View
68
Download
14
Category
Preview:
DESCRIPTION
rw
Citation preview
Program Pelayanan Terpadu
Yusuf Alam Romadhon
Sasaran belajar
• Mampu menjelaskan sistem pelayanan terpadu
• Mampu menjelaskan masing-masing komponen pelayanan terpadu
• Mampu menerapkan fungsi manajemen pada program pelayanan terpadu
Batasan
• Suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan dan keluarga berencana yang dilaksanakan di tingkat dusun dalam wilayah kerja masing-masing puskesmas.
• Tempat pelayanan ini disebut dengan pos pelayanan terpadu (PosYanDu)
• Jenis pelayanan yang diberikan : KIA, KB, Imunisasi, Gizi, dan penanggulangan diare.
• Sasaran : ibu hamil, ibu menyusui, pasangan usia subur (PUS) dan balita
Tujuan jangka panjang program yandu• Menurunkan angka kematian bayi atau infant
mortality rate (IMR)• Menurunkan angka kelahiran atau birth rate (BR)• Secara nasional turunnya IMR dan BR ukuran
keberhasilan program pelayanan terpadu di tingkat nasional dan dipantau setiap lima tahun sekali melalui Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) DepKes
• Program pelayanan terpadu sangat mengandalkan peran serta masyarakat secara aktif di posyandu
• Peningkatan peran serta masyarakat diukur dengan menggunakan analisa cakupan kelima program target yang telah ditetapkan sebelumnya
Sistem pelayanan terpadu
• Sistem = suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain dan mempunyai suatu tujuan yang jelas
• Komponen = in-put, proses, out-put, effect, out-come dan mekanisme umpan balik
Gambar sebuah sistem
Lingkungan
ProsesInput Output
Umpan balik
Effect Out-come
Input
• Sumber daya atau masukan yang dikonsumsi oleh suatu sistem • Sumber daya meliputi 6 M (Man, Money, Material, Method, Minute,
dan Market)• Man kelompok penduduk sasaran, staf puskesmas, kecamatan,
kelurahan, kader, pemuka masyarakat• Money dana yang digali dari swadaya masyarakat; subsidi pemerintah• Material vaksin, jarum suntik, KMS, alat timbang, obat-obatan, oralit,
alat KB• Method cara penyimpanan vaksin, cara mencampur oralit, cara
mencatat dan melaporkan data, cara memberi penyuluhan• Minute waktu yang disediakan staf untuk kegiatan yandu dan waktu
yang disediakan oleh ibu untuk suatu kegiatan yandu• Market masyarakat dan faktor yang mempengaruhi ; lokasi kegiatan,
transportasi, sistem kepercayaan masyarakat di bidang kesehatan
Proses
• Adalah semua kegiatan sistem• Input yang ada dengan proses akan diubah menjadi out-
put• Meliputi : persiapan bahan, tempat dan kelompok
penduduk sasaran yang dilakukan staf puskesmas dan kader, dilaksanakannya program yandu di posyandu dengan evaluasinya
• Menggunakan “lima meja” 1. Penyuluhan berkelompok2. Penimbangan balita pencatatan pada KMS3. Pelayanan untuk ibu hamil, ibu menyusui, 4. Pelayanan PUS tentang KB5. Pelayanan vaksinasi
Out-put• Hasil langsung (keluaran) dari suatu sistem• Out-put produk program yandu ; cakupan
kelima program yandu untuk masing-masing kelompok sasaran
