View
292
Download
16
Category
Preview:
DESCRIPTION
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah mendorong pemerintah untuk mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU). Peraturan ini dimaksudkan untuk memangkas ketidakefisien pengambilan keputusan dalam organisasi publik.
Citation preview
iii Profil BLUD di Kabupaten Malang
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah men-dorong pemerintah untuk mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Ta-hun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU). Pera-turan ini dimaksudkan untuk memangkas ketidakefisien pengambilan kepu-tusan dalam organisasi publik. Disamping mendapat misi untuk ikut mendorong pertumbuhan ekonomi Daerah (agent of development) dan menjadi pelayan (public servant) bagi masyarakat Kabupaten Malang, BUMD juga berfungsi sebagai salah satu sum-ber dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini menuntut BUMD untuk selalu berorientasi pada pemikiran dan perilaku bisnis secara profesional serta ke-entrepreneur-an. Sejalan dengan itu, BUMD di Kabupaten Malang dituntut pula untuk mampu menjalankan aktivitas usa-hanya secara efisien, efektif, selektif, produktif, serta antisipatif terhadap berba-gai perubahan lingkungan yang sering kali terjadi secara tak terduga.
Kata Pengantar
Kata Pengantar
Malang, Januari 2012
Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset
Drs. Willem P. Salamena, MM Pembina Tk. I
NIP.19600108 198608 1 002
iv Profil BLUD di Kabupaten Malang
Kata Pengantar ii
Dasar Pengaturan Badan Layanan Umum (BLU) 1
Latar Belakang 2
Pengertian, Tujuan, dan Azas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) 3
Jenis dan Persyaratan Badan Layanan Umum (BLU) 5
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) 6
Rumah Sakit Umum Pemerintah Daerah RSUD Kanjuruhan Kab. Malang sebagai Badan Layanan Umum (BLU) 8
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada
Dinas Koperasi & UMKM 15
Struktur Organisasi UPT Dana Bergulir 18
Lumbung Desa Modern Sebagai Badan Layanan
Umum Daerah 20
Persiapan 7 Puskemas Di Kab. Malang Menuju Proses Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) 22
Puskesmas Dampit 24
Puskesmas Tumpang 27
Puskesmas Dau 30
Puskesmas Donomulyo 32
Puskesmas Kepanjen 35
Puskesmas Sumberpucung 37
Puskesmas Turen 39
Penutup 41
Kesimpulan Dan Saran 42
Daftar Isi
Daftar Isi
1 Profil BLUD di Kabupaten Malang
BLU diatur dalam beberapa peraturan perundang-undangan yang secara khusus mengaturnya, yaitu:
1. Peraturan Pemerintah 61 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan BLUD
2. Pasal 1 angka 23, Pasal 68 dan Pasal 69 UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Ne-gara;
3. PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
4. PP No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayan-an Minimal;
5. Peraturan Menteri Keuangan No. 07/PMK.02/2006 tentang Persyaratan Ad-ministratif Dalam Rangka Pengusulan Dan Penetapan Satuan Kerja Instansi Pemerintah Untuk Menerapkan Pola Pengelolaan Keuan-gan Badan Layanan Umum;
6. Peraturan Menteri Keuangan No. 08/PMK.02/2006 tentang Kewenangan Pengada-an Barang/Jasa Pada Badan Laya-nan Umum;
7. Peraturan Menteri Keuangan No. 09/PMK.02/2006 tentang Pembentukan Dewan Pengawas Pada Badan Layanan Umum;
8. Peraturan Menteri Keuangan No. 10/PMK.02/2006 jo. PMK No. 73/PMK.05/2007 tentang Pedoman Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat Pengel-ola, Dewan Pengawas dan Pegawai Badan Layanan Umum;
9. Peraturan Menteri Keuangan No. 66/PMK.02/2006 tentang Tata Cara
Penyusunan, Pengajuan, Penetapan, dan Pe-rubahan Rencana Bisnis danAnggaran serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum;
10. Peraturan Menteri Keuangan No. 109/PMK.05/2007 tentang Dewan Pengawas Badan Layanan Umum;
11. Peraturan Menteri Keuangan No. 119/PMK.05/2007 tentang Persyaratan Administratif Dalam Rangka Pengusulan Dan Penetapan Satuan Kerja Instansi Pemerintah Untuk Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
12. Peraturan Menteri Keuangan No. 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
14. Peraturan Dirjen Perbendaharaan No. Per-50/PB/2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penge-lolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Oleh Satuan Kerja Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU);
15. Peraturan Dirjen Perbendaharaan No. Per-62/PB/2007 tentang Pedoman Penilaian Usulan Penerapan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; Standar layanan Tarif layanan Pengelolaan keuangan Tata kelola Ketentuan lain
16. Peraturan Dirjen Perbendaharaan No. Per-67/PB/2007 tentang Tata Cara Pengintegrasian Laporan Keuangan Badan Layanan Umum Ke Dalam Laporan Keuangan Kementerian Ne-gara/Lembaga.
Dasar Pengaturan (BLU)
Term of Reference
Badan Layanan Umum
2 Profil BLUD di Kabupaten Malang
D iterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) No. 61 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) , pasal 2 ayat (5) berbunyi : “ “Dalam pelaksanaan kegiatan, BLUD harus mengu-tamakan efektivitas dan efisiensi serta kualitas pelaya-nan umum kepada masyarakat tanpa mengu-tamakan pencarian keuntungan“. Sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah tersebut adalah bertujuan untuk meningkatkan pe-layanan publik oleh Pemerintah, karena sebelumnya tidak ada pengaturan yang spesifik mengenai unit pemerintahan yang melakukan pelayanan kepada masyarakat yang pada saat itu bentuk dan modelnya beraneka macam. Jenis BLU disini antara lain Puskes-mas, lembaga pendidikan, pelayanan lisensi, penyair-an, dan lain-lain.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan dan Puskesmas sebagai salah satu ujung tombak dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Na-mun, tak sedikit keluhan selama ini diarahkan pada kualitas pelayanan RSUD dan Puskesmas yang dinilai masih rendah. Ini terutama rumah Puskesmas daerah atau Puskesmas milik Pemerintah. Penyebabnya sangat klasik, yaitu masalah keterbatasan dana yang dimiliki oleh RSUD dan Puskesmas daerah atau Puskes-mas milik pemerintah, sehingga tidak bisa mengem-bangkan mutu layanannya, baik karena peralatan medis yang terbatas maupun kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang rendah. Perkembangan pengelolaan RSUD dan Puskesmas, baik dari aspek manajemen maupun operasional sangat dipengaruhi oleh berbagai tuntutan dari lingkungan, yaitu antara lain bahwa Rumah Sakit maupun Puskesmas dituntut
untuk memberikan pelayanan kesehatan yang ber-mutu, dan biaya pelayanan kesehatan terkendali se-hingga akan berujung pada kepuasan pasien dan peningkatan kesehatan masyarakat.
Tuntutan lainnya adalah pengendalian biaya. Pengendalian biaya merupakan masalah yang kom-pleks karena dipengaruhi oleh berbagai pihak yaitu mekanisme pasar, tindakan ekonomis, sumber daya manusia yang dimiliki (profesionalitas) dan yang tidak kalah penting adalah perkembangan sarana dan prasarana itu sendiri. Puskesmas/RSUD yang terdapat di tingkat pusat dan daerah tidak lepas dari pengaruh perkembangan tuntutan tersebut. Dipandang dari segmentasi kelompok masyarakat, secara umum Puskesmas pemerintah merupakan layanan jasa yang menyediakan untuk kalangan menengah ke-bawah
Peningkatan biaya kesehatan menyebabkan fenomena tersendiri bagi Dinas/SKPD terkait memiliki segmen layanan kesehatan untuk kalangan me-nengah ke bawah. Akibatnya Puskesmas dalam hal ini diharapkan menjadi rumah sakit yang murah dan ber-mutu serta berkualitas bagi masyarakat menengah ke bawah .
Pada Pemerintah Kabupaten Malang terdapat beberapa unit pengelolaan BLUD yang sudah men-jadi BLUD penuh, BLUD bertahap dan masih proses menuju BLUD, diantaranya :
1. RSUD Kanjuruhan ( BLUD penuh ) 2. Dinas Koperasi dan UMKM ( BLUD bertahap ) 3. Dinas Pertanian dan Perkebunan ( BLUD ber-
tahap ) 4. 7 (tujuh) Puskesmas ( Dalam proses menuju
BLUD )
Latar Belakang
Term of Reference
Rumah Sakit maupun Puskesmas dituntut untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang ber-mutu, dan biaya pelayanan kese-hatan terkendali sehingga akan berujung pada kepuasan pasien
dan peningkatan kesehatan masyarakat.
Puskesmas dalam hal ini di-harapkan menjadi rumah sakit yang murah dan bermutu serta
berkualitas bagi masyarakat menengah ke bawah .
3 Profil BLUD di Kabupaten Malang
P engertian atau definisi BLU diatur dalam Pasal 1 angka 23 Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yaitu :
“ Badan Layanan Umum adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pela-yanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengu-tamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas”.
