View
103
Download
5
Category
Preview:
DESCRIPTION
Rencana Tindakan Keperawatan Vip
Citation preview
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI DENGARDI UNIT RAWAT INAP RSJ. Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
Nama : Sdr. NH No. CM : 10.60.xx
Jenis Kelamin : Laki-laki Dx. Medis : F23.20
Ruang : VIP Unit Keswa :
Tgl.Diagnosa
Keperawatan Perencanaan Rencana Tindakan
Keperawatan RasionalTujuan Kriteria Evaluasi
Gangguan sensori persepsi : halusinasi dengar
TUM: Klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama.....x/ hari klien mampu membina hubungan saling percaya dengan perawat dengan kriteria evaluasi : ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau membalas salam, mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalahnya.
1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutika. Sapa klien dengan ramah
baik verbal maupun non verbal
b. Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawat berkenalan
c. Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien
d. Buat kontrak yang jelas e. Tunjukkan sikap yang
jujur dan menepati janji setiap kali interaksi
f. Tunjukkan sikap empati dan menerima apa adanya
g. Beri perhatian kepada
klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
1.2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaanya
1.3 Dengarkan ungkapan klien dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien
TUK 2 : Klien dapat mengenal halusinasinya
Setelah dilakukan … x interaksi klien dapat menyebutkan: a. Isi b. Waktu c. Frekuensid. Situasi dan kondisi
yang menimbulkan halusinasi
1.4 Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap.
1.5 Obsevasi tingkah laku klien terkait halusinasinya( dengar), jika menemukan klien sedang halusinasi: bicara dan tertawa tanpa stimulus, memandang kekanan/ kekiri/ kedepan seolah – olah ada teman bicara.
1.6 Bantu klien mengenal halusinasinya
a. Jika menemukan klien sedang halusinasi, tanyakan apakah ada bisikan yang didengar/ melihat bayangan tanpa wujud atau merasakan sesuatu yang tidak ada wujudnya
b. Jika klien menjawab ada, lanjutkan apa yang dialaminya
c. Katakan bahwa perawat percaya klien mengalami
Setelah dilakukan … x interaksi klien menyatakan perasaan dan responya saat mengalami halusinasi: a. Marahb. Takut
hal tersebut, namun perawat sendiri tidak mengalaminya (dengan nada bersahabat tanpa menuduh atau mengahakimi)
d. Katakan bahwa klien lain juga ada yang seperti klien
e. Katakan perawat akan membantu klien
1.7 Jika klien tidak sedang halusinasi klarifikasi tentang adanya pengalaman halusinasi, diskusikan dengan klien :
a. Isi, waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi, siang, sore, malam atau sering dan kadang-kadang)
b. Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi
1.8 Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi (marah/takut, sedih, senang, bingung) beri kesempatan mengungkapkan perasaanya
1.9 Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk mengatasi perasaan tersebut.
1.10 Diskusikan tentang dampak yang akan
c. Sedihd. Senang
dialaminya bila klien menikmati halusinasinya.
TUK 3 : Klien dapat mengontrol halusinasinya
1. Setelah dilakukan …x interaksi klien menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya
2. Setelah dilakukan … x interaksi klien menyebutkan cara baru mengontrol halusinasi
3. Setelah dilakukan … x interaksi klien memilih dan memperagakan cara mengatasi halusinasi dengar
4. Setelah dilakukan … x interaksi klien melaksanakan cara yang telah dipilih untuk mengendalikan halusinasinya
5. Setelah …x pertemuan klien mengikuti terapi
1.11 Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi ( tidur, marah, menyibukan diri, dll).
1.12 Diskusikan cara yang digunakan klien :
a. Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian.
b. Jika cara yang digunakan maladaptif diskusikan kerugian cara tersebut.
