View
335
Download
5
Category
Preview:
Citation preview
Disusun Oleh:
Esa Dhiandani
207.315.021
FK UPN
Penguji:
Dr. ERLINA SUTJIADI, Sp.KJ (K)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA
RSPAD GATOT SOEBROTO
JAKARTA
2010
I IDENTITAS PASIEN
PRESENTASI KASUS
Gangguan Afektif Bipolar
Episode kini Manik dengan Gejala Psikotik
Nama : Tn. E
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Oktober 1971
Usia : 38 tahun
Alamat : Bumi Cibarusa Asri F-7 No.3 Jonggol Bekasi
Suku : Jawa
Status : Sudah menikah memiliki anak 1
Agama : Islam
Pendidikan : SPRG (Sekolah Penata Rawat Gigi)
Pekerjaan : Staf tata usaha SubBagKes KemHan
Pangkat : PNS III/A
Tanggal Masuk RS : 31 Mei 2010 diantar dokter umum Departemen
II RIWAYAT PSIKIATRI
Dilakukan autoanamnesis dan alloanamnesis
Autoanamnesis : 15,16,21,23,24 Juni 2010 pasien menjawab lancar dan jelas.
Alloanamnesis : 17 Juni 2010 dengan Ny. R (istri pasien)
Keluhan utama
Pasien suka berbicara kacau dan pekerjaannya terganggu
Keluhan Tambahan
Pasien merasa orang “besar” sehingga layak dihormati dan mudah marah dengan istri.
Riwayat gangguan sekarang
Gangguan Afektif Bipolar kini Manik dengan Gejala Psikotik 1
Dua bulan sebelum dirawat di RSPAD Gatot Soebroto pavilun amino pasien sering
marah pada istri, pasien bertengkar bila sedang merasa lelah dan banyak pikiran. Pasien
biasanya bicara ngaco bahwa pasien bakal jadi orang besar dan menyuruh istrinya untuk
terus berjualan peyek. Bila istri kecapaian maka terjadi pertengkaran dan pasien pernah
mengatakan “akan saya ceraikan kamu”. Pasien setelah itu sering terlihat bersedih
terutama pada saat berdoa setelah selesai sholat. Pasien mengaku sedih mengenang
tentang kematian kedua orang tuanya. Pasien selalu berdoa untuk diberikan berkah dan
dijadikan sebagai orang besar. Pasien juga sering bangun malam hari untuk sholat
tahajud dan berdoa disertai perasaan sedih. Namun setelah kembali bicara dan
beraktifitas rasa sedih itu hilang. Pasien selama ini rajin mengkonsumsi obat dan rutin
kontrol ke poli jiwa RSPAD.
3 minggu sebelum masuk masuk RS pasien sering bertengkar dengan istrinya terutama
bila pasien banyak pikiran akibat banyak omongan orang lain dan menyebabkan si istri
kabur dan minggat dari rumah. Istri kabur selama 1 minggu bekerja dirumah orang lain.
Namun kemudian keduanya dipanggil oleh atasan pasien untuk berdamai dan
membatalkan perceraian. Pasien pun mengaku salah dan kembali rujuk dengan istri.
Namun menurut istri pasien, pasien masih suka marah dan bicara ngaco dirumah. Pasien
juga masih suka terlihat sedih merenung saat berdoa dan selesai tahajud.
3 hari sebelum masuk RS, menurut atasannya, hasil pekerjaan kantor pasien sudah tidak
benar dan semakin bicara mengacau dan marah bila ditegur atasan. Saat pulang kerja,
pasien tidak pulang ke rumah tapi pergi ke masjid istiqlal. Pasien disana sholat dan
berdoa minta keberkahan dari Allah. Namun karena kemalaman dan hujan deras, pasien
pulang ke rumah pakdenya di daerah kalimalang dengan keadaan basah kuyup.
Besoknya pasien pergi ke kantor dengan pakaian yang masih agak basah dan apek.
