View
214
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
21 <<24 | 2 | Juni 2012
PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta
Sertifikasi Kopi Berkelanjutan di Indonesia
Fitria Ardiyani1) dan Novie Pranata Erdiansyah1)
1)Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118
Globalisasi perdagangan menuntut produk-produk pertanian yang dieksporke negara-negara Amerika dan Eropa harus bersertifikat, termasuk kopi. Sertifikasikopi ekolabel saat ini sedang mengalami perkembangan pesat dan diperkirakantahun 2015 pangsa pasar kopi ekolabel dapat mencapai 40%. Beberapa lembagasertifikasi dunia telah melakukan sertifikasi kopi di Indonesia antara lain Organic,Fair Trade, UTZ, RainForest Alliance, Bird Friendly, dan 4C. Secara ekonomikegiatan sertifikasi tersebut berdampak pada peningkatan pendapatan petani, sertamenjaga kelestarian lingkungan guna mendukung produksi kopi yang berkelanjutan.
Produk tersertifikasi
Kopi merupakan salah satu komoditasunggulan dunia dan di Indonesia. DataICO tahun 2012 menyebutkan bahwaproduksi kopi dunia mencapai delapan
nya lahan pertanian sedangkan jumlah penduduksemakin meningkat. Sistem produksi kopi ber-kelanjutan telah dijadikan acuan dalam sistemperdagangan kopi dunia. Sistem pertanian ber-kelanjutan dalam produksi kopi harus memperhatikanaspek people (manusia dan hubungannya denganmasyarakat), planet (kelestarian lingkungan), danproduct (ekonomi). Ketiga aspek tersebut merupakanlandasan dalam sertifikasi produk kopi.
Produk kopi spesialti dan kopi bersertifikatekolabel sudah menjadi tren pasar kopi dunia saatini. Diperkirakan pada tahun 2015, pangsa pasarkopi bersertifikat akan mencapai >40%. Dengandemikian proses sertifikasi perlu disosialisasikankepada pekebun/petani kopi di Indonesia agar dapatmemanfaatkan peluang pasar kopi bersertifikattersebut secara maksimal.
juta ton, sedangkan data Ditjenbun tahun 2012bahwa produksi kopi Indonesia mencapai 638.647ton yang diperoleh dari area produksi seluas1.233.698 ha. Seiring dengan berkembangnyaindustri perkopian di Indonesia, beberapa tantanganyang masih dihadapi, khususnya kurangnyakesadaran masyarakat terhadap teknologi ramahlingkungan dan penggunan bahan kimia yangberlebihan sehingga kurang mendukung sistempertanian berkelanjutan. Sistem pertanian ber-kelanjutan merupakan tuntutan masa depan sebabtantangan dunia pertanian semakin berat yangdihadapkan pada permasalahan semakin terbatas-
24 | 2 | Juni 2012
>> 22PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta
Jenis-Jenis Sertifikasi kopi1. Organic
Organic merupakan badan sertifikasi duniayang mempunyai misi menciptakan sistempertanian berkelanjutan yang selaras denganlingkungan, menjamin biodiversitas, danpeningkatan kesuburan tanah. Lembagasertifikasi ini dibentuk oleh Inggris, India, danAmerika Serikat yang pertama kali melakukansertifikasi tahun 1967. Organic memiliki ruanglingkup pertanian organik beserta prosespertanamanya. Selain itu, Organic jugamemperhatikan faktor lingkungan, prosesproduksi dan standar yang digunakan. Sertifikasidengan sistem Organic dilakukan secara rutindalam satu tahun. Sertifikasi ini wajib digunakandan diaplikasikan bagi produk-produk organiktermasuk kopi, yang diperdagangkan di AmerikaSerikat. Selain itu, negara yang mulai meng-gunakan sertifikasi Organic adalah Kanada,Rusia, Jepang, dan negara-negara Eropa.
