PTT 2. Masa Merja Dokter Dan Bidan PTT Dibatasi

Preview:

DESCRIPTION

mm

Citation preview

  • Kliping Berita KesehatanPUSAT KOMUNIKASI PUBLIK SETJEN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

    JL. H.R. RASUNA SAID X.5 KAV. 4-9 JAKARTA 12950TELP. (021) 5223002,52907416,52907418,52907419 FAX. (021) 5223002,52960661, 5292166s

    Masa Kerja Dokter danBidan PTT DibatasiIJAKARTA] Kementerian Kesehat-an (Kemkes) membatasi masa kerjadokter, dokter gigi, dan bidan yangberstafus pegawai tidak tetap (pTT).Kebijakan tersebut dilakukan lantaranmasih banyak tenaga kesehatan pTTyang seenaknya memperpanjang ma-sa tugas sebagai PTT.

    Kepala Biro Kepegawaian Kem-kes Pattiselano Robert Johan menga-takan, pembatasan ini mulai diberla-kukan melalui Peraturan Menteri Ke-sehatar l (Permenkes) No 0712013yang baru, menggantikan KepmenkesNo 683/2011. Pada aturan lama, masaPTT dokter/dokter gigi ditemparkanhanya satu tahun di daerah terpencildan sangat terpencil, namun tanpapengaturan jelas tentang masa perpan-Jangan.

    Akibatnya, banyak dokter danpemda yang dengan seenaknya mem-perpanjang masa PTT lima tahunsampai enam tahun. Dengan Permen-kes yang baru, membatasi dokter/dok-ter gigi PTT hanya dua tahun, dan bi-sa diperpanjang satu kali masa tugasatau maksimal empat tahun.

    "Ada dokter yang berhenti, masuklagi PTT sampai 5-6 kali. Ini menutuppeluang bagi dokter yang baru lulusuntuk praktik di daerah. Karena itu,diubah menjadi satu kali masa penu-gasan, dan maksimal empat tahun, se-telah itu dilarang diperpanjang kem-bali," ujar Pattiselano, di Jakarta, Ju-mat (10/5). Dia mengungkapkan halini terkait aksi protes dari bidan yangmenentang diberlakukannya Permen-kes baru.

    SuuPtl,mARUNHariffanggat :gABTUi 1 1 MAY 2013 MB: EDISI

    SOREHalaman t 4

    batasan yang sama juga diberlakukanterhadap bidan PTT. Pada Kepmenkesjuga tidak diatur masa perpanjanganPTT, sehingga sebagian besar bidanmemperpanjang masa tugasnya terus-menerus sampai sembilan tahun. Parabidan yang telah bertugas sebagaiPTT selama sembilan tahun, akan ha-bis masa tugasnya di awal 2015 men-datang.

    ( (

    Banyakdokilerdan pemdayang dengan seenaknya mem-

    perpanjang masa PTT limatahun sampai enam tahun

    Sedangkaa, pada Permenkes baruhanya memperbolehkan bidan bertu-gas maksimal enam tahun. Setelah itu,baik dokter/dokter gigi maupun bidanharus mendaftarkan diri sebagai calonpegawai negeri sipil (CPNS) araumembuka praktik mandiri.

    Dia mengakui selama ini banyakdokter/dokter gigi dan bidan yang le-bih suka dengan status PTT diban-ding PNS. Sebab, menjadi tenagaPTT gaji yang diterima jauh lebihbesar. Sebagai perbandingan, untukdokter/dokter gigi di daerah terpen-cll, take home pay per bulan menca-pai Rp 4,8 juta, sedangkan dokterPTT di daerah sangat terpencil men-capai Rp 7,1 juta per bulan. Ban-dingkan dengan dokter dan doktergigi dengan status PNS hanya mem-peroleh gaji Rp1,7 juta sampai Rp2,5 juta per bulan.

    Menutup Peluang"Dengan insentif yang besar, ba-

    nyak yang suka hanya jadi tenagaPTT, tetapi akibatnya kuota PTT sela-lu penuh, dan ini menutup peluang ba-gi dokter-dokter yang baru lulus per-guruan tinggi untuk ke daerah," ucap-nya.

    Data Kemkes menyebutkan, saatini jumlah tenaga PTT tercatat 3.i85dokter umum, 1.078 dokter gigi dan40.000 bidan. Insentif dari tenasaPTT ini menyerap anggaran Kemkiscukup besar, yakni sekitar Rp 1,7 trili-un per tahun.

    Pattiselano berharap, kebijakanmembatasi masa tugas PTT tersebutakan mendorong pemerintah daerah un-tuk segera memenuhi keburuhan dok-terldokter gigr dan bidan PNS di daerah.Sebab, progam PTT hanya bernrjuanuntuk membantu daerah yang keku-rang.ul tenaga dokter dan bidan.

    Permenkes yang baru mengaturdengan tegas agar provinsi tidak se-wenang-wenang mengurangi formasitenaga bidan di kabupaten/kota. Jugamengatur mekanisme pemberian te-guran atau sanksi kepada tenaga kese-hatan PTT yang tidak melaksanakantugasnya dengan baik, seperti yangcenderung terjadi selama ini, misal-nya meninggalkan tempat tugas se-enaknya, atau berlibur ke kota melebi-hi waktu yang ditetapkan.

    "Dengan Permenkes ini tidak adaalasan lagi bagi bupati atau wali kotamaupun kepala dinas untuk tidak me-negur keras tenaga PTT yang nakal.Selama ini, pemda tidak bisa berbuat

    _P3.tt!4ano mengungkapkan, pem- apa-apa," katanya. ID- 1?l

Recommended