View
232
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
1
Ringkasan Pedoman Praktik Klinis Hipertensi ACC/AHA 2017
Diterjemahkan Oleh: dr. Rifan Eka Putra Nasution
Pendahuluan
Pada tanggal 13 November 2017, American Heart Association (AHA) dan American College of
Cardiology (ACC) mengeluarkan pedoman hipertensi terbaru. Pedoman ini berisikan banyak perubahan
besar dalam pengelolaan hipertensi. Salah satu lompatan terbesar pedoman ini adalah perubahan klasifikasi
atau bahkan definisi hipertensi dimana sebelumnya hipertensi dinyatakan sebagai peningkatan tekanan
darah arteri sistemik yang menetap dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 Hgmm atau tekanan darah diastolik
≥ 90 mmHg. Pada pedoman hipertensi tersebut maka hipertensi ditetapkan apabila tekanan darah sistolik
≥ 130 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 80 mmHg. Penurunan 10 poin pada tekanan darah sistolik dan
diastolik tersebut menyebabkan 103 juta penduduk Amerika Serikat mengalami hipertensi dan harus
menjalani diet, perubahan gaya hidup (berolahraga) dan mengkonsumsi obat anti hipertensi. Seluruh hal
tersebut harus dijalani untuk mengurangi risiko terhadap kejadian serangan jantung dan stroke. Artikel ini
akan memberikan ringkasan pedoman tersebut.
Untuk memahami kelas rekomendasi dan kualitas bukti pada ringkasan pedoman ini maka harus
merujuk kepada kelas (kekuatan) rekomendasi dan tingkat (kualitas) bukti dari ACC/AHA pada tahun 2015
yang ditunjukkan pada gambar berikut.
2 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
Tekanan darah dan Risiko Kardiovaskular
• Penelitian observasional menunjukkan hubungan antara tekanan darah sistolik dan diastolik tinggi
dengan peningkatan risiko kardiovakular.
• Meta analisis dari 61 penelitian prospektif menunjukkan bahwa
o Risiko kardiovaskuler meningkat secara log-linier pada tekanan darah sistolik <155 mmHg
hingga > 180 mmHg dan tekanan darah diastolik < 75 mmHg hingga > 105 mmHg
3 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
o Peningkatan tekanan darah sistolik 20 mmHg dan diastolik 10 mmHg berhubungan dengan
peningkatan risiko stroke, penyakit jantung, dan penyakit vaskular lainnya sebesar 2 kali
lipat.
o Lebih dari 1 juta pasien berusia ≥30 tahun yang mengalami peningkatan tekanan darah juga
memiliki hubungan terkait peningkatan insiden kejadian kardiovaskular dan angina, infark
miokard, gagal jantung, stroke, penyakit arteri perifer.
o Meskipun risiko relatif insiden kardiovaskular dengan tekanan darah sistolik dan diastolik
sangat kecil pada usia tua, peningkatan tekanan darah memiliki risiko absolut lebih besar
pada usia ≥ 65 tahun.
Komponen Tekanan Darah
Pedoman terbaru juga memuat komponen tekanan darah. Komponen tekanan darah tersebut dapat dimuat
dalam ringkasan pedoman ini sebagai berikut.
Pengukuran Tekanan
Darah
Definisi
Tekanan darah sistolik Suara Korotkoff Pertama
Tekanan darah Diastolik Suara Korotkoff Kelima
Tekanan Pulsasi Tekanan darah sistolik dikurangi tekanan darah diastolik
Tekanan arteri rata-rata
(Mean Arterial Pressure)
Tekanan Darah Diastolik ditambah sepertiga tekanan pulsasi atau dapat
dirumuskan sebagai ( 2 kali tekanan diastol ditambah tekanan sistolik
dibagi 3)+
Tekanan tekanan darah
tengah (Mid-BP)
Penjumlahan tekanan darah sistolik dan diastolik dibagi 2.
+ perhitungan diasumsikan pada tekanan nadi normal
Risiko Populasi
• Tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan hendaya terbesar di seluruh dunia pada
tahun 2010.
• Di Amerika Serikat, hipertensi menyebabkan kematian akibat kardiovaskular terbesar dibanding
faktor risiko yang dapat diubah kardiovaskular lainnya.
• National Health and Nutrition Examination Survey menunjukkan bahwa >50% kematian karena
penyakit jantung koroner dan stroke terjadi pada orang hipertensi.
• Tingginya prevalensi hipertensi berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular,
stroke dan gagal ginjal stadium akhir.