Pengertian ini kemudian diadopsi kembali dalam ketentuan umum yaitu dalam Pasal 1 angka 1 Pera-turan Pemerinh No. 61 Tahun 2007 tentang Penge-lolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Tujuan dibentuknya BLU adalah “ Badan Layanan Umum dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa”.
Kemudian ditegaskan kembali dalam PP No. 23 Tahun 2005 sebagai peraturan pelaksanaan dari pasal 69 ayat (7) UU No. 1 Tahun 2004, Pasal 2 yang menye-butkan bahwa “BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka mema-jukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan ke-hidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat”. Sedangkan Asas BLU diatur menu-rut Pasal 3 PP No. 23 Tahun 2005, yaitu:
1. Menyelenggarakan pelayanan umum yang pengelolaannya berdasarkankewenangan
yang didelegasikan, tidak terpisah secara hu-kum dari instansi induknya;
2. Pejabat BLU bertanggung jawab atas pelak-sanaan kegiatan layanan umum kepada pimpinan instansi induk;
3. BLU tidak mencari laba; 4. Rencana kerja, anggaran dan laporan BLU
dan instansi induk tidak terpisah; 5. Pengelolaan sejalan dengan praktik bisnis
yang sehat. Dari uraian definisi, tujuan dan asas BLU, maka dapat terlihat bahwa BLU memiliki suatu karakteristik tertentu, yaitu :
1. Berkedudukan sebagai lembaga pemerintah yang tidak dipisahkan dari kekayaan Negara;
2. Menghasilkan barang dan/atau jasa yang diperlukan masyarakat;
3. Tidak bertujuan untuk mencarai laba; 4. Dikelola secara otonom dengan prinsip
efisiensi dan produktivitas ala korporasi; 5. Rencana kerja, anggaran dan pertanggung-
jawabannya dikonsolidasikan pada instansi induk;
6. Penerimaan baik pendapatan maupun sum-bangan dapat digunakan secaralangsung;
7. Pegawai dapat terdiri dari pegawai negeri sipil dan bukan pegawai negeri sipil;
8. BLU bukan subyek pajak.
Pengertian, Tujuan, dan Azas Badan Layanan Umum
(BLU)
Term of Reference
4 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Selain itu, sekalipun BLU dikelola secara otonom
dengan prinsip efisiensi dan produktivitas ala korporasi, namun terdapat beberapa karakteristik lainnya yang membedakan pengelolaan keuangan BLU dengan BUMN/BUMD, yaitu:
1. BLU dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalamrangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan ke-hidupan bangsa;
2. Kekayaan BLU merupakan bagian dari kekayaan negara/daerah yang tidak dipisahkan serta dikelola dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk menyelenggarakan kegiatan BLU yang bersangkutan;
3. Pembinaan BLU instansi pemerintah pusat dila-kukan oleh Menteri Keuangan dan pembinaan teknis dilakukan oleh menteri yang bertang-gung jawab atas bidang pemerintahan yang bersangkutan;
4. Pembinaan keuangan BLU instansi pemerintah daerah dilakukan oleh pejabat pengelola keuangan daerah dan pembinaan teknis dila-kukan oleh kepala satuan kerja perangkat daerah yang bertanggung jawab atas bidang pemerintahan yang bersangkutan;
5. Setiap BLU wajib menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan;
6. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) serta la-poran keuangan dan laporan kinerja BLU di-susun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari RKA serta laporan keuangan
dan laporan kinerja kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah;
7. Pendapatan yang diperoleh BLU sehubungan dengan jasa layanan yang diberikan meru-pakan pendapatan negara/daerah;
8. Pendapatan tersebut dapat digunakan lang-sung untuk membiayai belanja yang bersang-kutan;
9. BLU dapat menerima hibah atau sumbangan dari masyarakat atau badanlain;
10. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan BLU diatur dalam peraturan pemer-intah PP No. 61 Tahun 2007.
BLU bertujuan untuk meningkat-kan pelayanan kepada masyarakat
dalam rangka memajukan kese-jahteraan umum dan mencerdas-
kan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam
pengelolaan ke-uangan berdasar-kan prinsip ekonomi dan produk-
tivitas, dan penerapan praktek bis-nis yang sehat
“
“
5 Profil BLUD di Kabupaten Malang
A pabila dikelompokkan menurut jenisnya BLU terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. BLU yang kegiatannya menyediakan barang atau jasa meliputi rumah sakit, lembaga pen-didikan, pelayanan lisensi, penyiaran, dan lain-lain;
2. BLU yang kegiatannya mengelola wilayah atau kawasan meliputi otorita pengembangan wilayah dan kawasan ekonomi terpadu (Kapet); dan
3. BLU yang kegiatannya mengelola dana khusus meliputi pengelola dana bergulir, dana UKM, penerusan pinjaman dan tabungan pega-wai.Untuk menjadi sebuah BLU, maka harus memenuhi persyaratan sebagaimana diatur menurut Pasal 4 PP No. 23 Tahun 2005, sebagai berikut:
a) Persyaratan Substantif, apabila menyelangga-rakan layanan umum yang berhubungan dengan : • Penyediaan barang dan/atau jasa laya-
nan umum; • Pengelolaan wilayah/kawasan tertentu
untuk tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat atau layanan umum; dan/atau
• Pengelolaan dana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi dan/atau pela-yanan kepada masyarakat.
b) Persyaratan Teknis, yaitu :
• kinerja pelayanan di bidang tugas pokok dan fungsinya layak dikelola dan ditingkat-kan pencapaiannya melalui BLU sebagai-mana direkomendasikan oleh menteri/pimpinan lembaga/kepala SKPD sesuai dengan kewenangannya; dan
• kinerja keuangan satuan kerja instansi yang bersangkutan adalah sehat sebagai-mana ditunjukkan dalam dokumen usulan penetapan BLU.
c) Persyaratan Administratif, yaitu :
• pernyataan kesanggupan untuk mening-katkan kinerja pelayanan,keuangan, dan manfaat bagi masyarakat;
• pola tata kelola (yang baik); • rencana strategis bisnis; • laporan keuangan pokok; • standar pelayanan minimum; dan • laporan audit terakhir atau pernyataan
bersedia untuk diaudit secara inde-penden.
Syarat-syarat BLU 1. Persyaratan substantif : penyelenggaraan layanan
umum; 2. Persyaratan teknis : kinerja; 3. Persyaratan administratif : dokumen-dokumen
Pengelolaan Keuangan BLUD Badan Layanan Umum Daerah adalah salah satu unit entitas pelaporan yang menurut perundang-undangan dan ketentuan wajib menyampaikan la-poran pertanggungjawaban dalam bentuk laporan keuangan. Selanjutnya pengelolaan keuangan BLUD dapat di a) Adanya desentralisasi dan otonomi daerah de-
ngan berlakunya UU tentang Pemerintahan Daerah (UU No. 32 Tahun 2004, terakhir diubah dengan UU No. 12 Tahun 2008)
b) Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Per-imbangan Keuangan Pusat dan Daerah, serta Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 tentang Pedo-man Umum Penyusunan APBD
c) Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2007 ten-tang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
d) Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 ten-tang Standar Akuntansi Pemerintahan
Jenis dan Persyaratan Badan Layanan Umum
(BLU)
Term of Reference
6 Profil BLUD di Kabupaten Malang
M embuat rumah sakit pemerintah daerah harus melakukan banyak penyesuaian khususnya dalam pengelolaan keuangan maupun penganggarannya, termasuk
penentuan biaya. Dengan terbitnya PP No. 23 Tahun 2005, rumah sakit pemerintah daerah mengalami per-ubahan menjadi BLU. Perubahan ini berimbas pada pertanggungjawaban keuangan tidak lagi kepada Departemen Kesehatan tetapi kepada Departemen Keuangan, sehingga harus mengikuti standar akun-tansi keuangan yang pengelolaannya mengacu pada prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi dan efisiensi. Anggaran yang akan disusun pun harus ber-basis kinerja (sesuai dengan Kepmendagri No. 29 Ta-hun 2002). Penyusunan anggaran rumah sakit harus berbasis akuntansi biaya yang didasari dari indikator input, indikator proses dan indikator output, sebagai-mana diatur berdasarkan PP No. 23 Tahun 2005 ten-tang PengelolaanKeuangan Badan Layanan Umum, PMK No. 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum, dan khusus untuk RSUD, pengelolaan keuangannya harus mengacu dan berdasarkan Permendagri Per-mendagri No. 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. Pelaporan dan Pertanggungjawaban BLU sebagai instansi di lingkungan Pemerintah yang diben-tuk untuk memberikan pelayanan kepada masyara-kat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan merupakan organisasi pemerintahan yang bersifat nirlaba. Sesuai dengan Pasal 26 ayat (2) PP No. 23 Ta-hun 2005 yang menyebutkan bahwa “Akuntansi dan laporan keuangan BLU diselenggarakan sesuai den-
gan Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntansi Indonesia”. Ketentuan ini menimbulkan inkonsistensi, karena BLU merupakan badan/unit atau organisasi pemerintahan yang seha-rusnya menggunakan PSAP atau Standar Akuntansi Pemerintahan sebagaimana diatur menurut PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, namun dalam PP No. 23 Tahun 2005 menggunakan PSAK (Standar Akuntansi Keuangan) yang berasal dari IAI.Sebagai organisasi kepemerintahan yang bersifat nirlaba, maka rumah sakit pemerintah daerah semesti-nya juga menggunakan SAP bukan SAK. Laporan keuangan rumah sakit pemerintah daerah meru-
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Term of Reference
Perubahan status menjadi BLUD membuat rumah sakit pemerin-
tah daerah harus melakukan banyak penyesuaian, khususnya
dalam pengelolaan keuangan maupun penganggarannya, ter-
masuk penentuan biaya. Penyusunan anggaran rumah sa-
kit harus berbasis akuntansi biaya yang didasari dari indika-
tor input, indikator proses dan in-dikator output.