Namun pasien mengaku hari itu bekerja penuh dan pulang ke rumah. Namun atasannya
memberitahukan besok untuk mengambil bonus jadi berpakaian rapi. Atasannya
menelpon istri pasien memberitahukan bahwa besok pasien harus dirawat di paviliun
Amino.
Gangguan Afektif Bipolar kini Manik dengan Gejala Psikotik 2
Keesokan harinya pasien dibawa ke Amino oleh dokter umum departemen
menggunakan ambulan untuk dirawat di Amino pada siang hari. Pasien mengaku tidak
menolak dan menganggap ini semua adalah ujian dari Allah untuk diangkat derajatnya
dan cobaan sebelum menjadi orang besar.
Selama ini pasien mengaku adalah calon pemimpin masa depan Indonesia. Mengaku
adalah anak angkat SBY dan semua pejabat serta jendral cium tangan kepada pasien.
Pasien juga minta segera dipindahkan ke Paviliyun Kartika karena pejabat harus pindah
ke ruang VIP.
Riwayat gangguan sebelumnya
1. RIWAYAT GANGGUAN PSIKIATRI
Pasien pertama kali dirawat di Amino saat pasien lulus SPRG tahun 1990. Pasien dirawat
karena kerjaannya tidak benar dan mencabut gigi pasien tidak minta izin pembimbing
dulu. Saat itu pasien dirawat selama 2 minggu. Sejak tahun 1990-2010 pasien hampir
tiap tahun masuk ke bangsal Amino terutama saat menjelang Idul Fitri dan Idul Adha.
Menurut pasien mengaku banyak pikiran karena pada saat-saat itu sibuk ingin
menyiapkan acara-acara ibadah. Pada tahun 2002 saat istri pasien hamil 4 bulan pasien
pernah dirawat selama 3 bulan dan merupakan perawatan yang paling lama selama di
Amino.
Pasien biasanya dirawat sekitar 2 minggu - 3 bulan setiap tahunnya. Dengan diagnosis
gangguan bipolar episode manik dengan ciri psikotik. Pasien biasanya gampang marah,
banyak bicara, dan merasa sebagai orang besar. Pasien biasanya keluar dari Amino
masih dengan keluhan banyak bicara tapi lebih tenang dan dapat bekerja lagi. Pasien
pernah beberapa hari sedih karena mengingat orang tuanya yang meninggal, biasanya
pasien merenung dan menangis saat selesai sholat dan saat berdoa. Namun bila mulai
banyak pikiran, tekanan darah pasien meninggi lalu pasien mulai sering bicara kacau dan
Gangguan Afektif Bipolar kini Manik dengan Gejala Psikotik 3
pekerjaannya terganggu. Pasien biasanya diantar dari pihak kantor untuk dirawat di
Amino.
2. RIWAYAT ZAT PSIKOAKTIF
Pasien mengaku tidak menggunakan zat psikoafktif
3. RIWAYAT MEDIS
Didapatkan hipertensi yang berhubungan dengan gangguan jiwanya
III RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
1. MASA PRENATAL DAN PERINATAL
Pasien lahir normal di bidan.
2. MASA KANAK-KANAK (0 – 3 TAHUN)
Tidak diketahui
3. MASA PERTENGAHAN (3 – 11 TAHUN)
Pasien tidak masuk TK. Saat SD pasien bergaul normal, banyak teman, agak
penutup. Mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Kegiatan biasanya
sekolah, bermain dan mengaji sesuai anak seumurannya. Pasien saat lulus SD
pernah berjualan es di sekolah untuk menambah uang jajan.
4. MASA KANAK AKHIR DAN REMAJA
Pasien mengaku mempunyai beberapa teman. Setelah masuk SMP 117, pasien
menjadi anak yang biasa-biasa saja baik dalam pergaulan maupun dalam
prestasi. Pasien tidak aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi. Pasien
tidak pernah merokok dan minum-minuman beralkohol.