Produk kopi yang mendapat sertif ikasiOrganic akan mendapatkan premium harga.Harga kopi yang bersertifikat Organic ditingkatpetani pada tahun 2000-2001 mencapaiUSD 0,63 per pound sedangkan kopi yangtidak bersertif ikat di tingkat petani hanyaUSD 0,41 per pound. Berdasarkan perbedaanharga tersebut, nilai premium harga sekitar 54%dari harga normal. Informasi mengenai sertifikasiOrganic dapat dilihat pada www.ota.com
2. Fair Trade certificed
Sistem sertifikasi ini telah mensertifikasikurang lebih 96 juta kg kopi pada tahun 2009.Misi badan sertifikasi ini adalah mendukungpeningkatan kesejahteraan petani dengan caraturun langsung dalam penentuan harga,melakukan perdagangan tanpa perantara,dan meningkatkan kualitas produk denganpeningkatan kinerja kelompok serta lingkungan.Ide mengenai Fair Trade terbentuk pada tahun1970 di Belanda. Pada saat ini Fair Tradeberpusat pada FLO (Fairtrade Labelling Orga-nizations International), dan bekerjasamadengan 19 cabang di seluruh dunia. SertifikasiFair Trade mulai beroperasi sejak tahun 1998.
Sertifikasi Fair Trade melakukan sertifikasipada semua produk pertanian, termasuk jugakopi. Informasi mengenai Fair Trade dapat dilihatpada www.transfairusa.org
3. UTZ Certified
UTZ Certified adalah program sertifikasidunia yang menetapkan standar untuk produksiyang bertanggung jawab pada berbagaikomoditas pertanian. Komoditas yang ditanganiadalah kopi, kakao, teh. UTZ Certified mem-berikan jaminan terhadap produk secaraprofesional, jaminan sosial dan kualitaslingkungan. Aturan sertifikasi berdasarkankriteria UTZ Certified tercantum dalam UTZCertified Code of Conduct. UTZ Certified mem-berikan jaminan pada produk kopi anggotanya,
23 <<24 | 2 | Juni 2012
PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta
dari tingkatan produsen, retailler hinggakonsumen. Selain itu ketelusuran produk kopidan proses produksi juga menjadi sorotan utamapada sertifikasi jenis ini. UTZ Certified jugamengadakan training bagi anggotanya untukmenjelaskan program sertifikasi.
UTZ Certified mulai banyak diminati olehpetani kopi karena semakin banyak negarayang menjadikan UTZ Certified sebagai syaratdalam penjualan kopi, seperti Amerika Serikat,Inggris, Swedia, Perancis, Jepang, Australia,Jerman, dan Finlandia. Informasi yang lengkapdapat dilihat pada www.utzcertified.com
4. Rain Forest Alliance
Rain Forest Alliance (RFA) adalahorganisasi nirlaba yang berpusat di New York.Misi dari RFA adalah melestarikan keaneka-ragaman hayati dan mempromosikan sistemkeberlanjutan dalam bidang kehutanan,pariwisata, dan pertanian termasuk padaperkebunan kopi. Selain bertujuan untukmelindungi keberlanjutan lingkungan, RFA jugabertujuan melindungi hak-hak pekerja.
Seperti halnya dengan ekolabel yang lain,RFA juga memiliki code of conduct dalamprogram sertifikasinya. RFA juga menerapkansyarat-syarat khusus dalam proses setifikasinya,antara lain:- Perlu adanya naungan minimal 12 jenis/ha
pada lahan petani.- Kebun yang berbatasan dengan sungai harus
memiliki pembatas 10 m di sepanjang tepiansungai.
- Petani tidak diperbolehkan menggunakanbahan kimia untuk pengelolaan kebunnya.
- Tidak diperbolehkan memperkerjakan anakdibawah 15 tahun, dan kalau pun harus bekerjaperlu didampingi oleh orang tuanya dan tidakdiperbolehkan melakukan pekerjaan yangberat. Buruh anak-anak juga wajib diberikanpendidikan dan tempat tinggal yang layak.