1.13 Diskusikan cara baruuntuk memutus/mengontrol timbulnya halusinasi
1. Menghardik halusinasi : katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak nyata (“saya tidak mau dengar pada saat halusinasi terjadi)
2. Menemui orang lain (perawat/teman/anggota keluarga) untuk menceritakan tentang halusinasiny/bercakap-cakap
3. Membuat dan
aktivitas kelompok melaksanakan jadwal kegiatan sehari-hari yang telah di susun
4. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat untuk mengendalikan halusinasi
1.14 Bantu klien memilih cara yang sudah di anjurkan dan latih untuk mencobanya
1.15 Pantau pelaksanaan yang telah di pilih dan di latih, jika berhasil beri pujian
1.16 Anjurkan dan ikutsertakan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, stimulasi persepsi/orientasi realita
TUK 4 : Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
1. Setelah dilakukan …x pertemuan keluarga, keluarga menyatakan setuju untuk mengikuti pertemuan dengan perawat.
2. Setelah dilakukan … x interaksi keluarga meyebutkan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya halusinasi
1.17 Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan (waktu temtan dan topik)
1.18 Diskusikan dengan keluarga (Pada saat pertemuan keluarga/ kunjungan rumah)
1. Pengertian halusinasi2. Tanda dan gejalan
halusinasi 3. Proses terjadinya halusinasi 4. Cara yang dapat dilakukan
klien dan keluarga untuk memutus halusinasi
dan tindakan untuk mengendalikan halusinasi.
5. Obat-obatan halusinasi 6. Cara merawat anggota
keluarga yang halusinasi di rumah (beri kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama, bepergian bersama, memantau obat-obatan dan cara pemberiannyauntuk mengatasi halusinasi)
7. Beri informasi waktu kontrol ke rumah sakit dan bagaimana cara mencari bantuan jika halusinasi tidak dapat diatasi di rumah.
TUK 5 : Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
1. Setelah ......x interaksi klien menyebutkana. Manfaat minum
obatb. Kerugian tidak
minum obatc. Nama, warna,
dosis, efek terapi, dan efek samping obat
2. Setelah ....x interaksi klien mendemonstraksikan penggunaan obat dengan benar
3. Setelah .....x
5.1 Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis, cara efek terapi dan efek samping penggunaan obat
5.2 Pantau klien saat penggunaan obat
5.3 Anjurkan klien minta sendiri obat pada perawat agar dapat merasakan manfaatnya
5.4 Beri pujian jika klien menggunakanobat dengan benar
5.5 Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa
interaksi klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter
konsultasi dengan dokter5.6 Anjurkan klien untuk
konsultasi kepada dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang tidak di inginkan
CATATAN PERKEMBANGAN TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI UNIT RAWAT INAP RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
Nama Pasien : Sdr. NH Nomor CM : 10.60.xx
Jenis Kelamin : Laki-laki Dx Medis : F23.20
Ruang : VIP Unit Keswa :
Tgl & Jam Dx Keperawatan Implementasi Tindakan Keperawatan Evaluasi Keperawatan Nama & tanda tangan
16 Maret
2015
11.00 WIB
Gangguan
persepsi sensori :
halusinasi dengar
SP 1
1. Melakukan BHSP dengan
klien
2. Membantu klien mengenal
halusinasi
3. Menjelaskan cara-cara
mengontrol halusinasi
4. Mengajarkan klien
mengontrol halusinasi dengan
menghardik
S :
“Selamat siang mbak, nama saya NH, "saya
biasa di panggil H, saya disini sudah 5 hari,
kemarin saya di antar keluarga kesini karena
marah-marah, sebenarnya saya nggak
seneng disini mbak.”
“Iya mbak, kalau saya lagi sendirian atau
melamun suara itu malah lebih sering
datang, suara itu mengajak saya bertengkar
dan marah-marah mbak, dengar suara itu
terus membuat saya capek, kesal dan marah
mbak, jadi saya mengusir suara itu dengan
marah-marah melempari barang-barang
supaya suara itu pergi.”