5. MASA DEWASA
a. Riwayat pendidikan
Pasien bersekolah di SD PWI Jaya 05 Pagi, SMPN 117 Pondok bambu, dan
SPRG. Pasien selama bersekolah lulus dengan nilai rata-rata dan tidak
pernah tinggal kelas.
b. Riwayat pekerjaan
Gangguan Afektif Bipolar kini Manik dengan Gejala Psikotik 4
Tahun 1991 Pasien pernah bekerja sebagai buruh pabrik PT Tancho
selama 1 tahun. Lalu pada tahun 1992 pasien bekerja honorer sebagai
perawat gigi di Pusdiklat Salemba. Tahun 1994 diangkat menjadi PNS II/A
di Pusdiklat Salemba. Tahun 1997 dipindahkan ke Bagian Tata Usaha
KemHan jalan Merdeka Barat karena gangguan jiwa.
c. Riwayat pernikahan
Pasien menikah tahun 2000 dengan wanita bernam Ria asal Pemalang, 2
tahun kemudian memiliki anak laki-laki bernama Bayu Setiawan. Hingga
saat ini belum memiliki anak lagi. Si Istri mengaku sering memintanya
cerai akibat pasien sering marah bila sedang kumat dan merasa kurang
kasih saying dari suami, namun hal itu sering dihalangi dari atasan si
pasien.
d. Agama
Pasien beragama Islam dan mengaku rajin sholat wajib dan tahajud.
Sering membaca Al Quran. Pasien merasa dekat dengan Allah sedari kecil
dan selalu beribadah dengan khusyu’. Keyakinannya terhadap agama
diyakini pasien akan membuatnya mendapatkan berkah dalam hidup.
e. Riwayat psikoseksual
Pasien tidak pernah pacaran. Biasa mengetahui informasi tentang seksual
dari teman dan buku-buku cerita saat sekolah SPRG. Saat bertemu
dengan calon istri pasien dijodohkan oleh seorang bidan. Si Istri mengaku
belum mengenal pasien mengenai penyakitnya dan baru berpacaran 3
bulan langsung menikah di Pemalang.
f. Riwayat pelanggaran hukum
Pasien belum pernah melakukan hal-hal yang melanggar hukum.
g. Aktivitas sosial
Pasien aktif di kegiatan pengajian dan religi lainnya.
h. Kehidupan sekarang
Gangguan Afektif Bipolar kini Manik dengan Gejala Psikotik 5
Pasien tinggal di rumah sendiri bersama istri dan satu anaknya. Sehari-
hari pasien bekerja sebagai PNS golongan III/A. Istri dan anak pasien
mengerti keadaan pasien. Namun sering bertengkar bila mood pasien
buruk. Namun pasien tidak pernah memukul istri. Pasien selalu berangkat
kerja tiap harinya. Bekerja dengan baik, namun 2 hari sebelum masuk RS
bicaranya semakin kacau dan mengganggu pekerjaannya.
i. Riwayat keluarga
Pasien adalah anak pertama dalam keluarganya. Pasien mempunyai 1
adik perempuan dan 5 adik laki-laki. Adik laki-laki nomor 2, 4 dan 6
menderita gangguan jiwa juga namun sudah jarang kambuh setelah
menikah. Adik nomor 6 telah meninggal dunia karena bunuh diri akibat
depresi. Menurut istri ayah pasien juga menderita gangguan jiwa. Ayah
pasien meninggal tahun 1990 karena darah tinggi dan stroke, hal ini
membuat pasien merasa sedih dan sering merenung selama kurang lebih
1 bulan. Ibu pasien didiagnosis kanker payudara tahun 1994 sempat
dioperasi dan di kemoterapi lalu kemudian meninggal tahun 2000. Hal ini
membuat pasien semakin sedih untuk kedua kalinya.
