View
63
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
Hewan Percobaan
Hewan percobaan yang digunakan adalah lima ekor kambing betina yang tidak menyusui,
sehat, berat badan 30-35 kg, serta berusia 2 tahun. Setiap kambing dicatat berat badannya pada
hari sebelum penelitian dilaksanakan. Setiap hewan diberi waktu satu minggu untuk
menyesuaikan diri terhadap lingkungan sebelum nantinya digunakan dalam penelitian dan
dipelihara di dalam ruangan dengan diet jerami dan diberi makan konsentrat pellet serta air
minum yang diberikan secara ad libitum. Ad libitum adalah sistem pemberian yang tidak terbatas
atau secara terus menerus (Malole dan Pramono,1989). Tujuan dari diet jerami adalah untuk
merangsang agar kambing memakan konsentrat dan diharapkan daya adaptasi kambing terhadap
konsentrat bisa lebih baik lagi. Penelitian yang dilakukan menggunakan rancangan two-way
crossover ( rancangan pola silang ) dengan selang washout ( waktu yang dibutuhkan obat untuk
dibersihkan dari tubuh setelah dihentikan ) 15 hari antar percobaan untuk menghilangkan efek
perlakuan sebelumnya dan adaptasi perlengkapan yang baru. Keuntungan rancangan silang
adalah, adanya variabilitas biologis antar subjek dapat dikendalikan ( Pocock, 2008 ).
Analisis Farmakokinetik
Program R Strip, Micromath Scientific Software, Salt Lake City, UT, USA digunakan
untuk menganalisis kurva hubungan konsentrasi dan waktu untuk setiap individual kambing
setelah pemberian doksisiklin dengan rute intravena dan intramuscular. Setelah injeksi intravena,
perubahan posisi dari kurva doksisiklin yang mengekspresikan penurunan konsentrasi obat
sebagai fungsi waktu diperkirakan mengikuti model 2 kompartemen terbuka
C p ◦ =Ae−αt + B e−βt
di mana Cpo = konsentrasi obat dalam serum pada waktu t, A = intersep dari fase distribusi
(µg/ml), B = intersep dari fase eliminasi (µg/ml), α =tetapan kecepatan distribusi (h-1), β =
konstanta laju eliminasi (h-1), Dan e = basis logaritma natural.
Setelah pemberian secara intramuskular, kurva masing-masing individu dianalisis untuk
menentukan konsentrasi puncak obat C max (Diekstrapolasi dari kurva) dan waktu
konsentrasi puncak T max. Waktu paruh eliminasi (t1/2 el) dihitung sebagai ln (2 / β). Area di
bawah kurva konsentrasi-waktu (AUCs) dihitung dengan aturan trapesium dan selanjutnya
diolah dengan membagi konsentrasi terakhir eksperimental dengan terminal slope (β). Rata-rata
waktu tinggal (MRT) dihitung sebagai AUMC / AUC, di mana AUMC adalah area di bawah
bagian awal kurva ( Gibaldi,1982 ) dan AUC adalah area di bawah kurva. Bioavailabilitas
absolut (F%), adalah persentase dosis intramuskular yang diserap dan dihitung dari AUC
i. m./ AUC i. v. × 100. Hasil disajikan sebagai rata-rata ± S. E. M.
Gibaldi M, Perrier D, Pharmacokinetics 2nd Ed, New York: Marcel Dekker, Inc.; 1982. p. 409–
17.
Malole MBM, Pramono CSU, 1989, Penggunaan Hewan-Hewan Percobaan di Laboratorium,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral dan Pendidikan Tinggi Pusat
Antar Universitas Bioteknologi Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Pocock, S.J, 2008, Clinical Trials, A Practical Approach, Cichestes, John Wiley
& Sons
Recommended