“Oo.... berarti ada 4 cara ya mbak yang bisa
saya gunakan untuk mengusir suara-suara
yang mengganggu saya itu, bisa dengan
menghardik, bercakap-cakap/ngobrol,
beraktivitas/nyapu/ngepel dan minum obat
teratur...”
“Iya mbak, berarti kalau suara itu datang
saya bisa mengusirnyadengan cara
menghardik, saya bilang “pergi!! Pergi!!
Suaramu palsu!!! Gitu ya mbak”. Iya mbak
terimakasih, sampai jumpa besok.”
O :
- Selama proses interaksi klien
kooperatif
- Klien memperhatikan saat di
jelaskan
- Klien mempraktekan yang di ajarkan
perawat
- Klien mampu mempraktekan dengan
baik
A : SP 1 teratasi
P :
Perawat : Evaluasi SP 1 di pertemuan
selanjutnya, lanjutkan SP 2
Klien : pertahankan BHSP dengan klien
untuk menghardik
17 Maret
2015
11.00 WIB
Gangguan
persepsi sensori :
halusinasi dengar
SP 2
1. Mengevaluasi SP 1
2. Melatih klien menontrol
halusinasi dengan bercakap-
cakap bersama orang lain
S :
“Kabar saya baik mbak, cara yang mbak
ajarkan sudah saya lakukan tapi suara itu
masih datang, tapi sudah berkurang mbak.
Saya masih ingat caranya mbak kalau suara
itu datang saya harus mengusirnya dengan
menghardik, jadi saya bilang pergi!! Pergi!!
Suaramu palsu!! Begitu kan mbak. Iya mbak
selalu saya lakukan setiap kali suara itu
datang.”
“Hmmm.... berarti bercakap-cakap itu juga
bisa mengusir suara-suara itu mbak? Iya
mbak saya praktekan ngobrol dengan teman
saya. Berarti kalau suara itu datang saya
langsung ngobrol dengan teman saya saja ya
mbak, nggak usah saya hiraukan suara itu?”
“Iya mbak, saya mengerti ada dua cara yang
mbak ajarkan ke saya untuk mengusir suara
itu, yang pertama saya bisa mengusirnya
dengan menghardik, terus yang kedua saya
alihkan mengobrol dengan orang lain, gitu
ya mbak?”
“Assalaamu’alaikum mbak, perkenalkan
namaku H, mbak siapa? Mbak mau kemana?
Ayo jalan-jaln mbak. Ya sudah mbak,
terimakasih yaaa.... sampai jumpa besok.”
O :
- Interaksi klien positif terhadap
perawat
- Klien kooperatif selama wawancara
- Klien mampu memahami yang di
ajarkan perawat
- Klien mampu mempraktekkan
bercakap-cakap untuk
menghilangkan halusinasinya
A : SP 2 teratasi
P :
Perawat : Evaluasi SP 1 dan SP 2 di
pertemuan selanjutnya, lanjutkan
SP3
Klien : ajarkan klien untuk menghardik dan
bercakap-cakap setiap hari untuk
menghilangkan halusinasinya
18 Maret
2015
10.30 WIB
Gangguan
persepsi sensori :
halusinasi dengar
SP 3
1. Mengevaluasi SP 1
2. Mengevaluasi SP 2
3. Melatih klien mengontrol
halusinasi dengan
melaksanakan aktivitas
terjadwal
S :
“Selamat pagi mbak M, kabar saya lebih
baik dari pada kemarin. Tapi suara itu
terkadang masih mengganggu saya mbak.
Saya masih ingat cara mengusirnya dan saya
gunakan setiap hari, kalau saya hardik kok
suaranya balum hilang lalu saya ngobrol
dengan temen saya mbak.”
“saya ngobrol dengan siapapun yang
bertemu dengan saya mbak, kalau perawat-
perawatnya jarang mbak, saya suka jalan-
jalan biar bertemu orang-orang mbak”
“Ooo..... berarti saya harus punya jadwal
kegiatan ya mbak? Saya mau beraktivitas
mbak, dan bisa saya lakukan setiap hari. Iya
mbak ayo kita buat jadwal kegiatanya.”