GENOGRAM
Gangguan Afektif Bipolar kini Manik dengan Gejala Psikotik 6
Keterangan:
Laki-laki Laki-laki meninggal pasien
Perempuan Perempuan meninggal
Laki-laki gangguan jiwa meninggal Laki-laki gangguan jiwa
j. Persepsi tentang diri sendiri dan kehidupan
Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah orang besar, anak angkat SBY
dan semua jenderal hormat dengan pasien. Pasien menganggap tidak
sakit jiwa, tidak peduli orang lain mengatakan sakit jiwa dan merasa
dirawat hanya karena cobaan dan ujian dari Allah. Pasien sering marah
bila istri tidak mau membuat peyek dan sering mengusir istri pergi tapi
pasien mengaku menyayangi istri dan anak-anaknya.
k. Persepsi keluarga tentang diri pasien
Gangguan Afektif Bipolar kini Manik dengan Gejala Psikotik 7
Keluarga pasien menyadari penyakitnya tidak mungkin sembuh dan
kadang istri berniat ingin menceraikan pasien. Anak pasien hanya
mengetahui ayahnya sedang sakit dan dirawat di RS.
l. Impian dan nilai-nilai
Pasien bercita-cita ingin menjadi Presiden RI, bila menjadi pasien akan
bertindak adil dan akan memajukan Negara ini. Pasien merasa dia
merupakan orang penting dan selalu diliput oleh wartawan dan disiarkan
di radio Elshinta dan TV One.
IV STATUS MENTAL
A. DESKRIPSI UMUM
Penampilan
Perempuan sesuai dengan usianya. Cara berpakaian rapi kemeja batik
dan celana panjang, rambut pendek beruban, jenggot tipis dan
perawatan diri baik. Sikapnya sangat bersemangat saat mengobrol,
kontak mata cukup baik.
Perilaku dan aktivitas motorik
Selama wawancara pasien bersikap cukup baik. Pasien duduk tenang.
Tidak terdapat tanda-tanda kecemasan. Pasien banyak bicara dan
bersemangat dalam menjawab pertanyaan.
Sikap terhadap pemeriksa
Pasien bersikap kooperatif, tidak ada rasa curiga dan akrab terhadap
pemeriksa
B. MOOD DAN AFEK
Mood : Hipertim, elasi mood
Afek : Afek luas, appropriate affect
Keserasian : Serasi
C. BICARA
Gangguan Afektif Bipolar kini Manik dengan Gejala Psikotik 8
Pasien berbicara spontan dan lancar, banyak (logorrhea), dan dengan volume
keras dan artikulasi jelas. Pasien mampu menjawab sesuai pertanyaan. Pasien
kadang bicara banyak hal tidak sesuai yang ditanyakan.
D. GANGGUAN PERSEPSI
Tidak ditemukan gangguan persepsi pada pasien. Tidak halusinasi tidak ada, ilusi
tidak ada.
E. PIKIRAN
Proses pikir
Ditemukan proses pikir koheren antara mood dan afek. Selain itu
ditemukan juga flight of ideas, di mana terdapat ide satu bergeser
dengan cepat ke ide yang lain.
Isi pikir
Terdapat gagasan yang berlebihan dan waham kebesaran karena pasien
yakin bahwa dirinya orang besar dan calon pemimpin masa depan.
F. KESADARAN DAN KOGNITIF
1. Taraf kesadaran dan kesiagaan
Kesadaran kompos mentis, kesiagaan baik.
2. Orientasi
Waktu : Baik, pasien dapat menyebutkan tanggal, bulan, dan
tahun saat ini
Tempat : Baik, mengetahui bahwa ia berada di perawatan bagian
jiwa
Orang : Baik, dapat mengenali dokter, staff RSPAD, dan teman
sekamarnya
3. Daya ingat
Daya ingat jangka segera
Baik pasien dapat mengingat segera nama koass pemeriksa.
Daya ingat jangka pendek
Gangguan Afektif Bipolar kini Manik dengan Gejala Psikotik 9
Baik, pasien dapat mengingat kegiatan yang telah dilakukan setelah
bangun tidur.
Daya ingat jangka sedang
siapa yang mengantarkan ke rumah sakit.