• Cakupan program terdiri1. Jumlah penyuluhan kesehatan yang diselenggarakan2. Jumlah anak yang ditimbang dan memiliki KMS3. Jumlah ibu hamil dan menyusui yang datang 4. Jumlah PUS yang diberikan pelayanan KB5. Jumlah bayi dan ibu hamil yang diimunisasi
Effect
• Hasil tidak langsung pertama dari proses suatu sistem
• Umumnya effect yang dikaji :– Perubahan pengetahuan kelompok sasaran
program– Perubahan sikap dan perilaku kelompok sasaran
program
Out-come
• Dampak atau hasil tidak langsung dari proses suatu sistem
• Meliputi :– Penurunan kesakitan dan kematian bayi akibat
penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi– Penurunan fertilitas PUS– Penurunan jumlah balita yang kurang gizi– Turunnya IMR dan BR indikator yang paling peka
untuk menentukan status kesehatan masyarakat di suatu wilayah (propinsi/nasional)
Manajemen Program Yandu
• Fungsi manajemen : – Perencanaan– Pengorganisasian– Penggerakan – pelaksanaan– Pengawasan
• Tiga prinsip pokok penerapan asas-asas manajemen pada pengembangan program kesehatan :– Peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya untuk
menunjang pelaksanaan program– Peningkatan efektivitas pelaksanaan kegiatan untuk mencapai
target– Setiap pengambilan keputusan dapat dilakukan secara
rasional karena sudah didasari pemanfaatan data secara tepat
Perencanaan
• Merupakan fungsi terpenting karena merupakan awal dan arah dari proses manajemen posyandu secara keseluruhan
• Dimulai dengan sebuah ide atau perhatian yang khusus ditujukan untuk situasi tertentu
• Perencanaan program yandu dimulai di tingkat puskesmas
• Perencanaan bersifat operasional karena langsung akan diimplementasikan
Lima langkah perencanaan
1. Menjelaskan berbagai masalah2. Menentukan prioritas masalah3. Menetapkan tujuan dan indikator
keberhasilan4. Mengkaji hambatan dan kendala5. Menyusun rencana kerja operasional
Menjelaskan berbagai masalah
• Perlu upaya analisa situasi• Analisa situasi = berbagai aspek penting
pelaksanaan program yandu di berbagai wilayah (binaan puskesmas)
• Aspek yang dinilai : – Aspek epidemiologis masalah kesehatan– Aspek demografis– Aspek geografis– Aspek sosial ekonomi– Aspek organisasi pelaksana program
Aspek epidemiologi
• Yang perlu dianalisa adalah data kejadian dan keadaan masalah kesehatan kelima jenis pelayanan yandu yang dialami oleh penduduk sasaran program
• Misal : data tentang jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi; tingkat fertilitas PUS
• Data diperoleh dari pencatatan rutin Puskesmas (dikumpulkan dari dalam dan luar)
• Pengolahan data gunakan prinsip :– Who kelompok penduduk sasaran– Where di wilayah mana– When kapan masalah terjadi
Aspek demografi
• Meliputi : – Distribusi penduduk sasaran program berdasarkan
kelompok umur (0 – 1 th, 1 – 2 th, 2 – 4 th, 4 th)– Jumlah kelahiran dankematian bayi dan balita– Jumlah kematian ibu karena melahirkan
Aspek sosial ekonomi• Aspek ini secara tidak langsung
mempengaruhi mempengaruhi program yandu meliputi :– Tingkat pendidikan– Tingkat pendapatan– Norma-norma sosial– Sistem kepercayaan masyarakat
Berpengaruh pada partisipasi masyarakat di posyandu baik secara langsung maupun tidak