7 Profil BLUD di Kabupaten Malang
pakan laporan yang disusun oleh pihak manajemen sebagai bentuk penyampaian laporan keuangan suatu entitas. Laporan keuangan tersebut merupakan penyampaian informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap entitas tersebut, sehingga isi pelaporan keuangan rumah sakit pemerintah daerah harus mengikuti ketentuan untuk pelaporan keuangan sebagaimana diatur menurut SAK, yaitu sebagai organisasi nirlaba (PSAK No. 45) dan me-nyanggupi untuk laporan keuangannya tersebut di-audit oleh auditor independen. Laporan keuangan rumah sakit yang harus diaudit oleh auditor inde-penden. Adapun Laporan Keuangan rumah sakit pe-merintah daerah sebagai BLU yang disusun harus menyediakan informasi untuk : 1. mengukur jasa atau manfaat bagi entitas yang
bersangkutan; 2. pertanggungjawaban manajemen rumah sakit
(disajikan dalam bentuk laporan aktivitas dan la-poran arus kas);
3. mengetahui kontinuitas pemberian jasa (disajikan dalam bentuk laporan posisi keuangan);
4. mengetahui perubahan aktiva bersih (disajikan dalam bentuk laporan aktivitas).
Sehingga, laporan keuangan rumah sakit pemerintah daerah mencakup sebagai berikut: 1. Laporan posisi keuangan (aktiva, utang dan ak-
tiva bersih, tidak disebut neraca). Klasifikasi aktiva dan kewajiban sesuai dengan perusahaan pada umumnya. Sedangkan aktiva bersih diklasifikasi-kan aktiva bersih tidak terikat, terikat kontemporer dan terikat permanen. Yang dimaksud pembatas-an permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh penyumbang. Sedangkan pembatasan temporer adalahpem-batasan penggunaan sumber daya oleh penyum-bang yang menetapkan agar sumber daya terse-but dipertahankan sampai pada periode tertentu
atau sampai dengan terpenuhinya keadaan ter-tentu;
2. Laporan aktivitas (yaitu penghasilan, beban dan kerugian dan perubahan dalan aktiva bersih);
3. Laporan arus kas yang mencakup arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan;
4. Catatan atas laporan keuangan, antara lain sifat dan jumlah pembatasan permanen atau tem-porer. dan perubahan klasifikasi aktiva bersih. Dalam hal konsolidasi laporan keuangan rumah sakit pemerintah daerah dengan laporan keuang-an kementerian negara/lembaga, maupun lapo-ran keuangan pemerintah daerah, maka rumah sakit pemerintah daerah sebagai BLU/BLUD mengembangkan sub sistem akuntansi keuangan yang menghasilkan Laporan Keuangan sesuai dengan SAP (Pasal 6 ayat (4) PMK No. 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum). Berdasarkan PMK No. 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum dan sesuai pula dengan Pasal 27 PP No. 23 tahun 2005, maka rumah sakit pemerintah daerah dalam rangka pertanggung-jawaban atas pengelolaan keuangan dan kegiatan pelayanannya, menyusun dan menyaji-kan: a) Laporan Keuangan; dan b) Laporan Kinerja. c) Laporan Keuangan tersebut paling sedikit ter-
diri dari: d) Laporan Realisasi Anggaran dan/atau Laporan
Operasional; e) Neraca;
• Laporan Arus Kas; dan • Catatan atas Laporan Keuangan.
Laporan Keuangan rumah sakit pemerintah
daerah tersebut sebelum disampaikan kepada entitas pelaporan direviu oleh satuan pemeriksaan intern, namun dalam hal tidak terdapat satuan pemeriksaan intern, reviu dilakukan oleh aparat pengawasan intern kementerian negara/lembaga. Reviu ini dilaksanakan secara bersamaan dengan pelaksanaan anggaran dan penyusunan Laporan Keuangan BLU. Sedangkan Laporan Keuangan tahunan BLU diaudit oleh auditor eksternal.
8 Profil BLUD di Kabupaten Malang
R SUD. Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang adalah Rumah Sakit yang telah menjadi BLU yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Malang Nomor 31 Tahun 2005
RSUD . Kanjuruhan Kabupaten Malang sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah ( PPK-BLUD ) dengan status BLUD penuh ditetapkan dengan Peraturan Bupati Malang Nomor 180/232/KEP/421.013/2009
Tugas Pokok RSUD. Kanjuruhan Kabupaten Ma-lang yang pada dasarnya adalah :
Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan ke-bijakan daerah di bidang penyelenggara upaya pe-nyembuhan dan pemulihan kesehatan yang dilak-sanakan secara serasi, terpadu dan berkesinambun-gan dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan se-suai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.
Untuk melaksanakan tugas, kegiatan dan usa-
hanya, rumah sakit didukung oleh 540 orang terdiri dari :
Profil Lembaga
Rumah Sakit Pemerintah Daerah RSUD. Kanjuruhan Kab. Malang Sebagai BLUD
1) Tenaga Medis : Dokter Spesialis Dokter Umum Dokter Gigi Umum
25 orang 14 orang 3 orang
2) Apoteker 7 orang
3) Paramedis Non Perawatan 76 orang
4) Paramedis 238 orang
5) Tenaga Non Medis 173 orang
JUMLAH 540 orang
RSUD Kanjuruhan, tampak depan
9 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Sebagai bentuk ke-mandirian dalam penge-lolaan pelayanan masyarakat maka RSUD Kanjuruhan meningkatkan status dari BLU bertahap menjadi BLU Penuh. Hal di imbangi dengan pening-katan berbagai pelayan-an dan pembenahan-pembenahan infra struk-tur untuk mencapai stan-dar pelayanan minimal.
Standar Pelayanan dan Tarif Layanan Rumah Sakit Pemerintah Daerah yang telah menjadi BLU/BLUD menggunakan stan-dar pelayanan minimum yang ditetapkan oleh menteri/pimpinan lem-baga/gubernur/bupati/walikota sesuai dengankewe-nangannya, harus mempertimbangkan kualitas layan-an, pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya serta kemudahan untuk mendapatkan layanan. Dalam hal rumah sakit pemerintah di daerah (RSUD) maka stan-dar pelayanan minimal ditetapkan oleh kepala daerah dengan peraturan kepala daerah. Standar pelayanan minimal tersebut harus memenuhi per-syaratan,yaitu :
1. Fokus pada jenis pelayanan, dalam arti meng-
utamakan kegiatan pelayanan yang menun-jang terwujudnya tugas dan fungsi BLU/BLUD;
2. Terukur, merupakan kegiatan yang penca-paiannya dapat dinilai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan;
3. Dapat dicapai, merupakan kegiatan nyata yang dapat dihitung tingkat pencapaiannya, rasional sesuai kemampuan dan tingkat pe-manfaatannya;
4. Relevan dan dapat diandalkan, merupakan kegiatan yang sejalan, berkaitandan dapat dipercaya untuk menunjang tugas dan fungsi BLU/BLUD;
5. Tepat waktu, merupakan kesesuaian jadwal dan kegiatan pelayanan yang telah ditetap-kan.Rumah Sakit Pemerintah Daerah yang te-lah menjadi BLU/BLUD dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan. Imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan tersebut ditetapkan dalam bentuk tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya per unit
layanan atau hasil per investasi dana. Tarif layanan diusulkan oleh rumahsakit kepada menteri keuangan/menteri kesehatan/kepala SKPD sesuai dengan kewenangannya, dan kemudian ditetapkan oleh menteri keuangan/kepala daerah dengan peraturan menteri keuangan/peraturan kepala daerah. Tarif layanan yang diusulkan dan ditetapkan terse-but harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a) kontinuitas dan pengembangan layanan; b) daya beli masyarakat; c) asas keadilan dan kepatutan; dan d) kompetisi yang sehat.