Daya ingat jangka panjang
Baik, pasien dapat mengingat nama sekolah SMP dan SPRG-nya.
4. Konsentrasi dan perhatian
Pasien agak kesulitan konsentrasi dalam menghitung 100-7-7 dan
seterusnya. 100-7= 93, lalu 93-7= lama menjawab, lalu 86-7=79, lalu=72,
terakhir 72-7= lama menjawab dengan alasan tidak suka pelajaran
matematik. Pasien bisa mengeja kata “dunia” dari belakang.
5. Kemampuan membaca dan menulis
Baik, pasien dapat menuliskan nama dan usia anak-anaknya,
menggambarkan denah rumahnya berserta keterangannya, dan
membaca ulang tulisannya.
6. Kemampuan visuospasial
Pasien mampu menggambar jam bulat lengkap dengan semua angka dan
menunjukkan pukul 3.
7. Pikiran abstrak
Baik. Pasien dapat menggunakan berbagai peribahasa dalam bercerita,
seperti “Habis manis sepah dibuang” dan ”besar pasak daripada tiang”.
8. Intelegensi dan kemampuan informasi
Pasien dapat menyebutkan siapa Presiden dan Wakil Presiden RI saat ini
dan mampu menjelaskan obat-obatan dan alat kesehatan.
9. Kemampuan mengandalikan impuls
Pasien agak hiperaktif dalam wawancara, tetapi tidak melakukan
tindakan yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
10. Daya nilai dan tilikan
Gangguan Afektif Bipolar kini Manik dengan Gejala Psikotik 10
Daya nilai sosial : Baik. Pasien mengerti bahwa membalas kejahatan
dengan kejahatan itu tidak ada gunanya. Pasien
tidak membalas orang yang menyakitinya hanya
berdoa supaya selalu dapat keberkahan.
Penilaian realita : RTA terganggu
Tilikan : Derajat 1
11. Taraf dapat dipercaya
Pasien dan keluarganya memberikan kesan dapat dipercaya
V PEMERIKSAAN DIAGNOSIS LEBIH LANJUT
1. Status Internis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Kompos mentis
Status gizi : Gizi cukup
Tanda vital
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Frekuensi nadi : 90 x/menit
Frekuensi napas : 24 x/menit
Suhu : Afebris
Mata : Pupil isokor 3/3 mm, konjungtiva anemis tidak ada, sklera
ikterik tidak ada, refleks cahaya +/+
THT : Dalam batas normal
Mulut dan gigi : Dalam batas normal
Thoraks : Cor, pulmo dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Ekstremitas : Tidak ada kelainan
Gangguan Afektif Bipolar kini Manik dengan Gejala Psikotik 11
Kulit : Tidak ada kelainan
2. Status Neurologis
Saraf kranialis : Tidak ada defisiensi neurologis tanda rangsangan
meningeal
Tanda efek ekstrapiramidal : Tidak ada
Motorik : Baik
Sensorik : Baik
VI IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien TN. ETH, 34 tahun, berpenampilan sesuai dengan usianya, cara berpakaian rapi
dan perawatan diri baik, bekerja sebagai staf tata usaha KemHan, pendidikan terakhir
SPRG. Dibawa ke RSPAD dengan keluhan suka bicara kacau dan pekerjaannya terganggu.
Sejak 2 bulan SMRS pasien sering bertengkar dan marah dengan istri bila sedang lelah,
banyak pikiran dan menyuruh istri kerja. Pasien sering memerintah istri dan berbicara
bahwa pasien adalah calon pemimpin bangsa dan semua orang hormat pada pasien.
Pasien juga pernah berkata akan menceraikan istrinya.
Pasien sering menangis dan merenung bila setelah sholat dan saat berdoa. Diakui
pasien, dia ingat tentang kematian kedua orang tuanya. Menurut istri pasien hal
tersebut hanya berlangsung beberapa hari saja.