4 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
Rekomendasi Pada Ringkasan Pedoman Praktik Klinis Hipertensi ACC/AHA 2017
Daftar rekomendasi yang tersedia
1. Rekomendasi Untuk Koeksistensi Hipertensi dan Kondisi Kronis Yang Berhubungan dengan
Hipertensi .............................................................................................................................................. 6
2. Rekomendasi Untuk Definisi Tekanan Darah Tinggi ........................................................................... 6
3. Rekomendasi Untuk Pengukuran Tekanan Darah yang Akurat ............................................................ 7
4. Rekomendasi Monitoring Tekanan Darah Sendiri ................................................................................ 9
5. Rekomendasi Untuk Hipertensi Masked dan White Coat ..................................................................... 9
6. Rekomendasi Untuk Hipertensi Sekunder .......................................................................................... 11
7. Rekomendasi untuk Aldosteronism Primer ......................................................................................... 12
8. Rekomendasi Untuk Stenosis Arteri Renalis ...................................................................................... 12
9. Rekomendasi untuk Obstructive Sleep Apnea .................................................................................... 12
10. Rekomendasi untuk Intervensi Non Farmakologis ............................................................................. 12
11. Rekomendasi untuk Ambang Batas dan Pengunakan Estimasi Risiko Kardiovaskular sebagai
Pedoman Tatalaksana Hipertensi dengan Obat ................................................................................... 13
12. Rekomendasi untuk Follow-Up setelah Evaluasi Tekanan Darah Awal ............................................. 14
13. Rekomendasi Untuk Prinsip Umum Terapi Obat................................................................................ 14
14. Rekomendasi Untuk Target Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi ................................................. 15
15. Rekomendasi Untuk Pemilihan Medikasi Awal ................................................................................. 15
16. Rekomendasi Untuk Pemilihan Terapi Obat Monoterapi Awal Versus Kombinasi Awal ................. 15
17. Rekomendasi Untuk Follow Up Tekanan Darah Selama Terapi Obat Antihipertensi ........................ 15
18. Rekomendasi untuk Strategi Peningkatan Kontrol Tekanan Darah Pada Pasien Dengan Terapi Obat
untuk Tekanan Darah Tinggi ............................................................................................................... 16
19. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Pasien Dengan Penyakit Jantung Iskemik Stabil
(SIHD) ................................................................................................................................................. 16
20. Rekomendasi untuk Pencegahan Gagal Jantung Pada Dewasa dengan Hipertensi ............................. 16
21. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Pasien dengan HFrEF .......................................... 17
22. Rekomendasi untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Pasien dengan HFpEF .......................................... 17
23. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Pasien dengan CKD ............................................ 17
24. Rekomendasi untuk Tatalaksana Hipertensi Setelah Transplantasi Ginjal ......................................... 18
25. Rekomendasi untuk Manajemen Hipertensi Pada Pasien dengan Perdarahan Intrakranial Akut ....... 18
26. Rekomendasi untuk Manajemen Hipertensi Pada Pasien dengan Stroke Iskemik Akut ..................... 18
27. Rekomendasi untuk Manajemen Hipertensi sebagai Pencegahan Stroke Sekunder ........................... 19
28. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Pasien dengan PAD ............................................. 20
29. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Pasien dengan DM .............................................. 20
5 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
30. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Pasien dengan Fibrilasi Atrium ........................... 20
31. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Pasien dengan Penyakit Katup Jantung ............... 20
32. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Pasien dengan Penyakit Aorta ............................. 21
33. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Berdasarkan Ras dan Etnis ........................................... 21
34. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Kehamilan ........................................................... 21
35. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Lanjut Usia .......................................................... 21
36. Rekomendasi untuk Krisis Hipertensi dan Emergensi ........................................................................ 22
37. Rekomendasi untuk Pencegahan Penurunan Kognitif dan Dementia ................................................. 22
38. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Pasien Yang Akan Menjalani Prosedur Bedah.... 22
39. Rekomendasi untuk strategi ketaatan obat antihipertensi ................................................................... 23
40. Rekomendasi untuk strategi promosi modifikasi gaya hidup.............................................................. 23
41. Rekomendasi untuk Kontrol Hipertensi Terstruktur dan Intervensi Berbasis Tim ............................. 23
42. Rekomendasi untuk EHR dan Registri Pasien .................................................................................... 23
43. Rekomendasi untuk Intervensi Telehealth sebagai Peningkatan Kontrol Hipertensi .......................... 24
44. Rekomendasi untuk pengukuran performa ......................................................................................... 24
45. Rekomendasi untuk strategi peningkatan kualitas .............................................................................. 24
46. Rekomendasi untuk Insentif Keuangan ............................................................................................... 24
47. Rekomendasi untuk Rencana Perawatan untuk Hipertensi ................................................................. 25
6 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
1. Rekomendasi Untuk Koeksistensi Hipertensi dan Kondisi Kronis Yang Berhubungan dengan Hipertensi
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I B-NR Skrining untuk manajemen faktor risiko kardiovaskular yang dapat
diubah direkomendasikan pada orang dewasa dengan hipertensi
Tabel di bawah ini memuat faktor risiko kardiovaskular yang sering ditemukan pada pasien dengan
hipertensi
Faktor risiko yang dapat diubah Faktor risiko yang relatif tetap
• Perokok aktif, perokok pasif
• Diabetes mellitus
• Dislipidemia/Hiperkolesterolemia
• Obesitas/Kelebihan berat badan
• Kurang aktifitas fisik
• Diet tidak sehat
• Gagal ginjal kronik
• Riwayat keluarga
• Peningkatan usia
• Tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang
rendah
• Laki-laki
• Obstructive sleep apnea
• Stres psikososial
2. Rekomendasi Untuk Definisi Tekanan Darah Tinggi
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I B-NR
Tekanan darah harus dikategorikan normal, meningkat, Hipertensi
stadium 1 atau Hipertensi stadium 2 untuk mencegah dan mengobati
tekanan darah tinggi (Tabel klasifikasi tekanan darah)
Tabel Kategori Tekanan Darah Pada Dewasa
Kategori Tekanan Darah Sistolik
(mmHg)
Diastolik
(mmHg)
Normal < 120 Dan
< 80
Meningkat 120-129 < 80
Hipertensi Stadium I 130-139 Atau
80-89
Hipertensi Stadium II ≥ 140 ≥ 90
7 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
3. Rekomendasi Untuk Pengukuran Tekanan Darah yang Akurat
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I C-EO
Untuk diagnosis dan tatalaksana tekanan darah tinggi, metode yang
layak direkomendasikan untuk pengukuran akurat dan dokumentasi
tekanan darah (Tabel Pengukuran Akurat)
Tabel Pengukuran Akurat Tekanan Darah
Langkah Kunci Untuk Pengukuran Tekanan
Darah yang Layak
Intruksi Spesifik
Langkah 1: Siapkan pasien secara tepat 1. Minta pasien untuk duduk dibangku (posisi kaki
dilantai, bersandar pada sandaran kursi dengan
tenang) selama > 5 menit
2. Pasien harus menghindari konsumsi kafein
(kopi), olahraga, dan merokok sekurang-
kurangnya 30 menit sebelum pengukuran
3. Pastikan pasien telah mengosongkan kandung
kemih (minta pasien untuk berkemih)
4. Baik pasien dan pemeriksa tidak boleh berbicara
pada periode istirahat atau selama pengukuran
5. Buka atau gulung lengan baju pada lokasi
manset akan diletakkan
6. Pengukuran yang dibuat pada pasien yang duduk
atau berbarik pada tempat tidur pemeriksaan
tidak memenuhi kriteria ini
Langkah 2: Gunakan teknik yang layak untuk
pengukuran tekanan darah
1. Gunakan alat pengukur tekanan darah yang telah
divalidasi dan pastikan alat dikalibrasi secara
periodik
2. Berikan tahanan (dukungan) pada lengan
bagiaan bawah pasien (diletakkan di atas meja)
3. Posisikan bagian tengah manset pada lengan atas
pasien setentang atrium kanan (titik tengah
sternum)
4. Gunakan ukuran manset yang tepat. Balon
manset (Bladder) minimal harus melingkari 80%
diameter lengan dan catat jika manset yang
digunakan lebih besar atau lebih kecil dari pda
ukuran yang seharusnya digunakan (Tabel
Kriteria Ukuran Manset)
5. Baik diafragma atau bell stetoskop dapat
digunakan untuk pembacaan tekanan darah
secara auskultasi
8 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
Langkah 3: Melakukan pengukuran yang layak
dibutuhkan untuk diagnosis dan tatalaksana
peningkatan tekanan darah atau hipertensi
1. Pada kunjungan pertama, ukur tekanan darah
pada kedua lengan. Gunakan lengan dengan nilai
pengukuran yang lebih tinggi sebagai lengan
yang akan diukur berulang.