RSUD. Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten
Malang adalah Rumah Sakit yang
telah menjadi BLU,ditetapkan
dengan Peraturan Bupati Malang
Nomor 31 Tahun 2005
Ambulance siap 24 jam, sebagai bagian layanan IGD RSUD Kanjuruhan
Bank Darah sebagai prasarana penunjang layanan yang cukup vital
10 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Prasarana Penunjang RSUD KANJURUHAN
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Prasarana RSUD Kanjuruhan
Keterangan: Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Prasarana RSUD Kanjuruhan
Keterangan: Poliklinik Spesialis Anak
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Prasarana RSUD Kanjuruhan
Keterangan: Poliklinik Spesialis Obgyn
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Prasarana RSUD Kanjuruhan
Keterangan: Poliklinik Spesialis Bedah Tulang
11 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Prasarana RSUD Kanjuruhan
Keterangan: Poliklinik Spesialis Mata
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Prasarana RSUD Kanjuruhan
Keterangan: Poliklinik Spesialis Saraf
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Prasarana RSUD Kanjuruhan
Keterangan: Poliklinik Spesialis Gigi dan Mulut
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Prasarana RSUD Kanjuruhan
Keterangan: Poliklinik Spesialis Rehab Medik
12 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Prasarana RSUD Kanjuruhan
Keterangan: Poliklinik Spesialis Jantung
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Prasarana RSUD Kanjuruhan
Keterangan: Kamar Operasi
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Prasarana RSUD Kanjuruhan
Keterangan: Intensif Care Unit (ICU)
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Prasarana RSUD Kanjuruhan
Keterangan: Instalasi Rawat Inap, Kelas Utama
13 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Prasarana RSUD Kanjuruhan
Keterangan: Instalasi Rawat Inap, Ruang Berpenyekat
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Prasarana RSUD Kanjuruhan
Keterangan: Radiologi
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Prasarana RSUD Kanjuruhan
Keterangan: Instalasi Gizi
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Prasarana RSUD Kanjuruhan
Keterangan: Bank Darah
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Prasarana RSUD Kanjuruhan
Keterangan: DepoFarmasi
14 Profil BLUD di Kabupaten Malang
BLUD Pada Dinas Koperasi & UMKM
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada Dinas Koperasi & UMKM
Latar Belakang BLUD Dinas Koperasi dan UMKM Dalam rangka implementasi Otonomi Daerah yang diberlakukan di Indonesia sejak tanggal 1 Januari 2001 telah mendorong Pemerintah Daerah Kabupaten Malang yang berorientasi pada Tata Pemerintahan yang baik (good governance) dan Dinas Koperasi dan UMKM merupakan Lembaga Pemerintahan yang terbentuk berdasarkan Peraturan Bupati Malang No-mor 15 tahun 2008 . Hal ini terkait juga dengan salah satu Visi dan Misi Kabupaten Malang yang di-canangkan oleh Bapak Bupati Malang “Madep Mantep” yaitu :
1. Produktif : yang dimaknai dengan semakin meningkatnya kualitas kinerja masyarakat sebagai pilar utama peningkatan perekono-mian daerah.
2. Berdaya Saing : yang dimaknai dengan se-makin meningkatnya kualitas produk usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi untuk bersaing di pasar lokal maupun nasional serta semakin meningkatnya daya asing daerah dalam rangka menarik minat invesi-tor.
Misi : Meningkatkan Kemandirian melalui pember-dayaan masyarakat kalangan wong cilik di Kabu-paten Malang untuk keperluan pemanfaatan po-tensi sosial dan ekonomi serta untuk mengoptimal-kan prakarsa-prakarsa cerdas dalam kehidupan masyarakat.
15 Profil BLUD di Kabupaten Malang
PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 15 TAHUN 2008
TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DINAS KOPERASI
DAN USAHA MIKRO,KECIL DAN MENENGAH
Dengan semangat “Madep Mantep“ diatas Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang mengelola dan memanfaatkan seluruh kekuatan po-tensi ekonomi di wilayah Kabupaten Malang baik yang berupa Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, maupun potensi-potensi sumber daya lainnya melalui Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dikelola untuk menjadi kekuatan ekonomi kemasyarakatan sebagai pondasi dalam tumbuh kembangnya ekonomi daerah.
Berdasarkan Peraturan Bupati No 15 Tahun 2008
Pasal 6 Dinas Koperasi dan UMKM Mempunyai Fungsi : 1. Pengumpulan, pengelolaan dan pengenda-
lian data yang berbentuk database serta analisis data untuk penyusunan program
kegiatan. 2. Perencanaan strategis pada Dinas Koperasi
dan UMKM. 3. Perumusan kebijakan teknis bidang koperasi
dan UMKM. 4. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
pelayanan umum bidang koperasi dan UMKM.
5. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang koperasi dan UMKM.
6. Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan pelaporan penyelengga-raan bidang koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah.
7. Pelaksanaan standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan bidang koperasi dan UMKM.
8. Penyelenggara kesekretariatan Dinas Koperasi dan UMKM.
9. Pembinaan UPTD Pengelola Dana Bergulir /Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
10. Pengkoordinasian, integrasi dan sinkronisasi kegiatan di lingkungan Dinas Koperasi dan UMKM.
11. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pe-layanan bidang koperasi dan UMKM.
12. Pembinaan kepada masyarakat tentang koperasi dan UMKM.
13. Pelaksanaan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan lembaga lainnya.
14. Pelaksanaan bimbingan teknis bidang koperasi dan usaha mikro, kecil dan me-nengah.
Selanjutnya dari hasil Penilaian dari Tim Penilai
Badan Layanan Umum Daerah Kabupaten Malang, UPTD Pengelola Dana Bergulir pada Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang telah memenuhi per-syaratan untuk diusulkan sebagai Unit Kerja pada SKPD yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Pemerintah Kabupaten Malang menetapkan Unit Pe-laksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelola dana Bergulir
Penyerahan Badan Hukum Koperasi Wanita Tahap I (oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM) JL. Dr. Cipto No. 105 Bedali Lawang (Malang – Jatim)
Telp & fax 0341-424244 & 0341-424245
16 Profil BLUD di Kabupaten Malang
pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Me-nengah untuk menerapkan pola PPK-BLUD. Berdasar-kan Surat Bupati Malang Nomor : 180/273/KEP/421.013/2009 tanggal 12 Agustus 2009 tentang Penetapan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengel-ola Dana Bergulir pada Dinas Koperasi dan UMKM un-tuk menerapkan PPK-BLUD dengan status BLUD ber-tahap. Selanjutnya secara bertahap dana yang dikelola Kelompok Kerja dan Tim Teknis diperuntukkan Pengembangan Usaha Kecil, Kelompok Usaha dan Koperasi melalui Perkuatan Permodalan dengan di-fasilitasi Kredit/Pinjaman Modal Kerja Dana Bergulir
Keputusan Bupati Malang Nomor : 180/273/KEP/421.013/2009 tanggal 12 Agustus 2009 tentang Penetapan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengeola Dana Bergulir di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk menerapkan PPK-BLUD Bertahap, merupakan langkah untuk mengelola
keuangan dana bergulir dalam rangka untuk mening-katkan perekonomian masyarakat. Pola pengelolaan Dana Bergulir melalui BLUD pada Dinas Koperasi dan UMKM memberikan peluang-peluang dalam mengembangkan bisnis (kewiraswastaan) masyarakat. Dengan memberikan kredit-kredit atau pinjaman lunak yang meringankan maka dapat menghidupkan potensi-potensi bisnis yang ada dimasyarakat., baik itu untuk pengembangan usaha yang sudah ada maupun untuk merintis usaha baru. Untuk Pengembangan Permodalan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah melalui Pinjaman Modal kerja bergulir.
Adapun program-program yang disediakan oleh UPTD Pengelola Dana Bergulir kepada
Koperasi dan UKM yaitu: 1. Program Umum bagi Koperasi dan UKM 2. Premium (Program Cepat dan Mudah bagi
UKM)
PRODUK GRIYA UMKM
Produk Furniture
17 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Dari Pengelolaan Dana Bergulir ada beberapa tujuan perbedayaan UMKM dan Koperasi antara lain : 1. Meningkatkan produktivitas dan nilai eksport
produk usaha Kecil dan Menengah 2. Menumbuhkembangkan usaha mikro di pede-
saan dan/atau di daerah tertinggal dan meng-gairahkan ekonomi masyarakat
3. Dengan pembinaan dari Dinas Koperasi dan
UMKM melalui PPK-BLUD maka diharapkan Koperasi bisa memberikan kontribusi positif bagi masyarakat
4. Terwujudnya Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah menjadi lembaga yang berperan secara riel bagi perekonomian masyarakat kecil.
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro,, Kecil dan Me-nengah Kabupaten Malang dengan UPTD Pengelola Dana Bergulir (PPK-BLUD) mempunyai bidang usaha yaitu memberikan/menyalurkan kredit ke usaha-usaha yang mempunyai badan hukum misalnya Koperasi, KUD, UD dan lembaga-lembaga lainnya yang ber-gerak dibidang bisnis perorangan.