“Iya mbak nanti bisa saya lakukan, berarti
jadwal saya bangun pagi, mandi, makan
pagi, menyapu, mengepel, jalan-jalan,
senam pagi, istirahat/tidur, makan siang,
menyuci alat makan, menyapu, bercakap-
cakapnya saya lakukan di sela-sela kegiatan
saya ya mbak? Iya mbak saya mengerti saya
akan lakukan setiap hari. Terimakasih mbak,
sampai jumpa besok...”
O :
- Klien mampu berinteraksi dan
memberikan respon balik dalam
bentuk pertanyaan dan percakapan
- Klien mematuhi jadwal yang di
berikan/dibuat bersama-sama
- Klien menunjukkan perubahan ke
arah positif
- Klie kooperatif dan terlihat mampu
melakukan intervensi yang di
lakukan
A : SP 3 teratasi
P :
Perawat : evaluasi SP 1, SP 2, SP 3 di
pertemuan selanjutnya. Lanjutkan SP
4
Klien : ajarkan klien mematuhi jadwal yang
sudah di laksanakan
19 Maret
2015
10.00 WIB
Gangguan
persepsi sensori :
halusinasi dengar
SP 4
1. Mengevaluasi SP 1
2. Mengevaluasi SP 2
3. Mengevaluasi SP 3
4. Melatih klien minum obat
secara teratur
S :
“Selamat pagi mbak, kabar saya baik. Iya
mbak saya masih sering melakukan
menghardik di dalam hati kalau suara itu
datang.”
“Saya sekarang sering bercakap-cakap kalau
saya merasa sepi mbak, soalnya suara itu
datang kalau saya sendirian mbak.”
“Mbak saya sudah melakukan jadwal
kegiatan yang kita buat kemarin.”
“Iya mbak saya akan lakukan terus setiap
hari biar suara itu cepat pergi dan tidak
datang lagi.”
“Iya mbak... saya dapat obat setiap hari tapi
saya tidak tahu gunanya apa. Ooo.... berarti
kalau saya gak minum obat suara itu bisa
datang lagi ya mbak...??”
“Iya mbak berarti saya fungsinya lewat
warnanya mbak, iya mbak biasanya kalau
saya merasa aneh setelah minum obat saya
langsung bilang ke perawatnya.”
“Iya mbak kalau saya sudah di ijinkan
pulang saya akan minum obat dengan teratur
di rumah.”
“iya mbak saya senang bila bercakap-cakap
setiap hari dengan mbak , saya bisa banyak
tahu tentang apa yang bisa saya lakukan.
Saya juga tahu tentang obat yang saya
minum.”
“Iya mbak ada 4 cara untuk mencegah
suara-suara itu datang, yaitu dengan cara
menghardik, bercakap-cakap, melakukan
kesibukan/aktivitas, dan minum obat teratur
mbak.”
“Iya mbak, jadi kegiatan minum obat di
masukkan ke daftar kegiatan harian ya
mbak, iya nanti saya langsung minta ke
perawatnya kalau waktunya minum obat.
Kalau di rumah saya minta ke keluarga ya
mbak? Iya mbak saya mengerti, terimakasih
mbak... sampai jumpa.”
O :
- Klien mampu melakukan SP 1, SP 2,
SP 3
- Klien terlihat kooperatif dan antusias
dalam proses keperawatan
- Klien dapat menjelaskan dan dapat
mengerti tentangpenjelasan yang di
berikan
A : SP 4 teratasi
P :
Perawat : observasi SP 1, SP 2, SP 3, dan
SP 4
Klien : observasi perkembangan klien,
support dan beri penghargaan
setiap usaha yang di lakukan klien
FORMAT
ANALISA PROSES INTERAKSI (API)
Inisial Klien : Sdr. MH Nama Mahasiswa :
Status interaksi perawat-klien : Pertemuan I Tanggal :
Lingkungan : teras depan ruang VIP Jam :
Deskripsi Klien : Ruang : VIP
Tujuan (Berorientasi pada klien) :
KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL
ANALISA BERUSAT PADA PERAWAT
ANALISA BERPUSAT PADA
KLIEN
RASIONAL
P : Selamat pagi mas, boleh saya duduk disini?