Aspek organisasi Meliputi :• Motivasi kerja staf dan kader• Keterampilan• Persediaan vaksin• Alat KB• Obat-obatan dan sarana lain• Jadwal yang dibuat• Pemanfaatan data• Koordinasi pelaksanaan program Aspek terpenting karena bersifat manajerial langsung
dapat diperbaiki oleh pimpinan dan staf Puskesmas
Pengelompokan masalah program yandu
• Masalah kesehatan• Masalah perilaku masyarakat• Masalah lingkungan• Masalah organisasi pelayanan (manajerial)
Proses pemanfaatan data untuk perencanaan
Data Analisa Disajikan Informasi
Masalah untuk
penyusunan rencana
Pemanfaatan statistik dan epidemiologi
Proses pemanfaatan data untuk perencanaan
Data Analisa Disajikan Informasi
Masalah untuk
penyusunan rencana
Pemanfaatan statistik dan epidemiologi
Cakupan imunisasi campak Pusk A dalam 1 tahun 45 % target 65 %
Cakupan imunisasi didistribusikan per bulan per wilayah
Dapat diketahui pada bulan (waktu) mana dan di wilayah (tempat) mana cakupan imunisasi jelek
Dengan melihat kematian akibat demam berdarah tidak boleh lebih dari 1 % dari jumlah penderita demam berdarah (target 2010)
Tahun 2000 secara nasional angka kematian 22,1 %
Dengan melihat kematian akibat demam berdarah tidak boleh lebih dari 1 % dari jumlah penderita demam berdarah (target 2010)
Tahun 2000 secara nasional angka kematian 22,1 %
NO PUSKESMAS
DATA DB 2006 Sukoharjo
JUMLAH KASUS
JUMLAH PASIEN HIDUP
JUMLAH PASIEN
MENINGGAL
%DITANGANI
1 WERU 7 7 0 100
2 BULU 5 5 0 100
3 TAWANGSARI I 13 13 0 100
4 TAWANGSARI II 4 4 0 100
5 NGUTER I 13 13 0 100
6 NGUTER II 1 1 0 100
7 SUKOHARJO I 22 22 0 100
8 SUKOHARJO II 18 18 0 100
9 BENDOSARI 10 10 0 100
10 POLOKARTO I 2 2 0 100
11 POLOKARTO II 5 5 0 100
12 MOJOLABAN I 15 15 0 100
13 MOJOLABAN II 22 20 2 100
14 GROGOL I 36 36 0 100
15 GROGOL II 77 76 1 100
16 BAKI I 10 10 0 100
17 BAKI II 25 24 1 100
18 GATAK I 8 8 0 100
19 GATAK II 3 3 0 100
20 KARTASURA I 46 46 0 100
21 KARTASURA II 70 69 1 100
JUMLAH 412 407 5
100
NO PUSKESMAS
DATA DB 2006 Sukoharjo
JUMLAH KASUS
JUMLAH PASIEN HIDUP
JUMLAH PASIEN
MENINGGAL
%DITANGANI
1 WERU 7 7 0 100
2 BULU 5 5 0 100
3 TAWANGSARI I 13 13 0 100
4 TAWANGSARI II 4 4 0 100
5 NGUTER I 13 13 0 100
6 NGUTER II 1 1 0 100
7 SUKOHARJO I 22 22 0 100
8 SUKOHARJO II 18 18 0 100
9 BENDOSARI 10 10 0 100
10 POLOKARTO I 2 2 0 100
11 POLOKARTO II 5 5 0 100
12 MOJOLABAN I 15 15 0 100
13 MOJOLABAN II 22 20 2 100
14 GROGOL I 36 36 0 100
15 GROGOL II 77 76 1 100
16 BAKI I 10 10 0 100
17 BAKI II 25 24 1 100
18 GATAK I 8 8 0 100
19 GATAK II 3 3 0 100
20 KARTASURA I 46 46 0 100
21 KARTASURA II 70 69 1 100
JUMLAH 412 407 5
100
Menentukan prioritas masalah• Penetapan prioritas adalah sebuah keharusan
kompleksnya permasalahan terbatas sumber daya• Semua masalah yang teridentifikasi tentukan prioritas
masalah• Prioritas masalah dijadikan dasar untuk menentukan
tujuan perencanaan program• Secara praktis prioritas masalah dapat ditetapkan
berdasarkan pengalaman staf, jumlah dana yang tersedia, dan mudah tidaknya masalah itu dipecahkan
• Prioritas pembinaan program juga dapat diarahkan ke wilayah tertentu berdasarkan cakupan program dan tingkat partisipasi masyarakat yang paling rendah