Untuk Dana bergulir APBD Kabupaten Malang se-
besar Rp.3.853.989.000,00 (tiga milyar delapan ratus lima puluh tiga juta sembilan ratus delapan puluh sem-bilan ribu rupiah) sudah disalurkan ke Dinas Koperasi
Struktur Organisasi UPT Dana Bergulir
UPT Dana Bergulir
No. Status Pegawai Jumlah Pegawai
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 2 Orang
2. Non Pegawai Negeri Sipil (Non PNS)
6 Orang
JUMLAH 8 Orang
18 Profil BLUD di Kabupaten Malang
dan UMKM sesuai dengan laporan BLUD/UPTD Pengel-ola Dana Bergulir. Dana tersebut disalurkan pada 14 Koperasi (51,8 % dari modal) dan 13 UMKM (48,2 % dari modal). Selanjutnya dalam laporannya per 31 De-sember 2010 tercatat 70 badan usaha yang memin-jam kredit lunak, dengan jumlah kredit sebesar Rp. 2.045.000.000,00 (dua milyar empat puluh lima juta rupiah), total angsuran masuk dari kredit lunak terse-but adalah sebesar Rp.1.748.556.447,83 (satu milyar tujuh ratus empat puluh delapan juta lima ratus lima puluh enam ribu empat ratu empat puluh tujuh rupiah koma delapan puluh tiga sen) dan dari hasil penyalu-ran kredit tersebut prosentase penyelesaian dipredik-sikan 85,47 %.
Pada akhirnya keberadaan PPK-BLUD pada Dinas Koperasi dan UMKM harus memberikan pencerahan, motivasi dan penggerak bagi masyarakat, sehingga perkembangan perekonomian diharapkan tumbuh dan berkembaang dari masyarakat kecil.
Produk Furniture
Produk Handycraft
Produk Produk Makanan Olahan
Produk Sepatu dan Sandal
Produk Kerajinan Kain Perca
19 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Visi LDM Mewujudkan Sistem Agribisnis Pertanian dan Perkebunan
yang Produktif, Efisien, Berdaya Saing Tinggi dan Berkelanju-tan, Guna Mendukung upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pertanian dan Perkebunan
Misi LDM 1. Meningkatkan Kualitas benih dan bibit yang ditanam
petani 2. Membimbing kegiatan pra panen, pascapanen, dan
prosecing hasil panen 3. Memperbaiki sistem pemasaran hasil petani 4. Memperkuat posisi tawar dan daya saing produk petani
Latar Belakang Pembangunan sistem agribisnis sebagaimana di
canangkan oleh Pemerintah, bertujuan untuk mengintegrasikan dan memfasilitasi berkembangnya usaha agribisnis hulu (on-farm) dan agribisnis hilir (off-Farm, dengan usaha jasa pendukungnya
Sistem usaha agribisnis yang dibangun haruslah yang berkerakyatan yang dicirikan oleh berkembangnya usaha poduktif yang melibatkan masyarakat secara luas, baik dalam peluang berusaha, kesempatan kerja, maupun dalam menikmati nilai tambah pendapatan. Ini berarti harus diberikan preferensi terhadap usaha kecil dan menengah, tanpa mengabaikan usaha skala besar dalam konsep kerjasama kemitraan dengan usaha kecil menengah.
Hinggga saat ini para petani pada umumnya hanya mampu menagani dan berusaha dibidang angribisnis hulu yaitu kegiatan oleh tanam sampai panen saja hingga hasil yang diperoleh masih berupa bahan baku saja, sedang agribisnis hilir untuk mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi dilakukan dan dimanfaatkan oleh pelaku usaha lain diluar kelembagaan petani
Sejalan dengan Otonomi Daerah pelru sekali memfasilitasi tumbuh kembangnya kreativitas para
Lumbung Desa
Modern Sebagai
Badan Layanan Umum
Daerah
Lumbung Desa Modern
20 Profil BLUD di Kabupaten Malang
masyarakat agara dapat aktif ikut serta menagani kegiata-kegiatan ekonomi pada sub sistem angribisnis, maka ideal sekali apabila peran ini dapat diemban oleh kelembagaan LDM yang ada di Kabupaten Malang
Sesuai dengan Perturan Bupati Malang Nomor 64 Tahun 2008 kelembagaanya dikelola oleh UPTD LDM (Lumbung Desa Modern) Dinas Pertanian dan Perkebunan, dan dalam pengelolaan usahanya agar dapat mampu menyelenggarakan praktek bisnis yang sehat, berkompetisi dengan pelaku usaha lainnya, sesuai dengan keputusan Bupati Malang Nomor :: 180/330/KEP/421.013/2009 UPTD LDM (Lumbung Desa Modern) ditingkatkan statusnya menjadi unit kerja yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)
Dengan menerapkan PPK-BLUD UPTD LDM Kabupaten Malang diharapkan dapat berfunsi dan berperan lebih aktif untuk mendorong maupun memfasilitasi para petani dan lembaga ekonominya agar dapat menjadi nilai tambah pendapatan dan kesejahteraan.
Struktur Organisasi
No Institusi / Lembaga Jumlah Potensi Kerjasama
1. Kelompok Penagkar Benih 3 klp. Tani Kemitraan penagkaran benih padi ( 19 ha/133 tongabah calon benih )
2. Kelompok Agribisnis padi/beras 12 Klp. Tani Kemitraan Agribisnis padi/beras (150ha/Produksi1.200 ton gabah calon beras/tahun)
3. RMU / Selep mini 5 Unit Kerjasama pemasaran beras
4. Kelompok / Regu Pengolahan Tanah 7 Unit Membantu pengolahan lahan kelompok tani
5. Forum Kecamatan Paska Panen 1 Unit Kerjasama penyediaan regu panen dan peralatan
6. Kelompok regu / panen 2 Unit Membantu pelaksanaan panen petani mitra
Mitra Kerja UPTD LDM
21 Profil BLUD di Kabupaten Malang
P uskesmas sebagai salah satu jenis BLU meru-pakan ujung tombak dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Namun, tak sedikit kelu-
han selama ini diarahkan pada kualitas pelayanan Puskesmas yang dinilai masih rendah. Ini terutama rumah Puskesmas daerah atau Puskesmas milik pe-merintah. Penyebabnya sangat klasik, yaitu masalah keterbatasan dana yang dimiliki oleh rumah Puskes-mas daerah dan Puskesmas milik pemerintah, se-hingga tidak bisa mengembangkan mutu laya-nannya, baik karena peralatan medis yang terbatas maupun kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang rendah. Perkembangan pengelolaan Puskes-mas, baik dari aspek manajemen maupun opera-sional sangat dipengaruhi oleh berbagai tuntutan dari lingkungan, yaitu antara lain bahwa Puskesmas ditun-tut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, dan biaya pelayanan kesehatan terkendali sehingga akan berujung pada kepuasan pasien.
Tuntutan lainnya adalah pengendalian biaya. Pengendalian biaya merupakan masalah yang kom-pleks karena dipengaruhi oleh berbagai pihak yaitu mekanisme pasar, tindakan ekonomis, sumber daya manusia yang dimiliki (profesionalitas) dan yang tidak kalah penting adalah perkembangan sarana dan prasarana dari Puskesmas itu sendiri. Puskesmas pe-merintah yang terdapat di tingkat pusat dan daerah tidak lepas dari pengaruh perkembangan tuntutan tersebut. Dipandang dari segmentasi kelompok masyarakat, secara umum Puskesmas pemerintah merupakan layanan jasa yang menyediakan untuk kalangan menengah kebawah, sedangkan
Peningkatan biaya kesehatan menyebabkan fenomena tersendiri bagi Puskesmas pemerintahan karena Puskesmas Pemerintah memiliki segmen layan-an kesehatan untuk kalangan menengah ke bawah. Akibatnya Puskesmas pemerintah diharapkan menjadi rumah sakit yang murah dan bermutu serta berkuali-tas.
Puskermas
ersiapan 7 Puskesmas Di Kab. Malang Menuju Proses Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD)
22 Profil BLUD di Kabupaten Malang
S ebagai suatu unit di bawah naungan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Puskesmas Mengem-ban misi yaitu pelayanan umum kepada masyarakat yang tercermin dalam kegiatan Usaha Kegiatan Masyarakat yang sifatnya prefentif dan pelayanan khusus berupa kegiatan pengobatan yang bersifat kuratifdengan masing-masing kegiatan sebagai beri-kut :
1. Pelayanan Umum (UKM) terdiri dari Kegiatan : • Pelayanan kesehatan ibu dan anak • Kesehatan Lingkungan • UKS • Promosi Kesehatan • Lansia • Pemberantasan penyakit menular
2. Pelayanan Khusus terdiri dari : • Pelayanan Rawat Jalan yang terdiri dari Poli
Umum, Poli Gigi, Pelayanan Rawat Darurat, KIA, dan KB
• Pelayanan Rawat Inap • Pelayanan penunjang medis berupa labora-
torium Sesuai dengan pergeseran paradigma di bidang
kesehatan dan sejalan dengan penerapan desen-tralisasi sekaligus untuk menghadapi berbagai tan-tangan yang terkait dengan era globalisasi dan infor-masi yang menuntut transparansi dan akuntabilitas, maka pada tahun 2001 tercetuslah gagasan mem-bangun “Puskesmas Ideal” oleh Ir. Muh. Rubianto, MBA (Alm) yang pada waktu itu menjabat sebagai Bupati Malang. Gagasan tersebut kemudian ditindak-lanjuti oleh Dr. Hj. Tuti Hariyanto, MARS.