Beberapa hari SMRS pasien bicara semakin kacau di kantor dan marah bila ditegur
atasan. Pasien pergi hujan-hujan ke Masjid dan tidak pulang kerumah. Pasien tidak
mengganti baju saat esoknya pergi ke kantor. Lalu pasien dibawa ke Amino. Pasien
selalu kontrol ke poli jiwa dan minum obat ruitn.
Pada status mental didapatkan: pada gambaran umum, perawatan diri baik, bersikap
kooperatif selama wawancara. Mood elasi (hipertim). Afek luas, appropriate, serasi.
Bicara spontan dan lancar, logorrhea, volume keras. Proses pikir flight of ideas. Isi pikir
Gangguan Afektif Bipolar kini Manik dengan Gejala Psikotik 12
terdapat gagasan yang berlebihan dan waham kebesaran. Tidak ada halusinasi.
Penilaian realita terganggu, dengan tilikan derajat 1.
VII FORMULASI DIAGNOSIS
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan persepsi, dan pikiran yang bermakna serta
menimbulkan suatu distress (penderitaan) dan disability (hendaya) dalam pekerjaan dan
kehidupan sosial pasien, sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien ini mengalami
gangguan jiwa.
Aksis I
Berdasarkan data-data yang didapat memelalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan
neurologis, dan rekam medik, tidak ditemukan riwayat trauma kepala, demam tinggi
atau kejang sebelumnya ataupun kelainan organik. Tidak pernah ada riwayat
penggunaan zat psikoaktif. Hal ini dapat menjadi dasar untuk menyingkirkan diagnosis
gangguan mental organik dan penggunaan zat psikoaktif.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dengan pasien dan keluarganya. Didapat:
pasien banyak bicara, sering marah, cenderung berlebihan, pekerjaannya terganggu,
mengalami masalah dengan orang-orang disekitarnya, pernah mengalami periode
depresi; mood elasi (hipertim) dan afek luas, serasi; logorrhea; proses pikir flight of
ideas; dan terdapat waham kebesaran. Perilaku pasien dalam menjawab pertanyaan
terkadang hiperaktif. Sehingga berdasarkan PPDGJ-III, diagnosis F 31.2 Gangguan afektif
bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik dapat ditegakkan.
Didiagnosis banding dengan Skizoafektif tipe manik (PPDGJ-III diagnosis F25.0), karena
onset timbulnya skizofrenia yang bersamaan dengan gangguan afektif belum dapat
diketahui dengan jelas.
Aksis II
Pada pasien didapatkan memiliki suatu rasa kepentingan diri yang besar (misalnya,
pencapaian dan bakat yang dibesar-besarkan, mengharapkan menjadi terkenal sebagai
Gangguan Afektif Bipolar kini Manik dengan Gejala Psikotik 13
yang unggul tanpa usaha yang sepadan). Pasien bahwa ia adalah "spesial" dan unik dan
hanya dapat dipahami oleh, atau harus berhubungan dengan orang spesial lain atau
orang lain (atau institusi) yang berstatus tinggi. Merupakan ciri kepribadian narsisistik.
Aksis III
Memiliki penyakit hipertensi yang berhubungan dengan gangguan jiwa saat ini.
Aksis IV
Memiliki masalah dengan istrinya. Pasien sering marah dengan istrinya bila tidak mau
kerja dan ingin menceraikannya.
Aksis V
Penilaian terhadap kemampuan pasien untuk berfungsi dalam kehidupannya
menggunakan skala GAF (Global Assessment of Functioning). Pada saat dilakukan
wawancara, skor GAF 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan
dalam fungsi, secara umum masih baik). GAF tertinggi selama satu tahun terakhir adalah
80-71 (gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial dan
pekerjaan).