2. Berikan jeda antara pengukuran selama 1-2
menit
3. Untuk penentuan secara auskultasi, lakukan
palpasi dengan menilai hilangnya pulsasi arteri
radialis (sistolik palpatoir) sebagai estimasi
tekanan darah sistolik. Naikkan tekanan manset
20-30 mmHg di atas nilai sistolik palpatoir untuk
penentuan tekanan darah secara auskultasi
4. Untuk penentuan secara auskultasi, turunkan
tekanan manset secara perlahan (2 mmHg/detik)
dan dengarkan suara Korotkoff
Langkah 4: Dokumentasi pengukuran tekanan
darah akurat dengan layak
1. Catat tekanan darah sistolik dan tekanan darah
diastolik. Jika menggunakan teknik auskultasi,
catat tekanan darah sistolik pada onset surat
Korotkoff 1 dan hilangnya semua suara Korotkof
sebagai tekanan darah diastolik menggunakan
angka genap terdekat dengan onset muncul serta
hilangnya suara
2. Catat waktu konsumsi obat anti hipertensi
terakhir sebelum dilakukan pengukuran
Langkah 5: Pengukuran rata-rata Gunakan rata-rata ≥ 2 pengukuran pada ≥ 2
pertemuan (kunjungan pasien) untuk menentukan
tingkat tekanan darah seseorang
Langkah 6: Beritahukan hasil pengukuran tekanan
darah kepada pasien
Beritahukan hasil pengukuran tekanan darah dalam
bentuk “Tekanan darah sistolik/tekanan darah
diastolik” kepada pasien baik secara verbal dan
dalam bentuk tulisan
Tabel Kriteria Ukuran Manset
Lingkar Lengan (cm) Ukuran Manset
22-26 Dewasa kecil
27-34 Dewasa
35-44 Dewasa besar
45-52 Dewasa “paha”
9 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
4. Rekomendasi Monitoring Tekanan Darah Sendiri
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I ASR
Monitoring pengukuran tekanan darah sendiri direkomendasikan untuk
mengkonfirmasi diagnosis hipertensi dan untuk titrasi obat anti
hipertensi, dan terkait dengan konseling kesehatan via telepon atau
intervensi klinis
5. Rekomendasi Untuk Hipertensi Masked dan White Coat
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
IIa B-NR
1. Pada dewasa dengan tekanan darah sistolik 130-160 mmHg yang
tidak diobati atau tekanan darah diastolik 80-100 mmHg, sangat
dipertimbangkan untuk skrining hipertensi white coat dengan
menggunakan monitoring tekanan darah ambulasi (ABPM) atau
monitoring tekanan darah di rumah (HBPM) sebelum mendiagnosis
hipertensi.
IIa C-LD
2. Pada dewasa dengan hipertensi white coat, monitoring periodik baik
dengan ABPM dan HBPM layak untuk mendeteksi transisi menjadi
hipertensi menetap.
IIa C-LD
3. Pada dewasa yang telah dilakukan pengobatan hipertensi dengan
pengukuran tekanan darah pada saat kunjungan bukan tujuan dan
pengukuran HBPM yang menunjukkan hipertensi white coat,
konfirmasi dengan ABPM dapat bermanfaat.
IIa B-NR
4. Pada orang dewasa yang tidak mendapatkan pengobatan dan
pengukuran tekanan darah sistolik konsisten antara 120-129 mmHg
atau tekanan darah diastolik 75-79 mmHg, skrining untuk hipertensi
masked dengan HBPM (atau ABPM) layak dilakukan.
IIb C-LD
5. Pada orang dewasa dengan terapi hipertensi menggunakan obat
multipel dengan tekanan darah > 10 mmHg dari target tekanan darah,
layak untuk dilakukan skrining efek white coat dengan HBPM (atau
ABPM)
IIb C-EO
6. Pertimbangkan untuk dilakukan skrining hipertentensi masked tidak
terkontrol dengan HBPM pada dewasa yang telah dilakukan
tatalaksana hipertensi dan pengukuran tekanan darah saat kunjungan,
dalam kaitannya dengan kehadiran kerusakan organ target atau
peningkatan risiko kardiovaskular secara keseluruhan.
IIb C-EO
7. Pada orang dewasa yang telah dilakukan tatalaksana hipertensi
dengan peningkatan tekanan darah melalui pengukuran HBPM
menunjukkan suatu hipertensi masked tidak terkontrol, diagnosis
dikonfurmasi dengan ABPM dapat dipertimbangkan sebelum
memberikan obat anti hipertensi secara intensif.