Puskesmas Ideal dibangun sebagai “salah satu terobosan” di bidang pengembangan fungsi dan insti-tusi Puskesmas yang mempunyai tujuan akhir pada keterjangkauan pelayanan di seluruh lapisan masyarakat. Kualitas pelayanan diharapkan bermutu serta berorientasi kepada kepuasan pelanggan atau masyarakat pengguna. Saat ini telah ditetapkan se-jumlah 7 (tujuh) Puskesmas Ideal sebagai perintis untuk dijadikan Badan layanan Umum Daerah di wilayah Kabupaten Malang, yaitu :
a) Puskesmas Tumpang. b) Puskesmas Turen. c) Puskesmas Sumber Pucung. d) Puskesmas Dampit. e) Puskesmas Donomulyo. f) Puskesmas Wisata Dau. g) Puskesmas Kepanjen. Pada tahun 2009 Puskesmas direncanakan telah
dapat ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah sehingga memiliki fleksibilitas untuk peningkat-an pelayanan kesehatan kepada masyarakatdi seki-tarnya.dalam rangka rencana perubahan status pola pengelola keuangan Puskesmas menjadi Pola Pengel-olaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah ( PPK-BLUD ), sebagaimana dimaksud Undang – Un-dang Nomor 1 tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang pengelolaan BLU, yaitu :
Pasal 26 ayat 2 Akuntasi dan laporan keuangan BLU diseleng-garakan sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan yang diterbitkan ole Asosiasi Pro-fesi Akuntasi Indonesia.
Pasal 27 ayat 7 Pengabungan laporan keuangan BLUpad laporan kementrian negara/lembaga/SKPD/ pemerintah daerah dilakukan sesuai standar dengan Standar Akuntansi Pemerintah.
23 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Pu skesmas Dampit berdiri tahun 1962 yang pada saat itu masih berupa Poloklinik dan pada tahun 1964 tugas dan fungsinya berubah menadi Puskesmas yang merupakan ujung tombak untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sehingga masyarakat biasa berubah perilaku yang kurang sehat menjadi berperilaku sehat.
Manajemen Puskesmas Dampit Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun
2002 tanggal 14 Oktober 2002, tentang Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas Provinsi Jawa Timur, Puskesmas Dampit merupakan unsur penunjang Pemerintah Ka-bupaten setingkat dengan Badan yang menyeleng-garakan sebagian urusan di Bidang Pelayanan Kese-hatan dengan dipimpin oleh seorang Kepala Puskes-mas yang berada di bawah naungan Dinas Kese-hatan Kabupaten Malang dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Susunan Manajemen Puskesmas Dampit
Profil Puskesmas
Puskesmas Dampit
1 Kepala Puskesmas : Dr. Lydia Putri, M.Si 2 Jumlah Pegawai
• PNS • Non PNS
: :
27 orang 22 orang
Tenaga medis • Dokter Umum • Perawat • Bidan
Tenaga pengelola keuangan • Operator / Bendahara • Penata usahaan
: : : : :
2 orang 17 orang 11orang 2 orang 2 orang
3 Ruang Rawat • Ruang UGD • Ruang Rawat Inap • Ruang Poli anak • Ruang Poli Gigi • Ruang Obat / Apotik • Ruang BKIA
: : : : : :
1 ruang 21 tempat tidur 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang
4 Peralatan Medis : Laboratorium, RFK Jantung, Nebuleser
24 Profil BLUD di Kabupaten Malang
5 Prasarana Penunjang : 2 Unit Mobil Ambulance 4 Unit Sepeda Motor 1 Gudang obat Tempat Pengolahan
limbah
Prasarana Puskesmas Dampit
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Tampak depan Puskesmas Dampit
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Poli Gigi
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Poli Umum
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Poli Umum
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Ruang UGD
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Ruang BKIA
25 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Ruang Rawat Inap Anak
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Ruang Rawat Inap
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Laboratorium
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Gudang Obat
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Apotik
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Gedung belakang dan Ruang Rawat Inap
Anak
26 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Puskesmas Tumpang
Profil Puskesmas
Pu skesmas Tumpang berdiri pada tahun 1960 yang bernamaPoliklinik Rakyat dengan lokasi di Ke-bonsari.Pada tahun 1961 Poliklinik Rakyat dipindahkan ke Jl. Setyawan atau Puskesmas Selatan yang sekarang.
Pada tahun 1963-1987 nama Puskesmas Tum-pang Pada waktu ituadalah Puskesmas Pembina Tum-pang yang meliputi 4 wilayah yaitu Tumpang, Ponco-kusumo, Pakis dan Jabung. Pada tahun1987 PKM Tum-pang yang utara (PKM sekarang) memperoleh bangunan bekas kantor sekolahdan sebuah tempat sepeda di areal tanah Kawedanan Tumpang. Sebe-lumnya gedung ini milik masyarakat yang diperoleh dari dana masyarakat. Pada tahun 2005 PKM Tum-pang menjadi juara II Puskesmas Pelayanan Prima tingkat Bakorwil.
Sesuai dengan keputusan Kepala Dinas Kese-hatan Nomor : 440/II/KEP/421.101/2009 tanggal 2 Pebruari 2009 tentang Puskesmas Perawatan, Puskes-mas Non Perawatan, dan Puskesmas Poned. Puskes-mas Tumpang Merupakan Puskesmas Poned yaitu Puskesmas yang mempunyai fasilitas rawat inap yang mampu memberikan pelayanan rutin dan penangan-an dasar kagawat daruratan kebidanan dan bayi neonatus secara purnawaktu (24 Jam), ruangan rawat inap dengan tempat tidur rawat inap.
Manajemen Puskesmas Tumpang Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun
2002 tanggal 14 Oktober 2002, tentang Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas Provinsi Jawa Timur, Puskesmas Tumpang merupakan unsur penunjang Pemerintah Kabupaten setingkat dengan Badan yang menye-lenggarakan sebagian urusan di Bidang Pelayanan Kesehatan dengan dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas yang berada di bawah naungan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Susunan Manajemen Puskesmas Tumpang
1. Kepala Puskesmas : Dr. Bambang Budi Prasetya
2. Jumlah Pegawai • PNS • Non PNS
: :
39 orang 33 orang
Tenaga medis • Dokter Umum • Perawat • Bidan Tenaga pengelola keuangan • Operator / Bendahara • Penata usahaan
: : : : :
2 orang 16 orang 20 orang 1 orang 2 orang
27 Profil BLUD di Kabupaten Malang
3 Ruang Rawat • Ruang UGD • Ruang Rawat Inap • Ruang Poli anak • Ruang Poli Gigi • Ruang Obat / Apotik • Ruang BKIA
:: : : ::
Bangsal 1ruang non bangsal 1ruang 21 tempat tidur 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang
4 Peralatan Medis : Standart Rawat Inap
5 Prasarana Penunjang : • 2 Unit Mobil Ambu-lance
• 3 Unit Sepeda Mo-tor
• 1 Gudang obat • Tempat Pengola-
han limbah
Sarana Dan Prasarana Puskesmas Tumpang
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Puskesmas Tumpang
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: UGD Puskesmas Tumpang
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Ruang Rawat Inap
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Poli Gigi
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Poli Anak
28 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Poli Umum
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Ruang Rawat Inap
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Loket Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
29 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Pu skesmas Wisata Dau berdiri ± tahun 1955 dengan nama Balai Pengobatan (BP), berlokasi di Jl. Raya Mulyoagung 212, Kecamatan Dau-Kab. Malang dan berdiri diatas tanah dengan status tanah bekas pasar.
Pada tahun 1977 Balai Pengobatan (BP) berganti nama menjadi Puskesmas Dau dengan program padan saat itu adalah Upaya Peningkatan Gisi Ke-luarga (UPGK). Pada tahun 2001 Puskesmas Dau dila-kukan rehap dengan memperluas pelayanan poli gigi, kemudian pada tahun 2006 paradigma lama berubah menjadi paradigma baru dengan megubah nama Puskesmas Dau menjadi Puskesmas Wisata Dau.
Manajemen Puskesmas Dau Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 23 tahun
2002 tanggal 1 Oktober 2002,tentang Organisai dan Tata Kerja Puskesmas Provinsi Jawa Timur, Puskesmas Wisata Dau merupakan unsur penunjang Pemerintah Kabupaten Malang setingkat dengan Badan yang menyelenggarkan sebagian urusan dibidang pela-yanan kesehatan dengan dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas yang berada dibawah naungan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dan bertang-gung jawab kepada Bupati melalui Sekrearis Daerah
Susunan Manajemen Puskesmas Wisata Dau
Puskesmas Dau
Profil Puskesmas
1 Kepala Puskesmas : Drg. Bambang Pujaswendro
2 Jumlah Pegawai • PNS • Non PNS
: :
32 orang 13 orang
Tenaga medis • Dokter Umum • Perawat • Bidan
Tenaga pengelola keuangan
• Operator / Benda-hara
• Penata usahaan
: : : : :
1 orang 13 orang 17 orang 1 orang 3 orang
30 Profil BLUD di Kabupaten Malang
3 Ruang Rawat • Ruang UGD • Ruang Rawat Inap • Ruang Poli anak • Ruang Poli Gigi • Ruang Obat /
Apotik
: : : : :
1ruang - 1 ruang 1 ruang 1 ruang
4 Peralatan Medis : Standart Rawat Jalan
5 Prasarana Penunjang : 2 Unit Mobil Ambulance (1 rusak)
3 Unit Sepeda Motor 1 Gudang obat
Sarana Dan Prasarana Puskesmas Dau
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Tampak depan Puskesmas Wisata Dau
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: UGD Puskesmas Dau
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Gudang Obat
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Poli Psikologi
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Ruang Rawat Inap
31 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Pe manfaatan pelayanan kesehatan di pus-kesmas oleh penduduk di Kabupaten Malang dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan, hal ini da-pat diketahui dari meningkatnya cakupan kunjungan yang masuk dari 39 puskesmas yang ada, baik kun-jungan rawat jalan maupun kunjungan rawat inap. Tingkat kunjungan rawat inap di Puskesmas Dono-mulyo tercatat sebagai yang tertinggi menurut “Profil Kesehatan Kabupaten Malang 2010”.