K : Selamat pagi mbak, ya boleh.
P : kontak mata dengan klien, berjabat tangan dengan tersenyum
K : menjabat tangan dengan ekspresi datar, menunduk
Melakukan BHSP/pendekatan pada klien untuk membuka percakapan dan mendapat kepercayaan klien bersedia untuk bercakap-cakap dengan perawat.
Memberikan respon positif atas sapaan perawat dan bersedia untuk di temani. Menjawab dengan ragu-ragu
Sapaan yang di lakukan sebagai salah satu cara untuk mengawali proses BHSP dan pendekatan pada klien
P : Perkenalkan nama saya L, biasanya saya di panggil M, saya mahasiswa dari STIKES NU Tuban, saya perawat yang akan merawat mas
K : Iya mbak......
P : memandang klien dengan tersenyum sambil mengulurkan tangan
K : memandang ekspresi datar
Perawat memancing perhatian klien untuk berbincang-bincang untuk mempertahankan BHSP yang sudah terjalin
Memberikan perhatian yang cukup dan bersedia berjabat tangan dengan perawat
Memperkenalkan diri perawat dapat memberikan rasa percaya klien kepada perawat, sehingga klien tidak merasa takut saat berbincang-bincang
P : Nama mas siapa? Dan mas sukanya di panggil dengan
P : memandang klien dengan tersenyum
Ingin mengetahui nama dan panggilan klien,
Klien ragu-ragu dan merasa perkenalan
Memancing klien untuk melakukan
panggilan apa?K : nama saya MH, saya
biasanya di panggil H, rumah saya di M
K : memandang perawat dengan ekspresi menjawab datar
memancing pembicaraan dengan klien melalui topik berkenalan sebelum masuk ke kondisi klien
hanya formalitas saja komunikasi dua arah dengan perawat di mulai dengan fase perkenalan
P : Mas kesini di antar siapa? Dan bagaimana perasaan masi saat ini?
K : saya di antar orang tua mbak, perasaan saya bingung dan ingin pulang
P : memandang klien dengan penuh perhatian
K : menjawab singkat dengan ekspresi datar dan malas
Ingin mengetahui tentang pengalaman yang sudah di lalui, apakah klien dapat mengingatnya dengan baik, memancing klien untuk mengungkapkan perasaanya yang di rasakan
Klien mengingat-ingat dan memberikan jawaban singkat dengan ekspresi sedih
Topik ringan yang akan memudahkan dan menambah rasa percaya klien kepada perawat
P : Mas H masih ingat kenapa mas di bawa kesini? Dan kapan mas di bawa kesini?
K : saya di bawa kesini karena ngamuk-ngamuk di rumah mbak, saya kesal karena saya sendirian
P : memandang klien dengan tersenyum serta penuh perhatian
K : menjawab dengan singkat dengan ekspresi datar
Berharap klien mengungkapkan perasaanya sesuai dengan yang di alami
Ada keinginan banyak untuk mengungkapkan perasaan
BHSP telah/sudah terbina
P : apa yang membuat mas H sampai kesal dan marah-marah?
K : saya mendengar suara laki-laki dan perempuan mengancam saya mbak, jadi saya kesal
P : pertahankan kontak mata dan tersenyum
K : kontak mata lama, bicara pelan
Menilai klien mengalami halusinasi
Mengungkapkan halusinasi
Klien mengungkapkan perasaan halusinasi
P : apa orang lain juga mendengar suara yang mas maksud?
