang lebih tinggi- Gangguan pada lalu lintas saat konstruksi

Jalan Kontrol Penuh untuk Daerah Sempit (Jalan Raya di LA)

LANGKAH 9Kategori A, dibandingkan dengan kategori B, memberikan mode perjalanan sebagai berikut :+ Ruang yang lebih besar (kapasitas-kereta panjang, kecepatan, keandalan, dsb)+ Los yang lebih tinggi+ Biaya operasi per unit yang lebih rendah+ Kesan dan identitas yang lebih kuat+ Tarikan penumpang yang lebih besar + Pengaruh guna lahan yang lebih kuat+ Kemungkinan automatisasi- Kebutuhan untuk tingkat pemisah untuk seluruh R/W- Investasi yang tinggi- Gangguan lalu lintas selama masa konstruksi- Perluasan jaringan yang lebih rendah

LANGKAH 9Perbandingan ini dan perbandingan dari petunjuk dengan mode kemudi menunjukkan bahwa untuk pengoperasian di jalan pada lalu lintas yang berbeda dengan kerugian dari kendali teknologi sangatlah signifikan dan selalu lebih banyak daripada keuntungannya. Untuk angkutan semi-cepat, keuntungan dari kendalinya kebanyakan lebih signifikan daripada kerugiannya, tapi tidak disemua kondisi. Untuk angkutan pada R/W kategori A, kendali teknologi selalu lebih unggul untuk mengemudi karena pengoperasion utamanya dan keuntungannya tidak dikurangi oleh ketidakmampuannya untuk mengoperasikan petunjuk : kendaraan beroperasi eksklusif pada R/W tetap dimana saja.

Mode Kapasitas Tinggi Untuk Kota Besar (Tozai Line, Tokyo)

LANGKAH 10Sistem otomatisasi penuh, dibandingkan dengan sistem operasi manual, memiliki : + Frekuensi peningkatan servis tanpa biaya tambahan.+ Konsumsi energi yang lebih rendah dan penggunaan kendaraan yang seharusnya pada prapemrograman pergerakan+ Pemulihan gangguan layanan lebih mudah+ Biaya operasi yang lebih rendah+ Tingkat keamanan pengoperasian yang lebih tinggi (kesalahan manusia yang diperkecil)- Biaya modal yang sangat tinggi- Teknik kompleksitas yang lebih tinggi dan karenanya memiliki keandalan yang lebih rendah- Disyaratkan untuk otomatisasi pengawasan lintasan dan komunikasi dengan penumpang untuk menangani keadaan darurat dan keamanan

LANGKAH 10Keuntungan utama dari automatisasi adalah penghematan jarak tempuh, karena hal tersebut memberikan penyebaran ekonomi dari angkutan kualitas tinggi untuk volume penumpang sedang (contoh pada kota yang sekarang ini tidak bisa menerapkan angkutan cepat). Moda angkutan automatisasi penuh juga ada pada dunia nyata. Saat ini, semua sistem AGT (Angkutan Pemandu Otomatis) beroperasi tanpa crew, dan hal tersebut seperti beberapa sistem angkutan transportasi cepat yang akan mulai dioperasikan pada moda yang dapat diramalkan pada masa yang akan datang.

Recommended