VIII EVALUASI MULTI AKSIAL
Aksis I : F 31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala
psikotik
DD/ F 25.0 Skizoafektif tipe manik
Aksis II : Kesan ciri kepribadian narsisistik
Aksis III : Hipertensi
Aksis IV : Masalah dengan lingkungan keluarga (istri pasien)
Aksis V : GAF 70 – 61 (saat ini)
GAF 80 – 71 (tertinggi selama satu tahun terakhir)
Gangguan Afektif Bipolar kini Manik dengan Gejala Psikotik 14
IX DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik
Pasien memiliki keluarga yang menderita gangguan jiwa yaitu ayah dan
ketiga orang adik laki-lakinya.
Pasien menderita hipertensi.
2. Psikologik
Bicara spontan, logorrhea
Mood elasi (hipertim)
Afek luas
Flight of ideas
Waham kebesaran
RTA terganggu, tilikan derajat 1
3. Lingkungan dan sosioekonomi
Masalah dengan istri pasien
X PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad functionam : Bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad malam
XI RENCANA TERAPI
PSIKOFARMAKA
Carbamazepin 2 x 200 m
Asam valproat 3 x 250 mg
Risperidone 2 x 3 mg
Gangguan Afektif Bipolar kini Manik dengan Gejala Psikotik 15
PSIKOTERAPI
Terhadap pasien
Memberikan informasi dan edukasi pada pasien mengenai penyakitnya sehingga
pasien dapat mengenali keadaannya
Mendorong pasien untuk minum obat secara teratur dengan mengajarkan
manfaat dari obat-obatan yang diberikan
Bila pasien berobat jalan, dianjurkan agar selalu rutin kontrol ke poliklinik
Terhadap keluarga
Menjelaskan kepada keluarga tentang pentingnya dukungan keluarga dan
pentingnya rutinitas minum obat dalam proses kesembuhan pasien
Mendorong suami agar lebih berperan dalam kesembuhan pasien, misalnya
dalam mengawasi minum obat, atau menjenguk sesekali bila pasien dirawat.
XII DISKUSI
Pada pasien ditegakkan diagnosis gangguan afektif bipolar, epidose kini manik dengan
gejala psikotik, dengan diagnosis banding skizoafektif tipe manik. Hal ini disesuaikan
dengan PPDGJ III, di mana episode sekarang memenuhi kriteria mania dengan gejala
psikotik:
Gangguan ini tersifat oleh episode berulang (sekurang – kurangnya dua episode) dimana
afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu, pada waktu tertentu terdiri dari
peningkatan afek disertai penambahan energi dan aktivitas (mania), dan pada waktu
lain berupa penurunan afek disertai pengurangan energi dan aktivitas (depresi) . Yang
khas adalah bahwa biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode.
Episode harus berlangsung sekurang – kurangnya 1 minggu, dan cukup berat sampai
mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan dan aktivitas sosial yang biasa
dilakukan. Perubahan afek harus disertai dengan energiu yang bertambah sehingga
terjadi aktivitas berlabihan, percepatan dan kebanyakan bicara, kebutuhan tidur yang
Gangguan Afektif Bipolar kini Manik dengan Gejala Psikotik 16
berkurang, ide – ide perihal kebesaran/ “grandiose ideas” dan terlalu optimistik. Harga
diri yang membumbung dan gagasan kebesaran.
Diagnosis banding skizoafektif didasarkan pada onset timbulnya skizofrenia yang
bersamaan dengan gangguan afektif belum dapat diketahui dengan jelas.
Karbamazepin
Karbamazepin digunakan untuk bangkitan parsial kompleks dan bangkitan tonik-klonik
(antikonvulsan) dan sebagai mood modulator. Saat ini karbamazepin merupakan
antiepilepsi utama di Amerika Serikat. Karbamazepin juga dapat digunakan sebagai
antimania dan terapi profilaksis.