10 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
Bagan berikut menunjukkan Deteksi Hipertensi White Coat atau Masked Pada Pasien Tanpa Pemberian
Anti Hipertensi.
11 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
6. Rekomendasi Untuk Hipertensi Sekunder
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I C-EO
1. Skrining bentuk spesifik dari hipertensi sekunder direkomendasikan
ketika indikasi klinis dan temuan pemeriksaan fisik pada tabel 13
ditemukan atau pada orang dewasa dengan hipertensi resisten
IIb C-EO
2. Jika seseorang dewasa dengan skrining hipertensi menetap positif
dengan bentuk hipertensi sekunder, rujuk ke dokter spesialis dengan
ekspertise bahwa bentuk hipertensi tersebut layak untuk dilakukan
konfirmasi diagnostik dan tatalaksana
12 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
7. Rekomendasi untuk Aldosteronism Primer
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I C-EO
1. Orang dewasa dengan hipertensi, skrining aldosteronism primer
direkomendasikan apabila ditemukan salah satu kondisi berikut:
hipertensi reisten, hipokalemia (spontan atau bertahap, jika diinduksi
diuretik), temuan massa adrenal, riwayat keluarga dengan hipertensi
onset awal, atau stroke pada usia muda (<40 tahun)
I C-LD 2. Gunakan plasma aldosterone: rasio aktifitas renin direkomendasikan
untuk dewasa yang dilakukan skrining aldoteronism
I C-EO
3. Pada orang dewasa dengan hipertensi dan uji skrining aldosteronism
positif, direkomendasikan merujuk ke spesialis hipertensi atau
endokrinolog untuk pemeriksaan dan tatalksana lebih lanjut
8. Rekomendasi Untuk Stenosis Arteri Renalis
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I A 1. Terapi medis direkomendasikan untuk orang dewasa dengan stenosis
arteri renalis atherosklerotik
IIb C-EO
2. Pada dewasa dengan stenosis arteri renalis yang gagal dengan terapi
medis (hipertensi berulang, fungsi renal memburuk, dan atau gagal
jantung) dan kondisi ini merupakan penyakit non atherosklerotik,
termasuk displasia fibromuskular, dapat dipertimbangkan untuk
merujuk pasien agar mempertimbangkan revaskularisasi
(angioplati arteri renalis perkutan dan/atau pemasangan stent).
9. Rekomendasi untuk Obstructive Sleep Apnea
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
IIb B-R
Pada dewasa dengan hipertensi dan OSA, efektivitas tekanan jalan
napas positif kontinu (CPAP) untuk menurunkan tekanan darah belum
dapat dipastikan.
10. Rekomendasi untuk Intervensi Non Farmakologis
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I A
1. Menurunkan berat badan direkomendasikan untuk menurunkan
tekanan darah pada orang dewasa dengan peningkatan tekanan
darah yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas
13 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
I A
2. Diet jantung sehat, seperti diet DASH (Dietary Approaches to Stop
Hypertension), yang memfasilitasi pencapaian berat badan yang
diinginkan direkomendasikan pada orang dewasa dengan
peningkatan tekanan darah atau hipertensi
I A 3. Penguranan natrium direkomendasikan pada orang dewasa dengan
peningkatan tekanan darah atau hipertensi
I A
4. Suplemen kalium, sebaiknya pada modifikasi makanan,
direkomendaasikan pada orang dewasa dengan peningkatan
tekanan darah atau hipertensi, kecuali pada CKD atau penggunaan
obat yang mengurangi ekskresi kalium
I A
5. Meningkatkan aktifitas fisik dengan program latihan terstruktur
direkomendasikan pada orang dewasa dengan peningkatan tekanan
darah atau hipertensi
I A
6. Pria dan wanita dewasa dengan peningkatan tekanan darah atau
hipertensi yang masih mengkonsumsi alkohol harus diberikan
edukasi untuk tidak mengkonsumsi alkohol lebih dari 2 dan 1 gelas
standar (di Amerika 1 gelas standar mengandung sekitar 14 gr
alkohol) per hari.
11. Rekomendasi untuk Ambang Batas dan Pengunakan Estimasi Risiko Kardiovaskular sebagai Pedoman
Tatalaksana Hipertensi dengan Obat
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I
SBP: A
1. Penggunaan obat anti hipertensi direkomendasikan sebagai
pencegahan tekanan arah sekunder untuk kejadian penyakit
kardiovaskular rekuren pada pada pasien dengan klinis penyakit
kardiovaskular, dan untuk pencegahan primer pada orang dewasa
dengan estimasi risiko penyakit kardiovaskular atherosklerotik
(ASCVD) > 10% dan dengan rata-rata tekanan darah sistolik ≥ 130
mmHg dan diastolik ≥ 80 mmHg DBP:
C-EO
I C-LD
2. Penggunaan obat penurun tekanan darah direkomendasikan pada
hipertensi primer untuk pencegahan primer penyakit
kardiovaskular pada orang dewasa tanpa riwayat penyakit
kardiovaskular dan dengan estimasi risiko ASCVD 10 tahun < 10%
serta sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 80 mmHg
14 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
12. Rekomendasi untuk Follow-Up setelah Evaluasi Tekanan Darah Awal
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I B-R
1. Orang dewasa dengan peningkatan tekanan darah atau hipertensi
stage 1 yang memiliki estimasi risiko ASCVD 10 tahun < 10%
dapat ditatalaksana secara terapi non farmakologis dan dilakukan
evaluasi tekanan darah 3 hingga 6 bulan kemudian.