K : tidak mbak
P : kontak mata tersenyum, mengamati nonverbal
K : diam menunduk, bicara lancar, kontak mata cukup
Mengetahui penyebab klien marah-marah atau mengamuk dengan halusinasi
Menilai bahwa dirinya mendengar suara-suara. Klien mengungkapkan persepsi halusinasi
Halusinasi ada stimulasi yang tidak nyata yang hanya di dengar sendiri
P : apakah suara itu datang terus menerus atau kadang-kadang, dalam keadaan apa suara itu muncul?
K : suara itu muncul terus menerus mbak dan lebih sering ketika saya sedang sendirian
P :K :
P : bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Ada 4 cara suara itu muncul mas
K : iya mbak, bagaimana caranya?
P :K :
P : yang pertama kalau suara itu datang, mas bisa mengusirnya dengan cara menghardik, katakan dalam hati pergi!! Suaramu palsu!! Katakan sampai suara itu pergi
K : Oo... berarti saya katakan berkali-kali sampai suara itu pergi?
P :K :
P : ya, begitu mas, bagus.. katakan berulangkali dalam hati sampai suara itu hilang
K : iya mbak, saya akan gunakan cara tersebut untuk mengusir suara-suara tersebut
P : baiklah besok kita belajar
cara kedua untuk mencegah suara itu datang lagi, sampai jumpa besok ya mas, kita bertemu lagi disini
K : iya mbak*P : selamat pagi mas,
bagaimana perasaan mas hari ini? Bagaimana apakah suara-suara itu masih muncul? Apakah sudah di pakai cara yang kita pakai/latih?
K : selamat pagi mbak, saya baik, iya masih muncul mbak, sudah saya hardik dengan cara yang kita pelajari kemarin tapi terkadang masil muncul
P : oke, sekarang kita berlatih cara yang ke dua untuk mencegah suara itu muncul yaitu dengan cara bercakap-cakap mas. Mas pernah bercakap-cakap
K : pernah mbak tapi jarang, saya tidak kenal siapa-siapa disini , jadi saya lebih sering sendiri
P : mas harus bercakap-cakap dengan orang lain saat suara itu muncul mas. Coba sekarang mas memperkenalkan diri pada
saya untuk belajar bercakap-cakap. Ayo dicoba mas pelan-pelan
K : iya mbak, perkenalkan nama saya H, asal saya pasuruan, begitu mbak?
P : iya bagus mas, itu cara membuka obrolan dengan orang lain, mas bisa ngobrol tentang apapun, temanya bebas bisa tentang hobi, pekerjaan atau kegiatan sehari-hari. Ayo coba dengan temanya.
K : iya mbak, saya akan coba ngobrol dengan teman saya
P : baik, cara pertama dan kedua bisa di lakukan setiap hari ya mas biar mas terbiasa, dan supaya suara itu tidak mudah datang kembali. Besok kita bertemu lagi ya disini, saya ajarkan cara ketiga
K : iya mbak saya akan lakukan setiap hari kalau suara itu datang lagi
P : baik mas, sampai ketemu besok ya jangan lupa cara yang tadi di gunakan
K : iya mbak, terimakasih sampai ketemu besok
*P : selamat pagi mas, P : Menghampiri Klien, Bersikap persuasive agar Klien mampu Untuk
bagaimana perasaan mas H? apakah suara itu masih muncul? Apakah dua cara yang kita praktekan sudah di lakukan? Bagaimana hasilnya?