Manajemen Puskesmas Donomulyo Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten yang berperan menyelengga-rakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinkes dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan.
Puskesmas secara operasional bertanggung-jawab langsung kepada Dinkes, dan bertanggung jawab hanya untuk sebagian upaya kesehatan yang dibebankan oleh Dinkes kabupaten.
Susunan Manajemen Puskesmas Donomulyo
Puskesmas Donomulyo
Profil Puskesmas
1 Kepala Puskesmas : Dr. Nur Rochmah, M.MRS. 2 Jumlah Pegawai : 56 orang
Tenaga medis • Dokter Umum • Perawat • Bidan
Tenaga pengelola keuangan
• Operator / Benda-hara
• Penata usahakan Tenaga Operasinal
: : : : :
3 orang 19 orang 16 orang 2 orang 2 orang 14 orang
3
Ruang Rawat • Ruang UGD • Ruang Rawat Inap • Ruang Poli Gigi • Ruang BKIA
: : : : :
1 ruang 1 ruang 1 ruang
4 Peralatan Medis : Standart
5 Prasarana
• Laboratorium • Ambulance 3 unit • Puskesmas pembantu 3
unit • Apotik/gudang obat
32 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Prasarana Puskesmas Donomulyo
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Tampak depan Puskesmas Donomulyo
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: UGD Puskesmas Donomulyo
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Peralatan dan obat-obatan UGD P
uskesmas Donomulyo
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Poli Gigi
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Poli Umum
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Ruang BKIA
33 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Apotik
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Kasir / Loket Pembayaran
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Ruang Rawat Inap
(ruang rawat ianap terdapat 2 Kelas)
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Ambulance sebagai operasional
Puskesmas
34 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Pu skesmas Kepanjen beralamat di JL. Raya Jatirejoyoso 04 Kepanjen. Berawal dari rumah sakit pertolongan kabupaten dan Balai Pengobatan serta BKIA di tahun 1952, dipimpin oleh dr. Artodibyo. Jum-lah karyawan 30 orang (termasuk 1 orang dokter dan 4 orang perawat) dan jumlah TT 41 buah walaupun kegiatannya terpisah-pisah antara Balai Pengobatan dan KIA.
Sejak tanggal 1 Januari 1983 Puskesmas Kepanjen berstatus ganda sebagai Puskesmas dan Rumah Sakit. Pada Tanggal 21 Nopember 1983 dilaksanakan peme-cahan status Puskesmas dan Rumah Sakit. Dimana Puskesmas Kepanjen pindah lokasi ke Desa Jatire-joyoso, dan Rumah Sakit tetap berlokasi di Desa Pang-gungrejo, yang dalam perkembangannya menjadi RSD Kanjuruhan Kabupaten Malang di Kepanjen.
Manajemen Puskesmas Kepanjen Dasar hukum pendirian adalah Perbup No. 18 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja UPTD Puskesmas pada Dinas Kesehatan, Perda Kab. Malang No. 16 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pela-yanan Kesehatan di Puskesmas.
Puskesmas ini adalah unit organisasi fungsional di-bidang Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD) dan meru-pakan UPTD Dinas Kesehatan yang menjalankan tu-gas pokok dan fungsi sebagai Pusat pembangunan kesehatan, Pembina PSM dan Pelayanan Kesehatan secara menyeluruh dan terpadu dengan konsep Pus-kesmas bertanggung jawab atas wilayah kerja Ke-camatan Kepanjen.
Susunan Manajemen Puskesmas Kepanjen
Profil Puskesmas
Puskesmas Kepanjen
1 Kepala Puskesmas : Dr. Sony Muchlison 2 Jumlah Pegawai
• PNS • Non PNS
: :
41 orang 13 orang
Tenaga medis • Dokter Umum • Perawat • Bidan Tenaga pengelola
keuangan • Operator / Benda-
hara • Penata usahaan
: : : : :
2 orang 5 orang 24 orang
2 orang 2 orang
3 Ruang Rawat • Ruang UGD • Ruang Rawat Inap • Ruang Poli anak • Ruang Poli Gigi • Ruang Obat /
Apotik • Ruang BKIA
: : : : : :
1ruang - 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang
4 Peralatan Medis : Cukup Standart Rawat Jalan
5 Prasarana Penunjang : 2 Unit Mobil Ambulance 2 Unit Sepeda Motor 1 Gudang obat
35 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Tampak depan Puskesmas Kepanjen
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: UGD Puskesmas Kepanjen
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Ruang BKIA
Prasarana Puskesmas Kepanjen
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Loket Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Apotik dan Gudang Obat
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Kendaraan Operasional (Ambulance)
36 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Pu skesmas Sumberpucung berdiri pada ta-hun 1958 dengan nama Balai Kesehatan ibu dan Anak (BKIA) yang bertempat di Jl. Raya desa Jatiguwi. Pada tgl 18-08-1958 BKIA berpindah tempat ke Jl. Rekesan Sumberpucung dan berganti nama menjadi Poliklinik. Pada tahun 1970 berkembang menjadi Pusk-esmas Sumberpucung yang terletak di Jl. Tentara Gerakan Pelajar no 02 Sumberpucung. Pada tahun 1974 Program dasar Puskesmas adalah rawat inap dengan kapasitas tempat tidur untuk Post Persalinan dan rawat inap 36 tempat tidur. Pada tahun 1980 Puskesmas Sumberpucung meraih Prestasi Puskesmas Berprestasi tingkat Propinsi Jawa Timur. Puskesmas Sumberpucung adalah salah satu dari 5 Puskesmas Ideal Kabupaten Malang, dengan salah satu penun-jangnya di bangun fasilitas UGD. Puskesmas Sumber-pucung juga merupakan Puskesmas dengan Program Unggulan Klinik KESPRO yang bergerak di bidang pencegahan dan pemberantasan HIV /AIDS.
Manajemen Puskesmas Sumberpucung Berdasarkan Perda nomor 23 Tahun 2002, ten-
tang Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas Kabupaten Malang, Puskesmas Sumberpucung merupakan unsur penunjang Pemerintah Kabupaten setingkat dengan Badan yang menyelenggarakan sebagian urusan di bidang pelayanan kesehatan dengan dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas yang berada di bawah Kepala Dinas Kesehatan dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Jumlah karyawan Puskesmas Sumberpucung sebanyak 51 orang , terdiri dari 2 orang Dokter, 27 orang perawat, 2 orang Para Medis Non Keperawa-tan dan 20 orang tenaga Non Medis.