I B-R
2. Orang dewasa dengan hipertensi stage 1 yang memiliki risiko
ASCVD 10 tahun ≥ 10% harus ditatalaksana dengan kombinasi
terapi non farmakologis dan pemberian obat anti hipertensi serta
dilakukan evaluasi tekanan darah ulang 1 bulan kemudian
I B-R
3. Orang dewasa dengan hipertensi stage II harus dievaluasi atau
dirujuk ke dokter layanan tingkat pertama dalam 1 bulan sejak awal
didiagnosis, dilakukan terapi kombinasi dengan terapi non
farmakologis dan terapi obat anti hipertensi (2 jenis obat dari kelas
yang berbeda), serta dilakukan pengukuran tekanan darah ulang
satu bulan kemudian.
I B-R
4. Untuk orang dewasa dengan tekanan darah rata-rata yang sangat
tinggi (misalnya tekanan darah sistolik ≥ 180 mmHg atau diastolik
≥ 120 mmHg), evaluasi disertai dengan tatalaksana obat anti
hipertensi yang cepat (prompt) direkomendasikan.
IIa C-EO 5. Untuk orang dewasa dengan tekanan darah normal, pertimbangkan
evaluasi tekanan darah setiap tahun.
13. Rekomendasi Untuk Prinsip Umum Terapi Obat
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
III: Harm A
6. Penggunaan ACE inhibitor, ARB, dan/atau inhibitor renin secara
“simultan (bersamaan)” berpotensi membahayakan dan tidak
direkomendasikan untuk mengobati orang dewasa dengan
hipertensi.
15 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
14. Rekomendasi Untuk Target Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I
SBP: B-RSR 1. Untuk orang dewasa dengan hipertensi terkonfirmasi dan diketahui
memiliki risiko kejadian ASCVD 10 tahun ≥ 10%, target tekanan
darah yang direkomendasikan adalah < 130/80 mmHg
DBP:
C-EO
IIb
SBP: B-NR 2. Untuk orang dewasa dengan hipertensi terkonfirmasi tanpa
penandan peningkatan risiko kejadian ASCVD, pertimbangkan
target tekanan darah < 130/80mmHg DBP:
C-EO
15. Rekomendasi Untuk Pemilihan Medikasi Awal
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I ASR 1. Untuk inisiasi terapi obat anti hipertensi, agen lini pertama
termasuk diuretik tiazid, CCB, dan ACE inhibitor atau ARB
16. Rekomendasi Untuk Pemilihan Terapi Obat Monoterapi Awal Versus Kombinasi Awal
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I C-EO
1. Inisiasi terapi obat anti hipertensi dengan 2 agen lini pertama kelas
berbeda baik sebagai suatu agen terpisah atau kombinasi dosis tetap
(Fixed-dose combination), direkomendasikan pada orang dewasa
dengan hipertensi stage 2 dan pada rata-rata tekanan darah yang
lebih dari 20/10 mmHg di atas tekanan darah target.
IIa C-EO
2. Inisiasi terapi obat anti hipertensi dengan obat anti hipertensi
tunggal dipertimbangkan pada orang dewasa dengan hipertensi
stage 1 dan target tekanan darah < 130/80 mmHg disertai titrasi
dosis dan penambahan bertahap agen lainnya untuk mencapai
tekanan darah target.
17. Rekomendasi Untuk Follow Up Tekanan Darah Selama Terapi Obat Antihipertensi
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I B-R
1. Orang dewasa yang baru diinisiasi atau disesuaikan rejimen obat
untuk hipertensi harus dilakukan follow up evaluasi terkait dengan
ketaatan dan respon tatalaksana dalam interval tiap bulan hingga
tercapai kontrol.
16 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
18. Rekomendasi untuk Strategi Peningkatan Kontrol Tekanan Darah Pada Pasien Dengan Terapi Obat
untuk Tekanan Darah Tinggi
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I A
1. Follow up dan monitoring setelah inisiasi terapi obat untuk kontrol
hipertensi harus meliputi strategi sistematik yang membatu
memperbaiki tekanan darah, termasuk penggunaan HBPM,
perawatan berbasis tim, dan strategi telehealth
19. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Pasien Dengan Penyakit Jantung Iskemik Stabil
(SIHD)
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I
SBP: B-R 1. Pada orang dewasa dengan SIHD dan hipertensi, target tekanan
darah < 130/80 mmHg direkomendasikan DBP:
C-EO
I
SBP: B-R 2. Orang dewasa dengan SIHD dan hipertensi (TD ≥ 130/80 mmHg)
harus ditatalaksana dengan obat (contohnya GDMT, beta bloker,
ACE inhibitor, atau ARB) untuk indikasi (misalnya riwayat infark
miokard, angina stabil) sebagai terapi lini pertama, dengan
tambahan obat lainnya (contohnya dihidropiridin CCB, diuretik
tiazid, dan/atau antagonis reseptor mineralokortikoid) jika
dibutuhkan untuk kontrol hipertensi lebih lanjut.
DBP:
C-EO
I B-NR
3. Pada orang dewasa dengan SIDH disetai angina dan hipertensi
tidak terkontrol persisten, penambahan CCB dihidropiridin hingga
GDMT bloker beta direkomendasikan.