Menetapkan tujuan dan indikator keberhasilan
• Apabila prioritas program dan wilayah binaan sudah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah menetapkan tujuan dan target masing-masing program berdasarkan jumlah penduduk sasaran di suatu wilayah kelima program yandu
• Contoh tujuan program yandu– Meningkatkan cakupan vaksinasi campak dri 45 % menjadi
60% di wilayah A dalam kurun 1 tahun– Mengintensifkan kegiatan imunisasi campak di wil binaan
melalui upaya penyuluhan dan pencatatan sasaran setempat– Menyediakan vaksin campak di semua posyandu sejumlah 2
kali dari perhitungan jumlah bayi sasaran. Mengakitfkan peran kader dasa wisma PKK untuk melakukan kunjungan rumah minimal lima KK untuk setiap kader per minggu
Mengkaji hambatan dan kendala• Sebelum menentapkan tolok ukur, perlu dipelajari dulu
hambatan-hambatan program kesehatan yang pernah dialami atau yang diperkirakan dapat terjadi, baik bersumber dari masyarakat, lingkungan, puskesmas maupun dari sektor-sektor lain di tingkat kecamatan
• Teliti pula sumber daya (sarana dan dana) yang tersedia dan kebijakan DinKes dan instansi kecamatan sebelum rencana kerja operasional (RKO) disusun
• Semua sektor yang diikut sertakan mempunyai sumber daya tertentu yang dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan yandu
• Kunci utama keberhasilan pengembangan program yandu adalah tumbuhnya partisipasi masyarakat
Menyusun rencana kerja operasional (RKO)
• RKO memudahkan pimpinan mengetahui sumber daya yang dibutuhkan dan sebagai alat untuk pemantauan program secara menyeluruh.
• Contoh format RKO1. Tujuan kegiatan yang jelas dan mudah diukur keberhasilannya2. Jenis kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut3. Lokasi kegiatan yandu4. Metoda pelaksanaannya5. Sasaran penduduk yang akan diberikan pelayanan (jumlah balita,
PUS, ibu hamil)6. Siapa staf yang menjadi koordinator (person in charge) posyandu
sebagai penanggung jawab di lapangan7. Dana dan sarana yang diperlukan serta sumbernya (kalau ada)8. Waktu pelaksanaannya (saat dimulai s/d berakhirnya)
Pengorganisasian• Dengan melihat struktur organisasi Puskesmas dapat diketahui mekanisme
pelimpahan wewenang dari pimpinan kepada staf sesuai dengan tugas-tugas yang diberikan.
• Dalam lokakarya mini dihasilkan kesepakatan kerja sama secara tertulis di antara staf untuk menyelesaikan tugasnya masing-masing
• Berdasarkan wewenang dan keterampilan yang dimiliki staf, mereka diminta untuk membentuk kelompok-kelompok kerja dan bertanggungjawab untuk pengembangan program yandu di suatu wilayah
• Masing-masing kelompok kerja terdiri 2 atau 3 staf (atau menyesuaikan ketersediaan staf yang ada)
• Setiap kelompok dikoordinir oleh staf senior membina posyandu di tingkat desa• Kelompok kerja bertugas mempersiapkan kegiatan posyandu, bersama kader
memberikan pelayanan di posyandu, membuat laporan, menganalisa cakupan dan mengevaluasi pelaksanaan program di lapangan
• Kader posyandu secara periodik diberikan bimbingan dan pelatihan untuk menjaga motivasi kerja dan keterampilannya.
