View
41
Download
14
Category
Preview:
DESCRIPTION
sap sistitis
Citation preview
SATUAN ACARA PENYULUHAN
INFEKSI SALURAN KEMIH
(CYSTITIS)
Topik : Health Education Infeksi Saluran Kemih (Cystitis)
Hari/Tanggal : Selasa , 24 November 2015
Waktu : Pukul 16.00 WIB
Sasaran : Ny P dan Keluarga
Tempat : Ruang NW5 RS Advent Bandung
1. Latar Belakang
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi akibat berkembang biaknya
mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal air kemih tidak
mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain. Infeksi saluran kemih (ISK)
merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering ditemukan di praktik umum.
Infeksi saluran kemih dapat terjadi pada pria maupun wanita dari semua umur, dan
dari kedua jenis kelamin ternyata wanita lebih sering menderita infeksi saluran kemih
dari pria (Sukandar, 2008). Prevalensi ISK di masyarakat makin meningkat seiring
dengan meningkatnya usia. Pada usia 40 – 60 tahun mempunyai angka prevalensi 3,2
%. Sedangkan pada usia sama atau diatas 65 tahun kira-kira mempunyai angka
prevalensi ISK sebesar 20%. Infeksi saluran kemih dapat mengenal baik laki-laki
maupun wanita dari semua umur baik anak-anak, remaja, dewasa maupun lanjut usia.
Akan tetapi dari kedua jenis kelamin, ternyata wanita lebih sering dari pria dengan
angka populasi umum kurang lebih 5-15%.
Lebih kurang 35% kaum wanita selama hidupnya pernah menderita infeksi
saluran kemih akut dan umur tersering adalah di kelompok umur antara 20 sampai 50
tahun. Angka kejadian bakteriuri pada wanita meningkat sesuai dengan
bertambahnya usia dan aktifitas seksual. Prevalensi selama periode sekolah (school
girls) 1% meningkat menjadi 5% selama periode aktif seksual. Ini dibuktikan dengan
banyaknya temuan yang menunjukkan kelompok wanita yang tidak menikah angka
kejadian ISK lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang sudah menikah
(Sukandar, 2008). Menurut Journal of Oxford prevalensi infeksi saluran kemih
meningkat dari 0,47% pada tahun 2005 menjadi 1,7% pada tahun 2008 (Calbo, 2009).
Tetapi data menunjukkan bahwa kebanyakan kasus-kasus infeksi saluran kemih pada
wanita yang belum menikah baik yang berstatus pelajar maupun mahasiswi biasanya
disebabkan karena faktor-faktor yang sebenarnya dapat dicegah. Yang diakibatkan
kurangnya pengetahuan dan kelalaian dalam mencegah terjadinya infeksi saluran
kemih.
Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya Infeksi Saluran Kemih,
sehingga usaha pencegahan harus bentuk multifaktorial juga. Pencegahan harus
diusahakan sedapat mungkin dengan cara pengendalian gaya hidup. Infeksi saluran
kemih merupakan salah satu masalah kesehatan serius yang terjadi pada jutaan orang
setiap hari. Infeksi pada saluran kemih merupakan infeksi kedua tersering yang terjadi
pada tubuh manusia.
2. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum(TIU)
Setelah di lakukan pendidikan kesehatan selama 1x25 menit, peserta di harapkan
dapat meningkatkan pengetahuan mengenai Infeksi Saluran Kemih beserta
pencegahannya dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah di lakukan pendidikan kesehatan selama 1x25 menit, peserta mengerti apa
yang telah di sampaikan dengan kriteria hasil :
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian ISK dengan benar
2. Peserta dapat menyebutkan penyebab terjadinya ISK dengan benar
3. Peserta dapat menyebutkan minimal 2 tanda dan gejala ISK dengan benar
4. Peserta dapat menyebutkan pencegahan ISK dengan benar
5. Peserta dapat menyebutkan 3 penatalaksanaan ISK dengan benar
6. Peserta dapat menyebutkan cara cebok yang benar
3. Sasaran Penyuluhan
Pasien dan keluarga pasien di Ruang NW5 RS Advent Bandung.
4. Materi
1. Pengertian ISK
2. Penyebab terjadinya ISK
3. Tanda dan gejala ISK
4. Pencegahan ISK
5. Penatalaksanaan ISK
6. Cara membersihkan alat kelamin
5. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
6. Alat/Media/Sumber
Alat : Kursi
Media : Leaflet
Poster
Sumber: Buku dan Internet
7. Kegiatan
NO TAHAP WAKTU KEGIATAN
1. Pembu
kaan
3 menit 1. Memberikan salam
2. Memperkenalkan
diri
3. Menyampaikan
tujuan
4. Menyepakati
kontrak waktu
1. Peserta menjawab salam
2. Peserta mendengarkan
3. Peserta mendengarkan
4. Peserta menjawab
menyepakati kontrak
2. Pelaksan
aan
19 menit 1. Menjelaskan
kepada sasaran
definisi penyakit
Infeksi Saluran
Kemih (1 menit)
2. Menjelaskan
penyebab penyakit
ISK (2 menit)
1. Peserta mendengarkan
secara seksama
2. Peserta memperhatikan
3. Peserta menjawab
beberapa pertanyaan
yang dilontarkan
3. Menjelaskan tanda
dan gejala penyakit
ISK (1 menit)
4. Menjelaskan cara
pencegahan ISK (3
menit)
5. Menjelaskan cara
penanganan ISK (3
menit)
6. Demonstrasi cara
cebok yang benar
(5 menit)
7. Tanya jawab (4
menit)
3. Penutup 3 menit 1. Menyampaikan
hasil kegiatan
2. Mengakhiri
kegiatan dengan
salam
1. Peserta memperhatikan
2. Peserta menjawab
salam
8. Kriteria Evaluasi
- Evaluasi Struktur
SAP sudah siap satu hari sebelum di laksanakan kegiatan
Alat dan tempat siap
Sudah di bentuknya struktur pembagian peran
Perencanaan pendidikan kesehatan yang sesuai dan tepat
Perawat dan peserta siap
- Evaluasi Proses
Alat dan tempat bisa di gunakan sesuai rencana
Peserta mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah direncanakan.
- Evaluasi Hasil
Pasien dapat menjelaskan pengertian ISK dengan benar
Pasien dapat menyebutkan minimal 2 tanda dan gejala ISK dengan benar
Pasien adapat menyebutkan 2 penyebab terjadinya ISK dengan benar
Pasien dapat menyebutkan pencegahan ISK
Pasien dapat menyebutkan 3 penatalaksanaan yang terjadi ISK
Satu dari enam pasien dapat menyebutkan langkah cebok yang benar
Referensi
Grace, Pierce A. & Neil R. Borley. 2008. Surgery at a Glance. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Tessy Agus, Ardaya, Suwanto. (2011). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Infeksi
Saluran Kemih. Edisi: 3. Jakarta: FKUI.
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi (Edisi 3). Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Recommended