IIa B-NR
4. Pada orang dewasa yang mengalami infark miokard atau sindrom
koroner akut, dipertimbangkan untuk melanjutkan GDMT beta
bloker selama 3 tahun sebagai terapi jangka panjang untuk
hipertensi
IIb C-EO
5. Beta bloker dan/atau CCB dapat dipertimbangkan untuk
mengontrol hipertensi pada pasien dengan CAD (tanpa HFrEF)
yang mengalami infark miokard lebih dari 3 tahun dengan angina
20. Rekomendasi untuk Pencegahan Gagal Jantung Pada Dewasa dengan Hipertensi
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I
SBP: B-R 1. Pada orang dewasa dengan risiko gagal jantung, tekanan darah
optimal dengan hipertensi harus < 130/80 mmHg DBP:
C-EO
17 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
21. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Pasien dengan HFrEF
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I C-EO
1. Orang dewasa dengan HFrEF harus diberikan GDMT secara
titrasi untuk mencapai tekanan darah < 130/80 mmHg
III: Tidak
Menguntungkan B-R
2. CCB nondihidropiridin tidak direkomendasikan untuk
tatalaksana hipertensi pada dewasa dengan HFrEF
22. Rekomendasi untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Pasien dengan HFpEF
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I C-EO
1. Orang dewasa dengan HFpEF dengan gejala overload volume,
diuretik harus diberikan untuk kontrol hipertensi
III: Tidak
Menguntungkan C-LD
2. Orang dewasa dengan HFpEF setelah ditatalaksana overload
volume harus diberikan ACE inhibitor atau ARB dan beta bloker
secara titrasi untuk mencapai tekanan darah sistolik < 130 mmHg
23. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Pasien dengan CKD
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat Bukti Rekomendasi
I SBP: B-RSR 1. Orang dewasa dengan hipertensi dan CKD harus ditatalaksana
dengan target tekanan darah < 130/80 mmHg DBP: C-EO
IIa B-R
2. Pada orang dewasa dengan hipertensi dan CKD (stage 3 atau
lebih tinggi atau stage 1 atau 2 dengan albuminuria [≥ 300
mg/hari, atau ≥ 300 mg/gr rasio albumin-kreatinin atau yang
ekuivalen dengan pengukuran pada pagi hari]), tatalaksana
dengan ACE Inhibitor dipertimbangkan untuk memperlambat
perkembangan penyakit ginjal
IIb C-EO
3. Pada orang dewasa dengan hipertensi dan CKD (stage 3 atau
lebih tinggi atau stage 1 atau 2 dengan albuminuria [≥ 300
mg/hari, atau ≥ 300 mg/gr rasio albumin-kreatinin atau yang
ekuivalen dengan pengukuran pada pagi hari]), tatalaksana
dengan ARB dapat dipertimbangkan jika ACE inhibitor tidak
ditoleransi.
18 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
24. Rekomendasi untuk Tatalaksana Hipertensi Setelah Transplantasi Ginjal
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat Bukti Rekomendasi
IIa
SBP: B-NR 1. Setelah transplantasi ginjal maka dipertimbangkan untuk
mengobati pasien hipertensi hingga tercapai target tekanan
darah < 130/80 mmHg DBP: C-EO
IIa B-R
2. Setelah transplantasi ginjal, dipertimbangkan untuk
mengobati pasien hipertensi dengan antagonist kalsium
sebagai dasar untuk meningkatkan GFR dan survival ginjal
25. Rekomendasi untuk Manajemen Hipertensi Pada Pasien dengan Perdarahan Intrakranial Akut
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I C-EO
1. Pada orang dewasa dengan ICH yang datang dengan tekanan darah
sistolik > 220 mmHg, pertimbangkan untuk penggunaan obat
intravena kontinu dan monitoring tekanan darah ketak untuk
menurunkan tekanan darah sistolik
III: Harm A
2. Menurunkan tekanan darah segera < 140 mmHg pada orang
dewasa dengan ICH spontan yang datang dengan onset akut ≤ 6
jam serta memiliki tekanan darah antara tekanan darah sistolik 150-
220 mmHg tidak memberikan keuntungan untuk mengurangi
mortalitas atau hendaya berat dan berpotensi membahayakan
26. Rekomendasi untuk Manajemen Hipertensi Pada Pasien dengan Stroke Iskemik Akut
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I B-NR
1. Orang dewasa dengan stroke iskemik akut dan peningkatan
tekanan darah yang yang layak untuk pemberian aktivator
plasminogen jaringan (rtpa) intravena harus diturunkan tekanan
darahnya secara perlahan < 185/110 mmHg sebelum terapi
trombolitik diberikan.
I B-NR
2. Pada orang dewasa dengan stroke iskemik akut, tekanan darah
harus < 185/110 mmHg sebelum pemberian rtpa intravena dan
harus dipertahankan <180/105 mmHg selama kurang lebih 24 jam
setelah pemberian terapi.
IIa B-NR
3. Memulai atau memulai kembali terapi anti hipertensi selama
perawatan pada pasien dengan tekanan darah > 140/90 mmHg yang
stabil neurologis adalah aman dan dipertimbangkan untuk
19 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
meningkatkan kontrol tekanan darah jangka panjang, kecuali jika
terdapat kontraindikasi.
IIb C-EO
4. Pada pasien dengan tekanan darah ≥ 220/120 mmHg yang tidak
mendapatkan altepase intravena atau terapi endovaskular dan
kondisi komorbid membutuhkan terapi anti hipertensi akut,
keuntungan untuk memulai atau memulai kembali tatalaksana
hipertensi dalam 48 hingga 72 jam awal masih diperdebatkan.
Dapat dipertimbangkan untuk menurunkan tekanan darah 15%
selama 24 jam setelah onset stroke
III: No Benefit A
5. Pada pasien dengan tekanan darah <220/120 yang tidak
mendapatkan trombolisis intravena atau tatalaksana endovaskular
dan tidak memiliki kondisi komorbid membutuhkan tatalaksana
anti hipertensi akut, memulai atau memulai kembali tatalaksana
anti hipertensi dalam 48-72 jam setelah stroke iskemik akut tidak
efektif untuk mencegah mortalitas atau ketergantungan
27. Rekomendasi untuk Manajemen Hipertensi sebagai Pencegahan Stroke Sekunder
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I A
1. Orang dewasa yang telah ditatalaksana hipertensi yang mengalami
stroke atau TIA harus memulai ulang pengobatan anti hipertensi
setelah beberapa hari pertama dari onset untuk mengurangi risiko
stroke rekuren dan kejadian vaskular lainnya.
I A
2. Pada orang dewasa dengan stroke iskemik atau TIA, tatalaksana
dengan diuretik tiazid, ACE inhibitor, atau ARB, atau terapi
kombinasi antara tiazid dengan ACE inhibitor, sangat berguna
I B-NR
3. Orang dewasa yang sebelumnya tidak diobati hipertensi yang
mengalami stroke atau TIA dan memiliki tekanan darah menetap ≥
140/90 mmHg harus diberikan tatalaksana anti hipertensi beberapa
hari setelah onset untuk mengurangi risiko rekurensi stroke dan
kejadian vaskular lainnya.