• Tugas disesuaikan dengan rata-rata tingkat pendidikan dibuat jelas dan sederhana
Penggerakan – Pelaksanaan • Keberhasilan pengembangan fungsi manajemen ini
amat dipengaruhi oleh keberhasilan pimpinan Puskesmas menumbuhkan motivasi kerja staf dan semangat kerja sama antara staf dengan staf lainnya di Puskesmas (lintas program), antar puskesmas dengan masyarakat, dan antar staf puskesmas dengan pimpinan instansi di tingkat kecamatan (lintas sektoral)
• Mekanisme komunikasi berpengaruh pada keberhasilan fungsi manajemen actuating ini
• Aktif dan kreatif menggali potensi masyarakat dalam menunjang kegiatan posyandu
Pengawasan dan pengendalian
• Pimpinan puskesmas senantiasa mengawasi capaian pelaksanaan dengan target yang telah ditetapkan dalam RKO
• Salah satu aspek yang diawasi selama pelaksanaan program yandu di lapangan adalah keterampilan kader melakukan penimbangan dan membuat pencatatan dan pelaporan yandu
• Tanggung jawab pengawasan tetap berada di tangan pimpinan puskesmas, tetapi wewenang pengawasan di lapangan dilimpahkan kepada koordinator program.
• Perlu dipertimbangkan jadwal visite besar
Langkah penting fungsi monitoring (was – dal)
• Menilai apakah ada kesenjangan antara target masing-masing program dengan standar unjuk kerja (performance) staf dan kader dengan cakupan dan kemampuan staf dan kader untuk melaksanakan tugas-tugasnya
• Apa analisa faktor-faktor penyebab timbulnya kesenjangan tersebut?
• Merencanakan dan melaksanakan langkah-langkah untuk mengatasi masalah yang muncul berdasarkan faktor-faktor penyebab yang sudah teridentifikasi
Analisa Sistem Pada Program Kesehatan
Input : (6 M ) 1. Man (staf) 2. Money (bana untuk kegiatan program)3. Material (logistik, obat, vaksin, alat-alat kedokteran) 4. Method (keterampilan, prosedur kerja, peraturan,
kebijakan)5. Minute (jangka waktu pelaksanaan kegiatan
program)6. Market (sasaran masyarakat yang akan diberikan
pelayanan program kelompok masyarakat dan persepsi)
Analisa sistem pada program kesehatan
Process 1. Perencanaan (P1)2. Pengorganisasian (P2)3. Penggerakan dan Pelaksanaan Program dan
Pengendalian (P3) untuk kelancaran kegiatan (kegiatan pokok dan kegiatan terintegrasi)
Kelancaran kegiatan (kegiatan pokok dan kegiatan terintegrasi) dari program pukesmas (Pengobatan, KIA, KB, Usaha Peningkatan Gizi Masyarakat, Kesehatan Lingkungan, PKM)
Out-put Cakupan kegiatan program• Jumlah kelompok masyarakat yang sudah diberikan
pelayanan kesehatan (memerator) dibandingkan dengan jumlah kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program (denominator)
• Pelayanan yang diberikan sesuai dengan program pokok Puskesmas (comprehensive health care services yaitu : promotive, preventive, curative, rehabilitative dan terminal stage health care)
Analisa Sistem Pada Program Kesehatan
Effect• Perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku
masyarakat yang diukur dengan peran serta masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia
Analisa Sistem Pada Program Kesehatan
• Out-come (Impact) ; dampak program yang diukur dengan peningkatan status kesehatan masyarakat.
• Ada 4 indikator tingkat dan jenis :1. Morbiditas (kejadian sakit)2. Mortalitas (tingkat kematian spesifik berdasarkan sebab
penyakit tertentu; indikator paling peka untuk tentukan status kesehatan masyarakat suatu wilayah; IMR dan MMR)
3. Fertilitas (tingkat kelahiran, tingkat kesuburan)4. Handicap (kecacatan)
•Dampak program diukur oleh DepKes RI, BKKBN, atau lembaga lain melalui survei kesehatan rumah tangga (SKRT), survei demografi kesehatan Indonesia (SDKI) yang dilakukan setiap lima tahun
Analisa Sistem Pada Program Kesehatan
Mekanisme dan hubungan antar komponen sebuah sistem
Input (6 M) Data
Informasi Perencanaan Program
Pokok Puskesmas
Program Pokok
Puskesmas
Penggerakan dan
Pelaksanaan
Mekanisme Umpan Balik
Lingkungan dan sektor-sektor lain
Pengawasan Out put
efek Outcome (Impact)
Recommended