K : selamat pagi mbak, saya lebih baik mbak, suara itu terkadang masih sering muncul mbak, dan lumayan bisa membantu saya
dan tersemyum K : tersenyum dan memandang kearah perawat
klien dapat bekerjasama menjalankan kontrak sebelumnya
berinteraksi dengan perawat
memudahkan intervensi selanjutnya
P : baik mas, sekarang kita belajar cara yang ketiga untuk mencegah suara itu datang, caranya dengan melakukan aktivitas yang terjadwal
K : iya mbak
P : Memandang Klien dengan penuh perhatianK : Menjawab dengan senyuman, kontak mata baik
Menunjukan perhatian kepada klien dan berharap pertanyaan perawat diterima dengan jelas oleh klien
P : kita akan bicara selama 30 menit
K : iya mbak
P : Memandang klien dengan menyentuh bahunyaK : Bicara lancer
P : kegiatan apa saja yang biasa mas lakukan di RS?
K : biasa mbak, paling menyapu, mengepel kamar saya, terkadang saya jalan-jalan
P : Pertahankan kontak mataK : Ekpresi Ceria
Mengidentifikasi kegiatan atau hal – hal yang dilakukanklien ketika suara itu datang
P : mari kita latih dua kegiatan hari ini. Kegiatan ini bisa mas lakukan untuk mencegah suara itu muncul.K : baik mbak..
P : Menatap klien dengan tersenyumK : Memandang perawat dengan sen
P : kegiatan yang pertama mas bisa menyapu/mengepel dan kagiatan selanjutnya mas bisa jalan- jalanK : oo… gitu ya mbak…
P : Memandang klien dengan penuh perhatianK : Klien tersenyum
P : kegiatan yang lain akan kita latih agar dari pagi sampai malam ada kegiatanK : baik mbakk..
P : Mempertahankan kontak mataK : Menyimak pertanyaan perawat
P : sekarang coba sebutkan lagi tiga cara yang telah kita latih untuk mencegah suara itu muncul?K : yang pertama dengan cara menghardik, yang kedua dengan bercakap-cakap, dan yang ketiga dengan melakukan aktivitas mbak
P : mempertahankan sikap terbuka dan tersenyumK : Ekspresi serius, sambil memandang perawat
P : bagus sekali, mari kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian mas, dan coba lakukan sesuai jadwal ya?K : oo… iya.. baik mbak
P : Mengangguk dan tersenyumK : Memandang perawat
P : bagaimana kalau nanti kita membahas cara minum obat yang baik serta kegunaanya, bagaimana kalau nanti siang setelah makan?K : ok mbak
P : Tersenyum memandang klienK : Mengangguk dan tersenyum
*P : selamat siang mas.. apakah suara-suaranya masih muncul? Apakah sudah di gunakan ke tiga cara yang
P : Menatap klien dengan penuh perhatian dan senyumK : Klien Menjawab
sudah kita latih tadi?K : siang mbak.. iya sudah mbakP :kalau boleh tahu apakah tadi obatnya sudah di minum?K : sudah mbak
P : Tersenyum, memandang klien dengan bersahabat, dan mempertahankan sikap terbukaK : Memandang dengan ekpresi serius
P : apa ada bedanya setelah minum obat secara teratur? Apa suara-suaranya sudah hilang?K : iya mbak, ada bedanya, saya lebih tenang setelah minum obat
P : Mempertahankan kontak mataK : Bicara lancar dan jelas
P : minum obat itu penting agar suara-suara itu tidak muncul lagi, barapa macam obat yang mas minum?K : saya minum obatnya tiga macam mbak
P : Mempetrahankan sikap terbukaK :
P :obatnya yang merah besar namanya CPZ, yang pink kecil namanya haloperidol, dan yang putih namanya , semua obat ini membantu mas agar lebih tenang dan rileks.K : oo… gitu ya mbak, jadi itu nama obat dan kegunaanya y….
P :K :
P : iya mas, jadi nanti kalau P :
mas sudah pulang tidak boleh putus untuk minum obat, dan kalau merasakan sesuatu setelah minum obat segera konsultasi ke dokterK : iya mbak, saya paham
K :
P : jangan lupa kalau waktunya minum obat mas minta pada perawat dan kalau dirumah mas minta pada keluargaK : baik mbak, terimakasih…..
P :K :
Recommended