Susunan Manajemen Puskesmas Sumberpucung
Puskesmas Sumberpucung
Profil Puskesmas
1 Kepala Puskesmas : Dr. Endang Budi Wachyuni, M.Si.
2 Jumlah Pegawai
• PNS • Non PNS
: :
36 orang 20 orang
Tenaga medis • Dokter Umum • Perawat • Bidan
Tenaga pengelola keuangan
• Operator / Benda-hara
• Penata usahaan
: : : : :
2 orang 15 orang 1 orang 1 orang 1 orang
3
Ruang Rawat • Ruang UGD • Ruang Rawat Inap • Ruang Poli anak • Ruang Poli Gigi • Ruang Obat / Apo-
tik • Ruang BKIA
: : : : :
1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang
4 Peralatan Medis :
• UGD set • Klinik set • Bedah Miror set • Alat gigi (Dentol unit)
5 Prasarana Penunjang : • Laboratorium • Ambulance 2 unit • Sepeda motor 1 unit
37 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Sarana Dan Prasarana Puskesmas Sumberpucung
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Tampak depan Puskesmas
Sumber Pucung
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: UGD Puskesmas Sumber Pucung
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Poli Gigi )
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Ruang BKIA
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Ruang Rawat Inap
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Apotik
38 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Puskesmas Turen
Profil Puskesmas
1 Kepala Puskesmas : Dr. Firmina Tri Rahayu
2 Jumlah Pegawai • PNS • Non PNS
: :
34 orang 22 orang
Tenaga medis • Dokter Umum • Perawat • Dokter Spesialis Gigi Tenaga pengelola
keuangan • Operator / Benda-
hara • Penata usahaan
: : : : :
2 orang 14 orang 1 orang 3 orang
1 orang 3 Ruang Rawat
• Ruang UGD • Ruang Rawat Inap • Ruang Poli anak • Ruang Poli Gigi • Ruang Obat / Apotik • Ruang BKIA
: : : : : :
1ruang - 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang
4 Peralatan Medis : Cukup
5 Prasarana Penunjang : 1 Unit Mobil Ambu-lance
3 Unit Sepeda Motor
39 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Sarana Dan Prasarana Puskesmas Turen
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Tampak depan Puskesmas Turen
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: UGD
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Ruang BKIA
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Ruang Poli Gigi
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Ruang Poli Umum
Format: Laporan Visual
Kegiatan: Persiapan Puskesmas menjadi BLU
Keterangan: Apotik
40 Profil BLUD di Kabupaten Malang
1. Badan Layanan Umum adalah instansi di ling-kungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas (Pasal 1 angka 23 UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Ne-gara, dan Pasal 1 angka 1 PP No. 23 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum);
2. Peraturan perundang-undangan yang secara
khusus mengatur BLU/BLUD, antara lain yaitu: a) Pasal 1 angka 23, Pasal 68 dan Pasal 69 UU
No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
b) PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
c) PP No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelaya-nan Minimal;
d) Peraturan Menteri Keuangan No. 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum;dan
e) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
f) Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
3. Yang dapat dikategorikan sebagai BLU menurut
jenisnya terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu: a) BLU yang kegiatannya menyediakan barang
atau jasa meliputi rumah sakit, lembaga pen-didikan, pelayanan lisensi, penyiaran, dan lain-lain;
b) BLU yang kegiatannya mengelola wilayah atau kawasan meliputi otorita pengemban-gan wilayah dan kawasan ekonomi terpadu (Kapet); dan
c) BLU yang kegiatannya mengelola dana khusus meliputi pengelola dana bergulir, dana UKM, penerusan pinjaman dan tabungan pegawai.
4. Rumah Sakit Pemerintah Daerah atau Puskesmas yang telah menjadi BLU/BLUD menggunakan stan-dar pelayanan minimum yang ditetapkan oleh menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/walikota. Dalam hal rumah sakit pemerintah di daerah (RSUD) maka standar pelayanan minimal ditetapkan oleh kepala daerah dengan peraturan kepala daerah. Selain itu Rumah Sakit Pemerintah Daerah dapat memungut biaya kepada masyara-kat sebagai imbalan atas jasa layanan yang diberikan.Imbalan atas jasa layanan yang diberi-kan tersebut ditetapkan dalam bentuk tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya per unit layanan atau hasil per investasi dana. Tarif laya-nan diusulkan oleh rumah sakit kepada menteri keuangan/menteri kesehatan/kepala SKPD sesuai dengan kewenangannya, dan kemudian ditetap-kan oleh menteri keuangan/kepala daerah den-gan peraturan menteri keuangan/peraturan kepala daerah. Dengan terbitnya PP No. 23 Tahun 2005, rumah sakit pemerintah daerah mengalami perubahan menjadi BLUD. Perubahan ini berimbas pada pertanggungjawaban keuangan tidak lagi kepada Departemen Kesehatan tetapi kepada Departemen Keuangan, sehingga harus mengikuti standar akuntansi keuangan yang pengel-olaannya mengacu pada prinsip-prinsip akunt-abilitas, transparansi dan efisiensi. Anggaran yang akan disusun pun harus berbasis kinerja sesuai den-gan Kepmendagri No. 29 Tahun 2002. Laporan Keuangan rumah sakit pemerintah daerah terse-but sebelum disampaikan kepada entitas pelapo-ran direviu oleh satuan pemeriksaan intern, namun dalam hal tidak terdapat satuan pemeriksaan in-tern, reviu dilakukan oleh aparat pengawasan intern kementerian negara/lembaga. Reviu ini di-laksanakan secara bersamaan dengan pelak-sanaan anggaran dan penyusunan Laporan Keuangan BLUD.
Penutup
Penutup
41 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan Dan Saran
Kesimpulan 1. Badan Layanan Umum adalah instansi di
lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
2. Perubahan status RSUD. Kanjuruhan menjadi BLUD penuh membuat rumah sakit pemerintah ini harus banyak melakukan perubahan-perubahan, terutama pada peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat.
3. Secara mendasar RSUD. Kanjuruhan harus melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah di tentukan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah dalam rangka mengupayakan peningkatan kesehatan, baik dengan membagun infra maupun pengadaan alat-alat kedokteran yang menunjang pelayanan kesehatan.
4. Sebagai Rumah Sakit yang sudah menjadi BLUD standar pelayanan dan tarif layanan rumah sakit Pemerintah Daerah menggunakan standar pelayanan minimum yang ditetapkan oleh Bupati dengan kewenanganya yang harus mempertimbangkan kualitas layanan, pemerataan, kesetaraan layanan, biaya yang terjangkau oleh masyarakat, serta kemudahan untuk mendapat layanan.
5. Untuk mencapai mutu yang maksimal diharapkan RSUD. Kanjuruhan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : a. Kontinuitas dan pengembangan layanan
b. Daya beli masyarakat c. Asas keadilan dan kepatutan, dan d. Kompetisi yang sehat
6. Keberadaan BLUD Lumbung Desa Modern pada Dinas Pertanian dan Perkebunan untuk mewujudkan sistem Pertanian dan Perkebunan yang produktif, efisien, berdaya saing tinggi pada pasar, dan berkesinambungan.
7. BLUD Lumbung Desa Modern sendiri bertujuan: a. Untuk meningkatkan mutu, kualitas benih dan
bibi petani b. Membina dan membimbing kegiatan petani
mulai dari penanaman sampai pasca panen dan setelah hasil panen
c. Memperbaiki sistem pemasaran hasil panen d. Meningkatkan posisi tawar terhadap daya
saing produk pertanian Untuk membantu petani, BLUD Lumbung Desa Modern juga memberikan pinjaman kepada petani yang berupa bibit dan benih yang mempunyai kualitas yang baik, selanjutnya akan dibina untuk cara penanamanya sampai
8. Secara makro BLUD di Dinas Koperasi dan UMKM UPTD dibentuk untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan mem-berikan pelayanan masyarakat berupa pen-yediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatan didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No-mor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan BLUD pada Bab I Ke-tentuan Umum pasal 1.
42 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Kesimpulan Dan Saran
9. Secara mikro BLUD di Dinas Koperasi dan UMKM UPTD dibentuk untuk memfasilitasi kredit modal kerja bagi Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk menuju Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang mandiri dan berdaya saing yang sehat.
10. Puskesmas sebagai salah satu jenis BLU merupakan ujung tombak dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Namun, tak sedikit keluhan selama ini diarahkan pada kualitas pelayanan puskesmas yang dinilai masih rendah.
11. Keterbatasan dana merupakan salah satu kendala dikarenakan puskesmas milik Pemerintah, dimana pemerintah sendiri memiliki banyak tujuan pembangunan yang juga memebutuhkan dana, sehingga pengalokasian dana tersebut bersifat terbatas, khususnya untuk puskesmas sebagai BLUD. Sehingga hal ini berpengaruh pada keterbatasan alat-alat medis dan SDM yang nantinya berpengaruh pada kualitas mutu layanan
12. Selain itu kendala yang dihadapi adalah tujuan menciptakan rumah sakit yang murah dan bermutu serta berkualitas, dimana hal tersebut tidak akan tercipta apabila puskesmas tidak memiliki manajemen biaya yang baik, terkait segmen puskesmas itu sendiri yang memiliki segmen layanan kesehatan untuk masyarakat menengah kebawah.
Saran 1. Dengan meningkatknya status RSUD Kanjuruhan
menjadi BLUD penuh maka diaharap pelayanan kepada masyarakat semakin meningkat, terutama untuk dalam rangka untuk menunjang program-program/kegiatan kesehatan Pemerintah Pusat maupun Daerah. Keleluasaan yang dimiliki oleh RSUD Kanjuruhan dalam pengelolaan keuangan memungkin untuk meningkatkan infra struktur untuk menunjang sarana dan prasarana kesehatan, sehingga pelayanan pada masyarakat lebih di tingkatkan.
2. PPK-BLUD bertahap di Dinas Koperasi dan UMKM diharapkan terus berkembang, dengan memberikan pelayanan maksimal, sehingga nantinya bisa ditingkatkan menjadi BLUD pe-nuh.
3. Keberadaan PPK-BLUD itu sendiri merupakan kepanjangtanganan dari Pemerintah Daerah dalam rangka untuk memberikan keadilan se-cara ekonomi, dengan demikian dari pelaya-nan BLUD itu diharuskan memberikan kontribusi pada masyarakat kecil.
4. Diharapkan adanya PPK-BLUD terwujudnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah menjadi lem-baga yang tumbuh dan berkembang secara sehat sehingga dapat berperan sebagai lan-dasan perekonomian Kabupaten Malang.
5. Dengan Penerapan BLU di Puskesmas nantinya di harapkan Puskesmas dapat melayani masyarakat dengan lebih maskimal dan mem-beri kontribusi yang lebih pada masyarakat.
43 Profil BLUD di Kabupaten Malang
Recommended