RFA telah melakukan sertifikasi pada 44negara penghasil kopi, sebagai contoh Brazil,Colombia, Costarica, Indonesia, India, Jamaica,Vietnam, dan Amerika Serikat. Informasimengenai RFA dapat dilihat di www.rainforest-alliance.org
5. Bird Friendly
Bird Friendly adalah sertif ikasi yangdiciptakan oleh Smithsonian Migratory BirdCenter (SMBC) pada tahun 1997, yangmerupakan bagian dari Kebun Binatang Nasionalyang berbasis di Washington. Sertifikasi inibergerak pada agroekosistem kopi dan kegiatanproduksinya. Syarat yang harus dipenuhi olehanggota adalah harus tersertifikasi Organicterlebih dahulu, kemudian harus memenuhisyarat tambahan berupa penyediaan ruanghidup bagi burung dan satwa liar yang lain. Halini dilakukan karena menurut survei yangdilakukan oleh para ahli biologi, perkebunankopi yang memiliki naungan merupakanrumah yang cocok bagi hewan, terutamaburung dan keanekaragaman hayati. Sertifikasiini akan diberikan kepada anggota apabilatelah memenuhi syarat yang berlaku dankeanggotaannya berlaku selama tiga tahun.Bird Friendly mulai diwajibkan di AmerikaSerikat, Kanada, Jepang, dan Belanda. Informasimengenai sertifikasi ini dapat dilihat lebih lanjutpada www.SmithsoniaMigratoryBirdCenter
6. 4C Association
4C adalah singkatan dari Common Code forthe Coffee Community, sebuah organisasidengan keanggotaan yang terbuka bagi parapemegang kepentingan dan mempersatukanpihak-pihak yang berkomitmen untuk menanganipersoalan kelestarian lingkungan, khususnya
24 | 2 | Juni 2012
>> 24PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta
kebun kopi. Organisasi ini beranggotakan semuapihak yang berhubungan dengan kelestariankopi, seperti contohnya petani, importir,eksportir, pedagang, dan pengecer kopi.Selain itu 4C juga beranggotakan organisasimasyarakat sipil, seperti organisasi non-pemerintah, badan standarisasi, dan serikatpekerja, institusi publik, badan riset, danindividuyang berkomitmen terhadap sasaranasosiasi.
Misi 4C adalah menjadi platform sistemperkopian yang berkelanjutan, yang dapatmemfasilitasi semua pemegang kepentingan danmemiliki kesempatan untuk berpartisipasi. Visi4C adalah mempersatukan seluruh pemegangkepentingan kopi yang relevan, agar dapatbekerja bersama-sama menuju perbaikansektor ekonomi, sosial, dan lingkungan serta
membagun sektor berkelestarian bagi generasi-generasi mendatang.
Keanggotaan 4C bersifat berkelanjutan danperpanjangan tahunan akan berjalan secaraotomatis (kecuali jika dibatalkan sesuai denganpersyaratan yang telah ditentukan). Namundemikian, biaya sertifikasi ditanggung oleh petanikopi, sehingga sampai sekarang sertifikasi 4Cini masih sulit diterima oleh petani kopi atauasosiasi eksportir kopi di Indonesia. Informasimengenai sistem sertifikasi 4C dapat diakses diwww.4c-coffeeassociation.orgJenis-jenis sertifikasi kopi tersebut memiliki
sistem dan standar yang berbeda-beda, seperti padapemberian harga premium, keanggotaan sertifikasidan elemen pokok yang mempengaruhi. Perbedaansifat beberapa jenis sertifkasi dapat dilihat pada tabelberikut (Adam Kline, 2010).