I B-NR
4. Untuk orang dewasa yang mengalami stroke atau TIA, pemilihan
obat spesifik harus mempertimbangkan individu berdasarkan
komorbid pasien dan kelas agen farmakologis
IIb B-R
5. Untuk orang dewasa yang mengalami stroke atau TIA, target
tekanan darah < 130/80 mmHg dapat dipertimbangkan
IIb B-R
6. Untuk orang dewasa dengan stroke lakunar, target tekanan darah
sistolik < 130 mmHg dapat dipertimbangkan
20 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
IIb C-LD
7. Pada orang dewasa dengan riwayat hipertensi tidak diobati yang
mengalami stroke iskemik atau TIA dan memiliki tekanan darah
sistolik < 140 mmHg dan diastolik 90 mmHg, keuntungan untuk
menginisiasi tatalaksana antihipertensi belum dapat ditentukan
dengan baik.
28. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Pasien dengan PAD
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I C-EO 1. Pada orang dewasa dengan hipertensi dan PAD harus ditatalaksana
sama seperti pasien hipertensi tanpa PAD
29. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Pasien dengan DM
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I SBP: B-RSR 1. Pada orang dewasa dengan DM dan hipertensi, pengobatan obat
anti hipertensi harus dimulai pada tekanan darah ≥ 130/80 mmHg
dengan tujuan pengobatan tekanan darah < 130/80 mmHg DBP:C-EO
I ASR 2. Pada orang dewasa dengan DM dan hipertensi, semua kelas agen
anti hipertensi lini pertama berguna dan efektif
IIb B-NR 3. Pada orang dewasa dengan DM dan hipertensi, ACE inhibitor atau
ARB dapat dipertimbangkan bila terdapat albuminuria
30. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Pasien dengan Fibrilasi Atrium
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
IIb B-R 1. Tatalaksana hipertensi dengan ARB dapat bermanfaat untuk
mencegah rekurensi AF
31. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Pasien dengan Penyakit Katup Jantung
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I B-NR
1. Pada orang dewasa dengan stenosis katup aorta, hipertensi harus
ditatalaksana dengan farmakoterapi, dimulai dari dosis rendah dan
dititrasi bertahap ke dosis yang lebih tinggi bila dibutuhkan
IIa C-LD
2. Pada pasien dengan insufisiensi katup aorta kronik, pertimbangkan
tatalaksana hipertensi sistolik dengan agen yang tidak menurunkan
denyut jantung (hindari beta bloker).
21 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
32. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Pasien dengan Penyakit Aorta
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I C-EO 1. Beta bloker direkomendasikan sebagai agen anti hipertensi pilihan
pada pasien dengan hipertensi dan penyakit aorta torakalis
33. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Berdasarkan Ras dan Etnis
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I B-R
1. Pada orang kulit hitam dewasa dengan hipertensi tanpa HF atau
CKD, termasuk DM, pengobatan anti hipertensi awal harus
termasuk diuretik tiazide atau CCB
I C-LD
2. Obat anti hipertensi dua atau lebih direkomendasikan untuk
mencapai target tekanan darah <130/80 mmHg pada sebagian besar
orang dewasa dengan hiperteni khususnya orang kulit hitam
dengan hipertensi
34. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Kehamilan
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I C-LD
1. Wanita hamil dengan hipertensi, atau yang sedang merencanakan
kehamilan, harus mengganti obatnya menjadi metildopa, nipedifin,
atau labetol selama kehamilan.
III: Harm C-LD 2. Wanita hamil dengan hipertensi tidak boleh diobati dengan ACE
inhibitor, ARB atau inhibitor renin direk
35. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Lanjut Usia
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I A
1. Tatalaksana hipertensi dengan target tekanan darah sistolik < 130
mmHg direkomendasikan pada lansia yang tidak tinggal pada
komunitas orang dewasa ( ≥ 65 tahun) pada tekanan darah sistolik
≥ 130 mmHg
IIa C-EO
2. Untuk lansia ( ≥ 65 tahun) dengan hipertensi dan beban komormid
tinggi serta keterbatasan harapan hidup, pertimbangkan penilaian
risiko/keuntungan berdasarkan pertimbangan klinis, pilihan pasien,
dan pendekatan berbasi tim untuk memutuskan terkait dengan
intensitas penurunan tekanan darah dan pilihan obat anti hipertensi
22 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
36. Rekomendasi untuk Krisis Hipertensi dan Emergensi
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I B-NR
1. Pada orang dewasa dengan hipertensi emergensi,
direkomendasikan perawatan pada ICU untuk monitoring tekanan
darah dan kerusakan organ target kontinu serta untuk pemberian
agen parenteral yang sesuai
I C-EO
2. Untuk orang dewasa dengan kondisi yang menyertai (misalnya,
diseksi aorta, preeklamsia berat atau eklamsia, atau krisi
pheochromocytoma), tekanan darah sistolik harus diturunkan <
140 mmHg dalam satu jam pertama atau < 120 mmHg pada diseksi
aorta
I C-EO
3. Untuk orang dewasa tanpa kondisi yang menyertai, tekanan darah
sistolik harus diturunkan lebih dari 25% dalam 1 jam pertema;
kemudian, jika stabil, hingga 160/100 mmHg dalam 2-6 jam
kemudian, dan dilanjutkan secara hati-hati hingga tekanan darah
normal selama 24-48 jam berikutnya.