Indikasi penggunaan terapeutik penggunaan karbamazepin adalah :8
- Epilepsi
- Gangguan bipolar (mania, depresi)
- Skizofrenia dan gangguan skizoafektif
- Gangguan depresif
- Gangguan pengendalian impuls
Karbamazepin biasanya dimulai dengan dosis 200-400 mg per hari dalam 3 atau 4 dosis
dan ditingkatkan menjadi 800-1000 mg per hari pada akhir minggu pertama
pengobatan. Seperempat dari jumlah pasien yang diobati mengalami efek samping
gejala intoksikasi akut karbamazepin dapat berupa stupor atau koma, kejang dan
depresi nafas.
Asam Valproat
Valproat (depakene) juga disebut asam valproat karena obat ini dengan cepat diubah
menjadi bentuk asam di dalam lambung. Pertama kali diperkenalkan sebagai obat anti
epileptik yang efektif di tahun 1963. Di samping itu valproat dan karbamazepin telah
terbukti efektif dalam terapi gangguan bipolar.
Gangguan Afektif Bipolar kini Manik dengan Gejala Psikotik 17
Indikasi pemberian asam valproat adalah :
- Epilepsi
- Gangguan bipolar
- Gangguan skizoafektif
Asam valproat tersedia dalam bentuk kapsul 250 mg dan bentuk sirup 250 per 5 ml.
Dosis hari pertama adalah 250 mg diberikan bersama makanan. Dosis dapat dinaikkan
sampai 250 mg per oral 3 kali per hari selama 3 sampai 6 hari. Toksisitas asam valproat
berupa gangguan saluran cerna, sistem saraf, hati, ruam kulit dan allopesia.
Risperidon
Risperidon sebagai antipsikotik atipikal pada pasien ini dengan pertimbangan
efektivitasnya dalam mengatasi gejala positif maupun gejala negatif yang sama baik
serta efek samping yang lebih kecil disbanding antipsikotik tipikal. Penggunaan
antipsikotik atipikal kini merupakan lini pertama untuk mengaasi gejala psikotik. Obat ini
tidak memiliki efek samping ekstrapiramidal, kecil kemungkinan dalam peningkatan
berat badan dan lebih kecil dalam menyebabkan terjadinya sindrom metabolik. Dosis
terapi risperidon adalah 2-8 mg yang setara dengan dosis haloperidol 5-20 mg, dengan
dosis efektif 6 mg/hari.
Riwayat Perjalanan Penyakit
Des 2008 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
Gangguan Afektif Bipolar kini Manik dengan Gejala Psikotik 18
Desember 2008 : Pasien terakhir dirawat di pavilion amino dengan gangguan bipolar
dirawat selama 1 ½ bulan. Pasien masuk karena sering marah-marah dan pekerjaannya
terganggu. Pasien juga sedih akibat anaknya mengalami kecelakaan. Pasien diberi obat
CPZ 1x50 mg, THP 2x2 mg, risperidone 2x3 mg dan karbamazepin 2x200 mg.
April 2010
Pasien sering bertengkar dengan istri dirumah, sering bicara kacau bahwa dirinya orang
besar baik dirumah, kantor dan umum.
Mei 2010
Awal Mei, pasien ditinggal kabur istrinya 1 minggu akibat pertengkaran, merasa bingung
dan sedih, lalu kemudian rujuk kembali.
Akhir Mei, pasien makin sering berbicara ngaco di kantor dan marah saat ditegur
atasannya. Pasien tidak pulang kerumah dan hujan-hujan deras dengan basah kuyup
pergi ke masjid istiqlal sholat dan berdoa. Menginap di rumah Pakde-nya. Lalu keesokan
harinya masuk kekantor tidak ganti baju dan memakai baju yang basah. Atasan pasien
menelpon istri pasien untuk meminta pasien di rawat di Amino. Keesokan harinya
pasien di bawa ke pavilion Amino oleh dokter umum Departemen dengan ambulan.
Juni 2010
Pasien sudah mulai tenang tidak mudah marah-marah. Namun bicaranya masih
membesar-besarkan diri. Mengaku sayang dengan istri dan anaknya, ingin segera
pulang.
Gangguan Afektif Bipolar kini Manik dengan Gejala Psikotik 19
Recommended