Jenis serifikasi Organic Fair Trade Rain Forest Alliance Bird Friendly UTZ Certified 4C
Elemen pokok - Lingkungan - Sosial - Manajemen Biofisik kriteria - Sosial - Ekonomidalam setifikasi - Produktivitas - Ekonomi - Konservasi (naungan) - Lingkungan - Sosialkopi lahan lingkungan - Strandar proses - Lingkungan - Ekosistem - Ekonomi - Lingkungan - Organisasi - UU tenaga kerja - Keamanan - Keuntungan pangan
komunitasKeanggotaan Semua pihak Semua pihak Semua pihak Semua pihak Semua pihak Semua pihakdalam setifikasi kecuali yang yang sudah dari produsen yang sudah yang sudah yang sudah tidak berhubungan terdaftar dalam hingga penjual terdaftar dalam terdaftar dalam terdaftar dalam dengan proses sertifikasi sertifikasi sertifikasi sertifikasi
dan penjualan Ketelusuran Dijamin dari Dijamin dari Dijamin dari Dijamin dari Dijamin dari Dijamin darisistem sertifikasi pembeli hingga pembeli hingga pembeli hingga pembeli hingga pembeli hingga pembeli hingga produsen produsen produsen produsen produsen produsenPerbedaan harga Ada Ada Ada Ada Ada Tidakdengan petani non sertifikasi Harga Premium USD0,255/pon USD Diwujudkan USD USD0,05/pon Tidak memiliki 1,25-0,1/Pon dengan membantu 0,05-0,1/Pon melakukan efisiensi, meningkatkan kualitas dan
mengkontrolbiaya produksi
Biaya yang Biaya inspeksi Biaya proses Biaya audit - Akomodasi Biaya (fee) Biayadikeluarkan (biasanya audit inspektor auditor keanggotaanprodusen ditanggung - Biaya
oleh negara) penggunaan logo Biaya yang Sekitar USD700 - Tidak USD1,5/pon USD100/Tahun USD0,012/pon Tergantungdikeluarkan 3.000/tahun dikenakan biaya kopi beras pada posisipembeli tetapi harus keanggotaan
membayar dengan dalamharga minimum sertifikasi
25 <<24 | 2 | Juni 2012
PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta
Sertifikasi dan KesejahteraanPetani
Masyarakat di negara-negara maju mulai sadarakan pentingnya kelestarian lingkungan bagikeberlanjutan hidup manusia sehingga produkyang dihasilkan harus memiliki dampak positifterhadap lingkungan. Sertifikasi ekolabel merupakansolusi terhadap permasalahan tersebut. Bagi negarapengekspor kopi, sertifikasi merupakan langkahyang harus ditempuh untuk mempermudahpemasaran kopi ke negara-negara yang mewajibkansertifikasi.
Dalam proses sertifikasi ada banyak hal yangharus dilakukan petani yang mencakup tiga aspek
yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi. Penerapansistem ini terasa berat bagi sebagian petani karenasecara umum tingkat kepemilikan lahan petani kopirelatif kecil sehingga penerapan sistem sertifikasiini akan lebih sulit dibandingkan perkebunan besar.
Agar sistem sertifikasi berjalan dengan baik perluada kompensasi harga yang diterima petani yangmelakukan sertifikasi. Kompensasi harga atau lebihdikenal dengan harga premium mungkin telahdisosialisasikan kepada petani di beberapa tempat,tetapi pada kenyataannya ada beberapa petani yangtidak mendapatkan kompensasi harga tersebut.Apabila hal ini lebih diperhatikan, akan sangatmungkin apabila petani di Indonesia dapat mengelolalahannya dengan prinsip sustainable agriculture.
PenutupProgram sertifikasi kopi pada dasarnya memberikan efek yang baik jika diterapkan secara benar.
Pada setiap program sertifikasi, petani diajarkan mengenai cara budidaya yang baik dan benar sesuaidengan standar yang dibuat masing-masing lembaga sertifikasi. Tuntutan untuk dapat menghasilkan kopiyang berkualitas tinggi juga akan dapat meningkatkan mutu kopi nasional di Indonesia. Keuntungan laindari adanya sertifikasi yaitu petani menjadi lebih peduli terhadap lingkungan serta keadaan sosial sehinggausaha tani yang mereka lakukan dapat lebih berkelanjutan. Namun, berapa besar nilai tambah yang didapatkanpetani dari harga kopinya yang telah tersertifikasi masih merupakan pertanyaan besar sampai dengansaat ini.
Kebun kopi tersertifikasi
Sumber foto : Rainforest Alliance
Recommended