37. Rekomendasi untuk Pencegahan Penurunan Kognitif dan Dementia
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I C-LD
1. Pada orang dewasa dengan hipertensi, penurunan tekanan darah
dipertimbangkan untuk mencegah penurunan kognitif dan
dementia
38. Rekomendasi Untuk Tatalaksana Hipertensi Pada Pasien Yang Akan Menjalani Prosedur Bedah
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I B-NR
1. Pada pasien hipertensi yang menjalani pembedahan mayor yang
telah mengkonsumsi beta bloker secara kronik, beta bloker harus
dilanjutkan
IIa C-EO
2. Pada pasien hipertensi yang berencana menjalankan pembedahan
mayor elektif, dipertimbangkan melanjutkan terapi hipertensi
hingga pembedahan
IIb B-NR
3. Pada pasien hipertensi yang menjalani pembedahan mayor,
penghentian ACE inhibitor atau ARB perioperatif dapat
dipertimbangkan
IIb C-LD
4. Pada pasien yang berencana menjalani pembedahan mayor elektif
dan memiliki tekanan darah sistolik ≥ 180 mmHg atau diastolik ≥
110 mmHg, dipertimbangkan menunda tindakan pembedahan
23 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
III: Harm B-NR
5. Untuk pasien yang menjalani pembedahan, penghentian beta
bloker atau klonidin preoperatif yang tiba-tiba berpotensi
membahayakan
III: Harm B-NR
6. Pemberian Beta bloker jangan dimulai pada hari pasien menjalani
operasi pada pasien yang sebelumnya tidak mendapatkan beta
bloker
Intraoperatif
I C-EO 7. Pasien dengan hipertensi intraoperatif harus ditatalaksana dengan
obat-obat interavena hingga saat obat oral dapat dilanjutkan
39. Rekomendasi untuk strategi ketaatan obat antihipertensi
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I B-R
1. Pada orang dewasa dengan hipertensi, dosis obat anti hipertensi
satu kali sehari dibandingkan multipel lebih bermanfaat untuk
meningkatkan ketaatan
IIa B-NR
2. Penggunaan pil kombinasi dibandingkan komponen bebas tunggal
lebih berguna untuk meningkatkan ketaatan terhadap terapi anti
hipertensi
40. Rekomendasi untuk strategi promosi modifikasi gaya hidup
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I C-EO
1. Strategi prilaku dan motivasional efektif untuk mencapai gaya
hidup sehat (misalnya berhenti merokok, penurunan berat badan,
asupan alkohol sedang, peningkatan aktivitas fisik, penurunan
konsumsi garam, dan konsumsi diet sehat) direkomendasikan pada
orang dewasa dengan hipertensi
41. Rekomendasi untuk Kontrol Hipertensi Terstruktur dan Intervensi Berbasis Tim
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I A 1. Pendekatan perawatan berbasis tim direkomendasikan untuk orang
dewasa dengan hipertensi
42. Rekomendasi untuk EHR dan Registri Pasien
24 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I B-NR
1. Penggunaan EHR dan registri pasien menguntungkan untuk
identifikasi pasien dengan hipertensi yang tidak terdiagnosis dan
tidak mendapatkan pengobatan
I B-NR
2. Penggunaan EHR dan registri pasien menguntungkan untuk
panduan usaha peningkatan kualitas yang didesain untuk
meningkatkan kontrol hipertensi
43. Rekomendasi untuk Intervensi Telehealth sebagai Peningkatan Kontrol Hipertensi
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
IIa A
1. Strategi telehealht dapat berguna untuk tambahan intervensi yang
menenunjukan penurunan tekanan darah pada orang dewasa
dengan hipertensi
44. Rekomendasi untuk pengukuran performa
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
IIa B-NR
1. Penggunaan pengukuran performa dikombinasikan dengan strategi
peningkatan kualitas lainnya pada pasien, pelayan, dan tingkat
berbasis sistem dipertimbangkan untuk memfasilitasi kontrol
hipertensi optimal
45. Rekomendasi untuk strategi peningkatan kualitas
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
IIa B-R
1. Penggunaan strategi peningkatan kualitas pada sistem kesehatan,
pelayan kesehatan dan pasien untuk meningkatkan identifikasi dan
kontrol hipertensi akan efektif
46. Rekomendasi untuk Insentif Keuangan
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
IIa B-R
1. Pembayaran insentif keuangan untuk pelayan kesehatan dapat
berguna untuk meningkatkan tatalaksana dan manajemen pada
populasi pasien hipertensi
25 | u n t u k i n f o r m a s i k e d o k t e r a n d a n k e s e h a t a n t e r b a i k l a i n n y a
k u n j u n g i s i t u s : h t t p s : / / w h i t e c o a t h u n t e r . c o m
Diringkas dan diterjemahkan dari:
P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults. Hypertension. Published November 13, 2017. doi:
10.1161/HYP.0000000000000066.
IIa B-NR
2. Strategi pembiayaan sistem kesehatan (misalnya asuransi dan
desain pembayaran keuntungan) dapat berguna untuk
memfasilitasi ketaatan pengobatan dan kontrol tekanan darah pada
pasien dengan hipertensi
47. Rekomendasi untuk Rencana Perawatan untuk Hipertensi
Kekuatan
Rekomendasi
Tingkat
Bukti
Rekomendasi
I C-EO
1. Setiap orang dewasa dengan hipertensi harus memiliki rencana
perwatan yang jelas, detail dan berdasarkan bukti ilmiah terbaru
untuk memastikan pencapaian tatalaksana dan tujuan manajemen
mandiri, mendorong pengelolaan komorbid yang efektif, tindak
lanjut yang tepat dengan tim pelayan kesehatan dan menganut
kepada CVD GDMT
Referensi
1. 2017 Hypertension Guidelines Programming. American Heart Association’s annual scientific sessions,
Anaheim, California. November 13, 2017.
2. P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA
Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults.
Hypertension. Published November 13, 2017. doi: 10.1161/HYP.0000000000000065.
3. P.K. Whelton et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA
Guideline for the prevention, detection, evaluation and management of high blood pressure in adults.
Journal of the American College of Cardiology. November 2017. doi: 10.1016/j.jacc.2017.11.006.
Recommended